55. Pembahasan Tentang Adu Cepat, Sumpah, Melempar Anak Panah dan Gerhana
Musnad Syafi'i 1607: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Nafi', dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah telah bersabda, "Tiada perlombaan selain dalam hal memanah, berkuda atau adu lari unta."835 Musnad Syafi'i 1608: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Abbad bin Abu Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Nabi telah bersabda, "Tidak ada perlombaan selain dalam berkuda dan adu lari unta."836 Musnad Syafi'i 1609: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar , ia menceritakan: Rasulullah mempertandingkan balapan di antara kuda-kuda yang telah dipersiapkan untuk adu cepat berlari. 837 Musnad Syafi'i 1610: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Laila bin Abdullah bin Abdurrahman, dari Sahi bin Abu Khatsmah yang telah menceritakan kepadanya (Ibnu Abu Laila), juga kepada kaum lelaki dari kalangan pembesar-pembesar kaumnya: Abdullah bin Sahl bin Abu Khatsmah dan Muhayashah berangkat menuju tanah Khaibar karena kemiskinan yang disilaminya. Lalu keduanya berpisah menuju tempat keperluan masing-masing. Kemudian Muhayashah tiba dan membawa berita bahwa Abdullah bin Sahl telah terbunuh, sedangkan jenazahnya dibuang di sumur atau mata air. Lalu Muhayashah mendatangi orang-orang Yahudi dan berkata, "Kalian, demi Allah, telah membunuhnya." Mereka menjawab, "Demi Allah, kami tidak membunuhnya." Muhayashah pulang hingga sampai di kalangan kaumnya, kemudian menceritakan hal tersebut. Lalu dia dan Huwayashah —saudara yang tertuanya— serta Abdurrahman bin Sahl —saudara si terbunuh— datang menghadap, maka berbicaralah Muhayashah yang ada bersamanya (si terbunuh) ketika di Khaibar. Tetapi Rasulullah bersabda kepada Muhayashah, "Bicaralah yang lebih besar dahulu." Beliau bermaksud yang lebih tua umurnya. Maka Huwayashah berbicara, sesudah itu baru Muhayashah. Rasulullah bersabda, "Adakalanya kalianlah yang membayar diyat saudara kalian atau perang dimaklumatkan terhadap mereka (orang-orang Yahudi)." Lalu Rasulullah menulis surat kepada mereka (orang-orang Yahudi Khaibar) mengenai masalah tersebut, dan mereka menjawab dengan surat pula. "Sesungguhnya kami, demi Allah, tidak membunuhnya." Maka Rasulullah bersabda kepada Huwayashah dan Muhayashah serta Abdurrahman, "Maukah kalian bersumpah, lalu kalian berhak memperoleh diyat saudara kalian?" Mereka menjawab, "Tidak mau." Nabi bersabda, "Kalau begitu, orang-orang Yahudilah yang bersumpah terhadap kalian." Mereka (bertiga) menjawab, "Jangan, mereka bukanlah orang-orang muslim." Akhirnya, Rasulullah yang membayarkan diyatnya dari sisinya, dan beliau mengirimkan kepada mereka (bertiga) 100 ekor unta. Ketika ternak unta itu diserahkan di kampung halaman mereka, Sahl berkata, "Sesungguhnya salah seekor unta tersebut ada yang menendangku, yaitu unta yang merah."838