61. Hal-hal Yang Melunakkan Hati
Shahih Bukhari 5933: Telah menceritakan kepada kami [Al Makki bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] yaitu Ibnu Abu Hind dari [Ayahnya] dari [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang." ['Abbas Al 'Anbari] mengatakan: telah menceritakan kepada kami [Shufwan bin Isa] dari [Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind] dari [Ayahnya] saya mendengar [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas.
Shahih Bukhari 5934: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Ya Allah, tidak ada (hakekat) kehidupan, kecuali kehidupan Akhirat, maka perbaikilah orang-orang Anshar dan Muhajirin."
Shahih Bukhari 5935: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Al Miqdam] telah menceritakan kepada kami [Al Fudlail bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika di (perang) Khandaq, ketika beliau menggali sementara kami mengangkut tanah, lalu beliau melewati kami dan bersabda: "Ya Allah, tidak ada (hakekat) kehidupan, kecuali kehidupan Akhirat, maka ampunilah orang-orang Anshar dan Muhajirin."
Shahih Bukhari 5936: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Ayahnya] dari [Sahl] dia berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tempat cemeti di surga itu lebih baik dari dunia dan seisinya, sungguh berpagi-pagi atau sore hari di jalan Allah itu lebih baik daripada dunia seisinya."
Shahih Bukhari 5937: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahman Abu Al Mundzir At Thufawi] dari [Sulaiman Al A'masy] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Mujahid] dari [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memegang pundakku dan bersabda: 'Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara." Ibnu Umar juga berkata: 'Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.'
Shahih Bukhari 5938: Telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadll] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Mundzir] dari [Rabi' bin Khutsaim] dari [Abdullah] radliallahu 'anhu dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: 'Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini akan mengenainya.'"
Shahih Bukhari 5939: Telah menceritakan kepada kami [Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membuat suatu garis lalu beliau bersabda: "Ini adalah cita-citanya, dan ini adalah ajalnya, ketika seseorang seperti itu (dalam cita-citanya), maka datanglah garis yang lebih dekat (yaitu ajalnya)."
Shahih Bukhari 5940: Telah menceritakan kepadaku [Abdus Salam bin Muthahhar] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ali] dari [Ma'an bin Muhammad Al Ghifari] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Allah telah memberi udzur kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya hingga umur enam puluh tahun." Hadits ini juga diperkuat oleh [Abu Hazim] dan [Ibnu 'Ajlan] dari [Al Maqburi].
Shahih Bukhari 5941: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Abu Shufwan Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hati orang tua masih tetap berjiwa muda dalam dua perkara, yaitu: mencintai dunia dan panjang angan-angan." [Al Laits] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Yunus] dan [Ibnu Wahb] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id] dan [Abu Salamah].
Shahih Bukhari 5942: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam besabda: "Anak Adam akan semakin tumbuh dewasa dan semakin besar pula bersamanya dua perkara, yaitu: cinta harta dan panjang umur." Diriwayatkan pula oleh [Syu'bah] dan [Qatadah].
Shahih Bukhari 5943: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Asad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Mahmud bin Ar Rabi'] dan Mahmud dia ingat ketika menahan (tumpahan air) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Az Zuhri berkata: "Dan dia (Mahmud) pernah menahan air yang ditumpahkan beliau dari ember ketika berada di rumah mereka (kaumnya), dia berkata: saya mendengar ['Itban bin Malik Al Anshari] -dia adalah salah seorang (imam) Bani Salim- dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menemuiku di pagi hari, lalu beliau bersabda: 'Tidak akan pernah merasa cukup pada hari Kiamat kelak, seorang hamba mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' dengan mengharap ridla Allah, melainkan Allah akan mengharamkan neraka atasnya.'"
Shahih Bukhari 5944: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdurrahman] dari ['Amru] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Tidak ada balasan yang sesuai di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman, jika aku mencabut nyawa orang yang dicintainya di dunia, kemudian ia rela dan bersabar kecuali surga.'"
Shahih Bukhari 5945: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Ibrahim bin 'Uqbah] dari [Musa bin 'Uqbah], [Ibnu Syihab] mengatakan: telah menceritakan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] bahwa [Al Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya, bahwa ['Amru bin 'Auf] -sekutu Bani 'Amru bin Lu`ai dan pernah turut perang Badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah ke Bahrain untuk mengambil jizyahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuat perjanjian damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin Al Hadlrami sebagai pemimpin mereka. Lalu Abu 'Ubaidah datang dengan membawa harta dari Bahrain, kaum Anshar pun mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah, lalu mereka shalat shubuh bersama Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam, seusai shalat beliau beranjak pergi, namun mereka menghadang beliau, maka Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam tersenyum saat melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: "Aku kira kalian mendengar bahwa Abu 'Ubaidah datang membawa sesuatu." Mereka menjawab: 'Benar, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Bergembiralah dan berharaplah terhadap sesuatu yang dapat memudahkan kalian, demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu membinasakan kalian seperti halnya mereka binasa.'
Shahih Bukhari 5946: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] dari ['Uqbah bin 'Amir] bahwa suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan menyalatkan terhadap para sahabat yang tewas di perang Uhud, lantas beliau menuju mimbar dan bersabda: "Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh telah melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang justru aku khawatirkan atas kalian adalah kalian bersaing terhadap kekayaan-kekayaan bumi."
Shahih Bukhari 5947: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al khudri] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah sesuatu yang Allah keluarkan untuk kalian dari berkahnya bumi." Beliau ditanya: 'Apa maksud dari berkahnya bumi? ' Beliau menjawab: 'Yaitu perhiasan dunia.' Maka seseorang bertanya kepada beliau: 'Wahai Rasulullah, apakah mungkin kebaikan akan mendatangkan keburukan? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diam beberapa saat, hingga kami mengira (wahyu) diturunkan kepada beliau, kemudian beliau mengusap keningnya lalu bersabda: 'Di manakah orang yang bertanya tadi? ' Laki-laki itu berkata: 'Saya.' Abu Sa'id berkata: 'Kami sempat memujinya ketika dia tiba-tiba muncul.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya kebaikan itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan, sesungguhnya harta dunia ini adalah hijau dan manis, dan setiap sesuatu yang ditumbuhkan musim semi akan mematikan atau membinasakan, kecuali pemakan hijau-hijauan, dia makan sampai lambungnya telah melebar, kemudian menghadap matahari lalu berak, kencing dan kembali dan makan. Dan sesungguhnya harta itu terasa manis, maka barang siapa mendapatkan kekayaan dengan cara yang benar dan meletakkan dengan cara yang benar pula, maka alangkah beruntungnya dia dan barang siapa mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak benar, maka perumpamaannya ibarat orang yang makan dan tidak pernah merasa kenyang.'
Shahih Bukhari 5948: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: saya mendengar [Abu Jamrah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Zahdam bin Mudlarrib] dia berkata: saya mendengar ['Imran bin Hushain] radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang hidup pada masaku (periode sahabat), kemudian orang-orang pada masa berikutnya (Tabi'in), kemudian orang-orang pada masa berikutnya (Tabi'ut tabi'in)." 'Imran berkata: 'Saya tidak tahu apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan 'orang-orang sesudah masa beliau' dua atau tiga kali.' 'Setelah itu akan datang orang-orang yang memberikan kesaksian padahal mereka tidak dimintai kesaksian, mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka bernadzar namun tidak meIaksanakannya dan diantara mereka tampak gemuk.'
Shahih Bukhari 5949: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] dari [Abu Hamzah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abidah] dari ['Abdullah] radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian orang-orang pada masa berikutnya, kemudian orang-orang pada masa berikutnya, kemudian setelah mereka akan datang suatu kaum kesaksian mereka mendahului sumpah mereka, dan sumpah mereka mendahului kesaksian mereka."
Shahih Bukhari 5950: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] dia berkata: saya mendengar [Khabbab] ketika itu dirinya tengah diterapi dengan kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada bagian tubuh yang sakit) di perutnya sebanyak tujuh kali, lalu dia berkata: "Sekiranya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melarang kami untuk mengharapkan kematian, niscaya kami akan mengharapkan kematian. Sesungguhnya para Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah mendahului kami, mereka telah pergi sementara mereka tidak mendapatkan bagian sedikitpun dari kehidupan dunia, dan sekiranya kami mendapatkan bagian dunia, maka kami hanya mendapatkan sepetak tanah."
Shahih Bukhari 5951: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Qais] dia berkata: Saya pernah mengunjungi [Khabbab] ketika dia sedang membangun rumahnya, lalu dia berkata: "Sesungguhnya para sahabat yang telah mendahului kami, mereka telah pergi tanpa mendapatkan bagian sedikitpun dari kehidupan dunia, dan sekiranya kami mendapatkan bagian dunia setelah mereka, maka kami hanya mendapatkan sepetak tanah."
Shahih Bukhari 5952: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Khabbab] radliallahu 'anhu dia berkata: "Kami berhijrah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam..." Lalu perawi menceritakan (sambungan) hadits tersebut."
Shahih Bukhari 5953: Telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Muhammad bin Ibrahim Al Qurasiy] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Mu'adz bin Abdurrahman] bahwa [Humran bin Aban] telah mengabarkan kepadanya, dia berkata: Aku mendatangi [Utsman bin 'Affan] ketika sedang bersuci, dia duduk di atas bangku lalu berwudlu' dengan membaguskan wudlu'nya, kemudian dia berkata: "Saya pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu di tempat ini, beliau membaguskan wudlu'nya lalu beliau bersabda: 'Barangsiapa berwudlu seperti ini kemudian mendatangi masjid dan shalat dua raka'at, lalu duduk, maka akan terampuni dosa-dosanya yang telah lalu.'" Ustman berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: 'Dan janganlah kalian tertipu.'
Shahih Bukhari 5954: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Bayan] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Mirdas Al Aslami] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang shalih akan pergi (wafat) satu demi satu, hingga yang tersisa adalah orang-orang yang kwalitasnya seperti ampas gandum atau kurma, dan Allah tidak memperdulikan mereka." Abu Abdullah mengatakan: 'Hufalah disebut juga dengan hutsalah (ampas atau dedak).'
Shahih Bukhari 5955: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bakr] dari [Abu Hashin] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celakalah budak dinar, budak dirham dan budak pakaian (sutra kasar) serta budak Khamishah (campuran sutera), jika diberi ia akan ridla dan jika tidak diberi maka dia tidak akan ridla."
Shahih Bukhari 5956: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Juraij] dari ['Atha`] dia berkata: saya mendengar [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua bukit, niscaya ia akan mengharapkan untuk mendapatkan bukit yang ketiga, dan tidaklah perut anak Adam itu dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah menerima taubat siapa saja yang bertaubat."
Shahih Bukhari 5957: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Makhlad] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dia berkata: saya mendengar ['Atha`] berkata: saya mendengar [Ibnu Abbas] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya anak Adam memiliki harta kekayaan sebanyak satu bukit, niscaya ia akan mengharapkan satu bukit lagi yang seperti itu, dan tidaklah mata anak Adam itu dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan menerima taubat siapa saja yang bertaubat." Ibnu Abbas mengatakan: 'Aku tidak tahu, apakah perkataan beliau (menafsirkan) dari Al Qur'an ataukah tidak.' Perawi berkata: 'Dan aku mendengar [Ibnu Zubair] mengatakannya ketika dia berada di atas mimbar.'
Shahih Bukhari 5958: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Sulaiman bin Al Ghasil] dari ['Abbas bin Sahl bin Sa'd] dia berkata: saya mendengar [Ibnu Zubair] dalam khutbahnya di atas mimbar ketika di Makkah, katanya: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sekiranya anak Adam diberi satu bukit yang dipenuhi dengan emas, niscaya ia akan menginginkan bukit yang kedua, dan apabila diberi yang kedua, niscaya ia menginginkan bukit yang ketiga, dan tidaklah perut anak Adam dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan menerima taubat siapa saja yang bertaubat.'
Shahih Bukhari 5959: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya anak Adam memiliki sebukit emas, niscaya ia akan mengharapkan dua bukit emas lagi, dan tidaklah mulutnya dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan menerima taubat siapa yang bertaubat." [Abu Walid] mengatakan kepada kami: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] dari [Ubay] dia berkata: 'Kami berpendapat hal ini dari ayat Al Qur'an, hingga turun surat 'Al Haakumut takaatsur.'
Shahih Bukhari 5960: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: saya mendengar [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah] dan [Sa'id bin Musayyab] dari [Hakim bin Hizam] dia berkata: saya meminta sesuatu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memberiku, lalu aku meminta lagi dan beliau pun memberiku, lalu aku memintanya lagi dan beliau pun memberiku, kemudian beliau bersabda: "Harta ini." -Sufyan mengatakan- beliau bersabda kepadaku: 'Wahai Hakim, sesungguhnya harta benda ini kelihatan hijau dan manis, barangsiapa mengambilnya dengan cara yang baik, maka ia akan diberkahi, dan barangsiapa mengambilnya dengan berlebihan, maka ia tidak akan diberkahi, yaitu seperti orang yang makan dan tak pernah kenyang, tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah.'
Shahih Bukhari 5961: Telah menceritakan kepadaku ['Umar bin Hafsh] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim At Taimi] dari [Al Harits bin Suwaid] dia berkata: [Abdullah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah diantara kalian yang harta pewarisnya lebih ia cintai daripada hartanya sendiri?" Mereka menjawab: 'Wahai Rasulullah, tidak ada diantara kami melainkan hartanya lebih ia cintai daripada harta pewarisnya.' Beliau bersabda: 'Hartamu adalah apa yang telah engkau dahulukan sedang harta pewarismu adalah apa yang engkau tangguhkan.'
Shahih Bukhari 5962: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Abdul Aziz bin Rufai'] dari [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar] radliallahu 'anhu dia berkata: "Pada suatu malam, aku pernah keluar rumah, tiba-tiba aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan sendirian tanpa ditemani oleh seorang pun, aku menyangka mungkin beliau ingin berjalan tanpa ditemani oleh orang lain, maka aku pun berjalan di bawah bayangan rembulan, ternyata beliau menoleh dan melihatku, beliau bersabda: 'Siapakah ini? ' Aku menjawab: 'Saya...Abu Dzar. Demi Allah yang menjadikanku sebagai tebusanmu.' Beliau bersabda: 'Wahai Abu Dzar, kemarilah.' Abu Dzar melanjutkan: 'Lalu aku berjalan bersama beliau beberapa saat, lantas beliau bersabda: 'Sungguh orang-orang yang berbanyak-banyak (mengumpulkan harta) akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat, kecuali yang diberikan kebaikan oleh Allah padanya -beliau meniup ke sebelah kanan, kiri, depan dan belakangnya- lalu dia menggunakan (harta tersebut) dengan baik.' Abu Dzar melanjutkan: Lalu aku melanjutkan perjalanan beberapa saat dan bersabda kepadaku: 'Duduklah di sini.' Maka beliau menyuruhku duduk di suatu tempat yang sekitarnya banyak bebatuan, beliau bersabda: 'Duduklah di sini hingga aku kembali kepadamu.' Abu Dzar melanjutkan: 'Setelah itu beliau beranjak pergi menuju Harrah hingga aku tidak melihatnya, tinggallah aku sendirian, dan aku sudah lama menunggu. Setelah itu aku mendengarnya berada di hadapan, dan dia mengatakan: 'Walaupun mencuri dan berzina.' Abu Dzar berkata: 'Ketika beliau kembali, aku sudah tidak sabar lagi hingga aku berkata: 'Wahai Nabiyullah, semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu, siapakah yang mengatakan di samping Harrah ini? Karena aku tidak mendengar seseorang pun yang kembali bersama anda.' Beliau bersabda: 'Itu adalah Jibril 'alaihis salam, ia menampakkan kepadaku di samping Harrah ini, katanya: 'Berilah kabar gembira kepada ummatmu, bahwa barangsiapa meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, maka ia akan masuk surga.' Akupun bertanya: 'Wahai Jibril, walaupun ia mencuri dan berzina.' Jibril menjawab: 'Ya.' Abu Dzar berkata: lalu aku berkata: 'Walaupun ia mencuri dan berzina? ' Nabi menjawab: 'Ya, walaupun dia meminum Khamr.' [An Nadlr] mengatakan: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Habib bin Abu Tsabit] dan [Al A'masy] serta [Abdul Aziz bin Rufai'] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Wahb] dengan hadits ini. Abu Abdullah mengatakan: 'Haditsnya Abu Shalih dari Abu Darda` adalah mursal dan tidak sah, kami hanya ingin mengetahuinya, sedangkan yang shahih adalah hadits Abu Dzar, lalu ditanyakan kepada Abu Abdullah mengenai haditsnya Atha` bin Yasar dari Abu Darda`, dia menjawab: 'Haditsnya juga mursal dan tidak shahih, yang shahih adalah hadits Abu Dzar. Dia juga berkata: 'Ambillah hadits Abu Darda` ini tentang: 'Bila (seseorang) meninggal lalu mengucapkan Laa ilaaha illallah, yaitu ketika hendak menemui ajalnya.'
Shahih Bukhari 5963: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ar Rabi'] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dia berkata: [Abu Dzar] berkata: "Aku pernah jalan-jalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Harrah Madinah (tempat yang banyak bebatuan hitamnya), lalu kami menghadap ke arah gunung Uhud, beliau pun bersabda: "Wahai Abu Dzar!." Jawabku: 'Baik, ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Beliau melanjutkan: 'Aku tidak suka bila emas sebesar gunung Uhud ini menjadi milikku dan bermalam di rumahku hingga tiga malam, kemudian aku mempunyai satu dinar darinya, kecuali satu dinar tersebut akan gunakan untuk membayar hutangku. Atau akan memberikannya kepada hamba-hamba Allah begini, begini dan begini.' -Beliau lantas mendemontrasikan (dengan genggaman tangannya) ke kanan, kiri dan ke belakangnya, lalu beliau berjalan dan bersabda: 'Wahai Abu Dzar, sungguh orang-orang yang berbanyak-banyak (mengumpulkan harta) akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat, kecuali orang yang berkata seperti ini, seperti ini dan seperti ini!" Sambil mempraktekkan ke kanan, kiri dan belakangnya- kecuali hanya sedikit dari mereka yang seperti itu.' Lalu beliau bersabda kepadaku: 'Wahai Abu Dzar, kamu tunggu di sini hingga aku datang.' Setelah itu beliau pergi digelapnya malam hingga hilang dari pandanganku, lalu aku mendengar gemuruh suara, dan aku khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, serentak aku hendak menuju sumber suara tersebut, namun aku segera teringat sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Tunggulah kamu di sini.' Maka aku pun segera diam di tempat hingga beliau datang, lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, tadi aku mendengar suara gemuruh, dan aku sangat takut, lalu aku segera teringat pesan anda, maka aku tetap diam di tempat.' Maka Nabi bersabda: 'Apakah kamu mendengarnya? ' Jawabku: 'Ya.' Beliau bersabda: 'Itu adalah Jibril, ia datang kepadaku dan berkata: 'Siapa saja yang mati dari ummatmu dan tidak menpersekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka ia akan masuk ke surga'." Aku lalu bertanya: 'Walaupun ia berzina dan mencuri? ' Beliau menjawab: 'Walaupun ia berzina dan mencuri.'
Shahih Bukhari 5964: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Syabib] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Yunus]. [Al Laits] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah], [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada disisiku selama tiga hari, dan sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk hutang."
Shahih Bukhari 5965: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] telah menceritakan kepada kami [Abu Hashin] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati."
Shahih Bukhari 5966: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Ayahnya] dari [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] bahwa seorang laki-laki melintasi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada orang yang duduk di dekat beliau: "Apa pendapat kalian dengan laki-laki ini?" Maka seorang yang terpandang menjawab: 'Demi Allah, bahwa dari bangsawan, bila dia meminang, pasti akan diterima, dan bila dimintai bantuan pasti akan dibantu.' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diam. Beberapa saat kemudian, lewatlah seorang laki-laki lain, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya: 'Apa pendapatmu dengan orang ini? ' Dia menjawab: 'Wahai Rasulullah, menurutku: orang ini adalah orang termiskin dari kalangan kaum Muslimin, apabila ia meminang sudah pantas pinangannya untuk ditolak, dan jika dimintai pertolongan dia tidak akan ditolong, dan apabila berkata: maka perkataannya tidak akan didengar.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sungguh orang ini (orang yang terlihat miskin) lebih baik dari dunia dan seisinya daripada orang yang ini (yaitu orang yang kelihatanya bangsawan).'
Shahih Bukhari 5967: Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dia berkata: saya mendengar [Abu Wa`il] dia berkata: "Kami pernah menjenguk [Khabbab], lalu dia berkata: 'Kami berhijrah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengharap ridla Allah Ta'ala, maka Allah pun memberi balasan kepada kami, diantara kami ada yang meninggal dan belum mendapatkan balasan (di dunia) sedikitpun, diantaranya adalah Mush'ab bin Umair yang terbunuh pada perang Uhud, dan hanya meninggalkan kain burdah kasar, jika kami menutup kepalanya, kedua kakinya keluar dari kain (terlihat) dan jika kami menutup kakinya, kepalanya keluar dari kain (terlihat). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh kami untuk menutup kepalanya dengan kain tersebut dan menutup kakinya dengan idzkhir (rumput-rumputan berbau harum: penerj). Juga diantara kami ada yang memliki buah yang sudah masak dan ia memetiknya.'
Shahih Bukhari 5968: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Salm bin Zarir] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja`] dari ['Imran bin Hushain] radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Aku pernah menengok ke surga, ternyata kebanyakan penghuninya adalah orang-orang miskin, dan aku juga menengok ke neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita." Diperkuat juga oleh [Ayyub] dan ['Auf]. [Shakhr] dan [Hammad bin Najih] mengatakan: dari [Abu Raja`] dari [Ibnu Abbas].
Shahih Bukhari 5969: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas khiwan (tempat yang sangat besar) hingga beliau meninggal, dan tidak juga memakan roti yang lunak hingga beliau meninggal."
Shahih Bukhari 5970: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] radliallahu 'anha dia berkata: "Sungguh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah wafat, sementara tidak ada sesuatupun di rumahku yang dapat dimakan oleh makhluk yang bernyawa (manusia atau hewan) kecuali sedikit gandum yang ada pada rak makanan milikku, lalu aku memakannya sebagian hingga beberapa lama, kemudian aku timbang dan akhirnya rusak (habis)."
Shahih Bukhari 5971: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] seperti sepenggal hadits ini: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Dzar] telah menceritakan kepada kami [Mujahid] bahwa [Abu Hurairah] pernah mengatakan: "Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, aku pernah menempelkan lambungku di atas tanah karena rasa lapar, aku juga pernah mengikatkan beberapa batu diperutku karena rasa lapar. Pada suatu hari aku pernah duduk di jalan yang biasa para sahabat lewati, kemudian lewatlah Abu Bakar, lalu aku bertanya kepadanya tentang ayat dari kitabullah, dan aku tidaklah menanyakannya kecuali hanya agar ia menjamuku namun ia tidak melakukannya. Setelah itu lewatlah Umar, kemudian aku bertanya kepadanya tentang suatu ayat di kitabullah, tidaklah aku bertanya kepadanya kecuali hanya agar ia menjamuku namun ia tidak melakukannya. Setelah itu lewatlah Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika melihatku beliau tersenyum dan mengetahui apa yang tergambar dari wajah dan hatiku, beliau lalu bersabda: 'Wahai Abu Hurairah? ' Aku menjawab: 'Aku penuhi panggilanmu wahai wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Ikutlah.' Lalu aku mengikuti beliau, aku lalu minta izin untuk masuk dan beliau mengizinkanku, ternyata aku mendapatkan susu di dalam mangkok, beliau bersabda: 'Dari mana kalian mendapatkan susu ini? ' Orang-orang rumah menjawab: 'Fulan atau fulanah menghadiahkannya kepada anda.' Beliau bersabda: 'Wahai Abu Hurairah! ' Aku menjawab: 'Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Temuilah ahli suffah (para sahabat yang tinggal di pelataran masjid) dan ajaklah mereka kemari.' Abu Hurairah berkata: 'Ahli Suffah adalah para tamu kaum muslimin, mereka tidak tinggal bersama keluarga dan tidak memiliki harta, jika Nabi mendapatkan hasil dari sedekah, maka beliau tidak akan memakannya dan akan mengirimnya kepada ahli suffah, dan apabila beliau diberi hadiyah, maka mereka akan mendapatkan bagian dan kadang beliau mengirim sebagiannya untuk mereka.' Lalu aku berkata: 'Hal itu membuatku sedih, lalu aku berkata (dalam hati): 'Apa perlunya ahli suffah dengan susu tersebut, karena akulah yang berhak daripada mereka, aku berharap dapat minum seteguk susu sekedar bisa bertahan dari sisa waktuku, apabila ada kaum yang datang maka akulah yang menyuguhi mereka, (kataku selanjutnya). Apalah artinya susu yang tersisa jika bukan untuk suatu ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu aku pergi dan mengundang mereka, mereka akhirnya datang dan meminta izin, beliau kemudian mengizinkan, sehingga mereka pun mengambil posisi tempat duduk mereka masing-masing, beliau bersabda: 'Hai Abu Hurairah.' Aku menjawab: 'Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Ambil dan berikanlah kepada mereka.' Akupun mengambil mengkok tersebut dan memberikannya kepada seorang laki-laki, maka laki-laki itu meminumnya hingga kenyang, setelah itu ia mengembalikannya kepadaku, kemudian aku berikan kepada yang lain, dan ia pun minum hingga kenyang kemudian ia mengembalikan mangkok tersebut kepadaku hingga aku kembalikan mangkok itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga mereka semua sudah merasa kenyang. Beliau kemudian mengambil mangkok itu dan menaruhnya di tangan, lalu beliau melihatku sembari tersenyum, beliau bersabda: 'Wahai Abu Hurairah! ' Aku menjawab: 'Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Sekarang tinggal aku dan kamu.' Aku menjawab: 'Benar wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Duduk dan minumlah.' Lalu aku duduk dan meminumnya, beliau bersabda kepadaku: 'Minumlah.' Lalu aku minum lagi dan beliau terus menyuruhku untuk minum, hingga aku berkata: 'Tidak, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku sudah tidak sanggup lagi.' Beliau bersabda: 'Berikan bejana itu.' Aku lalu memberikannya kepada beliau, setelah memuji Allah dan menyebut nama-Nya beliau akhirnya meminum sisanya."
Shahih Bukhari 5972: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Qais] dia berkata: saya mendengar [Sa'd] berkata: "Aku adalah orang Arab yang pertama kali membidikkan panah di jalan Allah, dan kami juga pernah berperang, saat itu kami tak punya makanan kecuali daun hublah (daun dari pohon yang tidak memiliki buah) hingga salah seorang dari kami buang kotoran sebagaimana kotoran kambing. Kemudian Banu Asad memuliakanku dengan Islam. Karena itu, merugilah aku dan usahaku pun sia-sia."
Shahih Bukhari 5973: Telah menceritakan kepada kami [Utsman] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] dia berkata: "Semenjak tiba di Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang dari makanan gandum hingga tiga malam berturut-turut sampai beliau meninggal."
Shahih Bukhari 5974: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami Ishaq yaitu Al Azraq dari [Mis'ar bin Kidam] dari [Hilal Al Wazzan] dari ['Urwah] dari [Aisyah] radliallahu 'anha dia berkata: "Keluarga Muhammad tidak pernah makan hingga dua kali dalam sehari melainkan salah satunya dengan makan kurma."
Shahih Bukhari 5975: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Abu Raja`] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr] dari [Hisyam] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Aisyah] dia berkata: "Alas tidur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbuat dari kulit yang dalamnya terisi serabut."
Shahih Bukhari 5976: Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dia berkata: kami pernah menemui [Anas bin Malik] sementara pembuat rotinya berdiri. Ia lalu berkata: "Makanlah. Sungguh aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat roti empuk hingga bertemu dengan Allah. Dan beliau tidak pernah merasakan kambing panggang sama sekali."
Shahih Bukhari 5977: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Aisyah] radliallahu 'anha dia berkata: "Pernah selama sebulan tidak ada nyala api dalam rumah kami, yang ada hanyalah kurma dan air, kecuali bila kami diberi (di kirimi) daging."
Shahih Bukhari 5978: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah Al Uwaisi] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Hazim] dari [Ayahnya] dari [Yazid bin Ruman] dari ['Urwah] dari [Aisyah] bahwa dia berkata: "Wahai Urwah keponakanku, dulu kami pernah melihat hilal hingga tiga kali hilal selama dua bulan, sementara di rumah-rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak ada yang menyalakan api. Lalu aku bertanya: 'Wahai bibi, apa yang menghidupi kalian? ' Aisyah menjawab: 'Al Aswadaan, ' yaitu: kurma dan air. Hanya saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki tetangga-tetangga dari Anshar, mereka memiliki kambing-kambing perahan. Mereka mengirimkan sebagian susunya untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau memberi kami minum dengan susu itu.
Shahih Bukhari 5979: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Ayahnya] dari ['Umarah] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya Allah, jadikanlah rizki atas keluarga Muhammad sekedarnya."
Shahih Bukhari 5980: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami [Ayahku] dari [Syu'bah] dari [Asy'ats] dia berkata: saya mendengar [ayahku], dia berkata: saya mendengar [Masruq] berkata: saya bertanya kepada [Aisyah] radliallahu 'anha: "Amalan apakah yang paling dicintai oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab: 'Yaitu amalan yang dikerjakan secara terus menerus.' Masruq berkata: 'Tanyaku lagi: 'Lalu kapankah beliau biasa bangun (pagi)? ' Dia menjawab: 'Beliau bangun (pagi) apabila mendengar ayam berkokok.'
Shahih Bukhari 5981: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] bahwa dia berkata: "Amalan yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah yang dikerjakan secara terus menerus oleh pelakunya."
Shahih Bukhari 5982: Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Salah seorang dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, " maka para sahabat bertanya: 'Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan imbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan (lakukanlah) sedikit waktu (untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka kalian akan sampai."
Shahih Bukhari 5983: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beramallah sesuai dengan sunnah dan berlaku imbanglah, dan ketahuilah bahwa salah seorang tidak akan masuk surga karena amalannya, sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus walaupun sedikit."
Shahih Bukhari 5984: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Ar'arah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Aisyah] radliallahu 'anha bahwa dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya: "Amalan apakah yang paling dicintai Allah?" Dia menjawab: 'Yang dikerjakan terus menerus walaupun sedikit, lalu beliau bersabda: 'Beramallah sesuai dengan kemampuan kalian.'
Shahih Bukhari 5985: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dia berkata: aku pernah bertanya kepada Ummul Mukminin [Aisyah], tanyaku: "Wahai Ummul Mukminin, bagaimanakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beramal? Apakah beliau pernah mengkhususkan hari?" Aisyah menjawab: 'Tidak, bahwa beliau selalu mengerjakan amalan secara berkesinambungan, lalu siapakah diantara kalian yang dapat menyamai amalan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? '
Shahih Bukhari 5986: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Az Zabriqan] telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Uqbah] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Beramalah sesuai sunnah (istiqamah) dan berlaku imbanglah, dan berilah kabar gembira, sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga karena amalannya." Para sahabat bertanya: 'Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau bersabda: 'Begitu juga denganku, kecuali bila Allah meliputi melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepadaku.' Perawi berkata: aku kira dari [Abu An Nadlr] dari [Abu Salamah] dari [Aisyah]. ['Affan] mengatakan: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Musa bin 'Uqbah] dia berkata: saya mendengar [Abu Salamah] dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan redaksi "saddidu (beristiqamahlah dalam beramal) wa absyiruu (dan berilah kabar gembira)." Mujahid mengatakan mengenai firman Allah "Qaulan sadida" yaitu berkataan yang benar."
Shahih Bukhari 5987: Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Al Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fulaih] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Hilal bin Ali] bahwa aku mendengar [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami shalat, kemudian menuju mimbar dan memberi isyarat dengan tangannya ke arah kiblat masjid lalu bersabda: "Sungguh telah diperlihatkan kepadaku sekarang ini surga dan neraka tergambar jelas pada dinding ini sejak saya shalat bersama kalian. Saya tidak pernah melihat kebaikan dan kejelekan seperti hari ini, Saya tidak pernah melihat kebaikan dan kejelekan seperti hari ini."
Shahih Bukhari 5988: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdurrahman] dari ['Amru bin Abu 'Amru] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu dia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian, maka dipeganglah di sisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkannya satu bagian untuk seluruh makhluk-Nya, sekiranya orang-orang kafir mengetahui setiap rahmat (kasih sayang) yang ada di sisi Allah, niscaya mereka tidak akan berputus asa untuk memperoleh surga, dan sekiranya orang-orang mukmin mengetahui setiap siksa yang ada di sisi Allah, maka ia tidak akan merasa aman dari neraka."
Shahih Bukhari 5989: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Atha` bin Yazid Al Laitsi] bahwa [Abu Sa'id Al Khudri] telah mengabarkan kepada mereka bahwa beberapa kaum Anshar meminta (sedekah) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidaklah salah seorang dari mereka meminta melainkan beliau akan memberinya, hingga habislah apa yang ada pada beliau. Ketika apa yang ada pada beliau telah habis (diinfaqkan), beliau bersabda kepada mereka: "Jika kami memiliki kebaikan, maka kami tidak akan menyimpannya dari kalian semua, namun barangsiapa merasa cukup maka Allah akan mencukupkan baginya, barangsiapa berusaha sabar maka Allah akan menjadikannya sabar dan barangsiapa merasa (berusaha) kaya maka Allah akan mengayakannya. Dan sungguh, tidaklah kalian diberi sesuatu yang lebik baik dan lebih lapang dari kesabaran."
Shahih Bukhari 5990: Telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin 'Ilaqah] dia berkata: saya mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat hingga kaki beliau bengkak, lalu dia katakan kepada beliau, namun beliau menjawab: "Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur."
Shahih Bukhari 5991: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], dia berkata: saya mendengar [Hushain bin Abdurrahman] dia berkata: saya berdiri di samping [Sa'id bin Jubair] lalu dia berkata: dari [Ibnu Abbas] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ada tujuh puluh ribu orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab, yaitu yang tidak meminta diruqyah (pengobatan dengan jampi-jampi, atau mantera), tidak berfirasat sial karena melihat burung dan hanya bertawakkal kepada Tuhan mereka.
Shahih Bukhari 5992: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami tidak hanya satu orang, diantaranya adalah [Mughirah] dan fulan dan satu orang lagi, dari [Asy Sya'bi] dari [Warrad] sekretaris Mughirah bin Syu'bah, bahwa Mu'awiyah berkirim surat kepada Mughirah "Tulislah untukku hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Warrad berkata: Lantas Mughirah menjawab suratnya: "Sesungguhnya aku pernah mendengar beliau salalu mengucapkan do'a sehabis shalat yaitu: LAA-ILAAHA ILLALLAAH, WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR, (Tiada sesembahan yang hak selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia maha berkuasa atas segala sesuatu)." Beliau mengucapkannya hingga tiga kali. Dan beliau juga melarang desas desus (ghosip), banyak bertanya dan menghambur-hamburkan harta, beliau juga melarang mendurhakai ibu, menghalangi orang lain memperoleh kemanfaatan dan mengubur hidup-hidup anak perempuan serta." Dan dari [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Malik bin Umair], dia berkata: saya mendengar [Warrad] menceritakan hadits ini dari [Al Mughirah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 5993: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ali] dia mendengar [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin baginya surga."
Shahih Bukhari 5994: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata baik atau diam, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriaman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya."
Shahih Bukhari 5995: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Syuraih Al Khuza'i] dia berkata: "Aku telah mendengar dengan kedua telingaku dan meresap dalam hatiku ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bertamu itu tiga hari dengan menjamunya, " beliau di tanya: 'Apa yang di maksud dengan menjamunya?" beliau menjawab: "yaitu pada siang dan malam harinya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya berkata baik atau diam."
Shahih Bukhari 5996: Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Hamzah] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Hazim] dari [Yazid] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah bin 'Ubaidullah At Taimi] dari [Abu Hurairah] dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur."
Shahih Bukhari 5997: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Munir] dia mendengar [Abu An Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abdullah yaitu Ibnu Dinar] dari [Ayahnya] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sungguh seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang diridlai Allah, suatu kalimat yang ia tidak mempedulikannya, namun dengannya Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh, seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang ia tidak meperdulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam neraka."
Shahih Bukhari 5998: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Khubaib bin Abdurrahman] dari [Hafsh bin 'Ashim] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah (salah satunya) adalah seseorang yang berdzikir kepada Allah hingga meneteskan air matanya."
Shahih Bukhari 5999: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Rib'i] dari [Hudzaifah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sebelum kalian ada seseorang yang berburuk sangka dengan amalannya, lalu dia berkata kepada keluarganya: 'Apabila aku mati, ambillah jasadku, lalu sebarkan (abu) ku di laut pada saat hari sangat panas. Saat ia mati keluarganya melaksanakan pesan itu. Lalu Allah menyatukannya dan berfirman padanya: Apa yang membuatmu melakukan hal itu? Orang itu menjawab: Aku tidak melakukan hal itu kecuali karena takut kepada-Mu. Maka Allah mengampuninya."
Shahih Bukhari 6000: Telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] saya mendengar [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari ['Uqbah bin Abdul Ghafir] dari [Abu Sa'id Al Khudri] radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau menceritakan seseorang di zaman dahulu atau orang sebelum kalian, Allah mengaruniai kepadanya harta dan anak -maksudnya Allah memberinya-. Menjelang wafat, ia berkata kepada anak-anaknya: "Hai anak-anakku, bagaimana keadaanku selaku ayah bagi kalian? Anak-anaknya menjawab: 'Engkau adalah sebaik-baik ayah.' Beliau melanjutkan: 'Orang tadi merasa dirinya bukan orang baik di sisi Allah (orang shalih), -Qatadah menafsirkan: 'Bahwa dia menyangka belum memiliki amalan- hingga dirinya berprasangka jika Allah menakdirkan, pasti Dia menyiksanya. (Kata orang tadi): 'Lihatlah, kalau aku mati, maka bakarlah aku, jika diriku telah menjadi arang, tumbuklah aku -atau berkata- haluskanlah aku. Jika angin berhembus kencang, maka taburkanlah abuku dalam angin itu.' Maka sang ayah mengambil janji teguh anak-anaknya, akhirnya mereka melakukan yang diwasiatkan oleh ayahnya, lalu Allah berfirman: '(Jadilah engkau) ' tiba-tiba orang itu berdiri tegap. Allah bertanya: '(Hai hamba-Ku, apa yang mendorongmu berbuat seperti itu? Hamba itu menjawab: 'Karena aku merasa takut terhadap-Mu.' Dan segala perbuatan yang membinasakan dirinya Allah merahmatinya (karena rasa takutnya kepada Allah).' Lalu aku ceritakan kepada [Abu Utsman] dia berkata: saya mendengar [Salman] namun dia sedikit menambahkan: 'Lalu taburkanlah (abuku) di lautan atau sebagaimana yang ia ceritakan.' [Mu'adz] mengatakan: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] saya mendengar ['Uqbah] saya mendengar [Abu Sa'id Al khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6001: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ala] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [Abu Buraid] dari [Abu Musa] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaanku dan perumpamaan risalah yang kubawa bagaikan seseorang yang mendatangi suatu kaum, lantas orang itu memberi peringatan: 'Awas, awas, telah kulihat sebuah pasukan dengan kedua mataku, dan aku adalah pemberi peringatan orang yang telanjang, selamatkanlah kalian-selamatkanlah kalian, ' sebagian diantara kalian menaatinya dan cepat-cepat meneruskan perjalanannya sehingga selamat, sebaliknya sebagian kalian mendustakannya sehingga pasukan menyerangnya secara mendadak di pagi buta dan menyandera mereka."
Shahih Bukhari 6002: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah memberitakan kepada kami [Syu'aib] telah memberitakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Abdurrahman] bahwasanya ia menceritakan kepadanya, ia mendengar [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan diriku dan perumpaman manusia yang kuda'wahi adalah bagaikan seseorang yang menyalakan api (lampu), dikala api itu menyinari sekelilingnya, menjadikan serangga-serangga dan hewan menuju api itu, kemudian orang tersebut menarik serangga-serangga tetapi mereka menuju kepadanya dan terjerumuskan dalam api, maka akulah yang menarik ikat pinggang kalian dari api, ketika mereka terjerumus didalamnya."
Shahih Bukhari 6003: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari [Amir] mengatakan, aku mendengar [Abdullah bin Amru] mengatakan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Muslim yang sempurna adalah yang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah larang."
Shahih Bukhari 6004: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Musayyab], bahwasnya [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."
Shahih Bukhari 6005: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Musa bin Anas] dari Anas radliallahu 'anhu menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."
Shahih Bukhari 6006: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu)."
Shahih Bukhari 6007: Telah menceritakan kepadaku [Musa bin Mas'ud] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Abu Wail] dari [Abdullah] radliallahu 'anhu menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, neraka juga seperti itu."
Shahih Bukhari 6008: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Almutsanna] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "bait syair yang paling benar adalah ucapan sang penyair: 'Ketahuilah bahwa selain Allah adalah bathil.'"
Shahih Bukhari 6009: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian melihat orang yang dilebihkan harta dan fisiknya, maka hendaknya dia melihat orang yang ada dibawahnya."
Shahih Bukhari 6010: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Abdul warits] telah menceritakan kepada kami [ja'd bin Dinar Abu Utsman] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja' Al 'Utharidi] dari [Ibnu Abbas] radhilayyahu'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang beliau riwayatkan dari rabbnya (hadis qudsi) Azza wa jalla berfirman, yang beliau sabdakan: "Allah menulis kebaikan dan kejahatan, " selanjutnya beliau jelaskan: "siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, bahkan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan lipatganda yang tidak terbatas, sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja."
Shahih Bukhari 6011: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid] telah menceritakan kepada kami [Mahdi] dari [Ghailan] dari [Anas] radhilayyahu'anhu mengatakan: "Sungguh kalian mengerjakan beberapa amalan yang menurut kalian lebih remeh temeh daripada seutas rambut, padahal kami dahulu semasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menganggapnya diantara dosa-dosa besar." Kata Abdurrahman dengan redaksi: 'Diantara dosa yang membinasakan.'
Shahih Bukhari 6012: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ayyats Al Hani Al Himsh] telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'd As Sa'idi] mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengarahkan pandangannya kepada seseorang yang memerangi kaum musyrikin dan ia merupakan salah seorang prajurit muslimin yang gagah berani, namun anehnya beliau malah berujar: "Siapa yang ingin melihat seorang penduduk neraka, silahkan lihat orang ini." Kontan seseorang menguntitnya, dan terus ia kuntit hingga prajurit tadi terluka dan ingin disegerakan kematiannya. Serta merta ia ambil ujung pedangnya dan ia letakkan di dadanya, lantas ia hunjamkan hingga menembus diantara kedua lengannya. Selanjutnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sebaliknya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga, sungguh amalan itu dihitung dengan penutupannya."
Shahih Bukhari 6013: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Atho' bin yazid], bahwasanya [Abu Sa'id] menceritakan kepadanya, dia menuturkan: ada yang bertanya: 'wahai Rasulullah, ' -sedang [Muhammad bin Yusuf] mengatakan: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari ['Atho' bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] mengatakan-, seorang arab badui mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: 'Wahai Rasulullah, siapa manusia terbaik? ' Nabi menjawab: "Seseorang yang berjihad dengan nyawa dan hartanya, dan seseorang yang mengucilkan diri di sebuah puncak perbukitan untuk konsentrasi beribadah kepada tuhannya dan meninggalkan manusia dari kejahatannya." Hadist ini diperkuat oleh [Az Zubaidi] dan [Sulaiman bin Katsir] dan [Nu'man] dari [Az Zuhri], dan mengatakan, [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Atho'] atau [Ubaidullah] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan [Yunus], [Ibnu Musafir], dan [Yahya bin Sa'id] mengatakan dari [Ibnu Syihab] dari [Atho'] dari [beberapa sahabat] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6014: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Al Majisyun] dari [Abdurrahman bin Abi Sha'sha'ah] dari [ayahnya] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] bahwasanya ia mendengarnya mengatakan, kudengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan datang suatu Zaman bagi manusia, yang ketika itu sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yang ia gembalakan di puncak-puncak gunung dan tempat-tempat turunnya hujan, ia lari menyelamatkan agamanya dari fitnah (krisis agama)."
Shahih Bukhari 6015: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Hilal bin Ali] dari ['Atho' bin yasar] dari [Abu Hurairah] radhilayyahu'anhu mengatakan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya: 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu."
Shahih Bukhari 6016: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahab] telah menceritakan kepada kami [Khudzaifah] mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dua kejadian, satunya betul-betul telah kulihat, dan satunya masih kutunggu-kutunggu, beliau menceritakan kepada kami: "Diawal mula amanat diturunkan dalam relung hati para hamba, kemudian mereka tahu alquran dan tahu sunnah, " Dan beliau menceritakan kepada kami tentang diangkatnya amanah, beliau bersabda: "seseorang tidur nyenyak dan amanat dicerabut dari hatinya sehingga bekasnya bagaikan bekas perjalanan, lantas ia tidur nyenyak dan amanat dicerabut kembali dan bekasnya bagaikan kutu di tangan, seperti bara api yang digelindingkan di kakimu sehingga nampak memar (beram-beram) dan kau lihat nampak memar (beram-beram) padahal sebenarnya tidak mengapa, kontan manusia berbondong-bondong berbaiat, dan nyaris tak seorangpun menunaikan amanat. Selanjutnya ada berita: 'Di Bani Fulan bin Fulan ada laki-laki terpercaya'. Dan di katakan kepada Laki-laki tadi: 'Alangkah bijaknya dia, alangkah cerdasnya dia, alangkah pemberaninya dia, ' padahal sama sekali tak ada setitik iman pun dalam hatinya." Telah berlalu suatu masa bagiku yang aku tidak peduli siapa diantara kalian yang berbaiat, sebab jikalau ia muslim, kemuslimannya menuntunnya kepadaku, dan jikalau ia nashrani, pemungut pajaknya akan menuntunnya kepadaku, adapun hari ini, aku tidak membai'at selain si 'fulan' dan fulan.'
Shahih Bukhari 6017: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] mengatakan, telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah], bahwasanya [Abdullah bin Umar] radhilayyahu'anhuma menuturkan, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Manusia itu bagaikan seratus unta, nyaris tak kau temukan satupun untuk dijadikan kendaraan."
Shahih Bukhari 6018: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Kuhail]. lewat jalur periwayatan lain, telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah] mengatakan: aku mendengar [Jundab] menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, -dan aku tak mendengar seorang pun (selainnya) mengatakan dengan redaksi 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, maka aku dekati dia, dan kudengar dia menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: - "Barangsiapa yang beramal karena sum'ah, Allah akan menjadikannya dikenal sum'ah, sebaliknya barangsiapa yang beramal karena riya', Allah akan menjadikannya dikenal riya."
Shahih Bukhari 6019: Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] dari [Mu'adz bin Jabal] radhilayyahu'anhu mengatakan, ketika aku dibonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidak ada penghalang antara diriku dan dia selain pelepah kayu yang diletakkan dipunggung unta, beliau berseru: "Hai Mu'adz!" 'Baik, dan aku penuhi panggilanmu Ya Rasulullah, ' Jawabku. Lantas beliau lanjutkan perjalanan beberapa saat dan berujar: "Hai Mu'adz!" 'Baik, dan aku penuhi panggilanmu hai Rasulullah, ' Jawabku. Beliau bertanya: "Apa hak Allah atas hamba-Nya?" Aku menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu'. Beliau bersabda: "Hak Allah atas hamba-Nya adalah agar mereka beribadah kepada-Nya semurni-murninya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun." Kemudian beliau meneruskan perjalanan dan berseru: "hai Mu'adz, ' 'Baik, dan aku penuhi panggilanmu hai Rasulullah, ' Jawabku. Tanya beliau: "Apa hak hamba atas Allah?" Kujawab: 'Allah dan rasul-Nya lah yang lebih tahu'. Beliau menjelaskan: "Hak hamba atas Allah adalah agar Dia tidak menyiksa mereka."
Shahih Bukhari 6020: Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Ismail] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] radhilayyahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai seekor unta. menurut jalur lain dia menuturkan: dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Al Fazari] dan [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Humaid ath Thawil] dari [Anas] mengatakan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai unta yang diberi nama 'Adlba'. Unta itu tak pernah terkalahkan (jika pacuan). Selanjutnya ada seorang arab badui diatas unta mudanya dan berhasil mengalahkan unta itu. Hal ini menjadikan kaum muslimin merasa terpukul dan mereka berujar: "Unta 'Adlba' terlampaui." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh merupakan hak bagi Allah untuk tidak meninggikan sesuatu di dunia ini, melainkan akan direndahkannya."
Shahih Bukhari 6021: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Utsman bin Karamah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] telah menceritakan kepadaku [Syarik bin Abdullah bin Abi Namir] dari ['Atho`] dari [Abu Hurairah] menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah berfirman: Siapa yang memusuhi wali-KU, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya."
Shahih Bukhari 6022: Telah menceritakan kepada kami [Said bin Abi maryam] telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Sahal] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diutus sedang jarak antara aku dan kiamat seperti ini, " sambil beliau mendemontrasikan dengan kedua jarinya, yang beliau julurkan.
Shahih Bukhari 6023: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Muhammad Alju'fi] telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dan [Abu Thayyah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diutus dan jarak antara aku dan kiamat bagai dua ini."
Shahih Bukhari 6024: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bakar] dari [Abu Hashin] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diutus dan jarak antara aku dan kiamat bagai dua ini, " maksud beliau kedua jarinya. Hadits ini diperkuat oleh [Israil] dari [Abu Hashin].
Shahih Bukhari 6025: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] radhilayyahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari kiamat tak akan terjadi hingga matahari terbit dari bagian barat, jika telah terbit, semua manusia beriman, namun ketika itu (seperti kutipan firman Allah) 'Sudah tak lagi bermanfaat bagi seseorang keimanannya yang sebelumnya tidak beriman atau melakukan kebajikan dengan keimanannya', (QS. Al an'am 165) dan hari kiamat terjadi ketika dua orang telah menyerahkan pakaiannya sehingga keduanya tidak lagi melakukan jual beli dan melipatnya, dan hari kiamat terjadi ketika seseorang telah mengambil susu perahannya dan ia tak jadi menyantapnya, dan hari kiamat terjadi ketika seseorang menuju telaganya dan ia tidak jadi meminumnya, dan hari kiamat terjadi ketika seseorang diantara kalian telah mengangkat suapannya ke mulutnya dan ia tidak jadi menyantapnya."
Shahih Bukhari 6026: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] dari [Ubadah bin Shamit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: "Barangsiapa Mencintai perjumpaan dengan Allah, Allah juga mencintai perjumpaan dengannya, sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan dengan Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya." Kontan 'Aisyah atau sebagian isteri beliau berkomentar 'kami juga cemas terhadap kematian! ' Nabi lantas bersabda: "Bukan begitu maksudnya, namun maksud yang benar, seorang mukmin jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar gembira dengan keridhaan Allah dan karamah-Nya, sehingga tak ada sesuatu apapun yang lebih ia cintai daripada apa yang dihadapannya, sehingga ia mencintai berjumpa Allah, dan Allah pun mencintai berjumpa kepadanya. Sebaliknya orang kafir jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar buruk dengan siksa Allah dan hukuman-Nya, sehingga tidak ada yang lebih ia cemaskan daripada apa yang di hadapannya, ia membenci berjumpa Allah, sehingga Allah pun membenci berjumpa dengannya." [Abu Daud] dan [Amru] meringkasnya dari [Syu'bah] dan [Said] mengatakan dari [Qatadah] dari [Zurarah] dari [Sa'd] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6027: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al 'Ala'] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "barangsiapa yang mencintai berjumpa Allah, Allah mencintai berjumpa kepadanya, sebaliknya siapa yang membenci berjumpa dengan Allah, Allah pun membenci berjumpa dengannya.
Shahih Bukhari 6028: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah memberitakan kepadaku [Sa'id bin Musayyab] dan ['Urwah bin Zubair] di kalangan pemuka ahlul 'ilmi, bahwasanya ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda ketika beliau sehat: "Tak seorang Nabi pun diwafatkan selain diperlihatkan tempat tinggalnya di surga, kemudian ia disuruh memilih (untuk tetap hidup di dunia atau wafat)." Tatkala beliau sakit dan kepalanya berada di pahaku, beliau pingsan beberapa saat, kemudian sadar dan membelalakkan pandangannya keatap, kemudian berujar: "Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasih yang tertinggi." Aku berkata dalam hati: Ini berarti beliau tidak lagi memilih untuk tetap bersama kami, dan Aisyah paham bahwa itu adalah ucapan yang beliau perdengarkan kepada kami. Lanjut Aisyah, itulah akhir ucapan yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam katakan, yaitu: "Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku yang tertinggi."
Shahih Bukhari 6029: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Ubaid bin maimun], telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Umar bin Sa'id] mengatakan, telah meberitakan kepadaku [Ibnu Abi Mulaikah] bahwasanya [Amru bin Dzakwan] pembantu 'Aisyah memberitakan kepadanya bahwa 'Aisyah radliyallahu'anha mengatakan: Di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ada kantong kulit atau bejana berisi air -Umar ragu kepastiannya-, lantas beliau masukkan kedua tangannya dalam air dan beliau usap wajahnya dengan keduanya dan beliau ucapkan: "Laa-ilaaha-illallah, sungguh kematian di iringi sekarat, sungguh kematian di iringi sekarat." kemudian beliau julurkan tangannya dan berseru: "Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku yang tertinggi." hingga akhirnya beliau wafat dan tangannya dalam keadaan miring. Abu Ubaidullah mengatakan dengan redaksi 'bejana kayu dan kantung air dari kulit.'
Shahih Bukhari 6030: Telah menceritakan kepadaku [Shadaqah], telah memberitakan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam] dari [Ayahnya] dari ['Aisyah] mengatakan, ada beberapa laki-laki arab badui yang keras perangainya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka bertanya kepada beliau kapan kematian terjadi? Kontan beliau melihat yang paling muda diantara mereka sembari mengatakan: "Jika anak ini hidup, niscaya belum ia lanjut usia, hingga telah kalian temui kematian kalian."
Shahih Bukhari 6031: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Muhammad bin Amru bin Halhalah] dari [Ma'bad bin Ka'b bin malik] dari [Abu Qatadah bin Rib'i Al Anshari], ia menceritakan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dilewati jenazah, kemudian beliau bersabda: "Telah tiba gilirannya seorang mendapat kenyamanan atau yang lain menjadi nyaman". Para sahabat bertanya: 'Wahai Rasulullah, apa maksud anda ada orang mendapat kenyamanan atau yang lain menjadi nyaman? ' Jawab Nabi: "seorang hamba yang mukmin akan memperoleh kenyamanan dari kelelahan dunia dan kesulitan-kesulitannya menuju rahmat Allah, sebaliknya hamba yang jahat, manusia, negara, pepohonan atau hewan menjadi nyaman karena kematiannya."
Shahih Bukhari 6032: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Abdurabbih bin Sa'id] dari [Muhammad bin Amru bin Halhalah], telah menceritakan kepadaku [Ibnu Ka'b] dari [Abu Qatadah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: "telah tiba giliran seseorang memperoleh kenyamanan atau yang lain menjadi nyaman. Seorang mukmin, dialah yang memperoleh kenyamanan itu."
Shahih Bukhari 6033: Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Bakar bin Amru bin Hazm] ia mendengar [Anas bin Malik] menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya."
Shahih Bukhari 6034: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] radliallahu 'anhuma mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian meninggal, huniannya akan diperlihatkan baginya diwaktu pagi dan sore, entah neraka ataukah surga, lantas dikatakan kepadanya 'Ini hunianmu' yang demikian terus berlaku hingga kiamat tiba."
Shahih Bukhari 6035: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ja'd] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Mujahid] dari ['Aisyah] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencaci orang yang telah mati, sebab mereka telah menghadapi apa yang mereka lakukan."
Shahih Bukhari 6036: Telah menceritakan kepadaku [Abdul 'Aziz bin Abdullah] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dan [Abdurrahman Al A'raj], keduanya menceritakan kepadanya, bahwa [Abu Hurairah] mengatakan: ada dua orang laki-laki saling mencaci, yang pertama muslim dan yang kedua yahudi, si muslim mengatakan: 'Demi Dzat yang telah memilih Muhammad diatas seluruh manusia.' Si yahudi tak mau kalah mengatakan: 'Demi Dzat yang memilih Musa diatas seluruh manusia.' Kata Abu Hurairah, si muslim kontan murka seketika itu dan menampar si yahudi. Si yahudi kontan mengadukan kasusnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan memberitahukan seluruh kasusnya bersama si muslim. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Jangan kalian memilih aku diatas Musa, sebab manusia pada hari kiamat nanti akan pingsan, dan akulah yang pertama-tama siuman, tak tahunya Musa juga telah siuman namun masih lemah disamping arsy, sehingga aku tak tahu apakah Musa diantara yang pingsan lalu siuman sebelumku, ataukah diantara yang Allah kecualikan (tidak pingsan)."
Shahih Bukhari 6037: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman], telah memberitakan kepada kami [Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Dihari kiamat Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya seraya mengatakan: 'Akulah Sang Raja, mana yang mendakwakan diri raja-raja bumi?"
Shahih Bukhari 6038: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Said bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya seraya mengatakan: 'Akulah Sang Raja, mana yang mendakwakan diri raja-raja bumi?"
Shahih Bukhari 6039: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Khalid] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho' bin yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudzri], Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat bumi bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam perjalanan sebagai kabar gembira penghuni surga." Selanjutnya ada seorang yahudi dan berujar: 'Kiranya Allah Arrahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kamu kuberitahu kabar gembira penghuni surga dihari kiamat nanti? ' "baik" Jawab Nabi. Lanjut si yahudi: 'Bumi ketika itu bagaikan sekeping roti' sebagaimana disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya, kemudian Nabi berujar: "Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surga?" Lanjut beliau: "lauk mereka adalah sapi dan ikan paus." Mereka bertanya: 'Apa keistimewaan daging ini? ' Nabi menjawab: "sobekan hati ikan paus dan sapi itu, bisa disantap untuk tujuh puluh ribu orang."
Shahih Bukhari 6040: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] mengatakan, aku mendengar [Sahal bin Sa'd] mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia dikumpulkan diatas tanah putih cemerlang bagaikan roti yang bersih." Kata Sahal, disana tak ada satu tanda pun bagi seseorang.
Shahih Bukhari 6041: Telah menceritakan kepada kami [Mu'alla bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: "Manusia dikumpulkan di hari kiamat dengan tiga jalan, untuk manusia yang harap-harap cemas, dua jalan untuk mereka yang menunggang unta, tiga jalan lagi untuk mereka yang menunggang unta, empat jalan lagi untuk mereka yang menunggang unta, dan sepuluh jalan lagi untuk mereka yang menunggang unta, sedang sisanya disatukan oleh neraka, neraka itu selalu menyertai mereka ketika mereka tidur siang, tidur malam, berpagi hari, dan bersore hari."
Shahih Bukhari 6042: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin malik] radhilayyahu'anhu, ada seseorang berujar: 'hai Nabiyullah, bagaimana orang kafir dikumpulkan dengan cara ditelungkupkan (dijungkirkan) diatas wajahnya? ' Nabi menjawab: "Bukankah Dzat yang menjadikannya bisa berjalan dengan kedua kakinya di dunia bisa menjadikannya berjalan diatas wajahnya pada hari kiamat?" 'Benar, demi kekuasaan Rabb kami, " Kata Qatadah mengiyakan.
Shahih Bukhari 6043: Telah menceritakan kepada kami [Ali] telah menceritakan kepada kami [Sufyan], [Amru] mengatakan: aku mendengar [Sa'id bin Jubair], aku mendengar [Ibnu 'Abbas], aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian bertemu Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, berjalan, dan tidak dikhitan.' Kata Sufyan, hadits ini kami anggap Ibnu Abbas mendengarnya dari Nabi.
Shahih Bukhari 6044: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] radhilayyahu'anhuma, mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berorasi diatas minbar bersabda: "Kalian bertemu Allah dengan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan."
Shahih Bukhari 6045: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mughirah bin Nu'man] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu'Abbas] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami menyampaikan orasi, lantas bersabda: "Kalian dikumpulkan dengan keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan, sambil beliau mengutip firman Allah 'Sebagaimana kami menciptakan awal mula, begitulah kami mengembalikannya' (QS. Anbiya' 104). Manusia pertama-tama yang diberi pakaian adalah Ibrahim 'alaihissalam, dan ia didatangkan dengan beberapa orang umatku, lantas mereka diseret ke sebelah kiri, sehingga aku mengiba-iba: 'Ya rabbi, tolong sahabatku, tolong sahabatku' Namun Allah hanya menjawab: 'engkau tidak tahu, apa yang mereka perbuat setelahnya'. Maka hanya kuutarakan sebagaimana ucapan seorang hamba yang shalih (maksudnya ucapan 'isa), 'Dan aku menjadi saksi mereka ketika aku berada ditengah-tengah mereka' hingga ayat 'sesungguhnya Engkau Maha Perkasa' (QS. Almaidah 118-119). Kata Ibnu 'Abbas, ada berita bahwa mereka murtad di kemudian hari.
Shahih Bukhari 6046: Telah menceritakan kepada kami [Qais bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Kharits] telah menceritakan kepada kami [Khatim bin Abi Shaghirah] dari [Abdullah bin Abi Mulaikah] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Al Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr] bahwasanya ['Aisyah] radhilayyahu'anhuma menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian dikumpulkan dengan keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak beralas kaki." 'Aisyah menyela: 'Hai Rasulullah, laki-laki dan perempuan, satu sama lain bisa melihat auratnya? ' Nabi menjawab: "Kejadian ketika itu lebih dahsyat sehingga memalingkan mereka dari keinginan seperti itu."
Shahih Bukhari 6047: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Amru bin Maimun] dari [Abdullah] menuturkan: 'Suatu saat kami bersama Nabi dalam sebuah hunian dari tanah liat, tiba-tiba Nabi berujar: "Puaskah kalian menjadi seperempat penghuni surga?" 'ya', Jawab kami. Nabi berujar lagi: "Puaskah kalian menjadi sepertiga penghuni surga?" 'ya, ' Jawab kami. Nabi berujar lagi: "Puaskah kalian menjadi separoh penghuni surga?" 'ya, ' Jawab kami. Nabi bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh aku berharap kalian menjadi separoh penghuni surga, dan surga tak dimasuki selain seorang muslim, dan perbandingan kalian diantara pemeluk kesyirikan tak lain hanyalah seperti rambut putih di kulit sapi hitam" atau dengan redaksi: "seperti sehelai rambut hitam di kulit sapi merah."
Shahih Bukhari 6048: Telah menceritakan kepadaku [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [saudaraku] dari [Sulaiman] dari [Tsaur] dari [Abu Al Ghaits] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang pertama-tama dipanggil pada hari kiamat adalah Adam, lantas anak cucu keturunannya kelihatan dan diperkenalkan kepada mereka: 'Ini ayah pertama-tama kalian, Adam.' Adam menjawab: 'Baik dan aku memenuhi panggilan-Mu.' Allah bertitah: 'Datangkanlah utusan-utusan Jahannam dari anak cucumu! ' Adam bertanya: 'Wahai Rabb, berapa aku datangkan? ' Allah menjawab: 'datangkanlah dari setiap seratus orang, Sembilan puluh Sembilan orang!" Para sahabat berujar: 'Wahai Rasulullah, jika setiap seratus dari kami diambil Sembilan sepuluh orang, kami tinggal berapa? ' Nabi menjawab: "Umatku dibandingkan umat-umat lainnya hanyalah bagaikan sehelai rambut putih di seekor sapi hitam."
Shahih Bukhari 6049: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah berfirman: 'hai Adam'. 'Baik dan aku penuhi panggilan-MU ya Allah, dan seluruh kebaikan di tangan-Mu, " Jawab Adam. Allah melanjutkan: 'datangkan utusan-utusan neraka! ' Adam menjawab: 'berapa utusan neraka? ' Tanya Adam. Allah menjawab: 'Setiap seribu orang, datangkan sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.' Dan ketika itulah anak kecil menjadi beruban karenanya, sebagaimana ayat: 'Dan setiap orang yang hamil melahirkan bayinya, dan kau lihat manusia mabuk padahal sejatinya mereka tidak mabuk, hanya karena siksa Alalh sedemikian dahsyatnya' (QS. Alhajj, 2)." Yang demikian menjadikan mereka gusar, sehingga para sahabat bertanya-tanya: 'Wahai Rasulullah, siapa diantara kami yang termasuk dijebloskan ke neraka itu! ' Nabi menjawab: "Tenanglah kalian, sebab jika Ya'juj dan ma'juj dimasukkan neraka sebanyak seribu, dari kalian hanya satu." Selanjutnya beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh aku berkeinginan sekiranya kalian menjadi sepertiga penghuni surga." Kata Abu Said: lantas kami pun memuji Allah dan bertakbir, kemudian Nabi bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berad di Tangan-Nya, sungguh aku berharap jika kalian menjadi separoh penghuni surga, dan permisalan kalian dibandingkan umat lainnya hanyalah bagaikan sehelai rambut putih di kulit sapi hitam atau bagaikan belang hitam di lengan keledai."
Shahih Bukhari 6050: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Abban] telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] radhilayyahu'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam perihal firman Allah: 'Pada hari manusia menghadap Allah rabb semesta alam' (QS. Almuthaffifirn 4-5), sabda beliau: "Mereka dihari itu dalam genangan keringatnya hingga pertengahan kedua telinganya."
Shahih Bukhari 6051: Telah menceritakan kepadaku [Abdul 'Aziz bin Abdullah] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] dari [Tsaur bin Yazid] dari [Abul Ghaits] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga."
Shahih Bukhari 6052: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah menceritakan kepadaku [Syaqiq], aku mendengar [Abdullah] radhilayyahu'anhu mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang pertama-tama diputuskan diantara manusia (dihari kiamat) adalah masalah darah."
Shahih Bukhari 6053: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] radhilayyahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki kezhaliman terhadap saudaranya, hendaklah ia meminta dihalalkan, sebab dinar dan dirham (dihari kiamat) tidak bermanfaat, kezalimannya harus dibalas dengan cara kebaikannya diberikan kepada saudaranya, jika ia tidak mempunyai kebaikan lagi, kejahatan kawannya diambil dan dipikulkan kepadanya."
Shahih Bukhari 6054: Telah menceritakan kepadaku [Shalat bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] perihal firman Allah: 'dan kami cabut kedengkian yang berada di dada mereka' (QS. Alhijr 47) ia menuturkan, telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Mutawakkil An Naji], bahwasanya [Abu sa'id Al Khudzri] radhilayyahu'anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang mukmin selamat dari neraka, kemudian dihisab diatas jembatan antara surga dan neraka, sehingga kezhaliman sesama mereka di dunia diqisas satu sama lainnya, sehingga jika mereka telah bersih dan suci, mereka dipersilahkan masuk surga, Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh mereka lebih kenal hunian mereka di surga, daripada mereka kenal terhadap huniannya ketika di dunia."
Shahih Bukhari 6055: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Utsman bin Al Aswad] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang hisabnya dituntut (dinampakkan), maka ia disiksa." Kata Aisyah, saya bertanya: Bukankah Allah ta'ala berfirman 'Maka ia dihisab dengan hisab yang mudah? (QS. Al Insyiqaq 8), Nabi menjawab: "ayat itu maksudnya hanyalah 'ardh (hari ketika amal diperlihatkan) ". Telah menceritakan kepadaku ['Amru bin 'Ali] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Utsman bin Al Aswad], aku mendengar [Ibnu Abi Mulaikah] mengatakan: aku mendengar ['Aisyah] radliallahu 'anha mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda semisal hadits diatas. Dan hadits ini diperkuat oleh [Ibnu Juraij], [Muhammad bin Sulaim], [Ayyub] dan [Shalih bin rustum] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6056: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Abi Shaghirah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abi Mulaikah] telah menceritakan kepadaku [Al Qasim bin Muhammad] telah menceritakan kepadaku ['Aisyah], bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak seorang pun yang di (paparkan) hisabnya melainkan akan celaka." Maka saya bertanya: 'Wahai Rasulullah, Bukankah Allah berfirman: 'barangsiapa yang diberi kitabnya dari sebelah kanan, maka ia menghadapi hisab yang mudah? (QS. Al Insyiqaq 7-8) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang dimaksudkan ayat itu adalah saat amal diperlihatkan, dan tidaklah seseorang hisabnya diperdebatkan, melainkan ia akan disiksa."
Shahih Bukhari 6057: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Qotadah] dari [Anas bin malik] radhilayyahu'anhu, bahwasanya Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin malik] radhilayyahu'anhu, bahwasanya Nabiyullah bersabda: "Pada hari kiamat orang kafir didatangkan dan ditanya: 'Bagaimana tanggapanmu sekiranya engkau mempunyai sepenuh bumi emas, apakah akan kau pergunakan untuk menebus dirimu? ' 'Iya, ' Jawabnya. Maka kepadanya dikatakan: 'Dahulu kamu hanya diminta sesuatu yang lebih sepele dari itu, (namun tak juga kamu kerjakan)."
Shahih Bukhari 6058: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Al A'masy] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Khaitsumah] dari ['Adi bin Hatim] menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiada seorang pun diantara kalian selain Allah akan mengajaknya bicara padahari kiamat, tidak ada juru penerjemah antara dia dan Allah, kemudian ia memperhatikan dan tidak ia lihat apapun di hadapannya, lantas ia melihat depannya, selanjutnya ia didatangi oleh api, maka siapa diantara kalian mampu, hindarilah neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma." Kata [Al A'masy], telah menceritakan kepadaku ['Amru] dari [Khaitusmah] dari ['Adi bin Hatim] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma." Kemudian beliau berpaling dan menyingkir, kemudian beliau bersabda lagi: "jagalah diri kalian dari neraka", kemudian beliau berpaling dan menyingkir (tiga kali) hingga kami beranggapan bahwa beliau melihat neraka itu sendiri, selanjutnya beliau bersabda: "Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma, kalaulah tidak bisa, lakukanlah dengan ucapan yang baik."
Shahih Bukhari 6059: Telah menceritakan kepada kami ['Imran bin Maisarah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudhail] telah menceritakan kepada kami [Hushain] -lewat jalur periwayatan lain, - Abu Abdullah mengatakan: dan telah menceritakan kepadaku [Asid bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Hushain] mengatakan, pernah aku di sisi [Sa'id bin Jubair], selanjutnya ia katakan, [Ibnu 'Abbas] telah menceritakan kepadaku dengan mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beberapa umat diperlihatkan kepadaku, maka aku melihat ada seorang Nabi lewat bersama umatnya, kemudian lewatlah seorang Nabi bersama beberapa orang, kemudian lewatlah seorang Nabi bersama sepuluh orang, dan Nabi bersama lima orang, dan seorang Nabi yang berjalan sendirian. Tiba-tiba aku melihat ada rombongan besar, maka saya tanyakan kepada Jibril: 'Apakah mereka umatku? ' 'bukan, namun lihatlah ufuk, ' jawab Jibril. Aku melihat, tiba-tiba ada serombongan besar. Kata Jibril: 'Itulah umatmu, dan itu ada tujuh puluh ribu orang mula-mula yang masuk surga dengan tanpa hisab dan tanpa siksa.' Saya bertanya: 'Mengapa mereka bisa seperti itu? ' Jibril menjawab: 'Karena mereka tidak minta di obati (dengan cara) kay (ditempel besi panas), tidak minta diruqyah dan tidak meramal nasib dengan burung, dan kepada rabb-Nya mereka bertawakkal." 'Ukkasyah bin Mihshan berdiri seraya berujar: "doakanlah aku, agar Allah menjadikan diriku diantara mereka!" Nabi berdoa: "Ya Allah, jadikanlah dia supaya diantara mereka!" Lantas laki-laki lainnya berdiri dan berujar: "Jadikanlah aku diantara mereka!" Nabi menjawab: "kamu sudah didahului 'Ukkasyah."
Shahih Bukhari 6060: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Asad] Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Musayyab], bahwasanya [Abu Hurairah] menceritakan kepadanya, ia menuturkan: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Serombongan umatku masuk surga, mereka tujuh puluh ribu, wajah mereka memancarkan sinar seperti sinar rembulan di malam purnama, " Abu Hurairah mengatakan: maka Ukkasyah bin Mihshan Al Asadi berdiri seraya mengangkat sejenis kain wol dan berujar: 'ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah, agar Dia menjadikanku diantara mereka! ' Nabi berdo'a: "Ya Allah, jadikanlah dia diantara mereka", lantas seorang laki-laki anshar berdiri dan berujar: 'ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku diantara mereka'. Nabi menjawab: "kamu telah didahului 'Ukkasyah."
Shahih Bukhari 6061: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'd] mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diantara umatku ada tujuh puluh ribu orang" atau "tujuh ratus ribu orang -Sahal ragu kepastiannya-"masuk surga dengan tanpa hisab, mereka saling berhimpitan, satu sama lain saling bergandengan, dari yang pertama-tama hingga yang terakhir masuk surga, wajah mereka bercahaya bulan di malam purnama.
Shahih Bukhari 6062: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Shalih] telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ketika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka telah memasuki neraka, seorang juru seru menyampaikan pengumuman: 'Hai penghuni neraka, sekarang tak ada lagi kematian, wahai penghuni surga, sekarang tak ada lagi kematian, yang ada hanyalah kehidupan abadi."
Shahih Bukhari 6063: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] mengatakan, telah bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "(dihari kiamat), penduduk surga dipanggil: 'Wahai penduduk surga, kalian hidup abadi dan tak ada lagi kematian', dan penduduk neraka dipanggil: 'Wahai penduduk neraka, kalian hidup abadi dan tak ada kematian lagi.'"
Shahih Bukhari 6064: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Al Haitsam] telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Abu Raja'] dari ['Imran] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "aku melihat surga, kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir, dan kulihat neraka, kebanyakan penghuninya adalah wanita."
Shahih Bukhari 6065: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah mengabarkan kepada kami [At Taimi] dari [Abu Utsman] dari [Usamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Aku berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin, sedang orang-orang yang mempunyai kekayaan tertahan, selain penghuni-penghuni neraka telah diperintahkan ke neraka, dan aku berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah wanita."
Shahih Bukhari 6066: Telah menceritakan kepada kami [Mu'ad bin Asad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Umar bin Muhammad bin Zaid] dari [Ayahnya] bahwa dia telah menceritakan kepadanya, dari [Ibnu 'Umar] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: "Ketika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka telah memasuki neraka, didatangkan kematian yang diletakkan diantara surga dan neraka, lantas disembelih. Seorang juru seru menyampaikan pengumuman: 'Hai penghuni surga! Sekarang tidak ada kematian. Hai penghuni neraka, sekarang tak ada lagi kematian. Maka penghuni surga bertambah senang sedangkan penghuni neraka menjadi sangat sedih."
Shahih Bukhari 6067: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Asad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho' bin yasar] dari [Abu Said Al Khudzri] mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasalalm bersabda: "Allah tabaraka wata'ala berfirman kepada penghuni surga: 'Wahai penghuni surga! ' 'Baik, dan kami penuhi panggilan-Mu, ' Jawab penghuni surga. Allah berfirman: 'telah puaskah kalian? ' mereka menjawab: 'Bagaimana mungkin kami tidak puas, sementara Engkau telah memberi kami yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu.' Maka Allah berrfirman: 'Sekarang Aku beri kalian suatu yang lebih utama daripada itu.' Penghuni surga bertanya: 'Wahai rabbi, apa yang lebih utama dari kesemuanya? ' Allah berfirman: 'Kuhalalkan keridhaan-Ku untuk kalian, dan Aku tidak murka kepada kalian selama-lamanya.'"
Shahih Bukhari 6068: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Humaid] mengatakan, aku mendengar [Anas] mengatakan: Haritsah gugur di perang Badar sedang ia masih berusia muda. Kemudian ibunya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berujar: "Ya Rasulullah, engkau telah tahu tempat tinggal Haritsah daripada aku, kalaulah dia di surga, maka aku akan bersabar dan mengharap pahala, dan jikalau ditempat lain, akan kau lihat apa yang kulakukan". Maka Nabi bersabda: "apakah kamu mengira bahwa surga hanyalah satu tingkatan, sungguh surga mempunyai sekian banyak tingkatan, dan sungguh dia berada di surga Firdaus."
Shahih Bukhari 6069: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Asad] telah mengabarkan kepada kami [Al Fadhl bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Al Fudhail] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "(Di neraka), jarak antara kedua pundak orang kafir sejauh perjalanan tiga hari bagi pengendara yang memacu kendaraannya dengan cepat, " [sedang Ishaq bin Ibrahim] mengatakan: telah mengabarkan kepada kami [Al Mughirah bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'd] dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasalalm, beliau bersabda: "Dalam surga ada sebatang pohon yang sekiranya bayangannya dilewati oleh pengendara selama seratus tahun, dia tak akan mampu menyelesaikannya." Kata [Abu Hazim]: selanjutnya kuceritakan hadits ini kepada [Nu'man bin Abu 'Ayyasy], maka ia menuturkan telah mengabarkan kepadaku [Abu sa'id], dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sungguh dalam surga ada sebatang pohon yang sekiranya ditempuh oleh seorang pengendara yang mengendarai kuda pacu pilihan yang cepat larinya selama seratus tahun, niscaya dia tak akan bisa menyelesaikannya."
Shahih Bukhari 6070: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'd] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh dari umatku ada tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu -Abu Hazim tak tahu kepastian diantara keduanya- dengan berhimpitan, sebagian menggandeng yang lain, yang pertama-tama mereka tidak masuk hingga yang terakhir masuk, wajah mereka bagaikan rembulan di malam purnama."
Shahih Bukhari 6071: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] dari [Ayahnya] dari [Sahal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sungguh penghuni surga bisa melihat kamar-kamarnya dalam surga sebagaimana mereka bisa melihat gugusan bintang di langit." Kata [ayahku], lantas aku menceritakannya kepada [Nu'man bin Abi 'Ayyasy], maka ia berkata: Sungguh aku dengar [Abu Sa'id] menceritakan, dan ia menambahnya dengan redaksi: "sebagaimana mereka melihat bintang melintas di ufuk timur dan barat."
Shahih Bukhari 6072: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Imran] mengatakan, aku mendengar [Anas bin malik] radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada hari kiamat, Allah bertanya kepada penghuni neraka yang paling ringan siksanya: 'kalaulah kamu mempunyai semua yang ada di bumi, akankah kau jadikan untuk menebus dirimu? ' 'Tentu' Jawabnya. Maka Allah berfirman: 'Dahulu aku hanya ingin sesuatu yang lebih sepele daripada ini ketika kamu masih dalam sulbi Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-KU dengan sesuatu apapun, namun engkau enggan bahkan menyekutukan-KU dengan sesuatu."
Shahih Bukhari 6073: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Amru] dari [Jabir] radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat ada sekelompok kaum yang keluar dari neraka dengan syafaat, seolah-olah mereka buah krai (mentimun kecil), " saya (Hamad) bertanya: 'apa maksud istilah dhoghobis? ' Amru menjawab: 'yaitu mentimun kecil.' Kata Hamad, ketika itu Amru adalah seseorang yang sering keceplosan, maka saya tanyakan langsung kepada 'Amru bin Dinar Abu Muhammad: 'apakah anda mendengar Jabir bin Abdulah mengatakan aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada sekelompok kaum yang keluar dari neraka karena mendapat syafaat?" Ia menjawab: 'Benar.'
Shahih Bukhari 6074: Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] Telah menceritakan kepada kami [Anas bin malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ada sekelompok kaum yang wajahnya terlihat kehitam-hitaman keluar dari neraka setelah di lahap api, kemudian mereka masuk surga, penghuni surga menjuluki mereka jahannamiyun (mantan penghuni jahannam)."
Shahih Bukhari 6075: Telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin yahya] dari [Ayahnya] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Jika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, Allah berfirman: 'siapa saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji sawi keimanan, keluarkanlah dia dari neraka, ' maka mereka pun keluar setelah mereka terbakar dan menjadi abu, selanjutnya mereka dilempar ke sungai kehidupan sehingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di tepi aliran sungai" atau ia mengatakan dengan redaksi: "dalam permukaan aliran sungai", dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidakkah kalian melihat bahwa biji-bijian itu tumbuh kuning melingkar?"
Shahih Bukhari 6076: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] mengatakan, pernah aku mendengar [Abu Ishaq] mengatakan, aku mendengar [Nu'man], aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah, seseorang yang kedua telapak kakinya dipakaikan sandal, kemudian otaknya mendidih."
Shahih Bukhari 6077: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Raja'] telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Nu'man bin Basyir] mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang telapak kakinya dialasi sandal, sehingga otaknya mendidih, sebagai mendidihnya ketel dan periuk."
Shahih Bukhari 6078: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru] dari [Khaitsamah] dari [Adi bin Hatim], bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memperbincangkan neraka, kemudian beliau memalingkan wajahnya dan berllindung diri daripadanya, kemudian beliau memperbincangkan neraka dan beliau memalingkan wajahnya seraya meminta perlindungan daripadanya, selanjutnya beliau bersabda: "Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan setengah biji kurma, siapa yang tak mendapatkannya, ucapkanlah yang baik."
Shahih Bukhari 6079: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Hamzah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Hazim] dan [Darawardi] dari [Yazid] dari [Abdullah bin Khabbab] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] radliallahu 'anhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika paman beliau, Abu Thalib, sedang diperbincangkan. Maka beliau bersabda: "Semoga syafaatku berguna baginya, sehingga ia tidak di letakkan dalam neraka yang dalam, yang tingginya sebatas kedua mata kakinya, namun itu pun menjadikan ubun-ubun kepalanya mendidih."
Shahih Bukhari 6080: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qotadah] dari [Anas] radliyallahu'anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, mereka berujar: 'Duhai sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa meringankan penderitaan kita di tempat kita ini.' Maka mereka menemui Adam dan mengutarakan hajat mereka: 'Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan tangan-Nya dan Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! ' Namun Adam menjawab: 'disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, ' Adam lalu menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar: 'datangilah Nuh, rasul pertama-tama yang Allah utus'. Maka mereka mendatangi Nuh. Namun ternyata Nuh juga menjawab: 'disini bukan tempatku untuk memberi pertolongan, ' lantas Nuh menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar: 'datanglah kalian kepada Ibrahim yang telah Allah jadikan sebagai kesasih-Nya.' Mereka pun mendatanginya, tetapi ia juga berujar: 'disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, ' dan ia sebut-sebut kesalahannya seraya berujar: 'datanglah kalian kepada Musa yang Allah telah mengajaknya bicara.' Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa juga mengatakan: 'Saya tak berhak meringankan kalian, ' dan Musa menyebut-nyebut kesalahan pribadinya, seraya berujar: 'datanglah kalian kepada Isa' Mereka pun mendatangi Isa, dan isa juga mengatakan: 'saya tak berhak meringankan kalian' sambil berujar: 'datanglah kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab dosanya yang dahulu dan yang akan datang telah mendapat ampunan.' Mereka pun mendatangiku dan aku meminta izin kepada rabbku. Ketika aku melihat-Nya, aku langsung tersungkur sujud dan Ia meninggalkanku sekehendak Allah, lantas ada suara memanggil-manggil: 'Angkat kepalamu, mintalah, kamu akan diberi, utarakan uneg-unegmu kamu akan didengar, mintalah syafaat, kamu akan diberi! ' langsung aku angkat kepalaku dan aku memuji rabbku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Lantas aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan kumasukkan surga, kemudian aku kembali dan tersungkur sujud semisalnya pada kali ketiga, keempat hingga tak tersisa di neraka selain yang ditahan oleh Alquran. Sedang Qatadah berkata dalam hal ini dengan redaksi 'sehingga keabadian wajib baginya.'
Shahih Bukhari 6081: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Al Hasan bin Dzakwan] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja'] telah menceritakan kepada kami [Imran bin Husain] radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ada sekelompok kaum yang keluar dari neraka karena syafaat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas mereka masuk surga dan mereka diberi julukan 'jahannamiyun (mantan penghuni neraka jahannam)."
Shahih Bukhari 6082: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas], bahwasanya Ummu Haritsah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu anaknya, Haritsah, gugur di perang Badar karena terkena panah yang nyasar. Ia berujar: 'Wahai Rasulullah, engkau tahu kedudukan Haritsah dalam lubuk hatiku, kalaulah dia di surga, aku tidak akan menangisinya, sebaliknya kalaulah tidak, engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan." Nabi bersabda: "Apakah engkau beranggapan bahwa surga hanyalah satu tingkatan, sungguh dalam surga terdapat sekian banyak tingkatan, dan Haritsah berada di surga Firdaus yang paling tinggi."
Shahih Bukhari 6083: Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari [Anas bin Malik]-) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berpagi hari atau bersore hari fi sabilillah adalah lebih baik daripada dunia seisinya, dan nilai busur panah salah seorang dari kalian atau tempat kaki di surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Kalaulah bidadari surga muncul ke bumi, niscaya akan menerangi yang ada diantara keduanya dan memenuhi keduanya dengan wewangian, dan kerudung (bidadari) lebih baik daripada dunia dan seisinya."
Shahih Bukhari 6084: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "seseorang tidak akan masuk kedalam surga sehingga di perlihatkan kepadanya tempat duduknya di neraka, agar kalau dia berbuat buruk dapat menambah rasa syukurnya. Dan seseorang tidak akan masuk neraka sehingga di perlihatkan kepadanya tempat duduknya di surga, agar kalau dia berbuat baik menjadi satu kerugian baginya."
Shahih Bukhari 6085: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin ja'far] dari ['Amru] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] Radliyallahu'anhu menuturkan: saya bertanya: 'wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling beruntung dengan syafaatmu padahari kiamat? ' Nabi menjawab: "Hai Abu Hurairah, saya sudah beranggapan bahwa tak seorangpun lebih dahulu menanyakan masalah ini kepadaku daripada dirimu, dikarenakan kulihat semangatmu mencari hadits, Manusia yang paling beruntung dengan syafaatku pada hari kiamat adalah yang mengucapkan laa-ilaaha-illa-llaah, dengan tulus dari lubuk hatinya."
Shahih Bukhari 6086: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Abidah] dari [Abdullah] Radliyallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku tahu penghuni neraka yang terakhir kali keluar dan penghuni surga yang terakhir kali masuk, yaitu seseorang yang keluar dari neraka dengan cara merayap, Allah tabarakawata'ala berfirman: 'Pergilah kamu dan masuklah ke dalam surga! ' maka orang tersebut mendatanginya dan terbayang baginya bahwa surga telah membeludak. Orang kembali kembali dan berujar: 'Wahai Tuhanku, kutemukan surga telah membeludak'. Allah berfirman lagi: 'pergi dan masuklah surga.' Maka ia kembali dan terbayang baginya bahwa surga telah membeludak. Lalu ia kembali dan mengatakan: 'Ya Tuhanku, kutemukan surga telah membeludak.' Allah berfirman lagi: 'pergi dan masuklah surga, dan bagimu surga seluas dunia dan bahkan sepuluh kali sepertinya -atau- bagimu seperti sepuluh kali dunia.' Hamba tadi lantas mengatakan: 'Engkau menghinaku ataukah menertawaiku, sedang Engkau adalah raja diraja?" Dan kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa hingga gigi gerahamnya kelihatan seraya berkomentar: "Itulah penghuni surga yang tingkatannya paling rendah."
Shahih Bukhari 6087: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abdul Malik] dari [Abdullah bin Al Harits bin Naufal] dari [Ibnu 'Abbas] radliyallahu'anhu, ia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apakah engkau bisa mendatangkan manfaat untuk pamanmu Abu Thalib sekalipun paling ringan?"
Shahih Bukhari 6088: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah mengabariku [Sa'id] dan ['Atho' bin Yazid], bahwasanya [Abu Hurairah] mengabari keduanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -lewat jalur periwayatan lain-Telah mengabariku [Mahmud] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah mengabari kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Atho' bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Hurairah] mengatakan: Beberapa orang bertanya, 'wahai Rasulullah, apakah kami bisa melihat Tuhan kami pada hari kiamat? ' Nabi menjawab: "Apakah kalian mendapat kesulitan melihat matahari ketika tidak ada mendung?" 'Tidak wahai Rasulullah' Jawab mereka. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya lagi: "Apakah kalian menadapat kesulitan melihat rembulan ketika purnama?" Mereka menjawab: 'Tidak wahai Rasulullah'. Nabi bersabda: "Sungguh kalian melihat-Nya pada hari kiamat. Allah kemudian menghimpun seluruh manusia kemudian berfirman: 'Siapa yang menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti sesembahannya, ' Orang-orang pun mengikuti yang pernah disembahnya, ada yang mengikuti matahari karena menyembahnya, ada yang mengikuti bulan karena menyembahnya, ada yang mengikuti thaghut (segala sesembahan selain Allah) karena menyembahnya, sehingga yang tersisa adalah umat ini yang didalamnya terdapat orang-orang munafiknya. Allah kemudian mendatangi mereka dengan bentuk yang belum pernah mereka kenal, dan mengatakan: 'Aku adalah Tuhan kalian' Namun mereka malah menjawab: 'kami berlindung kepada Allah dari-MU, inilah tempat kami, sampai Tuhan kami mendatangi kami, kalaulah Tuhan kami mendatangi kami, niscaya kami mengenal-NYA.' Kemudian Allah mendatangi mereka dengan bentuk yang mereka kenal dan mengatakan: 'AKU tuhan kalian! ' 'Betul, engkau tuhan kami' Jawab mereka. Mereka lantas mengikuti-Nya dan dipasanglah jembatan jahannam." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah manusia pertama-tama yang menyeberangi. Dan doa para rasul ketika itu ialah: 'Allahumma Sallim-sallim (ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah).' Dalam jembatan itu terdapat sekian banyak besi-besi pengait seperti pohon yang berduri tajam. Bukankah kalian pernah melihat pohon berduri tajam?". 'betul, ya Rasulullah, ' jawab mereka. Nabi meneruskan: 'Besi-besi pengait itu bagaikan pohon berduri tajam, hanya tidak ada yang tahu besarannya selain Allah. Besi-besi pengait itu menyambar manusia tergantung dengan amalan mereka, ada diantara mereka yang celaka lantaran amalannya, ada diantara mereka yang tercabik kemudian selamat. Hingga jika Allah selesai memutuskan diantara hamba-Nya, dan ingin mengeluarkan yang dikehendaki-NYA dari neraka dari mereka yang mengucapkan laa-ilaaha-illallah, Dia perintahkan malaikat untuk mengentaskan mereka, dan para malaikat mengenali mereka dengan bekas-bekas sujud, dan Allah mengharamkan neraka untuk memakan bekas-bekas sujud yang ada pada diri anak Adam, malaikat pun mengentaskan mereka setelah mereka gosong terbakar, mereka diguyur air yang disebut dengan air kehidupan, sehingga mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya biji di tepi sungai, dan ada seseorang diantara mereka menghadapkan wajahnya kearah neraka dan mengatakan: 'Ya tuhanku, bau neraka telah menyesakkan hidungku dan nyalanya telah membakarku, maka palingkanlah wajahku dari neraka.' Hamba itu tiada henti memanjatkan doa untuk dipalingkan wajahnya dari neraka. Maka Allah berfirman: 'bisa jadi engkau jika AKU kabulkan permintaanmu, kamu minta yang lain lagi! ' hamba itu menjawab: 'Tidak, demi kebesaran -MU, aku tidak akan meminta yang lain lagi'. Allah pun memalingkan wajahnya dari neraka. Tetapi setelah itu ia meminta kembali: 'ya Tuhanku, dekatkanlah aku ke pintu surga!.' Allah menegur: 'Bukankah engkau telah menyatakan sanggup untuk tidak meminta-KU selainnya, celaka engkau wahai anak adam, betapa banyaknya alasanmu! ' hamba itu tiada henti memohon, sehingga Allah pun menjawab: 'bisa jadi jika AKU kabulkan permintaanmu, kamu akan meminta-KU yang lain lagi'. Hamba menjawab: 'Tidak, demi kebesaran-MU, saya tidak akan meminta-MU selainnya.' Maka Allah meminta janji dan ikrar agar ia tidak meminta-NYA selain itu, sehingga Allah mendekatkannya ke pintu surga. Namun setelah hamba tadi melihat isinya, ia diam beberapa saat sesuai kehendak Allah, kemudian ia berkata: 'Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga! ' Allah menjawab: 'Bukankah engkau telah menyatakan sanggup untuk tidak meminta-KU selainnya, celaka engkau wahai anak Adam, alangkah banyaknya alasanmu'. Hamba terus merengek dengan mengucapkan: 'Wahai Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku menjadi manusia yang paling sengsara.' Hamba tiada henti memanjatkan doanya hingga Allah tertawa. Dan jika Allah telah tertawa, berarti ia mengizinkan hamba-NYA masuk surga. Setelah hamba memasukinya, dikatakan kepadanya: 'mengkhayallah seperti ini! ' maka ia pun mengkhayal, kemudian dikatakan kepadanya lagi: 'mengkhayallah seperti ini! ' maka ia pun mengkhayal sampai khayalannya benar-benar habis, kemudian Allah berkata kepadanya: 'Inilah bagimu dan semisalnya'." Kata Abu Hurairah: 'itulah laki-laki penghuni surga yang terakhir kali masuk.' Kata 'Atho`: Dan Abu Sa'id Al Khudzri sedang duduk bersama Abu Hurairah, dan ia tidak merubah haditsnya sedikitpun hingga ketika sampai sabdanya: 'Ini bagimu dan semisalnya bersamanya.' Maka Abu Sa'id menyelah: aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ini bagimu dan sepuluh kali semisalnya.' Abu Hurairah menjawab: 'yang aku hafal adalah semisalnya bersamanya.'
Shahih Bukhari 6089: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Sulaiman] dari [Syaqiq] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akulah yang mendahului kalian yang mendatangi telaga."
Shahih Bukhari 6090: Telah menceritakan kepadaku [Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mughirah] mengatakan: aku mendengar [Abu Wa`il] dari [Abdullah] radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akulah yang mendahului kalian yang mendatangi telaga, dan diperlihatkan bersamaku beberapa orang diantara kalian, kemudian dicabut dari pandanganku, maka aku pun berteriak: 'ya rabbi, itu sahabatku! ' maka ada suara: 'Engkau tak tahu yang mereka lakukan sepeninggalmu'." hadits ini diperkuat oleh oleh ['Ashim] dari [Abu Wa`il]. Dan [Husain] mengatakan: dari [Abu Wa'il] dari [Khudzaifah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 6091: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu Umar] radliyallahu'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Di hadapan kalian ada telaga sebagaimana jarak antara Jarba' dan Adzruh."
Shahih Bukhari 6092: Telah menceritakan kepadaku [Amru bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dan ['Atho' bin Saib] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] radliyallahu'anhu mengatakan: 'Kautsar adalah sekian banyak kebaikan yang Allah berikan kepada Muhammad.' Abu Bisyr berkata: saya bertanya kepada Sa'id: 'banyak orang beranggapan bahwa al kautsar adalah nama sungai di surga.' Sa'id menjawab: 'Sungai di surga hanyalah satu diantara sekian banyak kebaikan yang Allah berikan kepadanya.'
Shahih Bukhari 6093: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Maryam] telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Umar] dari [Ibnu Abi Mulaikah] mengatakan: [Abdullah bin Umar] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telagaku jauhnya sejauh perjalanan sebulan, airnya lebih putih daripada susu, dan baunya lebih wangi daripada minyak misik, dan cangkirnya bagaikan bintang di langit, siapa meminumnya ia tak akan haus selama-lamanya."
Shahih Bukhari 6094: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahab] dari [Yunus], [Ibnu Syihab] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luas telagaku bagaikan antara Eiliya dan Shan'a di Yaman, dan berisikan kendi-kendi yang jumlahnya bagaikan jumlah bintang di langit.
Shahih Bukhari 6095: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam --lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "ketika kami berjalan di surga, tiba-tiba ada sungai yang pinggirnya berupa kubah-kubah dari mutiara berongga. Saya bertanya: 'Apa ini hai Jibril? ' Jibril menjawab: 'Inilah al kautsar yang Allah berikan untukmu, ' ternyata tanahnya atau bau wanginya terbuat dari minyak misik adzfar" -Hudbah ragu kepastiannya, tanah atau baunya--.
Shahih Bukhari 6096: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ada beberapa orang sahabatku menuju telagaku, hingga di waktu selanjutnya aku tahu bahwa mereka disingkirkan dariku sehingga aku berteriak-teriak: '(mereka) sahabatku!, ' maka Allah menjawab: 'Engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu'."
Shahih Bukhari 6097: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Maryam] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mutharrif] telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'd] mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah pertama-tama yang mendangi telaga, siapa yang menuju telagaku akan minum, dan siapa yang meminumnya tak akan haus selama-lamanya, sungguh akan ada beberapa kaum yang mendatangiku dan aku mengenalnya dan mereka juga mengenaliku, kemudian antara aku dan mereka dihalangi." Kata [Abu Hazim], [Nu'man bin Abi 'Ayyasy] mendengarku, maka ia berkomentar: 'Beginikah kamu mendengar dari Sahal? ' 'Iya' Jawabku. Lalu ia berujar: 'Saya bersaksi kepada [Abu Sa'id Alkhudzri], sungguh aku mendengarnya dan dia menambahi redaksi: "aku berkata: 'mereka adalah golonganku! ' tetapi di jawab: 'Sungguh engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu! ' Maka aku berkata: 'menjauh, menjauh, bagi orang yang mengubah (agama) sepeninggalku." Kata Ibnu 'Abbas, istilah suhqan maknanya menjauh. Sahiq maknanya ba'id (jauh). Ashaqo maknanya ab'ada (menjauhkan). Sedang [Ahmad bin Syabib bin Sa'id Al Habathi] mengatakan, telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwasanya ia menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat beberapa orang sahabatku mendatangiku, kemudian mereka disingkirkan dari telaga, maka aku katakan: 'ya rabbi, (mereka) sahabatku! ' Allah menjawab: 'Kamu tak mempunyai pengetahuan tentang yang mereka kerjakan sepeninggalmu. Mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar."
Shahih Bukhari 6098: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] mengatakan: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Ibnul Musayyab]: bahwasanya ia menceritakan dari [beberapa sahabat Nabi], bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beberapa orang sahabatku mendatangi telaga, lalu mereka dijauhkan dari telaga, maka aku berkata: '(mereka) para sahabatku, ' Allah menjawab: 'Sungguh engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu, mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar." Dan [Syu'aib] mengatakan dari [Az Zuhri], [Abu Hurairah] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan redaksi: 'yujla`un' sedang [Uqail] mengatakan dengan redaksi 'Fayuhalla`uuna', sedang [Zubaidi] mengatakan dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Ali] dari [Ubaidillah bin Abi Rafi'] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu.
Shahih Bukhari 6099: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mundzir Al Hizami] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fulaih] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] mengatakan: telah menceritakan kepada kami [Hilal bin Ali] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "ketika kami berdiri, tiba-tiba ada serombongan manusia, hingga jika ketika aku telah mengenal mereka, ada seseorang muncul di antara aku dan mereka dan mengatakan: 'Ayo kemari! ' Saya bertanya: 'Kemana? ' dia menjawab: 'ke neraka, demi Allah.' saya bertanya: 'ada apa dengan mereka? ' dia menjawab: 'Sesungguhnya mereka berbalik ke belakang mereka sepeninggalmu dengan melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar. Kemudian tiba-tiba ada serombongan manusia, hingga jika ketika aku telah mengenal mereka, ada seseorang muncul di antara aku dan mereka dan mengatakan: 'Ayo kemari! ' Saya bertanya: 'Kemana? ' dia menjawab: 'ke neraka, demi Allah.' saya bertanya: 'ada apa dengan mereka? ' dia menjawab: 'Sesungguhnya mereka berbalik ke belakang mereka sepeninggalmu dengan melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar. Dan aku mengira bahwa tak ada yang selamat dari mereka selain sudah seperti unta yang keliaran siang malam."
Shahih Bukhari 6100: Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Al Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadh] dari [Ubaidullah] dari [Habib bin Abdurrahman] dari [Hafs bin 'Ashim] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara rumah dan minbarku ada taman surga, dan minbarku diatas telagaku."
Shahih Bukhari 6101: Telah menceritakan kepada kami [Abdan] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Syu'bah] dari [Abdul Malik] berkata: Aku mendengar [Jundab] menuturkan: 'aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah yang mendahului mendatangi telaga."
Shahih Bukhari 6102: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid] dari [Abu Al Khair] dari [Uqbah] radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hari pernah keluar dan menyalatkan para sahabat yang gugur di perang Uhud, kemudian beliau pergi keatas minbar dan bersabda: "Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh aku melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi, demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang aku khawatirkan atas kalian adalah kalian berlomba-loba mendapatkannya."
Shahih Bukhari 6103: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Harami bin Umarah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ma'bad bin Khalid] bahwasanya ia mendengar [Haritsah bin Wahab] mengatakan: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut telaga, kemudian beliau bersabda: "Jaraknya sebagaimana jarak antara Madinah dan Shan'a, " Sedang [Ibnu Abi 'Adi] menambahkan: dari [Syubah] dari [Ma'bad bin Khalid] dari [Haritsah], ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (diantara kutipan ucapannya): "Jaraknya antara Shan'a dan Madinah." Mustaurid lantas bertanya kepadanya: 'Bukankah engkau mendengar beliau menyebut kendi-kendi? ' Haritsah menjawab: 'Tidak'. Kata Mustaurid: 'Dalam telaga itu kendi-kendi yang kelihatan (sedemikian banyaknya) seperti bintang-bintang.'
Shahih Bukhari 6104: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Maryam] dari [Nafi' bi Umar] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abi Mulaikah] dari [Asma' binti Abu bakar] radliallahu 'anhuma, menuturkan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya adalah manusia yang lebih dahulu menuju telaga hingga aku bisa melihat siapa saja diantara kalian yang menuju telagaku, dan ada beberapa orang selainku ditahan sehingga aku mengatakan: 'Wahai Rabbi, ia adalah bagian dari diriku dan diantara umatku! ' maka di jawab: 'Apakah kamu sadar apa yang mereka lakukan sepeninggalmu, demi Allah, mereka tak henti-hentinya berbalik ke belakang (murtad), " Ibnu Abi Mulaikah selalu memanjatkan do'a: ALLAAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A 'ALAA A'QAABINAA AW NUFTANA 'AN DIININAA (Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari berbalik kearah ke belakang (murtad) atau terkena musibah dalam agama kami, sebagaimana kutipan firman Allah: 'A'qaabikum tankishuuna' kalian berbalik kearah belakang, murtad. (QS. Almukminun 66).