26. Mencari Pinjaman dan Melunasi Hutang
Shahih Bukhari 2210: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Al Mughirah] dari Asy Sya'biy dari Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma berkata: "Aku berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Beliau bertanya: "Bagaimana pendapat kamu tentang unta kamu, apakah kamu mau menjualnya kepadaku?" Aku jawab: "Ya." Maka aku menjualnya kepada Beliau. Ketika Beliau tiba di Madinah pagi-pagi aku temui Beliau dengan membawa unta itu lalu Beliau membayar uangnya kepadaku."
Shahih Bukhari 2211: Telah menceritakan kepada kami [Mu'allaa bin Asad] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata: "Kami pernah saling menceritakan dihadapan [Ibrahim] tentang gadai dalam jual beli As Salam, maka dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Aswad] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membeli makanan dari orang Yahudi (yang pembayaranya) di masa yang akan datang lalu Beliau menggadaikan baju besi Beliau (sebagai jaminan)."
Shahih Bukhari 2212: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Al Uwaisiy] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Tsaur bin Zaid] dari [Abu Al Goits] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mengambil harta manusia (berhutang) disertai maksud akan membayarnya maka Allah akan membayarkannya untuknya, sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan maksud merusaknya (merugikannya) maka Allah akan merusak orang itu."
Shahih Bukhari 2213: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Abu Syihab] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari Abu Dzar radliyallahu 'anhu berkata: "Aku duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan ketika Beliau melihat bukit Uhud, Beliau bersabda: "Aku tidak menyukainya seandainya bukit itu dirubah untukku menjadi emas dalam bentuk dinar lalu berada padaku melebihi tiga hari kecuali satu dinar saja yang aku siapkan untuk membayar hutang." Kemudian Beliau melanjutkan: "Sesungguhnya kebanyakan orang dalam masalah harta, hanya sedikit saja dari mereka (yang selamat) kecuali orang yang berkata tentang harta begini begini." Abu Syihab memberi isyarat dengan tangannya ke arah kanan dan kiri: "Dan sedikit sekali mereka yang selamat." Beliau berkata: "Tetaplah kamu pada tempatmu." Lalu Beliau melangkah tidak terlalu jauh lalu aku mendengar suara. Semula aku hendak mendatangi Beliau namun aku teringat perintah Beliau: "Tetaplah kamu pada tempatmu hingga aku datang." Ketika Beliau sudah datang aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang aku dengar tadi atau suara apakah yang aku dengar tadi?" Beliau menjawab: "Apakah kamu mendengar sesuatu." Aku jawab: "Ya." Beliau menjelaskan: "Tadi Jibril 'alaihissalam datang kepadaku seraya berkata: "Siapa saja yang mati dari ummatmu dan dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti akan masuk surga." Aku bertanya: "Sekalipun dia berbuat begini begini?" Jibril menjawab: "Ya."
Shahih Bukhari 2214: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Syabib bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Yunus] berkata: [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] berkata: Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya aku memiliki emas sebesar bukit Uhud yang membuat aku senang tentu tidak akan bersamaku melebihi tiga hari dan bagiku tidak akan ada yang tersisa kecuali satu saja yang aku siapkan untuk membayar hutang." Hadits ini juga diriwayatkan oleh [Shalih] dan ['Uqail] dari [Az Zuhriy].
Shahih Bukhari 2215: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Salamah bin Kuhail] berkata: aku mendengar [Abu Salamah] di Mina menceritakan dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Ada seorang laki-laki yang datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menagih apa yang dijanjikan kepadanya. Maka para sahabat marah kepadanya. Beliau bersabda: "Biarkanlah dia sesungguhnya pemilik haq itu berhaq berbicara, belikanlah untuknya seekor unta dan berikanlah kepadanya." Dan mereka berkata: "Kami tidak mendapatkannya kecuali yang umurnya lebih tua." Maka Beliau bersabda: "Beli dan berikanlah kepadanya, karena yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik menunaikan janji."
Shahih Bukhari 2216: Telah menceritakan kepada kami [Muslim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Abdul Malik] dari [Rib'iy] dari Hudzaifah radliyallahu 'anhu berkata: aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang yang mati lalu ia ditanya, dan menjawab: 'Aku pernah berjual beli dengan banyak orang, aku menagih orang-orang yang dalam kelonggaran saja, dan meringankan siapa yang sedang kesulitan.' Maka orang itu diampuni dosanya." Abu Mas'ud berkata: aku mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2217: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dari [Yahya] dari [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Kuhail] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Ada seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menagih unta yang dijanjikan kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berikanlah." Mereka berkata: "Kami tidak mendapatkannya kecuali yang umurnya lebih tua." Orang itu berkata: "Berikanlah kepadaku nanti Allah akan membalasnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berikanlah kepadanya, karena yang terbaik diantara manusia adalah mereka yang paling baik menunaikan janji."
Shahih Bukhari 2218: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] dari [Sufyan] dari [Salamah] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Ada seorang laki-laki pernah dijanjikan seekor anak unta oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu orang itu datang kepada Beliau untuk menagihnya. Maka Beliau bersabda: "Berikanlah." Maka orang-orang mencari anak unta namun mereka tidak mendapatkannya kecuali anak unta yang lebih tua umurnya, maka Beliau bersabda: "Berikanlah kepadanya." Orang itu berkata: "Anda telah memberikannya kepadaku semoga Allah membalas anda." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah siapa yang paling baik menunaikan janji."
Shahih Bukhari 2219: Telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] telah menceritakan kepada kami [Muharib bin Ditsar] dari Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma berkata: "Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat Beliau berada di masjid." Mis'ar berkata: "Aku menduga dia berkata: "saat waktu dluha." Berkata Jabir bin 'Abdullah: "Beliau mengerjakan shalat dua raka'at." Ketika itu Beliau mempunyai hutang kepadaku. Maka Beliau membayarnya dan memberi tambahan kepadaku."
Shahih Bukhari 2220: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy] berkata: telah menceritakan kepadaku Ibnu Ka'b bin Malik bahwa Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya bahwa Bapaknya terbunuh dalam perang Uhud sebagai syahid sementara dia meninggalkan hutang, lalu para pemilik piutang mendesak agar hak-hak mereka ditunaikan, maka aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau meminta agar para pemilik piutang mau menerima kebunku sebagai pembayaran dan pelunasan hutang bapakku namun mereka menolaknya sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Tunggu sampai besok." Akhirnya besok paginya Beliau mengelilingi pohon-pohon kurma lalu berdoa minta keberkahan pada buah-buahannya. Maka aku dapatkan buah-buah kurma itu tumbuh banyak lalu aku berikan untuk membayar hutang kepada mereka dan buahnya masih tersisa untuk kami."
Shahih Bukhari 2221: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Anas] dari [Hisyam] dari [Wahb bin Kaisan] dari Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma bahwa dia mengabarkan kepadanya bahwa Bapaknya wafat dan meninggalkan hutang sebanyak tiga puluh wasaq kepada orang Yahudi kemudian Jabir meminta penangguhan pelunasannya namun orang Yahudi itu menolaknya lalu Jabir menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar membantunya dalam permasalahannya dengan orang itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi dan berbicara dengan orang Yahudi tersebut agar bersedia menerima kebun kurma Jabir sebagai pelunasan hutang bapaknya namun orang Yahudi tersebut tetap tidak mau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi pohon kurma milik Jabir lalu mengelilinginya kemudian berkata kepada Jabir: Bersungguh-sungguhlah kamu untuk membayar hutang dengan buah yang ada pada pohon kurma ini." Maka Jabir menandainya setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi lalu dia melunasi hutang sebanyak tiga puluh wasaq dan masih tersisa sebanyak tujuh belas wasaq kemudian Jabir datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengabarkan apa yang terjadi namun didapatinya Beliau sedang melaksanakan shalat 'Ashar. Ketika sudah selesai, Jabir mengabarkan kepada Beliau tentang sisa buah kurma tersebut. Maka Beliau bersabda: "Kabarkanlah hal ini kepada 'Umar bin Al Khaththab." Maka Jabir pergi menemui 'Umar lalu mengabarkannya, maka 'Umar berkata: "Sungguh aku sudah mengetahui ketika Beliau mengelilingi pohon kurma tersebut untuk memberkahinya."
Shahih Bukhari 2222: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy]. Dan diriwayatkan pula, telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [saudaraku] dari [Sulaiman] dari [Muhammad bin Abi 'Atiq] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] bahwa 'Aisyah radliyallahu 'anha mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dalam shalat: "Allahumma innii a'uudzu bika minal ma'tsami wal maghram" (Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang). Lalu ada seseorang yang bertanya: "Mengapa anda banyak meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya seseorang apabila sedang berhutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya."
Shahih Bukhari 2223: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adiy bin Tsabit] dari [Abu Hazim] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang (mati) meninggalkan harta maka hartanya itu untuk ahli warisnya dan siapa yang meninggalkan keluarga yang miskin maka menjadi tanggungan kami."
Shahih Bukhari 2224: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammd] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Hilal bin 'Ali] dari ['Abdurrahman bin Abi 'Amrah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang mu'min melainkan aku lebih utama untuk menanggung mereka daripada mereka sendiri baik di dunia maupun di akhirat. Bacalah kalau kalian mau: {Annabiyyu awlaa bilmu'miniina min anfusihim} (Nabi itu lebih utama bagi orang-orang beriman dari diri mereka sendiri). Maka siapa saja dari orang mu'min yang meninggal dunia dan meninggalkan harta benda, maka harta itu diwariskan untuk keluarganya yang ada dan siapa yang meninggalkan hutang atau kehilangan sesuatu maka datanglah kepadaku karena aku adalah maula (pelindung) nya."
Shahih Bukhari 2225: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa] dari [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih, saudaranya Wahb bin Munabbih] bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menunda pembayaran hutang bagi orang kaya adalah kezhaliman."
Shahih Bukhari 2226: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Salamah] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu: Ada seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menagih apa yang dijanjikan kepadanya. Maka para sahabat marah kepadanya. Maka Beliau bersabda: "Biarkanlah dia, sesungguhnya pemilik haq itu berhaq berbicara."
Shahih Bukhari 2227: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm] bahwa ['Umar bin 'Abdul 'Aziz] mengabarkan kepadanya bahwa [Abu Bakar bin 'Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda atau katanya: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mendapatkan hartanya pada seseorang namun sudah rusak maka orang itu yang paling berhak tentang harta itu dari pada orang lain."
Shahih Bukhari 2228: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Husain Al Mu'allim] telah menceritakan kepada kami ['Atha' bin Abu Ribah] dari Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma berkata: Ada seorang laki-laki membebaskan budak sepeninggal tuannya lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Siapa yang mau membelinya dariku?" Maka budak itu dibeli oleh Nu'aim bin 'Abdullah lalu Beliau mengambil uang pembelian tersebut kemudian memberikan uang itu kepada orang laki-laki tadi."
Shahih Bukhari 2229: Telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Mughirah] dari ['Amir] dari Jabir radliyallahu 'anhu berkata: 'Abdullah meninggal dunia dan meninggalkan keluarga yang perlu ditanggung dan hutang. Maka aku meminta kepada para pemilik piutang agar membebaskan sebagian dari hutangnya namun mereka menolaknya. Lalu aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta bantuan Beliau untuk meminta keringanan kepada mereka namun mereka tetap menolaknya. Maka Beliau berkata: "Pisahkanlah buah kurma kamu dari segala sesuatunya dari pohonnya, kurma jenis Ibnu Zaid dari pohonnya, kurma jenis Al Lain dari pohonnya, serta kurma jenis al-Ajwa' dari pohonnya kemudian bawalah kepada mereka hingga aku datang kepadamu." Maka aku kerjakan semua perintah Beliau itu kemudian Beliau datang lalu duduk dan membayar bagi setiap piutang hingga lunas dan buah kurmanya masih tersisa sebagaimana semula seolah belum pernah disentuh sedikitpun. Lalu aku berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu peperangan dan unta tungganganku telah memperlambat aku hingga akhirnya unta itu dipukul oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari belakangnya lalu Beliau berkata: "Juallah kepadaku unta ini dan kamu boleh menungganginya sampai Madinah." Ketika sudah sampai aku meminta izin dan setelah itu aku katakan kepada Beliau: "Wahai Rasulullah, aku baru saja menikah." Beliau bertanya: "Kamu menikah dengan seorang gadis atau janda?" Aku jawab: "Dengan janda, karena 'Abdullah (bapakku) telah wafat dan meninggalkan anak-anak yang masih kecil maka aku menikahi seorang janda agar ia dapat mengajarkan dan mendidik mereka." Kemudian Beliau berkata: "Bawalah keluargamu kepadaku." Maka aku datang dan mengabarkan pamanku tentang penjualan unta dan perdamaianku (tentang hutang) dan aku kabarkan pula tentang lambannya untaku dan peristiwa yang terjadi dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang pemukulan unta yang dilakukan Beliau. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang, aku pagi-pagi segera menemui Beliau dengan membawa unta maka Beliau memberikan uang pembayaran unta tersebut serta memberikan unta itu kepadaku sementara sahamku tetap untuk orang-orang.
Shahih Bukhari 2230: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Abdullah bin Dinar] berkata: aku mendengar 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Aku tertipu dalam berjual beli." Maka Beliau bersabda: "Jika kamu berjual beli katakanlah tidak boleh ada (penipuan dalam jual beli)." Kemudian orang itu mengatakannya.
Shahih Bukhari 2231: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari Asy Sya'biy dari [Warrad, maula Al Mughirah bin Syu'bah] dari Al Mughirah bin Syu'bah berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak wanita hidup-hidup dan membenci kalian dari qiila wa qaola (memberitakan setiap yang didengar), banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta."
Shahih Bukhari 2232: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata: dari [Az Zuhriy] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala Negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut." Dia ('Abdullah bin 'Umar) berkata: Aku mendengar semua itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku munduga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Dan seorang laki-laki pemimpin atas harta bapaknya dan akan diminta pertanggung jawaban atasnya dan setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.