12. Musnad Sahabat Anshar
Musnad Ahmad 20172: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: " [Umar] radliallahu 'anhu berkata: "Ali adalah orang yang paling paham dengan hukum di antara kami dan Ubai adalah orang yang paling pandai dalam membaca Al-Qur'an di antara kami, sementara kami banyak meninggalkan qira`ah Ubay (dalam membaca Al-Qur'an). Ubay pernah berkata: "Aku telah mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku tidak akan meninggalkannya karena sesuatu. Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman: '(Ayat mana saja yang kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya) ' (QS. Al Baqarah: 106).
Musnad Ahmad 20173: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu berkata: " [Umar]? radliallahu 'anhu berkata: "Ali adalah orang yang paling paham dengan hukum di antara kami dan Ubai adalah orang yang paling pandai dalam membaca Al-Qur'an di antara kami, sementara kami telah meninggalkan qira`ah (bacaan Al-Qur'an) Ubay. Dan Ubay berkata: "Aku mengambilnya dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku tidak akan meninggalkanya karena sesuatu apapun, dan Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman: '(Ayat mana saja yang kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya..) ' (QS. Al Baqarah: 106).
Musnad Ahmad 20174: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Suwaid bin Sa'id] di tahun dua ratus dua puluh enam, telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: " [Umar] radliallahu 'anhu berkhutbah di mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia mengatakan, "Ali? radliallahu 'anhu adalah orang yang paling paham dengan hukum di antara kami dan Ubay? radliallahu 'anhu adalah orang yang paling pandai dalam membaca Al-Qur'an di antara kami, sementara kami banyak meninggalkan qira`ah Ubay. Dan Ubay telah mengambil sesuatu (qira`ah) dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa." Ubay pernah berkata: "Aku tidak akan meninggalkanya apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." padahal setelah Ubay telah turun ayat."
Musnad Ahmad 20175: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah mengkabarkan kepada kami [Hisyam bin Urwah] telah mengabarkan kepada kami [Ayahku] telah mengkabarkan kepadaku [Abu Ayyub] bahwa [Ubay] menceritakan padanya, ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku katakan, 'Seorang laki-laki mensetubuhi isterinya, namun ia tidak orgasme? ' beliau menjawab: "Hendaknya Ia mencuci apa yang bersentuhan dengan istrinya, lalu wudlu dan shalat.'" Telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ayahku ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Ayahnya] dari [Abu Ayyub] dari [Ubay bin Ka'ab] berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam… lalu ia sebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20176: Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hisyam bin Urwah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ayahku] -dari Al Mali dari Al Mali, yaitu dengan perkataannya Al Mali dari Al Mali-, [Abu Ayyub] dari [Ubai bin Ka'ab] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang mendatangi isterinya namun tidak keluar air mani: "Hendaklah ia cuci kemaluannya, lalu berwudlu." Abdullah berkata: Ayahku berkata: "Al Mali dari Al Mali adalah dari seorang tsiqah kepada orang yang tsiqah."
Musnad Ahmad 20177: Ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Ayahnya] berkata: telah sampai kepadaku dari [Abu Ayyub bin Zaid] sebuah hadits -sementara ia sedang berada di Romawi- ia berkata: "Aku bertemu Abu Ayyub ia menceritakan kepadaku dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki mensetubuhi isterinya kemudian malas (tidak melanjutkannya), maka hendaklah ia mencuci apa yang bersentuhan dengan isterinya (kemaluan) lalu berwudlu."
Musnad Ahmad 20178: Ia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dari [Anas] dari [Ubadah] bahwa [Ubay bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Al Qur'an diturunkan dengan tujuh huruf."
Musnad Ahmad 20179: Perawi berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia berkata: telah mengkabarkan kepada kami [Humaid bin Anas] dari Anas dari [Ubadah bin Shamit] bahwa [Ubay bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah membacakan ayat kepadaku, dan aku (Ubadah) membacakannya kepada orang lain dengan selain bacaaan Ubay. Maka aku bertanya padanya, "Siapa yang membacakannya padamu?" Ubay menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang membacakannya padaku." Aku berkata lagi, "Demi Allah, beliau telah membacakannya kepadaku begini dan begitu." Ubay lantas menyaut, "Aku tidak pernah merasakan keraguan dalam Islam semisal saat hari itu, maka aku pun datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku katakan, "Wahai Rasulullah, bukankah engkau telah membacakan ayat ini kepadaku begini dan begitu?" Beliau menjawab: "Ya." Ubay berkata: "Orang ini mengatakan bahwa engkau juga telah membacakannya begini dan begitu!" Beliau lalu memukulkan tangannya ke dadaku, hingga aku tidak lagi mendapati karaguan dalam hatiku setelah itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Jibril dan Mikail Alaihimassalam mendatangiku. Jibril berkata: 'Bacalah Al Qur`an dengan satu huruf! ' lalu Mika`il berkata: 'Mintalah tambahan, ' lalu Jibril berkata lagi, 'Bacalah dengan dua huruf! ' Mika`il berkata lagi, 'Mintalah tambahan, ' hingga menjadi tujuh huruf. Maka setiap bacaan adalah sempurna dan mencukupi." Telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ayahku Ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id] dari [Humaid] dari [Anas] bahwa [Ubay] berkata: "Tiada yang menyempitkan dadaku semenjak aku masuk Islam kecuali aku membaca ayat.. lalu ia sebutkan hadits tersebut, namun tidak disebutkan dalam hadits tesebut nama Ubadah."
Musnad Ahmad 20180: Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan ini adalah lafadz Ibnu Numair, Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Ala` bin Abdurrahman bin Ya'qub] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari [Ubay bin Ka'b] radhiallahu Ta'ala 'anhuma, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla tidak menurunkan dalam Taurat maupun Injil seperti Ummul Qur'an, ia adalah As Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang), ia terbagi untuk-Ku dan untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku ia akan mendapat apa yang ia minta."
Musnad Ahmad 20181: Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'mar] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Ala` bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah surat yang tidak diturunkan dalam At Taurat, atau dalam Zabur, atau dalam Injil, atau dalam Al-Qur'an yang semisal itu?" Aku menjawab, "Tentu." beliau bersabda: "Saya ingin sebelum keluar dari pintu itu kamu telah mengetahuinya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan akupun berdiri bersamanya, lalu beliau memegang tanganku dan berbicara denganku hingga mendekati pintu." Ubay berkata: "Lantas aku mengingatkan beliau, aku katakan, "Wahai Rasulullah, apa surat yang engkau katakan kepada saya?" Beliau menjawab: "Apa yang kamu baca jika kamu berdiri untuk shalat?" Kemudian beliau membaca Fatihatul Kitab (surat Al fatihah) seraya bersabda: "Itulah yang aku maksud, ia adalah As Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) dan Al Qur'an yang agung yang telah diberikan kepadaku." Abdullah berkata: "Aku bertanya kepada bapakku, dia menjawab, "Dari Al 'Ala bin 'Abdurrahman dan Suhail bin Abu Shalih. Ia mendahulukan Al 'Ala ketimbnag Suhail, lalu ia berkata: "Saya belum pernah mendengar seseorang menyebutkan Al 'Ala dengan sesuatu hal yang jelek." Abu Abdurrahman berkata: "Aku lebih menyukai Abu Shalih daripada Al 'Ala."
Musnad Ahmad 20182: Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dia berkata: telah bercerita kepada kami [Zuhair] dan [Ibnu Idris] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Ma'mar bin Abu Habibah] dari [Ubaid bin Rifa'ah bin Rafi'] dari [Bapaknya], [Zuhair] menyebutkan dalam haditsnya- [Rifa'ah bin Rafi'] dan dia termasuk orang yang ikut dalam Bai'at Aqabah dan perang Badar- dia berkata: "Ketika kami berada di sisi Umar diberitakanlah kepadanya bahwa [Zaid bin Tsabit] berfatwa kepada orang-orang di masjid." [Zuhair] menyebutkan dalam haditsnya, "(Zaid) Memberi fatwa kepada orang-orang dengan dasar pikirannya tentang seorang laki-laki yang bersetubuh namun tidak keluar air mani." Lalu Umar berkata: "Segera temui dia!" Maka Zaid dipanggil dan dibawa ke hadapan Umar, Umar berkata: "Wahai orang yang memusuhi dirinya sendiri, apakah kamu layak berfatwa kepada manusia di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan pikiranmu?" Zaid menjawab, "Aku tidak melakukan demikian, hanya saja aku telah mendapatkan cerita dari pamanku yang telah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Umar bertanya, "Siapa dia?" Zaid menjawab, " [Ubay bin Ka'b]." [Zuhair], [Abu Ayyub] dan [Rifa'ah bin Rafi'] lalu berkata: "Aku lalu memperhatikan dengan apa yang dikatakan oleh pemuda ini." [Zuhair] menyebutkan, "Apa yang dikatakan oleh anak laki-laki ini." Ubay berkata: "Kami melakukannya pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Zaid berkata: "Kemudian kalian bertanya tentang hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ubay menjawab, "Kami melakukannya pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kami tidak mandi, " maka orang orang berkumpul dan bersepakat bahwa air itu karena adanya (tidak mandi jika tidak ada mani) kecuali dua orang yang tidak sepakat: Ali bin Abu Thalib dan Mu'adz bin Jabal. Keduanya mengatakan, "Apabila dua khitan telah bertemu maka wajib mandi." Zaid berkata: "Maka Ali berkata: "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya orang yang paling tahu tentang masalah ini adalah para isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu Umar pun mengutus seseorang untuk bertanya kepada Hafshah, lalu Hafshah berkata: "Saya tidak tahu tentang hal ini." Uamr lalu mengutus seseorang kepada [A'isyah], dan dia berkata: "Apabila dua khitan bertemu maka wajib mandi." Zaid berkata: "Maka meluap-luaplah kemarahan Umar seraya berkata: "Tidaklah sampai berita kepadaku bahwa seseorang melakukan persetubuhan namun ia tidak mandi kecuali aku pasti akan menghukumnya dengan hukuman yang berat!" Telah bercerita kepada kami Abdullah dia berkata: telah bercerita kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dia berkata: telah bercerita kepada kami [Abdul A'la bin Abdul A'la] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Ma'mar bin Habibah] dari [Ubaid bin Rifa'ah bin Rafi'] dari [Bapaknya] kemudian dia menyebutkan hadits yang semakna dengannya."
Musnad Ahmad 20183: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [seseorang] yang ia sebutkan, telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdullah Al Asy'ari] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Jariyah] dari [Jabir bin Abdullah] dari [Ubay bin Ka'b] radliallahu 'anhu, ia berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku tadi malam telah melakukan sesuatu." Nabi bertanya: "Apa itu?" Laki-laki itu menjawab, "Aku bersama beberapa wanita dalam rumah, mereka mengatakan kepadaku, 'Sesungguhnya kamu bisa membaca sedang kami tidak membaca, maka shalatlah bersama kami.' Kemudian aku shalat delapan rakaat beserta witir." Ubay berkata: "Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diam, dan kami menganggap diamnya adalah tanda bahwa beliau menyetujuinya."
Musnad Ahmad 20184: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin yusuf] telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengobatinya dengan kay (menyulut dengan besi yang telah dipanaskan)."
Musnad Ahmad 20185: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah mengkabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] berkata: [Sahal Al Anshari] berkata -ia pernah berjumpa dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat umurnya lima belas tahun-, telah menceritakan kepadaku [Ubay bin ka'b] radliallahu 'anhu, ia menyebutkan bahwa fatwa 'air (mandi) itu karena adanya air (mani) ' yang mereka katakan adalah sebuah keringanan. Keringanan itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berikan pada masa awal-awal Islam, setelah itu beliau perintahkan agar kami mandi."
Musnad Ahmad 20186: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] telah mengkabarkan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] telah mengkabarkan kepadaku [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Sahal bin Sa'd Al Anshaari] -ia pernah bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat umurnya lima belas tahun- ia berkata: " [Ubay bin Ka'b] menceritakan kepadaku bahwa Fatwa 'air (mandi) itu karena adanya air (mani) ' yang biasa mereka katakan adalah sebuah keringanan yang diberikan pada masa awal Islam. Setelah itu kami diperintahkan untuk mandi besar." Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Walid] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Sahl] dari [Ubay] seperti itu. [Ibnu Mubarak] berkata: " [Ma'mar] mengabarkan kepadaku dengan sanad ini seperti hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah mengkabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: [Ibnu Syihab] berkata: [Sahl bin Sa'd] berkata -Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, ketika itu umurnya lima belas tahun, dan ia pernah mendengar darinya-, " [Ubay bin Ka'b] mengabarkan kepadaku…. lalu ia menyebutkan hadits seperti itu."
Musnad Ahmad 20187: Telah menceritakan kepada kami [Abu Yaman] telah mengkabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: [Sahl bin Sa'd Al Anshari] berkata -ia pernah melihat dan mendengar langsung dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di umurnya yang kelima belas, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat-, telah menceritakan kepadaku [Ubay bin Ka'b], bahwa 'air (mandi) itu karena adanya air (mani) ' yang selalu mereka bicarakan adalah sebuah keringanan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan keringanan itu di awal-awal Islam, setelah masa itu beliau menyuruh kami untuk mandi."
Musnad Ahmad 20188: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Risydin] telah menceritakan kepadaku [Amru bin Harits] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [sebagian] yang telah ridla (para sahabat) dari [Sahal bin Sa'd] bahwa [Ubay] menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan keringanannya (tidak wajib mandi) bagi kaum mukminin karena mereka kekurangan pakaian. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarangnya, yaitu perkataan mereka bahwa air (mandi) itu karena adanya air (mani)."
Musnad Ahmad 20189: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Harits] telah menceritakan kepadaku [Al Aslami] -yaitu Abdullah bin Amir- dari [Imran bin Abu Anas] dari [Sahl bin Sa'd] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang masjid yang dibangun di atas dasar takwa, kemudian beliau bersabda: "Itu adalah masjidku (masjid Nabawi)."
Musnad Ahmad 20190: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir Al salami] dari [Imran bin Abu Anas] dari [Sahl bin Sa'd] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Masjid yang dibangun di atas dasar takwa adalah masjidku (masjid Nabawi) ini."
Musnad Ahmad 20191: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah mengkabarkan kepada kami [Abdul Wahab Ats Tsaqafi] dari [Mutsanna] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Amru] dari [Ubay bin Ka'b] radliallahu 'anhu, ia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang ayat: '(dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya) ' (QS. Ath Thalaaq: 4), bagi wanita yang dicerai adalah dengan tiga kali haid, lalu bagaimana dengan yang ditinggal mati suaminya?" Nabi menjawab: "Masa iddah dengan tiga kali haid itu berlaku bagi wanita yang dicerai dan wanita yang ditinggal mati suaminya."
Musnad Ahmad 20192: Telah menceritakan kepada kami [Walid bin Muslim] dan [Muhammad bin Mush'ab Al Qurqusani], Walid berkata: telah menceritakan kepadaku Al Auza'i, dan Muhammad berkata: telah menceritakan kepada kami Al Auza'i bahwa [Az Zuhri] menceritakan kepadanya dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas], bahwa dia dan Al Hurr bin Qais bin Hisn Al Fazari berdebat tentang sahabat Musa Alaihis Salam yang bertanya tentang jalan menuju tempat pertemuannya. Ibnu Abbas berkata: "Orang itu adalah Hidlir." Lalu lewatlah [Ubay bin Ka'b] di depan keduanya, Ibnu Abbas lalu memanggilnya dan berkata: "Sesungguhnya aku berselisih pendapat dengan sahabatku ini, siapa kawan Musa yang bertanya tentang jalan menuju tempat pertemuannya? ' Apakah engkau pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang hal itu?" Ubay bin Ka'b menjawab, "Ya, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Musa duduk bersama beberapa orang Bani Israil, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan bertanya kepadanya (Musa), 'Adakah seseorang yang lebih pandai daripada kamu? ' Musa menjawab, 'Tidak." Rasulullah melanjutkan: "Maka Allah menurunkan wahyu kepada Musa, "Ada, yaitu hamba Kami Khidlir." Musa lalu bertanya kepada (Allah) jalan menuju tempat pertemuannya. Maka Allah pun menjadikan ikan sebagai sebuah tanda baginya. Lalu dikatakan kepada Musa, "Jika ikan itu hilang darimu, maka kembalilah (ke tempat di mana ikan itu hilang), karena engkau akan bertemu dengannya (Khidlir)." Ibnu Mush'ab menyebutkan dalam haditsnya, "Kemudian Musa singgah pada suatu tempat, lalu '(berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita: sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini) ' (Qs. Al Kahfi: 62). Maka pada saat itulah ikan yang ia bawa hilang, '(Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula) ' (Qs. Al Kahfi: 64). Maka Musa Alihis Salam mengikuti jejak ikan Hiu di lautan." Rasulullah bersabda, "Maka itulah cerita keduanya yang telah Allah Tabaraka Wa Ta'ala ceritakan dalam kitab-Nya."
Musnad Ahmad 20193: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Mus'ab bin Syaibah] dari [Abu Habib bin Ya'la bin Umayyah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Seorang laki-laki menemui Umar dan berkata: 'Kami kelaparan wahai Umar!" -Mis'ar berkata: Yaitu tertimpa paceklik- Ibnu Abbas berkata: "Umar lalu bertanya kepadanya, "Dari mana kamu?" Laki-laki itu lalu menyebutkan nasabnya sehingga Umar mengenalnya, ternyata dia adalah Musa. Maka Umar pun berkata: "Seandainya seseorang memiliki satu atau dua lembah pasti dia akan mencari lembah yang ketiga." Ibnu Abbas lalu menyahut, "Dan tidak ada yang dapat menyumbat perut anak Adam kecuali tanah, dan Allah akan menerima taubat orang-orang yang bertaubat." Maka Umar pun bertanya kepada Ibnu Abbas, "Dari siapa kamu mendengar hal ini?" Ibnu Abbas menjawab, " Dari [Ubay]." Umar berkata: "Kalau begitu hendaklah Ubay menghadap kepadaku." Kemudian Ibnu Abbas pulang menemui Ummul Fadll dan menyebutkan hal itu kepadanya. Ummul Fadll lantas bertanya, "Apa urusanmu berani bicara di sisi Umar!" Maka Ibnu Abbas pun menjadi khawatir jika Ubay lupa (bahwa ia pernah menyampaikan hadits kepada Ibnu Abbas). Ibunya (Ummul Fadll) lalu berkata: "Mudah-mudahan Ubay tidak lupa." Kemudian di pagi harinya Ibnu Abbas menemui Umar dengan membawa tongkat. (Ibnu Abbas berkata) "Kemudian kami pergi menemui Ubay." Ubay lalu keluar menemui keduanya dengan keadaan sudah berwudlu, ia berkata: "Aku mengeluarkan madzi, lalu aku membasuh kemaluanku -Mis'ar lupa dengan lafadz dzakar atau farj-." Umar lalu bertanya, "Apakah hal itu sudah sah (cukup)?" Ubay menjawab, "Ya." Umar bertanya lagi, "Apakah kamu telah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ubay menjawab, "Ya." Kemudian Umar bertanya kepadanya tentang apa yang dikatakan (Ibnu Abbas), dan Ubay pun membenarkannya."
Musnad Ahmad 20194: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Abu Ishaq Asy Syaibani] dari [Yazid bin Asham] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Seorang laki-laki datang menemui Umar dan bertanya, maka sesekali Umar memandangi kepalanya dan sesekali memandangi kedua kakinya. Barangkali ia bisa melihat kondisi kekurangan yang ada padanya. Kemudian ia bertanya, "Berapa harta yang kamu punya?" Laki-laki itu menjawab, "Empat puluh ekjor unta." Ibnu Abbas berkata: "Maha benar Allah dan Rasul-Nya, sekiranya anak Adam memiliki dua lembah, niscaya ia akan mencari lembah yang ketiga. Dan tidak ada yang bisa memenuhi mulut anak Adam selain tanah. Dan Allah akan memberi taubat bagi orang yang mau taubat." Umar berkata: "Apa-apaan ini?" Aku menjawab, "Beginilah yang aku dengar dari Ubay." Umar lalu datang menemui Ubay bersamaku, lalu Umar berkata: "Apa yang katakan oleh orang ini (Ibnu Abbas)?" Ubay menjawab, "Beginilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacakannya kepadaku." Umar berkata: "Apakah aku bisa mempercayainya?" Lalu Umar pun mempercayainya.
Musnad Ahmad 20195: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik], dan [Affan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Aswad bin Qais], [Affan] menyebutkan dalam haditsnya: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Qais] dari [Nubaih] dari [Ibnu Abbas] bahwa [Ubay] berkata kepada Umar, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah mengambil Al Qur'an dari orang yang telah menerimanya." Affan menyebutkan, "Dari orang yang menerimanya dari Jibril Alaihis Salam (Rasulullah), sedang dia itu lunak (mudah)."
Musnad Ahmad 20196: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ali bin zaid] dari [Yusuf Al Makki] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay] dia berkata: "ayat yang terakhir kali turun adalah '(Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri) ' (QS. At Taubah: 128).
Musnad Ahmad 20197: Telah menceritakan kepadaku [Abu Utsman Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Sa'id bin Jubair] berkata: "Aku bertanya kepada [Ibnu Abbas], "Nauf Asy Syami beranggapan bahwa Musa sahabat Hidlir itu bukanlah Musa yang berasal dari bani Israil?" Ibnu Abbas lalu menjawab, "Nauf si musuh Allah telah berdusta. [Ubay bin Ka'b] telah menceritakan kepadaku dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Musa shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan berkhutbah di hadapan bani Israil, mereka bertanya, "Siapa orang yang paling pandai?" Musa menjawab, "Aku." Maka Allah Subhaanahu wa Ta'ala mewahyukan padanya bahwa Allah memiliki seorang hamba yang lebih pandai darinya, Musa lantas berkata: "Wahai Rabbku, tampakkanlah padaku." Ibnu Abbas berkata: "Lalu dikatakan kepada Musa, 'Ambillah ikan dan letakkanlah ke dalam keranjang, di mana pun ikan itu hilang darimu, maka di situlah tempatnya.'" Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya, "Kemudian Musa mengambil ikan dan meletakkannya ke dalam keranjang, setelah itu ia dan seorang temannya berjalan kaki menyusuri pantai hingga bertemu dengan padang luas. Musa lalu tidur, sementara ikan yang ada di dalam keranjang tersebut meronta hingga jatuh ke dalam laut. mengikuti arus dan bergemuruhlah air. Musa lalu terbangun dari tidurnya dan berkata kepada temannya (pelayan), '(Bawalah kemari makanan kita: sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini) ' (Qs. Al Kahfi: 62). Dan Musa tidak merasakan kelelahan hingga ia melewati tempat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Tabaaraka Wa Ta'ala." Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya, "Lalu Musa berkata: '(Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali saitan….Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula) ' (Qs. Al Kahfi: 63-64). Keduanya lalu mengikuti jejak mereka semula, sementara ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu." Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya, "Ia terhalang oleh derasnya air laut yang seakan atap rumah, sehingga ikan itu pun masuk ke laut. Hal itu membuat Musa merasa heran sehingga ia sampai di sebuah batu besar. Dan ternyata di sana ada seorang laki-laki yang memakai kain penutup kepala, Musa lantas beruluk salam kepadanya dan ia membalas, "Sungguh keselamatan ada di bumimu." Musa berkata: "Aku adalah Musa." Laki-laki itu bertanya, "Musa bani Israil?" Musa membalas, "Ya, '(aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" (Qs. Al Kahfi: 66). Laki-laki itu menjawab, "Wahai Musa, aku berada pada ilmu Allah Tabaraka Wa Ta'ala yang engkau tidak mengetahuinya. Dan engkau juga berada pada Ilmu Allah yang telah Allah ajarkan kepadamu." Keduanya kemudian berjalan di pesisiran, lalu lewatlah sebuah perahu, dan orang-orang yang ada di perahu tersebut telah mengenal Hidlir, maka mereka pun membawa Hidlir tanpa dengan upah, namun itu tidak membuatnya taajub. Khidlir lalu memandang ke arah perahu, ia ambil sebuah Kapak dan hendak memecahkan batang perahu. Namun Musa berkata: "Kita dibawa tanpa dengan upah, tetapi engkau ingin membakarnya hingga penumpangnya tenggelam!" '(Khidhr) menjawab: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku) ' (Qs. Al Kahfi: 72). Musa berkata: "Aku lupa." Lalu datanglah burung-burung kecil yang meliuk di lautan, Khidlir berkata: "Ilmuku dan ilmumu sama sekali tidak mengurangi keagungan ilmu Allah, kecuali seperti burung-burung kecil ini yang meminum air lautan." Maka keduanya berjalan: hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, lalu ia melihat seorang anak kecil, kemudian ia pegang kepalanya seraya memenggal lehernya. '(Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar". Khidlir berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?) ' (Qs. Al Kahfi: 74-75). Sufyan berkata: Amru berkata: "Dan ini lebih dahsyat dari yang pertama." Lalu keduanya beranjak pergi hingga ada sebuah dinding yang hendak roboh -lalu Sufyan memberi isyarat dengan mengangkat dua tangannya begini-. Lalu keduanya tidak jadi melepas lelah dan akhirnya mengangkat dinding yang roboh lalu menegakkannya kembali. '(Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu". Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu…) ' (Qs. Al Kahfi: 77-78). Ibnu Abbas berkata: "Yang pertama adalah karena lupa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah merahmati Musa, kalaulah ia bersabar niscaya dikisahkan seluruh urusannya." Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalaulah kamu mau kamu akan mengambil upah." Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Ubay bin Ka'b dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa tiba-tiba ada dinding yang hendak roboh, lalu ia menegakkannya -beliau mengatakannya dengan mengangkat tangannya-." Telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] telah menceritakan kepadaku [Sufyan bin Uyainah] dengan mendektekannya kepadaku, dari [Amru] dari [Sa'id bin Jubair] ia berkata: "Aku berkata kepada [Ibnu Abbas] ia berkata: "Ayahku menuliskannya dari Bahz dan Ibnu Uyainah bahwa Nauf menyangka Musa bukan teman Hidlir?" Ia berkata: Lalu ia berkata Ubay, "Sungguh bohong musuh Allah." Telah menceritakan kepada kami Ubay bin Ka'b dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Musa berdiri berkhutbah di hadapan bani Israil lalu ditanya, "Siapakah manusia paling pandai?" Ia menjawab, "Aku." Maka Allah mewahyukan padanya bahwa Allah memiliki seorang hamba yang lebih pandai darinya di antara dua buah laut, Musa berkata: "Wahai Rabbku, bagaimana aku bisa bertemu dengannya?" Allah menjawab: "Ambillah ikan dan masukkan ke dalam keranjang, setelahitu pergilah. Maka dimana pun engkau kehilangan ikanitu, maka di situlah dia." Maka Musa pun berjalan dengan pembantunya menyusuri pantai hingga bertemu sebuah batu, lalu ia tidur. Sementara ikan itu bergerak meronta-ronta hingga akhirnya jatuh ke dalam laut. Maka Allah megambil ikan itu dengan gulungan ombak seperti atab rumah, lantas masuklah ikan itu ke dalam laut." Sufyan lalu berkata dengan menggenggam ibu jari dan telunjuknya, lalu membuka di antara keduanya." Rasulullah meneruskan: "Lalu keduanya pun pergi, hingga ketika keesokan harinya ia berkata kepada muridnya: "Bawalah ke mari makanan kita: sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." Dan mereka beluam merasakan keletihan hingga mereka melewati tempat yang telah diperintahkan kepadanya (Untuk mencarinya). Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Dan musa mendapatkan bekas tempat ikan itu melompat dan mengambil jalannya ke laut dan membuatnya ta'ajub… lalu ia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20198: Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ubaidulllah bin Musa] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Saat kami berada di sisi Ibnu Abbas tiba-tiba ada sekelompok orang berkata: "Sesungguhnya Nauf Asy Syami menyangka bahwa orang yang pergi mencari ilmu bukanlah Musa bani Israil?" sementara saat itu Ibnu Abbas dalam keadaan bersandar lalu duduk tegak dan berkata: "(Benar) seperti itu wahai Sa'id?" Aku menjawab, "Ya. Aku mendengarnya mengatakan seperti itu." Ibnu Abbas lalu berkata: "Nauf telah berbohong, [Ubay bin Ka'b] telah menceritakan kepadaku bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita dan kepada nabi Shalih, semoga tercurah pula kepada kita dan kepada saudaraku 'Ad." Kemudian beliau bersabda: "Sungguh, pada suatu hari Musa Alaihis Salam pernah berpidato di hadapan kaumnya, ia mengatakan, "Kiranya orang yang paling pandai di muka bumi adalah aku." Maka Allah Tabaaraka wa Ta'ala mewahyukan padanya, 'Sesungguhnya di muka bumi ada orang yang lebih pandai dari kamu. Adapun petunjuk yang bisa engkau gunakan untuk menemukan dia adalah, hendaklah engkau dengan seekor ikan laut (asin), jika engaku kehilangan ikan tersebut, maka di situlah tempatnya." Lalu Musa berbekal dengan seekor ikan, kemudian bersama palayannya ia berjalan hingga ketika sampai pada suatu tempat yang diperintahkannya, dan sampai disebuah batu besar, Musa pergi untuk mencari Khidlir. Sementara pelayannya meletakkan ikan tersebut pada batu besar itu. Maka ikan itupun meronta dan jatuh ke dalam laut. Pelayannya berkata dalam hati, "Jika Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam (Musa) datang maka akan aku sampaikan kepadanya (tentang ikan yang hilang). Namun setan telah membuatnya lupa. Keduanya lalu berjalan hingga mereka mendapatkan sebagaimana yang didapatkan oleh seorang musafir (lelah), Musa berkata kepada pelayannya, '(Bawalah kemari makanan kita: sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini) ' (Qs. Al Kahfi: 62). Pelayannya lalu berkata kepadanya, "Wahai Nabi Allah, '(tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali saitan, dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula) ' (Qs. Al Kahfi: 63-64). Lalu keduanya kembali mengikuti jejak mereka semula, hingga ketika keduanya telah sampai pada sebuah batu besar, Musa mengelilingi batu tersebut. Lalu bertemulah Musa dengan seseorang yang memakai kain penutup kepala, Musa lantas beruluk salam kepadanya dan ia pun membalas. Orang itu lalu bertanya, "Siapa kamu?" Musa menjawab, "Musa." Orang itu bertanya lagi, "Musa yang mana?" Musa menjawab, "Musa dari bani Israil." Musa berkata lagi, "Aku mendapat kabar bahwa engkau memiliki ilmu, maka aku ingin menemanimu." Khidlir membalas, "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku." Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." Khidlir balik berkata: "Bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" Musa menjawab, "Aku telah diperintah untuk melaksanaknnya. Maka dengan ijin Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar." Khidlir berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu, lalu ada seseorang yang keluar dari perahu itu. Sementara Khidlir mundur ke belakang dan melubangi perahu tersebut. Maka berkatalah Musa kepadanya, "Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar." Khildir berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku." Musa menjawab, "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." Keduanya lalu berjalan hingga sampailah mereka pada sekelompok anak yangsednag main di pantai, dan ada salah seorang anak dari mereka yang menyendiri. Khidlir lalu memegang dan membunuhnya, maka seketika itu pula Musa berlari seraya berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." Khidlr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" Musa pun malu dan Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku." Maka keduanya berjalan hingga tatkala keduanya sampai pada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu oleh penduduk negeri itu tetapi mereka tidak mau menjamunya. Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidlr pun menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu." Khidlir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu. Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." Musa pun mengambil kain surbannya dan berkata: "Ceritakan padaku!." Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu: dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya."
Musnad Ahmad 20199: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ibrahim Al Marwazi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Hisyam bin Yusuf] dalam tafsir [Ibnu Juraij] yang telah ia bacakan kepada mereka, telah mengkabarkan kepadaku [Ya'la bin Muslim], dan [Amru bin Dinar] dari [Sa'id bin Jubair] -salah satunya menambahkan pada yang lainnya dan selain keduanya- ia berkata: Aku mendengar ia menceritakannya dari Sa'id bin Jubair ia berkata: "Sewaktu kami berada di sisi [Abdullah bin Abbas] di rumahnya, ia berkata: 'Tanyakan padaku, ' Aku pun bertanya, "Wahai Abu Abbas, semoga Allah jadikan aku sebagai tebusanmu. Di Kufah ada seorang laki-laki tukang cerita (penasihat) yang bernama Nauf, ia beranggapan bahwa orang yang pergi mencari ilmu itu bukanlah Musa yang berasal dari bani Israil?" [Amru bin Dinar] berkata: "Sungguh berbohong si musuh Allah!", sementara [Ya'la bin Muslim] berkata: [Ibnu Abbas] berkata: " [Ubay bin Ka'b] menceritakan kepadaku, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Suatu ketika Musa utusan Allah berbicara di hadapan kaumnya hingga ketika air mata telah berlinang dan hari bergetar, ia pergi berlalu. Lalu ada seorang laki-laki yang bertemu dengannya, laki-laki itu berkata: "Wahai Rasulullah, apakah di bumi ini ada orang yang lebih pandai darimu?" Musa menjawab, "Tidak." Rasulullah melanjutkan ceritanya: "Maka ia dipersalahkan saat tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah Tabaaraka Wa Ta'ala, Allah lantas mewahyukan bahwa: 'Sesungguhnya Aku memiliki seorang hamba yang lebih pandai dari kamu.' Musa pun bertanya, "Wahai Rabb, di manakah ia?" Allah menjawab: "Dipertemuan antara dua laut." Musa kemudian mengharap, "Wahai Rabb, berilah aku tanda yang bisa aku gunakan untuk bisa bertemu dengannya." Ubay berkata: "Amru berkata kepadaku, "Rasulullah menyebutkan: "Tempat di mana kamu kehilangan ikan." Sementara Ya'la menyebutkan, "Ambillah ikan mati yang bisa ditiupkan ruh di dalamnya." Maka Musa pun mengambil ikan dan meletakkannya ke dalam keranjang, ia lalu berkata kepada pelanyannya, 'Aku tidak akan memberi beban kepadamu kecuali engkau kabarkan kepadaku tempat di mana ikan itu hilang darimu." Ia menjawab, "Engkau tidak banyak membebaniku." Maka itulah yang di maksudkan firman Allah: "Dan ketika Musa berbicara dengan pelayannya, Yusya' bin Nun." [Sa'id bin Jubair] menyebutkan, "Ketika ia berada di sebuah batu besar, ikannya bergoncang, sedang Musa dalam keadaan tidur." Pelayannya pun berkata: "Aku tidak akan membangunkannya." Hingga ketika Musa terbangun pelayannya tersebut lupa untuk memberi kabar kepadanya. Sementara ikan tersebut telah meronta-ronta hingga masuk ke dalam laut. Allah lalu menghentikan gelombang pada air laut sehingga seakan-akan bekas ikanitu ada pada bebatuan. [Amru] menyebutkan kepadaku, "Seakan bekasnya ada pada bebatuan." -lalu ia melingkarkan kedua ibu jari dan dua jari setelahnya-. '(Bawalah kemari makanan kita: sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini) ' (Qs. Al Kahfi: 62). Pelayannya berkata: "Sungguh Allah telah menghilangkan keletihan ini darimu." -namun riwayat ini tidak berasal dari Sa'id bin Jubair-. Pelayan tersebut lantas mengabarkan kepada Musa (bahwa ikannya telah hilang), maka keduanya kembali hingga bertemu dengan Hidlir Alaihis Salam." Ubay berkata: Utsman bin Sulaiman menyebutkan kepadaku, "Khidlir mengenakan pakaian hijau di tengah laut." Sementara Sa'id bin Jubair menyebutkan, "Dengan pakaian yang bersulam, bagian ujung ia jadikan pada dua kakinya dan ujung lain di bagian bawah kepalanya. Musa lalu mengucap salam kepadanya seraya membuka wajah (Khidlir). Khidlir berkata: "Apakah di negerimu ada salam? Siapa kamu?" Musa menjawab, "Aku adalah Musa." Khidlir bertanya lagi, "Musa bani Israil?" Musa membalas, "Ya." Khidlir bertanya lagi, "Lalu apa keperluanmu?" Musa menjawab, "Aku datang agar engkau bisa mengajarkan kepadaku petunjuk yang telah diajarkan kepadamu." Khidlir berkata: "Wahai Musa, tidakkah telah cukup bagimu kabar-kabar dari Taurat, sedang wahyu selalu turun kepadamu? Sungguh aku memiliki ilmu yang tidak bisa engkau kuasai, demikian juga engkau memiliki ilmu yang tiada bisa aku kuasai." Lalu datanglah seekor burung yang meminum air laut. Khidlir berkata: "Demi Allah, Ilmuku dan ilmumu sama sekali tidak mengurangi keagungan ilmu Allah, kecuali seperti burung ini meminum air lautan." Lalu keduanya berjalan di pesisiran hingga keduanya mendapatkan perahu kecil yang membawa penumpang menuju pantai yang lain. Dan mereka bisa mengenali Khidlir. Mereka berkata: "Ini Hamba Allah yang Shaleh!" Kami bertanya pada Sa'id, "Apakah itu Khidlir?" Ia menjawab, "Ya, mereka memberi tumpangan kepadanya tanpa upah." Namun kemudian Khidlir melubangi perahu tersebut hingga Musa pun berkata: '(Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar) ' (Qs. Al Kahfi: 71). Perawi berkata: "Mujahid menyebutkan dengan lafadz 'Nukra' (membahayakan)." '(KHidlir menjawab: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku) ' (Qs. Al Kahfi: 72). Yang pertama adalah karena lupa, yang kedua dengan syarat dan yang ketiga karena sengaja." Musa berkata: ('Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku) ' (Qs. Al Kahfi: 73). Tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidlr membunuhnya. Ya'la bin Muslim berkata: Sa'id bin Jubair menyebutkan, "Keduanya bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang bermain, dan ia adalah seorang yang kafir, Khidlir pun menangkap dan menyembelihnya dengan pisau. Musa berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." Maka keduanya berjalan: hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidlir menegakkan dinding itu." Sa'id berkata dengan isyarat tangannya seperti ini -ia mengangkat kedua tangannya- hingga tegak." Sementara Ya'la berkata: "Menurutku Sa'id menyebutkan, "Lalu ia mengusap dengan tangannya hingga dinding itu pun tegak." Musa berkata: ('Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu) ' (Qs. Al Kahfi: 77). Sa'id menyebutkan, "Yaitu upah yang bisa kita gunakan untuk makan." Dan Sa'id membaca dengan lafadz 'WA KAANA WARAA`AHUM (karena di belakang mereka ada…), sementara Ibnu Abbas membacanya dengan lafadz 'WA KAANA AMAAMAHUM MALIK (karena di hadapan mereka ada seorang raja…) -mereka beranggapan bahwa Selain Sa'id berkomentar bila anak kecil yang dibunuh bernama Jaisur, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera dan Khidir menginginkan bila si raja lewat maka raja membiarkan saja karena ada kerusakan, hingga setelah mereka melanjutkan perjalanan, mereka bisa kembali memperbaikinya hingga bermanfaat kembali. Ada pendapat mereka menambalnya dengan botol, ada pendapat mereka tambal dengan ter. Adapun anak itu, kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, sedang ia kafir, maka kami khawatir bahwa dia akan memaksa kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran, sehingga kecintaan kepada anak itu menggiring keduanya untuk mengikuti agamanya (anak). Maka Khidlir menginginkan agar Allah menggantinya dengan anak yang lebih baik, lebih suci, lagi berkasih sayang, dan kecintaan keduanya kepadanya melebihi kecintaan kepada anak yang dibunuh Khidir." Dan selian Sa'id beranggapan bahwa keduanya (Sa'id dan Ibnu Abbas) mengatakan jika pengganti anak yang dibunuh Khidlir itu adalah seorang budak wanita." Sedang Dawud bin Ashim dari sumber yang tidak cuma satu berkata: "Sesungguhnya ia (pengganti anak yang dibunuh Khidlir) adalah seorang budak wanita." Dan telah sampai kepadaku dari Sa'id bin Jubair bahwa dia adalah budak wanita, dan aku mendapatkannya dari tulisan Ayahku dari [Yahya bin Ma'in] dari [Hisyam bin yusuf] seperti itu."
Musnad Ahmad 20200: Ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ya'qub Abul Haitsam Az Zubali] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] ia berkata: Aku mendengar [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Raqabah] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] telah menceritakan kepada kami [Ubay bin Ka'b] berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Musa berpidato di hadapan kaumnya mengingatkan hari-hari Allah, kemenangan dan cobaannya, ia katakan, "Di Muka bumi ini aku tidak tahu orang yang lebih pandai melebihi aku." Maka Allah mewahyukan padanya bahwa Allah memiliki seorang hamba yang lebih pandai darinya, Musa berkata: "Wahai Rabbku, tampakkanlah padaku." Maka dikatakan kepadanya, 'Berbekallah ikan laut', lalu ia pun melaksanakannya. Setelah itu ia keluar hingga bertemulah ia dengan Hidlir. Keduanya berjalan hingga bertemu penduduk suatu kampung, keduanya minta dijamu tapi tiada seorang pun yang mau menjamunya. Lalu dikisahkan kisah perahu, ia membakarnya untuk menghindari kejahatan raja yang zhalim, adapun si anak dia telah dituliskan padanya kekafiran sedang orang tuanya adalah orang-orang shaleh, kalaulah ia mendapatkan keduanya tentu ia akan menghardik, membangkang dan kafir, sedangkan dinding rumah adalah milik dua anak yatim di Madinah."
Musnad Ahmad 20201: Telah menceritakan kepada kami [Abu Rabi' Al 'Ataki Sulaiman bin Dawud Az Zahrani] telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] ia berkata: Aku mendengar [Ayahku] menyebutkan dari [Raqabah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [Ayahnya] dari [Raqabah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Suwaid bin Sa'id]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ahmad bin Khalid Al Washithi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [Ayahnya] dari [Raqabah] semuanya mengatakan dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau: "Anak kecil yang dibunuh Khidlir telah ditetapkan sebagai kafir." Abu Rabi' menambahkan dalam haditsnya, "Bila ia hidup pasti akan menganiaya kedua orang tuanya, karena ia seorang pembangkang lagi kafir."
Musnad Ahmad 20202: Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Yunus] dan [Abu Rabi' Az Zahrani] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Salm bin Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Jabar bin Abbas Al Mahdani] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau: "Anak lelaki yang dibunuh sahabat Musa Alaihi Salam telah ditetapkan sebagai kafir."
Musnad Ahmad 20203: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Umar bin Sa'ad] dari [Yahya bin Zakaria bin Abu Za`idah] dari [Hamzah] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: '(Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku')." (Qs. Al Kahfi: 76).
Musnad Ahmad 20204: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdullah Al 'Anbari] telah menceritakan kepada kami [Umayyah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Abul Jariyah Al 'Abdi] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau membaca: '(Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku) ' (Qs. Al Kahfi: 76) dengan tsiqal (tasdid)."
Musnad Ahmad 20205: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Yusuf Asy Saya'ir] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] aku bertanya kepadanya, telah menceritakan kepada kami [Ayahku] berkata: Aku mendengar [Ayyub] menceritakan dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa ketika Jibril menghentakkan tumit kakinya ke air Zamzam maka ibunda Nabi Isma'il mengumpulkan pasir (membuat lingkaran sumur). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Semoga Allah memberikan rahmat kepada Hajar ibunda Nabi Isma'il, seandainya dia tinggalkan air zamzam, maka pasti akan mengalir tumpah."
Musnad Ahmad 20206: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Hamzah bin Habib Az Zayyat] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa untuk orang lain, maka beliau memulainya dari dirinya sendiri. Suatu ketika beliau menyebut-nyebut Musa: "Semoga Allah merahmati kita dan Musa, kalaulah ia bersabar pastilah Allah akan menceritakan kabarnya pada kita, tetapi ia malah berkata: '(Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku) ' (QS. Al Kahfi: 76). Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Abu Qathan Amru bin Hutsaim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hamzah] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara makna."
Musnad Ahmad 20207: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abdullah] mantan budak Bani Hasim, telah meriwayatkan kepada kami [Muhammad bin Aban Al Ja'fi] dari [Abu lshaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tentang firman Allah Tabaaraka Wa Ta'ala: '(dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah) ' (QS Ibrahim: 5) beliau bersabda: "Yaitu dengan nikmat-nikmat Allah Tabaaraka Wa Ta'ala." Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Abdullah Al Anbari] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Walid At Thayalisi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abban] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay] dengan hadits yang semakna, namun ia tidak memarfu'kannya (tidak sampai kepada Nabi)."
Musnad Ahmad 20208: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abddurrahim, Abu Yahya Al Bazzar] telah meriwayatkan kepada kami Abu Al Walid Hisyam bin Abdul Malik. [Qais] berkata: telah meriwayatkan kepada kami [Abu lshaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika menyebut para Nabi, maka beliau memulai dari dirinya kemudian bersabda: "Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, kepada Nabi Hud dan Nabi Shalih."
Musnad Ahmad 20209: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abbad Al Makki] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maimun Al Qaddah] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad Ash Shadiq] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Siapakah pemuda Bani Fazarah yang mengikuti Musa Alaihi Salam?" Aku menjawab, "Dialah Hidlir Alaihi Salam." Al fazari lau berkata: "Itu orang lain." Lalu lewatlah Ubay bin Ka'b. Ibnu Abbas berkata: "Lalu aku memanggilnya dan bertanya, "Apakah engkau pernah mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang mengikuti Musa?" Ubay menjawab, "Ya, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Musa sedang duduk-duduk bersama para pemimpin bani Israil, tiba-tiba ada seorang laki-laki bertanya kepadanya, "Apakah ada seorang yang lebih pandai darimu tentang Allah Tabaaraka Wa Ta'ala?" Musa menjawab, "Aku tidak melihatnya." Maka Allah menurunkan wahyu-Nya: "Ada. Yaitu Khidlir hamba-Ku." Lalu Musa menanyakan jalan kepada Hidlir dan Allah jadikan ikan hiu sebagai tanda kekuasaannya, bila ia kehilangan ikat tersebut….dan perkaranya telah Allah Tabaaraka Wa Ta'ala kisahkan."
Musnad Ahmad 20210: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Humaid] dari [Anas] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Tidak ada yang menggusarkan dadaku semenjak keIslamanku kecuali aku membaca ayat, lalu ada orang lain membacanya namun tidak sebagaimana bacaanku. Kami lalu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku bertanya, "Tolong bacakan untukku ayat ini dan itu." Beliau bersabda: "Ya." Lalu laki-laki lain juga berkata: "Engkau bacakan juga padaku ayat ini dan ini." Beliau menjawab: "Ya. Jibril telah mendatangiku dari sebelah kanan dan Mika`il dari sebelah kiri, lalu Jibril berkata: 'Bacalah Al-Qur'an dengan satu dialek, " lalu Mika`il berkata: 'Mintalah tambahan, ' hingga akhirnya menjadi tujuh dialek. Semuanya sempurna dan mencukupi." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mufadhal] telah menceritakan kepada kami [Humaid] ia berkata: [Anas] berkata: [Ubay] pernah mengatakan, "Tidak sesuatu yang masuk (mengusik) hatiku semenjak aku masuk Islam…lalu ia menyebutkan makna hadits Ubay dari Yahya bin Sa'id." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [Humaid] dari [Anas] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Tidak ada sesuatu yang masuk (mengusik) hatiku semenjak aku masuk Islam...lalu ia sebutkan hadits secara makna."
Musnad Ahmad 20211: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abbad Al Makki] telah menceritakan kepada kami [Abu Dlamrah] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Anas] berkata: [Ubay] menceritakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Atap rumahku terbuka dan ketika itu aku di Makkah, kemudian Jibril turun dan membelah dadaku. Jibril kemudian mencucinya dengan air zamzam, lalu ia datang dengan membawa bejana dari emas yang penuh berisi dengan hikmah dan iman. Kemudian semua itu dimasukkan ke dalam dadaku lalu menuutupnya kembali."
Musnad Ahmad 20212: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Ajlah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Tabaaraka Wa Ta'ala telah memerintahkan kepadaku agar membacakan Al-Qur'an kepadamu." Ubay berkata: "Allah Tabaaraka Wa Ta'ala menyebutkan namaku kepadamu?! Beliau membacakan: 'QUL BIFADLILLAH WA BIRAHMATIHI, FABIDZALIKA FALTAFRAHUU' (Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu kamu bergembira) '. (QS Yunus: 58) Beginilah Ubay membacakannya."
Musnad Ahmad 20213: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Aslam Al Minqari] dari [Abdullah bin Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Hai Ubay, aku diperintahkan untuk membacakan surat ini dan ini." Ubay menjawab, "Wahai Rasulullah, di sana namaku disebut?" Beliau menjawab: "Ya." Aku (perawi) lalu berkata kepadanya, "Wahai Abu Mundzir, apakah engaku senang dengan hal itu?" Ubay menjawab, "Apa yang menghalangiku, sementara Allah Tabaaraa Wa Ta'ala berfirman: "QUL BIFADLILLAH WA BIRAHMATIHI, FABIDZALIKA FALTAFRAHU' HUWA KHAIRUN MIMMA YAJMA'UUN (Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu kamu bergembira, itulah kebaikan yang mereka telah kumpulkan) (QS. Yunus: 58). Mu`ammal berkata: "Aku berkata pada Sufyan, "Bacaan seperti ini ada dalam hadits?" ia menjawab, "Ya."
Musnad Ahmad 20214: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad Al Quraisyi] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Janganlah kalian mencela angin, jika kalian melihat angin yang tidak kalian sukai maka ucapkanlah: 'ALLAAHUMMA INNAA NAS'ALUKA MIN KHAIRI HAADZIHI AR RIIH WAMIN KHAIRI MAA FIIHAA, WAMIN KHARI MAA URSILAT BIHI WA NA'UUDZUBIKA MIN SYARRI HADZIHR RIIH WA MIN SYARRI MAA FIIHAA WA MIN SYARRI MAA URSILAT BIHI (Ya Allah kami memohon kepada-Mu dari kebaikan angin ini, dari kebaikan yang ada padanya dan dari kebaikan apa apa yang dibawanya, dan aku berlindung dari keburukan angin ini, dari keburukan apa yang ada padanya dan dari keburukan apa-apa yang dibawanya)."
Musnad Ahmad 20215: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yazid Al Kuufi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Dzar bin Abdullah] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencela angin karena ia adalah ciptaan Allah Tabaaraka Wa Ta'ala, memohonlah kepada Allah dari kebaikan angin itu, dari kebaikan yang ada padanya dan dari kebaikan apa-apa yang dibawanya, dan berlindunglah pada Allah dari keburukan angin tersebut, dari keburukan apa yang ada padanya dan dari keburukan apa-apa yang dibawanya."
Musnad Ahmad 20216: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Yahya bin dawud Al Washithi] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf Al `Azraq] dari [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Dzarr] dari [Sa'id bin Abdurrhaman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat fajar bersama kami, kemudian meninggalkan satu ayat, maka datanglah Ubay yang saat itu ia telah tertinggal beberapa raka'at. Selesai shalat ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ayat ini telah di nasakh (hapus) atau engkau terlupakan darinya?" Nabi menjawab: "Tidak, tapi aku lupa darinya."
Musnad Ahmad 20217: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Hafshin Al Abbar] dari [Al A'masy] dari [Thalhah] dan [Zubaid] dari [Dzar] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat witir membaca surat "SABBIHISMA RABBIKAL A'LA (surat Al A'laa), QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (surat Al Kaafiruun) dan QUL HUWALLAAHU AHAD (surat Al ikhlash)."
Musnad Ahmad 20218: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Ubaydah] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [A'masy] dari [Thalhah Al Yammi] dari [Dzar] dari [Ibnu Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat witir membaca surat: "SABBIHISMA RABBIKAL A'LA (surat Al 'Alaa), QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (surat Al Kaafiruun) dan QUL HUWALLAAHU AHAD (surat Al Ikhash). Lalu beliau membaca 'SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS' (Maha suci Dzat yang memiliki segala kesucian) sebanyak tiga kali." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdurrahim Al Bazzar] telah menceritakan kepada kami [Abu Umar Adl Dlarir Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Zubaid] dari [Dzar] dari [Sa'id bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu."
Musnad Ahmad 20219: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Isma'il bin Yahya bin Salamah bin Kuhail] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Ayahnya] dari [Salamah] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan doa kepada kami apabila di pagi hari: 'ASHBAHNAA 'ALAA FITHRATIL ISLAAM WAKALIMATIL IKHLAASH WA SUNNATI NABIYYINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM WA MILLATI ABIINAA IBRAAHIIM HANIIFAN MUSLIMAN WAMAA KAANA MINAL MUSYRIKIIN (Semoga kami di pagi ini dalam keadaan fitrah Islam (agama Islam), dalam kalimat yang ikhlas, dalam sunnah Nabi kami Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan dalam millah (agama) bapak kami Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah) '. Dan pada sore hari juga dengan doa seperti itu."
Musnad Ahmad 20220: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib bin Zubair] dia berkata aku telah mendengar [Abdullah bin Abu Hudzail] bahwa dia mendengar [Ibnu Abza] dia telah mendengar [Abdullah bin Khabab] dia mendengar [Ubay] menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang Dajjal. Beliau bersabda: "Salah satu dari kedua matanya seperti kaca berwarna hijau, dan berlindunglah kalian kepada Allah Tabaaraka Wa Ta'ala dari siksa kubur."
Musnad Ahmad 20221: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Rauh] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib bin Zubair] berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Abu Hudzail] berkata: [Rauh Al 'Anzi] menceritakan dari [Abdurrahman bin Abza] dari [Abdullah bin Khabbab] dari [Ubay bin Ka'b], dan [Rauh] menyebutkan dalam haditsnya, bahwa [Abdullah bin Khabbab] menceritakannya dari [Ubay bin Ka'ab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau menyebutkan tentang Dajjal. Beliau bersabda: "Salah satu dari kedua matanya seperti kaca berwarna hijau, dan berlindunglah kalian kepada Allah Tabaaraka Wa Ta'ala dari siksa kubur." Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib bin Zubair] dari [Abdullah bin Abu Hudzail] dari [Abdurrahman bin Abza] dari [Abdullah bin Khabbab] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang Dajjal, lalu ia menyebutkan seperti hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Aslam] telah menceritakan kepada kami [Nadlr bin Syumail] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Habib bin Zubair] ia berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Abu Hudzail] dari [Abdurrahman bin Abza] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, namun tidak disebutkan nama Khlalad dalam hadits Abdullah bin Khabbab ini."
Musnad Ahmad 20222: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Sulaiman bin Shurad] dari [Ubay bin Ka'b] radliallahu 'anhu berkata: "Aku membaca ayat lalu Ibnu Mas'ud membacanya juga tapi dengan bacaan yang berbeda. Maka aku pun datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menanyakannya, "Bukankah engkau telah membacakan ayat ini kepadaku?" Beliau menjawab: "Ya." Ibnu Mas'ud juga bertanya, "Bukankah engkau juga membacakan ayat ini kepadaku?" Beliau menjawab: "Ya, bacaan kalian berdua benar dan bagus." Ubay berkata: "Aku menanyakannya dan beliau memukul dadaku seraya bersabda: 'Hai Ubay bin Ka'b, Al-Qur'an dibacakan kepadaku dengan satu dan dua dialek. Lalu Malaikat yang ada bersamaku membacakan dengan dua dialek. Maka aku pun membacanya dengan dua dialek. Kemudian Malaikat berkata lagi dengan dua atau tiga dialek. Lalu Malaikat yang ada bersamaku berkata dengan tiga dialek, maka aku pun membacanya dengan tiga dialek, hingga sampai tujuh dialek. Dan tidaklah dari semua itu kecuali sempurna dan mencukupi. Sekiranya engkau membaca GHAFUURAN RAHIIMAN atau SAMII'AN 'ALIIMAN atau 'ALIIMAN SAMII'AN, maka seperti itulah Allah. Selama engkau tidak menutup ayat 'adzab dengan ayat rahmat, atau ayat rahmat dengan 'adzab." Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Sulaiman bin Shurad Al Khuza'i] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Aku membaca ayat dan Ibnu Mas'ud pun membacanya, tapi ia menyelisihinya (tidak sesuai dengan bacaanku). Maka aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan hal itu kepadanya…ia sebnutkan kelanjutan hadits. Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid Al Qaisi] telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Sulaiman bin Shurad] dari [Ubay bin Ka'ab] berkata: "Aku membaca ayat dan Ibnu Mas'ud pun membacanya tapi ia menyelisihinya, maka ku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ia sebutkan hadits tersebut.
Musnad Ahmad 20223: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Suqair Al 'Abdi] dari [Sulaiman bin Shurad] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Aku mendengar seseorang membaca Al-Qur'an. Lalu aku bertanya, "Siapa yang membacakannya padamu?" Ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Pergilah kepada beliau!" Maka aku pun mendatangi beliau dan berkata: "Mintalah agar orang ini membaca." Beliau lalu bersabda: "Bacalah." Orang itu lalu membacanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda: "Bagus." Aku pun bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Bukankah engkau pernah membacakannya padaku begini dan begini?" Beliau menjawab: "Benar. Dan engkau juga bagus." Aku lalu berkata dengan isyarat kedua tanganku, "Engkau juga bagus." -dua kali-. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memukul dadaku dan bersabda: "Ya Allah hilangkan keraguan dari Ubay bin Ka'b." Akupun berkeringat dan berdebar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Ubay, sungguh telah datang kepadaku dua malaikat, salah seorang dari keduanya berkata: "Bacalah dengan satu dialek (satu model bacaan)! ' lalu yang lain berkata: 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata: 'Bacalah dengan dua dialek! ' Maka yang lain berkata: 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata: 'Bacalah dengan tiga dialek! ' Maka yang lain berkata: 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata: 'Bacalah dengan empat dialek!.' Maka yang lain berkata: 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata: 'Bacalah dengan lima dialek!.' Maka yang lain berkata: 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata: 'Bacalah dengan enam dialek! ' Maka yang lain berkata: 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata: 'Bacalah dengan tujuh dialek! ' Maka Al-Qur'an diturunkan dalam tujuh dialek."
Musnad Ahmad 20224: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far Al Warakani] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Sulaiman] dari [Ubay bin Ka'b] ia memarfu'kan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Dua malaikat mendatangiku, lalu salah seorang dari keduanya berkata kepada yang lain, 'Bacakanlah Al-Qur'an kepadanya? ' ia balik bertanya, 'Dengan berapa dialek? ' Malaikat itu menjawab, 'Dengan satu.' ia berkata: 'Tambahlah! ' Hingga sampailah tujuh dialek."
Musnad Ahmad 20225: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Az Zuhri] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam] dari [Marwan bin Hakam] dari [Ibnul Aswad bin Abdu Yaghuts] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada sya'ir ada hikmah."
Musnad Ahmad 20226: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dan [Abu Kamil] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Az Zuhri], [Abu Kamil] menyebutkan dalam haditsnya, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [Marwan bin Hakam] dari Abdullah bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts dari Ubay bin Ka'b, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada sya'ir ada hikmah." Abu Abdurrahman berkata: "Seperti inilah Ibrahim bin sa'ad dalam haditsnya menyebutkan, Abdullah Ibnul Aswad. Hanyasanya ia adalah ['Abdurrahman Ibnul Aswad bin Yaghuts] dari [Ubay bin Ka'b], selain Ibrahim bin Sa'd seperti inilah mengatakannya."
Musnad Ahmad 20227: Telah menceritakan kepadaku [Manshur bin Abu Muzahim] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Az Zuhri] dari [Abu Bakar] dari [Marwan] dari [Abdurrahman bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada sya'ir ada hikmah." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Marwan bin Hakam] dari [Abdurrahman bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menyebutkan hadits tersebut." Ayahku berkata dan disetujui oleh Ibnul Mubarak, yaitu sepakat pada nama Urwah, dan keduanya tidak menyebut nama Abu Bakar bin Abdurrahman."
Musnad Ahmad 20228: Telah menceritakan kepada kami ['Attab bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [Marwan bin Hakam] dari [Abdullah bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada sya'ir ada hikmah." [Abdullah bin Mubarak] berkata: " [Ma'mar] telah menceritakan kepadaku sama seperti itu dan ia tidak menyebut Abu Bakar [Urwah]."
Musnad Ahmad 20229: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Rabah] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [Marwan bin Hakam] dari [Abdurrahman bin Aswad] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebagian dari sya'ir adalah hikmah." Rabah menyelisihi riwayat Ibnu Mubarak dan Abdurrazzaq, karena keduanya menyebutkan dari Urwah. Rabah berkata dari Abu Bakar bin Abdurrahman. Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Abu Mukram] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [Marwan] dari [Abdurrahman bin Al Aswad] dari [Ubay] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut. Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [Abdurrahman bin Al Aswad] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu pula. Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Ziyad] -yaitu Ibnu Sa'd- bahwa [Ibnu Syihab] mengabarkan kepadanya, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [Marwan bin Hakam] dari [Abdurrahman bin Aswad] bahwa [Ubay] mengabarkan kepadanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu. Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Amru An Naqid] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Abu Mani' Ar Rushafi] telah menceritakan kepada kami kakekku [Ubaidullah bin Abu Ziyad] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadanya [Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam] dari [Marwan bin Hakam] bahwa [Abdurrahman bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts] mengabarkan kepadanya dari [Ubay bin Ka'b] telah mengabarkan kepadanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semisal itu. Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Walid bin Muhammad Al Muqari] dari [Az Zuhri] ia berkata: Aku mendengar [Abu Bakar bin Abdurrahman] berkata: Aku mendengar [Abdurrahman bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts] mengatakan, Aku mendengar [Ubay bin Ka'b] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, lalu ia menyebutkan hadits tersebut, namun ia tidak menyebutkan nama Marwan. Telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [Marwan bin Hakam] dari [Abdurrahman bin Aswad bin Abdu Yaghuts] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia sebutkan hadits tersebut. Abu Abdurrahman berkata: "Seperti inilah Abu Ma'mar menceritakannya kepada kami dari Ibrahim bin Sa'd, 'Abdurrahman bin Al Aswad juga menyebutkan tentang hadits tersebut, namun Abu Ma'mar menyelisihi riwayat orang yang meriwayatkan dari Ibrahim bin Sa'd. Sebab ada beberapa orang yang meriwayatkan dari Ibrahim bin Sa'd, mereka mengatakan tentang hadits tersebut dari Abdullah bin Al Aswad."
Musnad Ahmad 20230: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] telah mengkabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dia berkata: telah bercerita kepadaku [Suwaid bin Ghafalah] dia berkata: Aku keluar bersama Zaid bin Suhan dan Salman bin Rabi'ah, hingga ketika kami sampai di 'Udzaib aku menemukan sebuah pecut. Lalu keduanya berkata: "Letakkan dia." Namun aku menolaknya, ketika tiba di Madinah aku bertemu dengan [Ubay bin Ka'b], maka hal itu aku ceritakan kepadanya. Ubay kemudian berkata: Aku pernah menemukan seratus dinar pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian hal itu aku tanyakan kepada beliau, dan beliau bersabda: "Umumkanlah selama satu tahun." Maka aku umumkan barang tersebut selama satu tahun namun aku tidak mendapatkan seorangpun yang mengakuinya. Ubay berkata lagi: Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kenalilah jumlahnya, wadah dan tutupnya, kemudian umumkanlah selama satu tahun. Jika pemiliknya datang berikan, namun jika tidak maka dia menjadi milik orang yang menemukannya." Dan lafadh hadits ini berasal dari Waki'. Sedangkan [Ibnu Numair] menyebutkan dalam haditsnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Umumkanlah!" Maka aku umumkan selama satu tahun, kemudian aku menemui Nabi dan beliau bersabda: "Umumkanlah." Maka aku umumkan selama satu tahun, kemudian aku menemui Nabi dan beliau mengatakan lagi: "Umumkanlah." Maka aku umumkan selama satu tahu, kemudian aku menemui Nabi dan beliau bersabda: "Umumkanlah jumlahnya, wadah dan tutupnya, jika ada yang datang dan menyebutkan jumlah, wadah dan tutupnya maka berikanlah kepadanya, namun jika tidak maka pergunakanlah dia."
Musnad Ahmad 20231: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah bin Kuhail] berkata: Aku mendengar [Suwaid bin Ghaflah], dan telah menceritakan kepadaku Abdullah telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Kuhail] berkata: Aku mendengar [Suwaid bin Ghafalah] ia berkata: "Aku berperang bersama Zaid bin Shuhan dan Salman bin Rabi'ah, aku menemukan cambuk hingga akupun mengambilnya. Lantas keduanya berkata kepadaku, "Letakkanlah." Aku lalu menjawab, "Tidak! Namun aku akan mengumumkannya. Jika aku mendapati orang yang mengenalnya maka akan aku berikan, jika tidak maka akan aku gunakan." Keduanya tidak menerima apa yang aku katakan, dan aku juga tidak menerima apa yang mereka katakan. Ketika kami telah kembali dari peperangan, aku menunaikan haji, lalu menuju Madinah. Aku kemudian bertemu [Ubay bin Ka'b], maka aku ceritakan kepadanya apa yang mereka katakan dan perkataanku kepada mereka. Ubay lalu berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam aku pernah menemukan dompet, di dalamnya terdapat seratus dinar. Aku lalu menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas hal itu aku ceritakan kepada beliau. Beliau bersabda: "Umumkanlah selama satu tahun." Aku lalu mengumumkannya selama satu tahun, namun aku tidak mendapati orang yang mengenalnya. Aku lalu kembali menemui beliau dan aku katakan, "Aku belum mendapatkan orang yang mengenalinya?" beliau bersabda: "Umumkan selama satu tahun." Beliau katakan seperti hingga tiga kali." Suwaid berkata: "Aku tidak tahu beliau mengatakan hal itu kepada Ubay dalam waktu satu tahun, atau dalam tiga tahun." Ubay melanjutkan, "Pada kali keempat beliau bersabda kepadaku: "Umumkanlah jumlahnya, wadah dan tutupnya, jika kamu dapati orang yang mengenalinya maka berikanlah, jika tidak maka gunakanlah." Dan ini adalah lafadz Yahya bin Sa'id, dan Muhammad bin Ja'far menyebutkan dalam haditsnya, "Setelah itu aku bertemu dengannya di Makkah. Ubay berkata: "Aku tidak tahu tiga tahun atau satu tahun."
Musnad Ahmad 20232: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khaitsamah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Suwaid bin Ghafalah] ia mengatakan, "Saat melakukan haji aku menemukan pecut, maka aku pun memungutnya. Orang-orang pun berkata: "Kenapa kamu ambil, siapa tahu itu adalah milik seorang Muslim." Suwaid berkata: "Aku menjawab, "Bukankah lebih baik jika aku ambil dan memanfaatkannya dari pada dimakan serigala?" setelah itu aku bertemu [Ubay bin Ka'b], kemudian hal itu aku ceritakan kepadanya. Ubay lantas berkata: "Aku pernah menemukan kantong yang di dalamnya berisi seratus dinar, lalu aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menanyakan hal itu kepada beliau, beliau pun bersabda: "Umumkanlah selama satu tahun." Maka akupun mengumumkannya selama satu tahun, lalu aku menemui beliau lagi dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah mengumumkannya setahun." Beliau bersabda: "Umumkan lagi selama satu tahun." Kemudian beliau meneruskan sabdanya: "Manfaatkanlah dan jagalah jangan sampai berkurang, jika pemiliknya datang berikan." Jarir berkata: "Aku tidak hafal kesempurnaan haditsnya."
Musnad Ahmad 20233: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Ayyub bin Rasyid Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Suwaid bin Ghafalah] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Aku menemukan uang seratus dinar di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu aku laporkan kepada beliau, beliau bersabda: 'Umumkan setahun! ' Maka aku umumkan satu tahun. Kemudian aku datang kepada beliau dan berkata: "Aku umumkan selama satu tahun." Beliau lagi dan berkata: "Umumkanlah lagi selama satu tahun." Aku lalu mengumumkannya selama satu tahun, kemudian aku datang kepada beliau untuk yang ketiga kalinya, beliau bersabda: "Hitung jumlah dan wadahnya, lalu manfaatkanlah." Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Hajjaj An Naji] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Suwaid bin Ghafalah] berkata: "Aku berhaji bersama Zaid bin Shuhan dan Salman bin Rabi'ah, lalu ia sebutkan makna hadits. Ia berkata: "Lalu aku mengumumkannya hingga dua atau tiga kali." Beliau bersabda: "Kenalilah jumlah, wadah dan tali pengikatnya, lalu manfaatkanlah. Jika pemiliknya datang dan dapat mengenali berapa jumlah dan tali pengikatnya, maka berikanlah kepadanya."
Musnad Ahmad 20234: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il bin Abu Khalid] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Isa] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Aku berada di masjid lalu ada seorang yang membaca ayat dengan bacaan yang aku mengingkarinya, lalu datang lagi seseorang yang membacaa dengan bacaan yang lain pula. Maka kami pun berdiri dan melaporkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku berkata: 'Wahai Rasulullah, orang ini membaca dengan bacaan yang aku mengingkarinya, lalu datang temannya yang juga membaca dengan bacaan yang lain? ' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bacalah oleh kalian berdua! ' Beliau lalu bersabda: "Kalian sudah benar." Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada keduanya, yakni orang yang mengatakan, 'Celaka aku, dan juga semasa aku jahiliyah', hingga ketika beliau melihat ada keraguan dalam hatiku, beliau memukul memukul dadaku hingga aku bercucuran keringat seakan aku melihat Allah Tabaaraka Wa Ta'ala. Beliau bersabda: 'Wahai Ubay, sesungguhnya Rabbku telah mengutus utusan kepadaku dan mengatakan: 'Bacalah dengan satu dialek (satu model bacaan) ', maka aku meminta kepadanya untuk meringankan umatku, Allah pun menjadikannya dua dialek. Lalu aku meminta agar memberikan keringanan untuk umatku, lalu Allah menjadikan agar aku membaca dalam tujuh dialek. Dan bagimu di setiap pertanyaan yang kamu ajukan aku berikan jawabannya." Rasulullah bersabda: "Aku berdoa: 'Ya Allah ampunilah umatku. Ya Allah ampunilah umatku' dan aku mengakhirkan doa yang ketiga untuk hari terakhir: yang semua makhluk mengharapkanku, hingga nabi Ibrahim sekalipun."
Musnad Ahmad 20235: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hakam] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berada di perkumpulan bani Ghifar, Jibril berkata: "Sesunggguhnya Allah menyuruhmu untuk membacakan Al Qur`an kepada umatmu dengan satu dialek." Beliau bersabda: "Aku bermohon pemaafan dan ampunan Allah, sungguh umatku tidak bisa mengucapkan dengan satu dialek (satu model bacaan)." Kemudian Jibril datang untuk kedua kalinya, Jibril berkata: "Sesungguhnya Allah menyuruhmu untuk membacakan Al Qur`an kepada umatmu dengan dua dialek." Beliau bersabda: "Aku bermohon pemaafan dan ampunan Allah, sungguh umatku tidak bisa mengucapkan dengan dua dialek." Kemudian Jibril datang untuk ketiga kalinya, Jibril berkata: "Sesunggguhnya Allah menyuruhmu untuk membacakan Al Qur`an kepada umatmu dengan tujuh dialek, dengan bacaan mana saja mereka membada maka mereka telah benar."
Musnad Ahmad 20236: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Azrah] dari [Hasan Al Urani] dari [Yahya bin Jazar] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b] tentang ayat ini: '(Dan sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat) ' (QS. As Sajadah: 21). Ubay berkata: "Musibah-musibah dan kegoncangan keduanya telah berlalu, demikian juga kekerasan dan pembunuhan."
Musnad Ahmad 20237: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Muhammmad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ali] dari [Abu Janab] dari [Abdullah bin Isa] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Aku berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian datanglah seorang Arab badui dan berkata "Wahai Nabiyullah, saya mempunyai seorang saudara laki laki yang sedang sakit." Nabi bertanya: "Apa sakitnya?" Dia menjawab, "Dia terkena penyakit gila." Nabi bersabda: "Bawa dia kemari." Kemudian dia di hadapkan kepada beliau dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memohonkan perlindungan untuknya dengan membaca fatihatul kitab (surat Al fatihah), empat ayat permulaan surat Al Baqarah, dua ayat beriku ini: WA ILAAHUKUM ILAAHUW WAAHID (Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa) (QS. Al Baqarah: 163) dan ayat kursi. Lalu tiga ayat terakhir dari surat Al Baqarah. satu ayat dari surat Ali Imran: SYAHIDAALLAAHU ANNAHU LAA ILAAHA ILLA HUWA (Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah) (Qs. Ali Imran: 18), satu ayat dari surat Al A'raaf: INNA RABBAKUMULLAAHUL LADZII KHALAQAS SAMAAWAATI WAL ARDL (Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi) (Qs. Al A'raaf: 54), akhir dari surat Al Mukminun: FATA'AALALLAAHUL MALIKUL HAQ (Maka Maha Tinggi Allah, raja yang Sebenarnya) (Qs. Al Mukminun: 116), satu ayat dari surat Al Jin: WA ANNAHU TA'AALA JADDU RABBINAA (Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami) (Qs. Al Jin: 3), sepuluh ayat permulaan dari surat Ash Shaffaat, tiga ayat terakhir dari surat surat Al Hasyr: QUL HUWALLAAHU AHAD (surat Al Ikhlash), dan Al Mu'awwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas)." Maka berdirilah laki laki itu seakan-akan dia tidak pernah terkena sakit sama sekali."
Musnad Ahmad 20238: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sualiman Al Asadi Luwain] telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Muhammad bin A'yan] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Salim Al Afthas] dari [Ayahnya] dari [Zubaid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berada di perkumpulan bani Ghifar, ia mengatakan, "Wahai Muhammad, Allah menyuruhmu membaca Al-Qur'an dengan satu dialek (satu model bacaan)." Dan beliau terus saja meminta tambahan hingga menjadi tujuh dialek."
Musnad Ahmad 20239: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [Al Hasan] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah didatangi oleh Malaikat Jibril Alihis Salam, ia berkata: "Sesunggguhnya Allah menyuruhmu untuk membacakan Al-Qur'an kepada umatmu dengan tujuh dialek (tujuh model bacaan), dengan bacaan manapun mereka membacanya maka mereka telah benar."
Musnad Ahmad 20240: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Mihran As Sabak Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Muhammad bin Juhadah] dari [Hakam] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b] , bahwa Jibril Alaihis Salam mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berada di perkampungan bani Ghifar, Jibril berkata: "Sesunggguhnya Allah menyuruhmu untuk membacakan Al-Qur'an kepada umatmu dengan satu dialek (satu model bacaa)." Beliau lalu bersabda: "Aku bermohon permaafan dan ampunan Allah." Lalu ia (perawi) sebutkan hadits tersebut hingga sampai pada pada perkataan Jibril, "Sesunggguhnya Allah menyuruhmu untuk membacakan Al-Qur'an kepada umatmu dengan tujuh dialek, barangsiapa membaca dengan salah satunya maka telah benar."
Musnad Ahmad 20241: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad bin Abu Ja'd] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ada dua orang lelaki yang saling menyebutkan nasabnya, yang satu berkata: 'Saya adalah fulan bin Fulan, sedangkan kamu tidak memiliki ibu! ' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Dahulu pada masa Nabi Musa Alaihis Salam juga ada dua orang lelaki yang menyebutkan nasabnya, yang satu berkata: 'Saya adalah fulan bin Fulan -sampai dia menyebutkan sembilan keturunan-, sedangkan kamu siapa, seorang yang tidak memiliki Ibu! ' Kemudian yang kedua menjawab, 'Saya adalah Fulan bin Fulan bin Al Islam.' Nabi bersabda: "Setelah itu Allah menurunkan wahyu kepada Musa Alaihis Salam berkenaan dengan dua orang tersebut: 'Adapun kamu wahai orang yang menginduk, atau menasabkan dirinya kepada sembilan orang yang berada di neraka, maka engkau adalah orang yang kesempuluhnya. Adapun engkau wahai orang yang menasabkan diri kepada dua orang yang berada di jannah, maka engaku adalah orang yang ketiga'."
Musnad Ahmad 20242: Telah menceritakan kepadaku [Wahab bin Baqiyah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Isma'il bin Abu KHalid] dari [Abdullah bin Isa] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] telah menceritakan kepadaku [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Saat aku berada di dalam masjid masuklah seorang laki-laki, ia lalu shalat dan membaca ayat dengan bacaan yang aku mengingkarinya. Kemudian datang lagi seseorang yang membacaa dengan bacaan yang berlainan dengan bacaan temannya tersebut. Selesai kami menunaikan shalat, maka kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku berkata: 'Wahai Rasulullah, ia membaca dengan bacaan yang aku mengingkarinya, lalu datang temannya yang juga membaca dengan bacaan yang lain? ' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Bacalah oleh kalian!" mereka pun membacanya. Beliau lalu bersabda: "Kalian telah benar." Lalu muncullah dalam hatiku rasa pendustaan kepada Nabi (rasa bersalah) yang tidak aku rasakan pada masa Jahiliyah. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat hatiku dihantui oleh perasaan tersebut, beliau menepuk dadaku." Ubay melanjutkan, "Akupun bercucuran keringat seakan aku melihat kepada Rabbku Tabaaraka Wa Ta'ala, beliau bersabda: "Wahai Ubay, sesungguhnya Rabbku telah mengutus utusan kepadaku dan mengatakan: 'Bacalah dengan satu dialek (satu model bacaan).' Aku pun meminta kepadanya agar memberi keringanan bagu umatku, lalu Allah memerintahkan agar aku membaca dengan dua dialek. Lalu aku kembali meminta agar memberi keringanan bagi umatku sampai tiga kali, sehingga Allah memerintahkan agar aku membaca dalam tujuh dialek. Dan bagimu di setiap pertanyaan yang kamu ajukan aku berikan jawabannya. Aku lalu berdoa: "Ya Allah ampunilah umatku. Ya Allah ampunilah umatku. Lalu aku mengakhirkan permintaan yang ketiga untuk hari yang semua makhluk mengharapkanku, hingga Nabi Ibrahim Alaihis Salam sekalipun."
Musnad Ahmad 20243: Telah menceritakan kepada kami ['Attab bin Ziyad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] telah mengkabarkan kepada kami [Musa bin Uqbah] dari [Abdurahman bin Zaid bin Uqbah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Aku bersama [Ubay] dan [Abu Thalhah] duduk menyantap daging dan roti, kemudian aku meminta untuk diambilkan air wudlu, maka keduanya pun berkata: "Kenapa kamu berwudlu?" aku lalu menjawab, "Karena makanan yang kita makan ini." Keduanya berkata: "Kenapa kamu berwudlu dari makanan yang baik, sedang orang yang lebih baik darimu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) tidak melakukannya?"
Musnad Ahmad 20244: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Ashim] dari [Zir] dia berkata: Aku berkata kepada [Ubay], bahwa Abdullah berkomentar tentang surat Al Mu'awwidzatain, maka dia menjawab, "Kami telah menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang keduanya, kemudian beliau membacakannya kepadaku dan aku membacanya, saya mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh beliau." Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] dari [Zir] dia berkata: "Aku bertanya kepada [Ubay bin Ka'ab] tentang surat Al Mu'awwidzatain, kemudian dia berkata: 'Aku telah menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang keduanya, maka beliau mengucapkannya kepadaku dan aku mengucapkannya kepada kalian, maka ucapkanlah sebagaimana yang aku ucapkan." Ubay berkata: "kemudian Nabi mengucapkannya kepada kami dan kami mengucapkannya juga." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] dari [Zir] dia berkata: telah bercerita kepadaku [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang surat Al Mu'awwidzatain, kemudian beliau mengucapkannya kepadaku dan akupun mengucapkannya." Ubay berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan kepada kami dan kamipun mengikutinya." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Zubair bin 'Adi] dari [Abu Razin] dari [Zir bin Hubaisy] dari [Ubay bin Ka'b] dengan hadits yang sama. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Zir] dia berkata: "Aku bertanya kepada [Ubay] tentang surat Al Mu'awwidzatain kemudian dia berkata: "Sesungguhnya aku telah menanyakan tentang keduanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Ubay berkata: "Maka dibacakanlah kepadaku dan akupun membacanya kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami membacanya dan kamipun membacanya." Telah menceritakan kepada kami [Affan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Ashim bin Bahdalah] dari [Zir bin Hubaisy] dia berkata: "Aku berkata kepada [Ubay bin Ka'b], "Ibnu Mas'ud tidak menulis surat Al Mu'awwidzatain dalam Mushafnya?" Kemudian dia menjawab, "Aku bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menceritakan kepadaku, bahwa Malaikat Jibril telah membacakan kepada beliau: 'QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ (Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh) ' (Qs. Al Falaq: 1). Maka aku pun membacanya, kemudian Jibril membaca: 'QUL A'UUDZU BIRABBIN NAAS (Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia) ' (Qs. An Naas: 1), maka aku pun membacanya." Dan kami membaca apa yang telah dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Telah menceritakan kepada kami [Affan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Ashim] dari [Zir] dari [Ubay] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits yang semakna."
Musnad Ahmad 20245: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Husain bin Asykab] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Ubaidah bin Ma'n] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Al A'masy] dari [Abu Ishaq] dari [Abdurrahman bin Yazid] berkata: " [Abdullah] (Ibnu Mas'ud) menghapus Mu'awidzatain dari dalam mushafnya, ia mengatakan baha keduanya bukan dari kitabullah Tabaaraka Wa Ta'ala." [Al A'masy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Zir] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Kami telah menanyakannya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu membacakannya, maka aku pun mengikutinya."
Musnad Ahmad 20246: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abdah] dan [Ashim] dari [Zir] berkata: Aku berkata kepada Ubay, 'Sungguh saudaramu menghapus keduanya (mu'awidzatain) dari dalam mushafnya, ' namun ia tidak mengingkarinya." -Disebutkan kepada Sufyan: apakah ia Ibnu Mas'ud- ia menjawab, "Ya. Itu tidak ada dalam mushaf Ibnu Mas'ud. Ia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memohon perlindungan untuk Hasan dan Husian dengan surat tersebut, dan tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya saat shalat. Sehingga ia beranggapan bahwa itu hanya untuk perlindungan, dan keyakinan itu tetap ia pegang, sementara yang lain menetapkan bahwa keduanya adalah bagian dari Al-Qur'an."
Musnad Ahmad 20247: Telah menceritakan kepada kami [Mus'ab bin Salam] telah menceritakan kepada kami [Ajlah] dari [Asy Sya'bi] adri [Zir bin Hubaisy] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang menyebut-nyebut tentang malam Lailatul Qadar, maka berkatalah Ubay: "Saya, demi Dzat yang tidak ada IIlah kecuali Dia, aku tahu malam apa dia terjadi, yaitu malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah ceritakan kepada kami, malam ke dua puluh tujuh dalam bulan Ramadan. Dan tanda-tandanya adalah bahwa pada pagi hari dari malam tersebut matahari akan bersinar tanpa ada panas teriknya." Maka Salamah bin Kuhail menyangka bahwa Zir telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia selalu mengamati selama tiga tahun dari awal Ramadan hingga akhir ramadan, bahwa pada pagi hari di hari yang kedua puluh tujuh, matahari bersinar terang tanpa terik panas."
Musnad Ahmad 20248: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Ajlah] dari [Asy Sya'bi] dari [Zir bin Hubaisy] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Malam lailatul qadar adalah malam ke dua puluh tujuh dalam bulan Ramadan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kami bahwa di antara tanda-tandanya adalah terbitnya matahari dengan sinar berwarna putih bersih." Telah menceritakannya kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dengan sanadnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti hadits tersebut. Namun ia menambahkan, "Matahari terbit tanpa terik panas."
Musnad Ahmad 20249: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: Aku mendengarnya dari [Abdah] dan [Ashim] dari [Zir] ia berkata: Aku berkata kepada [Ubay], "Wahai Abu Mundzir, sungguhnya Ibnu Mas'ud, saudaramu, mengatakan, 'Barangsiapa melaksanakan shalat malam setahun, maka ia akan mendapatkan lailatul qadar.' Ubay lalu menjawab, "Semoga Allah merahmatinya, padahal ia tahu bahwa itu terjadi di bulan Ramadan, pada malam kedua puluh tujuh." Ubay lalu bersumpah, maka akupun bertanya, "Bagaimana kalian bisa mengetahuinya?" Ia menjawab, "Dengan tanda-tanda yang telag dikabarkan kepada kami, bahwa di antara tandanya adalah, bahwa pada hari itu matahari akan terbit tanpa terik panas."
Musnad Ahmad 20250: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Ashim] dari [Zir] berkata: Aku berkata kepada [Ubay], "Kabarkan kepadaku tentang lailatul qadar, karena Ibnu Ummu 'Abd mengatakan bahwa barangsiapa melakukan shalat malam setahun penuh, maka ia akan mendapatkan malam itu." Ubay lalu menjawab, "Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, padahal ia tahu bahwa malam itu terjadi di bulan Ramadan, yaitu di malam kedua puluh tujuh. Akan tetapi ia terhalang untuk dilihat manusia agar mereka tidak berserah diri (beribadah hanya pada malam dua puluh tujuh). Demi Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an kepada Muhammad, itu terjadi di bulan Ramadan malam kedua puluh tujuh." Aku bertanya kembali, "Wahai Abu Mundzir, bagaimana anda bisa mengetahuinya?" Ia menjawab, "Dengan tanda-tanda yang telah diceritakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami, maka kami menghitung dan menghafalnya. Demi Allah, itu alkan terjadi pada malam itu, tidak ada pengecualian." Aku bertanya kepada Zir, "Apa tandanya?" Ia menjawab, "Sesungguhnya matahari akan terbit di pagi itu seakan ia baskom, ia bersinat tanpa cahaya dan terik panas."
Musnad Ahmad 20251: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: Aku mendengar [Abdah bin Abu Lubabah] menceritakan dari [Zir bin Hubaisy] ia mengatakan, [Ubay] berkata: "Demi Allah, sungguh aku mengetahui perihal lailatul qadar -Syu'bah menyebutkan-, sedalam pengetahuanku bahwa malam itu akan terjadi pada malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh kami memperbanyak shalat, malam itu adalah malam kedua puluh tujuh." Hanya saja Syu'bah merasa pada kalimat 'yaitu malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh kami'. Ia (syu'bah) Berkata: temanku menceritakan hadits tersebut kepadaku darinya (Ubay)."
Musnad Ahmad 20252: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin Sa'id] dari [Ashim] dari [Zir] berkata: [Ubay] berkata kepadaku bahwa malam lailatul qadar itu ada di malam ke dua puluh tujuh, yaitu malam yang dikecualikan dengan tanda-tanda sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menceritakan kepada kami. Maka kami menghitung bahwa malam itu adalah apa yang telah dikecualikan."
Musnad Ahmad 20253: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] [Khalaf bin Hisyam Al Bazzar] dan [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] semuanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Zir] berkata: Aku bertanya kepada [Ubay bin Ka'b], "Wahai Abu Mundzir, kabarkan kepadaku tentang lailatul qadar, karena sahabatmu -yaitu Ibnu Mas'ud- apabila ditanya tentang malam lailatul qadar ia menjawab, "Barangsiapa melakukan shalat malam setahun niscaya ia baru akan mendapatkannya'." Ubay menjawab, "Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, sebenarnya ia tahu bahwa malam itu terjadi di bulan Ramadan, tetapi ia suka jika jika manusia tidak membatasi diri (beramal pada malam itu). Sungguh, ia ada pada malam kedua puluh tujuh tanpa ada pengecualian." Aku bertanya lagi, "Wahai Abu Mundzir, darimana engkau mengetahuinya?" Ubay menjawab, "Dengan tanda-tandanya yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menceritakan kepada kami, bahwa pada pagi dari malam lailatul qadar matahari akan terbit tanpa cahaya yang terik hingga ia meninggi." Dan ini adalah lafadz hadits dari Al Muqaddami. Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Zir] ia berkata: Aku bertanya pada [Ubay bin Ka'b], "Wahai Abu Mundzir, kabarkan kepadaku tentang lailatul qadar…lalu ia sebutkan hadits tersebut." Zir berkata: "Aku lalu bertanya, "Wahai Abu Mundzir, dari mana engkau tahu?" Ubay menjawab, "Dengan tanda-tanda yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kabarkan kepada kami."
Musnad Ahmad 20254: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abu Yusuf Ya'qub bin Isma'il bin Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Jabir bin Yazid bin Rifa'ah] dari [Yazid bin Abu Sulaiman] ia berkata: Aku mendengar [Zir bin Hubaisy] berkata: "Kalaulah bukan karena kebodohan kalian tentu aku akan meletakkan dua tanganku pada telingaku, lantas akan aku katakan, 'Ketahuilah bahwa lailatul qadar terjadi pada bulan Ramadan di sepuluh hari terakhir, di tujuh hari terakhir: didahului tiga malam dan diakhiri tiga malam, berita dari orang yang tidak mendustaiku (Ubay), berita dari orang yang tidak mendustainya (Rasulullah)." Zir melanjutkan, "Aku bertanya kepada [Abu Yusuf] -yaitu Ubay bin Ka'b- dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia menjawab: "Demikian yang ada padaku."
Musnad Ahmad 20255: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abbas bin Walid An Narsi] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Syu'aib] dari [Ashim] dari [Zir bin Hubaisy] dari Abdullah bahwa ia mengatakan tentang lailataul qadar, "Barangsiapa melaksanakan shalat malam setahun maka ia akan mendapatkannya." Maka aku bergegas pergi ke tempat Utsman bin Affan, aku berharap bertemu beberapa sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar." Ashim berkata: " [Ubay bin Ka'b] dan Abdurrahman bin Auf melazimkannya untuk melaksanakan shalat hingga terbenam matahari, lalu shalat dua kali sebelum Maghrib." Ashim berkata: "Aku bertanya pada Ubai -Dia adalah seorang yang berperangai kasar-, "Berlaku sopanlah semoga Allah merahmatimu, aku hanya mengharapkan satu harapan padamu." Lantas Ubai berkata: "Agar kamu tidak melewatkankan satupun ayat dalam Al Qur`an kecuali engkau menanyakannya kepadaku?" Ashim berkata: "Dan aku memiliki teman yang jujur, aku lalu berkata: 'Wahai Abu Mundzir, jelaskan lailatul qadar kepadaku! karena Ibnu Mas'ud pernah menyatakan siapa saja yang mendirikan shalat setahun niscaya ia mendapatkannya'." Ubai pun menjawab, 'Demi Allah, sungguh Abdullah (Ibnu Mas'ud) Telah mengetahui bila lailatul qadar terjadi di bulan Ramadan, mungkin ia sembunyikan itu agar manusia tidak terlalu menggantungkan pada hal itu. Demi Allah yang telah menurunkan Al Qur`an pada Muhammad, Lailatul qadar itu terjadi di bulan Ramadan, yaitu di malam ke dua puluh tujuh." Aku (Ashim) bertanya, 'Wahai Abu mundzir, dari mana kamu tahu itu?" Ia menjawab, "Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberitakannya pada kami, kami hitung dan kami hafal itu. Demi Allah, sungguh ia ada di malam-malam ganjil." Aku bertanya, "Apa tanda-tandanya?" Dia menjawab, "Ia terjadi ketika matahari terbit tanpa ada benang sinarnya." Maka di malam sahurnya itu Ashim tidak makan, hingga ia selesai shalat subuh, ia naik di tempat yang tinggi dan memperhatikan matahari di kala terbitnya tanpa menyisakan benang sinarnya hingga memutih dan merangkak menaiki langit (siang)."
Musnad Ahmad 20256: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkabarkan kepada kami [Hajjaj bin Arthah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Zir bin Hubaisy] dari [Ubay] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mengiringi Jenazah hingga di shalatkan dan selesai dari pemakamannya, maka ia akan mendapatkan pahala dua Qirath. Dan barangsiapa mengiringi Jenazah hingga dishalatkan maka baginya pahala satu Qirath, demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangannya (satu qirath) itu adalah lebih berat timbangannya ketimbang gunung uhud."
Musnad Ahmad 20257: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanjya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim bin Bahdalah] dari [Zir bin Hubaisy] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Tabaaraka Wa Ta'ala menyuruhku untuk membacakan Al-Qur'an kepadamu." Ubay berkata: "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: 'LAM YAKUNILLADZIINA KAFARUU MIN AHLIL KITAB (Orang-orang kafir yakni ahli kitab..) ' (Qs. Al Bayyinah: 1). Lalu beliau membacakannya di dalamnya: "Sekiranya anak Adam meminta harta sebanyak satu lembah kemudian ia diberi niscaya ia akan meminta lembah yang kedua, jika ia diberi (yang kedua) niscaya ia akan meminta lembah yang ketiga. Dan tidak ada yang bisa memenuhi perut anak Adam kecuali tanah. Dan Allah akan menerima taubat bagi orang yang bertaubat. Dan itulah agama yang lurus di sisi Allah, bukan kemusyrikan, Yahudi atau Kristen, barangsiapa berbuat kebaikan maka sekali-kali tiada akan dipungkiri."
Musnad Ahmad 20258: Telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Salam bin Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim bin Bahdalah] dari [Zir] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Sesungguhnya Allah Tabaaraka Wa Ta'ala menyuruhku untuk membacakan Al-Qur'an kepadamu." Ubay berkata: "Beliau lalu membacakan kepadaku: 'LAM YAKUNILLADZINA KAFARUU MIN AHLIL KITAB WAL MUSYRIKIINA MUNFAKKIINA HATTAA TA`TIYAHUMUL BAYYINAH RASUULUM MINAALLAHI YATLUU SHUHUFAN MUTHAHHARAH FIIHAA KUTUBUN QAYYIMAH WAMAA TAFARRAQALLADZIINA `UUTUL KITAABA ILLA MIN BA'DI MAA JAA`AHUMUL BAYYINAH (Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata), (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur'an), di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata) ' (Qs. Al Bayyinah: 1-4). Beliau bersabda: "Sungguh agama yang ada di sisi Allah adalah (agama yang) lurus, bukan kemusyrikan, Yahudi maupun Nashrani. Barangsiapa berbuat kebaikan maka sekali-kali tiada akan dipungkiri." Syu'bah berkata: "Lalu beliau membacakan ayat-ayat setelahnya, kemudian mengucapkan: "Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua lembah, niscaya ia akan meminta lembah yang ketiga. Dan tidak ada yang bisa memenuhi perut anak Adam kecuali tanah." Ubay berkata: "Kemudian beliau menutupnya dengan mambaca sisa ayat."
Musnad Ahmad 20259: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali Al Ju'fi] dari [Za`idah] dari [Ashim] dari [Zir] dari [Ubay] ia berkata: "Jibril menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Ahjaril Mira` (nama tempat), lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku diutus pada umat yang buta aksara, di antara mereka ada orang tua yang suka bermaksiat, ada orang jompo yang manula dan ada juga anak-anak." Jibril berkata: "Suruhlah mereka membaca Al-Qur'an dengan tujuh dialek." Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id maula bani Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Zir] dari [Ubay]. (dalam jalur lain disebutkan) [Abu Sa'id] berkata: [Hammad bin Salamah] berkata dari [Hudzaifah] ia berkata: "Jibril menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Ahjar Al Mira` (nama tempat) …lalu ia sebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20260: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Wahab bin Baqiyah] telah mengkabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah Ath Thahan] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Zir bin Hubaisy] dari [Ubay bin Ka'b] ia bertanya, "Berapa ayat kalian membaca surat Al Ahzab?" Zir bin Hubaisy menjawab, "Tujuh puluh ayat lebih." Ubay berkata: "Sungguh aku telah membacanya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti surat Al Baqarah atau lebih banyak darinya, dan di dalamnya terdapat surat tentang hukum rajam."
Musnad Ahmad 20261: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ashim bin Bahdalah] dari [Zir] berkata: " [Ubay bin Ka'ab] berkata kepadaku, "Berapa ayat kalian membaca surat Al Ahzab?" Zir bin Hubaisy menjawab, "Tujuh puluh tiga ayat." Dia (Ubay) berkata: "Sungguh aku melihat bahwa ia sebanding dengan surat Al Baqarah, dan di dalamnya kami membaca (ayat): 'Orang yang sudah tua baik laki-laki atau pun perempuan jika berzina maka rajamlah keduanya sebagai pelajaran dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Bijaksana'."
Musnad Ahmad 20262: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] dan [Abdul A'la] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [Muhammad bin Abu Musa] dari [Ziyad Al Anshari] dia berkata: "Aku bertanya kepada [Ubay bin Ka'b], "Seandainya para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat semuanya, apakah halal bagi beliau untuk menikah lagi?" Ubay menjawab, "Apa yang mengharamkannya untuk menikah?" Ziyad berkata: "Aku lalu berkata dengan membacakan ayat Allah: '(Tidak halal bagimu mengawini perempuan perempuan setelah itu) ' (Qs. Al Ahzab: 52)." Ubay pun berkata: "Hanyasannya dihalalkan bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beberapa orang wanita."
Musnad Ahmad 20263: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Ashim] dari [Zir] berkata: "Aku datang ke Madinah dan masuk ke dalam masjid, ternyata di dalamnya ada [Ubay bin Ka'b], maka aku pun mendekatinya dan berkata: 'Wahai Abu Mundzir, tahanlah amarahmu kepadaku -Ubay adalah seorang yang temperamen dan mudah marah-, kabarkanlah kepadaku tentang lailatul qadar?" Ubay menjawab, "Ia adalah pada malam kedua puluh tujuh." Aku lalu bertanya, "Wahai Abu Mundlir, dari mana engkau tahu?" Ia menjawab, "Dengan tanda-tanda yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hal itu lalu kami hitung dan kami hafalkan. Di antara tandanya adalah terbitnya matahari pada pagi harinya seperti baskom, tidak bersinar panas hingga ia naik sepenggalan."
Musnad Ahmad 20264: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basyar Bundar] telah menceritakan kepada kami [Salam bin Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [Zir bin Hubaisy] dari [Ubay] ia berkata: "Lailatul Qadar terjadi pada tanggal dua puluh tujuh."
Musnad Ahmad 20265: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Abdul Mu`min Al Muqri`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Abul Furat Akhul Furat] telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Zir] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Lailatul qadar terjadi pada tanggal dua puluh tujuh di tiga hari yang tersisa." Dan dia tidak memarfu'kannya.
Musnad Ahmad 20266: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim] dari [Abu Utsman] dari [Ubay] dia berkata: "Rumah tempat tinggal anak lelaki pamanku sangat jauh maka aku katakana, 'Seandainya kamu mengendarai keledai atau sesuatu.' Lalu ia menjawab, "Bukan suatu kebanggaan bagiku jika rumahku dekat dengan rumah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." Ubay berkata: "Maka tidak ada perkataan yang paling aku benci keluar dari mulutnya kecuali perkataan tersebut." Perawi berkata: "Ketika saudaranya menyebut-nyebut tentang (keutamaan) melangkahkan keki ke masjid, Ubay bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau pun menjawab: "Setiap langkah kaki yang ia langkahkan, maka derajatnya akan naik satu tingkat." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Abu Utsman] dia berkata: telah bercerita kepadaku [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Bagimu adalah apa yang kamu usahakan."
Musnad Ahmad 20267: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [At Taimi] dari [Abu Utsman] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Di Madinah ada seorang laki-laki laki-laki yang aku tidak tahu orang yang rumahnya paling jauh dari masjid selain rumahnya. Lalu dikatakan padanya, 'Sekiranya engkau membeli seekor keledai sehingga engkau bisa kendarai di saat gurun pasir terasa panas dan malam menjadi gelap.' Lalu ia menjawab, "Bukan suatu kebanggaan jika rumahku dekat dengan masjid." lalu disampaikanlah perkataan itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: "Apa yang kamu inginkan dengan ucapanmu 'Bukan suatu kebanggaan jika rumahku dekat dengan masjid'?" orang itu menjawab, "Aku ingin langkahku bernilai pahala apabila aku berangkat ke masjid dan jika pulang menuju keluargaku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah memberikan semuanya padamu, atau semoga Allah memberikan semua yang engkau harapkan."
Musnad Ahmad 20268: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim] berkata: Aku mendengar [Abu Utsman] menceritakan dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Seorang laki-laki datang untuk melaksanakan shalat, lalu dikatakan padanya, "Sekiranya engkau mengendarai keledai tentu itu bias menjagamu dari terik panas, duri dan tergelincir." Syu'bah berkata: "Pada kali yang keempat ia mengucapkan suatu sumpah, "Aku tidak suka jika rumahku dekat dengan rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Hal itu kemudian disebutkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun bersabda: "Bagimu apa yang engkau niatkan, atau beliau bersabda: "Bagimu pahala yang telah engkau niatkan.' Demikianlah yang disebutkan oleh Syu'bah.
Musnad Ahmad 20269: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz bin 'Anbari] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata: [Ayahku] -semoga Allah merahmatinya- berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Utsman] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Tidak seorang laki-laki pun dari penduduk Madinah yang mendirikan shalat menghadap kiblat yang rumahnya paling jauh dari masjid kecuali dia." Ubay melanjutkan, "Ia selalu menghadiri shalat lima waktu bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku katakan kepadanya, 'Sekiranya engkau membeli seekor keledai sehingga engkau bisa mengendarainya di saat panas dan malam yang gelap.' Laki-laki itu menjawab, "Demi Allah, aku tidak ingin rumahku berdekatan dengan masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Ubay melanjutkan kisahnya, "Maka itu aku kabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga beliau menanyai laki-laki tersebut, maka laki-laki itu pun menjawab, "Wahai Nabi Allah, semoga kepulanganku kepada keluargaku dan kepergianku menuju masjid dicatat oleh Allah." Beliau menjawab: "Semoga Allah memberikan itu semua kepadamu, atau beliau mengatakan, "Apa yang engkau harapkan, atau sebagaimana yang beliau ucapkan."
Musnad Ahmad 20270: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Abbad] telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Abu Utsman] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Ada seorang Anshar yang rumahnya di penghujung kota Madinah, akan tetapi ia tidak pernah tertinggal untuk shalat berjamaah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku lalu memberikan masukan padanya, aku katakana, 'Wahai fulan, jikalau engkau membeli seekor himar tentu dapat menjagamu dari terik matahari dan dari duri di bumi.' Ia menjawab, 'Demi Allah, aku tidak ingin rumahku berdekatan dengan masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Lalu aku bawa ia menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku kabarkan kepada beliau, beliau bertanya dan ia beralasan untuk mendapatkan banyak pahala.' Beliau bersabda: "Engkau akan mendapatkan apa yang engkau harapkan."
Musnad Ahmad 20271: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru bin Abbas AlBahili] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim] dari [Abu Utsman] dari [Ubay] radliallahu 'anhu, bahwa seorang lelaki berbangga dengan nasabnya maka Ubay mengingatkannya dengan kekurangan yang ada pada bapaknya. Mereka pun mengatakan, "Kamu (Ubay) bukanlah orang yang jalang." Kemudian Ubay berkata: "Kami diperintahkan untuk melakukan demikian."
Musnad Ahmad 20272: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Muhammad bin Miassar Ash Sha ghani] telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Muhammad, sebutkan nasab Rabbmu kepada kami." Maka Allah Tabaaraka Wa Ta'ala menurunkan firman-Nya: '(Katakanlah "Dialah Allah yang maha Esa, Allah adalah Robb yang bergantung kepadaNya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia) ' (Qs. Al Ikhlas: 1-4).
Musnad Ahmad 20273: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Sufyan] dari [Abu Salamah] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah kabar gembira kepada umat ini dengan para wanita, kemulyaan, agama, pertologan dan kekuasaan di muka bumi." Dan beliau ragu-ragu yang ke enam, beliau lalu melanjutkan: "Barangsiapa di antara mereka mengerjakan aml akhirat untuk keduniaan, maka di Akhirat dia tidak akan mendapatkan bagian." Abdullah berkata: Bapakku berkata: Abu Salamah adalah Al Mughirah bin Muslim, saudara laki laki Abdul Aziz bin Muslim Al Qasmali." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abu Salamah Al Khurasani] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu 'Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits yang semisalnya."
Musnad Ahmad 20274: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ahmad ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Sya'tsa` Ali bin Hasan Al Wasithi] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yaman] dari [Sufyan] dari [Mughirah As Saraj] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu 'Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah kabar gembira kepada umat ini dengan para wanita, kemuliaan, agama, pertologan dan kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka melakukan amal akhirat untuk keduniaan, maka di Akhirat dia tidak akan mendapatkan bagian." Ini adalah lafadz Al Muqaddami.
Musnad Ahmad 20275: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muslim], dan telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abdul Wahid bin Ghayyats] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muslim] dari [Rabi' bin Anas] -dalam haditsnya: telah menceritakan kepada kami Rabi'- dari [Abu 'Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah kabar gembira kepada umat ini dengan para wanita, kemuliaan, agama, pertologan dan kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka melakukan amalan Akhirat untuk dunia, maka di Akhirat dia tidak akan mendapatkan bagian."
Musnad Ahmad 20276: Telah menceritakan kepadaku [Abu Yahya Muhammad bin Abdurrahim Al Bazzaz] telah menceritakan kepada kami [Qabishah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu 'Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah kabar gembira kepada umat ini dengan para wanita, kemuliaan, agama, pertologan dan kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka mengerjakan amal akhirat untuk keduniaan, maka di Akhirat dia tidak akan mendapatkan bagian."
Musnad Ahmad 20277: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Abdul Mu`min Al Muqri`] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Syaqiq] telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama para sahabat melaksanakan shalat dan membaca surat-surat panjang, beliau lalu rukuk lima kali rakaat dan sujud dua kali. Kemudian beliau bangkit pada rakaat kedua membaca surat-surat panjang, kemudian rukuk lima kali dan sujud dua kali, kemudian beliau duduk dengan menghadap kiblat berdoa sampai hilang gerhananya."
Musnad Ahmad 20278: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Abdul Mu`min] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Syaqiq] telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] telah menceritakan kepada kami [Rabi' bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa para sahabat mengumpulkan Al-Qur'an ke dalam beberapa Mushaf pada masa kekhilafahan Abu Bakar? radliallahu 'anhu. Beberapa sahabat mencatat sedangkan Ubay bin Ka'b yang mendiktekan kepada mereka, ketika mereka sampai pada surat At Taubah ayat berikut ini: '(sesudah itu merekapun pergi. Allah Telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti) ' (Qs. At Taubah: 127), para sahabat mengira bahwa ini adalah ayat Al-Qur'an yang terakhir diturunkan. Maka Ubay bin Ka'b pun berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah membacakan kepadaku dua ayat setelahnya: '(Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin) ' (Qs. At Taubah: 128) sampai ayat '(dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung) ' (Qs. At Taubah: 129). Ubay lalu berkata: "Inilah ayat terakhir yang diturunkan dalam Al-Qur'an." Ubay melanjutkan, "Maka ditutuplah Al-Qur'an dengan ayat yang di turunkan oleh Allah sebagai pembukanya, Dzat yang tidak ada tuhan kecuali Dia, ayat yang dimaksud adalah firman Allah Tabaaraka Wa Ta'ala: '(Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku) ' (Qs. Al Anbiyaa': 25).
Musnad Ahmad 20279: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far] dari [Rabi'] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] berkenaan dengan firman Allah Ta'ala: '(Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu) ' (Qs. Al An'am: 65). Ubay berkata: "Semuanya ada empat, semuanya adalah siksa dan mau tidak mau semuanya pasti terjadi, yang dua sudah terjadi dua puluh lima tahun setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, mereka diliputi dengan perpecahan, satu sama lain saling menyerang, dan yang dua lagi pasti terjadi: yaitu Al Khasaf (tenggelam ke dalam bumi) dan rajam." Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Abdul Mu`min] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Syaqiq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu 'Aliyah] dari [Ubay bin Kab] tentang firman Allah: QUL HUWAL QAADIRU (Katakanlah: "Dialah yang berkuasa..) ' (Qs. Al An'am: 65), lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut. Dan dalam hadits ia menyebutkan Al Khasaf dan Qadzaf (tenggelam ke dalam bumi dan menuduh berbuat zina)."
Musnad Ahmad 20280: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Hadiyyah bin Abdul Wahab Al Marwazi] telah menceritakan kepada kami [Fadlal bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Ubaid] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Ketika perang Uhud kaum Anshar yang terbunuh berjumlah enam puluh empat orang, dan dari kaum Muhajirin berjumlah enam orang. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Jika kita mendapatkan seperti hari ini dengan orang-orang musyrik pasti kita akan jatuhkan korban dari mereka lebih banyak." Maka ketika hari penaklukan kota Makkah berkatalah seseorang yang tak dikenal, "Tidak ada orang Quraisy setelah hari ini." Maka berkatalah penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Orang yang berkulit putih dan berkulit hitam akan mendapatkan keamaan, kecuali fulan dan fulan." Yakni beberapa orang yang mereka sebutkan namanya. Kemudian Allah Tabaaraka Wa Ta'ala menurunkan firman-Nya: '(Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu, akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar) ' (Qs. An Nahl: 126). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita bersabar dan jangan membalas."
Musnad Ahmad 20281: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Muhammad Al Jarmi] datang dari Kufah, telah menceritakan kepada kami [Abu Numailah] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Ubaid Al Kindi] dari [Rabi' bin Anas] telah menceritakan kepadaku [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa dalam perang Uhud sebanyak enam puluh empat orang-orang Anshar dan enam orang Muhajirin syahid terbunuh. Dan Hamzah sendiri terbunuh dengan mutilasi. Orang-orang Anshar berkata: "Jika pada suatu saat kita mendapatkan kesempatan membalas orang-orang musyrik sebagaimana yang mereka lakukan hari ini, niscaya kita akan jatuhkan korban dari mereka lebih banyak." Maka ketika hari penaklukan kota Makkah berkatalah seseorang yang tak dikenal, "Tidak ada orang Quraisy setelah hari ini!" Kemudian Allah Tabaaraka Wa Ta'ala menurunkan firman-Nya: '(Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu…) ' (Qs. An Nahl: 126). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tahanlah dari membunuh mereka."
Musnad Ahmad 20282: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Hadiyyah bin Abdul Wahab] dan [Mahmud bin Ghailan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Fadll bin Musa] telah mengkabarkan kepada kami [Husain bin Waqid] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] tentang ayat: '(yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) ' (Qs. An Nisa`: 117). Ubay berkata: "Pada setiap patung ada Jin wanita."
Musnad Ahmad 20283: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ya'qub Az Zubali] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] berkata: Aku mendengar [Ayahku] menceritakan dari [Rabi' bin Anas] dari [Rufai' Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] tentang firman Allah Azza Wa Jalla: '(Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka) ' (Qs. Al A'raaf: 172). Ubay berkata: "Allah kumpulkan dan menjadikan bagi mereka ruh, kemudian membentuk rupa dan menjadikan mereka dapat berbicara sehingga mereka berbicara. Allah lalu mengambil sumpah dan janji kepada mereka dan mempersaksikan kepada diri mereka sendiri 'bukankah aku ini Rabb kalian? ', kemudian Allah berfirman: 'Sesungguhnya aku mempersaksikan kepada kalian dengan tujuh langit dan tujuh bumi dan aku persaksikan kepada kalian dengan bapak kalian Adam 'Alaihis Salam, agar supaya kalian tidak mengatakan pada hari kiyamat 'kami tidak mengetahui sumpah ini'. Ketahuilah oleh kalian bahwa tidak ada tuhan selain-Ku dan tidak ada Rabb selain-Ku, maka janganlah kalian mensekutukan Aku dengan sesuatu yang lain. Sesungguhnya Aku akan mengutus seorang para rasul-Ku kepada kalian yang akan mengingatkan kalian akan sumpah dan janji-Ku, dan aku akan menurunkan Kitab-Ku kepada kalian." Mereka menjawab, "Kami bersaksi bahwa Engkau adalah Rabb dan tuhan kami, tidak ada Rabb bagi kami kecuali Engkau. Maka mereka pun menyatakannya dan diangkatlah Adam sebagai saksi bagi mereka sehingga dia dapat melihat orang yang kaya dan yang miskin, yang bagus rupanya dan yang jelek. Kemudian Adam berkata: "Wahai Rabb mengapa tidak Engkau samakan di antara hamba hamba-Mu? ' Allah menjawab: "Sesungguhnya Aku suka untuk disyukuri." Adam lalu melihat para Nabi di antara mereka, di antara mereka ada yang seperti pelita, mereka dinaungi oleh cahaya, sebab mereka mempunyai perjanjian sendiri terhadap risalah dan kenabian mereka. Maka inilah yang disinggung oleh firman Allah: '(Dan Ingatlah, ketika kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi) ' (Qs. Al Ahzab: 7) sampai pada firman-Nya: '(Isa putra Maryam) ' (Qs. Al Ahzab: 7). Isa pada saat itu masih bersama-sama dengan ruh-ruh para Nabi tersebut, lalu Allah mengirimkannya kepada Maryam." Beliau menceritakan yang diriwayatkan Ubay, bahwa isa masuk dari mulut Maryam."
Musnad Ahmad 20284: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Auf] dari [Hasan] dari [Utayi bin Dlamrah] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa ada seorang laki-laki membanggakan nasabnya seperti perbuatan orang-orang Jahiliyah, namun ia menahan dan tidak menyatakannya secara fulgar. Orang-orang pun memandang ke arahnya, maka laki-laki itu pun berkata: "Sesungguhnya aku bisa memahami apa yang ada pada kalian, dan tiada yang bisa saya lakukan kecuali ini, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh kami: "Jika kalian mendengar seseorang membanggakan nasabnya seperti orang jahiliyah, maka tahanlah dan jangan kalian tampakkan dengan fulgar."
Musnad Ahmad 20285: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Auf] dari [Hasan] dari [Utay] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Pernah kulihat seseorang telanjur membanggakan diri dengan kebanggaan jahiliyah pada Ubbay bin Ka'b. Ia membangga-banggakan ayahnya. Hanya sesaat kemudian ia menggigit (menahan, menyembunyikan) kebanggaan itu dan tidak menyatakannya secara vulgar (terang-terangan). Laki-laki itu (menyatakan keinsafannya) seraya berkata kepada mereka 'Ketahuilah, saya sebenarnya juga sependapat dengan kalian, saya tak bisa apa-apa, hanya telah kudengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang membangga-banggakan diri dengan kebanggaan jahiliyah, tolong gigitlah (tahanlah) dan jangan (diterus-teruskan hingga) dinyatakan secara vulgar (terang-terangan)." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Auf] dari [Hasan] dari [Utay] dari [Ubay] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu." Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Hasan] dari [Utay], bahwa seseorang yang membanggakan nasabnya seperti perbuatan orang-orang Jahiliyah…lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits tersebut." [Ubay] berkata: "Jika ada seorang laki-laki membangga-banggakan nasabnya secara jahiliyah maka kami diperintahkan untuk menahan (dari membangga-banggakan) dengan menjelekkan bapaknya tanpa dengan cara yang vulgar." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar bin Maisarah]. Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Hasan] dari [Utay] berkata: [Ubay] berkata: "Kami diperintah jika seseorang yang membanggakan keturunannya…lalu ia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20286: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Mutsanna Abu Musa Al 'Anazi] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Kharijah bin Mus'ab] dari [Yunus bin Ubaid] dari [Hasan] dari [Utai] dari [Ubay] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada tiap wudlu itu ada setan yang di namakan dengan Al Walahan, maka berhati-hatilah kalian, atau beliau mengatakan: "Maka waspadalah kalian darinya."
Musnad Ahmad 20287: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahim Abu Yahya Al Bazaz] telah menceritakan kepada kami [Abu Khudzaifah Musa bin Mas'ud] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yunus bin Ubaid] dari [Al Hasan] dari [Utay] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesugguhnya makanan anak Adam itu dijadikan permisalan untuk kehidupan dunia, dan jika dia dibumbui dan di beri garam maka lihatlah apa jadinya."
Musnad Ahmad 20288: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Hudbah binKhalid] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Humaid] dari [Hasan] dari [Utai] dia berkata: "Aku pernah melihat seorang lelaki tua di Madinah sedang berbicara, maka aku bertanya kepada orang-orang tentang siapa dia. Mereka lantas menjawab, "Ini adalah [Ubay bin Ka'b]." Lalu ia berkata: "Sesungguhnya Adam 'Alaihis Salam ketika ajalnya tiba, dia berkata kepada anak-anakya, "Wahai anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari Surga." Mereka kemudian pergi memintakan buah untuk Adam, lalu para Malaikat menyambut mereka dengan membawa kain kafannya (Adam) dan keranda, sementara mereka (anak-anak Adam) membawa kapak, sekop dan keranjang buah. Para Malaikat lantas bertanya kepada mereka, "Wahai Bani Adam apa yang kalian inginkan dan kalian minta?, Atau dalam riwayat lain, "Apa yang kalian inginkan dan hendak ke mana kalian pergi?" Mereka menjawab, "Bapak kami sakit dan menginginkan buah Surga." Para Malaikat menjawab, "Kembalilah! Sungguh telah ditetapkan keputusan untuk bapak kalian (kematian)." Mereka pun kembali. Ketika Hawa' melihat para malaikat dan ia tahu siapa mereka, maka ia kembali kepada Adam untuk menjaganya. Kemudian Adam berkata kepada Hawa`, "Menyingkirlah kamu dariku, hanyasannya aku telah diberi dari sisimu, maka biarkan yang berada di antara aku dan para Malaikat adalah Rabbku Tabaaraka Wa Ta'ala. Maka para Malaikat pun mencabut nyawanya, memandikan, mengkafani, membuatkannya lubang dan lahat untuknya, serta menshalatinya. Kemudian mereka masuk ke dalam makamnya dan meletakkan Adam ke dalam kuburnya, mereka letakkan batu bata di atasnya kemudian mereka keluar dari dalam makamnya. Setelah itu mereka menimbunnya dengan tanah seraya berkata: "Wahai anak Adam ini adalah sunnah kalian."
Musnad Ahmad 20289: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [At Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah datang waktu peniupan sangkakala pertama, yang akan diikuti oleh tiupan kedua, maka akan datanglah kematian dengan apa yang terjadi di dalamnya."
Musnad Ahmad 20290: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [At Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dia berkata: "Ada seorang lelaki berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika shalawatku semuanya aku tujukan untukmu?" Beliau menjawab: "Berarti Allah Tabaraka Wa Ta'ala akan mencukupkan apa yang menjadi keinginanmu baik masalah duniamu maupun masalah akhiratmu."
Musnad Ahmad 20291: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dan [Abu Amir] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [At Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaanku dari para Nabi adalah seperti seorang lelaki yang membangun rumah, dia memperindahnya dan melengkapinya, namun dia meningglkan satu tempat sebesar batu bata dan dia tidak meletakkannya, maka orang-orang berkeliling mengitari bangunan dengan terkagum kagum sambil mengatakan, 'seandainya tempat batu bata ini sempurna', maka saya dari para Nabi itu seperti tempat batu bata itu."
Musnad Ahmad 20292: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Asy'ats bin Sa'id As Samaan bin Abu Rabi'] telah mengkabarkan kepada kami [Sa'id bin Salamah bin Abu Husam] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [At Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaanku dari para Nabi adalah seperti seorang lelaki yang membangun rumah, dia memperindah dan menyempurnakannya, namun dia meningglkan satu tempat sebesar batu bata dan dia tidak menutupnya dengan batu bata, maka orang-orang berkeliling mengitari bangunan dengan terkagum kagum sambil mengatakan: 'seandainya tempat batu bata ini sempurna'."
Musnad Ahmad 20293: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] telah menceritakan kepada kami [Zuhair binMuhammad] dari [Abdullah bin Muhammad] dari [At Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada hari kiamat nanti aku akan menjadi pemimpin para Nabi, khatib mereka, dan pemberi syafa'at mereka. Dan ini bukanlah (bentuk) kesombongan."
Musnad Ahmad 20294: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Ubay bin Ka'ab]: Ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalaulah bukan karena Hijrah, tentulah aku termasuk orang-orang Anshar, bila satu kaum berjalan di satu lembah dan kaum Anshar di lembah yang lain, maka aku bersama orang-orang Anshar." Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Amru dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil dari Thufail bin Ubay bin Ka'b dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada Hari Kiamat nanti aku adalah pemimpin para Nabi menyebutkan…lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20295: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Adi] telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Ath Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dia berkata: "Ketika masjid sudah beratap Rasulullah mendekat ke sebuah batang pohon kurma, dan apabila berkhutbah beliau bersandar kepadanya, maka berkatalah salah seorang dari sahabat, "Wahai Rasulullah, apakah perlu dibuatkan sesuatu untuk tempat engkau berdiri saat khutbah di hari Jum'at, sehingga orang-orang dapat melihatmu dan mendengarkan khutbahmu?" Nabi menjawab: "Ya." Maka dibuatkanlah tempat dengan tiga tangga menuju mimbar, setelah selesai dibuat diletakkanlah ia di tempat yang disetujui oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun ketika beliau hendak naik mimbar dan melewati batang pohon kurma, dia (batang kurma) itu menangis sehingga terbelah dan pecah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dan mengusapnya dengan tangan hingga batang kurma itu kembali tenang, kemudian beliau kembali ke mimbar. Jika melaksanakan shalat maka beliau menghadap ke arah batang kurma itu, maka ketika masjid dihancurkan dan direnovasi, Ubay bin Ka'b mengambil batang pohon kurma itu. Maka batang kurma itu berada di sisi Ubay hingga rapuh dan dimakan oleh rayap dan hancur."
Musnad Ahmad 20296: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Ath Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat aku adalah pemimpin para Nabi, khatib mereka, dan pemberi syafa'at mereka. Dan ini bukanlah (bentuk) kesombongan."
Musnad Ahmad 20297: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: "Ketika kami berbaris untuk shalat zhuhur atau ashar di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kami melihat beliau meraih sesuatu di hadapannya untuk beliau ambil padahal sedang dalam shalat, kemudian beliau meraihnya lagi untuk beliau ambil namun kemudian terhalang sesuatu, lalu beliau mundur ke belakang dan kami pun mundur ke belakang, kemudian beliau mundur untuk yang kedua kalinya dan kamipun mundur. Setelah salam Ubay? radliallahu 'anhu bertanya, "Wahai Rasulullah, hari ini kami melihat engkau melakukan sesuatu dalam shalat yang sebelumnya tidak pernah engkau lakukan?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya telah ditampakkan kepadaku Surga beserta isinya berupa bunga bunga, kemudian aku memetik setangkai dari pohon anggur untuk aku berikan kepada kalian yang seandainya aku dapat mengambilnya pasti akan dapat dimakan oleh siapa saja yang ada di antara langit dan bumi dan tidak akan berkurang. Namun aku terhalang darinya, kemudian ditampakkan kepadaku Neraka dan ketika aku mendapatkan panas sinarnya aku mundur ke belakang, dan kebanyakan orang yang aku lihat di dalamnya adalah para wanita yang jika di percaya (tentang rahasia) mereka justru menyebarkannya, dan jika bertanya mereka memaksa dengan bersikeras." Bapakku berkata: " [Zakaria bin Adi] menyebutkan dalam riwayat yang lain: "Memaksa sedang jika diberi mereka tidak bersyukur. Aku (Rasulullah) juga melihat Luhai bin Amru menjulurkan lambungnya, dan orang yang paling mirip dengan dia dari yang pernah aku lihat adalah Ma'bad bin Aktsam." Ma'bad pun berkata: "Wahai Rasulullah, aku takut menyerupainya sebab ia adalah seorang bapak." Nabi menjawab: "Tidak, karena kamu adalah seorang yang mukmin sedangkan dia adalah kafir dan dia adalah orang yang pertama kali mengumpulkan orang-orang arab untuk menyembah patung." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] dari [Thufail bin Ubay] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits yang serupa."
Musnad Ahmad 20298: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Rabi' As Saman] telah mengkabarkan kepadaku [Sa'id bin Salamah bin Abu Husam Al Madini] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Aqil bin Abu Thalib] dari [Ath Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dia berkata: "Rasulullah melaksanakan shalat menghadap pada sebuah batang pohon kurma ketika masjid telah mempunyai atap, dan beliau biasa berkhutbah di sisi batang kurma tersebut. Maka seorang sahabatnya berkata: "Wahai Rasulullah, apakah perlu dibuatkan sesuatu untuk tempat engkau berdiri saat khutbah hari Jum'at, sehingga orang-orang dapat melihatmu dan mendengarkan khutbahmu?" Nabi menjawab: "Ya." Maka dibuatkanlah dengan tiga tangga menuju mimbar, setelah selesai dibuat diletakkanlah ia di tempat yang disetujui oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkeinginan untuk naik ke atasnya. Namun ketika beliau hendak naik mimbar dan melewati batang pohon kurma itu, dia (batang kurma) menangis sehingga terbelah dan pecah. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar suara jeritan batang kurma itu beliau turun dari mimbar dan mengusapnya dengan tangan lalu kembali lagi ke atas mimbar. Dan jika shalat beliau selalu condong ke arah batang kurma tersebut." Ath Thufail berkata: "Ketika masjid dihancurkan dan direnovasi, batang kurma itu diambil oleh bapaknya, Ubay bin Ka'b. Lalu batang itu ia simpan di dalam rumahnya hingga lapuk dan dimakan oleh rayap dan hancur."
Musnad Ahmad 20299: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Harits] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Ath Thufail bin Ubay bin Ka'b] dari [Bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat aku adalah pemimpin para Nabi, khatib mereka, dan pemberi syafa'at mereka. Dan ini bukanlah (bentuk) kesombongan."
Musnad Ahmad 20300: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Ubay bin Ka'ab]: Dan beliau bersabda: "Kalaulah bukan karena Hijrah, tentulah aku termasuk orang-orang Anshar, bila kaum Anshar berjalan di satu lembah, atau beliau bersabda: "Suatu bukit, maka aku akan bersama orang-orang Anshar."
Musnad Ahmad 20301: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Qaza'ah Abu Ali Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Habib] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Tsuwair] dari [Ayahnya] dari [Thufail] dari [Bapaknya], bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dan mengharuskan mereka mengucap kalimat takwa, beliau bersabda "Laa Ilaaha Illallaah (Tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah)."
Musnad Ahmad 20302: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Zubair] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil] dari [Thufail bin Ubai bin Ka'b] dari [Ayahnya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti aku adalah pemimpin para Nabi, khatib mereka pemberi syafaat mereka, dan ini bukahlah suatu kesombongan."
Musnad Ahmad 20303: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Abu Khudzaifah Musa] dari [Zuhair bin Muahmmad] dari [Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil] dari [Thufail bin Ubai bin Ka'b] dari [Bapaknya] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Kalulah bukan karena Hijra pasti aku menjadi orang Anshar, seandainya orang Anshar melewati sebuah lembah atau bukit pasti aku akan bersama orang Anshar."
Musnad Ahmad 20304: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Adi] telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Thufail bin Ubai] dari [Ayahnya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalulah bukan karena Hijrah pasti aku menjadi orang Anshar, seandainya orang Anshar melewati sebuah lembah atau bukit pasti aku akan bersama orang Anshar."
Musnad Ahmad 20305: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Ubay bin Ka'ab]: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti aku adalah pemimpin para Nabi, khatib mereka pemberi syafaat mereka, dan ini bukahlah suatu kesombongan." Dan hadits dengan lafadz Zakaria bin Adi.
Musnad Ahmad 20306: Dan Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Salim Abu Sa'id Asy Syasyi] di tahun dua ratus tiga puluh, telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] -yaitu Ar Riqqi Abu Wahab- dari [Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil] dari [Thufail bin Ubai bin Ka'b] dari [Ayahnya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap ke arah batang kurma, sementara kondisi masjid saat itu telah mempunyai atap. Dan beliau beliau berkhutbah di samping batang kurma itu, lalu berkatalah seorang sahabat beliau, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membuatkan untukmu sesuatu yang engkau bisa berdiri di hari Jum'at dan engkau melihat manusia seluruhnya?" Atau ia berkata: "sehingga orang-orang bisa melihat dan mendengar khutbahmu?" Beliau menjawab: "Ya." Maka mereka membuatkan Rasulullah tiga undakan, Nabipun berdiri sebagaimana mestinya, Lalu batang kurma tersebut berkata-kata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau pun bersabda: "Tenanglah kamu!" Kemudian beliau bersabda kepada para sahabatnya: "Batang ini berkata-kata kepadaku." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada batang kurma tersebut: "Tenanglah, jika kamu berkehendak aku akan menanammu di surga sehingga orang-orang shalih bisa memakan buahmu, dan jika kamu mau maka aku akan kembalikan kamu sebagaimana kondisi semula, segar." Lalu batang kurma itu memilih akhirat ketimbang dunia. Hingga ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, batang kurma itu ada bersama Ubai hingga lapuk dan diamakan rayap."
Musnad Ahmad 20307: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahim Abu Yahya Al Bazzaz] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Muhammad bin Mu'adz bin Ubai bin Ka'b] telah menceritakan kepadaku ayahku Muhammad bin Mu'adz dari Mu'adz dari Muhammad dari [Ubay bin Ka'b] bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling berani bertanya kepada Rasulullah tentang sesuatu yang tidak ditanyakan oleh orang lain, dia bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang pertama kali engkau lihat dalam perkara kenabian?" kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membenarkan posisi duduknya dan bersabda: "Sungguh kamu telah bertanya wahai Abu Hurairah, ketika aku berada di sebuah padang pasir dan umurku masih sepuluh tahun lebih beberapa bulan, tiba-tiba ada suara orang berbicara di atas kepalaku dan ternyata seorang lelaki sedang bertanya kepada lelaki lain, 'Apakah benar dia orangnya? ' Yang lain menjawab, 'Ya', kemudian wajah keduanya menghadap ke arahku yang aku tidak pernah melihat makhluk sepertinya sama sekali, tidak pernah aku melihat ruh sepertinya sama sekali, dan pakaian yang tidak pernah aku melihatnya sama sekali, kemudian keduanya berjalan ke arahku sampai akhirnya masing-masing dari keduanya memegang lenganku dan aku tidak merasakan sama sekali. Salah satu dari keduanya berkata kepada temannya, 'Baringkan dia, ' dan keduanya membaringkanku dengan cepat dan baik, kemudian salah satunya memerintahkan kepada temannya, 'Belahlah dadanya! ' Maka salah satu dari keduanya merunduk ke dadaku dan membelahnya, menurut penglihatanku tanpa ada darah yang keluar dan tanpa ada rasa sakit, maka salah satunya berkata: 'Keluarkan sifat dengki dan hasad, ' kemudian dia mengeluarkan sesuatu seperti gumpalan darah dan membuangnya. Sementara yang satunya berkata: "Masukkan gantinya dengan sifat lemah lembut dan kasih sayang!" Dan ternyata bentuknya menyerupai sesuatu yang dikeluarkan namun mirip degan perak, kemudian dia menggerakkan ibu jari kaki kananku sambil berkata: 'Pergilah dan selamatlah! ' Maka aku kembali dengan membawa sifat lemah lembut kepada yang kecil dan kasih sayang kepada yang besar."
Musnad Ahmad 20308: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dan telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Shalt bin Mas'ud Al Jahdari] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Harits], telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Abdullah bin Al Harits] dia berkata: "Aku dan [Ubai bin Ka'b] berdiri di bawah lindungan tembok milik Hassan, kemudian Ubai berkata kepadaku, 'Tidakkah kamu melihat orang-orang memiliki bermacam cara dalam mengejar dunia?" Abdullah bin Al Harits berkata: "Aku menjawab, "Ya, " Ubai berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hampir hampir sungai Furath mengeluarkan gunung emas yang apabila manusia mendengarnya pasti akan bergegas mendatanginya." Kemudian seseorang yang ada di sisi beliau berkata: "Demi Allah, seandainya manusia kita biarkan mengambilnya pasti dia akan habis dan manusia akan saling bunuh, sehingga akan terbunuh sembilan puluh sembilan dari tiap seratus orang." Dan ini lafadz hadits Ubai dari 'Affan."
Musnad Ahmad 20309: Telah menceritakan kepada kami [Syuja' bin Makhlad] dan [Abu Khaitsamah Zuhair bin harb] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Humran Al Humrani] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Abdullah bin Harits] berkata: "Aku dan [Ubay bin Ka'b] berdiri di bawah lidungan tembok milik Hassan, kemudian Ubai berkata kepadaku, "Tidakkah kamu melihat orang-orang memiliki bermacam cara dalam mengejar dunia?" Abdullah bin Al Harits berkata: "Aku menjawab, "Ya, " Ubai berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hampir-hampir sungai Furath mengeluarkan gunung emas yang apabila manusia mendengarnya pasti akan bergegas mendatanginya." Kemudian seseorang yang ada di sisi beliau berkata: "Demi Allah, seandainya manusia kita biarkan mengambilnya pasti dia akan habis dan manusia akan saling bunuh, sehingga akan terbunuh sembilan puluh sembilan dari tiap seratus orang." -Dan ini adalah lafadz hadits Ubai dari ['Affan] -. Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Syuja' bin Makhlad] dan [Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Humran Al Humrani] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [Ayahku Ja'far bin Abdullah] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Abdullah bin Harits bin Naufal] dari [Ubay bin Ka'b] berkata: "Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Hampir-hampir sungai Furath mengeluarkan gunung emas… lalu ia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20310: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] dan [Wahab bin Jarir] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Jamrah] berkata: Aku mendengar [Iyas bin Qatadah] menceritakan dari [Qais bin Ubad] dia berkata: "Aku datang ke Madinah untuk bertemu para sahabat Muhammad Shallalahu 'Alaihi Wasallam, dan tidak ada seorangpun dari mereka yang aku temui yang lebih aku cintai ketimbang [Ubay]. Kemudian ditegakkanlah shalat dan Umar keluar bersama para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku lalu berdiri di barisan pertama. Namun kemudian datanglah seorang lelaki seraya memandang ke wajah orang-orang, dan dia (seperti telah) mengenal mereka semua selain aku, kemudian dia menggeserku dan berdiri di tempatku, maka aku tidak mengingat shalatku. Ketika selesai shalat dia berkata: "Wahai anakku, Allah tidak berbuat jahat padamu dan aku tidak datang kepadamu dengan ketidak-tahuan, akan tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami: 'Jadilah kalian berada di barisan yang di belakangku!, ' dan sesungguhnya aku melihat ke wajah orang-orang dan aku mengenal mereka kecuali kamu." Kemudian dia (perawi) menceritakan, "Aku tidak melihat para lelaki yang merendah punggungnya dengan rendah melebihinya, orang itu pun berkata: "Aku mendengar beliau bersabda: "Binasalah ahlul 'Uqdah (orang yang memiliki perjanjian), demi Rabb pemilik Ka'bah, ketahuilah bukan kepada mereka aku kasihan akan tetapi aku kasihan kepada orang orang muslim yang binasa." Dan ternyata orang itu adalah Ubay." -Hadits ini adalah lafadz Sulaiman bin Daud-.
Musnad Ahmad 20311: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] aku mendengar [Abu Ishaq] bahwa ia mendengar [Abdullah bin Abu Bashir] menceritakan dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat shubuh, kemudian beliau bertanya: "Apakah ada yang melihat fulan?" Para sahabat menjawab, "Tidak." Beliau bertanya lagi: "Apakah ada yang melihat fulan?" Para sahabat menjawab: "Tidak." Beliau bertanya yang ketiga kalinya: "Apakah ada yang melihat fulan?" Para sahabat menjawab, "Tidak." Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya dua shalat ini (subuh dan isya) adalah shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik, seandainya mereka mengetahui apa yang ada dalam shalat shubuh niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak, dan shaf (barisan) pertama adalah seperti shafnya para Malaikat. Seandainya kalian mengetahui keutamaannya niscaya kalian akan bersegera mendatanginya, shalatnya seseorang bersama dua orang adalah lebih baik ketimbang dengan satu orang, dan semakin banyak jumlahnya akan lebih dicintai oleh Allah Tabaaraka Wa Ta'ala."
Musnad Ahmad 20312: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Abu Bashir] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat subuh, selesai shalat beliau bertanya: "Apakah ada yang melihat fulan?" para sahabat terdiam, lalu mereka menjawab, "Ya." Dan sahabat tersebut tidak hadir. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan subuh, seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada dalam dua shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Shaf (barisan) pertama adalah seperti shafnya para Malaikat, seandainya kalian mengetahui keutamaannya niscaya kalian akan bersegera menyongsongnya. Sungguh, shalatnya seseorang bersama dua orang adalah lebih baik ketimbang dengan satu orang, dan shalatnya seseorang dengan seorang adalah lebih baik dari ia shalat sendirian, semakin banyak jumlahnya akan lebih dicintai oleh Allah Tabaraka Wa Ta'ala." Bapakku berkata: Waki' berkata: yaitu Abdullah bin Abu Bashir 'Anmiy. Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Harits] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Abu Bashir] dari [Ayahnya], [Abu Ishaq] berkata: telah mendengar darinya dan dari [Ayahnya] ia berkata: Aku mendengar [Ubay bin Ka'ab] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat subuh di suatu hari…lalu ia sebutkan hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar Muhammad bin Abdullah bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Aun Az Ziyadi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] dari [Al A'masy] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Abu Bashir] dari [Ayahnya] dari [Ubai bin Ka'ab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam…lalu ia sebutkan hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil Muzhaffar bin Mudrik] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Abu Bashir] dari [Ayahnya] berkata: "Aku datang ke Madinah dan bertemu dengan [Ubay bin Ka'ab], lalu aku bertanya padanya, 'Wahai Abu Mundzir, kabarkan kepadaku hadits yang paling berkesan yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Lalu ia menjawab, 'Kami pernah shalat subuh bersama Rasulullah, lalu beliau menghadapkan wajahnya pada kami seraya bersabda: "Apakah ada yang melihat fulan?....lalu ia sebutkan hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abdullah] mantan budak Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Abu Bashir] dari [Ayahnya] berkata: "Sesampai aku di Madinah, aku menjumpai [Ubay bin Ka'b] …lalu ia sebutkan semisal hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abu Bashir Al 'Abdi] dari [Ubay bin Ka'ab] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat subuh lalu bertanya: "Apakah ada yang melihat fulan? …lalu ia sebutkan hadits itu."
Musnad Ahmad 20313: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Arthah] dari [Abu Ishaq Al Hamdani] dari [Abdullah bin Abu Bashir] dari [Ubay bin Ka'ab] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalaulah manusia mengetahui apa yang ada dalam shalat Isya dan shubuh berupa keutamaan shalat berjamaah, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam Al Bazzar] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Al 'Aizar bin Huraits] dari [Abu Bashir] ia berkata: [Ubay] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama kami di waktu subuh, selesai shalat beliau menyaksikan yang menghadiri shalat hanya sedikit, lalu beliau bertanya: "Apakah ada yang melihat fulan?" Kami menjawab, "Ya." Hingga kami sebutkan tiga orang diantaranya, beliau bersabda: "Tiada shalat yang paling berat dikerjakan orang-orang munafik ketimbang shalat yang terakhir, yaitu Isya dan shalat subuh." Lalu ia sebutkan hadits tersebut.
Musnad Ahmad 20314: Telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Hubbab Al Qutha'i] dari [Abu Ishaq Al Hamdani] dari [seorang laki-laki] bani Abdu Qais, dari [Ubay] ia berkata: "Kami shalat subuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seusai shalat beliau menghadap ke arah kami dan bersabda: "Sesungguhnya dua shalat ini adalah shalat yang paling berat bagi orang orang munafik."
Musnad Ahmad 20315: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Hushain] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b] dari salah seorang Lelaki Anshar dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca surat 'QUL HUWALLAAHU AHAD (Katakanlah Dialah Allah yang maha Esa) ', maka sakan akan dia telah membaca sepertiga Al Qur'an."
Musnad Ahmad 20316: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi], telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Wahab bin Baqiyyah] telah mengabarkan kepada kami [Khalid Al Washithi], [Ats Tsaqafi] menyebutkan dalam haditsnya, telah menceritakan kepada kami [Abu Mas'ud Al Jurairi], [Wahab] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Al Jurairi] dari [Abu Nadlrah] dia berkata: [Ubai bin Ka'b] berkata: "Shalat dengan menggunakan satu pakaian adalah sunnah yang pernah kami lakukan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau tidak mencela kami. Kemudian [Ibnu Mas'ud] berkata: "Hanyasannya yang demikian itu dilakukan ketika pakaian hanya sedikit, adapun ketika Allah memberikan kelapangan maka shalat dengan menggunakan dua pakaian adalah lebih baik."
Musnad Ahmad 20317: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dan [Hasan bin Musa] dan ['Affan] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit], ['Affan] berkata: telah mengkabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Abu Rafi'] dari [Ubay bin Ka'b] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Abu Rafi'] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan I'tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, kemudian beliau pada suatu tahun melakukan safar (bepergian) sehigga tidak melaksanakan I'tikaf, maka ketika tahun berikutnya beliau melaksanakan I'tikaf selama dua puluh hari."
Musnad Ahmad 20318: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengkabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Salil] dari [Abdullah bin Rabah] dari [Ubai], dan telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [sebagian sahabatnya] dari [Abdullah bin Rabah] dari [Ubay], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya tentang ayat apa yang paling agung dalam Kitabullah? ' Ubay menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Kemudian Nabi mengulangi pertanyaannya berkali-kali sehingga Ubay berkata: "Ayat kursi." Nabi bbersabda: "Ilmu ini khusus untuk kamu wahai Abul Mundzir, dan demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat itu memiliki lisan dan dua bibir yang dengannya ia mensucikan Allah di atap Arsy." -Ini adalah hadits dengan lafadz Ubay dari riwayat Abdurrazaq-.
Musnad Ahmad 20319: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazam] dari [Yahya bin Abdullah bin Abdurrahman bin Sa'ad bin Zurarah] dari ['Umarah bin Amru bin Hazam] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutusku sebagai petugas pengumpul Zakat kepada kabilah Bali, 'Udzrah, seluruh Bani Sa'ad dan Hudzaim bin Qudla'ah." Abdullah berkata: Bapakku berkata: "Dalam riwayat yang lain [Ya'qub] menyebutkan, "dari Qudla'ah." Ubay melanjutkan, "Maka aku pungut zakat dari mereka semuanya hingga giliran orang yang terakhir dari mereka yang kediamannya paling dekat dengan rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah." Ubay berkata: "Maka selesai ia kumpulkan semua hartanya kepadaku, ternyata aku tidak mendapatkan sesuatu yang bisa aku ambil sebagai zakat kecuali unta betina yang masuk umur dua tahun, kemudian aku sampaikan kepadanya bahwa unta tersebutlah yang aku jadikan sebagai zakat." Ubay melanjutkan, "Kemudian orang itu berkata: "Unta itu tidak mengeluarkan susu dan tidak bisa di tunggangi sebagai kendaraan, demi Allah tidak pernah sama sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maupun utusannya sebelum kamu memungut zakat dari hartaku, dan aku tidak akan memberikan hartaku kepada Allah Tabaaraka Wa Ta'ala dan Rasul-Nya dengan unta yang tidak mengeluarkan susu dan tidak dapat ditunggangi, akan tetapi ini ada unta yang kekar dan gemuk maka ambillah (sebagai zakat)!" Lanjut Ubay, "Kemudian aku berkata: "Saya tidak akan mengambilnya selama saya tidak diperintahkan untuk memungutnya, Rasulullah tinggal dekat denganmu jika kamu suka menemuinya maka tawarkanlah kepada beliau apa yang kamu tawarkan kepadaku, jika beliau menerima darimu maka akan diterima dan jika beliau menolak maka akan ditolak." Ubay berkata: "Maka aku melakukannya dan dia keluar bersamaku dengan memmbawa unta yang ditawarkan kepadaku sampai kami tiba menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ia berkata kepada beliau, "Wahai Nabiyallah, telah datang utusanmu kepadaku untuk memungut zakat dari hartaku, demi Allah tidak pernah sama sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maupun utusannya sebelum dia yang memungut dari hartaku, maka aku kumpulkan hartaku kepadanya, kemudian dia menganggap bahwa zakat yang harus dikeluarkan dari hartaku adalah anak unta betina yang masuk umur dua tahun, padahal unta tersebut tidak mengeluarkan susu dan tidak dapat ditunggangi sebagai kendaraan. Dan saya telah tawarkan kepadanya agar mengambil seekor unta yang kekar dan gemuk namun dia menolakku." Laki-laki itu lalu berkata: "Wahai Rasulullah, inilah untanya, silahkah engkau ambil, aku membawakannya untukmu." Ubay berkata: "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Itulah (anak unta betina umur dua tahun) yang wajib bagimu dan jika kamu memberikan tambahan yang lebih baik maka kami menerimanya dan semoga Allah memberimu balasan pahala." Laki-laki itu berkata: "Inilah wahai Rasulullah aku telah datangkan kepadamu maka ambillah dia!" Ubay berkata: "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk menerimanya dan beliau mendoakan keberkahan dalam hartanya." Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basyysar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: aku mendengar [Muhammad bin Ishaq] menceritakan dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari [Yahya bin Abdullah] dari [Umarah bin Hazm] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusnya sebagai petugas pemungut zakat… kemudian dia menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Ubay. Lalu ia menambahkan di dalamnya, "Umarah berkata: "Sungguh aku telah diangkat sebagai petugas zakat pada masa pemerintahan Mu'awiyah, lalu aku mengambil dari laki-laki itu tiga puluh ekor unta betina yang berumur empat tahun dari seribu lima ratus ekor unta yang dia miliki."
Musnad Ahmad 20320: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], dan [Abu Salamah Al Khuza'i] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Al Jarud bin Abu Sabrah] dari [Ubay bin Ka'b], [Al Khuza'i] menyebutkan dalam haditsnya: [Ubay Abu Isa Ka'b] berkata: dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ahmad telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Al Jarud bin Abu Sabrah] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama orang-orang, lalu tertinggalah satu ayat dan beliau bersabda: "Siapa di antara kalian yang mengambil satu ayat dariku?" Ubay berkata: "Wahai Rasulullah, engkau meninggalkan ayat ini dan itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku tahu jika ada seseorang yang mengambilnya dariku, maka kamulah orangnya."
Musnad Ahmad 20321: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Isma'il bin Umayyah] dari [seseorang] yang menceritakan padanya dari [Ummu Walad Ubay bin Ka'b] dari Ubay bin Ka'b, bahwa ada seorang lelaki yang datang kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam kemudian bertanya: "Kapan engkau terkena penyakit demam (yaitu rasa panas yang ada di antara kulit dan daging), kemudian Nabi menjawab: "Sesungguhnya yang demikian itu adalah penyakit yang tidak pernah menimpaku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: "Perumpamaan orang Mukmin itu seperti tumbuhan lembab yang kadang berwarna kemerah-merahan dan kadang kadang kekuning-kuningan."
Musnad Ahmad 20322: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah memberitakan kepada kami [Yunus] dari [Al Hasan] dia berkata: "Umar? radliallahu 'anhu hendak melarang dari haji tamattu', maka [Ubay] berkata kepadanya, "Itu bukan kewenanganmu, sungguh kami telah melakukan haji tamatu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau tidak melarang hal itu." Kemudian Umar berpaling dari hal itu dan dia hendak melarang dari pakaian Al hibrah (kain yang berhias dengan sutera dan wool), sebab ia dicelup dengan menggunakan air seni, maka Ubay pun berkata kepadanya, "Itu juga bukan hakmu karena Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam telah memakainya dan kamipun ikut memakainya."
Musnad Ahmad 20323: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi] telah menceritakan kepada kami [Umarah bin Ghaziyah] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Sha'sha'ah bin Shuhan] berkata: "Bahwa ia dan beberapa orang bersama berangkat (safar), lalu mereka menemukan sebuah pecut, lantas salah seorang dari mereka mengambilnya, dan mereka tidak menyuruh atau melarangnya. Maka ketika aku tiba di Madinah, kami bertemu dengan [Ubay bin Ka'b] dan kami menanyakan hal itu kepadanya, Ubay pun menjawab, "Aku menemukan seratus dinar di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku lalu menanyakan hal itu pada beliau, beliau menjawab: 'Umumkanlah setahun', beliau mengulangi kata setahun hingga tiga kali, maka aku pun berkata: 'Wahai Rasulullah'. Beliau memotong: 'Itu urusanmu'."
Musnad Ahmad 20324: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Zakaria bin Yahya bin Abdullah bin Abu Sa'id Ar Raqasyi Al Khazzaz] telah menceritakan kepada kami [Salam bin Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari [Ibnu Fadlal] dari [Abul Jauza`] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bilal jadikan jarak antara adzan dan iqamatmu seperti seseorang yang sedang makan dengan santai hingga dia selesai dari makannya, dan seperti seseorang yang mengambil wudlu dengan santai sehingga dia selesai dari wudlunya." Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdurrahim Al Bazzaz] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Qurrah bin Habib] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Mu'arik bin Abbad Al 'Abdi] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Al Fadlal] dari [Abdullah bin Abul Al Jauza`] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bilal… kemudian dia menyebutkan hadits yang semisalnya."
Musnad Ahmad 20325: Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata: telah menceritakan kepadaku [Mush'ab bin Abdullah Az Zubairi] telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Muhammad] dari [Syarik bin Abdullah bin Abu Numair] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Ubay bin Ka'b], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat At Taubah pada hari Jum'at dengan berdiri sambil mengingatkan pada hari pertemuan dengan Allah, sementara Ubay bin Ka'b, Abu Darda` dan Abu Dzar berada di hadapan Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, salah seorang dari keduanya memberikan isyarat kepada Ubay bin Ka'b seraya bertanya, "Kapan surat ini diturunkan wahai Ubay, karena aku belum pernah mendengarnya kecuali sekarang ini?" Namun Ubay memberikan isyarat kepadanya supaya diam, setelah para sahabat selesai shalat, sahabat yang bertanya tadi berkata lagi kepada Ubay, "Aku menanyakan kepadamu kapan surat ini diturunkan namun kamu belum memberitahukannya!" Ubay menjawab, "Hari ini kamu tidak mendapatkan pahala shalatmu kecuali kelalaianmu (dari mendengarkan khutbah Jum'at)." Kemudian aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakannya kepada beliau, dan menceritakan apa yang telah dikatakan oleh Ubay, beliau lalu menjawab: "Ubay benar."
Musnad Ahmad 20326: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq bin Muhammad Al Musayyibi] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Iyadl] dari [Yunus bin Yazid] berkata: [Ibnu Syihab] berkata: [Anas bin Malik] berkata: [Abu Dzar] menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Atap rumahku terbuka sementara aku berada di Makkah, Jibril Alaihis Salam lalu turun dan membelah dadaku, kemudian ia mencucinya dengan air zamzam, kemudian ia membawa mangkuk besar dari emas, penuh dengan hikmah dan keimanan, lalu ditumpahkan ke dalam dadaku dan menutupnya kembali. Ia memegang tanganku dan membawaku ke langit dunia. Ketika aku tiba di langit dunia, berkatalah Jibril kepada penjaga langit, 'Bukalah.' Penjaga langit itu bertanya, 'Siapakah ini? ' Jibril menjawab, 'Ini Jibril.' Penjaga langit itu bertanya lagi, 'Apakah anda bersama seseorang? ' Jibril menjawab, 'Ya, aku bersama Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.' Penjaga langit itu bertanya, 'Apakah dia diutus? ' Jibril menjawab, 'Ya.' Ketika penjaga langit itu membuka, kami menaiki langit dunia. Tiba tiba ada seorang laki-laki duduk di sebelah kanannya ada hitam-hitam (banyak orang) dan di sebelah kirinya juga ada hitam-hitam (banyak orang). Jika memandang ke kanan, laki-laki itu tertawa, dan jika memandang ke sebelah kirinya laki-laki itu menangis, lalu ia berkata: 'Selamat datang Nabi yang saleh dan anak laki-laki yang saleh.' Aku lalu bertanya kepada Jibril, 'Siapakah orang ini? ' Jibril menjawab, 'Ini adalah Adam dan hitam-hitam yang di kanan dan kirinya adalah adalah jiwa anak cucunya. Yang di sebelah kanan dari mereka itu adalah penghuni surga, dan hitam-hitam yang di sebelah kirinya adalah penghuni neraka.' Apabila berpaling ke sebelah kanannya ia tertawa, dan apabila melihat ke sebelah kirinya ia menangis, sampai Jibril menaikkan aku ke langit yang ke dua. Kemudian Jibril berkata kepada penjaganya, 'Bukalah.' Berkatalah penjaga itu kepadanya seperti apa yang dikatakan oleh penjaga pertama, lalu penjaga itu membukakannya." [Anas bin Malik] berkata: "Beliau menyebutkan bahwa di beberapa langit itu beliau bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, dan Ibrahim shalawatullahi alaihim, namun beliau tidak menetapkan bagaimana kedudukan (posisi) mereka, hanya saja beliau menyebutkan bahwa beliau bertemu dengan Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam." Anas melanjutkan, "Ketika Jibril Alaihis Salam dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam melewati Idris, Idris berkata: 'Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara laki-laki yang saleh.' Aku (Rasulullah) bertanya, 'Siapakah ini? ' Jibril menjawab, 'Ini adalah Idris.' Aku melewati Musa lalu ia berkata: 'Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.' Aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Jibril menjawab, 'Ini adalah Musa.' Aku lalu melewati Isa dan ia berkata: 'Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang saleh.' Aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Jibril menjawab, 'Ini adalah Isa.' Aku lalu melewati Ibrahim, lalu ia berkata: 'Selamat datang Nabi yang saleh dan anak yang saleh.' Aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Jibril menjawab, 'Ini adalah Ibrahim Alaisis Salam'." [Ibnu Syihab] berkata: [Ibnu Hazm] memberitahukan kepadaku bahwa [Ibnu Abbas] dan [Abu Habbah al-Anshari] keduanya berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku dibawa naik ke langit hingga sampai di Mustawa, dan aku mendengar goresan pena-pena.'
Musnad Ahmad 20327: [Ibnu Hazm] dan [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Tabaaraka Wa Ta'ala telah mewajibkan kepada ummatku lima puluh kali shalat. Kemudian aku kembali dengan membawa perintah itu sehingga ketika aku melewati Musa 'Alaihis Salam, dia bertanya, 'Apa yang diperintahkan oleh Rabbmu Tabaaraka Wa Ta'ala kepada umatmu?" Aku menjawab: 'Allah memerintahkan kepada mereka shalat lima puluh kali.' Musa Alaihis Salam berkata kepadaku, 'Kembalilah kepada Rabbmu Tabaaraka Wa Ta'la (untuk minta keringanan) karena umatmu tidak akan mampu mengerjakan sebanyak itu.' Nabi melanjutkan: "Kemudian aku kembali kepada Rabbku Azza Wa Jalla dan Allah mengurangi separuhnya, ' kemudian aku kembali kepada Musa dan mengabarkan kepadanya, ia pun berkata: 'Kembalilah kepada Rabbmu karena umatmu tidak akan mampu sebanyak itu'." Nabi bersabda: "Kemudian aku kembali kepada Rabbku Azza Wa Jalla, maka Allah pun berfirman: 'Kewajiban itu menjadi lima kali shalat namun pahalanya seperti lima puluh kali shalat dan tidak akan berubah perkataan-Ku.' Nabi bersabda: "Kemudian aku kembali kepada Musa 'Alaihis Salam dan dia berkata: 'Kembalilah kepada Rabbmu! ' Namun aku menjawab: 'Aku malu kepada Rabbku Tabaaraka Wa Ta'ala.' Nabi kembali bersabda: 'Kemudian aku berjalan sehingga sampailah di Sidratul Muntaha, maka tertutuplah (Sidratul Muntaha) dengan beberapa warna yang aku tidak mengetahui warna apakah itu. Kemudian aku dimasukkan ke dalam Surga yang di dalamnya ada kubah dari mutiara dan debunya dari minyak misik." -Ini adalah hadits terakhir dari Musnad Ubai bin Ka'b-.
Musnad Ahmad 20328: Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] ia berkata: aku mendengar [Al A'masy] menceritakan dari [Amru bin Murrah] dari [Abdullah bin Harits] dari [Habib bin Himaz] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berhenti di Dzul Hulaifah, maka para orang lelaki bergegas menuju Madinah sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bermalam dan kamipun bermalam bersama beliau. Di pagi harinya beliau bertanya tentang mereka, maka dijawab, "Mereka telah bergegas menuju Madinah'. Beliau bersabda: "Apakah mereka berangkat menuju Madinah dan para wanita (isteri) sedang mereka meninggalkan sesuatu yang lebih baik?" Kemudian beliau bersabda: "Bila tiba saatnya api yang keluar dari Yaman, yaitu dari gunung Al Wiraq, niscaya ia akan menyinari leher-leher unta yang sedang menderum seperti sinarnya cahaya siang." Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdullah bin Al Harits Al Bakri] dari [Habib bin Hammaz] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam…kemudian dia menyebutkan hadits yang semakna dengannya."
Musnad Ahmad 20329: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami [Hakam bin Nafi' Abu Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Abdullah bin Abu Husain] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abdurrahman bin Ghanam] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Aku membantu Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, seusai dari pekerjaan, aku datang ke Masjid dan berbaring. Suatu kali Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam mendatangiku namun aku sedang berbaring, beliau mengusik-usikku dengan kakinya sehingga aku bangun dan duduk. Beliau bertanya kepadaku: "Wahai Abu Dzar, apa yang akan kamu lakukan jika kamu diusir darinya?" Aku menjawab, "Aku kembali ke masjid Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan ke rumahku." Nabi bertanya lagi: "Bagaimana jika mereka mengusirmu darinya?" Abu Dzar menjawab, "Kalau begitu aku mengangkat senjata dan menebas leher orang-orang yang mengusirku." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya di atas pundakku sambil bersabda: "Semoga kamu mendapat ampunan wahai Abu Dzar (beliau ucapkan hingga tiga kali), bahkan kamu harus tunduk kepada mereka kemanapun mereka membawamu dan kamu patuh kepada mereka kemanapun mereka memerintahkanmu, sekalipun yang memerintah adalah seorang budak yang hitam." Abu Dzar berkata: "Hingga ketika Rabadzah tak terlihat lagi, shalatpun ditegakkan dan majulah salah seorang lelaki hitam yang menggembala unta hasil zakat, namun ketika melihatku dia kembali ke belakang dan mendorongku ke depan. Maka aku berkata: "Kamu tetap seperti semula (yaitu maju memimpin shalat) karena aku tunduk kepada perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 20330: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Mu'an bin Rifa'ah] dari [Abu Khalaf] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Islam itu lembut dan tidak membawa kecuali kepada yang lembut."
Musnad Ahmad 20331: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ayyasy] dari [Al Bakhtari bin Ubaid bin Salman] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Dua orang itu lebih baik ketimbang satu, tiga orang itu lebih baik ketimbang dua dan empat itu lebih baik ketimbang tiga, maka hendaklah kalian berjama'ah, karena sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak mengumpulkan ummatku kecuali di atas petunjuk."
Musnad Ahmad 20332: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Hajjaj] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Habib] bahwa [Abu Salim Al Jaisyani] datang kepada Abu Umayyah di rumahnya kemudian berkata: "Sesungguhnya aku telah mendengar [Abu Dzar] berkata: bahwa dia telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian cinta kepada saudaranya maka datangilah ke rumahnya dan sampaikan kepadanya bahwa dia mencintainya karena Allah dan aku telah datang ke rumahmu."
Musnad Ahmad 20333: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan ['Affan] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Burd Abul A'la] ia berkata: ['Affan] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Burd Abul A'la] dari [Ubadah bin Nusayy] dari [Ghudlaif bin Al Harits] bahwa dia melewati Umar bin Al Khattab, kemudian Umar berkata: "Sebaik-baik pemuda adalah Ghudlaif." Maka [Abu Dzar] menemuinya dan berkata: "Wahai saudaraku, mohonkanlah (ampunan) untukku." Ghudlaif menjawab, "Kamu adalah sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kamu lebih pantas untuk memohonkan ampun untukku." Kemudian Abu Dzar berkata: "Sesungguhnya aku telah mendengar Umar berkata: 'Sebaik-baik pemuda adalah Ghudlaif.' Dan sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah menjadikan permisalan lisan dan hati Umar sebagai tanda kebenaran." 'Affan berkata: "Karena perkataan Umar inilah ia mengatakannya."
Musnad Ahmad 20334: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Abdullah bin Hubairah] dia berkata: telah mengkabarkan kepadaku [Abu Tamim Al Jaisyani] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Dzar] dia berkata: "Aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda: "Selain Dajjal, ada yang lebih aku takuti atas ummatku, " beliau mengucapkannya tiga kali, maka aku bertanya, "Wahai Rasulullah, yang engkau takuti atas umatmu selain Dajjal itu apa? ' beliau menjawab: "Para pemimpin yang menyesatkan."
Musnad Ahmad 20335: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Ibnu Hubairah] dari [Abu Tamim Al Jaisyani] dia berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] berkata: "Aku berjalan dengan menggandeng tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuju rumah beliau, lalu aku mendengar beliau bersabda: "Selain Dajjal ada yang lebih aku takuti atas ummatku." beliau mengucapkannya tiga kali, maka aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, sesuatu yang lebih engkau takuti menimpa umatmu selain Dajjal itu apa?' beliau menjawab: "Para pemimpin yang menyesatkan."
Musnad Ahmad 20336: Telah menceritakan kepada kami ['Ammar bin Muhammad] dari [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadaku: "Wahai Abu Dzar, maukah aku tunjukkan simpanan dari simpanan-simpanan Surga? Bacalah 'Laa Haulaa Walaa Quwwata Illaa Billaah (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah).'"
Musnad Ahmad 20337: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman Al A'masy] dari [Mujahid bin Jabr Abul Hajjaj] dari [Ubaid bin Umair Al Laitsi] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diberi empat hal yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku: aku ditolong dari rasa takut sehingga musuhku dijadikan takut sepanjang perjalanan satu bulan, bumi seluruhnya di jadikan mesjid dan tempat yang suci bagiku, dihalalkan ghanimah untukku yang tidak pernah dihalalkan kepada seorangpun dari Nabi sebelumku, dan aku diutus kepada orang berkulit merah maupun hitam serta dikatakan kepadaku 'memohonlah pasti kamu akan diberi', maka hal itu aku sembunyikan sebagai syafaat kepada Ummatku dan dia pasti akan kalian dapatkan atas izin Allah bagi siapa yang bertemu dengan Allah 'azza wajalla sedang dia tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu apapun." Al A'masy berkata: "Mujahid berpendapat bahwa yang merah itu adalah golongan manusia dan yang hitam itu adalah golongan Jin."
Musnad Ahmad 20338: Telah menceritakan kepada kami [Mu`amal] telah menceritakan kepada kami [Hammad] -yaitu Ibnu Salamah- telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar], bahwa Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Matahari terbenam di bawah 'Arsy kemudian diizinkan untuknya (terbit kembali), maka dia pun kembali terbit (dari arah timur). Jika malam yang pada pagi harinya matahari terbit dari arah barat, sebenarnya (pada malam itu) ia tidak mendapatkan untuk terbit (dari arah timur). Maka di pagi harinya dikatakan padanya: 'Terbitlah kamu dari tempatmu (timur)!" Kemudian beliau membaca: '(Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka untuk mencabut nyawa mereka atau kedatangan siksa Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu) ' (Qs. Al An'am: 158).
Musnad Ahmad 20339: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari ['Ashim bin Sulaiman] dari [Abu Utsman] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berpuasa tiga hari pada setiap bulan maka dia telah berpuasa satu tahun penuh."
Musnad Ahmad 20340: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Dailam] dari [Wahab bin Abu Dubai] dari [Abu Harb] dari [Mihjan] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya penyakit 'ain (penyakit yang bersumber dari mata) itu akan mengenai pada laki-laki, dengan izin Allah sehingga ia mendaki ke tempat tinggi kemudian terjatuh darinya."
Musnad Ahmad 20341: Telah menceritakan kepada kami [Husain] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Atha`] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Mujahid] dari [Seseorang] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui kami kemudian bertanya: "Apakah kalian tahu amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah 'azza wajalla?" Salah seorang sahabat menjawab, "Shalat dan zakat." Yang lain menjawab, "Berjihad." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah 'azza wajalla adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah."
Musnad Ahmad 20342: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [seseorang bani Amir] berkata: "Dulu aku masih dalam keadaan kafir kemudian Allah memberikan hidayah Islam kepadaku, suatu ketika aku berada di tempat yang jauh dari air dan aku bersama isteriku, kemudian aku mengalami junub sehingga perasaan hatiku tidak enak. Dan aku pernah mendapatkan ciri-ciri [Abu Dzar], maka aku berangkat haji dan masuk masjid Mina, lalu aku dapat engetahuinya lewat ciri-cirinya tersebut, ternyata dia adalah seorang syaikh yang terkenal dan memakai kain tebal dari katun. Aku pun mendekat kepadanya hingga aku berhasil berdiri di sisinya saat ia sedang melaksanakan shalat, aku pun berucap salam kepadanya namun dia tidak menjawab salamku. Kemudian dia melaksanakan shalat dengan sempurna, baik dan panjang sekali, setelah selesai shalat dia menjawab salamku, maka aku pun bertanya kepadanya, 'Apakah anda Abu Dzar? ' dia menjawab: 'Sesungguhnya keluargaku menyangka demikian.'" Laki laki itu lalu berkata: "Dulu aku seorang kafir kemudian Allah memberikan hidayah Islam, dan aku sangat semangat dengan agamaku. Suatu ketika aku berada di tempat yang jauh dari air dan bersama isteriku lalu aku mengalami junub sehingga hal itu menjadikan tidak enak dalam hatiku." Abu Dzar berkata: "Apakah kamu kenal dengan Abu Dzar?" aku menjawab, Ya." Abu Dzar berkata: "Sungguh aku pernah sakit karena tidak kerasan di Madinah -Ayyub berkata: atau dia mengatakan kalimat yang mirip dengannya-, Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mengurusi beberapa (jumlah antara tiga sampai sepuluh) ekor unta dan kambing, sementara aku berada di tempat pemeliharaan itu, suatu ketika aku dan isteriku kesulitan mendapatkan air sementara aku mengalami junub sehingga aku berperasangka dalam hatiku bahwa aku telah binasa. Kemudian aku menaiki salah satu unta zakat tersebut dan menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tiba di sana pada pertengahn hari, dan saat itu beliau sedang duduk di bawah naungan atap masjid bersama beberapa orang sahabatnya. Lalu aku turun dari untaku dan berkata: "Wahai Rasulullah, celaka aku! ' Beliau bertanya: "Apa yang membuatmu celaka?" Maka aku ceritakan kejadiannya kepada beliau dan beliau tertawa, kemudian memanggil seseorang dari keluarganya, maka datanglah seorang budak wanita hitam dengan tergesa-gesa sambil membawa tempat yang berisi air penuh, lalu aku menutupi diriku dengan unta sehingga kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan salah seorang lelaki untuk menutupiku. Kemudian aku mandi lalu datang kepada beliau, beliau bersabda: "Sesungguhnya debu yang baik itu dapat mensucikan selama kamu tidak mendapatkan air walaupun sampai sepuluh tahun, namun jika kamu telah mendapatkan air maka cucilah kulit tubuhmu."
Musnad Ahmad 20343: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [seorang lelaki] Bani Qusyair dia berkata: "Aku berada di tempat yang jauh dari air, lalu aku mendapatkan junub sehingga aku pun tidak mendapatkan air, kemudian aku tayammum, namun perasaan hatiku tidak enak sehingga aku datang menemui [Abu Dzar] di rumahnya. Ternyata aku tidak menemukannya di rumah, lalu aku datang ke masjid. karena aku sudah mendapatkan ciri-cirinya, maka aku pun dalam menenalinya, saat itu ia sedang melaksanakan shalat. Kemudian aku mengucapkan salam kepadanya namun dia tidak menjawab salamku, setelah selesai dia menjawab salamku, aku pun bertanya "Apakah anda Abu Dzar?" Dia menjawab, "Sesungguhnya keluargaku menganggapnya demikian." Aku bertanya lagi, "Sebelumnya tidak seorangpun yang aku suka melihatnya selain kamu." Dia menjawab, "(Sekarang) engkau telah melihatku." Aku llau mengutarakan persoalanku, "Sesungguhnya aku berada di tempat yang jauh dari air, kemudian aku junub, maka beberapa hari aku melakukan tayamum namun hati merasa tidak enak, atau hal ini menjadi masalah bagiku." Kemudian dia berkata: "Apakah kamu mengenal Abu Dzar? Ketika di Madinah aku sakit karena tidak kerasan kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku untuk pergi ke Ghunaimah, maka aku pun pergi ke sana. Lalu aku junub, maka aku bertayamum dengan debu lalu melaksanakan shalat beberapa hari, namun perasaan hatiku tidak enak sampai-sampai aku berprasangka bahwa aku telah binasa (berdosa). Aku lalu memersiapkan lalu berangkat." Abu Dzar melanjutkan, "Ketika tiba di Madinah aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau sedang berada di bawah atap masjid bersama beberapa orang sahabatnya. Kemudian aku mengucapkan salam kepada beliau, beliau lalu mengangkat kepalanya seraya mengucapkan: "Subhaanallah (maha suci Allah), Abu Dzar!" Aku lalu menjawab, "Benar wahai Rasulullah. Sesungguhnya aku mengalami junub, kemudian aku bertayamum selama beberapa hari, namun perasaan hatiku tidak enak sampai-sampai aku berprasangka bahwa aku telah binasa." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta agar aku diambilkan air, maka datanglah seorang budak wanita hitam membawa air di dalam wadah dengan tergesa-gesa, lalu aku menutupi diriku dengan kendaraanku (untuk mandi). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian memerintahkan seorang laki-laki untuk menutupiku, kemudian aku mandi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, sesungguhnya debu yang yang bersih itu dapat mensucikan selama kamu tidak mendapatkan air walaupun hingga sepuluh tahun, dan jika kamu mendapatkan air maka basuhlah kulitmu."
Musnad Ahmad 20344: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abul 'Aliyah] dia berkata: "Ubaidullah bin Ziyad mengakhirkan shalat, maka aku bertanya kepada [Abdullah bin Shamit], kemudian dia memukul pahaku sambil berkata: 'Aku telah bertanya kepada kekasihku [Abu Dzar], kemudian dia memukul pahaku sambil berkata: 'Aku telah bertanya kepada kekasihku, yaitu Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam kemudian beliau bersabda: 'Laksanakanlah shalat tepat pada waktunya, jika kamu mendapatkannya maka shalatlah bersama mereka dan jangan kamu mengatakan 'sesungguhnya aku telah melaksanakan shalat maka aku tidak shalat'."
Musnad Ahmad 20345: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abdullah bin Buraidah Al Aslami] dari [Abul Aswad] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling baik untuk merubah warna uban adalah dengan Al Hanna' (semir) dan Al Katam (sejenis tumbuhan untuk pewarna)."
Musnad Ahmad 20346: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Al Mukhariq] berkata: "Kami pergi untuk melaksanakan haji, ketika kami sampai di Rabadzah (nama suatu tempat) aku berkata kepada para sahabatku: 'Majulah kalian, ' dan aku menerlambatkan diri kemudian aku menemui [Abu Dzar] saat dia sedang melaksanakan shalat, aku melihat dia memanjangkan berdiri, rukuk dan sujud, maka aku katakan hal itu kepadanya dan dia menjawab, "Aku tidak akan mengurangi untuk membaguskannya, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Barangsiapa melakukan satu rukuk atau satu sujud, maka akan diangkat dengannya satu derajat dan di hapuskan darinya satu kesalahan'."
Musnad Ahmad 20347: Perawi berkata: Aku membacakan hadits ini di hadapan ayahku dan beliau menetapinya: telah menceritakan kepadaku [Mahdi bin Ja'far Ar Ramli] telah menceritakan kepadaku [Dlamrah] dari [Abu Zur'ah As Saibani] dari [Qanbarin] seorang pengawal Mu'awiyah, dia berkata: 'Abu Dzar bersikap kasar kepada Mu'awiyah, Kemudian hal itu diadukanlah kepada Ubadah bin Shamit, Abu Darda`, Amru bin Ash dan Ummu Haram, kemudian Mu'awiyah lalu berkata: 'Sesungguhnya kalian telah bersahabat dengannya sebagaimana yang kalian lakukan, dan kalian telah melihatnya sebagaimana yang kalian lihat, jika kalian bisa berbicaralah dengannya." Lalu diutuslah seseorang kepada Abu Dzar, lantas datanglah Abu Dzar, mereka kemudian berbicara dengannya, namun Abu Dzar berkata: "Adapun kamu wahai Abul Walid, sungguh kamu telah masuk Islam sebelumku, dan kamu layak mendapatkan keutamaan dan kelebihan atas aku, namun aku tidak suka keberadaanmu di majelis seperti ini. Sedangkan kamu wahai Abu Darda`, hampi-hampir saja wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan membuatmu kehilangan kesempatan (masuk Islam), kemudian kamu masuk Islam dan kamu adalah termasuk orang-orang shalih dari kaum muslimin. Dan kamu wahai 'Amru bin Al Ash, sungguh kamu telah berjihad bersama Rasulullah, dan kamu wahai Ummu Haram, hanyasannya kamu adalah seorang wanita yang akalmu adalah akal wanita, adapun engkau dan itu…." Ia (Qanbarin) berkata: "Maka Ubadah berkomentar, 'Ah…itu semua menurutku nggak masalah, kalau begitu saya tak kan lagi mau duduk seperti majlis ini selamanya."
Musnad Ahmad 20348: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul 'Abbas] telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Bahir bin sa'ad] dari [Khalid bin Ma'dan] dia berkata: [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beruntunglah orang yang memurnikan hatinya untuk keimanan, menjadikan hatinya bersih, lisannya jujur, jiwanya tenang, akhlaknya lurus, menjadikan telinganya mendengar dan matanya melihta. Telinga itu tunduk dan mata itu menurut dengan apa yang diperintahkan oleh hati, dan sungguh telah beruntung orang yang menjadikan hatinya bisa memahami."
Musnad Ahmad 20349: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sabiq] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Thahman] dari [Manshur] dari [Rib'I bin Hirasy] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla telah berfirman: '(Wahai Anak Adam, jika kamu telah berbuat kesalahan sepenuh bumi dan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, maka Aku akan jadikan bagimu ampunan sepenuh bumi pula."
Musnad Ahmad 20350: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Salim bin Ghailan] dari [Sulaiman bin Abu Utsman] dari [Adi bin Hatim Al Himshi] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ummatku akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan makan sahur."
Musnad Ahmad 20351: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abdullah bin Syaqiq] dia berkata: Aku berkata kepada [Abu Dzar], "Seandainya aku dapat bertemu dengan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pasti aku akan bertanya kepadanya." Abu Dzar bertanya, "Tentang apa?" Aku menjawab, "Aku akan menanyakan padanya, 'Apakah engkau pernah melihat Rabbmu? ' Kemudian Abu Dzar berkata: "Aku pernah menanyakannya, kemudian beliau menjawab: "Aku telah melihat-Nya berupa cahaya, lalu bagaimana aku dapat melihat-Nya"" ['Affan] berkata: [telah sampai kabar padaku] dari [Ibnu Hisyam] -yaitu Mu'adz-, bahwa ia meriwayatkan dari [Ayahnya] sebagaimana [Hammam] menyebutkannya, "Aku telah melihatnya."
Musnad Ahmad 20352: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Sulaiman Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Ubaid bin Umair Al Laitsi] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diberikan padaku lima hal yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku: aku diutus kepada orang berkulit merah maupun hitam, bumi seluruhnya di jadikan masjid dan tempat yang suci bagiku, dihalalkan ghanimah untukku yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun kepada seorang Nabi sebelumku, aku ditolong dari rasa takut sehingga musuh-musuhku merasa takut darku sepanjang perjalanan satu bulan, dan dikatakan kepadaku 'memohonlah pasti kamu akan diberi'. Maka hal itu aku tunda sebagai syafaat kepada umatku dan dia pasti akan kalian dapatkan atas izin Allah bagi siapa yang tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu apapun."
Musnad Ahmad 20353: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] bahwa [Abu Dzar] berkata: "Seorang yang jujur dan dipercaya (Rasulullah) menceritakan kepadaku sesuatu yang ia riwayatkan dari Rabbnya Azza Wa Jalla, Allah berfirman: "Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang semisal, atau akan Aku tambah lahi, dan satu keburukan dibalas dengan satu dosa, atau akan aku ampuni. Jika kamu bertemu dengan-Ku membaca dosa sepenuh bumi selama tidak menyekutukan Aku, maka Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi pula." Beliau bersabda: "Qurabul ardli masksudnya adalah sepenuh bumi." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari ['Ashim] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku mendengar orang yang jujur dan dipercaya (Rasulullah) … lalu ia sebutkan makna haditsnya."
Musnad Ahmad 20354: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Mutharrif] berkata: "Aku duduk-duduk bersama sekelompok orang Quraisy, lalu datanglah seorang laki-laki di hadapan kami dan melakukan shalat, ia rukuk dan sujud kemudian berdiri, lalu rukuk dan sujud lagi dengan tidak duduk, maka aku pun mengatakan, 'Demi Allah, aku tidak melihat bhwa orang ini tahu pada rakaat genam atau ganjil ia berpindah.' Orang-orang lantas berkata: 'Kenapa kamu tidak berdiri dan menyampaikan kepadanya? ' Mutharrif berkata: "Lalu aku berdiri dan mengatakan, 'Wahai hamba Allah, aku tidak melihat bahwa engkau berpindah pada rakaat genap atau ganjil? ' Laki-laki itu menjawab, 'Akan tetapi Allah Maha mengetahui. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Barangsiapa melakukan sujud dengan sekali sujud karena Allah, maka akan dituliskan untuknya satu kebaikan, menghapus untuknya satu kesalahan dan mengangkatnya satu derajat.' Maka aku bertanya, 'Siapa kamu? ' laki-laki itu menjawab, ' Aku [Abu Dzar].' Lalu aku kembali ke teman-teman majelisku dan mengatakan, 'Semoga Allah membalasi kejelekan pada teman-teman yang duduk semua, kalian menyuruhku untuk mengajari seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam'."
Musnad Ahmad 20355: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: [Ali bin Mudrik] telah mengabarkan kepadaku, ia berkata: Aku mendengar [Abu Zur'ah] menceritakan dari [Kharasyah bin Hurr] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada tiga orang yang Allah tidak akan berbicara, tidak melihat dan tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih pada hari Kiamat." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapa mereka yang merugi dan sia-sia itu?" Abu Dzar melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengulanginya sampai tiga kali, lalu bersabda: "Yaitu orang yang menjulurkan pakaian di bawah mata kaki, orang yang banyak mengobral barang dagangannya dengan sumpah palsu, atau orang yang fajir (banyak berbuat kejahatan) dan orang-orang yang mengungkit-ungkit pemberian."
Musnad Ahmad 20356: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Hashirah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Wahab] dia berkata: [Abu Dzar] mengatakan, "Aku bersumpah sepuluh kali bahwa Ibnu Shaid itu adalah Dajjal lebih aku sukai daripada aku bersumpah satu kali bahwa dia bukan Dajjal." Abu Dzar berkata kembali, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutusku kepada ibundanya (Ibnu Shaid), kemudian beliau bersabda: 'Tanyakan kepadanya berapa lama dia mengandung? ' Abu Dzar berkata: 'Maka aku pun menemui dan menanyakan hal itu kepadanya.' Ibunya menjawab, 'Aku mengandungnya dua belas bulan.' Abu Dzar melanjutkan kisahnya, 'Beliau lalu mengutusku lagi kepada ibunya, beliau katakan: 'Tanyakan kepadanya tentang suaranya ketika ia baru lahir? ' Abu Dzar berkata: "Maka aku kembali dan menanyakan hal itu kepadanya, ibunya lalu menjawab, 'Dia bersuara seperti suara bayi yang sudah berumur satu bulan.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abu Dzar: "Sesungguhnya aku telah menyembunyikan sesuatu darimu." Abu Dzar berkata: "Engkau telah sembunyikan dariku tali kekang kambing putih dan Dukhan (asap)." Zaid berkata: "Maksudnya Abu Dzar hendak mengatakan Ad Dukhan namun dia tidak bisa, dan hanya bisa mengatakan Ad Dukh, Ad Dukh." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menyingkirlah karena kamu tidak akan mampu melebih kemampuanmu."
Musnad Ahmad 20357: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Abu Mas'ud Al Jurairi] dari [Abu Abdullah Al Jasri] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang kalimat apa yang paling utama?, beliau lalu menjawab: 'Kalimat yang telah Allah Azza Wa Jalla pilihkan untuk hamba-Nya, yaitu SUBHAANALLAAHU WA BIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya)."
Musnad Ahmad 20358: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ali bin Zaid] dari [Abu Ma'ruf] bahwa [Abu Dzar] menceritakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman: "Jikalau hamba-Ku mendatangi-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, maka Aku akan mendatanginya dengan ampunan sepenuh bumi pula."
Musnad Ahmad 20359: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Murrah] dari [Suwaid Abu Isa Harits] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Bukan suatu yang menggembirakan bagiku andai aku memiliki emas sebenar gunung uhud, lalu pada hari kematianku aku memiliki dari emas tersebut uang satu dinar atau setengahnya, kecuali sesuatu yang aku gunakan untuk membayar hutang."
Musnad Ahmad 20360: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Humaid bin Hilal] ia mendengar [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seorang laki laki shalat dan tidak ada (pembatas) di hadapannya seperti punuk unta, maka shalatnya akan terputus oleh wanita, keledai dan anjing hitam." Aku lalu bertanya, "Kenapa hitam dan bukan merah?" Abu Dzar menjawab, "Wahai anak saudaraku, aku telah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang kamu tanyakan kepadaku, kemudian beliau menjawab: "Anjing hitam adalah setan."
Musnad Ahmad 20361: Telah menceritakan kepada kami [Marhum bin Abdul Aziz Al 'Athar] telah menceritakan kepadaku [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, shalatlah tepat pada waktunya, bila engkau mendatangi kaum sementara mereka telah melaksanakan shalat, maka engkau telah menjaga shalatmu, bila mereka belum shalat maka shalatlah bersama mereka karena itu menjadi nafilah (tambahan) untukmu."
Musnad Ahmad 20362: Telah menceritakan kepada kami [Marhum] telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai keledai dan aku membonceng dibelakangnya, kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, bagaimana jika kamu melihat orang-orang mengalami kelaparan sedangkan kamu tidak dapat berdiri dari tempat tidurmu untuk menuju masjid, apa yang akan kamu lakukan?" Aku menjawab, "Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu" Beliau lalu bersabda: "Tahanlah dirimu dari mengemis." Kemudian beliau bertanya: "Wahai Abu Dzar, bagaimana jika kamu melihat orang-orang terbunuh dengan sangat mengenaskan sehingga setiap rumah di dalamnya tinggal hamba, yaitu kuburan. Apa yang akan kamu lakukan?" Abu Dzar menjawab, "Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau lalu bersabda: "Duduklah di rumahmu dan tutuplah pintu rumahmu." Abu Dzar bertanya, "Jika aku tidak dibiarkan?" Beliau menjawab: "Datanglah kepada orang-orang yang termasuk golonganmu dan bergabunglah bersama mereka." Abu Dzar bertanya lagi, "Apakah boleh jika aku angkat senjataku (melawan)?" Beliau menjawab: "Berarti kamu terlibat bersama mereka, akan tetapi jika kamu takut dengan kilatan pedang maka julurkan ujung selendangmu ke mukamu sehingga ia kembali dengan membawa dosamu atau dosanya."
Musnad Ahmad 20363: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdu Ash Shamad] telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak maka perbanyaklah kuahnya, lalu berilah tetanggamu atau bagikanlah ke tetanggamu!"
Musnad Ahmad 20364: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdu Ash Shamad] telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamait] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana bejana telaga itu?" Beliau menjawab: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, bejana telaga itu lebih banyak jumlahnya dari bintang-bintang yang ada di langit dan planet-planetnya yang terang di malam hari yang gelap gulita. Barangsiapa meminum darinya maka dia tidak akan merasa haus. Orang yang terakhir mendatanginya, akan di tuangkan di dalamnya parit dari Surga. Barangsiapa meminum darinya maka dia tidak akan merasa haus, lebarnya seperti panjangnya: yaitu antara Amman sampai Ailah, airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu."
Musnad Ahmad 20365: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] telah menceritakan kepadaku [Fulait Al 'Amri] dari [Jasrah Al Amiriyah] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di suatu malam, lalu beliau membaca ayat hingga subuh tiba. Beliau rukuk dan sujud dengan ayat tersebut: '(Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) ' (Qs. Al Maa`idah: 118). Ketika subuh tiba aku menanyakannya kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, kenapa engkau membaca ayat ini hingga subuh tiba, engkau rukuk dan sujud dengannya?" Beliau menjawab: "Aku memohon syafaat buat umatku dan Allah memberikannya padaku, dan mereka akan mendapatkannya atas izin Allah, yaitu bagi orang yang tidak menyekutukan Allah Azza Wa Jalla dengan sesuatu."
Musnad Ahmad 20366: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] telah menceritakan kepada kami [Salim bin Abu Hafshah] dari [Salim bin Abul Ji'd] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, gunung apakah ini?" Aku menjawab, "Uhud, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, bukan suatu kebangaan bagiku sekiranya aku mempunyai bagian darinya sepotong emas lalu aku sedekahkah di jalan Allah, tiada yang menggembirakan bila aku memilikinya aku akan sedekahkan di jalan Allah, dan aku akan meninggalkannya hanya satu qirath." Abu Dzar bertanya: "Qintharan (sekotak) wahai Rasulullah, Beliau menjawab: "Satu qirath (butir saja) beliau mengulanginya hingga tiga kali. Lalu bersabda: "Wahai Abu Dzar, Aku mengatakkannya yang lebih kecil bukan yang lebih besar."
Musnad Ahmad 20367: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abul Ahwash] dari [Abu Dzar] dan sampai kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam: "Apabila salah seorang dari kalian berdiri untuk melaksanakan shalat sesungguhnya rahmat sedang mengarah kepadanya, maka janganlah dia mengusap kerikil."
Musnad Ahmad 20368: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Ayahnya] dari [Abu Murah] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah, "Amalan apa yang paling utama?" beliau menjawab: "Beriman kepada Allah Ta'ala dan berjihad di jalan-Nya." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, budak bagaimana yang paling utama?" Beliau menjawab: "Yang paling baik menurut pemiliknya dan yang paling mahal harganya." Abu Dzar bertanya lagi, "Jika aku tidak mendapatkannya?" Beliau menjawab: "Kamu menolong orang atau kamu mengajari orang yang bodoh." Abu Dzar bertanya lagi, "Jika aku tidak bisa?" Beliau menjawab: "Cegah dirimu dari menyakiti orang lain karena hal itu menjadi sedekah bagi dirimu."
Musnad Ahmad 20369: Telah menceritakan kepada kami [Harun] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] telah mengkabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata: Aku mendengar [Abul Ahwash] budak bani Laits di majelis Ibnu Musayyab -dan Ibnu Musayyab duduk di majelis itu-, bahwa ia mendengar [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian berdiri untuk melaksanakan shalat, sesungguhnya rahmat sedang mengarah kepadanya, maka janganlah dia mengerakkan atau mengusap kerikil."
Musnad Ahmad 20370: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Masjid apa yang pertama kali dibangun di muka bumi?" Beliau menjawab: "Al Masjidul Haram." Aku bertanya lagi, "Kemudian masjid apa?" Beliau menjawab: "Masjid Al Aqsha." Aku bertanya lagi, "Berapa jarak pembangunan antara keduanya?" Beliau menjawab: "Empat puluh tahun." Kemudian aku bertanya, "Kemudian masjid apa?" Beliau menjawab: "Masjid apa saja di mana kamu mendapatkan waktu shalat maka shalatlah karena semuanya adalah masjid."
Musnad Ahmad 20371: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: kami mendengarnya dari dua atau tiga orang, telah menceritakan kepada kami [Hakim bin Jubair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Ibnu Al Hautakiyah], "Umar? radliallahu 'anhu berkata: "Siapa ikut hadir bersama kami pada hari Al Qaahah (nama tempat antara Makkah dan Madinah)?" [Abu Dzar] berkata: "Aku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk puasa pada hari-hari bidl, yaitu di tiap pertengahan bulan tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas."
Musnad Ahmad 20372: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami dari dua orang, yaitu [Musa bin Thalhah] dari [Muhammad bin Abdurrahman] dan [Hakim bin Jubair] dari [Ibnu Hautakiyah] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memerintahkannya untuk berpuasa di tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas."
Musnad Ahmad 20373: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia mendengar [Muhammad bin Sa`ib bin Barakah] dari [Amru bin Maimun] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku berjalan di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bertanya: "Apakah engkau mau simpanan dari simpanan-simpanan Surga?" Abu Dzar menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Bacalah 'LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah) '."
Musnad Ahmad 20374: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] ia berkata: Aku mendengar [Al 'Ajlah] dari [Ibnu Buraidah] dari [Abul Al Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling baik untuk kalian gunakan mewarnai uban adalah Al Hanna' (semir) dan Al Katam (sejenis tumbuhan untuk pewarna)."
Musnad Ahmad 20375: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abdullah bin Buraidah Al Aslami] dari [Abul Aswad] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling baik untuk kalian gunakan mewarnai uban adan Al Hanna' (semir) dan Al Katam (sejenis tumbuhan untuk pewarna)."
Musnad Ahmad 20376: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Salil] dari [Nu'aim bin Qa'nab Ar Riyahi] dia berkata: "Aku datang menemui [Abu Dzar] namun tidak mendapatkannya, lalu aku melihat seorang wanita, maka aku pun menanyakannya kepadanya, wanita itu menjawab, "Dia ada di kebunnya." Kemudian dia datang dengan menuntun dua ekor unta yang salah satunya diikatkan kepada yang lainnya, dan pada masing-masing leher unta terdapat geriba. Abu Dzar lalu meletakkan kedua geriba tersebut, aku berkata: "Wahai Abu Dzar, tidak ada seseorang yang lebih aku senangi untuk aku temui selain kamu, dan tidak ada seseorang yang lebih aku benci untuk aku temui selain kamu." Dia menjawab: "Demi Allah, kenapa bisa demikian? ' Nu'aim berkata: "Aku lalu berkata: 'Pada masa Jahiliyah aku pernah mengubur hidup-hidup anak perempuanku, maka dengan pertemuan ini saya berharap kamu dapat memberitahukan bahwa ada taubat dan solusi untukku, dan saya khawatir dengan pertemuan ini kamu memberitahukan bahwa tidak ada taubat bagiku." kemudian Abu Dzar bertanya, "Apakah itu di masa Jahiliyah?" Aku menjawab, "Ya." Kemudian Abu Dzar berkata: "Allah telah memaafkan apa yang telah dilakukan pada masa lalu (Jahiliyah), " Lalu dia melongokkan kepalanya kepada isterinya agar menyiapkan makanan untukku, namun isterinya menolak, maka dia memerintahkannya lagi tapi dia tetap menolak sehingga suara keduanya mengeras, " Abu Dzar berkata: "Hai..menjauhlah engkau dari kami! Sesungguhnya kamu tidak akan meleset dari apa yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampaikan kepada kami tentang kalian (para wanita)." Maka aku pun bertanya, "Apa yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampaikan kepada kalian tentang mereka (para wanita itu)?" Abu Dzar lalu menyebutkan, "Wanita itu ibarat tulang rusuk, jika kamu luruskan berarti kamu mematahkannya, namun jika kamu biarkan maka padanya ada bengkok (keburukan) dan ada kebaikan." Kemudian isterinya pergi dan kembali lagi dengan membawa bubur seperti burung, Abu Dzar lalu berkata: "Makanlah dan aku tidak bermaksud menakutimu karena aku sedang berpuasa." Kemudian Abu Dzar bangkit melaksanakan shalat dengan menyempurnakan rukuk dan meringankan shalatnya, aku melihat dia memperhatikanku apakah aku kenyang atau mendekat kepadanya, kemudian dia datang dan meletakkan tangannya kepadaku. Maka aku pun mengucapkan, "Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya)." Abu Dzar lantas bertanya, "Ada apa denganmu?" Aku menjawab, "Orang yang aku khawatirkan akan berbohong kepadaku namun aku tidak khawatir bahwa kamu akan berbohong kepadaku." Abu Dzar lalu berkata: "Demi Allah, aku tidak pernah berbohong kepadamu sejak aku bertemu denganmu." Nu'aim lantas berkata: "Bukankah kamu telah memberitahukan kepadaku bahwa kamu sedang berpuasa, namun kemudian aku melihatmu makan?" Abu Dzar menjawab, "Ya, aku berpuasa tiga hari di bulan ini maka patutlah pahalanya bagiku dan dihalalkan bagiku untuk makan bersamamu."
Musnad Ahmad 20377: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abul 'Ala` bin Syikhir] dari [Ibnul Ahmasi] berkata: "Aku bertemu dengan [Abu Dzar] kemudian aku katakan kepadanya, "Telah sampai kepadaku bahwa kamu telah menceritakan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Kemudian dia berkata: "Adapun hal itu tidak mungkin aku berdusta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah aku mendengarnya dari beliau, maka apa yang telah sampai kepadamu dariku?" Aku berkata: "Telah sampai kepadaku bahwa kamu mengatakan, 'Ada tiga orang yang dicintai oleh Allah dan ada tiga orang yang dibenci oleh Allah Azza Wa Jalla.' Abu Dzar menjawab, "Aku telah mengatakannya dan kamu telah mendengarnya." Aku bertanya, "Lalu siapakah orang-orang yang dicintai oleh Allah?" Dia menjawab, "Seorang lelaki yang berhadapan dengan musuh dalam barisan perang kemudian dia memasang badannya hingga terbunuh atau membukakan kemenangan untuk para sahabatnya, seuatu kaum yang melakukan perjalanan jauh sampai-sampai mereka berkeinginan untuk menyentuh tanah (tidur karena ngatuk), kemudian mereka berhenti dan salah seorang dari mereka menjauh dari yang lain lalu melaksanakan shalat sehingga tiba saat membangunkan mereka untuk berangkat lagi, dan seorang lelaki yang mempunyai tetangga yang menyakitinya namun dia bersabar atas perbuatan tetangganya sehingga keduanya dipisahkan oleh kematian, atau bepergian." Aku bertanya, "Kemudian siapakah mereka yang dibenci oleh Allah?" Dia menjawab, "Orang yang suka sumpah -atau ia menyebutkan-, penjual yang banyak mengobral sumpah, orang yang bakhil yang suka menyebut-nyebut pemberian dan orang fakir yang sombong."
Musnad Ahmad 20378: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Hasan] dari [Sha'sha'ah bin Mu'awiyah] dia berkata: "Aku datang kepada [Abu Dzar] kemudian aku bertanya kepadanya, "Ada apa denganmu?" Dia menjawab, "Perbuatanku." Aku berkata: "Ceritakan kepadaku." Dia menjawab, "Ya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Tidaklah dua orang muslim yang tiga orang anaknya meninggal sebelum masa baligh kecuali Allah akan mengampuni keduanya." Aku berkata: "Ceritakan kepadaku!." Dia menjawab: "Ya."
Musnad Ahmad 20379: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadis sebelumnya dari [Abu Dzar]: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang Muslim bersedekah dengan sesuatu yang berpasanagan dari hartanya di jalan Allah, kecuali para Malaikat penjaga surga akan berebut menyambutnya, mereka semua akan memanggilnya untuk sesuatu yang akan diberikan kepadanya." Aku (Abu Dzar) lalu bertanya, "Bagaimana itu?" Beliau menjawab: "Jika itu (budak) lelaki maka dengan dua lelaki, bila unta maka dengan dua unta, dan jika sapi maka dengan dua sapi."
Musnad Ahmad 20380: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang di antara kamu shalat maka ia telah memberi tutup jika ia meletakkan di depannya sesuatu seperti tali kekang kendaraan, apabila seorang laki laki shalat dan tidak ada (pembatas) di hadapannya seperti punuk unta, maka shalatnya akan terputus oleh wanita, keledai dan anjing hitam." Aku lantas bertanya, "Wahai Abu Dzar, kenapa harus anjing hitam dan tidak merah atau kuning?" Abu Dzar menjawab, "Wahai anak saudaraku, aku telah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana kamu bertanya kepadaku, kemudian beliau menjawab: "Anjing hitam adalah setan."
Musnad Ahmad 20381: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Rib'I bin Hirasy] dari [seseorang] yang telah menceritakan kepadanya, dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, kedua simpanan yang ada dalam rumah di bawah 'Arsy telah diberikan kepadaku, dan keduanya tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku: yaitu dua ayat di akhir surat Al Baqarah."
Musnad Ahmad 20382: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Manshur] dari [Rib'i bin Hirasy], Manshur berkata dari [Zaid bin Zhaiban] atau dari seseorang atau dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku telah diberi penutup surat Al Baqarah dari harta simpanan di bawah Arsy, yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku."
Musnad Ahmad 20383: Telah menceritakan kepada kami [Husain] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Manshur] dari [Rib'I] dari [Kharasyah bin Hurr] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ""Aku telah diberi penutup surat Al Baqarah dari harta simpanan di bawah Arsy, yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku."
Musnad Ahmad 20384: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apakah engkau mau simpanan dari simpanan-simpanan surga?" Abu Dzar menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Bacalah 'Laa Haulaa Walaa Quwwata Illaa Billaah (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah) '."
Musnad Ahmad 20385: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahab] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku berjalan-jalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Harrah Madinah (tempat yang banyak bebatuan hitamnya) di malam hari, kami melihat-lihat gunung uhud, beliau pun berkata: "Wahai Abu Dzar!" Aku menjawab, "Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Aku tidak suka bila aku sekiranya emas sebesar gunungitu menjadi milikku dan bermalam di rumahku hingga tiga malam, kemudan aku mempunyai satu dinar darinya, kecuali satu dinar yang kupersiapkan untuk membayar hutangku. Lalu aku akan mengatakannya pada hamba-hamba Allah begini dan begini." -Beliau lantas mendemontrasikan dengan genggaman tangannya lalu memberikan kepada sebelah kanan, sebelah depan dan kirinya-. Abu Dzar berkata: "Lalu kami berjalan kembali, Nabi lantas bersabda: "Wahai Abu Dzar, sungguh orang-orang yang berbanyak-banyak akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat, kecuali orang yang berkata seperti ini, seperti ini dan seperti ini!" -Beliau lantas mendemontrasikan dengan genggaman tangannya lalu memberikan kepada sebelah kanan, sebelah depan dan kirinya-. Abu Dzar berkata: "Lalu kami berjalan kembali, Nabi lantas bersabda: "Wahai Abu Dzar, kamu tunggu di sini hingga aku datang." Abu Dzar melanjutkan perkataannya, "Lalu beliau pergi hingga hilang dari pandanganku, lalu aku mendengar suara-suara keras yang saling bersautan, namun aku tidak bisa memahaminya." Abu Dzar berkata: "Kemudian aku berkata dalam hati 'semoga saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam segera muncul', sebenarnya aku ingin menyusul beliau, namun aku teringat perkataan beliau 'kamu tidak akan beruntung hingga aku datang menemuimu', maka akupun tetap menunggu, hingga ketika beliau datang aku ceritakan apa yang aku telah dengar, " Beliau menjawab: "Itu suara Jibril Alaihis Salam, ia datang kepadaku dan berkata: 'siapasaja yang mati dengan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka ia akan masuk ke surga'." Aku lalu bertanya, "Walaupun ia berzina dan mencuri?" Beliau menjawab: "Walaupun berzina dan mencuri."
Musnad Ahmad 20386: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Hindin] dari [Abu Harb bin Abu Aswad] dari Abu Aswad dari [Abu Dzar] dia berkata: "Ketika dia sedang mengambil air di kolam miliknya, datanglah sekelompok orang yang salah seorang dari mereka berkata: "Siapakah di antara kalian yang akan menghampiri Abu Dzar dan mengambil rambut kepalanya?" lalu seseorang berkata: "Saya!" Kemudian laki-laki itu mendatangi Abu Dzar, ia lalu melewati kolam dan memukul airnya. Saat itu Abu Dzar dalam kondisi tegak berdiri, kemudian dia duduk dan berbaring, maka ditanyalah ia, "Wahai Abu Dzar, kenapa kamu duduk kemudian berbaring?" Abu Dzar berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami: "Jika salah seorang di antara kalian marah sementara ia sedang berdiri, maka hendaklah ia duduk, jika kemarahan itu reda (itulah yang diharapkan), jika tidak maka hendaklah ia berbaring."
Musnad Ahmad 20387: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Thalq bin Habib] dari [Busyair bin Ka'b Al 'Adawi] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Wahai Abu Dzar, apakah engkau mau simpanan dari simpanan-simpanan Surga?" Abu Dzar menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Bacalah 'LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah) '."
Musnad Ahmad 20388: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Yahya bin Sam] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian berpuasa tiga hari setiap bulan, maka hendaklah ia berpuasa pada hari-hari bidl: tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas) '."
Musnad Ahmad 20389: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dan [Ibnu Numair] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sementara beliau sedang berada di bawah naungan Ka'bah, kemudian beliau bersabda: "Demi Rabb pemilik Ka'bah, mereka itulah orang-orang yang merugi. Demi Rabb pemilik Ka'bah, mereka itulah orang orang yang merugi." Maka aku menjadi sedih dan menarik nafas. Abu Dzar berkata: "Kemudian aku berkata pada diri saya, "Alamat buruk telah menimpaku." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya: "Demi ayah ibuku, siapa mereka itu?" Beliau menjawab: "Mereka itu golongan terbanyak kecuali orang yang berkata kepada hamba Allah begini, begini dan begini, namun jumlah mereka sangat sedikit. Tidaklah seorang lelaki meninggal dunia kemudian ia meninggalkan kambing, atau unta, atau sapi yang belum dikeluarkan zakatnya kecuali binatang tersebut akan mendatanginya pada hari Kiamat dengan postur yang lebih besar dan lebih gemuk, lalu ia menginjak-injak (pemilik) dengan kakinya, dan menanduk dengan tanduknya sampai diputuskan semua perkara di antara manusia, setiap selesai yang satu maka yang lain akan kembali." Ibnu Numair berkata: "Setiap yang terakhir selesai maka yang pertama akan kembali."
Musnad Ahmad 20390: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahku] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di masjid sedang matahari bersinar terang, Rasulullah bertanya: "Wahai Abu Dzar, tahukah kamu kemana matahari akan pergi?" Abu Dzar menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda: "Ia pergi hingga sujud di hadapan Rabbnya Azza Wa jalla, lalu ia meminta izin untuk kembali dan ia pun diizinkan, seakan dikatakan padanya 'pulanglah ke tempat kamu datang', lalu ia pun kembali ke tempat terbitnya dan disitulah tempat tinggalnya." Lalu beliau membaca ayat: '(Dan matahari pun kembali ke tempatnya) ' (Qs. Yunus: 38).
Musnad Ahmad 20391: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] telah menceritakan kepada kami [Yazid] dari [Zaid bin Wahab] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Ketika Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah, tiba-tiba seorang Arab badui berdiri dengan perangai kasar, lalu ia berkata: "Wahai Rasulullah kami telah kelaparan!" Kemudian Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Ada yang lebih aku takuti atas kalian ketimbang itu, yaitu ketika kalian mendapatkan keluasan dunia, maka tidak mungkin ummatku tidak berhias dengan emas."
Musnad Ahmad 20392: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib] dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Abu Dzar], bahwa Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadanya: "Bertakwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan yang jelek dengan perbuatan yang baik maka ia akan menjadi tebusannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." [Waki'] berkata: sekali waktu [Sufyan] menyebutkan dalam riwayat lain dari [Mu'adz], namun aku mendapatkan dalam kitabku dari [Abu Dzar], dan dia orang yang mendengar pertama kali."
Musnad Ahmad 20393: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] berkata: Aku mendengar [Rib'i bin Hirasy] menceritakan dari [Zaid Abu Isa Zhaiban] ia memarfu'kan hadits tersebut kepada [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah mencintai tiga golongan dan membenci tiga golongan lainnya. Tiga golongan yang Allah cintai adalah: seorang laki-laki yang datang dan meminta kepada suatu kaum dan mereka menahan hartanya, lalu salah seorang dari mereka memberinya dengan tidak terlihat oleh orang lain kecuali oleh Allah semata dan orang yang ia beri. Seorang laki-laki yang berada dalam sekelompok orang yang melakukan perjalanan di malam hari, lalu sampailah pada satu kondisi yang mereka lebih menyukai untuk tidur dari melanjutkan perjalanan, maka mereka pun tidur. Lalu ia berdiri menegakkan shalat dan membaca ayat-ayat? Ku hingga tenggelam dalam kekhusyuan. Dan seorang laki-laki yang berada dalam sebuah pasukan, mereka terdesak mundur, lalu ia masju dengan membusungkan dada hingga ia terbunuh atau Allah memberi kemenangan kepadanya. Sementara orang-orang yang Allah benci adalah: orang yang telah berumur lalu berzina, orang fakir yang sombong dan orang kaya yang zhalim."
Musnad Ahmad 20394: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mencintai tiga golongan dan membenci tiga golongan, Allah membenci seorang berkeluarga yang berzina, orang fakir yang sombong dan orang berharta yang bakhil. Allah juga mencintai tiga golongan: seorang pemuda yang berada di garis depan lalu ia memburu dan memerangi musuh dengan semangat hingga ia terbunuh, atau dimenangkan Allah, seseorang yang berada dalam sekelompok manusia sedang mereka terlelap dalam tidurnya atau lebih menyukai tidur dari pada bangun, lalu ia berdiri shalat dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an hingga tenggelam dalam kekhusyuan, dan seseorang yang berada dalam satu kaum lalu ada salah seorang pengemis yang memninta-minta pada kaum itu, mereka menahan harta mereka dan hanya ia yang memberinya, dan tidak ada yang melihat kecuali Allah dan orang yang diberi." Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Rab'i] dari [Seseorang] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah membenci..lalu ia sebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20395: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Qurrah] dari [Hasan] dari [Sha'sha'ah bin Mu'awiyah] dia berkata: "Aku telah bertemu dengan [Abu Dzar] di Rabadzah, dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersedekah dengan sepasang barang (harta) miliknya di jalan Allah Azza Wa Jalla, maka para Malaikat penjaga surga akan berebut kepadanya."
Musnad Ahmad 20396: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Abu Dzar]: Dan Ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa saja dari kaum muslimin yang ditinggal mati tiga orang anaknya yang belum baligh, kecuali Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga dengan rahmat dan berkah Allah kepada mereka."
Musnad Ahmad 20397: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Ubaidullah bin Abu Ja'far] bahwa [Abu Abdurrahman] mengabarkan kepadanya dari [Abu Dzar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika seseorang melewati pintu yang tidak ada penutup atau pintunya kemudian dia melihat ke dalamnya maka tidak ada salah baginya, akan tetapi kesalahan itu dari pemilik rumah."
Musnad Ahmad 20398: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Barangsiapa melakukan satu amal kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan yang semisal atau aku akan tambahkan. Barangsiapa melakukan satu perbuatan buruk, maka dosanya adalah seperti itu jua atau Aku akan mengampuninya. Barangsiapa melakukan kesalahan sepenuh bumi kemudian ia menemui Aku dengan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, maka Aku akan memberi ampunan sebesar itu pula. Barangsiapa mendekat pada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta, dan barangsiapa mendekatkan diri pada-Ku sehasta maka Aku akan mendekat padanya satu depa, dan barangsiapa mendatangi Aku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan lari."
Musnad Ahmad 20399: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Mundzir] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Beberapa syaikh] dari Bani Tamim, mereka berkata: [Abu Dzar] berkata: "Sungguh, Muhammad Shallalahu 'Alaihi Wasallam telah meninggalkan kami, dan tidaklah seekor burung yang mengepakkan sayapnya di udara kecuali beliau telah menyebutkan kepada kami akan ilmunya."
Musnad Ahmad 20400: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Al Ajlah] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Abul Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling baik untuk merubah rambut beruban adalah Al Hanna' (semir) dan Al Katam (sejenis tumbuhan untuk pewarna)."
Musnad Ahmad 20401: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abul Bakhtari] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala shalat, puasa dan haji! ' Beliau lalu menjawab: "Kalian juga bisa melaksanakan shalat, puasa dan haji." Aku lantas menyahut, 'Namun mereka bisa bersedekah sedangkan kami tidak.' Nabi bersabda: "Kamu juga bisa bersedekah, kamu menyingkirkan tulang dari jalan adalah sedekah, menunjukkan jalan adalah sedekah, menolong orang yang lemah dengan kelebihan kekuatan yang kamu miliki adalah sedekah, penjelasanmu kepada orang yang bingung adalah sedekah dan persetubuhanmu dengan istrimu adalah sedekah." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, kami memenuhi syahwat kami lalu mendapat pahala? ' Beliau balik bertanya: "Apa pendapatmu sekiranya itu dilakukan kepada yang diharamkan? Apakah akan berdosa?" Abu Dzar berkata: "Aku menjawab, 'Ya.' Kemudian beliau bersabda: "Apakah kalian memperhitungkan perbuatan yang buruk sementara tidak memperhitungkan yang baik?"
Musnad Ahmad 20402: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Al Azraq bin Qais] dari [seseorang] dari bani Tamim, ia berkata: "Kami berada di pintu gerbang istana Mu'awiyah bin Abu Sufyan, sementara di antara kami ada [Abu Dzar], ia lalu berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Puasa pada bulan kesabaran (Ramadan) dan puasa tiga hari pada setiap bulan setara dengan puasa setahun dan dapat menghilangkan kesempitan dalam dada." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya: 'Kesempitan dalam dada itu apa? ' Beliau menjawab: "Pekerjaan setan."
Musnad Ahmad 20403: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ma'bad bin Hilal] telah menceritakan kepadaku [seseorang] di masjid Damaskus, dari ['Auf bin Malik] dari [Abu Dzar], bahwa dia berkata: "Wahai Rasulullah, apakah puasa itu?" Beliau menjawab: "Kewajiban yang berpahala."
Musnad Ahmad 20404: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Rib'i] dari [Kharasyah bin Hurr] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Apabila Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam hendak berbaring di malam hari beliau membaca: 'ALLAAHUMMA BISMIKA NAMUUTU WANAHYAA (Ya Allah dengan nama-Mu aku mati dan hidup) ', dan jika bangun tidur beliau membaca: 'AL HAMDULILLAAHIL LADZII AHYAANAA BA'DA MAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah kami kembali) '."
Musnad Ahmad 20405: Telah menceritakan kepada kami ['Ammar bin Muhammad] anak laki-laki dari saudara perempuan Sufyan Ats Tsauri, dari [Laits bin Abu Sulaim] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abdurrahman bin Ghanm] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang berdosa kecuali yang telah aku maafkan, maka mohonlah ampun kepada-Ku pasti aku ampuni kalian. Barangsiapa mengetahui bahwa Aku mampu memberikan ampunan kemudian dia memohon kepada-Ku dengan kekuasaan-Ku, maka Aku pasti akan mengampuninya tanpa perduli. Kalian adalah orang yang sesat kecuali yang Aku beri petunjuk, maka mohonlah petunjuk kepada-Ku pasti Aku akan berikan petuntuk kepada kalian. Kalian adalah orang-orang misikin kecuali yang Aku berikan kecukupan, maka mintalah kepada-Ku pasti kalian akan Aku beri kecukupkan. Seandainya orang-orang yang telah terdahulu dan yang paling terakhir dari kalian, yang masih hidup dan yang sudah mati dari kalian, yang masih basah dan yang sudah kering dari kalian, mereka semua keadaannya menyatu menjadi manusia yang hatinya paling jelek dari hamba-Ku, kesemua itu tidak mengurangi kekuasaan-Ku walau sebesar sayap nyamuk pun, demikian pula seandainya mereka keadaannya menyatu menjadi manusia yang hatinya paling takwa dari hamba-Ku, semuanya tidak akan menambah kepada kekuasaan-Ku walaupun sebesar sayap nyamuk. Seandainya orang-orang yang telah terdahulu dan yang paling terakhir dari kalian, yang masih hidup dan sudah mati dari kalian, yang masih basah dan yang sudah kering dari kalian berkumpul menjadi satu, lalu setiap dari mereka memohon kepada-Ku menurut keinginannya dan Aku mengabulkan permohonan masing-masing dari mereka, maka semuanya itu tidak akan mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali seperti salah seorang dari kalian yang berjalan di tepi lautan kemudian dia menyelupkan jarum ke dalamnya lalu mengangkatnya kembali, seperti itu tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku. Sesungguhnya Aku Maha Pemurah, Maha mulia, dan tempat bergantung. Pemberian dan siksaku cukup dengan perkataan, maka jika Aku berkehendak terhadap sesuatu cukup Aku katakan 'jadilah' maka jadilah dia." Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] dia berkata: telah menyebutkan kepada kami [Syahr] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Ghanm] bahwa [Abu Dzar] telah menceritakan kepadanya dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah berfirman: "Kenapa kamu tidak menyembah-Ku dan tidak berharap kepada-Ku?. Sesungguhnya Aku adalah Dzat yang mengampuni dosa-dosa yang telah kamu lakukan. Wahai hamba-Ku, seandainya kamu menemui-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi selama tidak berbuat syirik kepada-Ku, niscaya Aku akan menemuimu dengan membawa sepenuh bumi ampunan." Abu Dzar menyebutkan, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian semua adalah orang yang berdosa kecuali orang yang Aku telah mengampuninya…lalu ia menyebutkan hadits yang semakna, hanya saja ia menyebutkan, "Yang demikian itu karena Aku adalah Dzat yang Maha Pemurah, Maha kaya dan Maha mulia, pemberian-Ku cukup hanya dengan perkataan."
Musnad Ahmad 20406: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar] berkata: "Seorang Arab badui berdiri di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, kami telah kelaparan!" Kemudian Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Ada yang lebih aku takuti atas kalian ketimbang itu, yaitu ketika kalian mendapatkan keluasan dunia, sebab tidak mungkin ummatku tidak berhias dengan emas."
Musnad Ahmad 20407: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub As Sakhtiyani] dan [Khalid Al Hadz'] dari [Abu Qilabah] keduanya menyebutkan dari [Khalid] dari [Amru bin Bujdan] dan [Ayyub] dari [seseorang] dari [Abu Dzar], bahwa Abu Dzar pernah mendatangi Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam dalam keadaan junub, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam memerintahkan agar diambilkan air untuk diberikan kepadanya, maka ia pun bersembunyi dan mandi. Beliau kemudian bersabda: "Sesungguhnya debu yang baik itu alat wudlu bagi seorang Muslim jika ia tidak mendapatkan air, meskipun itu hingga sepuluh tahun. Tetapi jika ia telah mendapatkan air, maka hendaklah ia cuci tubuhnya sebab itu lebih baik baginya."
Musnad Ahmad 20408: Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj Al Aswad] -Mu'ammal berkata: dia adalah seorang laki-laki shalih- ia berkata: Aku mendengar [Abu Shiddiq] menceritakan kepada Tsabit Al Bunnani dari [seorang lelaki] dari [Abu Dzar], bahwa Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Kalian berada di suatu zaman yang para ulamanya banyak dan para penceramahnya sedikit, barangsiapa meniggalkan sepersepuluhnya dia tidak akan tahu hawa, atau dalam riwayat lain, 'dia akan binasa. Dan akan datang suatu masa kepada manusia yang ulamanya sedikit dan para penceramahnya banyak, barangsiapa berpegang dengan sepersepuluhnya maka dia tidak tahu bagaimana ia selamat."
Musnad Ahmad 20409: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sulaim] dari [Abdullah bin Utsman] dari [Mujahid] dari [Ibrahim bin Asytar] dari [Ayahnya] dari [Ummu Dzar] berkata: "Menjelang [Abu Dzar] meninggal dunia, ia (Ummu Dzar) berkata: 'Aku menangis, lalu Abu Dzar bertanya, 'Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai isteriku? ' Aku menjawab, 'Bagaimana aku tidak menangis, sedang engkau akan meninggal di bumi yang gersang, dan tiada seorang yang tahu tempat kuburmu, dan aku juga tak memiliki selembar kain pun untuk mengkafanimu.' Abu Dzar berkata: 'Jangan kamu menangis, bergembiralah wahai isteriku. Sungguh, aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sungguh, tidaklah sepasang suami isteri yang Muslim ditinggal mati oleh dua atau tiga anaknya lalu keduanya bersabar, kemudian keduanya masuk neraka." Dan aku juga mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sungguh akan ada seorang laki-laki di antara kalian yang meninggal dunia di tanah tandus, lalu akan disaksikan sekelompok kaum muslimin." Dan tiada seorang pun yang hadir saat itu yang meninggal kecuali di kampung atau di Kota, maka sungguh akulah orang yang meninggal di tanah tandus. Demi Allah aku tidak berbohong dan tidak berdusta."
Musnad Ahmad 20410: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Amru] dari [Yazid bin Nu'aim] berkata: "Aku mendengar [Abu Dzar] berkata saat ia berdiri khutbah di atas mimbar di Kota Fusthath, "Aku mendengar Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa mendekat kepada Allah satu jengkal maka Allah akan mendekat padanya satu hasta, barangsiapa mendekat kepada Allah satu hasta maka Allah akan mendekat padanya satu depa, dan barangsiapa menemui Allah dengan berjalan maka Allah menemuinya dengan berlari. Sungguh Allah Maha Tinggi lagi Mulia. Sungguh Allah Maha Tinggi lagi Mulia."
Musnad Ahmad 20411: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'id] dari [Ubaidullah bin Abu Ja'far] dari [Al Himshi] dari [Abu Thalib] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menuduh perempuan berbuat zina padahal dia tidak melihatnya, maka Allah akan mencambuknya pada hari Kiamat dengan pecut dari api."
Musnad Ahmad 20412: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhajir Abul Hasan] dia berkata: aku mendengar [Zaid bin Wahb] berkata: 'Kami datang setelah menjenguk jenazah, kemudian kami melewati [Abu Dzar] dia lalu berkata: "Kami bersama Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dalam suatu safar, kemudian ada seorang mu'adzin yang hendak mengumandangkan adzan zhuhur, maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tunggulah sampai dingin (hilang terik panasnya)." Namun dia tetap hendak mengumandangkan adzan, lalu beliau mengatakan lagi kepadanya: "Tunggulah sampai dingin." -Maka pada kali ketiganya, berkatalah orang yang lebih banyak ilmunya dariku, yaitu Syu'bah-, "Sehingga kami melihat bayangan tempat yang tinggi." Abu Dzar berkata: "Kemudian beliau bersabda: 'Sesungguhnya teriknya panas adalah dari hembusan neraka Jahannam, maka jika terik panas akhirkanlah shalat sampai dingin."
Musnad Ahmad 20413: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari ['Ashim] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, orang yang terpercaya lagi dibenarkan menceritakan padaku, beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Kebaikan itu dilipat-gandakan hingga sepuluh kali lipat atau lebih, sedang kejahatan itu dicatat satu, atau Aku akan ampuni. Barangsiapa bertemu dengan-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi selama tidak mensekutukan Aku dengan sesuatupun, niscaya Aku akan datang dengan membaca ampunan sepenuh itu pula'."
Musnad Ahmad 20414: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah] telah mengabarkan kepadaku [Humaid] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat salah seorang di antara kalian akan terputus oleh wanita, keledai dan anjing hitam bila tidak ada (pembatas) di hadapannya seperti punuk unta." Aku bertanya kepada Abu Dzar, "Kenapa hitam dan bukan merah?" Abu Dzar menjawab, "Wahai anak saudaraku, aku telah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana kamu bertanya kepadaku, kemudian beliau menjawab: "Anjing hitam adalah setan."
Musnad Ahmad 20415: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah] dari [Humaid] dari [Abdullah bin Shamith] dia berkata: [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, ada seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum akan tetapi dia tidak mampu untuk berbuat seperti perbuatan mereka?" Nabi menjawab: "Wahai Abu Dzar, kamu akan bersama orang yang kamu cintai." Abu Dzar berkata: "Aku berkata: 'Sesungguhnya aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.' Dia ulangi ucapannya dua atau tiga kali."
Musnad Ahmad 20416: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] bahwa ia berkata: "Wahai Rasulullah, ada seorang lelaki yang berbuat suatu amalan kemudian orang-orang bersyukur dan memujinya?" Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam lalu menjawab: "Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi orang-orang mukmin."
Musnad Ahmad 20417: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Imran] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam memberiku wasiat agar apabila aku masak untuk memperbanyak kuahnya, sebab hal itu dapat memperlapang tetangga (untuk ikut merasakan)."
Musnad Ahmad 20418: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] ia berkata: Aku mendenagr [Dawud bin Abu Hind] dari [Abu Harb bin Abu Aswad Ad Dili] dari [Pamannya] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam mendatangiku sementara aku sedang tidur di dalam masjid Madinah, kemudian beliau membangunkan aku dengan senggolan kakinya seraya mengatakan: "Kenapa aku lihat kamu tidur di dalam masjid?" Abu Dzar berkata: "Aku menjawab, 'Wahai Nabi Allah, aku terkalahkah oleh rasa kantuk.' Nabi lantas bertanya: "Apa yang kamu lakukan jika kamu dikeluarkan dari masjid?" Abu Dzar menjawab, "Aku akan pergi ke Syam, bumi yang disucikan lagi berbarakah." Nabi bertanya lagi: "Apa yang kamu lakukan jika mereka mengeluarkanmu darinya (Syam)?" Abu Dzar menjawab, "Wahai Nabi Allah, apa yang harus aku lakukan! Tentu akan aku bunuh dengan pedangku." Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam lalu bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepadamu yang lebih baik dan lebih lurus dari itu? Hendaklah engkau siap mendengar dan taat, dan kamu tunduk kepada mereka sebagaimana mereka tunduk kepadamu."
Musnad Ahmad 20419: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Sulaiman Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] ia berkata: "Aku membacakan Al-Qur'an kepadanya dan dia juga membacakan Al-Qur'an kepadaku di sebuah gang (jalan), ketika melewati ayat sajdah ia sujud." Ibrahim berkata: "Aku lalu bertanya, 'Kenapa engkau sujud di jalan? ' ia menjawab, "Ya, sebab aku pernah mendengar [Abu Dzar] berkata: 'Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Masjid apa yang pertama kali dibangun di muka bumi? ' Beliau menjawab: 'Al Masjidul Haram.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian masjid apa? ' Beliau menjawab: 'Kemudian masjid Al Aqsha.' Aku bertanya lagi, "Lalu berapa jarak pembangunan antara keduanya? ' Beliau menjawab: 'Empat puluh tahun.' Kemudian aku bertanya, 'Kemudian masjid apa? ' Beliau menjawab: 'Di manapun kamu mendapati waktu shalat maka shalatlah, maka itu adalah masjid.'" Abu 'Awanah menyebutkan, "Aku membacakan Al-Qur'an kepadanya dan dia juga membacakan Al-Qur'an kepadaku."
Musnad Ahmad 20420: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Sa'id bin Abu Hasan] dari [Abdullah bin Shamith] bahwa ia pernah bersama [Abu Dzar], kemudian keluarlah pemberiannya sementara saat itu ia sedang bersama budak wanitanya. Budak tersebut lalu melayani segala kebutuhannya." Abdullah bin Shamit berkata: "Dan bersama budak wanita itu masih ada sisa tujuh (keping emas/perak). Kemudian Abu Dzar memerintahkan kepada budak wanita itu untuk membelikan kepingan emas itu dengan ditukar uang tunai." Abdullah bin Shamit berkata: "Aku lalu berkata kepadanya, 'Sekiranya itu engkau tabung saja, hingga engkai bisa memenuhi kebutuhanmu atau menjamu para tamu yang singgah ke rumahmu.' Abu Dzar menjawab, "Sesungguhnya kekasihku (Rasulullah) memberiku wasiat bahwa setiap emas atau perak yang disimpan (tidak dikeluarkan zakatnya), maka itu akan menjadi bara api bagi pemiliknya sehingga dia membelanjakan di jalan Allah Azza Wa Jalla."
Musnad Ahmad 20421: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin sa'id] dari Yahya telah menceritakan kepadaku [Abu Shalih] dari [seorang lelaki] bani Asad, dan [Ya'la] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Dzakwan, Abu Shalih] dari [seseorang] daari Bani Asad, bahwa [Abu Dzar] menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Yang paling aku cintai dari ummatku adalah suatu kaum yang hidup atau muncul setelahku, salah seorang dari mereka berkeinginan untuk memberikan keluarga dan hartanya, dan ia melihatku."
Musnad Ahmad 20422: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Al Ajlah] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Abul 'Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sebaik-baik untuk merubah warna uban adalah Al hina (pacar) dan Al Katam (sejenis tumbuhan)."
Musnad Ahmad 20423: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tiada daya dan upaya kecuali karena Allah) ' adalah simpanan dari simpanan surga."
Musnad Ahmad 20424: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Fulan Al 'Amiri] dari [Jasrah binti Dajajah] dari [Abu Dzar], bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam membaca ayat ini dan mengulang-ulanginya hingga subuh tiba: '(Jikalau engkau menyksa mereka mereka adalah hamba-hamba-Mu dan jika engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau maha perkasa lagi bijaksana) ' (Qs. Al Maa`idah: 118).
Musnad Ahmad 20425: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Shalatlah engkau tepat pada waktunya!"
Musnad Ahmad 20426: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, 'Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali dibangun? ' Beliau menjawab: "Masjid Al Haram." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya lagi, 'Lalu masjid apa? ' Beliau menjawab: "Lalu masjid Al Aqsha." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya lagi, 'Lalu berapa jarak pembangunan antara keduanya? ' Beliau menjawab: "Empat puluh tahun. Kemudian dimanapun kamu mendapati waktu shalat maka shalatlah, sebab itu adalah masjid (tempat sujud)." Telah menceritakan kepada kami [Ubaidah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] lalu ia menyebutkan hadits tersebut, hanya saja ada tambahan, "Masjid mana yang pertama kali dibangun di bumi?"
Musnad Ahmad 20427: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Bahz] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ibrahim] dari [Qatadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abdullah bin Syaqiq] dia berkata: "Aku berkata kepada [Abu Dzar], "Seandainya aku dapat bertemu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pasti aku akan bertanya kepadanya." Abu Dzar bertanya, "Tentang apa?" Aku menjawab, "Aku akan menanyakan padanya, 'Apakah engkau pernah melihat Rabbmu? '" Kemudian Abu Dzar berkata: "Aku juga pernah menanyakan itu, kemudian beliau menjawab: "Cahaya, bagaimana aku dapat melihat-Nya?" Yaitu secara jelas.
Musnad Ahmad 20428: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Pada hari Kiamat seorang lelaki akan didatangkan kemudian dikatakan kepadanya, 'Sodorkan kepadanya dosa-dosa kecilnya'. Nabi melanjutkan sabdanya: "Kemudian disodorkanlah dosa-dosa kecil itu kepadanya sementara dosa-dosa besar disembunyikan darinya. Kemudian dia ditanya, 'Bukankah kamu telah berbuat pada hari ini dan ini, begini dan begini? ' laki-laki itu kemudian mengakui dan tidak mengingkarinya karena dia sedih dari dosa-dosa besarnya, maka dikatakan, 'Gantilah setiap kesalahannya dengan kebaikan.'" Abu Dzar berkata: "Sesungguhnya aku memiliki dosa yang aku tidak bisa melihatnya." Abu Dzar melanjutkan, "Sungguh aku dapat melihat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tertawa hingga nampak gigi taringnya."
Musnad Ahmad 20429: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda, dan telah menceritakan kepada kami [Ya'la] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abdurrahman bin Ghanm] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Maukah kamu aku tunjukkan simpanan dari simpanan surga? Yaitu LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI (Tiada daya dan upaya kecuali karena Allah) '."
Musnad Ahmad 20430: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Sulaiman bin Mushir] dari [Kharasyah bin Hur] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, lihatlah orang yang paling tinggi derajat sosialnya yang ada di dalam masjid!" Setelah aku lihat ternyata dia seorang lelaki dengan memakai kain." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya, 'Ini orangnya.' Abu Dzar melanjutkan perkataannya, "Kemudian beliau berkata kepadaku: 'Lihatlah orang yang paling rendah derajat sosialnya yang ada di dalam masjid! ' Abu Dzar berkata: "Setelah aku lihat ternyata dia seorang lelaki yang berakhlaq." Abu Dzar berkata: "Aku berkata: 'Ini orangnya.' Abu Dzar melanjutkan, "Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Orang (yang rendah derajat sosialnya) ini pada hari kiamat lebih disukai Allah ketimbang sepenuh bumi orang seperti ini (yang derajad sosialnya tinggi)." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Ya'la] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Aku berjalan bersama Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam di masjid, kemudian beliau bersabda: 'Wahai Abu Dzar, angkat kepalamu dan lihatlah ke arah orang yang paling tinggi derajat sosialnya yang ada di dalam masjid…kemudian dia menyebutkan hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar], kemudian dia menyebutkan hadits yang dalam lafadznya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lebih baik di sisi Allah ketimbang seperti ini dan ini sepenuh bumi." [Mu'awiyah bin Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid], dan telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Al A'masy] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mushir] dari [Kharasyah] kemudian dia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20431: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Orang yang berbanyak-banyak (bermewah-mewah) adalah orang yang sengsara pada hari kiamat, kecuali orang yang berkata dengan hartanya 'begini dan begini', 'begini dan begini', namun yang demikian itu sedikit."
Musnad Ahmad 20432: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Imran Al Jauni] [Ibnu Ja'far] berkata: Aku mendengar [Abu Imran] dari [Abdullah bin Shamit] anak saudara Abu Dzar -Abu Dzar adalah pamannya-, dari Abu Dzar, bahwa ia bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu dengan seorang laki-laki yang melakukan sesuatu kemudian manusia menyukainya?" Beliau bersabda: "Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi orang Mukmin."
Musnad Ahmad 20433: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki yang memiliki unta, sapi atau kambing yang belum dikeluarkan zakatnya, kecuali pada hari kiamat ia akan datang kepadanya dengan kondisi lebih besar dan lebih gemuk, lalu ia menginjak-injaknya dengan kaki dan menanduk dengan tanduknya sehingga semua urusan manusia selesai diputuskan."
Musnad Ahmad 20434: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sulaiman bin Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku bertanya Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentang anjing yang berwarna hitam pekat, beliau bersabda: "Dia adalah setan."
Musnad Ahmad 20435: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Maimun] dari [Abu Dzar] ia berkata: [Abdurrahman] berkata: "Aku berkata kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, "Berilah aku wasiat!" Beliau menjawab: "Bertakwalah pada Allah dimanapun kamu berada, iringilah setiap amal buruk dengan amal baik hingga ia dapat menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." Bapakku berkata: "Waki' menceritakannya kepada kami dari Maimun bin Abu Syabib, dari Mu'adz. Kemudian ia meralatnya kembali."
Musnad Ahmad 20436: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [seseorang] dari [Kharasyah] dari [Abu Dzar] dan [Al Mas'udi] dari [Ali bin Mudrik] dari [Kharasyah] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Tiga kelompok manusia yang Allah tidak akan berbicara, tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, sungguh mereka itu golongan yang merugi dan sia-sia! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yaitu orang orang yang mengungkit-ungkit pemberian, orang yang menjulurkan pakaian di bawah mata kaki, dan orang yang banyak mengobral barang dagangannya dengan sumpah palsu."
Musnad Ahmad 20437: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentang firman Allah: '(Matahari berputar sesuai sumbunya) ' (Qs. Yunus: 38). Beliau bersabda: "Sumbunya ada di bawah 'Arasy." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepadaku Syu'bah dari Sulaiman ia berkata: Aku mendengar Sulaiman bin Mushir dari Kharasyah bin Hur dari Abu Dzar ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda…lalu ia menyebutkan hadits tersebut." Ibnu Ja'far menyebutkan, "Orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya dan orang yang menjulurkan kainnya melebihi mata kaki."
Musnad Ahmad 20438: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Abu Hilal] dari [Bakr] dari [Abu Dzar], bahwa Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam berkata kepadanya: "Perhatikanlah! Sesungguhnya kamu tidak lebih baik dari orang yang berkulit merah dan tidak juga dari orang yang berkulit hitam kecuali jika kamu melebihi mereka dalam bertakwa."
Musnad Ahmad 20439: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Sulaiman bin Mushir] dari [Kharasyah bin Hur] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Tiga kelompok manusia yang Allah tidak akan mengajak mereka berbicara: orang yang menyebut-nyebut pemberian, ia tidak pernah memberi kecuali mengungitnya, orang yang menjulurkan kainnya di bawah mata kaki, dan orang yang mengobral barang dagangannya dengan sumpah palsu."
Musnad Ahmad 20440: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Washil] dari [Ma'rur] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Allah jadikan fitnah untuk saudara-saudara kalian di bawah tanggung jawab kalian, maka barangsiapa yang saudaranya berada di bawah tanggung jawabnya hendaklah ia memberinya makan dengan makanan yang biasa ia makan, memberinya pakaian seperti yang ia pakai, dan jangan memberi beban melebihi kemampuannya, jika melebihi hendaklah ia bantu."
Musnad Ahmad 20441: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Umar bin Dzarr] berkata: [Mujahid] berkata dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda: "Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali dengan bahasa kaumnya."
Musnad Ahmad 20442: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Harits] dari [Umar bin Sa'id] dari [Bisyr bin 'Ashim] dari 'Ashim berkata: bapaknya [Abdurrahman bin Harits] berkata: dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, orang-orang kaya dan berharta telah mendahului kami, mereka melaksanakan shalat dan berpuasa sebagaimana kami shalat dan puasa, sementara mereka memiliki harta yang bisa mereka infakkan sedangkan kami tidak? ' Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam lalu bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian suatu amalan yang jika kamu lakukan maka kamu akan dapat mengejar orang-orang sebelummu, dan tertinggallah orang-orang setelahmu, kecuali seseorang yang melakukan seperti apa yang kamu lakukan? Yaitu membaca tabsih tiga puluh tiga kali, membaca tahmid tiga puluh tiga kali dan membaca takbir tiga puluh empat kali setiap selesai shalat."
Musnad Ahmad 20443: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata: "Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam duduk di bawah naungan Ka'bah, lalu aku menemuinya, ketika beliau melihatku beliau bersabda: "Demi Rabb pemilik Ka'bah, mereka adalah orang-orang yang merugi." Maka aku duduk dan bertanya kepada beliau, 'Demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, terangkan padaku siapa mereka! ' Beliau bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang hartanya banyak, kecuali orang yang berkata dengan hartanya seperti ini, seperti ini dan seperti ini, namun yang demikian itu sedikit."
Musnad Ahmad 20444: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Qurrah] telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepadaku [Sha'sha'ah bin Mu'awiyah] berkata: "Sesampainya aku di Rabdzah, [Abu Dzar] menemuiku yang ketika itu ia berada di tengah unta-unta kendaraan yang sedang ia giring untuk meminum air, kemudian ia gembalakan, ia juga mengalungkan geriba di leher untanya agar para sahabatnya bisa minum dan memberikannya kepada para sahabatnya. Dan ini adalah kebiasaan orang-orang Arab. Aku lalu bertanya, 'Wahai Abu Dzar, mengapa kau berbuat seperti itu? Ia menjawab, "Ya, karena amalanku adalah untukku diriku sendiri." Aku berkata: 'Heh! Wahai Abu Dzar, apa yang kau dengar dari sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' Ia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siap saja yang menginfakkan sepasang dari hartanya maka para Malaikat berebut kepadanya." Kami bertanya, 'Dua pasang itu apa? ' Ia menjawab, "Apabila ia berkendaran maka dua kendaraan, bila kuda maka dua kuda tunggangan, bila unta maka dua ekor unta…hingga ia menyebutkan semua tingkatan harta."
Musnad Ahmad 20445: AMasih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelmunya, dari [Abu Dzar]: ku berkata: 'Wahai Abu Dzar! Duh, ucapan apa yang kau dengar dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam? ' Abu dzar berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 'Tiada seorang suami isteri yang Muslim, lalu ia ditinggal mati oleh dua atau tiga anaknya yang belum baligh kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan keutamaan rahmatnya karena musibah tersebut.'
Musnad Ahmad 20446: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Washil Al Ahdab] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam berkata: "Aku mendengar beliau bersabda: "Telah datang kepadaku utusan dari Rabbku Azza Wa Jalla dan mengabarkan kepadaku, atau beliau mengatakan: "Kemudian dia memberikan kabar gembira kepadaku -Mahdi ragu-ragu-: "Barangsiapa dari ummatku yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka dia akan masuk Surga." Aku bertanya, "Sekalipun dia telah melakukan perbuatan zina atau mencuri?" Nabi menjawab: "Sekalipun dia telah berbuat zina atau mencuri."
Musnad Ahmad 20447: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Sallam Abul Mundzir] dari [Muhammad bin Wasi'] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Kekasihku (Rasulullah) menyuruhku dengan tujuh hal: mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, melihat kepada orang yang di bawah dan tidak melihat yang di atasku, menyambung silaturrahim walau dibenci, dan tidak meminta-minta pada seorang pun. Dan beliau juga menyuruhku untuk berkata benar walau pahit rasanya, tidak takut cacian karena Allah, dan memperbanyak untuk mengucapkan LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI (Tiada daya dan upaya kecuali karena Allah) ', sebab itu adalah simpanan dari simpanan surga."
Musnad Ahmad 20448: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Asma`] bahwa ia menemui [Abu Dzar] di Rabadzah, sementara di sisinya ada isterinya yang berkulit hitam yang kurus lagi pucat, tidak ada bekas wewangian dan minyak pewangi darinya. Abu Asma` berkata: "Kemudian Abu Dzar berkata: "Tidakkah kalian melihat kepada apa yang diperintahkan oleh wanita hitam ini kepadaku, dia memerintahkan agar aku datang ke negeri Iraq, namun setelah aku tiba di Iraq mereka berpaling dariku dengan dunia mereka. Padahal kekasihku Shallalahu 'Alaihi Wasallam telah mewasiatkan kepadaku bahwa di bawah jembatan Neraka Jahannam ada sebuah jalan yang sangat licin dan sesungguhnya kita pasti akan melewatinya, sementara kita membawa beban berat lagi dipaksakan." Dan [Mathar] telah menceritakan juga dengan hadits yang ada kesamaan dalam lafadz, "Kita pasti akan melewatinya sementara kita membawa beban berat lagi dipaksakan." Dalam riwayat lain disebutkan, "Dan kita pasti akan melewatinya sementara kita membawa beban berat lagi dipaksakan." Dan dalam riwayat lain menyebutkan, "Kita pasti akan melewatinya sementara bawaan kita ketika itu harus lebih kuat dan tahan supaya selamat melewatinya sementara kita dalam keadaan berat."
Musnad Ahmad 20449: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Mubarak bin Fadlalah] dari [Abu Na'amah] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar], bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, akan ada pada kalian para pemimpin yang mengakhirkan shalat, jikalau kalian mendapati mereka maka laksanakanlah shalat tepat pada waktunya, dan jadikan shalat kalian bersama mereka menjadi nafilah (sunah)." Telah menceritakan kepada kami [Husain] telah menceritakan kepada kami [Mubarak] telah menceritakan kepadaku [Abu Na'amah] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Shamit] bahwa [Abu Dzar] berkata kepadanya, "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar!....lalu ia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20450: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] dari [Dawud] dari [Al Walid bin Abdurrahman] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Kami melaksanakan puasa Ramadan bersama Rasulullah, dan selama satu bulan beliau tidak shalat malam bersama kami kecuali ketika masuk malam ke dua puluh empat beliau melaksanakan shalat malam bersama kami hingga hampir berlalu sepertiga malam. Pada malam berikutnya beliau tidak melaksanakan shalat bersama kami namun pada malam ke dua puluh enam beliau melaksanakan shalat malam bersama kami hingga hampir melewati separuh malam." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, sekiranya engkau tetap shalat malam bersama kami hingga sisa Ramadan selesai." Beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya apabila seseorang melaksanakan shalat malam bersama imam hingga selesai, maka akan di catat baginya shalat satu malam penuh." Pada malam berikutnya beliau tidak melaksanakan shalat bersama kami, namun pada malam ke dua puluh delapannya Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengumpulkan keluarganya, dan orang-orangpun ikut berkumpul. Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melaksanakan shalat malam bersama kami sehingga kami hampir tidak mendapatkan Al Falah." Jubair bin Nufair berkata: "Aku bertanya, 'Apa yang dimaksud Al Falah? ' dia menjawab, "Waktu sahur. Wahai anak saudaraku, kemudian beliau tidak pernah lagi melaksanakan shalat malam bersama kami hingga selesai bulan Ramadan."
Musnad Ahmad 20451: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Abdushamad] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah]. [Abdushamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Asma`], [Abdushamad Ar Rahabi] berkata dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam sebagaimana yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Azza Wa Jalla: 'Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai para hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya Aku berikan hidayah itu kepadamu. Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan makanan itu kepadamu. Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian kecuali orang-orang yang telah Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan pakaian itu kepadamu. Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian semua. Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku. Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai para hamba-Ku, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku. Wahai para hamba-Ku, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu Aku penuhi semua permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, kecuali seperti berkurangnya air samudera ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat)."
Musnad Ahmad 20452: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali dibangun di bumi ini? ' Beliau menjawab: "Masjid Al Haram." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya lagi, 'Lalu masjid apa? ' Beliau bersabda: "Lalu masjid Al Aqsha." Abu Mu'awiyah berkata: "Yaitu Baitul Muqaddas." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya lagi, 'Berapa jarak pembangunan antara keduanya? ' Beliau menjawab: "Empat puluh tahun, lalu dimanapun kamu berada dan mendapatkan waktu shalat maka shalatlah, sesungguhnya itu adalah masjid (tempat sujud)." Ayahku, dan [Ibnu Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] berkata: Aku mendengar [Ibrahim At Taimi] menyebutkannya secara makna."
Musnad Ahmad 20453: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu 'Aliyah Al Barra`] berkata: "Ibnu Ziyad mengakhirkan shalat, maka ketika [Abdullah bin Shamit] datang menemuiku, aku sediakan kursi untuknya sehingga ia duduk di atasnya. Aku lalu mengadukan kepadanya apa yang telah dilakukan oleh Ibnu Ziyad. Lalu ia menggigit bibirnya dan menepuk pahaku seraya berkata: 'Aku pernah bertanya pada Abu Dzar sebagaimana yang kau tanyakan kepadaku, dan ia juga menepuk pahaku seperti aku menepuk pahamu ini, Abu Dzar berkata: "Aku pernah bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang kau tanyakan kepadaku, beliau lalu bersabda: "Shalatlah kamu tepat pada waktunya, bila kamu mandapatkan mereka sedang shalat maka shalatlah dan jangan kamu katakan, 'Aku telah melaksanakan shalat, jadi aku tidak shalat'."
Musnad Ahmad 20454: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang di antara kalian shalat, sesungguhnya ia telah memberi penghalang jika di depannya ada sesuatu semisal pelana kendaraan. Jika seorang laki laki shalat dan tidak ada (pembatas) di hadapannya seperti punuk unta, maka shalatnya akan terputus oleh wanita, keledai dan anjing hitam." Aku bertanya, "Wahai Abu Dzar, kenapa anjing hitam dan bukan anjing merah atau kuning?" Abu Dzar menjawab, "Wahai anak saudaraku, aku telah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana kamu bertanya kepadaku, kemudian beliau menjawab: "Anjing hitam adalah setan."
Musnad Ahmad 20455: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Al Jurairi] dari [Abul Ala' bin Syikhkhir] dari [Ahnaf bin Qais] berkata: "Aku datang ke Kota Madinah, ketika aku sedang berada dalam sebuah majelis yang di dalamnya ada seorang pemimpin Quraisy, tiba-tiba datang seorang laki-laki dan membacakan sebuah hadits. Aku lalu mengikutinya hingga ia duduk di dekat tiang. Aku lalu bertanya, "Aku tidak melihat kecuali mereka membenci apa yang telah engkau ucapkan!" Laki-laki itu menjawab, "Sungguh, kekasihku Abu Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam telah memanggilku: 'Wahai [Abu Dzar]! ' Akupun menjawabnya, lalu beliau mengatakan: "Apakah engkau melihat gunung uhud itu?" Aku lalu melihat gunung uhud di balik cahaya matahari, dan aku mengira Rasulullah hendak mengutusku untuk sebuah kepentingan. Lalu aku menjawab, 'Ya, aku melihatnya.' Beliau bersabda: "Saya tidak suka seandainya saya punya emas sebesar gunung uhud, lantas saya pergunakan untuk belanja (pribadi), selain sekedar tiga dinar saja."
Musnad Ahmad 20456: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] berkata: Aku mendengar [Suwaid bin Harits] berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Saya tidak suka sekiranya saya memiliki emas sebesar gunung uhud, Syu'bah menyebutkan, "Saya tidak suka sekiranya saya memiliki emas sebesar gunung uhud, kemudian pada hari dimana aku meninggal aku memiliki satu atau setengah dinar, kecuali (uang itu memang aku sediakan) untuk membayar hutang."
Musnad Ahmad 20457: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abul Bakhtari] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa beliau menyebutkan hal-hal yang berpahala, sehingga beliau menyebutkan kepadaku tentang orang-orang yang mendatangi isterinya. Orang-orang lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah seseorang yang menumpahkan syahwat (kepada isterinya), maka ia akan beraleh pahala?" Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu kalau hal itu ditempatkan pada yang haram, bukankan ia berdosa?" Mereka menjawab: "Ya." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Demikian, ia juga dipahalai."
Musnad Ahmad 20458: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Imran] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Kekasihku memberiku nasihat: 'Dengar dan taatlah engkau meskipun kepada seorang budak yang hitam berambut keribo, jika kamu memasakak maka perbanyaklah kuahnya, lalu lihatlah para tetanggamu dan berikanlah mereka bagian dari masakanmu, dan shalatlah tepat pada waktunya, jika engkau dapati imam telah melaksanakan shalat maka engkau telah menjaga shalatmu, namun jika belum maka (shalat yang kau kerjakan bersama imam) itu akan menjadi pahala sunahmu'."
Musnad Ahmad 20459: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] ia berkata: Aku mendengar [Syu'bah] dari [Abu Mas'ud] dari [Abu Abdullah Al Jisri] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Perkataan yang paling di sukai Allah adalah perkataan seorang hamba 'SUBHAANALLAH WABIHAMDIHI (Maha suci Allah dan puji syukur bagi-Nya)." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] bahwa ia bertanya kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam tentang amalan yang paling dicintai Allah, lalu Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Perkataan yang paling di sukai Allah adalah 'SUBHAANALLAH WABIHAMDIHI (Maha suci Allah dan puji syukur bagi-Nya)."
Musnad Ahmad 20460: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Yang bisa memutuskan shalat seorang laki-laki jika di hadapannya tidak diberi batas semisal pelana unta adalah wanita, keledai dan anjing hitam." Aku bertanya pada Abu Dzar, "Kenapa harus anjing hitam dan tidak merah?" Ia menjawab, "Aku telah menanyakannya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, dan beliau bersabda: "Sesungguhnya anjing hitam adalah setan."
Musnad Ahmad 20461: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: [Washil Al Ahdab] telah mengabarkan kepadaku, ia berkata: Aku mendengar [Al Ma'rur bin Suwaid] berkata: Aku bertemu dengan [Abu Dzar] di Rabadzah, ia membawa selembar kain demikian juga dengan pelanyannya. Kemudian ia menyebutkan maknanya, yakni makna hadits berikutnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanya berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Washil Al Ahdab] dari [Ma'rur bin Suwaid] [Hajjaj] berkata: Aku mendengar [Ma'rur] berkata: Aku melihat [Abu Dzar] mengenakan kain katun -Hajjaj menyebutkan: yaitu di Rabadzah-, demikian juga dengan pelayannya." Dalam kesempatan yang lain Hajjaj menyebutkan, "Lalu aku menanyakan hal itu kepadanya, maka ia menjawab bahwa ia pernah mengejek seorang laki-laki di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan jalan menghina ibu laki-laki itu. Maka laki-laki itu datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengadukan hal tersebut. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lantas bersabda kepadanya: "Kamu itu laki-laki yang masih punya sifat jahiliyah, saudara (palayan) mu adalah saudaramu juga, Allah telah menjadikan mereka berada di bawah tanggunganmu. Maka barangsiapa yang saudaranya berada pada tanggungannya, maka hendaklah ia beri makan sebagaimana ia makan, dan pakaian sebagaimana ia berpakaian. Jangan kalian beri beban mereka dengan sesuatu yang tidak dimampinya, jika kalian memberi beban kepada mereka hendaklah kalian membantunya."
Musnad Ahmad 20462: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Washil Al Ahdab] dari [Ma'rur] berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] menceritakan dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Jibril Alaihis Salam mendatangiku dan memberi kabar gembira." Dan telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar Al Ghifari] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Jibril memberi kabar gembira padaku bahwa siapa saja yang mati dari umatmu sedang ia tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu pun maka ia akan masuk surga." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya, "Walaupun ia berzina dan mencuri?" Beliau bersabda: "Walau ia berzina dan mencuri."
Musnad Ahmad 20463: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] dan [Hajjaj] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari Washil, [Bahz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Washil Al Ahdab] dari [Mujahid], dan [Hajjaj] berkata: Aku mendengar [Mujahid] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Diberikan padaku lima hal yang tidak diberikan kepada seorang Nabipun sebelumku: bumi dijadikan untukku sebagai tempat bersuci dan tempat sujud, ghanimah dihalalkan untukku yang tidak pernah dihalalkan untuk seorang Nabipun sebelumku, aku ditolong dengan ditimpakannya rasa takut dalam hati musuh-musuhku selama perjalanan satu bulan, aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan orang yang berkulit hitam, dan aku diberi syafaat yang itu bisa didapatkan oleh umatku yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun." Hajjaj menyebutkan, "Siapa saja yang meninggal dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun."
Musnad Ahmad 20464: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ali bin Mudrik] dari [Abu Zur'ah] dari [Kharasyah bin Hur] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda: "Ada tiga golongan manusia yang Allah Azza Wa Jalla tidak akan mengajak mereka berbicara pada hari kiamat, tidak melihat dan tidak akan mensucikan dosanya." Abu Dzar berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengulang-ngulangnya hingga tiga kali." Abu Dzar melanjutkan, "Telah sia-sia dan merugilah mereka, telah sia-sia dan merugilah mereka, telah sia-sia dan merugilah mereka. wahai Rasulullah, siapa mereka itu?" Rasulullah bersabda: "Orang yang menjulurkan pakaian di bawah mata kaki, orang yang mengungkit-ungkit pemberian dan orang mengobral dagangannya dengan sumpah palsu."
Musnad Ahmad 20465: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Yahya bin Saam] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Dzar], bahwa ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Jika kamu ingin berpuasa tiga dalam setiap bulannya, maka puasalah pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas."
Musnad Ahmad 20466: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Mundzir Ats Tsauri] dari [Beberapa guru mereka] dari [Abu Dzar], bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, dan [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Mundzir bin Ya'la Abu Ya'la] dari [Guru-gurunya] dari [Abu Dzar] lalu ia menyebutkan secara makna, bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melihat dua ekor kambing yang saling beradu tanduk, beliau lalu bersabda: "Wahai Abu Dzar, apakah kamu tahu untuk apa keduanya memiliki tanduk?" Abu Dzar menjawab, "Saya tidak tahu." Nabi lalu bersabda: "Akan tetapi Allah Maha tahu, dan Dia akan mengadili di antara keduanya."
Musnad Ahmad 20467: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Mundzir Ats Tasuri] dari [para guru mereka] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam meninggalkan kami dan tiada burung yang terbang kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberitahukan tentang ilmunya." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Fithr] dari [Mundzir] dari [Abu Dzar] secara makna."
Musnad Ahmad 20468: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhajir Abul Hasan] dari bani Taimillah, yakni salah seorang budak mereka, ia berkata: "Sepulang dari mengantar jenazah, kami bertemu dengan [Zaid bin Wahb] ia lalu menceritakan dari Abu Dzar, bahwa ia berkata: "Kami bersama Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam sedang dalam perjalanan, lalu seorang mu`adzin hendak mengumandangkan adzan, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam pun bersabda: "Tunggulah sampai dingin (hilang terik panasnya)." Namun mu`dzin itu tetap ingin mengumandangkan adzan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Tunggulah sampai dingin." Beliau ulangi perkataan itu hingga tiga kali, Abu Dzar berkata: "Sehingga kami melihat bayangan tempat yang tinggi, lalu beliau shalat bersama kami. Setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya teriknya panas adalah dari hembusan neraka Jahannam, jika panas terlalu menyengat maka laksanakanlah shalat ketika telah dingin."
Musnad Ahmad 20469: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Hasyim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Ibnu Syimasah] bahwa Mu'awiyah bin Khudaij lewat di hadapan [Abu Dzar] yang sedang berdiri di sisi kudanya. Mu'awiyah lalu bertanya kepadanya, "Kenapa kamu merawat kudamu ini?" Dia menjawab, "Sesungguhnya aku menyangka bahwa kuda ini telah dikabulkan do'anya." Mu'awiyah bertanya, "Lalu apa do'anya binatang?" Abu Dzar menjawab, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidak ada satu kudapun kecuali dia pasti berdo'a pada setiap waktu sahur dengan mengucapkan, 'Ya Allah, Engkau telah titipkan aku pada seorang hamba dan para hamba-Mu, dan Engkau telah jadikan rizkiku melalui tangan dia, maka jadikanlah aku lebih dia sukai dari keluarga, harta dan anaknya'." (Abdullah) berkata: bapakku berkata: "Hadits ini ada kesesuaian dengan hadits [Amru bin Al Harits] dari [Ibnu Syimasah]."
Musnad Ahmad 20470: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadldlal] dari [Khalid bin Dzakwan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ayyub bin Bisyr] dari [Seseorang dari Al Anazi] -dan ia tidak mengatakan 'Al Ghubari'-, bahwa dia berangkat bersama [Abu Dzar], dan saat kembali orang-orang berpencar darinya, maka aku pun bertanya, 'Wahai Abu Dzar, aku bertanya kepadamu tentang beberapa persoalan tentang Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam." Abu Dzar lalu berkata: "Jika itu termasuk perkara yang dirahasiakan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam maka aku tidak akan menceritakannya kepadamu." Aku berkata: 'Bukan hal yang bersifat rahasia, hanya jika beliau berjumpa dengan seseorang, apabila beliau juga menjabat tangannya? ' Abu Dzar berkata: "Sungguh engkau telah bertanya kepada orang yang tepat! Tidaklah beliau bertemu denganku kecuali pasti beliau menjabat tanganku, dan itu bukan hanya sekali. Yang terakhir kalinya adalah ketika beliau mengutus seseorang kepadaku, kemudian aku menemui beliau disaat sakit yang membawanya kepada kematian. Aku dapati beliau sedang berbaring, lalu aku merunduk dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat tangannya seraya mendekapku."
Musnad Ahmad 20471: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamh] telah mengabarkan kepadaku [Abul Husain] dari [Ayyub bin Busyair bin Ka'b Al Adawi] dari [seseorang] dari 'Anazah, bahwa ia berkata kepada [Abu Dzar] sepulang ia dari Syam…lalu ia menyebutkan hadits tersebut. dan dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Apakah Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menyalamimu bila kalian berjumpa dengann beliau?" Abu Dzar menjawab, "Aku tidak pernah berjumpa dengan beliau, kecuali beliau pasti menyalamiku."
Musnad Ahmad 20472: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdushamad Al 'Ammi] telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku berada di belakang Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam ketika kami keluar di pinggiran Madinah, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, shalatlah kamu tepat pada waktunya, jika kamu datang dan imam telah melaksanakan shalat, maka engkau telah menjaga shalatmu. Namun jika kamu datang dan imam belum melaksanakan shalat, maka shalatlah bersamanya, maka shalatmu (bersama Imam) menjadi pahala sunah bagimu dan engkau telah menjaga shalatmu. Wahai Abu Dzar, apa pendapatmu jika semua manusia kelaparan hingga mereka tidak mampu untuk datang ke masjidmu? Atau engkau sendiri pun tidak mampu lagi untuk kembali ke kasurmu karena kelaparan? Lalu apa yang akan kamu lakukan?" Abu Dzar berkata: "Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Bersabarlah. Wahai Abu Dzar, apa pendapatmu jika manusia meninggal hingga rumah mereka adalah kuburan, apa yang akan kamu lakukan?" Aku menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda: "Jauhilah perkara haram dan meminta-minta." Beliau melanjutkan: "Wahai Abu Dzar, apa pendapatmu jika manusia (banyak yang) terbunuh hingga bebatuan tergenang oleh darah, apa yang akan kamu lakukan?" Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda: "Hendaklah engkau masuk ke dalam rumahmu." Aku lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana jika mereka masuk ke dalam rumahku? ' Beliau bertanya: "Kamu bergabung dengan kelompokmu." Abu Dzar bertanya lagi, "Dan bolehkah aku membawa senjata?" Rasulullah bersabda: "Berarti engkau telah ikut andil dalam huru hara." Abu Dzar berkata: "Aku lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah, lantas apa yang harus aku lakukan? ' Beliau menjawab: "Jika engkau takut dengan kilatan pedang (terjadi pertumpahan darah), maka lemparkanlah sebagian kain ke wajahmu, sehingga ia akan pergi dengan membawa dosamu dan dosanya."
Musnad Ahmad 20473: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Isa] dari [Abdurrahman] dari [Abu Dzar], dan [Mu`ammal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Saudaranya] dari [Bapaknya] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku bertanya pada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam tentang sesuatu hingga aku tanyakan kepada beliau tentang mengusap kerikil, beliau menjawab: "Lakukanlah sekali saja, atau biarkanlah." Mu`ammal berkata: "Yaitu meratakan kerikil atau mengusapnya."
Musnad Ahmad 20474: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Walid bin Abdurrahman Al Jursyi] dari [Jubair bin Nufair Al Hadlrami] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Kami berpuasa Ramadan bersama Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, dan beliau tidak pernah melaksanakan shalat malam bersama kami hingga tersisa tujuh hari terakhir. Beliau lalu melaksanakan shalat malam bersama kami hingga berlalu sepertiga malam. Setelah itu beliau tidak lagi melaksanakan shalat malam bersama kami pada malam keempat, tetapi beliau melaksanakannya bersama kami pada malam berikutnya hingga berlalu setengah malam." Abu Dzar berkata: "Kami lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah, sekiranya engkau berkanan untuk shalat bersama kami di akhir sisa malam-malam ini? ' Beliau bersabda: "Jika seorang laki-laki shalat bersama imam hingga selesai, maka sisa malamnya akan ditulis dengan pahala shalat." Kemudian pada malam ke enam beliau tidak shalat bersama kami, beliau shalat bersama kami pada malam ke tujuh." Abu Dzar berkata: "Beliau memerintahkan keluarganya, dan orang-orang ikut berkumpul, beliau lalu shalat bersama kami hingga kami kawatir akan kehiangan Al falah." Perawai berkata: "Aku lalu bertanya, "Al Falah itu apa?" Abu Dzar menjawab, "Waktu sahur."
Musnad Ahmad 20475: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dan [Abdul A'la] dari [Az Zuhri] dari [Abul Ahwash] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian berdiri shalat sesungguhnya rahmat sedang menyongsongnya, maka janganlah kalian menggerakkan kerikil."
Musnad Ahmad 20476: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Habib] mantan budak Urwah bin Zubair, dari Urwah dari [Abu Murawih Al Ghifari] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Seseorang datang kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?" Rasulullah menjawab: "Iman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya." Orang itu bertanya lagi, "Membebaskan budak yang bagaimana yang paling utama?" Rasulullah menjawab: "Yang paling mahal." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana jika aku tidak mempunyainya?" Rasulullah menjawab: "Engkau menolong orang?" orang itu bertanya lagi, "Bagaimana jika aku tidak bisa?" Rasulullah menjawab: "Kamu jauhkan manusia dari sifat jelekmu, maka itu adalah sedekah yang kau sedekahkan untuk dirimu!"
Musnad Ahmad 20477: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rasyid] dari [Makhul] dari [seseorang] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Seorang laki-laki yang bernama Akkaf bin Bisyr At Taimi datang menemui Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam. Kemudian Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam bertanya kepadanya: "Wahai 'Akkaf, apakah kamu mempunyai seorang isteri?" Dia menjawab, "Tidak." Nabi bertanya lagi: "Tidak juga seorang budak wanita?" Dia kembali menjawab, "Tidak juga budak wanita." Nabi bersabda: "Engkau dalam keadaan lapang?" Ia menjawab, "Ya, saya dalam keadaan lapang." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Kalau begitu kamu termasuk saudara-saudara setan, seandainya kamu orang Nasrani pasti kamu termasuk para pendeta mereka. Sesungguhnya sunah kami adalah menikah, orang yang paling buruk di antara kalian adalah orang yang masih bujang, dan mayit kalian yang paling hina adalah orang yang meninggal dalam keadaan masih bujang. Apakah kalian hendak melawan setan padahal tidak ada senjata setan yang paling ampuh untuk melawan orang-orang shalih selain wanita? Kecuali bagi orang-orang yang sudah beristeri mereka itulah orang-orang yang disucikan lagi dihindarkan dari perbuatan keji. Celakalah kamu wahai 'Akkaf! Sesungguhnya para wanita itu adalah pendamping-pendamping Ayyub, Daud, Yusuf dan Kursuf." Bisyr bin 'Athiyah lalu bertanya kepada beliau, "Siapa Kursuf itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Dia adalah seorang lelaki yang beribadah kepada Allah di tepi laut selama tiga ratus tahun: siangnya dia berpuasa dan malamnya dia shalat, namun kemudian ia kafir kepada Allah yang Maha Agung disebabkan seorang wanita yang dia sukai, dan dia tinggalkan kebiasaan ibadahnya kepada Allah Azza Wa Jalla. Kemudian Allah mengembalikan dia menjadi baik sehingga dia bertaubat. celaka kamu wahai 'Akkaf, hendaklah engkau menikah! Jika tidak berarti kamu termasuk orang yang ragu ragu." Kemudian 'Akkaf berkata: "Nikahkan aku wahai Rasulullah!" Beliau lalu bersabda: "Aku nikahkan kamu dengan Karimah binti Kultsum Al Himyari."
Musnad Ahmad 20478: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mughirah bin An Nu'man] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid bin Al Aqna' Al Bahili] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Ahnaf bin Qais] dia berkata: "Ketika aku di Madinah ada seorang lelaki yang jika orang-orang melihatnya mereka akan menjauh darinya." Al Ahnaf berkata: "Aku bertanya, "Siapa anda?" Dia menjawab, "Saya [Abu Dzar], sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Al Ahnaf berkata: "Aku bertanya, 'Kenapa orang-orang menjauh darimu? ' Dia menjawab, "Aku telah melarang mereka untuk menimbun harta sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melarangnya."
Musnad Ahmad 20479: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] ia berkata: Aku mendengar [Al Auza'i] berkata: [Harun bin Ri`aab] telah mengabarkan kepadaku dari [Ahnaf bin Qais] ia berkata: "Aku memasuki Baitul Muqaddas, lalu aku mendapatkan seorang laki-laki yang memperbanyak sujud, hingga aku mendapati sesuatu dalam hatiku. Ketika laki-laki itu selesai shalat, aku berkata kepadanya, 'Apakah engkau tahu dalam rakaat genap atau ganjil engkau mengakhiri shalatmu? ' laki-laki itu menjawab, "Andai aku tidak tahu maka Allah Azza Wa Jalla Maha Mengetahui. Kekasihku, Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam, telah mengabariku, ' lalu laki-laki itu menangis. 'Kekasihku, Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam, telah mengabariku, ' lalu laki-laki itu kembali menangis. 'Kekasihku, Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam, telah mengabariku, beliau bersabda: "Tidaklah seorang hamba sujud karena Allah dengan sekali sujud, kecuali Allah akan mengangkat satu derajat untuknya, menghapus satu dosa dan menuliskan untuknya satu pahala." Al Ahnaf berkata: "Aku lalu berkata: "Katakanlah kepadaku siapa kamu sebenarnya, semoga Allah merahmatimu." Laki-laki itu menjawab, "Aku [Abu Dzar], sahabat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam." Maka menjadi ciutlah nyaliku."
Musnad Ahmad 20480: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dan [Yazid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Al Hasan] telah menceritakan kepadaku [Sha'sha'ah]. [Yazid] bin Mu'awiyah berkata: bahwa ia bertemu [Abu Dzar] yang sedang menuntun untanya, sementara pada leher unta tersebut tergantung sebuah geriba. Aku bertanya, 'Wahai Abu Dzar, ceritakanlah apa yang kau dengar dari Rasulullah! ' Ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiada seorang suami isteri yang Muslim ditinggal mati oleh tiga orang anaknya yang belum berumur baligh, kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam Surga karena kasih sayangnya kepada mereka. Dan tidaklah seorang Muslim menginfakkan sepasang dari hartanya di jalan Allah kecuali para malaikat penjaga surga akan berebut untuk menerimanya." Yazid menyebutkan, "Kecuali Allah akan memasukan keduanya ke dalam surga dengan keutamaan kasih sayang-Nya kepada mereka."
Musnad Ahmad 20481: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Sa'id Al Jurariri] dari [Abul A'la bin Abullah bin Syikhkhir] dari [Nu'aim bin Qa'nab] ia berkata: "Aku pergi ke Rabadzah, ternyata di sana telah ada [Abu Dzar], ia sedang berkata-kata pada isterinya tentang sesuatu dan seakan isterinya perkataannya, Abu Dzar mengulanginya ucapannya dan isterinya juga membalas perkataannya. Abu Dzar lalu berkata kepada isterinya, "Benar apa yang dikatakan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam padamu wahai kaum wanita: 'Wanita itu seperti tulang rusuk, apabila dipaksakan ia akan patah, namun padanya ada manfaat dan kebengkokan'."
Musnad Ahmad 20482: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ali bin Zaid bin Jud'an] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Yang bisa memutuskan shalat adalah anjing hitam, dan aku mengira bahwa ia mengatakan, "Dan wanita yang haid." Abdullah bin Shamit berkata: "Aku bertanya kepada Abu Dzar, 'Kenapa harus anjing hitam? ' Ia menjawab, "Aku telah menanyakannya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan beliau bersabda: "Sesungguhnya ia adalah setan."
Musnad Ahmad 20483: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Walid bin Jumai' Al Qurasyi] telah menceritakan kepada kami [Abu Thufail Amir bin Watsilah] dari [Hudzaifah bin Asid] dia berkata: " [Abu Dzar] berdiri kemudian berkata: 'Wahai Bani Ghifar, katakanlah oleh kalian dan janganlah kalian berselisih karena sesungguhnya orang yang jujur lagi dipercaya (Rasulullah) Telah menceritakan kepadaku, bahwa manusia akan dikumpulkan menjadi tiga kelompok: satu kelompok menunggang kendaraan dengan mendapat makanan dan pakaian, kelompok yang lain dengan berjalan kaki dan berlari, dan kelompok yang ketiga diambil oleh para Malaikat dari arah wajah-wajah mereka dan digiring ke dalam Neraka. Salah seorang sahabat bertanya, "Yang dua ini kami sudah mengetahuinya, sedangkan orang-orang yang berjalan kaki dan berlari bagaimana?" Nabi menjawab: "Allah mematikan pada setiap hewan tunggangan, hingga tidak ada lagi yang tersisa satu hewan tunggangan pun, lalu seorang lelaki diberikan kepadanya kebun yang subur lalu diberikan padanya unta-unta berpelana namun ia tidak mampu lagi."
Musnad Ahmad 20484: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Makhul] dari [Ghudlaif bin Harits] seorang pemuda dari Ailah, ia berkata: "Aku melewati Umar bin Khathab, ia lalu berkata: 'Inilah sebaik-baik pemuda." Lalu ada seorang laki-laki yang ada di sisinya mengikutiku seraya berkata: "Wahai anak saudaraku, berdoalah kebaikan untukku kepada Allah!" Ghudlaif berkata: "Aku lalu bertanya, 'Anda siapa, semoga Allah merahmatimu? ' orang itu menjawab, "Aku adalah [Abu Dzar], sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Aku lalu berkata: "Semoga Allah mengampunimu, engkau lebih berhak untuk mendoakan aku dari pada aku mendoakanmu. Wahai anak saudaraku, ketika aku lewat di hadapan Umar bin Khathab tadi aku mendengarnya mengatakan, 'Inilah sebaik-baik pemuda.' Dan aku juga mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, Allah meletakkan kebenaran pada lisan Umar."
Musnad Ahmad 20485: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari ['Irak bin Malik] dia berkata: [Abu Dzar] berkata: "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling dekat di antara kalian dengan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pada hari Kiamat, aku telah mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 'Sungguh orang yang paling dekat di antara kalian denganku pada hari Kiamat adalah orang yang keluar dari dunia dengan kondisi sebagaimana hari ketika aku meninggalkannya.' Dan demi Allah, tidak ada seorangpun dari kalian kecuali dia telah bergantung dengan sesuatu, kecuali aku."
Musnad Ahmad 20486: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Husain] dari [Al Hakam] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bersama Nabi ShallAllahu 'alaihi wa Salam di atas himar dan beliau mengenakan kain tebal, waktu itu matahari sedang tenggelam. Beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, apakah engkau tahu kemana Ia (matahari) pergi?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Ia kembali ke ujung tanah hitam (tempatnya), lalu ia bertolak hingga bersungkur sujud di hadapan Rabbnya Azza Wa Jalla di bawah 'Arasy. Jika waktu kemunculannya tiba Allah memberinya izin hingga ia pun muncul (terbit), bila ia hendak terbit di tempat terbenamnya maka Allah pun menahannya, ia lalu berkata: 'Wahai Rabbku, sungguh perjalananku amat jauh.' Maka Allah pun berfirman: 'Kalau begitu terbitlah di tempat tenggelammu! ' Dan itu terjadi ketika keimanan seseorang tiada lagi bermanfaat."
Musnad Ahmad 20487: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dan [Muhammad bin Yazid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Awwam] bahwa [Muhammad] telah berkata dari [Al Qasim], dalam hadits yang lain [Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin 'Auf Asy Syaibani] dari [seorang lelaki] dia berkata: "Kami telah membawa sesuatu untuk kami berikan kepada [Abu Dzar], kemudian kami tiba di Rabadzah dan kami bertanya tentangnya namun kami tidak menemukannya. Orang-orang mengatakan bahwa dia izin untuk melaksanakan haji dan diizinkan, maka kami pun datang ke Baldah yaitu Mina. Ketika kami sedang berada di sisinya, tiba-tiba dikatakan kepadanya, 'Sesungguhnya Utsman melaksanakan shalat empat rakaat', sehingga hal itu membuat Abu Dzar marah dan mengatakan dengan perkataan yang keras, 'Aku telah melaksanakan shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau melaksanakannya dua rakaat, demikian juga ketika aku shalat bersama Abu Bakar dan Umar! ' Kemudian Abu Dzar bangkit dan melaksanakan shalat empat rakaat sehingga orang-orang mengatakan, "Kamu telah mencela Amirul Mukminin sementara kamu mengerjakannya (shalat empat rakaat)." Abu Dzar menjawab, "Perbedaan dalam hal ini sangat kuat, sesungguhnya Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah berkhutbah di hadapan kami dan bersabda: 'Sesungguhnya akan ada setelahku nanti para penguasa, maka janganlah kalian merendahkan mereka, karena barangsiapa merendahkan mereka berarti dia telah melepas ikatan Islam dari lehernya, dan taubat tidak akan diterima darinya sehingga dia menutupi kekurangan yang dia lakukan, namun ia pasti tidak bisa melakukannya sehingga kembali menjadi orang yang menghormatinya." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam telah memerintahkan kepada kami agar tidak lengah dari tiga hal: memerintahkan yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, dan mengajarkan kepada manusia tentang sunnah sunnah Nabi."
Musnad Ahmad 20488: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hammam bin Yahya] dari [Qatadah] dari [Sa'id bin Abul Hasan] dari [Abdullah bin Shamit] bahwa ia mendengar [Abu Dzar] berkata: "Kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam telah membaiatku, bahwa siapa saja yang memiliki emas dan perak yang disimpan maka ia menjadi api bagi pemiliknya hingga ia sedekahkan di jalan Allah seluruhnya."
Musnad Ahmad 20489: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dari [Abdullah bin Mu`ammal] dari [Qais bin Sa'd] dari [Mujahid] dari [Abu Dzar], bahwa dia duduk di lingkaran pintu Ka'bah kemudian berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada shalat setelah shalat Ashar sampai matahari terbenam dan tidak ada shalat setelah Subuh sampai matahari terbit, kecuali di Makkah, kecuali di Makkah."
Musnad Ahmad 20490: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] dan [Hasyim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] berkata [Hasyim] dari [Humaid] dari [Abdullah bin Shamit] berkata: [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana dengan seorang laki-laki yang ia mencintai suatu kaum akan tetapi ia tidak bisa beramal seperti amalan mereka?" Beliau menjawab: "Wahai Abu Dzar, engkau bersama orang yang engkau cintai!" Aku pun berkata: "Aku mencintai Allah dan Rasul-Nya." Beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, engkau akan bersama orang yang engkau cintai." [Hasyim] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengulangi perkataan 'Engkau bersama orang yang engkau cintai' sebanyak tiga kali."
Musnad Ahmad 20491: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Habib bin Abu Tsabit] dan [Abdul Aziz bin Rufa'i] dan [Al A'masy] semuanya mendengar dari [Zaid bin Wahb] bahwa ia menceritakan dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mati dan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu pun maka ia masuk surga."
Musnad Ahmad 20492: Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Husain] -yaitu Al Mu'allim- dari [Ibnu Buraidah] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ya'mar] bahwa [Abul Aswad] menceritakannya dari [Abu Dzar] bahwa dia telah mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada vonis lain bagi seorang laki-laki yang menyandarkan nasabnya kepada selain bapaknya, padahal dia mengetahuinya, kecuali bahwa dia telah kafir. Barangsiapa mengaku sesuatu yang bukan miliknya maka dia bukan dari golonganku dan hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya dalam neraka. Dan barangsiapa memanggil seseorang dengan kata 'kafir' atau 'musuh Allah' padahal sebenarnya tidak, maka ucapan itu akan kembali kepadanya."
Musnad Ahmad 20493: Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Abu Buraidah] bahwa [Yahya bin Ya'mar] menceritakan padanya bahwa [Abul Aswad Ad Dili] menceritakan bahwa [Abu Dzar] berkata: "Aku mendatangi Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam yang sedang tidur dengan mengenakan baju berwarna putih, saat aku datang kembali beliau telah terbangun hingga aku pun duduk disisinya. Beliau bersabda: "Tiada seorang hamba yang mengucap kalimat 'Laa Ilaaha Illallah' lalu ia meninggal dalam keadaan seperti itu kecuali ia akan masuk surga." Aku bertanya, "Walaupun ia berzina dan mencuri?" Beliau menjawab: "Walaupun ia berzina dan mencuri." Aku bertanya lagi, "Walaupun ia berzina dan mencuri?" beliau menjawab: "Meskipun ia berzina dan mencuri." Kemudian pada kali keempatnya beliau mengatakan: "Meskipun Abu Dzar tidak menyukainya." Lalu Abu Dzar keluar menjinjing kain sarungnya sambil mulutnya bergumam, "Meskipun Abu Dzar tidak menyukainya." Dan setelah itu Abu Dzar menyampaikan hadits ini, dan ia juga mengatakan, "Meskipun Abu Dzar tidak menyukainya."
Musnad Ahmad 20494: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman bin khutsaim] dari [Mujahid] dari [Ibrahim bin Asytar] dari [Ayahnya], bahwa ketika ajal sedang menjempunya [Abu Dzar] sedang berada di Rabadzah, dan isterinya menangisinya. Abu Dzar berkata: "Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai isteriku?" Isterinya menjawab, "Aku menangis karena aku tidak mampu mengurusmu, aku tidak memiliki kain yang bisa aku gunakan untuk membungkusmu." Abu Dzar berkata: "Jangan kamu menangis, sebab ketika suatu hari aku sedang bersama Rasulullah dalam perjalanan, aku mendengar beliau bersabda: "Sungguh, akan ada seorang laki-laki di antara kalian yang meninggal di suatu tempat yang tandus, lalu ada sekelompok kaum Mukminin ikut menyaksikan jenazahnya." Abu Dzar melanjutkan ucapannya, "Semua orang yang bersamaku dalam majelis saat itu semuanya telah meninggal saat masih ada jama'ah atau saat terjadinya perpecahan, dan tidak ada yang tersisa kecuali aku. Dan sekarang aku akan meninggal di suatu tempat yang tandus, maka amatilah terus jalanan maka engkau pasti akan melihat apa yang aku katakan. Demi Allah, aku tidaklah berdusta dan tidak didustai." Isterinya berkata: "Bagaimana mungkin itu akan terjadi, padahal rombongan haji telah habis!" Abu Dzar berkata: "Perhatikanlah terus ke arah jalan." Perawi berkata: "Ketika isterinya sedang mengamati jalan, tiba-tiba datang satu kafilah menunggang kendaraan mereka yang seakan sekelompok burung. Rombongan itu kemudian berhenti di hadapan isteri Abu Dzar dan bertanya, "Ada apa denganmu?" Ia menjawab, "Seseorang dari kaum muslimin yang kalian berkewajiban untuk mengkafaninya, dan kalian akan mendapatkan pahala karenanya." Mereka bertanya, "Siapa dia?" Isteri Abu Dzar menjawab, "Abu Dzar." Lalu berbondong-bondonglah kaum tua dan ibu-ibu mereka saling berlomba memberikan sedekah, Abu Dzar mengatakan, "Berbahagialah, kalianlah orang-orang yang disebutkan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, aku mendengar beliau bersabda: "'Tiada dua orang muslim yang ditinggal mati dua atau tiga anaknya, ia sabar dan mengharap pahala, lalu ia melewati neraka'. Kondisiku hari ini sebagaimana yang kalian lihat, sekiranya kainku mencukupi untuk menjadi kain kafanku, maka aku tidak mau dikafani kecuali dengannya. Maka aku bersumpah kepada Allah atas kalian, janganlah seorang laki-laki dari kalian mengkafaniku baik ia seorang pemimpin (hakim) yang bijak atau seorang tukang pos." Orang-orang telah menyiapkan sesuatu untuk itu, kecuali seorang pemuda Anshar yang bersama mereka. Pemuda itu berkata: "Aku adalah sahabatmu, dua kainku ini di tempat pakaian pemintalan ibuku, aku dapatkan dua kainku ini padaku." Abu Dzar lalu berkata: "Engkau sahabatku, maka kafanilah aku!"
Musnad Ahmad 20495: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] berkata: Aku mendengar [Ibrahim At Taimi] menceritakan dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa ia bertanya kepada beliau tentang masjid yang pertama kali dibangun untuk umat manusia, maka beliau menjawab: "Masjid Al Haram, lalu masjid Baitul Maqdis." Beliau lalu ditanya berapa jarak (pembanguan) antara keduanya, beliau menjawab: "Empat puluh tahun, dan dimana saja kamu mendapatkan shalat maka shalatlah karena itu adalah masjid."
Musnad Ahmad 20496: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A`masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abul Bakhtari] dari [Abu Dzar] berkata: "Dikatakan kepada beliau, "Orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Sungguh padamu juga banyak didapatkan sedekah." Lalu beliau menyebutkan hal-hal yang berpahala, keutamaan mendengar, melihat hingga beliau menyebutkan tentang orang-orang yang mendatangi isterinya adalah sedekah. Abu Dzar bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah seseorang yang melepas syahwat (kepada isterinya) akan mendapatkan pahala?" Beliau bersabda: "Apa pendapatmu jika itu kamu lakukan pada sesuatu yang tidak halal, apakah kamu akan mendapatkan dosa?" Abu Dzar menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Apakah kalian akan mendapatkan balasan karena keburukan dan tidak mendapatkan balasan karena kebaikan?"
Musnad Ahmad 20497: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abul Asyhab] telah menceritakan kepada kami [Khulaid Al Ashari] -Abu Jurai bertanya, 'Di mana kamu bertemu dengan Khulaid? ' Dia menjawab, 'Saya tidak tahu'- dari [Al Ahnaf bin Qais] dia berkata: "Aku duduk bersama orang-orang Quraisy tiba-tiba saja datanglah [Abu Dzar] hingga ia dekat dengan mereka, ia lalu berkata: "Hendaknya berbahagia orang-orang yang menimbun harta mereka dengan setrika api dari arah punggung mereka dan keluar dari arah perut mereka, dan setrika api dari arah tengkuk mereka dan keluar dari kening mereka." Al Ahnaf berkata: "Kemudian Abu Dzar bergeser menjauh lalu duduk." Al Ahnaf berkata: "Aku lali bertanya, 'Siapa orang ini? ' Lalu seseorang menjawab, "Dia adalah Abu Dzar." Al Ahnaf melanjutkan ceritanya, "Aku lalu berdiri dan di hadapannya, aku berkata: 'Sesuatu yang aku dengar kau serukan kepada mereka itu apa? ' Dia menjawab, "Aku tidak mengatakan sesuatu apapun kepada mereka kecuali sesuatu yang telah mereka dengar dari Nabi mereka Shallalahu 'Alaihi Wasallam." Al Ahnaf berkata: "Aku lantas bertanya kepadanya, 'Apa pendapatmu tentang pemberian ini? ' Dia menjawab, 'Ambillah, karena hari ini itu bisa membantumu. Namun jika itu ada harga yang diberikan karena agamamu maka tinggalkanlah."
Musnad Ahmad 20498: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dan ['Arim Abu Nu'man] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Dailam bin Ghazwan Al 'Aththar Al 'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Abu Dubai], ['Affan] berkata: telah menceritakan kepadaku dari [Abu Harb bin Abul Aswad] dari [Mihjan] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sungguh penyakit 'Ain itu akan menimpa seseorang atas kehendak Allah, ia akan naik ke tempat yang tinggi lalu jatuh kembali (sembuh)."
Musnad Ahmad 20499: Telah menceritakan kepada kami ['Arim] telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] telah menceritakan kepada kami [Ghailan] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Ma'di Karib] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa beliau meriwayatkan dari Rabbnya, Ia berfirman: "Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, maka akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, jika engkau datang membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula. Wahai anak Adam, bila kalian melakukan dosa sehingga dosa kalian memenuhi langit, lalu kalian bermohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian tanpa peduli."
Musnad Ahmad 20500: Telah menceritakan kepada kami ['Arim] dan ['Affan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] telah menceritakan kepada kami [Washil] mantan budak Abu Uyainah, dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abul Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborang pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya." Beliau bersabda: "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada sedekah. Menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi (mensetubuhi) isterimu juga sedekah." Para sahabat bertanya."Wahai Rasulullah, apakah jika seseorang memenuhi kebutuhan syahwatnya itu pun mendatangkan pahala?" Beliau bersabda, "Bagaimana menurutmu jika ia menempatkan pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula bila ia menempatkan pada tempat yang halal, maka ia akan mendapatkan pahala." ['Affan] menyebutkan, "Kalian bersedekah." Ia menambahkan, "Tahlil dan Takbir adalah sedekah, menyuruh pada kebaikan adalah sedekah, demikian juga mencegah kemungkaran dan melakukan persetuhuhan." Telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Mahdi], namun tidak disebutkan nama Abul Aswad."
Musnad Ahmad 20501: Telah menceritakan kepada kami ['Arim] dan ['Affan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Washil] budak Abu Uyainah, dari [Yahya bin 'Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abul 'Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Setiap ruas tulang kalian berkewajiban untuk disedekahi pada setiap harinya, setiap tasbih adalah sedekah, tahlil adalah sedekah, takbir adalah sedekah, tahmid adalah sedekah, menyuruh untuk kebaikan adalah sedekah dan mencegah dari yang munkar adalah sedekah. Dan itu semua bisa kalian dapatkan dengan dua rakaat shalat dluha."
Musnad Ahmad 20502: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepadaku [Abu Husain] dari [Ayyub bin Busyair bin Ka'ab Al 'Adawi] dari [seorang laki-laki] penduduk 'Anzin, ia bertanya pada [Abu Dzar] sewaktu ia mengadakan perjalanan malam dari Syam. Laki-laki itu berkata: "Aku ingin menanyakan padamu satu hadits Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam?" Abu Dzar berkata: "Kalau begitu aku kabarkan padamu suatu yang penting?" Aku menjawab, "Tidak. Aku hanya menanyakan bilakah Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menyalamimu jika kalian bertemu dengan beliau?" Abu Dzar menjawab, "Tidaklah aku bertemu dengan beliau kecuali beliau menyalamiku. Suatu hari pernah seseorang diutus untuk menemuiku namun aku tidak ada di rumah, ketika sampai aku dikabari bahwa utusan beliau telah datang, maka aku pun pergi menemui beliau, sedang berada di atas ranjang dan menyambutku dengan sambutan yang sebaik-baiknya."
Musnad Ahmad 20503: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: Aku mendengar [Abu 'Imran Al Jauni] menceritakan dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, "Wahai Rasulullah, seseorang beramal untuk dirinya sendiri lalu ia dicintai oleh manusia (karena amalnya)?" Beliau menjawab: "Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi orang-orang beriman."
Musnad Ahmad 20504: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ayyub] dari [Abu 'Aliyah Al Barra'] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, apa yang akan kamu lakukan jika kamu berada pada suatu kaum yang mereka mengakhirkan waktu shalatnya?" Abu Dzar berkata: "Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Shalatlah tepat pada waktunya, jika kamu mendapati mereka belum shalat, maka shalatlah kembali bersama mereka dan jangan kamu katakan, 'aku telah shalat jadi aku tidak ingin shalat lagi'."
Musnad Ahmad 20505: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Budail bin Maisarah] berkata: aku mendengar [Abu 'Aliyah Al Barra'] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar], bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam menepuk pahanya dan bersabda: "Bagaimana sikapmu bila engkau berada pada suatu kaum yang mereka mengakhirkan waktu shalatnya?" Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Shalatlah tepat pada waktunya, lalu bangkitlah jika kamu masih di dalam masjid, dan shalatlah kembali bersama mereka."
Musnad Ahmad 20506: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari seorang laki-laki bani Tsaqif yang biasa disebut dengan [Fulan bin Abdul Wahid] ia berkata: saya mendengar [Abu Mujib] berkata: " [Abu Dzar] bertemu dengan Abu Hurairah, dan aku lihat ia berkata: "Gagang pedang Nabi terbuat dari perak, kemudian beliau melarangnya." Abu Dzar berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak seorang pun dari manusia, atau Beliau bersabda: "Tidak ada seorangpun yang menggunakan emas dan perak melainkan ia akan disetrika dengannya."
Musnad Ahmad 20507: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] berkata: Aku mendengar [Sulaiman bin Mushir] dari [Kharasyah bin Hurr] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tiga golongan manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dilihat dan tidak disucikan, dan bagi mereka siksa yang pedih: orang-orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, orang yang menurunkan kain di bawah mata kaki dan pedagang yang menjual dagangan dengan sumpah palsu."
Musnad Ahmad 20508: Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abul 'Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] berkata: ia berkata: "Dikatakan, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka!. Nabi bersabda: "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bersedekah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan isterinya) adalah sedekah." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya ia akan mendapat pahala?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Apa pendapat kalian jika ia menempatkannya kepada sesuatu yang haram, apakah ia berdosa?" Para sahabat menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, maka ia akan mendapat pahala."
Musnad Ahmad 20509: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Muwarriq] dari [Abu Dzarr] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa saja dari pembantu kalian yang taat kepada kalian maka berilah dia makan dari apa yang kalian makan dan berilah dia pakaian dari apa yang kalian pakai. Barangsiapa (dari mereka) yang tidak taat kepada kalian maka juallah dan janganlah kalian menyiksa makhluk Allah Azza Wa Jalla."
Musnad Ahmad 20510: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] telah menceritakan kepada kami Ali -yaitu Ibnu Mubarak- dari [Yahya] dari [Zaid bin Salaam] dari [Abu Salam], [Abu Dzar] berkata: "Setiap hari dimana matahari terbit setiap jiwa harus disedekahi." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dari mana aku bersedekah padahal aku tidak memiliki harta?" Beliau bersabda: "Sungguh di antara pintu sedekah adalah mengucapkan takbir, tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar. Engkau menyuruh pada kebaikan, mencegah perbuatan mungkar, menyingkirkan duri, tulang dan batu dari jalan yang dilalui manusia, menunjuki jalan orang yang buta, engkau memperdengarkan orang yang tuli dan bisu hingga ia menjadi faham, menunjuki orang yang tersesat karena suatu keperluan yang engkau mengetahui tempatnya, memberi minum orang yang kehausan, dan membantu mengangkat beban orang yang lemah. Maka semua itu adalah pintu-pintu sedekah, dari kamu dan untuk kamu, bahkan persetubuhanmu terhadap isterimu adalah berpahala." Abu Dzar bertanya, "Bagaimana bisa aku mendapat pahala dari syahwatku?" Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Bagaimana menurutmu jika kamu mempunyai seorang anak, ia telah sampai pada umur baligh dan engaku mengharap kebaikannya, apakah engkau akan mengharap pahala jika ia meninggal?" Aku menjawab, "Ya." Beliau melanjutkan: "Engkaulah yang membuatnya, bahkan Allah yang mencipta, engkau menunjukinya, padahal Allah-lah yang memberinya petunjuk, engkau memberinya makan, padahal Allah-lah yang memberinya rezeki, demikian juga bila engkau meletakkannya pada yang halal dan menjauhkan ia dari yang haram, bila Allah berkehendak maka Allah hidupkan, dan bila Allah berkehendak maka Allah akan matikan, dan engkau mendapat pahala."
Musnad Ahmad 20511: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Na'amah] dari [Al Ahnaf bin Qais] berkata: "Aku datang ke Madinah dan berharap pemberian dari Utsman bin 'Affan, maka akupun duduk di antara halaqah orang-orang Quraisy. Lalu datanglah seorang laki-laki memakai kain surban yang dilipat dikepalanya, laki-laki itu mengatakan, "Berilah kabar gembira bagi siapa saja yang menimbun hartanya bahwa ia akan di setrika di dahi, punggung dan lambung mereka." Lalu laki-laki itu mundur ke belakang tiang dan shalat dua rakaat. Aku bertanya, "Siapa ini?" lantas ada yang menjawab, "Ia Abu Dzar." Maka aku pun bertanya kepadanya, "Apa yang kau serukan kepada mereka seperti yang aku dengar tadi? ' Abu Dzar menjawab, "Sungguh aku tidak mengatakan kepada mereka kecuali apa yang telah mereka dengar sendiri dari Nabi mereka shallallahu 'alaihi wa sallam." Aku berkata: "Semoga Allah merahmatimu, sungguh aku telah mengambil pemberian dari Umar, bagaimana pendapatmu?" Abu Dzar menjawab, "Ambilah, pada hari ini ada pertolongan dan ia hampir menjadi hutang, apabila dia adalah hutang maka bayarkanlah!" Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Na'amah As Sa'di] ia sebutkan sanad dan maknanya kecuali perkataan, 'Kecuali apa yang mereka dengar dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam …dan aku tidak melihat 'Affan kecuali ia bimbang, dan ia sependapat dengan hadits Abul Asyhab, karena 'Affan telah menambahkannya dan itu tidak ada pada kami."
Musnad Ahmad 20512: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syimr bin 'Athiyyah] dari [Guru-gurunya] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat? ' Beliau bersabda: "Kalau engkau berbuat jelek maka ikutilah dengan kebaikan hingga ia bisa menghapuskannya." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah 'Laa Ilaaha Illallah' itu bagian dari kebaikan?" Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Bahkan sebaik-baik kebaikan."
Musnad Ahmad 20513: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Barangsiapa beramal dengan satu kebaikan maka baginya sepuluh kebaikan yang semisalnya atau Aku akan menambahkannya. Barangsiapa melakukan satu kejelekan maka balasannya adalah yang semisal atau Aku akan mengampuninya. Barangsiapa melakukan dosa sepenuh bumi lalu ia menemui-Ku dalam keadaan tidak mensekutukan Aku dengan sesuatupun, maka Aku akan memberikan padanya ampunan sebesar itu pula, siapa yang mendekatkan dirinya pada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekatinya satu hasta, siapa yang mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekatinya satu depa. Dan siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari."
Musnad Ahmad 20514: Telah menceritakan kepada kami [Abnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Al Ajlah] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Abul Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sebaik-baik untuk merubah warna uban adalah Al hina (inai) dan Al Katam (sejenis tumbuhan)."
Musnad Ahmad 20515: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Rustum] dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzarr] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzarr, sungguh akan datang para pemimpin yang mengakhirkan shalat dari waktunya, bila engkau mendapatkannya maka shalatlah tepat pada waktunya, seakan beliau bersabda: "Walau di atas kendaraanmu, lalu datangilah mereka, bila engkau mendapatkannya telah shalat maka engkau telah melaksanakan shalat, tetapi bila mereka belum shalat maka shalatlah bersama mereka agar menjadi tamabahan bagimu."
Musnad Ahmad 20516: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku sampai ke hadapan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam saat beliau sedang duduk di naungan Ka'bah, ketika beliau melihatku, beliau mendatangiku dan bersabda: "Demi Rabb pemilik Ka'bah, mereka adalah orang-orang yang merugi." Aku bertanya, "Demi ayah dan ibuku, terangkan padaku siapa mereka, jangan-jangan aku termasuk golongan mereka!" Beliau bersabda: "(Mereka adalah) orang yang berharta banyak, kecuali orang yang berkata seperti ini."-beliau lalu mendemontrasikan dengan kedua tangannya dengan memberikan satu genggam ke kanan dan ke kirinya-. Abu Dzar berkata: "Kemudian beliau bersabda: "Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah salah seorang di antara kalian mati lalu meninggalkan unta, sapi dan kambingnya sedang ia belum mengeluarkan zakatnya, maka pada pada hari kiamat hewan-hewan itu akan datang dalam keadaan lebih besar dan lebih gemuk dari sebelumnya, mereka akan menanduk pemiliknya dengan tanduk-tanduknya dan menginjak-injak dengan telapak kaki kakinya. Setiap kali yang lain telah selesai, datang lagi yang pertama hingga Allah selesai menyelesaikan seluruh urusan para hamba-Nya."
Musnad Ahmad 20517: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sungguh aku mengetahui akhir dari penduduk Neraka yang keluar darinya dan penduduk Surga yang terakhir masuk Surga. Maka didatangkanlah seseorang dan dikatakan padanya, 'Timbang dosa besar dan hitung dosa kecilnya! ' Lalu dikatakan padanya, 'Engkau telah berbuat begini pada hari ini dan ini, dan beramal begini dan pada hari ini dan ini.' Lalu ia menjawab, 'Wahai Rabbku, aku telah mengetahui sesuatu yang aku tidak pernah melihatnya di sini." Abu Dzar berkata: "Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Beliau bersabda: "Lalu dikatakan padanya: 'Sungguh bagimu segala tempat kejelekan menjadi kebaikan'."
Musnad Ahmad 20518: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahab] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, angkat pandangamu dan lihatlah siapa orang yang paling tinggi setatus sosialnya di masjid yang kamu tahu." Maka Abu Dzar berkata: "Aku lalu melihatnya, dan ternyata ada seorang laki-laki yang mengenakan pakaian bagus." Zaid berkata: "Abu Dzar lantas berkata: "Ini orangnya." Beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, angkat pandanganmu dan lihatlah siapa orang yang paling rendah setatus sosialnya di masjid yang kamu tahu!" Maka akupun melihatnya, dan ternyata ada seorang laki-laki yang mengenakan pakaiajn kumal dan usang." Zaid berkata: "Abu Dzar lalu berkata: "Ini orangnya." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam kemudian bersabda: "Demi Dzat yang aku berada di tangan-Nya, (orang berpakaian usang) ini lebih utama di sisi Allah di hari kiamat dari seluruh bumi."
Musnad Ahmad 20519: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepadaku [Abu Shalih] dari [seorang laki-laki] bani Asad, dari [Abu Dzar] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Umatku yang paling aku cintai adalah sekelompok kaum yang datang setelah masaku, salah seorang dari mereka berkeinginan untuk memberikan keluarga dan hartaya, dan ia melihatku."
Musnad Ahmad 20520: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Qudamah bin Abdullah] telah menceritakan kepadaku [Jasrah binti Dajajah], bahwasanya ia pergi melaksanakan umrah, sesampainya di Rabadzah, ia mendengar [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bangun di suatu malam untuk menunaikan shalat Isya bersama manusia, lalu datanglah beberapa sahabatnya yang tertinggal shalat, ketika beliau melihatnya, beliau pergi menuju kendaraannya, hingga ketika manusia bubar beliau kembali ke tempatnya semula. Beliau kemudian mengerjakan shalat lagi, aku datang dan berdiri di belakangnya, lalu beliau mengisyaratkan padaku untuk berdiri di sebelah kanannya, aku pun bergeser ke sebelah kanan beliau. Setelah itu datang pula Ibnu Mas'ud, ia berdiri di belakang aku dan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lalu beliau mengisyaratkannya untuk pindah di sebelah kiri beliau, hingga kami shalat bertiga sendiri-sendiri, akhirnya beliau membaca ayat-ayat Al Qur`an atas izin Allah hingga berulang-ulang sampai tiba waktu subuh. Pagi pun tiba, aku memberi isyarat pada Ibnu Mas'ud agar ia menanyakan kepada beliau kenapa semalam beliau berlaku seperti itu. Ibnu Mas'ud pun berisyarat dengan tangannya seraya berkata: "Aku tidak akan menanyakan sesuatu padanya hingga ia ceritakan padaku." Aku pun berkata: "Bapak dan ibuku sebagai tebusanmu! Engkau berdiri dan membaca Al Qur`an, bila sebagian kami melakukannya tentu kami akan marah kepadanya." Beliau lalu menjawab: "Aku berdoa untuk umatku." Lalu aku bertanya, "Lalu apa balasannya?" Beliau menjawab: "Aku diberi jawaban bahwa sekiranya mereka memperhatikannya niscaya mereka akan meninggalkan shalat." Abu Dzar berkata: "Bolehkan aku sampaikan berita gembira ini kepada manusia?" Beliau menjawab: "Tentu." Maka aku segera bergeser dari tempatku sejauh tiga lemparan batu.' Umar lantas berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh bila engkau mengutusnya untuk menyampaikan hal ini kepada orang-orang tentu mereka akan malas beramal." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyeru agar Abu Dzar kembali, maka ia pun kembali. Ayat itu adalah: '(Jika Engkau menyiksa mereka, Maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana).' (Qs. Al Maidah: 188). Telah menceritakan kepada kami [Marwan] telah menceritakan kepada kami [Qudamah Al Bakri] lalu ia menyebutkan semisalnya. Ia sebutkan, "Mereka akan meninggalkan ibadah."
Musnad Ahmad 20521: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Suwaid bin Qais] dari [Mu'awiyah bin Hudaij] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada satupun kuda Arab kecuali pada setiap harinya ia akan diberi izin untuk memohon dengan dua permohonan, ia memohon, 'Ya Allah, Engkau telah menyerahkan (kepemilikanku) kepada anak Adam, maka jadikanlah aku termasuk sesuatu yang paling ia suaki dari keluarga dan hartanya', atau 'yang paling ia cintai dari keluarga dan hartanya'." Abu Abdurrahman berkata: Ayahku berkata: [Amr bin Harits] menyelisihinya, ia menyebutkan: dari [Yazid] dari [Abdurrahman bin Syimasyah], dan [Laits] juga berkata dari [Abu Syimasyah]."
Musnad Ahmad 20522: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abdullah bin Syaqiq] berkata: "Aku bertanya pada [Abu Dzar], "Sekiranya aku dapat melihat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentu aku akan menanyakannya." Abu Dzar bertanya, "Tentang apa?" Aku menjawab, "Aku akan menanyakan apakah Muhammad telah melihat Rabb-nya?" Abu Dzar berkata: "Aku pernah menanyakannya dan beliau menjawab: "Aku melihat cahaya."
Musnad Ahmad 20523: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ikrimah bin Ammar] telah menceritakan kepadaku [Abu Zumail Simak Al Hanafi] telah menceritakan kepadaku [Malik bin Martsad bin Abdullah Az Zimani] telah menceritakan kepadaku bapakku Martsad ia berkata: "Saya bertanya kepada [Abu Dzar], 'Saya tanyakan 'Apakah kamu pernah bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentang Lailatul Qodar? ' Abu Dzar menjawab, "Saya adalah orang yang paling banyak bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentang hal itu." Abu Dzar melanjutkan perkataannya, "Saya berkata: 'Wahai Rasulullah, beritahu saya tetang lailaitul qodar, apakah dia terjadi di bulan Ramadan atau di selainnya? ' Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 'Bahkan dia terjadi di bulan Ramadan.' Abu Dzar melanjutkan, "Aku lalu berkata: 'Apakah malam itu hanya ada bersama para Nabi, sehingga ketika mereka semua meninggal malam itu diangkat oleh Allah? Atau itu berlakuk hingga datang hari kiamat? ' Beliau bersabda: "Bahkan ia sampai hari kiamat." Aku bertanya, 'Di hari keberapa Ramadan? ' Beliau bersabda: "Carilah dengan sungguh-sungguh di sepuluh awal atau di sepuluh hari terakhir." Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menceritakannya sedang aku lupa, aku pun menanyakannya lagi, 'Wahai Rasulullah, di sepuluh hari yang mana? ' Beliau bersabda: "Carilah di sepuluh hari yang terakhir, dan janganlah kamu menanyakannya kepadaku lagi setelah ini." Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bercerita dan terus bercerita, hingga aku lupa pun lagi. Aku lalu bertanya kembali, 'Wahai Rasululah, aku bersumpah kepadamu atas hakku kepadamu tentang apa yang engkau kabarkan kepadaku, di sepuluh hari yang mana? ' Beliau pun marah kepadaku dengan marah yang belum pernah aku dapatkan selama aku menemani beliau, beliau bersabda: "Carilah di tujuh hari yang terakhir, jangan kau tanyakan sesuatu lagi setelahnya."
Musnad Ahmad 20524: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] bahwa [Abu Murrawih Al Ghifari] mengakabkan kepadanya bahwa [Abu Dzar] mengakabarkan padanya, bahwa ia pernah bertanya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, "Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama?" Beliau bersabda: "Iman pada Allah dan berjihad di jalan-Nya." Ia bertanya lagi, "Budak bagaimanakah yang paling utama?" Beliau menjawab: "Yang paling mahal dan banyak manfaat buat si empunya." Ia bertanya lagi, "Bagaimana jika aku tidak mengerjakannya (karena tidak punya)?" Beliau menjawab: "Engkau membantu orang yang sedang bekerja atau orang bodoh yang tidak bisa bekerja." Ia bertanya lagi, "Bagaiaman jika aku ini lemah?" Beliau bersabda: "Jauhkan perbuatan jelek, maka itu adalah sedekah bagimu."
Musnad Ahmad 20525: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] ia berkata: "Ketika [Abu Dzar] tiba di hadapan Utsman bin Affan dari Syam, ia langsung berkata: "Kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan padaku dengan tiga hal: dengar dan taatlah walau kepada seorang budak yang cacat inderanya, jika engkau masak maka perbanyaklah airnya, lalu lihatlah tetanggamu, lantas berilah mereka sesuatu dari masakanmu itu dengan baik, dan shalatlah tepat pada waktunya: jika engkau dapati imam telah shalat maka engkau telah menjaga shalatmu, namun jika imam belum shalat maka itu akan menjadi pahala sunahmu."
Musnad Ahmad 20526: Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Ziyad] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Keponakan Abu Dzar] dari Abu Dzar berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa minum minuman keras maka Allah tiada menerima shalatnya hingga empat puluh malam, bila ia bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya, jika ia mengulanginya lagi maka Allah tetap akan menerima taubatnya, aku tidak tahu pada kali ketiga atau keempatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau ia melakukannya lagi maka Allah akan meminuminya dengan keringat ahli neraka." Para sahabat pun bertanya, "Apa itu wahai Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam?" Beliau menjawab: "Yaitu nanah dan darah penduduk neraka."
Musnad Ahmad 20527: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Risydin] -yaitu Ibnu Sa'ad- telah menceritakan kepadaku [Amru bin Al Harits] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Risydin] dari [Salim bin Ghailan At Tujibi] ia menceritakannya bahwa [Sulaiman bin Abu Utsman] menceritakan dari [Hatim bin Adi atau Adi bin Hatim Al Himshi] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, 'Aku ingin bermalam bersamamu dan shalat denganmu.' Beliau menjawab: "Engkau tidak akan mampu seperti shalatku." Lalu beliau berdiri untuk mandi dan mengenakan pakaian dan akupun berusaha mengikuti beliau dan mandi dan melakukan seperti beliau. Beliaupun shalat dan aku mengikutinya hingga kepalaku berkali-kali membentur tembok karena lamanya beliau shalat. Kemudian Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat subuh, beliau bertanya: "Apakah engkau telah melakukannya?" Bilal menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Wahai Bilal, kumandangkanlah adzan di waktu subuh telah nampak di langit, dan itu bukanlah waktu subuh (shalat fajar subuh), subuh itu kalau sudah nampak.' Lalu beliau menyuruh kami untuk sahur dan beliupun sahur."
Musnad Ahmad 20528: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyir] dari [Thalaq bin Habib] dari [Busyair bin Ka'ab Al 'Adawi] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Apakah engkau mau simpanan dari simpanan surga?" Aku menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI (Tiada daya dan upaya kecuali karena Allah)."
Musnad Ahmad 20529: Telah mencertakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami ['Amir Al Ahwal] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Ma'di Karib] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau meriwayatkan dari Rabbnya Azza Wa Jalla bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman: 'Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun pada-Ku niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula. Dan kaluapun kalian tahu kesalahan itu memenuihi langit kemudian engkau menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun, dan kalian memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni tanpa memperdulikan dosa kalian." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Ghailan bin Jarir] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Ma'di Karib] dari [Abu Dzar] dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dengan lafadz yang semisalnya."
Musnad Ahmad 20530: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Luhai'ah] dari [Salim bin Ghailan] dari [Sulaiman bin Abu Utsman] dari [Adi bin Hatim Al Himshi] dari [Abu Dzar] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda pada Bilal: "Wahai Bilal, kalau subuh telah beranjak ke langit maka itu bukanlah subuh, subuh itu nampak seperti ini, " lalu beliau menyuruh untuk sahur dan beliau pun sahur seraya bersabda: "Umatku akan selalu dalam kebaikan selama mengakhirkan sahur dan mempercepat berbuka."
Musnad Ahmad 20531: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] ia berkata: [Abdullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Az Zuhri] ia berkata: Aku mendengar [Abu Ahwash] budak bani Laits menceritakan pada kami di suatu majelis Ibnu Musayyib, sementara saat itu Ibnu Musayyib sedang duduk. Bahwasanya ia pernah mendengar [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Allah akan selalu menghadap ke hambanya dalam shalat selama hambanya tidak membuang pandangannya, apabila ia melirik maka Allah pergi darinya."
Musnad Ahmad 20532: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Shafwan] adari [Abul Yaman] dan [Abu Mutsanna] bahwa [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam membai'at kami sebanyak lima kali dan menyumpah kami sebanyak tujuh kali, dan mempersaksikan Allah atasku sebanyak sembilan kali untuk tidak takut pada siapa saja yang menghina." Abu Mutsanna berkata: "Abu Dzar berkata: "Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam memanggilku dan bersabda: "Apakah engkau berbaiat untuk mengharapkan surga?" Aku menjawab, "Ya, " dan aku mengulurkan tangaku. Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam lalu bersabda memberi persyaratan kepadaku: "Janganlah kamu meminta sesuatu pun kepada manusia." Aku lantas menjawab, "Ya." Beliau melanjutkan: "Meskipun itu cambukmu, jika jatuh maka turun dan ambillah sendiri."
Musnad Ahmad 20533: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin 'Amru] dari [Syuraih bin Ubaid Al Hadlrami] mengulang-ulangnya dari [Abu Dzar] bahwa ia berkata: "Pada sepuluh hari yang terakhir (bulan Ramadan) Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam beri'tikaf di masjid, maka ketika beliau melaksanakan shalat asar di hari ke dua puluh dua, beliau bersabda: 'Kami akan laksanakan shalat malam insya Allah, siapa saja dari kalian yang hendak bangun maka bangunlah di malam dua puluh tiga.' Nabi pun melaksanakannya dengan berjama'ah setlah shalat isya` hingga sepertiga malam, setelah itu beliau berlalu. Pada malam dua puluh empat beliau tidak melaksanakan shalat malam dan tidak bangun. Pada malam ke dua puluh lima, yakni pada hari kedua puluh empat, setelah melaksanakan shalat asar beliau berdiri dan bersabda: "Kita akan bangun di malam ini -yaitu malam kedua puluh lima- insya Allah, siapa saja yang hendak bangun maka bangunlah." Beliau pun bangun dan shalat bersama manusia hingga sepertiga malam. Pada malam dua puluh enam beliau tidak melaksanakan shalat malam dan tidak bangun, dan setelah melaksanakan shalat asar di hari kedua puluh enam, beliau berdiri dan bersabda bersabda: "Kita akan bangun di malam ini -yaitu malam kedua puluh tujuh- insya Allah, siapa saja yang hendak bangun maka bangunlah." Abu Dzar berkata: "Kami pun bersabar dan berusaha untuk bisa bangun, lalu kami shalat bersama beliau sepertiga malam. Kemdian beliau masuk ke dalam bilik yang ada di dalam masjid, maka aku pun berkata: 'Wahai Rasulullah, kami sangat berkeinginan agar engkau shalat bersama kami hingga datang waktu subuh.' Beliau menjawab: "Wahai Abu Dzar, sungguh bila engkau melaksanakan shalat hingga selesai bersama imam, maka engkau akan ditulis melaksanakan shalat semalam suntuk." Demikian riwayat 'Abdurrahman.
Musnad Ahmad 20534: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Muahmmad] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Abdurrahman bin Marwan] dari [Huzail bin Syurahbil] dari [Abu Dzar], bahwa ketika Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam sedang duduk-duduk, ada dua ekor kambing berada di sisi beliau saling beradu tanduk satu sama lainnya hingga membuat beliau tertawa. Lalu ada yang bertanya, "Apa yang menyebabkanmu tertawa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Demi yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh ia akan di kisahkan di hari kiamat."
Musnad Ahmad 20535: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Huyay bin Abdullah] bahwa [Abu Katsir] budak Bani Hasyim, menceritakan bahwa ia mendengar [Abu Dzar Al Ghifari] sahabat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam berkata: "Ada beberapa kalimat yang barangsiapa mengucapkannya setelah selesai shalat: 'ALLAHU AKBAR, SUBHAANALLAH, WAL HAMDULILLAH, WALAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI (Allah Maha besar, Maha suci Allah, puji syukur kepada Allah, dan tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya dan tiada daya upaya kecuali karena Allah) ', maka andai dosanya seperti buih di lautan niscaya ia akan menghapusnya." Ayahku berkata: "Ia tidak memarfu'kannya."
Musnad Ahmad 20536: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Harits bin Yazid] ia berkata: Aku mendengar [Ibnu Hujairah Asy Syaikh] berkata: " [Seseorang] yang mendengar dari dari [Abu Dzar] mengabarkan kepadaku, bahwa ia berkata: "Pada suatu malam aku menyendiri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga waktu subuh, lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, berilah aku perintah (jabatan)! ' Beliau menjawab: "Sungguh, itu adalah amanah, kehinaan dan penyesalan di hari kiamat kecuali bagi orang yang mengambil sesuai dengan haknya, lalu menunaikan apa yang ada padanya."
Musnad Ahmad 20537: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Habib] bahwa [Abu Salim Al Jaisyani] mendatangi Abu Umayah dari rumahnya, ia berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka hendaklah ia datang ke rumahnya dan kabarkan kepadanya bahwa ia mencintainya karena Allah Azza Wa Jalla, 'aku mencintaimu maka aku datang ke rumahmu'."
Musnad Ahmad 20538: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Walid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Muwarriq Al 'Ijli] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Budakmu yang taat padamu maka berilah makanan sebagaimana kamu makan dan berilah pakaian sebagaimana kamu berpakaian, sedang yang tidak mentaatimu maka jualah, dan jangan menganiaya makhluk Allah."
Musnad Ahmad 20539: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Ibrahim bin Muhajir] dari [Mujahid] dari [Muwariq] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Aku menyaksikan apa yang kalian tidak melihatnya, aku juga mendengar apa yang kalian tidak dengar: langit bersuara dan bergemuruh, dan ia berhak untuk bersuara dan bergemuruh. Tidak ada satu tempat pun di seukuran empat jari tangan kecuali padanya ada malaikat yang sujud. Sekiranya kalian tahu apa yang aku tahu, maka kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis, kalian tidak akan bersenang-senang dengan para wanita di atas ranjang-ranjang, dan kalian akan keluar menuju ke lereng-lereng tinggi untuk mengharap kepada Allah." Abu Dzar berkata: "Demi Allah aku lebih suka untuk menjadi sebatang pohon yang dipotong."
Musnad Ahmad 20540: Telah menceritakan kepada kami [Hakam bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Rijal Al Madani] telah mengabarkan kepada kami [Umar] mantan budak Ghufrah, dari [Ibnu Ka'ab] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, ia berkata: "Kekasihku telah mewasiatiku dengan lima hal: (yaitu agar) aku mengasihi orang miskin dan mau duduk bersama mereka, memandang orang yang di bawahku dan tidak memandang yang di atasku, aku menyambung tali silaturahim walau dijauhi, agar aku mengatakan yang hak walau itu pahit, dan agar aku selalu mengucap LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan perantara Allah)." Maula Ghufrah berkata: "Aku tidak tahu yang terabaikan dari lima hal itu kecuali ini, yaitu ucapan kami 'LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH." Abu Abdurrahman berkata: "Aku mendengranya dari [Hakam bin Musa], dan ia mengatakan dari [Muhammad bin Ka'ab] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam seperti itu."
Musnad Ahmad 20541: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far] - telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Abu Harmalah] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abu Dzar] berkata: "Kekasihku mewasiatkan padaku dengan tiga hal yang aku tidak akan meninggalkannya selama-lamanya, beliau memberiku wasiat agar melaksanakan shalat dluha, shalat witir sebelum tidur dan puasa tiga hari pada setiap bulannya."
Musnad Ahmad 20542: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Abu Amir Al Khazaz] dari [Abu Imran Al JAuni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Jangan sekali-kali engkau meremehkan kebaikan sedikit pun, jika engkau tidak mendapatkan sesuatu pun (untuk sedekah), maka temuilah saudaramu dengan wajah yang ceria."
Musnad Ahmad 20543: Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] ia berkata: Aku mendengar [Harmalah] menceritakan dari [Abdurrahman bin Syimamah] dari [Abu Bashrah] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sungguh kalian akan menaklukan Mesir, negeri yang disebut dengan qirath, bila kalian berhasil menaklukannya maka berbuat baiklah kepada penduduknya karena mereka sebuah penduduk yang menjalin jaminan keaamanan dan mempunyai hubungan kekerabatan, atau ia mengatakan dengan redaksi -penduduk yang menjalin jaminan keamanan dan mempunyai hubungan persedarahan-, bila kalian mendapatkan dua orang yang berselisih di sebuah lokasi berbata, maka menyingkirlah daripadanya." Abu Dzar berkata: "Lalu aku melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya Rabi'ah bertengkar di tempat itu lalu aku menyingkir daripadanya." Ia (perawi) Berkata: dan telah menceritakannya kepada kami [Harun] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah menceritakan kepada kami [Harmalah] dari [Abdurrahman bin Syimasah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] menyebutkan maknanya."
Musnad Ahmad 20544: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Makhul] dari Ibnu Abi Nu'aim menceritakannya dari [Usamah bin Sulaiman] bahwa [Abu Dzar] menceritakan pada mereka, bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah senantiasa menerima taubat hamba atau mengampuninya hingga tertutup oleh hijab." Mereka bertanya, "Apa itu hijab?" Beliau bersabda: "Ia mati dalam kesyirikan."
Musnad Ahmad 20545: Telahmenceritakan kepada kami [Zaid bin Hubbab] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Tsauban] dari [Ayahnya] dari [Makhul] dari [Umar bin Nu'aim] dari [Usamah bin Salman] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla benar-benar mengampuni hamba-Nya selama tidak ada penghalangnya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, penghalangnya itu apa?" Beliau bersabda: "Ia mati dalam kesyirikan." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ayyasy] dan [Isham bin Khalid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Tsauban] dari [Ayahnya] dari [Makhul] dari [Umar bin Nu'aim] dari [Usamah bin Salman], [Isham Umar bin Nu'aim Al 'Ansi] berkata bahwa [Abu Dzar] menceritakan kepada mereka, keduanya bertanya, "Wahai Rasulullah, apa penghalangnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla benar-benar mengampuni hamba-Nya… Lalu keduanya menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20546: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dia berkata: [Abu Dzar] pernah berkata: 'Dahulu kami keluar dari suku kami, suku Ghifar. Mereka sering menghalalkan bulan haram, hingga saya, saudara laki-laki saya Unais, dan ibu saya keluar meninggalkan suku kami. Setelah itu, kami tinggal di rumah saudara laki-laki ibu kami (paman). ia memiliki seorang yang kaya dan berwajah tampan. Saudara laki-laki ibu (paman) kami sangatlah menghormati dan memperlakukan kami dengan baik, tetapi akhirnya suku saudara laki-laki ibu kami merasa iri kepada kami. Mereka berkata kepada saudara laki-laki ibu kami: 'Apabila kamu tidak ada di rumah, Unais sering bertengkar dengan keluargamu.' Ketika saudara laki-laki ibu kami datang, ia menceritakan kepada kami apa yang telah dikatakan sukunya tersebut, maka kami pun berpendapat: 'Sesungguhnya paman telah mengotori kebaikan yang telah paman Iimpahkan kepada kami selama ini. OIeh karena itu, sebaiknya kita berpisah saja untuk selama-lamanya.' Kemudian kami mulai menyiapkan perbekalan untuk keberangkatan kami, sementara saudara laki-laki ibu kami terlihat sedih dan mengusap wajahnya yang basah oleh air mata dengan bajunya sambil menangis tersedu-sedu. Akhirnya kami pergi meninggalkan rumah saudara laki-laki ibu kami hingga kami tiba di dekat Makkah. Pada suatu hari Unais meramal-ramal terhadap seseorang yang bersama kami dengan seekor unta. Lalu ia dan ibu kami pergi mendatangi seorang dukun. Ternyata dukun tersebut memuji Unais. Tak lama kemudian, Unais dan ibu kami datang kembali untuk berkumpul dengan kami. Abu Dzar berkata: 'Hai kemenakanku, ketahuilah bahwasanya aku ini telah melaksanakan shalat selama tiga tahun sebelum aku bertemu dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.' Saya (Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya: 'Paman melaksanakan shalat untuk siapa?' Abu Dzar menjawab: 'Aku melaksanakan shalat untuk Allah.' Lalu saya (Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya lagi: 'Lantas paman menghadap ke arah mana ketika shalat?' Abu Dzar menjawab: 'Aku menghadap ke arah yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan aku melaksanakan shalat lsya hingga akhir malam. Lalu aku terbaring seperti orang yang bersembunyi." Ayahku mengatakan: [Abu An Nadlr] mengatakan: [Sulaiman] mengatakan: Seakan-akan aku seperti orang yang bersembunyi, sampai matahari menyinariku.' Unais berkata kepada saya: 'Saya ingin masuk ke kota Makkah. Oleh karena itu, izinkanlah saya pergi hingga aku kembali kepadamu." Lalu Unais berangkat pergi. Ternyata ia terlambat menemuiku. maka saya pun bertanya kepadanya: 'Apa yang telah menghalangimu?' Unais menjawab: 'Saya telah bertemu dengan seorang laki-laki (di kota Makkah) yang menganggap bahwa Allah Azza wa Jalla telah mengutusnya, sepertinya ia juga seagama denganmu.' Saya bertanya kepadanya: 'Bagaimana pendapat orang-orang tentang dirinya?' Unais menjawab: 'Kata orang-orang ia adalah seorang penyair, seorang tukang sihir, dan seorang dukun.' Sedangkan Unais sendiri adalah seorang penyair. Unais berkata: 'Saya pernah mendengar mantera dukun dan tukang ramal, tetapi tidak seperti apa yang dikatakan oleh orang itu. Dan saya sendiri pernah mencoba menyamakan ucapannya itu dengan karya para penyair kenamaan. Tetapi, demi Allah, ucapannya itu bukanlah sebuah syair. Demi Allah, sesungguhnya ucapan orang itu benar, dan merekalah yang telah berdusta.' Kemudian Abu Dzar berkata: 'Apakah kamu mengizinkanku pergi untuk dapat melihat orang yang kamu sebutkan tadi!' dia menjawab: "Ya, tetapi waspadalah kamu dengan penduduk Makkah, sebab mereka tidak menyukai dan sangat membencinya." 'Affan mengatakan dengan redaksi 'Syiifu lahu' (membencinya), sementara [Bahz] mengatakan dengan redaksi 'Sabaquu lahu' (jengkel terhadapnya), sedangkan [Abu An Nadlr] mengatakan dengan redaksi 'Syafau lahu' (membencinya)." Abu Dar melanjutkan: Kemudian saya pergi ke Makkah. Lalu saya bertemu dengan salah seorang dari penduduk kota Makkah yang lanjut terlihat lemah dan bertanya: 'Di manakah orang yang kalian anggap telah berpindah agama (Ash-Shabi) itu?' Orang yang saya tanya tadi menuding saya sambil berkata: 'Apa Ash-Shabi?' Lalu orang itu melempari saya dengan tanah liat dan tuIang belulang hingga saya tersungkur dan pingsan. Abu Dzar berkata: 'Beberapa lama kemudian saya bangun dan tersadar seperti patung merah. Kemudian saya mendatangi sumur zamzam untuk membersihkan darah akibat luka-luka lemparan tanah liat dan tulang tersebut. Setelah itu, barulah saya meminum air zam-zam. Setelah itu saya tinggal di rumah anak pamanku selama tiga puluh hari, siang malam tanpa adanya makanan kecuali air zam-zam. OIeh karena itu, tidaklah mengherankan jika kala itu tubuh saya menjadi gemuk dan perut saya agak gendut tanpa adanya rasa lapar. Abu Dzar berkata: 'Pada suatu malam, ketika bulan purnama bersinar, -['Affan] mengatakan dengan redaksi 'Ashkhiyan' (bersinar sangat terang), sementara [Bahz] juga mengatakan dengan redaksi yang sama yaitu 'Ashkhiyan', begitu juga dengan [Abu An Nadlr] - kota Makkah terasa lengang, sepertinya Allah telah menutup telinga penduduk Makkah, ketika itu tak ada seorang pun yang melakukan thawaf di sekitar Ka'bah, kecuali hanya dua orang wanita yang berdoa kepada berhala lsaf dan Nailah. Kedua wanita itu menghampiri saya, lalu saya berkata: 'Nikahi saja salah satu dari dua berhala itu untuk kalian berdua!' Ternyata keduanya marah dan datang menghampiri saya. Lalu saya katakan lagi kepada keduanya: 'Bukankah berhala ini hanya terbuat dari kayu dan saya sendiri pun tidak perlu untuk mengetahui namanya.' Akhirnya kedua wanita itu segera pergi sambil berkata: 'Seandainya saja ada beberapa orang dari kaum kita di sekitar sini, niscaya kita akan meminta bantuan untuk memberi pelajaran kepada laki-laki itu. Tak lama kemudian, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan Abu Bakar yang baru tiba di tempat tersebut, berpapasan dengan dua wanita itu. Rasulullah bertanya kepada kedua wanita tersebut: 'Ada apa dengan kalian berdua?' Kedua wanita itu menjawab: 'Ada orang yang berpindah agama (Ash-Shabi') berdiri di antara Ka'bah dan tirainya.' Selanjutnya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bertanya: 'Apa yang ia katakan kepada kalian berdua?' Keduanya menjawab: 'Orang tersebut berkata kepada kami dengan perkataan yang sangat menyedihkan hati.' Kemudian beliau dan sahabatnya datang dan langsung mencium hajar aswad. Setelah itu, beliau melakukan thawaf.' Abu Dzar melanjutkan: 'Setelah itu aku datang menghampiri beliau. Dan akulah orang yang pertama kali menyapa beliau dengan salam penghormatan Islam, beliau lalu menjawab: ''Alaika wa Rahmatullah, siapakah kamu?' Abu Dzar berkata: aku menjawab: 'Saya berasal dari suku Ghifar.' Kemudian beliau mengayunkan tangannya dan meletakkan di kening beliau, dalam hati aku berkata: 'Mungkin beliau tidak suka karena saya berasal dari suku Ghifar.' Lalu saya ingin memegang tangan beliau, tetapi sahabatnya (Abu Bakar) mencegahnya. Sesungguhnya, ia Iebih tahu tentang Rasulullah daripada saya sendiri. Setelah itu beliau bertanya kepada saya: 'Sejak kapan engkau berada di tempat ini?' Saya menjawab: 'Sudah tiga puluh hari lamanya saya berada di sini.' Beliau bertanya lagi: 'Siapakah yang memberimu makan?' Saya menjawab: 'Tidak ada makanan untuk saya kecuali air zamzam. OIeh karena itulah saya terlihat gemuk dan perut saya sedikit gendut hingga tidak merasa lapar.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Air zam-zam memang penuh dengan keberkahan dan lebih banyak mengandung protein.' Selanjutnya Abu Bakar berkata: 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya makan malam bersamanya.' Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pergi menuju rumahnya dan saya pun turut pula bersama mereka. Abu Bakar membuka rumahnya dan segera mengambilkan anggur Thaif untuk kami. ltulah makanan pertama yang saya santap. Aku pun tinggal beberapa saat, beliau lalu bersabda: 'Sesungguhnya telah dihadapkan kepadaku sebuah negeri yang banyak pohon kurmanya, dan aku mengiranya negeri itu adalah Yatsrib (Madinah). Apakah kamu bersedia untuk menyampaikan ajaranku kepada kaummu? Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan manfaat kepada kaummu melalui usahamu dan memberimu pahala karena penyampaian dakwahmu kepada mereka.' Setelah itu, aku mendatangi Unais. Lalu Unais bertanya kepadanya: 'Apa yang telah kamu lakukan di sana hai Abu Dzar?' Aku menjawab: 'Aku telah masuk Islam dan beriman.' Unais berkata: 'Sebenarnya saya juga tidak membenci ajaran agamamu. Dan ketahuilah, sesungguhnya saya telah masuk Islam dan beriman.' Setelah itu kami mendatangi ibu kami. Ternyata ia juga berkata: 'Sungguh aku menyukai agama kalian. Oleh karena itu, aku pun ingin masuk Islam dan beriman (kepada Allah).' Selanjutnya kami pulang ke kampung halaman kami, yaitu Ghifar, ternyata sebagian dari mereka telah masuk Islam sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah, -[Yazid] mengatakan: Baghdad, sementara sebagian yang lain mengatakan, 'ketika beliau tiba…'. [Bahz] mengatakan: 'saudara-saudara kami telah masuk Islam." Demikianlah yang di katakan oleh [Abu An Nadlr]- Yang menjadi pemimpin mereka kala itu adalah Khufaf bin Aima bin Rahadlah Al Ghifari. Sementara itu, separuh dari suku Ghifar berkata: 'Apabila Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah tiba di Madinah, maka kami baru akan masuk Islam.' Ketika Rasulullah tiba di Madinah, separuh dari mereka akhirnya masuk Islam. Tak lama kemudian suku Aslam datang seraya berkata: 'Ya Rasulullah, saudara-saudara kami (suku Ghifar) telah masuk Islam. Oleh karena itu, kami pun ingin masuk Islam.' Mendengar pernyataan itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: 'Ghifar, semoga Allah mengampuni suku Ghifar dan Aslam, semoga Allah memberikan keselamatan dan kedamaian kepada suku Aslam.' [Bahz] mengatakan dengan redaksi: "Sedangkan yang menjadi pemimpin mereka adalah Ima` bin Rakhshah, sedangkan [Abu An Nadlr] mengatakan: "Ima`" Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Hudbah] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah], lalu dia menyebutkan hadits seperti di atas berikut sanadnya."
Musnad Ahmad 20547: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Irahim] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Syaqiq] ia berkata: Aku berkata pada [Abu Dzar], "Sekiranya aku melihat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentu aku akan menanyakannya." Abu Dzar bertanya, "Engkau akan menanyakan tentang apa?" Abdullah bin Syaqiq menjawab, "Aku akan menanyakan apakah beliau telah melihat Rabb-nya?" Abu Dzar berkata: "Aku pernah menanyakannya dan beliau menjawab: 'Aku melihat cahaya'."
Musnad Ahmad 20548: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Sa'id bin Abu Hasan] dari [Abdullah bin Shamit] ia berkata: "Aku bersama [Abu Dzar] dan ia telah mendapatkan bagiannnya, ia bersama budak perempuannya yang selalu mengurus keperluannya." Sekali waktu ia mengatakan, "Kami memenuhi." Abdullah bin Shamit berkata: "Lalu Abu Dzar masih memiliki beberapa sisa uang -menurutku adalah tujuh-. Kemudian ia memerintahkan budak wanita tersebut untuk membeli sesuatu dengan uang." Aku bertanya, "Wahai Abu Dzar, sekiranya engkau simpan saja uang itu, sehingga engkau bisa gunakan untuk keperluanmu dan juga tamu (jika datang kepadamu)." Abu Dzar menjawab, "Sungguh, kekasihku Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah mewasiatiku, "Siapa saja yang menimbun emas dan perak (harta) maka ia adalah bara api untuknya di hari kiamat hingga ia belanjakan seluruhnya di jalan Allah."
Musnad Ahmad 20549: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Al Jurairi Abu Mas'ud] dari [Abu Abdullah Al Jasri] dari [Ibnu Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya, "WAhai Rasulullah, perkataan apa yang Allah paling sukai?" Beliau menjawab: "Apa yang Allah pilih untuk para malaikat-Nya, yaitu 'Subhaalllah wabihamdihi', engkau ucapkan tiga kali."
Musnad Ahmad 20550: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Aswad bin Syaiban] dari [Yazid Abil A'la] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Syikhir] berkata: telah sampai padaku sebuah hadits dari [Abu Dzar], maka aku lebih suka mendatanginya dan bertemulah aku dengannya, lalu aku katakan padanya, "Wahai Abu Dzar, telah sampai padaku sebuah hadits darimu, aku menyukai untuk langsung bertemu denganmu sehingga aku bisa langsung bertanya kepadamu." Abu Dzar berkata: "Engkau telah menemuiku, maka sekarang bertanyalah kepadaku." Mutharrif berkata: "Aku lalu bertanya, "Telah sampai padaku bahwa engkau berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga golongan yang dicintai Allah Azza Wa Jalla, sedang tiga golongan selainnya dimurkai'?" Abu Dzar menjawab, "Benar, dan aku tidak mungkin berbohong terhadap kekasihku Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam atas tiga hal yang beliau sebutkan." Mutharrif berkata: "Aku bertanya, "Siapa tiga golongan yang Allah mencintainya?" Abu Dzar menjawab, "Seseorang yang berperang di jalan Allah dengan ikhlas dan berharap ridla Allah, lalu ia maju hingga gugur, dan kalian dapatkan dalam Kitabullah: '(Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur) ' (Qs. Ash Shaff: 4). Kedua seseorang yang mendapatkan tetangganya selalu mencaci dan mengganggunya sedang ia tetap bersabar dan berharap Allah akan menghentikannya dengan kematian atau semasa hidupnya. Dan seseorang yang melakukan perjalanan dengan sekelompok kaum hingga terasa lelah dan kantuk mereka, tetapi ia bangun di akhir malam, ia bangun dan shalat." Mutharrif berkata: "Lalu siapa tiga kelompok yang Allah murka padanya?" Abu Dzar menjawab, "Orang-orang yang sombong lagi berbangga diri, dan engkau dapatkan dalam Kitabullah: '(Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri) ' (Qs. Luqman: 18). Orang bakhil yang menyebut-nyebut pemberiannya, serta pedagang atau pembeli yang mengumbar sumpah." Mutharrif berkata: "Wahai Abu Dzar, apa saja yang termasuk harta itu?" Abu Dzar menjawab, "Kambing dan unta." Mutharrif berkata: "Aku menjawab, "Bukan itu yang aku tanyakan, hanyasanya aku menanyakan emas dan perak (timbunan harta)?" Abu Dzar berkata: "Ia tidak boleh menginap dan tidak boleh ada hingga pagi harinya, sebaliknya bila ada di pagi ia harus lenyap di sore hari." Murtharrif berkata: "Wahai Abu Dzar, ada apa antara engaku dengan kawan-kawanmu, bangsa Quraisy?" Ia menjawab, "Demi Allah, aku tiada berharap dunia dari mereka dan aku tidak meminta fatwa dalam urusan agama Allah Tabaraka Wa Ta'ala ini pada mereka, sehingga aku menemui Allah dan Rasul-Nya." Ia mengatakannya hingga tiga kali.
Musnad Ahmad 20551: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Akan ada dari umatku sekelompok dari umatku ciri mereka berkepala botak, ia membaca Al-Qur'an tiada sampai ke kerongkongannya, ia keluar dari agama seperti anak panah meluncur dari busurnya, ia adalah sejelek-jelek pencinptaan dan yang diciptakan."
Musnad Ahmad 20552: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: Aku mendengar [Suwaid bin Murrah] berkata: aku mendengan [Abu Dzarr] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Aku tidak suka memiliki emas segunung uhud, atau Syu'bah menyebutkan, "Aku tidak suka sekiranya aku mempunyai emas sebesar gunung uhud, dan saat meninggal aku menyisakan satu atau setengah dinar kecuali untuk membayar hutang."
Musnad Ahmad 20553: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: Aku mendengar [Muhajir Abu Hasan] menceritakan bahwa ia mendengar [Zaid bin Wahab] menceritakan dari [Abu Dzar], bahwa ia berkata: "Mu`adzin Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengumandangkan adzan shalat zhuhur, lalu beliau bersabda: 'Dinginkan, dinginkan', atau beliau bersabda: 'Tunggu dulu, tunggu dulu.' Beliau melanjutkan: "Sungguh panasnya cuaca yang sangat adalah dari luapan neraka jahannam, bila cuaca menyengat maka tundalah shalat hingga menjadi dingin." Abu Dzar menambahkan, "Sehingga kami melihat bayangan benda yang tinggi."
Musnad Ahmad 20554: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mughirah bin Nu'man] dari [Abdullah bin Yazid bin Aqna'] dari [Ahnaf bin Qais] berkata: "Ketika kami berada dalam suatu majelis, datanglah [Abu Dzar], hingga mereka pun membubarkan diri darinya. Aku pun bertanya, "Kenapa mereka kabur dari hadapanmu?" Ia menjawab, "Aku melarang mereka untuk menimbun harta sebagaimana Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melarang mereka menimbunnya."
Musnad Ahmad 20555: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Suku Aslam, semoga Allah menyelamatkannya. Dan suku Ghifar, semoga Allah Tabaaraka Wa Ta'ala mengampuni mereka."
Musnad Ahmad 20556: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Habib] dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Bertakwalah pada Allah dimana pun kalian berada, dan bergaulilah manusia dengan akhlak yang baik, jika engkau beramal jelek, maka berbuat baiklah niscaya ia akan menghapuskannya."
Musnad Ahmad 20557: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Fithr] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Saam] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menyuruh kami untuk berpuasa pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas (setiap bulannya)."
Musnad Ahmad 20558: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Qudamah bin Abdullah] dari [Jasrah] bahwa ia mendengar dari [Abu Dzar] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengerjakan shalat malam dengan mengulang-ulang bacaan Al-Qur'an."
Musnad Ahmad 20559: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu 'Ajlan] telah menceritakan kepadaku [Sa'ad] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Wadi'ah] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mandi dan bersuci dengan sebaik-baiknya, memakai pakaian yang terbaik, mengusapkan wewangian yang Allah beri atau dengan minyak wangi keluarganya, lalu ia mendatangi Jum'at tanpa ia berbuat sia-sia dan memecah belah antar dua orang, niscaya ia akan diampuni dosanya antara Jum'at itu dengan Jum'at yang akan datang."
Musnad Ahmad 20560: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Musayyab Ats Tsaqafi] dari [Syahr] dari [Abdurrahman bin Ghanm Al Asy'ari] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah berfirman: 'Wahai hamba-Ku kalian semua berdosa kecuali yang Aku maafkan, maka mintalah ampun pada-KU niscaya Aku ampuni, Siapa saja di antara kalian yang mengetahui bila Aku Maha kuasa atas segala ampunan, maka mintalah ampunan dengan kuasa-Ku dan tentulah Aku mengampuninya tanpa memperdulikan dosa-dosanya. Dan sungguh kalian adalah sesat kecuali orang yang Aku tunjuki, oleh itu mintalah petunjuk pada-Ku niscaya Aku akan tunjuki. Dan kalian semua adalah fakir kecuali yang Aku kayakan, mintalah pada-Ku niscaya aku beri ia rezeki. Sekiranya orany yang masih hidup dan orang yang sudah mati dari kalian, yang pertama dicipta atau yang terakhir, yang kering atau yang basah, seluruhnya bertakwa seperti orang yang paling bertakwa di antaramu, maka itu tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun walau seperti sayap nyamuk. Dan apabila mereka semua baik yang telah mati atau yang masih hidup, yang pertama dicipta atau yang terakhir, yang kering atau yang basah, seluruhnya meminta setiap satunya dengan masing-masing masalah yang ia bawa di satu tempat, niscaya Aku berikan setiap mereka atas apa yang mereka pinta tanpa mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali seperti salah seorang kalian melewati tepi laut dan mencelupkan jarum lalu mengangkatnya, karena Aku adalah Maha Pemberi, Mulia lagi Mengetahui, Aku melakukan ap yang Aku kehendaki, pemberian dan siksa adalah ketetapan-Ku, dan jika Aku menghendaki seuatu maka Aku cukup mengatakan 'Jadi', maka jadilah ia."
Musnad Ahmad 20561: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Muhammad bin Ubaid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] berkata: [Abu Dzar] berkata: "Ketika aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di masjid saat matahari sedang terik, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, kemana matahari itu pergi?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang mengetahuinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh ia berputar hingga ia sujud di hadapan Rabb-Nya Azza Wa Jalla, lalu ia mohon izin dan Allah mengizinkanya dan seakan dikatakan padanya: 'Kembalilah ke tempat engkau datang', lalu ia terbit dari tempatnya dan itulah porosnya." Muhammad berkata: "Kemudian Rasulullah membacakan ayat: '(Dan mataharipun berputar pada porosnya) ' (Qs. Yunus: 38).
Musnad Ahmad 20562: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Makhul] dari [Ghudlaif bin Al Harits] berkata: "Aku melewati Umar yang saat itu sedang bersama beberapa orang sahabatnya, lalu salah seorang di antara mereka mendatangiku dan berkata: "Wahai anak muda, do'akan aku dengan kebaikan semoga Allah memberkahimu." Aku bertanya, "Siapa engkau, semoga Allah merahmatimu?" orang itu menjawab, "Aku [Abu Dzar]." Ghudlaif berkata: "Semoga Allah mengampunimu, engkau lebih berhak. Aku mendengar Umar mengatakan, 'Sebaik-baik pemuda…', dan aku juga mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla meletakkan kebenaran pada lisan Umar dengan ia mengatakannya."
Musnad Ahmad 20563: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentang firman Allah: '(Matahari berputar sesuai sumbunya) ' (Qs. Yunus: 38). Beliau bersabda: "Sumbunya ada di bawah 'Arasy."
Musnad Ahmad 20564: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ali bin Mudrik] dari [Kharasyah bin Al Hurr] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tiga golongan manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dilihat, tidak disucikan dan pada di hari kiamat akan mendapatkan siksa yang pedih: orang yang menurunkan kain di bawah mata kaki, orang-orang yang mengungkit pemberiannya dan pedagang yang menjual dagangan dengan sumpah palsu."
Musnad Ahmad 20565: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Jabir] dari [Tsabit bin Sa'ad] atau Sa'id dari [Abu Dzar] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam merajam seorang wanita, lalu beliau menyuruhku untuk menggali lubang hingga sebatas pusarku."
Musnad Ahmad 20566: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] telah memberitakan kepada kami [Abu Umar Ad Dimasyqi] dari [Ubaid bin Khasykhasy] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berada di masjid, aku pun duduk dan beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, sudahkah engkau shalat?" Aku menjawab, "Belum." Beliau bersabda: "Berdiri dan shalatlah!" Aku pun berdiri shalat, lalu aku menemui beliau lagi dan duduk, beliau bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, berlindunglah pada Allah dari gangguan setan manusia dan jin." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ada setan dari manusia?" Beliau menjawab: "Ya." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan shalat?" Beliau menjawab: "Dia adalah sebaik-baik tempat, siapa yang menginginkannya sedikitkanlah, dan siapa yang ingin perbanyaklah." Aku bertanya, "Bagaimana dengan puasa?" Beliau menjawab: "Dia adalah kewajiban yang penuh dengan pahala." Aku bertanya lagi, "Bagaimana dengan sedekah?." Beliau menjawab: "Dia adalah kelipatan yang berlipat ganda." Aku bertanya, "Mana yang paling utama wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Sunguh-sungguh dalam kekurangan atau merahasiakan pemberian pada kaum fakir." Aku bertanya, "Siapa Nabi yang pertama?" Beliau menjawab: "Adam." Aku bertanya lagi, "Mengapakah beliau wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Seorang Nabi yang diajak berbicara langsung oleh Allah." Aku bertanya, "Berapa jumlah rasul yang diutus wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Tiga ratus, lebihnya belasan. Jumlah yang sangat banyak." Dan beliau bersabda di kali yang lain: "Lebih dari lima belas." Abu Dzar berkata: "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Adam adalah seorang nabi utusan?" Beliau menjawab: "Ya, dia seorang nabi yang diajak berbicara oleh Allah." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, dari yang Allah turunkan kepadamu, mana yang paling agung?" Beliau menjawab: "Ayat kursi, yaitu 'ALLAHU LAA ILLAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUM (Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)."
Musnad Ahmad 20567: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Abi Ziyad- dari [Zaid bin Wahab] dari [Abu Dzar] berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, kami kelaparan?" Beliau menjawab: "Yang lebih aku takutkan dari kalian bukan karena kalian tertimpa yang seperti itu, namun kalian mendapatkan limpahan dunia, sebab tidak mungkin umatku tidak mengenakan emas."
Musnad Ahmad 20568: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Setiap jiwa di tiap matahari terbit harus mensedekahi dirinya, Beliau melanjutkan sabdanya: "Menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah, ucapan salammu pada manusia adalah sedekah, menyuruh pada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan persetubuhanmu terhadap istrimu adalah berpahala." Kami lantas bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seorang yang melepas syahwatnya bisa menjadi sedekah?" Beliau menjawab: "Ya, apa pendapatmu jika syahwat itu di letakkan di tempat yang Allah haramkan, bukankah itu akan menjadi dosa?"´Kami menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Demikian juga kalau diletakan pada sesuatu yang Allah halalkan, maka ia akan menjadi sedekah." Abu Dzar berkata: "Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal yang termasuk sedekah, beliau meneruskan sabdanya: "Dan cukuplah sedekah-sedekah ini diwakuli dengan mengerjakan dua rakaat shalat dluha."
Musnad Ahmad 20569: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar], dan sepertinya [Washil] menyebutkan [Abul Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Diperlihatkan padaku semua amalan umatku yang baik dan yang buruk, dan aku melihat di antara amalan baik yang mereka lakukan adalah menyingkirkan duri dari jalan, dan amalan buruk mereka lakukan adalah meludah di masjid dan tidak menutupnya dengan tanah."
Musnad Ahmad 20570: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Washil] dari [Yahya bin 'Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Diperlihatkan padaku semua amalan umatku yang baik dan yang buruk, dan aku melihat di antara amalan baik yang mereka lakukan adalah menyingkirkan duri dari jalan, dan amalan buruk mereka lakukan adalah meludah di masjid dan tidak menutupnya dengan tanah."
Musnad Ahmad 20571: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami [Kahmas bin Hasan] ia berkata: Aku mendengar [Abu Salil] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam membacakan ayat kepadaku: '(Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar) ' (Qs. Ath Thalaaq: 2), hingga beliau selesai membacakannya. Nabi bertanya: "Wahai Abu Dzar, sekiranya manusia mengamalkannya maka itu telah cukup bagi mereka." Lalu beliau membaca dan mengulang-ulanginya hingga aku benar-benar faham. Beliau lalu bersabda: "Apa yang kamu lakukan jika kamu dikeluarkan dari Madinah?" Abu Dzar menjawab, "Aku katakan, "Aku akan keluar ke halaman dan pergi hingga aku menjadi burung merpati di Makkah." Beliau bertanya lagi: "Bagaimana jika mereka mengusirmu dari Makkah?" Aku menjawab, "Aku akan mencari keluasan ke Syam dan bumi yang disucikan (Baitul Maqdis)." Nabi bertanya lagi: "Apa yang kamu lakukan jika mereka mengeluarkanmu darinya (Syam)?" Aku menjawab, "Kalau begitu aku akan letakkan pedangku di atas pundakku." Beliau bersabda: "Maukah jika aku tunjukkan yang lebih baik dari itu?" Aku bertanya, "Yang lebih baik dari itu?" Beliau bersabda: "Kamu mendengar dan taat meskipun itu seorang budak Habsyi."
Musnad Ahmad 20572: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Abu Amru Asy Syami] dari [Ubaid bin Al Khasykhasy] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku mendatangi Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam saat beliau sedang berada di dalam masjid, aku lalu duduk di hadapan beliau, beliau pun bersabda: "Wahai Abu Dzar, engkau sudah shalat?" Aku menjawab, "Belum." Beliau bersabda: "Berdiri dan shalatlah!" Aku pun beridiri dan shalat, lalu aku menemui beliau dan duduk, beliau bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, berlindunglah pada Allah dari gangguan setan manusia dan Jin." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ada setan dari manusia?" Beliau menjawab: "Ya. Wahai Abu Dzar, apakah engkau mau aku tunjuki simpanan dari simpanan-simpanan surga?" Aku menjawab, "Ya, demi Ayah dan Ibuku." Beliau bersabda: "Ucapkan LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI (Tidak daya dan upaya kecuali karena Allah), karena ia adalah simapanan surga." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan shalat?" Beliau menjawab: "Dia adalah sebaik-baik tempat, siapa yang ingin ia bisa memperbanyak atau mensedikitkan." Aku bertanya lagi, 'Bagaimana dengan puasa? ' Beliau menjawab: "Dia adalah kewajiban yang penuh dengan pahala." Aku bertanya lagi, 'Bagaimana dengan sedekah? ' Beliau menjawab: "Dia akan berlipat ganda dan akan bertambah selalu di sisi Allah." Aku bertanya lagi, 'Mana yang paling utama wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Sunguh-sungguh dalam kekurangan atau merahasiakan pemberian pada kaum fakir." Aku bertanya lagi, 'Mana yang paling agung yang Allah turunkan padamu? ' Beliau menjawab: "ALLAHU LAA ILLAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUUM (ayat kursi), " hingga akhir ayat. Aku bertanya lagi, 'Siapa Nabi yang pertama? ' Beliau menjawab: "Adam." Aku bertanya lagi, 'Nabi yang bagaimanakah ia wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Seorang Nabi yang diajak berbicara langsung oleh Allah." Aku bertanya lagi, 'Berapa jumlah rasul yang diutus wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Tiga ratus lima belas, suatu jumlah yang sangat banyak."
Musnad Ahmad 20573: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Al Ahwash] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Bila salah seorang di antara kalian berdiri shalat maka rahmat berada di hadapannya, maka janganlah ia memegang pasir atau pula menggerak-gerakkannya."
Musnad Ahmad 20574: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj bin Arthah] dari [Abdul Malik bin Mughirah Ath Tha`ifi] dari [Abdullah bin Miqdam] dari [Ibnu Syaddad] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Pernah kami bersama Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dalam suatu perjalanan, lalu seorang laki-laki datang menemui beliau dan berkata: "Orang yang terakhir (dalam rombongan) Telah berzina." Namun beliau mengingkarinya, laki-laki itu lalu mendatangkan saksi ke tiga dan keempat. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun turun, beliau bertanya sekali dan orang yang berzina itu pun mengakuinya, dan ia mengulangi jawabannya hingga empat kali. Beliau kemudian turun dan memerintahkan kamu untuk membuat lubang yang tidak terlalu lebar, lalu pezina itu pun dirajam. Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wasallam kemudian melanjutkan perjalanan dengan hati bersedih hingga tiba di rumah, lalu beliau mendapatkan kabar gembira, beliau bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, tidakkah kau lihat sahabatmu itu, ia telah diampuni dan dimasukkan surga."
Musnad Ahmad 20575: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Muhajir Abu Khalid] telah menceritakan kepadaku [Abu 'Aliyah] telah menceritakan kepadaku [Abu Muslim] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Abu Dzar], 'Shalat malam manakah yang paling utama? ' Abu Dzarr menjawab, "Aku pernah menanyakannya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam sebagaimana engkau menanyakannya padaku, beliau menjawab: "Tengah malam yang gelap, atau tengah malam yang sekit orang melakukannya -Auf ragu-."
Musnad Ahmad 20576: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] telah menceritakan kepada kami [Abdul Jalil] -yaitu Ibnu Athiyyah- telah menceritakan kepada kami [Muzahim bin Mu'awiyah Adl Dlibbi] dari [Abu Dzar] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam keluar di musim dingin, waktu itu daun berguguran." Abu Dzar melanjutkan, "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengambil dua ranting pohon dan menggugurkan daunnya." Beliau lalu bersabda: "Wahai Abu Dzar!" Aku menjawab, 'Wahai Rasulullah, aku penuhi panggilanmu.' Beliau melanjutkan sabdanya: "Sungguh, seorang Muslim yang menegakkan shalat hanya untuk mencari ridha Allah, niscaya dosa-dosanya akan berguguran sebagaimana daun-daun ini berguguran dari pohon ini."
Musnad Ahmad 20577: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Imran bin Abu Anas] ia sampaikan hadits tersebut darinya, dari [Malik bin Aus bin Abdullah bin al Hadatsan An Nadlri] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Pada unta dan kambing ada zakatnya, demikian juga pada sapi dan domba ada zakatnya."
Musnad Ahmad 20578: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam], dan [Yahya bin Abu Bukair] budak Al Bara`, dan ia memujinya dengan kebaikan, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Mutharrif], [Ibnu Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mutharrif] -yaitu Al Haritsi- dari [Abu Jahm], [Ibnu Abu Bukair] berkata dari [Khalid bin Wuhban atau Wuhban] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Bagaimana sikapmu terhadap para pemimpin setelahku yang menginginkan harta Fai` ini lebih diprioritaskan bagi mereka?" Abu Dzar berkata: "Aku menjawab, "Kalau begitu, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku letakkan pedang di atas pundakku ini, yang dengannya aku penggal mereka itu, hingga aku berjumpa denganmu." Beliau bersabda: "Maukah aku tunjukkan dengan yang lebih baik dari itu? Hendaklah sabar hingga engkau bertemu denganku."
Musnad Ahmad 20579: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ahmad bin Muhammad bin Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar Ibnu Ayyasy] dari [Mutharrif] dari [Abu Jahm] dari [Khalid bin Wuhban] dari [Abu Dzar], bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, bagaimana pendapatmu dengan para pemimpin yang mereka memintamu agar mereka lebih diprioritaskan memperoleh fai' ini?" Ia menjawab: "Demi yang mengutusmu dengan kebenaran, aku letakan pedangku di atas leherku dan yang dengannya aku penggal mereka itu, hingga aku bertemu denganmu." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Maukan aku tunjukan yang lebih baik dari itu? yaitu engkau bersabar hingga bertemu denganku."
Musnad Ahmad 20580: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] -yaitu Ibnu 'Ayyasy- dari [Mutharrif] dari [Abu Jahm] dari [Khalid bin Wuhban] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa berlepas diri dari Al Jama'ah (pemerintahan Islam) meskipun hanya satu jengkal, berarti ia telah melepaskan tali Islam dari lehernya."
Musnad Ahmad 20581: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Mutharrif bin Tharif] dari [Abul Jahmi] dari [Khalid bin Wuhban] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa berlepas diri dari Al Jama'ah (pemerintahan Islam) meskipun hanya satu jengkal, berarti ia telah melepaskan tali Islam dari lehernya." Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] dari [Mutharrif] dari [Abu Jahm] dari [Khalid bin Wuhban] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda…lalu ia menyebutkan yang semisal."
Musnad Ahmad 20582: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Abu Ja'far] dari [Salim bin Abu Salim Al Jaisyani] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, janganlah engkau kuasai harta anak yatim, dan jangan engkau menjadi pemimpin di antara dua orang."
Musnad Ahmad 20583: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Rabi'] dari [Kharasyah bin Hurr] dari [Ma'rur] dari [Abu Dzarr] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Aku diberi penutup Surat Al Baqarah dari simpanan bawah 'Arasy yang tidak diberikan pada seorang Nabi sebelumku."
Musnad Ahmad 20584: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari ['Ashim] dari [Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzar] berkata secara marfu, "Orang yang terpercaya lagi dibenarkan (Rasulullah) Telah menceritakan padaku: "Allah berfirman: 'Kebaikan itu dilipat-gandakan hingga sepuluh lipat atau lebih, sedang kejahatan itu dicatat satu, atau akan Aku ampuni. Siapa saja bertemu dengan-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, namun ia tidak mensekutukan Aku dengan sesuatu pun, maka Aku akan memberinya ampunan sebanyak itu pula."
Musnad Ahmad 20585: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] telah menceritakan kepadaku [Abu Zahriyah] dari [Jubair bin Nuqair] dari [Abu Dzar] berkata: "Pada bulan Ramadan kami mengerjakan shalat malam bersama Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam malam ke dua puluh tiga hingga sepertiga malam pertama, beliau bersabda: "Aku tidak menimbang apa yang kalian minta kecuali apa yang terjadi di belakang kalian nanti." Lalu kami mengerjakan shalat lagi di malam dua puluh lima hingga tengah malam, beliau bersabda: "Aku tidak menimbang apa yang kalian minta kecuali apa yang terjadi di belakang kalian nanti." Kemudian kami melaksanakannya di malam kedua puluh tujuh hingga subuh dan beliau terdiam."
Musnad Ahmad 20586: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] dan [Arim] dan [Yunus] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Washil] budak bani Uyainah, [Arim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abul Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Semua amalan umatku diperlihatkan padaku, yang baik atau pun yang buruk. Aku mendapati di antara amal baik mereka adalah menyingkirkan duri dari jalan, dan di antara amalan buruk mereka adalah meludah." Arim menyebutkan, "Yaitu meludah dalam masjid." Dan Yunus menyebutkan, "Yaitu ludah di masjid yang tidak dikubur."
Musnad Ahmad 20587: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid Al Hadza`] dari [Abu Qilabah] dari [Amru bin Bujdan] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya tanah yang suci adalah alat berwudlunya seorang Muslim meskipun ia tidak mendapatkan air selama sepuluh tahun, bila telah mendapatkannya maka hendaklah ia membasuh badannya karena hal itu lebih baik baginya."
Musnad Ahmad 20588: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Muhammad] -yaitu Ibnu 'Ajalan- dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Wadi'ah] dari [Abu Dzar] dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mandi di hari Jum'at dan memperbagus mandinya, lalu mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya, lalu meminyaki rambutnya dan tidak memisahkan antara dua orang, maka Allah akan menghapus dosanya antara Jum'at itu dengan yang lain." [Muhammad] berkata: "Lalu aku sebutkan kepada [Ubadah bin Sahamit bin Amru bin Hazan], lalu ia membenarkannya dan menambahkan dengan kalimat 'tiga hari'."
Musnad Ahmad 20589: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] aku mendengarnya dari Harun telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits bin Ya'qub] dari Ayahnya dari [Abul Aswad Al Ghifari] dari [Nu'man Al Ghifari] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, renungkanlah apa yang aku ucapkan! Seekor domba yang belum cukup haul (batas untuk dizakati) yang didermakan oleh seorang Muslim lebih baik baginya dibanding emas sebesar gunung uhud yang ia tinggalkan (wariskan) untuk orang-orang setelahnya. Wahai Abu Dzar, renungkanlah apa yang aku katakan! Sesungguhnya orang yang berbanyak-banyak harta, merekalah orang yang sedikit hartanya pada hari kiamat, kecuali orang yang berkata seperti ini dan seperti ini. Wahau Abu Dzar, renungkanlah apa yang aku bicarakan kepadamu! Sesungguhnya pada ubun-ubun kuda telah tertulis kebaikan hingga hari kiamat, atau 'sesungguhnya kuda, pada ubun-ubunnya telah tertulis kebaikan'."
Musnad Ahmad 20590: Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepadaku [Husain] ia berkata: [Ibnu Buraidah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ya'mar] bahwa [Abul Aswad] menceritakan kepadanya dari [Abu Dzar], bahwa ia mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Janganlah seorang laki-laki menuduh fasik atau kafir kepada orang lain, jika orang yang dituduh tidak sebagaimana yang ia tuduhkan, maka kata-kata itu akan kembali kepada orang yang membuat tuduhan."
Musnad Ahmad 20591: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dan [Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Ubaid bin Abu Ja'far] dari [Abu Abdurrahman Al Hubuli] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa menyingkap satir (kain penghalang) lalu melepaskan pandangannya sebelum ia diizinkan, maka ia telah melanggar batas yang tidak halal baginya untuk melampauinya. Jika seorang laki-laki melempar matanya (orang yang mengintip) maka tidak ada diat (tebusan). Dan jika melewati sebuah pintu yang tiada bersatir, kemudian ia melihat aurat empunya maka tiada dosa baginya. Hanyasanya yang berdosa adalah si pemilik rumah."
Musnad Ahmad 20592: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Darraj] dari [Abul Haitsam] dari [Abu Dzar], bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Renungkanlah apa yang akan aku katakan kepadamu enam hari lagi lagi wahai Abu Dzar." Hingga ketika datang hari ke tujuh beliau bersabda: "Aku wasiatkan kepadamu hendaklah engkau selalu bertakwa kepada Allah di saat sendiri atau bersama orang, jika engkau berbuat buruk maka iringilah dengan perbuatan yang baik, jangan sekali-kali engkau meminta kepada orang lain meskipun untuk mengambilkan cambukmu yang terjatuh, jangan jangan sia-siakan amanat dan jangan menghukumi antara dua orang." Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Wahb] dari [Amru] dan dari [Darraj] dari [Abu Mutsanna] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, renungkanlkah apa yang akan dikatakan kepadamu enam hari lagi…hanya saja ada tambahan: "Jangan engkau sia-siakan amanat dan jangan sekali-kali memutuskan perkara antara dua orang."
Musnad Ahmad 20593: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mahdi Al Uballi] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Washil] budak Abu Uyainah, dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abul Aswad Ad Dili] berkata: "Aku telah melihat para sahabat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, dan aku tidak mendapatkan orang yang semisal dengan [Abu Dzar]." Ini adalah hadits terakhir yang diriwayatkan oleh Abu Dzar.
Musnad Ahmad 20594: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] budak bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Rijal] dari [Syurahbil] berkata: "Aku mengambil sisa daging yang ada di antara sela-sela gigi (untuk aku makan), namun [Zaid bin Tsabit] mengambil dan membuangnya seraya berkata: 'Tidakkah engkau tahu bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam telah mengharamkan apa yang ada di antara dua lembah batu (memburu binatang di wilayah Madinah)."
Musnad Ahmad 20595: Telah menceritakan kepada kami [Suraij] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zanad] dari [Ayahnya] dari [Kharijah bin Zaid] bahwa [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam membolehkan jual beli 'Araya sesuai dengan takarannya."
Musnad Ahmad 20596: Telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Amir] telah menceritakan kepada kami [Syariik] dari [Rukain] dari [Al Qasim bin Hassan] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Aku tinggalkan untuk kalian dua pusaka: Kitabullah, tali yang terjulur antara langit dan bumi atau dari langit ke bumi, dan ahli baitku. Keduanya tidak akan terpisah hingga keduanya menemuiku di telaga."
Musnad Ahmad 20597: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Zaid] dari [Abdul Muthalib bin Abdullah] berkata: " [Zaid bin Tsabit] menemui Mu'awiyah dan membacakan sebuah hadits, sementara Mu'awiyah menyuruh manusia untuk menuliskannya. Zaid berkata: 'Sungguh Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melarang kami untuk menulis haditsnya', lalu ia pun menghapus tulisan tersebut."
Musnad Ahmad 20598: Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Zaid] dari [Muthalib bin Abdullah] ia berkata: "Manusia saling meributkan bacaan dalam shalat shalat zhuhur dan asar, lalu mereka mengutus seseorang kepada [Kharijah bin Zaid] ia berkata: [Ayahku] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam memanjangkan berdiri saat shalat, lalu beliau menggerak-gerakan bibirnya. Dan aku tahu hal itu terjadi karena bacaan, maka aku pun ikut melakukannya."
Musnad Ahmad 20599: Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mus'ab] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam membolehkan jual beli 'Araya dan tidak memberi keringanan untuk selainnya."
Musnad Ahmad 20600: Ia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Uqbah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Nadlar] menceritakan dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam membuat sebuah kamar di masjid dengan tikar, beliau shalat di situ beberapa malam hingga manusia berkumpul. Pada suatu malam orang-orang tidak lagi mendengar suara beliau, lalu mereka menyangka bahwa beliau telah terlelap tidur. Kemudian salah seorang di antara mereka berteriak-teriak agar beliau terbangun dan menemui mereka. Maka beliau pun bersabda: "Kalian masih saja melakukan hal-hal yang aku takutkan hal itu akan diwajibkan atas kalian, sekiranya hal itu diwajibkan maka kalian tidak akan mampu. Wahai manusia, shalatlah di rumah kalian, karena sebaik-baik shalat adalah yang di kerjakan di rumah kecuali shalat wajib."
Musnad Ahmad 20601: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'], [Ibnu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan jual beli kurma (matang) yang ada di pohon dengan taksiran (sistem ijon)."
Musnad Ahmad 20602: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli kurma yang belum matang dengan kurma yang sudag matang. Sementara [Zaid bin Tsabit] mengabarkan kepada mereka bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkannya dalam 'araya (kurma yang telah masak)."
Musnad Ahmad 20603: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Kami makan sahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami keluar menuju masjid dan dikumandangkan iqamat. Aku (Anas) bertanya, "Berapa jarak antara keduanya?" Zaid menjawab, "Seperti seseorang membaca lima puluh ayat."
Musnad Ahmad 20604: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Thawus] dari [Hujr Al Madari] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan al Umra sebagai bagian dari pewarisan." Tsabit berkata: "Beliau memutuskan perkara Al Umra sebagai warisan."
Musnad Ahmad 20605: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Tsabit bin Ubaid] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya padaku: 'Apakah engkau bisa bahasa suryani? ' Aku menjawab, 'Tidak bisa.' Beliau bersabda: 'Belajarlah! ' Maka aku mempelajarinya hanya dalam tujuh belas hari."
Musnad Ahmad 20606: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Abu Ubaidah bin Muhammad bin 'Ammar] dari [Al Walid bin Abul Walid] dari [Urwah bin Zubair] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Semoga Allah mengampuni Rafi' bin Khadij -Demi Allah aku lebih tahu tantang hadits dari padanya-, bahwa ada dua orang yang saling membunuh, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalaulah ini sebab pertengkaran kalian, maka janganlah kalian menyewakan tanah." Zaid berkata: "Lalu Rafi mendengar sabda beliau: 'Jangalah menyewakan tanah.'"
Musnad Ahmad 20607: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Abu Sinan Sa'id bin Sinan] telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Khalid] dari [Ibnu Dailami] berkata: "Aku berjumpa [Ubay bin Ka'ab] dan aku bertanya padanya, 'Wahai Abu Mundzir, sesungguhnya dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal dalam masalah takdir, ceritakanlah padaku sesuatu hingga bisa menghiburku! ' Ubay berkata: "Kalaulah Allah hendak menyiksa penduduk langit dan bumi pastilah Ia akan menyiksanya tanpa menzhalimi mereka, bila Allah menyayangi mereka maka kasih sayangnya melebihi amal perbuatan yang mereka kerjakan. Jikalau engkau mensedekahkah emas sebesar gunung uhud di jalan Allah Azza Wa Jalla, niscaya Allah tiada akan menerimanya darimu hingga kamu beriman dengan takdir-Nya, dan kamu tahu apa yang akan kamu dapatkan tidak akan meleset darimu, dan apa yang meleset darimu tidak akan kamu dapatkan. Jika kamu mati dalam keadaan tidak seperti itu, sungguh kamu akan masuk Neraka." Kemudian aku mendatangi [Khudzaifah] dan ia pun berkata demikian, lalu aku menemui [Ibnu Mas'ud], ia pun berkata seperti itu, hingga aku mendatangi [Zaid bin Tsabit], maka pun ia menceritakan yang semisal, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 20608: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Sulaiman] salah seorang keturunan Umar bin Khathab? radliallahu 'anhu, dari [Abdurrahman bin Aban bin Utsman] dari [Ayahnya] bahwa [Zaid bin Tsabit] keluar dari rumah Marwan di pertengahan siang, kami berkata: "Tiada sesuatu yang mengirimkannya kecuali karena ada sesuatu yang ia tanyakan. Aku berdiri menyambutnya dan aku pun menanyainya, ia menjawab, "Ooh, ia menanyaiku tentang sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah menyukai seseorang yang mendengar hadits dariku lalu ia menjaganya hingga ia sampaikan pada selainnya, karena sungguh berapa banyak ahli fikih yang tidak fakih, dan berapa banyak pembawa fikih menyampaikan kepada orang yang lebih fakih. Tiga hal yang hati seorang Muslim tidak akan menjadikan benci selamanya: mengikhlaskan amalan hanya untuk Allah, menasehati para pemimpin dan beriltizam dengan al jama'ah (pemerintahan muslim). Sebab dakwah mereka akan berada di belakang mereka (perlindungan mereka). Barangsiapa berorientasi dengan akhirat maka Allah akan jadikan kesempurnaan untuknya, kekayaan ada dalam hatinya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan hina. Dan barangsiapa mengharap kehidupan dunia, maka Allah akan menjauhkan dunia darinya, menjadikan kefakiran berada di depan matanya dan ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah dituliskan untuknya. Dan ia bertanya kepada kami tentang shalat wustha, yaitu shalat zhuhur."
Musnad Ahmad 20609: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Yazid bin Qusiath] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Aku membacakan surat An Najm di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau tidak sujud."
Musnad Ahmad 20610: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Bakar bin Abul Hajam bin Shukhair] dari [Ubaidullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat khauf di Dzi' Qarad di perkampungan bani Sulaim, manusia berbaris di belakang beliau sebanyak dua baris, satu baris menghalangi musuh dan satu baris lagi shalat bersamanya. Beliau lalu shalat dengan satu shaf yang ada di belakangnya satu rakaat, kemudian orang-orang yang shalat bersama Nabi pindah ke posisi shaf yang menjaga musuh, dan orang-orang yang menjaga musuh pindah ke shaf orang yang shalat bersama beliau. Kemudian beliau meneruskan shalatnya bersama mereka satu rakaat yang tersisa." [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Rukain Al Fazari] dari [Qasim bin Hasan] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat khauf… lalu ia menyebutan semisal hadits Ibnu Abbas."
Musnad Ahmad 20611: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind] dari [Salim Abu Nadlar] dari [Bisr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berada di dalam kamar, beliau keluar untuk melaksanakan shalat, para sahabat memahaminya lalu mereka shalat dengan shalatnya."
Musnad Ahmad 20612: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Amru bin Abu Hakim] berkata: Aku mendengar [Az Zibriqan] menceritakan dari [Urwah bin Zubair] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat zhuhur di tengah siang yang amat panas, tidak ada shalat yang lebih berat bagi para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari shalat itu." Zaid berkata: "Lalu turunlah ayat: '(Peliharalah semua shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa..) ' (Qs. Al baqarah: 238). Zaid menambahan, "Beliau shalat dua rakaat sebelumnya dan dua rakaat setelahnya."
Musnad Ahmad 20613: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Katsir bin Shalt] berkata: "Ibnu Al 'Ash dan Zaid bin Tsabit, keduanya menulis mushaf hingga sampai pada ayat ini, Zaid berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang lelaki dan wanita yang telah berkeluarga apabila mereka berzina maka rajamlah keduanya." [Umar] berkata: "Ketika turun ayat ini aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Apakah aku Tuliskanlah ia untukku." [Syu'bah] berkata: "Seakan ia tidak menyukai hal itu." Umar pun berkata: "Apakah engkau tidak tahu bila seorang tua yang berzina padahal ia belum menikah maka ia dijilid, sedang seorang pemuda yang telah menikah dan ia berzina maka ia dirajam."
Musnad Ahmad 20614: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'faqr] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: Aku mendengar [Hadlir bin Al Muhajir al Bahili] berkata: Aku mendengar [Sulaiman bin Yasar] menceritakan dari [Zaid bin Tsabit], bahwa seekor serigala menerkam domba, lalu mereka menyembelihnya dengan batu tajam, maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam memberi keringanan untuk memakannya."
Musnad Ahmad 20615: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] dari [Ibnu Abi Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Abdul Malik bin Abu Bakar] dari [Kharijah bin zaid] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah kalian dari sesuatu yang tersentuh oleh api."
Musnad Ahmad 20616: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], [Adi bin Tsabit] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Yazid] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju gunung uhud, lalu beberapa orang yang keluar bersama beliau kembali pulang. Saat itu para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbagi menjadi dua kubu: satu kelompok berpendapat untuk membunuh orang-orang yang kembali pulang, dan satu kelompok berpendapat untuk tidak membunuh mereka. Lalu Allah menurunkan ayat: '(Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik…) ' (Qs. An Nisaa`: 88). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Peperangan itu sangat baik, ia akan membersihkan kotoran sebagaimana api membersihkan karat-karat logam."
Musnad Ahmad 20617: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Katsir bin Aflah] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Kami diperintahkan untuk bertasbih seusai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali dan bertakbir sebanyak tiga puluh empat kali." Lalu ada seorang lelaki Anshar yang bermimpi dan disebutkan padanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan tasbih di tiap habis shalat begini dan begitu, maka lelaki Anshar itu pun menjawab 'Ya'. Ia (suara dalam mimpi itu), "Jadikanlah ia dua puluh lima, dua puluh lima dan bacalah tahlil." Keesokan harinya lelaki Anshar itu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan perihal mimpinya tersebut, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lakukanlah!"
Musnad Ahmad 20618: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Qabishah bin Dzu`aib] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Aku menuliskan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Tulislah 'LAA YASTAWIIL QAA'IDUUNA MINAL MU`MINIIN WAL MUJAHIDUUNA FII SABIILILLAH' (Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah…) ' (Qs. An Nisaa`: 95). Lalu datanglah Abdullah bin Ummi Maktum dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku mencintai jihad di jalan Allah, hanya saja aku telah tua dan mataku telah buta sebagaimana yang kau lihat." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyandarkan pahanya pada pahaku dan aku takut beliau akan mengizinkannya. Beliau lalu bersabda: "Tulislah, 'LAA YASTAWIIL QAA'IDUUNA MINAL MU`MINIIN WAL MUJAHIDUUN FII SABIILILLAH'." Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Shalih], [Ibnu Syihab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sahl bin Sa'ad As Sa'idi] ia berkata: "Aku melihat [Marwan bin Al Hakam] duduk di masjid, lalu aku menemuinya dan duduk di sebelahnya, ia mengabarkan kepadaku bahwa [Zaid bin Tsabit] mengabarkan kepadanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau menyuruhnya menuliskan 'LAA YASTAWIIL QAA'IDUUNA ….lalu ia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20619: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] telah menceritakan kepadaku [Musa bin Uqbah] dari [Abu Nadlr] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah melaksanakan shalat di suatu malam, orang-orang yang berada di masjid mendengar bacaan shalat beliau, maka bertambahlah manusia mengikutinya di malam yang kedua hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dengan pelan. Manusia pun menjadi riuh ramai, maka Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri seraya bersabda: "Kalian terus melakukannya hingga aku takut bila kalian telah menjadikannya sebagai kewajiban, padahal bila hal itu diwajibkan atas kalian tentulah kalian tidak akan mampu. Sungguh, sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."
Musnad Ahmad 20620: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Dzi`b] dari [Uqbah bin Abdurrahman] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi yang mengambil kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah." Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dengan lafaz semisalnya, hanya saja ia menyebutkan, "Allah memerangi orang-orang Yahudi."
Musnad Ahmad 20621: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Habib] dari [Ibnu Syimamah] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Ketika pada suatu hari kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau mengucapkan: 'Kabar gembira buat Syam, kabar gembira buat Syam.' Maka aku pun bertanya, 'Ada apa dengan Syam? ' Beliau bersabda: 'Para malaikat merentangkan sayap-sayapnya di atas Syam.'"
Musnad Ahmad 20622: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Habib] bahwa [Abdurrahman bin Syimamah] ia mengabarkan kepadanya, bahwa [Zaid bin Tsabit] berkata: "Sewaktu kami mengumpulkan Al-Qur'an dari kulit dan kertas bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: 'Kabar gembira buat Syam, kabar gembira buat Syam.' Lalu ada yang bertanya, 'Ada apa dengan Syam? ' Beliau bersabda: 'Para malaikat merentangkan sayap-sayapnya di atasnya.'"
Musnad Ahmad 20623: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] berkata: [Musa bin Uqbah] menulis untukku: ia mengabarkan kepadaku dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam di masjid. Aku bertanya pada Ibnu Lahi'ah, 'Di tempat shalat rumahnya kah? ' Ia menjawab, 'Tidak, tapi di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 20624: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] berkata: [Ayahku] mengabarkan kepadaku, bahwa [Zaid bin Tsabit] atau [Abu Ayyub] berkata kepada Marwan, "Kenapa aku lihat kamu memendekkan bacaan dalam shalat Maghrib, sementara aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Al A'raf dalam shalat tersebut?"
Musnad Ahmad 20625: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Imran] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap ke arah Yaman dan berdo'a: "Ya Allah, jadikanlah hati mereka mudah menerima (kami)." Lalu beliau mengahadap ke arah ini dan berdo'a: "Ya Allah, jadikanlah hati mereka mudah menerima kami dan berkahilah sha' dan mud kami."
Musnad Ahmad 20626: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] ia berkata: Aku mendengar [Abu Sinan] menceritakan dari [Wahab bin Khalid Al Himshi] dari [Ibnu Ad Dailami] berkata: "Suatu ketika aku mendapat musibah, lalu aku datang dan bertanya pada [Zaid bin Tsabit] Ia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya Allah akan menyiksa penduduk langit dan bumi, maka Ia akan menyiksanya tanpa menzhalimi mereka. Dan bila Allah menyayangi mereka maka kasih sayang-Nya melebihi amal perbuatan yang mereka kerjakan. Sekiranya engkau menginfakkan emas sebesar gunung uhud di jalan Allah Azza Wa Jalla, niscaya Allah tiada akan menerimanya darimu hingga kamu beriman dengan takdir-Nya, dan kamu tahu bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan meleset, dan segala yang (ditakdirkan) meleset tidak akan menimpamu. Jika kamu mati dalam keadaan tidak seperti itu (beriman pada takdir), sungguh kamu akan masuk Neraka."
Musnad Ahmad 20627: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Hubairah] berkata: Aku mendengar [Qabishah bin Dzu`aib] ia berkata: "'Aisyah mengabarkan kepada keluarga Zubair, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat dua rakaat setelah Ashar di sisinya, lalu orang-orang mengikuti beliau." Qabishah berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Semoga Allah mengampuni 'Aisyah, kami lebih mengetahui tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari padanya. Hal itu sebenarnya bahwa ada orang-orang badui mendatangi beliau di waktu siang yang terik (zhuhur), mereka lalu duduk dan bertanya kepada beliau, beliau pun memberi fatwa kepada mereka hingga selesai shalat zhuhur dan beliau belum melaksanakan shalat dua rakaat. Lalu beliau duduk dan memberi fatwa kepada mereka hingga datang shalat asar. Beliau lalu kembali ke rumahnya. Beliau menyebutkan bahwasanya beliau beluam melaksanakan dua rakaat setelah zhuhur, lalu beliau melaksanakannya setelah ashar. Semoga Allah mengampuni 'Aisyah, sungguh kami lebih mengetahui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari padanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat setelah Ashar." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Abdullah bin Hubairah] dari [Qabishah bin Dzu`aib] dari 'Aisyah, bahwa ia mengabarkan kepada keluarga Zubair…lalu ia menyebutkan hadits tersebut secara makna."
Musnad Ahmad 20628: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang muhalaqah dan muzabanah."
Musnad Ahmad 20629: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Kharijah bin Zaid] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menjual buah hingga jelas matang."
Musnad Ahmad 20630: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah mengabarkan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa ia pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Lalu kami keluar untuk shalat." Anas berkata: "Lalu aku tanya kepada Zaid, "Berapa jarak antara keduanya?" Zaid menjawab, "Seperti seseorang membaca lima puluh ayat."
Musnad Ahmad 20631: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, para orator Anshar berdiri, salah seorang di antara mereka mengatakan: "Wahai sekalian kaum Muhajirin, sungguh apabila Rasulullah menyuruh salah seorang di antara kalian, tentu beliau menyertakan salah seorang dari kami, dan kami melihat orang yang akan mengendalikan pemerintahan adalah salah seorang dari kalian dan seorang lagi dari kami." Dia meneruskan orasinya, lalu bangkitlah [Zaid bin Tsabit] dan berkata: "Rasulullah adalah dari golongan Muhajirin, hendaklah pemimpin itu dari kaum Muhajirin dan kami adalah pembelanya (anshar) sebagaimana kami adalah pembela Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Bakar lalu bangkit seraya berkata: "Semoga Allah membalasi kebaikan pada kalian dari yang masih hidup, wahai sekalian Anshar, benar apa yang disebutkan juru bicara kalian." Kemudian Abu Bakar melanjutkan, "Demi Allah, bila kalian tidak mengerjakan hal itu, tentu kami tidak sepakat dengan kalian."
Musnad Ahmad 20632: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Dawud] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu Zinad] dari [Ayahnya] dari [Kharijah bin Zaid] bahwa ayahnya Zaid mengabarkan kepadanya, bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sampai di Madinah." Zaid berkata: "Aku lalu diajak ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu merasa taajub dengan kedatanganku. Orang-orang pun berkata: "Wahai Rasulullah, anak ini dari bani Najjar, ia telah menghafal apa yang telah diturunkan Allah kepadamu lebih dari sepuluh surat." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun taajub, beliau lalu bersabda: "Wahai Zaid, pelajarilah kibat Yahudi untukku! Demi Allah, sungguh aku tidak yakin orang-orang Yahudi akan beriman dengan kitabku." Zaid berkata: "Lalu aku pelajari dan kuasai kitab mereka kurang dari lima belas hari, maka aku membacakan kitab mereka kepada beliau jika mereka menulis untuk beliau, dan aku yang mewakili beliau menjawab jika beliau menulis." Telah menceritakan kepada kita [Suraij bin Nu'man] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Zinad] dari [Ayahnya] dari [Kharijah bin Zaid] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai di gerbang Madinah…lalu ia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20633: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] dari [Zaid bin Tsabit]. (dalam jalur lain disebutkan) [Yazid] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Zaid bin Tsabit]. (dalam jalur lain disebutkan) [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ad Dastawa`i] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Kami maka sahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami keluar menuju masjid dan dikumandangkanlah iqamat." Aku (Anas) lalu bertanya, "Berapa jarak antara keduanya?" Zaid menjawab, "Seperti seseorang membaca lima puluh ayat." Yazid menyebutkan dalam haditsnya, "Aku bertanya pada Zaid, '"Berapa jarak antara keduanya?" Zaid menjawab, "Sekitar lima puluh ayat."
Musnad Ahmad 20634: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ad Dastawa`i] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Kami makan sahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami keluar menuju masjid dan dikumandangkanlah iqamat." Aku (Anas) bertanya, "Berapa jarak antara keduanya?" Zaid menjawab, "Seperti seseorang membaca lima puluh ayat."
Musnad Ahmad 20635: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Zaid] dari [Al Muthallib bin Abdullah] dari [Zaid bin Tsabit] bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan dalam shalat zhuhur dan ashar, ia lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperpanjang berdirinya dan menggerak-gerakkan kedua bibirnya."
Musnad Ahmad 20636: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Yazid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Yazid bin Abdullah bin Qusiath] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Aku membacakan surat An Najm di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau tidak sujud." [Yazid] berkata: "Aku membacanya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 20637: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind] dari [Salim Abu Nadlar] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik shalat seorang laki-laki adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."
Musnad Ahmad 20638: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b], dan [Utsman bin Umar] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Uqbah bin Abdurrahman] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah memerangi orang-orang Yahudi." Dan [Utsman] menyebutkan, "Allah melaknat orang-orang Yahudi, mereka menjadikan kuburan para Nabinya sebagai tempat ibadah."
Musnad Ahmad 20639: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] menceritakannya kepada kami dari [Ibnu Abu Najih] dari [Thawus] dari [Seseorang] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan hibah rumah sebagai bagian dari warisan."
Musnad Ahmad 20640: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan pemilik 'araya (kurma yang ada di pohon) untuk menjualnya dengan perkiraan."
Musnad Ahmad 20641: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Abu Ubaidah bin Muhammad bin Ammar] dari [Al Walid bin Abul Walid] dari [Urwah bin Zubair] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Semoga Allah mengampuni Rafi' bin Khadij, demi Allah aku lebih tahu tentang hadits dari padanya, bahwa ada dua orang yang saling bunuh datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Jika ini sebab pertengkaran kalian, maka janganlah kalian menyewakan tanah." Zaid berkata: "Lalu Rafi' mendengar sabda beliau: 'Jangalah kalian menyewakan tanah'."
Musnad Ahmad 20642: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abul Bakhtari Ath Tha`i] dari Abu Sa'id Al Khudri dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Sa'id berkata: Ketika turun ayat ini: {Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan} (An Nashr: 1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya hingga selesai, lalu beliau bersabda: "Seluruh manusia, aku dan para sahabatku telah jelas tempatnya." Dan berkata: "Tidak ada hijrah setelah penaklukan (Makkah), akan tetapi jihad dan niat." Marwan lalu berkata kepada Abu Sa'id: "Engkau dusta!" sementara di sisinya ada [Rafi' bin Khadij] dan [Zaid bin Tsabit] yang sedang duduk di atas dipan bersamanya. Abu Sa'id lalu berkata: "Jika kedua orang ini mau, maka mereka akan menceritakan kepadamu." Lalu Marwan mengangkat cambuk dan hendak memukulnya, maka tatkala keduanya melihat hal itu, mereka pun berkata: "Abu Sa'id benar."
Musnad Ahmad 20643: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: [Adi bin Tsabit] mengabarkan kepadaku dari [Abdullah bin Yazid] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju uhud, lalu sebagian orang yang ikut keluar bersama beliau kembali pulang, saat itu para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terpecah menjadi dua kubu: sebagian berpendapat bahwa orang-orang yang pulang itu hendaklah dibunuh, dan sebagian lain mengatakan 'Tidak'. [Ibnu Ja'far] berkata: "Para sahabat saat itu terbagi menjadi dua kelompok: sebagian berpendapat bahwa orang-orang yang pulang itu hendaklah dibunuh, dan sebagian lain mengatakan 'Tidak'. [Bahz] berkata: "Kemudian Allah menurunkan ayat: '(Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik…) ' (Qs. An Nisaa`: 88). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya perang itu baik, ia akan membersihkan kotoran (orang munafik) sebagaimana api membersihkan karat-karat logam." Telah menceritakannya kepada kami ['Affan] dalam hadits itu ia berkata: "Aku mendengar Abdullah bin Yazid…lalu ia menyebutkan makna hadits Bahz."
Musnad Ahmad 20644: Telah menceritakan kepada kami [Katsir] dari [Ja'far] dari [Tsabit bin Al Hajjaj] ia berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kami dari praktik Al Mukhabarah." Aku bertanya, "Apa yang dimaksud Al Mukhabarah itu?" Zaid menjawab: "Seseorang membayari tanah hanya dengan setengah, sepertiga atau seperempatnya saja."
Musnad Ahmad 20645: Telah menceritakan kepada kami [Makki] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Nadhr] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit Al Anshari] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuat bilik di dalam masjid, jika waktu malam tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar rumah dan masuk ke dalam bilik tersebut lalu shalat. Orang-orang lalu ikut shalat di belakang Rasulullah, setiap malam mereka selalu datang untuk shalat bersama beliau. Hingga pada sauatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar untuk shalat bersama mereka, sehingga mereka ribut dan mengerasan suara. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas keluar menemui mereka dengan wajah marah, beliau bersabda: "Wahai manusia, kalian terus melakukannya hingga aku khawatir itu akan diwajibkan atas kalian, shalatlah di rumah-rumah kalian, karena sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."
Musnad Ahmad 20646: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Zinad] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Marwan bin Hakam] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata kepadaku, "Kenapa aku melihat kamu semalam membaca surat yang pendek dalam shalat Maghrib? Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakannya, beliau biasa membaca surat panjang atau yang lebih panjang."
Musnad Ahmad 20647: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: [Adi bin Tsabit] mengabarkan kepadaku dari [Abdullah bin Yazid] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju uhud, lalu sebagian orang yang ikut bersama beliau kembali pulang. Dan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat itu terdapat dua kubu: sebagian berkata: 'Kita hendaknya membunuh mereka', dan sebagian yang lain berkata: 'Tidak.' [Ibnu Ja'far] berkata: "Sebagian kelompok berpendapat untuk membunuh mereka, dan sebagian yang lain berpendapat untuk tidak membunuh mereka." Bahz berkata: "Lalu Allah menurunkan ayat: '(Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik…) ' (Qs. An Nisaa`: 88). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda: "Sesungguhnya perang itu baik, ia akan membersihkan kotoran (orang munafik) sebagaimana api membersihkan karat-karat logam."
Musnad Ahmad 20648: Telah menceritakan kepada kami [Fayadl bin Muhammad Abu Muhammad Ar Riqqi] dari [Ja'far] -yaitu Ibnu Burqan- dari [Tsabit bin Al Hajjaj] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kami dari praktik Al Mukhabarah." Aku bertanya, "Apa yang dimaksud Al Mukhabarah itu?" Beliau menjawab: "Seseorang membayari tanah hanya dengan setengah, sepertiga atau seperempatnya, atau yang semisal dengannya saja."
Musnad Ahmad 20649: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Abdullah bin Yazid] menceritakan dari [Zaid bin Tsabit], bahwa ia berkata mengenai ayat: '(Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri?...) ' (Qs. An Nisaa`: 88). Zaid berkata: "Beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kembali pulang, maka di antara para sahabat sahabat saat itu ada dua kelompok. Sebagian berpendapat untuk membunuh mereka (orang-orang yang kembali pulang), dan sebagian yang lain berpendapat untuk tidak membunuhnya. Lalu turun ayat ini: '(Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik…) ' (Qs. An Nisaa`: 88). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Sesungguhnya perang itu baik, ia akan membersihkan kotoran (orang munafik) sebagaimana api membersihkan karat-karat logam."
Musnad Ahmad 20650: Telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad Abul Aswad] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa ia pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Lalu kami keluar menuju masjid dan dikumandangkanlah iqamat." Aku (Anas) bertanya, "Berapa jarak antara keduanya?" Zaid menjawab, "Seperti seseorang membaca lima puluh atau enam puluh ayat."
Musnad Ahmad 20651: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan jual belia 'araya dengan taksiran."
Musnad Ahmad 20652: Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abdullah] dari [Makhul] dan ['Athiyah] dan [Dlamrah] dan [Rasyid] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa ia ditanya tentang bagian suami, saudara seibu dan seayah. Lalu ia memberikan kepada suami setangahnya dan saudara perempuan setengahnya. Lalu ia diprotes dengan keputusannya tersebut, maka ia pun berkata: "Aku pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi putusan seperti itu."
Musnad Ahmad 20653: Abdullah menceritakan kepada kami, ia berkata: aku mendapatkan hadits ini dalam kitab ayahku dengan tulisan tangannya. Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Kharijah bin Zaid] bahwa [Zaid bin Tsabit] berkata: "Ketika kami menyalin naskah-naskah Al-Qur'an, hilanglah satu ayat dari surat Al Ahzab yang pernah aku Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya. Aku berusaha mencarinya tapi tidak mendapatkannya pada seorang pun kecuali pada Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari, seseorang yang persaksiannya dijadikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan persaksian dua orang laki-laki. Yaitu firman Allah Azza Wa Jalla: '(Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah) ' (Qs. Al Ahzab: 23).
Musnad Ahmad 20654: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mualikah] telah menceritakan kepadaku [Urwah bin Zubair] bahwa [Marwan] mengabarkan kepadanya, bahwa [Zaid bin Tsabit] berkata padanya: "Kenapa aku lihat kamu membaca dalam shalat maghrib dengan bacaan yang ringan? Aku menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Maghrib dengan membaca surat yang panjang dari dua yang panjang." Ibnu Abu Mulaikah bertanya, "Surat yang panjang dari dua yang panjang itu apa?" Ia menjawab, "Surat Al A'raf."
Musnad Ahmad 20655: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] bahwa ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam] bahwa [Kharijah bin Zaid Al Anshari] mengabarkan kepadanya, bahwa ayahnya [Zaid bin Tsabit] berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah dari makanan yang tersentuh api."
Musnad Ahmad 20656: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Kharijah bin Zaid] bahwa ia mendengar [Zaid bin Tsabit] berkata: "Telah hilang satu ayat dari surat Al Ahzab ketika kami menulis naskah-naskah Al-Qur'an, yaitu ayat yang aku pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya: '(Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah) ' (Qs. Al Ahzab: 23). Aku lalu mencarinya dan mendapatinya ada bersama Khuzaimah bin Tsabit, kemudian ayat itu aku sisipkan dalam suratnya dalam mushaf."
Musnad Ahmad 20657: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Ubaid bin Sabaq] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Abu Bakar memanggilku untuk menghadiri pemakaman korban perang Yamamah, sementara Umar telah duduk di sisinya. Abu Bakar berkata: 'Wahai Zaid bin Tabit, engkau adalah anak muda yang pandai, kami tidak meragukanmu, engkau telah menuliskan wahyu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kumpulkan dan susunlah Al-Qur'an! ' Zaid berkata: "Demi Allah, kalaulah engkau membebaniku untuk memindahkan gunung ke gunung lain, maka itu lebih ringan bagiku dari pada engkau menyuruhku mengumpulkan Al-Qur'an. Kalian berdua telah menyuruhku dengan sesuatu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya." Abu Bakar berkata: "Demi Allah, itu lebih baik." Abu Bakar terus mengulangi perkataannya padaku hingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana Ia melapangkan hati Abu Baar dan Umar."
Musnad Ahmad 20658: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Thawus] dari [seseorang] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan Ruqba dan Umra kepada orang yang diserahi."
Musnad Ahmad 20659: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dan [Ibnu Bakar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: aku mendengar [Abdullah bin Abu Mualikah] menceritakan, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Urwah bin Zubair] bahwa [Marwan] mengabarkan kepadanya, ia berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata padanya, "Kenapa engkau membaca surat-surat mufashal yang sedang dalam shalat Maghrib? Pada aku menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Maghrib membaca surat yang panjang dari dua yang panjang." Aku bertanya pada Urwah, "Surat yang panjang dari dua yang panjang itu apa?" Ia menjawab, "Surat Al A'raf."
Musnad Ahmad 20660: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] ia berkata: Aku membaca dalam catatan [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abdul Malik bin Abu Bakar] dari [Kharijah bin zaid] dari [Zaid bin Tsabit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang wudlu karena sebab makanan yang telah terkena sentuhan api."
Musnad Ahmad 20661: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Hujr Al Madari] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Umra itu untuk ahli waris."
Musnad Ahmad 20662: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], dan [Ibnu Bakar] keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij], dan [Rauh] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Dinar] bahwa [Thawus] mengabarkan kepadanya, bahwa [Hujr Al Madari] mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Umra itu masuk dalam warisan."
Musnad Ahmad 20663: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Rabah] dari [Umar bin Habib] dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Hujr Al Madari] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian memberi dengan cara ruqba, barangsiapa memberi dengan cara ruqba, maka itu akan menjadi harta yang bisa diwarisi."
Musnad Ahmad 20664: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Harits] telah menceritakan kepada kami [Syibl] dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Hujr Al Madari] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memberikan suatu Umra, maka Umra tersebut akan menjadi milik orangyang menerimnya. Maka janganlah kalian memberi dengan cara ruqba, barangsiapa memberi dengan cara ruqba, maka itu akan menjadi harta yang bisa diwarisi."
Musnad Ahmad 20665: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Kharijah bin Zaid] atau selainnya, bahwa [Zaid bin Tsabit] berkata: "Ketika mushaf ditulis, hilanglah satu ayat yang pernah aku mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku lalu mendapatkannya dari Khuzaimah Al Anshari, yakni ayat: '(Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah…) hingga firman Allah: '(tidak merobah (janjinya)) '. (Qs. Al Ahzab: 23). Zaid berkata: "Khuzaimah adalah orang yang telah dijadikan persaksiannya oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kesaksian dua orang lelaki." Az Zuhri berkata: "Ia syahid di perang Shiffin bersama kelompok Ali? radliallahu 'anhu."
Musnad Ahmad 20666: Telah menceritakan kepada kami [Qurran bin Tamam] dari [Abu Sinan Asy Sayibani] dari [Wahab Al Himsha] dari [Ibnu Dailami] berkata: "Aku mendatangi [Ubay bin Ka'ab] dan bertanya padanya, 'Wahai Abu Mundzir, sesungguhnya dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal dalam masalah takdir, maka ceritakanlah kepadaku suatu hadits, semoga dengannya Allah melenyapkan perasaan yang menganjal itu." Ubay berkata: "Jika Allah menyiksa penduduk langit dan bumi, maka Ia menyiksa mereka tanpa dengan kezhaliman, dan jika Allah menyayangi mereka, maka kasih sayang-Nya melebihi amal perbuatan yang mereka kerjakan. Jikalau engkau menginfakkan emas sebesar gunung uhud di jalan Allah Azza Wa Jalla, kemudian engkau tidak beriman dengan takdir, dan engkau tahu bahwa apa yang akan menimpamu tidak akan meleset darimu, dan apa yang meleset darimu tidak akan mengenaimu, niscaya Allah tiada akan menerimanya darimu. Dan jika kamu mati dalam keadaan tidak seperti itu (beriman pada takdir) sungguh kamu akan masuk Neraka. Tidak ada salahnya jika kamu temui saudaraku, [Abdullah bin Mas'ud] dan menanyakannya kepada dia." Lalu ia menemui Abdullah, dan Abdullah juga mengatakan seperti perkataan itu, kemudian menemui [Hudzaifah bin Al Yaman] dan ia pun berkata demikian, lalu ia menemui Ibnu Mas'ud, ia pun berkata seperti itu hingga bertemu [Zaid bin Tsabit], lalu Zaid berkata kepadanya dengan seperti itu. Hanya saja I menceritakannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 20667: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Rukain] dari [Qasim bin hasan] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku tinggalkan pada kalian dua pusaka: kitabullah dan ahli baitku, keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya bertemu denganku di haudl (telaga)."
Musnad Ahmad 20668: Telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Kharijah bin zaid] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah kalian dari makanan yang tersentuh api."
Musnad Ahmad 20669: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Nafi' bin Umar] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan dalam jual beli 'Araya, yaitu mengambil kurma masak seukuran dengan kurma yang masih di pohon, hingga keluarganya dapat memakannya dalam keadaan segar."
Musnad Ahmad 20670: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli dengan cara muzabanah dan muhalaqah."
Musnad Ahmad 20671: Telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepadaku [Abu Mas'ud Al Jurairi] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Kami bersama Rasulullah di salah satu kebun Kota Madinah yang di dalamnya banyak terdapat kuburan, saat itu beliau berada di atas kelesainya. Keledai beliau tersandung hingga membuat Rasulullah hampir jatuh tersungkur. Beliau lalu bersabda: "Siapa yang tahu, kuburan siapa ini?" Ada yang menjawab, "Si Anu wahai Rasulullah, ia meninggal pada masa jahiliyah." Beliau bersabda lagi: "Sekiranya kalian tidak akan dikuburkan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar dia memperdengarkan siksa kubur kepada kalian." Beliau lalu berpesan kepada kami: "Berlindunglah kepada Allah dari siksa jahannam!" Kami menjawab, "Kami berlindung kepada Allah dari siksa jahannam." Beliau bersabda lagi: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah Al Masih Dajjal!"" Kami menjawab kembali, "Kami berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal." Beliau melanjutkan: "Dan berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur!" Kami menjawab, "Kami berlindung kepada Allah dari siksa kubur." Terakhir beliau bersabda: "Berlindunglah kalian dari fitnah hidup dan mati!" Kami pun menjawab, "Kami berlindung kepada Allah dari fitnah hidup dan mati."
Musnad Ahmad 20672: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Katsir bin Aflah] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Kami diperintahkan untuk bertasbih seusai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali dan takbir sebanyak tiga puluh empat kali." Lalu ada seorang lelaki Anshar bermimpi, lalu ia berkata: "Kalian telah diperintahkan untuk mengucapkan tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali, dan takbir sebanyak tiga puluh empat, andai saja kalian menambahi di dalamnya bacaan tahlil hingga kalian jadikan dua puluh lima." Hal itu lalu aku ceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: 'Sebagaimana yang kalian lihat, maka lakukanlah.' Atau dengan ucapan yang semisalnya."
Musnad Ahmad 20673: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Dzi`b] dari [Ibnu Syihab] dari [Abdul Malik bin Abu Bakar] dari [Kharijah bin zaid] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudulah dari makanan yang tersentuh oleh api."
Musnad Ahmad 20674: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Ibnu Sirin] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat ketika matahari terbit atau tenggelamnya, karena ia muncul di antara tanduk-tanduk setan."
Musnad Ahmad 20675: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abdullah bin Abu Zinad] dari [Bapaknya] dari [Kharijah bn Zaid] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai di Madinah, kami menjual buah-buahan sebelum tampak kematangannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mendengar adanya perselisihan, beliau bertanya: "Ada apa ini?" Lalu ada yang menajwab, "Mereka membeli buah, lalu mereka mengatakan, 'Buah kami rusak dan busuk.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Janganlah kalian jual-beli buah hingga tampak kematangannya." Telah menceritakan kepada kami [Suraij] ia menyebutkan, "Rusak dan berbau busuk."
Musnad Ahmad 20676: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdulah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Ziyad bin Sa'ad Al Khurasani] ia mendengar [Syurahbil bin Sa'ad] berkata: " [Zaid bin Tsabit] mendatangi kami sedang kami berada di kebun dengan buruan yang kami jerat, ia lalu berteriak dan mengusir kami, ia berkata: "Apakah kalian tidak tahu kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengharamkan untuk memburunya."
Musnad Ahmad 20677: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman] dari [Abu Zanad] dari [Kharijah bin Zaid] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Suatu hari aku duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika turun wahyu kepadanya, beliau diliputi dengan ketenangan, dan saat beliau diliputi oleh ketenangan itulah beliau menyandarkan pahanya pada pahaku." Zaid berkata: "Demi Allah, aku tidak pernah mendapatkan paha yang paling berat dibanding paha Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Kemudian beliau tampak lebih cerah, beliau bersabda: "Tulislah wahai Zaid." Aku pun mengambil tulang pundak binatang, beliau bersabda lagi: "Tulislah '(Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah...secara sempurna hingga ayat …dengan pahala yang besar) ' (Qs. An Nisaa`: 95). Lalu aku tulis ayat tersebut pada tulang pundak binatang. Ibnu Ummu Maktum lalu berdiri saatia mendengar ayat tersebut, ia adalah seorang laki-laki buta. Dia berdiri ketika mendengar tentang keutamaan orang yang berjihad, ia berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang tidak bisa berjihad, seperti orang yang buta atau yang semisalnya?" Zaid berkata: "Demi Allah, tidaklah perkataannya itu selesai diucapkan, atau belum sempat dijawab, Nabi kembali diliputi ketenangan lalu meletakkan pahanya ke atas pahaku dan tiada yang lebih berat darinya seperti di kali yang pertama. Lalu tampaklah kecerahan pada beliau, kemudian beliau bersabda: 'Bacalah! ' Maka aku baca kembali: '(Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad..) '. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendektekan: '(yang tidak mempunyai uzur) ' (Qs. An Nisaa`: 95). Zaid berkata: "Lalu aku menyisipkan ayat tersebut, maka demi Alah, seakan-akan aku bisa melihat perubahan itu tertera di tulang pundak binatang tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Suraij] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zinad] dari [Ayahnya] dari [Kharijah bin Zaid] berkata: [Zaid bin Tsabit] berkata: "Allah Azza Wa Jalla menurunkan wahyu-Nya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat aku sedang berada di sampingnya... lalu ia menyebutkan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20678: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] telah menceritakan kepada kami [Dlamrah bin Habib bin Shuhaib] dari [Abu Darda`] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan doa kepadanya dan menyuruhnya untuk mengajari keluarganya setiap hari. Beliau bersabda: "Bacalah tiap hari ketika pagi: 'LABBAIKA ALLAHUMMA LABBAIK WA SA'DAIKA, WAL KHAIRU FII YADAIKA WA MINKA WA BIKA WA ILAIKA ALLAHUMMA MAA QULTU MIN QAULIN AU NADZARTU MIN NADZRIN AU HALAFTU MIN HALFIN FA MASYII`ATUKA BAINA YADAIHI MA SYI`TA KAANA, WAMAA LAM TASYA` LAM YAKUN, LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BIKA, INNAKA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR, ALLAHUMMA WAMAA SHALLAITU MIN SHALATIN FA 'ALAA MAN SHALAITA, WAMAA LA'ANTU MIN LA'NATIN FA 'ALAA MAN LA'ANTA, INNAKA ANTA WALIYYI FID DUNYAA WAL AKHIRAT, TAWAFFANII MUSLIMAN WA ALHIQNII BISHAALIHIIN. AS`ALUKA ALLAHUMMA AR RIDLA BA'DAL QADLA` WABARDAL 'AISY BA'DAL MAMAAT WA LADZDZATA NADLAR ILA WAJHIKA, WA SYAUQAN ILAA LIQAA`IKA MIN GHAIRI DLARRA` WA MUDLIRRAH, WALAA FITNATIN MUDLILLATIN. A'UUDZUBIKA ALLAHUMMA AN UDZLAMA AU UDZLAMA AU A'TADI AU YU'TADA 'ALAYYA AU AKTASIBA KHATHI`ATAN MUHBITHATAN AU DZANBAN LAA YUGHFAR, ALLAHUMMA FAATHIRIS SAMAAWAATI WAL ARDLI, 'AALIMIL GHAIBI WA SYAHADATI DZAL JALAALI WAL IKRAAM, FA INNI A'HADU ILAIKA FI HADZIHIL HAYATIDUNYA WA USYHIDUKA WAKAFAA BIKA SYAHIIDAN ANNI ASYHADU ALLA ILLAAHA ILLA ANTA WAHDAKA LAA SYARIIKA LAKA, LAKAL MULKU WALAKAL HAMDU WA ANTA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUKA WA RASUULUKA WA ASYHADU ANN WA'DAKA HAQQUN WA LIQAA`UKA HAQQUN WAL JANNATU HAQQUN WASSAA'ATU AATIYATUN LAA RAIBA FIIHA WA ANTA TAB'ATSU MAN FIL QUBUR WA `ASYHADU ANNAKA IN TAKILNII ILAA NAFSII ILAA DLAI'ATIN WA AURATIN WA DZANBIN WA KHATHII`ATIN WA INNI LAA ATSIQU ILLA BIRAHMATIKA FAGHFIRLII DZANBII KULLAHU INNAHU LAA YAGHFIRU DZUNUBA ILLA ANTA WA TUB 'ALAYYA INNAKA ANTA TAWABURRRAHIM." (Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, kebaikan dan kebahagiaan ada di sisi-Mu, dari-Mu dan oleh-Mu semata dan akan kembali kepada-Mu. Ya Allah, tidaklah aku mengucapkan suatu kata, atau bernadzar atau bersumpah dengan sesumpah kecuali penyertaan-Mu ada padanya. Apa yang Engkau kehendaki akan terjadi dan apa yang tidak Engkau kehendaki tidak akan terjadi. Tidak ada daya dan kekauatan kecuali dari-Mu, Engkaulah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah aku tidak shalat kecuali atas apa yang Engkau perintah, dan tiada aku melaknat kecuali pada yang Engkau laknati. Engkaulah penolong di dunia dan akhirat, matikanlah aku sebagai seorang muslim dan kumpulkan aku dengan orang-orang yang shalih. Ya Allah aku mohon keridlaan-mu setelah selesainya putusan, kebahagiaan hidup selelah kematian dan kelezatan memandang wajah-Mu, kerinduan tuk bertemu dengan-Mu tanpa ada kesuliatan dan kesesatan yang berarti. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu untuk tidak berlaku zhalim atau mendapat kezhaliman, dari melampaui batas atau dari orang yang melampai batas kepadaku. Atau dari melakukan suatu dosa dan kesalahan yang tiada terampuni. Ya Allah penguasa langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui alam ghaib dan yang nyata, yang memiliki keagungan dan kemulyaan, aku berjanji kepada-Mu dan menyaksikan-Mu dan cukuplah Engkau sebagai saksi. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, bagimu segala kekuasaan dan pujian dan Engkau Maha Menguasai segala sesuatu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu, dan bersaksi bahwa setiap janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, surga adalah benar sedang kiamat akan datang tanpa keraguan, Engkkaulah yang membangkitkan setiap yang ada di kubur. Dan aku bersaksi jika Engkau menyiakanku maka Engkau telah menyiakaku pada kesiaan, dosa dan kesalahan, dan tiada upaya buatku selain rahmat dari-Mu, ampunilah dosaku seluruhnya karena tiada yang dapat mengampuni kesalahan kecuali Engkau, dan terimalah taubatku karena Engkau adalah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang." Telah menceritakan kepadaku [Suraij] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Zinad] dari [Ayahnya] dari [Kharijah bin Zaid] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Telah diberikan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tempatnya di Madinah, lalu ia sebutkan hadits semisal hadits Sulaiman bin Dawud, dari Abu Zinad, dari Ayahnya, dari Kharijah bin Zaid, dari Zaid bin Tsabit."
Musnad Ahmad 20679: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Abu Zinad] dari [Ubaid bin Hunain] dari [Abdullah bin Umar] berkata: "Seorang laki-laki dari penduduk Syam datang membawa minyak, lalu aku menawarnya seperti pedagang lain menawarnya hingga aku berhasil membeli darinya." Abdullah berkata: "Lalu seorang laki-laki berdiri dan memberiku keuntungan dari barang tersebut, dan aku pun ridla. Aku lalu memegang tangannya (untuk melakukan transaksi) sehingga aku bisa menjual barang tersebut dengan mahal. Lalu ada seseorang yang memegang lenganku dari belakang, ketika aku menoleh ternyata ia adalah [Zaid bin Tsabit]. Ia berkata: "janganlah engkau jual di tempat engkau membelinya hingga engkau bawa ke rumahmu. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari hal seperti itu." Maka aku pun menahan tanganku."
Musnad Ahmad 20680: Telah menceritakan kepada kami [Abu Yaman] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam] dari [Kharijah bin Zaid bin Tsabit Al Anshari] ia mengabarkan kepadanya, bahwa Zaid bin Tsabit berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah dari makanan yang tersentuh api."
Musnad Ahmad 20681: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Zainad] dari [Syurahbil bin Sa'ad] telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Tsabit], bahwa saat di pasar aku membawa burung yang telah aku tangkap. Syurahbil berkata: "Lalu Zaid menampar tengkukku dan melepaskan burung itu dari tanganku. Ia berkata: "Wahai orang yang memusuhi diri sendiri! Tidakkah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengharamkan apa yang ada di antara dua bukit (Madinah, untuk berburu)."
Musnad Ahmad 20682: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abu Hilal] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Zaid bin Tsabit] berkata: "Aku lewat depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sedang makan sahur dengan kurma, beliau bersabda: "Kemari dan makanlah!" Aku lalu berkata: "Aku ingin puasa." Beliau bersabda: "Aku juga ingin apa yang engkau ingin." Maka kami pun sahur bersama lalu keluar untuk shalat, Adapun jarak antara saat kami makan dan shalat sekitar seseorang membaca lima puluh ayat."
Musnad Ahmad 20683: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yazid] telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Husain] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Buah yang masih mentah tidak boleh dijual dengan kurma yang telah masak, dan buah yang masih mentah tidak boleh dijual hingga tampak kematangannya." Salim berkata: " [Zaid bin Tsabit] lalu bertemu dengan Abdullah bin Umar, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan dalam jual beli 'Araya." [Sufyan] menerangkan "'Araya adalah kurma yang biasa disedekahkan untuk orang-orang miskin, mereka tidak bisa untuk menunggu (hingga matang), maka mereka pun menjualnya dengan kurma sekehendaknya."
Musnad Ahmad 20684: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm] dari Bapaknya dari [Abdullah bin Utsman] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik persaksian adalah persaksian pelakunya sebelum diminta untuk bersaksi."
Musnad Ahmad 20685: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Muhammad bin Amru bin Hisyam] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian larang para wanita mendatangi masjid, dan hendaklah mereka keluar dengan tidak mengenakan wewangian."
Musnad Ahmad 20686: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yahya bin Sa'id bin Hayyan] dari [Muhammad bin Yahya] dari [Abu Amrah] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani], bahwa seorang laki-laki Asyja', seorang sahabat Rasulullah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, wafat pada hari Khaibar. Hal itu kemudian diceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun berkata: "Shalatlah kalian untuk sahabat kalian!", maka berubahkah rona wajah para sahabat dengan ucapan tersebut. Beliau kemudian bersabda: "Sesungguhnya sahabat kalian telah mencuri harta rampasan perang -di jalan Allah-." Kemudian kami memeriksa harta sahabat tersebut dan kami dapati kharajan (sejenis alat pelubang) Yahudi senilai dua dirham."
Musnad Ahmad 20687: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abdul Malik] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa saja yang menjamu orang yang berpuasa, maka ditulis untuknya pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi sedikit pun pahala puasanya. Dan siapa saja yang menyiapkan kelengkapan orang yang berperang di jalan Allah, maka baginya pahala seperti orang yang berperang itu tanpa mengurangi sedikit pun pahalanya."
Musnad Ahmad 20688: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] dari ['Atha`] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatlah kalian di rumah-rumah kalian dan jangan ia kalian jadikan sebagai kuburan."
Musnad Ahmad 20689: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Abu Labid] dari [Al Muthallib bin Abdullah bin Hanthab] dari [Khallad bin Sa`ib] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril datang kepadaku dan berkata: 'Wahai Muhammad, suruh para sahabatmu mengeraskan suara talbiyah karena ia adalah syi'ar haji."
Musnad Ahmad 20690: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dari [Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah] telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Kaisan] dan [Abu Nadlr] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencaci ayam jago, karena ia menyeru kalian melaksanakan shalat." Ayahku berkata: [Abu Nadlr] berkata: "Rasululllah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menghina ayam jago, Beliau mengatakan: "Sesungguhnya ia menyerukan pada kalian untuk (bersegera melaksanakan) shalat."
Musnad Ahmad 20691: Ia Abu Nadlar berkata: "Aku membacakannya dihadapan [Abdurrahman]: [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakar] bahwa [Abdullah bin Qais] mengabarkan kepadanya dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] bahwa ia berkata: "Sungguh aku mendapatkan suatu malam untuk menyaksikan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku duduk di kemah beliau, lalu beliau melakukan shalat dua rakaat ringan, kemudian shalat dengan dua rakaat panjang, lalu shalat dengan dua rakaat yang tidak sama dengan yang dua shalat sebelumnya, kemudian beliau shalat lagi dengan dua rakaat yang juga tidak sama dengan sebelumnya, lalu dua rakaat lagi ditambah dua rakaat lagi yang tidak sama dengan shalat-shalat sebelumnya. Setelah itu beliau melakukan witir dan semuanya ada tiga belas rakaat." Abdullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Mus'ab] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari [Ayahnya] bahwa [Abdullah bin Qais bin Makhramah] ia mengabarkan kepadanya dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni], lalu ia sebutkan hadits tanpa menyebutkan nama Abdurrahman dalam hadits Malik dari bapaknya. Dan yang benar adalah apa yang telah diriwayatkan Mush'ab dari bapaknya. Demikian juga telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Ma'nun] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari [Ayahnya] bahwa [Abdullah bin Qais bin Makhramah] ia mengabarkan kepadanya dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni], dan yang benar adalah apa yang disebutkan oleh Mush'ab dan Ma'n dari bapaknya, tanpa menyebutkan Abdurrahman di dalamnya dari bapaknya, sedang mereka termasuk di dalamnya."
Musnad Ahmad 20692: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami [Harb] telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] telah menceritakan kepadaku [Busr bin Sa'id] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Khalid Al Juhanni], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menyiapkan perbekalan seorang Mujahid untuk berperang maka ia telah berperang, dan barangsiapa megurus keluarga orang yang berperang dengan baik maka ia telah berperang."
Musnad Ahmad 20693: Telah menceritakan kepada kami [Rib'i bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Muhammad bin Abdullah bin Amru bin Hisyam] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menghalangi para wanita pergi ke masjid, dan suruhlah mereka menghilangkan wewangian yang mereka kenakan."
Musnad Ahmad 20694: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nuh qurad] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Amru bin Utsman bin Affan] dari [Ibnu Abu Amrah Al Anshari] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perhatikanlah, aku kabarkan pada kalian bahwa sebaik-baik para saksi adalah yang datang dengan kesaksiannya sebelum diminta atau ia mengkabarkan kesaksiannya sebelum diminta untuk bersaksi."
Musnad Ahmad 20695: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Tsabit] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Harits At Taimi] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya tidak memberatkan atas umatku niscaya aku perintahkan mereka bersiwak (menggosok gigi) pada setiap kali shalat." Ia (perawi) berkata: "Zaid biasa melenggang ke masjid sedang siwaknya berada di atas telinganya, tepatnya seperti pulpen seorang penulis, ia tidak melakukan shalat kecuali ia telah bersiwak sebelum mengerjakan shalat."
Musnad Ahmad 20696: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabari kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Mantan budak] suku Juhainah, dari [Abdurrahman bin Zaid bin Khalid] dari [Ayahnya] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nuhbah (merampas harta dengan terang-terangan) dan Khulsah (merampas dengan sembunyi-sembunyi)."
Musnad Ahmad 20697: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Isma'il bin Abu Fudaik] telah menceritakan kepadaku [Adl Dlahak bin Utsman] dari [Abu Nadlr] budak Umar bin Ubaidullah, dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang luqathah (barang temuan), beliau bersabda: "Umumkan dia hingga setahun, bila datang pemiliknya maka berikanlah, jika tidak maka sebutkanlah sifat dan bentuknya, jika (makanan yang mudah busuk) maka makanlah dan jika datang pemiliknya maka gantilah!"
Musnad Ahmad 20698: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Habbab] telah menceritakan kepadaku [Ubay bin Abbas bin Sahl bin Sa'd As Sa'idi] telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Amru bin Utsman bin Affan] telah menceritakan kepadaku [Kharijah bin Zaid bin Tsabit Al Anshari] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu 'Amrah Al Anshari] telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Khalid Al Juhanni] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik persaksian adalah siapa yang mempersaksikan sebelum diminta untuk bersaksi."
Musnad Ahmad 20699: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id] telah mengabarkan kepadaku [Ya'qub bin Khalid] dari [Abu Shalih As Samman] -Yahya berkata: Aku tidak mengetahuinya kecuali ia mengatakannya- dari [Zaid bin Khalid] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Quraisy, Anshar, Aslam dan Ghifar atau Ghifar dan Aslam, orang yang berasal dari Asyja' dan Juhainah, atau Juhainah dan Asyja' mengadakan perjanjian dengan para sekutuku, maka tiada penolong bagi mereka selain Allah dan Rasul-Nya."
Musnad Ahmad 20700: Telah menceritakan kepadaku [Ya'qub] telah menceritrakan kepadaku [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Muslim Az Zuhri] dari [Urwah bin Zubair] dari [Zaid bin Khalid Al Juhanni] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menyentuh kemaluannya hendaklah ia berwudlu."
Musnad Ahmad 20701: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub], telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Muhammd bin Ishaq] telah menceritakan kepadaku ['Umarah bin Abdullah bin Thu'mah] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membagi-bagikan kambing kepada para sahabat untuk berkurban, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku satu jenis anak kambing, lalu aku membawanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, bukankah ini masih jada'?." Rasulullah menjawab: "Berkurbanlah kamu dengan jada' itu." Maka akupun berkurban dengan jada'."
Musnad Ahmad 20702: Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman], telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] ia adalah Ad Darawardi dari [Zaid bin Salam], dari [Zaid bin Khalid Al Juhaini] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat dua raka'at dalam keadaan tidak lalai, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Musnad Ahmad 20703: Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Nu'man], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dari ['Amru bin Harits] dari [Sa`id bin Abu Hilal] dari [Umar Ad Damasyqi] dari [Ummu Darda`] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Darda`] bahwa ia pernah sebelas kali sujud (sajadah) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (pada ayat-ayat sajadah), dan salah satu diantaranya adalah surat an Najm."
Musnad Ahmad 20704: Telah menceritakan kepada kami [Afan], telah menceritakan kepada kami [Husyaim], telah menceritakan kepadaku [Dawud bin 'Amru] dari [Abdullah bin Abu Zakariya Al khuza'i] dari [Abu Darda`] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kalian semua akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan bapak-bapak kalian saat ini, maka perbaguslah nama-nama kalian."
Musnad Ahmad 20705: Telah menceritakan kepada kami ['Isham bin Khalid], telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abdullah bin Abu Maryam Al Ghasani] dari [Khalid bin Muhammad Ats Tsaqafi] dari [Bilal bin Abu Darda`] dari Abu Darda` dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kecintaanmu terhadap sesuatu akan membuatmu buta dan tuli." Telah menceritakan kepada kami [Abu Yaman] namun dia tidak merafa'kannya, namun [Al Qursani Muhammd bin Mush'ab] merafa'kan hadits tersebut."
Musnad Ahmad 20706: Telah menceritakan kepada kami ['Isham bin Khalid], telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abdullah] dari [Dhamrah] dari [Abu Darda`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Diantara tanda dari kefaqihan seseorang adalah memiliki budipekerti yang baik dalam bergaul."
Musnad Ahmad 20707: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mughirah], telah menceritakan kepada kami [Sa`id bin Abdul Aziz], telah menceritakan kepada kami [Ismail bin 'Ubaidullah] dari [Ummu Darda`] dari [Abu Darda`] ia berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Ketika itu salah seorang diantara kami meletakkan tangannya di atas kepala berlindung dari panasnya terik matahari, dan tak seorangpun yang berpuasa diantara kami kecuali Rasullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Abdullah bin Rawahah."
Musnad Ahmad 20708: Telah berceritak kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Tsabit] atau dari Abu Tsabit bahwa seseorang masuk masjid Damaskus, kemudian ia berdo'a: "Ya Allah hilangkanlah kesedihanku, rahmatilah kepergianku dan berikanlah aku teman yang shaleh." [Abu Darda`] mendengar do'anya dan berkata: "Jika sekiranya kamu jujur dengan do'amu, sungguh aku senang mendengar apa yang kamu katakan, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka diantara mereka ada yang menzhalimi diri mereka sendiri, " beliau bersabda: "Zhalim adalah sesuatu yang diambil (dihisab) ditempatnya, maka itulah perasaan sedih dan susah, dan diantara mereka ada yang dipertengahan yaitu yang dipermudah hisabnya, dan diantara mereka ada yang berlomba-lomba dalam kebaikan dengan izin Allah, mereka itulah orang-orang yang masuk syurga tanpa hisab."
Musnad Ahmad 20709: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir], telah menceritakan kepada kami [Hisyam yaitu Ibnu Sa'ad] dari [Utsman bin Hayan Ad Damasqi], telah mengabarkan kepadaku [Ummu Darda`] dari [Abu Darda`] ia berkata: "Sungguh aku pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, ketika itu cuaca sangat panas, sehingga seseorang meletakkan tangannya di atas kepala berlindung dari panasnya terik matahari, dan tak ada seorangpun dari mereka yang berpuasa kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Abdullah bin Rawahah."
Musnad Ahmad 20710: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Hasan Al Qurdusi] dari [Qais bin Sa'd] dari [seseorang] dia telah bercerita dari [Abu Darda`] ia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang pemberian dari seorang pemimpin, beliau menjawab, "Apa-apa yang telah Allah berikan kepadamu dari pemimpin tanpa memintanya dan tanpa berlebihan, maka ambilah dan pergunakanlah. Perawi berkata: Al Hasan rahimahullah mengatakan: "Tidak mengapa, selama kamu tidak tunduk kepadanya dan berlebihan."
Musnad Ahmad 20711: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Salim] dari [Ummu Darda`] ia berkata: "Suatu hari [Abu Darda`] datang menemuinya dalam keadaan marah, Ummu Darda` berkata: "Ada apa denganmu?, Abu Darda` menjawab: "Demi Allah, aku tidak tahu sedikitpun dari perkara Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kecuali mereka hanya melaksanakan shalat."
Musnad Ahmad 20712: Telah menceritakan kepada kami [Ismail], telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Ya`is bin Walid bin Hisyam] dari [Ma'dan] dari [Abu Darda`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah muntah, kemudian beliau berbuka. Abu Darda` berkata: 'Aku menemui [Tsauban] di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya tentang hal ini kepadanya, dia menjawab, "Akulah orang yang menuangkan air wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Musnad Ahmad 20713: Telah becerita kapada kami [Yahya bin Sa`id] dari [Abdullah bin Sa`id], telah menceritakan kepada kami [mantan budak Ibnu Abbas] dari [Abu Bahriyah] -(diriwayatkan dari jalur lain) Telah menceritakan kepada kami Ayahku, telah menceritakan kepada kami [Maki], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa`id] dari [Ziyad bin Abu Ziyad] dari [Abu Bahriyah] - dari [Abu Darda`] ia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian amalan yang paling baik untuk kelian kerjakan?" [Makky] mengatakan: "(amalan) yang paling suci di sisi Rab kalian, lebih tinggi dari derajat kalian, lebih baik dari emas dan uang yang kalian berikan, dan lebih baik daripada kalian menemui musuh dan memenggal leher mereka, begitupula sebaliknya, mereka memenggal leher kalian?" Para sahabat bertanya, "Amalan apakah itu Wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Dzikir kepada Allah 'azza wajalla."
Musnad Ahmad 20714: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Yazid bin Khumair] dari [Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] dari [Ayahnya] dari [Abu Darda`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang wanita berlaku angkuh depan atau samping sebuah kemah, kemudian Rasulullah bersabda: "Sepertinya tuannya ingin menggaulinya." Mereka (para sahabat) menjawab: sepertinya begitu. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh saya berharap bisa melaknat (tuannya), laknat yang bisa membawanya sampai ke kuburnya, bagaimana ia mewarisi (anak dalam kandungannya) padahal ia tidak berhak atas anak tersebut? Bagaimana ia menjadikan (anak tersebut) sebagai pelayannya (budaknya) padahal ia tidak halal baginya?" Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Wuhaib], telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Uqbah], Telah menceritakan kepadaku [Ziyad bin Abu Ziyad] sebuah hadits yang ia rafa'kan kepada [Abu Darda'] kemudian Abu Darda` merafa'kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian amalan yang paling baik untuk kelian kerjakan." lalu ia menyebutkan hadits yaitu hadits Yahya bin Sa`id dan Makky dari Abdullah bin Sa`id dari Ziyad bin Abi Ziyad.
Musnad Ahmad 20715: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Salim bin Abu Ja'd] dari [Ma'dan] dari [Abu Darda`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beiau bersabda: "Tidakkah kalian heran terharap seseorang yang membaca sepertiga Al Qur`an pada satu malam?" para sahabat bertanya: "Bagaimana ia mampu membacanya atau siapa yang mampu melakukannya? Beliau menjawab: "Katakanlah qul huwallahu ahad."
Musnad Ahmad 20716: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan], telah menceritakan kepadaku [Suhail bin Abu Shalah] dari [Abdullah bin Yazid] ia berkata: 'Aku bertanya kepada [Sa'id bin Musayab] mengenai hukum memakan anjing hutan?, Beliau membenci anjing hutan. Aku katakan kepada beliau, "Ketahuilah bahwa kaummu memakan anjing hutan." beliau menjawab: "barangkali mereka belum tahu." Lantas [seseorang] yang berada di sisinya berkata: "Aku mendengar [Aba Darda`] menyampaikan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau melarang memakan setiap hewan yang memiliki sifat merampas, setiap hewan yang menerkam, dan setiap hewan buas yang bertaring." [Sa`id] berkata: "Abu Darda` benar."
Musnad Ahmad 20717: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair], telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] dari ['Atha`] dari [Shafwan bin Abdullah bin Shafwan] ia berkata: -dan setelahnya ada riwayat Darda`- ia berkata: "Aku datang ke Syam, lalu aku menemui Abu Darda`, namun aku tidak mendapatinya selain [Ummu Darda`], lantas ia berkata kepadaku: "Apakah kamu hendak menunaikan haji tahun ini?, aku menjawab: 'Benar." Ummu Darda` berkata lagi: "Kalau begitu, do'akanlah kami dengan kebaikan, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya do'a seorang muslim untuk saudaranya yang jauh dariya akan terkabulkan, karena malaikat bertengger di atas kepalanya, hingga setiap kali ia mendo'akan kebaikan untuk saudaranya, Malaikat akan menjawab, 'Kabulkanlah, ' semoga kamu mendapatkan yang setimpal." Kemudain aku pergi ke pasar, lalu bertemu dengan [Abu Darda`], iapun menyampaikan hadits tersebut kepadaku dari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dan [Ya'la] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] dari [Abu Zubair], dari [Shafwan], [Yazid bin Abdullah] mengatakan, lalu ia menyebutkan hadits seperti di atas.
Musnad Ahmad 20718: Telah berkata kepada kami [Ibnu Numair], telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari [Hakam] dari [Abu Umar] dari [Abu Darda`] ia berkata: "Seseorang datang menemui Abu Darda`, lalu Abu Darda` berkata kepadanya: "Apakah kamu hendak singgah sejenak atau melanjutkan perjalanan untuk memberi makan hewan tungganmu?" orang itu menjawab: "Aku mau melanjutkan perjalanan." Abu Darda` berpesan kepadanya, "Sungguh aku akan membekalimu dengan perbekalan yang paling berharga. Suatu saat aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku sampaikan kepada beliau: "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya menguasai dunia dan akhirat, kita shalat merekapun shalat, kita berpuasa merekapun berpuasa, mereka bersedekah namun kita tidak mampu bersedekah, beliau melanjutkan: "Maukah aku tunjukan kepadamu sesuatu, yang jika kamu kerjakan, maka tidak ada seorangpun sebelum kamu yang mengunggulimu, dan tidak seorangpun setelahmu yang menyaingimu, kecuali ia melakukan apa yang kamu lakukan, yaitu bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tga puluh tiga kali dan bertakbir tiga puluh empat kali setiap selesai shalat."
Musnad Ahmad 20719: Telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepadaku [Zaidah bin Qudamah], telah menceritakan kepadaku [Sa`ib bin Hubaisy Al Kala`i] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari], ia berkata: [Abu Darda`] berkata kepadaku: "Dimanakah kamu tinggal?, aku menjawab: 'aku tinggal di pedesaan dibelekang Himsha." Abu Darda` berkata: 'Aku mendegar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah tiga orang berada di suatu pedesaan, lalu mereka tidak mengumandangkan adzan, dan tidak pula mendirikan shalat, kecuali syaitan akan menguasai diri mereka, oleh karena itu, hendaklah kamu hidup berjama'ah, ketahuilah sesungguhnya serigala itu akan menerkam mangsa yang sendirian." Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa`id], telah menceritakan kepada kami [Za`idah], telah menceritakan kepada kami [Sa`ib bin Hubaisy Al Kala`i], lalu ia menyebutkan hadits seperti di atas.
Musnad Ahmad 20720: Telah menceritakan kepada kami [Yazid], telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abu Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari [Abu Darda`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa hafal sepuluh ayat dari awal surat al kahfi, maka ia akan aman dari bahaya Dajjal."
Musnad Ahmad 20721: Telah menceritakan kepada kami [Yazid], telah menceritakan kepada kami [Al Hajaj bin Artha`ah] dari [Ibnu Nu'man] dari [Bilal bin Abu Darda`] dari [Ayahnya] ia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyembelih dua ekor domba jada' yang layak."
Musnad Ahmad 20722: Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Abu Syihab] dari [Al Hajaj] dari [Ya'la bin Nu'man] dari [Bilal bin Abu Darda`] dari [Ayahnya] ia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyembelih dua ekor domba jada' yang layak."
Musnad Ahmad 20723: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yazid], telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Raja` bin Haiwah] dari [Katsir bin Qais] ia berkata: 'Seseorang dari Madinah datang menemui [Abu Darda`], ketika itu ia berada di Damaskus. Abu Darda` bertanya kepada orang tersebut, 'Wahai saudaraku, apa yang membawamu ke mari?. Orang tersebut menjawab: 'karena suatu hadits yang telah sampai kepadaku bahwa anda meriwayatkan hadits tersebut dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Darda` berkata: 'apakah kedatanganmu untuk berniaga?. Orang tersebut menjawab: 'Tidak'. Abu Darda` bertanya lagi: 'Atau kedatanganmu untuk suatu keperluan?. Orang itu menjawab: 'Tidak'. Abu Darda` berkata: 'Apakah kedatanganmu hanya karena hendak mempelajari hadits ini?.' Orang itu menjawab, 'Ya'. Lalu Abu Darda` berkata: 'Ketahuilah bahwa aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan para malaikat akan mengayominya dengan sayap-sayap mereka karena ridla kepada penuntut ilmu, seluruh penduduk langit dan bumi bahkan ikan paus di lautpun akan memintakan ampun bagi seorang 'alim, keutamaan seorang 'alim dengan ahli ibadah bagaikan bulan dengan seluruh bintang-bintang, sesungguhnya para ulama' adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, melainkan mereka hanya mewariskan ilmu, maka barangsiapa mengambil ilmu tersebut, ia akan mendapatkan keuntungan besar." Telah menceritakan kepada kami [Hakam bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ayyasy] dari ['Ashim bin Raja' bin Haiwah] dari [Dawud bin Jamil] dari [Katsir bin Qais] ia berkata: 'Seseorang dari Madinah datang....' Kemudian ia menyebutkan makna hadits di atas.
Musnad Ahmad 20724: Telah menceritakan kepada kami [Muhammd bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Atha` bin Sa`ib] ia berkata: 'Aku mendengar [Abu Abdurrahman As Sulami] bercerita, bahwa seorang laki-laki diperintah ibunya atau ayahnya atau keduanya. Syu'bah mengatakan bahwa perintah itu adalah, agar ia menceraikan istrinya, dan ia akan diganti dengan seratus budak. Maka laki-laki itu mendatangi [Abu Darda`] yang waktu itu ia sedang melaksanakan shalat dluha dengan waktu yang cukup lama. Ketika Abu Darda shalat antara zhuhur dan asar, barulah ia menanyakan hal tersebut. Abu Darda` menjawab: "Tepati nadzarmu dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang tua akan berada di tengah-tengah pintu surga, maka jagalah kedua orang tuamu atau justru kamu meninggalkannya."
Musnad Ahmad 20725: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: 'aku mendengar [Abu Ishaq] bercerita, bahwa ia mendengar [Abu Habibah] berkata: 'Sebelum wafat. Seorang laki-laki berwasiat untuk menginfakkan beberapa dinar di jalan Allah. Lalu [Abu Darda`] ditanya mengenai hal itu. Ia kemudian menyampaikan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Perumpamaan orang yang membebaskan budak dan bersedekah ketika hendak wafat, bagaikan orang yang diberi makan setelah ia kenyang." [Abu Habibah] berkata: 'ternyata aku merasa terkena dengan perkataannya itu.'
Musnad Ahmad 20726: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Habibah Ath Thai] ia berkata: 'Saudaraku telah mewasiatkan sebagian hartanya kepadaku, lalu aku menemui [Abu Darda`] dan berkata kepadanya: 'Sungguh saudaraku telah mewasiatkan sebagian hartanya kepadaku, maka kepada siapakah harta ini akan aku sumbangkan?, apakah kepada orang-orang fakir, mujahidin atau orang-orang miskin? ' Abu Darda` menjawab: 'Menurutku yang lebih adil, sebaiknya kamu menginfakkan harta itu kepada Mujahidin, sebab Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang yang membebaskan budak dan bersedekah ketika hendak wafat, bagaikan orang yang diberi makan setelah ia kenyang."
Musnad Ahmad 20727: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Abu Zahirah] dari [Katsir bin Murrah] dari [Abu Darda`] bahwa seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Wahai Rasulullah, apakah di setiap shalat itu ada bacaan? Beliau menjawab: 'Ya, disetiap shalat ada bacaannya.' Lalu seseorang dari Anshar berkata: 'Perkara ini adalah wajib.'
Musnad Ahmad 20728: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Khulaid Al 'Ashari] dari [Abu Darda`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah matahari terbit kecuali ada dua malaikat yang diutus di kedua sisinya sambil berseru, dan seluruh penduduk bumi mendengarkan keduanya kecuali dua golongan. Kedua melaikat itu menyerukan: "Wahai sekalian manusia, kembalilah kepada Rabb kalian. Ketahuilah bahwa sedikit namun mencukupi itu lebih baik dari pada banyak namun tidak mencukupi. Dan tidaklah matahari terbenam kecuali ada dua malaikat yang di utus di kedua sisinya sambil berseru, seluruh penduduk bumi mendengarkan keduanya kecuali dua golongan, keduanya berseru, "Allahuma a'thi munfiqan khalafan wa'thi mumsikan maalan talafan." (Ya Allah berilah balasan bagi mereka yang berinfak, dan berilah bagi orang kikir itu kerugian harta."
Musnad Ahmad 20729: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlar], telah menceritakan kepada kami [Al Farj bin Fadlalah], telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Yazid] dari [Abu Halbas] dari [Ummu Darda`] dari [Abu Darda`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla telah memberi keluasan kepada setiap hamba atas lima perkara, yaitu: ajalnya, rizkinya, dan nasib baik dan buruknya."
Musnad Ahmad 20730: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Yahya Ad Damasyqi], telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Shubaih Al Murri], seorang hakim di Balqa', telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ubaidullah] bahwa dia pernah mendengar [Ummu Darda`] bercerita dari [Abu Darda`], ia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah telah melapangkan lima perkara bagi setiap hamba, yaitu: ajalnya, rizkinya dan nasib baik dan buruknya."
Musnad Ahmad 20731: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nadhar], telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Bahram], telah menceritakan kepada kami [Syahru bin Hausyab], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ghanm] ia pernah mengunjungi [Abu Darda`] di Himsh dan menginap bersamanya beberapa malam, kemudian ia pergi dengan keledainya. Namun Abu Darda` menahan kepergiannya seraya berkata: "Aku memutuskan untuk ikut bersamamu." Lantas Abu Darda` mengendarai keledainya dengan membawa lampu, keduanyapun berangkat dengan mengendarai keledai. Tak berapa lama, keduanya bertemu dengan seseorang yang hari sebelumnya ia ikut shalat jum'at bersama Mu'awiyah di Jabiyah. Orang itu mengenali mereka berdua, namun keduanya tidak mengenalinya. Orang tadi memberitakan kepada keduanya keadaan masyarakat. Kemudian orang itu berkata: "Ada kabar lain yang aku khawatir bila aku sampaikan, kalian berdua akan membuat bencinya, lalu Abu Darda` berkata: "Apakah kabar tentang wafatnya Abu Dzar?" Orang itu menjawab: "Demi Allah benar." Lalu Abu Darda` dan kawannya mengucapkan Istirja' (Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un) hampir sampai sepuluh kali. Abu Darda` berkata: "Jagalah mereka dan bersabarlah. Sebagaimana yang di ucapkan oleh pemilih unta (ashabun naqah): "Ya Allah mereka mendustai Abu Dzar, namun aku tidak, ya Allah mereka mencelanya, namun aku tidak, ya Allah mereka meminta perlindungan kepadanya, namun aku tidak. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempercayainya ketika beliau tidak mempercayai seorangpun, dan menunjuknya ketika beliau tidak menunjuk kepada yang lain. Maka demi Dzat Abu Darda` berada di tangan-Nya, sekiranya Abu Dzar memutus perjanjianku, sungguh aku tidak marah padanya, setelah aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiada ada sesuatu yang dinaungi oleh pepohonan nan hijau dan tidak pula sebanyak pepasir yang memiliki ucapan lebih benar dari Abu Dzar."
Musnad Ahmad 20732: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] dari [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir], telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Artha`ah] dia berkata: aku mendengar [Jubair bin Nufair] berkata dari [Abu Darda`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Benteng terbesar kaum Muslimin ketika terjadi perang basar adalah kebun di pinggiran Madinah yang disebut dengan Damsyiq."
Musnad Ahmad 20733: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Atha`] dari [Abdurrahman As Sulami] ia berkata: seseorang mendatangi Abu Darda` dan berkata: "sesungguhnya aku mencintai sepupuku yang sekarang menjadi isteriku, sedangkan ibuku memerintahkan untuk menceraikannya. Abu Darda` berkata: aku tidak menyuruhmu untuk menceraikannya, dan mendurhakai ibumu, namun aku menyampaikan kepadamu satu hadits yang telah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah bahwa ibu itu ibarat pintu surga paling tengah, maka terserah padamu hendak menceraikan istri atau taat kepada orang ibu."
Musnad Ahmad 20734: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa], telah menceritakan kepada kami [Anas bin Iyadh Al Laitsi Abu Dhamrah] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Ali bin Abdullah Al Azdi] dari [Abu Darda`] ia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah berfirman: Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. QS Fathir: 32. Sedangkan mereka yang lebih dahulu berbuat kebaikan, mereka itulah yang akan masuk surga tanpa hisab, dan mereka yang pertengahan adalah mereka akan dimudahkan hisabnya. Adapun yang menganiaya diri mereka sindiri, adalah mereka akan di hisab selama di Mahsyar, Allah menyelamatkan mereka dengan rahmat-Nya dan ketika itu mereka berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan kami, sungguh Rabb kami maha pengampun dan dzat yang patut disyukuri. Sampai firman-Nya: "Orang yang lemah serta bodoh." QS Fathir: 34-35.
Musnad Ahmad 20735: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah], telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Sahal bin Mu'adz bin Anas Al Juhani] dari [Ayahnya] bahwa ia pernah menemui Abu Darda` seraya berkata: Semoga anda sehat dan tidak sakit. Abu Darda` berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sakit pusing dan bosan senantiasa menjangkiti orang mukmin, dan ketika dosanya bagaikan gunung Uhud sampai akhirnya berangsur-angsur lenyap darinya hingga sebesar biji atom."
Musnad Ahmad 20736: Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa`id] dari [Harb bin Qais] dari [Abu Darda`] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mandi (wajib) pada hari jum'at, mengenakan pakaianya, memakai wewangian jika memilikinya, kemudian ia berangkat shalat dengan tenang dan ia tidak menyinggung serta menyakiti orang lain, setelah itu ia shalat (sunnah). Kemudian ia menunggu sampai imam selesai, maka ia mendapat ampunan dosa jum'at sekarang dan jum'at yang lalu."
Musnad Ahmad 20737: Telah menceritakan kepada kami [Makki], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa`id] dari [Harb bin Qais] dari [Abu Darda`] dia berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di atas mimbar dan berkhutbah di hadapan para sahabat sambil membaca ayat." Ketika itu disampaingku adalah Ubay bin Ka'ab, aku berkata kepadanya: "Wahai Ubay, kapankah ayat tersebut turun?. Namun Ka'ab enggan berbicara denganku, kemudian akau bertanya lagi, ia pun enggan berbicara denganku, sampai akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam turun dari Mimbar. Lalu Ubai berkata kepadaku: "Apa telah yang kamu perbuat dengan jum'atmu kecuali hanya sia-sia belaka." Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beranjak pergi, aku mendatangi dan mengabari beliau, kataku: "Wahai Rasulullah, tadi anda membaca ayat, lalu aku bertanya Ubay bin Ka'b yang berada disampingku: "Kapankah ayat ini di turunkan?" namun dia enggan berbicara padaku, hingga ketika anda turun dari mimbar, ia mengira jika jum'at saya telah sia-sia."Beliau menjawab: "Ubay benar, jika kamu mendengar khathib berbicala maka diamlah sampai selesai."
Musnad Ahmad 20738: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ishaq], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarrak] dari [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir]. Ayahku mengatakan: dan [Ali bin Ishaq], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mubarrak], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir], Telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Artha`ah] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Darda`] dia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berharap kalian memperhatikan orang-orang lemah diantara kalian, karena kalian diberi rizki dan kemenangan disebabkan oleh orang-orang lemah kalian."
Musnad Ahmad 20739: Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin 'Adi], telah mengabarkan kepada kami [Baqiyah] dari [Habib bin Umar Al Anshari] dari Syaikh yang di juluki [Abu Abdushamad] ia berkata: aku mendengar [Ummu Darda`] berkata: Apabila [Abu Darda`] hendak menyampaikan hadits, beliau tersenyum, lalu Aku berkata: "Manusia akan mengatakan kepadamu sesungguhnya kamu orang pandir." dia menjawab: "Tidak pernah aku melihat dan mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan suatu hadits kecuali beliau tersenyum."
Musnad Ahmad 20740: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] dari [Zaid bin Waqid], telah menceritakan kepadaku [Busr bin Ubaidullah], telah menceritakan kepadaku [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Darda`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi melihat gundukkan buku yang di bawa lewat bawah kepalaku, aku mengira itu adalah tempat bertolakku sehingga mataku mengikuti, kemudian ia bertolak ke Syam. Ketahuilah bahwa ketika fitnah terjadi, maka keimanan berada di daerah Syam."
Musnad Ahmad 20741: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban] dari [Umair bin Hani'] dari [Abu 'Adzra`] dari [Abu Darda`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Muliakanlah Allah, niscaya Dia akan megampuni kalian.' Ibnu Tsauban berkata: "Maksudnya adalah, berserah dirilah kalian kepada Allah."
Musnad Ahmad 20742: Telah menceritakan kepada kami [Yunus], telah menceritakan kepada kami [Baqiyah] dari [Habib bin Umar Al Anshari] dari [Abu Abdus Shamad] dari [Ummu Darda`] ia berkata: Tidaklah [Abu Darda`] menyampaikan suatu hadits kecuali ia tersenyum. Aku berkata kepadanya: "Aku khawatir orang-orang akan menganggap kamu orang pandir." Abu Darda` berkata: "Ketahuilah bahwa tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan suatu hadits kecuali beliau tersenyum."
Musnad Ahmad 20743: Telah menceritakan kepada kami [Hasan], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah], telah menceritakan kepada kami [Zabban] dari [Sahl bin Mu'adz] dari [Ayahnya] dari [Abu Darda`] bahwa ayahnya pernah menjenguk Abu Darda`. Abu Darda` berkata kepada ayahku setelah mendo'akan kesehatan, bukan sakit sebanyak tiga kali, ia berkata demikian, kemudian Abu Darda` berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Selamanya seorang muslim tidak akan lepas dari rasa bosan dan sakit pusing, hingga dosanya melebihi gunung Uhud dan hingga ia bersih dari kesalahannya walau sebiiji atom."
Musnad Ahmad 20744: Telah menceritakan kepada kami [Hasan], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Habib] dari [Abdurrahman bin Jubair] dari [Abu Darda`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah orang yang pertama kali diizinkan untuk sujud dan mengangkat kepala pada hari Kiamat, dengan itu aku dapat melihat dan mengenali umatku diantara umat-umat sebelumku, baik dari arah depan, belakang, sebelah kanan dan kiriku." Seseorang berkata kepada beliau: wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bagaimana engkau dapat mengenali umutmu diantara umat-umat sebelummu, dari umatnya nabi Nuh sampai umatmu?, " Beliau menjawab: "Wajah umatku berseri-seri disebabkan bekas air wudhu, dan tidak ada seorang pun yang menyerupainya kecuali ummatku. Dan aku juga mengenali umatku, yaitu diberikannya kitab dari tangan kanan, serta anak keturunan mereka berjalan disisi kanan kirinya." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] -dia ragu dalam periwayatannya- ia berkata: 'Aku mendengar [Abu Dzar] atau [Abu Darda`] berkata: Yahya mengatakan: "Aku mengenalinya dengan tanda cahaya menyinari bagian depan dan kanannya." Telah menceritakan kepada kami [Ya'mar], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bn Lahi'ah], telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] bahwa ia mendengar [Abu Dzar] atau [Abu Darda`] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah manusia yang pertama kali diberi izin untuk sujud." Lalu ia menyebutkan makna hadits di atas.
Musnad Ahmad 20745: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa`id], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abdurrahman bin Jubair] ia mendengar dari [Abu Dzar] dan [Abu Darda`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku dapat mengenali umatku di antara umat-umat yang lain pada hari Kiamat kelak." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali umatmu? Beliau menjawab: "Aku mengenali mereka dengan beberapa tanda, umatku mendapatkan buku dari arah kanan, wajahnya berseri-seri disebabkan bekas sujud dan cahaya menyinari bagian depan dan kanannya."
Musnad Ahmad 20746: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mughirah], telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abdullah bin Abu Maryam Al Ghasani], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash Hakim bin Umair] dan [Habib bin Ubaid] dari [Abu Darda`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidakkah salah seorang dari kalian mau beramal karena Allah 'azza wajalla pada waktu pagi dengan seribu kebaikan?, yaitu dengan mengucapkan: 'Subhanallah wa bihamdihi' sebanyak seratus kali, maka ia telah mendapatkan seribu kebaikan. Dan tidaklah seseorang itu mengerjakan amalan tersebut sesuai dengan kehendak Allah dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu."
Musnad Ahmad 20747: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam], telah menceritakan kepada kami [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin 'Uqbah], telah mengabarkan kepada kami [Kuraib] ia bertanya kepada [Usamah bin Zaid] katanya: aku berkata: "Beritahukanlah kepadaku apa yang kalian lakukan pada waktu petang, ketika kamu membonceng Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!." Usamah menjawab: "Kami mendatangi suatu lembah, yang biasa digunakan orang-orang untuk menderumkan unta pada waktu maghrib, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menderumkan untanya di tempat tersebut, lalu beliau menuangkan air, beliau besabda: "Tuangkanlah air." lalu beliau memerintahkan orang-orang untuk berwudhu, dan beliau pun berwudhu dengan wudhu yang tidak basah sekali. Usamah berkata: "Aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, apakah anda hendak mengerjakan shalat?.' Beliau menjawab: 'Shalat ada di hadapanmu." Usamah melanjutkan: "Lalu beliau menaiki kendaraannya hingga sampai di Muzdalifah dan menunaikan shalat Maghrib, setelah itu orang-orang singgah di persinggahan mereka masing-masing, mereka belum mengerjakan tahalullul, seusai mengerjakan shalat isya`, orang-orang pun mengerjakan tahallul, " Kuraib berkata: aku bertanya: "Lantas apa yang kalian kerjakan di pagi harinya?" Usamah menjawab: "Al Fadl bin 'Abbas membonceng beliau, sementara aku bersama rombongan orang-orang Qurasiy pergi dengan berjalan kaki."
Musnad Ahmad 20748: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] dan ['Affan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Thawus] dari [Ayahnya] dari [Ibnu Abbas] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukanlah termasuk riba jual beli secara kontan, hanyasanya riba itu bisa terjadi dalam jual beli dengan pembayaran yang di tangguhkan."
Musnad Ahmad 20749: Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah meriwayatkan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir], telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Hakam], dari [Bekas budak Qudamah bin Madz'un] dari [Bekas budak Usamah bin Zaid] bahwa ia pernah pergi bersama Usamah ke lembah Qura mencari harta miliknya. Usamah selalu puasa senin dan kamis, lantas bekas budaknya berkata kepadanya: "Mengapa anda berpuasa pada hari senin dan kamis, padahal anda alah orang yang lemah dan telah lanjut usia?" Usamah menjawab: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa puasa senin dan kamis, lalu beliau ditanya mengenai hal itu, maka beliau menjawab: "Sesungguhnya seluruh amalan manusia akan diperlihatkan pada hari senin dan kamis."
Musnad Ahmad 20750: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim bin Basyir], telah menceritakan kepada kami [Hushain], dari [Abu Dzibyan] ia berkata: aku mendengar [Usamah bin Zaid] bercerita, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutus kami ke Huraqah, yaitu wilayah bagian Juhainah, Usamah berkata: "Lalu kami memerangi mereka di waktu pagi, sementara diantara mereka ada seeorang apabila bertemu dengan kaumnya mereka menggencarkan permusuhannya dengan kami, namun bila kaumnya mundur ia berbuat baik pada kami." Usamah melanjutkan: "Maka aku dan seorang Anshar berhasil mendekatinya, ketika kami telah dekat dengannya, serta merta ia mengucapkan: 'Laa ilaaha Illallah', maka sahabat Anshar mengurungkan niatnya, sementara aku telah membunuhnya, ketika hal ini diberitahukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: 'Wahai Usamah, apakah kamu membunuhnya padahal ia telah mengucapkan 'La ilaaha illallalah?.' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, ia mengcapkan hal itu karena hendak berlindung dari pembunuhan?.' Beliau mengulangi pertanyaan tersebut berkali-kali seakan saya baru masuk Islam."
Musnad Ahmad 20751: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim], telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman At Taimi] dari [Abu 'Utsman An Nahdi] dari [Usamah bin Zaid] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki melebihi fitnah wanita."
Musnad Ahmad 20752: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari ['Amru bin 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim."
Musnad Ahmad 20753: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah naik ke atas salah satu dari benteng-benteng Madinah, lalu bersabda: "Apakah kalian melihat sebagaimana aku melihat?, Sungguh aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di sela-sela rumah kalian seperti tempat jatuhnya tetesan (air hujan) ".
Musnad Ahmad 20754: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibrahim bin 'Uqbah] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa suatu hari ia membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari Arafah. Ketika tiba disuatu lembah, beliau turun untuk buang air kecil. -namun Usamah tidak mengatakan: "lalu beliau menyuruh untuk menuangkan air"- Maka akupun menuangkan air untuk beliau, lalu beliau berwudlu. Aku berkata: "Apakah anda hendak mengerjakan shalat?." Beliau menjawab: "Shalat ada di hadapanmu." Usamah bin Zaid berkata: Setibanya di Muzdalifah, beliau mengerjakan shalat Maghrib, lalu orang-orang melepas hewan kendaraan mereka, sementara aku membantu beliau melepas kendaraannya, setelah itu beliau mengerjakan shalat Isya."
Musnad Ahmad 20755: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah], telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Dinar] dari [Abu Shalih] ia berkata: aku mendengar Abu Sa`id berkata: "Emas dengan emas dengan kadar yang sama, " lalu aku menemui [Ibnu Abbas] seraya bertanya kepadanya: "Apakah anda mendapatkan perkara ini di dalam Al-Qur'an atau anda pernah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Ibnu Abbas menjawab: "Aku tidak mendapatkannya dalam Al-Qur'an atau mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun [Usamah bin Zaid] pernah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Riba itu dapat terjadi dalam jual beli dengan pembayaran yang di tangguhkan."
Musnad Ahmad 20756: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari ['Amir bin Sa'd] ia berkata: "Suatu hari datang seorang laki laki bertanya kepada Sa'd tentang penyakit tha'un (kolera). Lantas [Usamah bin Zaid] berkata: aku akan menyampaikan hadits tentang penyakit tha'un, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya penyakit ini adalah azab atau demikianlah Allah menimpakannya kepada orang-orang sebelum kalian atau sekelompok orang dari Bani Isra`il, wabah ini kadang-kadang datang dan kadang-kadang hilang. Namun apabila wabah ini terdapat di suatu tempat, maka janganlah kalian memasuki tempat tersebut. Dan bila tempat kalian tertimpa wabah Tha'un, janganlah kalian lari darinya."
Musnad Ahmad 20757: Telah menceritakan kepada kami [Rauh], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Hafshah], telah menceritakan kepada kami [Az-Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari ['Amru bin 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid] ia bertanya: "Wahai Rasulullah, Insya Allah dimanakah besok anda menginap?" -Ketika itu adalah hari penaklukan kota Makkah- Beliau bersabda: "Apakah 'Aqil meninggalkan kita tempat untuk tinggal?." Kemudian beliau melanjutkan: "Orang kafir tidak mewarisi orang mukmin, dan orang mukmin tidak mewarisi orang kafir."
Musnad Ahmad 20758: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Qais Abu Ghushn], telah menceritakan kepadaku [Abu Sa`id Al Maqburi], telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa beberapa hari berturut-turut, sampai-sampai dikatakan, beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau juga berbuka beberapa hari hingga hamir beliau tidak puasa kecuali dua hari dalam sepekan, yaitu dua hari yang biasa beliau gunakan untuk berpuasa, jika tidak (berpuasa terus menerus), maka beliau akan berpuasa dua hari itu. Dan tidaklah beliau banyak berpuasa kecuali di bulan Sya'ban, Aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, engkau berpuasa seakan-akan engkau tidak pernah berbuka dan engkau berbuka seakan engkau tidak berpuasa kecuali dua hari saja, yaitu Senin dan Kamis." Beliau bersabda: "Itulah dua hari yang amalan seorang hamba ditampakkan di hadapan Rabb semesta alam, aku senang ketika amalanku ditampakkan, diriku sedang berpuasa." Usamah melanjutkan: kataku selanjutnya: "Dan kami tidak melihat engkau banyak berpusa kecuali di bulan Sya'ban?." Beliau bersabda: "Itulah bulan yang orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan dihadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa."
Musnad Ahmad 20759: Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razaq], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: aku berkata kepada ['Atha`]: "Pernahkah kamu mendengarkan [Ibnu Abbas], Ia pun mengutarakan kisah, akan tetapi aku mendengarnya berkata: telah mengabarkan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ka'bah sambil berdo'a di setiap pojoknya, beliau tidak melaksanakan shalat sampai beliau keluar. Ketika beliau keluar, beliau melaksanakan shalat dua raka'at di depan Ka'bah seraya bersabda: "Inilah kiblat."
Musnad Ahmad 20760: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub], telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Muhammad bin Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Sa`id bin Ubaidillah bin As Sabaq] dari [Muhammad bin Usamah bin Zaid] dari ayahnya yaitu Usamah bin Zaid, ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit keras, aku bersama orang-orang pergi menuju Madinah, lalu aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau diam dan tidak berbicara, setelah itu beliau mengangkat kedua tangannya ke langit dan menunjuk kepadaku, aku tahu bahwasannya beliau mendoakanku."
Musnad Ahmad 20761: Telah menceritakan kepada kami [Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah menceritakan kepada kami [Qais bin Sa'd] dari ['Atha`] dari [Ibnu Abbas] dari [Usamah] bahwa Nabi Shallallahu 'Alihi Wasallam bergegas pergi dari Arafah dengan membonceng Usamah, lalu beliau menekan laju tunggangan beliau, hingga hampir telinga tunggangan beliau bersentuhan, dan sepertinya Hammad mengatakan: "Hendak mengenai kaki tunggangannya. Beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian pelan-pelan dan tenang, karena kebaikan itu tidak pada menundukan unta."
Musnad Ahmad 20762: Telah menceritakan kepada kami [Affan], telah menceritakan kepada kami telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Thawus] dari [Ayahnya] dari [Ibnu Abbas] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam bersabda: "Tidak ada riba bila dilakukan secara tangan dengan tangan (kontan)."
Musnad Ahmad 20763: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakaria bin Abu Za`idah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Usamah bin zaid] ia berkata: "Aku bersama Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam menjenguk Abdullah bin Ubay ketika ia sakit, Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam lalu bersabda kepadanya: 'Sungguh aku telah melarangmu untuk mencintai orang-orang Yahudi.' Lalu Abdullah berkata: 'Sungguh As'ad bin Zurarah telah membuat mereka marah, " lalu ia meninggal dunia."
Musnad Ahmad 20764: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim], telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ali Abu Ja'far] dari [Usamah bin Zaid] ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam shalat di dalam rumah."
Musnad Ahmad 20765: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub], telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari [Usamah bin Zaid] ia berkata: "Aku membonceng Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam pada sore hari Arafah, ketika matahari tepat di kepala beliau, beliau mendengar suara gaduh orang-orang di belakang beliau, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian tenang, sebab kabaikan itu bukan karena menundukkan binatang tunggangan." Usamah melanjutkan: Apabila kondisi orang-orang dalam keadaan sesak, maka Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam mempercepat laju kendaraannya, dan apabila beliau mendapat celah, maka beliau lebih mempercepat lagi, hingga melewati jalan yang berada di antara dua bukit, orang-orang mengira beliau melakukan shalat di tempat tersebut, lalu beliau turun (dari tunggangannya) dan buang air kecil -Usamah tidak mengatakan: "menuangkan air." sebagaimana perawi yang lain mengatakannya- lalu aku mendatangi beliau dengan membawa ember, beliau pun berwudhu, Aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, apakah anda hendak mendirikan shalat?.' Beliau menjawab: "Shalat ada di hadapanmu." Usamah melanjutkan: "Lalu beliau menaiki kendaraannya hingga sampai di Muzdalifah dan menunaikan shalat Maghrib, dan Isya akhirah."
Musnad Ahmad 20766: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub], telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Uqbah] dari [Kuraib] bekas budak Ibnu Abas dari [Usamah bin Zaid] ia berkata: "Aku membonceng Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam ketika bertolak dari Arafah, ketika matahari tepat di kepala, Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam berlindung (dari terik sinar matahari), tatkala beliau mendengar suara gaduh orang-orang di belakang beliau, beliau bersabda: "Pelan-pelanlah wahai sekalian manusia, hendaklah kalian tenang, sebab kabaikan itu bukan karena dapat menundukkan binatang tunggangan." Usamah melanjutkan: Apabila kondisi dalam keadaan sesak, maka Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam mempercepat laju kendaraannya, dan apabila beliau mendapat celah, maka beliau lebih mempercepat lagi, hingga melewati jalan yang berada di antara dua bukit, orang-orang mengira beliau melakukan shalat di tempat tersebut, lalu beliau turun (dari tunggangannya) dan buang air kecil -Usamah tidak mengatakan: "Menuangkan air." sebagaimana perawi yang lain mengatakannya- lalu aku mendatangi beliau dengan membawa ember, beliau pun berwudhu, Aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, apakah anda hendak mendirikan shalat?.' Beliau menjawab: "Shalat ada di hadapanmu." Usamah melanjutkan: "Lalu beliau menaiki kendaraannya, d an beliau tidak mengerjakan shalat hingga tiba di Muzdalifah, lalu beliau turun dan menjama' (menggabungkan) shalat Maghrib dan Isya akhirah."
Musnad Ahmad 20767: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub], telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Ali bin Abu Rafi'] dari [Sa'id binMusayyab] telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam bersabda: "Riba itu tidak terjadi kecuali dengan pembayaran yang di tangguhkan."
Musnad Ahmad 20768: Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Al Khuza'i], telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Muhammad bin Munkadir] dan [Abu An Nadlar] bekas budak Umar bin Ubaidullah bin Ma'mar dari [Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash] dari [Ayahnya] bahwa ia pernah bertanya pada Usamah bin Zaid: "Apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam tentang penyakit tha'un (kolera)?, " Usamah menajawab: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam bersabda: "Ia merupakan dosa yang dikirimkan kepada bani Isra`il atau sekelompok umat sebelum kalian, " -ia ragu-ragu dalam redaksi haditsnya- "Bila kalian mendapatkan suatu negeri yang terkena wabah itu, maka janganlah memasukinya, dan bila wabah tersebut menjangkiti negeri yang kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri tersebut." Abu Nadlar berkata dalam haditsnya: "Janganlah kalian pergi dari kampung tersebut."
Musnad Ahmad 20769: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'syar] dari [Sulaim] dahulu ia bekas budak bani Laits, ia berkata: Marwan bin Hakam pernah melewati Usamah bin Zaid ketika sedang melaksanakan shalat, lalu Marwan bercerita kepada Usamah. -Abu Ma'syar mengatakan: Keduanya pernah bertemu- Usamah berkata pada Marwan: 'Wahai Marwan, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang jahat lagi berbuat jahat."
Musnad Ahmad 20770: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab], telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Harits] bahwa [Muhammad bin Munkadir] mengabarinya, bahwa [seseorang] yang mendengar dari [Usamah bin Zaid] telah mengabarinya, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam menjama' shalat maghrib dan isya di Muzdalifah."
Musnad Ahmad 20771: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari ['Amru bin Utsman] dari [Usamah bin Zaid] ia berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, dimanakah kita akan singgah? Yaitu di waktu haji, Usamah melanjutkan: "Apakah di rumah Aqil?." Beliau menjawab: 'Kita berhenti di Khaif, tempat bani Kinanah dengan izin Allah, ' -yaitu Mushahab- yang telah dibagi-bagi oleh orang-orang Quraisy atas dasar kekafiran, hal itu dikarenakan adanya perjanjian bani Kinanah dengan Quraisy terhadap Bani Hasyim, yaitu tidak saling menikahkan, tidak berjual-beli dan tidak membantu, lalu beliau bersabda mengenai hal itu: "Orang muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim." [Az Zuhri] berkata: "Khaif adalah nama suatu lembah."
Musnad Ahmad 20772: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar], dari [Az Zuhri], dari ['Urwah bin Az Zubair] bahwa [Usamah bin Zaid] memberi khabar padanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai keledai milik beliau, diatasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki, beliau memboncengi Usamah bin Zaid saat beliau menjenguk Sa'ad bin 'Ubadah di Bani Al Harits bin Al Kahjraj sebelum peristiwa Badar, beliau melintasi sebuah majlis disana kaum muslimin, orang-orang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi, diantaranya 'Abdullah bin Ubai membaur, dan dimajlis tersebut ada 'Abdullah bin Rawahah. Saat majlis itu dipenuhi ringkikan keledai, 'Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan selendang lalu berkata: Jangan mengganggu kami, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti dan turun, setelah itu Nabi shallAllahu 'alaihi wa salam mengajak mereka menuju Allah dan membacakan al-Qur'an kepada mereka. 'Abdullah bin Ubai berkata kepada beliau: Hai orang! engkau tidak lebih bagus dari dia, bila apa yang kau katakan benar maka jangan mengganggu kami dimajlis kami, silahkan kembali ke kendaraan Tuan, lalu siapa saja dari kami mendatangi Tuan, silahkan Tuan bercerita padanya. 'Abdullah bin Rawahah berkata: Bergabunglah dengan kami dimajlis kami karena kami menyukai hal itu. Usamah bin Zaid berkata: Kaum muslimin, orang-orang musyrik dan orang-orang Yahudi pun saling mencaci hingga mereka hendak saing menyerang, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terus menenangkan mereka kemudian naik kendaraan hingga masuk ke kediaman Sa'ad bin 'Ubadah lalu beliau bersabda: "Hai Sa'ad! Apa kau tidak mendengar ucapan Abu Hubab?" maksud beliau tentang ucapan 'Abdullah bin Ubai seperti itu dan ini. Sa'ad berkata: Maafkan dia wahai Rasulullah, demi Allah, Allah telah memberi Tuan apa yang telah diberikan pada Tuan. Penduduk telaga ini bersepakat untuk mengusir dan mengikatnya, kemudian saat Allah menangkal hal itu dengan kebenaran yang diberikan kepada Tuan, ia pun senang. Demikianlah yang diperlakukan padanya seperti yang saya lihat. Kemudian Nabi shallAllahu 'alaihi wa salam memaafkannya. Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Laits] maksudnya Ibnu Sa'ad, Telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] bahwa [Usamah bin Zaid] memberinya khabar, lalu ia menyebutkan makna hadits itu. Hanya saja ia berkata: Penduduk telaga ini bersepakat. Telah menceritakan kepada kami [Abu Al-Yaman] telah memberitakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az-Zuhri], telah mengkhabarkan kepadaku ['Urwah bin Az-Zubair] bahwa [Usamah bin Zaid] memberi khabar padanya bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam naik keledai berpelana beludru Fadaki dan memboncengi Usamah bin Zaid dibelakangnya untuk menjenguk Sa'ad bin 'Ubadah di Bani Al-Khajraj sebelum peristiwa Badar, Usamah menyebutkan hadits itu dan berkata: laut.
Musnad Ahmad 20773: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Abdur Rahman Al-Muqri] Telah menceritakan kepada kami [Haiwah] Telah menceritakan kepadaku ['Iyasy bin 'Abbas] bahwa [Abu An-Nadhr] bercerita kepadanya dari ['Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash] bahwa [Usamah bin Zaid] mengkhabarkan kepada ayahnya Sa'ad bin Malik, ia berkada padanya: seseorang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Sesungguhnya aku meng'azl istriku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Kenapa?" orang itu menjawab: Sebagai rasa sayang terhadap anaknya atau anak-anaknya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau begitu tidak (apa-apa), hal itu tidak membahayakan Persia dan Romawi."
Musnad Ahmad 20774: Telah menceritakan kepada kami [Haitsam], 'Abdullah berkata: saya mendengarnya dari [Al-Haisyam bin Kharijah] Telah menceritakan kepada kami [Risyd bin Ibnu Sa'ad] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Zubair] dari [Usamah bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya Jibril 'alaihis Salam turun mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mengajarkan beliau berwudlu, seusai wudlu Jibril mengambil air sepenuh telapak tangan kemudian dipercikkan ke kemaluan. Berkata Usamah: Nabi shallallahu 'alaihi wa salam memercikkan air seusai wudhu.
Musnad Ahmad 20775: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Dzi'b] dari [Al-Harits] dari [Kuraib, buda Ibnu 'Abbas] dari [Usamah bin Zaid] ia berkata: saya masuk ke kediaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ternyata beliau sedang bersedih, saya bertanya kepada beliau ada apa. Beliau menjawab: "Jibril tidak mendatangiku sejak tiga hari lalu." Berkata Usamah: kemudian anjing melolong diantara rumah-rumah kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Usamah agar membunuh anjing itu kemudian Jibril 'alaihis Salam menampakkan diri lalu bergegas menghampirinya saat melihatnya dan bertanya: "Kau tidak mendatangiku?" ia Jibril menjawab: Sesungguhnya kami tidak masuk rumah yang ada anjing dan gambar-gambarnya. Telah menceritakan kepada kami [Husain] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Dzi'b] dari [Al-Harts bin Abdur Rahman] dari [Kuraib, budak Ibnu 'Abbas] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Saya memasuki kediaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau tengah bersedih, kemudian ia menyebutkan makna hadits 'Utsman bin 'Umar hanya saja ia berkata dalam riwayatnya: "Ia tidak mendatangiku sejak tiga hari."
Musnad Ahmad 20776: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id, budak Bani Hasyim] Telah menceritakan kepada kami [Qais bin Al-Rabi'] Telah menceritakan kepada kami [Jami' bin Syaddad] dari [Kultsum Al-Khuza'i] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda kepadaku: "Masukkan para sahabatku dirumahku." Mereka pun masuk kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam membuka selendang lalu bersabda: "Allah melaknat Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan makam nabi -nabi mereka sebagai masjid." Telah menceritakan kepada kami [Suraij] Telah menceritakan kepada kami [Qais] dari [Jami'], hanya saja ia Jami' berkata: mereka pun masuk dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam tengah menutupi kepala dengan selimut berwarna kelabu milik beliau, beliau tidak menyebutkan: "Dan Nasrani."
Musnad Ahmad 20777: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim Al-Ahwal] berkata: Saya mendengar [Abu 'Utsman] menceritakan dari [Usamah bin Zaid] berkata: Salah seorang putri Rasulullah Shallllahu 'alaihi wa salam mengutus seseorang menemui beliau bahwa salah seorang putranya atau putrinya sedang sekarat, karena datangilah kami. kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim utusan untuk menemuinya untuk menyampaikan salam dan menyampaikan bahwa sesungguhnya Allah memiliki apa yang Ia ambil dan apa yang Ia berikan, sesungguhnya segala sesuatu disisiNya (beraku) hingga suatu masa yang telah ditentukan, karena itu bersabarlah dan mengharaplah pahala. Utusan itu pun pergi seraya bersumpah kepada beliau. Ia berdiri dan kami pun berdiri. Kemudian si kecil diangkat ke kamar atau ke kamar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam sementara dirinya tengah menggigil, saat itu ditengah-tengah mereka ada Sa'ad bin 'Ubadah dan Ubai saya kira. Air mata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam pun berlinangan kemudian Sa'ad berkata pada beliau: Apa ini wahai Rasulullah? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ini adalah rahmat yang disemayamkan Allah dihati siapa saja diantara hamba-hambaNya yang dikehendaki, dan sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang."
Musnad Ahmad 20778: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishak] dari [Yazid bin 'Abdullah bin Qusaith] dari [Muhammad bin Usamah] dari [ayahnya], ia berkata: Ja'far, Ali dan Zaid bin Haritsah berkumpul kemudian Ja'far berkata: Saya paling mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam diantara kalian. Ali berkata: Saya paling mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam diantara kalian. Zaid berkata: Saya paling mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam diantara kalian. Mereka berkata: Mari kita pergi mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam untuk bertanya kepada beliau. Kemudian Usamah bin Zaid berkata: Mereka pun datang untuk meminta izin masuk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Keluarlah dan lihat siapa mereka?" kemudian saya berkata: Mereka adalah Ja'far, Ali dan Zaid, saya tidak berkata: Ayah saya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Izinkan mereka masuk." mereka pun masuk dan bertanya: Siapa orang yang paling mencintai Tuan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Fathimah." Mereka berkata: kami bertanya kepada tuan tentang orang-orang lelaki. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau Ja'far, ciri-ciri fisikmu mirip seperti ciri-ciri fisikku dan akhlakku mirip dengan akhlakmu, engkau berasal dari keturunanku dan silsilahku. Sedangkan engkau Ali adalah saudaraku melalui pernikahan, ayahnya ayahku, saya berasal dari keturunanmu dan engkau berasal dari keturunanku, sedangkan engkau Zaid adalah pelayanku, dari keturunanku, untukku dan orang yang paling aku cintai."
Musnad Ahmad 20779: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ubaidillah bin Abi Yazid], ia mendengar [Ibnu 'Abbas] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia pernah berkata: telah memberitakan kepadaku Usamah bahwa ia berkata: Riba terdapat dalam hutang.
Musnad Ahmad 20780: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Abu 'Utsman An-Nahdi] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Umaimah, putri Zainab dan jiwanya, didatangkan dihadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam dan ia tengah sekarat, Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Allah memiliki apa pun yang Ia ambil dan apa pun yang Ia beri dan segalanya (berlaku) hingga suatu masa yang telah ditentukan." Air mata beliau pun bercucuran kemudian Sa'ad bin 'Ubadah berkata padanya: Wahai Rasulullah! kenapa Tuan menangis, bukankah Tuan melarang untuk menangis. Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ini adalah rahmat yang ditempatkan Allah dihati hamba-hambaNya dan sesungguhnya Allah hanya merahmati hamba-hambaNya yang penyayang."
Musnad Ahmad 20781: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari ['Umarah'] dari [Abu Asy-Sya'tsa`], ia berkata: saya pergi berhaji kemudian saya masuk ke baitullah, saat saya berada diantara dua tiang, saya berjalan hingga melekat didinding. Ia Abu Asy-Sya'tsa` berkata: [Ibnu Umar] datang hingga berdiri didekatku, ia pun shalat empat rakaat. Seusia shalat, saya bertanya padanya: Dimanakah dulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam shalat di baitullah. Ibnu Umar menjawab: Disini. Telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam. Saya Abu Asy-Sya'tsa` bertanya: berapa rakaat beliau shalat? Ibnu Umar menjawab: Itulah yang menyebabkanku selalu mencela diriku, saya tinggal lama bersamanya selama tapi saya tidak menanyakannya berapa rakaat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam sahlat. Kemudian pada tahun berikutnya, ia Abu Asy-Sya'tsa` berkata: saya pergi berhaji kemudian saya datang hingga berdiri ditempat berdiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lau Ibnu Az-Zubair datang hingga berdiri disampingku, ia terus mendesakku hingga mengeluarkanku dari tempat itu lalu ia shalat empat rakaat ditempat itu.
Musnad Ahmad 20782: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam Ad-Dustuwa`i] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Umar bin al-Hakam bin Tsauban], [mantan budak Qudamah bin Mazh'un] ia bercerita kepadanya bahwa [mantan budak Usamah bin Zaid] bercerita kepadanya bahwa Usamah bin Zaid pergi mendatangi hartanya di Wadil Qura, ia puasa senin dan kamis, lalu saya berkata kepadanya: kenapa kau puasa dalam perjalanan sementara kau sudah tua dan renta. Lalu ia berkata: sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam puasa senin dan kamis lalu saya bertanya kepada beliau: wahai Rasulullah! kenapa Tuan puasa senin dan kamis, beliau menjawab: "Sesungguhnya amal-amal itu diperlihatkan pada hari senin dan kamis."
Musnad Ahmad 20783: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Sulaiman At-Taimi] dari [Abu 'Utsma An-Nahdi] dari [Usamah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya berdiri dipintu surga dan sebagaian besar yang memasukinya adalah orang-orang muskin, sementara para pemilik kakek -Yahya bin Sa'id dan lainnya berkata dalam riwayatnya- Kecuali para pemilik kakek, mereka tertahan, kecuali penghuni neraka, mereka diperintahkan untuk masuk neraka. Dan saya berdiri dipintu neraka, sebagaian besar yang memasukinya adalah kaum wanita."
Musnad Ahmad 20784: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] Telah menceritakan kepadaku [ayahku], ia berkata: [Usamah] ditanya tentang perjalanan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam saat haji wada' dan saat itu saya turut serta, ia berkata: perjalanan beliau cepat dan bila menemui celah, beliau berjalan lebih cepat dan saya membonceng beliau.
Musnad Ahmad 20785: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari [Abu Wa`il], ia berkata: dikatakan kepada [Usamah]: Berbicaralah dengan 'Utsman. Ia berkata: Sesungguhnya kalian tahu bahwa saya tidak berbicara kepadanya kecuali yang telah saya sampaikan kepada kalian bahwa saya tidak berbicara berdua dengannya tentang sesuatu dimana saya tidak suka untuk memulainya, demi Allah saya tidak berkata kepada seorang pun engkau orang terbaik meski sebagai pemimpin setelah saya mendengar Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Mereka bertanya: Kau dengar beliau bersabda apa? Ia Usamah berkata: saya mendengar Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke neraka hingga ususnya terburai keluar dan berputar-putar dineraka seperti keledai mengitari alat penumbuk gandumnya, kemudian penduduk neraka bertanya: Hai fulan! Apa yang menimpamu, bukankah dulu kau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia menjawab: dulu saya memerintahkan kebaikan tapi saya tidak melakukannya dan saya melarang kemungkaran tapi saya melakukannya.
Musnad Ahmad 20786: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepadaku [Shalih bin Abu Al-Ahdhar] dari [Az-Zuhri] dari ['Urwah bin Az-Zubair] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke suatu perkampungan yang bernama Ubnai, Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Datangilah dipagi hari kemudian bakarlah."
Musnad Ahmad 20787: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair ibn Muhammad] dari ['Abdullah bin Muhammad bin 'Uqail] dari [Ibnu Usamah bin Zaid] bahwa [ayahnya] berata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengenakan baju dari Qibti yang tebal padaku yang pernah dihadiahkan kepada Dihyah Al-Kalbi, kemudian saya mengenakannya pada istriku kemudian Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Kenapa kau tidak memakai baju dari Qibti?" saya menjawab: Wahai Rasulullah! saya mengenakannya pada istri saya. Kemudian Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Suruhlah dia untuk mengenakan kain tipis dibawahnya karena saya khawatir (baju itu) memperlihatkan setengah bentuk tulangnya."
Musnad Ahmad 20788: Telah menceritakan kepada kami ['Arim bin Al-Fadhl] Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [ayahnya], ia berkata: saya mendengar [Abu Tamimah] menceritakan dari [Abu 'Utsman An-Nahdi] bercerita kepadanya dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Nabi Allah mengajakku lalu mendudukkanku diatas lutut beliau dan mendudukkan Hasan bin 'Ali diatas lutut sebelah beliau kemudian beliau merangkul kami dan bersabda: "Ya Allah! kasihilah mereka berdua karena sesungguhnya aku menyayangi mereka berdua." 'Ali bin bin Al-Madini Al-Salli dari 'Anazah hingga Rabi'ah Abu Tamimah Al-Sulli.
Musnad Ahmad 20789: Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin 'Adi], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidillah bin 'Amer] dari ['Abdullah bin Muhammad bin 'Uqail] dari [Muhammad bin Usamah bin Zaid] dari [ayahnya], ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengenakan baju dari Qibti yang tebal padaku yang pernah dihadiahkan kepada Dihyah Al-Kalbi, kemudian saya mengenakannya pada istriku kemudian Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda kepadaku: "Kenapa kau tidak memakai baju dari Qibti?" saya menjawab: Wahai Rasulullah! saya mengenakannya pada istri saya. Kemudian Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Suruhlah dia untuk mengenakan kain tipis dibawahnya karena saya khawatir (baju itu) memperlihatkan bentuk tulangnya."
Musnad Ahmad 20790: Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] dari [Abu Utsman An-Nahdi] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: putri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengirim utusan untuk memberitahukan bahwa putrinya tengah sekarat, karena itu datangilah kami. kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengirim utusan untuk menyampaikan salam dan bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki apa pun yang ia ambil dan apa pun yang Ia beri dan segala sesuatu disisiNya (berlaku) berdasarkan ketetapan yang telah ditentukan." Utusan putri beliau datang dan bersumpah agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mau datang. Berkata Usamah: Beliau berdiri kemudian kami pun berdiri, Mu'adz bin Jabal, Ubai bin Ka'ab dan Sa'ad bin Ubadah bersama beliau, kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengambil sendiri anak kecil yang tengah sekarat itu. Berkata Usamah: Air mata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bercucuran kemudian Sa'ad berkata: Wahai Rasulullah! apa ini? Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Ini adalah rahmat yang ditempatkan Allah dihati para hamba-hambaNya dan sesungguhnya Allah hanya merahmati hamba-hambaNya yang penyayang."
Musnad Ahmad 20791: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al-Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Fudaik] dari [Ibnu Abi Dzi'b] dari [Syu'bah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam memboncenginya dihari afarah hingga memasuki bukit kemudian beliau mencucurkan air dan berwudhu lalu naik kendaraan dan tidak shalat.
Musnad Ahmad 20792: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al-Hubab] telah mengkhabarkan kepadaku [Tsabit bin Qais] dari [Abu Sa'id Al-Maqburi] dari [Usamah] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa senin dan kamis.
Musnad Ahmad 20793: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dari [Ibnu Abi Dzi'b] dari [Az Zibriqan] bahwa sekelompok orang dari Quraisy dilewati oleh [Zaid bin Tsabit] dan mereka tengah berkumpul. mereka mengirim dua budak milik mereka untuk menemuinya untuk menanyakan tentang shalat wustha, ia Zaid menjawab: ia adalah shalat ashar. Kemudian dua orang menghampirinya dan berkata: ia adalah shalat zhuhur, kemudian keduanya menemui [Usamah bin Zaid] dan bertanya, Usamah menjawab: ia adalah shalat zhuhur. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat zhuhur di Hajir dan dibelakang beliau hanya ada satu dua baris orang yang tengah tidur siang dan berdagang. Kemudian Allah subhanahu wata'ala. menurunkan: "Peliharalah shalat-shalat dan shalat wustha dan berdirilah untuk Allah seraya taat." Kemudian Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah mereka berhenti (meninggalkan shalat) atau aku akan membakar rumah-rumah mereka."
Musnad Ahmad 20794: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari ['Azrah] dari [Asy-Sya'bi] dari [Usamah], bahwa ia bercerita kepadanya Asy-Sya'bi, ia Usamah berkata: Saya pernah membonceng Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau meninggalkan Arafah, tunggangan beliau tidak mengangkat kaki seperti biasanya hingga beliau menjama'.
Musnad Ahmad 20795: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari ['Ashim] dari [Abu Wa`il], ia berkata: dikatakan kepada [Usamah bin Zaid], ia berkata: saya mendengar Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang yang ditaati dalam mendurhakai Allah Ta'ala didatangkan kemudian dilemparkan ke dalam neraka, ususnya pun memburai keluar dan berputar-putar dineraka seperti keledai mengingatri penggiling gandum, kemudian orang-orang yang menaatinya mendatanginya dan berkata: Wahai Fulan! Dimana kau dari perintah yang kau sampaikan kepada kami? ia menjawab: sesungguhnya saya dulu memerintahkan kalian tapi saya menentang kalian dengan (perbuatan) lainnya."
Musnad Ahmad 20796: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Al-Furat] dari [Ibrahim Ash-Sha`igh] dari ['Atha`] dari [Ibnu Abbas], Telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda: "Riba itu ada dalam hutang."
Musnad Ahmad 20797: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah mengkhabarkan kepada kami [Yahya bin Qais Al-Mazini], ia berkata: Saya pernah bertanya kepada ['Atho`] tentang penukaran dengan dinar dengan tambahan diantara keduanya dan dirham ditukar dengan. 'Atha' menjawab: [Ibnu Abbas] menghalalkannya. Kemudian Ibnu Az-Zubair berkata: Sesungguhnya Ibnu Abbas menceritakan sesuatu yang tidak ia dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Hal itu terdengar oleh Ibnu Abbas kemudian ia berkata: Sesungguhnya saya tidak mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tapi [Usamah bin Zaid] Telah menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda: "Tidak ada riba kecuali dalam hutang."
Musnad Ahmad 20798: Telah menceritakan kepada kami [Abu Qathan] Telah menceritakan kepada kami [Al-Mas'udi] dari [Abu Ja'far] dari [Usamah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat didalam ka'bah.
Musnad Ahmad 20799: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], [Habib bin Abu Tsabit] berkata: telah mengkhabarkan kepada kami Syu'bah, ia berkata: Saya mendengar [Ibrahim bin Sa'ad] menceritakan bahwa ia mendengar [Usamah] bercerita kepada Sa'ad bahwa Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila kalian mendengar tha'un disuatu tempat, janganlah kalian memasukinya dan bila terjadi disuatu tempat dan kalian berada disana, janganlah kalian keluar darinya." Ia Ibrahim bertanya: Engkau mendengar Usamah bercerita kepada Sa'ad dan ia tidak mengingkarinya? Sa'ad menjawab: Ya.
Musnad Ahmad 20800: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami ['Ashim] Telah menceritakan kepadaku [Abu Utsman An-Nahdi] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Umaimah, putri Zainab, yang tengah bergerak-gerak sepertinya sekarat didatangkan dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya milik Allah apa pun yang Ia ambil dan apa pun yang Ia beri dan segala sesuatu itu hingga waktu yang telah ditentukan." Kemudian Sa'ad berkata kepada beliau: Wahai Rasulullah! kenapa Tuan menangis, bukankah Tuan melarang untuk menangis? Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ini adalah rahmat yang ditempatkan Allah dihati para hamba-hambaNya dan sesungguhnya Allah hanya merahmati hamba-hambaNya yang penyayang."
Musnad Ahmad 20801: Telah bercerita kepada kami [Abu Mua'wiyah] telah bercerita kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: mereka berkata padanya: Bertamulah ke orang itu dan berbicaralah dengannya. Usamah berkata: 'Apa kalian tidak tahu bahwa saya tidak berbicara kepadanya selain yang telah saya sampaikan kepada kalian?.' Demi Allah, saya pernah berbicara dengannya empat mata namun saya tidak memulai suatu hal yang tidak saya suka untuk menyampaikannya terlebih dahulu, dan saya tidak berkata kepada seorang pun bahwa pemimpinku sebagai orang terbaik setelah saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka hingga ususnya terburai keluar dan berputar-putar di neraka layaknya keledai mengitari alat penumbuk gandum. Kemudian penduduk neraka mendekatinya dan berkata: Hai Fulan! Bukankah dulu engkau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia menjawab: Benar, dulu aku memerintahkan kebaikan namun tidak saya lakukan dan mencegah kemungkaran namun saya lakukan."
Musnad Ahmad 20802: Telah bercerita kepada kami [Abu Mua'wiah] telah bercerita kepada kami [Al A'masy] dari [Umarah] dari [Abu Asy Sya'tsa`], ia berkata: saya pergi berhaji kemudian saya tiba hingga masuk ke dalam baitullah, saat berada diantara dua tiang, saya berjalan hingga menempel di dinding. Lalu [Ibnu Umar] datang dan shalat didekatku ia pun shalat empat rakaat. Seusai shalat, saya bertanya padanya: Dimanakah dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat di baitullah?. Ia menjawab: [Usamah bin Zaid] telah mengabarkan kepadaku bahwa beliau shalat disini. Saya bertanya lagi: berapa rakaat beliau shalat? Ibnu Umar menjawab: Itulah yang menyebabkanku selalu mencela diriku, saya tinggal lama bersamanya sekian lama tapi saya tidak menanyakannya berapa rakaat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat. Kemudian pada tahun berikutnya, ia (Abu Asy Sya'tsa`) Berkata: saya pergi berhaji kemudian saya datang hingga berdiri di tempat berdiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Lalu Ibnu Az Zubair datang hingga berdiri disampingku, ia terus mendesakku hingga mengeluarkanku dari tempat itu, lalu ia shalat empat rakaat di tempat itu.
Musnad Ahmad 20803: Telah bercerita kepada kami [Ya'la] telah bercerita kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Zhabyan] telah bercerita kepada kami [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus kami dalam tentara sariyah menuju Huruqat, mereka takut kepada kami dan lari, kami menangkap seseorang, saat kami mengalahkannya, ia mengucapkan: Laa ilaaha illallaah. Kami memukulnya hingga mati. Setelah peristiwa itu di dalam diriku terdapat sesuatu yang mengganjal, kuutarakan uneg-unegku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau bersabda: "Siapa yang menolongmu dengan kalimat laa ilaa ha illallah pada hari kiamat?" saya berkata: wahai Rasulullah! sesungguhnya ia mengucapkannya hanya karena takut pada senjata dan takut mati. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa kau sudah membelah jantungnya hingga kau tahu alasanmu membunuhnya atau siapakah yang akan menolongmu dengan kalimat laa ilaaha illallaah pada hari kiamat?" ia (Usamah) Berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus menerus mengucapkannya hingga saya ingin tidak masuk Islam kecuali pada hari itu.
Musnad Ahmad 20804: Telah bercerita kepada kami [Abu Kamil] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari [Qais bin Sa'ad] dari [Atho`] dari [Ibnu Abbas] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat meninggalkan Arafah dan saya membonceng beliau, kemudian hewan tunggangan beliau meringkik hingga seolah-oleh tulang belakang telinga kendaraan beliau menyentuh kakinya lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia! kalian harus tenang karena kebaikan itu tidak dengan cara memacu unta dengan cepat."
Musnad Ahmad 20805: Telah bercerita kepada kami [Abu Kamil] telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah bercerita kepada kami [Ibnu Syihab] dari saudara sepupunya Usamah bin Zaid yang bernama ['Iyadh] dan putri Usamah bersamanya, ia berkata: diberitahukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa seseorang keluar dari sebagian perkampungan hingga saat tiba di suatu jalan dekat Madinah, ia terserang wabah penyakit. Hal itu membuat orang-orang cemas kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berharap agar ia tidak sampai ditengah-tengahnya." -yang beliau maksud ialah Madinah-. Ayah saya berkata: kami menceritakannya kepada [Al Hasyimi] dan [Ya'qub], keduanya berkata: sesungguhnya ia ('Iyadh) mendengar dari [Usamah]. Telah bercerita kepada kami [Abu Ma'mar] telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah bercerita kepada kami [Ibnu Syihab] dari saudara sepupu Usamah bin Zaid yang bernama ['Iyadh] dan putri Usamah bersamanya, ia menyebutkan hadits serupa. Abu Abdurrahman berkata: sebagian orang berkata: 'Iyadh bin Shabri.
Musnad Ahmad 20806: Telah bercerita kepada kami [Abdur Razzaq] telah bercerita kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wabah penyakit ini adalah kotoran, dengannya Allah membinasakan ummat sebelum kalian dan sisanya masih ada dimuka bumi, terkadang datang dan terkadang pergi. Bila terjadi disuatu tempat maka janganlah kalian meninggalkannya dan bila kalian mendengar terjadi disuatu tempat janganlah kalian mendatanginya." Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah bercerita kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri], telah mengabarkan kepadaku [Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash] bahwa ia mendengar [Usamah bin Zaid] bercerita kepada Sa'ad bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut wabah penyakit tersebut, dan ia menyebutkan hadits ini.
Musnad Ahmad 20807: Telah bercerita kepada kami [Abdur Razzaq]: [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab]. Ayahku berkata: dan [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari [Amr bin 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim."
Musnad Ahmad 20808: Telah bercerita kepada kami [Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij]. Dan [Rauh] juga berkata: telah bercerita kepada kami [Ibnu Juraij], ia berkata: saya berkata kepada [Atho`]: saya pernah mendengar [Ibnu Abbas] berkata: kalian hanya diperintahkan berthawaf dan tidak diperintahkan masuk (ka'bah). ([Atho`]) Berkata: beliau tidak melarang untuk masuk tapi saya pernah mendengarnya ([Ibnu Abbas]) Berkata: telah mengabarkan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat masuk baitullah, beliau berdoa diseluruh sisinya tapi beliau tidak shalat didalamnya hingga keluar, kemudian saat keluar beliau shalat dua rakaat menghadap ka'bah. Berkata Abdur Razzaq: dan beliau bersabda: "Inilah kiblat, inilah kiblat."
Musnad Ahmad 20809: Telah bercerita kepada kami [Abdur Razzaq] telah bercerita kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Usamah], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam naik di salah satu bukit Madinah lalu bersabda: "Apakah kalian melihat yang saya lihat?" mereka menjawab: Tidak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku benar-benar melihat berbagai fitnah terjadi disela-sela Madinah laksana terpaan hujan."
Musnad Ahmad 20810: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Amr]. Dan [Yazid] juga berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Amr] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila kalian mendengar tha'un disuatu tempat, kalian jangan mendatanginya dan bila terjadi disuatu tempat, kalian jangan pergi meninggalkannya.'
Musnad Ahmad 20811: Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Umar bin Dzarr] dari [Mujahid] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. memboncenginya dari Arafah. Kemudian orang-orang berkata: sahabat kami akan memberitahukan kepada kami apa yang beliau lakukan. (Usamah) Berkata saat meninggalkan Arafah: penutup kepala kendaraan beliau jatuh hingga mengenai kepala ditengah-tengah perjalanan atau hampir mengenai beliau, beliau berisyarat kepada orang-orang dengan tangan beliau: tenang, tenang, tenang hingga beliau menjama'. Kemudian beliau memboncengi Al Fadhl bin Abbas. (Usamah) Berkata: orang-orang berkata: sahabat kami akan memberitahukan apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Al Fadhl berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus berjalan dengan santai seperti perjalanan kemarin hingga tiba di lembah Muhassir kemudian beliau mendorongnya hingga tanahnya rata.
Musnad Ahmad 20812: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman] telah bercerita kepada kami [Malik] dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari [Umar bin 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang muslim tidak mewarisi orang kafir."
Musnad Ahmad 20813: Perawi berkata: saya membaca dihadapan ['Abdur Rahman]: [Malik] dari [Musa bin Uqbah]. Dan dari jalur lain: Telah bercerita kepada kami [Rouh] dari [Malik] dari [Musa bin Uqbah] dari [Kuraib] -bekas budak Ibnu Abbas- dari [Usamah bin Zaid]. Bahwasanya (Kuraib) mendengar (Usamah) Berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi meninggalkan Arafah hingga tiba disuatu perbukitan, beliau turun lalu buang air kecil kemudian berwudhu namun tidak meratakan wudhunya. Aku berkata: mari dirikan shalat!. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat ada di depanmu." Beliau kemudian naik dan saat tiba di Muzdalifah beliau turun dan berwudhu, beliau menyempurnakan wudhu. Setelah itu shalat diiqamati, beliau pun shalat maghrib lalu semua orang menderumkan untanya dirumah masing-masing. Setelah itu shalat diiqamati, beliau shalat isya dan tidak shalat apa pun diantara keduanya.
Musnad Ahmad 20814: Telah bercerita kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Riba hanya terdapat dalam penjualan dalam jangka waktu tertentu."
Musnad Ahmad 20815: Telah bercerita kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam Ad-Dustuwa`i] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Umar bin Al Hakam bin Tsauban], bahwasanya [mantan budaknya Qudamah], memberitahukan kepadanya bahwa [mantan budaknya Usamah] bercerita kepadanya bahwa [Usamah bin Zaid] suatu ketika pergi mengunjungi hartanya di Wadil Qura, ia puasa senin dan kamis, saya berkata padanya: kenapa engkau puasa dalam perjalanan padahal kau sudah tua dan lemah?. Ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam puasa senin dan kamis, kemudian saya berkata pada beliau: Wahai Rasulullah! tuan berpuasa senin dan kamis?. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Amal diperlihatkan pada hari senin dan kamis."
Musnad Ahmad 20816: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Amr bin Dinar] dari [Dzakwan], ia berkata: Abu Sa'id Al Khudri mengutusku ke Ibnu Abbas. Abu Sa'id berkata: Katakan kepadanya tentang pembayaran, apakah kau mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hal yang tidak kami dengar, atau membaca dalam kitab Allah yang tidak kami baca. Ia (Ibnu Abbas) Berkata: Tidaklah demikian, tapi saya pernah mendengar [Usamah bin Zaid] bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tidak ada riba kecuali dalam hutang, " atau bersabda "Kecuali dalam nasi`ah."
Musnad Ahmad 20817: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Habib bin Abu Tsabit], ia berkata: Saya pernah di Madinah dan mendengar tha'un terjadi di Kufah. Kemudian Atho` bin Yasar dan beberapa penduduk Madinah menyebutkan hadits ini kepadaku. Saya berkata: Siapa yang menceritakannya. Mereka menjawab: Amir bin Sa'ad dan saat itu ia tidak ada. Selanjutnya saya bertemu dengan [Ibrahim bin Sa'ad] dan saya tanyakan hadits itu, ia berkata: Saya mendengar [Usamah] bercerita kepada Sa'ad bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wabah penyakit ini adalah kotoran, adzab atau sisa adzab -Habib ragu kepastian redaksinya- dengannya Allah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Bila terjadi thaun di suatu tempat dan kalian di sana, kalian jangan meninggalkannya dan bila kalian mendengar terjadi disuatu tempat, kalian jangan memasukinya." Lalu saya bertanya padanya: Apa kau mendengar Usamah bercerita kepada Sa'ad lalu ia tidak memungkirinya? Ia menjawab: 'Ya.'
Musnad Ahmad 20818: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman], ia berkata: Saya mendengar [Abu Wa`il] berkata: dikatakan kepada [Usamah]: Bicaralah dengan orang itu. Ia berkata: Saya pernah berbicara dengannya bahwa saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka dan berputar-putar di neraka layaknya keledai mengitari alat penumbuk gandum. Kemudian penduduk neraka mendekatinya dan berkata: Hai Fulan! Bukankah dulu engkau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia menjawab: 'Benar, dulu aku memerintahkan kebaikan namun tidak saya lakukan dan mencegah kemungkaran namun saya lakukan." [Syu'bah] menambahkan: Dan telah bercerita kepadaku [Manshur] dari [Abu Wail] dari [Usamah] dengan hadits serupa hanya saja ia menambahi: "Hingga ususnya terburai keluar."
Musnad Ahmad 20819: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Ma'mar] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Ali bin Husain] dari [Amr bin 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. bersabda: "Tidaklah orang kafir mewarisi orang muslim dan tidaklah orang muslim mewarisi orang kafir."
Musnad Ahmad 20820: Telah bercerita kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Malik] telah bercerita kepada kami [Atho`], ia berkata: Berkata [Usamah bin Zaid]: Saya pernah membonceng Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Arafah, beliau menengadahkan tangan seraya berdoa kemudian untanya miring hingga tali kekangnya jatuh, lalu beliau mengambil tali kekang dengan tangan sebelah beliau sementara tangan yang sebelahnya tetap beliau tengadahkan.
Musnad Ahmad 20821: Telah bercerita kepada kami [Husyaim] telah bercerita kepada kami [Abdul Malik] dari [Atho`], ia berkata: Berkata [Usamah bin Zaid]: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat keluar dari baitullah menghadapkan wajah ke arah pintu dan bersabda: "Inilah kiblat, inilah kiblat."
Musnad Ahmad 20822: Telah bercerita kepada kami [Husayim] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Malik] dari [Atho`], ia berkata: Berkata [Usamah bin Zaid]: Saya masuk Ka'bah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau memuja dan memuji Allah, bertakbir dan bertahlil. Setelah itu beliau berdiri dan menghampiri ka'bah yang ada dihadapan beliau, beliau menempelkan dada, pipi dan tangan kemudian bertakbir, bertahlil lalu berdoa. Setelah itu beliau melakukan hal serupa disemua sisi. Kemudian beliau keluar dan menghadap kiblat saat beliau berada dipintu lalu bersabda: "Inilah kilbat." Beliau mengucapkannya dua atau tiga kali.
Musnad Ahmad 20823: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Al Mutstsanna] telah bercerita kepadaku [Shalih bin Al Ahdhar] telah bercerita kepadaku [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapkan wajah ke suatu arah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, lalu Abu Bakar Radliyallahu'anhu bertanya kepadanya: 'Apa yang diperintahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepadamu? Ia berkata: Beliau memerintahanku untuk merubah bangunannya pada pagi hari kemudian membakarnya.
Musnad Ahmad 20824: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [At Taimi] dari [Abu 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Saya berdiri di pintu surga dan sebagian besar yang memasukinya orang-orang faqir, orang-orang kaya mereka tertahan, dan penduduk neraka diperintahkan masuk neraka. Saya berdiri di pintu neraka dan ternyata mayoritas yang memasukinya adalah kaum wanita."
Musnad Ahmad 20825: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Asy'ats] dari [Al Hasan] dari [Usamah bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang yang berbekam dan yang dibekam batal puasanya."
Musnad Ahmad 20826: Telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah bercerita kepadaku [Habib bin Abu Tsabit] dari [Ibrahim bin Sa'ad], ia berkata: Saya mendengar [Usamah bin Zaid] bercerita kepada Sa'ad, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila tha'un menimpa suatu tempat dan kalian tidak disana, kalian jangan memasukinya dan bila menimpa suatu tempat dan kalian disana, kalian jangan pergi meninggalkannya."
Musnad Ahmad 20827: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [At Taimi] dari [Abu 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meraihku bersama Al Hasan lalu berdoa: "Ya Allah! aku mencintai mereka berdua maka cintailah keduanya." Berkata Yahya: berkata At Taimi: Saya menceritakannya kemudian saya sedikit lupa, lalu saya berkata: Saya menceritakannya sejak sekian dan sekian tapi ternyata hadits itu tertulis dalam buku saya.
Musnad Ahmad 20828: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [At Taimi]. Dan [Isma'il] (juga meriwayatkan) dari [At Taimi] dari [Abu 'Utsman] dari [Usamah bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah untuk manusia yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi (fitnahnya) kaum wanita."
Musnad Ahmad 20829: Telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Abdul Malik] telah bercerita kepada kami [Atho`] dari [Usamah bin Zaid], ia masuk baitullah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk memasuki pintu dan baitullah ternyata didalamnya ada tujuh tiang. Beliau maju hingga tiba diantara dua tiang disebelah pintu, beliau pun duduk lalu memuja dan memuji Allah, berdoa dan meminta ampunan padaNya lalu berdiri dan berjalan hingga menghampiri dinding ka'bah, beliau menempelkan wajah dan badan ke ka'bah, beliau memuja dan memuji Allah, berdoa dan meminta ampunan padaNya. Setelah itu beliau pergi hingga mendatangi semua sisi ka'bah, beliau menyambutnya dengan takbir, tahlil, tasbih, dan pujian untuk Allah 'azza wajalla, beristighfar dan berdoa. Setelah itu beliau keluar dan shalat dua rakaat diluar ka'bah dengan menghadapkan wajah ke arah ka'bah lalu pergi dan bersabda: "Inilah kiblat, inilah kiblat."
Musnad Ahmad 20830: Telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah bercerita kepadaku [Ibrahim bin Uqbah] dari [Kuraib] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat meninggalkan Arafah, beliau mendatangi jalan bukit yang biasa disinggahi para amir dan khalifah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buang air kecil, saya mendatangi beliau dengan membawa air, beliau kemudian berwudhu dengan baik diantara dua wudhu lalu naik kendaraan. Saya berkata: Mari tegakkan shalat wahai Nabi Allah!. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat ada di depanmu." Kemudian beliau shalat jama'. Beliau berdiri dan shalat maghrib, selanjutnya orang-orang belum sempat berpindah hingga beliau langsung shalat isya'. Telah bercerita kepada kami [Abdur Razzaq] telah bercerita kepada kami [Ma'mar] dan [Ats Tsauri] dari [Ibrahim bin Uqbah] dari [Kuraib] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Kami pergi meninggalkan Arafah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saat beliau tiba -dalam redaksi Ma'mar ia berkata: dijalan bukit (Asy syi'b). Sedang redaksi Ats Tsauri: jalan bukit (an-naqb) -. Kemudian ia menyebutkan makna hadits.
Musnad Ahmad 20831: Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [ayahnya], ia berkata: Saya pernah duduk disamping [Usamah bin Zaid], ia ditanya tentang perjalanan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat meninggalkan Arafah, ia menjawab: Beliau berjalan cepat dan bila menemukan celah bukit beliau berjalan lebih cepat.
Musnad Ahmad 20832: Telah bercerita kepada kami [Waki'] dari [Ibnu Dzarr] dari [Mujahid] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi meninggalkan Arafah dengan tenang dan beliau memerintahkan mereka agar tenang.
Musnad Ahmad 20833: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Zakariya]. Dan [Waki'] (juga berkata) Telah bercerita kepada kami [Zakariya] dari [Yahya] tentang haditsnya: telah bercerita kepadaku [Amir] dari [Kharijah bin Ash Sahlt], ia berkata: Yahya dari [pamannya], ia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian pergi meninggalkan beliau. Ia melintasi suatu kaum, ditengah-tengah mereka ada seorang gila yang diikat dengan rantai. Para penduduknya berkata: Kami diberitahu bahwa teman kalian itu datang membawa kebaikan, lalu apakah ia punya sesuatu untuk mengobatinya? Ia (pamannya Yahya) berkata: kemudian saya meruqyahnya dengan surat Al Faatihah. [Waki'] berkata: Selama tiga hari, dua kali sehari hingga orang itu sembuh lalu mereka memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saya mengabarkan kepada beliau tentang hal itu lalu beliau bersabda: "Sungguh ada orang yang makan dari hasil ruqyah batil sementara kau memakan dari hasil ruqyah yang benar."
Musnad Ahmad 20834: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abdulah bin Abu As Safar] dari [Sya'bi] dari [Kharijah bin Ash Shalt] dari [pamannya], ia berkata: kami pulang dari majlis Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami mendatangi sebuah perkampungan arab, mereka berkata: kami diberitahu bahwa kalian baru saja mendatangi orang itu dengan membawa kebaikan, lalu apa kalian punya doa atau ruqyah, kami punya orang gila yang tengah dirantai. Aku berkata: 'Ya.' Mereka pun membawa orang gila yang dirantai itu di hadapannya. Kemudian saya membaca surat Al Fatihah selama tiga hari di pagi dan sore hari, saya kumpulkan ludah saya kemudian saya meludahkannya lalu seolah-olah ia sembuh dari penyakit gila. Kemudian mereka memberi saya hadiah, saya berkata: 'Nanti dulu, hingga saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.' Saya pun bertanya kepada beliau lalu beliau bersabda: " Sungguh ada orang yang memakan dari hasil ruqyah batil, tapi engkau memakan dari hasil ruqyah yang benar."
Musnad Ahmad 20835: Telah bercerita kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah bercerita kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abdullah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah namun dusta untuk mendapatkan harta seorang muslim, ia bertemu Allah Azza wa jalla dalam keadaan murka padanya." [Al Asy'ats] berkata: Demi Allah itu berkenaan denganku. Dulu saya dan seorang Yahudi memiliki sebidang tanah kemudian si Yahudi mengingkari saya, kemudian saya membawanya ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bertanya: "Apa kau punya bukti?" saya menjawab: 'Tidak.' Kemudian beliau bertanya kepada si Yahudi: "Bersumpahlah." Saya berkata: Wahai Rasulullah! kalau begitu ia pasti bersumpah lalu melenyapkan harta saya." Kemudian Allah Subhanahu wata`ala menurunkan ayat: "Sesungguhnya orang-orang yang membeli janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit…" hingga akhir ayat.
Musnad Ahmad 20836: Telah bercerita kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Salam bin 'Abdur Rahman] dari [Ziyad bin Kulaib] dari [Al Asy'ats bin Qais], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada sesama."
Musnad Ahmad 20837: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Aqil bin Thalhah] dari [Muslim bin Haidham] dari [Al Asy'ats bin Qais], ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama rombongan, mereka melihatku sebagai orang yang paling mulia, lalu saya berkata: Wahai Rasulullah! kami yakin bahwa engkau termasuk golongan kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami adalah keturunan Bani An Nadhr bin Kinanah, kami tidak mengikuti ibu kami tapi tidak menafikan ayah kami. Al Asy'ats berkata: Tidaklah seseorang didatangkan kepadaku yang menafikan Quraisy dari An Nadhr bin Kinanah melainkan pasti pasti saya mencambuknya.
Musnad Ahmad 20838: Telah bercerita kepada kami [Suraij bin An Nu'man] telah bercerita kepada kami [Husyaim] telah memberitakan kepada kami [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] telah bercerita kepada kami [Al Asy'ats bin Qais], ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama rombongan, lalu beliau bertanya: Apa kau punya putra? Saya menjawab: Saat saya pergi untuk menemui baginda, saya memperoleh bayi laki-laki dari bibi (keponakan laki-laki), saya mengimpikan kaum saya bangga dengan posisinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kau katakan seperti itu, karena bisa jadi ia sebagai penyejuk hati, namun jika meninggal pun kau memperoleh ganjaran, namun jika hanya kau katakan akan menjadi kebanggaan kaummu, nanti hanyalah mendatangkan kekecewaan dan kesedihan, kekecewaan dan kesedihan'.
Musnad Ahmad 20839: Telah bercerita kepada kami [Ziyad bin Abdullah bin Ath Thufail Al Bakka`i] telah bercerita kepada kami [Manshur] dari [Syaqiq] dari [Abdullah bin Mas'ud], ia berkata: 'Barangsiapa bersumpah dengan memaksa untuk mendapatkan harta sementara ia dusta, akan bertemu Allah dalam keadaan murka kepadanya. Pembenar hal itu ada dalam Al Qur`an: "Sesungguhnya orang-orang yang membeli janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit…" hingga akhir ayat. Kemudian [Al Asy'ats] keluar dan ia membacanya, ia berkata: Berkenaan dengan dirikulah ayat ini turun. Dulu ada seseorang yang mengakui sumur saya, kami lalu mempersengketakannya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bertanya: Yang menjadi buktimu adalah dua orang saksimu atau sumpahnya. Saya berkata: Bila ia bersumpah pasti dusta. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan memaksa untuk mendapatkan suatu harta, maka akan bertemu Allah dalam keadaan murka kepadanya."
Musnad Ahmad 20840: Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Wa`il], ia berkata: [Al Asy'ats] masuk dan bertanya: Apa yang disampaikan [Abu 'Abdur Rahman] kepada kalian? Mereka memberitahukan kepadanya lalu Al Asy'ats berkata: Ia benar, berkenaan dengan sayalah ayat itu turun. Dulu antara saya dan seseorang mempersengketakan sebidang tanah. Saya mempersengketakannya di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Kemudian beliau bertanya: 'Apa kau punya bukti.' Saya menjawab: Tidak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berarti sumpahnya." Saya berkata: Kalau begitu ia pasti bersumpah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan memaksa untuk mendapatkan harta seorang muslim sementara ia dusta, ia bertemu Allah Azza wa Jalla dalam keadaan murka padanya." Kemudian turunlah ayat: "Orang-orang yang membeli janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit…"
Musnad Ahmad 20841: Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Al Harits bin Sulaiman] dari [Kurdus] dari [Al Asy'ats bin Qais] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan memaksa untuk mendapatkan harta seorang muslim sementara ia dusta, akan bertemu Allah AzzaWaJalla dalam keadaan terputus tangannya."
Musnad Ahmad 20842: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan bohong untuk mendapatkan harta seseorang -atau bersabda: saudaranya- maka akan bertemu Allah AzzaWaJalla dalam keadaan murka kepadanya." Kemudian turunlah ayat sebagai pembenar hal itu: "Orang-orang yang membeli janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapatkan bagian diakhirat.." hingga "Adzab yang pedih." Ia (Abu Wa`il) Berkata: kemudian Al Asy'ats menemuiku dan bertanya: Apa yang disampaikan Abdullah hari ini? ia menjawab: Seperti ini dan itu. Ia (Al Asy'ats) Berkata: Berkenaan dengankulah ayat itu diturunkan.
Musnad Ahmad 20843: Telah bercerita kepada kami [Bahz] dan [Affan] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah bercerita kepada kami [Aqil bin Thalhah], -dalam hadits Affan: Telah mengabarkan kepada kami Aqil bin Thalhah Al Sulami- dari [Muslim bin Haidham] dari [Al Asy'ats bin Qais], ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersama rombongan dari Kindah. Mereka menilaiku sebagai orang terhormat diantara mereka. Saya berkata: Wahai Rasulullah! kami yakin bahwa engkau termasuk golongan kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami adalah keturunan Bani An Nadhr bin Kinanah, kami tidak mengikuti ibu kami tapi tidak menafikan ayah kami. Al Asy'ats berkata: Tidaklah seseorang didatangkan kepadaku yang menafikan Quraisy dari An Nadhr bin Kinanah melainkan pasti saya mencambuknya.
Musnad Ahmad 20844: Telah bercerita kepada kami [Bahz] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Thalhah bin Musharrif] dari [Abdullah bin Syarik Al 'Amiri] dari ['Abdur Rahman bin 'Adi Al Kindi] dari [Al Asy'ats bin Qais], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang paling bersyukur pada Allah AzzaWaJalla adalah yang paling berterima kasih kepada sesama."
Musnad Ahmad 20845: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [Ibnu Syubrumah] dari [Abu Ma'syar] dari [Al Asy'ats bin Qais] ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia."
Musnad Ahmad 20846: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Adam] telah bercerita kepada kami [Abu Bakar bin 'Ayyasy] dari ['Ashim bin Abu An Najud] dari [Syaqiq bin Salamah] dari [Abdullah bin Mas'ud], tiga hadits, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengambil harta seorang muslim secara tidak benar, ia bertemu Allah AzzaWaJalla dalam keadaan murka padanya." [Al Asy'ats] datang dan berkata: Apa yang disampaikan Abu 'Abdur Rahman kepada kalian? Ia (Ibnu Mas'ud) berkata: Kami memberitahukannya. Ia (Al Asy'ats) berkata: Hadits ini berkenaan denganku. Saya bersengketa dengan sepupu saya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang sebuah sumur milik saya yang ia miliki, ia mengingkariku kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mana buktimu bahwa itu adalah sumurmu, bila tidak maka sumpahnya." Ia (Al Asy'ats) berkata: wahai Rasulullah! apa urusan saya dengan sumpahnya, bila Tuan putuskan berdasarkan sumpahnya, sumurku akan lenyap, sesungguhnya sekutuku adalah orang pendusta. Ia (Al Asy'ats) berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengambil harta seorang muslim secara tidak benar, ia bertemu Allah AzzaWaJalla dalam keadaan murka padanya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: "Sesungguhnya orang-orang yang membeli janji Allah…" dan seterusnya.
Musnad Ahmad 20847: Telah bercerita kepada kami [Abdullah bin Numair] telah bercerita kepada kami [Al Harits bin Sulaiman] telah bercerita kepada kami [Kurdus] dari [Al Asy'ats bin Qais] bahwa seseorang dari Kindah dan orang lain dari Hadhramaut mempersengketakan sebuah tanah di Yaman di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Orang Hadhramaut berkata: Wahai Rasulullah! tanah saya diserobot oleh orang ini dan ayahnya. Orang Kindah berkata: Wahai Rasulullah! Ini tanah saya yang saya warisi dari ayah saya. Orang Hadhramaut berkata: Wahai Rasulullah! mintalah ia bersumpah bahwa ia tidak tahu itu adalah tanah saya dan tanah ayah saya yang diserobot oleh ayahnya. Orang Kindah bersiap-siap untuk bersumpah kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba atau seseorang mendapatkan suatu harta dengan sumpahnya, kecuali ia bertemu Allah pada hari ia bertemu denganNya dalam keadaan terpotong tangannya." Kemudian orang Kindah berkata: Itu tanahnya dan tanah ayahnya.
Musnad Ahmad 20848: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Syaddad Al A'raj] dari [seseorang] dari [Khuzaimah bin Tsabit] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang menggauli istrinya diduburnya.
Musnad Ahmad 20849: Telah bercerita kepada kami [Isma'il] telah bercerita kepada kami [Hisyam Ad-Dustuwa`i] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari [Ibrahim] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang bepergian mengusap sepatunya selama tiga malam dan orang yang bermukim mengusap sepatunya selama sehari semalam."
Musnad Ahmad 20850: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Ibnu Mahdi], keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dan [Hammad] dari [Ibrahim] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda tentang membasuh sepatu: "Sehari semalam untuk yang bermukim dan tiga hari tiga malam bagi yang bepergian."
Musnad Ahmad 20851: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah bin Kuhail], ia berkata: Saya mendengar [Ibrahim At Taimi] bercerita dari [Al Harits bin Suwaid] dari [Amr bin Mainum] dari [Khuzaimah bin Tsabit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tiga hari" -Syu'bah berkata: Saya kira- dan tiga malam bagi musafir untuk mengusap sepatu."
Musnad Ahmad 20852: Telah bercerita kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah bercerita kepada kami [Al Hajjaj] dari [Amr bin Syu'aib] dari [Harami bin Abdullah] dari [Khuzaimah bin Tsabit Al Absi], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah tidak malu dari kebenaran, janganlah kalian menggauli istri-istri kalian di dubur mereka." Telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Za`idah] telah mengabarkan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Amr bin Syu'aib] dari [Harami bin Abdullah] dari [Khuzaimah bin Tsabit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, hadits yang serupa.
Musnad Ahmad 20853: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Amr bin Khuzaimah] dari [Umaroh bin Khuzaimah] dari [Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang membersihkan diri setelah buang hajat lalu bersabda: "Tiga batu yang tidak ada kotorannya."
Musnad Ahmad 20854: Telah bercerita kepada kami [Abu Abdush Shamad Al Ammi] telah bercerita kepada kami [Manshur] telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Yazid Al Taimi] dari [Amr bin Maimun] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Basuhlah sepatu selama tiga hari dan bila kita meminta tambahan padaNya niscaya Ia memberinya."
Musnad Ahmad 20855: Telah bercerita kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Yazid bin Abdullah bin Al Had] dari [Umarah bin Khuzaimah] dari [ayahnya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah tidak malu dari kebenaran, janganlah kalian menggauli istri-istri didubur mereka."
Musnad Ahmad 20856: Telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Amr bin Maimun] dari [Abu Abdullah Al Jadali], ia mendengarnya menceritakan dari [Khuzaimah bin Tsabit]: Kami bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang membasuh sepatu kemudian beliau memberi keringanan bagi musafir selama tiga hari tiga malam, dan bagi yang bermukim selama sehari semalam. Berkata Abdullah: ayah saya berkata: Saya mendengarnya dari Sufyan sebanyak dua kali menyebutkan bagi orang yang bermukim. Andai si penanya memperpanjang pertanyaannya, pastilah beliau menambahi mereka.
Musnad Ahmad 20857: Telah bercerita kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Habib bin Tsabit] dari [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Sa'ad bin Malik], [Khuzaimah bin Tsabit] dan [Usamah bin Zaid], mereka berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tha'un adalah kotoran atau adzab, dengannya sekelompok kaum disiksa, bila terjadi disuatu tempat sementara kalian ada disana maka kalian jangan keluar meninggalkannya dan bila kalian mendengar terjadi disuatu tempat maka kalian jangan memasukinya."
Musnad Ahmad 20858: Telah bercerita kepada kami [Waki] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Abu Khuzaimah] dari [Umarah bin Khuzaimah] dari [Khuzaimah bin Tsabit], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang istinja`: "Tiga batu yang tidak ada kotorannya."
Musnad Ahmad 20859: Telah bercerita kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Hammad] dan [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi waktu tiga hari bagi musafir dan satu hari satu malam bagi orang yang bermukim (perihal mengusap sepatu).
Musnad Ahmad 20860: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah bercerita kepadaku [Abu Ja'far Al Madini Al Khathmi], ia berkata: Saya mendengar [Umaroh bin 'Utsman bin Sahal bin Hunaif] menceritakan dari [Khuzaimah bin Tsabit] bahwa ia bermimpi mencium Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberitahukan mimpi itu, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan dahi beliau kemudian ia menciumnya.
Musnad Ahmad 20861: Telah bercerita kepada kami [Affan] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ja'far Al Hathmi] dari [Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit] bahwa [ayahnya] berkata: Saya bermimpi bersujud diatas dahi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian saya memberitahukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya ruh itu tidak bertemu dengan ruh." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasukkan wajah beliau ke baju beliau seperti ini lalu Umaroh meletakkan dahinya diatas dahi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Musnad Ahmad 20862: Telah bercerita kepada kami [Abdullah bin Yazid] telah bercerita kepada kami [Haywah] dan [Ibnu Lahi'ah], keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Hassan] -budak Muhammad bin Sahal- dari [Sa'ad bin Abu Hilal] dari [Abdullah bin Ali] dari [Harami bin Amr Al Hathmi] dari [Khuzaimah bin Tsabit], sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Allah tidak malu dari kebenaran, janganlah kalian menggauli istri-istri didubur mereka."
Musnad Ahmad 20863: Telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Ibnu Khuzaimah bin Tsabit] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa melakukan dosa, maka akan dihukum had atas dosa itu dan itu sebagai penghapus."
Musnad Ahmad 20864: Telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin Musa Al Asyyab] telah bercerita kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah bercerita kepada kami [Abu Al Aswad] sesungguhnya ia mendengar [Urwah] menceritakan dari [Umaroh bin Khuzaimah Al Anshori] menceritakan dari [ayahnya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setan mendatangi manusia lalu bertanya: Siapa yang menciptakan langit? Ia menjawab: Allah. kemudian setan bertanya: Siapa yang menciptakan bumi? Ia menjawab: Allah. hingga setan bertanya: Siapa yang menciptakan Allah? bila salah satu diantara kalian mendapatkan hal seperti itu maka ucapkanlah: Aku beriman kepada Allah dan rasulnya shallallahu 'alaihi wa sallam"
Musnad Ahmad 20865: Telah bercerita kepada kami [Abdur Ramham bin Mahdi] dan [Muhammad bin Ja'far], keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dan [Hammad] dari [Ibrahim] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang membasuh sepatu, beliau berabda: "Bagi musafir tiga hari dan tiga malam, bagi orang yang bermukim sehari semalam." Telah bercerita kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah bercerita kepada kami [Hisyam] dari [Hammad] dari [Ibrahim] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, hadits serupa. Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Sa'id] dari [Qotadah] dari [Abu Ma'syar] dari [An Nakha'i] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit Al Anshori] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda hadits yang serupa.
Musnad Ahmad 20866: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] dari [Sufyan]. Dan [Abu Nu'aim] berkata: Telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [ayahnya] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Amr bin Maimun] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan tiga hari bagi musafir dan bagi yang bermukim satu hari satu malam. Ia berkata: 'Demi Allah, bila si penanya terus bertanya pasti akan mengemukakan lima pertanyaan. Berkata Abu Nu'aim: Sehari untuk yang bermukim.
Musnad Ahmad 20867: Telah bercerita kepada kami [Ibnu Numair] dari [Hisyam] telah bercerita kepadaku [Amr bin Khuzaimah] dari [Umaroh bin Khuzaimah] dari ayahnya - [Khuzaimah bin Tsabit] - bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang bersuci selepas buang hajat, beliau bersabda: "Tiga batu yang tidak ada kotorannya."
Musnad Ahmad 20868: Telah bercerita kepada kami [Yunus] dan [Khalaf bin Al Walid], keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Abu Ma'syar] dari [Muhammad bin Umaroh bin Khuzimah bin Tsabit], ia berkata: [Kakekku] selalu menahan senjatanya pada perang Jamal hingga Ammar terbunuh di Shiffin kemudian beliau mengeluarkan pedang dan berperang hingga terbunuh. Ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ammar akan diperangi oleh kelompok pembelot."
Musnad Ahmad 20869: Telah bercerita kepada kami [Ya'qub], ia berkata: Aku mendengar [ayahku] menceritakan dari [Yazid bin Adullah bin Usamah bin Al Had] bahwa [Ubaidillah bin Al Hushain AL Wa`ili] bercerita padanya bahwa [Haramiy bin Abdullah Al Waqifi] menceritakan padanya bahwa [Khuzaimah bin Tsabit Al Hathmi] menceritakan padanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah subhanahu wata'ala tidak malu dari kebenaran (beliau menyebutkan sebanyak tiga kali) janganlah kalian menggauli istri-istri didubur mereka."
Musnad Ahmad 20870: Telah bercerita kepada kami [Affan] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Hakam] dan [Hammad], keduanya mendengarkan [Ibrahim] dari [Abu Abullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau memberi keringanan tiga hari tiga malam bagi musafir dan sehari semalam bagi yang bermukim.
Musnad Ahmad 20871: Telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Ibnu Khuzaimah bin Tsabit] dari [ayahnya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa melakukan suatu dosa, maka ditegakkan hukuman atas dosa itu dan itu sebagai penebus."
Musnad Ahmad 20872: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Al Mutsanna] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Abu Abdullah Ad Dustuwa`i] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari [Ibrahim] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Abu Mas'ud Uqbah bin Amr Al Anshori], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dipermulaan, pertengahan dan diakhir malam.
Musnad Ahmad 20873: Telah bercerita kepada kami [Affan] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ja'far Al Khathmi] dari [Umaroh bin Khuzaimah bin Tsabit] bahwa [ayahnya] berkata: Saya bermimpi sepertinya saya sujud diatas dahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian saya memberitahukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau bersabda: "Sesugguhnya ruh itu tidak bertemu dengan ruh." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasukkan wajah beliau ke baju beliau seperti ini lalu Umaroh meletakkan dahinya diatas dahi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Musnad Ahmad 20874: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda tentang instinja`: "Hendaklah salah seorang dari kalian mencari tiga batu." [Yahya] berkata: [Seseorang] telah mengabarkan kepadaku dari [Umaroh bin Khuzaimah bin Tsabit] dari [ayahnya], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga batu yang tidak ada kotorannya."
Musnad Ahmad 20875: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abu Ma'syar] dari [An Nakha'i] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit Al Anshori] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga hari tiga malam bagi musafir dan sehari semalam bagi yang bermukim."
Musnad Ahmad 20876: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepadaku [ayahku] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Amr bin Maimun] dari [Abu Abdullah Al Jadali] dari [Khuzaimah bin Tsabit], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan tiga hari bagi musafir dan sehari bagi yang bermukim. Demi Allah, bila si penanya terus bertanya pasti akan mengutarakan lima pertanyaan.
Musnad Ahmad 20877: Telah bercerita kepada kami ['Utsman bin Umar bin Faris] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Khuzaimah bin Tsabit Al Anshori] -pemilik dua kesaksian- dari [pamannya] bahwa Khuzaimah bin Tsabit Al Anshori bermimpi sujud diatas dahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ia memberitahukannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbaring untuknya dan bersabda: "Mimpinya benar." Kemudian Khuzaimah bersujud diatas dahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
Musnad Ahmad 20878: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah bercerita kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah bercerita kepadaku [Umaroh bin Khuzaimah Al Anshori] bahwa [pamannya] menceritakan padanya, ia adalah salah satu sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membeli seekor kuda dari seorang badui kemudian beliau memintanya agar ikut, agar harga kudanya dibayar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mempercepat langkah kaki sementara si badui berjalan pelan, kemudian ada beberapa orang menghalangi si badui lalu mereka menawar kudanya, mereka tidak merasa bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah membelinya hingga sebagian dari mereka melebihi harganya saat menawar diatas harga yang dibeli Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian si badui memanggil Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Bila Tuan mau membeli kuda ini silahkan beli dan bila tidak, saya yang akan menjualnya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri saat mendengar panggilan si badui lalu bersabda: "Bukankah saya telah membelinya darimu?" si badui berkata: Tidak, demi Allah, saya tidak menjualnya pada Tuan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya, saya telah membelinya darimu." Orang-orang pun mengerumuni Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan si badui itu, keduanya saling menarik jual beli lalu si badui berkata: Datangkan seorang saksi yang bersaksi bahwa saya telah menjualnya pada Tuan, siapa pun diantara kaum muslimin yang mau datang. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celaka kau, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berkata kecuali benar." Khuzaimah pun tiba dan mendengarkan peninjauan ulang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan peninjauan ulang si badui, kemudian si badui berkata: Datangkan seorang saksi yang bersaki bahwa saya telah menjualnya pada Tuan. Berkata Khuzaimah: Saya bersaksi bahwa engkau telah menjual pada beliau. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghampiri Khuzaimah dan bertanya: "Dengan apa kau bersaksi?" ia menjawab: Dengan membenarkanmu wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan persaksian Khuzaimah sebagai persaksian dua orang.
Musnad Ahmad 20879: Telah bercerita kepada kami [Sakan bin Nafi' Abu Al Hasan Al Bahili] telah bercerita kepada kami [Shalih bin Abu Al Akhdhar] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Khuzaimah] bahwa Khuzaimah bermimpi bersujud diatas dahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberitahukan hal itu kepada beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berbaring dan bersabda padanya: "Wujudkan mimpimu." Ia pun sujud diatas dahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
Musnad Ahmad 20880: Telah bercerita kepada kami ['Amir bin Shalih Az Zubairi] telah bercerita kepadaku [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] dari [Umaroh bin Khuzaimah bin Tsabit Al Anshori] -dan Khuzaimah yang menjadikan kesaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai kesaksian dua orang-, berkata Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Umaroh bin Khuzaimah dari [pamannya], salah satu sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Bahwa Khuzaimah bin Tsabit bermimpi bersujud diatas dahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu menyebutkan hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berbaring untuknya lalu ia bersujud diatas dahi Beliau
Musnad Ahmad 20881: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Habib Al Anshori], ia berkata: Saya mendengar [Ibnu Abi Basyir] dan [putri Abu Basyir] menceritakan dari [ayah] mereka dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda tentang sakit demam: "Dinginkan dengan air dan sesungguhnya ia dari hembusan neraka Jahannam."
Musnad Ahmad 20882: Telah bercerita kepada kami [Rouh] dan [Isma'il bin Umar] dari [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari ['Abbad bin Tamim] bahwa [Abu Basyir Al Anshari] mengabarkan kepadanya, bahwasanya ia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam salah satu perjalanan beliau, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim seorang utusan untuk menyampaikan tidaklah dileher unta masih ada kalung dari tali busur dan tidak juga kalung lain kecuali harus diputus. Berkata Isma'il: -Saya kira- perawi berkata: Dan orang-orang tengah berpuasa.
Musnad Ahmad 20883: Telah bercerita kepada kami [Ali bin Ishak] telah bercerita kepada kami [Abdullah] telah bercerita kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah bercerita kepadaku [Habban bin Wasi] dari [ayahnya] dari [Abdullah bin Zaid] dan [Abu Basyir Al Anshari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat bersama mereka pada suatu malam, kemudian seorang wanita melintas di Batha', kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat kepada si wanita untuk menghentikan jalannya. Wanita itu pun menghentikan jalannya, hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat. Setelah itu ia meneruskan perjalanannya.
Musnad Ahmad 20884: Telah bercerita kepada kami Harun bin Ma'ruf. Berkata Abdullah: Saya mendengarnya dari Harun, ia berkata: Telah bercerita kepada kami Abdullah telah bercerita kepadaku [Mahramah] dari [ayahnya] dari [Sa'id bin Nafi'], ia berkata: [Abu Basyir], sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatku saat shalat dhuhaa saat matahari terbit, lalu ia mencelaku karenanya kemudian berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat hingga matahari terangkat karena matahari terbit diantara dua tanduk setan."
Musnad Ahmad 20885: Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Sa'ad] telah bercerita kepadaku [Yazid bin Nu'aim bin Hazzal] dari [ayahnya], ia berkata: Ma'iz bin Malik pernah ada dalam didikanku kemudian ia menggauli seorang budak wanita kampung, ayah saya kemudian berkata padanya: Datangilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beritahukan kepada beliau apa yang telah kau perbuat mudah-mudahan beliau memintakan ampunan untukmu. Ayah saya menginginkan hal itu karena berharap ada jalan keluarnya. Ma'iz mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Wahai Rasulullah! aku telah berzina, maka tegakkan putusan Allah padaku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpaling darinya kemudian Ma'iz mendatangi beliau lagi dan berkata: Wahai Rasulullah! aku telah berzina, maka tegakkan putusan Allah padaku. Kemudian Ma'iz mendatangi beliau untuk ketiga kalinya. Kemudian Ma'iz datang lagi untuk keempat kalinya dan berkata: Wahai Rasulullah! aku telah berzina, maka tegakkan putusan Allah padaku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " kau telah mengatakannya empat kali, lalu dengan siapa?" Ma'iz menjawab: Dengan Fulanah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa kau menidurinya?" Ma'iz menjawab: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa kau menggaulinya?" Ma'iz menjawab: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa kau menyetubuhinya?" Ma'iz menjawab: Ya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Ma'iz dihukum rajam. Ma'iz pun dikeluarkan ke tanah tak berpasir. Saat dihukum rajam dan merasakan hantaman batu, Ma'iz takut kemudian keluar melarikan diri lalu ditangkap Abdullah bin Unais, ia telah melelahkan para sahabat-sahabatnya, kemudian Abdullah melepaskan alas kaki onta dan melemparkannya ke Ma'iz hingga membunuhnya. Setelah itu ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberitahukan hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kenapa tidak kalian biarkan dia, mudah-mudahan ia bertaubat sehingga Allah menerima taubatnya." Berkata Hisyam: Telah bercerita kepadaku Yazid bin Nu'aim bin Hazzal dari ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada ayah saya saat melihat beliau: "Demi Allah wahai Hazzal, andai kau menutupinya dengan bajumu, tentu lebih baik dari apa yang kau perbuat terhadapnya."
Musnad Ahmad 20886: Telah bercerita kepada kami [Affan] telah bercerita kepada kami [Aban bin Yazid Al 'Atthar] telah bercerita kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dari [Nu'aim bin Hazzal]: Hazzal pernah menyewa Ma'iz bin Malik dan ia memiliki seorang budak wanita bernama Fathimah yang ia miliki, budak wanita ini bertugas menggembala kambing milik mereka dan Ma'iz menyetubuhinya. Ma'iz memberitahukan hal itu kepada Hazzal kemudian Hazzal mengelabuhinya dan berkata: Pergilah ke Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beritahukan pada beliau, mudah-mudahan turun Al Qur`an berkenaan denganmu. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar dirajam. Saat dirajam dan terkena hantaman batu, Ma'iz berusaha kabur kemudian seseorang mengejarnya dengan membawa tulang dagu unta atau tulang betis unta kemudian dipukulkan ke Ma'iz hingga mati. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celaka kau hai Hazzal, andai kau tutupi dengan bajumu tentu lebih baik bagimu."
Musnad Ahmad 20887: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Zaid bin Aslam] dari [Yazid bin Nu'aim] dari [ayahnya] bahwa Ma'iz bin Malik mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Tegakkan putusan Allah padaku." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpaling darinya empat kali kemudian setelah itu beliau memerintahkan agar Ma'iz dihukum rajam. Saat Malik terkena hantaman batu -'Abdur Rahman kadang berkata- dan saat batu menghantamnya, ia takut kemudian melarikan diri. Abdullah bin Unais atau Unais bin Nadiyah mengejarnya kemudian melemparnya dengan kaki keledai hingga roboh. Kemudian ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan perihalnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kenapa tidak kau biarkan saja dia, mudah-mudahan ia bertaubat lalu Allah menerima taubatnya?." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Hazzal! Andai kau menutupinya dengan bajumu tentu lebih baik bagimu."
Musnad Ahmad 20888: Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Sa'id] telah bercerita kepadaku [Yazid bin Nuaim bin Hazzal] dari [ayahnya] bahwa Ma'iz bin Malik ada dalam didikannya. Saat Ma'iz bin Malik melakukan kekejian, Hazzal berkata padanya: Datangilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beritahukan kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya dan menemuinya: "Hai Hazzal! Andai kau menutupinya dengan bajumu tentu lebih baik dari apa yang kau lakukan terhadapnya."
Musnad Ahmad 20889: Telah bercerita kepada kami ['Abdush Shamad] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id], ia berkata: Saya mendengar [Muhammad bin Al Munkadir] meriwayatkan dari [Ibnu Hazzal] dari [ayahnya], ia menyebutkan sesuatu tentang Ma'iz kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Andai kau menutupinya dengan bajumu niscaya lebih baik bagimu."
Musnad Ahmad 20890: Telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Dawud Ath Thayalisi] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Yahya bin Sa'id], ia berkata: Saya mendengar [Muhammad bin Al Munkadir] menceritakan dari [Ibnu Hazzal] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda kepadanya: "Celaka kau hai Hazzal! Andai kau menutupinya -maksud beliau Ma'iz- dengan bajumu niscaya lebih baik bagimu."
Musnad Ahmad 20891: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] telah bercerita kepada kami [Malik] dari [Dhamrah bin Sa'id] dari [Ubaidillah bin Abdullah] bahwa Umar bin Al Khaththab Radliyallahu'anhu bertanya kepada [Abu Waqid Al Laitsi] apa yang dibaca Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat shalat 'id. Ia menjawab: Beliau membaca surat qaaf dan iqtarabat (Alqamar).
Musnad Ahmad 20892: Telah bercerita kepada kami [Hajjaj] telah bercerita kepada kami [Laits bin Sa'ad] telah bercerita kepadaku ['Uqoil bin Kholid] dari [Ibnu Syihab] dari [Sinan bin Abu Sinan Ad Du`ali Al Hunda'i] dari [Abu Waqid Al Laitsi], mereka pergi meninggalkan Mekkah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga ke Hunain. Orang-orang kafir memiliki pohon bidara tempat mereka beri'tikaf dan menggantungkan senjata yang bernama Dzat Al Anwath. Kami melintasi pohon bidara hijau dan besar kemudian kami berkata: 'Wahai Rasulullah! buatkan kami Dzat Al Anwath. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada ditanganNya Kalian berkata - seperti perkataan kaum Musa 'Buatkan kami Tuhan seperti tuhan-tuhan milik mereka. Sesungguhnya kalian adalah kaum jahil, itu adalah tradisi, kalian akan melakukan perilaku-perilaku orang sebelum kalian satu demi satu."
Musnad Ahmad 20893: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Al Qasim] dari [Al Auza'i] dari [Hassan bin 'Athiyyah] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah! disuatu tempat kami tertimpa kelaparan, bangkai apa yang halal bagi kami? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila kalian tidak makan di pagi hari, di sore hari dan tidak mencabut sayuran, maka terserah kalian."
Musnad Ahmad 20894: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] dan [Ibnu Bakar], telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin 'Utsman] dari [Nafi' bin Sarhis], ia berkata: Kami menjenguk [Abu Waqid Al Bakri], lantas Ibnu Bakr Al Badri berkomentar tentang penyakitnya yang membuatnya meninggal dunia, lalu ia mendengarnya berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang shalatnya paling ringan bersama orang lain dan paling lama shalatnya saat shalat sendiri.
Musnad Ahmad 20895: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sinan bin Abu Sinan Ad Dili] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: Kami pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke arah Hunain, lalu kami melintasi sebuah pohon bidara lalu saya berkata: 'Wahai Nabi Allah! buatkan kami Dzat Al Anwath seperti orang-orang kafir juga punya Dzat Al Anwath. Orang-orang kafir biasa menggantungkan senjata mereka dipohon bidara dan beri'tikaf disekitarnya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allahu Akbar! Ini seperti yang dikatakan Bani Isra`il kepada Musa: Buatkan kami Tuhan seperti tuhan-tuhan milik mereka. sesungguhnya kalian melakukan perilaku-perilaku orang-orang sebelum kalian."
Musnad Ahmad 20896: Telah bercerita kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah bercerita kepada kami [Al Auza'i] telah bercerita kepada kami [Hassan bin 'Athiyyah] dari [Abu Waqid Al Laitsi], mereka berkata: 'Wahai Rasulullah! sesungguhnya kami berada di kawasan yang tertimpa kelaparan, kapankah bangkai halal bagi kami? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila kalian tidak sarapan, tidak makan sore dan tidak mencabut tanaman, terserah kalian." Telah bercerita kepada kami [Ishak bin Sulaiman] telah bercerita kepada kami [Malik bin Anas] dari [Az Zuhri] dari [Sinan bin Abu Sinan Ad-Du`ali] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: Kami pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke Hunain. Kemudian ia menyebutkan makna hadits Ma'mar, dan hadits Ma'mar lebih lengkap.
Musnad Ahmad 20897: Telah bercerita kepada kami ['Abdush Shamad] dan [Hammad bin Kholid Al Ma'na], keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Dinar], - 'Abdush Shamad menyebutkan dalam haditsnya-: Telah bercerita kepada kami [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, disana ada orang-orang mendatangi ekor kambing gibas dan punuk unta kemudian mereka memotongnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagian binatang hidup yang dipotong adalah bangkai."
Musnad Ahmad 20898: Telah bercerita kepada kami [Abu An Nadhr] telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Abdullah bin Dinar] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: Saat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tiba di Madinah, orang-orang memotong punuk unta dan ekor kambing kibas kemudian beliau bersabda: "Bagian binatang hidup yang dipotong adalah bangkai."
Musnad Ahmad 20899: Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin Manshur] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Muhammad] dari [Zaid bin Aslam] dari [Waqid bin Abu Waqid Al Laitsi] dari [ayahnya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada istri-istri beliau saat berhaji kemudian muncul pengepungan.
Musnad Ahmad 20900: Telah bercerita kepada kami [Abu 'Amir] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Sa'ad] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: Kami mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Bila turun wahyu pada beliau kemudian beliau bercerita kepada kami. Pada suatu hari beliau bersabda kepada kami: "Allah AzzaWaJalla berfirman, 'Kami menurunkan harta untuk (digunakan) mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Andai anak cucu Adam memiliki lembah, pasti ia ingin lembah yang lain, andai ia punya dua lembah pasti ingin punya lembah ketiga dan tidak ada yang memenuhi perut anak cucu Adam kecuali tanah, kemudian Allah menerima taubat orang yang bertaubat."
Musnad Ahmad 20901: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami [Harb bin Syaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari hadits [Abu Marrah] sesungguhnya [Abu Waqid Al Laitsi] bercerita kepadanya, ia berkata: ketika kami bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, tiba-tiba tiga orang lewat. Kemudian salah satu diantara mereka datang dan mendapatkan tempat kosong dalam majlis dan ia duduk, dan laki-laki kedua duduk dibelakangnya, sedang laki-laki ketiga malah pergi. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga orang itu." Mereka menjawab: ya wahai Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Laki-laki pertama yang datang lalu duduk itu berlindung, kemudian Allah subhanahu wata'ala memberinya perlindungan, laki-laki kedua yang duduk dari belakang kalian itu malu hingga Allah subhanahu wata'ala malu kepadanya, sementara laki-laki yang pergi itu adalah orang yang berpaling kemudian Allah subhanahu wata'ala berpaling darinya."
Musnad Ahmad 20902: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari ['Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] dari [Nafi' bin Sarjis] ia berkata: Kami menjenguk [Abu Waqid Al Kindi] saat sakit yang membuatnya meninggal dunia, ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang shalatnya paling ringan bersama orang lain, namun paling lama shalatnya saat shalat sendiri. Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq] dan [Ibnu Bakr], keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij], ia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] dari [Nafi' bin Sarjas] ia berkata: Kami menjenguk [Abu Waqid Al Kindi], berkata Ibnu Bakr Al Badri saat sakit yang menyebabkannya meninggal dunia, kemudian ia menyebutkan hadits tersebut.
Musnad Ahmad 20903: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin An Nusyajan Abu Ja'far As Suwaidi] telah menceritakan kepada kami [Ad Darowardi] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari [Ibnu Abi Waqid Al Laitsi] dari [ayahnya], Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepada istri-istri beliau saat haji wada' "ini" kemudian beliau mengemukakan kewajiban isteri untuk berdiam di rumah.
Musnad Ahmad 20904: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan [Suraij] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Dhamrah bin Sa'id] dari ['Ubadillah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Abu Waqid Al Laitsi] ia berkata: 'Umar Radliyallahu'anhu bertanya kepadaku bacaan yang dibaca Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam saat shalat dua hari raya. Sedang Suraij berkata dengan redaksi: apa yang dibaca Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam saat shalat keluar (ke tanah lapang). Aku menjawab: beliau membaca iqtarabatis saa'atu wansyaqqal qamar dan qaaf wal qur`aanil majiid (Surat Alqamar dan Qaaf).
Musnad Ahmad 20905: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] -budak Bani Hasyim- telah menceritakan kepada kami [Za`idah] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Sarjis], ia menjenguk [Abu Waqid Al Laitsi] -sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam-, saat sakit yang menyebabkannya meninggal dunia, ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang shalatnya paling ringan saat bersama orang lain dan paling lama shalatnya untuk saat beliau melakukan sendiri.
Musnad Ahmad 20906: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Yazid bin Khushaifah] dari [As Sa`ib bin Yazid] dari [Sufyan bin Abu Zuhair] dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing bukan untuk keperluan menjaga tanaman atau menjaga binatang yang diperah, amalnya berkurang satu qirath setiap hari." Berkata As Sa`ib: kemudian saya berkata kepada Sofyan: engkau mendengar hadits ini dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam? Ia menjawab: ya, demi Rabb masjid ini.
Musnad Ahmad 20907: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi] telah memberitakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] telah mengabarkan kepadaku [Yazid bin Khushaifah] bahwa [Busr bin Sa'id] memberitakan padanya, ia mendengar [di majlis Al Laitsain], mereka menyebutkan bahwa [Sufyan] memberitakan kepada mereka bahwa kudanya lemah saat berada di 'Aqiq saat ia tengah diutus Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, kemudian ia kembali kepada beliau seraya meminta agar dibawa serta. Kemudian Sufyan mengira seperti yang mereka sebutkan bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wasallam keluar bersamanya untuk mencari unta milik beliau tapi tidak menemukannya kecuali ditempat Abu Jahm bin Hudzaifah Al 'Adawi. Kemudian Abu Jahm berkata kepadanya: Aku tidak menjualnya kepada tuan wahai Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam! Tapi silahkan tuan ambil dan silahkan perintahkan siapa saja yang tuan kehendaki untuk membawanya. Sufyan mengira Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengambila unta itu dari Abu Jahm. Kemudian ia pergi hingga tiba di sumur Ihab, ia mengira Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Hampir saja bangunan-bangunan mendatangi tempat ini dan hampir saja Syam akan ditaklukkan." Kemudian beberapa penduduk tempat itu mendatangi beliau, kesederhanaan dan keleluasaan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam membuat mereka kagum dan Madinah lebih baik bagi mereka, andai saja mereka mengetahui. Selanjutnya Irak ditaklukkan lalu sekelompok kaum datang seraya membujuk manusia untuk meninggalkan MAdinah dengan membawa serta keluarga mereka, juga orang-orang yang menaati mereka, padahal Madinah lebih baik bagi mereka andai saja mereka mengetahui, karena Ibrahim telah mendoakan kebaikan penduduk Makkah sedang aku memohon kepada Allah untuk memberkahi kami dalam sha' kami serta memberkahi mud kami (Sha' dan Mud Madinah) seperti berkah yang diberikan kepada penduduk Makkah.
Musnad Ahmad 20908: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rozzaq] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari ['Abdullah bin Az Zubair] dari [Sufyan bin Abu Zuhair Al Bahzi], ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Yaman ditaklukkan kemudian datanglah suatu kaum yang mereka membujuk manusia untuk meninggalkan Madinah dan membawa serta keluarga mereka, juga siapapun yang menaati mereka padahal Madinah lebih baik bagi mereka, andai mereka tahu." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] telah mengabarkan kepadaku [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari ['Abdullah bin Az Zubair] dari [Sufyan bin Abu Zuhair], ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Yaman ditaklukkan kemudian datanglah suatu kaum yang membujuk manusia untuk meninggalkan Madinah dengan membawa serta keluarga mereka." Lantas Ia menyebutkan hadits. Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari ['Abdullah bin Az Zubair] dari [Sufyan bin Abu Zuhair]. Berkata Ibnu Az Zubair: saya dikhabari bahwa Sufyan tengah menunaikan haji kemudian saya mendatanginya dan bertanya kepadanya, ia mengabarkan kepada saya lalu berkata: saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Kalian akan menaklukkan Syam kemudian beberapa kaum membujuk keluarganya untuk meninggalkan Madinah." Sofyan berkata: semua hadis dengan redaksi: "Mereka menaklukkan." Dan ia berkata: "Mereka membujuk."
Musnad Ahmad 20909: Telah menceritakan kepada kami [Rouh] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Yazid bin Khushaifah] dari [As Sa`ib bin Yazid] bahwa ia memberitahukan padanya, ia mendengar [Sufyan bin Abu Zuhair] -ia adalah sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam dari Syanu`ah- bercerita kepada orang-orang yang ada bersamanya didekat pintu masjid, ia berkata: saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing yang bukan untuk keperluan tanaman atau susu binatang, maka amalnya berkurang satu qirath setiap hari." Ia ditanya: Kau mendengar hadits ini dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam? Sufyan menjawab: Ya, demi Rabb masjid ini.
Musnad Ahmad 20910: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan]. Dan ['Abdush Shamad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah], ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "(Masa) khilafah selama tigapuluh tahun, kemudian setelah itu kerajaan." Berkata Safinah: peganglah khilafah Abu Bakar Radliyallahu'anhu selama dua tahun, khilafah 'Umar Radliyallahu'anhu sepuluh tahun, khilafah 'Utsman Radliyallahu'anhu duabelas tahun dan khilafah 'Ali Radliyallahu'anhu enam tahun.
Musnad Ahmad 20911: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari ['Ali bin Mubarak] dari [Yahya] dari [Safinah] bahwa pernah ada seorang laki-laki mencambuk untanya dengan pangkal pohon, unta itu membawa bawaan yang banyak, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menanyakannya kemudian memerintahkan mereka untuk memakan pangkal pohon tersebut.
Musnad Ahmad 20912: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah] bahwa ia membawa barang banyak kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Engkau Safinah?"
Musnad Ahmad 20913: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Sa'id bin Jumhan] ia berkata: aku mendengar [Safinah] bercerita, bahwa seseorang menjamu 'Ali bin Abi Thalib, mereka membuatkan makanan untuknya kemudian Fathimah Radliyallahu'anha berkata: Andai saja kita mengajak Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian beliau makan bersama kami. Kemudian mereka mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dan beliau pun datang. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian menarik dua sisi pintu, ternyata di salah satu sisi rumah ada kain tipis berbordir beraneka warna. Begitu melihatnya, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam langsung balik. Kemudian Fathimah berkata kepada 'Ali: Ikutilah beliau dan tanyakan kenapa beliau balik. 'Ali pun mengikuti beliau dan bertanya: Apa yang membuat Tuan balik wahai Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam? Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya saya atau nabi tidak boleh masuk rumah yang disana ada gambar bordir beraneka warni." Telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Al Hubab], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Sa'id bin Jumhan], telah menceritakan kepada kami [Safinah Abu 'Abdur Rahman], ia berkata: saya mendengar Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "(Masa) khilafah tiga puluh tahun kemudian (setelah itu) kerajaan." Maka Safinah menyebutkan hadits.
Musnad Ahmad 20914: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Imron An Nakhli] dari [budak milik Ummu Salamah] ia berkata: saya pernah bersama Nabi Shallallahu'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan hingga kami tiba disebuah lembah. Saya kemudian saya melintasi orang-orang atau membawa mereka kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Engkau hari ini tidak lain adalah Safinah, " atau "Engkau tidak lain adalah Safinah." Dikatakan kepada Syarik: Dia adalah Safinah, budak milik Ummu Salamah Radliyallahu'anha.
Musnad Ahmad 20915: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah memberitakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah], ia berkata: Saya pernah bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan. Kemudian setiap kali sekelompok kaum lelah, ia melemparkan pedang, perisai dan tombaknya kepadaku hingga saya membawa sebagian banyaknya kemudian Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Engkau betul-betul Safinah."
Musnad Ahmad 20916: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan] telah menceritakan kepada kami [Safinah Abu 'Abdur Rahman]: Bahwa 'Ali bin Abi Thalib menjamu seseorang kemudian ia membuatkan makanan untuknya kemudian Fathimah berkata: Andai kita mengajak Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, kemudian ia menyebutkan yang sama seperti hadits Abu Kamil: kemudian mereka mengajak beliau lalu beliau datang. Beliau meletakkan tangan beliau diatas dua sisi pintu kemudian melihat kain tipis disalah satu sisi rumah kemudian beliau kembali. Fathimah berkata kepada 'Ali: Susullah beliau dan tanyakan kenapa engkau kembali wahai Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam? Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Saya tidak boleh masuk rumah yang disana terdapat pahatan beraneka-warni."
Musnad Ahmad 20917: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah Abu 'Abdur Rahman] ia berkata: Ummu Salamah memerdekakanku dan mensyaratkan kepadaku agar melayani Nabi Shallallahu'alaihi wasallam selama hidup beliau.
Musnad Ahmad 20918: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami [Hasyraj bin Nubatah Al 'Absi Kufi] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan] telah menceritakan kepadaku [Safinah], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Masa khilafah dalam ummatku tiga puluh tahun kemudian setelah itu kerajaan." Kemudian Safinah berkata kepadaku: Peganglah khilafah Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman dan Ali Radliyallahu'anhum. Kemudian kami menghitungnya tepat tigapuluh tahun dan setelah itu saya memperhatikan pada khalifah tapi saya tidak menemukannya sesuai selama tiga puluh tahun lalu saya bertanya kepada Sa'id: Dimana kau temui Safinah? Ia menjawab: Saya bertemu dengannya di Bathn Nakhl dimasa Al Hajjaj, kemudian saya tinggal disana selama delapan hari untuk menanyakan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam padanya. Saya bertanya padanya: Siapa namamu? Ia menjawab: Bukankah telah kuberitahukan kepadamu? Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memberiku nama Safinah. Saya bertanya: 'Kenapa beliau memberimu nama Safinah? ' Ia menjawab: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bepergian bersama sahabat-sahabat beliau, barang bawaan mereka memberatkan mereka kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Bentangkan selendangmu." Saya pun membentangkan selendangku, kemudian mereka meletakkan barang-barang mereka diselendangku. Mereka menyuruhku membawanya kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bawalah, engkau adalah Safinah." Andai saat ini aku membawa bawaan satu unta, dua unta, tiga unta, tiga unta, empat unta, lima unta, enam unta atau tujuh unta pastilah tidak memberatkanku kecuali bila mereka membanting ke tanah.
Musnad Ahmad 20919: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami [Hasyraj] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah] pelayan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkhutbah kepada kami lalu beliau bersabda: "Ingatlah, sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun sebelumku melainkan telah memperingatkan bahaya Dajjal terhadap ummatnya. Ia bermata satu sebelah kiri, dimata kanannya terdapat kulit tebal, diantara kedua matanya tertulis: kafir. Dua lembah keluar bersamanya, salah satunya surga dan yang lainnya neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Ada dua malaikat bersamanya yang mirip dengan nabi, andai aku mau pasti nama mereka berdua aku sebutkan dan nama-nama ayah-ayah mereka berdua. Salah satunya berada disebelah kanan sementara yang lain berada disebelah kiri. Itu adalah ujian. Kemudian Dajjal berkata: Bukankah aku Rabb kalian, bukankah aku bisa menghidupkan dan mematikan? Kemudian salah seorang malaikat menjawab: Kau dusta. Tidak ada seorang pun mendengarnya selain temannya. Kemudian yang lain menjawab: Kau benar. Orang-orang mendengarnya dan mengira malaikat itu membenarkan Dajjal. Itu adalah ujian. Kemudian Dajjal berjalan hingga tiba di Madinah tapi tidak diizinkan memasukinya. Ia berkata: Ini adalah tempat orang itu. Selanjutnya Dajjal berjalan hingga tiba di Syam kemudian Allah Azza wa Jalla membinasakannya di 'Aqabah Afiq.
Musnad Ahmad 20920: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Ashim] telah menceritakan kepadaku [Abu Raihanah]. -Berkata ayah saya: Dan Ali menamainya Abdullah bin Mathar- ia berkata: [Safinah] -pelayan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam- telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memberinya air untuk wudhu sebanyak satu mud dan memandikannya dengan satu sha' air karena janabat.
Musnad Ahmad 20921: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abu Raihanah] dari [Safinah] sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mandi dengan satu sha' air dan bersuci dengan satu mud air.
Musnad Ahmad 20922: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah], ia berkata: Kami pernah dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, setiap kali seseorang letih, ia melemparkan bawaannya, perisainya atau pedangnya kepadaku hingga saya membawa banyak sekali, kemudian Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Engkau betul-betul Safinah."
Musnad Ahmad 20923: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah memberitakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan] telah menceritakan kepadaku [Safinah] bahwa seseorang menjamu 'Ali Radliyallahu'anhu kemudian ia membuatkan makanan untuknya, lalu Fathimah berkata kepada 'Ali: Andai engkau memanggail Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam untuk makan bersama kita. Kemudian kami memanggil beliau, beliau datang kemudian meraih dua sisi pintu, kami memasang kain tipis disudut rumah. Saat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melihatnya, beliau langsung membalikkan tubuhnya. Fathimah berkata kepada 'Ali: Susullah beliau dan tanyakan apa yang membuat beliau berbalik. Bertanya 'Ali: Apa yang membuat tuan kembali wahai nabi Allah? Beliau menjawab: "Seorang nabi tidak boleh masuk rumah yang disana terdapat gambar beraneka warni." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] dengan maknanya, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya tidak boleh bagi seorang nabi untuk memasuki rumah yang disana terdapat gambar beraneka warni."
Musnad Ahmad 20924: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishak] dari [Farwah bin Naufal] dari [Jabalah bin Haritsah] ia berkata: aku berkata: Wahai Rasulullah! Ajarkanlah sesuatu padaku yang aku ucapkan saat hendak tidur. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bila kau hendak tidur, bacalah qul yaa `ayyuhal kaafirun hingga usai, karena itu membebaskan dari kesyirikan'." Telah menceritakan kepada kami [Aswad], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik], -ia menyebutkan Jabalah dan ia tidak ragu. Sedang 'Ali bin Al Madini berkata Jabalah bin Haritsah Al Kalbi-. Berkata 'Ali: saya mendengarnya dari [Ibnu Abi Al Wazir], berkata 'Abdullah dan kami bercerita kepadanya dari 'Ali sebelum diuji dengan Al Qur`an.
Musnad Ahmad 20925: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishak] dari [Ya'qub bin 'Abdullah bin Al Asyuj] dari [Abu Umamah bin Sahl] dari [Sa'id bin Sa'ad bin 'Ubadah], ia berkata: Kami memiliki seorang tetangga yang pendek dan lemah, penghuni rumah tidak memperhatikannya hingga ia bercumbu rayu dengan budak wanita dirumah itu dan melakukan kekejian terhadapnya, padahal ia adalah muslim. Kemudian Sa'ad melaporkannya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian beliau bersabda: "Cambuklah dia sebagai hukumannya." Mereka berkata: Wahai Rasulullah! Ia lebih lemah dari hal itu, bila kami mencambuknya seratus kali pasti dia mati. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Ambillah rumbai sebanyak seratus tangkai lalu cambukkan padanya sekali saja kemudian lepaskan dia."
Musnad Ahmad 20926: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] ia berkata: Umar Radliyallahu'anhu melintasi Hassan yang tengah bersyair di masjid, Umar meliriknya, lalu Hassan berkata: Disini orang yang lebih baik darimu pernah bersyair. Kemudian Umar melirik [Abu Hurairah] dan bertanya: "Kau pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Kabulkanlah aku ya Allah! Teguhkanlah ia dengan Jibril. Ia menjawab: Ya.
Musnad Ahmad 20927: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amr] dari [Yahya bin 'Abdur Rahman], ia berkata: 'Umar Radliyallahu'anhu melawati Hassan saat tengah bersyair di masjid kemudian 'Umar berkata: Di masjid Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam syair disenandungkan? Hassan berkata: 'Saya pernah bersyair dan di dalam masjid ada orang yang lebih baik darimu (yaitu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam).'
Musnad Ahmad 20928: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyib], ia berkata: 'Umar melintasi Hassan saat ia tengah bersyair di masjid kemudian 'Umar berkata: 'Heih'. Kemudian Hassan berkata padanya: 'Saya pernah bersyair dan dimasjid ada orang yang lebih baik darimu'. Sa'id melanjutkan: 'Umar pun pergi dan ia tahu bahwa yang dimaksudkan Hassan adalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.
Musnad Ahmad 20929: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rozzaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Al Musayyib], ia berkata: Hassan bin Tsabit bersyair dimasjid kemudian 'Umar lewat dan meliriknya, Hassan berkata: Demi Allah, saya pernah bersyair dimasjid dan didalamnya ada orang yang lebih baik darimu. 'Umar khawatir bahwa yang dimaksudkan adalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian 'Umar membolehkan dan membiarkannya.
Musnad Ahmad 20930: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amr] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Wahb] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Abu Bakr bin Hazm] bahwa [An Nadhr bin 'Abdullah] memberi khabar padanya dari ['Amr bin Hazm] dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian duduk diatas kuburan."
Musnad Ahmad 20931: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah memberitakan kepada kami ['Amr bin Al Harits]. Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Bakr bin Sawadah] dari [Ziyad bin Nu'aim] dari ['Amr bin Hazm], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melihatku bersandar diatas kuburan kemudian beliau bersabda: "Jangan ganggu penghuni kubur ini, " atau, "Jangan ganggu dia."
Musnad Ahmad 20932: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Hakim] telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin 'Amr bin Hazm] dari 'Amr bin Hazm, ia berkata: Seekor ular mematikan diperlihatkan dihadapan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian beliau memerintahkan agar dibunuh.
Musnad Ahmad 20933: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah memberitakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Al Muthallib] dari [Sa'id bin 'Amr bin Syurahbil] dari [kakeknya], ia berkata: saya temukan dalam kitab-kitab milik Sa'id bin Sa'ad bin 'Ubadah bahwa ['Umarah bin Hazm] menyaksikan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memutuskan sumpah harus disaksikan seorang saksi.
Musnad Ahmad 20934: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Sawadah] dari [Ziyad bin Nu'aim Al Hadhrami] bahwa [Ibnu Hazm], kemungkinan 'Amr atau ['Umaroh], berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melihatku saat aku bersandar diatas makam, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Turunlah, jangan engkau ganggu penghuni kubur ini dan ia tidak mengganggumu."
Musnad Ahmad 20935: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadhdhal] dari [Muhammad bin Zaid] telah menceritakan kepadaku ['Umair] budak Abu Al Lahm, ia berkata: Saya turut serta dalam perang Khaibar bersama para pemimpinku, mereka berbicara kepadaku tentang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, kemudian aku mengaitkan pedang dan ternyata aku menyeretnya kemudian aku diberitahu bahwa aku adalah budak, kemudian saya diperintahkan untuk membawa perkakas.
Musnad Ahmad 20936: Telah menceritakan kepada kami [Rib'iy bin Ibrahim] -saudara Isma'il bin 'Ulaiyyah, ia memujinya dengan baik, ia berkata: Ia lebih mulia dari Isma'il- telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Ishak] dari [Muhammad bin Zaid bin Al Muhajir] dari ['Umair] budak Abu Al Lahm, ia berkata: saya bersama para pemimpin-pemimpin saya turut serta dalam perang Khaibar, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memerintahkanku, lalu aku mengaitkan pedang dan ternyata aku menyeretnya. Kemudian ada yang berkata padanya: 'Ia adalah budak. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memerintahkanku membawa beberapa perkakas. Kemudian saya memperlihatkan ruqyah kepada beliau yang pernah aku pakai untuk meruqyah orang-orang gila dimasa jahiliyah, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Buanglah ini dan itu, dan selebihnya pakailah untuk meruqyah." Berkata Muhammad bin Zaid: saya bertemu dengannya saat ia meruqyah orang-orang gila dengan bacaan-bacaan itu.
Musnad Ahmad 20937: Telah menceritakan kepada kami [Rib'i bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Ishak] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [pamannya] dan dari [Muhammad bin Zaid bin Al Muhajir], keduanya mendengar ['Umair] budak Abu Al Lahm berkata: Saya pergi bersama para pemimpinku, kami hendak berhijrah hingga kami mendekati Madinah. Mereka pun masuk Madinah sementara aku ditinggal dibelakang mereka. Kemudian saya kelaparan. Lalu sebagian orang yang meninggalkan Madinah melewatiku, dan berujar: 'Oh,,, andai saja engkau masuk ke Madinah lalu memakan buah-buahan kebunnya'. Kemudian saya masuk ke salah satu kebun, aku memetik dua tandan. Namun pemilik kebun mendatangiku dan membawaku ke hadapan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, ia mengutarakan masalahku kepada beliau. Saat itu aku mengenakan dua pakaian, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Mana diantara keduanya yang lebih baik?" kemudian saya menunjukkan salah satunya, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Ambillah dan berikan pada pemilik kebun." Setelah itu saya dilepaskan.
Musnad Ahmad 20938: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'ad] dari [Kholid bin Yazid] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Yazid bin 'Abdullah] dari ['Umair] budak Abu Al Lahm, dari Abu Al Lahm: ia melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam di dekat Ahjar Zait seraya meminta hujan, beliau mengangkat kedua tangan dengan telapak tangan ditelungkupkan, dan beliau berdoa.
Musnad Ahmad 20939: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab], ia berkata: berkata [Haiwah] dari [Ibnu Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari ['Umair] budak Abu Al Lahm: Bahwasanya ia melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam di Ahjar Zait didekat Zarwa`, beliau berdiri berdoa meminta hujan seraya mengangkat kedua tangan tidak sampai sebatas kepala, telapak tangan beliau dihadapkan ke wajah. Telah menceritakan kepada kami [Harun] dari [Ibnu Wahb], ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Haiwah] dari ['Umar bin Malik] dari [Ibnu Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari ['Umair] budak Abu Al Lahm: ia melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, ia menyebut hadis serupa.
Musnad Ahmad 20940: Telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dari [Rifa'ah bin Syaddad], ia berkata: Saya pernah berdiri diatas kepala Al Mukhtar, saat saya mengetahui kebohongannya, saya ingin -demi Allah- menghunuskan pedang lalu saya tebaskan ke lehernya hingga saya teringat hadits yang diceritakan ['Amr bin Al Hamiq] kepadaku, ia berkata: saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang memberi jaminan keamanan kepada seseorang kemudian membunuhnya, aku memberinya bendera pengkhianatan pada hari kiamat."
Musnad Ahmad 20941: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami ['Isa Al Qori` Abu Umar bin Umar] telah menceritakan kepada kami [As Suddi] dari [Rifa'ah Al Qibtani], ia berkata: 'Saya memasuki kediaman Al Mukhtar kemudian ia memberiku bantal dan berkata: 'Andaikan saudaraku Jibril, tidak berdiri dari bantal ini, pastilah aku tetapkan memberikan bantal itu untukmu.' Saya ingin menebas lehernya, hanya saya ingat hadits yang diceritakan saudaraku ['Amr bin Al Hamiq], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Siapapun mukmin yang telah memberi jaminan keamanan kepada orang mukmin lain atas nyawanya kemudian ia membunuhnya, maka saya terbebas dari si pembunuh itu."
Musnad Ahmad 20942: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qhoththon] dari [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin 'Umair] dari [Rifa'ah bin Syaddad], ia berkata: Aku pernah berdiri diatas kepala Al Mukhtar, saat saya mengetahui kebohongannya, saya ingin menghunuskan pedangku lalu aku tebaskan ke lehernya, kemudian saya teringat hadits yang diceritakan ['Amr bin Al Hamiq], ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memberi jaminan keamanan kepada seseorang atas nama dirinya, kemudian ia membunuhnya, aku memberinya bendera pengkhianatan pada hari kiamat."
Musnad Ahmad 20943: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Jubair bin Nufair] dari [ayahnya] dari ['Amr bin Al Hamiq Al Khuza'i], bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "BIla Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan menggunakannya." Ada yang bertanya: Digunakan untuk apa? Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Dibukakan baginya amal shalih dihadapan kematiannya hingga orang-orang sekelilingnya meridhainya."
Musnad Ahmad 20944: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rozzaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar], dari [Az Zuhri] dari [Mas'ud bin Al Hakam Al Anshori] dari [seseorang sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memerintahkan 'Abdullah bin Hudzafah As Sahmi untuk naik kendaraan beliau saat di Mina, kemudian ia berkata lantang ditengah-tengah kerumunan orang: 'Jangan ada seorang pun puasa, karena sesungguhnya ini adalah hari-hari makan dan minum. Saya melihatnya berada diatas kendaraan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menyerukan hal itu.
Musnad Ahmad 20945: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rozzaq] dari [Ma'mar], ia berkata: berkata [Az Zuhri], telah memberitakan kepadaku ['Abdur Rohman bin Ka'ab bin Malik], ayahnya adalah salah satu dari tiga orang yang taubatnya diterima, dari [salah seorang sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam]: bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wasallam saat itu berdiri berkhutbah, beliau memuja dan memuji Allah dan memintakan ampunan kepada para syuhada` yang terbunuh dalam perang Uhud, selanjutnya beliau bersabda: "Wahai sekalian kaum Muhajirin, kalian akan bertambah sementara kaum Anshar tidak bertambah. Sesungguhnya Anshar adalah tempatku berlindung. Muliakanlah orang mulia mereka dan maafkanlah kesalahan-kesalahan mereka karena mereka telah menunaikan kewajiban mereka dan yang masih tersisa tinggal hak mereka.
Musnad Ahmad 20946: Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin 'Adi] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidillah bin Amr Ar Roqqi] dari [Zaid bin Abu Unaisah] telah menceritakan kepada kami [Jabalah bin Suhaim] dari [Abu Al Mutsanna Al 'Abdi], ia berkata: Saya mendengar [As Sadusi bin Al Khashashiyyah] berkata: Aku mendatangi Nabi Shallallahu'alaihi wasallam untuk berbaiat, kemudian beliau mensyaratkanku agar bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang haq) kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, agar saya mendirikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji Islam, puasa dibulan Ramadhan dan berjihad di jalan Allah. Kemudian aku berkata: Wahai Rasulullah! Demi Allah, dua diantaranya aku tidak mampu: jihad dan zakat, karena mereka menduga bahwa siapa pun yang lari meninggalkan peperangan maka ia kembali dengan kemurkaan Allah, karena itu aku khawatir bila berperang diriku akan serakah dan aku takut mati. Sementara zakat, demi Allah aku hanya sedikit harta rampasan perang dan sepuluh ekor unta, semuanya adalah penggembalaan dan bawaan keluargaku. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menjabat tanganku, beliau menggerakkan tangan beliau lalu bersabda: "Tidak ada jihad dan zakat, lalu kenapa kau masuk surga?" aku berkata: Wahai Rasulullah! Aku berbaiat kepada tuan. Kemudian aku berbaiat atas semua itu.
Musnad Ahmad 20947: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepadaku [Al Aswad bin Syaiban] dari [Khalid bin Sumair] dari [Basyir bin Nahik] dari [Basyir bin Al Khoshoshiyyah, penyampai kabar gembira Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam], ia berkata: 'Nabi Shallallahu'alaihi wasallam melihat seseorang berjalan mengenakan sandal diantara pemakaman, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Hai pemilik dua sandal bagus, lemparkan keduanya!"
Musnad Ahmad 20948: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] dan ['Affan], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Iyad bin Laqith], ia berkata: Saya mendengar Iyad bin Laqith berkata: saya mendengar [Laila, istri Basyir] berkata: Basyir bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam: 'Bolehkan saya puasa pada hari jum'at dan tidak berbicara pada hari itu pada siapa pun.' Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Jangan puasa khusus hari jum'at, kecuali puasa beberapa hari dan jumat menjadi salah satunya atau puasa sebulan. Adapun masalahmu engkau berniat tidak berbicara kepada siapa pun, sungguh bila kau berbicara kebaikan dan mencegah kemungkaran itu lebih baik dari pada diam."
Musnad Ahmad 20949: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] dan ['Affan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Iyad], telah menceritakan kepada kami [Iyad bin Laqith] dari [Laila, istri Basyir], ia berkata: Saya ingin puasa dua hari secara berturut-turut, kemudian Basyir melarangku dan berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarangnya. Perawi menuturkan: Orang-orang Anshar melakukannya. Berkata 'Affan: Orang-orang Anshar melakukannya, tapi berpuasalah seperti yang diperintahkan Allah kepada kalian dan sempurnakanlah puasa hingga malam, bila sudah malam berbukalah.
Musnad Ahmad 20950: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Iyad bin Laqith Asy Syaibani] dari [ayahnya] dari [Laila, istri Basyir bin Al Khoshoshiyyah] dari Basyir ia berkata: bahwasanya ia pernah mendatangi Nabi Shallallahu'alaihi wasallam: (pada waktu itu) ia bernama Zahm. Kemudian Nabi Shallallahu'alaihi wasallam memberinya nama Basyir.
Musnad Ahmad 20951: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Ayyub] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari ['Abdullah bin Hanzhalah, yang dimandikan oleh para malaikat], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Satu dirham hasil riba yang dimakan seseorang sementara ia mengetahuinya, itu lebih buruk dari tigapuluh kali berzina."
Musnad Ahmad 20952: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Abdul 'Aziz bin Rofi'] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari [Ibnu Hanzhalah bin Ar Rohib] dari [Ka'ab], ia berkata: 'Sungguh bila saya berzina tigapuluh tiga kali itu lebih aku sukai dari pada memakan satu dirham hasil riba, dan Allah mengetahui saat aku memakannya itu hasil riba.'
Musnad Ahmad 20953: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], telah menceritakan kepada kami [Sa'id], dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [seseorang] dari ['Abdullah bin Hanzhalah bin Ar Rahib] bahwa seseorang mengucapkan salam pada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam dan ia habis buang air kecil, Nabi Shallallahu'alaihi wasallam tidak menjawab salamnya hingga beliau mengisyaratkan tangannya ke sebuah dinding. Maksud beliau, 'agar bertayammum.'
Musnad Ahmad 20954: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Ibnu Ishak] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Yahya bin Habban Al Anshori Al Mazini Mazin Bani An Najar] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Umar]: (Muhammad) Berkata: saya bertanya padanya: Apa kau pernah melihat wudhu 'Abdullah bin 'Umar, ia bersuci setiap shalat ataukah tidak?. Kemudian ia menjawab: [Asma` binti Zaid bin Al Khaththab] telah bercerita kepadanya bahwa ['Abdullah bin Hanzhalah bin Abu 'Amir bin Al Ghasil] bercerita kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam diperintahkan untuk berwudhu setiap shalat ataukah tidak. Saat hal itu memberatkan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam diperintahkan untuk bersiwak setiap kali shalat dan wudhu tidak diberlakukan pada beliau kecuali karena hadats. Kemudian 'Abdullah menaksir dirinya mampu melakukan yang demikian hingga ia meninggal dunia.
Musnad Ahmad 20955: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Muhammad Abu Ibrahim Al Mu'aqqab] telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mua'wiyah Al Fazari] telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Hayyan Al Asadi] dari [Sulaiman bin Bisyr Al Khuza'i] dari pamannya - [Malik bin 'Abdullah] -, ia berkata: saya perang bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, saya tidak shalat dibelakang imam yang mempercepat shalatnya dalam ruku' dan sujud.
Musnad Ahmad 20956: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] bahwa [Abu Al Mushobbih Al Auza'i] bercerita kepada mereka, ia berkata: Saat kami berjalan digerbang Qolaimah, seseorang yang tengah menuntun kudanya dari arah gunung memanggil sang pemimpin [Malik bin 'Abdullah Al Khots'ami]: Hai Abu Abdullah, apa kau tidak naik. Ia berkata: 'Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang kedua kakinya berdebu dijalan Allah Azza wa jalla sesaat, keduanya haram bagi neraka."
Musnad Ahmad 20957: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah Asy Syu'aitsi] dari [Laits bin Al Mutawakkil] dari [Malik bin 'Abdullah Al Khats'ami], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang keduanya kakinya berdebu dijalan Allah, Allah mengharamkannya dari neraka."
Musnad Ahmad 20958: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Hayyan] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman Al Khuza'i] dari pamannya - [Malik bin 'Abdullah] -, ia berkata: Saya berperang bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, saya tidak shalat dibelakang imam yang mengimami orang yang paling cepat shalatnya melebihi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.
Musnad Ahmad 20959: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil Muzhaffar bin Mudrik] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepadaku [Simak bin Harb] telah menceritakan kepadaku [Qabishah bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda saat seseorang berkata kepada beliau: Diantara berbagai makanan ada satu makanan yang tidak saya sukai. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Jangan sampai ada sesuatu menggelisahkan dirimu, yang itu menyamai Nasrani."
Musnad Ahmad 20960: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari [Qabishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tentang makanan kaum Nasrani, lalu beliau bersabda: "Jangan sampai ada satu makanan pun yang menggelisahkan hatimu, yang itu menyamai Nasrani."
Musnad Ahmad 20961: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Simak] dari [Qabishah bin Halb] dari [ayahnya], ia berkata: Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menoleh ke kanan dan kekiri, dan saya melihatnya meletakkan tangan diatas dadanya. Dan Yahya meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya dibagian atas persendian
Musnad Ahmad 20962: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari [Qabishah bin Al Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangan kanan beliau diatas tangan kiri saat shalat dan saya melihat beliau menoleh ke kanan dan ke kiri.
Musnad Ahmad 20963: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far Al Warakani] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Simak] dari [Qabishah bin Hulb] dari [ayahnya] dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam: Aku bertanya kepada beliau tentang makanan orang-orang Nasrani, beliau bersabda: "Jangan ada makanan yang meresahkan di dadamu, yang menyamai Nasrani."
Musnad Ahmad 20964: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya, dari [Hulub]) Ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menoleh ke kiri dan ke kanan, meletakkan salah satu tangan beliau diatas yang lainnya.
Musnad Ahmad 20965: Telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] dari [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Simak bin Harb], ia berkata: Saya mendengar [Qobishoh bin Hulb] menceritakan dari [ayahnya], ia mendengar Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menyebutkan sedekah, beliau bersabda: "Janganlah salah satu dari kalian datang membawa seekor kambing yang ada cacatnya pada hari kiamat."
Musnad Ahmad 20966: Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Yahya bin Shubaih] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Simak] dari [Qobishoh bin Al Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: saya bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam tentang makanan orang-orang Nasrani, beliau bersabda: "Jangan sampai ada satu makanan pun yang meresahkan dadamu yang menyamai Nasrani." Ia berkata: dan saya melihat beliau meletakkan salah satu tangan beliau diatas tangan yang lain.
Musnad Ahmad 20967: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya, dari [Hulub]) Ia berkata: Dan saya melihat beliau menoleh ke kanan sekali dan menoleh ke kiri sekali.
Musnad Ahmad 20968: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tentang makanan orang-orang Nasrani, beliau bersabda: "Jangan sampai ada satu makanan pun yang meresahkan dadamu yang menyamai Nasrani."
Musnad Ahmad 20969: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [Simak] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menoleh ke kedua sisi beliau.
Musnad Ahmad 20970: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Al Walid An Narsi] dan [Hannad bin Al Sari] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengimami kami, beliau memegang tangan kiri dengan tangan kanan dan beliau menoleh ke kedua sisinya: kanan dan kiri.
Musnad Ahmad 20971: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengimami kami, beliau memegang tangan kiri dengan tangan kanan beliau dan beliau menoleh ke kedua sisi beliau: kanan dan kiri.
Musnad Ahmad 20972: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengimami kami, beliau memegang tangan kiri dengan tangan kanan dan menoleh ke kedua sisi beliau.
Musnad Ahmad 20973: Telah menceritakan kepada kami [Muhriz bin 'Aun bin Abi 'Aun] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Simak] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia memarfu'kannya, ia berkata: Segala sesuatu yang karenanya kau menyamai Nasrani jangan sampai menggelisahkan dadamu.
Musnad Ahmad 20974: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Muhammad, budak Bani Hasyim -Yahya bin 'Abdu Rabbih-] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak], ia berkata: Saya mendengar [Qobishoh bin Hulb] menceritakan dari [ayahnya], ia mendengar Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menyebutkan sedekah, beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian datang dengan membawa kambing yang ada cacatnya." Ayah Qabishah bin Halb mengatakan, maksudnya: "Kambing itu berteriak-teriak karena cacat."
Musnad Ahmad 20975: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Abduwaih, budak Bani Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata: Saya shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, beliau menoleh ke kedua sisi beliau.
Musnad Ahmad 20976: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb], ia berkata: Saya mendengar [Qobishoh bin Al Hulb] menceritakan dari [ayahnya], ia shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian ia melihat beliau menoleh ke kedua sisi beliau.
Musnad Ahmad 20977: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud, Abu Dawud Ath Thoyalisi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak], ia berkata: Saya mendengar [Qobishoh bin Al Hulb] menceritakan dari [ayahnya], bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menyebutkan sedekah lalu beliau bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kalian membawa kambing yang ada cacatnya."
Musnad Ahmad 20978: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari [Qobishoh bin Hulb Ath Tho`i] dari [ayahnya], ia berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menoleh ke kanan sekali dan ke kiri sekali.
Musnad Ahmad 20979: Telah menceritakan kepada kami [Husain Al Ju'fi] dari [Za`idah] dari [Simak bin Harb] dari [Qobishoh bin Hulb Ath Tho`i] dari [ayahnya], ia berkata: bila selesai shalat, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menoleh ke kanan dan ke kiri.
Musnad Ahmad 20980: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Mathor bin 'Ukamis], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bila Allah menetapkan kematian seorang hamba disuatu bumi, Allah menjadikan ia memerlukan tempat itu."
Musnad Ahmad 20981: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far Al Warokani] telah menceritakan kepada kami [Hudaij Abu Sulaiman] dari [Abu Ishak] dari [Mathor bin 'Ukamis], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorang pun meninggal disuatu tempat melainkan ia pasti dibuat senang pada tempat itu dan ia memerlukan tempat tersebut."
Musnad Ahmad 20982: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Ayyub, temannya Al Bashri -Sulaiman bin Ayyub-] telah menceritakan kepada kami [Harun bin Dinar] dari [ayahnya], ia berkata: Saya mendengar salah seorang sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bernama [Maimun bin Sunbad] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Tegaknya ummatku karena orang-orang jeleknya." Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengucapkannya tiga kali.
Musnad Ahmad 20983: Pada tahun duaratus duapuluh delapan, telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Zhabyan] dari [Mu'adz bin Jabal]: bahwasanya saat ia kembali dari Yaman, ia berkata: Wahai Rasulullah! Saya melihat orang-orang di Yaman saling sujud satu sama lain, bolehkan kami bersujud pada baginda. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Andaikan aku memerintahkan manusia sujud kepada sesama manusia, pastilah aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Zhabyan] ia menceritakan dari [seorang Anshar] dari [Mu'adz bin Jabal], ia datang dari Yaman dan berkata: Wahai Rasulullah! Saya melihat orang-orang. Ia menyebutkan maknanya.
Musnad Ahmad 20984: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Mu'adz] bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda padanya: "Hai Mu'adz! Ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya akan menghapusnya dan perlakukan orang dengan akhlak yang baik." Berkata [Waki']: saya menemukannya dalam buku saya dari [Abu Dzarr], itu adalah pendengaran pertama, berkata ayah saya: berkata Waki': berkata Sufyan dari Mu'adz sekali.
Musnad Ahmad 20985: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr bin 'Utsman bin Mauhab] dari [Musa bin Thalhah], ia berkata: Kami memiliki buku [Mu'adz]: dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, sesungguhnya ia hanya memungut sedekah dari gandum, jelai, anggur dan kurma.
Musnad Ahmad 20986: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Jabir] dari [Muhammad bin Zaid] dari [Mu'adz], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengutusku ke suatu perkampungan arab, beliau memerintahkanku untuk memunggut bagian bumi. Berkata ['Abdur Razzaq] dari ['Sufyan] dari [Jabir] dari ['Abdur Rahman bin Al Aswad] dari [Muhammad bin Zaid], maksudnya dalam hadits [Mu'adz].
Musnad Ahmad 20987: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari ['Amr bin Maimun] dari [Mu'adz], ia berkata: Saya pernah membonceng Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Hai Mu'adz! Apa hak Allah atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bahwa kalian menyembahnya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun." Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Apa kau tahu hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menyiksa mereka."
Musnad Ahmad 20988: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [An Nahhas bin Qahm] telah menceritakan kepada kami [Syaddad Abu 'Ammar] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Enam tanda-tanda kiamat: kematianku, penaklukkan Baitul Maqdis, kematian yang menyerang manusia laksana kematian kambing yang cepat, muncul fitnah yang serangannya masuk ke rumah setiap orang muslim, orang diberi seribu dinar kemudian ia marah, Romawi berkhianat kemudian mereka pergi dalam delapan bendera, dibawa setiap bendera ada duabelas (pasukan)."
Musnad Ahmad 20989: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Kami mendatangi [Mu'adz bin Jabal] lalu kami berkata: Ceritakanlah hadits-hadits gharib dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, ia berkata: Ya, saya pernah membonceng Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam diatas keledai, beliau bersabda: "Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: " Apa hak Allah atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bahwa kalian menyembahNya dan tidak menyekutukaNnya dengan sesuatu pun." Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Apa kau tahu hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menyiksa mereka."
Musnad Ahmad 20990: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan ['Abdur Razzaq], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Abu Ishak] dari ['Amr bin Maimun] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Saya pernah membonceng Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam diatas keledai, beliau bersabda: " Apa hak Allah Azza wa Jalla atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bahwa kalian menyembahnya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun." Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: " Apa kau tahu hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Mengampuni mereka dan tidak menyiksa mereka." Berkata Ma'mar dalam haditsnya, Mu'adz berkata: Wahai Rasulullah! Bolehkah saya sampaikan khabar gembira ini kepada orang-orang. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Biarlah mereka beramal." Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hushain] dari [Al Aswad bin Hilal] dari [Mua'dz] hadits serupa.
Musnad Ahmad 20991: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Atho` bin As Sa`ib] dari [Abu Rozin] dari [Mu'adz], bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kau aku tunjukkan salah satu pintu surga?" ia bertanya: Apa itu? Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Laa haula wa laa quwwata illa billaah."
Musnad Ahmad 20992: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] telah menceritakan kepada kami [Qurroh bin Kholid] dari [Abu Az Zubair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ath Thufail] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pergi dalam salah satu perjalanan beliau saat perang Tabuk, beliau menjamak dhuhur dan ashar, maghrib dan isya'. Saya bertanya: Apa yang menyebabkan beliau melakukannya. Ia menjawab: Agar tidak memberatkan ummat beliau.
Musnad Ahmad 20993: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Humaid bin Hilal] dari [Hishshan bin Al Kahin], ia berkata: Saya masuk masjid Jami' di Bashrah, saya duduk mendekati [seorang Syeikh] yang sudah beruban rambut dan jenggotnya. Ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Mu'adz bin Jabal] dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah jiwa meninggal dunia sementara ia bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah dan aku utusan Allah, dan itu semua kembali ke hati yang meyakini, kecuali Allah akan mengampuninya." Saya bertanya padanya: 'Kau mendengarnya dari Mu'adz? ' Pertanyaanku ini sepertinya menjadikan orang-orang bersikap keras kepadaku. Maka orangtua itu berkata: 'Jangan kalian bersikap keras padanya dan jangan mencelanya, biarkan dia.' Ya, saya mendengarnya dari Mu'adz menceritakannya dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Isma'il sesekali meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, ia berkata: saya berkata kepada sebagaian dari mereka: Siapa itu. Ia menjawab: Ia 'Abdur Rahman bin Samuroh. Telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'la] dari [Yunus] dari [Humaid bin Hilal] dari [Hishshan bin Al Kahin], -ayahnya seorang dukun dimasa jahiliyah- ia berkata: Saya masuk masjid 'Utsman bin 'Affan, disana ada seorang [Syaikh] beruban rambut dan jenggotnya menceritakan dari [Mu'adz] dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian ia menyebutkan hadits diatas.
Musnad Ahmad 20994: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Adi] dari [Al Hajjaj bin Abu 'Utsman] telah menceritakan kepadaku [Humaid bin Hilal] telah menceritakan kepada kami [Hishshan bin Al Kahin Al 'Adawi], ia berkata: Saya duduk disuatu majlis disana ada ['Abdur Rahman bin Samurah] dan saya tidak mengetahuinya, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah ada suatu jiwa diatas muka bumi yang meninggal dunia dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun dan bersaksi bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah, dan semua itu kembali ke hati yang meyakini, melainkan ia akan diampuni." Saya berkata: Engkau mendengar hadits itu dari Mu'adz bin Jabal? Kemudian orang-orang memperlakukanku dengan sikap kasar Orang tua itu berkata: 'Biarkan dia karena ia tidak berkata buruk. Ya, saya mendengarnya dari Mu'adz bin Jabal, ia mengira mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi 'Adi] dari [Habib bin Asy-Syahid] dari [Humaid bin Hilal] dari [Hishshan bin Al Kahin] dari ['Abdur Rahman bin Samurah] dari [Mu'adz] perkataan serupa.
Musnad Ahmad 20995: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atho` bin Al Walid bin Abu 'Abdur Rahman] dari [Abu Idris Al 'Abdi atau Al Khoulani], ia berkata: Saya duduk disuatu majlis, disana ada duapuluh sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, ditengah-tengah mereka ada pemuda, berusia muda, elok rupanya, hitam matanya, putih giginya. Bila mereka berbeda pendapat tentang suatu hal, ia mengatakan kata-kata pamungkas. Ternyata ia adalah [Mu'adz bin Jabal]. Keesokan harinya saya datang dan ia tengah shalat menghadap seseorang yang berjalan. Mu'adz menghentikan shalat lalu duduk memeluk lutut kemudian diam. Kemudian saya berkata: 'Demi Allah, aku mencintaimu karena keagungan Allah. Ia berkata: Allah. Saya berkata: Engkau mengucapkan: Allah. Ia berkata: Karena orang-orang yang saling mencintai karena Allah -menurut saya ia berkata- maka ia berada didalam naungan Allah pada saat tidak ada naungan selain naungan-Nya. Selanjutnya tidak ada keraguan pada kelanjutannya -maksudnya kelanjutan hadits- Kursi-kursi dari cahaya diletakkan untuk mereka, pertemuan mereka dengan Allah membuat iri para nabi, orang-orang jujur dan para syuhada. Ia berkata: Kemudian saya menceritakannya kepada ['Ubadah bin Ash Shamit], ia berkata: Aku tidak menceritakan kepadamu selain yang telah aku dengar dari lisan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam': "Wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku, bagi orang-orang yang berkorban karena Aku, bagi orang-orang yang saling berteman dan menyambung sillalurrahim -Syu'bah ragu tentang orang-orang yang menyambung sillaturrahim ataukah orang-orang yang saling mengunjungi."
Musnad Ahmad 20996: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas] dari [Mu'adz], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal dunia sementara ia bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah tulus dari hati maka ia masuk surga." Berkata Syu'bah: saya tidak bertanya kepada Qotadah apakah ia mendengarnya dari Anas.
Musnad Ahmad 20997: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Hushain] dan [Al Asy'ats bin Sulaim], keduanya mendengar [Al Aswad bin Hilal] menceritakan dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Hai Mu'adz! Apa kau tahu hak Allah atas manusia?" Mu'adz menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun." Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Apa kau tahu apa hak mereka atas Allah bila mereka melaksanakan hal itu?" Mu'adz menjawab: Allah dan rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menyiksa mereka."
Musnad Ahmad 20998: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amr bin Abu Hakim] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Al Aswad Ad Daili], ia berkata: Mu'adz berada di Yaman, mereka melaporkan seorang yahudi yang mati dan meninggalkan seorang saudara lelaki muslim, Mu'adz berkata: 'Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Islam bertambah dan tidak berkurang." Kemudian ia memberinya hak waris.
Musnad Ahmad 20999: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Abdul Malik bin Umair] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Saya pernah membonceng Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kemudian beliau bersabda: "Apa kau tahu apa hak Allah atas manusia.?" Saya menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Menyembahnya dan tidak menyekutukanNya dengan apa pun. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Apa kau tahu apa hak mereka atas Allah?" Saya menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak akan menyiksa mereka."
Musnad Ahmad 21000: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Aun] dari [Al Harits bin Amr] keponakan Al Mughirah bin Syu'bah, dari [beberapa sahabat Mu'adz dari penduduk Himash], dari Mu'adz, saat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengutus Mu'adz ke Yaman, beliau bersabda: "Apa yang akan kau lakukan bila terjadi perkara yang harus kau hukumi?" Mu'adz menjawab: Aku menghukumi berdasarkan yang ada dalam kitab Allah. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bila didalam kitab Allah tidak ada, apa yang akan kau lakukan bila terjadi perkara yang harus kau hukumi?" Mu'adz menjawab: Dengan sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Bila tidak ada dalam sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam?" Mu'adz menjawab: Saya berijtihad dengan pendapatku, dan saya tidak mengabaikannya. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menepuk dadaku dan bersabda: "Segala puji bagi Allah yang memberi pertolongan pada utusan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam untuk sesuatu yang membuatnya ridha."
Musnad Ahmad 21001: Telah bercerita kepada kami [Bahz] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah bercerita kepada kami [Qois bin Muslim] berkata: Saya mendengar [Abu Romlah] bercerita dari ['Abdullah bin Muslim] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pemilik tiga (anak yang meninggal dunia) Telah mewajibkan." Mu'adz bertanya kepada beliau: Dan pemilik dua (anak yang meninggal dunia)? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dan pemilik dua anak (yang meninggal dunia)." -Keterangan: Mewajibkan: maksudnya mewajibkan pemiliknya memasuki surga-.
Musnad Ahmad 21002: Telah bercerita kepada kami [Bahz] telah bercerita kepada kami [Hammam] telah bercerita kepada kami [Qotadah] dari [Anas] bahwa [Mu'adz bin Jabal] bercerita kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Mu'adz!" ia menjawab: 'Baik, wahai Rasulullah!. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang haq) kecuali Allah, kemudian ia meninggal dunia diatas hal itu, melainkan pasti masuk surga." Saya berkata: Bolehkah saya memberitahukannya kepada orang-orang?. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku khawatir mereka mengandalkannya."
Musnad Ahmad 21003: Telah bercerita kepada kami [Abu Kamil] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Zaid] telah bercerita kepada kami ['Amr bin DInar] dari [Thawus] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memeritahkanku memungut zakat sapi sama sekali (yang kurang dari tigapuluh ekor). Telah bercerita kepada kami [Abu Kamil] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Amr bin Dinar] dari [Thawus] dari [Mu'adz] kemudian ia menyebutkan perkataan serupa.
Musnad Ahmad 21004: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah memberitakan kepada kami [Sufyan]. Dan [Abu Ahmad] (juga berkata) Telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zubair] dari [Abu Ath Thufail] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjama' dzuhur dan ashar, maghrib dan isya' saat perang Tabuk.
Musnad Ahmad 21005: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Masruq] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusnya ke Yaman kemudian memerintahkannya untuk memungut zakat satu tabi' atau tabi'ah untuk setiap tigapuluh ekor sapi, satu musinnah untuk setiap empatpuluh ekor sapi dan satu dinar untuk setiap orang yang sudah baligh atau senilai baju Ma'afir.
Musnad Ahmad 21006: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij], berkata [Salman bin Musa] telah bercerita kepada kami [Malik bin Yakhamir] bahwa [Mu'adz bin Jabal] bercerita kepada mereka sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa pun dari seorang muslim yang tidur siang dijalan Allah seukuran lamanya memeras unta sapi maka wajiblah surga baginya, barangsiapa meminta terbunuh kepada Allah dengan tulus dari hatinya kemudian mati atau dibunuh maka ia mendapatkan pahala syahid, barangsiapa terluka dijalan Allah atau terluka hingga berdarah maka darahnya akan datang pada hari kiamat dengan mengucur deras, warnanya seperti za'faran dan baunya seperti kasturi dan barangsiapa terluka dijalan Allah maka ia mendapatkan cap syuhada`." Berkata bapakku: [Hajjaj] dan [Rouh] menyebutkan: "Seperti duri". Berkata 'Abdur Razzaq: seperti paling putih. Dan insya Allah ini yang benar.
Musnad Ahmad 21007: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal Al 'Adawi] dari [Abu Burdah], ia berkata: Mu'adz bin Jabal mendatangi Abu Musa di Yaman, sedang seseorang berada di dekatnya. Muadz berkata: Siapa dia? Abu Musa menjawab: Seseorang yang dulunya Yahudi kemudian masuk Islam lalu kembali menjadi Yahudi lagi, kami menginginkannya tetap memeluk Islam sejak dua bulan saya tahan. Berkata Mu'adz: 'Demi Allah aku tidak akan singgah sebelum kau memenggal lehernya.' Kemudian orang itu pun dipenggal lehernya, kemudian Mu'adz berkata: 'Allah dan rasulNya menetapkan, barangsiapa yang meninggalkan agamanya maka bunuhlah dia.' Atau berkata: 'Barangsiapa yang merubah agamanya maka bunuhlah dia.'
Musnad Ahmad 21008: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari ['Ashim bin Abu An Najud] dari [Abu Wa`il] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Saya pernah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, kemudian pada suatu pagi hari saya mendekat beliau saat kami tengah berjalan, lalu saya berkata: Wahai Rasulullah! Beritahukanlah suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau telah menanyakan sesuatu yang agung, itu amatlah mudah bagi yang diberi kemudahan oleh Allah: engkau menyembahNya dan tidak menyekutukanNya dengan apa pun, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, haji ke baitullah." Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah engkau aku tunjukan pintu-pintu kebaikan: puasa adalah perisai, sedekah menghapus kesalahan, shalat ditengah malam kemudian membaca firman Allah subhanahu wata'ala, 'Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur' hingga 'Yang mereka kerjakan.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kau aku beritahukan pokok, sendi dan puncaknya suatu hal? ' saya menjawab: Ya, wahai nabi Allah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang lisan beliau dan bersabda: Tahanlah ini. Kemudian saya bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami akan dihukum karena hal yang kami bicarakan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celaka kau hai Mu'adz, tidaklah orang-orang ditelungkupkan diatas wajahnya di neraka -atau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diatas hidung mereka- melainkan karena hasil lisan-lisan mereka?."
Musnad Ahmad 21009: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Al Ward bin Tsumamah]. Dan [Yazid bin Harun] (juga menyebutkan) Telah memberitakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Al Ward bin Tsumamah] dari [Al Lajlaj] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melintasi seseorang, ia berdoa: Ya Allah! Sesungguhnya aku meminta kesabaran kepadaMu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kau telah meminta bencana, mintalah keselamatan pada Allah." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melintasi seseorang, ia berdoa: Ya Allah! Sesungguhnya aku meminta kesempurnaan nikmat padaMu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai anak cucu Adam! Tahukah kamu apa itu kesempurnaan nikmat?" orang itu menjawab: Doa yang aku panjatkan, dengannya saya berharap kebaikan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kesempurnaan nikmat adalah selamat dari neraka dan masuk surga." Berkata ayah saya: Andai Al Jurairi hanya meriwayatkan hadits ini tentulah sudah cukup."
Musnad Ahmad 21010: Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] dan [Ibnu Bakr], keduanya berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij], ia berkata: Telah memberitakan kepada kami ['Amr bin Dinar] bahwa [Thawus] telah memberikan kabar kepadanya bahwa [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saya tidak memungut zakat sapi sama sekali (yang kurang dari tigapuluh ekor) kemudian saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau tidak memerintahkanku saya sekali untuk itu. Berkata Ibnu Bakr: Saya tidak memungut zakat (sapi yang kurang dari tigapuluh ekor).
Musnad Ahmad 21011: Telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari ['Amr] dari [Thawus]: Zakat sapi (yang belum mencapai tigapuluh ekor) dan madu dibawa ke hadapan [Mu'adz] kemudian ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memerintahkanku sama sekali (memungut zakat) keduanya. Berkata Sufyan: Awqash adalah sesuatu yang kurang dari tiga puluh.
Musnad Ahmad 21012: Telah bercerita kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah bercerita kepada kami [Al Auza'i] dari [Hassan bin 'Athiyyah] telah bercerita kepadaku ['Abdur Rahman bin Sabith] dari ['Amr bin Maimun Al Audi], ia berkata: Mu'adz bin Jabal mendatangi kami di Yaman sebagai utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia tiba pada penghujung malam seraya bertakbir dengan suara keras dan serak. Aku mencintainya dan aku tidak pernah meninggalkanya hingga ia dikebumikan di Syam. -Semoga Allah merahmatinya-. Kemudian sepeninggalnya aku melihat orang yang paling berilmu, aku mendatangi ['Abdullah bin Mas'ud], ia berkata: 'Bagaimana menurutmu, bila para pemimpin mendatangimu, mereka shalat diluar waktunya? Saya berkata: Apa yang kau perintahkan bila aku menemukan hal itu. Ia berkata: Shalatlah pada waktunya dan jadikan hal itu sebagai shalat sunnah bersama mereka.
Musnad Ahmad 21013: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin 'Amir Al Aslami] dari [Al Walid bin 'Abdur Rahman] dari [JUbair bin Nufair] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari ketamakan yang mengarahkan kepada watak, dari ketamakan yang mengarahkan pada sesuatu yang tidak diinginkan dan dari ketamakan yang tidak dimaui."
Musnad Ahmad 21014: Telah bercerita kepada kami [Zaid bin Al Hubab] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim] dari [Syahr bin Hawsyab] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bangunnya seseorang pada malam hari."
Musnad Ahmad 21015: Telah bercerita kepada kami [Zaid bin Al Hubab] telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Tsauban] telah bercerita kepadaku [ayahku] dari [Makhul] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Makmurnya Baitul Maqdis adalah runtuhnya Yatsrib (Madinah), runtuhnya Yatsrib adalah munculnya peperangan, munculnya peperangan adalah ditaklukkannya Kostantinopel, ditaklukkannya Kostantinopel adalah keluarnya Dajjal." Kemudian beliau memukul lutut atau bahu Mu'adz, beliau bersabda: "Sengguhnya ini benar seperti halnya engkau duduk." Dan Makhlul menceritakannya dari [Jubair bin Nufair] dari [Malik bin Yakhamir] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sepertinya.
Musnad Ahmad 21016: Telah bercerita kepada kami [Yunus] dalam tafsir [Syaiban] dari [Qotadah], ia berkata: telah menceritakan [Syahr bin Hausyab] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang mu`min dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan telanjang, muda, bercelak dan dalam usia tigapuluh tahun.'
Musnad Ahmad 21017: Telah bercerita kepada kami [Aswad bin 'Amir] telah mengkhabarkan kepadaku [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Ashim] dari [Abu Burdah] dari [Abu Malih Al Hudzali] dari [Mu'adz bin Jabal] dan dari [Abu Musa], ia berkata: Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersinggah disuatu rumah yang berdekatan kaum Muhajirin, beliau bersabda: "Kami singgah di suatu rumah." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri sementara kami berada disekeliling beliau. Berkata Abu Musa: Pada suatu malam, saya dan Mu'adz keluar kemudian kami mencari-cari beliau. Tiba-tiba kami mendengar goncangan seperti goncangan alat penumbuk gandum. Ternyata beliau datang dan saat datang beliau bersabda: "Ada apa dengan kalian?" mereka berkata: 'Kami terbangun dan kami tidak melihat tuan, kami khawatir tuan tertimpa sesuatu, kami datang untuk mencari tuan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada yang mendatangiku dalam mimpiku, ia memberiku pilihan antara separuh ummatku masuk surga ataukah syafaat, kemudian aku memilih syafaat untuk mereka." Kami bertanya: Kami bertanya kepada Tuan atas hak Islam dan hak bersahabat, tuan pasti tidak memasukkan kami ke surga. Kemudian orang-orang berkumpul di sekitar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengemukakan pertanyaan seperti yang kami utarakan. Orang-orang kian banyak kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya aku memberikan syafaatku kepada orang yang meninggal dunia tidak menyekutukan Allah dengan apa pun." Telah bercerita kepada kami Rouh telah bercerita kepada kami Hammad bin Salamah telah bercerita kepada kami 'Ashim bin Bahdalah dari Abu Burdah dari Abu Musa bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dijaga oleh para sahabat. Ia menyebutkan hadits serupa.
Musnad Ahmad 21018: Telah bercerita kepada kami [Aswad bin 'Amir] telah memberitakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyash] dari [Al A'masy] dari ['Amr bin Murrah] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Salah seorang Anshor mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Sesungguhnya aku bermimpi seperti terbangun, aku melihat seseorang turun dari langit mengenakan dua jubah hijau, ia turun diatas pangkal salah satu kebun Madinah, ia mengumandangkan adzan dua kali dua kali, lalu ia mengumandangkan iqamat dua kali dua kali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Alangkah baiknya mimpimu, ajarkan pada Bilal." berkata 'Umar: Saya bermimpi seperti itu tapi dia mendahuluiku.
Musnad Ahmad 21019: Telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Zuhair bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menemui Allah tanpa menyekutukanNya dengan apa pun, shalat lima waktu dan puasa Ramadhan, maka ia diampuni." Aku berkata: Bolehkan aku memberitahukan khabar gembira ini pada mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarkan mereka beramal."
Musnad Ahmad 21020: Telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Sa'id] dari [Qotadah] telah bercerita kepada kami [Al 'Ala`bin Ziyad] dari [Mu'adz bin Jabal], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setan adalah serigala bagi manusia laksana serigala bagi kambing yang terlepas dan tersingkir. Karena itu janganlah kalian bercerai berai, kalian harus bersama jamaah, orang banyak dan masjid."
Musnad Ahmad 21021: Telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Malik]. Dan [Ishak bin 'Isa] (juga menyebutkan) Telah memberitakan kepadaku [Malik] dari [Abu Hazim bin Dinar] dari [Abu Idris Al Khoulani], ia berkata: Saya memasuki masjid Damaskus, Syam, tiba-tiba saya berada di dekat seorang pemuda yang sangat putih giginya, orang-orang berada disekitarnya. Bila mereka berbeda pendapat tentang sesuatu, mereka menyandarkannya pada pemuda itu dan meminta pendapatnya. Saya bertanya siapa pemuda itu, lalu ada yang menjawab: Dia adalah [Mu'adz bin Jabal]. Dikeesokan harinya saya pergi bergegas tapi ternyata pemuda itu telah mendahuluiku. Saya melihatnya shalat lalu saya menunggunya hingga usia shalat. Seusai shalat saya mendatanginya di hadapannya. Saya mengucapkan salam kemudian saya berkata: Demi Allah, aku mencintaimu karena Allah Azza wa Jalla. Ia berkata: Allah. Saya berkata: Allah. Ia berkata: Allah. Saya berkata: Allah. Kemudian ia menarik ujung ujung selendangku dan menarikku ke arahnya, ia berkata: Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Subhanahuwata`ala berfirman, 'Wajiblah cintaKu bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, orang-orang yang saling berteman karena Aku, orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku dan orang-orang yang saling berkorban karena Aku'.
Musnad Ahmad 21022: Telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Al Hajjaj bin Al Aswad] dari [Syahr bin Hawsyab] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang yang saling mencintai karena Allah berada dibahwa naungan 'arsy pada hari kiamat." Telah bercerita kepada kami Rouh telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al Hakam berkata: Saya mendengar 'Urwah bin An Nazzal atau An Nazzal bin 'Urwah bercerita dari Mu'adz bin Jabal, berkata Syu'bah: saya berkata padanya: Apa ia mendengarnya dari Mu'adz, ia menjawab: Ia tidak mendengarnya dari Mu'adz namun ia pernah bertemu dengannya, ia berkata: Wahai Rasulullah! Beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga. Ia menyebutkan seperti hadits Ma'mar dari 'Ashim. Berkata Al Hakam: Saya mendengarnya dari Maimun bin Abu Syabib.
Musnad Ahmad 21023: Telah bercerita kepada kami ['Abdush Shamad] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Muslim] telah bercerita kepada kami [Al Hushain] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz], ia berkata: Dimasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dulu bila ada seseorang tertinggal sebagaian shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada mereka kemudian berisyarat jumlah rakaat yang tertinggal, setelah itu yang bersangkutan mulai mengganti rakaat yang tertinggal, setelah itu bergabung bersama jamaah dalam shalat mereka. Setelah itu datanglah Mu'adz bin Jabal saat jamaah tengah duduk dalam shalat, ia langsung duduk. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam usai shalat, ia berdiri dan mengganti rakaat yang tertinggal kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tirulah seperti yang dilakukan Mu'adz."
Musnad Ahmad 21024: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah memberitakan kepada kami ['Abdul Hamid bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Sholih bin Abu 'Arib] dari [Katsir bin Marroh] dari [Mu'adz bin Jabal]: Berkata kepada kami Mu'adz saat ia sakit: Saya pernah mendengar sesuatu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang saya sembunyikan sebelumnya, saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang kata-kata terakhirnya Laa ilaaha illallaah maka wajiblah surga baginya."
Musnad Ahmad 21025: Telah bercerita kepada kami [Wahb bin Jarir] telah bercerita kepada kami [ayahku] berkata: Saya mendengar [Al A'masy] menceritakan dari ['Abdul Malik bin Maisarah] dari [Mush'ab bin Sa'ad] bahwa [Mu'adz] berkata: Demi Allah, sesungguhnya 'Umar berada dalam surga, dan saya tidak suka jika aku mempunyai unta-unta merah namun kalian bubar sebelum aku sampaikan berita kepada kalian. Setelah itu Mu'adz menceritakan mimpi yang pernah dilihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang 'Umar pada mereka. Ia berkata: Mimpi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu haq.
Musnad Ahmad 21026: Telah bercerita kepada kami [Hammad bin Kholid] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Sa'ad] dari [Abu Az Zubair] dari [Abu Ath Thufail] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saat perang Tabuk, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berangkat hingga cuaca agak dingin hingga menjamak dzuhur dan ashar, maghrib dan isya`.
Musnad Ahmad 21027: Telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi] telah bercerita kepada kami [Abu Bakar bin 'Ayyasy] telah bercerita kepada kami ['Ashim] dari [Abu Wa`il] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke Yaman dan memerintahanku untuk memungut satu dinar dari setiap orang yang sudah balig atau senilai baju Ma'afir, beliau memerintahkanku untuk memungut satu musinnah untuk setiap empat puluh sapi, satu tabi' yang telah mencapai haul untuk setiap tiga puluh sapi, beliau memerintahkanku untuk memungut sepersepuluh persen untuk tanaman yang diairi langit dan yang diairi oleh peralatan setengah dari sepersepuluh.
Musnad Ahmad 21028: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Mush'ab] telah bercerita kepada kami [Abu Bakr bin Abu Maryam] dari [Yahya bin Jabir] dari [seseorang] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membekali seseorang yang berperang atau menggantikan kepengurusan keluarganya dengan baik, sesungguhnya ia bersama kami."
Musnad Ahmad 21029: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Ashim] dari [Kholid Al Hadzdza`] dari [Abu 'Utsman An Nahdi] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saya pernah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda kepadaku: "Hai Mu'adz! Tahukah kamu apa hak Allah atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa kau tahu hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah memasukkan mereka ke surga."
Musnad Ahmad 21030: Telah bercerita kepada kami ['Affan] dan [Hassan bin Musa] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Hamad bin Salamah] dari ['Ali bin Zaid]. -Hasan menyebutkan dalam haditsnya: Telah memberitakan kepada kami 'Ali bin Zaid- dari [Abu Al Malih]. Berkata Al Hasan Al Hudzali dari [Rouh bin 'Abid] dari [Abu Al 'Awwam] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saya pernah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai unta merah, beliau bersabda: "beliau bersabda: "Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Apa hak Allah atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Beliau menanyakannya sebanyak tiga kali dan saya menjawabnya tiga kali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bahwa mereka menyembahNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa kau tahu hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. beliau menanyakannya sebanyak tiga kali dan saya menjawabnya tiga kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila mereka melakukan hal itu, Allah mengampuni mereka dan memasukkan mereka ke surga." Telah bercerita kepada kami ['Affan] dan [Husn] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari ['Atho` bin As-Sa`ib] dari [Abu Razin] dari [Mu'adz bin Jabal] seperti hadits di atas, hanya saja disebutkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi keledai yang telah dikencangkan pelananya. Hassan menyatukan kedua sanad tersebut dalam haditsnya.
Musnad Ahmad 21031: Telah bercerita kepada kami [Haiwah bin Syuraih] dan [Yazid bin 'Abdu Robbih] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Baqiyyah bin Al Walid] telah bercerita kepadaku [Bahir bin Sa'ad] dari [Kholid bin Ma'dan] dari [Abu Bahriyyah] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Ada dua perang. Barangsiapa mencari wajah Allah, menaati imam, menginfakkan harta terbaik, mengajak teman dan menjauhi kebaikan, maka tidur dan jaganya adalah pahala semuanya. Sementara orang yang berperang karena kebanggaan, riya`, sum'ah, membangkang imam dan merusak dimuka bumi maka ia tidak mendapatkan apa pun."
Musnad Ahmad 21032: Telah bercerita kepada kami [Haiwah bin Syuraih] dan [Yazid bin 'Abdu Robbih] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Baqiyyahh bin Al Walid] telah bercerita kepadaku [Bahir bin Sa'ad] dari [Kholid bin Ma'dan] dari [Abu Bahriyah] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang lailatul qadar. Beliau menjawab: "Ia di sepuluh terakhir, pada malam kelima atau ketiga."
Musnad Ahmad 21033: Telah bercerita kepada kami Al Hakam bin Musa. Berkata 'Abdullah: telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa telah bercerita kepada kami [Ibnu 'Ayyasy] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Abu Husain] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Mu'adz] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Waspada tidak akan berguna bagi takdir, tapi doa berguna untuk sesuatu yang telah dan akan terjadi, karena itu hendaklah kalian berdoa wahai hamba-hamba Allah."
Musnad Ahmad 21034: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Mughirah] dan [Abu Al Yaman] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar], telah bercerita kepadaku [Al Walid bin Sufyan bin Abu Maryam] dari [Yazid bin Quthaib As Sakuni] dari [Abu Bahriyah]. -Abu Al Mughirah menyebutkan dalam haditsnya dari 'Abdullah bin Qois- ia berkata: Saya mendengar [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perang besar, penaklukkan Kostantinopel dan keluarnya Dajjal dalam tujuh bulan."
Musnad Ahmad 21035: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Mughirah] telah bercerita kepada kami [Abu Bakr] telah bercerita kepada kami [Dhomroh bin Habib] dari [seseorang] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Bila kemaluan bertemu kemaluan, maka telah wajib mandi."
Musnad Ahmad 21036: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Mughiroh] telah bercerita kepada kami [Abu Bakr] telah bercerita kepadaku ['Athiyah bin Qois] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jihad adalah tiang Islam dan puncak tertingginya."
Musnad Ahmad 21037: Telah bercerita kepada kami [Rouh] dan [Hasan bin Musa] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abu Zhabyah] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim tidur dengan menyebut Allah dalam keadaan bersuci kemudian bangun malam lalu meminta kepada Allah Azza wa Jalla kebaikan dunia dan akhirat melainkan pasti akan diberikan padanya." Berkata [Hasan] dalam haditsnya: [Tsabit Al Bunani] berkata: Ia mendatangi kami disini kemudian menceritakan hadits ini dari [Mu'adz bin Jabal]. -Berkata Abu Salamah: Saya kira ia adalah Abu Zhabyah-. Telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] berkata: datanglah [Abu Zhabyah] kepada kami kemudian ia menceritakan seperti hadits ini.
Musnad Ahmad 21038: Telah bercerita kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] telah bercerita kepada kami [Ibnu 'Ayyasy] dari [Bahir bin Sa'ad] dari [Kholid bin Ma'dan] dari [Malik bin Yakhamir] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa tidur siang dijalan Allah sebatas waktu pemerahan susu unta, maka wajib mendapatkan surga, dan batas waktu pemerahan susu unta adalah selama pemeras susu unta memutar-mutar susunya.
Musnad Ahmad 21039: Telah bercerita kepada kami [Al Hakam bin Nafi'], telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ayyasy] dari ['Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Abu Husain] dari [Syahr bin Hawsyab] dari ['Abdur Rahman bin Ghonm] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puncak tertingginya Islam adalah jihad dijalan Allah."
Musnad Ahmad 21040: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Mughiroh] telah bercerita kepada kami [Shofwan] telah bercerita kepadaku [Rosyid bin Sa'ad] dari ['Ashim bin Huamid] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata saat diutus Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke Yaman, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi bersamanya seraya memberinya wasiat saat ia naik sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan, setelah selesai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Mu'adz! Sepertinya kau tidak akan bertemu denganku lagi setelah tahun ini, " atau "Mungkin kau melewati masjidku ini atau makamku." Mu'adz pun menangis tersendu-sendu karena berpisah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian ia menolehkah wajahnya ke arah Madinah dan berkata: Sesungguhnya orang-orang yang paling utama bagiku adalah orang-orang yang bertakwa, siapa pun dan dimana pun mereka berada.
Musnad Ahmad 21041: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Mughiroh] telah bercerita kepada kami [Shofwan] telah bercerita kepadaku [Abu Ziyad Yahya bin 'Ubaid Al Ghassani] dari [Yazid bin Quthoib] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke Yaman lalu bersabda: "Mungkin kau akan melintasi makamku dan masjidku, aku mengutusmu ke kaum yang lunak hatinya, mereka berperang diatas jalan kebenaran (Nabi mengulangi ucapannya sebanyak dua kali), karena itu perangilah orang-orang yang menentangmu bersama orang-orang yang menaatimu dari mereka, kemudian mereka kembali ke Islam hingga seorang wanita berperang melawan suaminya, anak melawan ayahnya, saudara melawan saudaranya. Setelah itu singgahlah diantara dua kabilah: Sakun dan Sakakik.
Musnad Ahmad 21042: Telah bercerita kepada kami [Al Hakam bin Nafi' Abu Al Yaman] telah bercerita kepada kami [Shofwan bin 'Amr] dari [Rasyid bin Sa'ad] dari ['Ashim bin Humaid As Sakuni]: bahwa Mu'adz bin Jabal saat diutus Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ke Yaman, ia pergi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau memberi wasiat saat ia naik kendaraan sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan dibawah kendaraannya, setelah selesai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Mu'adz! Mungkin kau akan melewati masjidku dan makamku." Mu'adz pun menangis tersendu-sendu karena berpisah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan menangis wahai Mu'adz! Sesungguhnya tangisan itu dari setan."
Musnad Ahmad 21043: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah bercerita kepada kami [Abu Bakr bin 'Abdullah bin Abu Maryam Al Ghassani] dari [Habib bin 'Ubaid] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diakhir zaman akan ada kaum-kaum yang bersaudara secara nyata namun bermusuhan secara sembunyi-sembunyi." Ia bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana itu bisa terjadi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu karena kecintaan sebagian dari mereka atas yang lain dan ketakutan sebagian dari mereka atas yang lain."
Musnad Ahmad 21044: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Ibrohim] telah bercerita kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Al Ward] dari [Al Lajlaj] telah bercerita kepadaku [Mu'adz] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi seseorang yang tengah shalat, dalam doanya orang itu berkata: Ya Allah! aku meminta kesabaran kepadaMu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kau telah meminta bencana, mintalah keselamatan pada Allah." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melintas seseorang, ia berdoa: Ya Allah! Sesungguhnya aku meminta kesempurnaan nikmat padaMu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai anak cucu Adam! Tahukah kamu apa itu kesempurnaan nikmat?" orang itu menjawab: Doa yang aku panjatkan, dengannya saya berharap kebaikan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kesempurnaan nikmat adalah selamat dari neraka dan masuk surga." Kemudian beliau mendatangi seseorang yang tengah berdoa: Wahai Pemilik keluhuran dan kemuliaan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Doamu dikabulkan, mintalah."
Musnad Ahmad 21045: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah bercerita kepadaku ['Amr bin Abu Hakim] dari ['Abdullah bin Buraidah] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Al Aswad] berkata: Seorang yahudi yang memberi warisan kepada seorang muslim didatangkan ke hadapan Mu'adz bin Jabal, Mu'adz berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Islam bertambah dan tidak berkurang." Kemudian ia memberinya warisan.
Musnad Ahmad 21046: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Abu Mu'awiyah Adh Dhorir] telah bercerita kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Anas] berkata: Kami mendatangi Mu'adz bin Jabal, kami berkata: Ceritakanlah hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam gharib kepada kami. Berkata Mu'adz bin Jabal: Saya pernah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda kepadaku: "Hai Mu'adz! Tahukah kamu apa hak Allah atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Agar manusia menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa kau tahu hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hak manusia atas Allah bila mereka melakukannya adalah Allah tidak akan menyiksa mereka."
Musnad Ahmad 21047: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Isma'il] dari [Laits] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Wahai Rasulullah! Berilah aku wasiat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada." Mu'adz berkata: Tambahilah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sertakan kebaikan pada keburukan niscaya akan menghapusnya." Mu'adz berkata: Tambahilah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perlakukan orang dengan akhlak yang baik."
Musnad Ahmad 21048: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Amr bin Dinar] berkata: Saya mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Saya adalah satu diantara orang-orang yang menghadiri [Mu'adz] saat sekarat, ia berkata: Bukalah tabir rumah, akan aku ceritakan sebuah hadits pada kalian yang pernah saya dengan dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Sesekali ia berkata: Akan aku kabarkan sesuatu yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak ada yang menghalangiku untuk menyampaikannya pada kalian selain karena khawatir kalian mengandalkannya. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah dengan tulus dari hatinya atau yakin dari hati maka ia tidak akan masuk neraka, atau ia akan masuk surga." Sesekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Masuk surga dan tidak akan tersentuh oleh neraka."
Musnad Ahmad 21049: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Aun Ats Tsaqafi] dari [Al Harits bin 'Amr] dari [beberapa sahabat Mu'adz] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya saat mengutusnya ke Yaman: "Bagaimana kau memutuskan suatu perkara?" Ia menjawab: Aku menghukumi berdasarkan kitab Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila didalam kitab Allah tidak ada?" Ia menjawab: Dengan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila tidak ada dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab: Saya berijtihad dengan pendapatku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Segala puji bagi Allah yang memberi pertolongan pada utusan Rasulullah."
Musnad Ahmad 21050: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Az Zubair] dari [Abu Ath Thufail] dari [Mu'adz] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjamak dzuhur dan ashar, maghrib dan isya' saat perang Tabuk.
Musnad Ahmad 21051: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami ['Abdul Hamid bin Bahrom] dari [Syahr bin Hausyab] dari ['Abdur Rahman bin Ghonm] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celaka ibumu, tidaklah orang-orang ditelungkupkan diatas hidung mereka dineraka jahannam melainkan hasil lisan-lisan mereka?."
Musnad Ahmad 21052: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Ja'far bin Burqon] dari [Habib bin Abu Marzuq] dari ['Atho` bin Abu Rabah] dari [Abu Muslim Al Khoulani] berkata: Saya datang ke masjid rakyat Damaskus, disana ada suatu majlis yang dihadiri oleh beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sudah tua, ditengah-tengah mereka ada pemuda, berusia muda, elok rupanya, hitam matanya, putih giginya. Bila mereka berbeda pendapat tentang suatu hal, ia mengatakan kata-kata pamungkas. Saya bertanya kepada teman, siapakah dia, ia menjawab bahwa orang itu adalah [Mu'adz bin Jabal]. Keesokan harinya mereka tidak datang kemudian saya pun pergi, ternyata disana ada seorang pemuda yang tengah shalat menghadap tiang masjid. Aku pun shalat kemudian mendekati pemuda itu. Saya mengucapkan salam kemudian mendekat, saya berkata: Sesungguhnya aku mencintaimu karena keagungan Allah. Ia menarikku dan berkata: Apa yang kau katakan? Saya berkata: Sesengguhnya aku mencintaimu karena keagungan Allah. Ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dari RabbNya: "Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai karena Allah berada diatas mimbar-mimbar dari cahaya dibawah naungan Allah pada saat tidak ada naungan selain naungan-Nya. Kemudian saya menemui ['Ubadah bin Shamit] kemudian saya sampaikan hadits Mu'adz bin Jabal itu padanya, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dari RabbNya AzzaWaJalla berfirman: 'Wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkunjung karena Aku dan orang-orang yang saling mencintai karena Allah berada diatas mimbar-mimbar dari cahaya dibawah naungan 'arsy pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya." Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Abu Al 'Abbas] telah bercerita kepada kami [Abu Al Malih] telah bercerita kepada kami [Habib bin Abu Marzuq] dari ['Atho`] telah bercerita kepada kami [Abu Muslim] berkata: Saya memasuki masjid Himash, disana ada pertemuan, disana ada tigapuluh dua sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diantara mereka ada seorang pemuda bercelak mata. Kemudian ia menyebutkan hadits.
Musnad Ahmad 21053: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Yazid bin Harun] telah memberitakan kepada kami [Hariz bin 'Utsman] telah bercerita kepada kami [Rosyid bin Sa'ad] dari ['Ashim bin Humaid As Sakuni, salah satu sahabat Mu'adz bin Jabal] dari Mu'adz bin Jabal berkata: Kami menunggu-nunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk shalat isya', beliau tidak muncul hingga kami mengira beliau tidak akan keluar. Diantara kami ada yang mengira beliau sudah shalat dan tidak akan keluar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar, kami berkata: Wahai Rasulullah! Kami mengira Tuan tidak akan keluar. Diantara kami ada yang mengira tuan sudah shalat dan tidak akan keluar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berpeganglah pada shalat ini karena dengan shalat ini kalian memiliki keutamaan dibandingkan dengan seluruh ummat, belum ada ummat sebelumnya yang mengerjakan shalat ini." Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Hasyim bin Al Qosim] telah bercerita kepada kami [Hariz] dari [Rosyid bin Sa'ad] dari [Ashim bin Humaid As Sukuni, salah seorang sahabat Mu'adz] berkata: Saya mendengar [Mu'adz bin Jabal] berkata: Kami menunggu-nunggu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ia menyebutkan makna hadits.
Musnad Ahmad 21054: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] berkata: Saya mendengar ['Urwah bin An Nazzal] bercerita dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Kami pulang dari perang Tabuk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat ada waktu luang, saya bertanya: Wahai Rasulullah! Beritahukanlah suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagus, kau bertanya sesuatu yang agung dan itu mudah bagi yang diberi kemudahan oleh Allah: engkau mendirikan shalat wajib, menunaikan zakat wajib, bertemu dengan Allah AzzaWaJalla dalam keadaan tidak menyekutukanNya dengan apa pun. Maukah aku tunjukkan pokok, tiang dan puncak perkara padamu, Islam. Pokok perkara adalah Islam. Karena itu barangsiapa masuk Islam berarti ia aman. Sedangkan tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah. Maukah aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan padamu: puasalah adalah perisai, bangun ditengah malam bisa menghapus kesalahan-kesalahan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat, "Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka menyeru Rabb mereka dengan takut dan penuh pengharapan dan mereka menginfakkan Kami rezkikan kepada mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku tunjukkan padamu yang paling bermanfaat dari semua itu?" ia berkata: Kemudian beberapa orang darang dan saya khawatir mereka lebih memperhatikanku dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia bertanya: Golongan, kata-kata atau sejenisnya? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menunjuk lisan beliau. Ia berkata: Wahai Rasulullah! Kita akan dihukum karena ucapan-ucapan kita? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celakalah ibumu Mu'adz, tidaklah manusia ditelungkupkan diatas hidung-hidung mereka kecuali karena hasil-hasil lidah mereka." Berkata [Syu'bah]: [Al Hakam] berkata kepadaku: telah bercerita kepadaku [Maimun bin Abu Syabib]. Berkata Al Hakam: Saya mendengarnya dari Maimun empat puluh tahun lalu.
Musnad Ahmad 21055: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Qois bin Muslim] dari [Abu Romlah] dari ['Ubaidillah bin Muslim] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Orang yang punya tiga (anak yang meninggal dunia) Telah mewajibkan (masuk surga)." Berkata Mu'adz bin Jabal: Dan orang yang punya dua (anak yang meninggal dunia) wahai Rasulullah? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Dan orang yang punya dua (anak yang meninggal dunia)."
Musnad Ahmad 21056: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. berkata: Saya membaca dihahadapan ['Abdur Rahman bin Mahdi]: telah bercerita kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zubair Al Makki] dari [Abu Ath Thufail 'Amir bin Watsilah] bahwa [Mu'adz bin Jabal] menghabarkan padanya, bahwa mereka pergi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat perang Tabuk, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjamak zhuhur dan ashar, magrib dan isya'. Ia berkata: Beliau menunda shalat kemudian pergi lalu shalat zhuhur dan ashar secara dijamak. Selanjutnya beliau pergi lalu shalat maghrib dan isya' secara dijamak. Setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian esok insya Allah akan mendatangi mata air Tabuk, kalian tidak akan mendatanginya hingga siang. Siapa pun yang datang jangan ada yang menyentuh airnya sama sekali hingga aku tiba." Kami datang dan ada dua orang yang telah tiba sebelum kami. Mata air itu seperti tali sandal yang mengeluarkan sedikit air. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada kedua orang itu: "Apa kalian berdua sudah menyentuh airnya?" kedua orang itu menjawab: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mencela keduanya kemudian bersabda pada keduanya dengan kata-kata yang masya Allah. Kemudian mereka melihat adanya air ditangan mereka sedikit demi sedikit hingga terkumpul, setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membasuh wajah dan tangan beliau lalu mengembalikannya lagi. Air pun memancar dengan banyaknya kemudian orang-rang meminumnya. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hampir saja hai Mu'adz! Bila umurmu panjang akan melihat air disini memenuhi taman." Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Rouh] telah bercerita kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abu Az Zubair] bahwa [Abu Ath Thufail] memberi khabar padanya bahwa [Mu'adz bin Jabal] memberitahunya. Kemudian ia menyebutkan maknanya dan berkata: Mengeluarkan sedikit air.
Musnad Ahmad 21057: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami ['Ali bin Ishak] telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] telah memberitakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] bahwa ['Ubaidullah bin Zahr] bercerita kepadanya dari [Khalid bin Abu 'Imron] dari [Abu 'Ayyasy] berkata: [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila kalian mau, akan aku beritahukan apa yang pertama difirmankan Allah AzzaWaJalla kepada orang-orang mu`min pada hari kiamat dan apa yang pertama kali mereka katakan padaNya." Kami berkata: Ya wahai Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah AzzaWaJalla berfirman kepada orang-orang mu`min: 'Apa kalian suka bertemu denganKu? ' mereka menjawab: Ya, wahai Rabb kami. Allah bertanya, 'Kenapa? ' mereka menjawab: Karena kami mengharapkan maaf dan ampunanMu. Allah subhanahu wata'ala berfirman, 'Wajiblah ampunanKu untuk kalian'."
Musnad Ahmad 21058: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah memberitakan kepada kami [Syu'aib] telah bercerita kepadaku ['Abdullah bin Abu Husain] telah bercerita kepadaku [Syahr bin Hausyab] dari ['Abdur Rahman bin Ghanm] yang diutus 'Umar bin Al Khoththob ke Syam untuk mengajar, bahwa [Mu'adz bin Jabal] bercerita kepadanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu ketika beliau naik keledai milik beliau yang bernama Ya'fur yang diberi tali kendali dari sabut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Naiklah Mu'adz." Saya berkata: Jalanlah wahai Rasulullah Shallallahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Naiklah." Saya pun membonceng kemudian keledai jatuh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri seraya tertawa dan aku pun bangun seraya meminta maaf. Hal itu terjadi hingga dua dan tiga kali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam naik dan berjalan bersama keledai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menarik tangan beliau ke belakang dan memukul punggungku dengan cambuk atau tongkat beliau dan bersabda: "Hai Mu'adz! Tahukah kamu apa hak Allah atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "MenyembahnNya dan tidak menyekutukaNnya dengan sesuatu pun." Kemudian berjalan hingga jauh lalu menarik tangan beliau ke belakang dan memukul punggungku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Mu'adz, Hai Ibnu Ummi Mu'adz! Apa kau tahu hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya hak manusia atas Allah bila mereka melakukannya adalah Allah memasukkan mereka ke surga."
Musnad Ahmad 21059: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Haiwah bin Syuraih] telah bercerita kepadaku [Baqiyah] telah bercerita kepadaku [Dhubaroh bin 'Abdullah] dari [Duwaid bin Nafi'] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Mu'adz! Bahwa Allah memberi hidayah seseorang musyrik melalui usahamu itu lebih baik bagimu dari pada kau memiliki unta merah."
Musnad Ahmad 21060: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah memberitakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Shafwan bin 'Amr] dari 'Abdur Rahman bin Jubair bin Nufair Al Hadhrami dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku sepuluh wasiat, beliau berkata: "Jangan menyekutukan Allah dengan apa pun meski kau terbunuh atau dibakar, jangan mendurhakai kedua orang tuamu meski keduanya memerintahkanmu untuk meninggalkan keluarga dan hartamu, jangan tinggalkan shalat wajib dengan sengaja karena sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat wajib dengan sengaja telah terbebas dari tanggungan Allah, jangan minum khomer karena itu induk semua kekejian, jauhilah kemaksiatan karena dengan kemaksiatanlah kemurkaan Allah Azza Wa Jalla datang, jangan lari dari peperangan meski orang-orang telah mati, bila orang-orang mati sementara kamu berada diantara mereka tetaplah bertahan, nafkahilah keluargamu dari usahamu, jangan kamu angkat tongkatmu pada mereka dengan maksud untuk mendidik dan rahasiakanlah (kesalahan mereka) karena Allah."
Musnad Ahmad 21061: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Husain bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Syarik] dari [Abu Hashin] dari [Al Walibi] -salah seorang teman Mu'adz- dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengurus suatu urusan orang kemudian ia menutup diri (tidak mau mengurus) orang-orang lemah dan orang-orang yang memerlukan bantuan, Allah pun akan menutup diri daripadanya pada hari kiamat."
Musnad Ahmad 21062: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Al Mutsanna] telah bercerita kepada kami [Al Barro` Al Ghanawi] telah bercerita kepada kami [Al Hasan] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: "Golongan-golongan kanan dan golongan-golongan kiri." Kemudian beliau menggenggam tangan sebanyak dua kali lalu bersabda: "Ini di surga dan aku tidak peduli, ini di neraka dan aku tidak peduli."
Musnad Ahmad 21063: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Hasyim] telah bercerita kepada kami ['Abdul Hamid] telah bercerita kepada kami [Syahr bin Hausyab] telah bercerita kepada kami [A`idzullah bin 'Abdullah] bahwa [Mu'adz bin Jabal] datang ke Yaman kemudian seorang wanita dari Khaulan bersama duabelas anak-anaknya menemuinya, wanita itu meninggalkan ayah anak-anak itu dirumahnya, anak yang paling terakhir sudah berjenggot. Wanita itu berdiri dan mengucapkan salam kepada Mu'adz bin Jabal sementara dua orang disisi kanan dan kiri wanita itu memegangi lengan atasnya. Wanita itu berkata: Siapa yang mengutusmu? Berkata Mu'adz bin Jabal padanya: Aku diutus Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Wanita itu berkata: Kalau kau diutus Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, berarti kau adalah utusan beliau. Tolong khabarkan padaku wahai utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Berkata Mu'adz bin Jabal padanya: Tentang apa yang kau maksudkan? Wanita itu berkata: Katakan padaku, apa hak suami atas istrinya? Mu'adz bin Jabal berkata padanya: Ia harus bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat. Wanita itu berkata: Saya bersumpah pada Allah atasmu, katakan apa hak seorang suami atas istrinya? Mu'adz bin Jabal berkata padanya: Apa kau tidak mau mendengar, taat dan bertakwa kepada Allah? Wanita itu berkata: Tidak tapi katakanlah apa hak seorang suami atas istrinya karena sesungguhnya aku meninggalkan ayah mereka itu dalam keadaan sudah tua renta di rumah. Kemudian Mu'adz bin Jabal berkata padanya: Demi Zat yang jiwa Mu'adz berada ditanganNya, andai kau kembali kepadanya kemudian kau lihat penyakit lepra telah membakar kulitnya, hidungnya dan kau lihat hidungnya mencucurkan nanah dan darah lalu kau membuangnya dengan mulutmu agar kau bisa mencapai haknya niscaya hal itu tidak akan mencapainya.
Musnad Ahmad 21064: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Hujain bin Al Mutsanna] telah bercerita kepada kami [Abdul 'Aziz bin Abu Salamah] dari [Ziyad bin Abu Ziyad] budak 'Abdullah bin 'Ayyasy bin Abu Robi'ah, bahwasanya [ada yang menyampaikan padanya] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada suatu amalan yang dilakukan oleh seorang manusia yang lebih bisa menyelematannya dari adzab Allah melebihi dzikir."
Musnad Ahmad 21065: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya). [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang paling baik, paling membersihkan harta, paling mengangkat derajat dan lebih baik bagi kalian dari pada memiliki emas dan perak dan lebih baik dari berhadapan dengan musuh kalian esok hari lalu kau penggal leher-leher mereka dan mereka juga memenggal leher-leher kalian?" mereka menjawab: Ya wahai Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mengingat Allah AzzaWaJalla."
Musnad Ahmad 21066: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Katsir bin Hisyam] telah bercerita kepada kami [Ja'far bin Burqon] telah bercerita kepada kami [Habib bin Abu Marzuq] dari ['Atho` bin Abu Rabah] dari [Abu Muslim Al Khoulani] berkata: Saya memasuki masjid Damaskus, Syam, disana ada sekitar tigapuluh sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sudah tua dan diantara mereka ada seorang pemuda yang sangat putih giginya, ia diam. Bila mereka berbeda pendapat tentang sesuatu, mereka menyandarkannya pada pemuda itu dan meminta pendapatnya. Saya bertanya siapa pemuda itu, lalu ada yang menjawab: Dia adalah Mu'adz bin Jabal. Hatiku berkata aku mencintainya, aku bersama mereka hingga mereka bubar kemudian saya pergi ke masjid ternyata disana ada Mu'adz bin Jabal yang tengah shalat menghadap tiang masjid. Ia shalat dan tidak berbicara denganku. Saya shalat kemudian duduk memeluk lutut seraya menutupi dengan gamisku. Ia duduk dan tidak berbicara denganku aku pun diam dan tidak berbicara dengannya. Setelah itu aku berkata: 'Demi Allah, aku mencintaimu.' Ia bertanya: 'Karena apa? Saya berkata: karena Allah. Kemudian ia menarik pundakku dan menarikku sedikit ke dekatnya dan berkata: 'Bergemberilah bila kau memang benar, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang yang saling menyintai karena keagunganKu akan mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para nabi dan syuhada`." Kemudian saya keluar dan menemui 'Ubadah bin Ash-Shomit lalu saya berkata: Hai Abu Al Walid! Aku tidak akan menceritakan hadits yang disampaikan Mu'adz bin Jabal kepadaku tentang orang-orang yang saling mencintai. Berkata 'Ubadah: Aku akan bercerita kepadamu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari Rabb AzzaWaJalla, Ia berfirman: 'Wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkunjung karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku dan wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling bersillaturrahim karena Aku."
Musnad Ahmad 21067: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami ['Abdul Wahhab bin 'Atho` Al Khoffaf Al 'Ijli] dari [Sa'id] dari [Qotadah] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang mukmin akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan telanjang, muda, bercelak mata dalam usia tigapuluh tahun."
Musnad Ahmad 21068: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku telah bercerita kepada kami ['Ubaidah bin Humaid] telah bercerita kepadaku [Sulaiman Al A'masy] dari [Roja` Al Anshori] dari ['Abdullah bin Syaddad] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mencari beliau, ada yang berkata padaku: Baru saja keluar. Kemudian setiap kali aku bertemu dengan seseorang pasti berkata: Baru saja keluar hingga aku pun menemui beliau tengah berdiri shalat. Aku pun datang hingga berdiri dibelakang beliau. Beliau shalat lama sekali. Seusai shalat saya berkata: Wahai Rasulullah! Engkau shalat lama sekali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku menunaikan shalat antara cinta dan ketakutan, aku meminta Allah AzzaWaJalla tiga hal, Ia memberiku dua hal dan menolakku satu hal. Aku memintaNya agar tidak membinasakan ummatku dengan banjir, Ia mengabulkannya. Aku memintaNya agar tidak memberi kemenangan pada musuh atas mereka yang bukan dari mereka, Ia mengabulkannya. Dan aku memintaNya agar tidak menjadikan perpecahan (pertikaian) diantara mereka sendiri, namun Ia menolaknya."
Musnad Ahmad 21069: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Hasan bin Musa] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] dari [Mu'adz] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya: "Hai Muadz! Barangsiapa meninggal dunia dan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun, ia masuk surga."
Musnad Ahmad 21070: Telah bercerita kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amr] dan [Harun bin Ma'ruf] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Wahb]. Harun menyebutkan dalam haditsnya: [Haiwah] berkata: dari [Ibnu Abi Habib]. Mu'awiyah menyebutkan, dari [Haiwah] dari [Yazid] dari [Salamah bin Usamah] dari [Yahya bin Al Hakam] bahwa [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku untuk memungut zakat rakyat Yaman, beliau memerintahkanku untuk memungut satu tabi' untuk setiap tigapuluh sapi -berkata Harun: dan tabi'- dan satu musinnah untuk setiap empatpuluh sapi. Kemudian mereka menawarkan pada saya agar memungut dari empatpuluh sapi -berkata Harun: antara empat puluh hingga limapuluh ekor, antara enam puluh hingga tujuh puluh dan antara delapan puluh hingga sembilan puluh- tapi aku enggan menerimanya. Aku katakan kepada mereka: Tunggu dulu hingga aku menanyakan hal itu pada Rasulullah Shallallahu'AalaihiWasallam. Aku pun datang dan memberitahukannya pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau memerintahkanku agar memungut satu tabi' untuk setiap tigapuluh sapi, satu musinnah untuk setiap empat puluh sapi, dua tabi' untuk setiap enam puluh sapi, satu musinnah dan tabi' untuk setiap delapan puluh sapi, dua musinnah untuk setiap delapan puluh sapi, tiga tabi' untuk setiap sembilan puluh sapi, satu musinnah dan dua tabi' untuk setiap seratus sapi, dua musinnah dan seekor tabi' untuk setiap seratus sepuluh sapi, tiga musinnah atau empat tabi' untuk setiap seratus dua puluh sapi. Mu'adz bin Jabal berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkanku untuk tidak memungut apa pun diantaranya. Berkata Harun: Apa pun diantaranya kecuali bila mencapai musinnah atau jadz'a, ia mengira bahwa yang kurang dari tiga puluh ekor tidak ada zakatnya.
Musnad Ahmad 21071: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Abu Sa'id, budak Bani Hasyim] telah bercerita kepada kami [Tsabit bin Yazid] telah bercerita kepada kami ['Ashim] dari [Abu Munib Al Ahdab] berkata: [Mu'adz bin Jabal] berkhutbah di Syam lalu ia menyebut tho'un, ia berkata: Sesungguhnya ia adalah rahmat Rabb kalian, doa nabi kalian dan matinya orang-orang shalih sebelum kalian. Ya Allah! Masukkanlah rahmat ini agar mengenai keluarga Mu'adz. Setelah itu ia turun dari tempatnya kemudian mengunjungi 'Abdur Rahman bin Mu'adz. Berkata 'Abdur Rahman: Kebenaran dari Rabb kalian, janganlah menjadi orang-orang yang ragu. Mu'adz bin Jabal berkata: Engkau akan menemuiku insya Allah termasuk orang-orang yang sabar.
Musnad Ahmad 21072: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Abu Sa'id] telah bercerita kepada kami [Za`idah] telah bercerita kepada kami ['Abdul Malik] dari [Ibnu Abi Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Dua orang saling mencaci didekat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam salah satunya marah hingga hidungnya terlihat seperti membesar karena marah lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang bila diucapkan oleh orang marah akan hilang marahnya: ya Allah! aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk."
Musnad Ahmad 21073: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Suraij bin An Nu'man] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz Ad Darawardi] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat lima waktu, haji ke baitullah, puasa romadhon -saya tidak tahu apakah beliau menyebutkan zakat atau tidak- maka wajiblah Allah untuk mengampuninya bila ia berhijrah dijalan Allah atau tinggal ditempat kelahirannya." Mu'adz bin Jabal berkata: Bolehkah aku memberitahukannya pada orang-orang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarkan mereka, hai Mu'adz! Disurga ada seratus tingkat, jarak antara dua tingkat sejauh seratus tahun (perjalanan), surga yang tertinggi dan paling ditengah adalah Firdaus, darinya sungai-sungai surga mengalir. Karena itu bila kalian meminta pada Allah mintalah Firdaus."
Musnad Ahmad 21074: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] telah bercerita kepada kami [Masarrah bin Ma'bad] dari [Ismail bin 'Ubaidillah] berkata: [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian akan berhijrah ke Syam dan Syam akan ditaklukkan untuk kalian, ditengah-tengah kalian akan ada penyakit seperti bisul yang menempati pori-pori kulit, dengannya mereka meminta mati syahid pada Allah dan membersihkan amal-amal mereka. Ya Allah! Bila kau tahu Mu'adz bin Jabal mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka berikanlah bagian yang banyak padanya dan keluarganya." Mereka pun terserang tho'un dan tidak tersisa seorang pun. Mu'adz bin Jabal terserang dijari telunjuknya. Mu'adz bin Jabal berkata: Ini lebih aku sukai dari unta merah.
Musnad Ahmad 21075: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Ahmad bin 'Abdul Malik Al Harroni] telah bercerita kepada kami ['Ubaidullah bin 'Amr] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Ada dua orang dari Bani Israel yang saling mencela dimasa Musa. Salah satunya muslim sedangkan yang lain musyrik. Si musyrik mencela seraya berkata: Saya fulan bin fulan hingga sampai sembilan keturuan. Kemudian ia berkada pada seterunya: Sebutkan nasabmu, hai orang yang tidak punya ibu. Ia berkataa: Saya fulan bin fulan dan saya terbebas dari sesuatu yang ada dibaliknya. Kemudian Musa memanggil orang-orang lalu mengumpulkan mereka dan berkata: Kalian telah diberi putusan. Bagi yang menyebutkan nasabnya sampai sembilan keturunan, engkau adalah yang kesepuluh diatas mereka berada dineraka. Sedangan orang yang menasabkan diri kepada kedua orang tuanya, engkau termasuk ahli Islam.
Musnad Ahmad 21076: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami ['Affan] telah bercerita kepada kami [Kholid Ath Thohhan] telah memberitakan kepada kami [Yahya At Taimi] dari ['Ubaidillah bin Muslim] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua orang muslim yang tiga anaknya meninggal dunia melainkan Allah akan memasukkan keduanya ke dalam surga berkat rahmat Allah pada keduanya." Mereka berkata: Wahai Rasulullah! Atau dua. Mereka berkata: Atau satu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Atau satu." Selanjutnya beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, sesungguhnya anak keguguran itu menyeret ibunya dengan ari-arinya ke surga bila ia mengharap-harapankan pahalanya."
Musnad Ahmad 21077: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami ['Affan] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meninggal dunia dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, ia masuk surga." Berkata Hammad: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Mu'adz bin Jabal.
Musnad Ahmad 21078: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami ['Affan] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Ashim bin Bahdalah] dan [Tsabit]. 'Ashim bercerita dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abu Zhabyah] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim tidur dengan berdzikir dalam keadaan suci kemudian bangun malam meminta kebaikan dunia akhirat kepada Allah melainkan pasti diberi." Berkata Tsabit: Ia mendatangi kami kemudian menceritakan hadits ini kepada kami dan saya mengetahui bahwa yang ia maksudkan adalah Abu Zhabyah. Saya berkata kepada Hammad dari Mu'adz bin Jabal, ia berkata: Dari Mu'adz bin Jabal.
Musnad Ahmad 21079: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Al Harits bin Yazid] dari ['Ali bin Rabah] dari ['Abdullah bin 'Amr bin Al Ash] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan lima hal pada kami, barangsiapa melaksanakannya akan mendapat jaminan dari Allah: barangsiapa menjenguk orang sakit, pergi mengantar jenazah, pergi berperang dijalan Allah, mengunjungi pemimpin dengan maksud menguatkan dan memuliakannya atau tinggal dirumahnya hingga orang-orang selamat dari (ganggugannya) dan ia pun selamat."
Musnad Ahmad 21080: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa'ad] telah bercerita kepada kami [Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Ath Thufail 'Amir bin Watsilah] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa saat perang Tabuk, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bila berangkat sebelum matahari condong, beliau menunda zhuhur hingga menjamaknya dengan ashar, beliau menjamak keduanya. Dan bila beliau berangkat setelah matahari condong, beliau shalat zhuhur dan ashar dengan dijamak setelah itu beliau berangkat. Bila berangkat sebelum maghrib, beliau menunda maghrib hingga dilaksanakan bersama isya' dan bila berangkat setelah maghrib, beliau menyegerakan isya' dan dilakukan bersama maghrib.
Musnad Ahmad 21081: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami Harun bin Ma'ruf berkata 'Abdullah: Saya mendengarnya dari Harun telah bercerita kepada kami [Ibnu Wahb] telah memberitakan kepadaku [Yahya bin Ayyub] dari ['Ubaidillah bin Zahr] dari ['Abdur Rahman bin Rofi' At Tanukhi] -hakim Afrika- bahwa Mu'adz bin Jabal tiba di Syam dan penduduk Syam tidak shalat witir. Mu'adz bin Jabal berkata kepada Mu'awiyah: Kenapa aku tidak melihat orang-orang Syam shalat witir. Mu'awiyah berkata: Apa itu wajib bagi mereka? Mu'adz bin Jabal menjawab: Ya, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rabbku AzzaWaJalla menambahiku satu shalat, yaitu witir. Waktunya antara isya' hingga terbitnya fajar."
Musnad Ahmad 21082: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami ['Affan], telah bercerita kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qotadah] dari [Anas] bahwa [Mu'adz bin Jabal] bercerita kepadanya, ia berkata: Suatu ketika saya membonceng Rasulullah, tidak ada tempat lain antara aku dan Rasulullah selain penghujung kendaraan kemudian beliau bersabda: "Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Kemudian beliau jalan sesaat dan bersabda: Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Kemudian beliau jalan sesaat dan bersabda: Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Kemudian beliau jalan sesaat dan bersabda: Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Apa hak Allah atas manusia?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hak Allah atas manusia adalah mereka berkewajiban menyembahNya dan tidak menyekutukaNnya dengan sesuatu pun." Kemudian beliau jalan sesaat dan berasbda: Hai Mu'adz!" saya menjawab: Baik, wahai Rasulullah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Apa hak manusia atas Allah bila mereka melakukan hal itu?" saya menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah tidak akan menyiksa mereka." Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku telah bercerita kepada kami [Hudbah bin Kholid] telah bercerita kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qotadah] dari [Anas] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sepertinya. Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku telah bercerita kepada kami [Bahz] telah bercerita kepada kami [Hammam] dari [Qotadah] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saya pernah membonceng Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diantara saya dan beliau tidak ada tempat luang selain penghujung kendaraan. Ia menyebutkan hadits serupa.
Musnad Ahmad 21083: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami ['Affan] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari ['Atho` bin As Sa`ib] dari [Abu Rozin] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kau aku tunjukkan salah satu pintu surga?" saya berkata: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Laa haulaa wa laa quwwata illa billah."
Musnad Ahmad 21084: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami ['Affan] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah mengkhabarkan kepadaku [Abu 'Aun] berkata: Saya mendengar [Al Harits bin 'Amr] keponakan Al Muhgirah bin Syu'bah menceritakan dari [beberapa teman Mu'adz bin Jabal] dari penduduk Himash, dari Mu'adz bin Jabal: bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Mu'adz bin Jabal saat diutus ke Yaman: beliau bersabda: "Apa yang akan kau lakukan bila terjadi perkara yang harus kau hukumi?" Ia menjawab: Aku menghukumi berdasarkan yang ada dalam kitab Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila didalam kitab Allah tidak ada, apa yang akan kau lakukan bila terjadi perkara yang harus kau hukumi?" Ia menjawab: Dengan sunnah Rasulullah Shallallahu`AlaihiWasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila tidak ada dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab: Saya berijtihad dengan pendapatku, dan saya tidak mengabaikannya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menepuk dadaku dan bersabda: "Segala puji bagi Allah yang memberi pertolongan pada utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk sesuatu yang membuatnya ridha."
Musnad Ahmad 21085: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Mahdi] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Bahir bin Sa'ad] dari [Kholid bin Ma'dan] dari [Katsir bin Murroh] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya didunia melainkan istrinya dari kalangan bidadari berkata: Jangan kau sakiti dia, semoga Allah membinasakanmu. Ia bagimu hanya tamu yang hampir saja akan meninggalkanmu untuk kami."
Musnad Ahmad 21086: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Ibrohim bin Mahdi] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari ['Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Abu Husain] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kunci-kunci surga adalah syahadat tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah."
Musnad Ahmad 21087: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Hasan bin Musa] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka menyeru Rabb mereka dengan takut dan harapan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Qiyamullailnya seorang hamba."
Musnad Ahmad 21088: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Laits bin Sa'ad] dari [Mu'awiyah bin Sholih] dari [Robi'ah bin Yazid] dari [Abu Idris Al Khoulani] dari [Yazid bin 'Amirah] berkata: Saat [Mu'adz bin Jabal] sekarat, dikatakan padanya: Hai Abu 'Abdur Rahman! Berwasiatlah kepada kami. Ia berkata: Dudukkan aku. Lalu ia berkata: Sesungguhnya ilmu dan iman bila dicari oleh orang pasti akan ketemu. Mu'adz bin Jabal mengucapkannya tiga kali. Lalu ia berkata: Karena itu carilah ilmu dari empat orang: 'Uwaimir Abu Ad Darda', Salman Al Farisi, 'Abdullah bin Mas'ud dan 'Abdullah bin Salam yang dulunya yahudi kemudian masuk Islam, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa ia adalah orang kesepuluh dari sepuluh orang yang ada disurga.
Musnad Ahmad 21089: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Suraij bin An Nu'man] dan [Yunus] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Baqiyyah bin Al Walid] dari [As Sari bin Yan'um] dari [Marih bin Masruq] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa saat mengutusnya ke Yaman, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah bermewah-mewah karena hamba-hamba Allah bukanlah mereka yang bermewah-mewah."
Musnad Ahmad 21090: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah bercerita kepada kami ['Imron] dari [Qatadah] dari [Syahr bin Hausyab] dari ['Abdur Rahman bin Ghanm] dari [Mu'adz bin Jabal], bahwa ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam atau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penghuni surga masuk surga dalam keadaan telanjang, muda, bercelak mata, dalam usia tigapuluh atau tigapuluh tiga tahun."
Musnad Ahmad 21091: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami ['Abdush Shomad] telah bercerita kepada kami ['Abdul Warits] telah bercerita kepada kami ['Umar bin Ibrohim] telah bercerita kepada kami [Qotadah] dari [Al 'Ala` bin Ziyad] dari [seseorang terpercaya yang bercerita kepadanya] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setan adalah serigala bagi manusia laksana serigala bagi kambing, serigala akan menyerang kambing yang menyendiri dan terlepas. Jauhilah bercerai berai, hendaklah kalian bersama jamaah dan orang banyak."
Musnad Ahmad 21092: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Aswad bin 'Amir] telah bercerita kepada kami [Syarik] dari [Ibnu 'Umair 'Abdul Malik] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, beliau ruku', sujud dan bangun dengan baik. Kemudian hal itu aku sampaikan pada beliau, beliau bersabda: "Ini adalah shalat yang sarat antara cinta dan takut. Aku meminta pada Rabbku tiga hal, Ia mengabulkan dua hal dan tidak mengabulkan satu hal. Aku memintaNya agar tidak membinasakan ummatku dengan bencana kelaparan, Ia mengabulkannya. Aku memintaNya agar tidak memberi kuasa pada satu musuh pun dari selain mereka untuk menguasai mereka, Ia mengabulkannya. Dan aku memintaNya agar tidak menjadikan bencana mereka diantara mereka sendiri, sayang Ia menolakku."
Musnad Ahmad 21093: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Abu Sa'id, budak Bani Hasyim] telah bercerita kepada kami [Jahdham Al Yamami] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] telah bercerita kepada kami [Zaid bin Abu Sallam] dari Abu Sallam -Zaid bin Sallam bin Abu Sallam, nasabnya bersambung pada kakeknya-, bahwasanya ['Abdur Rahman bin 'A`isy Al Hadhromi] telah menceritakan kepadanya dari [Malik bin Yakhamir] bahwa [Mu'adz bin Jabal] berkata: Pada suatu pagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar untuk shalat shubuh hingga hampir saja kami melihat tanduk matahari, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dengan cepat dan langsung shalat. Beliau shalat dan shalat dengan cepat. Saat salam, beliau bersabda: "Tetaplah berada dibarisan kalian." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun pergi lalu datang dan bersabda: Sesungguhnya aku akan memberitahukan kenapa aku tidak datang pagi ini. Sesungguhnya aku bangun malam kemudian shalat semampuku, aku mengantuk saat shalat hingga terbangun, tiba-tiba aku berada dihadapan Rabbku AzzaWaJalla dalam wujud yang paling indah. Ia berfirman: 'Hai Muhammad! Tahukah kau apa yang diperdebatkan oleh para malaikat tertinggi? ' aku menjawab: Aku tidak tahu Rabb. Ia berfirman, 'Hai Muhammad! Tahukah kau apa yang diperdebatkan oleh para malaikat tertinggi? ' aku menjawab: Aku tidak tahu Rabb. Lalu aku melihatNya meletakkan telapak tanganNya diatas pundakku hingga aku rasakan dinginnya jari-jemariNya di dadaku hingga segala sesuatu terlihat olehku dan aku mengetahui. Ia berfirman, 'Hai Muhammad! Tahukah kau apa yang diperdebatkan oleh para malaikat tertinggi? ' aku menjawab: Tentang penghapus-penghapus dosa. Ia berfirman, 'Penghapus-penghapus dosa apa? ' Aku berkata: Langkah kaki menuju shalat jum'at, duduk di masjid setelah shalat, menyempurnakan wudhu saat-saat tidak disukai.' Ia berfirman, 'Apa itu derajat? ' aku menjawab: Memberikan makanan, tutur kata yang lembut, shalat saat orang-orang tidur. Ia berfirman, 'Memintalah.' Aku berkata: 'Ya Allah! Aku memintaMu perbuatan-perbuatan baik, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, mengampuniKu, merahmatiKu, bila Kau hendak menyiksa suatu kaum, maka wafatkanlah aku tanpa terkena siksaan, aku meminta cintaMu, cinta orang yang mencintaiMu, cinta amalan yang mendekatkanku pada cintaMu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya itu adalah haq, maka pelajarilah."
Musnad Ahmad 21094: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Zaid bin Yahya Ad Dimasyqi] telah bercerita kepada kami [Ibnu Tsauban] dari [ayahnya] dari [Makhul] dari [Katsir bin Murrah] dari [Malik bin Yakhamir As Saksaki] berkata: Saya mendengar [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa terluka dijalan Allah akan datang pada hari kiamat, warnanya seperti za'faran dan baunya seperti kesturi, terdapat stempel syuhada' padanya. Barangsiapa meminta mati syahid pada Allah dengan tulus, Allah akan memberinya pahala mati syahid meski ia meninggal diatas kasurnya dan barangsiapa berperang dijalan Allah selama waktu memeras susu unta maka ia wajib mendapatkan surga."
Musnad Ahmad 21095: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: "Dua orang saling mencela didekat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam salah satunya marah hingga hidungnya terlihat seperti membesar karena marah lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang bila diucapkan oleh orang marah akan hilang marahnya: ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk."
Musnad Ahmad 21096: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] dan [Abu Sa'id] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Za`idah] dari ['Abdul Malik bin 'Umair]. Berkata Abu Sa'id telah bercerita kepada kami 'Abdul Malik bin 'Umair dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Seseorang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Wahai Rasulullah! Bagaimana menurut Tuan tentang seseorang yang bertemu dengan seorang wanita yang tidak dikenalnya kemudian ia tidaklah ia menggauli istrinya kecuali pasti bermesraan dengan wanita asing itu namun tidak ia tiduri. Berkata Mu'adz bin Jabal: Kemudian Allah AzzaWaJalla menurunkan ayat ini, "Tegakkanlah shalat didua ujung siang dan sebagian malam sesungguhnya kebaikan-kebaikan menghapus kesalahan-kesalahan." Berkata Mu'adz bin Jabal: Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya: "Berwudhulah kemudian shalatlah." Berkata Mu'adz bin Jabal: Saya bertanya: Wahai Rasulullah! Apa khusus untuk dia atau untuk seluruh kaum mu`minin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Untuk seluruh kaum mu`minin."
Musnad Ahmad 21097: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Qais] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa memerdekakan budak wanita mu'min maka ia adalah tebusannya dari neraka."
Musnad Ahmad 21098: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Abu Kamil] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abu Zhabyah] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim tidur dengan berdzikir dalam keadaan suci kemudian bangun malam meminta kebaikan dunia akhirat kepada Allah, melainkan pasti diberi."
Musnad Ahmad 21099: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Abu Kamil] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah memberitakan kepada kami ['Atho` bin As Sa`ib] dari [Abu Razin] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kamu aku tunjukkan salah satu pintu surga?" saya berkata: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Laa haulaa wa laa quwwata illa billah."
Musnad Ahmad 21100: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij]. Dan [Rouh] berkata: telah bercerita kepada kami [Ibnu Juraij], ia berkata: [Sulaiman bin Musa] berkata: telah bercerita kepada kami [Malik bin Yakhamir] bahwa [Mu'adz bin Jabal] bercerita kepadanya. Berkata Rouh: ia bercerita kepada mereka bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa pun orang muslim yang berperang dijalan Allah -berkata Rouh: tidur siang dijalan Allah- maka wajib mendapatkan surga. Siapa pun yang meminta mati pada Allah dengan tulus dari hatinya kemudian ia mati atau terbunuh maka mendapatkan pahala syuhada`. Siapa pun yang terluka dijalan Allah atau berdarah maka luka dan darah itu akan datang pada hari kiamat dengan derasnya." Berkata ['Abdur Razzaq]: seperti nanah, sementara [Rouh] berkata: dengan kuatnya, dan [Hajaj]: "Warnanya seperti za'faran dan baunya seperti kasturi dan barangsiapa terluka dijalan Allah maka ia mendapatkan cap syuhada`."
Musnad Ahmad 21101: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq] telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Jabir] dari ['Abdur Rahman bin Al Aswad] dari [Muhammad bin Zaid] dari [Mu'adz] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke berbagai perkampungan arab, beliau memerintahkanku untuk memungut hasil bumi. Berkata Sufyan: Bagian bumi sepertiga dan seperempat.
Musnad Ahmad 21102: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [As Sari bin Yan'um] dari [Marih bin Masruq] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda saat mengutusnya ke Yaman: "Jauhilah bermewah-mewah karena hamba-hamba Allah sejati tidak bermewah-mewah."
Musnad Ahmad 21103: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Al Muqri] telah menceritakan kepada kami [Haiwah] berkata: Saya mendengar ['Uqbah bin Muslim At Tujibi] berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Abu 'Abdur Rahman] dari [Ash Shunabihi] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meraih tangannya pada suatu hari kemudian bersabda: "Hai Mu'adz! aku mencintaimu." Mu'adz bin Jabal berkata kepada beliau: Engkau lebih aku muliakan melebihi ayah dan ibuku wahai Rasulullah! Saya juga mencintai tuan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berwasiat kepadamu wahai Mu'adz! Jangan kau tinggalkan setiap usai shalat untuk berdoa: Ya Allah! Tolonglah aku untuk mengingatMu, mensyukuriMu dan beribadah padaMu dengan baik." Berkata Ash Shunabihi: Mu'adz bin Jabal mewasiatkannya pada Ash Shunabihi. Ash Shunabihi mewasiatkannya kepada Abu 'Abdur Rahman, dan Abu 'Abdur Rahman mewasiatkannya pada 'Uqbah bin Muslim.
Musnad Ahmad 21104: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari ['Abdul Malik bin Maisaroh] dari [Mush'ab bin Sa'ad] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: 'Umar termasuk penghuni surga, yang dilihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat tidur ataupun terjaga adalah haq, beliau bersabda: "Saat aku berada disurga, aku melihat sebuah rumah kemudian aku bertanya: Milik siapa ini. Dikatakan padaku: Milik 'Umar bin Al Khattab Radliyallahu'anhu."
Musnad Ahmad 21105: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Tsabit bin Tsauban] dari [ayahnya] dari [Makhul] dari [Jubair bin Nufair] dari [Malik bin Yakhamir] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Kemakmuran Baitul Maqdis adalah keruntuhan Yatsrib (Madinah), keruntuhan Yatsrib adalah kemunculan peperangan, kemunculan peperangan adalah penaklukkan Kostantinopel, penaklukkan Kostantinopel adalah keluarnya Dajjal." Kemudian beliau memukul lutut atau bahu Mu'adz, beliau bersabda: "Ini benar seperti halnya engkau berada disini." Atau "Seperti halnya engkau duduk." Maksudnya Mu'adz bin Jabal.
Musnad Ahmad 21106: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Hamid bin Bahram] telah menceritakan kepada kami [Syahr] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ghanm] dari hadits [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi menuju ke arah Tabuk. Di pagi harinya beliau shalat shubuh bersama para sahabat selanjutnya mereka naik kendaraan. Saat matahari terbit, mereka mengantuk karena pengaruh berjalan di malam suntuk dan Mu'adz bin Jabal menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya meniti jejak beliau, kendaraan para sahabat berpencar mencari makanan dan berjalan, sementara itu unta milik Mu'adz bin Jabal jatuh lalu diikat dengan tali. Untanya bergerak-gerak hingga unta milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lari. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka penutup muka beliau lalu menoleh ternyata tidak ada seorang tentara pun yang lebih dekat dengan beliau selain Mu'adz bin Jabal kemudian beliau memanggilnya dan bersabda: "Hai Mu'adz!" Mu'adz bin Jabal berkata: Baik wahai Nabi Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mendekatlah." Ia pun mendekat hingga kendaraan mereka menempel satu sama lain. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku tidak mengira orang-orang begitu jauhnya mereka." Mu'adz bin Jabal berkata: Wahai nabi Allah! Mereka mengantuk hingga kendaraan mereka membawa mereka berpencar, makan dan berjalan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya tadinya mengantuk." Saat Mu'adz bin Jabal melihat berita gembira Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuknya dan hanya berduaan dengan beliau, ia berkata: Wahai Rasulullah! Izinkan saya bertanya pada baginda tentang suatu kalimat yang menyakitkan dan menyedihkanku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang kau maksudkan? ' ia berkata: Wahai Nabi Allah! Ceritakanlah padaku suatu amalan yang bisa memasukkan ke surga, aku tidak bertanya apa pun yang lain." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagus, bagus, kau bertanya sesuatu yang agung." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkannya sebanyak tiga kali."Itu mudah bagi yang diberi kemudahan dan kebaikan oleh Allah, itu mudah bagi yang dikehendaki baik oleh Allah dan mudah bagi yang diberi kemudahan oleh Allah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkannya sebanyak tiga kali supaya Mu'adz bin Jabal memperhatikannya dengan baik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau beriman kepada Allah dan hari akhir, menegakkan shalat, menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun hingga kau mati dan engkau berada diatas hal itu." Mu'adz bin Jabal berkata: Tolong ulangi wahai Nabi Allah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengulanginya sebanyak tiga kali selanjutnya bersabda: "Bila kau mau, aku akan memberitahukan padamu wahai Mu'adz tentang pokok dan tegaknya segala urusan serta puncak tertingginya. Berkata Mu'adz bin Jabal: Engkau lebih aku muliakan melebihi ayah dan ibuku, wahai Nabi Allah! Ceritakanlah padaku! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pokok segala urusan adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya, tegaknya segala urusan adalah mendirikan shalat, menunaikan zakat dan puncak tertingginya adalah jihad dijalan Allah. Dan aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat dan bersaksi bahwa bahwa tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dan Muhammad adalah hamba dan RasulNya, Bila mereka melakukannya, berarti mereka telah terpelihara dan menjaga darah serta harta mereka kecuali dengan haknya dan penghisabannya menjadi tanggungan Allah AzzaWaJalla." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, tidak ada wajah memucat dan kaki berdebu karena suatu amalan demi mencari tingkatan-tingkatan surga setelah shalat wajib seperti jihad dijalan Allah. Dan tidak ada timbangan amalan seorang hamba yang berat seperti binatang miliknya yang dipakai dijalan Allah atau untuk membawa barang dijalan Allah."
Musnad Ahmad 21107: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Zaid bin Abu Unaisah] dari ['Amr bin Murrah] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz] bahwa shalat itu dirubah sebanyak tiga kali. Kemudian ia menyebutkan perubahan-perubahannya saja. Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi]. Dan [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi], berkata Abu An Nadhr dalam haditsnya: Telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Murrah] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Shalat dirubah sebanyak tiga kali dan puasa dirubah sebanyak tiga kali. Berkenaan dengan perubahan-perubahan shalat, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah dan beliau shalat menghadap Baitul Maqdis selama tujuhbelas bulan kemudian Allah menurunkan ayat kepada beliau: 'Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.' Berkata Mu'adz bin Jabal: Kemudian Allah memalingkan muka beliau ke Makkah. Ini adalah pemindahan dan mereka tengah berkumpul untuk shalat, masing-masing mereka saling memberitahukan kepada yang lain hingga mereka atau hampir saja mereka mengejek. Berkata Mu'adz bin Jabal: Seseorang dari Anshar bernama 'Abdullah bin Zaid mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Rasulullah! Saya bermimpi melihat sesuatu yang dilihat orang yang tidur. Andai saya berkata saya tidak tidur tentu saya benar, sesungguhnya saat saya berada dalam kondisi antara tidur dan terjaga, saya melihat seseorang mengenakan dua baju hijau, ia menghadap kiblat kemudian berkata: Allahu akbar, Allahu akbar, asyhadu allaa ilaaha ilaallaah, asyhadu allaa ilaaha ilaallaah, dua kali dua kali hingga usai adzan. Kemudian diam sesaat dan berkata seperti yang diucapkan hanya saja ia menambahkan: Qad qoomatish sholaatu qad qoomatish sholaatu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ajarkan pada Bilal supaya dipakai adzan." Bilal adalah orang pertama yang mengumandangkan adzan dengan kalimat-kalimat itu. Berkata Mu'adz bin Jabal: Kemudian 'Umar bin Khattab datang dan berkata: Wahai Rasulullah! Saya bermimpi seperti yang ia mimpikan hanya saja ia mendahuluiku. Berkata: Kedua hal diatas adalah dua perubahan. Mereka datang untuk shalat dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah shalat satu atau dua rakaat. Kemudian seseorang mendatangi yang lain seraya berkata: Bila seseorang dari kalian tiba sementara imam sudah shalat satu atau dua rakaat, maka hendaklah melaksanakannya kemudian masuk bersama jamaah. Mu'adz bin Jabal datang lalu berkata: Saya tidak menemukannya sama sekali kecuali bila saya melakukannya kemudian saya mengganti rakaat yang tertinggal. Ia datang dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah shalat beberapa rakaat, ia shalat bersama beliau. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam usai shalat, ia berdiri dan mengganti rakaat yang tertinggal lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Mu'adz telah menyontohkan untuk kalian, seperti itulah hendaknya kalian melakukannya." Ini adalah perubahan ketiga. Sementara perubahan-perubahan puasa, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah dan berpuasa tiga hari setiap bulan. Berkata Yazid: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam puasa tiga hari setiap bulan selama tujuh belas bulan sejak Rabi'ul Awwal hingga Ramadhan dan puasa asyura`. Kemudian Allah subhanahu wata'ala mewajiban puasa atas beliau, Allah subhanahu wata'ala menurunkan ayat, 'Hai orang-orang yang beriman! Telah diwajibkan puasa atasmu sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelummu, ' hingga firman, 'Memberi makan untuk orang-orang miskin.' Setelah itu bagi yang mau puasa dipersilahkan dan yang mau membayar fidyah sudah mencukupi. Selanjutnya Allah subhanahu wata'ala menurunkan ayat lain, 'Bulan ramadhan yang didalamnya diturunkan Al Quran, ' hingga firmanNya, 'Maka barangsiapa diantara kalian yang menyaksikanya maka hendaklah berpuasa.' Berkata Mu'adz bin Jabal: Allah subhanahu wata'ala mewajibkan bagi yang bermukim dan sehat serta musafir untuk berpuasa sementara orag yang sudah tua yang tidak mampu berpuasa diwajibkan membayar fidyah. Dua hal ini adalah perubahan. Berkata Mu'adz bin Jabal: Dulunya mereka makan, minum dan menggauli istri selama belum tidur, bila sudah tidur mereka terlarang untuk itu. Seseorang dari Anshar bernama Shirmah tetap berpuasa hingga sore kemudian mendatangi keluarganya dan setelah itu shalat isya' dan tidur. Ia tidak makan dan minum hingga pagi dan dipagi harinya ia berpuasa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya dalam kondisi amat lelah dan bersabda: "Kenapa aku melihatmu sangat lelah sekali." Ia berkata: Wahai Rasulullah! Kemarin saya bekerja kemudian saya pulang kemudian saya merebahkan diri dan tidur kemudian dipagi harinya saya puasa. Sementara itu 'Umar menggauli salah satu istrinya yang budak atau wanita merdeka setelah tidur kemudian mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyebutkan hal itu pada beliau, kemudian Allah AzzaWajalla menurunkan, 'Dihalalkan bagimu dimalam puasa untuk bergaul dengan istri-istrimu, ' hingga firmanNya, 'Kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam.' Berkata Yazid: Beliau puasa tiga hari setiap bulannya selama sembilan belas bulan dari bulan Rabi'ul Awwal hingga Ramadhan.
Musnad Ahmad 21108: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali] dari [Za`idah] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, beliau berdiri dengan baik, khusyu', rukuk dan sujud dengan baik, beliau bersabda: "Itu adalah shalat antara cinta dan takut, aku meminta Allah tiga hal, Ia mengabulkan dua hal dan mencegahku satu hal. Aku memintaNya agar Ia tidak mengutus satu musuh pun atas mereka dari selain mereka lalu menyerang mereka, Ia mengabulkannya. Aku memintaNya agar tidak mengirim bencana yang membinasakan mereka dengan paceklik berkepanjangan yang menyebabkan kelaparan, Ia mengabulkannya. Dan aku memintaNya agar tidak menjadikan perpecahan diantara mereka sendiri (konflik internal kaum muslimin), namun sayang Ia menolaknya.
Musnad Ahmad 21109: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Haiwah] telah menceritakan kepadaku ['Uqbah bin Muslim] telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman Al Hubuli] dari [Ash Shunabihi] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu denganku, beliau bersabda: "Hai Mu'adz! aku mencintaimu." Saya berkata: Saya demi Allah mencintaimu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mewasiatkan beberapa kalimat padamu, ucapkan disetiap (usai) shalat: Ya Allah! Tolonglah aku untuk mengingatMu, mensyukuriMu dan menyembahMu dengan baik."
Musnad Ahmad 21110: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Shalih bin Abu 'Arib] dari [Katsir bin Murrah] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa akhir kata-katanya Laa ilaaha illallah, wajiblah surga baginya."
Musnad Ahmad 21111: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Amir Al Aslami] dari [Al Walid bin 'Abdur Rahman] dari [Jubair bin Nufair] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari ketamakan yang menjerumuskan kepada watak, ketamakan yang tiada habisnya, dan ketamakan yang tidak ada obatnya.'
Musnad Ahmad 21112: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim] dari [Abu Wa`il] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke Yaman untuk memungut satu tabi' atau tabi'ah dari setiap tigapuluh sapi -atau bersabda, "Jadza' atau jadz'ah -si perawi ragu antara kepastian redaksi tabi' atau jadza'--satu musinnah dari setiap empatpuluh sapi dan satu dinar atau setara dengan baju ma'afir, dari setiap orang yang sudah baligh.
Musnad Ahmad 21113: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Risydin] dari [Zabban] dari [Sahal] dari [ayahnya] dari [Mu'adz], ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang keimanan yang paling utama, beliau menjawab: "Engkau mencintai karena Allah, menggunakan lidahmu untuk menyebut Allah." Mu'adz bin Jabal bertanya: Apa lagi wahai Rasulullah? Beliau bersabda: "Engkau mencintai untuk orang seperti yang kau cintai untuk dirimu sendiri, membenci untuk mereka seperti kau benci untuk dirimu sendiri."
Musnad Ahmad 21114: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'syar] dari [Muhammad bin Qois] dari [Abu Idris Al Khoulani] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Rasulullah ShallallahuAlaihiWasallam, beliau meriwayatkan dari Allah AzzaWaJalla, Ia berfirman: 'Wajiblah cintaKu bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, saling berteman karena Aku dan saling berkorban karena Aku."
Musnad Ahmad 21115: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Zabban bin Fa`id] dari [Sahl bin Mu'adz] dari [ayahnya], ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang keimanan yang paling utama, beliau bersabda: "Keimanan paling utama adalah bahwa engkau mencintai dan membenci karena Allah, engkau menggunakan lidahmu untuk menyebut Allah." Mu'adz bertanya: Apa lagi wahai Rasulullah? Beliau bersabda: "Engkau mencintai untuk orang seperti yang kau cintai untuk dirimu sendiri, membenci untuk mereka seperti kau benci untuk dirimu sendiri, engkau berkata baik atau diam."
Musnad Ahmad 21116: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Suraij] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku akan memberitahukan kepadamu pintu-pintu kebaikan: puasa adalah perisai, sedekah memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api, dan seorang hamba bangun di malam hari." Kemudian beliau membaca ayat, 'Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur, ' hingga akhir ayat.
Musnad Ahmad 21117: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Suraij] telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin 'Abdul Malik] dari ['Ammar bin Muhammad Al 'Absi] dari ['Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada dalam salah satu perjalanannya, tiba-tiba ada seseorang menyerukan: Allahu akbar, Allahu akbar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ia sesuai fitrah." Setelah itu ia berkata: Aku bersaki bahwa tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ia bersaksi dengan kesaksian yang haq." Orang itu berkata: Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ia terbebas dari neraka. Lihatlah, kalian akan melihatnya kalau bukan penggembala berarti pelatih anjing." Ternyata mereka melihat seorang penggembala yang sudah datang waktunya shalat kemudian ia menyerukannya.
Musnad Ahmad 21118: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Thawus] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak berkomentar mengenai awqash.
Musnad Ahmad 21119: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepadaku ayahku. Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] bahwa tha'un terjadi di Syam kemudian 'Amr bin Al Ash berkata: ini adalah kotoran, larilah kalian ke lembah-lembah. Hal itu terdengar oleh Mu'adz bin Jabal dan tidak membenarkannya apa yang dikatakan 'Amr bin Al 'Ash, Mu'adz bin Jabal berkata: Bahkan tha'un itu adalah kesaksian, rahmat dan doa Nabi kalian, Ya Allah! Berilah bagian dari rahmatMu untuk Mu'adz dan keluarganya. Berkata Abu Qilabah: Kesaksian dan rahmat saya tahu, tapi saya tidak tahu apa yang didoakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga aku diberitahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di suatu malam, dan beliau berdoa: "Maka berilah mereka demam atau tho'un, Maka berilah mereka demam atau tho'un." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkannya sebanyak tiga kali. Dipagi harinya ada salah satu keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata pada beliau: Tadi malam aku mendengarmu berdoa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kau mendengarnya? ' ia menjawab: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku meminta Rabbku agar tidak membinasakan ummatmu dengan paceklik yang berkepanjangan, Ia mengabulkannya. Aku memintaNya agar tidak memberi kuasa pada satu musuhpun untuk menguasai mereka hingga bisa mencabik-cabiknya, dan Ia mengabulkannya. Dan aku memintaNya agar tidak menjadikan mereka berpecah belah (terjadi konflik internal muslimin) dan satu kelompok melampiaskan keganasan kepada sebagian lain, namun Ia enggan mengabulkannya -atau bersabda: "Ia menolakku- kemudian aku berkata: "Kalau begitu berilah mereka demam atau tho'un, berilah mereka demam atau tho'un. Berilah mereka demam atau thaun" Aku mengucapkannya sebanyak tiga kali.