8. Musnad Penduduk Madinah
Musnad Ahmad 15508: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Shafwan bin Sulaim] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Sahl bin Abu Hatsmah] sampai kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, --di lain waktu Sufyan berkata dengan redaksi Rasulullah (bukan nabi) shallallahu 'alaihi wa sallam-- bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian shalat dengan pembatas, mendekatlah kepada pembatas tersebut, sehingga setan tidak dapat memotong shalatnya."
Musnad Ahmad 15509: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Yahya bin Sa'id] telah mendengar [Busyair bin Yasar] budak Bani Haritsah, Sufyan berkata: ini adalah hadis Ibnu Hatsmah, yang mengabari dari [Sahl bin Abu Hatsmah], Abdullah bin Sahl seseorang dari Anshar diketemukan terbunuh di salah satu sumur tua di Khaibar. Dua pamannya dan saudara laki-lakinya mengadukan perkaranya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. saudaranya yaitu Abdurrahman bin Sahl dan dua pamannya yaitu Huwaishah dan Muhaishah. Abdurrahman berangkat dan menceritakan kasusnya di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Hanya nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda 'Tolong yang menyampaikan yang tua, tolong yang menyampaikan yang tua.' Selanjutnya salah seorang pamannya, entah Huwaishah, entah Muhaishah menyampaikan uneg-unegnya. [Sufyan] berkata: saya lupa mana yang lebih tua di antara keduanya. Dia berkata: Wahai Rasulullah, kami mendapatkan Abdullah terbunuh di salah satu sumur tua di Khaibar, lalu dia ceritakan orang Yahudi dan kejelekannya dan permusuhannya. Beliau bersabda: "Hendaklah di antara kalian lima puluh orang yang bersumpah bahwa orang yahudi itu yang membunuhnya". Mereka berkata: bagaimana kami bersumpah terhadap sebuah kasus yang tidak kami lihat!. Beliau bersabda: "Suruhlah orang Yahudi terbebaskan dari kalian dengan cara lima puluh dari mereka bersumpah bahwa mereka tidak membunuhnya!" Mereka berkata: bagaimana kami rela dengan sumpah mereka, sedangkan mereka adalah orang musyrik?. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membayarkan diyatnya dari hartanya sendiri, dan untanya menendangku. Dikatakan kepada Sufyan dalam hadis, dan kalian berhak atas darah saudara kalian. Dia menjawab, ya. Seperti itu.
Musnad Ahmad 15510: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Busyair bin Yasar] dari [Sahl bin Abu Hatsmah] berkata: Rasulullah melarang jual beli kurma dengan kurma tetapi beliau memberi pengecualian pada Al Araya yaitu pembelian kurma yang masih dalam batang pohonnya, sedang pemiliknya biasanya makan kurma yang masih mentah-mentah masak. Sufyan berkata: Yahya bin Sa'id berkata kepadaku, penduduk Makkah tidak mengetahui tentang Al Araya, lalu aku berkata: "'Atho` telah mengabarkan kepada mereka, yang dia mendengarnya dari Jabir."
Musnad Ahmad 15511: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khubaib bin Abdurrahman] dari [Abdurrahman bin Mas'ud bin Niyar] dari [Sahl bin Abu Hatsmah] berkata: telah kepada kami dan kami waktu itu di masjid kami, (Sahl bin Abu Hatsmah) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian menaksir (kurma dalam pohon) maka ambillah dan tinggalkanlah sepertiganya, jika kalian tidak meninggalkannya atau kalian memanennya, --Syu'bah ragu kepastian redaksinya-- maka sepertiga atau seperempat.
Musnad Ahmad 15512: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Khubaib bin Abdurrahman] dari [Abdurrahman bin Mas'ud bin Niyar] berkata: [Sahl bin Abu Hatsmah] menemui kami di masjid kami, lalu (Sahl bin Abu Hatsmah) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian menaksir (kurma dalam pohon) maka ambillah dan tinggalkanlah sepertiganya, jika kalian tidak meninggalkannya atau memanennya maka seperempatnya.
Musnad Ahmad 15513: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Bakr bin Khunais] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari ['Amr bin Syua'ib] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin 'Amr] dan [Al Hajjaj] dari [Muhammad bin Sulaiman bin Abu Khatsmah] dari [pamannya, Sahal bin Abu Khatsmah] berkata: "Habibah anak perempuan Sahal diperistri oleh Tsabit bin Qais bin Syamas Al Anshory, dia seorang laki-laki yang buruk mukanya, dan perempuan tersebut membencinya. Lalu datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, berkata: "Wahai Rasulullah, kalaulah bukan karena saya takut pada Allah, pastilah aku meludahi wajahnya", lalu Rasulullah bersabda: "Apakah engkau mau mengembalikan kebun yang telah dia berikan kepadamu?" maka perempuan itu menjawab, "Ya". Selanjutnya dikirimlah (utusan) kepada Tsabit bin Qais dan dikembalikan kebunnya, keduanya kemudian bercerai. (Sahal bin Abu Khatsmah) berkata: itulah Khulu' (permintaan cerai dari pihak perempuan, pent) yang pertama dalam Islam.
Musnad Ahmad 15514: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Busyair bin Yasar] dari [Sahl bin Abu Hatsmah] berkata: Abdullah bin Sahl dari Bani Haritsah keluar bersama beberapa orang dari sukunya menuju Khaibar, hendak mengambil kurma. (Sahl bin Abu Hatsmah) berkata: Lalu Abdullah bin Sahl diculik, lehernya dipotong, dan dicampakkan di salah satu mata air Khaibar. Para sahabatnya merasa kehilangan dirinya, lalu mereka mencarinya sampai mereka mendapatkannya setelah lama hilang. Mereka datangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Selanjutnya saudaranya, Abdurrahman bin Sahl dan dua anak pamannya, yaitu Huwaishah dan Muhaishah datang, mereka berdua lebih tua daripada Abdurrahman. Abdurrahman adalah orang yang paling pemberani dan yang berhak menuntut darahnya. Karenanya dialah yang maju sebagai pembicara dan berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum kedua anak pamannya yaitu Huwaishah dan Muhaishah. Hanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegur, "Maaf, yang bicara silahkan yang tua, yang bicara silahkan yang lebih tua". Lalu Abdurrahman mundur dan Huwaishah berkata: dan diikuti Muhaishah. Lalu Abdurrahman juga berbicara, mereka berkata: Wahai Rasulullah, telah di culik saudara kami dan dibunuh dan kami tidak mempunyai musuh di Khaibar kecuali orang Yahudi. (Sahl bin Abu Hatsmah) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tolong kalian sebutkan nama pembunuhnya lalu kalian bersumpah dengan cara menghadirkan lima orang diantara kalian yang kesemua bersumpah bahwa orang itu yang membunuhnya, setelah itu kaum yahudi harus menyerahkannya". (Sahl bin Abu Hatsmah) berkata: kami bertiga berkata: "Wahai Rasulullah, kami tidak akan bersumpah atas suatu kasus yang kami tidak menyaksikannya sendiri". Beliau bersabda: " Kalau begitu, suruhlah kaum yahudi untuk mendatangkan lima puluh orang dan kesemuanya bersumpah bahwa bukan dari merekalah yang membunuhnya dan mereka akan terlepas dari tuntutan darah sahabat kalian". Mereka berkata: Wahai Rasulullah, kami tidak akan menerima sumpah orang Yahudi karena kekufuran yang mereka pegang teguh jauh lebih besar daripada sekedar melakukan sumpah dosa. (Sahl bin Abu Hatsmah) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri yang membayar diyatnya dengan seratus unta. (Busyair bin Yasar) berkata: Sahl berkata: demi Allah, saya tidak melupakan unta di antaranya yang berwarna merah yang menendangku ketika aku melewatinya.
Musnad Ahmad 15515: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abu Laila bin Abdullah bin Abdurrahman bin Sahl bin Abu Hatsmah], Sahl bin Abu Hatsmah mengabarinya dari [beberapa orang dari pembesar kaumnya], Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Huwaishah, Muhaishah dan Abdurrahman, Apakah kalian mau bersumpah dan berhak mendapatkan tuntutan darah sahabat kalian? Mereka berkata: 'Tidak.' Beliau bersabda: 'Kalau kalian tidak mau bersumpah, biarlah kaum yahudi yang bersumpah.' Mereka berkata 'Jangan, mereka bukan orang muslim' lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menebus diyatnya dari hartanya sendiri.
Musnad Ahmad 15516: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yazid] yaitu Abu Maslamah berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Aziz bin Usaid] berkata: Aku mendengar seorang laki-laki berkata kepada [Ibnu Zubair], "Berilah kami fatwa tentang perasan kurma yang direndam dalam suatu bejana tanah liat" (Abdul Aziz bin Usaid) berkata: aku mendengar Rasulullah melarang hal tersebut.
Musnad Ahmad 15517: Telah menceritakan kepada kami [Abdulquddus bin Bakr bin Khunais] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari ['Amir bin Abdullah Az Zubair] dari [Bapaknya] berkata: Aku melihat Rasulullah memulai shalat dan mengangkat kedua tangannya sampai melewati kedua daun telinganya. (Ahmad bin hanbal) berkata: dibacakan hadis ini di hadapan [Sufyan] dan aku menyaksikan, aku mendengar [Ibnu 'Ajlan] dan [Ziyad bin Sad] dari ['Amir bin Abdullah bin Zubair] dari [bapaknya] berkata: saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa seperti ini dan Abu Zubair melipat tangannya.
Musnad Ahmad 15518: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Ajlan], berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amir bin Abdullah bin Az Zubair] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah jika duduk tasyahud meletakkan tangannya di atas paha kanan dan meletakkan tangan kirinya di atas pahanya yang kiri, menunjuk dengan telunjuknnya dan pandangan mata beliau tidak melewati telunjuknya.
Musnad Ahmad 15519: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Atho` bin As-Sa`Ib] dari [Abu Al Bukhtari] dari ['Abidah] dari [Abdullah bin Az Zubair] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ada seorang laki-laki bersumpah dengan nama Allah yang tidak ada ilah selain-Nya namun ia bohong dalam sumpahnya, maka Allah akan mengampuni dosanya, Syu'bah berkata: "Itulah bagian dari tauhid".
Musnad Ahmad 15520: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Yusuf] dari [Ibnu Zubair] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki, "Kamu adalah yang paling tua dari anak bapakmu, maka hajikanlah bapakmu."
Musnad Ahmad 15521: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq bin Yasar] berkata: "Ketika kami sedang berada di Makkah, tiba-tiba Abdullah Bin Zubair menemui kami, beliau melarang Haji dengan cara tamattu' (melaksanakan umrah lantas diikuti haji) dan beliau mengingkari bahwa para sahabat pernah melakukan yang demikian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal tersebut sampai kepada [Abdullah bin 'Abbas], lalu dia berkata: apa yang diketahui oleh Ibnu Az Zubair tentang hal itu, hendaklah dia merujuk kepada ibunya [Asma` binti Abu Bakar], dan menanyakan kepadanya. Jika dia tidak mau merujuk kepadanya, maka berarti dia telah bertahalul dan juga ibunya. Hal itu sampai pada Asma`, lalu dia berkata: semoga Allah mengampuni Ibnu Abbas, demi Allah, dia telah berbuat kekejian. Demi Allah, Ibnu Abbas benar, mereka telah bertahallul dan juga kami dan mereka mendatangi para isteri-isterinya.
Musnad Ahmad 15522: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] berkata: telah menceritakan kepadaku [Musab bin Tsabit], bahwa [Abdullah bin Zubair], yang waktu itu terjadi permusuhan antara dia dan saudaranya 'Amru bin Zubair. Abdullah bin zubair menemui Sa'id bin Al 'Ash yang ketika itu 'Amr bin Zubair bersamanya diatas tikar. Lantas Sa'id berkata kepada Abdullah bin Zubair, "Kemarilah, ketahuilah tidak ada dalam keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau sunah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa orang yang bersengketa duduk di depan penengahnya"
Musnad Ahmad 15523: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] yaitu Ibnu 'Urwah dari [Abu Az Zubair] berkata: [Abdullah bin Az Zubair] memanjatkan doa-doa setelah melaksanakan shalat ketika salam, "LA ILAHA ILLA ALLAH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAIIN QODIIR. LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH LA ILAHA ILLALLAHU WA LA NA'BUDU ILLA IYYAHU WA LAHU NI'MAH WA LAHUL FADLU WALAHU TSANAU AL HASAN LA ILLA HA ILLALLAH MUKHLISIINA LAHUDDINA WALAU KARIHAL KAFIRUN" (Tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah bagi-Nya segala kenikmatan dan keutamaan yang baik, tidak ada tuhan selain Allah orang-orang yang ihlas baginya agama walaupun kaum kafir membencinya). (Abdullah bin Az Zubair) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca kalimat tahlil dengan kalimat tersebut setiap selesai shalat.
Musnad Ahmad 15524: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nafi'] yaitu Ibnu 'Umar dari [Ibnu Abu Mulaikah], [Ibnu Az Zubair] berkata: 'Umar tidak mau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah ayat ini, sampai dia meminta kefahaman yaitu firman (Allah) Ta'ala, 'Janganlah kalian mengangkat suara kalian di atas suara Nabi'."
Musnad Ahmad 15525: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar bin Sulaiman Ar-Raqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Furat bin Abdullah] yaitu Furat Al Qazzar, dari [Sa'id bin Jubair] berkata: Aku duduk di samping Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud yang ketika itu dijadikan oleh [Ibnu Zubair] sebagai hakim. Tiba-tiba datanglah surat Ibnu Zubair yang berbunyi 'Semoga keselamatan tercurah kepadamu, amma ba'du, sesungguhnya engkau menulis surat untuk menanyakan tentang kakek, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalaulah aku boleh mengambil dari umatku seorang kekasih selain Rabku AzzaWaJalla, maka aku akan mengambil Ibnu Abu Quhafah, tapi dia adalah saudaraku dalam Islam, temanku dalam gua. Ketika itu ia menjadikan kakek sebagai bapak. Oleh karena itu, yang berhak untuk kita ambil, adalah perkataan Abu Bakar."
Musnad Ahmad 15526: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Kaisan] budak Ibnu Zubair, berkata: aku mendengar [Abdullah bin Zubair] pada Hari Raya ia melakukan shalat sebelum khutbah, kemudian berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia, "Wahai segenap manusia, beginilah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 15527: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Al Khuza'i] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Al Mawali] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Nafi' bin Tsabit] dari [Abdullah bin Zubair] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila shalat isya', beliau lakukan dengan empat rakaat, kemudian beliau melakukan witir dengan satu sujud, kemudian tidur hingga beliau lakukan shalat di malam itu.
Musnad Ahmad 15528: (Ahmad bin hanbal) berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] berkata: telah mengabarkan kepadaku [bapakku] dari [Abdullah bin Zubair] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah menjadi mahram dari sepersusuan jika hanya karena satu atau dua kali sedotan."
Musnad Ahmad 15529: Telah menceritakan kepada kami ['Arim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Tsabit] dengan telah menceritakan kepada kami ['Amir bin Abdullah bin Az Zubair] dari [Bapaknya] berkata: Qutailah anak perempuan Abdul 'Uzza bin Abd As'ad dari Bani Malik bin Hasal mendatangi putrinya Asma binti Abu Bakar dengan membawa hadiah beberapa biawak, susu kering dan mentega yang ketika itu dia masih dalam keadaan musyrik. Asma` menolak menerima hadiah tersebut atau memasukkan tamu tersebut ke rumahnya. Lalu 'Aisyah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas Allah AzzaWaJalla menurunkan, 'Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama' sampai akhir ayat, lalu memerintahkan kepada (Asma') untuk menerima hadiahnya dan memasukkannya ke rumah.
Musnad Ahmad 15530: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Ibnu Az Zubair] berkata: yang dimaksud Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sabdanya, "Jika saya boleh mengambil kekasih selain Allah AzzaWaJalla sampai saya bertemu dengAn Nya niscaya saya akan mengambil Abu Bakar', adalah seseorang yang menjadikan kakek sebagai bapak."
Musnad Ahmad 15531: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hammad] yaitu Ibnu Zaid dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zubair] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap Nabi mempunyai penolong dan penolong dari ummatku adalah Zubair" dan anak pamanku berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dan [Waki'] dari [Hisyam bin 'Urwah] secara mursal, berkata telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] secara mursal dan dalam jalur periwayatannya tidak ada nama Ibnu Zubair.
Musnad Ahmad 15532: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'd] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Abdullah bin Az Zubair] berkata: seorang laki-laki Anshar datang mempersengketakan Zubair kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang permasalah aliran air yang mengairi kebun kurma. Orang Anshar tersebut berkata kepada Zubair, "Biarkan air itu mengalir apa adanya." Zubair menolaknya, lalu dia (orang Anshar) mempersoalkan pengaduannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Airilah kebunmu Wahai Zubair, setelah itu kau alirkan kepada tetanggamu", lalu lelaki Anshar marah, dan berkata: "Wahai Rasulullah, apakah cara ini hanya karena dia adalah anak dari bibimu?" Lalu berubahlah wajah (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) dan beliau bersabda: "Wahai Zubair, tahanlah air sampai ke pagar perkebunan" Az Zubair berkata: demi Allah, sungguh aku beranggapan bahwa kasus ini turun berkaitan masalah ayat, 'Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan' sampai pada firmannya 'Dan mereka menerima dengan sepenuhnya'
Musnad Ahmad 15533: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid berkata: telah menceritakan kepada kami [Habib Al Mu'allim] dari ['Atho`] dari [Abdullah bin Ibnu Az Zubair] berkata: Rasulullah bersabda: "Shalat di masjidku ini, lebih utama dari seribu shalat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram, dan shalat di Masjid Haram lebih utama seratus derajat dari shalat di masjidku ini."
Musnad Ahmad 15534: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] ['Affan] berkata: dalam hadisnya, telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dan [Yunus] berkata: dari [Tsabit] berkata: saya mendengar [Ibnu Zubair], ['Affan] berkata dengan redaksi 'Saya mendengar Ibnu Zubair telah berkhutbah kepada kita, [Yunus] berkata dengan redaksi 'Saat dia berkhutbah dengan mengatakan' Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memakai sutra di dunia maka tidak akan memakainya di akhirat."
Musnad Ahmad 15535: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsuwair] berkata: Aku mendengar [Ibnu Zubair] berkata: Ini adalah Hari Asyura, berpuasalah kalian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berpuasalah pada hari itu."
Musnad Ahmad 15536: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Ibnu Az Zubair] berkata: yang dimaksud dalam sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada mereka, "Kalau saja saya diperbolehkan mengambil kekasih selain Allah sampai saya bertemu dengAn Nya, maka saya akan mengambil Abu Bakar", adalah seseorang yang menjadikan kakek sebagai sebagai bapak.
Musnad Ahmad 15537: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Hisyam] dari [Bapaknya] dari berkata: [Ibnu Zubair] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak menjadi haram (seseorang dinikahi) hanya karena satu kali menghisap dan atau dua kali".
Musnad Ahmad 15538: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Abu 'Utsman] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] berkata: saya telah mendengar [Abdullah bin Az Zubair] berkhutbah di atas minbar ini dan berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika setelah mengucapkan salam setelah selesai shalat memanjatkan doa-doa, "LA ILAHA ILLA ALLAH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAIIN QODIIR. LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH WA LA NA'BUDU ILLA IYYAHU AHLU NI'MAH WAL FADLU WAL TSANA' AL HASAN LA ILLA HA ILLALLAH MUKHLISIINA LAHUDDINA WALAU KARIHAL KAFIRUN" (Tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, baginya kerajaan dan pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan selain kekuatan Allah bagi-Nya segala kenikmatan, keutamaan dan pujian yang baik, tidak ada tuhan selain Allah, orang-orang yang ikhlas baginya agama walaupun kaum kafir membencinya.
Musnad Ahmad 15539: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Abdullah bin Abu Mulaikah] dari [Abdullah bin Az Zubair] 'Ali menyebut putri Abu Jahal (untuk diperisteri, pent) maka berita tersebut sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari darah dagingku, barangsiapa menyakitinya berarti telah menyakitiku dan barangsiapa yang memusuhinya berarti dia memusuhiku" Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Salamah bin Kuhail berkata: saya mendengar Abu Al Hakam, berkata: saya pernah bertanya Abdullah bin Az Zubair tentang Al Jar (bejana yang terkenal yang terbuat dari tanah liat yang diperguankan untuk merendam kurma hingga menjadi anggur) dan duba`(bejana yang terbuat dari buah sejenis labu yang dijadikan untuk merendam anggur).
Musnad Ahmad 15540: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Yunus bin Az Zubair] dari [Abdullah bin Az Zubair] berkata: seorang laki-laki dari Khats'am datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: bapakku telah masuk Islam, dan dia orangnya sudah tua, tidak dapat menaiki kendaraannya padahal haji adalah wajib baginya. Apakah saya harus berhaji untuknya?. Beliau bertanya apakah kamu adalah anak yang paling dewasa?. Dia menjawab, ya. Beliau bersabda: "Bagaimana pendapatmu jika bapakmu punya hutang, apakah kamu harus melunasinya, atau apakah hal itu bisa dilakukan untuknya?". Dia menjawab, ya. Beliau bersabda: "Berhajilah untuk menggantikannya".
Musnad Ahmad 15541: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah, dari [Ayyub] dari [Abdullah bin Az Zubair] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menetapkan miqata bagi penduduk Najd di Qarnul manazil.
Musnad Ahmad 15542: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrozzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Ibnu Zubair] bahwa Zam'ah mempunyai budak perempuan dan dia mensetubuhi budak tersebut, selanjutnya orang-orang menuduhnya, kemudian budak tersebut melahirkan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Saudah, adapun warisannya menjadi haknya (hak Zam'ah) dan kamu, Saudah, berhijablah darinya karena engkau tidak saudara dengannya.
Musnad Ahmad 15543: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrozzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Uyainah] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Asy-Sya'bi] berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Zubair] dalam keadaan bersandar ke Ka'bah, berkata: "Demi Dzat yang memiliki Kabah ini, sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaknat seseorang yang dilahirkan dari tulang rusuknya"
Musnad Ahmad 15544: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayash] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] berkata: [Abdullah bin Az Zubair] berkata kepada Abdullah bin Ja'far, apakah kau ingat saat hari kita bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau mengajakku dan meninggalkanmu. Beliau disambut oleh anak-anak jika datang dari suatu perjalanan.
Musnad Ahmad 15545: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] Abdullah berkata: dan saya telah mendengarnya dari Harun berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Al Aswad Al Qurasyi] dari ['Amir bin Abdillah bin Zubair] dari [bapaknya] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Umumkanlah pernikahan."
Musnad Ahmad 15546: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Maslamah] telah mendengar [Abdul Aziz bin Asid] berkata: saya telah mendengar [Ibnu Az Zubair] ada seorang laki-laki yang bertanya kepadanya tentang perasaan kurma yang di taruh dalam bejana dari tanah liat. Lalu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang hal itu.
Musnad Ahmad 15547: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Tsuwair] berkata: saya telah mendengar [Abdullah bin Az Zubair] dia berada di minbar berkata: ini adalah Hari Asyura`, berpuasalah kalian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk berpuasa di hari itu.
Musnad Ahmad 15548: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin 'Umar Al Jumahi] dari [Ibnu Abu Mulaikah] berkata: hampir saja dua orang yang terpilih alias Abu Bakar dan 'Umar sama-sama celaka, tatkala datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam utusan Bani Tamim, salah satunya menunjuk kepada Al Aqra' bin Habis Al Hanzhali saudara Bani Mujasyi', sedang yang lain menunjuk kepada yang lainnya. Abu Bakar berkata kepada 'Umar 'Sepertinya kamu ingin saja menyelisihiku'. 'Umar berkata: saya tidak menyelisihimu, lalu suara kedua orang itu semakin nyaring di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu turunlah, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, Sampai pada firmAn Nya, pahala yang besar. Ibnu Abu Mulaikah berkata: Ibnu Az Zubair berkata: ' Setelah kejadian itu Umar tidak menyebutkan hal itu dari bapaknya yaitu Abu Bakar, jika dia menceritakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka dia menceritakan sebagaimana saudaraku, Sirar, yang dia tidak mendengar suatu pembicaraan hingga meminta untuk di ulangi agar paham.
Musnad Ahmad 15549: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Jami' bin Abu Rasyid] dan ['Ashim] dari [Abu Wa'il] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata: kami menamakan diri kami dengan nama samasirah (Makelar) pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) mendatangi kami waktu di Baqi' dan bersabda: "Wahai para pedagang", beliau menamakan kami dengan nama yang lebih baik dari nama kita sendiri (makelar, pent), "Sesunguhnya jual beli itu terdapat sumpah dan kebohongan, maka campurkanlah dengan sedekah."
Musnad Ahmad 15550: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'Masy] dari [Abu Wa'il] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata: kami menjual watsaq (ukuran takaran kurma setara dengan enam puluh sho`) di Madinah, kami menamai diri kami dengan samasirah. (Qais bin Abu Gharzah) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami dan memberi nama kepada kami dengan nama yang terbaik daripada nama kami sebelumnya, beliau bersabda: "Wahai para pedagang, jual beli ini ada unsur hal yang sia-sia dan sumpah maka campurkanlah dengan sedekah."
Musnad Ahmad 15551: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mughirah] dari [Abu Wa`il] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami dan kami sedang berada di pasar, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya di dalam pasar ini, ada campurannya berupa hAl hal yang sia-sia dan sumpah maka campurlah dengan sedekah."
Musnad Ahmad 15552: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: [Habib bin Abu Tsabit] telah mengabarkan kepadaku berkata: saya telah mendengar [Abu Wa`il] menceritakan dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami ketika kami sedang menjual budak kami dinamakan dengan samamir (makelar) lalu beliau bersabda: "Wahai para pedagang, jual beli kalian ini telah tercampur dengan hAl hal yang sia-sia dan sumpah maka campurlah dengan sedekah atau dengan sesuatu yang ada nilai sedekah".
Musnad Ahmad 15553: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrohman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Abu Wa`il] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata: kami sedang menjual budak di pasar sehingga kami dinamakan dengan samamir (makelar) lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi nama dengan nama yang baik buat kami dari nama yang kami pakai sendiri, bersabda: "Wahai para pedagang, jual beli ini telah tercampur dengan hAl hal yang sia-sia dan sumpah maka campurlah dengan sedekah."
Musnad Ahmad 15554: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata: kami diberi nama pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan samamir (makelar) lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kami lalu memberi nama pada kami dengan nama yang lebih dari nama sebelumnya.beliau bersabda: "Wahai para pedagang, jual beli ini telah tercampur dengan hAl hal yang sia-sia dan sumpah maka campurlah dengan sedekah". (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Awwam bin Hausyab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim] budak Shukhair, dari [beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam], berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak melarang jual beli. lalu mereka berkata: itu adalah mata pencaharian kami. (beberapa sahabat ASC) berkata: yang tidak ada hilab (penghianatan dalam agama), kami menamainya dengan Samasirah (makelar), lalu menyebutkan hadis secara lengkap.
Musnad Ahmad 15555: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Furat] dari [Abu Thufail] dari [Hudaifah bin Asid] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kita dan kita sedang membicarakan tentang Hari Kiamat, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang kalian bincangkan" Kami menjawab, kami sedang membincangkan Hari Kiamat. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Kalian tidak akan menemui Hari Kiamat sampai kalian melihat sepuluh tandanya: keluarnya asap, Dajjal, binatang melata, keluarnya matahari dari sebelah barat, turunnya 'Isa bin Maryam, keluarnya bangsa Yajuj dan ma'juj, dan berkobarnya api di tiga tempat, yaitu di sebelah timur, barat dan di Jazirah Arab dan pemungkasnya adalah api yang menggiring mereka menuju ke tempat berkumpul"Abu Abdurrohman berkata: kalimatnya ada yang hilang.
Musnad Ahmad 15556: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr] dari [Abu Thufail] dari [Hudzaifah bin Asid Al Ghiffary] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat masuk untuk meniupkan ruh pada janin setelah berumur 40 hari" Sufyan berkata: "Lima puluh atau empat hari, lalu Malaikat berkata: 'Wahai Rab, apakah dia termasuk yang bahagia ataukah celaka, apakah laki-laki ataukah perempuan, maka Allah 'azza wajalla Tabaroka Wa Ta'ala berfirman lalu kedua Malaikat mencatatnya dan berkata: "Laki-laki ataukah perempuan?" lalu Allah 'azza wajalla berfirman lalu keduanya mencatat, mencatat segala amalnya, bagian, musibah dan rizqinya, kemudian dilipatlah catatan amalnya dengan tidak dikurangi dan ditambah
Musnad Ahmad 15557: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Furat] dari [Abu Thufail] dari [Abu Sarihah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di kamar dan kami berada di tengahnya kami berbincang-bincang. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendekati kami dan bertanya, "Apakah yang kalian sebutkan tadi?" Mereka menjawab, Hari Kiamat. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai ada sepuluh tanda. Terjadinya kerusakan di timur, kerusakan di barat, kerusakan di negeri Arab, asap, Dajjal, dabbah (munculnya hewan melata), terbitnya matahari dari arah barat, Ya'juj dan Ma'juj dan api yang keluar dari ujung tanah Adan yang mengiring manusia. Lalu Syu'bah berkata: saya telah mendengarnya dan saya menyangka dia berkata: akan turun bersama mereka sebagaimana mereka turun dan akan beristirahat bersama mereka sebagaimana mereka berkata. Syu'bah berkata: dan telah menceritakan kepadaku dengan hadis ini seorang laki-laki dari Abu Ath-Thufail dari Abu Sarihah dengan tidak memarfukkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka salah seorang dari keduanya berkata: turunnya Isa bin Maryam dan yang satunya berkata: angin yang melemparkan mereka ke laut.
Musnad Ahmad 15558: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Furat] dari [Abu Ath-Thufail] dari [Hudzaifah bin Asid Al Ghifari] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendekati kami dari kamar dan kami sedang memperbincangkan Hari Kiamat. Lalu beliau bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kalian melihat sepuluh tanda: Terbitnya matahari dari arah barat, munculnya asap, dabbah (munculnya hewan melata),, Ya'juj dan Ma'juj, keluarnya 'Isa bin Maryam, Dajjal, terjadinya kerusakan di tiga tempat: di barat, di timur dan di negeri Arab, dan api yang keluar dari ujung tanah Adan yang mengiring manusia, dan api tersebut turun bersama mereka dimana mereka turun dan akan beristirahat bersama mereka sebagaimana mereka berkata.
Musnad Ahmad 15559: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Rouh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dan [Abdul Wahab] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Thufail] dari [Hudzaifah bin Usaid Al Ghiffary] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan kematian Najasy, lalu beliau berkata: "Shalatlah kalian atas saudara kalian yang meninggal bukan di negara kalian."
Musnad Ahmad 15560: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdusshomad] dan [Azhar bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Thufail] dari [Hudzaifah bin Asid] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui mereka pada suatu hari lalu bersabda: "Shalatlah kalian atas sahabat kalian yang mati di negerinya", mereka bertanya siapakah dia Wahai Rasulullah. Beliau menjawab, Shuhmah dari Najasyi. Azhar berkata: Shahmah, Abu Thufail Al Laitsi berkata: dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari.
Musnad Ahmad 15561: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Asid] budak Bani Hasyim, berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Thufail] dari [Hudzaifah bin Asid] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang pada suatu hari lalu bersabda: "Shalatlah kalian atas sahabat kalian yang mati di negerinya", mereka bertanya siapakah dia Wahai Rasulullah. Beliau menjawab, Shuhmah dari Najasyi. Lalu mereka berdiri dan shalat atasnya.
Musnad Ahmad 15562: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Abdullah bin Abu Mulaikah] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Ubaid bin Abu Maryam] dari ['Uqbah bin Al Harits] berkata: dan saya telah mendengarnya dari 'Uqbah, tapi untuk hadis 'Ubaid, saya lebih menjaga. Dia berkata: saya baru saja menikah, lalu datanglah seorang wanita yang berkulit hitam dan berkata: saya telah menyusui kalian berdua. Lalu saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya katakan 'Saya baru saja menikahi seorang wanita sebut saja si fulanah binti fulan lalu datang seorang wanita hitam dan berkata: saya pernah menyusui kalian berdua.' Wanita tersebut masih kafir, lalu beliau berpaling dariku, lalu saya memergokirnya dari arah depannya, lalu saya berkata: 'Wanita itu hanyalah pembohong.' Lalu beliau bersabda kepadaku 'Bagaimana dengan dia, padahal dia telah yakin bahwa dia telah menyusui kalian berdua, tinggalkanlah isterimu."
Musnad Ahmad 15563: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Isma'il] yaitu Ibnu Umayyah, dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Uqbah bin Al Harits], saya menikah dengan anak perempuan Abu Ihab (Jangan dibaca Abu Lahab), lalu datanglah seorang wanita yang berwarna hitam, dia mengutarakan bahwa dia telah menyusui kalian berdua. Lalu saya datangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya duduk di hadapannya, dan saya berbicara dengan mereka. Namun beliau berpaling dariku, lalu saya berpindah ke arah sebelah kanan, namun beliau tetap berpaling dariku. Lalu saya berkata: Wahai Rasulullah, dia hanyalah orang yang hitam. Beliau bersabda: "Lha bagaimana, padahal telah dikatakan seperti itu."
Musnad Ahmad 15564: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdusshamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Ibnu Abu Mulaikah] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Uqbah bin Al Harits] berkata: dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seorang laki-laki yang bernama Nu'man yang meminum arak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh orang yang sedang berada di rumah untuk memukulinya dengan tangan, pelepah dan sandal. 'Uqbah bin Al Harits) berkata: saya termasuk orang yang memukulinya.
Musnad Ahmad 15565: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Rouh] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Sa'id bin Abu Husain] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Ibnu Mulaikah] dari ['Uqbah bin Al Harits] berkata: saya shalat ashar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah mengucapkan salam, beliau bangkit dengan segera, beliau temui sebagian istrinya, lalu beliau muncul, beliau lihat wajah para sahabatnya yang merasa terherAn heran. Hati beliau merasa kacau dengan emas itu. Beliau bersabda: "Ketika sedang shalat saya teringat sebiji emas atau perak yang kami punyai dan saya tidak suka jika itu berlangsung sampai sore atau sampai malam di rumah kami. Lalu saya memerintahkan agar di bagikan. Ahmad bin hanbal berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairy] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Sa'id] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Uqbah bin Al Harits] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pulang ketika shalat asar, lalu menyebutkan secara makna.
Musnad Ahmad 15566: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Uqbah bin Al Harits] atau saya mendengarnya darinya, dia menikah dengan Umu Yahya, anak perempuan Abu Ihab, lalu datanglah seorang wanita berkulit hitam. Si wanita itu berkata: sungguh saya telah menyusui kalian berdua. Segera saja saya menyebutkan kasus ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau berpaling dariku, saya mencoba memergoki beliau dari arah lainnya dan saya sampaikan lagi, lalu beliau bersabda: "Bagaimana, dia telah mengatakan bahwa dia telah menyusui kalian berdua". Lalu beliau melarang laki-laki tadi berumahtangga dengan wanita itu.
Musnad Ahmad 15567: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin 'Ubaidullah bin Abu Mulaikah] ['Uqbah bin Al Harits bin 'Amir], dia mengabarinya atau mendengarnya --dia tidak mengkhususkan dengan salah satu redaksi mengabari atau mendengar-- dia menikahi anak perempuan Abu Ihab, lalu ada seorang budak wanita yang berwarna hitam berkata 'Sungguh saya telah menyusui kalian berdua.' Kontan saya datangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saya utarakan kasus ini kepada beliau, lalu berpaling dariku, lalu saya datang lagi dan saya utarakan lagi kasusnya kepada beliau, lantas beliau bersabda: "Lha bagaimana, dia telah mengatakan bahwa dia telah menyusui kalian berdua". Lalu beliau melarang dia berumah tangga dengan wanita itu.
Musnad Ahmad 15568: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dan ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib bin Khalid] ['Affan] berkata: dalam hadisnya, berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abdullah bin Abu Mulaikah] dari ['Uqbah bin Al Harits], dihadapkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam An Nu'aiman atau Ibnu An Nua'iman dalam keadaan mabuk. ('Uqbah bin Al Harits) berkata: hal itu membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam marah, lalu menyuruh orang yang berada di rumah untuk memukulinya, dan mereka lakukan. 'Affan berkata dalam hadisnya, lalu hal itu sangat memberatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 'Uqbah berkata: saya termasuk orang yang memukulinya.
Musnad Ahmad 15569: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Bapaknya] dari [Aus bin Aus Al Atsaqafi] berkata: Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi tempat penampungan air, kemudian beliau berwudlu."
Musnad Ahmad 15570: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dengan [Ibnu Abu Aus] dari [kakeknya], Sepasang sandal didatangkan baginya ketika ia shalat, lalu dia mengenakannya waktu shalat dan berkata: "Saya pernah melihat Rasulullah shalat dengan memakai kedua sandalnya."
Musnad Ahmad 15571: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Atha`] dari [Bapaknya] dari [Aus bin Abi Aus] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan mengusap kedua sandalnya, kemudian berdiri dan mendirikan shalat."
Musnad Ahmad 15572: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari [Ibnu Abu Aus] dari [kakeknya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai sandal dan mengusapnya tiga kali.
Musnad Ahmad 15573: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Numan] berkata: aku mendengar [Aus] berkata: Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tengah berkumpul bersama utusAn utusan Bani Tsaqif, ketika itu kami berada di suatu bangunan. Lalu orang-orang penghuni bangunan itu berdiri kecuali saya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang memancing kemarahan nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu nabi berkata: "Pergilah dan bunuhlah dia". Tapi beberapa saat kemudian nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Namun bukankah dia mengucapkan kalimah syahadah?" Aus menjawab, Ya, tapi dia mengucapkannya hanya sebagai alat untuk menghindarkan diri dari pembunuhan? (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) kontan bersabda: "Lepaskanlah dia" lalu beliau bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan, "Tidak ada tuhan selain Allah', jika mereka telah mengucapkannya, maka haram bagiku darah dan harta mereka kecuali karena alasan yang dibenarkan." Saya bertanya kepada Syu'bah, 'Apakah dalam hadis terdapat redaksi kemudian ia berkata: bukankah dia bersaksi bahwa 'tidak ada tuhan selain Allah dan saya adalah Rasul Allah? '. Syu'bah berkata: saya pikir begitu, namun saya tidak tahu.
Musnad Ahmad 15574: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrozzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari ['Umar bin Muhammad] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Muhammad bin Sa'id] dari [Aus bin Aus] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila hari Jum'at tiba, lantas salah seorang diantara kalian membasuh kepalanya, mandi, berangkat sedini mungkin, mendekat imam, mendengar khutbah dengan baik, dan diam,, maka setiap langkah yang dilakukannya bagaikan puasa dan shalat selama setahun."
Musnad Ahmad 15575: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali Al Ju'fi] dari [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Abu Al Asy'ats As-Shan'ani] dari [Aus bin Aus] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari yang paling utama di antara kalian adalah Hari Jumat, karena pada hari itu Adam dicipta, diwafatkan, ditiupkan ruh, dan pingsan, maka perbanyaklah pada hari itu dengan shalawat terhadapku. Sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku." Kami berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami sampai kepada engkau sedangkan engkau telah hancur?". Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah AzzaWaJalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 15576: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Bakr As-Sahmi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Abu Saghirah] dari [An Nu'man bin Salim] ['Amr bin Aus] mengabarinya, [Bapaknya, Aus] mengabarinya berkata: kami sedang duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu bangunan, beliau berbagi cerita kepada kami dan mengingatkan kami. Tiba-tiba datanglah seorang yang marah-marah kepada beliau. Lalu beliau bersabda: "Pergilah dan bunuhlah dia". (Aus) berkata: tatkala laki-laki itu telah berpaling, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilnya dan bersabda: "Apakah dia mengucapkan "Tidak ada tuhan selain Allah? '". Orang itu berkata: ya, ya Wahai Rasulullah, Lalu beliau bersabda: "Pergilah dan biarkanlah, saya hanya diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah. Jika mereka melakukan hal itu, maka diharamkan bagiku darah mereka dan harta mereka kecuali ada alasan yang dibenarkan." (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Al Anshari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Yunus, Hatim bin Abu Saghirah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Nu'man bin Salim] ['Amr bin Aus] mengabarinya dari [Bapaknya, Aus] berkata: kami sedang duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menceritakan kepada kami dan memberi nasehat kepada kami. Tiba-tiba datang seorang laki-laki, lalu menyebutkan hadis secara lengkap.
Musnad Ahmad 15577: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Atha`] dari [Aus bin Abu Aus] berkata: saya telah melihat [bapakku] pada suatu hari berwudlu dan mengusap kedua sandalnya, lalu saya bertanya kepadanya, apakah bapak mengusap keduanya?. Dia menjawab, beginilah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan.
Musnad Ahmad 15578: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ath-Tha'ifi] dari ['Utsman bin Abdullah bin Aus Ats-Tsaqafi] dari [kakeknya, Aus bin Hudzaifah] berkata: saya berada dalam rombongan utusan yang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka telah masuk Islam, dari kabilah tsaqif Tsaqif, dari Bani Malik. Kami mendatangi kemah besar beliau, yang kemah tersebut berada antara rumahnya dan masjid. Jika beliau telah melaksanakan shalat isya' pada akhir malam, beliau mengunjungi kami, dan kami tidak meninggalkan tempat itu sampai beliau menceritakan kepada kami dan mengadukan penderitaannya dari orang Quraisy dan penduduk Makkah. Selanjutnya beliau bersabda: "Tidak sama, kami di Makkah dalam keadaan selalu dihinakan dan dilemahkan. Tatkala kami keluar ke Madinah, terjadilah peperangan, Kemenangan dan kekalahan terjadi silih berganti, terkadang kami menerima kekalahan, namun terkadang memperoleh kemenangan". Suatu malam beliau tidak mendatangi kami, hal itu berlalu sekian lama sesudah waktu isya'. (Aus bin Hudzaifah) berkata: apa yang menyebabkan anda meninggalkan kami Wahai Rasulullah? Beliau bersabda: "Telah turun kepadaku sekian kumpulan alqur'an, sehingga memaksa saya tidak keluar sampai hal itu selesai. (Aus bin Hudzaifah) berkata: kami bertanya kepada para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada pagi harinya. Bagaimana kalian membagi pengelompokan Al qur'an?, mereka menjawab, kami membaginya menjadi tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb Al mufashshal yaitu dari surat QAF sampai akhir.
Musnad Ahmad 15579: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari [Ibnu Abu Aus] dari [kakeknya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai sandalnya.
Musnad Ahmad 15580: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syarik] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Aus bin Abu Aus] dari [Bapaknya] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dengan mengusap kedua sandalnya.
Musnad Ahmad 15581: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [An Nu'man bin Salim] dari [seorang laki-laki], yaitu kakeknya, [Aus bin Abu Aus] dia shalat dan memberi isyarat kepada sepasang sandalnya padahal dalam keadaan shalat, lalu dia mengambil keduanya dan memakainya dan dipergunakannya untuk shalat. Lalu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai kedua sandalnya.
Musnad Ahmad 15582: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari [Ibnu Abu Aus] dari [kakeknya, Aus] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali.
Musnad Ahmad 15583: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah bin Al Hajjaj] dari [An Nu'man bin Salim] dari [Ibnu Abu Aus] dari [kakeknya, Aus] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan mencuci kedua kedua tangannya tiga kali. Lalu saya bertanya kepada Syu'bah, apakah beliau memasukkan keduanya dalam bejana atau mencucinya di luarnya? Dia menjawab, saya tidak tahu.
Musnad Ahmad 15584: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali Al Ju'fi] berkata: telah menceritakan kepada kami dengan hadis ini [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Abu Al Asy'ats Ash-Shan'ani] dari [Aus bin Aus] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mencuci anggota wudlu atau mandi lalu berangkat sedini mungkin lalu mendekat imam dan diam, tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, maka setiap langkahnya seperti pahala puasa satu tahun dan shalatnya".
Musnad Ahmad 15585: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Al Auza'i] dari [Hassan bin 'Athiyyah] dari [Abu Al Asy'ats Ash-Shan'ani] dari [Aus bin Aus Al Tsaqafi] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mandi pada hari jum'at lalu berangkat pada awal pagi, lalu berjalan dan tidak naik kendaraan, lalu mendekat kepada imam dan mendengarkannya, tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, maka setiap langkahnya seperti amalan setahun dari pahala puasa dan shalatnya". (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hassan bin 'Athiyyah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Al Asy'ats Ash-Shan'ani] berkata: telah menceritakan kepadaku [Aus bin Aus Al Tsaqafi] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu menyebutkan sama kecuali pada perkataan lalu berangkat pada waktu yang masih pagi.
Musnad Ahmad 15586: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Al Mubarak] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman Ad-Damasyqi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Al Asy'ats] berkata: telah menceritakan kepadaku [Aus bin Aus Ats-Tsaqafi] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari jum'at. Beliau bersabda: "Barangsiapa mencuci anggota wudlu dan mandi, lalu berangkat pada awal pagi, dan keberangkatannya dengan berjalan, tidak naik kendaraan, lalu mendekat kepada imam dan diam, serta tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, maka baginya seperti pahala setahun puasa dan shalat". Yahya berkata: saya tidak mendengarnya perkataan, berjalan dan tidak menaiki kendaraan.
Musnad Ahmad 15587: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Rasyid bin Daud Ash-Shan'ani] dari [Abu Al Asy'ats] dari [Aus bin Aus Ats-Tsaqafi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mandi pada hari jum'at, mencuci anggota wudlunya, lalu berangkat pagi-pagi menuju masjid, lalu duduk di dekat imam dan dia diam, maka setiap langkah yang di langkahkan seperti amalan setahun puasanya dan shalatnya."
Musnad Ahmad 15588: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari [Ibnu Aus] berkata: [kakekku, Aus] terkadang shalat lalu dia memberi isyarat kepada saya padahal dia dalam keadaan shalat, lalu saya memberikan kedua sandalnya. Dia berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendirikan shalat dengan memakai kedua sandalnya.
Musnad Ahmad 15589: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hamid Az Zubairi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin 'Isa] dari [Yahya bin Al Harits] dari [Abu Al Asy'ats Ash-Shan'ani] dari [Aus bin Aus Ats-Tsaqafi] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mencuci anggota wudlu dan mandi lalu berangkat pada awal pagi, lalu duduk dengan imam, ia mendekati imam, lalu dia mendengarkannya dan diam, maka baginya dari setiap langkahnya mendapat pahala setahun puasa dan shalat".
Musnad Ahmad 15590: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nu'man bin Salim] berkata: saya mendengar [seseorang], Aus, yaitu kakeknya berkata: [kakekku] berkata kepadaku dengan bahasa isyarat ketika dalam shalatnya, tolong serahkan sepasang sandalku kepadaku. Kontan saya menyerahkan sepasang sandalku kepadanya. Dia memakainya dan dpergunakannya untuk mendirikan shalat. Lalu dia berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan sepasang sandalnya.
Musnad Ahmad 15591: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Hafsh] dan [Husain bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] berkata: saya mendengar ['Amr bin Aus] menceritakan dari [kakeknya, Aus bin Abu Aus] dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali. (Aus bin Abu Aus) berkata: saya bertanya, apa maksud 'mencuci kedua telapak tangannya tiga kali? ' dia menjawab, mencuci kedua tangannya secara berulang sebanyak tiga kali.
Musnad Ahmad 15592: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Fadl bin Dukain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Aus bin Abu Aus] berkata: saya bersama dengan [bapakku] berada pada salah satu sumber mata air yang berada di Arab, lalu dia berwudlu dan mengusap sepasang sandalnya. Kemudian dia ditanya tentang macam-macam dan hanya menjawab 'Saya tidak menambahi selain sebagaimana yang saya lihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan.
Musnad Ahmad 15593: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin 'Udus] dari [pamannya, Abu Rozin] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap mimpi adalah sebuah misteri selama belum ditafsirkan, tapi ketika sudah ditafsirkan maka akan terjadi". Beliau bersabda: "Mimpi adalah bagian dari empat puluh enam ciri kenabian" (Abu Razin) berkata: saya kira beliau bersabda: "Tidak boleh menceritakannya kecuali kepada orang yang suka atau orang yang memiliki kepandaian."
Musnad Ahmad 15594: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin 'Udus] dari [pamannya, Abu Razin] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap mimpi adalah sebuah misteri selama orang yang bermimpi belum menceritakannya. Jika dia telah menceritakannya, maka akan terjadi. Janganlah kalian menceritakannya kecuali kepada orang alim, atau orang yang bisa memberi nasehat atau orang yang berakal, mimpi yang baik adalah bagian dari empat puluh bagian kenabian"
Musnad Ahmad 15595: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari ['Amr bin Aus] dari [Abu Razin Al 'Uqaily] dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: bapakku sudah tua dan tidak mampu lagi untuk berhaji, umrah dan juga berkendaraan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berhajilah dan berumrahlah untuk menggantikan bapakmu."
Musnad Ahmad 15596: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari ['Amr bin Aus] dari [Abu Rozin Al 'Uqaily] dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: bapakku sudah tua dan tidak mampu lagi untuk berhaji, umrah dan juga berkendaraan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berhajilah dan berumrahlah untuk menggantikan bapakmu."
Musnad Ahmad 15597: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atho`] dari [Waki' bin 'Udus] dari [pamannya, Abu Razin] berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, apakah semua dari kita bisa melihat Allah AzzaWaJalla pada Hari Kiamat, tolong jelaskan tandanya dari ciptaAn Nya!. Beliau bersabda: "Wahai Abu Razin, tidakkah kalian semua bisa melihat bulan dengan mata telanjang?". (Abu Razin) berkata: saya menjawab, ya Wahai Rasulullah? Beliau bersabda: "Allah lebih Agung."
Musnad Ahmad 15598: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin 'Udus] dari [pamannya, Abu Razin] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rabb kita tertawa terhadap hamba-Nya yang berputus asa karena sadar dirinya lemah dan membutuhkan pertolongan". (Abu Razin) berkata: saya bertanya, "Wahai Rasulullah, Apakah Rabb AzzaWaJalla tertawa?" Rasulullah bersabda: "Ya". (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Selama Rab kita tertawa, kita tidak kehilangan kebaikan."
Musnad Ahmad 15599: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atho`] dari [Waki' bin 'Udus] dari [pamannya, Abu Razin] berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, di mana Rab kita AzzaWaJalla sebelum mencipta makhluq-Nya?", beliau berkata: "Dia berada di awan yang bagian bawah dan atasnya adalah ruang udara kemudian Dia menciptakan Arsy-Nya di atas air"
Musnad Ahmad 15600: (Ahmad bin hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin 'Udus] dari [Abu Razin, pamannya] berkata: saya bertanya, "Wahai Rasulullah di manakah ibuku? Beliau menjawab, "Dia di neraka" (Abu Razin) berkata: saya berkata: "Lalu di manakah nasib keluarga engkau yang telah meninggal?" Beliau bersabda: "Tidakkah engkau puas bahwa ibumu bersama ibuku?" (Kata Ahmad) berkata: Bapakku berkata: yang benar adalah Waki' bin Hudus bukan Waki' bin 'Udus.
Musnad Ahmad 15601: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menghabarkan kepadaku [An Nu'man bin Salim] berkata: saya mendengar ['Amr bin Aus] menceritakan dari [Abu Razin] dia berkata: Wahai Rasulullah, bapakku orang yang sudah tua, tidak mampu untuk berhaji dan umrah atau naik kendaraan. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Berhajilah dan umrahlah untuk menggantikan bapakmu."
Musnad Ahmad 15602: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Abu Razin, Laqith] dari [Pamannya] dengan memarfukkannya, berkata: Nabi bersabda: "Mimpi seorang mukmin adalah bagian dari empat puluh bagian kenabian", saya ragu dia berkata: mimpi seorang mukmin adalah sebuah misteri selama belum dikabarkannya. Jika dikabarkan maka akan terjadi.
Musnad Ahmad 15603: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin Hudas] dari [pamannya, Abu Razin Al 'Uqaili] dia berkata: Wahai Rasulullah, apakah semua dari kita melihat Rabb kita pada Hari Kiamat? dan apa buktinya bagi makhluq-Nya? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian dapat melihat bulan dengan mata telanjang kalian? (Abu Razin) berkata: Ya. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Allah lebih Agung." (Abu Razin) berkata: saya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana Allah menghidupkan orang yang mati, apa bukti tersebut bagi makhluq-Nya? maka (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menjawab, "Apakah kalian pernah mengetahui suatu bukit yang tandus nan gersang?" (Abu Razin) berkata: "Ya." Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Kemudian tumbuh dengan berbagai macam hehijauan lalu kembali gersang dan mati?" (Abu Razin) berkata: Ya. Lalu beliau bersabda: "Lalu kamu melewati sudah gersang?." (Abu Razin) berkata: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Begitulah Allah menghidupkan sesuatu yang mati, dan itulah buktinya atas makhluq-Nya."
Musnad Ahmad 15604: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin Hudus] dari [Abu Razin, pamannya] berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana Allah menghidupkan makhluq yang sudah mati?. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Bagaimana jika kalian melewati suatu bukit yang sangat tandus lalu kalian melewatinya dalam keadaan yang sangat subur?." Syu'bah berkata: beliau mengatakannya lebih dari dua kali, demikianlah Allah menghidupkan makhluq yang mati.
Musnad Ahmad 15605: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Ishaq] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Abdullah] yaitu Ibnu Al Mubarak, berkata: telah menghabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Abu Razin Al 'Uqaili] berkata: saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana Allah menghidupkan orang yang mati, apa bukti tersebut bagi makhluq-Nya? (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menjawab, "Apa kalian pernah melewati suatu tanah yang tandus lalu kalian melewatinya dalam keadaan subur?" (Abu Razin) berkata: "Ya." Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Begitulah fenomena kebangkitan." (Abu Razin) berkata: Wahai Rasulullah, apakah iman itu? Beliau bersabda: "Kamu bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Allah dan Rasul-Nya lebih kamu sukai daripada selainnya. Ia dibakar dengan neraka lebih dia sukai daripada menyekutukan Allah. Kamu mencintai orang yang tidak punya kekerabatan denganmu, kamu tidak mencintainya kecuali hanya karena Allah AzzaWaJalla. Jika kamu seperti itu, kecintaan kepada iman telah masuk dalam hatimu, sebagaimana masuknya air kepada orang yang haus pada hari yang sangat panas. Saya bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana saya mengetahui bahwa saya adalah seorang mukmin?. Beliau bersabda: "Tidaklah dari umatku, atau dari umat ini seorang hamba yang mengerjakan kebaikan, lalu dia mengetahui bahwa hal itu adalah kebaikan, ia sadar bahwa Allah AzzaWaJalla akan membalasnya dengan kebaikan, dia tidak melakukan kejelekan dan dia mengetahui bahwa itu adalah kejelekan, lalu dia meminta ampunan kepada Allah AzzaWaJalla, dan dia sadar bahwa tidak ada yang mengampuni selain Dia kecuali orang yang mukmin."
Musnad Ahmad 15606: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menghabarkan kepadaku [Ya'la bin 'Atha`] berkata: saya mendengar [Waki' bin Hudus] dari [Pamannya, Abu Razin] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mimpi seorang muslim adalah bagian dari empat puluh kenabian, dan hal itu merupakan sebuah misteri selama belum diceritakannya. Jika dia menceritakannya maka akan terjadi." (Abu Razin) berkata: setahu saya beliau mengatakan 'Janganlah kamu menceritakannya kecuali kepada orang yang dia sukai atau kepada orang yang berakal.'
Musnad Ahmad 15607: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Ibnu Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin Hudus] dari [pamannya, Abu Razin] berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana Allah menghidupkan orang yang mati?. Lalu beliau bersabda: "Apakah kalian pernah mengetahui suatu bukit yang tandus lalu kamu melewatinya sudah dalam keadaan subur?" Ibnu Ja'far berkata: kemudian kamu melewatinya dalam keadaan hijau?. (Abu Razin) berkata: saya berkata: Ya. Beliau bersabda: "Begitulah Allah menghidupkan orang mati."
Musnad Ahmad 15608: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dan [Bahz] secara makna, berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari Ya'la bin 'Atha` [Bahz] berkata: dalam haditsnya, berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ya'la bin 'Atha`] berkata: saya mendengar [Waki' bin Hudas] dari [pamannya, Abu Razin] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mimpi seorang mukmin adalah satu bagian daripada empat puluh bagian kenabian. Mimpi itu merupakan sebuah misteri, selama ia belum menceritakannya. Jika dia menceritakannya, maka akan terjadi. Sepengetahuanku dia berkata: jangan menceritakannya kecuali kepada orang yang disukai atau orang yang berakal.
Musnad Ahmad 15609: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin 'Udus] dari [pamannya, Abu Razin] Bahz, Al 'Uqaili berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, apakah semua dari kita dapat melihat Rabnya AzzaWaJalla? Abdurrahman berkata: bagaimana kami bisa melihat Rabb kita pada Hari Kiamat, dan apa tanda dari kesemua itu pada ciptaAn Nya? Lalu beliau bersabda: "Bukankah kalian dapat melihat bulan dengan mata telanjang" (Bahz) berkata: Ya. Beliau bersabda: "Dia itu lebih Agung."
Musnad Ahmad 15610: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menghabarkan kepadaku [An Nu'man bin Salim] berkata: saya mendengar ['Amr bin Aus] berkata: [Abu Razin] berkata: ['Affan] berkata: dalam haditsnya dari [Abu Razin] dia berkata: Wahai Rasulullah, bapakku sudah tua, tidak mampu berhaji dan berumrah atau berkendaraan. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berhajilah dan umrahlah untuk menggantikan bapakmu."
Musnad Ahmad 15611: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menghabarkan kepadaku [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin Hudus] dari [pamannya, Abu Razin Al 'Uqaili] dia berkata: Wahai Rasulullah, di manakan Rab kita AzzaWaJalla sebelum diciptakannya langit dan bumi?. Beliau menjawab, di awan yang di atasnya adalah udara dan di bawahnya juga udara, lalu Dia menciptakan singgasana-Nya di atas air.
Musnad Ahmad 15612: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan [Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin Hudus] dari [pamannya, Abu Razin]. [Hasan Al 'Uqaili] berkata: dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Rabb kita tertawa terhadap hamba-Nya yang merasa dirinya lemah dan membutuhkan pertolongan. Abu Razin berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, apakah Rab AzzaWaJalla Yang Maha Agung juga tertawa?. Selama Rabb kita tertawa, kita tidak akan kehilangan kebaikan. Hasan berkata: dalam haditsnya, lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: Ya, selama Rabb tertawa, kita tidak kehilangan kebaikan.
Musnad Ahmad 15613: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Atha`] dan [Waki' bin Hudus Al 'Uqaili] dari [pamannya, Abu Razin] dia adalah temuan Ibnu 'Amir, berkata: telah mengabarkan kepadaku Abu Razin dia berkata: "Wahai Rasulullah, kami biasa menyembelih pada bulan Rajab, kami memakannya dan memberikannya kepada yang datang kepada kita", (Abu Razin) berkata: lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Itu tidaklah mengapa" (Abu 'Awanah) berkata: maka Waqi' berkata: selanjutnya saya tidak pernah meninggalkan kebiasaan tersebut.
Musnad Ahmad 15614: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari ['Amr bin Aus] dari [pamannya, Abu Razin] seorang laki-laki menemui Nabi dan berkata: bapakku masuk Islam setelah tua, dia tidak bisa berhaji dan umrah ataupun berkendaraan. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Berhajilah, untuk menggantikan bapakmu dan berumrahlah."
Musnad Ahmad 15615: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hammad] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin Hudas, Abu Mush'ab Al 'Uqaili] dari [pamannya, Abu Razin] alias Laqith Ibnu 'Amir bin Al Muntafiq, berkata: telah mengabarkan kepadaku Abu Razin dia berkata: Wahai Rasulullah, kami biasa menyembelih pada bulan Rajab, kami memakannya dan memberikannya kepada yang datang kepada kami", (Abu Razin) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu nggak masalah " (Ya'la bin 'Atha`) berkata: Waqi' berkata: maka saya tidak pernah meninggalkan kebiasaan tersebut.
Musnad Ahmad 15616: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Waki' bin Hudus] dari [Abu Razin, pamannya] Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mimpi seorang muslim adalah bagian dari empat puluh bagian kenabian. Mimpi seseorang adalah misteri selama belum diceritakannya. Jika diceritakannya, terjadilah.
Musnad Ahmad 15617: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: [Ibrahim bin Hamzah bin Muhammad bin Hamzah bin Mush'ab bin Az-Zubair] menulis kepadaku, saya menulis kepadamu dengan hadis ini, telah saya tunjukkan dan saya kumpulkan apa yang saya tulis kepadamu, maka sampaikanlah hal itu dariku. (Abdullah) berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Al Mughirah Al Hizami] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin 'Ayyasy As-Sama'i Al Anshari Al Quba'i] dari bani 'Amr bin Auf dari [Dalham bin Al Aswad bin Abdullah bin Hajib bin 'Amir bin Al Muntafiq Al 'Uqaili] dari [Bapaknya] dari [pamannya, Laqith bin 'Amir] [Dalham] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Al Aswad] dari ['Ashim bin Laqith] Laqith berangkat menjadi utusan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan dia bersama temannya yang bernama 'Ashim bin Malik bin Muntafiq. Laqith berkata: "Saya pergi bersama temanku sampai ketemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada penghujung Bulan Rajab, kami datangi beliau, dan kami dapati beliau setelah selesai shalat subuh. Beliau berdiri berkhutbah, "Wahai manusia, aku tidak bersuara sejak empat hari ini, sungguh akan saya perdengarkan kepada kalian, adakah di antara kalian yang diutus kaumnya?" Mereka menjawab 'Ketahuilah wahai nabi, kami sangat bergembira terhadap semua yang diucapkan Rasulullah.' Beliau lantas mengonsentrasikan perhatiannya kepada dirinya, kawannya atau hadirin yang nggak beres. Selanjutnya beliau bersabda: "Ketahuilah bahwa aku bertanggung jawab menyampaikan. Bukankah telah kusampaikan? Heihh,, tolong dengarkanlah, niscaya kalian akan hidup, duduklah, duduklah." (Laqith) berkata: lalu orang-orang duduk, namun saya dan teman saya berdiri sampai setelah beliau memalingkan pandangannya dariku, saya bertanya, 'Wahai Rasulullah, mungkin anda mengetahui sesuatu hal yang ghaib? Demi Allah, Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam sadar dan tahu bahwa aku mengharapkan beliau terjebak dalam kesulitan. Lalu beliau bersabda: "Rabbmu, Dialah yang mengetahui kunci-kunci lima perkara ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah semata", beliau memberi isyarat dengan tangannya. Saya bertanya, apa saja itu? Beliau menjawab: yaitu ilmu tentang kematian, Dia yang mengetahui kematian tiap-tiap kalian sedangkan kalian tidak mengetahuinya. Ilmu mani (pertemuan antara sperma laki-laki dan sperma wanita di dalam janin) ketika di dalam rahim. Dia mengetahuinya sedangkan kalian tidak. Dia mengetahui apa yang akan terjadi besok, dan apa yang akan kalian makan, sedangkan engkau juga tidak mengetahuinya. Dia mengetahui pada hari ini ada hujan yang mendekati kalian, yang menyebabkan kalian kecapekan, kelelahan dan ketakutan, lalu Rabmu tetap tertawa ketika Dia mengetahui ada seorang hamba yang menyadari kelemahannya lantas mendekatkan diri kepada-Nya. Rasul bersabda: "Kita tak akan kehilangan kebaikan selama Rabb kita tertawa, dan Dia mengetahui Hari Kiamat." Saya berkata: Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepada kami seperti yang telah anda ajarkan kepada orang-orang dan apa yang anda ketahui. Sesungguhnya kami berasal dari kabilah, seorangpun tidak akan mempercayai kejujuran kami, baik dari Madzhij yang selalu mendatangi kami, Khats'am yang berafiliasi kepada kami, atau keluarga kami yang kami berasAl usul dari mereka. (Rasulullah) berkata 'Kalian akan tinggal beberapa lama, lalu Nabi kalian wafat, kemudian kalian tinggal beberapa lama, kemudian akan ada teriakan keras yang mematikan seluruh makhluk. Demi umur Rabbmu yang tiada berpenghabisan, suara itu tidak membiarkan pekuburan orang yang telah mati atau tempat pemendaman orang yang terbunuh yang berada dibumi kecuali menjadikannya terbuka hingga hujan itu menjadikannya kelihatan semenjak kepalanya, lantas si mayyit duduk tegak. Lalu Rabbmu berfirman 'Bagaimana kabarmu, bagaimana keadaanmu?. Atas segala kejadian yang telah berlalu, si mayit menjawab 'Wahai Rabb, yang diceritakan kemarin itu, betulkah telah terjadi hari ini? janji-janji rabbinya bahwa dia akan dihidupkan kembali ia sangka sebatas cerita-cerita keluarganya. Lalu saya (Laqith) berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana Dia akan mengumpulkan kita setelah angin, penghancuran dan binatang buas merusak kami?. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Akan saya beritahukan kepadamu hal yang seperti itu dalam tanda-tanda kekuasaan Allah. Banyak tanah yang kamu dekati dalam keadaan tandus dan kering, lalu kamu katakan tanah itu selamanya tidak akan bisa hidup. Lalu Rabmu AzzaWaJalla mengirim langit, dan tidaklah kamu tinggalkan selain beberapa hari saja hingga kamu mendekatinya ternyata sudah menjadi satu bola bumi yang hijau ranau dengan tumbuh-tumbuhan. Demi umur Rabmu yang tiada berpenghabisan, Dia lebih mampu untuk mengumpulkan mereka daripada air yang mengumpulkan tetumbuhan bumi, lalu mereka keluar dari kuburAn kuburan mereka dan tempat mereka terbunuh. Lalu kalian melihatnya dan Dia melihat kalian. (Laqith) berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana kami yang jumlahnya memenuhi bumi sedang Dia hanya sendirian? Kita melihat kepada-Nya dan Dia melihat kepada kita?. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Baiklah, saya menceritakan yang mirip dengan hal itu dari tanda-tanda kebesaran Allah AzzaWaJalla. Sesungguhnya matahari dan bulan adalah salah satu tanda yang kecil. Kalian bisa melihat keduanya dan keduanya juga bisa melihat (menerangi) kalian dalam satu waktu. Kalian tidak kesusahan melihat keduannya. Demi umur Rabbmu yang tiada berpenghabisan, Dia lebih mampu untuk melihat kalian dan kalian melihatnya daripada kalian melihat matahari dan bulan yang keduanya juga melihat kalian, dan kalian tidak kesusahan dalam melihat keduanya. (Laqith) berkata: saya bertanya, Wahai Rasulullah, apa yang akan dilakukan oleh Rabb kita jika kita bertemu dengAn Nya? (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Akan ditampakkan kepada-Nya catatAn catatan amal kalian, yang tak satupun diantara lembaran itu tersembunyi bagi-Nya. Lalu Rabmu AzzaWaJalla mengambil satu gayung air dengan TangAn Nya, lalu dipergunakAn Nya untuk memerciki kabilah-kabilah kalian. Demi Rabmu, percikan air itu tidak akan meleset dari wajah salah seorang dari kalian, satu tetespun. Jika dia adalah orang muslim, percikan itu menyisakan wajahnya seperti pakaian yang halus dan putih, sedangkan orang kafir, maka percikan itu akan membakar wajahnya bagaikan air panas yang hitam. Ketahuilah, lalu Nabi kalian akan pergi dan diikuti orang-orang yang shalih, melewati jembatan di neraka, lalu salah seorang dari kalian menginjak bara api. Lalu beliau bersabda: "Rasakanlah" Rabmu AzzaWaJalla berfirman, "Tibalah saatnya sekarang'. Ketahuilah, lantas kalian melihat-lihat telaga Rasulullah pada saat kehausan yang tiada tara. Demi umur Tuhanmu yang tiada berpenghabisan, belum pernah kulihat telaga semacam itu, siapapun yang meminumnya, tak akan ia akan dahaga. Demi umur Rabmu yang tiada berpenghabisan, tidaklah salah seorang dari kalian membentangkan tangannya melainkan akan di letakkan diatasnya geriba air yang membersihkannya dari kotoran, kencing dan gangguan lainnya. Matahari dan bulan akan di tahan, kalian tidak akan melihat satupun diantara keduanya. (Laqith) berkata: saya bertanya, Wahai Rasulullah, lantas dengan apa kita bisa melihat? Beliau bersabda: "Seperti penglihatanmu pada saat ini. Yaitu sebelum matahari terbit, di hari ketika bumi memancarkan sinarnya, yang karena sinarnya seakAn akan gunung berhadap-hadapan. Kata (laqith), saya bertanya wahai Rasulullah, bagaimana kejahatan dan kebaikan kami dibalas? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh sedang satu kejahatan dibalas satu kejahatan, terkecuali jika Allah mau memaafkan. (Laqith) berkata: saya bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana surga atau neraka. Beliau bersabda: "Demi umur Rabbmu yang tiada berpenghabisan, neraka memiliki tujuh pintu, tidaklah ada dua pintu yang berada disana, jika seorang pengendara berjalan di antaranya, kecuali harus memerlukan waktu selama tujuh puluh tahun. Sebaliknya surga memiliki delapan pintu, tidaklah ada dua pintu disana, jika ada seorang pengendara yang berjalan berjalan diantaranya, kecuali harus memerlukan waktu selama tujuh puluh tahun. Saya berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana kita menuju ke syurga?. Beliau bersabda: "Di atas sungai-sungai dari madu yang sangat jernih, dan sungai-sungai dari kaca yang tidak memusingkan dan membikin sesal, sungai-sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, dan dari air yang tidak berubah warna dan rasanya. dan buah-buahan. Demi umur Rabbmu yang tiada berpenghabisan, di surga terdapat segala hal keindahan yang kalian ketahui bahkan lebih baik dari yang semisalnya, dan disana ada isteri-isteri yang suci. Saya bertanya, Wahai Rasulullah, apakah kita disana juga mendapatkan para istri atau sebagiannya yang shalihah?. Beliau bersabda: "Wanita yang shalihah untuk laki-laki yang shalih, kalian merasakan kelezatan mereka sebagaimana kelezatan kalian di dunia, dan para isteri itu juga merasakan kelezatan, hanya mereka tidak pernah hamil. Laqith berkata: apakah puncak kenikmatan yang akan kita gapai telah diputuskan? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menjawabnya. Saya berkata: Wahai Rasulullah, untuk tujuan apa saya berbaiat kepada anda? Nabi lantas membentangkan tangannya dan bersabda: "Untuk menegakkan shalat, membayar zakat, menghilangkan orang yang musyrik. Tidak berbuat syirik kepada Allah dengan tuhan yang lainnya. Saya berkata: dan apakah kami lantas mendapat apa yang ada antara barat dan timur?. Lalu Nabi memegang tangannya dan menyangka bahwa saya mensyaratkan sesuatu dan dia tidak memberikannya kepadaku. (Laqith) berkata: saya berkata: kami bisa menempati surga itu semau kami, dan seseorang tidak melakukan kejahatan selain kepada dirinya sendiri?. Lalu beliau membentangkan tangannya dan bersabda 'Itulah yang dihadiahkan bagimu, kamu bisa mendiami surga itu sekehendakmu, dan tidaklah seseorang berbuat kejahatan, melainkan dosanya akan ditanggung dirinya sendiri. (Laqith) berkata: lalu kami meninggalkan beliau. Selanjutnya beliau bersabda: "Sesungguhnya dua orang ini (Laqith bin Amir dan `Asim), demi umur Rabbmu yang tiada berpenghabisan, termasuk dari dua orang yang paling bertakwa baik pada masa permulaan maupun masa-masa terkemudian. Ka'ab bin Al Khudriyah, salah satu Bani Bakr bin Kilab berkata kepadanya, "Siapa mereka Wahai Rasulullah?" beliau menjawab, Bani Al Muntafiq pantas untuk itu. (Laqith) berkata: lalu kami meninggalkan beliau dan saya temui lagi beliau dan berkata: Wahai Rasulullah, apakah bagi seseorang mendapat ganjaran dari kebaikan yang mereka lakukan di masa jahiliyah mereka?." Selanjutnya ada seorang laki-laki dari tokoh Quraisy berkata: demi Allah, bapakmu, Al Muntafiq di neraka." Ia berkata: "Sepertinya ada panas yang terjadi pada kulitku, wajahku dan dagingku dari apa yang dia katakan kepada bapakku di depan banyak orang. Lalu saya ingin bertanya 'Dan bapak anda Wahai Rasulullah?. Rupanya yang lain ternyata lebih bodoh. Saya bertanya, Wahai Rasulullah, dan keluargamu bagaimana? Beliau menjawab, keluargamu demi Allah, segala yang kau datangi dari kuburan orang 'Amiri atau Quraisy dari orang musrik, maka katakanlah, 'Muhammad telah mengutusku, dan saya akan memberi kabar yang menjadikanmu kesusahan, sesungguhnya engkau diseret diatas wajah dan perutmu di neraka. (Laqith) berkata: saya berkata: 'Wahai Rasulullah, memangnya apa yang mereka lakukan?. Mereka melakukan amalan yang tidak baik namun mereka anggap baik. Beliau bersabda: "Hal itu itu karena Allah AzzaWaJalla mengutus seorang Nabi pada setiap akhir setiap tujuh umat. Barangsiapa yang bermaksiat kepada Nabinya maka dia termasuk orang yang sesat. Barangsiapa yang taat kepada Nabinya maka dia termasuk orang yang mendapat petunjuk."
Musnad Ahmad 15618: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Alhajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Qahir bin As-Sari] berkata: telah menceritakan kepadaku [salah seorang anak Kinanah bin 'Abbas bin Mirdas] dari [bapaknya] bapaknya, [Al 'Abbas bin Mirdas], menceritakannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, berdoa untuk ummatnya di Arafah pada waktu sore dengan pengampunan dan rahmat. Beliau memperbanyak doa, lalu Allah AzzaWaJalla menjawabnya, telah Aku kerjakan dan telah Aku ampuni dosa ummatmu kecuali yang berlaku zhalim di antara kalian. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Wahai Rabku Engkau mampu untuk mengampuni yang berbuat zhalim dan memberikan pahala bagi yang teraniaya atas kezhalimannya." Tidaklah beliau berdoa sore itu kecuali seperti itu, sampai kemudian pada esok harinya di Muzdalifah berdoa seperti sebelumnya, sampai kemudian terlihat senyum beliau. Sebagian sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibumu, sungguh engkau tertawa pada waktu yang engkau tidak pernah tertawa saat itu, apakah gerangan yang membuatmu tertawa, apakah Allah yang yang menjadikan anda tertawa. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Aku tertawa dari musuh Allah iblis, ketika dia mengetahui bahwa Allah AzzaWaJalla mengabulkan permintaan doaku dengan mengampuni ummatku dan yang berbuat zhalim, kemudian mengampuni orang yang berbuat aniaya, Iblis mengambil pasir lalu manaburkannya di atas kepalanya, maka aku tersenyum karenanya."
Musnad Ahmad 15619: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Ibnu Abu Khalid] dan [Zakariya] dari [Asy-Sya'bi] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Mudlarris] berkata: saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau sedang di Jam', saya berkata kepada beliau 'Wahai Rasulullah, aku datang kepada engkau dari daerah gunung Thayyi' sehingga aku keletihan dan tungganganku kelelahan, Demi Allah, tidaklah aku tinggalkan gunung kecuali agar dapat berdiri di sana. Apakah dengan ini, saya mendapatkan haji (tidak batalkah hajiku)?, maka (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Barangsiapa shalat subuh bersama kami di Muzdalifah, dan melakukan wuquf bersama kita lalu bertolak darinya, atau sudah bertolak sebelumnya dari Arafah baik malam atau siang maka haji telah sah"
Musnad Ahmad 15620: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nua'im] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zakariya] dari [Asy-Sya'bi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Urwah bin Mudlarris bin Aus bin Haritsah bin Lam] dia melakukan haji pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia tidak menjumpai orang-orang kecuali pada malam hari ketika di Muzdalifah, lalu dia berangkat ke Arafah dan bertolak daripadanya dengan cepat, ia pulang dan datang lagi ke Jama' (Muzdalifah). Lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, saya telah kecapekan dan tungganganku telah kelelahan, apakah saya telah mendapatkan haji?. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Barangsiapa yang shalat subuh bersama kami di di Jam' (Muzdalifah) dan melakukan wuquf bersama kami hingga kita bertolak (dari Arafah) padahal sebelumnya ia telah bertolak dari Arafah pada. malam atau siangnya, berarti telah terlaksana hajinya dan menuntaskan manasiknya
Musnad Ahmad 15621: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: saya telah diberi kabar, [Abu Sa'id Al Khudri], dan dari [Sulaiman bin Musa] dari [Fulan] dan [Abu Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] dan belum tersampaikan kisah ini kepada Abu Zubair secara keseluruhan, Abu Qatadah mendatangi keluarganya lalu mendapati periuk (yang bisa memuat sepuluh orang) yang berisi tsarid (makanan yang terbuat dari daging dan roti) dari bahan dendeng hewan kurban, lalu dia menolak untuk memakannnya. [Qatadah bin Nu'man] datang, mengabarkan kepadanya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri pada Hari Haji dan bersabda: "Aku dahulu memperintahkan kalian untuk tidak memakan sembelihan kurban di atas tiga hari untuk mencukupkan kalian. Sekarang aku memperbolehkan kalian darinya sekehendak hati kalian." Dan beliau bersabda: "Janganlah kalian menjual daging Hadyu (daging yang disembelih Jamaah Haji waktu pelaksanaan ibadah), tapi makanlah, bersedekahlah dan nikmatilah dengan kulitnya. Jika kalian diberi makan dengan daging tersebut maka makanlah sekehendak hati kalian."
Musnad Ahmad 15622: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Juraij] berkata: [Sulaiman bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Zubaid], [Abu Sa'id Al Khudri] menemui keluarganya lalu mendapati periuk (yang bisa memuat sepuluh orang) yang berisi daging hewan kurban, dan dia menolak memakannya. Selanjutnya dia menemui [Qatadah bin Nu'man], lalu dia mengabarkan kepada (Abu Sa'id Al Khudri), Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri pada Hari Haji dan bersabda: "Aku dahulu memerintahkan kalian untuk tidak memakan sembelihan kurban di atas tiga hari untuk mencukupkan kalian. Sekarang saya halalkan untuk kalian, makanlah kalian terserah kalian. Janganlah kalian menjual daging Hadyu (daging yang disembelih Jamaah Haji waktu pelaksanaan ibadah), tapi makanlah, bersedekahlah dan nikmatilah dengan kulitnya dan jangan kalian menjualnya. Jika kalian diberi makan dengan daging tersebut maka makanlah sekehendak hati kalian." (Zubaid) berkata dalam hadits ini, dari Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Namun sekarang makanlah, juallah dan simpanlah kalian. (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Az-Zubair] dari [Jabir] sebagaimana hadis Zubaid ini, dari Abu Sa'id tidak sampai kepadanya, semuanya hal itu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 15623: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Amr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] yaitu Ibnu Muhammad dari [Syarik] yaitu Ibnu Abdullah bin Abu Namr Tamim, dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri] dari [Bapaknya] dan [pamannya, Qatadah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Makanlah daging kurban dan simpanlah."
Musnad Ahmad 15624: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Ali bin Husain bin Ja'far] dan [bapakku, Ishaq bin Yasar] dari [Abdullah bin Khabbab] budak bani 'Adi bin An Najar, dari [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kami memakan daging kurban lebih dari tiga hari. (Abu Sa'id Al Khudri) berkata: lalu saya keluar untuk suatu perjalanan dan saya datangi keluargaku dan itu terjadi beberapa hari setelah hari kurban. Lalu [salah satu sahabat perempuanku] datang dengan membawa satu tempat yang berisi daging yang diawetkan, saya bertanya kepadanya 'Dari mana daging ini? ' Dia menjawab 'Dari daging kurban kami.' Saya bertanya, bukankan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk memakannya lebih dari tiga hari?. Dia menjawan 'Sungguh (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) telah memberi keringanan kepada orang-orang setelah itu. Saya tidak langsung mempercayai sampai saya mengirim seorang utusan kepada saudaraku, [Qatadah bin An Nu'man], dia adalah seorang veteran perang Badar, saya bertanya kepadanya mengenai hal itu. Lalu dia mengirim utusan kepadaku agar saya memakan makanan itu, dan (wanita tersebut) adalah benar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi keringanan bagi kaum muslimin mengenai hal itu.
Musnad Ahmad 15625: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam Ad-Dastuwani] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atha' bin Yasar] dari [Rifa'ah Al Juhanny] berkata: kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai di Kadid -dengan huruf kaf diawAl atau di Qadid -dengan huruf qaf diawAl, lalu sebagian orang di antara kami meninggalkan Rasulullah dengan meminta ijin untuk menemui keluarganya. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) pun mengijinkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit, memuji Allah lalu bersabda: "Bagaimana keadaan suatu kaum yang bagian sisi pohonnya yang dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih mereka benci daripada sisi yang lain?", lalu kami tidak kami melihat keadaan orang-orang selain dalam keadaan menangis. Lalu ada seorang laki-laki yang berkata 'Orang yang meminta ijin kepada anda setelah ini betul-betul orang yang tolol, dia memuji Allah, lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) saat itu juga bersabda: "Saya bersaksi di sisi Allah, tidaklah seorang hamba pun yang meninggal, yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan saya adalah utusan Allah, dengan tulus dari hatinya, kemudian dia berbuat benar kecuali dia pasti masuk surga." (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda kembali, "Sungguh Rabbku AzzaWaJalla menjanjikan kepadaku untuk memasukkan dari kalangan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan siksa. Namun saya berharap agar mereka tidak memasukinya sampai kalian menempati tempat-tempat di surga, juga bapak-bapak kalian yang shalih, istri-istri kalian dan keluarga kalian." Lalu beliau bersabda: "Jika telah lewat pertengahan malam", atau, "Dua pertiga malam, Allah AzzaWaJalla turun ke langit dunia, lalu berfirman, 'Aku tidak mungkin meminta kepada seorang pun dari hamba-Ku selain diri-Ku sendiri, dan siapakah yang meminta ampun kepada-Ku lantas Aku ampuni? siapakah yang mau berdo'a kepada-Ku lantas Aku kabulkan?, siapakah yang meminta kepada-Ku lantas Aku beri?", Dan hal ini terus berlaku sampai pagi hari. (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atha' bin Yasar] dari [Rifa'ah bin 'Arabah Al Juhanny] berkata: kami tiba bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Makkah, lalu banyak orang yang meminta ijin kepada beliau, lalu ia sebutkan hadis secara lengkap. (Rifa'ah bin 'Arabah Al Juhanny) berkata: Abu Bakar berkata: orang yang meminta ijin kepada anda setelah itu adalah orang yang sangat tolol menurutku, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memuji Allah dan berkata tentang kebaikan, lalu bersabda: "Saya bersaksi di sisi Allah" dan beliau jika bersumpah, biasa dengan lafadz, "Demi yang jiwa Muhammad berada di tangAn Nya, tidaklah seorang hamba beriman kepada Allah dan hari Kiamat lalu berbuat baik, kecuali dia sedang menuju ke surga, lalu ia sebutkan hadis secara lengkap. Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] yaitu Ibnu Abu Katsir, berkata: telah menceritakan kepadaku [Hilal bin Abu Maimunah] seorang laki-laki dari Madinah, dari ['Atha' bin Yasar] dari [Rifa'ah bin 'Arabah Al Juhanny] berkata: kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ketika kami sampai di daerah Kadid atau berkata: di Arafah, lalu ia sebutkan hadis secara lengkap.
Musnad Ahmad 15626: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] yaitu ad-dastuwa'i, berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha' bin Yasar] [Rifa'ah Al Juhanny] menceritakannya berkata: kami berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai di Kadid, atau Qadid. Orang-orang banyak yang meminta ijin untuk menemui keluarga mereka, dan beliau pun mengijinkan mereka. (Rifa'ah Al Juhanny) berkata: lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) memuji Allah dan melontarkan ucapAn ucapan kebaikan dan bersabda: "Saya bersaksi di sisi Allah, tidaklah seorang hamba meninggal dengan bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah secara tulus dari hatinya, kemudian ia berusaha menepati ucapannya kecuali dia dibimbing menuju surga", lalu bersabda: "Dan Rabbiku telah menjanjikan kepadaku untuk memasukkan dari kalangan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab dan siksa. Saya berharap agar mereka tidak memasukinya sampai kalian menyinggahi tempat-tempat kalian di surga, dan juga istri-istri kalian dan keluarga kalian." Lalu beliau bersabda: "Jika telah lewat pertengahan malam", atau, "dua pertiga malam, Allah AzzaWaJalla turun ke langit dunia, lalu berfirman, 'Aku tidak akan meminta seorangpun dari hamba-Ku selain diri-Ku sendiri, siapa yang mau meminta ampun kepada-Ku sehingga kuampuni?, siapa yang mau berdo'a kepada-Ku sehingga Aku kabulkan?, siapa yang meminta kepada-Ku sehingga aku beri?", Dan itu berlaku sampai pagi hari.
Musnad Ahmad 15627: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa Bin 'Uqbah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] dari [seorang laki-laki yang melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam] yang ketika itu beliau sedang bercakap-cakap dengan Jibril Alaihissalam. Abu Salamah beranggapan orang itu menjauh dari mendekati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena khawatir jangAn jangan mendengar percakapan nabi. Ketika pagi tiba, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Apa yang yang membuat kamu tidak mengucapkan salam ketika kamu melewatiku tadi malam? (Sahabat tadi) menjawab 'Saya melihat anda sedang bercakap-cakap dengan seorang laki-laki, sehingga saya khawatir jangAn jangan anda keberatan jika saya mendekati anda berdua. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Apakah engkau mengetahui siapa laki-laki tersebut?" (Sahabat tadi) menjawab, "Tidak" (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Dialah Jibril 'Alaihissalam, kalau saja engkau mengucapkan salam, pastilah dia menjawabnya." (Musa bin 'Uqbah) berkata 'Saya mendengarnya selain dari Abi Salamah yaitu dari [Haritsah bin An Nu'man].'
Musnad Ahmad 15628: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: saya mendengar [Abu Malik Al Asyja'i] menceritakan dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] berkata: telah mengabarkan kepadaku [orang yang telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] shalat dengan memakai satu kain dengan mengikatkan ke dua ujungnya.
Musnad Ahmad 15629: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zam'ah] berkata Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut kaum perempuan dan menasehati sahabatnya tentang para isteri seraya bersabda: "Atas dasar apa salah seorang di antara kalian memukul isterinya padahal siapa tahu dia menidurinya di waktu sorenya atau di akhir malamnya bukan?"
Musnad Ahmad 15630: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zam'ah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengomentari ayat 'Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka' maka bangkitlah seorang laki-laki yang kasar, bangsawan, dan pelit di kalangan kaumnya seperti Abu Zam'ah, lalu nabi menasehati mereka perihal tertawa karena kentut. Lalu beliau bersabda: "Atas dasar apa salah seorang diantara kalian tertawa karena kentut?" (Abdullah bin Zam'ah) berkata: lalu beliau bersabda: "Atas dasar apa salah seorang di antara kalian mencambuk istrinya sebagaimana mencambuk budak, yang bisa jadi pada sore harinya dia menggaulinya?."
Musnad Ahmad 15631: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zam'ah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah lalu menyebut-nyebut 'Unta' dan menyebut-nyebut unta yang kaum Tsamud sembelih. Beliau bersabda mengomentari ayat 'Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka', Maka bangkitlah seorang yang kasar dan jelek, bangsawan, orang yang pelit di kalangan kaumnya seperti Abu Zam'ah, kemudian beliau menyebut-nyebut wanita dan menasehati (kaum laki-laki) tentang kaum wanita. Lalu beliau bersabda: "Atas dasar apa salah seorang di antara kalian mencambuk istrinya sebagaimana mencambuk budak bisa jadi padahal bisa jadi pada sore harinya dia menggaulinya?." Lalu beliau menasehati mereka tentang tertawa mereka karena kentut, beliau bersabda: "Atas dasar apa kalian mentertawakannya?."
Musnad Ahmad 15632: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zam'ah] dia menasehati mereka dalam masalah wanita dan berkata: atas dasar apa salah seorang diantara kalian memukul istrinya sebagaimana memukul budak lalu menggaulinya pada akhir malam?.
Musnad Ahmad 15633: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Hafshah] dari [Ar-Rabab Adl-Dlabbiyah] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] dia berkata: Jika di antara kalian berbuka, berbukalah dengan kurma, kalaulah tidak ada, maka berbukalah dengan air, karena air itu suci. [Hisyam] berkata: dan telah menceritakan kepadaku ['Ashim Al Ahwal] [Hafshah] memarfukkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 15634: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Ashim] dari [Hafshah] dari Ar Rabab dari pamannya, Salman bin 'Amir Adl Dlabbi dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah berbuka dengan kurma, jika dia tidak mendapatkannya, maka berbukalah dengan air karena air itu suci."
Musnad Ahmad 15635: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Salman bin Amir]: "Dan kelahiran seorang anak itu harus disertai aqiqah, Hilangkan gangguannya (maksudnya cukurlah rambutnya) dan alirkanlah darah (sembelihlah hewan). Dan bersedekah kepada kerabat dekat mendapatkan dua pahala sekaligus, pahala sedekah dan pahala silaturrahim."
Musnad Ahmad 15636: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Aun] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Ar-Rabab binti Shulaih] dari [Salman bin 'Amir Ad-Dlabby] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedekah bagi kaum miskin mendapat pahala sedekah, adapun sedekah untuk kerabat dekat mendapat pahala silaturrahim dan pahala sedekah."
Musnad Ahmad 15637: (Abdullah bin Ahmad) berkata: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim Al Ahwal] dari [Hafshah] dari [Ar-Rabab], Ummu Ar-Ra`ihah binti Shulaih dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berbuka hendaklah dengan kurma, jika dia tidak mendapatkannya maka berbukalah dengan air karena air itu suci."
Musnad Ahmad 15638: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Ibnu Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dan [Yazid] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Adapun Ibnu Numair dia telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Yazid bin Harun berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anak yang lahir harus disertai aqiqahnya", beliau bersabda: "Alirkanlah darah (sembelihlah kambing) dan hilangkanlah gangguannya?"
Musnad Ahmad 15639: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Yunus] dari [Ibnu Sirin] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Anak yang lahir harus disertai aqiqahnya, Alirkanlah darah (Sembelihlah kambing) dan hilangkan gangguannya (cukur rambutnya)."
Musnad Ahmad 15640: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Hafshah] dari [Ar-Rabab] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berbuka hendaklah dengan kurma, jika dia tidak mendapatkannya maka berbukalah dengan air karena air itu suci."
Musnad Ahmad 15641: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Ar-Rabab] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berbuka hendaklah dengan kurma, jika dia tidak mendapatkannya maka berbukalah dengan air. Sesungguhnya air itu suci."
Musnad Ahmad 15642: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Salman bin Amir]: dan beliau bersabda: "Anak yang baru lahir harus disertai aqiqahnya, Alirkanlah darah (lakukan penyembelihan) dan hilangkanlah gangguannya."
Musnad Ahmad 15643: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Salman bin Amir]: Dan bersabda: "Sedekah bagi kaum miskin mendapat pahala sedekah, adapun sedekah untuk kerabat dekat mendapat pahala silaturrahim dan pahala sedekah."
Musnad Ahmad 15644: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Hafshah] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedekah bagi kaum miskin mendapat pahala sedekah, adapun sedekah untuk kerabat dekat mendatangkan dua pahala, pahala sedekah dan pahala menyambung tali kerabat."
Musnad Ahmad 15645: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hafshah] dari [Salman bin 'Amir] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anak yang baru lahir harus disertai aqiqahnya, alirkanlah darahnya dan singkirkanlah gangguannya."
Musnad Ahmad 15646: [Salman bin 'Amir Adl-Dlabby] berkata: saya mendengar beliau bersabda: "Sedekahmu kepada orang miskin sekedar mendapat pahala, namun jika kau sedekahkan kepada orang yang mempunyai tali persaudaraan, mendatangkan dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala mempererat kekerabatan."
Musnad Ahmad 15647: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Adi] dari [Ibnu 'Aun] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Umu Ar-Ra`Ih binti Shulaih] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedekah kepada orang miskin sekedar mendapat pahala sedekah biasa, namun jika kepada orang yang punya tali persaudaraan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala mempererat kekerabatan."
Musnad Ahmad 15648: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah, berkata: telah menghabarkan kepada kami [Ayyub] dan [Habib] dan [Yunus] dan [Qatadah] dari [Muhammad bin Sirim] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelahiran seorang anak harus disertai aqiqah, dan alirkanlah darah (lakukan penyembelihan) dan buanglah gangguannya (cukurlah rambutnya)."
Musnad Ahmad 15649: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Hafshah] dari [Ar-Rabab] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berbuka hendaklah dengan kurma, jika dia tidak mendapatkannya maka berbukalah dengan air. Sesungguhnya air itu suci."
Musnad Ahmad 15650: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid, dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Salman bin 'Amir]. [Ayyub] tidak menyebut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Salman] memarfukkannya sampai pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Kelahiran seorang anak itu harus disertai aqiqahnya, maka alirkanlah darah (lakukan penyembelihan) dan buanglah gangguannya."
Musnad Ahmad 15651: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ayyub] dan [Qatadah] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelahiran seorang anak harus disertau aqiqahnya, maka alirkanlah darah (lakukan penyembelihan) dan buanglah gangguannya (cukurlah rambutnya)."
Musnad Ahmad 15652: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Wahab bin 'Atha`] dari [Ibnu 'Aun] dan [Sa'id] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Salman bin 'Amir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelahiran seorang anak harus disertai aqiqahnya, maka alirkanlah darah (lakukan penyembelihan) dan buanglah gangguannya (cukurlah rambutnya)." (Ahmad bin Hanbal) berkata: Ibnu Sirin berkata: Jika yang dimaksud menyingkirkan gangguan bukan memotong rambut, saya tidak tahu.
Musnad Ahmad 15653: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Ibnu Sirin] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelahiran seorang anak harus disertai aqiqahnya, maka alirkanlah darah (lakukan penyembelihan) dan buanglah gangguannya (cukurlah rambutnya)."
Musnad Ahmad 15654: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim] dari [Hafshah] dari [Salman bin 'Amir Adz-Dlabby] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mendapatkan kurma maka jadikanlah untuk berbuka, jika tidak mendapatkannya maka berbukalah dengan air. Sesungguhnya air itu suci."
Musnad Ahmad 15655: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khatsmah] dari ['Urwah bin Abdullah bin Qusyair Al ju'fy] telah menceritakan kepadaku [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [bapaknya] berkata: Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam rombongan dari Muzainah, lalu kami berbaiat kepadanya dan gamisnya diselempangkan begitu saja (tidak dikancing), lantas aku berbaiat kepadanya, lalu kumasukkan tanganku ke dalam kantong gamis, dan kusentuh cincinnya" 'Urwah berkata: "Di hari-hari selanjutnya aku tidak pernah melihat Mu'awiyah dan juga ayahnya, baik di musim dingin maupun musim panas selain melepas kancing bajunya dan tidak mengancingkannya."
Musnad Ahmad 15656: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Rouh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bistham bin Muslim] dari [Muawiyah bin Qurrah] berkata [bapakku] berkata: kami pernah berumrah bersama Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak tersisa makanan bagi kami kecuali hanyalah Al Aswadan (dua benda hitam) kemudian (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bertanya, Apakah kalian tahu maksud dua benda hitam? Saya menjawab, Tidak. beliau berkata: "Kurma dan air."
Musnad Ahmad 15657: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muawiyah bin Qurrah] dari [Bapaknya] dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ternyata beliau baru saja memeras dan mengikat. (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Syu'bah] dari [Mu'awiyah] berkata: [bapakku] telah menceritakan kepada kami dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saya tidak tahu apakah dia mendengarnya dari beliau atau diceritakan dari beliau.
Musnad Ahmad 15658: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Amr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Maisarah] telah menceritakan kepada kami [Muawiyah bin Qurrah] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dua pohon yang buruk, dengan bersabda: "Barangsiapa yang memakan keduanya, maka janganlah mendekati masjid kami, jika kalian terpaksa untuk memakannya, hilangkanlah baunya dengan memasaknya" dua pohon itu adalah, "Bawang merah dan bawang putih."
Musnad Ahmad 15659: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muawiyah, Abu 'Iyash] berkata: saya mendengar [bapakku], dia pernah menjumpai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan nabi membasuh kepalanya dan memintakan ampun baginya.
Musnad Ahmad 15660: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muawiyah bin Qurrah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda bahwa puasa tiga hari dalam sebulan bagaikan puasa sepanjang masa dan berbukanya.
Musnad Ahmad 15661: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Abu 'Iyas] berkata: bapakku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat masih muda, lalu beliau mengusap kepalanya dan memintakan ampun baginya. Syu'bah berkata: apakah dia bisa di katakan sahabat? (Abu 'Iyas) berkata: tidak tapi pada masa beliau dia telah bisa memeras susu dan mengikat-ikat kayu.
Musnad Ahmad 15662: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Hisyam bin 'Amir Al Anshari] berkata: Pada waktu Perang Uhud, manusia terkena luka-luka dan kepayahan yang sangat, Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Galilah lubang dan perluaslah, serta kuburkanlah dua atau tiga orang dalam satu pekuburan" mereka berkata 'Wahai Rasulullah, siapa yang kita dahulukan? beliau bersabda: "Yang paling banyak mengumpulkan dan menghafalkan Al qur'an."
Musnad Ahmad 15663: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata: orang-orang membeli emas dengan mata uang secara kredit dengan syarat ada penambahan, kemudian hari [Hisyam bin 'Amir] datang kepada mereka, lalu melarang transaksi semacam itu dan berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kita untuk menjual emas dengan mata uang secara kredit dan bersyarat penambahan, ia beritakan itu adalah riba."
Musnad Ahmad 15664: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Humaid bin Al Hilal] dari beberapa gurunya berkata: [Hisyam bin 'Amir] berkata kepada tetangganya 'Kalian mendatangi beberapa kaum yang mereka tidak lebih sering bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak juga lebih memperhatikan hadisnya daripada aku. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Semenjak Adam dicipta hingga Hari Kiamat, tak ada urusan yang lebih besar daripada urusan Dajjal."
Musnad Ahmad 15665: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari [Hisyam bin 'Amir] berkata: kalian mendatangi suatu kaum yang mereka tidak lebih tahu terhadap hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam daripada kita. Bapakku tewas dalam Perang Uhud, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Galilah, perluaslah dan dan kuburkanlah dua atau tiga orang dalam satu liang. Dahulukanlah orang yang paling banyak hapalan Al qur'annya" bapakku adalah termasuk yang paling banyak hapalannya, maka lebih didahulukan.
Musnad Ahmad 15666: [Hisyam bin 'Amir] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sejak Adam dicipta sampai terjadi Hari Kiamat, tidak ada perkara yang lebih besar daripada Dajjal."
Musnad Ahmad 15667: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Humaid bin Al Hilal] dari Hisyam berkata: 'Amir berkata: mereka mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang korban yang tewas pada Perang Uhud, mereka bertanya 'Apa yang anda perintahkan kepada kami perihal orang-orang yang terbunuh dalam peperangan? Beliau bersabda: "Galilah, perluaslah dan perlakukanlah dengan baik, kuburkanlah dalam satu kuburan untuk dua atau tiga orang. Dahulukanlah orang yang paling banyak hafal Al qur'an. Hisyam berkata: lalu bapakku didahulukan daripada dua lainnya yang ikut tewas.
Musnad Ahmad 15668: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yazid Ar-Risyk]. Syu'bah berkata: saya membacakan di hadapannya, berkata saya mendengar [Mu'adzah Al 'Adawiyah] berkata: saya mendengar [Hisyam bin 'Amir] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan saudaranya semuslim lebih dari tiga malam, jika mereka berdua saling mendiamkan lebih dari tiga malam tersebut, keduanya jauh dari kebenaran selama mereka berdua masih mendiamkan. Jika salah satu di antaranya kembali sadar dari rasa marah, maka sadarnya tersebut sebagai penebus dosanya. Jika si 'A' memberi salam terhadap temannya si 'B' namun tidak diterima, padahal si 'A' masih mau menjawab salamnya, maka si 'A' akan dijawab oleh Malaikat, dan si 'B' yang mendiamkan akan dijawab oleh setan. Jika mereka berdua meninggal dalam keadaan saling mendiamkan, maka mereka berdua tidak akan berkumpul di surga selama-lamanya."
Musnad Ahmad 15669: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yazid Ar-Risyk] dari [Mu'adzah] dari [Hisyam bin 'Amir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan muslim yang lain lebih dari tiga malam. Sesungguhnya kedua-duanya jauh dari kebenaran selama mereka berdua masih saling mendiamkan. Yang pertama-tama insyaf di antara keduanya, maka kesegeraannya berinsyaf menjadi penebus dosanya. Jika si 'A' mengucapkan salam terhadap temannya si 'B', namun si 'B' tidak menerimanya padahal si'A'masih mau menjawab salamnya, maka salamnya akan dijawab oleh Malaikat, dan yang lain salamnya akan dijawab oleh setan. Jika mereka berdua meninggal dalam keadaan saling mendiamkan, niscaya mereka berdua tidak akan masuk surga selamanya."
Musnad Ahmad 15670: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Al Hilal] berkata: [Hisyam bin 'Amir] berkata: orang Anshar datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pada waktu Perang Uhud, lalu mereka berkata 'Wahai Rasulullah, kami terkena luka-luka dan kepayahan yang sangat, apa yang anda perintahkan kepada kami!, (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Galilah lubang untuk kalian dan perluaslah serta kuburkanlah dua orang atau tiga orang dalam satu liang" mereka bertanya, Wahai Rasulullah, siapa yang kami dahulukan? beliau bersabda: "Yang paling banyak hafal Al qur'an." (Hisyam bin 'Amir) berkata: lalu kami mendahulukan Abu 'Amir sebelum seorangpun atau yang lainnya."
Musnad Ahmad 15671: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Hisyam bin 'Amir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rambut kepala Dajjal adalah keriting apabila terlihat dari belakang, maka barang siapa yang berkata 'Kamu adalah tuhanku', maka dia terfitnah olehnya, tetapi barangsiapa yang berkata 'Engkau telah berdusta, Rabku adalah Allah, saya bertawakkal kepada-Nya, maka (Dajjal) tidak dapat memberikan bahayanya atau ia berkata dengan redaksi 'dia tidak terkena fitnah olehnya."
Musnad Ahmad 15672: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menghabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Al Hilal] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Hisyam bin 'Amir] berkata: Bapakku tewas dalam Perang Uhud, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Galilah, perluaslah, perbaguslah, kuburkanlah dua atau tiga orang dalam satu liang. Dahulukanlah orang yang paling banyak hapalan Al qur'annya" bapakku adalah jenazah ketiga yang datang terakhir kali, hanya dia orang yang paling banyak hapalannya maka didahulukan.
Musnad Ahmad 15673: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdusshomad] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Humaid] dari [Abu Ad-Dahma'] dari [Hisyam bin 'Amir] berkata: mereka mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kesusahan yang menimpa mereka. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Galilah, perbaguslah, perluaslah dan kuburkanlah dua atau tiga orang dalam setiap lubang. Dahulukanlah orang yang paling banyak hapalan Al qur'annya" lalu bapakku termasuk yang meninggal lalu di dahulukan daripada yang lainnya. Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] berkata: saya mendengar [Humaid bin Hilal] menceritakan dari [Sa'ad bin Hisyam] dari [Bapaknya, Hisyam bin 'Amir] berkata: pada saat Perang Uhud, lalu menyebutkan haditsnya, secara lengkap. (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: saya mendengar [Jarir bin Hazim] menceritakan hadits ini, dari [Humaid bin Hilal] dan menambahkan di dalamnya dari [Sa'ad bin Hisyam] dengan tambahan, dan perdalamlah.
Musnad Ahmad 15674: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Humaid] yaitu Ibnu Hilal, dari [Hisyam bin 'Amir Al Anshori] berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada urusan sejak diciptakannya Adam sampai Hari Kiamat yang lebih besar daripada Dajjal."
Musnad Ahmad 15675: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid, dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata: [Hisyam bin 'Amir] datang ke Basrah, lalu mendapati mereka saling berjual beli emas dalam tempat pertukaran mereka, lalu dia berdiri dan berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang juAl beli emas dengan uang secara kredit, dan telah mengabarkan kepada kami atau berkata: itu adalah riba.
Musnad Ahmad 15676: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Ad-Dahma`] dari [Hisyam bin 'Amir] berkata: kalian akan melewati beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mereka lebih hafal dan lebih menjaga haditsnya dari padaku dan saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada perkara sejak diciptakannya Adam sampai Hari Kiamat yang lebih besar daripada Dajjal."
Musnad Ahmad 15677: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Rouh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Yazid bin Khushaifah] ['Amr bin Abdullah bin Ka'ab As-Sulami] menghabarinya [Nafi' bin Jubair] menghabarinya, ['Utsman bin Abu Al 'Ash] mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 'Utsman berkata: Aku merasakan sakit yang sangat sehingga aku hampir meninggal olehnya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Peganglah daerah yang sakit itu dengan tangan kananmu sebanyak tujuh kali dengan berdoa, 'AUDZU BI IZZATILLAH WA QUDRATIHI MIN SYARRI MA AJIDU (Aku berlindung dari kemuliaan Allah dan Segala kemampuAn Nya, dari segala keburukan yang menimpaku) lalu saya melakukan hal itu sehingga Allah menghilangkan rasa sakit yang aku derita, sehingga aku menyuruh keluargaku dan orang lain untuk mempraktekkan doa tersebut
Musnad Ahmad 15678: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Rouh] dan [Abdusshomad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: [Rouh] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Al Ala'i] dari ['Utsman bin Abu Al Ash] dan [seorang wanita] dari Qais, mereka berdua mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: salah satu dari keduanya, saya mendengarnya berkata: "ALLAHUMMA IGFIRLI DZANBI WA KHATAI WA 'AMDY (Ya Allah ampunilah dosaku dan kesalahan yang tidak sengaja maupun disengaja)." Adapun salah satunya berkata: Aku mendengarnya (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) berdoa, "ASTAHDIIKA LI ARSYADI AMRY WA `A'UDZU BIKA MIN SYARRI NAFSI" (aku meminta petunjuk kepada-Mu agar urusanku di puncak kebenaran, dan aku berlindung dari kejelekan diriku) "
Musnad Ahmad 15679: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Al Jurairi] dari [Abu Al Ala'i] dari ['Utsman bin Abu Al Ash] berkata: Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jadikanlah aku imam kaumku!. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) berkata 'Engkau imam mereka dan teladanilah orang terlemah di antara mereka, dan ambillah seorang muadzin yang tidak mengambil upah atas adzannya."
Musnad Ahmad 15680: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menghabarkan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Al Ala'i] dari [Mutharrif] dari ['Utsman bin Abu Al Ash] berkata saya berkata: Wahai Rasulullah, jadikanlah saya imam bagi kaum saya. Beliau bersabda: "Kamu adalah imam mereka, dan teladanilah orang yang paling lemah di antara kalian. Angkatlah seorang muadzin yang tidak mengambil upah."
Musnad Ahmad 15681: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Al 'Ala'i] dari [Mutharrif] dari ['Utsman bin Abu Al Ash] berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, jadikanlah saya imam kaumku. Beliau bersabda: "Kamu adalah imam mereka, teladanilah orang paling lemah di antara kalian. Angkatlah seorang muadzin yang tidak mengambil upah."
Musnad Ahmad 15682: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid, dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [Mutharrif] Berkata: Aku menemui ['Utsman bin Abu Al Ash], lalu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa adalah perisai, seperti perisai di antara kalian waktu berperang, dan wasiat terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku ketika beliau mengutusku ke Thaif beliau bersabda: "Wahai Usman peringanlah dalam shalat, karena yang menjadi makmum terdapat orang tua dan orang yang mempunyai keperluan."
Musnad Ahmad 15683: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Yazid bin Khushaifah] ['Amr bin Abdullah bin Kaab] menghabarinya, dari [Nafi' bin Jubair] dari ['Utsman bin Abu Al Ash] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku ketika saya sedang sakit yang hampir saja menjadikanku meninggal karenanya. lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, "Usaplah daerah yang sakit itu dengan tangan kananmu sebanyak tujuh kali dengan berdoa, 'AUDZU BI IZZATILLAH WA QUDRATIHI MIN SYARRI MA AJIDU (Aku berlindung dengan kemuliaan Allah dan Segala kemampuAn Nya, dari segala keburukan yang menimpaku), saya lakukan hal itu sehingga Allah menghilangkan rasa sakit yang aku derita, sehingga aku menyuruh keluargaku dan orang lain untuk mempraktekkan doa tersebut.
Musnad Ahmad 15684: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] berkata: saya mendengar para [Syaikh] dari Tsaqif, telah menghabarkan kepada kami ['Utsman bin Abu Al Ash] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku 'Imamilah kaummu. Ketika kamu menjadi imam kaummu, peringkaslah shalat, karena yang ikut ada anak kecil, orang yang sudah tua, orang yang lemah, orang yang sakit dan orang yang memiliki keperluan."
Musnad Ahmad 15685: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami ['Amr bin 'Utsman] dari [Musa bin Thalhah] dari ['Utsman bin Abu Al Ash] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku 'Wahai 'Usman, jadilah imam kaummu. Barangsiapa menjadi imam suatu kaum, hendaklah meringankan shalat, karena diantara makmum terdapat orang lemah, orang yang sudah tua dan orang yang memiliki keperluan. Jika kamu shalat sendiri, silahkan shalat sesukamu!"
Musnad Ahmad 15686: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amr bin Murrah] berkata: saya mendengar [Sa'id bin Musayyab] berkata: ['Utsman bin Abu Al Ash] menceritakan, berkata: pesan terakhir yang diwasiatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku adalah 'Jika kamu menjadi imam suatu kaum, ringankanlah shalat.'
Musnad Ahmad 15687: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'ad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Sa'id bin Abu Hind] [Mutharrif] dari Bani 'Amir bin Sha'sha'ah, menceritakannya ['Utsman bin Abu Al Ash Ats-Tsaqafi] meminta susu untuk diminum, lalu Mutharrif berkata: saya sedang berpuasa. 'Usman berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa adalah perisai dari neraka seperti perisai di antara kalian waktu berperang", dan saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa yang baik adalah puasa tiga hari setiap bulan."
Musnad Ahmad 15688: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ali bin Zaid] dari [Al Hasan] dari ['Utsman bin Abu Al Ash] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiap-tiap malam ada malaikat yang berseru 'Adakah orang yang berdo'a sehingga doanya dikabulkan?, adakah yang meminta sehinga diberi?, adakah yang meminta ampun sehingga diampuni? Dan hal itu berlaku sampai fajar tiba."
Musnad Ahmad 15689: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Zaid] dari [Al Hasan] 'Utsman bin Abu Al Ash melewati Kilab Bin Umayyah yang sedang duduk di tempat perpajakan di Bashrah, maka 'Utsman bin Abu Al Ash bertanya, " Apa yang membuatmu duduk disini"? (Kilab bin Umayyah) menjawab 'Ziyad yang menyuruhku untuk duduk.' 'Utsman berkata: maukah saya ceritakan sesuatu hadits?."Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu hadits yang saya dengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?." Dia berkata: Ya. Lalu 'Utsman berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dawud, Nabi Allah Alaihissalam, suatu malam membangunkan keluarganya dan berseru, 'Wahai keluarga Dawud, bangunlah kalian dan shalatlah! sungguh ini adalah waktu yang dikabulkan doa oleh Allah, kecuali untuk tukang sihir atau para pekerja pajak. Lalu Kilab bin Umayyah menaiki kapalnya untuk mendatangi Ziyad, untuk meminta maaf, dan (Kilab) pun memaafkannya. Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawaryry] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Ali bin Zaid] dari [Al Hasan] berkata: ['Utsman bin Abu Al Ash] melewati Kilab bin Umayyah, maka (Hasan) menyebutkan hadis sebagaimana di atas.
Musnad Ahmad 15690: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Abdullah bin Zaid] atau Badr saya ragu, dari [Thalq bin 'Ali Al Hanafi], berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah AzzaWaJalla tidak melihat shalat seorang hamba yang tidak menegakkan tulang punggungnya pada saat ruku' dan sujudnya."
Musnad Ahmad 15691: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin 'Utbah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Badr] dari [Abdurrahman bin 'Ali bin Syaiban] dari [bapaknya], Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah AzzaWaJalla tidak melihat seorang laki-laki yang tidak menegakkan tulang punggungnya antara ruku'nya dan sujudnya."
Musnad Ahmad 15692: Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mulazim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Badr] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] dia bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shalat dengan memakai satu pakaian, lalu beliau membentangkan sarungnya dan mengaitkan selendangnnya, lalu shalat. Ketika selesai shalat, beliau bersabda: "Kalian bisa menunaikan shalat dengan dua kain."
Musnad Ahmad 15693: (Abdullah bin Ahmad) berkata: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin 'Utbah] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: Seorang laki-laki bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Apabila salah di antara kita memegang kemaluannya haruskah dia berwudlu? beliau bersabda: "Sesungguhnya itu (kemaluan, pent) adalah bagian darimu atau tubuhmu."
Musnad Ahmad 15694: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Aban] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Isa bin Khutsaim] dari [Qais bin Thalq] [bapaknya] dia pernah menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika ada seorang yang bertanya telah shalat dengan satu pakaian, beliau tidak mengucapkan sepatah katapun. Tatkala shalat didirikan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melipat antara kedua ujung kainnya dan beliau pergunakan untuk shalat.
Musnad Ahmad 15695: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian memiliki keperluan terhadap istrinya, maka datangilah walaupun dia sedang berada pada tungku pembakaran roti."
Musnad Ahmad 15696: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Abdullah bin Badr] ['Ali bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada witir dalam satu malam."
Musnad Ahmad 15697: [Thalq] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang seorang laki-laki yang shalat dengan memakai satu pakaian. Beliau bersabda: "Tapi bukankah kalian mendapatkan dua kain?."
Musnad Ahmad 15698: Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian melihat Hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi maka berbukalah. Jika ada mendung pada kalian maka sempurnakanlah hitungan."
Musnad Ahmad 15699: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Abdullah bin An Nu'man] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukanlah dianggap fajar yang memanjang di ufuk tapi fajar adalah yang membentang merah dan cerah."
Musnad Ahmad 15700: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: Aku sedang duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ada seorang laki-laki bertanya beliau dengan berkata: "Aku telah memegang kemaluanku" ataupun ada seorang laki-laki yang memegang kemaluannya dalam shalat, apakah wajib baginya untuk berwudlu? Beliau bersabda: "Tidak, karena itu (kemaluan, pent) adalah bagian dari anggota tubuhmu."
Musnad Ahmad 15701: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Abdullah bin Badr] dari [Thalq bin 'Ali] berkata: kami menjadi utusan untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tatkala beliau hendak meninggalkan kami, beliau menyuruhku suatu urusan. Lalu saya membawa bejana yang berisi air, beliau mengambil dengan kedua telapak tangannya, lalu mengeluarkan dari mulutnya tiga kali, mengikatnya kembali lalu bersabda: "Bawalah ini dan basahilah masjid kaummu dan perintahkan mereka untuk mengangkat kepala mereka, niscaya Allah akan mengangkatnya. Saya berkata: bumi antara tempat anda dengan kami sangat jauh dan tanah itu sangat kering. (Rasulullah) bersabda: "Jika telah kering maka panjangkanlah!"
Musnad Ahmad 15702: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Allah AzzaWaJalla menjadikan ahillah (bulan sabit pada awal bulan) ini sebagai patokan waktu bagi manusia. Berpuasalah jika kalian melihatnya dan berbukalah jika kalian melihatnya, jika terjadi mendung maka sempurnakanlah hitungan tersebut."
Musnad Ahmad 15703: Telah menceritakan kepada kami [Qurrab bin Tamam] dari [Muhammad bin Jabir] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: ada seorang laki-laki yang berkata: Wahai Rasulullah, jika salah seorang dari kita memegang kemaluannya ketika shalat, apa harus berwudhu?. (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Itu hanya potongan dari tubuhmu atau secuil daging darimu."
Musnad Ahmad 15704: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Mulazim bin 'Amr As Suhaimi] telah menceritakan kepada kami [kakekku, Abdullah bin Badr], berkata: telah menceritakan kepadaku [Siraj bin 'Uqbah] [Qais bin Thalq] menceritakan keduanya, [bapaknya, Talq bin 'Ali] mendatangi kami pada bulan Ramadlan. Dia menetap pada kami sampai sore, lalu beliau shalat bersama kami pada bulan Ramadlan dan melakukan shalat witir bersama kami, lalu bubar dan bersegera menuju masjid Raiman lalu shalat bersama mereka hingga hanya tersisa witir. Lalu menyuruh seorang laki-laki untuk maju dan memimpin shalat yang tersisa. Dan berkata: saya mendengar Nabiyullah bersabda: "Tidak ada dua witir dalam satu malam."
Musnad Ahmad 15705: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] dan telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] sebelum diuji, dari [Mulazim bin 'Amr] berkata: telah menceritakan kepadaku [Haudzah bin Qais bin Thalq] dari bapaknya Qais bin Thalq dari Bapaknya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan salam (dalam shalat, pent) menghadap kanan dan kiri sehingga terlihat putihnya pipi beliau yang kiri."
Musnad Ahmad 15706: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mulazim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Siraj bin 'Uqbah] dan [Abdullah bin Badr] dan telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya] berkata: Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika para sahabat membangun masjid. (Thalqin) berkata: "Seakan-akan pekerjaan para sahabat tidak memuaskan bagi Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam". (Thalqin) berkata: Kontan saya mengambil sekop untuk mengaduk-aduk tanah, ternyata hal tersebut membuat beliau puas. Lalu beliau bersabda: "Biarkanlah Air kran itu bercampur pasir, karena yang demikian membuat pasir lebih kuat."
Musnad Ahmad 15707: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mulazim bin 'Amr As Suhaimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Siraj bin 'Uqbah] dari [bibiknya, Khaldah bin Thalq] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] Thalq, dia duduk di samping Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu Shahhar bin Abdul Qais datang dan berkata: Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapat anda terhadap suatu minuman yang kami buat dari buah-buahan tanah kami? (minuman yang memabukkan, pent) Maka Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpaling darinya, sampai dia memintanya tiga kali. Lalu beliau berdiri dan melaksanakan shalat, selesai beliau melaksanakan shalat, beliau bersabda: "Siapa orang bertanya tentang masalah minuman yang memabukkan?, Janganlah kamu meminumnya dan jangan kamu memberi minuman itu kepada saudaramu semuslim, Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya (atau sebagaimana beliau bersumpah denganya), tidaklah seorang laki-laki yang menahan untuk meminum kelezatan arak kecuali Allah pasti akan menggantinya dengan arak di Hari Kiamat."
Musnad Ahmad 15708: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] dan [Suraij] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mulazim bin 'Amr] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Badr] [Abdurrahman bin 'Ali] menceritakannya, [bapaknya, 'Ali bin Syaiban] menceritakannya, dia berangkat sebagai utusan untuk menemui Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia berkata: Kami shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan kedua matanya secara selintas beliau melihat seorang laki-laki yang tidak menyempurnakan tulang punggungnya waktu ruku' dan sujud. Ketika Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, bersabda: "Wahai kaum muslimin, tidak sah shalat bagi seseorang yang tidak menyempurnakan tulang punggungnya waktu ruku' dan sujud", lalu ('Ali bin Syaiban) berkata: (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) melihat seorang laki-laki shalat di belakang shaf dan berdiri sendiri sampai shalat selesai, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ulangilah shalatmu, karena tidak sah shalat seseorang yang berdiri di belakang shaf sendirian." Abdushshamad berkata dengan redaksi 'Secara sendirian di belakang shaf.' Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Abdullah Asy-Syaqary] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Jabir bin Abdullah bin Badr] dari [Abdurrahman] dari ['Ali bin Syaiban] dari bapaknya yang dia menyebutkan haditsnya. Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ayyub bin 'Utbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Badr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin 'Ali bin Syaiban Asy-Suhaimi] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] lalu dia menyebutkan hadits secara lengkap.
Musnad Ahmad 15709: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Mulazim bin 'Amr] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Badr] dari [Qais bin Thalq] dari [bapaknya, Talq bin 'Ali] berkata: saya disengat kalajengking di sisi Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau membacakanku dengan dengan doa dan mengusapnya."
Musnad Ahmad 15710: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Abdul Wahab] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Al Aswad bin Sari'] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus satuan kelompok perang pada Peristiwa Hunain. [Rauh] berkata: lalu mereka mendatangi salah satu desa yang ada di pedalaman Arab, lalu menyebutkan hadis secara lengkap. Beliau bersabda: "Demi yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah ada jiwa yang dilahirkan kecuali pasti dalam keadaan fitrah sehingga lidahnya yang akan mengikrarkannya."
Musnad Ahmad 15711: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Ali bin Zaid] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Aswad bin Sari'] berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, saya telah memuji Allah dengan suatu pujian dan memuji anda dengan pujian yang lain. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lakukanlah dan mulailah dengan memuji Allah AzzaWaJalla."
Musnad Ahmad 15712: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qatadah] dari [Ahnaf bin Qais] dari [Aswad bin Sari'] Sesungguhnya Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada empat jenis orang di hari kiamat nanti: Seorang laki-laki tuli yang tidak mendengar apapun, seorang laki-laki bodoh, seorang laki-laki yang pikun, dan seorang laki-laki yang mati dalam masa-masa kevakuman (ajaran agama atau risalah kenabian tidak sempat menjumpai dirinya). Orang tuli tersebut menyampaikan alasannya, 'Wahai Rabku, telah datang Islam hanya aku tidak mendengar apapun tentang hal itu'. Adapun orang yang bodoh beralasan, 'Wahai Rabku, Islam telah datang, hanya anak-anak melempariku dengan kotoran unta'. Adapun yang pikun berkata: 'Wahai Rabku, telah datang Islam hanya aku tidak bisa berfikir sama sekali'. Adapun orang yang mati dalam masa-masa kevakuman berkata: 'Wahai Rabku, para utusan-Mu tidak mendatangiku dan mengambil janji orang-orang untuk taat kepadanya. Lantas Allah mengutus para malaikatnya untuk mengatakan 'Masuklah kalian ke dalam neraka'. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalaulah mereka memasuki api tersebut, api itu akan menjadi dingin dan menyelamatkan mereka". (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Al Hasan] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] sepereti di atas, kecuali dalam perkataan yang terakhirnya, 'Barangsiapa memasuki api tersebut, api tersebut akan menjadi dingin dan menyelamatkan, dan barangsiapa tidak memasukinya, ia justru diseret untuk memasukinya."
Musnad Ahmad 15713: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [As Sari bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan] dari [Al Aswad bin Sari'] dia adalah seorang laki-laki dari Bani Saad berkata: dan dia adalah orang yang pertama kali menceritakan Masjid Jami' ini, ia berkata: saya berperang bersama Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak empat kali peperangan. (Al Aswad bin Sari') berkata: lalu orang-orang menyerang anak-anak dan para wanita (rakyat sipil) setelah membunuh prajurit musuh. Kasus ini sampai kepada Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Atas dasar apa suatu kaum membunuh para prajurit hingga juga mereka bunuh rakyat sipil (anak-anak dan para wanita)?" (Al Aswad bin Sari') berkata: lalu ada seorang laki-laki yang berkata: Wahai Rasulullah, bukankan mereka adalah anak-anak orang musyrik? (Al Aswad bin Sari') berkata: lalu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa alasan kalian hanya karena mereka adalah anak orang musyrik, tidak ada jiwa yang lahir yang dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, dan akan tetap seperti itu sampai lidahnya mengikrarkannya. Lalu kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan dia Yahudi atau menjadikan Nasrani" (Al Aswad bin Sari') berkata: Al Hasan menyembunyikannya.
Musnad Ahmad 15714: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dan [Bahz] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Syu'bah berkata: Qatadah berkata: telah mengabarkan kepadaku, berkata: saya telah mendengar Mutharrif dari Bapaknya dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang puasa dahr (puasa sepanjang masa, pent). (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Orang itu dianggap tidak berpuasa juga tidak berbuka." Bahz berkata dalam hadisnya dengan redaksi 'Tidak berpuasa juga tidak berbuka.'
Musnad Ahmad 15715: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah] dari [bapaknya], ada seorang laki-laki yang menemui Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata. --Sedang Waki' berkata dengan redaksi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bukan Rasulullah--, dan beliau membaca, ALHAAKUMUT TAKAATSUR HATTAA ZURTUMUL MAQAABIR, 'Bermegah-megahan Telah melalaikan kamu, Sampai kamu masuk ke dalam kubur' Lalu beliau bersabda: "Anak Adam berkata: 'aduhai hartaku, aduhai hartaku', padahal tidak ada harta yang menjadi milikmu melainkan yang kau makan lantas menjadi musnah, atau apa yang kamu pakai lalu menjadi kusut atau yang kamu sedekahkan lalu harta tersebut habis."
Musnad Ahmad 15716: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] berkata: saya telah mendengar [Qatadah] menceritakan dari [Mutharrif] dari [Bapaknya] berkata: saya menemui Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, waktu itu beliau sedang membaca ALHAKUMUT TAKATSUR, 'Bermegah-megahan Telah melalaikan kamu', Anak Adam berkata: 'Aduhai hartaku, aduhai hartaku', padahal tidak ada harta yang menjadi milikmu kecuali yang kamu makan lalu menjadi musnah, atau yang kamu pakai lalu menjadi kusut atau yang kamu sedekahkan lalu harta tersebut di beri pahala atasnya."
Musnad Ahmad 15717: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] berkata: saya telah mendengar [Qatadah] berkata: saya telah mendengar [Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhir] menceritakan dari [Bapaknya] berkata: Datang seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata 'Engkaulah tuan Quraisy, Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya hakekat Tuan adalah Allah" lalu laki-laki tersebut berkata: "engkau adalah oang yang paling utama perkataannya di antara mereka dan yang paling agung kemampuannya" Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah kalian hati-hati dalam perkataannya (berkata sewajarnya dengan tidak berlebihan), jangan sampai disesatkan oleh setan."
Musnad Ahmad 15718: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhir] dari [Bapaknya] telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang berpuasa Dahr, maka beliau bersabda: "Orang itu tidak dianggap puasa juga tidak dianggap berbuka."
Musnad Ahmad 15719: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Al 'Ala` bin Abdullah bin Asy-Syikhir] dari [bapaknya] berkata: Aku melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan menggunakan kedua sandalnya."
Musnad Ahmad 15720: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Al 'Ala` bin Abdullah bin Asy-Syikhir] dari [bapaknya] berkata: Aku melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat kemudian mengelurkan dahak di bawah kakinya dan menginjaknya dengan sandalnya yang ada pada kakinya."
Musnad Ahmad 15721: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin 'Amr] dan [Abdushshamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Ghailan] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhir] dari [bapaknya] dia menjadi seorang utusan untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah rombongan dari Bani 'Amir. (Abdullah bin Asy-Syikhir) berkata: lalu kami menemuinya dan kami mengucapkan salam kepada beliau, lalu kami berkata 'Anda adalah wali kami, tuan kami dan anda adalah yang paling kaya dan paling mampu di antara kami.' Yunus berkata: anda adalah orang yang paling mampu dan kaya di antara kami, anda adalah orang yang paling utama di antara kami, anda bagaikan piring besar yang putih wajahnya. (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Katakanlah yang wajar-wajar saja dan janganlah setan menyesatkan kalian." (Abdullah bin Asy-Syikhir) berkata: barangkali beliau bersabda: "Janganlah sampai (setan) menjadikan kalian tersesat."
Musnad Ahmad 15722: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Mutharrif bin Abdullah] dari [bapaknya] berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu dalam dadanya terdengar rintihan suara tangisan sebagaimana suara air yang bergolak ketika dimasak dalam periuk karena menangis." Abdullah berkata: tidak ada yang mengatakan dengan redaksi karena menangis kecuali Yazid bin Harun.
Musnad Ahmad 15723: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Al Jurairi] dari [Abu Al 'Ala` bin Asy-Syikhir] dari [bapaknya] dia shalat bersama Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mengeluarkan dahak dan menginjaknya dengan sandal kirinya.
Musnad Ahmad 15724: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] yaitu Ath-Thawil, telah menceritakan kepada kami [Al Hasan] dari [Mutharrif] dari [Bapaknya] ada seorang laki-laki berkata: Wahai Rasulullah, jika ada unta yang telah tertidur, apakah kami bisa mengambilnya?. Beliau bersabda: "Barang yang hilang dari seorang muslim adalah api neraka yang membakar."
Musnad Ahmad 15725: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berpuasa sepanjang puasa, maka dia tidak dianggap puasa dan berbuka."
Musnad Ahmad 15726: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dan [Ibnu Ja'far] berkata: saya mendengar [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah] [Hajjaj] berkata: dalam hadisnya, berkata: saya mendengar [Mutharrif] dari [Bapaknya] berkata: seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata 'Anda adalah tuan Quraisy.' Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tuan itu adalah Allah", lalu dia berkata: anda adalah orang yang paling utama dan paling kaya dan paling mampu. Lalu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah kalian berkata secara wajar dan jangan sampai setan menyesatkan kalian."
Musnad Ahmad 15727: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Mutharrif] dari [Bapaknya] berkata: saya menemui Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika itu beliau sedang shalat dan dari dadanya terdengar suara rintihan tangisan sebagaimana suara air yang sedang mendidih.
Musnad Ahmad 15728: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [Bapaknya] ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Puasa sepanjang masa, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dia tidak dianggap puasa dan berbuka." Atau bersabda: "Dia tidak dikatakan berpuasa dan berbuka."
Musnad Ahmad 15729: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Ashim] telah mengabarkan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Al 'Ala` bin Asy-Syikhir] dari [bapaknya] berkata: saya melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan kedua sandalnya. (Asy-Syikhir) berkata: lalu beliau mengeluarkan dahak pada bawah sandalnya yang kiri. (Asy-Syikhir) berkata: kemudian saya melihatnya, beliau menginjaknya dengan kedua sandalnya.
Musnad Ahmad 15730: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhir] dari [Bapaknya] dia telah bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, atau Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang seorang yang berpuasa sepanjang masa, maka beliau bersabda: "Dia dianggap tidak berpuasa dan tidak pula berbuka."
Musnad Ahmad 15731: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Al 'Ala`] dari [Mutharrif bin Abdullah] dari [Bapaknya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat lalu beliau meludah di bawah kaki kirinya.
Musnad Ahmad 15732: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdul Wahab] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah] dari [Bapaknya] telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anak Adam berkata: 'Aduhai hartaku, aduhai hartaku', padahal tidaklah harta itu menjadi milikmu kecuali yang telah kau makan lalu habis, atau yang kamu pakai lalu menjadi kusut atau yang kamu sedekahkan lalu kamu mendapatkan pahalanya pada hari pembalasan."
Musnad Ahmad 15733: telah menceritakan kepada kami [Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Asy-Syikhir] dari [Bapaknya] dia adalah telah bertemu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa sepanjang masa, maka dia tidak dianggap berpuasa dan tidak pula berbuka."
Musnad Ahmad 15734: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Aban] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Mutharrif bin Abdullah] [Bapaknya] menceritakannya, berkata: saya menemui Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sedang membaca surat ini, 'ALHAKUMUT TAKATSUR, (Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, lalu menyebutkan sama dengan yang di atas. Dan di dalamnya tidak ada perkatan Qatadah, yaitu seperti hadits Hammam. Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] Abdullah berkata: dan saya telah mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Habhab] dari [Syaddad bin Sa'id Ar-Rasibi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ghailan bin Jarir] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syihir] dari [Bapaknya] berkata: saya mendatangi Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika beliau sedang shalat dengan duduk atau berdiri dan beliau sedang membaca, ALHAKUMUT TAKATSUR, Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai akhir.
Musnad Ahmad 15735: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Mutharrif] dari [Bapaknya] berkata: saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika sedang shalat dan terdengar dalam dadanya suara rintihan sebagaimana suara air yang sedang mendidih.
Musnad Ahmad 15736: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah mengabarkan kepada kami [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah] dari [Bapaknya] berkata: saya bertemu dengan Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sedang membaca, ALHAKUMUT TAKATSUR HATTA ZURTUMUL MAQABIR, Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, Sampai kamu masuk ke dalam kubur' Lalu beliau bersabda: "Anak Adam berkata: 'Aduhai hartaku, aduhai hartaku', padahal tidaklah harta itu menjadi milikmu wahai Anak Adam, kecuali yang telah kau makan lalu menjadi musnah, atau yang kamu pakai lalu menjadi kusut, atau yang kamu sedekahkan, lalu kamu mendapatkan pahalanya". [Qatadah] berkata: setiap sedekah yang belum diterima maka tidak ada artinya. Telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [Bapaknya] dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mendengar beliau berkata: lalu menyebutkan sebagaimana hadits 'Affan, namun tidak disebutkan perkataan Qatadah.
Musnad Ahmad 15737: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] yaitu Ibnu 'Urwah berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari ['Umar bin Abu Salamah] Dan [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: Aku melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai satu baju. Waki' berkata: pada waktu di rumah Ummu Salamah dengan kedua sisinya terjurai ke pundak beliau.
Musnad Ahmad 15738: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dan [Ibrahim bin Isma'il] dari [Abu Wajzah As Sa'di] dari [seseorang dari Muzainah] dari ['Umar bin Abu Salamah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi makanan, lalu beliau bersabda: "Wahai 'Umar". Hisyam berkata: Wahai anakku, Sebutlah nama Allah AzzaWaJalla, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat olehmu. ('Umar bin Abu Salamah) berkata: Maka sejak itu aku makan dengan cara itu (cara yang diajarkan oleh Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam).
Musnad Ahmad 15739: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Abu Wajzah, seorang laki-laki dari Bani Sa'ad] dari [seorang laki-laki dari Bani Muzainah] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai anakku, jika kau makan maka sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, makanlah pada yang terdekat denganmu". ('Umar bin Abu Salamah) berkata: Maka sejak itu aku makan dengan cara itu (cara yang diajarkan oleh Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam).
Musnad Ahmad 15740: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Al Walid bin Katsir] dari [Wahb bin Kaisan] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, wahai pemuda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, makanlah yang terdekat, maka sejak saat itu cara makanku seperti itu, padahal sebelumnya tanganku bergerak-gerak.
Musnad Ahmad 15741: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: saya melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di rumah Umu Salamah dengan memakai satu kain dengan menyelendangkannya.
Musnad Ahmad 15742: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabdaku, "sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang terdekat.
Musnad Ahmad 15743: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Umamah bin Sahal] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: saya melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai satu pakaian dengan menyelempangkan pada kedua ujungnya pada kedua pundaknya.
Musnad Ahmad 15744: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: dan [Yahya bin Sa'id bin Qais Al Anshari] menyebutkan dari [Abu Umamah bin Sahal] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: sungguh saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan satu kain dengan menyarungkannya (melingkarkannya).
Musnad Ahmad 15745: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Aswad] dari [Abdurrahman bin Sa'ad Al Maq'ad] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata: didekatkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam suatu makanan, lalu beliau bersabda kepada pada para sahabatnya, sebutlah kalian nama Allah, dan agar setiap orang memakannya dari yang terdekat. Jika Ibnu Ishaq berkata: dan menyebutkan dia tidak mendengarnya, maka hal itu menunjukkan kejujurannya. (Abdullah bin Ahmad bin Hanbal) berkata: saya telah membaca di hadapan bapakku, dia telah menceritakan kepada kalian [Abu Sa'id] budak Bani Hasyim, berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Wajzah] dari ['Umar bin Abu Salamah] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, Wahai anakku, mendekatlah dan sebutlah nama Allah dan makanlah yang terdekat darimu.
Musnad Ahmad 15746: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: saya telah membaca di hadapan [Abu Musa bin Daud], berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Abu Wajzah As Sa'di] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Umar bin Abu Salamah] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilku untuk makan yang beliau sedang memakannya, lalu bersabda: "Mendekatlah, lalu sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan yang terdekat darimu."
Musnad Ahmad 15747: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: saya telah membaca di hadapan bapakku: [Manshur bin Salamah Al Khuza'i], berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] berkata: telah menceritakan kepadaku atau telah mengabarkan kepadaku [Abu Wajzah As Sa'idi] telah mendengar ['Umar bin Abu Salamah, anak tiri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilku lalu bersabda: "Mendekatlah wahai anakku, sebutlah nama Allah dan makanlah yang terdekat denganmu". Telah menceritakan kepada kami [Luwain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Abu Wajzah] dari ['Umar bin Abu Salamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sama dengan yang di atasnya.
Musnad Ahmad 15748: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Abdullah bin Abu Umayyah Al Makhzumy] berkata: Aku melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di rumah Ummu Salamah istri beliau, dengan memakai satu baju yang tertutup yang bagian atasnya tidak terdapat apapun selainnya.
Musnad Ahmad 15749: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Az Zinad] dari [Bapaknya] dari ['Urwah bin Az Zubair] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Abdullah bin Abu Umayyah] dia melihat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di rumah Umu Salamah dengan memakai satu kain, yang beliau selimutkan dan kedua ujungnya diselendangkan.
Musnad Ahmad 15750: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu 'Umar] dari [Bapaknya] dari [Ummu Salamah] bahwa [Abu Salamah] menceritakan kepada mereka Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jika diantara kalian yang terkena suatu musibah maka hendaklah berkata: "INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJI'UN ALLAHUMMA 'INDAKA AHTASIBU MUSIBATI FA'JURNI FIIHA WABDILNI BIHA KHAIRAN MINHA" (Segala sesuatu milik Allah dan hanya kepada Allah-lah kita kembali. Ya Allah Disisi-Mu aku mengharapkan pahala atas musibah yang menimpaku, dan berikanlah kepadaku balasan dan gantilah itu dengan sesuatu yang lebih baik). Ketika Abu Salamah meninggal, Allah AzzaWaJalla menggantinya dengan orang yang lebih baik (yaitu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, pent)
Musnad Ahmad 15751: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] yaitu Ibnu Sa'ad dari [Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Al Had] dari ['Amr] yaitu Ibnu Abu 'Amr, dari [Al Muthallib] dari [Umu Salamah] berkata: [Abu Salamah] datang kepadaku pada suatu hari dari sisi Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: saya mendengar dari Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu perkataan lalu saya merasa sangat senang dengannya. Beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslimpun yang terkena musibah lalu dia mengucapkan kalimat istirja' (ucapan INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN) ketika tertimpanya lalu membaca, 'Ya Allah, berilah pahala pada musibahku ini dan gantilah dengan yang lebih baik darinya' kecuali hal itu pasti akan terjadi." Umu Salamah berkata: lalu saya menghapal hal itu darinya. Tatkala Abu Salamah meninggal, saya mengucapkan kalimat istirja' dan saya membaca Ya Allah, berilah pahala pada musibahku dan gantilah dengan yang lebih baik darinya, lalu saya kembalikan kepada diriku, dan saya bertanya bagaimana ada yang lebih bagiku daripada Abu Salamah. Setelah iddahku habis, Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta ijin kepadaku, waktu itu saya sedang membersihkan kulit yang hendak disamak milikku, lalu saya mencuci tanganku dengan daun suatu pohon yang biasa dijadikan sebagai campuran dalam menyamak, lalu saya mengijinkan beliau. Saya meletakkan kepada beliau bantal dari kulit yang pinggirnya ada lipantannya, lalu kujadikan tempat duduk, lalu beliau melamarku. Tatkala beliau selesai berbicara, saya berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana saya, saya tidak menyangka jika anda ada rasa cinta kepadaku, sayang, saya adalah wanita yang sangat cemburu, lalu saya takut jika anda melihat dariku suatu hal yang Allah menyiksaku karenanya, selain saya adalah wanita yang telah berumur, saya mempunyai banyak tanggungan. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu sebutkan berupa rasa cemburu niscaya Allah AzzaWaJalla akan menghilangkannya darimu. Hal lain yang kamu sebutkan dari umurmu maka saya juga mengalami apa yang kau alami, sedangkan apa yang kau sebutkan mengenai tanggungan maka tanggunganmu adalah tanggunganku. Lalu (Umu Salamah berkata: maka saya menerima Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam menikahinya. Lalu Umu Salamah berkata: sungguh Allah telah mengganti Abu Salamah dengan yang lebih baik darinya yaitu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 15752: Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Muhammad] dan [Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] yaitu Ibnu Sa'ad, berkata: telah menceritakan kepadaku [Bukair] yaitu Ibnu Abdullah bin Al Asyaj, dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Khalid] dari [Abu Thalhah] sahabat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak memasuki rumah yang terdapat gambar" [Busr] berkata: lalu (Abdullah bin Thalhah) sakit dan kami menjenguknya, ternyata tabir pintunya terdapat gambar, maka saya berkata kepada Ubaidullah Al Khaulany anak tiri Maimunah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Bukankah (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) telah mengabari kepada kita", dan beliau sebutkan perihal hukum gambar"? ['Ubaidullah] berkata: Tidakkah engkau mendengarnya juga ketika beliau bersabda: kecuali yang telah menempel dalam baju?". [Hasyim] berkata: Bukankah [Zaid] telah menghabari kita tentang hukum gambar-gambar pada awalnya?. Lalu ['Ubaidullah] berkata: Tidakkah engkau mendengar ketika beliau bersabda: kecuali gambar yang terdapat dalam baju?. Demikian juga perkataan [Yunus].
Musnad Ahmad 15753: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Ibnu Abu Za`idah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari [Al Hasan bin Sa'id] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Thalhah] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menghimpun antara pelaksanaan Haji dan Umrah.
Musnad Ahmad 15754: dan [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] telah mendengar [Ibnu 'Abbas] berkata: saya mendengar [Abu Thalhah] berkata: saya mendengar Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk rumah yang terdapat anjing dan gambar."
Musnad Ahmad 15755: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Thalhah] berkata: Tatkala Nabiyyullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang pada waktu pagi ke Khaibar, penduduknya telah mondar mandir dan berangkat ke ladang-ladang dan kebun mereka. Ketika mereka melihat Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama para pasukannya, mereka lari terbirit-birit hingga beliau bersabda: Allahu Akbar Allahu Akbar, kita jika telah memasuki bumi sebuah kaum, maka alangkah buruklah pagi harinya (keadaan) orang-orang yang mendapatkan peringatan itu."
Musnad Ahmad 15756: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] berkata: [Mathar Al Warraq] ditanya ketika saya berada di tempatnya, dari mana [Al Hasan] mengambil (ilmu) bahwa ia berwudhu dari makanan yang dimasak dengan api?, (Mathar Al Warraq) berkata: Ia mengambil dari [Anas] dan Anas mengambilnya dari [Abu Thalhah] dan Abu Thalhah mengambilnya dari Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 15757: Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Hafsh] dari [Al A'ghar] dari [orang lain] dari [Abu Hurairah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah dari segala hal yang tersentuh api". Dan [Abu Bakar] yaitu Ibnu Al Hafs, berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Ibnu Abu Thalhah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sama dengan yang di atas. Lalu berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sama dengan yang di atas.
Musnad Ahmad 15758: Telah menceritakan kepada kami [Husain] dalam tafsir [Syaiban], dari [Qatadah] berkata: [Anas bin Malik] menceritakan dari [Abu Thalhah] berkata: Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang pada waktu pagi di Khaibar, para penduduknya telah berangkat ke ladang-ladang dan kebun mereka. Ketika mereka melihat Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama para pasukannya, mereka lari terbirit-birit hingga beliau bersabda: Allahu Akbar Allahu Akbar, telah tumbang Khaibar, kami jika memasuki sebuah halaman kaum, maka alangkah buruklah pagi harinya (keadaan) orang-orang yang mendapatkan peringatan itu." (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] pada firman-Nya AzzaWaJalla, 'Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, Maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu' Dia berkata: [Anas bin Malik] menceritakan dari [Abu Thalhah] berkata: Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang pada saat masih pagi, ke Khaibar, seperti pada hadis di atas.
Musnad Ahmad 15759: Telah menceritakan kepada kami [Suraij] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'syar] dari [Ishaq bin Ka'ab bin Ajwh] dari [Abu Thalhah Al Anshori] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu pagi terlihat tenang jiwanya dan terlihat keceriaan di wajahnya, para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, anda terlihat hari ini begitu tenang dan begitu bersinar di wajah anda?" Beliau bersabda: "Pasti, karena telah datang kepadaku seorang utusan dari Rab-ku AzzaWaJalla dan berkata: 'Barangsiapa yang bershalawat atasmu dari umatmu satu kali, maka Allah akan mencatat baginya sepuluh kebaikan, menghapus sepuluh kejelekan, dan mengangkat baginya sepuluh derajat" dan beliau mengulanginya dengan lafad yang sama.
Musnad Ahmad 15760: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Abu Thalhah] sampai padanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk rumah yang terdapat gambar dan anjing".
Musnad Ahmad 15761: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya bin Abu Za`idah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari [Al Hasan bin Sa'id] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abu Thalhah] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mnghimpun antara haji dan umrah.
Musnad Ahmad 15762: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Thalhah] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam jika telah mengalahkan suatu kaum, maka beliau senang untuk tetap bermukim di daerah tersebut selama tiga hari.
Musnad Ahmad 15763: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab bin 'Atha`] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Thalhah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika menyerang suatu kaum, lalu mengalahkan mereka. Beliau tinggal pada kaum tersebut selama tiga hari. Pada Perang Badar, beliau menyuruh para tokoh Quraisy untuk dilemparkan ke dalam sumur tua di kawasan Badar yaitu sumur yang sangat busuk dan menjijikkan. (Abu Thalhah) berkata: lalu beliau beranjak menemui mereka dan kami mengikuti beliau, lalu beliau bersabda: "Wahai Abu Jahal bin Hisyam. Wahai 'Utbah bin Rabi'ah, Wahai Syaibah bin Rabi'ah, Wahai Walid bin 'Utbah. Apakah kalian telah mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Rab kalian secara haq?. Sesungguhnya saya telah mendapatkan apa yang telah Rabku janjikan kepadaku secara haq. (Abu Thalhah) berkata: lalu 'Umar berkata: Wahai Rasulullah, apakah anda mengajak berbicara pada jasad yang telah tidak ada ruhnya. Beliau bersabda: "Demi yang mengutusku dengan Al Haq, kalian tidak lebih mendengar terhadap apa yang saya katakan daripada mereka". Qatadah berkata: Allah AzzaWaJalla membangkitkan mereka agar mereka dapat mendengarkan perkataan (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) sebagai penjelekan, penghinaan dan perendahan pada mereka. Dia berkata dalam awal hadis, tatkala beliau selesai dari para pengikut perang Badar, beliau tinggal di tanah lapangnya selama tiga hari.
Musnad Ahmad 15764: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dan [Husain] dalam Tafsir [Syaiban], dari [Qatadah] berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] [Abu Thalhah] berkata: kami mendapati rasa kantuk yang sangat pada waktu kita dalam barisan perang Badar, lalu Abu Thalhah berkata: saya termasuk yang mengalami rasa kantuk yang sangat pada hari itu sehingga pedangku terjatuh dari tanganku, lalu aku mengambilnya, lalu jatuh kembali dan kembali aku mengambilnya.
Musnad Ahmad 15765: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Thalhah] berkata: Tatkala Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam datang pada waktu pagi ke Khaibar, penduduknya telah mondar mandir dan berangkat ke ladang-ladang dan kebun mereka. Ketika mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama para pasukannya, mereka lari terbirit-birit hingga Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allahu Akbar, Allahu Akbar, jika kami telah memasuki halaman sebuah kaum, maka alangkah buruklah pagi harinya (keadaan) orang-orang yang mendapatkan peringatan itu."
Musnad Ahmad 15766: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] berkata: [Anas bin Malik] menyebutkan kepada kami, dari [Abu Thalhah], pada perang Badar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan dua puluh empat orang dari tokoh pembesar Quraisy untuk dibuang ke dalam sumur tua di kawasan Badar yang sangat busuk dan menjijikkan. Adalah kebiasaan beliau jika telah memenangkan atas suatu kaum, beliau tinggal di dalamnya selama tiga malam. Tatkala pada hari ketiga di Badar, beliau menyuruh kepada rombongan untuk segera berangkat, kemudian beliau berjalan diikuti oleh pada sahabatnya. Lalu beliau bersabda. Kami tidak melihatnya kecuali jika beliau berangkat pasti ada keperluan yang hendak beliau laksanakan, sampai beliau berhenti di tepi sumur, beliau memanggil mereka dengan nama-nama mereka, nama-nama bapak-bapak mereka, Wahai fulan bin fulan, Wahai fulan bin fulan. Apakah kalian senang jika kalian menaati Allah dan Rasul-Nya?. Sesungguhnya telah kami dapatkan apa yang Rabb kami janjikan adalah benar. Apakah kalian mendapatkan apa yang Rab kalian janjikan kepada kalian adalah benar?. Lalu 'Umar berkata: Wahai Rasulullah, apakah anda mengajak berbicara pada jasad yang telah tidak ada ruhnya?. Beliau bersabda: "Demi yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak lebih mendengar terhadap apa yang saya katakan daripada mereka". [Qatadah] berkata: Allah AzzaWaJalla menghidupkan mereka sehingga mereka dapat mendengarkan perkataan (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) sebagai penjelekan, penghinaan, perendahan, kerugian dan penyesalan bagi mereka. (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Syaiban] dia tidak menyandarkan sanadnya dari Abu Thalhah berkata: dan penghinaan.
Musnad Ahmad 15767: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] berkata: [Sulaiman] budak bagi Hasan bin 'Ali datang kepada kami pada masa Al Hajjaj lalu dia menceritakan kepada kami dari [Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Bapaknya] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam datang pada suatu hari dan terlihat kegembiran yang terlihat pada wajah beliau. Lalu kami berkata: kami melihat kegembiraan pada wajah anda. Lalu beliau bersabda: "Telah datang kepadaku Malaikat lalu berkata: Rabbmu berfirman 'Belumkah engkau merasa puas jika ada seseorang yang bershalawat atasmu dari umat-mu satu kali, kecuali Aku (Allah) memberikan rahmatnya baginya sepuluh kali, dan tidaklah ada yang mengucapkan salam atas kamu kecuali Aku akan menyelamatkan dia sepuluh kali".
Musnad Ahmad 15768: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bakr bin Hafs] dari [Ibnu Syihab] dari [Ibnu Abu Thalhah] dari Abu Thalhah [Syu'bah] berkata: dan diriwayatkan dia menyebutkan dari Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah dari apa yang dimasak dengan api".
Musnad Ahmad 15769: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah, dari [Tsabit] dari [Sulaiman, budak Al Hasan bin 'Ali] dari ['Ubaidullah bin Abu Thalhah] dari [Bapaknya] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hari datang dan terlihat dari wajahnya sangat bahagia, lalu mereka berkata 'Wahai Rasulullah, kami melihat kebahagiaan pada wajah anda. Lalu beliau bersabda: "Telah datang kepadaku Malaikat dan berkata: Wahai Muhammad, apakah kamu ridla jika Rabmu AzzaWaJalla berfirman 'Tidak ada seseorangpun yang bershalawat atasmu dari umat-mu satu kali, kecuali Aku (Allah) akan memberikan rahmat baginya sepuluh kali, dan tidaklah ada yang mengucapkan salam atas kamu kecuali Aku akan menyelamatkan dia sepuluh kali?"Lalu (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: Ya. Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] berkata: [Sulaiman] budak Bani Al Hasan bin 'Ali datang kepada kami, pada masa Al Hajjaj, lalu dia menceritakan kepada kami, dari [Abdullah bin Abu Abu Thalhah] dari [Bapaknya] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang pada suatu hari, dan tampak pada wajah beliau kegembiraan. Lalu menyebutkan yang sama dengan hadis yang di atas.
Musnad Ahmad 15770: Telah menceritakan kepada kami ['Attab bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah] yaitu Ibnu Mubarak, telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Uqbah] dari [Abdurrahman bin Zaid bin 'Uqbah] dari [Anas bin Malik] berkata: Saya, Ubay bin Ka'ab dan [Abu Thalhah] sedang duduk-duduk lalu kami makan daging dan roti kemudian aku meminta air wudlu, maka mereka berdua (Ubay bin Kaab dan Abu Thalhah) berkata: Mengapa kamu berwudlu? Saya berkata: Aku berwudlu dikarenakan makanan yang kita makan ini. Maka mereka berdua berkata: Apakah kamu bewudlu karena makanan yang baik? sedangkan orang yang lebih baik darimu (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) tidak melakukannya?.
Musnad Ahmad 15771: Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] telah menceritakan kepada kami [Harb bin Tsabit] dia tinggal pada Bani Sulaim, berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] berkata: ada seorang laki-laki membaca di hadapan 'Umar, lalu ('Umar) membenarkan bacaan orang tersebut. Lalu (laki-laki) tersebut berkata: saya telah membaca di hadapan Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau tidak membetulkan bacaanku. Lalu (kakek Abu Thalhah) berkata: Lalu kami berkumpul di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan laki-laki tersebut membaca di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau berkata kepadanya, telah bagus bacaanmu. (kakek Abu Thalhah) berkata: Maka seakan-akan 'Umar marah karena hal tersebut, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, "Wahai 'Umar, Qur'an semuanya adalah benar, selama bacaan Azab tidak dibaca dengan maghfirah (ampunan) ataupun sebaliknya." Dan [Abdushshamad] berkata pada jalan lain, dari [Abu Tsabit] dalam kitabnya.
Musnad Ahmad 15772: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: [Abu Thalhah] berkata: kami sedang duduk di teras rumah, lalu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kami dan bersabda: "Mengapa kalian duduk-duduk di jalan, jauhilah dari majlis-majlis di pinggir jalan". (Abu Thalhah) berkata: kami berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kita duduk bukanlah untuk suatu apapun kecuali hanyalah kita saling mengingatkan dan berbincang-bincang". (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Maka berikanlah haqnya!" kami bertanya, "Apa hak-haknya?" Beliau menjawab, "Menundukkan pandangan, menjawab salam dan berkata yang baik."
Musnad Ahmad 15773: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hajjaj] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] yaitu Ibnu Mubarak berkata: telah mengabarkan kepada kami [Laits bin Sa'ad] lalu dia menyebutkan suatu hadits, berkata: dan telah menceritakan kepadaku Laits bin Sa'ad berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sulaim bin Zaid] budak Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mendengar [Ismail bin Basyir] Budak Bani Maghalah berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] dan [Abu Thalhah bin Sahl Al Anshary] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menghina seorang muslim dalam suatu urusan yang dia direndahkan kehormatannya dan diremehkan harga dirinya kecuali Allah AzzaWaJalla pasti akan menghinakannya dalam suatu urusan yang dia membutuhkan bantuan. Maka barangsiapa yang menolong seorang muslim yang dia direndahkan kehormatan dan diremehkan harga dirinya, kecuali Allah pasti akan menolongnya dalam suatu urusan yang dia membutuhkan pertolongan"
Musnad Ahmad 15774: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah, berkata: telah mengabarkan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] dari [Sa'id bin Yasar] dari [Abu Thalhah Al Anshari] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Malaikat tidak akan memasuki rumah yang terdapat anjing maupun gambar."
Musnad Ahmad 15775: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Abu Syuraih Al Khuza'i], dia berkata: Aku mendengar Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam."
Musnad Ahmad 15776: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Syuraih Al Khuza'i] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hak jamuan bertamu itu selama tiga hari, sedang yang wajar adalah sehari semalam, dan tidak halal bagi seseorang untuk tinggal pada seseorang sampai dia menjadikan dia berdosa". Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana dia membuat dosa terhadapnya?. Beliau bersabda: "Dia tinggal bersama seseorang dan seseorang itu tidak memiliki apapun untuk menjamunya."
Musnad Ahmad 15777: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Syuraih Al Ka'b'i] dan [Rauh] berkata: dari [Abu Hurairah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Allah tidaklah beriman seseorang, Demi Allah tidaklah beriman seseorang, Demi Allah tidaklah beriman seseorang" beliau mengulanginya tiga kali. Mereka bertanya, "Apakah hal tersebut wahai Rasulullah?" (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) menjawab, "Yaitu seorang tetangga yang tidak merasa nyaman dengan tetangganya karena cobaan yang dia terima", lalu mereka berkata: Apakah cobaan tersebut? Beliau bersabda: "Keburukannya".
Musnad Ahmad 15778: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id yaitu Al Maqburi] dari [Abu Syuraih Al 'Adawi] dia berkata: kepada 'Amr bin Sa'id yang mengutus utusan ke Makkah, Wahai Amir (pemimpin, pent) ijinkanlah diriku untuk menceritakan kepadamu sebuah sabda Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam yang beliau sampaikan ketika beliau berdiri pada satu hari setelah Penaklukan Makkah, yang aku mendengar hadits tersebut dengan kedua telingaku, dan aku memperhatikanya dengan segenap hatiku serta melihatnya dengan kedua bola mataku ketika beliau bersabda: yang beliau memuji Allah dan memujanya, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah-lah yang telah mengharamkan Makkah, maka tidak diperbolehkan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menumpahkan darah di tanah Makah dan menebang pohonnya, maka barangsiapa yang merasa bolehnya untuk berperang di tanah Makkah karena perang yang di lakukan Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallamdi atasnya, maka katakanlah kepadanya bahwasanya Allah mengizinkan Rasul-Nya dan bukan kepada kalian. Sesungguhnya Allah AzzaWaJalla mengizinkan hanya sementara waktu pada waktu siang, dan keharamannya (Makkah, pent) telah kembali hari ini sebagaimana keharamannya pada hari kemarin. Bagi yang menyaksikan, tolong sampaikanlah hal ini kepada yang tidak hadir"
Musnad Ahmad 15779: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Laits] yaitu Ibnu Sa'ad berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abu Syuraih Al 'Adawi] dia berkata: saya mendengar dengan kedua telingaku dan saya melihat dengan kedua mataku, ketika Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara, yaitu sabdanya, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah memuliakan tetangganya, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah memuliakan tamunya agar ia memperoleh haknya ". Mereka bertanya, apakah hak tamu Wahai Rasulullah?. Beliau bersabda: " Haknya adalah jamuan satu hari satu malam, dan bertamu itu paling lama adalah tiga hari, adapun setelah waktu itu adalah sedekah atasnya". Dan beliau bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah mengucapkan perkataan yang baik atau diam". Abu Kamil berkata: janganlah tinggal bersamanya sampai dia merepotkannya."
Musnad Ahmad 15780: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harani] dari [Ibnu Ishaq] dan [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Al Harits bin Fudlail] dari [Sufyan bin Abu Al 'Auja`] [Yazid bin As Sulamy] berkata: dari [Abu Syuraih Al Khuza'i] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Yazid berkata: Aku mendengar Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Barangsiapa yang terkena darah (terbunuh) ataupun terluka, maka baginya untuk memilih di antara salah satu dari tiga pilihan: Meminta qishas ataupun meminta diyah (ganti materi) ataupun memaafkan. Barangsiapa yang memilih yang keempat (selain dari tiga pilihan, pent) maka cegahlah dia, dan apabila dia telah memilih di antara tiga hal tersebut kemudian dia masih membunuh maka baginya balasan api neraka yang kekal di dalamnya."
Musnad Ahmad 15781: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: saya telah mendengar [Yunus] menceritakan dari [Az Zuhri] dari [Muslim bin Yazid] salah satu Bani Sa'ad bin Bakr, telah mendengar [Abu Syuraih Al Khuza'i, Al Ka'bi] dia adalah salah seorang sahabat Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam mengijinkan kepada kami pada Fathu Makkah untuk memerangi Bani Bakr sampai kami bisa menuntut balas pada mereka dan beliau berada di Makah. Lalu beliau menyuruh agar kami mengangkat pedang, lalu sebagain orang dari kami mendapati seorang laki-laki dari Hudzail di Tanah Haram yang menuju Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk masuk Islam dan dia telah merampas harta dan keluarga mereka pada Masa Jahiliyah. Lalu mereka memintanya kembali, dan membunuhnya, lalu mereka bersegera sebelum dia bertemu pada Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga menjadi aman. Tatkala kabar itu sampai pada Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau sangat marah besar, demi Allah saya tidak pernah melihat beliau semarah itu. Lalu kami menuju Abu Bakar, 'Umar dan 'Ali RAm, kami meminta tolong pada mereka, dan kami takut jika kami binasa. Tatkala Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat lalu beliau berdiri dan memuji Allah 'azza wajalla sesuai dengan yang patut bagi-Nya, lalu bersabda: "Amma ba'du, Allah 'azza wajalla telah mengharamkan Makkah sedangkan orang-orang tidak mengharamkannya. Hanyasanya pernah dihalalkan bagiku, suatu waktu dari sebagian siang kemarin. Pada hari ini Makah adalah haram sebagaimana Allah 'azza wajalla telah mengharamkannya sejak pertama kali. Sesungguhnya orang yang paling sombong atas Allah 'azza wajalla ada tiga kelompok yaitu: Laki-laki yang membunuh di dalamnya, laki-laki yang membunuh orang yang tidak membunuhnya dan laki-laki yang meminta kembali uang tebusan pada Jaman Jahiliyah. Sesungguhnya saya, demi Allah, sunguh saya akan mengganti diyat orang yang telah kalian bunuh", lalu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam membayar diyatnya.
Musnad Ahmad 15782: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Sa'id Al Maqrubi] dari [Abu Syuraih Al Khuza'i] berkata: tatkala 'Amr bin Sa'id mengutus ke Makkah, yang bertujuan menyerang Ibnu Az Zubair. Abu Syuraih mendatanginya lalu mengajaknya bicara dan menghabarinya dengan apa yang telah dia dengar dari Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu dia keluar menuju tempat pertemuan kaumnya dan duduk di dalamya. Lalu saya berdiri mendatanginya, saya duduk bersamanya. Lalu dia menyampaikan kepada kaumnya sebagaimana dia menyampaikan kepada 'Amr bin Sa'id apa yang telah dia dengar dari Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam dan apa yang telah dikatakan 'Amr bin Sa'id kepadanya. (Abu Syuraih Al Khuza'i RA) berkata: ini, kami bersama Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika terjadi Fathu Makah, maka pada esok harinya Khuza'ah menganggu seorang laki-laki dari Hudzail lalu mereka membunuhnya. Dia dalam keadaan musrik. Lalu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri kepada kami dan berkutbah, beliau bersabda: "Wahai manusia, Allah 'azza wajalla telah mengharamkan Makkah pada saat diciptakannya langit dan bumi. Maka Makkah adalah haram sejak Allah Ta'ala mengharamkannya sampai Hari Kiamat. Tidak halal bagi seorangpun yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, menumpahkan darah di dalamnya, tidak boleh menebang pohon di dalamnya. Tidak halal bagi seorangpun sebelumku juga kepada setelahku. Bahkan tidak halal bagiku kecuali pada saat ini saja, karena sebagai kemarahan kepada para penduduknya. Ketahuilah, kemudian saya telah mengembalikan keharamannya sebagaimana kemarin. Ketahuilah, hendaknya orang yang datang dari kalian memberitahukan orang yang tidak datang. Barangsiapa yang berkata kepada kalian Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam telah berperang di dalamnya maka katakanlah Allah 'azza wajalla telah menghalalkannya kepada Rasul-Nya dan Dia tidak menghalalkannya kepada kalian. Wahai orang-orang Khuza'ah angkatlah tangan-tangan kalian dari membunuh, karena hal itu telah banyak terjadi. Jika kalian telah membunuh, maka saya akan membayar diyatnya. Siapa yang dibunuh setelah saya di sini, maka keluarganya berhak memilih antara dua pilihan. Jika mereka menghendaki, maka dia mendapatkan darah orang yang melakukannya, jika mereka mau maka dia akan mendapatkan harta sebagai ganti rugi. Lalu Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam membayar diyat seorang laki-laki yang telah dibunuh oleh Khuza'ah. Lalu 'Amr bin Sa'id berkata kepada Abu Syuraih, pergilah Wahai syaikh, kami lebih tahu tentang keharamannya daripada kamu, hal itu tidak menghalangi orang yang menumpahkan darah atau orang yang melepaskan ketaatan atau orang yang enggan membayar jizyah. (Abu Syuraih Al Khuza'i RA) berkata: lalu saya berkata: saya telah menyaksikan dan terkadang saya tidak datang, dan terkadang saya sampaikan padahal Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan kepada kami sebagai orang yang hadir kepada orang yang tidak hadir, maka hal itu saya sampaikan kepadamu, maka terserah kepadamu.
Musnad Ahmad 15783: Abdullah berkata: saya telah mendapatkan dalam kitab bapakku dengan tulisan dia sendiri, telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] menurut pengetahuanku bapakku, telah menceritakan kepada kami berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari ['Atha` bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Syuraih Al Khuza'i] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Termasuk orang yang paling sombong terhadap Allah AzzaWaJalla adalah seseorang membunuh orang yang tidak membunuhnya atau menuntut darah pada Masa Jahiliyyah pada saat sudah Islam atau dia mengaku bermimpi padahal tidak."
Musnad Ahmad 15784: Telah menceritakan kepada kami [Fayyad bin Muhammad Ar-Riqi] dari [Ja'far bin Burqan] dari [Tsabit bin Al Hajjaj, Al Kilabi] dari [Abdullah Al Hamdani] dari [Walid bin 'Uqbah] berkata: Ketika Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam menaklukkan Makkah, penduduk Makkah berdatangan dengan membawa bayi-bayi mereka, lalu (Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam) membasuh kepala mereka dan berdoa untuk mereka. Saya juga termasuk yang didatangkan ke hadapan beliau, saya dalam keadaan memakai pengharum wangi-wangian (yang berwarna kuning), beliau tidak mengusap kepalaku tapi juga tidak melarangnya, kecuali hanya ibukulah yang memberiku wangi-wangian tersebut, dan beliau tidak mengusapku karena minyak tersebut.
Musnad Ahmad 15785: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hisyam] dari ['Ashim bin Laqit bin Shabirah] dari [bapaknya] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian melakukan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung waktu berwudlu) maka perbanyaklah kecuali kalian dalam keadaan berpuasa."
Musnad Ahmad 15786: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hasyim, Isma'il bin Katsir] dari ['Ashim bin Laqit bin Shabirah] dari [bapaknya] berkata: saya telah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau bersabda: "Jika kamu berwudlu maka silangilah jari-jari."
Musnad Ahmad 15787: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hasyim, Isma'il bin Katsir] dari ['Ashim bin Laqith bin Shabirah] dari [bapaknya] berkata: saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menyembelih kambing untuk kami dan bersabda: "Nggak usah kamu hitung-hitung" dan tidak bersabda: "Nggak usah diantara kalian menghitung.' Sesungguhnya kami menyembelihnya memang untuk kalian, tapi kami memiliki kambing jika jumlahnya sudah mencapai seratus maka kami menyembelihnya satu."
Musnad Ahmad 15788: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Isma'il bin katsir, Abu Hasyim] dari ['Ashim bin Laqith bin Shabirah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam 'Jika kamu melakukan wudlu maka perbanyaklah dalam memasukkan air ke dalam hidung selama kalian tidak berpuasa.'
Musnad Ahmad 15789: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Katsir Abu Hasyim Al Maki] dari ['Ashim bin Laqit bin Shabirah] dari [bapaknya, utusan Bani Al Muntafiq] berkata: saya dan salah seorang sahabatku berangkat sampai kami temui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hanya kami tidak mendapati beliau. Lalu 'Aisyah menyuguhi kami dengan kurma dan makanan yang terbuat dari gandum dan lemak. Tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang dengan mengibAs ngibaskan kakinya namun tidak sampai menyentuh tanah. Lalu beliau bertanya, apakah kalian telah disuguhi sesuatu? Maka kami menjawab, Ya Wahai Rasulullah. Pada saat demikian itu tiba-tiba pengembala kambing mulai berjalan menuju kandang dengan membawa anak unta dengan tangannya. Beliau bertanya, apakah ternaknya telah beranak?. Dia menjawab, Ya. Beliau bersabda: "Kalau begitu, sembelihlah satu ekor kambing untuk kita, dan tolong bawalah kemari!. Lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu menghitung-hitungnya" dan tidak berkata: "Janganlah seseorang menghitung-hitung, kami menyembelih kambing karena kalian berdua, kami memiliki seratus kambing, kami tidak suka jika jumlah itu bertambah". Adalah kebiasaan beliau jika ada unta yang melahirkan anaknya, maka memerintahkan kami untuk menyembelih kambing. Lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, berilah kabar kepadaku tentang wudlu!. Beliau bersabda: "Jika kalian melakukan wudlu, maka ratakanlah dan silangilah jari-jarinya. Jika kamu memasukkan ke dalam hidungmu maka penuhilah, kecuali jika kau dalam keadaan puasa." (Laqit bin Shabirah) berkata: Wahai Rasulullah, saya memiliki istri, lalu dia menyebutkan tentang panjang lidahnya dan gangguannya. Lalu beliau bersabda: "Ceraikanlah dia." (Laqit bin Shabirah) berkata: Wahai Rasulullah, tapi dia sangat pandai bergaul dan sudah punya anak. Lalu beliau bersabda: "Tahanlah dia, dan perintahkan dia. Jika dia menjadi baik maka terimalah dan jangan kamu pukul istrimu sebagaimana kamu memukul budakmu."
Musnad Ahmad 15790: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dan [Yazid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya] dari [Abu Qilabah] dari [Tsabit bin Dlahhak] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Melaknat orang mukmin bagaikan membunuhnya, barangsiapa bunuh diri dengan sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa di akhirat dengan sesuatu yang digunakannya untuk bunuh diri. Tidak boleh seorang laki-laki muslim bernadzar dengan sesuatu yang tidak dia miliki. Barangsiapa menuduh orang muslim lainnya dengan kata kafir maka bagaikan membunuhnya. Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam sekalipun dusta, maka dia bagaikan apa yang dia katakan."
Musnad Ahmad 15791: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid bin Al Hadza`] dari [Abu Qilabah] dari [Tsabit bin Dlahhak Al Anshori] berkata: Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam secara sengaja sekalipun ia dusta, maka ia bagaikan apa yang dikatakannya."
Musnad Ahmad 15792: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Tsabit bin Adh Dhahhak]: dan beliau bersabda: "Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, niscaya Allah menyiksanya di neraka Jahannam dengan benda yang digunakannya untuk bunuh diri."
Musnad Ahmad 15793: (Ahmad bin Hanbal RH) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] telah menceritakan kepada kami [Harb] telah menceritakan kepada kami [Yahya] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Qilabah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Tsabit bin Dlahhak Al Anshari] dia adalah termasuk orang yang ikut dalam Peristiwa bai'ah dibawah Pohon, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah atas suatu sumpah dengan agama selain Islam secara dusta, maka dia bagaikan apa yang dikatakannya. Dan barangsiapa yang bunuh dirinya dengan sesuatu, dia akan disiksa dengan sesuatu yang dipergunakannya unutk bunuh diri pada hari Hari Kiamat dan tidak boleh ada seorang laki-laki yang bernadzar dengan suatu yang tidak dimilikinya."
Musnad Ahmad 15794: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Wahid bin Zinad] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Asy-Syaibani] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin As Sa`ib] berkata: Aku bertanya [Abdullah bin Ma'qil] tentang Muzaroah (sistem bagi hasil dalam penggarapan tanah, yang pekerjanya mendapatkan sebagian dari hasil panen, pent) maka dia menjawab, telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Dlahhak] Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Muzara'ah.
Musnad Ahmad 15795: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Qilabah] dari [Tsabit bin Dlahhak Al Anshari] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam secara dusta maka dia seperti yang dikatakannya. Tidak boleh ada seorang laki-laki yang bernadzar dengan yang tidak dia miliki. Barangsiapa yang bunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, dia akan disiksa dengan sesuatu yang dipergunakannya untuk bunuh diri pada hari Hari Kiamat."
Musnad Ahmad 15796: (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid] [Abu Qilabah] dari [Tsabit bin Dlahhak] dia adalah salah satu dari orang yang ikut dalam Peristiwa baiat dibawah Pohon, selanjutnya ia berkata: atau dari [seseorang] dari [Tsabit bin Dlahhak] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam secara dusta dengan sengaja maka dia seperti yang dikatakannya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan sesuatu atau menyembelih dirinya, niscaya Allah akan menyembelihnya dengan sesuatu yang dipergunakannya untuk menyembelih dirinya di Neraka Jahannam."
Musnad Ahmad 15797: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Tsabit bin Dlahhak] dia memarfukkan hadis sampai pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: "Barangsiapa bunuh diri dengan sesuatu, dia akan disiksa dengan sesuatu yang dipergunakannya untuk bunuh diri. Barangsiapa yang bersaksi atas seorang muslim atau mukmin dengan kekufuran maka itu seperti membunuhnya. Barangsiapa yang melaknatnya maka itu seperti membunuhnya. Barangsiapa yang bersumpah atas agama selain Islam dalam secara dusta maka dia seperti yang disumpahkan."
Musnad Ahmad 15798: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Ashim] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Tsabit bin Dlahhak] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam secara dusta dengan sengaja maka dia bagaikan apa yang dikatakannya. Barangsiapa bunuh diri dengan sesuatu niscaya Allah akan menyiksanya di Neraka Jahannam."
Musnad Ahmad 15799: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari [Busr bin Mihjan] dari [Bapaknya] dan [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Zaid bin Aslam] dari [Busr bin Mihjan] dari [Bapaknya] berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat sedang didirikan, sehingga aku cuma duduk. Selesai shalat, beliau bersabda kepadaku, "Bukankah kamu seorang muslim?" Aku menjawab 'Ya.' Lalu beliau bersabda: "Apa yang mencegahmu untuk ikut serta shalat bersama orang-orang", (Mihjan) berkata: saya menjawab, Aku telah shalat bersama dengan kelauargaku. Beliau bersabda: "Shalatlah bersama orang-orang walaupun kamu telah shalat bersama dengan keluargamu." (Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zaid bin Aslam] dari [Busr bin Mihjan Ad-Dilly] dari [bapaknya] berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya telah melaksanakan shalat di keluargaku, lalu didirikanlah shalat, maka dia menyebutkan makna hadis Abdurrahman.
Musnad Ahmad 15800: (Abdullah bin Ahmad bin Hanbal) berkata: (Ahmad bin Hanbal) berkata: saya telah membaca pada [Abdurrahman]: [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari seorang laki-laki dari Bani Ad-Dil yang bernama [Busr bin Mihjan Ad-Dilly] dari [bapaknya, Mihjan] bahwa dia berada pada suatu majlis bersama Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu dikumandangkan adzan untuk shalat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit lalu melaksanakan shalat. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dan Mihjan masih dalam duduknya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya 'Apa yang menghalangimu untuk shalat bersama orang-orang?. Bukankah kamu adalah seorang muslim?. Dia menjawab, ya Wahai Rasulullah, tapi saya telah shalat dalam keluargaku. Lalu beliau bersabda kepadanya 'Jika kamu datang, shalatlah bersama manusia walau kamu telah melaksanakan shalat.
Musnad Ahmad 15801: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Simak bin Harb] dari [seorang laki-laki penduduk Madinah] dia shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu dia mendengar beliau membaca surat Qof dan surat Yasin dalam shalat fajar.
Musnad Ahmad 15802: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] berkata: saya telah mendengar [Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban] menceritakan dari [seorang laki-laki dari Anshar] dari [salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] beliau bersabda: "Tiga hal yang menjadi kewajiban bagi seorang muslim adalah: Mandi pada Hari Jumat, bersiwak dan memakai wangi-wangian jika ada"
Musnad Ahmad 15803: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban] dari [seorang laki-laki] dari Anshar, salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kewajiban bagi setiap muslim adalah: Mandi pada Hari Jumat, bersiwak dan memakai wangi-wangian jika keluarganya memilikinya"
Musnad Ahmad 15804: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Atha` bin As-Sa`ib] berkata: telah menceritakan kepadaku [Umu Kultsum, anak perempuan 'Ali] berkata: saya memberinya sedekah yang telah disuruh kepadanya. Salah satu anak tiri berkata: [Maimun] atau Mihran budak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengabariku dia melewati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau bersabda kepadanya, Wahai Maimun atau Mihran, kami sebagai Ahli Bait, kami dilarang mengambil sedekah, dan orang-orang yang menjadi budak kami juga termasuk bagian dari kami. Kami tidak makan harta sedekah.
Musnad Ahmad 15805: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Abdullah bin Arqam] dia keluar dengannya dari Makkah. Dia mengimami mereka, mengumandangkan adzan dan beriqamah. Pada suatu hari didirikan shalat, lalu dia berkata: hendaklah di antara kalian ada yang menjadi imam dalam shalat kalian, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian hendak pergi ke kamar kecil dan didirikan shalat, dahulukanlah ke kamar kecil.
Musnad Ahmad 15806: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Daud bin Qais] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dia dulu bersama bapaknya di Qa' dari Namirah, maka lewatlah rombongan musafir. Bapakku berkata: Wahai anakku, tetaplah bersama dengan binatang ternakmu sampai aku mendatangi mereka dan menanyakan kepada mereka. Lalu bapakku mendekat, begitu juga denganku, lalu saya melihat putih ketiak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau bersujud.
Musnad Ahmad 15807: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Daud bin Qais] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram Al Khuza'i] dari [Bapaknya] berkata: saya bersama Abu Al Aqra' di Qa'. (Abdullah bin Aqram Al Khuza'i Radliyallahu'anhu) berkata: lalu lewatlah rombongan yang berkendaraan lalu mereka menepi ke samping jalan. Lalu bapakku berkata kepadaku, 'Wahai anakku, tetaplah bersama dengan binatang ternakmu sampai aku mendatangi mereka dan menanyakan kepada mereka.' Lalu bapakku keluar, dan saya juga mengikutinya, ternyata ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu datanglah waktu shalat, lalu saya shalat bersama beliau, lalu saya melihat kedua ketiak putih Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setiap beliau bersujud.
Musnad Ahmad 15808: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nua'im] telah menceritakan kepada kami [Daud] yaitu Ibnu Qais, berkata: telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram Al Khuza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dia bersama dengan bapaknya di Al Qa' di Namirah. Lalu lewatlah di hadapan kami rombongan yang berkendaraan dan mereka menepi ke samping jalan. Lalu bapakku berkata: Wahai anakku, tetaplah bersama dengan binatang ternakmu sampai aku mendatangi mereka dan menanyakan kepada mereka. (Abdullah bin Aqram Al Khuza'i Radliyallahu'anhu) berkata: Lalu (bapakku) mendekatinya, dan saya juga mengikutinya, dan didirikan shalat, ternyata di dalamnya ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya shalat bersama mereka, seolah-olah saya melihat kedua ketiak putih Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika beliau bersujud.
Musnad Ahmad 15809: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Al Haitsam Al 'Athar] berkata: saya telah mendengar dari [Yusuf bin Abdullah Salam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menamakanku dengan nama Yusuf kemudian beliau mengusap kepalaku.
Musnad Ahmad 15810: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Nadlr bin Qais] berkata: saya telah mendengar [Yusuf bin Abdullah bin Salam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku nama dengan Yusuf.
Musnad Ahmad 15811: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Munkadir] berkata: Aku mendengar [Yusuf bin Abdullah bin Salam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki dan istrinya dari Anshar yang berumrah pada waktu Ramadlan. "Umrah kalian di Bulan Ramadlan sebagaimana kalian melaksanakan haji" Sufyan berkata: dia tidak berkata: telah menceritakan kepadaku yaitu Ibnu Al Munkadir, Umrah di bulan itu sebagaimana Haji.
Musnad Ahmad 15812: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Al Haitsam] berkata: saya telah mendengar [Yusuf bin Abdullah bin Salam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendudukkanku dalam kamarnya, beliau membasuh kepalaku dan memberiku namaku dengan Yusuf. (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Salam bin Abdullah bin Miskin] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syahr bin Husyab] dari [Muhammad bin Yusuf bin Abdullah bin Salam] lalu menyebutkan hadis tentang orang yang lewat.
Musnad Ahmad 15813: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] yaitu Ibnu 'Ubaidullah, dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [bapaknya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata pada waktu Haji Wada', "Budak kalian, budak kalian, budak kalian…berilah mereka makan sebagaimana makanan yang kalian makan, dan berilah mereka pakaian sebagaimana pakaian yang kalian pakai, jika mereka melakukan kesalahan yang kalian tidak berkeinginan untuk memaafkan mereka, maka juallah mereka, wahai hamba Allah dan janganlah kalian menyiksa mereka."
Musnad Ahmad 15814: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim bin Abdullah bin Abu Rabi'ah Al Makhzumi] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminjam uang kepadanya pada waktu Perang Hunain sebanyak tiga puluh atau empat puluh ribu, ketika selesai perang, beliau melunasi hutangnya dan berdoa, "BARAKALLAHU LAKA FII AHLIIKA WA MALIKA WA INNAMA JAZAAUS SALAF AL WAFA' WAL HAMDU (Semoga Allah memberimu berkah untuk keluargamu dan hartamu dan balasan dari hutang adalah melunasi dan pujian)."
Musnad Ahmad 15815: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha` bin Yasar] dari [seorang laki-laki Bani Asad] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa minta sedangkan dia mempunyai uang sebanyak satu Uqiyah (empat puluh Dirham dari perak) maka dia bagaikan orang yang sering minta-minta."
Musnad Ahmad 15816: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [sebagian sahabat Nabi] shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik perkataan adalah SUBHANALLAH WAL HAMDULILAH LA ILAHA ILLALLAHU ALLAHU AKBAR, (Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada ilah selain Allah dan Allah maha besar) "
Musnad Ahmad 15817: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Hajjaj] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdu Rabbihi bin Sa'id] dan [Ghundar] berkata: [Abdu Rabbihi bin Sa'id] dari [Muhammad bin Ibrahim] berkata: telah mengabarkan kepadaku, [orang yang melihat] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di sisi Batu Zaitun berdoa dengan kedua telapak tangannya. [Hajjaj] berkata: lalu Syu'bah mengangkat telapak tangannya dan membentangkannya.
Musnad Ahmad 15818: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits] dari [Muhammad bin Abdullah bin 'Atik] yaitu dari Bani Salamah, dari [Bapaknya, Abdullah bin 'Atik] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berjihad di jalan Allah Azzawajalla" kemudian beliau bersabda dengan tiga jarinya, jari tunjuk, tengah dan jempolnya lalu menggabungkan ketiganya. Lalu beliau bersabda: "Di mana saja orang yang berjihad, lalu terjatuh dari kendaraannya lalu dia meninggal, sungguh pahalanya telah tetap di sisi Allah Ta'ala, atau dia disengat oleh tunggangannya lalu dia meninggal maka Allahlah akan memberinya pahala, atau jika dia meninggal di atas tempat tidurnya maka dia mendapatkan pahala dari Allah Azzawajalla. Demi Allah, itu adalah kalimat yang saya tidak pernah mendengarnya dari seluruh orang Arab sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka pahalanya telah tetap dari Allah Ta'ala. Barangsiapa yang meninggal dengan tiba-tiba maka wajib baginya mendapatkan tempat kembali yang bagus."
Musnad Ahmad 15819: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari ['Ali bin Bilal] dari [orang-orang Anshar] mereka berkata: Kami shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian kami bubar. Lalu kami saling melempar anak panah hingga tiba ke rumah kami dan tidak samar bagi kami tempat jatuhnya anak panah itu.
Musnad Ahmad 15820: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr] dari ['Ali bin Bilal Al Laits] berkata: saya shalat bersama [beberapa sahabat] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mereka menceritakan kepadaku, mereka shalat Maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mereka pulang dan saling memanah. Tempat anak panah tersebut masih terlihat sampai mereka di rumah-rumah mereka di ujung Madinah.
Musnad Ahmad 15821: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Busyair bin Yasar] dari [beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam], yang beliau mengenal mereka, mereka menyebutkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mengalahkan Khaibar dan Khaibar menjadi milik beliau dan kaum muslimin, mereka tidak mampu menggarapnya lalu mereka menyerahkan kepada orang Yahudi, yang akan mengarapnya. Dan (orang-orang muslim) menginfakkan kepada mereka dengan cara mereka akan mendapatkan setengah hasil panennya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaginya menjadi tiga puluh enam bagian. Dan setiap bagian dibagi lagi menjadi seratus bagian, setengahnya untuk kaum muslimin. Bagian untuk kaum muslimin adalah setengah dari itu dan jatah untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam digarap oleh orang Yahudi. Setengah yang lainnya diberikan kepada orang yang tinggal dari para utusan dan para wakil serta para tamu dari masyarakat.
Musnad Ahmad 15822: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Arthah] dari ['Amr bin Syua'ib] dari [Sa'id bin Musayyab] berkata: kami telah menghafal dari [tiga puluh sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] beliau bersabda: "Barangsiapa yang membebaskan bagiannya dari hamba sahaya yang dimiliki secara kolektif maka dia harus menjamin bagian yang tersisa."
Musnad Ahmad 15823: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdussalam bin Harb Al Mula`i] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Farwah] dari [Bukair bin Abdullah bin Al Asyaj] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Salamah bin Shakhr Az Zuraqy] berkata: Aku mendzihar (mengatakan isteri seperti ibu kandung sang suami) dari istriku, kemudian aku mencampurinya sebelum aku menebus kaffarah (denda). Lalu saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memberiku fatwa untuk membayar kaffarahnya.
Musnad Ahmad 15824: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin 'Amr bin 'Atha`] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Salamah bin Shakhr Az Zuraqy] berkata: Aku mendzihar (mengatakan isteri seperti ibu kandung sang suami) pada istriku kemudian aku mencampurinya sebelum aku menebus, Lalu saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memberiku fatwa kepadaku untuk membayar kafarahnya.
Musnad Ahmad 15825: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin 'Amr bin 'Atha`] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Salamah bin Shakhr Al Anshari] berkata: aku adalah seseorang yang hasrat seksual yang besar untuk mengumpuli wanita yang tidak sebagaimana lazimnya orang-orang.Tatkala masuk Ramadlan, saya menzhihar (mengatakan isteri seperti ibu kandung sang suami) istriku sampai bulan Ramadlan selesai. Aku zhihar isteriku sampai selesai Ramadhan dengan pertimbangan saya khawatir jangan-jangan pada suatu malam saya akan mengumpuli istriku. Saya bisa menahan nafsuku secara berturut-turut hingga suatu siang saya tidak mampu lagi menahan nafsuku. Ketika isteriku melayaniku, tiba-tiba sebagian tubuhnya yang gemulai tersingkap hingga aku melihatnya. Pada pagi harinya, saya menemui kaumku, saya kabarkan kepada mereka perihal kasusku. Saya katakan kepada mereka 'Maaf ya, tolong kalian berangkat bersamaku untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan tujuan saya akan memberitahukan kepada beliau tentang kasus rahasiaku.' Mereka berkata: 'Maaf, kami nggak bisa, demi Allah, kami tak mau melakukannya, kami khawatir jangan-jangan akan turun ayat Al qur'an yang mengekspos keadaan kami, atau jangan-jangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkomentar suatu hal tentang kami sehingga borok kami akan abadi. Sana pergilah kamu sendiri, dan lakukanlah yang menurutmu ideal!. (Salamah bin Shakhr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata: saya pun pergi dan menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saya laporkan kepada beliau tentang kasusku. Lalu beliau bersabda kepadaku 'Kamu telah melakukan hal itu?. saya jawab 'Cenar, saya melakukannya.' Beliau bertanya lagi, "Apakah benar kamu telah melakukan hal itu?", saya jawab 'Benar, saya betul-betul telah melakukan hal itu.' Beliau bertanya lagi 'Apakah kau betul-betul melakukan hal itu?, saya jawab 'Iya, saya benar-benar telah melakukannya, tolong perlakukan hukum Allah Azzawajalla atas diriku, saya akan bersabar menerimanya.' Beliau bersabda: "Bebaskanlah satu budak!" (Salamah bin Shakhr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata 'Lalu saya memukul samping pundak budakku dengan tanganku dan saya katakan, demi yang telah mengutus anda dengan kebenaran, Maaf yang ini saya tidak bisa melakukannya, karena saya tidak memiliki selainnya.' Beliau bersabda: "okelah, kalau begitu berpuasalah selama dua bulan". (Salamah bin Shakhr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata: saya berkata 'Wahai Rasulullah, bukankah saya bisa kuat menanggung sekian banyak hukuman selain puasa? ' Rasulullah bersabda: "Kalau begitu, bayarlah sedekah." (Salamah bin Shakhr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata: saya berkata: 'Demi yang mengutus anda dengan kebenaran, kami bermalam pada malam itu dalam keadaan lapar yang sangat karena kami tidak memiliki makan malam.' Beliau bersabda: "Okelah, kalau begitu pergilah kamu ke orang yang biasa bersedekah dari Bani Zuraiq, dan katakan kepadanya agar dia memberi kurmanya untukmu, dan berilah makan enam puluh orang miskin dengan satu wasaq kurmamu, dan sisanya silahkan kau pergunakan untuk makan dan juga untuk keluarga yang menjadi tanggunganmu." (Salamah bin Shakhr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya pulang ke kaumku dan berujar 'Kudapatkan pada kalian kesusahan dan pendapat-pendapat yang sangat jelek, sebaliknya saya dapatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kelonggaran dan barakah, beliau menyuruhku agar kalian memberikan sedekah untukku, maka tolong bayarkanlah untukku (Salamah bin Shakhr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata: lalu mereka membayarkannya untukku.
Musnad Ahmad 15826: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dengan ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku, saya waktu itu sedang berada di Abwa`, atau di Wadan, lalu saya hadiahkan daging keledai kepada beliau yang sedang melakukan ihram, dan beliau menolak pemberianku. Tatkala beliau membaca ekspresi ketidaksukaan di wajahku, beliau bersabda: "Bukannya kami menolak pemberianmu, hanya kami sedang di Tanah Haram."
Musnad Ahmad 15827: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Sho'bi bin Jatstsamah]: dan saya telah mendengarnya bersabda: "Tidak ada hima (larangan-larangan yang tidak boleh bagi seorang muslim melanggarnya) kecuali hima yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya."
Musnad Ahmad 15828: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: pernah nabi ditanya tentang perkampungan orang-orang musyrik yang diserang pada malam hari, sehingga serangan tersebut mengenai kaum wanita mereka dan anak-anak mereka. Beliau bersabda: "Mereka adalah bagian dari orang-orang musyrik itu". Az Zuhri berkata: Di kemudian hari beliau melarang hal itu.
Musnad Ahmad 15829: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: saya telah membaca di hadapan [Abdurrahman bin Mahdi]: [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah Al Laits] dia menghadiahkan daging keledai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sedang berada di Abwa`, atau di Wadan,. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menolak pemberianku. Tatkala beliau melihat sesuatu pada wajahku beliau bersabda: "Kami tidak menolak pemberianmu, hanya karena kami sedang di Tanah Haram."
Musnad Ahmad 15830: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amr bin Dinar] [Ibnu Syihab] mengabarinya, dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ditanyakan kepada beliau: Bagaimana seandainya terdapat pasukan berkuda muslimin menyerang musuh pada waktu malam buta sehingga mengenai anak-anak kaum musyrikin?, maka beliau bersabda: "Mereka itu (anak-anak) termasuk bagian dari bapak-bapaknya."
Musnad Ahmad 15831: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abdullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hima (larangan-larangan yang tidak boleh bagi seorang muslim melangarnya) kecuali hiuma yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya."
Musnad Ahmad 15832: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] berkata: saya berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam 'Saat penyerangan malam hari, serangan kami mengenai kaum wanita dan anak-anak kaum musyrikin. beliau bersabda: "Mereka adalah bagian dari mereka".
Musnad Ahmad 15833: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku yang ketika itu saya berada di Abwa`. Lantas saya memberi hadiah beliau berupa daging keledai. Beliau menolak pemberianku. Tatkala beliau melihat ketidaksukaan pada wajahku beliau bersabda: "Kami bukannya menolak pemberianmu, hanya karena kami sedang di Tanah Haram."
Musnad Ahmad 15834: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Abdullah bin 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] dia berkata: (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) melewatiku, saya waktu itu sedang berada di Abwa`, atau di Wadan, lalu saya hadiahkan daging keledai kepada beliau. Beliau menolaknya, tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat ekspresi kebencian di wajahku beliau bersabda: "Bukannya kami menolak pemberianmu, hanya kami sedang di Tanah Haram." Saya bertanya kepada Ibnu Syihab, apakah keledai itu disembelih?. Dia menjawab, saya tidak tahu. Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`berkata: dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] dia memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berupa keledai dalam keadaan ihram, lalu menyebutkan secara lengkap.
Musnad Ahmad 15835: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Az Zuhri] dan [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] berkata: Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -- [Abdurrazzaq] berkata dalam hadisnya-- Di masjid, meletakkan salah satu kakinya di atas yang lain."
Musnad Ahmad 15836: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: saya membaca di hadapan [Abdurrahman bin Mahdi]: [Malik bin Anas] dari ['Amr bin Yahya Al Mazinny] dari [bapaknya] berkata kepada [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim] dia termasuk salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Apakah kamu dapat menunjukkan kepadaku bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu? Abdullah bin Zaid berkata: Ya. lalu (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) meminta air wudlu dan menuangkannya ke tangan, lalu dia membasuh tangannya sebanyak dua kali, kemudian berkumur dan mengeluarkan air dari hidungnya sebanyak tiga kali, kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Lalu mencuci kedua tangannya sampai ke pergelangan tangan tiga kali, lalu mengusap kepalanya dengan kedua tangannya dengan memulainya dari depan hingga ke belakang kepala, kemudian mengembalikan ke posisi pertama ketika memulai lalu beliau membasuh kakinya."
Musnad Ahmad 15837: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yahya bin Sa'id Al Anshari] dari [Abu Bakar bin Muhammad] dari ['Abbad bin Tamim] berkata: [Abdullah bin Zaid] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk meminta hujan lalu beliau memindah posisi selendangnya.
Musnad Ahmad 15838: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Abu Bakr] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya, Abdullah Bin Zaid] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman dari taman-taman surga."
Musnad Ahmad 15839: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Bakar] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta hujan dan memindah posisi selendangnya.
Musnad Ahmad 15840: (Abdullah bin Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: saya membaca di hadapan [Abdurrahman]: [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakar] telah mendengar ['Abbad bin Tamim] berkata: saya telah mendengar [Abdullah bin Zaid Al Mazini] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar kepada tempat shalat lalu meminta hujan dan merubah posisi selendangnya ketika menghadap kiblat.
Musnad Ahmad 15841: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk meminta hujan lalu menghadap kiblat, lalu beliau merubah posisi selendangnya dan mengeraskan bacaannya dan shalat dua rekaat.
Musnad Ahmad 15842: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui orang-orang untuk meminta hujan, shalat memimpin mereka shalat dua rekaat dengan mengeraskan bacaannya, memindah posisi selendangnya, berdo'a dan menghadap kiblat.
Musnad Ahmad 15843: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari ['Amr bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, dari depannya lalu bagian belakangnya, dimulai dari depan kepalanya sampai pada belakangnya dan mengulanginya dari awal lagi.
Musnad Ahmad 15844: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`berkata: dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] berkata: saya menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk meminta hujan lalu beliau memalingkan punggungnya pada manusia dan menghadap kiblat dan mengubah posisi selendangnya, beliau memulia berdo'a dan shalat dua rekaat dengan mengeraskan bacaanya.
Musnad Ahmad 15845: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Habban bin Wasi'] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Yazid bin 'Ashim] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan wudlu pada suatu hari, beliau mengusap kepalanya dengan air yang bukan sisa dari kedua tangannya.
Musnad Ahmad 15846: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Daud Ath Thayalisi berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib bin Zaid] telah mendengar ['Abbad bin Tamim] dari pamannya, Abdullah bin Zaid bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan kemudian berkata: "Beginilah menggosok."
Musnad Ahmad 15847: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Rouh bin 'Ubadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Hafshah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Musayyab] dan ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada wudlu kecuali kamu mendapatkan bau atau mendengar suara."
Musnad Ahmad 15848: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari ['Amr] dari [Bapaknya] telah mendengar [Abdullah bin Zaid Al Anshari] pernah ditanya tentang wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lantas dia meminta air, lalu dia mencuci kedua tangannya, berkumur-kumnur dan memasukkan air ke dalam hidung tiga kali. Mencuci wajahnya tiga kali dan mencuci tangannya kedua tangannya dua kali, dua kali. Lalu mengusap kepalanya. 'Utsman berkata: Malik mengusap kepalanya lalu memulai dengan kedua tangannya dan mengulanginya lagi dan mencuci kedua kakinya, lalu berkata: demikianlah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu.
Musnad Ahmad 15849: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dari [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yahya bin Jurjah] dari [Ibnu Syihab] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] dia telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbaring di masjid di atas punggungnya dengan meletakkan salah satu kakinya pada yang lain.
Musnad Ahmad 15850: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'id] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Yahya bin 'Umarah Al Anshari] [bapakku] dan [Khalaf bin Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari ['Amr bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim] ada yang berpendapat bahwa dia termasuk sahabat, ditanyakan padanya, berwudlulah kepada kami sebagaimana wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!. (Yahya Radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia meminta bejana dan dia mengambil dari dalamnya tiga kali pada kedua tangannya. Lalu mencuci keduanya, lalu memasukkan tangan ke dalamnya dan mengeluarkannya lagi. Lalu berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu telapak tangan tiga kali. Lalu mengeluarkannya lagi. Lalu dia mencuci wajahnya dan memasukkan tangannya dan mengeluarkannya lagi dan mencuci kedua tangannya sampai pada sikunya dua kali, dua kali. Lalu memasukkkan tangannya dan mengeluarkannya lagi lalu mengusap kepalanya. Lalu mengulanginya lagi. Lalu mencuci kedua kakinya sampai pada kedua mata kakinya, lalu berkata: demikianlah wudlu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 15851: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Yahya] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: " Ibrahim telah mengharamkan Makkah dan berdoa untuknya, dan saya mengharamkan Madinah sebagaimana Ibrahim mengharam Makkah. Saya mendoakan mereka dalam setiap takaran Mudnya (ukuran satu cakupan dengan kedua telapak tangan yang setara juga dengan seperempat sha') dan sha'nya (ukuran penduduk Madinah yang setara dengan empat mud)."
Musnad Ahmad 15852: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan salah satu kakinya pada yang lainnya.
Musnad Ahmad 15853: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Bakar bin Muhammad] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta hujan lalu menghadap kiblat dan merubah posisi selendangnya.
Musnad Ahmad 15854: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di masjid berbaring dengan meletakkan salah satu kakinya pada yang lainnya.
Musnad Ahmad 15855: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] dia mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang mendapatkan sesuatu yang nggak beres pada shalatnya yang dia bayangkan seolah-olah dia melakukannya. Lalu beliau bersabda: "Janganlah dia merusaknya sampai dia mendapatkan bau atau mendengar suara".
Musnad Ahmad 15856: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm] telah mendengar ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju tempat shalat lalu meminta hujan dengan menghadap kiblat dan membalik selendangnya dan shalat dua rekaat. [Sufyan] berkata: membalik selendang yaitu merubah yang kanan ke sebelah kiri dan sebelah kiri ke kanannya.
Musnad Ahmad 15857: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Yahya bin 'Umarah bin Abu Hasan Al Mazini Al Anshari] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Yazid] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu. [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Amr bin Yahya] sejak tujuh puluh empat tahun, saya menanyakannya setelahnya atau sekitar itu, Yahya waktu itu lebih tua darinya. [Sufyan] berkata: saya telah mendengar darinya tiga hadis, lalu dia mencuci kedua tangannya dua kali dan wajahnya tiga kali, mengusap kepalanya dua kali. bapakku berkata: saya telah mendengarnya dari Sufyan tiga kali. Dia berkata: mencuci kedua kakinya dua kali, pada lain waktu berkata: mengusap kepalanya satu kali dan kadang berkata: dua kali dan mengusap kepalanya dua kali.
Musnad Ahmad 15858: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman dari taman-taman surga." Saya membaca di hadapan Abdurrahman dari Abdullah dari Zaid Al Mazini berkata.
Musnad Ahmad 15859: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid, Abu Abdurrahman Al Muqri`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] yaitu Ibnu Abu Ayyub berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Al Aswad] dari ['Abbad bin Tamim Al Mazini] dari [Bapaknya] atau [pamannya] dia berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan mengusap kedua kakinya dengan air.
Musnad Ahmad 15860: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syua'ib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] dia adalah salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar bersama orang-orang menuju tempat shalat untuk memintakan hujan kepada mereka, lalu beliau berdiri dan berdoa sambil berdiri, lalu menghadap ke arah kiblat dan merubah posisi selendangnya lalu mereka mendapatkan hujan.
Musnad Ahmad 15861: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] yaitu Ibnu Abdullah bin Abu Salamah Al Majisyun dari ['Amr bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid] sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami lalu saya memberikan kepada beliau air, lalu beliau berwudlu dengan mencuci wajahnya tiga kali, kedua tangannya dua kali, dua kali, dan mengusap kepalanya ke depan dan ke belakang dan mengusap kedua telinganya dan mencuci kedua kakinya.
Musnad Ahmad 15862: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Habban bin Wasi'] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid] berkata: saya telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan mengusap kepalanya dengan air yang bukan dari sisa yang tangannya.
Musnad Ahmad 15863: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya, Abdullah bin Zaid Al Anshari] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara rumah-rumah ini" yaitu rumah beliau " sampai ke mimbarku terdapat taman dari taman-taman surga. Mimbar itu adalah salah satu pintu dari pintu-pintu surga".
Musnad Ahmad 15864: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Habban bin Wasi'] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim] pamannya Al Mazini berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudu di Ju'fah lalu beliau berkumur, lalu memasukkan air ke dalam hidungnya, lalu mencuci wajahnya tiga kali dan mencuci tangannya yang kanan tiga kali lalu mengusap kepalanya dengan air yang baru, lalu mencuci kedua kakinya sampai keduanya bersih.
Musnad Ahmad 15865: Telah menceritakan kepada kami [Sakan bin Nafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Abu Al Ahdlar] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim Al Anshari] telah mendengar [pamannya] dia adalah salah satu sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar lapangan lalu meminta hujan, lalu menghadap ke arah kiblat dan membelakangi orang-orang dengan punggungnya berdo'a dan merubah posisi selendangnya lalu shalat dua rekaat. Abu Abdurrahman berkata: membalik selendang sampai kebiasaan tersebut menjadi berlebihan sebagai suatu keringanan.
Musnad Ahmad 15866: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Salamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Bakar bin Mudlar] dari [Yazid bin Al Had] dari [Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid] telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara mimbarku dan rumahku terdapat taman dari taman-taman surga."
Musnad Ahmad 15867: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Suraij bin An-Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz Ad-Darawardi] dari ['Umarah bin Ghaziyah] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya, Abdullah bin Zaid] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta hujan dan beliau memakai pakaian yang terjahid dengan sutra atau wol yang berwarna hitam lalu beliau hendak membalik bagian bawahnya ke bagian atasnya, namun hal itu sangat memberatkannya. Lalu beliau hanya membalik bagian kanannya ke kiri dan sebelah kiri dipindah ke sebelah kanan.
Musnad Ahmad 15868: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Yahya] dari [bapaknya] berkata: dikatakan kepada [Abdullah bin Zaid] pada waktu hari yang panas, mari kita ke Ibnu Hanzhalah yang sedang membaiat orang-orang. (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata: Untuk tujuan apakah dia (Ibnu Hanzhalah) membaiat mereka? mereka menjawab, untuk menyongsong kematian. (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata: saya tidak akan berbaiat kepada seorang pun setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 15869: (Qatadah) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan [Suraij] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid Al Anshari, lalu Al Mazini] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dua kali, dua kali.
Musnad Ahmad 15870: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Bakar] dari ['Abbad bin Tamim Al Anshari Al Mazini] dari [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim] dia adalah satu kelompoknya. Abdullah bin Zaid salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah ikut dalam Perang Uhud. Berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika memintakan hujan untuk kami, beliau memanjangkan doa dan memperbanyak permintaan. (Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Radliyallahu'anhu) berkata: beliau berpindah ke arah kiblat dengan memindahkan juga posisi selendangnya dan membaliknya bagian atasnya ke bagian bawahnya dan orang-orang juga mengikutinya.
Musnad Ahmad 15871: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: saya membaca di hadapan [Abdurrahman]: [Malik] dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari ['Abbad bin Tamim] berkata: saya telah mendengar [Abdullah bin Zaid Al Mazini] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar ke tempat shalat lalu meminta hujan dengan memindah posisi selendangnya ketika menghadap ke kiblat. [Ishaq] berkata dalam hadisnya, dan beliau memulai shalat sebelum khutbah lalu memulai khutbah dan berdo'a.
Musnad Ahmad 15872: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Suraij bin An-Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb Al Mishri] dari ['Amr bin Al Harits bin Ya'qub Al Anshari] [Habban bin Wasi' Al Anshari] menceritakannya telah mendengar [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Al Mazini] menyebutkan dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke dalam hidungnya, lalu menyuci wajahnya tiga kali. Juga membersihkan tangan kanannya tiga kali dan yang lainnya tiga kali juga. Beliau mengusap kepalanya dengan air yang baru lalu membersihkan kedua kakinya sampai keduanya bersih.
Musnad Ahmad 15873: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nua'im] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar lalu menghadap ke kiblat berdoa dan merubah posisi selendangnya lalu shalat dua rekaat dengan mengeraskan bacaannya. (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Ishaq berkata: telah mengabarkan kepada kami Abdullah dan 'Attab berkata: telah menceritakan kepada kami Abdullah yaitu Ibnu Mubarak, berkata: telah mengabarkan kepada kami Ibnu Lahi'ah berkata: telah menceritakan kepada kami Habban bin Wasi' dari Bapaknya dari Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Al Mazini berkata: saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu di ju'fah, lalu menyebutkan hadis Hasan, kecuali ada perkataan, lalu membasuh kepalanya dengan air baru.
Musnad Ahmad 15874: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Yahya] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim] berkata: Ketika Allah memberikan kenikmatan atas Rasul-Nya pada Perang Hunain, (Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Radliyallahu'anhu) berkata: lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) membaginya kepada orang-orang yang baru masuk Islam dan beliau tidak membagi untuk orang-orang Anshar sedikitpun. Kontan orang-orang seakan-akan marah ketika tidak mendapatkan bagian sebagaimana orang-orang mendapatkannya, maka (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) berkhutbah kepada mereka dan bersabda: "Wahai kaum Anshar, bukankah dulu aku mendapati kalian dalam keadaan tersesat lalu Allah menunjukkan kalian dengan perantaraanku? kalian juga dahulu berpecah belah lalu Allah menpersatukan kembali dengan perantaraanku? kalian juga dulu dalam keadaan fakir lalu Allah mencukupkan kebutuhan kalian dengan perantaraanku?" (Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Radliyallahu'anhu) berkata: maka setiap kali beliau berkata sesuatu mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lah yang kaya" (Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Radliyallahu'anhu) berkata: lalu beliau bertanya, "Apa yang menghalangi kalian untuk memenuhi panggilanku?". Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih kaya". Beliau bersabda: "Jikalah kalian mau, kalian bisa mengatakan, anda datang kepada kami dalam keadaan begini dan begitu. Apakah kalian rela jika orang-orang pulang dengan membawa kambing dan unta, sedangkan kalian membawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke rumah-rumah kalian?. Kalau bukan karena Hijrah, tentulah aku bagian dari kaum Anshar. Jika orang-orang menapaki tebing dan jalan, maka tentulah aku menapaki tebing dan jalan Anshar. Orang Anshar adalah pakaian sedangkan khalayak manusia adalah selimut. Kalian akan mendapati orang-orang yang mendahulukan nafsu speninggalku, bersabarlah sampai kalian menemuiku nanti di Telaga."
Musnad Ahmad 15875: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Yahya] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid] berkata: tatkala pada Peristiwa Harrah, ada seorang yang datang, lalu berkata: ini adalah Ibnu Hanzhalah. ['Affan] berkata: ini adalah Ibnu Hanzhalah membaiat manusia. (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata: untuk apa dia membaiat mereka?. Dia menjawab, untuk menyongsong kematian. (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata: saya tidak akan membaiat seorangpun untuk hal itu setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 15876: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] yatu Ibnu Abdullah Al Wasithi Ath-Thahan dari ['Amr bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu genggam air.
Musnad Ahmad 15877: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Bahr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ad-Darawardi] dari ['Umarah bin Ghaziyah] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar ke tempat shalat, untuk meminta hujan dan beliau memakai pakaian yang terjahid dengan sutra atau wol yang berwarna hitam lalu beliau hendak membalik bagian bawahnya ke bagian atasnya, namun hal itu sangat memberatkannya. Lantas beliau hanya membaliknya pada pundaknya.
Musnad Ahmad 15878: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] Al 'Aththar, berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Ibnu Abu Katsir, dari [Abu Salamah] dari [Muhammad bin Abdullah bin Zaid] [bapaknya] menceritakannya, dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di atas tempat penyembelihan dan seorang laki-laki dari Quraisy yang membagikan daging sembelihan sedangkan dia tidak mendapatkan bagian dari daging sembelihan tersebut. Begitu juga orang yang berkurban. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memotong kepala daging hewan sembelihan tersebut dan memberikannya kepada laki-laki Quraisy yang tadi membagi-bagikan daging, lalu beliau juga memotong kuku hewan sembelihan tersebut dan memberikannya kepada orang yang berkurban. lalu beliau bersabda: "Kami mendapatkan dari bagian hewan kurban itu yang terwarnai oleh pohon pacar yaitu rambutnya."
Musnad Ahmad 15879: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Daud Ath-Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban Al 'Athar] dari [Yahya bin Abu Katsir] [Abu Salamah] menceritakannya, [Muhammad bin Abdullah bin Zaid] mengabarinya dari [Bapaknya] dia menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di tempat penyembelihan dan seorang laki-laki dari Anshar. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membagikan daging sembelihan, sedangkan (orang Anshar) tidak mendapatkan bagian juga orang yang berkurban sedikitpun. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) memotong kepala daging hewan sembelihan tersebut lalu memberikannya kepadanya dan dia membagi-bagikan darinya kepada beberapa orang, lalu beliau juga memotong kuku hewan sembelihan tersebut dan memberikannya kepada orang yang berkurban. Kami mendapatkan dari bagian hewan kurban itu yang terwarnai oleh pohon pacar.
Musnad Ahmad 15880: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid Al Habhab Abu Al Husain Al 'Ukli] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Sahl, Muhammad bin 'Amr] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Muhammad bin Zaid] dari [pamannya. Abdullah bin Zaid] dia diperlihatkan adzan. Lalu (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata: Maka aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberitahukan perihal hal tersebut, maka beliau bersabda: "Beritahukanlah kepada Bilal" Maka aku memberitahukannya, lalu Bilal pun mengumandangkan adzan. (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata: dia hendak mengumandangkan Iqamah, maka aku bertanya, "Wahai Rasulullah, aku ingin mengumandangkan iqamah" maka beliau bersabda: "Kumandangkanlah iqamah", dia pun mengumandangkan iqamah dan Bilal mengumandangkan adzan.
Musnad Ahmad 15881: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah mengabarkan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: [Muhammad bin Muslim Az Zuhri] menyebutkan dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi] berkata: tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak memukul lonceng sebagai tanda mengumpulkan manusia untuk shalat, beliau membencinya karena menyamai dengan orang Nasrani. Lalu ada seorang yang mengelilingiku pada malam hari tepatnya pada waktu tertidur yaitu seorang yang memakai dua pakaian yang berwarna hijau dan pada salah satu tangannya ada lonceng yang dibawanya. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: saya bertanya kepadanya, Wahai Abdullah, apakah kamu menjual lonceng? Dia berkata: akan kau pergunakan untuk apa lonceng itu? saya menjawab, akan saya pergunakan untuk memanggil shalat. Dia berkata 'Maukah saya tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada itu?. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: saya menjawab, Ya. Dia berkata: bacalah: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAS SHOLAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya menunggu dalam waktu yang tidak lama. Dia berkata: lalu kamu baca, jika kamu hendak mendirikan shalat: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH QAD QAMATIS SHALAH, QAD QAMATIS SHALAH ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: tatkala pada pagi hari, saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya mengabarkan kepada beliau dengan apa yang saya alami. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Itu mimpi yang haq, jika Allah menghendaki". Lalu beliau memerintahkan untuk mengumandangkan adzan. Bilal, budak Abu Bakar mengumandangkan hal itu dan memanggil Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk melakukan shalat. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu (Bilal Radliyallahu'anhu) datang dan memanggilnya pada suatu pagi, lalu diberitahukan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang tidur. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu Bilal berteriak dengan suaranya yang paling keras, ASH SHALATU KHAIRUN MINANNAUM Sa'id bin Musayyab berkata: kemudian kalimat itu dimasukkan dalam kalimat adzan pada shalat fajar.
Musnad Ahmad 15882: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At-Taimi] dari [Muhammad bin Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi] berkata: telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Zaid berkata: tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh lonceng dipukul untuk mengumpulkan orang shalat, ada seorang yang mengelilingiku pada malam hari pada waktu saya tertidur, yaitu seorang yang membawa lonceng di tangannya. Saya bertanya kepadanya, Wahai Abdullah, apakah kamu menjual lonceng? Dia berkata: untuk apakau pergunakan? saya menjawab, kami pergunakan untuk memanggil shalat. Dia berkata: maukah saya tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada itu?. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: saya menjawab, Ya. Dia berkata: bacalah: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAS SHOLAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. lalu dia menunggu dalam waktu yang tidak lama, lalu dia berkata: dan jika kamu hendak mendirikan shalat bacalah: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH QAD QAMATIS SHALAH, QAD QAMATIS SHALAH ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. Tatkala pagi hari, saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya mengabarkan beliau dengan apa yang saya lihat dalam mimpi. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: " Itu adalah mimpi yang haq, jika Allah menghendaki". Lalu berdirilah bersama Bilal, lalu saya sampaikan kepadanya dan dia pergunakan untuk mengumandangkan adzan. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu 'Umar bin Al Khattab mendengarnya, pada saat dia sedang berada di rumahnya, lalu beliau keluar dan menyeret selendangnya dan berkata: demi yang mengutus anda dengan Al Haq, sungguh saya telah bermimpi sebagaimana yang saya lihat. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagi Allah segala puji."
Musnad Ahmad 15883: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Rabi'] dari ['Itban bin Malik] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dluha, lalu mengucapkan salam ketika beliau membaca salam. beliau shalat bersama mereka di masjid mereka.
Musnad Ahmad 15884: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] Sufyan ditanya dari siapa, dia menjawab, dari [Mahmud] jika Allah menghendaki, 'Itban bin Malik adalah seorang yang penglihatannya buta, dia menyebutkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang orang yang meninggalkan shalat. (SufyanRadliyallahu'anhu) bertanya, apakah kau mendengarkan panggilan? Dia menjawab, Ya. (Sufyan) Radliyallahu'anhu) berkata: maka beliau tidak memberikan keringanan baginya.
Musnad Ahmad 15885: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin Husain] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Ar-Rabi' atau Ar-Rabi' bin Mahmud] Yazid ragu, dari ['Itban bin Malik] berkata: saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya menyampaikan uneg-unegku 'Saya orang buta, antara anda dan aku dipisahkan sebuah bukit dan keadaannya gelap gulita.' Selanjutnya saya meminta beliau untuk datang dan shalat di rumahku, dengan niyat saya akan menjadikan tempat shalatnya sebagai suraunya. Beruntunglah, Beliau menjanjikanku untuk merealisasikannya. Selanjutnya beliau, Abu Bakar dan 'Umar datang. Orang-orang Anshar mendengar kedatangan beliau dari mulut ke mulut, hingga mereka datangi beliau. Rupanya seorang laki-laki dari mereka ada yang sengaja tidak ikut hadir, namanya Malik bin Dukhsyun, dia adalah orang yang dicap sebagai orang munafik. Para sahabat sedemikian serius menyantap makanan lalu mereka saling mengingat-ingat nama sesama mereka. Lalu mereka berkata 'Si Malik bin duhsyun sengaja tidak ikut bersama kita karena sifat munafiknya, sebab ia pun tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjungi kita sekarang ini.' Para sahabat mengucapkan demikian ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang shalat. Selesai shalat, beliau bersabda: "Huss jangan begitu, Bukankah dia bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah dengan ikhlas? dan Allah Azzawajalla mengharamkan neraka bagi siapa yang bersaksi dengan kalimat itu?."
Musnad Ahmad 15886: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Rabi'] dari ['Itban bin Malik] dia berkata: "Wahai Rasulullah, Sesungguhnya ada aliran air dari tempatku dan masjid kaum-ku, maka aku senang jika anda datang kepadaku dan shalat di rumahku yang akan kujadikan salah satu ruangannya sebagai masjid. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Baiklah". ('Itban bin Malik Radliyallahu'anhu) berkata: ketika agak siang beliau mengajak Abu Bakar untuk mengikuti beliau. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk beliau bertanya, "Dimana tempat yang kamu inginkan?" lalu saya menunjukkan kepada beliau salah satu ruangan di rumahku. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dan kami meluruskan shaf di belakang beliau, lalu beliau menjadi imam kami dan shalat dua rekaat. Lalu kami menahan beliau untuk tidak segera pergi dengan menyajikan hidangan khazir (makanan dari sedikit daging yang dicampur dengan banyak kuah dan ditaburi tepung) yang kami buat, maka penduduk desa mendengarnya dan merekapun mendatanginya sehingga rumah kamipun menjadi sesak. Lalu ada salah seorang laki-laki yang berkata: Dimana Malik bin Dukhsyum? Ada seseorang yang menjawab, dia adalah salah seorang dari kaum munafiqin. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kamu mengatakan seperti itu, dia bersyahadat untuk mencari keridlaan wajah Allah". (laki-laki tersebut) menimpali dengan berkata: Tapi kami melihat wajah dan pembicaraannya kepada kaum munafiqin. Lalu bersabda: "Janganlah kamu mengatakan seperti itu, dia bersyahadat untuk mencari keridlaan wajah Allah." Lalu salah seorang dari mereka berkata: "Ya. Wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika telah datang hisab pada Hari Kiamat terhadap seseorang yang bersyahadat mengharap ridla Allah kecuali diharamkan baginya neraka." Mahmud berkata: lalu saya ceritakan hadis tersebut kepada suatu kaum yang di dalamnya terdapat Abu Ayyub, maka dia berkata: Aku tidak menduga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan hal seperti itu. (Mahmud Radliyallahu'anhu) berkata: "Nanti kalaulah aku pulang dan mendapati 'Itban masih hidup maka aku akan menanyakan hadis tersebut" Lalu saya menemuinya, dia dalam kedaan buta dan menjadi imam bagi kaumnya, lalu saya menanyakannya, dan dia pun menceritakan kepada ku sebagaimana dulu dia bercerita pertama kali, 'Itban adalah termasuk orang yang ikut Perang Badar. (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrozaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Rabi'] dari ['Itban bin Malik] berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku berkata: "Sesungguhnya penglihatanku telah memburuk", lalu dia menyebutkan hadis secara makna, kecuali dia berkata: Apakah Malik bin Dukhsyun ataukah bin Dukhaisyn, dan perkataan, "Diharamkan neraka" dan dia tidak mengatakan bahwa dia adalah seorang yang ikut Perang Badar.
Musnad Ahmad 15887: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] yaitu Ibnu Hazm dari ['Ali bin Zaid bin Jud'an] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Anas bin Malik] berkata: bapakku datang dari Syam sebagai utusan dan saya bersamanya lalu kami bertemu dengan [Mahmud bin Rabi'], lalu dia menceritakan kepada bapakku suatu hadis dari ['Itban bin Malik] bapakku berkata: Wahai anakku hafalkanlah hadis ini, karena termasuk dari hadis yang sangat berharga. Tatkala kami telah berangkat menuju Madinah, lalu kami menanyakan tentangnya, ternyata dia berada di desa dan umurnya telah tua dan buta. (Malik Radliyallahu'anhu) berkata: lalu kami bertanya kepadanya tentang hadis tersebut, lalu dia menjawab, mataku telah buta pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya berkata: Wahai Rasulullah, mataku telah buta dan saya tidak mampu lagi shalat di belakang anda, kalau saja anda mau datang ke rumahku lalu saya jadikan sebagai masjid. Lalu saya shalat di dalamnya. Beliau menjawab, Ya. Sesungguhnya saya besok akan datang ('Itban bin Malik Radliyallahu'anhu) berkata: pada besoknya beliau shalat, beliau menoleh kepadanya, lalu beliau berdiri dan mendatanginya lalu bersabda: "Wahai 'itban, dimana tempat yang kau sukai untuk dijadikan tempat shalat?" Dia dia menunjukkan tempat yang dia kehendaki dan beliau shalat di tempat tersebut, lalu beliau tertahan atau duduk dan hal itu sampai pada orang-orang di sekitar kami dari kalangan Anshar, lalu mereka mendatangi beliau sampai tempat itu menjadi penuh. Lalu mereka menyebutkan tentang orang-orang munafik dan apa yang telah mereka lakukan dari berbagai macam gangguan dan kejahatan mereka sampai mereka mengakhiri urusan tersebut pada salah seorang dari mereka yangbernama Malik bin Dukhsyum. Dan mereka berkata: dia begini dan begini. Sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan diam. Tatkala mereka bertambah banyak dalam menyebutkannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidakkah dia bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah". Pada saat ketiga kalinya mereka berkata: dia memang mengatakan hal itu. Beliau bersabda: "Demi dzat yang telah mengutusku dengan Al Haq, jika dia telah mengatakannya secara jujur dari hatinya, maka neraka tidak akan memakannya selamanya." Mereka berkata dan mereka tidaklah merasa senang dengan sesuatu sebelumnya sebagaimana kesenangan mereka terhadap apa yang beliau sabdakan.
Musnad Ahmad 15888: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Hujain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Ibnu Ishaq] dari [Al Bara`] dari [pamannya, Abu Burdah] dia berkata: Wahai Rasulullah, kami telah menyembelih kambing milik kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah sebelum shalat (idul adha)?." saya menjawab, Ya. Beliau bersabda: "Itu sudah terhitung kambing sembelihan." Dia berkata: Wahai Rasulullah, kami memiliki unta yang baru berumur enam bulan lebih yang lebih saya sukai daripada yang berumur satu tahun, beliau bersabda: "Itu boleh baginya dan tidak boleh bagi orang selainnya."
Musnad Ahmad 15889: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] yaitu Ibnu Sa'ad, berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Bukair bin Abdullah bin Al Asyaj] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Abdurrahman bin Jabir bin Abdullah] dari [Abu Burdah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Tidak boleh seseorang dicambuk melebihi sepuluh kali kecuali dalam hukum yang telah menjadi hukum-hukum Allah Azzawajalla."
Musnad Ahmad 15890: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari ['Amr] [Bukair] menceritakannya, berkata: tatkala saya sedang duduk bersama [Sulaiman bin Yasar], datanglah Abdurrahman menceritakan kepada Sulaiman, lalu Sulaiman datang menemui kami, lalu berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Jabir] [Bapaknya] menceritakannya dia telah mendengar [Abu Burdah] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencambuk melebihi sepuluh kali cambukan kecuali dalam hukum yang telah menjadi hukum-hukum Allah Azzawajalla." Demikian dia mengatakan kepada kami. bapakku berkata: dan saya menemuinya yaitu mendatangi hadis Abu Burdah bin Niyar.
Musnad Ahmad 15891: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Suraij] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] dari ['Amr bin Al Harits] dari [Bukair] dari [Sulaiman bin Yasar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Jabir bin Abdullah] [Bapaknya] menceritakannya telah mendengar [Abu Burdah bin Niyar Al Anshari] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencambuk melebihi sepuluh kali cambukan kecuali dalam hukum yang telah menjadi hukum Allah Azzawajalla."
Musnad Ahmad 15892: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin 'Amr Al Kalbi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abdullah bin 'Isa] dari [Jumai'] atau Abu Jumai' dari [pamannya, Abu Burdah bin Niyar] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat makanan lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, seketika itu pula beliau melihat yang di dalamnya berbeda dengan yang di atas, lalu beliau bersabda: "Bukan termasuk golongan kami orang yang berbuat curang."
Musnad Ahmad 15893: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Busyair bin Yasar] budak Bani Haritsah, dari [Abu Burdah bin Niyar] berkata: saya menyaksikan Hari Raya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. (Abu Burdah bin Niyar Radliyallahu'anhu) berkata: maka istriku menyelisihiku tatkala saya sedang pergi menuju shalat, dia menuju ke sembelihanku, lalu dia menyembelihnya dan dijadikan makanan. (Abu Burdah bin Niyar Radliyallahu'anhu) berkata: tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama kami, dan saya menuju pada istriku, dia memberikan kepadaku membawa makanan yang telah siap lalu saya bertanya dari mana ini? Dia menjawab, hewan kurbanmu sudah saya sembelih dan sudah saya masak agar bisa dijadikan sarapan pagi jika kamu datang. Saya berkata kepadanya, demi Allah saya takut kalau hal itu tidak diperbolehkan. (Abu Burdah bin Niyar Radliyallahu'anhu) berkata: saya pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya sampaikan hal itu, maka beliau bersabda: "Tidak dianggap kurban yang disembelih sebelum selesai dari ibadah (shalat ied) kami, tidak ada gunanya, tolong lakukan sembelihan lagi". (Abu Burdah bin Niyar Radliyallahu'anhu) berkata: maka saya mencari kambing lagi yang telah berumur setahun namun tidak saya dapatkan. (Abu Burdah bin Niyar Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya mendatangi beliau dan saya katakan 'Wahai Rasulullah, saya telah mencari kambing yang telah berumur satu tahun namun saya tidak mendapatkannya.' Beliau bersabda: "Carilah yang berumur enam bulan lebih dan sembelihlah." (Busyair bin YasarRadliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan dalam menyembelih yang baru berumur enam bulan, lalu dia menyembelihnya karena tidak mendapatkan yang berumur satu tahun.
Musnad Ahmad 15894: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Al Muqri'] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Bukair bin Abdullah bin Al Asyaj] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Abdurrahman bin Jabir bin Abdullah] dari [Abu Burdah bin Niyar] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang tidak boleh dicambuk melebihi sepuluh kali selain dalam hukum yang telah menjadi hukum-hukum Allah Azzawajalla." Demikian dia mengatakan kepada kami dan tidak mengatakan dari bapaknya.
Musnad Ahmad 15895: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Umais] dari [Iyyas bin Salamah] dari [bapaknya] berkata: Pernah aku perang tanding dengan seseorang lalu aku berhasil membunuhnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku segala sesuatu yang melekat padanya.
Musnad Ahmad 15896: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [bapaknya] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seseorang makan dengan tangan kirinya, lalu beliau bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu", orang tersebut berkata: Aku tidak bisa. Maka beliau bersabda: "Kamu tidak akan bisa". Kontan orang tersebut tidak bisa lagi menggunakan tangan kanannya saat makan.
Musnad Ahmad 15897: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Iyas bin Salamah] dari [bapaknya] berkata: Saya telah membunuh seorang laki-laki, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Siapa yang telah membunuh orang ini?" mereka menjawab, Ibnu Al Akwa'. Lalu beliau bersabda kepadanya, "Baginya apa yang ada padanya (senjata, pakaian dan lainnya) ".
Musnad Ahmad 15898: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Iyas bin Salamah] dari [bapaknya] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki seorang budak yang bernama Rabah.
Musnad Ahmad 15899: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Al Harits] berkata: saya telah mendengar [Iyyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [bapaknya] berkata: kami shalat Jumat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami kembali, maka kami tidak mendapati dinding-dinding suatu bayangan yang bisa kami gunakan untuk berteduh.
Musnad Ahmad 15900: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Iyyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [bapaknya] berkata: Kaum Hawazin bepergian di waktu malam bersama Abu Bakar Ash Shidiq, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya untuk menjadi pemimpin bagi kami.
Musnad Ahmad 15901: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Iyyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [bapaknya] berkata: kode rahasia kami ketika kami melakukan penyerangan malam-malam terhadap kabilah Hawazin bersama Abu Bakar Ash-Shidiq, yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkatnya sebagaii pemimpin kami adalah 'Amit-Amit' ('bunuhlah- bunuhlah), selanjutnya saya di malam itu berhasil membunuh tujuh penghuni rumah.
Musnad Ahmad 15902: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar Al Yamami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyyas bin Salamah bin Al Akwa'] sesungguhnya [bapaknya] menceritakannya, berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki yang bernama Busr bin Ra'il 'ir, beliau melihatnya makan dengan menggunakan tangan kiri. Lalu beliau bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu". Dia menjawab, 'Saya tidak bisa.' Beliau bersabda: "Kalau begitu kamu tidak akan bisa." (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhuma) berkata: semenjak itu tangan kanannya tidak bisa sampai ke mulutnya. Dan Abu Nadlr berkata dalam haditsnya 'Ibnu Ra'il ir adalah dari Asyja'.
Musnad Ahmad 15903: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Iyyas bin Salamah] dari [bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menghunuskan pedangnya terhadap kami maka dia bukanlah termasuk dari kami."
Musnad Ahmad 15904: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] dari ['Ikrimah bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyyas bin Salamah bin Al Akwa'] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: saya duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ada seseorang yang bersin, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "YARHAMUKA ALLAHU (Semoga Allah merahmatimu", kemudian yang lain juga bersin, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Laki-laki itu terserang pilek."
Musnad Ahmad 15905: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Iyyas bin Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] berkata: kami keluar bersama Abu Bakar bin Abu Quhafah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat Abu Bakar sebagai pemimpin kami. (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: kami memerangi kaum Fazarah, ketika kami mendekati sumber air, Abu Bakar menyuruh kami untuk istirahat pada akhir malam. (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: ketika kami shalat subuh, Abu Bakar menyuruh kami untuk menyerang musuh dari segala penjuru sehingga terjadilah perang yang sengit, sehingga kami berhasil membunuh beberapa orang di atas mata air. Lalu saya melihat rombongan manusia yang di dalamnya terdapat anak-anak kecil dan perempuan sedang mendaki gunung. Aku bersegera mengikuti jejak mereka, aku khawatir apabila mereka mendahuluiku ke atas gunung, saya pun melempari anak panah hingga terjatuh menghalangi antara rombongan dan gunung. Lalu aku mendatangi mereka dan menggiring mereka kepada Abu Bakar Radliyallahu'anhu, hingga aku menemuinya di mata air dan di antara mereka terdapat seorang perempuan dari kaum Fazarah yang membawa kulit disamak dengan membawa anak perempuannya yang tercantik di Arab. (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: lalu Abu Bakar memberiku anak prempuan itu dalam pembagian harta rampasan perang. (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: dan aku tidak pernah menyingkap bajunya sampai kami kembali ke Madinah. (ketika di Madinah) aku belum juga menyingkap bajunya. lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku di pasar dan bersabda kepadaku, "Wahai Salamah, berikanlah perempuan itu kepadaku", saya menjawab, "Wahai Rasulullah, demi Allah saya sangat menyukainya namun saya belum pernah membuka bajunya". Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdiam lalu meninggalkanku sampai kemudian esok harinya beliau menemuiku kembali di pasar dan kembali bersabda: "Wahai Salamah, berikanlah perempuan itu kepadaku karena Allah, " lalu saya berkata: Wahai Rasulullah, demi Allah, saya sangat menyukainya dan aku tidak pernah menyingkap bajunya dan sekarang dia milikmu wahai Rasulullah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim perempuan itu ke penduduk Makkah yang menahan beberapa tawanan kaum muslimin, dan beliau menebus mereka dengan perempuan itu.
Musnad Ahmad 15906: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'ab bin Malik Al Anshari] sesungguhnya [Salamah bin Al Akwa'] berkata: Ketika terjadi perang Khaibar, saudaraku berperang dengan sengitnya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga karena sengitnya pertempuran, pedangnya berbalik kepadanya dan akhirnya terbunuh oleh pedangnya sendiri. Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus memperbincangkan hal itu dan menyebarkan ghosip bahwa ia mati karena senjatanya sendiri serta beberapa hal yang berkaitan dengannya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pulang dari Khaibar, lalu aku berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, ijinkanlah aku untuk mendendangkan syair', maka beliau pun mengijinkannya, lalu 'Umar berkata kepadaku, 'Perhatikanlah apa yang kamu ucapkan.' Lalu aku pun berkata: Demi Allah, kalaulah bukan karena Allah, kami tidaklah mendapat petunjuk, kami tidak akan pernah shalat serta bersedekah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menimpalinya: kamu benar, turunkanlah ketenangan kepada kami, teguhkanlah kaki-kaki kami ketika kami saling bertemu, ketika kaum musrikin telah berbuat sewenang-wenang terhadap kami.' Setelah saya menyelesaikan syairku Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah yang telah mengucapkan syair ini"? maka aku berkata: "Saudaraku", maka beliau bersabda: "Semoga Allah merahmatinya", maka aku berkata kepada beliau, Demi Allah, orang-orang takut untuk menshalatinya dan mereka berkata: dia mati oleh senjatanya sendiri. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya dia mati dalam keadaan jihad dan sebagai mujahid". [Ibnu Syihab] berkata: lalu saya bertanya kepada [Ibnu Salamah bin Al Akwa'], lalu dia menceritakan kepadaku dari [Bapaknya] sebagaimana yang telah saya dapatkan darinya oleh Abdurrahman hanya yang beda adalah Ibnu Salamah berkata: ada keterangan, manusia takut untuk menshalatinya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka telah berbohong, dia adalah mati dalam keadaan jihad dan sebagai seorang mujahid dan kelak dia akan mendapati dua pahala dua kali" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengatakan dengan kedua jarinya.
Musnad Ahmad 15907: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amr bin Dinar] dari [Hasan bin Muhammad bin 'Ali] dari [Jabir bin Abdullah] dan [Salamah bin Al Akwa'] salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka berdua berkata: "Kami dulu dalam sedang dalam suatu peperangan, lalu datanglah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Lakukanlah Mut'ah (nikah untuk jangka waktu tertentu dengan membayar nominal tertentu) "
Musnad Ahmad 15908: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Qurran bin Tammam] dari ['Ikrimah Al Yamami] dari ['Iyas bin Salamah] dari [Bapaknya] berkata: saya pernah bepergian bersama Abu Bakar dalam perang melawan Hawazin lalu saya mendapatkan rampasan berupa seorang wanita, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memintanya dan beliau mengirimkannya ke Makkah dan digunakan untuk menebus beberapa tawanan muslimin.
Musnad Ahmad 15909: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Dlahak bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiaplah menempati tempatnya di neraka."
Musnad Ahmad 15910: (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki dari Aslam untuk mengumumkan hari Asyura pada khalayak manusia: barangsiapa yang berpuasa maka sempurnakanlah puasanya dan barangsiapa yang telah makan, maka tahanlah untuk tidak makan lalu sempurnakanlah puasa.
Musnad Ahmad 15911: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah] sesungguhnya dia pernah meminta ijin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk pulang ke pelosok desa dan beliau mengizinkannya.
Musnad Ahmad 15912: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] berkata: Aku berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama orang-orang pada waktu di Hudaibiyah kemudian aku duduk agak menjauh, ketika orang-orang berpencar dari kerumunan meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bertanya, "Wahai Ibnu Akwa', apakah engkau tidak berbaiat? Maka aku berkata: Aku sudah wahai Rasulullah, maka beliau bersabda: "Berbaitlah lagi!" saya bertanya, berbaiat untuk apa wahai Rasulullah? beliau bersabda: "Baiat untuk menyongsong kematian."
Musnad Ahmad 15913: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah] berkata: Saya duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian didatangkan kepada beliau jenazah. Beliau bertanya, Apakah dia meninggalkan hutang? mereka berkata: Tidak. Beliau bertanya lagi, Apakah meninggalkan harta. Mereka menjawab, Tidak. (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: maka beliau menshalatinya, kemudian didatangkan kembali jenazah yang lain, lalu kembali beliau bertanya, Apakah dia meninggalkan hutang? mereka berkata: Tidak. Beliau bertanya, apakah dia meninggalkan harta?. Mereka berkata: Ya, dia meninggalkan uang sebanyak tiga dinar. (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: lalu beliau berkata dengan jarinya tiga keping. Lalu didatangkan kepadanya jenazah yang ketiga, kemudian beliau bertanya, Apakah dia meninggalkan hutang?. Mereka berkata: Ya. Beliau bertanya, apakah dia meninggalkan harta? mereka berkata: Tidak. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Shalatilah teman kalian", lalu ada seseorang dari Anshar yang berkata: saya yang akan membayarnya, Wahai Rasulullah, maka beliau pun menshalatinya.
Musnad Ahmad 15914: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Yazid] dari [Salamah] berkata: 'Amir adalah seorang penyair, lalu dia memberi semangat saat mempercepat untanya dengan berkata: Ya Allah, kalaulah bukan karena Engkau, kami tidaklah mendapat petunjuk, kami tidak pernah bersedekah, kami tidak akan pernah shalat, ampunilah apa yang kami lakukan sebagai tebusan-Mu. Teguhkanlah kaki-kaki kami ketika kami saling bertemu, dan turunkanlah ketenangan atas kami. Sesungguhnya kami jika kami dipanggil kami akan mendatanginya, dengan panggilan, mereka menolong kami. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah orang yang membaca tadi?" Mereka menjawab, Ibnu Al Akwa', beliau bersabda: "Semoga Allah, merahmatinya". (Yazid bin Salamah Radliyallahu'anhu) berkata: lalu ada seorang laki-laki yang berkata: 'Pasti dia mendapat kerahmatan Wahai Rasulullah', Aduhai sekiranya anda tidak menangguhkan do'a sehingga kami bisa berteman dengannya.' (Yazid bin Salamah Radliyallahu'anhu) berkata: selanjutnya Amir terkena musibah saat pergi untuk membunuh orang Yahudi, dan terkena ujung pedangnya sendiri pada pangkal kedua lututnya. Lalu orang-orang berkata: 'Sia-sialah amalannya, dia telah bunuh membunuh dirinya.' (Yazid bin Salamah Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya temui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah sampai di Madinah, waktu itu beliau sedang di masjid. Saya bertanya, 'Wahai Rasulullah, mereka mempunyai pendapat bahwa 'Amir terhapus amalannya.' Beliau bertanya, 'Siapa yang mengatakannya?.' Saya menjawab, 'Beberapa orang dari kalangan Anshar, di antara mereka ada si 'A' dan si 'B'. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Telah dusta orang yang mengatakannya. Bahkan dia memiliki dua pahala -sambil beliau mendemontrasikannya dengan kedua jarinya--, dia dalam keadaan jihad dan mujahid, dan sangat jarang orang arab yang mempunyai sifat mengagumkan seperti itu. Saudaramu sangat menginginkan engkau meneladaninya.
Musnad Ahmad 15915: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin 'Isa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yazid] yaitu Ibnu Abu 'Ubaid, dari [Salamah] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan juru-juru siarnya pada hari asyura, bahwa barangsiapa yang telah makan pada waktu paginya maka tahanlah, dan siapa yang belum makan sempurnakan puasanya.
Musnad Ahmad 15916: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah] berkata: Ketika kami datang ke Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat api yang dinyalakan, maka beliau bertanya 'Untuk apa api ini dihidupkan?. Mereka menjawab, "Untuk memasak daging keledai" maka beliau bersabda: "Pecahkanlah bejana dan buanglah semua isinya"! (Salamah bin Al Akwa') berkata: seorang laki-laki berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, apakah kami buang isinya dan kemudian kami mencucinya? beliau menjawab, 'Ya.'
Musnad Ahmad 15917: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Maki bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] sesungguhnya dia mengabarinya, berkata: saya keluar dari Madinah untuk pergi ke hutan sehingga ketika aku sampai di tengah hutan, aku melihat budak milik 'Abdurrahman bin 'Auf, aku berkata: 'Celakalah kamu, apa urusanmu di sini? lalu dia berkata: 'Unta-unta milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah dicuri?.' lalu saya bertanya, 'Siapa yang mencurinya?. Dia berkata: Bani Ghatafan dan dan Fazarah. (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: kemudian aku berteriak sebanyak tiga kali sehingga terdengar oleh penduduk Madinah dan aku meminta pertolongan 'Wahai seseorang, Wahai seseorang tolonglah aku, tolonglah aku?. Lalu saya berjalan dengan cepat sehingga saya dapat menyusul mereka dan mereka telah menjarah unta-unta itu. Lalu saya melempari mereka dan mengatakan kepada mereka: saya adalah Ibnu Al Akwa' dan hari ini adalah hari untuk memanah. Saya berhasil menyelamatkan unta-unta itu dari mereka, sebelum mereka meminumnya, lalu saya menghampirinya dan saya menggiringnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu denganku, lalu saya sampaikan kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, orang-orang dalam keadaan haus dan saya telah memanah mereka sebelum mereka meminumnya, pergilah untuk membuntuti mereka.' Beliau bersabda: Wahai Ibnu Al 'Akwa', kamu telah memenangi maka berbuat baiklah, karena kaum itu mempunyai kebiasaan menjamu tamunya dengan baik di kaumnya.'
Musnad Ahmad 15918: Telah menceritakan kepada kami [Maki] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu 'Ubaid] berkata: Aku melihat bekas pukulan di betis Salamah, maka aku bertanya, Wahai [Abu Muslim] bekas pukulan apakah itu"? maka dia menjawab, Aku mendapatinya ketika waktu Khaibar. Maka pada hari itu, aku dibawa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau meniup luka tersebut sebanyak tiga kali, maka aku tidak pernah merasakan sakit lagi sampai sekarang. Imam Ahmad berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim] yaitu Ibnu Ismail dari [Yazid bin Abu Ubaid] berkata: Aku mendengar [Salamah bin Akwa'] berkata: Aku Keluar, lalu dia menyebutkan seperti hadits Makky kecuali dalam periwayatannya menyebutkan, Hari ini adalah hari kehinaan. Dan ditambahkan di dalamnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memboncengkan aku di atas kendaraannya.
Musnad Ahmad 15919: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Maki] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin 'Ubaid] berkata: aku datang bersama [Salamah] ke masjid lalu dia shalat bersama dengan tiang di dekat mushaf, lalu saya berkata: 'Wahai Abu Muslim, saya melihatmu sangat serius menjaga shalat di samping tiang ini.' Dia berkata: 'Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa shalat di sampingnya.'
Musnad Ahmad 15920: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Rasyid Al Yamami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aslam, semoga Allah memberi mereka keselamatan dan Ghifar semoga Allah mengampuni mereka. Demi Allah, bukanlah aku yang mengatakan itu tetapi Allahlah yang mengatakannya."
Musnad Ahmad 15921: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: kami datang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Hudaibiyah, jumlah kami ada seribu empat ratus dengan membawa lima puluh kambing yang tidak diikat. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di sekitar sumur, terkadang beliau memanggil atau terkadang meludah. Lalu memancarlah air, lalu kami meminumnya dan kami bisa memberi binatang gembalaan kami. (Salamah bin 'Amr bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajak agar baiat segera dilakukan di bawah suatu pohon, dan saya orang pertama kali berbaiat kepada beliau, lalu diikuti yang lainnya, dan yang lainnya. Hingga saat orang-orang tinggal separoh, beliau bersabda: "Wahai Salamah, berbaiatlah kepadaku." Saya menjawab, 'Saya telah berbaiat kepada anda pertama kali Wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: "Sekarang, berbaiatlah kembali". Beliau melihatku sebagai orang yang tidak bersenjata. Lalu beliau memberiku tameng atau baju perang dari kulit, lalu orang-orang pun berbaiat satu demi satu (secara berurutan), sampai pada orang yang terakhir, beliau bersabda: "Tidakkah kamu berbaiat kepadaku?" Saya berkata: Wahai Rasulullah, saya telah berbaiat kepada anda bahkan sebagai orang yang pertama kali, pertengahannya dan yang terakhir? Beliau bersabda: "Ya lagi, lakukanlah". Saya pun berbaiat kepadanya lalu beliau bertanya, 'Di mana tamengmu atau baju perangmu yang pernah saya berikan kepadamu?. Dia menjawab, Wahai Rasulullah, pamanku, 'Amir datang dalam keadaan tidak membawa senjata lalu saya berikan kepadanya. Beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu sebagaimana orang yang berkata: 'Ya Allah, carikanlah aku kekasih yang lebih saya cintai dari pada diriku", Maka Rasulullah tertawa. Lantas orang-orang musrik menawarkan perjanjian untuk kami, sampai sebagian kami berjalan menuju ke yang lainnya. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: saya mengikuti Thalhah bin 'Ubaidullah, saya pegang kudanya dan saya memberi minum padanya dan saya makan dari makanannya, saya tinggalkan keluargaku dan hartaku dalam rangka berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Tatkala kami dan penduduk Makkah telah mencapai kesepakatan, dan kami sudah saling berbaur, saya mendatangi pohon, lalu saya bersihkan durinya lalu saya berbaring di bawahnya, lalu datanglah empat orang dari penduduk Makkah. Mereka masih dalam keadaan musyrik, mereka mulai mengintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya berpindah ke pohon yang lainnya. Mereka menggantungkan senjata-senjata mereka lalu mereka beristirahat. Tatkala mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba ada orang yang menyerukan dengan dari bawah bukit, Wahai keluarga Muhajirin, Ibnu Zunaim telah terbunuh, lalu saya menghunuskan pedangku, saya menyerang empat orang tadi, saya ambil senjata mereka, lalu mereka saya jadikan kacau balau. Saya katakan, demi yang telah memuliakan Muhammad, tidaklah kalian mengangkat kepalanya kecuali saya akan memotong kedua matanya. Lalu saya giring mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu datanglah pamanku 'Amir dengan membawa Ibnu Mikraz yang menuntun kudanya sejumlah tujuh puluh, sampai kami menghentikannya. lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) melihat mereka, lalu bersabda: Biarkanlah mereka, mereka akan menjadi orang yang pertama kali melakukan dosa, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memaafkan mereka, lalu turunlah ayat: 'Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka' Lalu kami kembali ke Madinah dan kami singgah di suatu tempat yang sering dijuluki dengan 'Lahyu Jamal', lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memintakan ampun untuk orang yang menaiki unta pada malam itu sebab unta itu didahulukan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Di malam itu saya menaikinya dua kali atau tiga kali. lalu kami tiba di Madinah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirimkan kendaraannya bersama budaknya Rabah, dan saya bersamanya. Saya keluar dengan menaiki kuda milik Thalhah, lalu saya menaiki di atas kendaraannya. Pada pagi harinya ternyata ada Abdurrahman bin 'Uyainah Al Fazari yang mengintai kendaraan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut, dia menggiring semuanya dan membunuh pengembalanya.
Musnad Ahmad 15922: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam singgah pada suatu tempat lalu datang seorang mata-mata orang musyrik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya sedang berjalan-jalan pagi hari. Lalu mereka (para sahabat radliyallahu'anhum) mengundang (mata-mata orang musyrik) itu bersama menyantap sarapan pagi. Setelah laki-laki itu selesai, dia menaiki kendaraannya, dan pergi dengan segera untuk memberitahukan para sahabatnya. Salamah berkata: lalu saya menangkapnya, dan saya derumkan untanya, dan saya tebas lehernya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan ghanimahnya kepadaku.
Musnad Ahmad 15923: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Aththaf bin Khalid] dari [Musa bin Ibrahim] dari [Salamah bin Al Akwa'] berkata: Aku berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Saya terkadang berburu, saya pun shalat dengan memakai bajuku (yang dipakai berburu) " lalu beliau bersabda: "Tapi tolong, kancinglah baju tersebut, walaupun engkau tidak mendapatkan kancing selain hanya duri."
Musnad Ahmad 15924: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: [Hammad bin Khalid] dari [Ayyub bin 'Utbah] dari [Iyyas bin Salamah] dari [bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika shalat dan hidangan makan malam telah dihidangkan, maka dahulukanlah makan malam."
Musnad Ahmad 15925: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Aththaf] dari [Musa bin Ibrahim bin Abu Rabi'ah] berkata: saya telah mendengar [Salamah bin Al Akwa'] berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya berburu, lalu saya pun shalat namun saya tidak membawa kecuali hanya satu baju. Beliau bersabda: "Kancingkanlah baju tersebut walaupun kamu hanya mendapatkan kancing berupa duri."
Musnad Ahmad 15926: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: [Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: saya berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada kaum Hawazin. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: tatkala kami sedang berjalan pada waktu dluha, dan sebagian besar dari kami berjalan dan merasakan kelelahan, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang berada di atas unta yang berwarna merah, lalu dia mencabut tali dari dari tasnya dan mengikatnya untanya. Dia adalah seorang yang masih muda belia (sepertinya dia mata-mata). Lalu dia datang dan ikut makan siang bersama para sahabat. Tatkala dia melihat para sahabat sedang kelelahan mereka danhewan tunggangannya juga lemah, dia bergegas menuju untanya, lalu menderumkannya, dan menaikinya, lalu dia pergi dengan berlari. Pemuda tadi lantas dibuntuti oleh seorang laki-laki dari Aslam dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menaiki unta betina warqa' (yaitu warnanya tercampur antara hitam dan warna putihnya), yaitu kendaran yang paling hebat di kalangan para sahabat. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya keluar dengan berlari, dan saya dapat menyusulnya, kepala unta betina saya berada dalam paha unta jantan mata-mata musuh tadi. Saya berada pada paha unta betina, lalu saya maju sampai saya berada pada paha unta jantan mata-mata, lalu saya maju lagi sampai di tempat hidung unta mata-mata, lalu saya ambil tali kekangnya dan saya derumkan. Tatkala dia meletakkkan lututnya ke tanah, saya menghunuskan pedangku, lalu saya tebas kepalanya maka (laki-laki itu) terjatuh, lalu saya bawa kendaraan dan apa yang ada di atasnya. Saya giring, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatiku, beliau bertanya, siapakah orang yang telah membunuh orang ini? Mereka berkata: Ibnu Al Akwa'. Beliau bersabda: "Dia mendapatkan harta orang yang di bunuh semuanya."
Musnad Ahmad 15927: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Al Akwa'] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang mengatakan kebatilan atas namaku, atau apa apa yang tidak saya katakan, kecuali dia telah bersiap-siap menempati tempatnya di neraka.
Musnad Ahmad 15928: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Al Akwa'] berkata: kami keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menuju Khaibar. Lalu ada seorang laki-laki dari kaum yang berkata: Wahai 'Amir, maukah kamu memperdengarkan bait-bait syair kepada kami sebentar saja?. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia singgah, membacakan bait syair kepada mereka dan berkata 'Demi Allah, kalau bukan karena Allah maka kami tidak akan mendapatkan petunjuk', lalu dia menyebutkan syair selain itu, tapi saya tidak menghapalnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah orang yang menuntun itu?" Mereka menjawab, 'Amir bin Al Akwa'. Lalu beliau bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat kepadanya." Lalu salah satu dari anggota kaum yang berkata: "Wahai Nabiyullah, Aduhai sekiranya anda menangguhkan doa anda agar kami bisa bersahabat lebih panjang bersamanya." Tatkala orang-orang mencabut pedang mereka untuk berperang, mereka menyerang musuh mereka, lalu 'Amir bin Al Akwa' terbunuh terkena pedangnya sendiri lalu dia meninggal. Pada sore harinya, mereka menyalakan banyak api, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Untuk apakah api-api itu, untuk apa dinyalakan?" Mereka menjawab, untuk memasak keledai. Beliau bersabda: "Tumpahkanlah semua isinya dan pecahkanlah", ada seorang laki-laki berkata: apakah kami menumpahkannya lalu mencucinya kembali. Beliau menjawab, Ya.
Musnad Ahmad 15929: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Al Akwa'] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki dari Aslam, 'Umumkanlah kepada kaummu atau pada orang-orang pada Hari Asy-Syura`, Barangsiapa yang telah makan maka teruskanlah puasa pada sisa harinya, siapa yang belum makan maka berpuasalah.'
Musnad Ahmad 15930: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Al Akwa'] berkata: saya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ada jenazah yang di bawa ke hadapan beliau. Mereka berkata: 'Wahai Nabiyullah, shalatkanlah dia.' Beliau bertanya, apakah dia meninggalkan sesuatu? Mereka menjawab, tidak. Beliau bertanya, apakah dia meninggalkan hutang? Mereka menjawab, tidak. Lalu beliau shalat atasnya, lalu di datangkan jenazah lagi. Beliau bertanya, apakah dia meninggalkan hutang?. Mereka menjawab, tidak. Beliau bertanya, apakah dia meninggalkan sesuatu? Mereka menjawab, tiga dinar. Beliau bersabda: tiga biji. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu dibawa di hadapan beliau yang ke tiga, lalu beliau bertanya, apakah dia meninggalakan hutang?. Mereka menjawab, ya. Beliau bertanya, apakah dia meninggalkan sesuatu, mereka menjawab, tidak. Lalu beliau bersabda: "Shalatilah sahabat kalian!" lalu ada seorang laki-laki dari Anshar yang bernama Abu Qatadah, 'Wahai Rasulullah, saya yang akan membayarnya', lalu beliau menshalatinya.
Musnad Ahmad 15931: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Al Akwa'] berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui kaum dari Aslam, dan mereka sedang beradu panah di pasar. Lalu beliau bersabda: "Lemparlah kalian, Wahai anak Isma'il, sesungguhnya bapak kalian adalah seorang pemanah. Panahlah, saya bersama Bani Fulan, untuk menyerang salah satu kelompok". Lalu mereka menahan tangan-tangan mereka. Lalu beliau bersabda: "Panahlah kalian". Mereka berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana kami memanah sedangkan anda bersama dengan Bani Fulan. Beliau bersabda: "Panahlah, saya bersama kalian semua".
Musnad Ahmad 15932: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ikrimah bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] sesungguhnya [bapaknya] mengabarinya sesungguhnya ada seorang laki-laki yang bersin di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, "YARHAMUKA ALLAHU (Semoga Allah merahmatimu", kemudian bersin untuk kedua, atau ketiga kalinya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ohh, dia terserang pilek."
Musnad Ahmad 15933: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ikrimah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah] dari [Bapaknya] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seseorang yang makan dengan menggunakan tangan kirinya, lalu beliau bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu" Lalu dia menjawab, saya tidak bisa. Beliau bersabda: "Kamu tidak akan bisa." (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: maka tangan kanannya tidak bisa sampai pada mulutnya setelah kejadian itu.
Musnad Ahmad 15934: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Umais] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata: seorang mata-mata orang musrik datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: tatkala beliau makan, mata-mata itu kabur dengan sembunyi-sembunyi. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai orang tersebut, 'Bunuhlah olehmu sekalian.' (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu orang-orang bersegera memburu mata-mata tadi, dan bapakku adalah orang selalu menang dalam memacu kuda. Dia pun lebih dahulu daripada sahabat lain. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu ayahku mengambil tali unta tersebut atau ujung hidungnya, lalu membunuh orangnya. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi ghanimah yang ada pada musuh tersebut.
Musnad Ahmad 15935: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat magrib pada waktu tenggelamnya Matahari, ketika telah bagian tepinya telah tenggelam"
Musnad Ahmad 15936: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu 'Ubaid] berkata: saya bertanya kepada [Salamah bin Al Akwa'], atas apa kalian berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada Peristiwa Hudaibiyah? Dia menjawab, kami telah berbaiat kepada beliau untuk menyongsong kematian.
Musnad Ahmad 15937: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amr bin Dinar] berkata: saya telah mendengar [Al Hasan bin Muhammad] menceritakan dari [Jabir bin Abdullah] dan [Salamah bin Al Akwa'] berkata: ada seorang penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang menemui kami, lalu dia mengucapkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengijinkan untuk kalian maka berbuatlah mut'ah maksudnya nikah mut'ah.
Musnad Ahmad 15938: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Zuhair] dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Yazid bin Khushoifah] dari [Salamah Bin Al Akwa'] berkata: saya bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka saya tidak pernah mendapati beliau shalat setelah ashar dan setelah subuh sama sekali.
Musnad Ahmad 15939: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata: kami berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melawan kaum Hawazin dan Ghathafan. Tatkala kami sedang menyerang mereka, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dengan mengendarai unta jantan berwarna merah. Lalu dia mengambil sesuatu dari tasnya, lalu dia mengikat unta betinanya dengan tali itu, lalu dia datang dengan berjalan sampai dia duduk bersama kami dan makan siang. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: ternyata kendaraan mereka ada di dalamnya sedikit, dan kebanyakan mereka berjalan. Tatkala dia melihat ke arah kaum, dia keluar dan berlari. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia mendatangi untanya dan duduk di atasnya, lalu dia keluar dengan memacunya. Dia adalah salah intelejen orang kafir. Seorang dari kami dari kabilah Aslam membuntutinya dengan berkendaraan unta miliknya yaitu warqa (yang warna hitamnya bercampur dengan warna putih). Iyas berkata: bapakku berkata: lalu saya mengikutinya dengan berlari dengan mengunakan kedua kakiku. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: hingga kepala unta betinaku berada dalam paha unta jantan. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: saya menyusulnya sampai saya berada pada paha unta betina, lalu saya maju sampai saya berada pada paha untuk jantan musuh, lalu saya maju lagi sampai di tempat hidung unta jantan musuh, lalu saya katakan, ih. Tatkala unta jantan itu meletakkkan lututnya ke tanah, saya menghunuskan pedangku, lalu saya tebas kepala (laki-laki tersebut), maka dia terjatuh, lalu saya bawa kendaraannya dan segala yang ada di atasnya. Saya giring, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatiku. Beliau sedang bersama orang-orang, beliau bertanya, siapakah orang yang telah membunuh orang ini? Mereka menjawab, Ibnu Al Akwa'. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: semua rampasan menjadi miliknya.
Musnad Ahmad 15940: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Abu Bakar Radliyallahu'anhu menuju Fazarah, saya ikut bersama beliau, sampai ketika kami telah mendekati sumber mata air, Abu Bakar beristirahat. Setelah kami mendirikan shalat subuh, Dia menyuruh kami menyerah, dan kami pun menyerang dari berbagai penjuru, lalu kami sampai pada mata air, lalu Abu Bakar membunuh siapa saja yang bisa dia bunuh, dan kami bersamanya. Salamah berkata: saya melihat kerumunan orang-orang, di antara mereka ada anak-anak dan wanita, saya khawatir jika mereka bisa sampai ke gunung sebelumku, lalu saya menjumpai mereka. Saya lempari mereka dengan panah yang dimungkinkan menghalangi antara mereka dengan gunung. Tatkala mereka melihat panah, mereka berdiri. Ternyata ada seorang wanita dari Fazarah memakai tikar yang terbuat dari kulit bersama seorang anak perempuan yang sangat cantik jelita. Saya pun mendatanginya dan saya giring mereka kepada Abu Bakar, lalu dia memberikan anaknya namun saya tidak membuka bajunya sampai saya di Madinah. Gadis itu menginap pada rumahku, namun saya tidak membuka bajunya, sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku di pasar. Lalu beliau bertanya, Wahai Abu Salamah, 'Tolong berikan wanita itu kepadaku.' (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: "Wahai Rasulullah, demi Allah saya sangat menyukainya tapi saya belum pernah membuka bajunya". (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdiam lalu meninggalkanku sampai kemudian esok harinya beliau menemuiku kembali di pasar dan saya belum membuka bajuku karenanya. Beliau bersabda: "Wahai Salamah, berikanlah perempuan itu kepadaku karena Allah, " (Salamah bin Al Akwa' Radliyallahu'anhu) berkata: 'Sekarang dia milikmu wahai Rasulullah.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim perempuan itu ke penduduk Makkah sebagai tebusan untuk para tawanan kaum muslimin, yang berada dibawah kekuasaan orang-orang musrik.
Musnad Ahmad 15941: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] berkata: telah mengabarkan kepadaku [bapakku] berkata: Marhab bertanding pada Perang Khaibar dengan pamanku. Marhab sambil mendendangkan bait-bait syair 'Khaibar telah tahu sesungguhnya aku Marhab, orang yang sangat piawai memainkan senjata, seorang pahlawan pemberani, kala peperangan datang berkecamuk dan menyala-nyala. Lalu pamanku 'Amir melawan dengan bait-bait syair, 'Khaibar telah tahu sesungguhnya aku 'Amir, orang yang sangat pandai dalam memainkan senjata, seorang pahlawan pengacau dalam peperangan. Lalu keduanya saling bergantian dalam memukul, lalu pedang Marhab mengenai tameng 'Amir. Pedang Marhab terjepit tamengnya hingga bengkok, dan berbalik mengenai lengannya dan memotong uratnya hingga menjadikan Amir gugur karenanya. Salamah bin Al Akwa' berkata: lantas saya menjumpai beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Sayang, mereka malah berkata: sia-sialah amalan 'Amir, dia mati bunuh diri. Salamah berkata: saya pun datang menemui Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan keadaan menangis, saya berkata: Wahai Rasulullah, telah sia-sia amalan 'Amir. Beliau bertanya siapa yang mengatakan hal itu? Saya menjawab, 'Beberapa orang dari sahabat anda.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dusta orang yang mengatakan hal itu, bahkan baginya pahala dua kali. Saat dia berangkat menuju Khaibar, dia melantunkan bait-bait syair bersama para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang diantaranya adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selaku pemimpin rombongan. Amir melantunkan bait-bait syair: # Demi Allah, kalaulah bukan karena Allah, kami tidaklah mendapat petunjuk, # kami tidak akan pernah shalat serta bersedekah. # Sesungguhnya musuh telah melampui batas terhadap kami # jika mereka menghendaki fitnah kami akan menolaknya # Kami selalu membutuhkan kurnia-Mu # teguhkanlah kaki-kaki kami ketika kami saling bertemu # dan turunkanlah ketenangan kepada kami # Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah orang itu?" Dia menjawab, 'Amir Wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Semoga Rabmu mengampunimu." (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memintakan ampun yang beliau tujukan untuk seseorang tertentu, kecuali orang itu akan mendapatkan kesyahidan. Tatkala 'Umar bin Al Khattab mendengar hal itu, ia berkata: 'Wahai Rasulullah, Aduhai sendaianya anda menangguhkan doa anda kepada 'Amir, tentu kita bisa bersahabat lebih lama dengannya. Lalu Amir maju ke medan laga dan memperoleh kesyahidan. Salamah berkata: 'Lantas Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku untuk menemui 'Ali, beliau bersabda: "Sungguh pada hari saya akan memberikan bendera kepada orang mencintai Allah dan Rasul-Nya atau dengan redaksi 'kepada seseorang yang Allah dan Rasul-Nya mencintainya--. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya datang membawa dia ('Ali Radliyallahu'anhu) dalam keadaan sakit matanya. Lantas Nabiyullah meludahinya pada matanya, dan beliau berikan bendera kepadanya. Marhab lantas keluar dengan senjatannya dan mendendangkan bait-bait syair '# Khaibar telah tahu sesungguhnya aku Marhab # orang yang sangat pandai memainkan senjata # seorang pahlawan pemberani # Ketika peperangan datang dan menyala-nyala. 'Ali bin Abu Thalib karamahullahu wajhah lantas membalas bait-bait syairnya dengan mengatakan 'Sayalah orang yang diberi nama oleh ibuku Haidarah (salah satu nama singa) # layaknya singa hutan yang sangat menakutkan # akan saya penuhi mereka dengan sha' ukuran yang sangat besar #. Lalu Ali bin Abi Thalib karramahullahu wajhah berhasil membelah kepala Marhab dengan pedangnya dan kemenangan berhasil diraih dengan tangannya.
Musnad Ahmad 15942: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Ikirimah bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata: kami datang ke Madinah pada masa Hudaibiyah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya berangkat bersama Rabah, budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kendaraan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya berangkat dengan membawa kuda milik Abu Thalhah bin 'Ubaidullah. Ketika itu saya hendak mengembalakan kudaku dan sekawanan untaku ke padang gembalaan. Sialnya ketika menjelang malam, Abdurrahman bin 'Uyainah menyerang unta-unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan dia membunuh penggembalanya, lantas dia menggiring unta-unta itu bersama beberapa orang kawannya dengan membawa kuda. Saya berkata: 'Wahai Rabah, duduklah pada kuda ini dan susullah Thalhah, beritahukanlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa unta ternaknya telah diserang.' (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: 'Saya berdiri pada anak bukit. Lalu saya arahkan wajahku ke arah Madinah lalu saya memangggil tiga kali: 'Tolonglah aku di pagi hari ini, tolonglah aku di pagi hari ini! '. Lalu saya membuntuti para perampok itu dengan membawa pedangku dan panahku. Tiada henti saya memanahi mereka untuk membunuh mereka, dan peristiwa itu kebetulan saat pepohonan bersemi. Ternyata lantas ada seorang penunggang kuda yang kembali mencari-cariku, dan saya hanya duduk menunggunya di pangkal pohon, lalu saya memanahinya. Rupanya dia tidak mau menyerahkan kudaku, kecuali saya harus membunuhnya. Saya pun memanah mereka lagi seraya melantunkan bait-bait syair: # Saya adalah Ibnu Al Akwa', # sekarang adalah hari hari kehinaan # Lantas saya berpapasan dengan salah seorang diantara mereka, saya lempari panah, dia tetap berada pada kendaraannya. Lalu panahku mengenai kendaraannya sampai saya bisa merusak pundaknya lalu saya melantunkan bait-bait syair # Ambillah! saya adalah Ibnu Al Akwa' # sekarang adalah hari kehinaan # Lalu saya bersembunyi pada sebuah pohon, dan saya membakar mereka ketapel untuk melemparkan api. Tatkala jalan yang ada pada bukit itu telah sempit, saya naik ke gunung, saya lempari mereka dengan batu, saya tetap melakukan hal itu. Keadaan mereka juga tetap seperti itu, saya terus membuntuti mereka sambil melantunkan bait-bait syair, tidaklah Allah menciptakan unta tunggangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali saya saya salip dengan kendaraanku. Lalu saya selamatkan unta-unta kendaraan itu dari tangan-tangan mereka, dan saya tetap memanah mereka, sampai musuh harus melepaskan panah lebih dari tiga puluh lemparan dan lebih dari tiga puluh pakaian dengan harapan mereka membawa beban lebih ringan. Dan tidaklah mereka melemparkan sebuah benda kecuali saya tindih dengan batu dan saya kumpulkan pada jalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Hingga saat waktu dluha datang, 'Uyainah bin Badar Al Fazari datang dalam rangka menolong mereka, mereka sedang berada di bukit yang sempit, lalu saya naik ke gunung, namun saya berada di gunung yang jauh diatas mereka. 'Uyainah berkata: apa sebenarnya yang saya lihat sekarang ini? Mereka menjawab, kami sedang menghindar dari keadaan yang sangat payah, yang tidak pernah membiarkan kami semenjak waktu sahur sampai sekarang dan dia mengambil setiap sesuatu yang ada pada tangan kami, dan diletakkannya di belakang untanya. 'Uyainah berkata: kalaulah dia tidak melihat di belakangnya ada pasukan pembantu yang mencari musuh, niscaya telah meninggalkan kalian. Hendaklah ada empat orang diantara kalian meladeni orang itu!. Lalu empat orang berdiri untuk memburu kediaman Al akwa', mereka naik ke gunung. Tatkala saya berteriak dan saya yakin mereka bisa mendengar suaraku, mereka bertanya 'Apakah kalian mengenaliku?. Mereka bertanya siapakah kamu?, saya menjawab, saya adalah Ibnu Al Akwa', demi Dzat yang telah memuliakan wajah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak mungkin ada seorang dari kalian yang memburuku lalu bisa menangkapku atau saya memburunya lalu dia selamat dari tangkapanku. Ada salah seorang dari mereka yang berkata: 'Saya kira begitu.' (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: maka saya tidak meninggalkan tempat dudukku sampai saya dapat melihat penunggang-penunggang kuda terbaik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyelinap diantara pepohonan, yang pertama adalah Al Ahram Al Asadi dan setelahnya adalah Abu Qatadah, pasukan penunggang kuda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan setelahnya adalah Abu Qatadah Al Miqdad Al Kindi, lalu orang-orang musryrik lari meninggalkan dan turun dari gunung. Kontan saya menghadapi Ahram, lalu saya mengambil tali kudanya, saya katakan, 'Wahai Akhram, hati-hatilah terhadap kaum, sesungguhnya saya tidak percaya, mereka bisa menghalangi langkahmu dan pelanlah sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya datang. Akhram Al asady berkata: 'Wahai Salamah jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan kamu tahu bahwa syurga itu benar, dan neraka adalah benar, janganlah kamu halangi antara aku dan kesyahidan. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya lepaskan tali kuda (Ahram) lalu dia menyusul Abdurrahman bin 'Uyainah. Abdurrahman lantas berusaha menjauhinya. Keduanya saling bergantian menebas dengan pedangnya, lalu Ahram menyerang Abdurrahman dan Abdurrahman menebasnya sampai dapat membunuhnya. Lalu Abdurrahman berpindah ke kuda Al Ahram, lantas Abu Qatadah menyusul Abdurrahman, lalu mereka berdua saling menyerang, lalu dia dapat menyerang Abu Qatadah, namun akhir peperangan tanding ini Abu Qatadah dapat membunuhnya, lalu Abu Qatadah perpindah ke kuda Ahram. Lalu saya berlari membututi jejak kaum sampai saya tidak dapat melihat debu para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedikit pun dan mereka (musuh) kembali menjelang terbenamnya matahari menuju jalan yang terletak antara bukit yang ada mata airnya yang bernama Dzu Qarad. Mereka hendak meminum airnya namun mereka melihatku, yang waktu itu saya berlari mengejar mereka dari belakang, lalu mereka menghindar darinya. Rupanya mereka merasa keberatan berada di bukit, yaitu bukit yang ada sumurnya dan matahari telah tenggelam. Lalu saya mengejar seorang laki-laki, saya serang dia dengan panah, lalu saya katakan kepadanya, # ambillah panahku, saya adalah Ibnu Al Akwa', # sekarang adalah hari kehinaan.# (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia menjawab, 'Celaka, Inikah Al Akwa' yang pagi-pagi tadi mendatangkan kesialan bagiku? '. Saya menjawab, Ya, akulah Al akwa'. Musuh itulah yang saya lempari dengan anak panah pada pagi hari, lantas saya cecar dengan panah yang lain. Dua panahku berhasil mengenainya dan mereka meninggalkan dua kuda, lalu kedua kuda tersebut saya giring menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saat itu beliau sedang berada di mata air yang sebelumnya kuusir musuh dari tempat itu, yaitu Dzu Qarad, ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama limaratus orang sahabatnya dan Bilal telah menyembelih unta yang saya tinggalkan. Dia sedang membakarnya untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Bilal membakar hati dan daging punggung. Lalu saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya katakan: Wahai Rasulullah, Berilah aku kebebasan sehingga saya bisa memilih seratus orang diantara sahabat-sahabatmu. Lantas saya menyerang orang-orang kafir pada malam hari dan tidaklah tersisa dari mereka kecuali saya bantai. Beliau bertanya, apa kamu yang telah melakukan hal itu Wahai Salamah?, maka saya menjawab, ya demi yang telah memuliakanmu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa sampai saya bisa melihat gigi gerahamnya karena sinar api, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka sekarang sedang berada di Ghathafan", lalu datanglah seorang laki-laki dari Ghathafan, lalu dia berkata: lewatilah pada seorang dari Ghathafan, lalu dia menyembelih untuk mereka unta sembelihan. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: tatkala mereka mulai meletkan kulitnya, lalu mereka melihat debu, lalu mereka meninggalkannya. Mereka kabur. Pada pagi harinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: {"Penunggang kuda terbaik pada hari ini adalah Abu Qatadah, sedangkan pejalan kaki terbaik adalah Salamah" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kepadaku bagian bagi pejalan kaki dan bagian untuk penunggang kuda semuanya, lalu beliau memboncengkanku di belakang untanya Al 'Adlba` pulang ke Madinah. Tatkala jarak antara kami dengan Madinah itu mendekati waktu dluha, ada seorang laki-laki dari anggota kaum dari Anshar, dia tidak ada yang bisa mendahului, dia memanggil: adakah orang yang bisa mendahului, ketahuilah adakah seorang yang bisa mendahului sampai Madinah. Lalu dia mengulangi hal itu berkali-kali, sedangkan saya berada di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena membonceng beliau. Saya berkata kepadanya, kenapa kamu tidak memuliakan orang yang mulia dan memberi pada orang yang utama. Dia menjawab, tidak kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibu, biarkanlah saya akan saya dahului dia. Beliau bersabda: "Jika kau mau" Lalu saya berkata: saya akan menyusulmu, lalu dia melompat dari kendaraan (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) dan saya mengecualikan kedua kakiku, saya melompat dari unta, lalu saya mengikatnya ikat atau dua ikat, yaitu membiarkan diriku, lalu saya berlari sampai saya bisa menyusulnya, lalu saya pukul antara kedua pundaknya dengan kedua tanganku, lalu saya katakan kepadanya, saya bisa mendahuluimu demi Allah, atau kalimat yang semisalnya. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia tertawa dan berkata: saya kira harus sampai Madinah.
Musnad Ahmad 15943: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin 'Utbah Abu Yahya] seorang hakim di Yamamah, berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata: saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika telah tiba waktu shalat dan waktu makan malam, maka dahulukanlah makan malam".
Musnad Ahmad 15944: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin 'Utbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menghunuskan pedang kepada kami maka dia bukan termasuk golongan kami."
Musnad Ahmad 15945: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid] dari [Salamah] sesungguhnya dia sangat memperhatikan tempat kitab alquran dan dia menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat memperhatikan tempat itu dan antara mimbar dan kiblat seukuran tempat lewat kambing.
Musnad Ahmad 15946: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid] dari [Salamah] berkata: saya berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tujuh kali, lalu dia menyebutkan Hudaibiyah, Perang Hunain, Perang Al Qarad, Perang Khaibar. Yazid berkata: dan saya lupa sisanya.
Musnad Ahmad 15947: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid] yaitu Ibnu Abu 'Ubaid dari [Salamah] berkata: Pamanku 'Amir datang kepadaku lalu berkata: "Berikanlah kepadaku senjatamu", (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya memberikannya, lalu kudatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: ""Wahai Rasulullah, berikanlah kepadaku senjatamu", lalu beliau bertanya, "Mana senjatamu"? aku menjawab, "Aku telah memberikan kepada pamanku 'Amir", beliau bersabda: "Saya tidak mendapatkan seseorang sepertimu kecuali seperti seseorang yang dia berkata: 'Berilah aku saudara yang lebih aku cintai daripada diriku'", lalu beliau memberikan kepadaku busur panah, tameng dan tiga anak panah dari tempatnya.
Musnad Ahmad 15948: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid] dari [Salamah] sesungguhnya dia meminta ijin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk pergi ke pelosok lalu dia diijinkan.
Musnad Ahmad 15949: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Al Khuza'i] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ya'la bin Al Harits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dan [Abu Ahmad Az-Zubairi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la] berkata: telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah] dari [Bapaknya] berkata: kami Shalat Jumat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami pulang dan kami tidak mendapatkan tempat teduh dari dinding yang bisa dijadikan untuk berteduh.
Musnad Ahmad 15950: [Ishaq bin 'Isa] dan [Yunus] dan ini adalah haditsnya Ishaq: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Athaf bin Khalid Al Mahzumi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ibrahim] berkata: [Yunus] [Ibnu Abu Rabi'ah] berkata: saya telah mendengar [Salamah bin Al Akwa'] dia jika hendak singgah maka dia singgah kepada bapakku. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya suatu saat berburu dan saya tidak membawa baju kecuali hanya satu baju dan saya pergunakan untuk shalat. Beliau bersabda: "Kancingkanlah walau kamu hanya mendapatkan duri."
Musnad Ahmad 15951: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Rasyid Al Yamami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa' Al Aslamy] dari [bapaknya] berkata: Aku tidak pernah mendapatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka doanya kecuali dengan perkataan, "SUBHANA RABBIYAL A'LA AL ALIYYI WAHHAB (Maha Suci Rabku Yang Maha Tinggi, Yang Maha Tinggi lagi Maha Pemberi) "
Musnad Ahmad 15952: Dan [Salamah] berkata: saya telah berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat orang berbaiat di bawah pohon, lalu setelahnya saya melewati beliau lagi, ketika beliau sedang bersama orang-orang, lalu beliau bersabda: "Berbaiatlah, Wahai Salamah" lalu saya menjawab, saya telah melakukannya. Beliau bersabda: "Lagi" lalu saya melakukan yang kedua kalinya.
Musnad Ahmad 15953: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Maki bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] berkata: saya telah berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya kembali pada naungan pohon. Tatkala orang-orang sudah mulai berkurang, beliau bersabda: "Wahai Ibnu Al Akwa', kenapa kamu tidak berbaiat?". Saya menjawab, saya telah melakukannya Wahai Rasulullah?, beliau bersabda: "Lagi." (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya berbaiat lagi ke dua kalinya. Yazid berkata: saya bertanya: Wahai Abu Muslim, untuk tujuan apa kalian berbaiat pada saat itu?. Dia menjawab, "untuk menyongsong kematian".
Musnad Ahmad 15954: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Maki] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] berkata: kami shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika matahari telah tenggelam.
Musnad Ahmad 15955: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al 'Athaf] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman] berkata: [bapakku] dan yang selain Yunus bin Razin berkata: sesungguhnya dia dan sahabatnya singgah di Al Rabdzah hendak melakukan Haji. Ada yang berkata kepada mereka, di sini ada Salamah bin Al Akwa', salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu kami menemuinya, kami mengucapkan salam kepadanya, lalu kami bertanya, lalu dia menjawab, 'Saya telah berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan tanganku ini', lalu dia mengeluarkan telapak tangannya yaitu telapak tangan yang besar. (Abdullah bin Kaab Radliyallahu'anhu) berkata: lalu kami mencium kedua telapak tangannya semuanya.
Musnad Ahmad 15956: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Umais] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi keringanan pada nikah mut'ah pada Perang Authas selama tiga hari kemudian beliau melarangnya.
Musnad Ahmad 15957: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: [Yahya bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mufadldlal] yaitu Ibnu Fadlalah, berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ayyub] dari [Abdurrahman bin Harmalah] dari [Sa'id bin Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] sesungguhnya [Bapaknya] menceritakannya sesungguhnya [Salamah] tiba di Madinah, lalu Burdah bin Al Hashib menemuinya dan berkata: kamu telah keluar dari hijrahmu, Wahai Salamah. Lalu dia menjawab, aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya saya telah ijin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pergilah ke pelosok Wahai Aslam, lalu hiruplah angin dan tinggalah di antara bukit". Lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami takut Wahai Rasulullah, jika hal itu bisa mengganggu hijrah kami. Beliau bersabda: "Kalian adalah tetap sebagai orang yang berhijrah, di mana saja kalian tinggal."
Musnad Ahmad 15958: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mufadldlal bin Fadlalah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ayyub] dari [Bukair bin Abdullah] dari [Yazid] mantan budak budak Salamah bin Al Akwa', dari Salamah bin Al Akwa' berkata: saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya berkata: Wahai Rasulullah. Lalu beliau bersabda: "Kalian adalah orang desa kami dan kami adalah orang kota kalian".
Musnad Ahmad 15959: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu As Salil] dari [orang yang sudah tua bani Numair] sesungguhnya dia memperhatikan gerak-gerik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat di Abthah menghadap Kiblat sebelum Hijrah. Saya mendengar beliau bersabda: "ALLHUMMA IGHFIRLY DZANBY, KHATAI, WA JAHLI (Wahai Rabku, ampunilah dosaku, kesalahanku dan kebodohanku) "
Musnad Ahmad 15960: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Farruh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mus'ab bin Nuh Al Anshary] berkata: Aku menjumpai [salah seorang wanita tua yang pernah berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam], berkata: kami mendatangi beliau pada suatu hari, lalu beliau menyuruh kami untuk tidak meratapi mayit. wanita tua tersebut berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang dulunya telah menghiburku ketika aku tertimpa musibah, maka ketika mereka mendapat musibah, akupun ingin menghibur mereka". Kemudian wanita tua tersebut mendatangi beliau lalu dia berbaiat kepada beliau dalam perkara Maruf sebagaimana yang dikatakan Allah Azzawajalla, "Janganlah kalian berbuat maksiat dalam perkara ma'ruf."
Musnad Ahmad 15961: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari [Abdul Malik bin Abu Bakar bin Al harits] dari [Khallad bin As Sa`ib bin Khallad] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat Jibril 'Alaihissalam mendatangiku dan berkata: 'Perintahkanlah kepada para sahabatmu untuk mengangkat suara mereka pada waktu Ihlal (melafadkan niat dan mengucapkan talbiyah dalam Haji) ". Sufyan berkata: Jibril alaihissalam mendatangiku lalu memerintahkanku agar menyuruh para sahabatku untuk mengangkat suara mereka ketika Ihlal"
Musnad Ahmad 15962: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin Iyadl Al Laitsi Abu Dlamrah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Khusaifah] dari [Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah] dari ['Atha` bin Yasar] dari [As Sa`ib bin Khallad] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menakut-nakuti penduduk Madinah secara aniaya, niscaya Allah menjadikannya takut dan dia mendapatkan laknat Allah, Malaikat dan manusia semuanya. Allah tidak menerima taubat ataupun tebusan darinya pada Hari Kiamat nanti."
Musnad Ahmad 15963: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Al Muthallib bin Abdullah bin Hanthab] dari [Khallad bin As Sa`ib] dari [bapaknya] berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menanam tanaman kemudian tanaman tersebut dimakan oleh burung atau binatang buas maka kesemua tadi terhitung sedekah baginya"
Musnad Ahmad 15964: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah [Yahya bin Sa'id] dari [Muslim bin Abu Maryam] dari ['Atha` bin Yasar] dari [As Sa`ib bin Khallad] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menakut-nakuti penduduk Madinah niscaya Allah menjadikannya takut dan dia mendapatkan laknat Allah, Malaikat dan manusia semuanya. Allah tidak menerima taubat maupun tebusan darinya pada Hari Kiamat."
Musnad Ahmad 15965: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Risydin] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abdullah] yaitu Ibnu Al Hadi dari [Abu Bakar bin Al Munkadir] dari ['Atha` bin Yasar] dari [As Sa'ib bin Khallad] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sesungguhnya beliau bersabda: "Segala sesuatu yang mengenai seorang mukmin hingga duri yang melukainya kecuali Allah mencatat kebaikan baginya dan menghapuskan kesalahannya."
Musnad Ahmad 15966: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Suraij bin an-Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] dari ['Amr bin Al Harits] dari [Bakar bin Sawadah Al Judzami] dari [Shalih bin Khaiwah] dari [Abu Sahlah, As Saib bin Khallad] Pernah seorang laki-laki menjadi imam bagi suatu kaum lalu dia berludah di arah kiblah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya. Selesai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda 'Jangan sesekali dia menjadi (imam) shalat kalian lagi', kemudian hari orang itu ingin mengulangi shalat bersama mereka, lalu para jamaah melarangnya dan memberitahukan kepadanya perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian hal tersebut dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang beliau kira-kira bersabda: "Engkau telah melukai Allah Azzawajalla "
Musnad Ahmad 15967: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Muslim bin Abu Maryam] dari ['Atha` bin Yasar] dari [As Sa'ib bin Khallad] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menakut-nakuti Madinah niscaya Allah Azzawajalla menjadikannya takut dan dia mendapatkan laknat Allah, para Malaikat dan manusia semuanya. Allah tidak menerima taubat atau pun tebusan darinya."
Musnad Ahmad 15968: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Habban bin Wasi'] dari [Khallad bin As Sa`ib Al Anshary] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdoa menjadikan telapak tangannya menghadap ke wajahnya
Musnad Ahmad 15969: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Habban bin Wasi'] dari [Khallad bin As Sa`ib Al Anshary] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila meminta (dalam berdoa) menjadikan kedua telapak tangannya menghadap ke wajahnya dan jika meminta perlindungan beliau membaliknya.
Musnad Ahmad 15970: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud Al Hasyimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yazid] dari [Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari] sesungguhnya ['Atha` bin Yasar] mengabarinya, sesungguhnya [As Sa'ib bin Khallad] dari Bani Al Harits bin Al Khazraj mengabarinya sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menakut-nakuti penduduk Madinah secara aniaya, Allah menjadikannya takut dan dia mendapatkan laknat Allah, para Malaikat dan manusia semuanya. tidak akan diterima taubat ataupun tebusan darinya."
Musnad Ahmad 15971: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abdullah bin Labid] dari [Al Muthallib bin Abdullah bin Hanthab] dari [As Sa'ib bin Khallad] sesungguhnya Jibril 'Alaihissalam mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: jadilah engkau ujjaj dan tsajjaj. Ujjaj adalah bertalbiyah dan tsajjaj adalah menyembelih unta.
Musnad Ahmad 15972: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: saya membaca di hadapan [Abdurrahman bin Mahdi]: telah menceritakan kepada kami [Malik] dan telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] yaitu Ibnu Anas dari [Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazam] dari [Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] dari [Khallad bin As Sa'ib Al Anshari] dari [Bapaknya] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat Jibril 'Alaihissalam mendatangiku lalu berkata: 'Agar saya memerintahkanlah kepada para sahabatku atau siapa yang bersamaku untuk mengangkat suara mereka pada waktu talbiyah atau Ihlal (melafadkan niat dan mengucapkan talbiyah dalam Haji) ". Yang beliau maksudkan salah satunya.
Musnad Ahmad 15973: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dan [Rouh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: [Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazam] menulis kepadaku, berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Abu Bakar bin Al Harits] sesungguhnya dia menceritakannya, dari [Khallad bin As Sa'ib bin Suwaid Al Anshari] dari [Bapaknya, As Sa'ib bin Khallad] sesungguhnya dia telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat Jibril 'Alaihissalam telah mendatangiku lalu berkata: Allah telah memerintahkan kepadamu agar kamu menyuruh para sahabatmu untuk mengangkat suara mereka pada waktu talbiyah dan Ihlal (melafadkan niat dan mengucapkan talbiyah dalam Haji) ". [Rauh] berkata: talbiyah atau ihlal, dia berkata: saya tidak tahu siapa yang lupa saya atau Abdullah atau Khallad dalam ihlal atau talbiyah.
Musnad Ahmad 15974: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari [Abdul Malik bin Abu Bakar bin Al Harits] dari [Khallad bin As Sa'ib bin Al Khallad] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat Jibril 'Alaihissalam telah mendatangiku lalu berkata: perintahkan para sahabatmu untuk mengangkat suara mereka pada waktu Ihlal (melafadzkan niat dan mengucapkan talbiyah dalam Haji) ".
Musnad Ahmad 15975: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Imran bin Abu Anas] dari [Hanzhalah bin 'Ali Al Aslami] dari [Khufaf bin Ima`i bin Rahadlah Al Ghiffary] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat subuh bersama kami. Tatkala beliau mengangkat kepala beliau dari ruku pada rekaat terakhir membaca, "Semoga Allah melaknat kaum Lihyan, Ri'il, Dzakwan dan 'Ushayyah, mereka telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, Aslam semoga Allah menyelamatkannya. Ghifar, semoga Allah mengampuninya". Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke turun bersujud. Tatkala selesai shalat, beliau berkata: "Wahai orang-orang, bukanlah aku yang berkata tadi dalam shalat tapi Allah-lah yang berkata"
Musnad Ahmad 15976: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Khalid bin Abdullah bin Harmalah] dari [Al Harits bin Khufaf] dari Bapaknya [Khufaf bin Ima`i bin Rahadlah Al Ghiffary] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam rukuk dalam shalatnya lalu mengangkat kepalanya lalu membaca, "Ghifar, semoga Allah mengampuninya dan Aslam, semoga Allah menyelamatkannya. 'Ushayyah, mereka telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah, laknatlah Bani Lihyan, Ya Allah, laknatlah Ri'il dan Dzakwan" lalu beliau membaca takbir dan bersujud. Khufaf berkata: lalu dijadikan laknat pada orang kafir karena hal itu.
Musnad Ahmad 15977: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: dia telah menceritakan kepadaku tentang membentangkannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada lutut kirinya di tengah-tengah shalat dan pada akhirnya. dan duduknya beliau pada pangkal paha yang kiri. Dan meletakkan tangan kirinya pada lututnya yang kiri dengan menegakkan kaki kanannya.Lalu dia meletakkan tangan kanannya pada lutut kanannya dan meluruskan jari telunjuknya sebagai isyarat mengesakan Rabnya 'Azzawajalla. ['Imran bin Abu Anas], adalah dari Bani 'Ami bin Lu'ay, dia tsiqqah dari [Abu Al Qasim Miqsam] budak Abdullah bin Al Harits bin Naufal, berkata: telah menceritakan kepadaku [salah seorang penduduk Madinah], berkata: saya telah shalat di masjid Bani Ghifar. Tatkala saya duduk dalam shalatku, lalu saya membentangkan lutut kiriku dan saya menegakkan jari telunjukku. (seorang dari Bani Ghifar Radliyallahu'anhum) berkata: [Khufaf bin Ima`i bin Rahadlah Al Ghiffary] melihatku, dia adalah salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya melakukan hal itu. (seorang dari Bani Ghifar Radliyallahu'anhum) berkata: tatkala saya telah selesai dari shalatku, dia berkata kepadaku, Wahai anakku, kenapa kamu meluruskan jarimu demikian. Kenapa kamu mengingkari, saya telah melihat orang-orang melakukan hal itu. Dia berkata: sesungguhnya kamu benar, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika beliau shalat melakukan hal itu, namun orang-orang musyrik mengatakan Muhammad melakukan itu dengan jarinya untuk menyihirnya dan mereka mendustakannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal itu dalam rangka mengesakan Rabnya 'Azzawajalla.
Musnad Ahmad 15978: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Al Walid bin Al Walid] sesungguhnya dia berkata: Wahai Rasulullah, aku bermimpi buruk, maka beliau bersabda: "Jika kamu ingin tidur maka bacalah, 'AUUDZU BIKALIMATILLAAHI ATTAAMMAH MIN GHADZABIHI WA IQAABIHI WA SYARRI 'IBAADIHI WA MIN HAMAZAATIS SYAYAATHIINA (Aku berlindung diri dengan kalimah Allah yang sempurna dari amarah-Nya, hukuman-Nya, dan sesuatu yang buruk dari hamba-Nya serta dari hembusan setan) ' (jika kamu membaca doa ini) tak akan mereka mendatangkan keburukan bagimu, apalagi mendekatimu"
Musnad Ahmad 15979: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Rabi'ah bin Kaab bin Al Aslamy] berkata: saya tidur di kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya dapat mendengar beliau ketika shalat malam berdoa, 'ALHAMDULILLAH RABBIL ALAMIN AL HAWIY (Segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam, Dzat yang hidup dalam masa yang panjang), kemudian berdoa, "SUBHANALLAH AL AZDIM WA BIHAMDIH AL HAWY (Segala puji bagi Allah Yang Maha Agung dan dengan pujian kepada-Nya, Dzat yang hidup dalam masa Yang Panjang)
Musnad Ahmad 15980: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Rabi'ah bin Kaab bin Al Aslamy] berkata: saya menginap di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya hendak memberikan air wudlunya, saya mendengarnya setelah berlangsung waktu yang lama pada malam itu, beliau membaca, "SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar siapa saja yang memujinya), dan pada malam harinya yang sudah sangat malam, membaca: ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'ALAMIN (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam) "
Musnad Ahmad 15981: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam Ad-Dastuwan`i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Rabi'ah bin Kaab Al Aslami] berkata: saya menginap pada rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya memberikan air wudlu kepada beliau, lalu saya mendengarnya pada malam harinya membaca "SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar siapa yang memuji-Nya), dan pada malam harinya yang sudah sangat malam, membaca: ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'ALAMIN (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam) "
Musnad Ahmad 15982: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr Hasyim bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] yaitu Ibnu Fadlalah berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Imran Al Jauni] dari [Rabi'ah Al Aslami] berkata: saya melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau bersabda: "Wahai Rabi'ah, kenapa kamu tidak menikah?" (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata: "Demi Allah, Wahai Rasulullah, saya tidak mau menikah, saya tidak mempunyai sesuatu unuk menanggung beban-beban pernikahan, saya juga tidak mau jika isteriku menyibukkanku sehingga kurang perhatian ketika melayani anda", lalu beliau memalingkan dariku, lalu saya melayaninya dan tetap melayaninya. Selanjutnya beliau bersabda yang kedua kalinya, "Wahai Rabi'ah, kenapa kamu tidak menikah?", lalu saya menjawab, "Demi Allah, Wahai Rasulullah, saya tidak mau menikah, saya tidak mempunyai sesuatu untuk menanggung beban-beban kerumahtanggaan, saya juga tidak mau jika isteriku menyibukkanku sehingga kurang perhatian ketika melayani anda, lalu beliau berpaling dariku." Lalu saya merenung diri dan berkata: "Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pasti lebih tahu terhadap segala yang hal yang mendatangkan kemaslahatan dunia dan akheratku daripada aku sendiri. Demi Allah, Seandainya beliau mengatakan menikahlah, tentu saya menjawab, 'Ya Wahai Rasulullah, perintahkan terserah anda. (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata: lalu beliau bersabda: "Wahai Rabi'ah, kenapa kamu tidak menikah?" lalu saya menjawab 'Perintahlah aku sekehendak anda". Beliau bersabda: "Pergilah kepada keluarga si 'A' salah satu perkampungan dari Anshar, yang karena tinggal disana lantas ia bermalAs malasan melayani Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan katakan kepada mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku kepada kalian, bahwa nabi menyuruh kalian agar kalian menikahkanku dengan fulanah salah seorang wanita dari mereka". Lalu saya pergi dan saya katakan kepada mereka, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutusku kepada kalian agar kalian menikahkanku dengan fulanah", lalu mereka berkata: 'Selamat datang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan selamat datang utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, demi Allah, tidaklah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali kecuali keperluannya telah terpenuhi. Mereka menikahkanku, mereka berbuat baik kepadaku. Mereka tidak memintaku bukti, lalu saya pulang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan sedih. Beliau bertanya, "Kenapa kamu Wahai Rabi'ah?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, saya telah mendatangi suatu kaum yang sangat mulia, mereka menikahkanku, memuliakanku dan berlemah lembut terhadapku. Mereka tidak meminta bukti sedikitpun, hanya sayang saya tidak memiliki mas kawin." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Buraidah Al Aslami, kumpulkanlah untuknya sebiji emas". (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata: lalu mereka mengumpulkan sebiji emas untukku, saya mengambilnya, lalu saya bawa kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau bersabda: "Bawalah ini kepada mereka dan katakan kepada mereka ini adalah maskawinnya',. Mereka pun menyetujuinya dan menerimanya dan berkata 'Mas kawin seperti ini sudah sangat banyak dan baik sekali. (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya pulang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan sedih, lalu beliau bertanya Wahai Rabi'ah kenapa kamu bersedih? Saya menjawab, Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat kaum yang lebih mulia dari mereka, mereka rela dengan apa yang saya berikan dan mereka berbuat sangat baik dan berkata: ini adalah sangat banyak dan bagus. Hanya sayang saya tidak punya sesuatu apa yang saya gunakan untuk mengadakan walimah. Beliau bersabda: "Wahai Buraidah, tolong kumpulkan kambing untuknya". (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata: lalu mereka mengumpulkan kambing yang banyak dan gemuk, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku 'Pergilah dan temuilah 'Aisyah dan katakan kepadanya agar dia mengirim beberapa keranjang berisi makanan', lalu saya mendatanginya dan aku katakan kepadanya segala yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perintahkan kepadaku. Lalu dia berkata: 'Ini keranjang berisi sembilan Sha' gandum, demi Allah, dan jika ada makanan lain besok hari maka ambillah.' Lalu saya mengambilnya dan saya bawa kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya kabarkan kepada beliau apa yang dikatakan 'Aisyah, lalu beliau bersabda: "Bawalah barang-barang ini ke sana, dan katakan kepada mereka agar mereka pergunakan untuk membuat roti". Lalu saya berangkat ke sana, saya membawa kambing dan saya berangkat bersama beberapa orang dari Aslam, lalu seorang dari Aslam berkata 'Tolong besok barang-barang ini telah diolah menjadi roti '. Maka saya datangi mereka dan saya juga membawa kambing bersama beberapa orang Aslam, lantas salah seorang dari Aslam mengatakan 'tolong besok gandum ini besok sudah diolah menjadi roti, dan kambing ini telah dimasak'. Mereka menjawan 'Untuk membuat roti maka cukuplah kami saja, namun untuk menyembelih kambing, kalianlah yang mengerjakan'. Kontan kami mengambil kambing yang ada, saya bersama dengan beberapa orang Aslam. Kami menyembelihnya lalu kami bersihkan. Kami memasaknya dan sudah siaplah pada kami segala daging dan roti, saya mengadakan walimah dengan mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi tanah kepadaku dan juga kepada Abu Bakar, rupanya dunia telah datang, lalu kami kami saling berselisih dalam masalah pelepah kurma, saya katakan mayang itu dalam batasanku sedang Abu Bakar berkata 'mayang itu dalam batas tanahnya sehingga terjadilah cekcok antara saya dan Abu Bakar. Lalu Abu Bakar berkata dengan perkataan yang tak sepantasnya sehingga ia menyesalinya dan merasa bersalah, ia pun berkata kepadaku 'Wahai Rabi'ah balaslah ucapkanku yang tak sepantasnya kepadaku sehingga menjadi pembalasan yang sebanding". Saya menjawab 'Tidak sudi, saya tidak akan melakukannya', Abu Bakar berkata: 'Baiklah, sekarang kamu katakan atau aku yang akan meminta pertolongan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengalahkanmu. Saya tetap berkata: 'Saya tidak sudi melakukannya.' Lantas Abu Bakar menolak tanah itu sebagai milikku sehingga ia temui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya mengikutinya, lalu datanglah beberapa orang dari Aslam sembari menyumpah serapahiku 'Semoga Allah merahmati Abu Bakar, ada masalah apa hingga dia meminta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengalahkanmu dan dia mengatakan kepadamu sampai begini-begini? Saya jawab, apakah kalian tidak tahu siapa dia, dia adalah satu-satunya sahabat nabi yang menemaninya dalam gua ketika hanya berdua, dia adalah orang yang memiliki kedudukan tinggi di kalangan kaum muslimin, salahnya dia tidak menoleh kemana-mana lantas memandang kalian menolongku untuk mengalahkannya, maka dia pun marah. Lantas Abu Bakar pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan harapan nabi pun marah kerena kemarahannya, lantas Allah marah karena kemarahan keduanya, sehingga Rabi'ah akan celaka. Mereka berkata 'Apa yang kau perintakan kepada kami.' Pulanglah saja kalian, kata rabiah. Lalu Abu Bakar radliyallahu'anhu pulang menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya ikuti sendirian sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya sampaikan segala hal ihwal kejadian tersebut sampai beliau mengangkat kepalanya kepadaku dan berkata: Wahai Rabi'ah apa yang terjadi antara kamu dengan As Shididiq?, saya menjawab 'Wahai Rasulullah, telah terjadi begini dan begitu.' Dia mengatakan kepadaku suatu kalimat yang sebenarnya dia pun muak terhadap ucapan itu, lalu dia mengatakan kepada ku: 'Katakanlah sebagaimana yang aku katakan sehingga hal itu menjadi qishah', namun saya menolaknya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Benar, janganlah kau balas kepadanya tapi katakanlah 'Semoga Allah mengampuni kamu Wahai Abu Bakar', lalu saya berkata 'Semoga Allah mengampunimu Wahai Abu Bakar". Al Hasan berkata: lalu Abu Bakar radliyallahu'anhu pulang dengan keadaan menangis.
Musnad Ahmad 15983: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin 'Amr bin 'Atha`] dari [Nu'aim Al Mujmir] dari [Rabi'ah bin Kaab] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, "Mintalah kepadaku, niscaya saya beri". Saya berkata: "Wahai Rasulullah, tunggulah sampai aku melihat kebutuhanku" Beliau bersabda: "Lihatlah urusanmu terlebih dahulu" Lalu saya melihat bahwa urusan dunia adalah hakekatnya terputus dan aku tidak melihat kebaikan apapun apabila aku mengambil tawaran dalam perkara akhiratku. Lalu saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau bertanya, "Apa kebutuhanmu?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, berilah syafaat kepadaku dari Rabbmu Azzawajalla sehingga membebaskan aku dari api neraka". Beliau bertanya, "Siapa yang menyuruhmu berkata demikian"? maka aku berkata: "Demi Allah, Wahai Rasulullah, Tidak ada seorangpun yang menyuruhku, tapi hal itu muncul setelah aku memperhatikan urusanku, dan menyimpulkan bahwa dunia adalah tidak kekal dari para pemiliknya, maka aku lebih senang untuk mengambil tawaran tuanku untuk perkara kebaikan akheratku", beliau bersabda: "Tolonglah dirimu dengan memperbanyak sujud."
Musnad Ahmad 15984: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Amr bin 'Atha`] dari [Nua'im Al Mujmir] dari [Rabi'ah bin Kaab] berkata: saya melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya memenuhi keperluannya pada siang hari semuanya sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat isya' pada akhir malam, lalu saya duduk di depan pintunya, jika beliau masuk, saya katakan semoga ada keperluan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga saya tetap bisa mendengarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca, SUBHANALLAHU, SUBHANALLAHU, SUBHANALLAHU, WABIHAMDIHI (Maha Suci Allah, Maha Suci Allah, Maha Suci Allah, dengan puji-Nya) " sehingga saya bosan lalu saya pulang atau sampai mataku kalah, lalu saya tidur. (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: pada suatu hari beliau bersabda karena beliau melihat seringnya saya kepadanya dan pelayanan saya kepada beliau, "Mintalah kepadaku Wahai Rabi'ah, saya akan memberikannya" (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: "Saya akan melihat kebutuhanku dulu Wahai Rasulullah, nanti akan saya beritahukan kepada anda" (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya berpikir dalam diriku, saya tahu sesungguhnya dunia adalah akan terputus dan akan hilang, dan saya telah memiliki rizqi yang cukup bagiku dan akan mendatangiku. (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya katakan saya akan meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk akhiratku karena hal itu dari Allah Azzawajalla dengan kedudukan beliau. (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya mendatanginya, lalu beliau bertanya, apa yang telah kau lakukan Wahai Rabi'ah? (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: Ya Wahai Rasulullah, saya meminta kepada anda aagr anda memberi syafaat kepadaku dari Rabmu sehingga membebaskan aku dari api neraka". (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: beliau bertanya, "Siapa yang menyuruhmu berkata demikian Wahai Rabi'ah"? maka aku berkata: "Tidak, Demi Allah, yang mengutus anda dengan Al Haq, Tidak ada seorangpun yang menyuruhku, tapi ketika anda bersabda mintalah kepadaku, maka saya akan memberikannya, dan anda di hadapan Allah mempunyai kedudukan, setelah aku memperhatikan urusanku, dan menyimpulkan bahwa dunia adalah tidak kekal dari para pemiliknya, maka aku lebih senang untuk mengambil tawaran tuanku untuk perkara kebaikan akheratku". (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdiam dalam waktu yang lama lalu beliau bersabda kepadaku, "Sesungguhnya saya akan melakukannya, maka tolonglah dirimu dengan memperbanyak sujud."
Musnad Ahmad 15985: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ats-Tsauri] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi] berkata: kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di 'Utsfan lalu kami menghadap orang-orang musrik yang di dalamnya ada Khalid bin Al Walid, mereka berada di antara kami dengan kiblat, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memimpin shalat dluhur kepada bersama kami. (orang-orang musyrik) berkata: "Sesungguhnya mereka dalam keadaan lengah jika kita menyerang pertama", lalu mereka berkata: "Telah datang kepada mereka, sekarang waktu shalat yang lebih mereka sukai daripada anak-anak mereka dan diri mereka sendiri." (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: maka turunlah Jibril 'Alaihissalam dengan ayat ini antara waktu zhuhur sampai waktu ashar, Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh mereka, lalu mereka mengambil senjatanya. (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu kami berbaris di belakang beliau dua barisan. lalu beliau rukuk dan kami juga semuanya lalu beliau mengangkat kepalanya dan kami juga mengangkatnya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sujud dengan shaf yang di belakangnya sedang yang lainnya berdiri untuk menjaga mereka. Tatkala mereka bersujud dan berdiri maka yang lainnya duduk lalu bersujud pada tempat mereka, lalu mereka maju ke barisan yang pertama dan yang di depan tadi mundur. (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu beliau rukuk dan mereka pun rukuk semuanya, lalu mereka mengangkat semuanya, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sujud bersama dengan shaf di belakangnya sedang yang lainnya dalam keadaan berdiri menjaga mereka. Tatkala beliau duduk, yang belakang ikut duduk, lalu besujud, lalu beliau bersalam kepada mereka lalu mereka bubar. (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua kali, sekali di 'Usfan dan sekali di Bani Sulaim.
Musnad Ahmad 15986: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] berkata: saya telah mendengar [Mujahid] menceritakan dari [Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi] berkata: Syu'bah berkata: dia telah menulisnya untukku dan saya membaca di hadapannya dan saya juga telah mendengarnya darinya dia menceritakannya, tapi saya saya menghapalnya dari kitab, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berada pada shaf yang menghadapi musuh di 'Usfan yang dalam pasukan orang-orang musyrik terdapat Khalid bin Al Walid, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat zhuhur bersama mereka kemudian orang-orang musyrik mengatakan, "Sesungguhnya mereka memiliki shalat setelah ini yang mereka lebih cintai daripada anak-anak dan harta-harta mereka" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat ashar bersama mereka, lalu mereka membariskan mereka dua shaf di belakang beliau. (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam rukuk bersama mereka semuanya. Tatkala mereka mengangkat kepala mereka, maka shaf yang berada di belakang beliau bersujud sedang yang di belakangnya tetap berdiri. Tatkala mereka telah mengangkat kepala mereka, maka shaf yang di belakangnya bersujud untuk rukuk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: lalu shaf yang di depan tersebut mundur dan shaf yang berada di belakangnya maju, lalu masing-masing menempati tempat temannya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memimpin rukuk bersama mereka semuanya. Tatkala mereka mengangkat kepalanya dari rukuk, maka shaf yang berada di belakangnya dan yang lainnya tetap berdiri, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan salam kepada mereka.
Musnad Ahmad 15987: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat khauf sedang kaum musyrikin berada di antara mereka dan arah kiblat selama dua kali, sekali di Bani Sulaim dan sekali di 'Usman.
Musnad Ahmad 15988: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu 'Ayyasy] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang pada waktu paginya membaca, 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALA KULLI SYAI'IN QADIIR, (tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Mu, baginya kerajaan dan pujian dan baginya pujian dan dia Maha Menentukan atas segala sesuatu) ' maka baginya bagaikan membebaskan budak dari anak Isma'il dan dicatat baginya sepuluh kebaikan dan dihapusknnya sepuluh keburukan dan diangkat dengan sepuluh derajat dan dia terbentengi dari setan sampai waktu sorenya dan apabila pada waktu sorenya dia kembali berdoa seperti waktu paginya maka akan mendapatkan sebagaimana waktu paginya sehingga datang waktu pagi". (Abu 'Ayyasy Az-Zuraqi Radliyallahu'anhu) berkata: maka ada seorang laki-laki yang melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana orang tidur lalu berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu 'Ayyasy telah meriwayatkan darimu hal ini dan itu (sebagaimana dalam hadits) maka dia berkata: "Benarlah Abu 'Ayyasy."
Musnad Ahmad 15989: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] dari ['Amr bin Al Qary] dari [Bapaknya] dari [kakeknya, 'Amr bin Al Qary] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi dan meninggalkan Saad karena sakit, ketika keluar menuju Hunain. Tatkala sampai dari Ji'ranah karena umrah, dia menemuinya dalam keadaan sakit yang akut, lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai harta dan saya dalam keadaan kalalah (mayat yang tidak mempunyai orang tua maupun anak) apakah harus meninggalkan warisan dengan hartaku semuanya atau saya sedekahkan saja. Beliau bersabda: "Tidak". Dia berkata: apakah saya berwasiat dengan dua pertiga? Beliau bersabda: "Tidak". Dia berkata: apakah saya berwasiat dengan setengahnya? Beliau bersabda: "Tidak". Dia berkata: apakah saya berwasiat dengan sepertiganya? Beliau bersabda: "Ya, dan itu sudah banyak". Dia berkata: 'Wahai Rasulullah, saya meninggal dalam rumah yang saya telah keluar darinya saat berhijrah.' Beliau bersabda: "Sesungguhnya saya sangat mengharap semoga Allah mengangkat kamu lalu dia melukai suatu kaum dan orang yang lain bisa mengambil manfaat darimu, Wahai 'Amr bin Al Qari, jika Saad meninggal setelahku maka kuburkanlah di sini menuju jalan ke Madinah" dan beliau memberi isyarat dengan tangannya begini.'
Musnad Ahmad 15990: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] dari [Simak] dari [Abdul Aziz bin Abdullah bin 'Amr Al Qurasyi] berkata: telah menceritakan kepadaku [orang yang menyaksikan] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh untuk merajam seseorang di antara Makkah dan Madinah. Tatkala laki-laki tersebut terkena batu kemudian dia kabur, ketika disampaikan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Mengapa kalian tidak membiarkan dia"?
Musnad Ahmad 15991: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Daud bin Qais Ash-Shan'ani] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Wahab] dari [Bapaknya] berkata: telah menceritakan kepadaku [Fannaj] berkata: Aku bekerja di Dainabadz dan mengobati, maka datanglah Ya'la bin Umayyah seorang 'Amir di Yaman bersama beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu datanglah seorang laki-laki dari rombongan, tatkala aku berada di pekarangan mengatur sirkulasi air, laki-laki tersebut membawa kantong yang berisi buah kelapa lalu di duduk di tepian air, kemudian dia memecah kelapa tersebut dan memakannya, kemudian menunjuk kepada Fannaj seraya berkata: "Wahai orang Persai, mendekatlah." Lalu aku pun mendekatinya, laki-laki itu berkata kepada Fannaj, "Maukah engkau menjamin untukku untuk menanam kelapa di atas air?, maka Fannaj berkata kepadanya, "Apa keuntungannya untukku?" maka laki-laki tersebut berkata 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang aku mendengarnya langsung dengan kedua telingaku, "Barangsiapa menanam suatu pohon lalu dia bersabar untuk merawatnya sampai berbuah, maka segala sesuatu yang mengenai buahnya akan menjadi sebuah sedekah di sisi Allah", maka Fannaj berkata: "Apakah engkau mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?, dia pun menjawab, "Benar" Fannaj berkata: "Aku akan berjanji untuk merawat semua tanaman dan kelapa tersebut". (Fannaj Radliyallahu'anhu) berkata: di antaranya adalah kelapa Dainabadz.
Musnad Ahmad 15992: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abu Yazid] sesungguhnya [Abdurrahman bin Thariq bin 'Alqamah] mengabarinya dari [pamannya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jika beliau mendatangi sebuah tempat dari Ya'la, 'Ubaidullah menasabkan pada arah kiblat lalu berdoa. [Rauh] berkata: dari [Bapaknya] dan [Ibnu Bakar] berkata: dari [Umhi].
Musnad Ahmad 15993: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Humaid Al A'raj] dari [Muhammad bin Ibrahim At-Taimi] dari [Abdurrahman bin Mu'adz] dari [salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada orang-orang di Mina, lalu mereka kembali pada tempat singgah mereka, lalu beliau bersabda: "Hendaknya Orang Muhajirin singgah di sini dan beliau menunjukkan ke arah kanan kiblat dan orang Anshar di sini, dan beliau menunjukkan arah kiri kiblat lalu orang-orang bertempat tinggal di sekitar mereka. (salah seorang sahabat radliyallahu'anhu) berkata: dan beliau mengajarkan tatacara ibadah mereka lalu penduduk Mina membuka pendengaran mereka sampai terdengar di tempat singgah mereka. (salah seorang sahabat radliyallahu'anhu) berkata: saya telah mendengar beliau bersabda: "Lemparlah jumrah dengam kerikil yang kecil". Abdullah berkata: saya telah mendengar Mush'ab Az-Zubairi berkata: Abu Thalhah orang yang punya kisah, datang kepada Malik bin Anas, lalu berkata: Wahai Abu Abdullah sesungguhnya ada suatu kaum yang mereka melarangku untuk menceritakan hadits ini, semoga Allah merahmati Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Perkasa, dan atas Muhammad dan pada Ahli Baitnya, dan para istrinya, lalu Malik berkata: ceritakanlah hadits itu dan sampaikan perkataannya.
Musnad Ahmad 15994: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: telah menceritakan kepadaku [Humaid bin Qais] dari [Muhammad bin Ibrahim At-Taimi] dari [Abdurrahman bin Mu'adz At-Taimi] berkata: dia adalah salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah lalu menyebutkan hadits.
Musnad Ahmad 15995: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Aysja'i] dari [Sufyan] dari [Al `a'masy] dari [Hilal bin Yisaf] dari [seorang laki-laki] dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan datang suatu kaum yang mengadakan suatu perjanjian, maka barangsiapa yang membunuh salah seorang dari mereka, dia tidak akan dapat mencium bau surga, padahal baunya dapat dicium sejauh perjalanan tujuh puluh tahun."
Musnad Ahmad 15996: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Abdul Hamid bin Shaifi] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] berkata: sesungguhnya Shuhaib mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan di hadapannya ada kurma dan roti. Lalu beliau bersabda: "Dekatkanlah dan makanlah!" (Shuhaib bin Sinan radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia memakan kurmanya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, "Di matamu ada sebuah penyakit", lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, saya akan makan dari arah yang lain. (Shuhaib bin Sinan radliyallahu'anhu) berkata: lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersenyum.
Musnad Ahmad 15997: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Al Habhab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sufyan] dari ['Atha` bin As Sa`ib] berkata: saya telah mendengar [Abdurrahman bin Al Hadlrami] berkata: telah mengabarkan kepadaku [seseorang yang telah mendengar Nabi] shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan ada dari umatku suatu kaum yang mereka akan di beri seperti pahala orang yang pertama, lalu mereka mengingkari kemungkaran".
Musnad Ahmad 15998: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah bin Mudlar] dari [beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya, "Diantara kalian ada beberapa laki-laki, saya tidak akan memberi mereka sesuatupun, saya mewakilkan kepada mereka. Di antara mereka Furat bin Hayyan". (sebagian sahabat radliyallahu'anhum) berkata: dari Bani 'Ijl.
Musnad Ahmad 15999: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman Abdullah bin Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Zumail, Simak] berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki dari Bani Hilal], berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh zakat terhadap orang yang kaya ataupun kepada orang yang kuat."
Musnad Ahmad 16000: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bakr bin 'Amr] dari [Abdullah bin Hubairah] dari [Abdurrahman bin Jubair] sesungguhnya dia menceritakannya [seseorang yang telah melayani] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama delapan tahun, sesungguhnya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika didekatkan kepada beliau makanannya membaca, BISMILLAH (Dengan menyebut nama Allah) dan jika telah selesai dari memakan, beliau membaca: ALLAHUMMA AT'AMTA WA ASQAITA WA AGHNAITA WA AQNAITA WA HADAITA WA AHYAITA FA LAKA Al HAMD 'ALA MA A'THAITA (Ya Allah, Engkau telah memberi makan, minum, kecukupan, keridlaan, petunjuk dan kehidupan. Bagi-Mulah pujian atas apa yang telah Engkau berikan).
Musnad Ahmad 16001: Telah menceritakan kepada kami [Mua`ammal bin Isma'il], Abu Abdurrahman berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Umair] dari [Munib] dari [pamannya] berkata: telah sampai berita kepada [seorang laki-laki dari salah seorang sahabat] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sesungguhnya dia menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang menutupi aib saudaranya yang muslim di dunia, Allah akan menutupinya pada Hari Kiamat", lalu dia berjalan di Mesir lalu dan bertanya tentang hadits, (sahabat radliyallahu'anhu itu menjawab) berkata: ya, saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menutupi saudaranya muslim di dunia niscaya Allah menutupi aibnya pada Hari Kiamat." Dia berkata dan saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Musnad Ahmad 16002: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Laits] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] sesungguhnya [Junadah bin Abu Umayyah] menceritakannya sesungguhnya seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagian berkata: sesungguhnya hijrah telah terputus lalu mereka berselisih dalam masalah itu. (Junadah bin Abu Umayyah radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya berkata: Wahai Rasulullah, orang-orang mengatakan bahwa hijrah telah terputus. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hijrah tidak terputus selama masih ada jihad."
Musnad Ahmad 16003: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepadaku [Laits] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dan [Sulaiman bin Yasar] dari [salah seorang dari Anshar] dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sesungguhnya Al Qasamah (bersumpahnya lima puluh orang laki-laki untuk membuktikan bahwa seseorang tidak terlibat tindak pembunuhan) pada masa Jahiliyah, yaitu qasamah darah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melestarikan hukum yang ada pada masa jahiliyyah tersebut, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan dengan hukum qasamah tersebut antara beberapa orang dari Anshar dari Bani Haritsah yang menuntutnya atas seorang Yahudi.
Musnad Ahmad 16004: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id Al Jurairi] berkata: saya telah mendengar ['Ubaid bin Al Qa'qa'] menceritakan kepada seorang [laki-laki dari Bani Hanzhalah] berkata: ada seorang laki-laki yang memandang sepintas pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau sedang shalat, beliau membaca dalam shalatnya: Ya Allah, ampunilah dosaku dan luaskanlah pada rumahku dan berilah berkah pada semua rizki yang Engkau berikan kepadaku"
Musnad Ahmad 16005: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Imran] berkata: saya berkata kepada Jundub, sesungguhnya saya telah berbaiat kepada mereka maksudnya kepada kelompok Ibnu Az Zubair, sehingga mereka menghendaki agar saya berangkat bersama mereka menuju Syam. Lalu Jundub berkata 'tahanlah', lalu saya berkata: 'mereka menolaknya', Jundub berkata: 'Tebuslah dengan hartamu.' (Abu 'Imran radliyallahu'anhu) berkata: mereka menolaknya kecuali jika saya mau berperang bersama mereka dengan membawa pedang. Lalu Jundub, telah menceritakan kepadaku [Fulan], Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Akan datang orang yang terbunuh pada Hari Kiamat dengan orang yang membunuhnya, lalu berkata: Wahai Rabb! Tanyakanlah kepada orang ini, dengan alasan apa dia membunuhku? Syu'bah berkata: saya yakin dia berkata: Dia berkata: atas dasar apa kau membunuhnya?, maka dia menjawab, saya membunuh untuk membela kerajaan (kekuasaan) si fulan. (Abu 'Imran radliyallahu'anhu) berkata: lalu Jundub berkata: maka takutlah terhadap pembunuhan karena dorongan seperti itu.
Musnad Ahmad 16006: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nuh] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sumai] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] dari [seseorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: saya telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menuangkan pada kepalanya dengan air dengan dengan bejana, entah karena panas atau karena haus padahal beliau sedang berpuasa, lalu beliau tetap berpuasa sampai beliau di Kadid, lalu beliau meminta air dan berbuka dan orang-orang berbuka pada saat tahun terjadinya Fathu Makkah.
Musnad Ahmad 16007: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Sumai] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits] dari [seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam], Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa dalam suatu perjalanan pada saat Fathu Makkah, dan beliau memerintahkan para sahabatnya untuk berbuka dan bersabda: "Kalian akan menjumpai musuh kalian, maka perkuatlah fisik kalian" Lalu ada yang bertanya 'Wahai Rasulullah, sebagian orang berpuasa karena anda berpuasa.' Tatkala sampai di Kadid beliau berbuka. Orang yang telah menceritakan kepadaku berkata: sungguh saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memercikkan air pada kepalanya karena panas dan beliau dalam keadaan puasa.
Musnad Ahmad 16008: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Asy'ats] berkata: telah menceritakan kepadaku [Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah] berkata: saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di pasar Dzil Majaz, beliau melewati sela-selanya. Beliau bersabda: "Wahai manusia, katakanlah LAA ILAAHA ILLALLAAH (tidak ada tuhan selain Allah) maka kalian akan beruntung." (Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah radliyallahu'anhu) berkata: Abu Jahal melemparkan tanah kepada beliau dan berkata: Wahai manusia jangan sampai orang ini menyesatkan kalian dari agama kalian. Dia hanya menginginkan agar kalian meninggalkan tuhan-tuhan kalian, kalian meninggalkan Lata dan Al Uzza. (Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah radliyallahu'anhu) berkata: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menoleh kepadanya. (Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah radliyallahu'anhu) berkata: kami bertanya, berikan tanda-tanda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami! Dia menjawab, beliau memakai dua mantel yang berwarna, tinggi beliau sedang dan banyak dagingnya, wajahnya bagus, rambutnya sangat hitam, kulitnya putih sangat dan rambutnya lebat.
Musnad Ahmad 16009: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Al Asy'ats] dari [Al Aswad bin Hilal] dari [seorang dari kaumnya] berkata: dia berkata pada masa ke khilafahan 'Umar Al Khattab, tidak akan mati 'Utsman sehingga dia diangkat menjadi seorang khilafah. Kami bertanya, 'Dari mana kamu mengetahui hal itu?. Dia menjawab, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tadi malam aku bermimpi seolah-olah tiga sahabatku ditimbang, Abu Bakar ditimbang dan timbangan begitu berat, 'Umar ditimbang dan timbangan begitu berat, kemudian 'Utsman namun sahabat kami menguranginya dan dia adalah orang yang shalih."
Musnad Ahmad 16010: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Muhajir Abu Al Hasan] dari [seorang yang sudah tua yang mendapatkan masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: saya keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, lalu kami melewati seorang laki-laki yang sedang membaca, QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN, maka beliau bersabda: "dia telah terbebas dari syirik", dan yang lainnya membaca QUL HUWA AllAHU AHAD, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dengan surat itu, wajib baginya mendapatkan surga."
Musnad Ahmad 16011: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku bapakku dan Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Humran bin A'yan] dari [Abu Ath-Thufail] dari [Fulan bin Jariyah Al Anshary] berkata: Rasulullah bersabda: "Saudaramu An-Najasyi telah meninggal, maka shalatilah dia."
Musnad Ahmad 16012: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar Al Hanafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja'far] dari ['Amr bin Syua'ib] dari [anak perempuan Kardamah] dari [bapaknya] sesungguhnya bapaknya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Aku bernadzar untuk menyembelih tiga ekor untaku, maka beliau bersabda: "Jika nadzar dalam suatu perkumpulan Jahiliyyah ataupun hari raya dari hari raya orang Jahiliyyah ataupun untuk berhala, janganlah kamu melaksanakan nadzarmu, tetapi apabila untuk selain hAl hal tersebut penuhilah nadzarmu" Dia bertanya, "Wahai Rasulullah, ibu dari anak wanita ini meniatkan untuk berjalan, apakah saya harus berjalan untuknya?", beliau menjawab, Ya.
Musnad Ahmad 16013: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Sa'id bin Abdul Aziz At-Tanukhi] berkata: telah menceritakan kepada kami [budak milik Yazid bin Nimran] berkata: telah menceritakan kepadaku Yazid bin Nimran berkata: saya pernah bertemu [seseorang yang hanya bisa duduk di tempatnya], lalu saya bertanya kepadanya. Dia lantas menceritakan suatu peristiwa, 'Saya pernah lewat di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika beliau shalat) dan saya saat itu menunggang keledai betina atau keledai-si perawi tidak ingat, lalu beliau bersabda: "Dia telah memutus shalat kami semoga Allah memutus nama baiknya setelah meninggal, dan jadikanlah ia hanya bisa duduk."
Musnad Ahmad 16014: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] yaitu Syaiban dari [Laits] dari [Syahr] berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Anshari] penggembala unta Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala beliau mengutusnya, beliau berkata 'Engkau telah kembali?, saya menjawab, benar Wahai Rasulullah, apa yang anda perintahkan, dengan segala hal yang bisa merusaknya?. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Sembelihlah, lalu taruhlah sandalnya pada darahnya kemudian letakkanlah pada dua pipinya atau pada sampingnya dan janganlah kamu memakannya, baik kamu atau kenalan-kenalanmu."
Musnad Ahmad 16015: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Sulaiman bin Suhaim] dari [Ibunya, anak perempuan Abu Al Hakam Al Ghifari] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh ada seseorang laki-laki yang telah mendekati surga sampai jarak antara dia dengan surga tinggal seukuran satu dzira' (hasta), lalu dia mengucapkan sepatah kata yang bisa menjauhkannya dari surga melebihi jauhnya dari Shan'a.
Musnad Ahmad 16016: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Amr bin Mu'adz Al Asyhali] dari [neneknya] sesungguhnya dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai kaum wanita mukmin, janganlah seorang diantara kalian menyepelekan hadiah untuk tetangganya walau hanya dengan kaki kambing yang dimasak (dipanggang)."
Musnad Ahmad 16017: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] dan [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hasan bin Muslim] dari [Thawus] dari [seseorang laki-laki yang mendapati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Thawaf itu layaknya shalat, maka jika kalian berthawaf sedikitkanlah bicara" Dalam hal ini [Ibnu Bakar] tidak memarfukkannya.
Musnad Ahmad 16018: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Al Asy'ats bin Sulaim] dari [Bapaknya] dari [seorang laki-laki dari Bani Yarbu'] berkata: saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya mendengarnya, beliau berbicara kepada orang-orang, beliau bersabda: "Tangan orang yang memberi itu yang berada diatas, Dahulukan pemberian kepada ibumu, bapakmu dan saudara laki-lakimu, lalu yang terdekat, lalu yang terdekat". (seorang laki-laki dari Bani Yarbu' Radliyallahu'anhu) berkata: lalu ada seorang laki-laki yang berkata: Wahai Rasulullah, Juga untuk Bani Tsa'labah yang telah bertindak kejahatan kepada si fulan?. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah, bahwasanya seseorang terlarang bertindak aniaya kepada lainnya".
Musnad Ahmad 16019: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Al Arzaq bin Qais] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya, jika dia menyempurnakannya maka akan ditulis secara sempurna. Jika dia tidak menyempurnakannya, maka Allah Azza wa jalla berfirman: 'Lihatlah kalian, apakah kalian mendapatkan pada hamba-Ku amalan sunah sehingga menjadi sempurna kewajibannya?, lalu zakatnya demikian juga, semua amal akan diperiksa seperti itu."
Musnad Ahmad 16020: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Muhallab bin Abu Shufrah] dari [salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya taksir mereka pasti akan menyerang kalian pada malam ini, jika mereka melakukannya maka sandi kalian adalah HAMIM, LA YUNSHARUN."
Musnad Ahmad 16021: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Fudlail] dari [Khalid Al Hadza`] dari [Abu Tamimah] dari [seorang laki-laki dari kaumnya] sesungguhnya dia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam didatangi oleh seorang laki-laki lalu bertanya, apakah kamu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau berkata: kamu adalah Muhammad?. Lalu beliau menjawab, Ya. Dia berkata: kepada apa kamu berseru? Beliau menjawab, saya menyeru kepada Allah Azza wa jalla Yang Maha Esa, jika kamu tertimpa bahaya lalu kamu meminta kepada-Nya maka Dia akan menghilangkannya. Dan jika ada tahun masa paceklik yang datang pada kalian lalu kamu meminta kepada-Nya maka Dia akan menumbuhkannya. Jika kamu berada pada tanah yang tandus, lalu kamu hilang, lalu meminta kepada-Nya maka Dia akan mengembalikanmu. (seorang laki-laki dari kaumnya radliyallahu'anhu) berkata: lalu orang itu masuk Islam, lalu berkata: 'Berilah wasiat kepadaku Wahai Rasulullah.' Beliau bersabda kepadanya, "Janganlah kamu mencela sesuatu pun". Atau berkata: "Seorang pun." Al Hakam ragu. (seorang laki-laki radliyallahu'anhu) berkata: karenanya saya tidak pernah mencela unta maupun kambing sekalipun semenjak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi wasiat kepadaku. (Rasulullah juga berwasiat) Janganlah kamu menganggap remeh suatu kebaikan walaupun kamu hanya tersenyum kepada saudaramu ketika kamu sedang berbicara dengannya. Kosongkan embermu untuk kau isikan kepada bejana orang yang meminta air dan pakailah pakaian setengah betis. Jika kamu merasa berat maka sampai mata kaki. Hindarilah isbal (menurunkan pakaian sampai menutupi mata kaki) dalam pakaian sesungguhnya itu merupakan bagian dari kesombongan. Sedang Allah Tabaroka Wa Ta'ala tidak menyukai orang yang sombong."
Musnad Ahmad 16022: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Muhajir Ash-shaigh] dari [seorang yang tidak ada namanya dari kalangan sahabat] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sesungguhnya dia mendengar seorang laki-laki yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca 'QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN', beliau bersabda: "Orang ini telah terbebas dari syirik", dan telah mendengar yang lainnya membaca, 'QUL HUWAAllAHU AHAD', lalu (Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Sedangkan orang ini, sungguh dia telah diampuni."
Musnad Ahmad 16023: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: tatkala [Hasan bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Az Zubair] dari ['Amr bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [sebagian sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengobati seseorang dengan cara kay (metode pengobatan dengan cara mengunakan besi yang dipanaskan dan disundutkan ke organ yang sakit) kepada Saad atau As'ad bin Zurarah pada tenggorokannya karena luka dan bersabda: "Saya anggap tidak masalah dari Saad atau As'ad bin Zurarah."
Musnad Ahmad 16024: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari ['Ubaidullah bin Abu Ja'far] dari [Al Fadl bin 'Amr bin Umayyah] dari [Bapaknya] berkata: saya telah mendengar [beberapa orang yang mereka saling menceritakan] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika budak wanita dimerdekakan maka dia berhak melakukan pilihan (ikut majikan atau meninggalkannya) selama dia belum digauli, jika dia mau maka dia bisa meninggalkan majikannya. Sebaliknya jika telah digauli maka dia tidak boleh memilih dan dia tidak bisa meninggalkan tuannya".
Musnad Ahmad 16025: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Abu Ja'far] dari [Al Fadl bin Al Hasan bin 'Amr bin Umayyah Adl-Dlamri] berkata: saya telah mendengar [beberapa orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam] yang menceritakan sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang budak wanita dimerdekakan dan dia di bawah seorang budak laki-laki, maka urusannya berada di tangannya sehingga dia yang memutuskannya. Namun jika dia telah digauli, maka dia adalah istrinya dan dia tidak bisa meninggalkan (budak laki-laki tersebut) ".
Musnad Ahmad 16026: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Yazid bin Yazid] yaitu Ibnu Jabir dari [Khalid bin Al Lajlaj] dari [Abdurrahman bin 'A`isy] dari [beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui mereka pada suatu pagi dalam keadaan yang sangat baik dan berseri-seri wajahnya, terang wajahnya, lalu bersabda: "Tidak ada yang menghalangiku, padahal telah datang Rabku Azzawajalla tadi malam dengan wajah sangat mempesona." Dia (Allah Azza wa jalla) berkata: 'Wahai Muhammad', saya menjawab, 'Ya Wahai Rabku.' Dia bertanya, dalam masalah apa para Malaikat yang tinggi saling berselisih, saya menjawab, saya tidak tahu Wahai Rabku. Dia berkata seperti itu dua kali atau tiga kali. Lalu Dia (Rab Muhammad) meletakkan kedua telapak tangannya antara kedua pundakku, lalu saya merasakan dinginnya di antara kedua dadaku sehingga Dia menampakkan kepadaku apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, lalu beliau membaca ayat ini, 'Dan Demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin. lalu Dia berfirman, Wahai Muhammad, dalam masalah apa para Malaikat yang tinggi saling berselisih?, saya menjawab, dalam masalah kaffarat (penghapusan dosa-dosa). Apakah kafarat itu? Saya menjawab, berjalan kaki menuju jamaah shalat dan duduk di masjid untuk menanti shalat-shalat ditegakkan dan meratakan berwudlu saat-saat tidak suka. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang melakukan hal itu maka dia akan hidup dengan baik dan meninggal dalam keadaan baik dan keadaannya dengan kesalahannya sebagaimana hari dia dilahirkan oleh ibunya, dan yang termasuk mengangkat derajat adalah perkataan yang baik, menyebarkan salam, memberi makanan, shalat malam saat manusia dalam keadaan tidur." Dia berfirman, "Wahai Muhammad, jika kamu shalat maka bacalah: Ya Allah, sesungguhnya saya meminta kepada-Mu kebaikan-kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin dan kamu dalam keadaan bertaubat kepada-Ku, dan jika Engkau menghendaki fitnah pada manusia, tolong wafatkanlahku dalam keadaan tidak terkena fitnah.
Musnad Ahmad 16027: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zubairi Muhammad bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Israil] dari [Simak] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Aziz bin Abdullah bin 'Amir] berkata: telah menceritakan kepadaku [seseorang yang telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam], beliau memerintahkan seorang laki-laki untuk dirajam di lokasi antara Makkah dan Madinah. Tatkala dia merasakan sentuhan batu dia pergi dan kabur, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kenapa kalian tidak membiarkannya?."
Musnad Ahmad 16028: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Suraij bin An-Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Khalad Al Hadza'] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [seorang laki-laki] berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, kapankah anda dijadikan Nabi?" Beliau menjawab, "Tatkala Adam masih berupa ruh dan jasadnya."
Musnad Ahmad 16029: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan] sesungguhnya [seorang yang sudah tua dari Bani Salith] mengabarinya berkata: saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saya mengajak bicara beliau tentang tawanan perang dari kalangan anak-anak dan wanita yang kami dapatkan pada masa jahiliyah. Beliau saat itu sedang duduk dengan membawa lingkaran yang telah dilingkarkan dan beliau mengajak bicara orang-orang -Dan ketika itu beliau memakai sarung dari kain berjahit yang warna merahnya yang sangat tebal-(Orang tua bani Salith) itu berkata: saya mendengar (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda dan beliau memberi isyarat dengan jarinya, "Seorang muslim itu saudara muslim lainnya, tidak boleh menganiayanya dan tidak boleh merendahkannya. Takwa itu letaknya di sini, takwa itu letaknya di sini." beliau mengatakannya yang maksudnya di hati.
Musnad Ahmad 16030: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Sa'ad Abu Daud Al Hafari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya bin Abu Za`idah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'ad bin Thariq] dari [Bilal bin Yahya] dari ['Imran bin Husain] berkata: telah mengabarkan kepadaku [seorang Badui], sesungguhnya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang ditakutkan pada orang Quraisy kecuali diri mereka". Saya bertanya, "Apa yang terjadi pada mereka?". Beliau menjawab, "Mereka adalah orang yang sangat pelit, rakus dan sangat besar perutnya. Jika umurmu panjang, sungguh kamu akan dapat melihat mereka, mereka membuat fitnah pada manusia sehingga kamu melihat manusia antara mereka sebagaimana kambing yang berada di antara dua telaga. Terkadang ke sini sekali dan terkadang ke sana sekali."
Musnad Ahmad 16031: Telah menceritakan kepada kami [Az Zubairi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Simak] dari [Ma'bad bin Qais] dari [Abdullah bin 'Umair] atau 'Amirah berkata: telah menceritakan kepadaku [suami anak perempuan, Abu Lahab] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami ketika saya menikah dengan anak perempuan Abu lahab, lalu beliau bertanya, "Bukankah hal ini hanyalah sia-sia belaka?."
Musnad Ahmad 16032: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali] dari [Yahya] yaitu Ibnu Abu Katsir berkata: telah menceritakan kepadaku [Hayyah At-Tamimi] sesungguhnya [Bapaknya] mengabarinya, ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anggapan ada Ham (keyakinan orang jahiliyah bahwa tulang mayat dapat berubah menjadi burung) adalah tidak ada kebenarannya sama sekali, dan 'ain (kedengkian yang timbul dari orang yang jahat) itu adalah benar dan tiyarah yang paling benar adalah Al fa'l (perkataan yang baik)."
Musnad Ahmad 16033: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] dan [Abdushshomad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Ja'far] dari ['Atha` bin Yasar] dari [beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: tatkala ada seorang yang shalat dalam keadaan isbal (memanjangkan kainnya sampai bawah mata kaki) pada sarungnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, "Pergilah dan berwudlulah". (beberapa sahabat radliyallahu'anhum) berkata: lalu orang itu pergi dan wudlu, lalu datang lagi. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, "Pergilah dan berwudlulah." (beberapa sahabat radliyallahu'anhum) berkata: lalu dia pergi dan berwudlku, kemudian datang. lalu (beberapa sahabat radliyallahu'anhum) bertanya, kenapa anda Wahai Rasulullah, kenapa anda memerintahkannya untuk berwudlu kemudian anda diam?. Beliau menjawab, "Dia shalat sedangkan dia dalam keadaan musbil sarungnya, sesungguhnya Allah Azza wa jalla tidak menerima shalat seorang hamba yang sarungnya isbal."
Musnad Ahmad 16034: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Muhammad An-Naqid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidah bin Humaid Adl-Dlab'i] dari [Abdullah bin Abdullah] dari [Abdurrahman bin Abu Ya'la] dari [Dzil Ghurrah] berkata: seorang Badui datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berjalan, lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, terkadang waktu shalat datang saat kami di kandang unta, apakah kami boleh shalat di dalamnya? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak." (orang Badui) berkata: apakah kami harus berwudlu karena dagingnya?. Beliau menjawab, ya. (orang Badui) berkata: bolehkah kami shalat di kandang kambing?, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya." (orang Badui) berkata: apakah kami harus berwudlu dari dagingnya?, maka beliau menjawab, tidak.
Musnad Ahmad 16035: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ubaidah] yaitu Al Haddad, berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muslim] dari [Yazid bin Abu Manshur] dari [Dzil Lihyah Al Kilabi] sesungguhnya dia berkata: Wahai Rasulullah, adakah kita beramal untuk urusan yang baru akan ditetapkan ataukah memang telah ditetapkan?. Beliau bersabda: "Tidak, tapi untuk urusan yang telah ditetapkan" lalu (Dzil Lihyah Al Kilabi radliyallahu'anhum) berkata: "Kalau begitu untuk apa kita beramal?" Beliau bersabda: "Semuanya akan dimudahkan sesuai dengan apa yang dicipta baginya."
Musnad Ahmad 16036: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Abdullah Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Sahal bin Aslam Al 'Adawi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Manshur] dari [Dzil Lihyah Al Kilabi] berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, apakah kami beramal pada urusan yang tengah akan ditetapkan ataukah amalan yang telah ditetapkan?. Beliau bersabda: "Pada urusan yang telah ditentukan" lalu (Dzil Lihyah Al Kilabi radliyallahu'anhum) berkata: "Kalau begitu untuk apa kita beramal?" Beliau bersabda: "Beramallah, semuanya akan dimudahkan sesuai dengan apa yang dicipta baginya."
Musnad Ahmad 16037: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Al Hakam bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dlamrah bin Rabi'ah] dari ['Utsman bin 'Atha`] dari [Abu Imran] dari [Dzil Ashabi'] berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, jika kami diuji dengan panjang umur setelah anda, maka anda menyuruh Kemana?. Beliau bersabda: "Pergilah ke Baitul Maqdis, semoga akan lahir darimu keturunan yang akan pergi ke masjid itu baik pagi maupun sore harinya".
Musnad Ahmad 16038: Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Al Hakam bin Musa] telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] berkata: telah mengabarkan kepada kami dari [Bapaknya] dari [Dzil Jausyan Adl-Dlababi], berkata: saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan anak penunggang kudaku yang bernama Al Qarha' setelah beliau selesai membereskan Ahli Badar, lalu saya berkata: Wahai Muhammad sesungguhnya saya datang untuk menemui kamu dengan anak (penunggang kuda) Al Qarha` ini agar anda bersedia mengambilnya. Beliau bersabda: "Saya tidak berminat dengannya, namun jika kau mau, saya akan menggantikan anak penunggang kudamu dengan baju besi dari Badar yang sangat mahal". Saya berkata: saya tidak akan menukarkannya hari ini dengan barang lain. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Saya tidak ada keperluan dengan anak itu" lalu bersabda: "Wahai Dzal Jausyan!, tidak sebaiknyakah engkau masuk Islam, lalu kamu menjadi menjadi orang yang pertama-tama dalam urusan agama ini?". Saya berkata: tidak. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Kenapa?" Saya menjawab, saya melihat kaummu telah tertipu denganmu. Beliau bersabda: "Bagaimana kabar yang sampai padamu tentang lokasi-lokasi mereka terbunuh di Badar?." (Dzil Jausyan) berkata: ya, telah sampai berita itu kepadaku.Beliau bersabda: "Jika kamu masuk Islam, kami memberimu hadiah". Saya (Dzil Jausyan) berkata: "Saya mau masuk Islam asalkan engkau bisa menguasai Makkah dan tinggal disana". Beliau bersabda: "Semoga jika kau masih hidup, kamu bisa menyaksikan hal itu". Lalu beliau bersabda: "Wahai Bilal, ambilah tas orang ini dan isilah dengan kurma Ajwah". Tatkala saya hendak berangkat beliau bersabda: "Sesungguhnya dia termasuk penunggang kuda terbaik di Bani 'Amir". (Dzil Jausyan) berkata: demi Allah, ketika saya bersama dengan keluarga pada suatu tempat yang rendah, datanglah orang yang berkendaraan. Saya bertanya, apa yang telah dilakukan orang-orang? Dia menjawab, "Demi Allah, Muhammad telah menguasai kakbah dan tinggal disana." Lalu saya (Dzil Jausyan) berkata: 'Uhh, aduhai seandainya saya masuk Islam saat itu dengan harapan nabi memberiku tanah Hirah (nama tempat). Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Abu Syaibah Abu Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] yaitu Ibnu Hazm dari [Abu Ishaq Al Hamdani] berkata: [Dzul Jausyan] menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberihadiah seekor penunggang kuda. Pada saat itu dia masih dalam keadaan musyrik, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menolaknya dengan bersabda: "Jika kamu mau kamu juallah kepadaku", atau "Maukah kau menjualnya untukku dan kuganti dengan baju-baju besi dari Badar?. Kemudian beliau bersabda kepadanya tidak sebaiknyakah engkau menjadi orang pertama-tama memasuki agama ini? Dia menjawab, "Menurutku, karena kaummu telah mendustakanmu dan mengusirmu serta memerangimu, lihatlah apa ang kau perbuat. Jika kamu bisa mengalahkan mereka saya akan beriman kepadamu dan saya akan mengikutimu. Jika mereka yang mengalahkanmu maka saya tidak akan mengikutimu". Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, "Wahai Dzal Jausyan, jika kamu masih hidup, " lalu menyebutkan hadits yang sama dengan yang di atas. Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] dari [Dzil-Jausyan] berkata: saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah beliau selesai dari Perang Badar dengan membawa anak penunggang kuda milikku yag bernama Al Qarha`, lalu saya berkata: "Wahai Muhammad, " lalu dia menyebutkan hadis secara sempurna.
Musnad Ahmad 16039: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahman] dari [Manshur bin Abdurrahman] dari [Ibunya] dari [Ummu 'Utsman, anak perempuan Sufyan] dia adalah Ummu Bani Syaibah yang paling tua, Muhammad bin Abdurrahman berkata: sesungguhnya dia (Ummu 'Utsman) telah berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Syaibah lalu beliau membukakan untuknya, tatkala dia memasuki rumah, lalu pulang dan telah selesai maka Syaibah kembali karena ada utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang mengharap untuk menjawabnya, maka dia mendatangi beliau, lalu beliau bersabda: "Saya melihat di dalam rumah ada suatu tanduk maka hilangkanlah." Manshur berkata: lalu telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Musafi'] dari [ibuku] dari [Ummu 'Utsman binti Sufyan] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya dalam hadits, "Sesungguhnya tidak layak di dalam rumah ada sesuatu yang sia-sia yang mengganggu orang yang shalat."
Musnad Ahmad 16040: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Manshur] dari [pamannya, Musafi'] dari [Shafiyyah binti Syaibah, Ummu Manshur] berkata: telah mengabarkan kepadaku [seorang perempuan dari Bani Sulaim] yang telah melahirkan seorang budak wanita pada salah satu kelurga kami, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus kalian 'Utsman bin Thalhah, dan pernah berkata: sesungguhnya dia (seorang perempuan dari Bani Sulaim) bertanya kepada 'Utsman bin Thalhah, mengapa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilmu. Dia menjawab, sesungguhnya saya melihat dua tanduk kambing ketika saya memasuki rumah, lalu saya lupa menyuruh kamu menutupinya, sesungguhnya tidak boleh di dalam rumah ada sesuatu yang bisa menyibukkan orang shalat. Sufyan berkata: maka dua tanduk tersebut tetap berada di rumah sampai rumah itu terbakar sehingga tanduk itu ikut terbakar.
Musnad Ahmad 16041: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Ubaidullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Shafiyah] dari [sebagian istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang dikatakan, tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari."
Musnad Ahmad 16042: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ibrahim berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin Dzakwan] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Abdullah bin Muhammad] dari [salah satu wanita mereka] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangiku sedangkan aku makan dengan tangan kiri. Aku saat itu adalah perempuan yang berumur sekitar sepuluh tahunan, maka beliau memukul tanganku sehingga jatuhlah suapanku. Lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu makan dengan tangan kirimu, sedangkan Allah Tabaraka Wa Ta'ala telah menciptakan tangan kanan untukmu", atau bersabda: "Sungguh Allah Azza wa jalla telah menetapkan tangan kananmu", Maka dia berkata: lalu aku mengubahnya dengan tangan kanan, dan aku selalu makan dengan tangan kanan tersebut setelahnya.
Musnad Ahmad 16043: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Isma'il bin Umayyah] dari [budak mereka yang bernama Muzahim bin Abu Muzahim] dari [Abdul Aziz bin Abdullah bin Khalid bin Asid] dari [seorang laki-laki Bani Khuza'ah yang bernama Mukharrasy (si bisu) atau Muharrisy], Sufyan belum memberikan nama yang jelas, tetapi sepertinya dia adalah si muharris (si bisu) dan aku belum pernah mendengarnya, sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari Ji'ranah pada malam hari untuk berumrah kemudian pulang, dan pada waktu paginya seakan-akan bermalam, maka aku melihat punggungnya seakan-akan perak yang dilebur lalu dituang dalam cetakan.
Musnad Ahmad 16044: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] dari [seorang laki-laki Bani Tsaqif] dari bapaknya sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kencing lalu memercikkan air pada kemaluannya.
Musnad Ahmad 16045: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] berkata: telah menceritakan kepada kami [Daud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari Abu Jabirah bin Adl Dlahak Al Anshari, dari saudara/saudari ayahnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan tidaklah seorangpun dari kami kecuali mempunyai satu atau dua nama panggilan. (Abu Jabirah bin Adl Dlahak Al Anshari) berkata: (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) apabila memanggil dengan laqabnya, kami berkata: "Sesungguhnya nama panggilan ini dibenci." lalu turunlah ayat: {Janganlah kalian memperolok-olok dengan nama pangilan}" (Al-Hujuraat: 11)
Musnad Ahmad 16046: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Sulaiman], seorang yang sudah tua dan sangat shalih, dan fisiknya baik, seseorang dari Madinah, berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Abdullah bin khubaib] dari [Bapaknya] dari [pamannya] berkata: kami sedang berada pada suatu majlis, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam muncul kepada kami. Lalu, menyebutkannya.
Musnad Ahmad 16047: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abbad] yaitu Ibnu Rasyid dari [Al Hasan] dari seorang laki-laki dari Bani Salith sesungguhnya dia melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam waktu itu beliau sedang duduk di depan masjidnya dalam keadaan duduk ihtiba' (posisi duduk dengan meletakkan kedua pahanya pada dadanya) dengan di atasnya ada pakaian yang ada jahitannya berwarna merah, tidak ada pakaian setelahnya, beliau bersabda: "Seorang muslim adalah sauadara muslim yang lainnya, tidak boleh menganiayanya maupun merendahkannya", lalu beliau menunjukkan dengan tangannya ke arah dadanya dan bersabda: "Takwa itu letaknya di sini."
Musnad Ahmad 16048: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Za`idah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ar Rukain bin Ar Rabi' bin 'Umailah] dari [Abu 'Amr Asy Syaibani] dari [seseorang dari Anshar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kuda itu ada tiga: Kuda yang diikat oleh seseorang di jalan Allah Azza wa jalla maka biaya untuk membelinya adalah pahala, menaikinya adalah pahala, orang yang meminjaminya ada pahala dan memberi makannya adalah pahala. Kuda yang di jadikan jaminan seseorang yang menggadaikan, maka harganya menjadi dosa dan memberi makannya juga dosa. Kuda untuk mencari nafkah, bisa jadi sebagai sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dari kefakiran jika Allah Ta'ala menghendaki."
Musnad Ahmad 16049: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Husain bin 'Urwah] berkata: telah menceritakan kepadaku [nenekku] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika ada yang diangkat menjadi pimpinan pada kalian seorang budak, yang memimpin dengan kitab Allah Azza wa jalla maka dengarkanlah dan taatilah."
Musnad Ahmad 16050: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yahya bin Hushain] dari [neneknya] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah akan memberi rahmat orang yang telah mencukur habis rambutnya, Allah akan memberi rahmat orang yang telah mencukur habis rambutnya" mereka berkata pada yang ketiga kalinya, "Dan orang yang memendekkannya" Beliau bersabda: "Dan orang yang memendekkan rambutnya."
Musnad Ahmad 16051: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur bin Hayyan Al Asadi] dari [Ibnu Najjad] dari [neneknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah orang yang meminta walaupun hanya dengan tulang kaki yang dibakar."
Musnad Ahmad 16052: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Yahya bin Hushain] dari [ibunya] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada Haji Wada', "Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah, dengarkanlah dan taatilah, walau yang memimpin kalian adalah seorang budak Ethopia yang botak, selama dia menegakkan kitab Allah Azza wa jalla".
Musnad Ahmad 16053: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Dlamrah bin Sa'id] dari [neneknya] dari [seorang wanita dari kalangan mereka] dia telah mengalami shalat dua arah kiblat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku, lalu bersabda kepadaku, "Warnailah kukumu, kenapa salah seorang dari kalian meninggalkan pacar sampai tangannya seperti tangan kaum laki-laki". (seorang wanita dari kalangan kaumnya Dlamrah Radliyallahu'anha) berkata: lalu (wanita) tidak meninggalkan pewarna kuku sampai mereka bertemu Allah Azza wa jalla, ia tetap mewarnainya walau sudah berumur delapan puluh tahun.
Musnad Ahmad 16054: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami Haitsam bin Kharijah Abdullah berkata: dan saya telah mendengarnya dari [Al Haitsam], berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafs bin Maisarah] dari [Ibnu Harmalah] dari [Abu Tsifal Al Muri] sesungguhnya dia berkata: saya telah mendengar [Rabah bin Abdurrahman bin Huwaithib] berkata: telah menceritakan kepadaku [nenekku] sesungguhnya telah mendengar [bapaknya] berkata: saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak sah shalat bagi orang yang tidak berwudlu, dan tidak ada wudlu bagi orang yang tidak menyebut Allah Ta'ala. Tidak dikatakan beriman kepada Allah orang yang tidak beriman kepadaku dan tidak dikatakan beriman kepadaku jika dia tidak mencintai Anshar." (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Iyadl] dari [Abu Tsifal] dengan hadits ini dan berkata: saya telah mendengar bapaknya sesungguhnya berkata: [Sa'id bin Zaid].
Musnad Ahmad 16055: Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Hutsaim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] dari [Khalid bin Abdullah Al Qasri] dari [Bapaknya] sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kakeknya Yazid bin Asad: "Cintalah kepada manusia sebagaimana kamu mencintai untuk dirimu."
Musnad Ahmad 16056: Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Mukram Al 'Ami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salm bin Qutaibah] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Isma'il bin Ausath] dari [Khalid bin Abdullah] dari [kakeknya, Asad bin Kurz] telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang sakit itu kesalahannya akan berjatuhan sebagaimana berjatuhannya daun dari pohon."
Musnad Ahmad 16057: Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdullah Ar Ruzi, Abu Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Atha` bin Abu Maimunah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sayyar] sesungguhnya telah mendengar [Khalid bin Abdullah Al Qasri] dia berkhutbah di atas mimbar, dia berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [kakekku] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian menyukai surga". Dia menjawab, ya. Beliau bersabda: "Cintailah pada saudaramu sebagai kamu mencintai untuk diri kamu."
Musnad Ahmad 16058: Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Al Hasan, 'Utsman bin Abu Syaibah] di Kufah pada tahun dua ratus tiga puluh dan [Ya'qub Ad-Dauraqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim bin Basyir] berkata: ['Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] berkata: saya telah mendengar [Khalid bin Abdullah Al Qari] di atas mimbar berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [kakekku, Yazid bin Asad] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, "Wahai Yazid bin Asad, Cintailah manusia sebagaimana kamu mencintai diri kamu sendiri."
Musnad Ahmad 16059: Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Abu Bakar] yaitu Al Muqadami, berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tsabit Al 'Abdi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] sesungguhnya dia memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam daging buruan namun beliau tidak menerimanya, lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) melihat pancaran ketidaksukaan pada wajah Ash-Shab, lalu bersabda: "Sebenarnya tidak ada yang menghalangi kami untuk menerima darimu, hanya karena kami dalam keadaan ihram."
Musnad Ahmad 16060: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: (Abdullah bin Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: dan ditanya tentang pasukan berkuda yang dinaiki untuk melakukan serangan terhadap anak-anak orang musyrik pada malam hari. Beliau bersabda: "Mereka" maksudnya (anak orang musyrik) tersebut adalah bagian dari bapak-bapak mereka.
Musnad Ahmad 16061: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Tidak ada hima (batasan yang tidak boleh dilanggar oleh seorang muslim) kecuali batasan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.
Musnad Ahmad 16062: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Khaitsamah, Zuhair bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku, waktu itu saya sedang berada di Abwa` atau Waddan, lalu saya memberi hadiah berupa daging keledai liar dan beliau dalam keadaan ihram namun beliau menolaknya. Tatkala beliau melihat ketidaksukaan pada wajahku, beliau bersabda: "Kami tidak menolaknya hanya karena kami sedang dalam keadaan ihram."
Musnad Ahmad 16063: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: (Ash-Shab bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) berkata: dan saya telah mendengarnya beliau bersabda: "Tidak ada hima (batasan yang tidak boleh dilanggar seorang muslim) kecuali batasan yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Musnad Ahmad 16064: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: (Ash-Shab bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) berkata: beliau ditanya tentang orang yang sedang berada di perkampungan orang musyrik yang diserang pada malam harinya, lalu para wanita mereka ditawan, juga anak-anak mereka. Beliau mengatakan, "Mereka adalah bagian dari diri mereka."
Musnad Ahmad 16065: Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Mush'ab, Az Zubairi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Abdurrahman bin Al Harits bin Abdullah bin 'Ayyasy Al Makhzumi] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Abdullah bin 'Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjaga sumur yang banyak airnya dan bersabda: "Tidak ada hima (batasan yang seharusnya tidak dilanggar oleh seorang muslim) kecuali batasan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya".
Musnad Ahmad 16066: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Mus'ab bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Masud] dari [Abdullah bin Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya dia pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keledai liar. Dia sedang berada di Abwa` atau Waddan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menolaknya. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat ketidaksukaan pada wajahku, beliau bersabda: "Kami tidak menolaknya, hanya karena kami sedang dalam keadaan ihram."
Musnad Ahmad 16067: Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muzahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Uwais Abdullah bin Uwais] saya telah mendengar darinya pada masa khilafah Al Mahdi dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] berkata: saya memberi hadiah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keledai liar yang sudah disembelih Waddan atau berkata: di Abwa`. (Ash-Shab bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) berkata: lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menolaknya. Tatkala beliau melihat keberatan pada wajahku, beliau bersabda: "Kami tidak menolaknya kecuali karena kami sedang dalam keadaan ihram."
Musnad Ahmad 16068: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: saya telah mendengar [Shalih bin Kaisan] menceritakan dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Abdullah bin Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala sedang berada di Waddan, Ash-Shab bin Jatsamah menemuinya atau beberapa orang dengan membawa keledai liar, lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menolaknya. Lalu bersabda: "Kami sedang berihram, kami tidak boleh makan hewan buruan."
Musnad Ahmad 16069: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tidak ada hima (larangan yang harus dijauhi oleh seorang muslim) kecuali hima yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya".
Musnad Ahmad 16070: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] berkata: ditanyakan, Wahai Rasulullah, sesungguhnya pasukan berkuda kami menyerang anak-anak orang musyrik. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka adalah bagian dari bapak-bapak mereka."
Musnad Ahmad 16071: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi keledai liar pada saat di Waddan, lalu beliau menolaknya dan bersabda: "Kami sedang berihram, kami tidak boleh makan hewan buruan."
Musnad Ahmad 16072: Telah menceritakan kepada kami ['Amir bin Shalih Az Zubairi] tahun seratus delapan puluh, berkata: telah menceritakan kepadaku [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tidak ada hima (larangan yang harus dijauhi oleh seorang muslim) kecuali hima yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya."
Musnad Ahmad 16073: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abu Humaid Al Himshi, Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah bin Sayyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Haiwah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Shafwan bin 'Amr] dari [Rasyid bin Sa'd] berkata: tatkala kota Isthahr dibebaskan, ada seorang yang memanggil, "Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal telah keluar". (Rasyid bin Sa'd Radliyallahu'anhu) berkata: lalu [Ash-Shab bin Jatsamah] menemui mereka. (Rasyid bin Sa'd Radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia berkata: seandainya bukan karena apa yang kalian katakan, maka saya akan mengabarkan kepada kalian. Sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dajjal tidak akan keluar sampai manusia lupa menyebutnya dan sampai para pemimpin lupa menyebutkannya di atas mimbar."
Musnad Ahmad 16074: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Humaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab bin Najdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Al Harits] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Masud] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] berkata: saya pernah bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang perkampungan orang musyrik yang kami serang pada malam hari, 'Bagaimana nasib anak-anak yang sedang berada pada pertempuran'. Beliau bersabda: "Mereka adalah bagian dari yang lainnya."
Musnad Ahmad 16075: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur Al Kausaj] dari penduduk Marwa pada tahun dua ratus dua puluh delapan, berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah yaitu Ibnu Abdullah] dari [Ibnu Abbas] mengabarinya [Ash-Sha'b bin Jatsamah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang tentang orang yang sedang berada di perkampungan orang-orang musyrik yang diserang, lalu para wanita mereka ditawan, juga anak-anak mereka. Beliau bersabda: "Mereka adalah bagian dari diri mereka."
Musnad Ahmad 16076: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrozzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah yaitu Ibnu Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] berkata: saya bertanya, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mendapatkan kaum wanita dan anak-anak orang musyrik pada penyerangan tadi malam. Beliau bersabda: "Mereka adalah bagian dari diri mereka."
Musnad Ahmad 16077: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'd, berkata: telah mengabarkan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] yaitu Ibnu Kaisan, dari [Ibnu Syihab] sesungguhnya ['Ubaidullah bin Abdullah] mengabarinya sesungguhnya [Ibnu Abbas] mengabarinya sesungguhnya [Ash-Sha'b bin Jatsamah] mengabarinya sesungguhnya dia pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berupa keledai liar, ketika dia sedang berada di Waddan, lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menolaknya. (Ash-Sha'b bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) berkata: tatkala beliau melihat kekurangpuasan pada wajahku, beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidak menolaknya darimu, hanya karena kami sedang berihram."
Musnad Ahmad 16078: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'd, berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Shalih] yaitu Ibnu Kaisan, dari [Ibnu Syihab] sesungguhnya ['Ubaidullah bin Abdullah] mengabarinya sesungguhnya [Ibnu Abbas] mengabarinya sesungguhnya [Ash-Sha'b bin Jatsamah] mengabarinya, sesungguhnya dia pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berupa keledai liar, ketika dia sedang berada di Waddan, lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menolaknya. Tatkala beliau melihat kekurangpuasan pada wajahku, beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidak menolaknya darimu, hanya karena kami sedang berihram."
Musnad Ahmad 16079: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [anak saudaraku, Ibnu Syihab] dari [pamannya] berkata: telah mengabarkan kepadaku, ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] sesungguhnya [Abdullah bin Abbas] berkata: saya telah mendengar [Ash-Sha'b bin Jatsamah Al Laitsi] berkata: saya telah memberikan hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keledai liar, di Al Abwa', lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menolaknya. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengetahui suatu ketidaksukaan pada wajahku, beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidak ingin menolaknya darimu, hanya kami sedang berihram."
Musnad Ahmad 16080: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi'] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syua'ib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] sesungguhnya [Abdullah bin Abbas] mengabarinya, sesungguhnya dia telah mendengar [Ash-Sha'b bin Jatsamah Al Laitsi] salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan, dia pernah memberi hadiah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berupa keledai liar, di Al Abwa', atau di Waddan sedangkan Nabi dalam keadaan ihram. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menolaknya. Ash-Sha'b berkata: Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengetahui suatu pada wajahku, setelah beliau mengembalikan hadiahku, beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidak ingin menolaknya darimu, hanya kami sedang berihram."
Musnad Ahmad 16081: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman bin Habib Luwain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Shalih bin Kaisan] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat sampai di daerah Al Abwa', ada seorang Badui yang memberi daging buruan kepadanya, lalu beliau menolaknya dan beliau bersabda: "Kami tidak boleh memakan buruan."
Musnad Ahmad 16082: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Amr bin Dinar] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] sesungguhnya dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa keledai liar, lalu beliau menolaknya dan bersabda: "Sesungguhnya kami sedang berihram, tidak boleh memakan buruan."
Musnad Ahmad 16083: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Khalid] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] sesungguhnya dia berkata: Wahai Rasulullah, kami menyerang perkampungan orang-orang musyrik pada malam hari, sedangkan mereka bersama dengan anak-anak mereka dan para wanita mereka, sehingga dengan terpaksa kami membunuh mereka. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka adalah bagian dari yang lainnya."
Musnad Ahmad 16084: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Qasim bin Abu Az Zinad] dari [Az Zanji] berkata: saya melihat [Az Zuhri] mewarnai kepalanya dengan warna hitam.
Musnad Ahmad 16085: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur Al Kausaj] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Syumail] yaitu An-Nadlr berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] yaitu Ibnu 'Umar, dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah Al Laitsi] berkata: dia menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beberapa hadits, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hima (larangan yang harus dijauhi oleh seorang muslim) kecuali hima yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya".
Musnad Ahmad 16086: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: (Ash-Sha'b bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) berkata: saya pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berupa keledai liar pada saat beliau sedang berihram lalu beliau menolaknya dan beliau mengetahui ketidakpuasan pada wajahku. Lalu bersabda: "Sebenarnya kami tidak menolaknya hanya karena kami sedang dalam keadaan ihram."
Musnad Ahmad 16087: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: Saya (Ash-Sha'b bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) bertanya kepadanya tentang anak-anak orang musyrik, lalu beliau bersabda: "Bunuhlah mereka bersama (bapak-bapak mereka). (Ash-Sha'b bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) berkata: namun beliau melarangnya pada perang Khaibar.
Musnad Ahmad 16088: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Az Zubair] yaitu Al Humaidi, berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah] sesungguhnya telah mendengar [Ibnu Abbas] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ash-Sha'b bin Jatsamah Al Laitsi] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika ditanya tentang orang yang sedang berada di perkampungan orang-orang musyrik yang diserang, lalu para wanita mereka ditawan, juga anak-anak mereka. Lalu beliau bersabda: "Mereka adalah bagian dari diri mereka."
Musnad Ahmad 16089: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: Saya (Ash-Sha'b bin Jatsamah Radliyallahu'anhuma) mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hima (larangan yang harus dijauhi oleh seorang muslim) kecuali hima yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya".
Musnad Ahmad 16090: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Sha'bi bin Jatstsamah]: Saya (Ash-Sha'b bin Jatsamah Radliyallahu'anhu) pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berupa daging keledai liar, di Al Abwa', atau di Waddan lalu beliau menolaknya. Tatkala beliau melihat rasa ketidakpuasan pada wajahku, beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidak ingin menolaknya darimu, hanya kami sedang berihram." Sufyan berkata: telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Dinar dengan hadits Ash-Sha'b ini, dari Az Zuhri sebelum kami bertemu dengannya, lalu dia berkata di dalamnya, "Mereka bagian dari bapaknya mereka." Tatkala Az Zuhri datang kepada kami, saya mencari-carinya, lalu dia tidak mengatakannya dan berkata: " Hanya (anak-anak tersebut) lebih baik dari mereka".
Musnad Ahmad 16091: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Daud bin 'Amr, Abu Sulaiman Adl-Dlabi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu Az Zinad] dari [Abdurrahman bin Al Harits] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu 'Abbas] sesungguhnya [Ash-Shab bin Jatsamah] berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana menurut anda tentang seseorang yang sedang berada di sebuah perkampungan dari perkampungan orang-orang musyrik, yang kami serang pada malam harinya lalu serangan kami mengenai anak-anak di bawah perut kuda-kuda kami dan kami tidak merasakan". Lalu beliau bersabda: "Anak-anak tersebut bagian dari orang-orang musyrik itu."
Musnad Ahmad 16092: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Abdullah bin 'Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] sesungguhnya dia memberi hadiah keledai liar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Al Abwa', atau di Waddan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menolaknya. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kekurangpuasan pada wajahku, beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidak ingin menolaknya darimu, hanya karena kami sedang berihram." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] semisalnya yaitu dari Malik Rauh berkata dengan redaksi, "Wajahnya."
Musnad Ahmad 16093: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Nua'im] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hima (larangan yang harus dijauhi oleh seorang muslim) kecuali hima yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya".
Musnad Ahmad 16094: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Al Haistami bin Kharijah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyas] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu farwah] dari [Yusuf bin Sulaiman] dari [neneknya Maimunah] dari [Abdurrahman bin Sannah] sesungguhnya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Islam datang dalam keadaan asing lalu akan kembali asing sebagaimana bermula, maka beruntunglah orang yang asing". Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?" Beliau menjawab, "Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak. Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh iman itu akan masuk ke Madinah sebagaimana masuknya cairan. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh Islam akan bersatu ke tempat antara dua masjid ini sebagaimana kembalinya ular ke lubangnya."
Musnad Ahmad 16095: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Mus'ab bin Abdullah Az Zubairi] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Fa`id], budak Abadil, berkata: saya telah keluar bersama Ibrahim bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abu Rabi'ah lalu Ibrahim bin Abdurrahman mengutus pada Ibnu Sa'd sampai kami di Al Araj, Ibnu Sa'd datang dan Sa'd yang menunjukkan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jalan kendaraannya. Ibrahim berkata: "Kabarkanlah kepadaku apa yang telah bapakmu ceritakan". Ibnu Sa'd berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi mereka bersama dengan Abu Bakar. Abu Bakar memiliki seorang anak perempuan sesusuan pada kami, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak meringkas perjalanannya ke Madinah. Lalu Sa'd berkata kepadanya, tanah yang rendah ini termasuk dari jalan yang biasa dilalui, di dalamnya ada dua pencuri dari Aslam yang bernama Al Muhanani (orang yang diremehkan) jika anda mau, maka kami akan menangkapnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tangkaplah keduanya." Sa'd berkata: "Kami keluar sampai mendekatinya, ternyata salah seorang darinya berkata kepada temannya ini adalah orang Yaman, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil keduanya. Lantas keduanya ditawari Islam, mereka menerimanya. Lalu beliau menanyakan kepada keduanya tentang nama mereka. Mereka berdua berkata: "Kami adalah Al Muhanani (orang yang sangat di remehkan) " lalu beliau bersabda: "Bahkan kalian adalah orang yang sangat dimuliakan", lalu keduanya diperintahkan untuk datang ke Madinah. Lalu kami keluar sampai kami di Quba`, kami bertemu dengan Bani 'Amr bin 'Auf. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dimana Abu Umamah As'ad bin Zurarah?" Lalu Sa'd bin Khaitsamah berkata: "Sesungguhnya dia telah terkena musibah sebelumku Wahai Rasulullah, bukankah saya telah mengabari anda lalu telah berlalu". Sampai dia muncul pada pohon kurma, ternyata tempat minumnya penuh, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh kepada Abu Bakar Radliyallahu'anhu, lalu bersabda: "Wahai Abu Bakar, rumah ini, saya telah melihatnya dalam mimpiku, saya turun pada sebuah kolam seperti kolam Bani Mudlij."
Musnad Ahmad 16096: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Suraij bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] dari [Yahya bin Katsir Al Kahili] dari [Miswar bin Yazid Al Asadi] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dan meninggalkan satu ayat. Lalu ada seorang laki-laki yang berkata: Wahai Rasulullah, anda meninggalkan ayat ini dan ini. Beliau bersabda: Kenapa kamu tidak mengingatkanku padanya?."
Musnad Ahmad 16097: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Suraij bin Yunus] dari kitabnya, berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin 'Abbad] yaitu Al Muhallabi, dari [Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] dari [Sa'id bin Abu Rasyid] budak keluarga Mu'awiyah berkata: saya datang ke Syam, lalu ada diberitahukan kepadaku 'Dalam gereja itu ada seorang [utusan Kaisar] kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. (Sa'id bin Abu Rasyid Radliyallahu'anhu) berkata: lalu kami memasuki gereja tersebut, ternyata saya mendapati seorang yang sudah tua berbadan besar, lalu saya berkata kepadanya, "Apakah kamu adalah utusan Kaisar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Maka dia menjawab, Ya. (Sa'id bin Abu Rasyid Radliyallahu'anhu) berkata: ceritakan kepadaku tentang hal itu! Dia berkata: tatkala terjadi Perang Tabuk, Rasulullah menulis surat kepada Kaisar, sebuah surat lalu dikirimkan bersama dengan seorang utusan yang bernama Dihyah bin Khalifah, tatkala (Kaisar) membaca surat beliau, dia meletakkannya di atas tempat tidurnya, lalu dia mengutus kepada para pendetanya dan para tokohnya dari kalangan sahabatnya, lalu berkata: "Orang ini telah diutus kepada kalian, menulis kepada kalian sebuah surat, agar kalian memilih tiga hal: Pertama, kalian mengikutinya dan mengikuti agamanya, kedua, atau kalian menentukan pajak yang menjadi hak mereka dan menjadi kewajiban kalian dan menetapkan agar kalian tetap tinggal pada negeri kalian, ketiga, atau kalian memeranginya". Lalu mereka murka dengan sangat sampai sebagian mereka melepaskan pakaiannya dan berkata: "Kami tidak akan ikut dia dan agamanya, lalu kami meninggalkan agama kita dan agama nenek moyang kita, kami tidak mau membayar pajak kepada dia, tapi kita berperang saja melawan mereka". Maka dia menjawab, "Saya juga menghendaki hal itu, tapi saya sangat benci jika memberi fatwa pada orang selain kalian pada urusan ini." 'Abbad berkata: lalu saya berkata kepada Ibnu Khutsaim, "Bukankah dia telah berusaha dan hendak masuk Islam, menurut kabar yang sampai kepada kami?". Dia menjawab, "Ya. seandainya saja dia tidak melihat kepada pendapat yang lainnya." Lalu (Kaisar) berkata: "Carilah seorang laki-laki dari Arab, saya akan menuliskan kepadanya jawaban surat." (Sa'id bin Abu Rasyid Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya menemuinya waktu itu saya masih muda, lalu saya menuju ke tempatnya, dia menulis jawabannya. Dia berkata kepadaku, "Walaupun kamu bisa lupa terhadap sesuatu, tapi ingatlah dariku tiga ciri: Lihatlah jika dia (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) membaca suratku, apakah dia menyebutkan malam dan siang, apakah dia menyebutkan suratnya kepadaku, dan lihatlah apakah pada punggungnya ada suatu tanda." (Sa'id bin Abu Rasyid Radliyallahu'anhu) berkata: Lalu saya pergi sehingga saya dapat menemui dia. Saat itu beliau sedang berada di Tabuk pada suatu halaqah dengan para sahabatnya dalam keadaan duduk bersila, lalu saya menanyakannya, lalu ada yang memberitahukannya, lalu saya serahkan surat kepadanya, beliau memanggil Mu'awiyah, untuk membacakannya surat tesebut. Tatkala sampai pada kalimat, 'Kamu menyerukan kepadaku untuk menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, lalu di mana neraka'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika datang malam, di manakah siang?" lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya saya telah menulis surat kepada Najasyi, lalu dia membakarnya, maka Allah membakarnya sehingga binasalah kerajaannya". 'Abbad berkata: lalu saya bertanya kepada Ibnu Khutsaim, bukankah Najasyi telah masuk Islam dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengumumkan kematiannya di Madinah kepada para sahabatnya, lalu beliau shalat atasnya. Dia menjawab, Ya, itu adalah Fulan bin Fulan, namun ini adalah Fulan bin Fulan. Ibnu Khutsaim menyebutkanya semuanya dan saya lupa, "Lalu saya (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) menulis kepada Kisra sebuah surat, lalu dia merobeknya, maka Allah merobek-robek kerajaannya dengan sangat dahsat, lalu saya menulis kepada Kaisar sebuah surat lalu dia menjawabnya, maka orang-orang tetap takut dari mereka dengan bahayanya selama hidupnya ada kebaikan", lalu beliau bertanya kepadaku, "Siapa kamu?" Saya menjawab, Saya berasal dari Tanukh. Lalu beliau bersabda: "Wahai orang Tanukh, apakah kamu telah masuk Islam?"saya menjawab, "Tidak. Sesungguhnya saya datang dari suatu kaum saya yang sudah berada di dalamnya, mereka dalam suatu agama dan saya tidak akan mengganti agama mereka sampai saya kembali kepada mereka." (Sa'id bin Abu Rasyid RA) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa atau tersenyum. Tatkala saya telah menyelesaikan urusanku, lalu saya bangun. Tatkala saya sudah meninggalkan tempat itu, beliau memanggilku, lalu bersabda: "Wahai orang Tanukh, dengarkanlah dulu lalu pergilah sesuai dengan apa yang diperintahkan kepadamu" (Sa'id bin Abu Rasyid RA) berkata: "Saya telah lupa, lalu saya melihat dari belakang lingkaran dan beliau memberikan kepadaku mantel yang sedang beliau pakai". Lalu say adapat melihat tulang lunak ada keitakanya seperti sutu lingkaran yang agak besar." Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu 'Amir, Hautsarah bin Asyras], secara dikte kepadaku, berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hammad bin Salamah bin Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] dari [Sa'id bin Abu Rasyid] berkata: "Utusan Kaisar adalah seorang tetanggaku pada masa Yazid bin Mu'awiyah, lalu saya berkata kepadanya, 'kabarkanlah kepadaku tentang surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Kaisar', lalu dia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Dihyah Al Kalbi kepada Kaisar dengan menjawab surat kepadanya", lalu menyebutkan sama dengan hadits 'Abad bin 'Abad dan hadits 'Abad lebih lengkap dan lebih bagus kisahnya dengan tambahan, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa ketika dia mengajaknya kepada Islam, lalu dia menolaknya. lalu beliau membaca ayat ini: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kamu adalah utusan sebuah kaum, sesungguhnya ada pada dirimu hak, tapi kau datang kepada kami dan kami dalam keadaan kekurangan bekal kami. Lalu 'Utsman bin 'Affan berkata: "Saya yang akan memberikannya perhiasan yang bagus", ada seorang laki-laki dari Anshar berkata: "Saya yang akan menyambutnya."
Musnad Ahmad 16098: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar Al Bursani] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Abu Ziyad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Katsir Ad-Dari] dari [Mujahid] berkata: telah menceritakan kepada kami seorang yang sudah tua yang mengalami masa Jahiliyyah, dan kami dalam Perang Rudis, yang bernama [Ibnu 'Abbas], berkata: saya sedang menggiring sapi milik keluarga kami. Dia berkata: lalu saya mendengar dari lubang tengahnya, "Wahai Keluarga Dzuraih" suara yang sangat lantang yaitu suara seorang yang menyerukan, LA ILAHA ILLA ALLAH (tidak ada tuhan selain Allah) " (Ibnu Abs RA) berkata: tatkala kami sampai di Makkah, kami mendapatkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah keluar di dalamnya.
Musnad Ahmad 16099: Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Al 'Anazi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sakan bin Al Mughirah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Walid bin Abu Hisyam] dari [Farqad Abu Thalhah] dari [Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar lalu beliau menyemangati pada pasukan Perang 'Usrah. Lalu 'Utsman bin 'Affan berkata: saya akan memberikan seratus unta lengkap dengan perhiasan dan pelananya. (Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami radliyallahu'anhu) berkata: lalu beliau menyemangati lagi, lalu 'Utsman berkata: saya tambah seratus lagi lengkap dengan perhiasan dan pelananya. (Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami radliyallahu'anhu) berkata: lalu beliau turun dari satu tingkat tingkat dari mimbar, lalu menyemangati lagi. Lalu 'Utsman bin 'Affan berkata: saya tambah seratus lagi lengkap dengan perhiasan dan pelananya. (Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dengan tangannya, begini dengan mengerakkannya. Abdushshamad mengeluarkan tangannya layaknya orang yang kaget atas apa yang telah dilakukan 'Utsman dan apa yang telah dia lakukan setelahnya. Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Al 'Anazi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sakan bin Al Mugirah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Hisyam] dari [Abu Thalhah] dari [Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami] berkata: saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah lalu memberi semangat pada pasukan Al 'Usrah, lalu menyebutkan hadits secara lengkap.
Musnad Ahmad 16100: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Al 'Anazi, Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Adi] dari [Ibnu 'Aun] dari [Kultsum bin Jabar] berkata: kami sedang berada pada tengah bambu, di sisi Abdul A'la bin Abdullah bin 'Amir, berkata: ternyata ada seorang laki-laki yang bernama [Abu Al Ghadiyah] yang sedang meminta air, lalu ia diberi bejana yang disepuh dengan perak, dia menolak untuk meminumnya, dan dia menyebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu menyebutkan hadits ini, "Janganlah kalian kembali kufur setelahku", atau dengan redaksi " Jangan kalian kembali sesat sepeninggalkau" Ibnu Abu 'Adi ragu kepastian redaksinya."Sebagian kalian memukul leher sebagian yang lain." Jika ada seorang laki-laki yang mencela fulan maka saya katakan, Demi Allah, semoga Allah memberi tempat darimu di dalam sebuah pasukan Perang. Maka tatkala Perang Shiffin, saya bersamanya dan dia membawa baju besi. (Abu Ghadiyah Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya ingatkan dia ke lubang dalam sarung pedang pada baju besinya, lalu saya tusuk dan saya bunuh ternyata dia adalah 'Ammar bin Yasir. (Abu Ghadiyah Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya berkata: tangan mana yang bisa mengantikannya, membenci untuk minum dalam bejana disepuh dengan perak padahal telah membunuh 'Ammar bin Yasir.
Musnad Ahmad 16101: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rabi'ah bin Kultsum] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Abu Ghaidah Al Juhani] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami pada peristiwa 'Aqabah, lalu bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya darah dan harta kalian, atas kalian adalah haram sampai kalian menjumpai Rab kalian, sebagaimana keharaman hari kalian ini, pada negeri kalian ini, pada bulan kalian ini. Ketahuilah, bukankah saya sudah sampaikan?." Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: "Ya Allah, sudah saya sampaikan". Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Rabi'ah] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: saya telah mendengar [Abu Ghaifah Al Juhani] berkata: saya telah bebaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada Peristiwa 'Aqabah, lalu bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya darah kalian, " lalu menyebutkan hadits yang sama.
Musnad Ahmad 16102: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepadaku [As-Shalt bin Mas'ud Al Jahdari], berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahman Ath-Thufawi] berkata: saya telah mendengar [Al Ash bin 'Amr Ath-Thufawi] berkata: Abu Al Ghadiyah, Habib bin Al Harits dan Umu Abu Al 'Aliyah keluar dalam rangka berhijrah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mereka masuk Islam. wanita itu berkata: "Berilah aku wasiat Wahai Rasulullah, " Beliau bersabda: "Hindarilah kamu hAl hal yang mengganggu telinga."
Musnad Ahmad 16103: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar] budak Bani Hasyim, berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Al A'masy] dari [Ya'qub bin Bahir] dari [Dlirar bin Al Azwar] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewatinya dan waktu itu dia sedang memeras, maka beliau bersabda: "Sisakanlah untuk orang yang meminta susu".
Musnad Ahmad 16104: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar Muhammad bin Abdullah] salah seorang tetangga kami, berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sa'id Al Bahili Al Atsram Al Bashri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sallam bin Sulaiman Al Qari`] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Bahdalah] dari [Abu Wa`il] dari [Dlirar bin Al Azwar] berkata: saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya berkata: "Bentangkanlah tangan anda, saya hendak berbaiat kepada anda atas Islam" Dlirar berkata: "Telah saya tinggalkan periuk minum-minuman dan nyanyian penyanyi, arak hibur-hiburan dan kesombongan, kembalikanlah mantel pertempuranku, bekalku untuk perang kepada orang musyrik, Wahai tuhanku, tidak akan hilang juAl beliku, saya telah menjual harta dan keluargaku sebagai gantinya". Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan hilang jual belimu, Wahai Dlirar!"
Musnad Ahmad 16105: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ya'qub bin Bahir] dari [Dlirar bin Al Azwar] berkata: keluargaku mengutusku dengan membawa unta yang hampir melahirkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menyuruhku untuk memerahnya. Saya memerahnya dan bersabda: "Sisakanlah untuk orang yang meminta susu".
Musnad Ahmad 16106: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu shalih Al Hakam bin Musa] berkata: telah mengkhabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Al A'masy] dari ['Amr bin Murrah] dari [Al Mughirah bin Saad] dari [Bapaknya] atau dari pamannya berkata: saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Arafah lalu saya memegang tali kendali untanya atau ujung hidungnya, lalu saya menariknya. Lalu beliau bersabda: "Biarkanlah, keperluan apa yang kau butuhkan?" lalu saya berkata: "Beritakanlah kepadaku tentang amalan yang bisa mendekatkan aku ke surga dan menjauhkanku dari neraka." Beliau mengangkat kepalanya ke langit kemudian bersabda: "Kamu telah meringkas isi khutbah. Sungguh kau telah meminta hal yang sangat besar atau sesuatu yang panjang. Kamu beribadah kepada Allah dan janganlah kau menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, kamu menegakkan shalat dan membayar zakat. Melaksanakan haji dan berpuasa Ramadlan, memberi apa yang kamu sukai kepada orang-orang, sebagaimana mereka memberikannya kepadamu. Apa yang kamu benci jika ada pada dirimu maka tinggalkanlah. Lepaskan kendali untanya!"
Musnad Ahmad 16107: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Al 'Anazi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Atsamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Basyir] dari [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Asy Sya'tsa`] dari [Yunus bin Syaddad] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada Hari-Hari Tasyrik.
Musnad Ahmad 16108: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'di bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aits bin Muthair] dari [bapaknya, Muthair] Muthair datang membenarkannya pembicaraannaya. Berkata: bagaimana kamu saat mengabarkannya."Wahai bapak, anda telah mengabarkan kepadaku, sesungguhnya [Dzul Yadain] bertemu kamu di Dzil Khusub. Lalu dia mengabarkan sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama mereka salah satu shalat siang, yaitu shalat asar dengan dua rekaat, lalu keluar menuju orang-orang. Mereka berkata: shalat telah diqasar. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan Abu Bakar dan 'Umar radliyallahu'anhuma mengikuti di belakangnya, lalu Dzul Yadain mengikutinya dan berkata: "Wahai Rasulullah, apakah shalat telah diqashar, apakah shalat telah diqashar atau karena anda lupa?." Lalu beliau bersabda: "Saya tidak mengqasarnya tapi saya lupa, " lalu beliau menemui Abu Bakar dan 'Umar Radliyallahu'anhuma lalu bertanya, "Apa yang dikatakan Dzul Yadain?". Mereka berdua menjawab, "Benar, Wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dan orang-orang mengikutinya, lalu beliau shalat dua rekaat dan mengucapkan salam, lalu bersujud dua kali sujud sahwi." Abu Sulaiman berkata: saya telah menyampaikannya selama enam tahun atau tujuh tahun, "Lalu salam". Saya ragu di dalamnya, itu adakah hapalan terbanyakku.
Musnad Ahmad 16109: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Nasr bin Ali] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ma'di bin Sulaiman] berkata: saya telah mendatangi [Muthair] untuk menanyakannya tentang hadits Dzul Yadain lalu saya mendatanginya dan bertanya kepadanya, ternyata dia sudah sangat tua yang tidak lagi kuasa menyampaikan hadis karena sudah sangat tuanya. Lalu anaknya [Syu'aits] berkata: Wahai bapakku, dahulu engkau telah menceritakan kepadaku sesungguhnya [Dzil Yadain] telah bertemu denganmu di Dzil Khasyab lalu menceritakan kepadamu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama mereka salah satu shalat siang yaitu shalat asar dua rekaat lalu salam, lalu keluar menuju ke orang-orang. Dia berkata: shalat telah diqashar dan di dalam kaum ada Abu Bakar dan 'Umar Radliyallahu'anhu. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bertanya tentang apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain. Mereka berdua menjawab, "Benar, Wahai Rasulullah, " Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dan orang-orang mengikutinya lalu shalat dua rekaat dan mengucapkan salam, lalu bersujud bersama mereka dua kali sujud sahwi."
Musnad Ahmad 16110: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'mar] dari [Ibnu Abu Hazim] berkata: telah datang seorang laki-laki kepada ['Ali bin Husain] lalu bertanya, apakah kedudukan Abu Bakar dan 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?, maka dia menjawab, "Kedudukan keduanya adalah bagaikan pentingnya waktu."
Musnad Ahmad 16111: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri] dan [Khalaf bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Abu 'Amr Al Khazari] dari [Ayyub bin Musa] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang tua tidak bisa memberi pemberian kepada anaknya yang lebih utama daripada adab yang baik."
Musnad Ahmad 16112: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Darawardi] ['Amr bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepadaku dari [Yahya bin 'Umarah] dari [kakeknya Abu Hasan] berkata: saya memasuki pasar lalu saya saya meninggalkan, Al Qawariri berkata: lalu saya mengambil dua kuda. (Al Qawariri radliyallahu'anhu) berkata: induk keduanya menderuminya padahal saya hendak mengambilnya. (Al Qawariri radliyallahu'anhu) berkata: lalu Abu Hasan menemuiku dan mencabut dahan, lalu dia memukuliku dengan dahan itu, lalu ada seorang wanita yang berkata kepadaku yang bernama Maryam, "Sungguh kamu telah rugi dari ototnya dan dari rusaknya dahan". Lalu (Abu Hasan Radliyallahu'anhu) berkata kepadaku, "Tidakkah kamu mengetahui sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengharamkan apa yang ada antara dua gunung di Madinah?."
Musnad Ahmad 16113: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Al Fadl Al Marwazi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Uwais] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Husain bin Abdullah bin Dlumairah] dari ['Amr bin Yahya Al Mazini] dari [kakeknya Abu Hasan] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membenci pernikahan yang diselenggarakan secara sembunyi-sembunyi sehingga kendang dipukul, dan dilantunkan bait-bait lagu, "Kami mendatangi kalian, kami mendatangi kalian, sambutlah kami dan kami akan menyambut kalian."
Musnad Ahmad 16114: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hatim Ath-Thawil] dia adalah orang yang tsiqah, seorang laki-laki yang shalih, berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Darawardi] dari ['Amr bin Yahya] dari [Bapaknya] atau [pamannya] berkata: saya memiliki rambut panjang hingga kedua pundakku, jika saya bersujud maka saya harus mengangkatnya, [Abu Hasan Al Mazini] melihatku lalu dia berkata: kalaulah kamu mengangkatnya niscaya tidak akan terkena tanah. Demi Allah, saya akan memotongnya. Lalu dia mencukurnya.
Musnad Ahmad 16115: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Malik Al Hanafi, Katsir bin Yahya bin Katsir Al Basri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit Abu Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hilal bin Khabbab] dari [Ikrimah Khalid Al Makhzumi] berkata: telah menceritakan kepadaku [orang yang punya pengetahuan dari kalangan Quraish] dari [Bapaknya] telah mendengar dari seseorang yang berada disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, Syawal, Rabu dan Kamis, maka akan masuk surga".
Musnad Ahmad 16116: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Suraij bin Yunus] dari kitabnya, berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Isma'il Al Mu`addab] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin 'A`id] berkata: saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di atas unta Kharma` dan seorang budak memegang tali kendali untanya. Dan Qais meninggal pada masa Al Mukhtar berkuasa.
Musnad Ahmad 16117: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'syar Al Bara`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Harmalah] dari [Yahya bin Hind bin Haritsah] dari [Bapaknya] salah seorang yang ikut Peristiwa Hudaibiyah, saudaranya adalah termasuk yang diutus Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar menyuruh kaumnya agar berpuasa hari Asy Syura` yaitu Asma` bin Haritsah sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusnya dan bersabda: "Perintahkan kaummu agar berpuasa pada hari ini." (Asma` bin Haritsah Radliyallahu'anhu) berkata: "Bagaimana pendapat anda jika saya dapatkan mereka telah makan?". Beliau bersabda: "Sempurnakanlah sisa harinya"
Musnad Ahmad 16118: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Nadlr bin 'Ali Al Jahdlami] dan [Abdul A'la bin Hammad, Abu Yahya An-Narsi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amir bin Abu 'Amir Al Khazari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Musa] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang tua tidak bisa memberi pemberian kepada anaknya yang lebih utama daripada adab yang baik."
Musnad Ahmad 16119: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tsa'labah bin Sawa`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sawa`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humran bin Yazid yang buta] dari [Qatadah] dari [seorang laki-laki dari Bani Sundus] dari [Quthbah bin Qatadah] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka jika matahari telah tenggelam.
Musnad Ahmad 16120: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Tsa'labah bin Sawa`] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Sawa`] berkata: telah menceritakan kepadaku [Humran bin Yazid] dari [Qatadah] dari [seorang laki-laki dari Bani Sundus] dari [Quthbah bin Qatadah] berkata: saya telah berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dua anak perempuan Al Hushalah sehingga dia diberi julukan dengan Abu Al Haushalah.
Musnad Ahmad 16121: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Nasr bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Al Khathmi] dari [Abdurrahman bin 'Uqbah bin Al Faqih] dari [kakeknya, Al Faqih bin Saad] dia adalah salah seorang sahabat, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi pada Hari Jumat, Hari Arafah, Idul Fitri dan Idul Adha. (Abdurrahman bin 'Uqbah bin Al Faqih Radliyallahu'anhu) berkata: Al Faqih bin Saad menyuruh keluarganya mandi pada hari-hari tersebut.
Musnad Ahmad 16122: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Ibrahim, Abu Ma'mar Al Hudzali] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khustaim Al Hilali] berkata: telah menceritakan kepadaku [nenekku, Rabi'ah binti Iyadl Al Kilabiyah] dari [kakeknya, 'Abidah bin 'Amr Al Kilabi] berkata: saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau sedang berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya. (Umu Abu Rabi'ah binti Iyadl Al Kilabiyah Radliyallahu'anhuma) jika berwudlu menyempurnakan wudlu sampai mengangkat kerudungnya dan mengusap kepalanya.
Musnad Ahmad 16123: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku ['Utsman bin Muhammad bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khustaim Al Hilali] berkata: saya telah mendengar [nenekku, Rabi'ah binti Iyadl] dari [kakeknya 'Abidah bin 'Amr Al Kilabi] berkata: saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya. (Sa'id bin Khustaim Al Hilali Radliyallahu'anhu) berkata: Rabi'ah jika berwudlu maka dia menyempurnakan wudlunya.
Musnad Ahmad 16124: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Muhammad An-Naqid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khustaim Al Hilali] berkata: telah menceritakan kepadaku [nenekku, Rabi'ah binti Iyadl Al Kilabiyah] dari [kakeknya, 'Abidah bin 'Amr Al Kilabi] berkata: saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya. (Sa'id bin Khustaim Al Hilali Radliyallahu'anhu) berkata: dia (Rabi'ah Radliyallahu'anhu) alias neneknya, jika berwudlu maka dia menyempurnakan wudlunya.
Musnad Ahmad 16125: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Martsad bin Abdullah Al Yazani] dari [Malik bin Hubarah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin yang meninggal lalu ada sekelompok orang yang menshalatinya sampai tiga shaf kecuali pasti dia diampuni." (Martsad bin Abdullah Al Yazani Radliyallahu'aanhu) berkata: jika keluarga jenazah sedikit, Malik bin Hubarah tetap menjaga agar bisa dijadikan tiga shaf.
Musnad Ahmad 16126: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari [Al Miqdad bin Al Aswad] berkata: "'Ali berkata kepadaku tanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang mencumbui istrinya lalu keluar madzi bukan 'air kehidupan'(mani). Beliau bersabda: "Hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudlu untuk shalat".
Musnad Ahmad 16127: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isra`il bin Yunus bin Abu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abdu' A'la] dari [neneknya] dari [Bapaknya, Suwaid bin Hanzlalah] berkata: kami keluar untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama dengan Wa`il bin Hujr lalu ada musuh yang menangkapnya. Orang-orang meminta dengan berulang-ulang agar bersumpah. Saya bersumpah bahwa dia adalah saudara laki-lakiku, lalu dia melepaskannya. Lalu kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya menyebutkan apa yang terjadi, lalu beliau bertanya, "Kamu adalah orang terbaik dan orang terpercaya di antara mereka. Kamu benar, seorang muslim adalah saudara muslim lainnya. Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Al Qasim] dan [Aswad bin 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Ibrahim bin Abdul A'la] dari [neneknya] dari [Bapaknya, Suwaid bin Hanzlalah] berkata: kami keluar untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu menyebutkan secara lengkap.
Musnad Ahmad 16128: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Harits bin Abdurrahman] dari [Munir bin Abdullah] dari [Bapaknya] dari [Sa'd bin Abu Dzubab] berkata: saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya masuk Islam. Saya berkata: "Wahai Rasulullah, berbuatlah sesuatu agar kaumku masuk Islam karena harta mereka." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya dan beliau mengangkatku menjadi pejabat atas mereka, lalu Abu Bakar Radliyallahu'anhu juga mengangkatku. Lalu 'Umar juga demikian pada setelahnya.
Musnad Ahmad 16129: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah memberitakan kepada kami ['Amr bin Dinar] sesungguhnya telah mendengar [Thawus] mengabari dari [Ibnu Abbas] dari ['Umar radliyallahu'anhuma] sesungguhnya dia melakukan ketentuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada masalah itu. Lalu [Hamal bin Malik bin Nabighah] datang, lalu berkata: saya berada di antara kedua rumah istriku, lalu salah satunya memukul yang lainnya dengan tongkat sehingga meninggal beserta janinnya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan pada janinnya dengan uzzah (delapan belas diat atau setara dengan satu budak) lalu dia dibunuh. Saya (Ibnu Juraij Radliyallahu'anhu) berkata kepada 'Amr, tidak, dia telah mengabariku dari Bapaknya, demikian dan demikian. Dia berkata: kamu telah menjadikan saya ragu.
Musnad Ahmad 16130: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Hudbah bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Jamrah Adl-Dlab'i] dari [Abu Bakar] dari [Bapaknya] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang shalat shalat fajar dan shalat asar, akan masuk surga."
Musnad Ahmad 16131: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku bapakku dari kitabnya, berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Hushain] dari [Muhammad bin Thalhah bin Rikanah] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat di masjidku ini lebih utama daripada seribu shalat di masjid selainnya, kecuali Masjidil Haram."
Musnad Ahmad 16132: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus shilaturrahim."
Musnad Ahmad 16133: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya Muth'im bin 'Adi masih hidup, dia akan mengajak bicara kepadaku tentang orang-orang yang busuk baunya yang telah saya bebaskan, yaitu tawanan Perang Badar."
Musnad Ahmad 16134: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya memiliki beberapa nama, saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah Al hasyir yang maksudnya semua orang berkumpul di belakang telapak kakiku, saya adalah Al mahi, yang maksudnya adalah menghapus kekufuran, dan saya adalah Al 'aqib yaitu yang maksudnya setelahnya tidak ada nabi lagi)."
Musnad Ahmad 16135: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Ath-Thur pada shalat maghrib.
Musnad Ahmad 16136: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Abdullah bin Babaih] dari [Jubair bin Muth'im] sampai padanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bani Abdu Manaf, janganlah kalian melarang seseorangpun yang thawaf di Ka'bah atau shalat kapan saja baik malam ataupun siang."
Musnad Ahmad 16137: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya kehilangan kendaraanku di Arafah, lalu saya pergi untuk mencarinya. Ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berwukuf di sana, saya berkata: sesungguhnya ini termasuk tradisi yang dipegang teguh Al humus (orang Quraisy dinamai dengan hal itu karena sangat eratnya dalam memegang agama) ada apa di sini. [Sufyan] berkata: dari ['Amr] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya pergi untuk mencari unta kendaraanku di Arafah, lalu saya mendapatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwukuf lalu saya berkata: ini adalah termasuk tradisi yang dipegang teguh Al humus, bagaimana keadaannya di sini?.
Musnad Ahmad 16138: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] yaitu Ibnu Ishaq, dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di Khaif dari Mina, lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajatnya seseorang yang telah mendengar sabdaku lalu dia menjaganya, lalu menyampaikannya kepada orang yang belum mendengarnya. Bisa jadi orang membawa hadits dia tidak paham tentangnya, bisa jadi orang yang membawa hadits menyampaikan kepada orang yang lebih paham. Tiga hal yang tidak akan iri terhadapnya: hati seorang mukmin yang ikhlas dalam beramal, memberi nasehat kepada pemimpin dan melazimi jama'ah. Sesungguhnya doa mereka akan berada di belakangnya.
Musnad Ahmad 16139: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Mis'ar] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Murrah] dari [seorang laki-laki] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca pada shalat sunnah, "Allah Maha Besar" tiga kali."Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak" tiga kali."Maha suci Allah pada pagi hari dan sore" tiga kali."Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk dari ganguannya (kegilaan yang bisa menimpa anak Adam), syairnya dan kesombongannya." Saya bertanya Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud istilah hamz-nya, nafts-nya dan an-nafkh-nya? Beliau menjawab,, "Hamznya maksudnya adalah keadaan gila atau ayan yang menimpa anak Adam, an-nafkh adalah kesombongannya dan nafts adalah syairnya yang jelek."
Musnad Ahmad 16140: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari ['Amr bin Murrah] dari [seorang laki-laki dari 'Anazah] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca, "Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak. Maha suci Allah pada pagi hari dan sore. Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk dari ganguannya (kegilaan yang bisa menimpa anak Adam), syairnya dan kesombongannya." (Jubair bin Muth'im Radliyallahu'anhu) berkata: saya bertanya, apakah Hamznya itu? Beliau menyebutkan, seperti keadaan orang yang gila atau ayan. Saya bertanya, an-nafkh? Beliau menjawab, kesombongannya. Saya bertanya, nafts, maka beliau menjawab, syairnya yang jelek.
Musnad Ahmad 16141: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membagi bagian pembagian kerabat dari Khaibar antara Bani Hasyim dan Bani Al Muthallib, saya dan 'Utsman bin 'Affan, saya berkata: Wahai Rasulullah, mereka adalah Bani Hasyim, tidak bisa diingkari kemuliaan mereka karena kedudukan anda yang Allah Azzawajalla jadikan diri anda dari mereka. Lantas bagaimana pendapat anda perihal saudara kami dari Bani Al Muthallib?, Apakah baginda memberi banu Haysim dan meninggalkan kami, bani Muththalib?. Sesungguhnya kami banu Muththalib dan mereka banu Hasyim adalah mempunyai kedudukan yang sama dari dirimu'. Beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka semua tidak pernah meninggalkanku baik pada masa jahiliyyah maupun pada masa Islam, mereka Bani Hasyim dan Bani Muthallib adalah satu kesatuan." (Jubair bin Muth'im radliyallahu'anhu) berkata: lalu beliau menganyam (menghimpun) antara jari-jarinya.
Musnad Ahmad 16142: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Thalhah bin Abdullah bin 'Auf] dari [Abdurrahman bin Al Azhar] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang Quraisy adalah keteladanan kekuatan bagi selain Quraisy." Ditanyakan kepada Az Zuhri, apa yang dimaksud dengan hal itu? Maka dia menjawab, kecerdasan dalam berpendapat.
Musnad Ahmad 16143: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amr] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abu Az Zubair] sesungguhnya telah mendengar [Abdullah bin Babaih] dari [Jubair bin Muth'im] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebaik-baik pemberian adalah ini, Wahai Bani Abdu Manaf, Wahai Bani Abdul Muthalib. Jika kalian pada masalah ini ada sesuatu, maka pasti saya akan mengetahuinya. kalian tidak pernah melarang seseorangpun yang thawaf di ka'bah ini kapan saja baik malam ataupun siang.
Musnad Ahmad 16144: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Abdullah bin 'Aqil] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, bagian negeri mana yang paling jelek?" (Muth'im radliyallahu'anhu) berkata: beliau menjawab, saya tidak tahu. Tatkala Jibril alaihissalam menemuinya, beliau bersabda: "Wahai Jibril, bagian negeri mana yang paling jelek?" dia menjawab, saya tidak tahu hingga saya akan menanyakan kepada Rabbku Azzawajalla. Lalu Jibril alaihissalam pergi dan menetap selama beberapa waktu lalu datang dan berkata: "Wahai Muhammad, Sesungguhnya kamu menanyakan kepadaku tentang bagian negeri mana yang paling jelek?" lalu saya menjawab, tidak tahu, lantas saya menanyakan kepada Rabbku Azzawajalla tentang hal itu, dan Dia (Allah Azzawajalla) menjawab lokasi paling jelek adalah pasar (tempat berjualan).
Musnad Ahmad 16145: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Amr bin Dinar] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azzawajalla turun setiap malam ke langit dunia lalu berfirman, 'adakah orang yang meminta dan Aku beri?, adakah orang yang meminta lalu Aku ampuni? ', dan yang demikian terus berlaku sampai fajar terbit"
Musnad Ahmad 16146: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] dan ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Amr bin Dinar] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, lantas bersabda: "Siapa yang akan menjaga kami pada malam ini sehingga kami tidak ketiduran dan ketinggalan shalat subuh?" Lalu Bilal berkata: 'Saya.' Lalu dia bangun namun matahari telah terbit. Telinga-telinga mereka tidak mendengar suara apa-apa. Tidak ada yang membangunkan mereka kecuali panas sinar matahari, lalu mereka bangun, melaksanakan shalat. Mereka berwudlu, lalu Bilal melantunkan adzan, lalu mereka shalat dua rekaat lalu shalat fajar.
Musnad Ahmad 16147: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azzawajalla turun setiap malam ke langit dunia lalu berfirman, 'Adakah orang yang meminta lalu Aku memberinya, adakah orang yang meminta ampun lalu Aku mengampuninya?."
Musnad Ahmad 16148: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasan] dan ['Affan] dari [Hammad bin Salamah] dari [Ja'far bin Abu Wahsyiyyah] dan salah satunya berkata: Ja'far bin Iyash dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya adalah Muhammad, Ahmad, Al hasyir yang maksudnya orang-orang berkumpul di belakangku yaitu mereka yang menguikuti agamaku, Al mahi yang maksudnya menghapus kekufuran, Al khatim yang maksudnya nabi penutup atau yang terakhir, dan Al 'aqib yang maksudnya yang setelahnya tidak ada nabi lagi."
Musnad Ahmad 16149: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Hujain bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Sulaiman bin Shurd] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: kami saling memperbincangkan tentang mandi janabah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku."
Musnad Ahmad 16150: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Katsir] dari [Hushain bin Abdurrahman] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: Bulan terbelah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi dua bagian, satu bagian di atas gunung ini dan satu bagian lagi pada gunung itu. Mereka berkata: "Muhammad telah menyihir kita". Mereka juga berkata: "Jika dia telah menyihir kita, namun niscaya dia tidak akan bisa menyihir manusia semuanya."
Musnad Ahmad 16151: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Musa] dari [Jubair bin Muth'im] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Semua Arafah adalah tempat wuquf maka naiklah dari tengah Uranah. Semua Muzdalifah adalah tempat wuquf maka naiklah dari Muhassir. Semua jalan yang luas di Mina adalah tempat menyembelih dan semua Hari Tasyriq adalah waktu untuk menyembelih." Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Jubair bin Muth'im] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu menyebutkan semisalnya dan berkata: semua Hari Tasyriq adalah waktu menyembelih.
Musnad Ahmad 16152: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Najih] dari [Abdullah bin Babah] budak keluarga Hujair Abu Ihab, berkata: saya telah mendengar [Jubair bin Muth'im] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bani Abdu Manaf, sungguh saya akan mengetahui jika kalian melarang seseorang yang thawaf di Ka'bah sebentar saja baik malam ataupun siang."
Musnad Ahmad 16153: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: lalu [Muhammad bin Muslim bin 'Ubaidullah bin Syihab] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada manusia di Khaif, "Allah akan mengangkat derajatnya seorang hamba yang telah mendengar sabdaku lalu dia menjaganya, lalu menyampaikannya kepada orang yang belum mendengarnya. Bisa jadi orang membawa hadits dia tidak paham tentangnya, bisa jadi orang yang membawa hadits menyampaikan kepada orang yang lebih paham. Ada tiga hal yang hati seorang mukmin tidak akan iri terhadapnya: ikhlas dalam beramal, taat kepada pemimpin dan melazimi jama'ah. Sesungguhnya doa mereka akan berada di belakangnya. Dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Abu 'Amr] budak Al Muthallib dari [Abdurrahman bin Al Huwaraits] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sebagaimana hadits Ibnu Syihab tanpa tambahan maupun pengurangan sedikitpun.
Musnad Ahmad 16154: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Bapaknya] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Jubair] sesungguhnya [Bapaknya, Jubair bin Muth'im] mengabarinya, sesungguhnya seorang wanita mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berbicara pada suatu masalah. Lalu beliau menyuruhnya dengan suatu perintah. Dia berkata: "Bagaimana pendapat anda, Wahai Rasulullah, jika saya tidak mendapatimu? Beliau bersabda: "Jika kamu tidak mendapatiku, maka temuiah Abu Bakar."
Musnad Ahmad 16155: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Umar bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im] sesungguhnya Muhammad bin Jubair bin Muth'im berkata: telah mengabarkan kepadaku Jubair bin Muth'im, tatkala dia berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama orang-orang ketika tiba dari Hunain, ada orang Badui yang cepat cepat mendekati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka bertanya kepada beliau sampai mendesak beliau ke Samurah (nama sebuah pohon) lalu lalu dia menarik selendang beliau, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhenti kemudian bersabda: "Kembalikan selendangku, seandainya pohon Al 'idlah (salah satu jenis pohon besar yang berduri) ada hewan ternak pastilah saya bagi kemudian kalian tidak mendapatiku sebagai orang yang pelit, orang yang dusta dan penakut."
Musnad Ahmad 16156: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm Al Anshari] dari ['Utsman bin Abu Sulaiman bin Jubair bin Muth'im] dari [pamannya, Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya, Jubair] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum turun, beliau dalam keadaan berhenti di atas unta miliknya di Arafah bersama orang-orang, sampai beliau meninggalkannya bersama mereka sebagai taufik dari Allah kepada beliau.
Musnad Ahmad 16157: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Al Harits bin Yazid] dari [Al Harits bin Abu Dzubab] jika Allah menghendaki, dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya ke langit lalu bersabda: "Penduduk Yaman telah datang pada kalian sebagaimana potongan awan, mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi". Lalu ada seorang laki-laki yang berasal dari sisi (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) berkata: "Dari kami, Wahai Rasulullah", Lantas beliau bersabda dengan kalimat yang samAr samar (rahasia), "kecuali anda."
Musnad Ahmad 16158: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] [An-Nu'man bin Salim] berkata: telah mengabarkan kepadaku dari [seseorang yang disebutkan namanya] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: saya melihatnya dia telah mendengarnya dari Jubair bin Muth'im berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang menyangka, bahwa sesungguhnya kami tidak mendapat pahala selama kami di Makkah." (Jubair bin Muth'im radliyallahu'anhu) saya mengira beliau bersabda: "Mereka berdusta, Sesungguhnya akan datang pahala kalian walaupun kalian berada pada lubang hewan rubah."
Musnad Ahmad 16159: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] Abu Abdurrahman bin Abdullah bin Ahmad dan saya telah mendengarnya, telah memberitakan kepada kami dari Abdullah bin Muhammad dari [Abdullah bin Idris] dari [Hushain] dari ['Amr bin Murrah] dari ['Abbad bin 'Ashim] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika membuka bacaan dalam shalat membaca, "Allah Maha Besar" tiga kali."Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak" tiga kali."Maha suci Allah pada pagi hari dan sore" tiga kali."Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk dari ganguannya (kegilaan yang bisa menimpa anak Adam), syairnya dan kesombongannya." Huhsain berkata: "Kalimat Hamz maksudnya adalah seperti keadaan orang yang gila atau ayan yang menimpa anak Adam, nafts maksudnya adalah syairnya dan an-nafkh maksudnya adalah kesombongannya."
Musnad Ahmad 16160: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Abu Usamah] dari [Zakariya] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Bapaknya] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada sumpah yang melanggar agama dalam Islam. Dan sumpah mana saja pada masa jahiliyyah maka Islam tidak menambahinya kecuali menguatkan saja."
Musnad Ahmad 16161: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] dan [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Ibrahim] berkata: saya telah mendengar [sebagian saudara perempuanku] dari [bapakku] dari [Jubair bin Muth'im] sesungguhnya dia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada masalah tawanan Badar. Ibnu Ja'far berkata: pada tebusan orang-orang musyrik dan siapa yang masuk Islam pada saat itu, lalu saya masuk masjid dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang shalat maghrib lalu membaca surat Ath-Thur, maka seolah-olah hatiku dibelah ketika saya mendengar Al qur'an. Ibnu Ja'far berkata: seolah-olah hatiku terbelah ketika saya mendengar Al qur'an.
Musnad Ahmad 16162: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] yaitu Ibnu Husain, berkata: saya telah mendengar [Az Zuhri] menceritakan dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus shilatu rahim."
Musnad Ahmad 16163: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [An-Nu'man bin Salim] dari [seseorang] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka menyangka, bahwa sesungguhnya tidak ada pahala kami selama kami di Makkah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya akan datang pahala kalian walaupun kalian berada pada lubang hewan rubah." (Jubair bin Muth'im radliyallahu'anhu) berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendekatkan kepalanya kepadaku lalu bersabda: "Sesungguhnya di antara para sahabatku ada orang munafik."
Musnad Ahmad 16164: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amr] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada masalah tebusan Perang Badar, lalu beliau bangun dan shalat bersama orang-orang untuk shalat maghrib lalu membaca surat Ath-Thur.
Musnad Ahmad 16165: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Thalhah bin Abdullah bin 'Auf] dari [Abdurrahman bin Al Azhar] dari [Jubair bin Muth'im] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada orang Quraisy mempunyai keteladanan kekuatan orang selain Quraisy." Ditanyakan kepada Az Zuhri apa yang dimaksud dengan hal itu? Maka dia menjawab, kecerdasan dalam pendapat.
Musnad Ahmad 16166: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'id] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya ada seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan suatu masalah lalu beliau bersabda kepadanya, "Kembalilah kepadaku." Dia berkata: "Jika saya pulang dan tidak mendapati anda, Wahai Rasulullah, misalnya sudah meninggal, bagaimana aku bersikap?" Beliau bersabda kepadanya, "Jika kamu kesini dan tidak mendapatiku, maka temuilah Abu Bakar Radliyallahu'anhu."
Musnad Ahmad 16167: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Musayyab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jubair bin Muth'im] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membagi kepada Abdu Syams, juga tidak kepada Bani Naufal dari bagian khumus (jatah seperlima untuk Allah dan Rasul-Nya dari ghanimah) sedikit pun, tidak sebagaimana beliau membagi pada Bani Hasyim dan Bani Muthallib. Sesungguhnya Abu Bakar membaginya sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam namun dia tidak membagi kepada kerabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kepada mereka. 'Umar radliyallahu'anhuma memberi mereka dan 'Utsman juga demikian.
Musnad Ahmad 16168: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad yaitu Ibnu Ishaq, berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Najih] dari [Abdullah bin Babaih] berkata: saya telah mendengar [Jubair bin Muth'im] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh saya akan tahu, Wahai Bani Abdu Manaf, apa yang kalian larang terhadap orang yang thawaf di Ka'bah suatu waktu saja baik malam ataupun siang."
Musnad Ahmad 16169: Telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ja'far bin Abu Wahsyah] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya adalah Muhammad, Ahmad, Al hasyir yang maknanya orang-orang berkumpul di belakangku asalkan seagama denganku, Al mahi yang maknanya menghapus kekufuran, Al khatim yang maknanya nabi penutup atau yang terakhir dan Al 'aqib yang maknanya setelahku tidak ada nabi lagi."
Musnad Ahmad 16170: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya memiliki beberapa nama, saya adalah Ahmad, saya adalah Muhammad, saya adalah Al mahi yang maknanya Allah menghapus kekufuran denganku, saya adalah Al hasyir yang maknanya orang-orang akan dikumpulkan mengikuti kakiku, dan saya adalah Al 'aqib yang maknanya tiada nabi sesudahku." Ma'mar berkata: saya bertanya kepada Az Zuhri, apakah Al aqib? Dia menjawab, yaitu yang tidak ada satu nabi pun lagi sesudahnya.
Musnad Ahmad 16171: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus shilatu rahim."
Musnad Ahmad 16172: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] dia datang pada tebusan tawanan Perang Badar berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Ath-Thur dalam shalat maghrib.
Musnad Ahmad 16173: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dan [Ibnu Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] sesungguhnya telah mendengar [Abdullah bin babah] mengabari dari [Jubair bin Muth'im] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika memberikan hadiah pada Bani Abdul Muthallib, "Wahai Bani Abdu Manaf, jika pada urusan ini ada sesuatu maka ya akan mengetahuinya, janganlah kalian melarang seseorangpun yang shalat di Ka'bah atau shalat kapan saja baik malam ataupun siang." Ibnu Bakar berkata: thawaf di di ka'bah ini.
Musnad Ahmad 16174: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Umar bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im sesungguhnya [Bapaknya] mengabarinya, tatkala dia berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama juga orang-orang pada rombongannya ketika tiba dari Hunain, ada seorang Badui tergesa-gesa mendekati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka meminta kepada beliau sampai mendesak beliau ke samurah (nama sebuah pohon) lalu (orang Badui tadi) menarik selendang beliau tatkala beliau masih berada pada kendaraannya, lalu berhenti lalu bersabda: "Kembalikan selendangku, janganlah kalian kalian takut saya menjadi orang yang pelit. Seandainya pohon Al 'idlah (salah satu jenis pohon besar yang berduri) ada hewan ternak pastilah saya bagi kemudian kalian tidak mendapatiku sebagai orang yang pelit, orang yang penakut atau orang yang dusta." Abu Abdurrahman berkata: Ma'mar telah salah pada nasab 'Umar bin Muhammad bin 'Amr yang benar adalah 'Umar bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im.
Musnad Ahmad 16175: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Bakar] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amr bin Dinar] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: saya kehilangan untaku pada hari Arafah di atas kendaraanya pada hari dan hal itu terjadi setelah beliau turun. (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata: telah memberitakan kepada kami Syua'ib dari Az Zuhri berkata: telah mengabarkan kepadaku 'Amr bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im sesungguhnya Muhammad bin Jubair berkata: telah mengabarkan kepadaku Jubair bin Muth'im Sesungguhnya dia tatkala mengadakan perjalanan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menyebutkan hadits secara lengkap sebagaimana hadits Ma'mar. (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami Ya'qub berkata: telah menceritakan kepada kami anak saudaraku, Ibnu Syihab dari pamannya berkata: telah mengabarkan kepadaku 'Amr bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im sesungguhnya Muhammad bin Jubair berkata: telah menceritakan kepadaku Jubair bin Muth'im sesungguhnya tatkala dia mengadakan suatu perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setibanya dari Hunain lalu menyebutkan secara makna.
Musnad Ahmad 16176: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Dz`ib] dari [Al Harits bin Abdurrahman] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: tatkala kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di jalan menuju Makkah, beliau bersabda: "Penduduk Yaman akan muncul pada kalian, mereka seolah-olah awan, mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi". Lalu ada seorang laki-laki dari Anshar berkata: "Bukan kami, Wahai Rasulullah", beliau terdiam. Dia berkata: "Bukan kami Wahai Rasulullah?" pada ketiga kalinya beliau menjawab dengan satu kalimat yang lirih, "Kecuali kalian."
Musnad Ahmad 16177: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Sulaiman bin Shurd] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: kami saling memperbincangkan tentang mandi janabah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya menyiram kepalaku, tiga kali". Abdurrahman berkata: disebutkan janabah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku."
Musnad Ahmad 16178: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [An-Nu'man bin Salim] berkata: saya telah mendengar [seseorang yang saya tidak hapal namanya] menceritakan, dari [Jubair bin Muth'im] berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang menyangka, bahwa sesungguhnya tidak ada pahala kami selama kami di Makkah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya akan datang pahala kalian walaupun salah seorang dari kalian berada di lubang hewan rubah."
Musnad Ahmad 16179: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Yunus bin Yazid] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Musayyab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Jubair bin Muth'im] sesungguhnya dia datang dan 'Utsman bin 'Affan, keduanya berbicara kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat membagi bagian seperlima dari Hunain antara Bani Hasyim dan Bani Al Muthallib, lalu keduanya berkata: "Wahai Rasulullah, anda membagi kepada saudara kami, Bani Al Muthallib dan Bani Abdu Manaf. Anda tidak memberikan kepada kami dan kerabat kami sedikitpun". Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya melihat Hasyim dan Al Muthallib adalah sama saja." Jubair berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membagi kepada Bani Abdu Syams dan Bani Naufal dari bagian khumus tersebut sebagaimana beliau membagi kepada Bani Hasyim dan Bani Al Muthallib.
Musnad Ahmad 16180: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: saya membaca di hadapan [Abdurrahman]: [Malik] dan telah menceritakan kepadaku [Hammad Al Khayyad] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] sesungguhnya dia berkata: saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Ath-Thur. Hammad berkata dengan redaksi, sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca.
Musnad Ahmad 16181: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amr bin Murrah] dari ['Ashim Al 'Anazi] dari [Ibnu Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] [Yazid bin Harun] berkata: dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: saya telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika memasuki shalat membaca, "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah, pagi dan petang" tiga kali, "Maha suci Allah pada pagi hari dan sore" tiga kali, "Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk dari ganguannya (kegilaan yang bisa menimpa anak Adam), syairnya dan kesombongannya." 'Umar berkata: Hamz- maknanya adalah seperti keadaan orang yang gila atau ayan, an-nafkh-nya maknanya adalah kesombongannya dan nafts- maknanya adalah syairnya yang jelek.
Musnad Ahmad 16182: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Ibrahim] berkata: saya telah mendengar [beberapa saudaraku] menceritakan dari [bapakku] dari [Jubair bin Muth'im] sesungguhnya dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masalah tebusan orang-orang musyrik. Lalu [Bahz] berkata: pada masalah tebusan Perang Badar. Ibnu Ja'far berkata: pada siapa yang masuk Islam pada saat itu, lalu saya berkata: lalu saya menemui beliau, beliau sedang shalat maghrib lalu beliau membaca surat Ath-Thur dalam shalatnya, dia berkata: maka seolah-olah hatiku dibelah ketika saya mendengar Al qur'an. Bahz berkata: dalam haditsnya, seolah-olah hatiku terbelah ketika saya mendengar Al qur'an.
Musnad Ahmad 16183: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: saya telah mendengar [Abu Ishaq] menceritakan, sesungguhnya telah mendengar [Sulaiman bin Shurd] menceritakan dari [Jubair bin Muth'im] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam disebutkan di sisi beliau mandi janabah. lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Saya menyiramkan pada kepalaku tiga kali.'
Musnad Ahmad 16184: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Iyas Al Jurairi] dari [Qais bin Abayah] dari [Ibnu Abdullah bin Mughaffal, Yazid bin Abdullah] berkata: [bapakku] telah mendengarku membaca, BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM ketika shalat, Lalu dia berkata: "Wahai anakku, jangan kau lakukan begitu, --dan saya tidak pernah melihat seorang pun dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang lebih marah terhadap bid'ah dalam Islam daripadanya--. Sesungguhnya saya pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman, saya tidak pernah mendengar seorang pun dari mereka mengawalmulai shalat dengan bacaan itu (Bismillaahirrahmaanirrahiim), janganlah kau basmalah itu untuk mengawalmulai shalat. Jika kamu membacanya, maka bacalah, ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'ALAMIN."
Musnad Ahmad 16185: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari Al [Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya anjing bukanlah termasuk sekelompok mahluk dari mahluk yang ada, niscaya saya menyuruh untuk membunuhnya, bunuhlah yang berwarna hitam pekat. Siapa pun yang mengambil anjing bukan anjing yang untuk jaga atau berburu atau untuk ternaknya maka pahalanya akan berkurang setiap hari satu qirat."
Musnad Ahmad 16186: [Abdullah bin Mughaffal Radliyallahu'anhu] berkata: kami diperintahkan untuk shalat di kandang kambing dan tidak diperkenankan shalat pada kandang unta karena diciptakan dari setan.
Musnad Ahmad 16187: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] berkata: saya telah mendengar [Syu'bah] menyebutkan dari [Abu Iyas Mu'awiyah bin Qurrah Al Muzani] dari [Abdullah bin Mughaffal] berkata: saya telah mendengar beliau yang kumaksud yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada Fathu Makkah, 'Seandainya manusia tidak berkumpul kepadaku, niscaya saya akan menceritakan bacaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau membaca surat Al Fath.' (Abdullah bin Mughaffal radliyallahu'anhu) berkata: seandainya manusia tidak berkumpul kepadaku, akan saya ceritakan kepada kalian apa yang telah di katakan Abdullah alias Ibnu Al Mughaffal perihal bacaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. [Bahz] dan [Ghandar] berkata: lalu dia berkata: kemudian dia menarik kembali ucapannya.
Musnad Ahmad 16188: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Kahmas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] dari [Ibnu Mughaffal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap waktu antara dua adzan adalah ada shalat bagi siapa yang menghendakinya."
Musnad Ahmad 16189: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mughaffal] berkata: diturunkan sebuah wadah berisi lemak para Perang Khaibar. (Abdullah bin Mughaffal radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya menjaganya, lalu saya katakan saya tidak akan memberikannya sedikit pun kepada seorangpun. (Abdullah bin Mughaffal radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya menoleh, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersenyum. Bahz berkata kepadaku.
Musnad Ahmad 16190: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu At-Tayyah] dari [Mutharrif] dari [Ibnu Mughaffal] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh membunuh anjing, lalu bersabda: "Apa gunanya anjing bagi mereka?" lalu beliau memberi keringanan pada anjing untuk berburu dan anjing untuk menjaga kambing. Beliau bersabda: "Jika anjing menjilat pada suatu bejana maka cucilah tujuh kali dan yang ke delapannya gosoklah dengan tanah."
Musnad Ahmad 16191: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] berkata: saya telah mendengar [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal Al Muzani], sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang menyisir rambut kecuali secara berkala.
Musnad Ahmad 16192: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Kahmas] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Ibnu Mughaffal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang pelemparan dengan menggunakan kerikil kecil dan bersabda: "Yang demikian karena tidak bisa membunuh musuh dan tidak bisa melukai hewan buruan."
Musnad Ahmad 16193: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Fudlail bin Zaid Ar Raqasyi] berkata: kami sedang berada pada [Abdullah bin Mughaffal] lalu kami memperbincangkan tentang minuman. Lalu dia berkata 'Arak adalah haram', lalu saya bertanya kepadanya, 'Apakah arak haram dalam kitab Allah Azzawajalla?. Dia berkata: kamu mau tahu, kamu mau tahu, apa yang telah saya dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang ad-duba`(bejana yang terbuat dari buah sejenis labu untuk mengoplos anggur), hantam (bejana yang terbuat dari tanah, rambut dan darah untuk mengoplos anggur) dan Al muzaffat. Saya bertanya, apakah hantam itu? Dia menjawab, semua yang berwarna hijau dan putih. Saya bertanya, apakah Al muzaffat)? Dia menjawab, semua bejana yang yang terukir dengan cat atau ter ataupun yang lainnya untuk mengoplos anggur.
Musnad Ahmad 16194: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Yazid bin Ar Raqasyi] dari [Abu Na'amah] sesungguhnya [Abdullah bin Mughaffal] telah mendengar anaknya membaca doa, "Ya Allah, sesungguhnya saya meminta Firdaus, saya meminta ini dan itu" lalu dia berkata: "Wahai anakku, mintalah surga kepada Allah dan berlindung dari neraka, sesungguhnya saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Akan ada pada umat ini suatu kaum yang sangat berlebihan dalam doa dan bersuci'."
Musnad Ahmad 16195: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Abdul `A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang dapat memutus shalat adalah wanita, anjing dan keledai."
Musnad Ahmad 16196: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengiringi jenazah sampai dishalatinya, maka dia mendapatkan satu qirath dan barangsiapa yang menunggunya sampai selesai maka dia mendapatkan dua qirath."
Musnad Ahmad 16197: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan kalian shalat di kandang unta karena tempat itu diciptakan dari setan."
Musnad Ahmad 16198: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Al Habhab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hushain bin Waqid] berkata: telah menceritakan kepadaku [Tsabit Al Bunani] dari [Abdullah bin Mughaffal Al Muzani] berkata: kami bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Hudaibiyah di bawah pohon yang Allah Ta'ala menyebutkannya dalam Al quran. Diantara dahan tersebut berada di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedang 'Ali bin Abu Thalib dan Suhail bin 'Amr berada di hadapan beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada 'Ali Radliyallahu'anhu tulislah 'BISMILLAAHIRAHMAANIRRAHIIMI, lalu Suhail bin 'Amr memegang tangan beliau. Lalu dia berkata: kami tidak tahu BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIMI, tulislah apa yang bisa kami pahami. Beliau bersabda: "Tulislah BISMIKA ALLAHUMMA" lalu dia menulis, "Ini adalah perjanjian antara Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada penduduk Makkah", lalu Suhail bin 'Amr memegang tangan beliau. Lalu berkata: "Kami telah menganiaya kamu jika kamu adalah utusan-Nya, tulislah dalam perjanjian kami apa yang kami tahu." Beliau bersabda: "Ini adalah perjanjian antara Muhammad bin Abdullah bin Abdul Al Muthallib, padahal saya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam" lalu dia menulis, saat itu ada tiga puluh pemuda membawa senjata yang menyerang kami, lalu para pemuda itu memberontak menuju kami, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo`akan kecelakaan atas mereka. Lalu Allah Azzawajalla membutakan penglihatan mereka, kami datangi mereka dan kami menangkapnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian datang dalam sebuah perjanjian seseorang, atau ada seorang yang menjamin keamanan kalian?" mereka menjawab, tidak. Lalu mereka di biarkan berjalan. Lalu Allah Azzawajalla menurunkan ayat, 'Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.' Abu Abdurrahman berkata: Hammad bin Salamah berkata: dalam hadits ini. Dari Tsabit dari Anas dan Husain bin Waqid berkata: dari Abdullah bin Al Mughaffal dan inilah yang benar menurutku jika Allah menghendaki.
Musnad Ahmad 16199: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Na'amah] sesungguhnya [Abdullah bin Mughaffal] telah mendengar anaknya membaca: "Ya Allah, sesungguhnya saya meminta istana yang berwarna putih dari surga lalu saya memasukinya dari arah kanannya." (Abu Na'amah Radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia berkata: "Wahai anakku, mintalah kepada Allah surga dan berlindung dari neraka, sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Akan ada kaum dari umat ini yang sangat berlebihan dalam berdoa dan bersuci'."
Musnad Ahmad 16200: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dan [Humaid] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Allah Azzawajalla Maha Penyantun, menyukai kasih sayang dan memberi kepada orang yang santun suatu hal yang tidak diberikan kepada orang yang bengis."
Musnad Ahmad 16201: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'd dari ['Abidah bin Abu Ra`ithah] dari [Abdurrahman bin Ziyad] dari [Abdullah bin Mughaffal Al Muzani] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian jadikan sahabatku sebagai obyek pembicaraan negatif sesudahku. Barangsiapa yang mencintai mereka, maka dengan cintaku saya mencintai mereka. Barangsiapa yang membuat mereka marah, maka dengan kemarahanku saya memarahi mereka. Barangsiapa menganggu mereka, sungguh dia telah menggangguku. Barangsiapa siapa menggangguku, dia telah mengganggu Allah. Barangsiapa yang menganggu Allah, Allah akan menyiksanya."
Musnad Ahmad 16202: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Ar Rabi' bin Anas] dari [Abu 'Aliyah] atau yang lainnya dari [Abdullah bin Mughaffal] berkata: saya turut menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau melarang perasan kurma yang ditaruh di dalam bejana yang terbuat dari tembaga dan saya juga menyaksikan ketika diberikan keringanannya. Beliau bersabda: "Jauhilah hal yang memabukkan".
Musnad Ahmad 16203: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Yunus] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Azzawajalla Maha Penyantun, menyukai kasih sayang dan meridlainya, memberi suatu hal kepada orang yang santun yang tidak diberikan-Nya kepada orang yang bengis."
Musnad Ahmad 16204: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Yunus] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] sesungguhnya ada seorang laki-laki menemui seorang wanita pezina pada masa Jahiliyyah, lalu dia mencumbuinya sampai dia membentangkan tangannya kepada (wanita tersebut). Lalu wanita itu berkata: "Tahan, sesungguhnya Allah Azzawajalla telah menghilangkan kesyirikan." ['Affan] berkata: telah hilang kejahiliyahan dan Islam telah datang kepada kami, lalu laki-laki itu meninggalkannya. Lalu wajahnya terkena dinding sehingga menjadi luka. Lalu dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mengabari beliau, lalu beliau bersabda: "Kamu adalah seorang hamba, yang Allah Azzawajalla menghendaki kebaikan kepadamu. Jika Allah Azzawajalla menghendaki suatu kebaikan kepada seorang hamba, niscaya akan menyegerakan siksa atas dosanya. Jika dia menghendaki kejelekan maka dia akan menangguhkan karena dosanya sehingga akan dibalasnya dengan dosa itu Hari Kiamat sepeti tumpukan barang dagangan yang diangkut kafilah.
Musnad Ahmad 16205: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Yazid, Abu Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Fudlail bin Zaid Ar Raqisyi] dia telah berperang selama tujuh kali, pada masa 'Umar bin Khattab radliyallahu'anhu, sesungguhnya dia mendatangi [Abdullah bin Mughaffal] lalu berkata: kabarkanlah kepadaku terhadap apa yang Allah haramkan kepada kita dari minuman ini? Maka (Abdullah bin Mughaffal Radliyallahu'anhu) menjawab, "Arak." Dia menjawab, "Itu dalam Al quran, maukah saya sampaikan kepadamu suatu hal yang saya dengar dari Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? -ia mengungkapkan dengan menyebut nama nabi langsung atau nama kerasulan--, Beliau shallallallahu'alaihiwasallam bersabda: 'Syareatku sungguh telah saya rasakan cukup'.(Abdullah bin Mughaffal Radliyallahu'anhu) berkata: beliau melarang dari ad-duba', Al hantam dan naqir dan Al muqayyar. Dia bertanya, apakah hantam Lalu di menjawab, itu adalah yang berwarna hijau dan putih. Lalu ada yang bertanya tentang Al muqayyar, dia menjawab segala hal yang digantung dengan dalam bejana atau yang selainnya. Lalu saya pergi ke pasar, membeli satu sebuah geriba yang selanjutnya tetap tergantung pada rumahku, (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Sa'id bin Jubair] berkata: saya berada di [Abdullah bin Mughaffal] lalu dia menceritakan seorang laki-laki dari sisa dari kaumnya, lalu menyebutkan hadis. Abu Abdurrahman berkata: Ma'mar telah salah karena Said bin Jubair tidak bertemu pada Abdullah bin Mughaffal.
Musnad Ahmad 16206: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Abdurrahman bin Azhar] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tengah-tengah orang-orang pada Perang Hunain untuk mencari rumah Khalid bin Al Walid. Tiba-tiba dibawa ke hadapan beliau seorang pemabuk, dan beliau menyuruh para sahabat yang bersamanya untuk mencambuk dengan peralatan seadanya yang mereka bawa.
Musnad Ahmad 16207: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Usamah Zaid] dari [Az Zuhri] sesungguhnya telah mendengar [Abdurrahman bin Al Azhar] berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat Fathu Makkah, waktu itu masih sangat muda, beliau berada di tengah-tengah mereka untuk mencari rumah Khalid bin Al Walid. Tiba-tiba dibawa ke hadapan beliau seorang peminum, lalu beliau menyuruh agar dia di cambuk. Mereka mencambuknya dengan peralatan yang berada di tangan mereka. Diantara mereka ada yang mencambuk dengan tongkat, ada yang mencambuknya dengan cemeti sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil tanah dengan kedua telapak tangannya.
Musnad Ahmad 16208: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] berkata: dan [Abdurrahman bin Al Azhar] menceritakan sesungguhnya Khalid bin Al Walid bin Al Mughirah terluka pada hari itu, yaitu saat berada pada kuda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Al Azhar berkata: saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah Allah mengalahkan orang-orang kafir dan kaum muslimin kembali pada kendaraan mereka, beliau berjalan di tengah-tengah kaum muslimin dan bersabda: "Siapa yang mau menunjukkan kepada kendaraan Al Khalid bin Al Walid?.(Ibnu Al Azhar Radliyallahu'anhu) berkata: lalu saya berjalan, atau berkata: lalu saya bersegera ke hadapan beliau dan saat itu saya dalam keadaan habis mimpi basah. Saya berkata: siapa yang bisa menunjukkan kepadaku tentang kendaraan Khalid bin Al Walid, sampai kami mendapatkan pada kendaraannya, ternyata dia dalam keadaan bersandar pada kendaraannya lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuinya dan beliau melihat lukanya. [Az Zuhri] berkata: seingat saya dia berkata: lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi tiupan kepadanya.