72. Fitnah
Shahih Bukhari 6526: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Bisyir bin As Sari] telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Umar] dari [Ibnu Abi Mulaikah] mengatakan, [Asma'] mengatakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "aku berada di telagaku menunggu-nunggu orang yang datang kepadaku, tiba-tiba orang di belakangku ditangkap dan dijauhkan dariku sehingga aku berteriak-teriak: 'Itu umatku, itu umatku! ' Tiba-tiba ada suara menjawab: 'Kamu tidak tahu! Mereka berjalan dengan melakukan bid'ah, maksiyat, dan dosa besar'." Ibnu Abi Mulaikah terus memanjatkan doa: Ya Allah, aku berlindung kepada-MU dari berbalik ke belakang atau terkena hantaman fitnah!
Shahih Bukhari 6527: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Mughirah] dari [Abu Wa`il] mengatakan ' [Abdullah] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah manusia pertama-tama diantara kalian yang menuju telaga, lantas diperlihatkan padaku beberapa orang diantara kalian, hingga jika aku ingin menggandeng mereka, tiba-tiba mereka ditangkap dan dijauhkan dariku, sehingga aku berteriak-teriak 'Ya rabbi, itu sahabatku, ya rabbi, itu sahabatku! ' Allah menjawab: kamu tidak tahu apa yang perbuat sepeninggalmu! '"
Shahih Bukhari 6528: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdurrahman] dari [Abu Hazim] mengatakan aku mendengar [Sahal bin Sa'd] mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku manusia pertama-tama diantara kalian yang menuju telaga, barangsiapa mendatanginya, maka tak akan haus selama-lamanya, sungguh beberapa orang menemuiku yang aku mengenal mereka dan juga mereka mengenalku, lantas tiba-tiba aku dan mereka terhalang." [Abu Hazim] mengatakan: dan [Nu'man bin Abi 'Ayyasy] mendengar aku ketika aku sedang menceritakan kepada mereka hadits ini, lantas ia bertanya kepadaku: 'kamu mendengar dari [Sahal] ' Kujawab: 'Iya.' Ia katakan: 'Dan saya bersaksi kepada [Abu Sa'id Al Khudzri], sungguh aku mendengarnya dengan tambahan redaksi: "Mereka adalah dari ummatku' lantas ada suara yang menjawab: kamu tidak tahu perubahan yang mereka lakukan sepeninggalmu! Sehingga aku berkata: 'Celaka,, celaka bagi siapa saja yang mengganti agama sepeninggalku!"
Shahih Bukhari 6529: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Wahab] aku mendengar [Abdullah] mengatakan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: "Kalian akan menyaksikan sikap-sikap egois sepeninggalku, dan beberapa perkara yang kalian ingkari." Para sahabat bertanya: 'Lantas bagaimana anda menyuruh kami ya Rasulullah! ' Nabi menjawab: "Tunaikanlah hak mereka dan mintalah kepada Allah hakmu!"
Shahih Bukhari 6530: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami ['Abdul warits] dari [Al Ja'd] dari [Abu Raja'] dari [Ibnu 'Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang tidak menyukai kebijakan amir (pemimpinnya) hendaklah bersabar, sebab siapapun yang keluar dari ketaatan kepada amir sejengkal, ia mati dalam jahiliyah."
Shahih Bukhari 6531: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Alja'd Abi Utsman] telah menceritakan kepadaku [Abu Raja' Al 'utharidi] mengtakan, aku mendengar [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapapun yang melihat sesuatu dari pemimpinnya yang tak disukainya, hendaklah ia bersabar terhadapnya, sebab siapa yang memisahkan diri sejengkal dari jama'ah, kecuali dia mati dalam jahiliyah."
Shahih Bukhari 6532: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] dari [Amru] dari [Bukair] dari [Busr bin Sa'id] dari [Junadah bin Umayyah] mengatakan, kami berkunjung ke [Ubadah bin Shamit] yang ketika itu sedang sakit. Kami menyapa: 'semoga Allah menyembuhkanmu, ceritakan kepada kami sebuah Hadits, yang kiranya Allah memberimu manfaat karenanya, yang engkau dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam! ' Ia menjawab: 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil kami sehingga kami berbaiat kepada beliau.' Ubadah melanjutkan: diantara janji yang beliau ambil dari kami adalah, agar kami berbaiat kepada beliau untuk senantiasa mendengar dan ta'at, saat giat mapun malas, dan saat kesulitan maupun kesusahan, lebih mementingkan urusan bersama, serta agar kami tidak mencabut urusan dari ahlinya kecuali jika kalian melihat kekufuran yang terang-terangan, yang pada kalian mempunyai alasan yang jelas dari Allah.'
Shahih Bukhari 6533: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ar'arah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Usaid bin Hudhair], ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berujar: 'Wahai Rasulullah, engkau mempekerjakan si fulan namun engkau tidak mempekerjakan aku? ' maka Nabi menjawab: "kalian sepeninggalku akan melihat sifat-sifat egoisme, maka bersabarlah hingga kalian menemuiku."
Shahih Bukhari 6534: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Amru bin Yahya bin Sa'id bin Amru bin Sa'id] mengatakan, telah mengabarkan kepadaku [ayahku] mengatakan, pernah aku duduk bersama [Abu Hurairah] di masjid Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah. Pada saat itu kami juga bersama Marwan. Abu Hurairah mengatakan: 'Aku mendengar seorang yang jujur menyampaikan, dan berita yang dibawanya adalah benar (Muhammad) mengatakan: "Kebinasaan umatku di tangan anak-anak muda Qurays." Spontan Marwan berseru: 'Kiranya laknat Allah tertimpa kepada mereka, anak-anak muda itu! ' Lantas Abu Hurairah mengatakan 'Kalau aku berkenan mengatakan bani fulan, bani fulan, niscaya kulakukan! ' Kemudian aku keluar (mengadakan perjalanan) bersama kakekku ke bani marwan ketika menjadi raja-raja Syam, dan jika ia melihat mereka, mereka adalah anak-anak muda yang masih belia, ia mengatakan kepada kami: 'bisa jadi mereka itu adalah diantara mereka itu (yang disebutkan dalam sabda Nabi).' Maka kami menjawab: 'Engkau lebih tahu! '
Shahih Bukhari 6535: Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah], bahwasanya ia mendengar [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Zainab binti Ummu Salamah] dari [Ummu Habibah] dari [Zainab binti Jahsy] rdhiyallahu'anhuna, ia mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun tidur dalam keadaan wajahnya memerah seraya mengucapkan: "laa-ilaaha-illallah, celaka bangsa arab karena keburukan yang telah dekat, hari ini telah dibuka benteng Ya'juj dan Ma'juj seperti ini" --Sedang Sufyan menyatakan secara pasti jumlahnya yaitu sembilan puluh atau seratus-maka beliau di tanya: 'Apakah kita juga akan binasa sedang diantara kita masih ada orang-orang yang shalih? ' Nabi menjawab: "Iya, jika kejahatan telah mewabah."
Shahih Bukhari 6536: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari [Az Zuhri] -lewat jalur periwayatan lain-Dan telah menceritakan kepadaku [Mahmud] telah mengabarkan kepadaku ['Abdurrazzaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Usamah bin Zaid] radliallahu 'anhuma, mengatakan: Pernah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menaiki sebuah benteng Madinah lantas mengatakan: "apakah kalian melihat yang kulihat?" Mereka menjawab: 'Tidak.' Beliau bersabda: "Sungguh aku melihat fitnah telah terjadi ditengah-tengah rumah kalian sebagaimana hujan turun."
Shahih Bukhari 6537: Telah menceritakan kepada kami ['Ayyasy bin Al Walid] Telah mengabarkan kepada kami ['Abdul A'la] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (tentang tanda-tanda kiamat): "Jaman terasa ringkas, amal shalih berkurang, kebakhilan merajalela, fitnah (maksiat) dinyatakan secara terang-terangan, dan banyak al haraj." Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, apa maksud istilah al haraj? ' Nabi menjawab "Pembunuhan-pembunuhan." Sedang [Syu'aib], [Yunus], dan [Al Laits], serta [anak Saudaraku, Az Zuhri], mengatakan dari Az Zuhri dari [Humaid] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6538: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] mengatakan: aku bersama [Abdullah] dan [Abu Musa], keduanya mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menjelang kiamat terjadi, terdapat hari-hari yang ketika itu banyak kebodohan, ilmu diangkat, dan banyak alharaj, alharaj adalah pembunuhan."
Shahih Bukhari 6539: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Al Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah menceritakan kepada kami [Syaqiq] mengatakan, Abdullah dan Abu Musa duduk berbincang-bincang. Abu Musa menuturkan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menjelang kiamat terjadi, ada hari-hari yang ketika ilmu diangkat, kebodohan merajalela, banyak alharaj, alharaj adalah pembunuhan." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] mengatakan, Aku duduk bersama 'Abdullah dan Abu Musa radliallahu 'anhuma, lantas Abu Musa menuturkan: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, seperti hadits diatas, dan alharaj menurut dialek orang Habsyi (Ethiopia) maknanya adalah pembunuhan.
Shahih Bukhari 6540: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Washil] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] dan setahu saya dia memarfukkannya, mengatakan: "Menjelang kiamat tiba, terdapat hari-hari Alharaj, ketika itu ilmu lenyap, kebodohan merajalela." [Abu Musa] mengatakan alharaj maknanya adalah pembunuhan, istilah ini adalah istilah orang Habsyi (Ethiopia). Sedang [Abu 'Awanah] mengatakan, dari ['Ashim] dari [Abu Wail] dari [Al Asy'ari] bahwasanya ia berkata kepada 'Abdullah 'Kamu tahu hari-hari yang disebut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hari-hari al haraj (pembunuhan)? ' semisal hadits diatas. Sedang [Ibnu Mas'ud] mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Manusia yang paling jelek adalah manusia yang mendapati hari kiamat ketika dia masih hidup."
Shahih Bukhari 6541: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zubair bin 'Adi] mengatakan, pernah kami mendatangi [Anas bin Malik], kemudian kami mengutarakan kepadanya keluh kesah kami tentang ulah para jamaah haji. Maka dia menjawab: 'Bersabarlah, sebab tidaklah kalian menjalalni suatu zaman, melainkan sesudahnya lebih buruk daripadanya, sampai kalian menjumpai rabb kalian. Aku mendengar hadit ini dari Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam.'
Shahih Bukhari 6542: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] -lewat jalur periwayatan lain- Dan Telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah menceritakan kepadaku [Saudaraku] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Muhammad bin Abi 'Utaiq] dari [Ibnu Syihab] dari [Hindun binti Al Harits Al Firasiyyah], bahwasanya [Ummu Salamah isteri Nabi] shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: Suatu malam Rasulullah bangun dengan agak gusar dan mengucapkan: "Subhanallah, perbendaharaan apa lagi yang Allah turunkan? dan fitnah apa lagi yang Allah turunkan? Siapa yang mau membangunkan penghuni kamar-kamar (maksudnya isterinya) untuk shalat? Betapa banyak orang berpakaian di dunia namun di akherat telanjang."
Shahih Bukhari 6543: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] Telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menghunus pedang kepada kami, ia bukan golongan kami."
Shahih Bukhari 6544: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menghunuskan pedangnya kepada kami, ia bukan golongan kami."
Shahih Bukhari 6545: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] Telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] dai [Ma'mar] dari [Hammam], aku mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kalian mengarahkan pedangnya kepada kawannya, sebab siapa tahu setan menariknya dari tangannya lantas ia terjerumus dalam lubang neraka."
Shahih Bukhari 6546: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] mengatakan, aku bertanya kepada [Amru]: hai Abu Muhammad apakah engkau mendengar [Jabir bin Abdullah] mengatakan: 'Ada seorang laki-laki lewat dengan membawa anak panah di masjid, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegur orang itu: "Tutuplah mata anak panahnya!" Lantas Amru menjawab: 'Iya, benar.'
Shahih Bukhari 6547: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Amru bin Dinar] dari [Jabir], ada seorang laki-laki lewat di masjid dengan anak panah yang nampakkan mata anak panahnya, lantas ia diperintahkan untuk menutup mata panahnya agar tidak melukai kaum muslimin.
Shahih Bukhari 6548: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian melewati masjid kami, atau pasar kami, sedang ia membawa anak panah, hendaklah ia pegang (ia tutup) mata anak panahnya" -atau ia mengatakan dengan redaksi: hendaklah ia pegang dengan tangannya- sebab dikhawatirkan kaum muslimin terlukai daripadanya."
Shahih Bukhari 6549: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] Telah menceritakan kepada kami [Syaqiq] mengatakan: [Abdullah] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mencela orang muslim adalah kefasikan, dan memeranginya adalah kekufuran."
Shahih Bukhari 6550: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah mengabarkan kepada kami [Waqid bin Muhammad] dari [ayahnya] dari [Ibnu Umar], bahwasanya ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian sepeninggalku kembali kepada kekafiran, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lainnya".
Shahih Bukhari 6551: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Sirin] dari [Abdurrahman bin Abi Bakrah] dari [Abu Bakrah] dan dari seorang lainnya yang dia lebih utama menurutku daripada Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari Abu bakrah, Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpidato di hadapan sahabat dan bertanya: "Tahukah kalian hari apa ini?" 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu' Jawab mereka. Kata Abu Bakrah: Hingga kami ketika itu menyangka bahwa Nabi menamakannya dengan nama lain. Kemudian Nabi bertutur: "Bukankah sekarang hari nahar (korban)?" Kami menjawab: 'betul Ya Rasulullah!.' Rasulullah bertanya: "Negeri manakah ini, bukankah negeri haram?" 'Benar ya Rasulullah' Jawab kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian, dan kulit kalian adalah haram sebagaimana kehormatan hari kalian ini, dalam bulan kalian ini, dan negeri kalian ini, bukankah telah kusampaikan?" 'Betul' Jawab kami. Nabi melanjutkan: "Ya Allah, saksikanlah, hendaklah yang hadir menyampaikan berita ini kepada yang tidak hadir, berapa banyak orang yang menyampaikan berita kepada orang yang lebih paham." Selanjutnya beliau sampaikan pula sabdanya: "Janganlah kalian menjadi kafir sepeninggalku, sebagian kalian memenggal leher sebagian lainnya." Dan dikala Ibnul khadrami dibakar oleh seorang hamba sahaya Ibnu Qudamah, Abdurrahman mengatakan: 'Tolong kalian lihat Abu bakrah dari tempat yang tinggi! ' lantas mereka mengatakan 'Ini Abu Bakrah melihatmu hai hamba sahaya! ' Abdurrahman berkata: 'ibuku menceritakan kepadaku dari Abu Bakrah, bahwasanya ia mengatakan: 'Kalaulah mereka menemuiku, aku pun tidak akan menohok mereka dengan tongkatku ini.'
Shahih Bukhari 6552: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Isykab] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [ayahnya] dari [Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] radliallahu 'anhuma, ia mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kalian murtad sepeninggalku, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lainnya."
Shahih Bukhari 6553: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ali bin Mudrik] aku mendengar [Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir] dari [kakeknya, Jarir] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku pada haji wada': "suruhlah orang-orang diam, " kemudian beliau bersabda: "Janganlah kalian sepeninggalku menjadi kafir, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lainnya."
Shahih Bukhari 6554: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaidullah] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [ayahnya] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] -lewat jalur periwayatan lain- [Ibrahim] mengatakan, dan telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Kisan] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] menuturkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan terjadi fitnah, ketika itu yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa berusaha menghadapi fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung atau base camp pertahanan, hendaklah ia berlindung diri di tempat itu."
Shahih Bukhari 6555: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman], bahwasanya [Abu Hurairah] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan terjadi fitnah, orang yang duduk pada saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, orang yang berjalan lebih daripada yang berlari, barangsiapa berusaha menghadapi fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung atau base camp pertahanan, hendaklah ia berlindung diri di tempat itu."
Shahih Bukhari 6556: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Abdul Wahhab], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [seseorang yang tidak dia sebutkan namanya] dari [Al Hasan] mengatakan, Aku keluar dengan membawa senjataku di malam-malam terjadi fitnah, maka [Abu Bakrah] menemuiku dengan bertanya: 'mau kemana kamu? ' aku menjawab: 'Aku ingin menolong keponakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam' (maksudnya 'Ali). Abu Bakrah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dua muslim berhadap-hadapan dengan kedua pedangnya, maka keduanya sama-sama masuk neraka." Maka ada yang bertanya: 'kalau yang membunuh sudah maklum, lantas apa dosa yang dibunuh? ' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ia juga berkehendak membunuh saudaranya." [Hammad bin Zaid] berkata: maka hadits ini kusampaikan kepada [Ayyub] dan [Yunus bin Ubaid], dan aku ingin keduanya menceritakan kepadaku (jalur periwayatan) hadits ini, maka keduanya mengatakan: 'Hadits ini diriwayatkan oleh [Al Hasan] dari [Ahnaf bin Qais] dari [Abu Bakrah]. Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Hammad] tentang hal itu. [Mu'ammal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Ayyub], [Yunus bin Ubaid], [Hisyam] dan [Mu'ala bin Zaid] dari [Al Hasan] dari [Ahnaf] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan diriwayatkan oleh [Ma'mar] dari [Ayyub], dan diriwayatkan oleh [Bakkar bin Abdul aziz] dari [ayahnya] dari [Abu Bakrah] dan [Ghundar] mengatakan: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan [Sufyan] tidak memarfu'kannya dari [Manshur].
Shahih Bukhari 6557: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] telah menceritakan kepadaku [Busr bin Ubaidullah Al Khadrami], ia mendengar [Abu Idris alkhaulani], ia mendengar [Khudzaifah Ibnul yaman] mengatakan: Orang-orang bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kebaikan sedang aku bertanya beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu sendiri. Maka aku bertanya 'Hai Rasulullah, dahulu kami dalam kejahiliyahan dan keburukan, lantas Allah membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini ada keburukan lagi? Nabi menjawab 'Tentu'. Saya bertanya 'Apakah sesudah keburukan itu ada kebaikan lagi? 'Tentu' Jawab beliau, dan ketika itu ada kotoran, kekurangan dan perselisihan. Saya bertanya 'Apa yang anda maksud kotoran, kekurangan dan perselisihan itu? Nabi menjawab 'Yaitu sebuah kaum yang menanamkan pedoman bukan dengan pedomanku, engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya. Saya bertanya 'Adakah steelah kebaikan itu ada keburukan? Nabi menjawab 'O iya,,,,, ketika itu ada penyeru-penyeru menuju pintu jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka, mereka akan menghempaskan orang itu ke pintu-pintu itu. Aku bertanya 'Ya Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka! Nabi menjawab: Mereka adalah seperti kulit kita ini, juga berbicara dengan bahasa kita. Saya bertanya 'Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu? Nabi menjawab: Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka! Aku bertanya: kalau tidak ada jamaah muslimin dan imam bagaimana? Nabi menjawab: hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kau gigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu.
Shahih Bukhari 6558: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid] telah menceritakan kepada kami [Haiwa] dan lainnya mengatakan, telah menceritakan kepada kami [Abul Aswad] dan [Al Laits] mengatakan dari [Abul aswad] mengatakan 'Ada sekelompok tentara dibentuk untuk menyerang penduduk Madinah (muslimin) dan namaku diikutsertakan dalam daftar. Selanjutnya aku bertemu ['Ikrimah] dan kuutarakan nasibku, lantas dia melarangku secara serius kemudian mengatakan, [Ibnu Abbas] mengabariku bahwa beberapa orang muslimin ikut serta pasukan musyrik sekedar untuk menambah jumlah pasukan demi melawan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas sebagain mereka terkena anak panah sehingga meninggal, dan sebagian mereka terkena luka senjata sehingga tewas, maka Allah menurunkan ayat sebagai jawaban nasib mereka: Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan Allah dalam keadaan menganiaya diri mereka sendiri, " dan seterusnya sampai akhir ayat QS.Annisa 97.
Shahih Bukhari 6559: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] telah menceritakan kepada kami [Khudzaifah] mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dua Hadits, satunya sudah saya lihat sendiri dan satunya aku sedang menunggu-nunggu, beliau menceritakan kepada kami: "bahwa Amanat mula-mula turun pada relung hati orang-orang, lantas mereka paham terhadap alquran dan paham terhadap sunnah." Khudzaifah menceritakan kepada kami kemarfu'annya, Nabi bersabda: "seseorang tertidur nyenyak kemudian amanat dicerabut dari hatinya, dan masih ada bekasnya seperti bekas yang kecil, kemudian dia tidur lagi dan amanat dicerabut darinya sehingga bekasnya seperti kutu di tangan, sepeti bara yang kau gelindingkan di kakimu sehingga ia memar (beram-beram), maka engkau melihatnya beram-beram (memar) padahal sebenarnya tidak terjadi apa-apa, dan manusia secara beruntun melakukan baiat dan nyaris tak seorang pun menunaikan amanat dengan baik, dan ada berita bahwa di bani fulan ada seseorang yang dapat di percaya, kemudian dikatakan kepada tersebut: 'alangkah cerdasnya dia, alangkah bijaknya dia, alangkah pemberaninya dia, ' padahal tidak ada seberat biji gandum pun iman di dalam hatinya, pernah datang suatu masa kepadaku yang ketika itu aku tak peduli siapa diantara kalian yang aku baiat, kalaulah ia muslim, maka keIslamannya akan mengembalikannya kepadaku, dan kalaulah nasrani, penarik pajaknya akan mengembalikannya kepadaku, namun hari ini aku tidak membaiat selain fulan dan fulan."
Shahih Bukhari 6560: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Hatim] dari [Yazid bin Abi Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] bahwasanya ia menemui Al Hajjaj, maka Al Hajjaj berujar: 'Hai Ibnul akwa', apakah engkau berbalik ke belakang dengan cara pindah ke pelosok pedesaan? ' Ibnul akwa' menjawab: 'tidak, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberiku izin (untuk tinggal) di pelosok pedesaan." Dan dari [Yazid bin Abi Ubaid] mengatakan, tatkala Utsman bin Affan terbunuh, Salamah bin Al Akwa' pergi mengucilkan diri ke Rabdzah dan menikahi wanita disana sampai melahirkan beberapa anak, dan dia terus bermukim di sana sampai beberapa malam sebelum meninggalnya, kemudian tinggal di Madinah.
Shahih Bukhari 6561: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] Telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abdurrahman bin Abdullah bin Abi Sha'Sha'ah] dari [ayahnya] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] radliallahu 'anhu, bahwasanya ia menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "tak lama lagi sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yang ia gembalakan di lereng-lereng gunung dan tempat-tempat hujan turun, ia lari untuk menyelamatkan agamanya dari gelombang fitnah."
Shahih Bukhari 6562: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadhalah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qotadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu mengatakan, para sahabat banyak bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hari naik ke mimbar dan bersabda: "Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, selain kujelaskan kepada kalian, " lantas aku melihat ke kanan-kiri, tak tahunya setiap orang membungkus kepalanya di pakaiannya sambil menangis, muncullah seseorang yang jika berdebat dia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, orang itu berujar: 'Wahai Nabiyullah siapakah ayahku? ' Nabi menjawab: "ayahmu adalah Hudzafah." Kontan Umar bergegas mengucapkan: 'RADHIINA BILLAHI RABBAN WABIL ISLAAMI DIINAN WABI MUHAMMADIN RASUULAN NA'UUDZU BILLAH MIN SUUIL FITANI (Kami ridha Allah sebagai rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah), " Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sama sekali belum pernah kulihat keburukan dan kebaikan seperti hari ini, sebab hari ini surga dan neraka digambarkan kepadaku sehingga aku melihat kedua-duanya dibalik dinding ini." Dan Qatadah selalu menyebutkan hadits ini berkaitan dengan ayat: 'Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bertanya tentang sesuatu yang sekiranya diungkapkan kepada kalian, justru malah menyusahkan kalian (QS. Almaidah: 101). [Abbas An Narsi] mengatakan, Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Qotadah], bahwasanya [Anas] menceritakan kepada mereka: bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam besabda masalah ini dengan redaksi: Setiap orang membungkus kepalanya dalam bajunya sambil menangis, dan ia mengatakan dengan redaksi: 'aaidzan billah min suu'il fitan (aku berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah) atau ia mengatakan: 'a'uudzu billah min sau`atil fitan (Saya berlindung kepada Allah dari keburukan-keburukan fitnah). Sedang [Khalifah] mengatakan kepadaku Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Mu'tamir] dari [ayahnya] dari [Qotadah], bahwasanya [Anas] menceritakan kepada mereka, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits ini dan dia mengatakan dengan redaksi: 'aaidzan billah min syarril fitan (berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah).
Shahih Bukhari 6563: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau berdiri ke samping minbar dan bersabda: "Fitnah muncul disini, fitnah muncul disini, (yaitu) dimana tempat tanduk setan muncul, " atau beliau mengatakan: "tanduk matahari."
Shahih Bukhari 6564: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] radliallahu 'anhuma, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang ketika itu beliau menghadap timur: "Ketahuilah, bahawasanya fitnah muncul dari sini, yaitu tempat tanduk setan muncul."
Shahih Bukhari 6565: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Sa'd] dari [Ibnu 'Aun] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memanjatkan doa: "Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami." Para sahabat berkata: 'ya Rasulullah, dan juga dalam Nejed kami! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca doa: "Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami." Para sahabat berkata: 'Ya Rasulullah, juga dalam Nejed kami! ' dan seingatku, pada kali ketiga, beliau bersabda: "Disanalah muncul keguncangan dan fitnah, dan disanalah tanduk setan muncul."
Shahih Bukhari 6566: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Syahin Al Wasithi] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Bayan] dari [Wabarah bin Abdurrahman] dari [Sa'id bin Jubair] mengatakan: [Abdullah bin 'Umar] menemui kami, kami sangat berharap agar ia menceritakan kepada kami sebuah pembicaraan yang baik. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendahului kami menemuinya dan berujar: "Wahai Abu Abdurrahman, ceritakanlah kepada kami sebuah cerita tentang peperangan dalam fitnah yang telah Allah firmankan: (Dan perangilah mereka hingga tak ada lagi fitnah di muka bumi) (QS. Al Baqarah: 193). Maka Abdullah bin 'Umar bertanya: "Apakah kamu tahu apa fitnah itu, duhai malangnya ibumu kehilangan dirimu, Dahulu Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam memerangi orang-orang musyrik dan siapa saja yang memasuki agama mereka (pindah agama) itulah yang dimaksud fitnah, dan fitnah maksudnya bukanlah peperangan kalian terhadap para raja (penguasa)."
Shahih Bukhari 6567: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh bin Ghiyats] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah menceritakan kepada kami [Syaqiq] Aku mendengar [Khudzaifah] menuturkan: ketika kami duduk-duduk bersama Umar, tiba-tiba ia bertanya: 'Siapa diantara kalian yang menghapal sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang fitnah? ' maka Khudzaifah menjawab: 'Fitnah seseorang di keluarganya, hartanya dan anaknya serta tetangganya bisa terhapus oleh shalat, sedekah, dan amar ma'ruf nahyi mungkar.' Umar berkata: 'Bukan tentang ini yang aku tanyakan kepadamuakan tetapi tentang (fitnah) yang bergelombang seperti gelombang lautan.' Khudzaifah berkata: 'kamu tidak terkena dampaknya dari fitnah itu ya amirul mukminin, sebab antara kamu dan fitnah itu terdapat pintu tertutup.' Umar bertanya: 'Apakah pintunya dipecahkan atau dibuka? ' Khudzaifah menjawab: 'bahkan di pecahkan.' Maka Umar berkata: 'kalau begitu tidak ditutup selama-lamanya.' aku menjawab: 'Betul.' Saya bertanya kepada Khudzaifah: 'Apakah Umar mengetahui pintu itu? ' Khudzaifah menjawab: 'Ya, sebagaimana ia mengetahui bahwa setelah esok ada malam, yang demikian itu karena aku menceritakan Hadits kepadanya dengan tanpa kekeliruan, maka kami khawatir untuk menanyakan kepada Umar siapa pintu sebenarnya.' lalu kami perintahkan kepada Masruq untuk bertanya kepada Khudzaifah: (siapakah pintu itu), Khudzaifah menjawab: 'Umar.'
Shahih Bukhari 6568: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syarik bin Abdullah] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Musa Al Asy'ari] menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hari keluar ke sebuah kebun Madinah untuk suatu keperluannya, dan aku mengikuti di belakang beliau. Tatkala beliau masuk kebun, aku duduk di pintunya dan kukatakan dalam hati: 'Hari ini aku menjadi penjaga pintu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sekalipun beliau tidak memerintahkanku.' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terus pergi dan menuntaskan hajatnya, beliau duduk diatas emper sumur dan menyingkap kedua betisnya dan memasukkan keduanya ke dalam sumur (kolam). Abu Bakar datang dan meminta izin kepada beliau untuk masuk, maka aku berkata: 'kamu tetap di tempatmu sampai aku meminta izin untukmu! ' Abu bakar pun berhenti hingga aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kukatakan: 'ya Nabiyullah, Abu Bakar memintamu izin kepadamu.' Nabi menjawab: "berilah dia izin, dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga!" Abu bakar pun masuk kebun dan datang dari sebelah kanan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia menyingkap kedua betisnya dan masukkannya kedalam sumur (kolam). Kemudian datanglah Umar, maka aku berkata: 'kamu tetap di tempatmu sampai aku meminta izin untukmu! ' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata: "Berilah dia izin, dan berilah kabar gembira dengan surga, " maka dia pun datang dari sebelah kiri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyingkap kedua betisnya kemudian memasukkannya kedalam sumur, maka emperan sumur telah menjadi sesak, sehingga tak ada lagi ruangan sumur yang luang. Kemudian datanglah Utsman, maka aku katakan 'kamu tetap di tempatmu sampai aku meminta izin untukmu! ' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah dia izin, dan berilah kabar gembira dengan surga, dan bersama surga itu terdapat malapetaka yang akan menimpanya." Utsman pun masuk tetapi dia tidak menemukan tempat duduk bersama mereka maka dia pun berputar sehingga datang dari arah depan mereka di mulut sumur (kolam), kemudian dia menyingkap kedua betisnya dan memasukkan kedua kakinya kedalam sumur. Maka aku berkhayal saudaraku, dan aku berdoa kepada Allah agar cepat-cepat datang. Ibnul Musayyab berkata: 'maka aku takwilkan dari peristiwa itu, kuburan mereka akan menyatu disini, sedang kuburan Utsman akan tersendiri.
Shahih Bukhari 6569: Telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman], aku mendengar [Abu Wa`il] berkata: pernah ditanyakan kepada [Usamah]: 'kenapa engkau tidak mengajak bicara orang ini? ' Usamah menjawab: 'Aku telah mengajak biacara orang itu, dan sekarang aku tidak mau membuka pembicaraan yang aku menjadi orang pertama-tama yang membukanya, dan aku tidak akan mengatakan kepada seseorang yang telah menjadi pemimpin terhadap dua orang: 'Engkau lebih baik', setelah aku mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "akan didatangkan seseorang, kemudian dia dilempar ke dalam neraka, lantas disana ia berputar-putar sebagaimana keledai menarik alat penggilingan, maka penghuni neraka mengelilingi orang tersebut dan bertanya: 'Hai fulan, bukankah kamu dahulu pernah memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran? ' Ia menjawab: 'ya, saya dahulu memerintah kebaikan, namun aku tidak mengerjakannya, dan aku melarang kemungkaran, namun justru aku melakkannya.'"
Shahih Bukhari 6570: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Al Haitsam] telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] mengatakan: Dikala berlangsung hari-hari perang jamal, aku telah memperoleh pelajaran dari pesan baginda Nabi, tepatnya ketika Beliau tahu kerajaan Persia mengangkat anak perempuan Kisra sebagai raja, beliau langsung bersabda: "Tak akan baik keadaan sebuah kaum yang mengangkat wanita sebagai pemimpin urusan mereka."
Shahih Bukhari 6571: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin 'Iyyasy] telah menceritakan kepada kami [Abu Hashin] telah menceritakan kepada kami [Abu Maryam Abdullah bin Ziyad Al Asadi] menuturkan: Tatkala Thalhah, Zubair dan 'Aisyah berangkat ke Bashrah, Ali mengutus 'Ammar bin Yasir dan Hasan bin Ali mendatangi Kami di Kufah, lantas keduanya naik minbar. Ketika itu Al Hasan bin Ali diatas minbar di tangga paling atas, sedang Ammar berdiri dibawah Al Hasan, kami berkumpul di sekelilingnya, dan aku mendengar 'Ammar mengatakan: 'Aisyah tengah berangkat ke Bashrah, demi Allah, ia adalah isteri Nabi kalian (shallallahu 'alaihi wa sallam) di dunia dan di akherat, namun Allah Tabaraka wata'ala menguji kalian agar Dia mengetahui, apakah kalian taat kepada-NYA atau kepada Aisyah.'
Shahih Bukhari 6572: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Ghaniyyah] dari [Al Hakam] dari [Abu Wa`il]: ['Ammar] berdiri diatas minbar Kufah, lantas ia menyebut Aisyah dan keberangkatannya, dan ia berkta: 'Ia adalah isteri Nabi kalian (shallallahu 'alaihi wa sallam) di dunia dan akherat, namun ia adalah diantara perkara yang kalian diuji dengannya.'
Shahih Bukhari 6573: Telah menceritakan kepada kami [Badal bin Al Muhabbar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami ['Amru] aku mendengar [Abu Wa`il] mengatakan: [Abu Musa] dan [Abu Mas'ud] menemui ['Ammar] ketika ia diutus Ali ke Kufah untuk mengajak masyarakat Kufah ikut dalam barisannya, lantas keduanya mengatakan kepada Ammar: 'Kami belum pernah melihatmu melakukan sesuatu yang lebih kami benci daripada kesegeraanmu dalam masalah ini semenjak kamu masuk Islam.' 'Ammar lantas menjawab: 'Dan Saya belum pernah melihat kamu berdua melakukan sesuatu yang lebih saya benci daripada keterlambatan kalian mengikuti urusan ini, ' lantas Ammar memberi keduanya masing-masing satu pakaian, kemudian mereka bertiga pergi ke masjid.
Shahih Bukhari 6574: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] dari [Abu Hamzah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq bin Salamah], aku pernah duduk bersama [Abu mas'ud] dan [Abu Musa] dan ['Ammar], Abu Mas'ud berkata: 'Tak ada seorangpun dari sahabatmu yang jika aku berkenan pasti aku berkomentar tentangnya kecuali kamu, dan belum pernah kulihat sesuatu darimu yang lebih tercela bagiku semenjak kamu bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam daripada kesegeraanmu ikut serta masalah ini.' Ammar menjawab: 'Wahai Abu mas'ud, dan aku tidak pernah melihat sesuatu darimu dan juga dari para sahabatmu sesuatu yang lebih tercela bagiku semenjak engkau bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selain keterlambatanmu ikut serta dalam masalah ini.' Lantas Abu mas'ud mengatakan -yang ketika itu ia lapang rezekinya-: 'hai anak kecil, tolong ambilkan dua pakaian untuk kedua orang ini, ' satunya untuk Abu Musa, dan satunya untuk Ammar, lantas ia berujar: 'Berangkatlah kalian berdua untuk melaksanakan shalat jum'at.'
Shahih Bukhari 6575: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman], Telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepada kami [Hamzah bin Abdullah bin Umar], ia mendengar [Ibnu Umar] radliallahu 'anhuma mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Allah menurunkan adzab, maka adzab itu akan mengenai siapa saja yang berada ditengah-tengah mereka, lantas mereka dihisab sesuai amalan mereka."
Shahih Bukhari 6576: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Isra'il Abu Musa] dan aku menemuinya di Kufah, lantas Israil Abu Musa menemui Ibnu Syubrumah dan mengatakan: 'pertemukanlah aku dengan Isa sehingga aku bisa menasehatinya, ' namun seolah-olah Ibnu Syubrumah takut keadanya sehingga tidak dilakukannya. Dia menjelaskan: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan] ia menuturkan: tatkala Al Hasan bin Ali radliallahu 'anhuma berangkat menemui Mu'awiyah dengan pasukannya, 'Amru bin 'Ash berkata kepada mu'awiyah: 'Aku melihat pasukan yang tak akan melarikan diri hingga pasukan musuhnya yang justru terpukul mundur.' Kata Mu'awiyah: 'Lantas siapa nanti yang akan mengurus anak-anak kaum muslimin? ' 'Saya' Jawab Amru bin 'ash. Abdullah bin Amir dan Abdurrahman bin Samurah mengatakan: 'Lebih baik kita menemuinya, dan kita katakan kepadanya: 'Mari kita berdamai, ' Al Hasan berkata: telah kudengar [Abu Bakrah] mengatakan: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah, Al Hasan datang, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anakku ini adalah penghulu, dan mudah-mudahan Allah mendamaikan dua kubu kaum muslimin yang bersengketa melalui dia."
Shahih Bukhari 6577: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] mengatakan, ['Amru] mengatakan, Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Ali], bahwasanya [Harmalah] maula Usamah mengabarkan kepadanya. 'Amru berkata: aku pernah melihat Harmalah mengatakan: Usamah mengutusku menemui Ali, dan dia mengatakan: 'Sesungguhnya Ali pasti akan bertanya kepadamu sekarang, dia berkata: 'Apa yang menyebabkan kawanmu tidak berangkat bersama aku? ' maka katakan kepadanya: 'kalaulah aku dalam mulut singa, niscaya aku ingin bersamamu, namun ini adalah sebuah masalah yang belum pernah kulihat sama sekali sebelumnya.' Ali tidak memberiku perbekalan apa-apa, karenanya aku pun pergi ke Al Hasan dan Al Husain serta Ibnu Ja'far, dan mereka memberi perbekalan-perbekalan diatas kendaraanku.
Shahih Bukhari 6578: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] mengatakan, dikala Penduduk Madinah memecat Yazid bin Mu'awiyah, [Ibnu Umar] mengumpulkan kerabat dan anak-anaknya lantas mengatakan: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap pengkhianat diberi bendera pada hari kiamat, dan saya telah membaiat orang ini untuk berjanji setia kepada Allah dan rasul-NYA, dan saya tidak tahu pengkhianatan lebih besar daripada seseorang yang dibai'at untuk berjanji setia kepada Allah dan rasul-Nya kemudian ia diberi bendera untuk perang, dan aku tidak tahu salah seorang diantara kalian jika melepaskan baiatnya, atau tidak pula ia berbaiat dalam urusan ini, melainkan antara aku dan dia ada batas pemisah."
Shahih Bukhari 6579: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Abu Syihab] dari ['Auf] dari [Abu Minhal] mengatakan, tatkala Ibnu Ziyad dan Marwan di Syam, dan Ibnu Zubair membelot di Makkah, dan Al qurra' membelot di Bashrah, Aku berangkat bersama ayahku ke [Abu Barzah Al Aslami] hingga kami menemuinya di rumahnya sedang duduk di tempat tinggi yang terbuat dari kayu, kami pun duduk bersamanya, ayahku lantas meminta petuah-petuah Hadits seraya mengatakan: 'Wahai Abu Barzah, bukankah telah kau lihat sendiri kemelut yang melanda manusia? ' yang pertama-tama kudengar dari yang diucapkannya ialah: 'Saya semata-mata mengharap pahala disisi Allah, sungguh saya sangat marah kepada orang quraisy, sesungguhnya kalian wahai segenap bangsa arab, dahulu keadaan kalian seperti telah kau kenal sendiri sedemikian hina, minoritas dan sesat, kemudian Allah menyelamatkan kalian dengan Islam dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hingga kalian memperoleh seperti yang kalian lihat sendiri. Dan inilah dunia yang merusak diantara kalian. Dan sesungguhnya yang terjadi di Syam, demi Allah, tidaklah mereka berperang selain karena duniawi, dan mereka yang berada ditengah-tengah kalian, demi Allah mereka juga tidak berperang selain karena duniawi, dan mereka yang berada di Makkah, demi Allah, mereka tidak berperang selain karena duniawi.'
Shahih Bukhari 6580: Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abi Iyas] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Washil Al Ahdab] dari [Abu Wa`il] dari [Khudzaifah bin Yaman] mengatakan: 'kaum munafikin hari ini jauh lebih buruk daripada mereka yang hidup di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab dahulu mereka sembunyi-sembunyi, namun sekarang mereka lakukan secara terang-terangan.'
Shahih Bukhari 6581: Telah menceritakan kepada kami [Khallad] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Habib bin Abi Tsabit] dari [Abu Sya'sya`] dari [Khudzaifah] mengatakan: 'Kemunafikan itu terjadi dimasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, adapun yang terjadi hari ini adalah kekufuran setelah keimanan.'
Shahih Bukhari 6582: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga seseorang melewati kuburan seseorang, lantas mengatakan: 'duhai sekiranya aku menggantikan dia.'"
Shahih Bukhari 6583: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] mengatakan, [Said bin Al Musayyab] mengatakan, telah mengabarkan kepadaku [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari kiamat tidak akan tiba sehingga pantat-pantat wanita daus berjoget pada Dzul khulashah, dan Dzul khulashah ialah thaghut suku Daus yang mereka sembah di masa jahiliyah."
Shahih Bukhari 6584: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah], telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] dari [Tsaur] dari [Abul Ghaits] dari [Abu Hurairah], bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari kiamat tidak akan tiba hingga seseorang dari kabilah Qahthan menggiring manusia dengan tongkatnya."
Shahih Bukhari 6585: Telah menceritakan kepada kami [Abul yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: [Sa'id bin Al Musayyab] mengatakan, telah mengabarkan kepadaku [Abu Hurairah] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari kiamat tidak akan tiba hingga api keluar dari tanah Hejaz yang bisa menyinari tengkuk unta di Bushra."
Shahih Bukhari 6586: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id Al Kindi] telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Khubaib bin Abdurrahman] dari [Kakeknya, Hafsh bin 'Ashim] dari [Abu Hurairah] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak lama lagi Eufrat tersingkap perbendaharaan-perbendaharaan emasnya, maka barangsiapa mendatanginya, jangan ia mengambilnya sedikitpun." Kata [Uqbah]: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisal hadits diatas, hanyasanya dia mengatakan dengan redaksi: "tersingkap gunung emas."
Shahih Bukhari 6587: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Ma'bad] aku mendengar [Haritsah bin Wahb] mengatakan: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersedekahlah kalian, sebab akan Datang kepada manusia suatu zaman yang ketika itu seseorang berjalan membawa sedekahnya namun dia tidak menemukan seseorang yang mau menerima sedekahnya." Kata Musaddad, Haritsah adalah saudara Ubaidullah bin Umar seibu, demikian Abu Abdullah mengatakan.
Shahih Bukhari 6588: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari ['Abdurrahman] dari [Abu Hurairah], bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga dua kelompok besar terjadi pembunuhan besar-besaran padahal ajakan keduanya satu, hingga muncul para pendusta yang kurang lebihnya tiga puluh, kesemuanya mengaku ia utusan Allah, hingga ilmu diangkat, banyak keguncangan, zaman terasa singkat, fitnah muncul dimana-mana, dan banyak alharaj, yaitu pembunuhan, hingga ditengah-tengah kalian harta melimpah ruah dan berlebihan, sehingga pemilik harta mencari-cari orang yang mau menerima sedekahnya, sampai ia menawar-nawarkan sedekahnya, namun orang yang ditawari mengelak seraya mengatakan ' Aku tak butuh sedekahmu', sehingga manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan, sehingga seseorang melewati kuburan seseorang dan mengatakan: 'Aduhai sekiranya aku menggantikannya', hingga matahari terbit dari sebelah barat, padahal jika matahari telah terbit dari sebelah barat dan manusia melihatnya, mereka semua beriman, pada saat itulah sebagaimana ayat: 'Ketika itu tidak bermanfaat lagi bagi seseorang keimanannya, yang ia belum beriman sebelumnya atau belum mengerjakan kebaikan dengan keimanannya." (QS. Al an'am 158), dan hari kiamat terjadi ketika dua orang telah menyerahkan kedua bajunya tetapi keduanya tidak jadi melakukan jual beli, keduanya tidak jadi melipatnya, dan hari kiamat terjadi sedang seseorang telah pulang membawa susu sapinya tetapi tidak jadi ia meminumnya, dan hari kiamat terjadi ketika seseorang memperbaiki kolam (tempat minum) nya tetai dia tak jadi meminumnya, dan hari kiamat terjadi sedang seseorang telah mengangkat suapannya tetapi dia tidak jadi menyantapnya."
Shahih Bukhari 6589: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Qais] mengatakan, [Mughirah bin Syu'bah] mengatakan kepadaku: Tak seorangpun yang lebih banyak bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Dajjal daripadaku, dan beliau bersabda kepadaku: "Dia tidak membahayakanmu', Saya katakan: 'Yang demikian karena orang-orang mengatakan bahwa Dajjal membawa gunung roti dan sungai yang berair.' Nabi bersabda: "Itu semua bagi Allah lebih sepele."
Shahih Bukhari 6590: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar], seingatku dia dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dajjal buta matanya sebelah kanan, seolah-olah matanya buah anggur yang menjorok."
Shahih Bukhari 6591: Telah menceritakan kepada kami [Sa'ad bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah] dari [Anas bin Malik] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dajjal datang hingga singgah di pinggiran Madinah kemudian Madinah guncang tiga kali, sehingga setiap kafir dan munafik menemuinya."
Shahih Bukhari 6592: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [ayahnya] dari [kakeknya] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kemelut al Masih ad dajjal tak akan memasuki Madinah, sebab ketika itu Madinah mempunyai tujuh pintu yang setiap pintu dijaga oleh dua malaikat."
Shahih Bukhari 6593: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Ibrahim] dari [ayahnya] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kemelut al masih ad dajjal tak akan memasuki Madinah, sebab ketika itu Madinah mempunyai tujuh pintu yang setiap pintunya dijaga oleh dua malaikat." Dia berkata: [Ibnu Ishaq] mengatakan dari [Salih bin Ibrahim] dari [ayahnya] mengatakan, aku mendatangi Bashrah lantas [Abu Bakrah] mengatakan kepadaku: aku dengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda sama dengan Hadits ini.
Shahih Bukhari 6594: Telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Abdullah], Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin Abdullah] bahwasanya [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah para sahabat lantas memuji Allah dengan pujian selayaknya bagi-Nya, kemudian beliau menyebut-nyebut dajjal dan mengatakan: "Sungguh saya mengingatkan kalian tentang dajjal, dan tidak ada seorang pun Nabi melainkan telah mengingatkan kaumnya tentang dajjal, dan akan saya jelaskan kepada kalian tentangnya suatu hal yang belum pernah dijelaskan oleh seorang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun kepada kaumnya, sesungguhnya dajjal itu buta sebelah sedang Allah tidak buta sebelah."
Shahih Bukhari 6595: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dari ['Abdullah bin Umar], bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku tidur, aku bermimpi thawaf di ka'bah, tak tahunya ada seseorang yang rambutnya lurus, kepalanya meneteskan atau mengalirkan air. Maka saya bertanya: 'siapakah ini? ' Mereka mengatakan: 'Ini Isa bin maryam'. Kemudian aku menoleh, tak tahunya ada seseorang yang berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya keriting, matanya buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang menjorok. Mereka menjelaskan: 'Sedang ini adalah dajjal, manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qaththan, laki-laki dari bani Khuza'ah.'"
Shahih Bukhari 6596: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Aziz bin Abdullah], telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah], bahwasanya ['Aisyah] radliallahu 'anha mengatakan: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu meminta perlindungan dari fitnah dajjal dalam shalatnya."
Shahih Bukhari 6597: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Syu'bah] dari ['Abdul Malik] dari [Rib'i] dari [Khudzaifah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang dajjal: "Ia membawa air dan api, yang kelihatan api adalah air dingin, dan yang kelihatan air adalah api." Dan [Abu Mas'ud] mengatakan: aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6598: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah dan pendusta, ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedang rabb kalian tidak buta sebelah, tertulis diantara kedua matanya KAFIR." Tentang Hadits ini, juga ada riwayat dari Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6599: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud], bahwasanya [Abu Sa'id] mengatakan, Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepada kami suatu Hadits panjang tentang dajjal, diantara yang beliau ceritakan kepada kami saat itu ialah, beliau bersabda: "dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah, lantas ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat Madinah, kemudian ada seseorang yang mendatanginya yang ia adalah sebaik-baik manusia atau diantara manusia terbaik, dia berkata: 'saya bersaksi bahwa engkau adalah dajjal, yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah ceritakan kepada kami.' Kemudian dajjal mengatakan: 'Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini? ' Mereka menjawab: 'tidak'. Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya, namun orang tersebut tiba-tiba mengatakan: 'Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu! ' Lantas dajjal ingin membunuh orang itu, namun ia tak bisa lagi menguasainya."
Shahih Bukhari 6600: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] dari [Abu Hurairah] menuturkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jalan-jalan Madinah dijaga oleh para malaikat, sehingga kota itu tidak bisa dimasuki wabah tha'un ataupun dajjal."
Shahih Bukhari 6601: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin harun] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Madinah akan didatangi Dajjal, namun ia mendapati para malaikat yang menjaganya sehingga Dajjal tak bisa mendekatinya." kata Anas: "tidak pula penyakit Tha'un insya Allah."
Shahih Bukhari 6602: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] -lewat jalur periwayatan lain-- telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah menceritakan kepadaku [Saudaraku] dari [Sulaiman] dari [Muhammad bin Abu 'Atiq] dari [Ibnu syihab] dari ['Urwah bin Zubair], bahwasanya [Zainab binti Abu Salamah] menceritakan kepadanya dari [Ummi habibah binti Sufyan], dari [Zainab binti Jahsy], Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hari menemuinya dengan gusar seraya mengatakan: "Celaka bangsa arab dari keburukan yang telah dekat, hari ini telah dibuka benteng ya'juj dan Ma'juj seperti ini, " seraya beliau melingkarkan kedua jarinya, telunjuk dan jempol. Zainab binti Jahsy mengatakan, maka aku bertanya: 'Apakah kita akan juga dibinasakan padahal ditengah-tengah kami masih ada orang-orang shalih? ' Nabi menjawab: "Iya, jika kejahatan telah merajalela."
Shahih Bukhari 6603: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ismail] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Benteng ya'juj dan ma'juj dibuka seperti ini." Wuhaib mengilustrasikan jarinya dengan membentuk sembilan puluh.