33. Hibah, Keutamaannya dan Anjuran Melakukannyanya
Shahih Bukhari 2378: Telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin 'Ali] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Dza'bi] dari [Al Maqburiy] dari [bapaknya] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai wanita-wanita muslim, janganlah seorang budak wanita menganggap remeh memberi hadiah budak wanita lainnya sekalipun hanya sebesar kubangan karena diinjak kambing."
Shahih Bukhari 2379: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Al Awaisiy] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Hazim] dari [bapaknya] dari [Yazid bin Ruman] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa dia berkata kepada 'Urwah anak dari saudara perempuannya: "Sesungguhnya kami memperhatikan hilal kemudian hilal untuk ketiga kalinya dalam satu bulan dan tidak ada api yang dinyalakan di rumah-rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku berkata: "Wahai bibi, apa yang dapat menjadikan kalian bertahan hidup?" Dia berkata: "Dua hal yang hitam, kurma dan air. Selain itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai dua tetangga dari kalangan Anshar, yang mereka memiliki anak unta yang dapat diambil air susunya untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kedua tetangga itu memberi kami minum."
Shahih Bukhari 2380: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi 'Abdiy] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Hazim] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya aku diundang untuk jamuan makan sebesar satu paha depan (kambing) atau satu paha belakangnya, pasti aku penuhi dan seandainya aku diberi hadiah makanan satu paha depan (kambing) atau satu paha belakang pasti aku terima."
Shahih Bukhari 2381: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Maryam] telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] dari Sahal radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seorang wanita Muhajirin yang wanita ini memiliki ghulam yang pandai olah mengolah kayu. Beliau berkata kepadanya: "Perintahkanlah sahayamu agar membuatkan mimbar untuk kami." Maka wanita itu memerintahkan ghulamnya. Maka ghulam itu pergi mencari kayu di hutan lalu dia membuat mimbar untuk Beliau. Ketika dia telah menyelesaikan pekerjaannya wanita itu mengirim mimbar tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau berkata: "Bawalah mimbar itu kepadaku." Lalu orang-orang datang dengan membawa mimbar tersebut kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menempatkan mimbar tersebut pada tempat yang sekarang kalian lihat.
Shahih Bukhari 2382: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ja'far] dari [Abu Hazim] dari 'Abdullah bin Abu Qatadah As Salamiy dari bapaknya radliyallahu 'anhu berkata: "Pada suatu hari aku pernah duduk-duduk bermajelis dengan para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu rumah yang terletak di jalan menuju Makkah. Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam singgah di depan kami sementara orang-orang sedang berihram sedangkan aku tidak. Tiba-tiba mereka melihat seekor keledai liar sementara aku sedang sibuk memperbaiki sandalku dan mereka tidak mau mengganggu aku dengan kehadiran keledai itu padahal mereka sangat ingin agar aku juga melihatnya. Maka sejenak kemudian aku melihat keledai itu lalu aku bangkit menuju kuda dan memasang pelananya kemudian aku menunggang kuda tersebut namun aku lupa cambuk dan tombak. Maka aku katakan kepada mereka: "Berikan cambuk dan tombak itu kepadaku." Mereka menjawab: "Tidak, kami tidak akan membantu kamu dalam mengejar keledai tersebut." Maka aku marah lalu aku turun dan mengambil cambuk dan tombak tersebut kemudian aku kembali menunggang kuda dan aku kejar keledai tersebut hingga aku dapat melukainya. Kemudian aku datang membawa keledai itu dalam keadaan sudah mati. Akhirnya mereka menerima bahkan memakan dagingnya. Kemudian mereka menjadi ragu dalam memakannya karena mereka sedang berihram. Kemudian kami berangkat dan aku menyembunyikan satu potong paha depan yang ada di tanganku hingga kami bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka kami menanyakan kejadian tadi kepada Beliau. Maka Beliau bertanya: "Apakah masih ada yang tersisa darinya?" Aku jawab: "Ya masih." Maka aku sodorkan paha depan keledai tersebut lalu Beliau memakannya hingga habis sedang Beliau dalam keadaan berihram." Dan [Zaid bin Aslam] telah menceritakan kepadaku dari ['Atha' bin Yasar] dari [Abu Qatadah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2383: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Thuwailah], yang namanya adalah 'Abdullah bin 'Abdurrahman berkata: Aku mendengar [Anas radliallahu 'anhu] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang bertamu di rumah kami ini dan Beliau meminta minum. Maka kami siapkan susu dari hasil perasan kambing kami yang kami campur dengan air dari sumur kami ini lalu kami sugukan kepada Beliau. Saat itu Abu Bakar duduk di samping kiri Beliau sedangkan 'Umar di hadapan Beliau sementara ada seorang 'Arab Baduy di sebelah kanan Beliau. Ketika Beliau sudah selesai minum, 'Umar berkata: "Ini ada Abu Bakar, (berikanlah kepadanya). Namun Beliau memberikan susu itu kepada orang Baduy tadi karena yang berhak atas gilirannya, seraya beliau sabdakan: "Ke sebelah kanan dan ke kanan, ketahuilah dahulukanlah yang kanan." Anas berkata: "Ini adalah sunnah, ini adalah sunnah". Diucapkannya tiga kali.
Shahih Bukhari 2384: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hisyam bin Zaid bin Anas bin Malik] dari Anas radliyallahu 'anhu berkata: "Kami pernah disibukkan untuk menangkap kelinci di lembah Marru Azh Zhohran, orang-orang berusaha menangkapnya hingga mereka keletihan. Kemudian aku bisa menangkapnya lalu aku bawa menghadap Abu Tholhah. Maka dia menyembelihnya kemudian dikirim daging paha depannya atau paha belakangnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia (Anas) berkata: "Daging pahanya dan tidak diragukan lagi. Lalu Beliau menerimanya." Aku bertanya: "Apakah Beliau memakannya?" Dia berkata: "Ya Beliau memakannya." Kemudian dia sambung: "Setelah menerimanya."
Shahih Bukhari 2385: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari ['Abdullah bin 'Abbas] dari As Sha'bi bin Jatstsamah radliyallahu 'anhum bahwa Dia menghadiahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seekor keledai liar di Abwa atau di Waddan namun Beliau menolaknya. Ketika Beliau melihat raut mukanya, Beliau berkata: "Kami tidak bermaksud menolak keledai tersebut, tapi kami menolaknya karena kami sedang ihram."
Shahih Bukhari 2386: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Orang-orang memilih barang yang terbaik sebagai hadiah dari mereka untuk hari pernikahan 'Aisyah dengan tujuan mengharap ridha Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2387: Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Iyas] berkata: aku mendengar [Sa'id bin Jubair] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Ummu Hufaid, bibi dari Ibnu 'Abbas menghadiahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keju, minyak samin dan daging biawak. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memakan keju dan minyak samin tapi membiarkan daging biawak karena tidak menyukainya. Ibnu 'Abbas berkata: Semua itu dihidangkan pada makanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seandainya diharamkan tentu tidak akan dihidangkan pada makanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2388: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Ma'an] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Thohman] dari [Muhammad bin Ziyad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila diberikan makanan, Beliau bertanya tentangnya: "Apakah ini sebagai hadiah atau shadaqah?" Jika dijawab shadaqah maka Beliau berkata kepada para sahabat Beliau: "Makanlah!" Dan Beliau tidak ikut makan. Namun bila dikatakan hadiah, maka Beliau mengulurkan tangan Beliau lalu makan bersama mereka.
Shahih Bukhari 2389: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diberikan daging lalu dikatakan bahwa daging itu adalah shadaqah yang diterima Barirah. Maka Beliau berkata: "Daging ini baginya shadaqah (zakat) dan bagi kita ini sebagai hadiah."
Shahih Bukhari 2390: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Abdur Rahman bin Al Qasim] berkata: aku mendengar cerita ini dari Al Qasim dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Dia berkehendak untuk membeli Barirah sementara mereka (tuannya) memberi persyaratan bahwa wala' tetap ada pada mereka. Kemudian hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Belilah kemudian bebaskanlah, karena hak perwalian bagi orang yang membebaskannya." Kemudian Barirah diberi zakat berupa daging lalu dikatakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Ini shadaqah yang diterima Barirah." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Daging ini baginya shadaqah (zakat) dan bagi kita ini sebagai hadiah." Dan Barirah memilih untuk dirinya. 'Abdurrahman berkata: "Suaminya orang merdeka atau budak sahaya?" Syu'bah berkata: "Aku bertanya kepada 'Abdurrahman tentang suaminya, maka dia menjawab: "Aku tidak tahu apakah suaminya orang merdeka atau budak sahaya."
Shahih Bukhari 2391: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan] telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin 'Abdullah] dari [Khalid Al Hadzdza'] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Ummu 'Athiyyah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang menemui 'Aisyah radliyallahu 'anha seraya berkata: "Apakah kalian masih memilliki sesuatu (untuk dimakan)?" 'Aisyah berkata: "Tidak, kecuali sesuatu yang dikirim oleh Ummu 'Athiyyah dari daging kambing yang engkau kirim kepadanya sebagai shadaqah." Beliau bersabda: "Shadaqah itu berarti sudah sampai pada tempatnya."
Shahih Bukhari 2392: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Orang-orang memilih barang yang terbaik sebagai hadiah dari mereka untuk hari pernikahanku." Dan Ummu Salamah berkata: "Kemudian para shahaabiyah (isteri-isteri Beliau) berkumpul lalu dia ingin menceritakan hal itu kepada Beliau, namun Beliau menolaknya."
Shahih Bukhari 2393: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [saudaraku] dari [Sulaiman] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Isteri-isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama adalah terdiri 'Aisyah, Hafshah, Shafiyyah, Sawdah. Dan kelompok kedua diikutsertai oleh Ummu Salamah dan isri-isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain. Saat itu Kaum Muslimin mengetahui kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat mencintai 'Aisyah. Apabila salah seorang dari mereka memiliki hadiah yang akan dihadiahkan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia menangguhkannya. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sudah berada di rumah 'Aisyah, barulah pemilik hadiah mengirim hadiahnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di rumah 'Aisyah. Kebiasaan ini menbuat kelompok 'Ummu Salamah memperbincangkannya. Mereka berkata kepada Ummu Salamah: "Coba kamu bicara kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar beliau menyampaikan kepada orang banyak bahwa siapa yang hendak memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendaklah hadiah itu diberikan kepada beliau dimana saja saat beliau berada di rumah-rumah isteri beliau." Maka Ummu Salamah menyampaikan apa yang dikatakan oleh mereka kepada beliau namun beliau tidak berkomentar sepatah katapun kepadanya. Kemudian kami tanyakan kepadanya, maka dia berkata: "Beliau tidak berkata sepatah kata pun kepadaku." Lalu mereka kembali berkata: "Coba berbicaralah kembali dengan beliau." Maka Ummu Salamah kembali mengajak beliau berbicara saat giliran beliau di rumahnya namun beliau tetap tidak berkata sepatah katapun kepadanya. Kemudian kami tanyakan kepadanya, maka dia berkata: "Beliau tidak berbicara sepatah kata pun kepadaku." Lalu mereka kembali berkata: "Berbicaralah dengan beliau hingga beliau mau berbicara denganmu!" Kemudian ketika giliran beliau di rumahnya, Ummu Salamah mengajak bicara beliau, maka Beliau berkata kepadanya: "Jangan kamu sakiti aku dalam masalah 'Aisyah, karena tidak satu wahyu pun yang turun kepadaku saat aku berada dalam pakaian seorang isteri kecuali 'Aisyah." 'Aisyah berkata: Maka Ummu Salamah berkata: "Aku bertobat kepada Allah karena telah menyakitimu wahai Rasulullah?" Kemudian isteri-isteri Beliau memanggil Fathimah, putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengutusnya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka berpesan: "Katakanlah kepada beliau, sesungguhnya isteri-isteri ayahanda mencari keadilan Allah kepada ayahanda dalam perkara putri Abu Bakar." Maka Fathimah menyampaikannya. Lalu beliau berkata: "Wahai ananda, apakah kamu menyukai sesuatu yang aku sukai?" Fathimah menjawab: "Ya tentu." Maka Fathimah menemui mereka seraya mengabarkan kepada mereka. Maka mereka berkata: "Kembalilah menemui beliau!" Namun Fathimah enggan untuk kembali. Akhirnya mereka mengutus Zainab binti Jahsyi. Maka Zainab menemui beliau dengan perkataan yang keras, katanya: "Sesungguhnya isteri-isteri anda mencari keadilan Allah kepada anda dalam perkara putri Ibnu Abi Quhafah." Dia mengeraskan suaranya hingga sampai kepada 'Aisyah yang saat itu dia sedang duduk lalu dia mencelanya hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memandang 'Aisyah apakah 'Aisyah akan membalasnya. Maka 'Aisyah membalas apa yang ducapkan Zainab hingga membuatnya berhenti. Dia (Fathimah) berkata: "Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memandang kepada 'Aisyah dan berkata: "Dia ini adalah putri dari Abu Bakar." Al Bukhari berkata: "Kalimat terakhir ini adalah kisah Fathimah yang diceritakan oleh [Hisyam bin 'Urwah] dari [seseorang] dari [Az Zuhriy] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman]. Dan berkata Abu Marwan dari [Hisyam] dari ['Urwah]: "Bahwa orang-orang memilih barang yang terbaik sebagai hadiah dari mereka untuk hari pernikahan 'Aisyah." Dan dari [Hisyam] dari [seseorang kalangan Quraisy] dari [seorang dari suku Al Mawaliy] dari [Az Zuhriy] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam]: 'Aisyah berkata: 'Aku sedang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu datang Fathimah meminta izin masuk."
Shahih Bukhari 2394: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami ['Azrah bin Tsabit Al Anshariy] berkata: telah menceritakan kepadaku [Tsumamah bin 'Abdullah] berkata: Aku menemuinya lalu ia menyodorkan minyak wangi kepadaku seraya berkata: Anas radliyallahu 'anhu tidak menolak minyak wangi." Dia berkata: "Dan Anas yakin bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menolak jika ditawarkan minyak wangi."
Shahih Bukhari 2395: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Maryam] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata: bahwa ['Urwah] menyebutkan bahwa Al Miswar bin Makhramah radliyallahu 'anhu dan [Marwan] keduanya mengabarkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika datang kepada Beliau utusan suku Hawazin, Beliau berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah Dzat yang paling berhak dipuji kemudian bersabda: "Kemudian dari pada itu, bahwa saudara-saudara kalian telah datang dengan bertobat dan aku berpikir untuk mengembalikan tawanan mereka. Maka itu siapa diantara kalian yang suka berbuat baik (untuk membebaskannya) maka lakukanlah dan siapa yang ingin mendapatkan haknya maka kami akan berikan haknya kepadanya dari sejak awal harta fa'i yang Allah karuniakan kepada kita." Maka orang-orang berkata: "Kami memilih berbuat kebaikan untuk anda."
Shahih Bukhari 2396: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerima pemberiah hadiah dan membalasnya. Waki' dan [Muhadhir] tidak menyebutkan dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari 'Aisyah.
Shahih Bukhari 2397: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dan [Muhammad bin An Nu'man bin Basyir] bahwa keduanya menceritakan kepada An Nu'man bin Basyir bahwa Bapaknya datang bersamanya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: "Aku hadiahkan anakku ini sebagai ghulam (pembantu)." Maka Beliau bertanya: "Apakah semua anakmu kamu hadiahkan seperti ini?" Dia menjawab: "Tidak." Maka Beliau bersabda: "Kalau begitu, lebih baik kamu bawa pulang kembali."
Shahih Bukhari 2398: Telah menceritakan kepada kami [Hamid bin 'Umar] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Hushain] dari ['Amir] berkata: Aku mendengar An Nu'man bin Basyir radliyallahu 'anhuma berkhutbah diatas mimbar, katanya: Bapakku memberiku sebuah hadiah (pemberian tanpa imbalan). Maka 'Amrah binti Rawahah berkata: "Aku tidak rela sampai kamu mempersaksikannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka bapakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Aku memberi anakku sebuah hadiah yang berasal dari 'Amrah binti Rawahah, namun dia memerintahkan aku agar aku mempersaksikannya kepada anda, wahai Rasulullah." Beliau bertanya: "Apakah semua anakmu kamu beri hadiah seperti ini?" Dia menjawab: "Tidak." Beliau bersabda: "Bertaqwalah kalian kepada Allah dan berbuat adillah diantara anak-anak kalian." An Nu'man berkata: Maka dia kembali dan Beliau menolak pemberian bapakku.
Shahih Bukhari 2399: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah]: 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menderita sakit dan terasa bertambah berat, Beliau meminta izin kepada isteri-isteri Beliau agar Beliau dirawat di rumahku lalu Beliau diizinkan. Beliau keluar dengan dibantu dua orang, dan kedua kaki Beliau terseret di atas tanah. Saat itu Beliau dibantu oleh Al 'Abbas dan seseorang yang lain. 'Ubaidullah berkata: Aku menceritakan kepada [Ibnu 'Abbas] apa yang diceritakan oleh 'Aisyah. Maka dia berkata kepadaku: "Tahukah kamu siapa orang yang lain itu, yang tidak disebut namannya oleh 'Aisyah?" Aku katakan: "Aku tidak tahu." Dia berkata: "Orang itu adalah 'Ali bin Abi Thalib."
Shahih Bukhari 2400: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Thawus] dari [bapaknya] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang meminta kembali apa yang telah dihibahkannya bagaikan anjing yang muntah lalu menelan kembali apa yang dimuntahkannya ke dalam mulutnya."
Shahih Bukhari 2401: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari ['Abbad bin 'Abdullah] dari Asma' radliyallahu 'anhu berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki harta kecuali apa yang diberikan oleh Az Zubair Apakah aku boleh bershadaqah dengannya?" Beliau menjawab: "Bershadaqahlah dan jangan kamu tutup rapat guci tempat menyimpan makanan itu, karena nanti Allah menutup rezekimu."
Shahih Bukhari 2402: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin "Urwah] dari [Fathimah] dari [Asma'] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berinfaqlah dan jangan kamu hitung-hitung (pelit) karena nanti Allah akan berhitung kepadamu dan jangan kamu tutup rapat guci tempat menyimpan makanan itu karena nanti Allah akan menutup rezekimu."
Shahih Bukhari 2403: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] dari [Al Laits] dari [Yazid] dari [Bukair] dari Kuraib, maula Ibnu 'Abbas bahwa Maimunah binti Al Harits radliyallahu 'anha mengabarkan kepadanya bahwa Dia telah membebaskan budak wanitanya namun dia tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika hari giliran Beliau di rumahnya, Maimunah berkata: "Apakah engkau telah mengetahui wahai Rasulullah, bahwa saya telah membebaskan budak wanita saya?" Beliau bertanya: "Apakah kamu sudah melakukannya?" Dia menjawab: "Ya, sudah." Beliau bersabda: "Jika seandainya kamu hibahkan budak itu kepada bibi-bibi kamu tentu kamu akan mendapatkan pahala yang besar." Dan berkata Bakar bin Mudhar dari ['Amru] dari [Bukair] dari [Kuraib] bahwa [Maimunah] telah membebaskan (budaknya).
Shahih Bukhari 2404: Telah menceritakan kepada kami [Hibban bin Musa] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila hendak mengadakan suatu perjalanan, Beliau melakukan undian siapa diantara isteri-isteri Beliau yang keluar namanya untuk turut serta bersama Beliau. Dan juga Beliau selalu menggilir isteri-isteri Beliau untuk setiap hari dan malamnya kecuali Saudah binti Zam'ah yang dia telah menghibahkan jatah giliran hari dan malamnya kepada 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan tujuan mencari ridho Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2405: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Imran Al Jawniy] dari [Thalhah bin 'Abdullah, seorang dari suku Bani Tamim bin Murrah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, aku mempunyai dua tetangga, kepada yang manakah dari keduanya bila aku memberikan hadiah?" Beliau menjawab: "Kepada yang terdekat pintu rumahnya denganmu diantara keduanya."
Shahih Bukhari 2406: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] bahwa 'Abdullah bin 'Abbas radliyallahu 'anhuma mengabarkannya bahwa dia mendengar Ash Sha'b bin Jatstsamah Al Laitsiy seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwa Dia memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seekor keledai liar saat Beliau sedang berada di Abwa' atau Waddan dalam keadaan berihram lalu Beliau menolaknya. Sha'b berkata: Ketika Beliau mengetahui raut wajahku karena hadiahku ditolak, Beliau berkata: "Kami tidak bermaksud menolak hadiahmu namun kami sedang dalam keadaan berihram."
Shahih Bukhari 2407: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari Abu Humaid as-Sa'idiy radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mempekerjakan seorang laki-laki dari suku Al Azdiy yang dijuluki Ibnu Al Utbiyyah sebagai pemungut zakat. Ketika datang hari tugasnya, dia berkata: "Ini untuk kalian sebagai zakat dan ini dihadiahkan untukku." Beliau berkata: "Biarkanlah dia tinggal di rumah ayahnya atau ibunya lalu dia lihat apakah benar itu dihadiahkan untuknya atau tidak. Dan demi Dzat yag jiwaku di tangan-Nya, tidak seorangpun yang mengambil sesuatu dari zakat kecuali dia akan datang pada hari qiyamat dengan dipikulkan di atas lehernya berupa unta yang berteriak, atau sapi yang melembuh atau kambing yang mengembik." Kemudia Beliau mengangkat tangan Beliau sehingga terlihat oleh kami ketiak Beliau yang putih dan (berkata:): "Ya Allah bukankah aku sudah sampaikan, bukankah aku sudah sampaikan." sebanyak tiga kali.
Shahih Bukhari 2408: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Al Munkadir] dia mendengar Jabir radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Seandainya tiba kepada kita harta dari negeri Bahrain aku pasti memberikan kepadamu sekian." Beliau mengucapkannya tiga kali. Dan harta Bahrain itu belum juga datang hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih dulu wafat. Kemudian (Setelah harta datang) Abu Bakar memanggil penyeru lalu berkata: "Siapa yang kepadanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berjanji atau mempunyai hutang hendaklah datang kepada kami!" Maka aku datangi dia dan aku katakan: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjanjikan aku." Maka Abu Bakar memberiku sebanyak tiga tangkup (ukuran dua belah telapak tangan)."
Shahih Bukhari 2409: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari Al Miswar bin Makhramah radliyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membagi-bagikan pakaian (rida') namun Beliau tidak memberi satupun kepada Makhramah. Maka Makhramah berkata: "Wahai anakku marilah kita menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka aku berangkat bersamanya lalu dia berkata: "Masuk dan mintakanlah untukku." Dia berkata: Maka aku pintakan untuknya lalu Beliau keluar menemuinya dengan membawa rida' lalu berkata: "Kami sengaja menyimpan ini untukmu." Dia (Al Miswar) berkata: Bapakku memandangnya lalu berkata: "Makhramah telah ridho."
Shahih Bukhari 2410: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mahbub] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Celaka aku." Maka Beliau bertanya: "Kenapa?" Orang itu menjawab: "Aku berhubungan dengan isteriku di bulan Ramadhan." Beliau bertanya: "Apakah kamu punya budak?" Orang itu menjawab: "Tidak." Beliau bertaya lagi: "Apakah kamu sanggup berpuasa dua bulan berturut-turut?" Orang itu menjawab: "Tidak." Beliau bertaya lagi: "Apakah kamu sanggup memberi makan enam puluh orang miskin?" Orang itu menjawab: "Tidak." Abu Hurairah berkata: "Lalu datang seseorang dari kalangan Anshar dengan membawa karung besar yang penuh berisi kurma, lalu Beliau berkata: "Pergilah dengan kurma ini dan shadaqahkanlah!" Orang itu berkata: "Untuk orang yang lebih membutuhkan dari pada kami wahai Rasulullah?, demi Dzat Yang mengutus anda dengan haq, tidak ada diantara penduduk yang keluarganya lebih membutuhkan dibandingkan kami." Maka Beliau berkata: "Pergilah dan berilah makan keluargamu dengannya."
Shahih Bukhari 2411: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dan berkata: [Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Ka'ab bin Malik] bahwa Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya bahwa Bapaknya terbunuh sebagai syahid dalam perang Uhud lalu orang-orang yang mempunyai piutang datang, mereka mendesak meminta pelunasan hak-hak mereka, maka aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu aku berbicara dengan Beliau, lalu Beliau meminta kepada mereka untuk mau menerima buah-buahan dari kebunku dan agar mereka membebaskan beban hutang bapakku namun mereka tidak mau dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberikan kebunku dan juga tidak membagi-bagikannya kepada mereka dan justru berkata: "Aku akan datang besok pagi kepadamu, insya Allah." Maka Beliau datang kepada kami pagi-pagi lalu Beliau mengelilingi pepohonan kurma lalu berdo'a untuk keberkahan buah-buahnya. Maka aku memetik buah-buah kurma tersebut, aku lunasi hak-hak mereka dan masih ada tersisa untuk kami buah-buah kurma tersebut, lalu aku temui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika Beliau sedang duduk, lalu aku beritahukan kejadian tadi maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada 'Umar: "Dengarlah wahai 'Umar!" sementara 'Umar dalam keadaan duduk. Maka 'Umar berkata: "Peristiwa ini membuktikan bahwa kami mengetahui bahwa anda adalah Rasulullah. Demi Allah, anda adalah Rasulullah.
Shahih Bukhari 2412: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Qaza'ah] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abu Hazim] dari Sahal bin Sa'ad radliyallahu 'anhu bahwa, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi suguhan minuman, Beliau meminumnya sementara disamping kanan Beliau ada seorang anak kecil sedangkan di sebelah kiri Beliau ada orang-orang tua. Beliau berkata kepada anak kecil itu: "Jika kamu izinkan, aku akan berikan kepada mereka." Anak kecil itu berkata: "Aku tidak lebih mementingkan seorangpun selain anda." Maka Beliau memberikan apa yang di tangan Beliau kepadanya.
Shahih Bukhari 2413: Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Muharib] dari Jabir radliyallahu 'anhu berkata: Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat Beliau berada di masjid, lalu Beliau membayar hutangnya kepadaku dan memberi lebih kepadaku.
Shahih Bukhari 2414: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muharib] aku medengar Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma berkata: Aku menjual seekor unta kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Ketika kami sudah sampai di Madinah, Beliau berkata: "Datanglah ke masjid dan shalatlah dua raka'at!" Lalu Beliau menimbang. Syu'bah berkata: Aku kira dia berkata: Lalu Beliau menimbang untukku. Maka Beliau memberi lebih untukku sehingga masih terus ada kelebihan itu hingga kami menghadapi bangsa Romawi dalam perang sulit di musim panas.
Shahih Bukhari 2415: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abu Hazim] dari Sahal bin Sa'ad radliyallahu 'anhu bahwa, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi suguhan minuman sementara disamping kanan Beliau ada seorang anak kecil sedangkan di sebelah kiri Beliau ada orang-orang tua. Maka Beliau berkata kepada anak kecil itu: "Apakah kamu mengizinkan aku untuk aku berikan minuman ini kepada mereka?" Anak kecil itu berkata: "Tidak wahai Rasulullah, Aku tidak lebih mementingkan terhadap seorangpun selain anda." Maka Beliau memberikan apa yang di tangan Beliau kepadanya.
Shahih Bukhari 2416: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Utsman bin Jabalah] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Syu'bah] dari [Salamah] berkata: aku mendengar [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Ada seorang laki-laki yang kepadanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai hutang lalu para sahabat ingin (memberinya pelajaran) namun Beliau berkata: "Biarkanlah dia, karena bagi pemilik hak berhak menyatakan haknya." Lalu Beliau berkata: "Belilah satu ekor anak unta lalu berikanlah kepadanya!" Orang-orang berkata: "Kami tidak mendapatkan anak unta yang dimaksud melainkan ada seekor anak unta yang umurnya lebih." Beliau berkata: "Beli dan berikanlah kepadanya karena sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah siapa yang paling baik menunaikan janji."
Shahih Bukhari 2417: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] bahwa [Marwan bin Al Hakam] dan [Al Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam didatangi oleh utusan suku Hawazin yang telah memeluk Islam lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta dan para tawanan mereka. Maka Beliau berkata kepada mereka: "Bersamaku sekarang ada orang-orang sebagaimana kalian lihat dan ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal, apakah tawanan atau harta dan sungguh aku akan memberi kesempatan terhadap mereka." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menanti mereka sekitar sepuluh malam ketika mereka kembali dari Tha'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali salah satu dari dua pilihan, mereka berkata: "Kami memilih tawanan." Beliau berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian memuji Allah yang memang Dia paling berhak untuk dipuji lalu bersabda: "Kemudian dari pada itu, saudara-saudara kalian ini datang kepada kita dengan bertobat dan sungguh aku berpikir akan mengembalikan para tawanan. Maka siapa diantara kalian yang suka berbuat baik (dengan membebaskan tawanan) dalam masalah ini maka lakukanlah, dan siapa diantara kalian yang ingin tetap menjadikannya sebagai haknya maka kami akan berikan kepadanya harta fa'i yang sejak awal Allah mengaruniakannya kepada kita, lakukanlah." Maka orang-orang berkata: "Kami memilih berbuat baik kepada mereka wahai Rasulullah." Lalu Beliau berkata kepada mereka: "Kami tidak tahu siapa diantara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang bukan, maka itu kembalilah hingga kalian bawa para pimpinan yang mengurusi urusan kalian!" Akhirnya mereka pulang dan berbicara dengan para pimpinan mereka lalu kembali menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka mengabarkan bahwa mereka telah menyetujui dan memberi izin." "Inilah kisah yang sampai kepada kami tentang para tawanan suku Hawazin." Kalimat terakhir ini adalah ucapan Az Zuhriy, yaitu: Inilah kisah yang sampai kepada kami.
Shahih Bukhari 2418: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Muqatil] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah Kuhail] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Pernah Beliau mengambil seekor anak unta lalu datang pemiliknya menagih. Orang-orang pun memberi komentar yang negatif terhadap orang yang menagih itu. Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya bagi pemilik hak berhak menyatakan haknya." Lalu Beliau membayar dengan anak unta yang umurnya lebih tua daripada unta orang itu lalu bersabda: "Sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik menunaikan janji."
Shahih Bukhari 2419: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari ['Amru] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa Dia pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan dengan menunggang unta yang masih muda milik 'Umar. Saat itu dia mendahului laju Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka bapaknya berkata: "Wahai 'Abdullah, janganlah seseorang mendahului Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Juallah unta itu kepadaku." Maka 'Umar berkata: "Unta ini untuk anda." Maka Beliau membelinya kemudian berkata: "Unta ini untukmu wahai 'Abdullah dan pergunakanlah sesukamu."
Shahih Bukhari 2420: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Nafi'] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: 'Umar bin Al Khaththab melihat pakaian terbuat dari sutera di depan pintu masjid, lalu dia berkata: "Wahai Rasulullah, alangkah baiknya seandainya anda beli pakaian ini lalu anda kenakan pada hari Jum'at atau saat menyambut utusan (delegasi)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Sesungguhnya orang yang memakai pakaian seperti ini tidak akan mendapat bagian di akhirat." Kemudian datang (hadiah diantaranya ada pakain) sutera. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan pakaian sutera tersebut kepada 'Umar. Dan 'Umar berkata: "Apakah anda menyuruh saya mengenakannya sedang anda pernah berkata pakaian ini tak layak dipakai." Maka Beliau berkata: "Aku memberikannya kepadamu bukan untuk kamu pakai." Lalu 'Umar memberikan pakaian sutera tersebut kepada saudaranya yang musyrik di kota Makkah.
Shahih Bukhari 2421: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudhoil] dari [bapaknya] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi rumah Fathimah namun Beliau tidak segera masuk. Kemudian 'Ali datang, dan Fathimah ceritakan peristiwa ini kepadanya. Kemudian 'Ali menceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Beliau berkata: "Aku melihat di pintu ada tabir yang ada lukisannya." Maka 'Ali berkata: "Aku tidak punya kepentingan dengan dunia." Lalu 'Ali menemui Fathimah dan menceritakan, maka Fathimah berkata: "Silahkan Beliau memerintahkan aku apa saja sesuka Beliau." 'Ali berkata: "Sebaiknya kamu kirimkan saja tabir itu untuk si fulan yang barangkali keluarga mereka membutuhkannya."
Shahih Bukhari 2422: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Maisarah] berkata: aku mendengar [Zaid bin Wahb] dari 'Ali radliyallahu 'anhu berkata: Aku diberi hadiah kain bermotif garis dari sutera oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu aku kenakan, maka nampak aku lihat kemarahan dari raut wajah Beliau. Kemudian aku bagikan untuk isteri-isteriku.
Shahih Bukhari 2423: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] telah menceritakan kepada kami Anas radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dihadiahi baju jubah terbuat dari sutera tipis dan sebelumnya Beliau telah melarang memakai sutera lalu orang-orang menjadi heran karenanya. Maka Beliau bersabda: "Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh sapu tangan Sa'ad bin 'Ubadah di surga lebih baik dari ini." Dan berkata Sa'id dari [Qatadah] dari [Anas], Bahwa Ukaidir Dumah yang menghadiahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2424: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdul Wahhab] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] telah menceritakan kepada kami [Su'bah] dari [Hisyam bin Zaid] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu bahwa, Ada seorang wanita Yahudi yang datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa seekor kambing yang telah diracun lalu Beliau memakannya. Kemudian wanita itu diringkus dengan bukti daging tersebut dan dikatakan: "Tidak sebaiknyakah kita bunuh saja?" Beliau menjawab: "Jangan!" Sejak itu aku senantiasa melihat bekas racun tersebut pada anak lidah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2425: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dari [bapaknya] dari [Abu 'Utsman] dari 'Abdurrahman bin Abu Bakar radliyallahu 'anhuma berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (dalam perjalanan) berjumlah seratus tiga puluh orang lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Apakah diantara kalian ada yang memiliki makanan?" Maka jika ada sebanyak satu sha' makanan atau sejenisnya, dibuatlah adonan. Kemudian datang seorang musyrik yang berambut panjang namun agak semerawut membawa kambing yang digiringnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Apakah kambing ini untuk dijual atau untuk dihadiahkan?" atau Beliau berkata dengan redaksi: "Atau dihibahkan?" Orang itu menjawab: "Tidak, tapi untuk dijual." Maka Beliau membeli seekor darinya. Lalu kambing itu dimasak dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar hatinya dibagi-bagikan. Demi Allah, tidak ada dari kami yang berjumlah seratus tiga puluh orang melainkan telah diberikan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam potongan jantung dari isi perut kambing tersebut. Jika ada yang hadir disitu, pasti diberi, dan jika sedang tidak ada, disisakan baginya. Maka dibuat dalam dua kuali, lalu mereka makan semuanya dan kami merasa kenyang dan masih tersisa dua kuali lalu kami bawa diatas unta, atau sebagaimana dikatakannya.
Shahih Bukhari 2426: Telah menceritakan kepada kami [Kholid bin Makhlad] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Dinar] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: 'Umar melihat pakaian terbuat dari sutera dijajakan oleh seseorang lalu dia berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Belilah pakaian ini untuk anda kenakan pada hari Jum'at dan saat menyambut utusan (delegasi)." Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang memakai pakaian seperti ini adalah orang yang tidak akan mendapat bagian di akhirat." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberikan pakaian diantaranya ada yang terbuat dari sutera lalu Beliau berikan diantaranya kepada 'Umar. Maka 'Umar berkata: "Bagaimana aku akan mengenakannya sedang Engkau telah berkomentar negatif tentangnya!" Beliau berkata: "Aku memberikannya kepadamu bukan untuk kamu pakai, tapi juallah atau hadiahkan!" Lalu 'Umar memberikan pakaian sutera tersebut kepada saudaranya yang tinggal di kota Makkah sebelum masuk Islam.
Shahih Bukhari 2427: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaid bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari Asma' binti Abi Bakr radliyallahu 'anhuma berkata: Ibuku menemuiku saat itu dia masih musyrik pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu aku meminta pendapat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku katakan: "Ibuku sangat ingin (aku berbuat baik padanya), apakah aku harus menjalin hubungan dengan ibuku?" Beliau menjawab: "Ya, sambunglah silaturrahim dengan ibumu."
Shahih Bukhari 2428: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dan [Syu'bah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang meminta kembali apa yang telah dihibahkannya bagaikan orang yang menelan kembali muntahnya."
Shahih Bukhari 2429: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Al Mubarak] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari ['Ikrimah] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak patut bagi kita (orang beriman) sengaja membuat perumpamaan yang buruk. Orang yang meminta kembali apa yang telah dihibahkannya bagaikan anjing yang menelan kembali apa yang dimuntahkannya."
Shahih Bukhari 2430: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Qaza'ah] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [bapaknya] aku mendengar 'Umar bin Al Khaththab radliyallahu 'anhu berkata: Aku memberi (seseorang) kuda untuk digunakan berperang di jalan Allah lalu orang itu tidak memanfaatkan sebagaimana mestinya. Kemudian aku berniat membelinya kembali darinya karena aku menganggap membelinya lagi adalah suatu hal yang (diringankan) dibolehkan. Lalu aku tanyakan hal ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Beliau bersabda: "Jangan kamu membelinya sekalipun orang itu menjualnya dengan harga satu dirham, karena orang yang mengambil kembali shadaqahnya seperti anjing yang menjilat kembali ludahnya."
Shahih Bukhari 2431: Bab. Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] bahwa [Ibnu Juraij] mengabarkan mereka berkata: telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Ubaidillah bin Abi Mulaikah bahwa Anak-anak Shuhaib maula Ibnu Jud'an mereka mengklaim dua rumah dan sebuah kamar yang diberi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Shuhaib. Maka Marwan berkata: "Siapa yang menjadi saksi atas kalian berdua dalam perkara ini?" Mereka menjawab: "Ibnu 'Umar." Lalu Marwan memanggilnya dan ia bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memang telah memberi Shuhaib dua rumah dengan satu kamar. Kemudian Marwan memutuskan untuk mereka dengan persaksiannya.
Shahih Bukhari 2432: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari Jabir radliyallahu 'anhu berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menetapkan bahwa 'Umra adalah milik orang yang diberi hibah."
Shahih Bukhari 2433: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin 'Umar] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] berkata: telah menceritakan kepadaku [An Nadhor bun Anas] dari [Basyir bin Nahik] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "'Umra adalah hibah yang diperbolehkan." Dan 'Atho' berkata: telah menceritakan kepadaku [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti ini juga.
Shahih Bukhari 2434: Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] berkata: aku mendengar [Anas] berkata: "Di Madinah terjadi kegaduhan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminjam kuda milik Abu Thalhah yang bernama Al Mandub, lalu Beliau pacu kudanya menuju suara itu. Kemudian beliau kembali dan berkata: "Kami tidak melihat sesuatupun, dan sungguh aku dapatkan kuda ini sedemikian cepat larinya, bagaikan ombak menggulung lautan."
Shahih Bukhari 2435: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid bin Aiman] berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] berkata: Aku menemui 'Aisyah radliyallahu 'anha yang mengenakan kain yang tebal dengan harga lima dirham, ia berkata: "Tolong sorotkan pandanganmu ke arah budakku, lihatlah padanya bahwa ia menyombongkan diri dengan memakainya di rumah, dan aku dulu memiliki pakaian pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak ada seorang wanitapun di Madinah yang berhias diri kecuali mereka diberi saran menemuiku untuk meminjamnya."
Shahih Bukhari 2436: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baiknya pemberian adalah unta yang baru melahirkan yang banyak susunya, yang didapatkan dari ghanimah yang belum dibagi sebagai anugerah dari Allah, dan kambing yang didapatkan dari harta ghanimah yang belum dibagi, ia berangkat pagi hari dengan kantung kosong, namun pulang dengan kantung yang penuh berisi." Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] dan [Isma'il] dari [Malik] berkata: "Sebaik-baik shadaqah".
Shahih Bukhari 2437: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: Ketika orang-orang Muhajirin sampai di Madinah dari Makkah tanpa bekal sesuatupun ditangan mereka, sedangkan orang-orang Anshar adalah pemilik tanah dan perabotan, maka orang-orang Anshar berjanji kepada mereka untuk memberi buah dari harta mereka itu setiap tahun dan mencukupi mereka dengan pekerjaan dan keamanan. Adalah ibunya yakni ibunya Anas, bernama Ummu Sulaim, yang juga adalah ibunya 'Abdullah bin Abi Thalhah, Ibu Anas pernah memberi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buah kurma, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikannya kepada Ummu Aiman, maula Ummu Usamah bin Zaid. Ibnu Syihab berkata: maka Anas bin Malik mengabariku bahwasanya ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari perang Khaibar, Beliau kembali ke Madinah dan orang-orang muhajirin mengembalikan apa yang diberikan orang-orang Anshar kepada mereka berupa buah-buahan. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengembalikan kepada ibunya (Anas) buah kurmanya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi Ummu Aiman pengganti dari kebunnya. Dan [Ahmad bin Syabib] berkata: telah mengabarkan kepada kami [bapakku] dari [Yunus] dengan hadits ini, dan berkata: "menggantinya dari harta miliknya sendiri".
Shahih Bukhari 2438: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Al Awza'iy] dari [Hassan bin 'Athiyyah] dari Abu Kabsyah As Saluliy (Kabsyah tabi'in, tak jumpa Sahabat) aku mendengar 'Abdullah bin 'Amru radliyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada empat puluh kebiasaan baik, yang tertingginya adalah memberi seekor kambing. Tidaklah seseorang beramal dari perbuatan-perbuatan kebaikan tersebut dengan harapan dia mengharap pahala darinya dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah memasukkannya dengan amalnya ke dalam surga." Hassan berkata: Maka kami menghitung kebiasaan baik itu setelah pemberian kambing mulai dari menjawab salam, menjawab orang yang bersin, menyingkirkan halangan dari jalan dan yang semisalnya namun kami tidak sanggup untuk sampai pada lima belas kebiasaan baik tersebut.
Shahih Bukhari 2439: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Al Awza'iy] berkata: telah menceritakan kepadaku 'Atha' dari Jabir radliyallahu 'anhu berkata: Ada orang-orang dari kami yang memiliki banyak lahan tanah. Mereka berkata: "Kami akan sewakan dengan pembagian sepertiga, seperempat dan atau setengah." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang memiliki lahan hendaklah dia tanami atau dia berikan kepada saudaranya untuk digarap. Jika dia tidak mau, hendaklah dia biarkan tanahnya." Dan Mujahid bin Yusuf berkata: Telah menceritakan kepada kami Al Awza'iy telah menceritakan kepadaku Az Zuhriy telah menceritakan kapadaku 'Atha' bin Yazid telah menceritakan kapadaku Abu Sa'id berkata: Datang seorang Baduy kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya tentang hijrah. Maka Beliau menjawab: "Bagaimana kamu ini, sesungguhnya hijrah adalah perkara yang berat. Apakah kamu memiliki unta?" Dia menjawab: "Ya punya." Lalu Beliau bertanya: "Apakah kamu mengeluarkan zakatnya?" Dia menjawab: "Ya." Beliau bertanya lagi: "Apakah ada darinya yang kamu berikan (hadiahkan)?" Dia menjawab: "Ya." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu memberinya susu saat kehausan?" Dia menjawab: "Ya." Maka Beliau bersabda: "Beramallah kamu dari seberang lautan karena Allah tidak akan mengurangi sedikitpun dari amalan kamu!"
Shahih Bukhari 2440: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari ['Amru] dari [Thawus] berkata: telah menceritakan kepadaku orang yang paling mengerti diantara mereka yakni Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju suatu lahan tanah yang ditumbuhi tanaman lalu Beliau berkata: "Milik siapakah ini?" Mereka berkata: "Si fulan menyewakannya." Maka Beliau berkata: "Seandainya dia menghadiahkannya kepadanya, itu lebih baik baginya dari pada dia mengambil upah tertentu."
Shahih Bukhari 2441: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Nabi Ibrahim berhijrah bersama Sarah lalu diberi Ajara (Siti Hajar), lalu Sarah kembali dan berkata: "Apakah kamu mengerti bahwa Allah telah mengenyahkan orang kafir dan menghadiahi seorang hamba sahaya?" Dan berkata [Ibnu Sirin] dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Menghadiahkan Hajar sebagai pelayan".
Shahih Bukhari 2442: Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidiy] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] berkata: aku mendengar Malik bertanya kepada [Zaid bin Aslam] berkata: aku mendengar [Bapakku] berkata: 'Umar radliyallahu 'anhu berkata: Aku membawa (menghibahkan) kuda di jalan Allah kemudian aku melihat kuda itu dijual. Aku tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka Beliau bersabda: "Jangan kamu beli dan jangan pula kamu minta kembali shadaqahmu."