41. Permulaan Penciptaan Makhluq
Shahih Bukhari 2952: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Jami' bin Syaddad] dari [Shafwan bin Muhriz] dari 'Imran bin Hushain radliyallahu 'anhu berkata: Datang rombongan orang dari Bani Tamim menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu Beliau berkata: "Wahai Bani Tamim, bergembiralah". Mereka berkata: "Anda telah memberikan kabar gembira kepada kami maka itu berilah kami (sesuatu)." Seketika itu wajah Beliau berubah. Kemudian datang penduduk Yaman menemui Beliau, lalu Beliau berkata: "Wahai penduduk Yaman, terimalah kabar gembira jika Bani Tamim tidak mau menerimanya". Mereka berkata: "Kami siap menerimanya". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mulai berbicara tentang penciptaan makhluq dan Al-'Arsy. Tiba-tiba datang seseorang seraya berkata: "Wahai 'Imran, untamu hilang". Sayang sekali aku belum selesai mendengarkan apa yang Beliau sampaikan".
Shahih Bukhari 2953: Telah bercerita kepada kami ['Umar bin Hafsh bin Ghiyats] telah bercerita kepada kami [bapakku] telah bercerita kepada kami [Al A'masy] telah bercerita kepada kami [Jami bin Syaddad] dari [Shafwan bin Muhriz] bahwa dia bercerita kepadanya dari 'Imran bin Hushain radliyallahu 'anhuma berkata: Aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan untaku aku ikat di depan pintu. Kemudian datang rombongan dari Bani Tamim maka Beliau berkata: "Terimalah kabar gembira wahai Bani Tamim". Mereka berkata: "Anda telah memberikan kabar gembira kepada kami maka itu berilah kami (sesuatu)." Mereka mengatakannya dua kali. Kemudian datang orang-orang dari penduduk Yaman menemui Beliau, lalu Beliau berkata: "Terimalah kabar gembira, wahai penduduk Yaman, jika Bani Tamim tidak mau menerimanya". Mereka berkata: "Kami siap menerimanya, wahai Rasulullah". Mereka berkata: "Kami datang kepada Anda untuk menanyakan urusan ini (penciptaan makhluq)." Maka Beliau berkata: "Dialah Allah yang tidak ada sesuatu selain Dia sedangkan 'arsy-Nya di atas air, lalu Dia menulis di dalam Adz-Dzikir (Kitab) segala sesuatu (yang akan terjadi) lalu Dia menciptakan langit dan bumi". Tiba-tiba datang seorang penyeru seraya berkata: "Untamu hilang, wahai putra Al Hushain". Maka aku segera bergegas mencarinya ternyata unta itu dikacaukan oleh fatamorgana. Demi Allah, sungguh aku sangat ingin untuk membiarkanya (demi menuntaskan mendengar apa yang Beliau sampaikan). Dan ['Isa] meriwayatkan dari [Raqabah] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] berkata aku mendengar 'Umar radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapan kami pada suatu tempat lalu Beliau mengabarkan tentang awal penciptaan makhluq hingga sampai pada ketetapan penduduk surga masuk ke tempat tinggal abadi mereka dan penduduk neraka juga masuk ke tempat tinggal abadi mereka, (dan tidak ada kejadian yang akan terjadi hingga hari qiyamat melainkan Beliau mengabarkannya), maka (diantara kami) ada yang tetap menjaganya, siapa yang masih mengingatnya tentu ingat dan siapa yang lupa tentu melupakannya.
Shahih Bukhari 2954: Telah bercerita kepadaku ['Abdullah bin Abu Syaibah] dari [Abu Ahmad] dari [Sufyan] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperlihatkan ketika Allah berfirman: "Anak Adam mencaciku padahal tidak pantas dia mencaci-Ku dan dia mendustakan-Ku padahal tidak patut baginya. Caciannya kepada-Ku yaitu ucapannya yang mengatakan bahwa Aku punya anak dan pendustaannya adalah ucapannya yang mengatakan bahwa tidak ada yang dapat mengembalikannya (setelah hancur dimakan tanah/mati) sebagaimana awal penciptaan-Ku".
Shahih Bukhari 2955: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Mughirah bin 'Abdur Rahman Al Qurasyiy] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluq, Dia menulis di dalam Kitab-Nya, yang berada di sisi-Nya di atas ai-'Arsy (yang isinya): "Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku".
Shahih Bukhari 2956: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] dari ['Ali bin Al Mubarak] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Abi Katsir] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman]: Telah terjadi pertengkaran antara dirinya dan orang lain dalam perkara tanah lalu dia menemui 'Aisyah dan menceritakan hal itu kepadanya, maka 'Aisyah berkata: "Wahai Abu Salamah hindarilah (berbuat aniaya) dalam urusan tanah karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: 'Siapa yang pernah berbuat aniaya sejengkal saja (dalam perkara tanah) maka nanti dia akan dibebani (dikalungkan pada lehernya) tanah dari tujuh bumi'."
Shahih Bukhari 2957: Telah bercerita kepada kami [Bisyir bin Muhammad] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim] dari [bapaknya] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mengambil sesuatu (sebidang tanah) dari bumi yang bukan haknya maka pada hari qiyamat nanti dia akan dibenamkan sampai tujuh bumi".
Shahih Bukhari 2958: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Al Mutsannaa] telah bercerita kepada kami ['Abdul Wahhab] telah bercerita kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Ibnu Abi Bakrah] dari Abu Bakrah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan Al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban".
Shahih Bukhari 2959: Telah bercerita kepadaku ['Ubaid bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Sa'id bin Zaid bin 'Amru bin Nufail] bahwa Dia telah bertengkar dengan Arwa (binti Unais) dalam perkara kepemilikan tanah. Arwa menuduh bahwa Sa'id mengurangi haknya dan memberikannya kepada Marwan. Maka Sa'id berkata: "Apakah (patut) aku mengambil haknya?. Sungguh aku bersaksi bahwa aku benar-benar telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang mengambil sejengkal saja dari tanah secara aniaya maka dia akan dikalungkan dengan tanah sebanyak tujuh bumi pada hari kiamat'." Berkata [Abu Az Zanad] dari [Hisyam] dari [bapaknya] berkata: [Sa'id bin Zaid] berkata kepadaku: "Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Shahih Bukhari 2960: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim at-Taymiy] dari [bapaknya] dari [Abu Dzar radliallahu 'anhu] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Dzar ketika matahari sedang terbenam: "Tahukah kamu kemana matahari itu pergi?" Aku jawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Beliau berkata: "Sesungguhnya dia akan terus pergi hingga bersujud di bawah Al-'Arsy lalu dia minta izin kemudian diizinkan dan dia minta agar terus saja bersujud namun tidak diperkenankan dan minta izin namun tidak diizinkan dan dikatakan kepadanya: "Kembalilah ke tempat asal kamu datang!" Maka matahari itu terbit (keluar) dari tempat terbenamnya tadi". Begitulah sebagaimana firman Allah ta'ala: {WASY-SYAMSU TAJRII LIMUSTAQARRIL LAHAA DZAALIKA TAQDIIRUL 'AZIIZIL 'ALIIM} (Dan matahari berjalan pada tempat peredarannya (orbitnya). Demikianlah itu ketetapan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui). (QS. Yasin: 38)
Shahih Bukhari 2961: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz Al Mukhtar] telah bercerita kepada kami ['Abdullah Ad Danaj] berkata telah bercerita kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Matahari dan bulan akan digulung pada hari kiamat".
Shahih Bukhari 2962: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata telah bercerita kepadaku [Ibnu Wahb] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Amru] bahwa ['Abdur Rahman bin Al Qasim] bercerita kepadanya dari [bapaknya] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa dia mengabarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang akan tetapi keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka jika kalian melihat gerhana keduanya, shalatlah".
Shahih Bukhari 2963: Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] berkata telah bercerita kepadaku [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha' bin Yasar] dari 'Abdullah bin 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah yang tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Maka jika kalian melihat gerhana keduanya, berdzikirlah kepada Allah (shalat)."
Shahih Bukhari 2964: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Bukair] telah bercerita kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Urwah] bahwa 'Aisyah radliyallahu 'anha telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika hari terjadinya gerhana matahari, Beliau berdiri melaksanakan shalat. Beliau membaca takbir, kemudian membaca dengan bacaan surat yang panjang, lalu ruku' dengan ruku' yang panjang (lama) lalu mengangkat kepalanya seraya membaca sami'allahu liman hamidah. Lalu Beliau kembali berdiri sebagaimana sebelumnya dan membaca bacaan yang panjang namun kurang dari bacaannya yang pertama tadi, lalu ruku' dengan ruku' yang panjang namun kurang dari ruku'nya yang pertama tadi, lalu sujud dengan sujud yang panjang. Kemudian Beliau melakukannya seperti itu pada raka'at yang akhir lalu memberi salam sementara matahari sudah tampak kembali. Lalu Beliau menyampaikan khathbah di hadapan manusia dan berkata tentang gerhana matahari dan bulan bahwa: "Keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, tidak mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Maka jika kalian melihat gerhana keduanya, bersegeralah mendirikan shalat".
Shahih Bukhari 2965: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Al Mutsannaa] telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] berkata telah bercerita kepadaku [Qais] dari Abu Mas'ud radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang bersabda: "Matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang akan tetapi keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka jika kalian melihat gerhana keduanya, shalatlah".
Shahih Bukhari 2966: Telah bercerita kepada kami [Adam] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Mujahid] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku ditolong dengan perantaraan angin yang berhembus dari timur (belakang pintu Ka'bah) sedangkan kaum 'Aad dibinasakan dengan angin yang berhembus dari barat".
Shahih Bukhari 2967: Telah bercerita kepada kami [Makkiy bin Ibrahim] telah bercerita kepada kami [Ibnu Juraij] dari ['Atha'] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melihat awan mendung di langit, Beliau memandangnya lalu membelakanginya, mondar-mandir antara keluar-masuk rumah dengan wajah yang berubah. Kemudian 'Aisyah minta penjelasan hal itu, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku tidak tahu pasti barangkali kejadiannya bisa seperti kaum yang berkata (sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahqaf: 24): {FALAMMAA RA-AWHU 'AARIDLAM MUSTAQBILA AWDIYATIHIM} (Maka tatkala mereka melihat adzab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka).
Shahih Bukhari 2968: Telah bercerita kepada kami [Hudbah bin Khalid] telah bercerita kepada kami [Hammam] dari [Qatadah]. Dan diriwayartkan pula, [Khalifah] berkata kepadaku, telah bercerita kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah bercerita kepada kami [Sa'id] dan [Hisyam] keduanya berkata telah bercerita kepada kami [Qatadah] telah bercerita kepada kami [Anas bin Malik] dari Malik bin Sha'sha'ah radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku berada di sisi Baitullah antara tidur dan sadar". Lalu Beliau menyebutkan, yaitu: "Ada seorang laki-laki diantara dua laki-laki yang datang kepadaku membawa baskom terbuat dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan dan iman lalu orang itu membelah badanku dari atas dada hingga bawah perut, lalu dia mencuci perutku dengan air zamzam kemudian mengisinya dengan hikmah dan iman. Kemudian aku diberi seekor hewan tunggangan putih yang lebih kecil dari pada baghal namun lebih besar dibanding keledai bernama al-Buraq. Maka aku berangkat bersama Jibril Alaihissalam, hingga sampai di langit dunia. Lalu ditanyakan: "Siapakah ini". Jibril menjawab: "Jibril". Ditanyakan lagi: "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab: "Muhammad". Ditanyakan lagi: "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab: "Ya". Maka dikatakan: "Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang telah tiba". Kemudian aku menemui Adam Alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata: "(Ucapan) selamat datang bagimu dari anak keturunan dan nabi". Kemudian kami naik ke langait kedua lalu ditanyakan: "Siapakah ini". Jibril menjkawab: "Jibril". Ditanyakan lagi: "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab: "Muhammad". Ditanyakan lagi: "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab: "Ya". Maka dikatakan: "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang". Lalu aku menemui 'Isa dan Yahya Alaihissalam lalu keduanya berkata: "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Kemudian kami naik ke langit ketiga lalu ditanyakan: "Siapakah ini". Jibril menjawab: "Jibril". Ditanyakan lagi: "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab: "Muhammad". Ditanyakan lagi: "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab: "Ya". Maka dikatakan: "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang". Lalu aku menemui Yusuf Aalihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata: "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Kemudian kami naik ke langit keempat lalu ditanyakan: "Siapakah ini". Jibril menjawab: "Jibril". Ditanyakan lagi: "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab: "Muhammad". Ditanyakan lagi: "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab: "Ya". Maka dikatakan: "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang". Lalu aku menemui Idris Alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata: "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Kemudian kami naik ke langit kelima lalu ditanyakan: "Siapakah ini". Jibril menjawab: "Jibril". Ditanyakan lagi: "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab: "Muhammad". Ditanyakan lagi: "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab: "Ya". Maka dikatakan: "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang". Lalu aku menemui Harun Alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata: "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Kemudian kami naik ke langit keenam lalu ditanyakan: "Siapakah ini". Jibril menjawab: "Jibril". Ditanyakan lagi: "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab: "Muhammad". Ditanyakan lagi: "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab: "Ya". Maka dikatakan: "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang". Kemudian aku menemui Musa 'alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata: "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan: "Mengapa kamu menangis?" Musa menjawab: "Ya Rabb, anak ini yang diutus setelah aku, ummatnya akan masuk surga dengan kedudukan lebih utama dibanding siapa yang masuk surga dari ummatku". Kemudian kami naik ke langit ketujuh lalu ditanyakan: "Siapakah ini". Jibril menjawab: "Jibril". Ditanyakan lagi: "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab: "Muhammad". Ditanyakan lagi: "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab: "Ya". Maka dikatakan: "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang". Kemudian aku menemui Ibrahim 'alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata: "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma'mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab: "Ini adalah al-Baitul Mamur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan sholat disana. Jika mereka keluar (untuk pergi shalat) tidak ada satupun dari mereka yang kembali". Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha yang ternyata bentuknya seperti kubah dengan daun jendelanya laksana telinga-telinga gajah. DI dasarnya ada empat sungai yag berada di dalam (disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran) ". Aku bertanya kepada Jibril, maka dia menjawab: "Adapun Bathinan berada di surga sedangkan Zhahiran adalah an-Nail dan al-Furat (dua nama sungai di durga) ". Kemudian diwajibkan atasku shalat lima puluh kali. Aku menerimana hingga datang Musa 'alaihissalam menemuiku dan bertanya: "Apa yang telah kamu lakukan?". Aku jawab: "Aku diwajibkan shalat lima puluh kali". Musa berkata: "Akulah orang yang lebih tahu tentang manusia daripada kamu. Aku sudah berusaha menangani Bani Isra'il dengan sungguh-sungguh. Dan ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan kewajiban shalat itu. Maka itu kembalilah kamu kepada Rabbmu dan mintalah (keringanan) ". Maka aku meminta keringanan lalu Allah memberiku empat puluh kali shalat lalu (aku menerimanya dan Musa kembali menasehati aku agar meminta keringanan lagi), kemudian kejadian berulang seperti itu (nasehat Musa) hingga dijadikan tiga puluh kali lalu kejadian berulang seperti itu lagi hingga dijadikan dua puluh kali kemudian kejadian berulang lagi hingga menjadi sepuluh lalu aku menemui Musa dan dia kembali berkata seperti tadi hingga dijadikan lima waktu lalu kembali aku menemui Musa dan dia bertanya: "Apa yang kamu dapatkan?". Aku jawab: "Telah ditetapkan lima waktu". Dia berkata seperti tadi lagi. Aku katakan: "Aku telah menerimanya dengan baik". Tiba-tiba ada suara yang berseru: "Sungguh AKu telah putuskan kewajiban dariku ini dan Aku telah ringankan buat hamba-hamba-Ku dan aku akan balas setiap satu kebaikan (shalat) dengan sepuluh balasan (pahala) ". Dan berkata [Hammam] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tentang al-Baitul Ma'mur".
Shahih Bukhari 2969: Telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin ar-Rabi'] telah bercerita kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] berkata ['Abdullah] telah bercerita kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia adalah orang yang jujur lagi dibenarkan, bersabda: "Sesungguhnya setiap orang dari kalian dikumpulkan dalam penciptaannya ketika berada di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi 'alaqah (zigot) selama itu pula kemudian menjadi mudlghah (segumpal daging), selama itu pula kemudian Allah mengirim malaikat yang diperintahkan empat ketetapan dan dikatakan kepadanya, tulislah amalnya, rezekinya, ajalnya dan sengsara dan bahagianya lalu ditiupkan ruh kepadanya. Dan sungguh seseorang dari kalian akan ada yang beramal hingga dirinya berada dekat dengan surga kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan taqdir) hingga dia beramal dengan amalan penghuni neraka dan ada juga seseorang yang beramal hingga dirinya berada dekat dengan neraka kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan taqdir) hingga dia beramal dengan amalan penghuni surga".
Shahih Bukhari 2970: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Salam] telah mengabarkan kepada kami [Makhlad] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata telah mengabarkan kepadaku [Musa bin 'Uqbah] dari [Nafi'] berkata: Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan hadits ini dikuatkan periwayatannya oleh [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Juraij] berkata telah mengabarkan kepadaku [Musa bin 'Uqbah] dari [Nafi'] dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila Allah mencintai seorang hamba-Nya, Dia memanggil Jibril: "Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah dia". Maka jibril mencintai hamba itu lalu Jibril berseru kepada penduduk langit: "Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia". Maka seluruh penduduk langit mencintai hamba itu, kemudian orang itu pun dijadikan bisa diterima oleh penduduk bumi".
Shahih Bukhari 2971: Telah bercerita kepada kami Muhammad telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Ja'far] dari [Muhammad bin 'Abdur Rahman] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya malaikat-malaikat turun pada al-'Anan, yaitu awan lalu mereka menyebutkan perkara-perkara (yang akan terjadi) di langit lalu setan-setan mencuri pendengaran hingga mereka dapat mendengarnya lalu mereka membisikkannya kepada para dukun, dan setan-setan itu membuat seratus kedustaan yang mereka selipkan dalam berita yang disampaikannya, yang berasal dari inisiatif mereka sendiri".
Shahih Bukhari 2972: Telah bercerita kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah bercerita kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dan [Al Agharr] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari jum'at, pada setiap pintu dari pintu-pintu masjid terdapat para malaikat yang mencatat orang yang datang lebih awal dan seterusnya hingga apabila imam sudah duduk (di atas mimbar) lembaran catatan itu ditutup lalu mereka mendengarkan dzikir (khathbah tersebut)."
Shahih Bukhari 2973: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah bercerita kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepada kami [Az Zuhriy] dari [Sa'id bin Al Musayyab] berkata: 'Umar berjalan di dalam masjid sedangkan [Hassan] sedang bersya'ir lalu ('Umar mencelanya) maka Hassan berkata: "Aku pernah bersya'ir di masjid dan saat itu ada orang yang lebih baik darimu". Kemudian dia berpaling dan menemui Abu Hurairah seraya berkata: "Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah anda mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penuhilah permohonanku. Ya Allah, kuatkanlah dia dengan Ruhul Qudus (Malaikat Jibril)." Abu Hurairah berkata: "Ya".
Shahih Bukhari 2974: Telah bercerita kepada kami [Hafsh bin 'Umar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari ['Adiy binTsabit] dari Al Bara' radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Hassan: "Cacilah mereka, atau dengan redaksi lipat gandakanlah cacianmu (untuk melawan orang musyrik), karena jibril selalu bersamamu".
Shahih Bukhari 2975: Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Jarir]. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah bercerita kepada kami [bapakku] berkata aku mendengar [Humaid bin Hilal] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: Aku seolah melihat debu-debu berkilauan di lorong-lorong jalan suku Bani Ghanmin. Musa menambahkan: Ini merupakan bukti keterlibatan Jibril 'alaihissalam dalam perang.
Shahih Bukhari 2976: Telah bercerita kepada kami [Farwah] telah bercerita kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu bahwa Al Harits bin Hisyam bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Bagaimana caranya wahyu datang kepada Anda?" Beliau menjawab: "Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng lalu terhenti sebentar namun aku dapat mengerti apa yang disampaikan. Dan cara ini yang paling berat bagiku. Dan terkadang datang Malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku ikuti apa yang diucapkannya".
Shahih Bukhari 2977: Telah bercerita kepada kami [Adam] telah bercerita kepada kami [Syaiban] telah bercerita kepada kami [Yaha bin Abi Katsir] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menginfaqkan sepasang sesuatu di jalan Allah, maka penjaga-penjaga surga akan memanggilnya, setiap penjaga pintu surga memanggil: "Kemarilah!" Abu Bakar berkata: "Wahai Rasulullah, itulah orang yang tidak akan rugi dan sengsara". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berharap kamu termasuk diantara mereka".
Shahih Bukhari 2978: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Hisyam] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari [Abu Salamah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Wahai 'Aisyah, ini Jibril datang menyampaikan salam kepadamu". 'Aisyah berkata: "Wa'alaihis salaam wa rahmatullahi wa batraakatuh (Dan baginya keselamatan dan rahmat Allah serta barakah-Nya). Dia melihat apa yang aku tidak lihat". Yang 'Aisyah maksudkan adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 2979: Telah bercerita kepada kami [Abu Nu'aim] telah bercerita kepada kami ['Umar bin Dzarr] berkata. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku [Yahya bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Waki'] dari ['Umar bin Dzarr] dari [bapaknya] dari [Sa'id bin Jubair] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Jibril 'alaihis salam: "Tidakkah sebaiknya kamu lebih sering mengunjungi kami dari yang sudah kamu lakukan?" Perawi berkata: "Maka turunlah firman Allah Ta'laa (Dan tidaklah kami (Jibril) turun melainkan dengan perintah Rabbmu. Kepunyaan-Nyalah segala apa yang ada di hadapan kita dan apa yang di belakang kita). (QS. Maryam: 64)
Shahih Bukhari 2980: Telah bercerita kepada kami [Isma'il] berkata telah bercerita kepadaku [Sulaiman] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril membacakan (Al-Qur'an) kepadaku dengan satu dialek dan aku terus saja meminta tambahan hingga akhirnya berhenti dengan tujuh dialek (jenis langgam bahasa dalam membaca Al-Qur'an)."
Shahih Bukhari 2981: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Muqatil] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy] berkata telah bercerita kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan dan terutama pada bulan Ramadlan ketika malaikat Jibril 'alaihissalam mendatanginya dan Jibril alaihissalam mendatanginya setiap malam dari bulan Ramadlan, dia mengajarkan Al-Qur'an kepada Beliau. Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika didatangi Jibril kedermawanannya melebihi angin yang berhembus." Dan dari 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Ma'mar] dengan sanad-sanad ini dan yang semisalnya. Abu Hurairah dan Fathimah radliallahu 'anhuma juga meriwayatkan bahwa Jibril memaparkan (membacakan) Al-Qur'an kepada Beliau.
Shahih Bukhari 2982: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] telah bercerita kepada kami [Laits] dari [Ibnu Syihab] bahwa 'Umar bin 'Abdul 'Aziz suatu hari terlambat shalat 'Ashar lalu ['Urwah] berkata kepadanya: "Sesungguhnya Jibril pernah turun (ke bumi) lalu shalat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". Maka 'Umar berkata: "Buktikan apa yang kamu ucapkan wahai 'Urwah!" 'Urwah berkata: aku mendengar [Bisyir bin Abu Mas'ud] berkata: aku mendengar Abu Mas'ud berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril pernah turun lalu mengimami aku shalat maka aku shalat bersamanya kemudian aku shalat bersamanya kemudian aku shalat bersamanya kemudian aku shalat bersamanya kemudian aku shalat bersamanya." Beliau menghitung dengan jari, Beliau menunjukkan lima kali (waktu) shalat.
Shahih Bukhari 2983: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Bisyir] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi 'Adiy] dari [Syu'bah] dari [Habib bin Abi Tsabit] dari [Zaid bin Wahb] dari Abu Dzarr radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril berkata kepadaku: Siapa yang meninggal dunia dari ummatmu dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka dia pasti masuk surga atau tidak akan pernah masuk neraka." Beliau bertanya: "Sekalipun dia berzina dan atau mencuri?" Jibril menjawab: "Ya, sekalipun (dia berbuat dosa itu)."
Shahih Bukhari 2984: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Su'aib] telah bercerita kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bersabda berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian (untuk menjaga). Dan mereka berkumpul saat shalat Fajar (Shubuh) dan 'Ashar. Kemudian malaikat-malaikat yang menjaga kalian naik lalu Allah Ta'alaa bertanya kepada mereka, dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya): "Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu?" Para Malaikat menjawab: "Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat". Bab tentang apabila salah seorang dari kalian membaca amin sedangkan para malaikat yang berada di lagit juga mengucapkan amin lalu ada yang berbarengan dengan aminnya salah seorang dari kalian maka orang itu akan diampuni dosa-doasanya.
Shahih Bukhari 2985: Telah bercerita kepada kami [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Makhlad] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Isma'il bin Umayyah] bahwa [Nafi'] bercerita kepadanya bahwa [Al Qasim bin Muhammad] bercerita kepadanya dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu berkata: Aku melipat tikar yang ada gambarnya sehingga menjadi seperti bantal kecil untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Beliau datang namun hanya berdiri di antara dua pintu dengan wajah yang berubah (marah). Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apa salah kami?" Beliau bertanya: "Mengapa tikar ini ada disini?" Aku berkata: "Aku membuatnya untuk Anda agar Anda dapat berbaring". Beliau bersabda: "Tidak tahukah kamu bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar, dan orang yang membuat gambar akan disiksa pada hari kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: "Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan!"
Shahih Bukhari 2986: Telah bercerita kepada kami [Muqatil] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah] dia mendengar Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: aku mendengar [Abu Thalhah] berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing dan (atau) gambar patung."
Shahih Bukhari 2987: Telah bercerita kepada kami [Ahmad] telah bercerita kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepada kami ['Amru] bahwa [Bukair bin Al Asyajj] bercerita kepadanya bahwa [Busr bin Sa'id] bercerita kepadanya bahwa Zaid bin Khalid Al Juhaniy radliyallahu 'anhu bercerita kepadanya, Saat itu Busr bin Sa'id bersama ['Ubaidullah Al Khawlaniy] berada di rumah Maimunah radliyallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Zaid bin Khalid bercerita kepada keduanya bahwa [Abu Thalhah] bercerita kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang dalamnya ada gambar." Busr berkata: "Kemudian Zaid bin Khalid menderita sakit lalu kami menjenguknya yang ternyata kami berada di dalam rumah yang banyak gambar-gambar. Maka aku berkata kepada 'Ubaidullah Al Khawlaaniy: "Bukankah Beliau pernah bercerita kepada kita tentang masalah gambar?" 'Ubaidullah berkata: "Sungguh Beliau bersabda: "Kecuali gambar (corak warna) pada pakaian". Bukankah kamu pernah mendengarnya?" Aku katakan: "Belum." Dia berkata: "Iya, Beliau pernah mengatakannya."
Shahih Bukhari 2988: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata telah bercerita kepadaku [Ibnu Wahb] berkata telah bercerita kepadaku ['Umar] dari [Salim] dari [bapaknya] berkata: Malaikat Jibril berjanji kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, katanya: "Kami tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambar ataupun anjing."
Shahih Bukhari 2989: Telah bercerita kepada kami [Isma'il] berkata telah bercerita kepadaku [Malik] dari [Sumayya] dari [Abu Shalih] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila imam mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah', maka ucapkanlah 'Allahumma rabbanaa lakal hamdu', karena siapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu."
Shahih Bukhari 2990: Telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Fulaih] telah bercerita kepada kami [bapakku] dari [Hilal bin 'Ali] dari ['Abdur Rahman bin Abu 'Amrah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang dari kalian akan selalu dihitung berada di dalam shalat selagi shalat itu mengekangnya (orang tersebut menanti shalat ditegakkan) dan malaikat akan mendo'akan: "Ya Allah, ampunilah dia dan rahmatilah, selama dia belum berdiri dari tempat shalatnya atau telah berhadats."
Shahih Bukhari 2991: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari ['Atha'] dari [Shafwan bin Ya'laa] dari bapaknya radliyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca suatu ayat di atas mimbar: {Wa naadaw yaa maalik} (Mereka berseru: "hai maalik") (QS. Az-Zukhruf: 77). Sufyan berkata: menurut bacaan 'Abdullah (bin Mas'ud): "Wa naadaw yaa maal" (tanpa huruf kaaf).
Shahih Bukhari 2992: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata telah bercerita kepadaku ['Urwah] bahwa 'Aisyah radliyallahu 'anhu, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bercerita kepadanya bahwa Dia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apakah Anda pernah mengalami peristiwa yang lebih berat dari kejadian perang Uhud?" Beliau menjawab: "Sungguh aku sering mengalami peristiwa dari kaummu. Dan peristiwa yang paling berat yang pernah aku alami dalam menghadapi mereka adalah ketika peristiwa Al-'Aqabah, saat aku menawarkan diriku kepada Ibnu 'Abdi Yalil bin 'Abdu Kulal agar membantuku namun dia tidak mau memenuhi keinginanku hingga akhirnya aku pergi dengan wajah gelisah dan aku tidak menjadi tenang kecuali ketika berada di Qarnu Ats-Tsa'aalib (Qarnu Al-Manazil). Aku mendongakkan kepalaku ternyata aku berada di bawah awan yang memayungiku lalu aku melihat ke arah sana dan ternyata ada malaikat Jibril yang kemudian memanggilku seraya berkata: "Sesungguhnya Allah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan apa yang mereka timpakan kepadamu. Dan Allah telah mengirim kepadamu malaikat gunung yang siap diperintah apa saja sesuai kehendakmu". Maka malaikat gunung berseru dan memberi salam kepadaku kemudian berkata: "Wahai Muhammad". Maka dia berkata: "Apa yang kamu inginkan katakanlah! Jika kamu kehendaki, aku timpakan kepada mereka dua gunung ini." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak. Bahkan aku berharap Allah akan memunculkan dari anak keturunan mereka orang yang menyembah Allah satu-satunya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."
Shahih Bukhari 2993: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] telah bercerita kepada kami [Abu 'Awanah] telah bercerita kepada kami [Abu Ishaq Asy-Syaibaniy] berkata: Aku bertanya kepada [Zirra bin Hubaisy] tentang firman Allah Ta'ala {Fa kaana qaaba qausaini aw adnaa fa awhaa ilaa 'abdihii maa awhaa} (Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) sedekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan) (QS. An-Najm: 9-10). Dia berkata: telah bercerita kepada kami [Ibnu Mas'ud] bahwa Beliau telah melihat Jibril yang memiliki enam ratus sayap.
Shahih Bukhari 2994: Telah bercerita kepada kami [Hafsh bin 'Umar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari 'Abdullah radliyallahu 'anhu Tentang firman Allah Ta'ala (Sungguh dia (Muhammad) telah melihat sebagian dari tanda-tanda kekuaaan Rabbnya yang paling besar) (QS. An-Najm: 18), dia berkata: "Beliau melihat tikar berwarna hijau menutupi ufuk langit". (Maksudnya malaikat Jibril membuka sayapnya sehingga menutupi ufuk langit. -pent.).
Shahih Bukhari 2995: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah Al Anshariy] dari [Ibnu 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Al Qasim] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu berkata: Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Rabbnya berarti dia telah masuk pada persoalan (salah) besar. Akan tetapi Beliau melihat Jibril dalam bentuk dan rupa aslinya yang menutupi apa yang ada di antara ufuk langit."
Shahih Bukhari 2996: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah] telah bercerita kepada kami [Zakariya' bin Abu Za'idah] dari [Ibnu Al Asywa'] dari [Asy-Sya'biy] dari [Masruq] berkata: Aku bertanya kepada 'Aisyah radliallahu 'anha bagaimana maksud tentang firman Allah Ta'ala {Tsumma danaa fa tadallaa Fa kaana qaaba qausaini aw adnaa} (Kemudian dia mendekat lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad) sedekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)) (QS. An-Najm: 8-10). Dia berkata: "Itulah Jibril yang pernah datang kepada Beliau dalam rupa seorang laki-laki dan dalam kesempatan ini (seperti dimaksud ayat ini), Jibril Alaihissalam datang dalam bentuk asli, yang raganya tersebut menutup ufuk langit."
Shahih Bukhari 2997: Telah bercerita kepada kami [Musa] telah bercerita kepada kami [Jarir] telah bercerita kepada kami [Abu Raja'] dari [Samurah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku bermimpi pada suatu malam, ada dua laki-laki yang datang kepadaku. Keduanya berkata: 'Malaikat yang menyalakan api adalah Malik sebagai penunggu neraka sedangkan aku adalah Jibril dan ini Mika'il'."
Shahih Bukhari 2998: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Al A'masy] dari [Abu Hazim] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu istrinya menolaknya sehingga dia melalui malam itu dalam keadaan marah, maka malaikat melaknat istrinya itu hingga shubuh." Hadits ini diikuti pula oleh [Syu'bah], [Abu Hamzah], [Ibnu Daud] dan [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy].
Shahih Bukhari 2999: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] berkata telah bercerita kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata aku mendengar [Abu Salamah] berkata telah mengabarkan kepadaku Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kemudian wahyu berhenti turun kepadaku pada masa tertentu hingga ketika aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit. Maka aku mengarahkan pandanganku menghadap langit yang ternyata ada malaikat yang pernah datang kepadaku di Gua Hira sedang duduk di atas Kursiy antara langit dan bumi. Aku menjadi sangat takut karenanya hingga aku ingin lepas dari bumi. Lalu aku mendatangi keluargaku sambil mengatakan: "Selimuti aku, selimuti aku". Maka kemudian Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya (Wahai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan) hingga frman-Nya (Dan berhala-berhala itu maka tinggalkanlah) (QS. Al-Mudatstsir: 1-5). Abu Salanah berkata: "Ar-Rujza artinya berhala-berhala."
Shahih Bukhari 3000: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah]. Dan telah diriwayatkan pula. Dan [Khalifah] berkata kepadaku, telah bercerita kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah bercerita kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Al 'Aliyah] telah bercerita kepada kami anak paman Nabi kalian, yaitu Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada malam diisra'kan, aku melihat Musa, seorang yang berkulit sawo matang, berbadan tinggi dan rambutnya keriting bagaikan orang Syanu'ah. Dan aku melihat 'Isa sebagai seorang yang berdada bidang, posturnya tegap atau kekar, kulitnya merah agak keputih-putihan sedangkan rambutnya ikal. Aku juga melihat Malik, malaikat penunggu neraka dan Dajjal. Semuanya Allah perlihatkan kepadaku sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya, (Maka janganlah kamu (Muhammad) berada dalam keraguan untuk menjumpainya (menerima al-Qur'an)) (QS. As-Sajadah: 23). Anas dan Abu Bakrah berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Malaikat menjaga kota Madinah dari (dimasuki) Dajjal."
Shahih Bukhari 3001: Telah bercerita kepa da kami [Ahmad bin Yunus] telah bercerita kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang dari kalian meninggal dunia maka akan ditampakkan kepadanya tempat tinggalnya setiap pagi dan petang hari. Jika dia termasuk penduduk surga, maka akan melihat tempat tinggalnya sebagai penduduk surga dan jika dia termasuk penduduk neraka, maka akan melihat tempat tinggalnya sebagai penduduk neraka".
Shahih Bukhari 3002: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Walid] telah bercerita kepada kami [Salm bin Zarir] telah bercerita kepada kami [Abu Raja'] dari ['Imran bin Husain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Aku mendatangi, surga maka kulihat kebanyakan penduduknya adalah para faqir dan aku mendatangi neraka maka aku lihat kebanyakan penduduknya para wanita".
Shahih Bukhari 3003: Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah bercerita kepada kami [Al Laits] berkata telah bercerita kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika Beliau bersabda: "Ketika aku tertidur, aku (bermimpi) diperlihatkan surga, di dalamnya ada seorang wanita yang sedang berwudlu' di sisi istana. Aku bertanya: "Untuk siapakah istana itu". Mereka menjawab: "Untuk 'Umar bin Al Khtahthab". Maka kuingat kecemburuannya lalu aku pun berlalu. Maka 'Umar menangis seraya berkata: "Apakah patut aku cemburu kepadamu wahai Rasulullah?"
Shahih Bukhari 3004: Telah bercerita kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah bercerita kepada kami [Hammam] berkata aku mendengar [Abu 'Imran Al Iawniy] dia bercerita dari [Abu Bakr bin 'Abdullah bin Qais Al Asy'ariy] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Di surga) ada kemah bundar melengkung terbuat dari mutiara yang menjulang ke langit sepanjang tiga puluh mil pada setiap sisinya di sediakan untuk orang beriman sebagai penghuninya, orang yang lain tidak dapat melihat mereka." [Abu 'Abdush Shamad] dan [Al Harits bin 'Ubaid] berkata dari [Abu 'Imran]: "Panjangnya enam puluh mil".
Shahih Bukhari 3005: Telah bercerita kepada kami [Al Humaidiy] telah bercerita kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah berfirman: "Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan) yang belum pernah mata melihatnya, telinga mendengarnya dan terbetik dari lubuk hati manusia". Bacalah firman-Nya jika kamu mau (Tidak seorang pun yang mengetahui apa yang telah disediakan untuk mereka (kenikmatan) yang menyedapkan mata) (QS. As-Sajadah: 17).
Shahih Bukhari 3006: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Muqatil] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rombongan pertama yang masuk surga rupa mereka seperti bentuk bulan saat purnama, mereka tidak akan pernah beringus, tidak meludah dan tidak pula membuang air besar (tinja). Alat perabot mereka di dalam surga terbuat dari emas, sisir-sisir mereka terbuat dari emas dan perak, lat penghnagtan mereka terbuat dari kayu cendana, keringat mereka seharum minyak misik. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri (bidadari) yang sumsum tulangnya dapat kelihatan dari betis-betis mereka dari balik daging karena teramat sangat cantiknya. Tidak ada perselisihan (pertengkaran) di sana dan tidak ada pula saling benci. Hati mereka bagaikan hati yang satu yang senantiasa bertasbih pagi dan petang".
Shahih Bukhari 3007: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah bercerita kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rombongan pertama yang memasuki surga rupa mereka bagaikan bulan saat purnama dan rombongan berikutnya yang mengiringi mereka bagaikan bintang yang sangat terang cahayanya. Hati mereka bagaikan hati seorang laki-laki yang tidak pernah berselisih dan saling membenci di antara mereka. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri (bidadari) yang setiap istri itu sumsum tulangnya dapat kelihatan dari betis-betis mereka dari balik daging karena teramat sangat cantiknya. Tidak ada perselisihan (pertengkaran) di sana dan tidak ada pula saling benci. Hati mereka bagaikan hati yang satu yang senantiasa bertasbih pagi dan petang. Mereka tidak pernah sakit, tidak pernah beringus dan tidak pernah meludah. Perabotan mereka terbuat dari emas dan perak, sisir-sisir mereka terbuat dari emas dan tempat perapian mereka terbuat dari kayu cendana -Abu Al Yaman berkata: Maksudnya kayu yang dibakar untuk wewangian- Keringat mereka seharum minyak misik". Mujahid berkata: 'Al-Ibkar artinya awal fajar sedangkan Al-'asyiyy condongnya matahari ke barat hingga akan terlihat akan terbenam.
Shahih Bukhari 3008: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddamiy] telah bercerita kepada kami [Fudlail] dari [Abu Hazim] dari Sahal bin Sa'ad radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pasti akan masuk surga dari ummatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu orang, yang pertama kali tidak akan masuk hingga yang terakhir kali masuk (masuk secara berbarengan). Wajah-wajah mereka bagaikan bentuk bulan saat purnama".
Shahih Bukhari 3009: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad Al Ju'fiy] telah bercerita kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] telah bercerita kepada kami Anas radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dihadiahi baju jubah terbuat dari sutera tipis padahal sebelumnya Beliau pernah melarang memakai sutera. Lalu orang-orang pun menjadi terkagum-kagum karenanya. Maka Beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh sapu tangan Sa'ad bin Mu'adz di surga lebih baik daripada ini".
Shahih Bukhari 3010: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] berkata telah bercerita kepadaku [Abu Ishaq] berkata aku mendengar Al Bara'bin 'Azib radliyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hadiah berupa pakaian terbuat dari sutera lalu orang-orang terkagum-kagum dengan kebagusan dan kehalusan pakaian itu maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh sapu tangan Sa'ad bin Mu'adz di surga lebih baik dari ini".
Shahih Bukhari 3011: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'ad As-Sa'idiy] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tempat cambuk di surga lebih baik dari pada dunia dan apa-apa yang ada diatasnya".
Shahih Bukhari 3012: Telah bercerita kepada kami [Rauh bin 'Abdul Mu'min] telah bercerita kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah bercerita kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] telah bercerita kepada kami Anas bin Malik radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di surga ada sebuah pohon yang jika para pengendara berjalan di bawah naungannya seratus tahun lamanya tidak akan dapat melewatinya".
Shahih Bukhari 3013: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Sinan] telah bercerita kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] telah bercerita kepada kami [Hilal bin 'Ali] dari ['Abdur Rahman bin Abu 'Amrah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di surga ada sebuah pohon yang jika bayangannya ditempuh oleh para pengendara, memerlukan waktu seratus tahun lamanya, bacalah firman Allah jika kamu mau: (Dan naungan yang terbentang luas) (QS al-Waqi'ah ayat 30). Dan ujung panah seseorang dari kalian di surga lebih baik daripada tempat matahari terbit atau terbenam."
Shahih Bukhari 3014: Telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Fulaih] telah bercerita kepada kami [bapakku] dari [Hilal] dari ['Abdur Rahman bin ABi 'Amrah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Rombongan pertama yang memasuki surga rupa mereka bagaikan bulan saat purnama dan rambongan berikutnya yang mengiringi mereka bagaikan bintang yang sangat terang cahayanya di langit. Hati mereka bagaikan hati seorang laki-laki yang tidak pernah membenci dan saling hasad (iri) di antara mereka. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri dari bidadari yang sumsum tulangnya dapat kelihatan dari betis-betis mereka dari balik tulang dan daging".
Shahih Bukhari 3015: Telah bercerita kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] berkata ['Adiy bin Tsabit] telah mengabarkan kepadaku berkata aku mendengar [Al Bara' radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ketika Ibrahim (putra Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) meninggal dunia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Baginya akan ada yang menyusuinya di surga."
Shahih Bukhari 3016: Telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata telah bercerita kepadaku [Malik bin Anas] dari [Shafwan bin Sulaim] dari ['Atah' bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penghuni surga memandang penghuni kamar-kamar dari atas mereka sebagaimana mereka memandang bintang kejora yang terbit di ufuk timur atau barat disebabkan keutamaan di antara mereka". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah itu tempat tinggal para Nabi yang tidak akan dimasuki oleh orang selain mereka?" Beliau bersabda: "Benar, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, (tetapi juga menjadi tempat tingal) orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para Rasul."
Shahih Bukhari 3017: Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Mutharrif] berkata telah bercerita kepadaku [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di surga ada delapan pintu, diantaranya ada yang dinamakan pintu Ar-Rayyan yang tidak akan memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa".
Shahih Bukhari 3018: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Walid] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Muhajir Abu Al Hasan] berkata aku mendengar [Zaid bin Wahb] berkata aku mendengar Abu Dzarr radliyallahu 'anhu berkata: Pernah dalam suatu perjalanan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Tundalah (shalat)!" Kemudian Beliau berkata lagi: "Tundalah, hingga kita melihat bayang-bayang bukit". Kemudian Beliau bersabda: "Tundalah shalat, karena panas yang sangat menyengat itu berasal dari hembusan api jahanam".
Shahih Bukhari 3019: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Dzakwan] dari Abu Sa'id radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tundalah shalat, karena panas yang sangat menyengat itu berasal dari hembusan api jahanam".
Shahih Bukhari 3020: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata telah bercerita kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata: "Wahai Tuhanku, sebagianku (api) saling memakan satu sama lain". Maka neraka diizinkan untuk berhembus dua kali. Satu kali pada saat musim dingin dan satu kali lagi pada saat musim panas. Maka hawa panas yang kamu rasakan merupakan hawa panas dari hembusan api neraka dan hawa dingin yang kamu rasakan merupakan hawa dingin dari zamharir (hawa dingin) jahannam".
Shahih Bukhari 3021: Telah bercerita kepadaku ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Abu 'Amir, dia adalahal-'Aqadiy] telah bercerita kepada kami [Hammam] dari [Abu Jamrah adl-Dluba'iy] berkata: Aku pernah bermajelis dengan [Ibnu 'Abbas] di Makkah kemudian aku terkena penyakit panas, maka dia berkata: "Dinginkanlah penyakit itu dari kamu dengan mengunakan air zamzam karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Penyakit panas (demam) berasal dari hembusan api jahannam maka itu redakanlah dengan air", atau Beliau bersabda: "Dengan air zamzam". Dalam hal ini Hammam ragu.
Shahih Bukhari 3022: Telah bercerita kepadaku ['Amru bin 'Abbas] telah bercerita kepada kami ['Abdur Rahman] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [bapaknya] dari ['Abayah bin Rifa'ah] berkata telah mengabarkan kepadaku [Rafi' bin Khadij] berkata: aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit panas (demam) berasal dari didihan api jahannam maka itu redakanlah dari kalian dengan air".
Shahih Bukhari 3023: Telah bercerita kepada kami [Malik bin Ibrahim] telah bercerita kepada kami [Zuhair] telah bercerita kepada kami [Hisyam] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit panas (demam) berasal dari didihan api jahannam maka redakanlah dengan air".
Shahih Bukhari 3024: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] dari [Yahya] dari ['Ubaidullah] berkata: telah bercerita kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit panas (demam) berasal dari didihan api jahannam maka redakanlah dengan air".
Shahih Bukhari 3025: Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Abi Ywais] berkata telah bercerita kepadaku [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Api kalian (di dunia ini) merupakan bagian dari tujuh puluh bagian api neraka jahannam". Ditanyakan kepada Beliau: "Wahai Rasulullah, satu bagian itu saja sudah cukup (untuk menyiksa pelaku maksiat)?" Beliau bersabda: "Ditambahkan atasnya dengan enam puluh sembilan kali lipat yang sama panasnya".
Shahih Bukhari 3026: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari ['Atha'] dia mengabarkan dari [Shafwan bin Ya'laa] dari [bapaknya] bahwa Dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca suatu ayat di atas mimbar: {Wa naadaw yaa maalik} (Mereka berseru: "hai maalik") (QS. Az-Zukhruf: 77).
Shahih Bukhari 3027: Telah bercerita kepada kami ['Ali] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa'il] berkata: Dikatakan kepada [Usamah]: "Seandainya kamu temui fulan ('Utsman bin 'Affan) lalu kamu berbicara dengannya". Usamah berkata: "Sungguh jika kalian memandang aku tidak berbicara dengannya, selain bahkan kuperdengarkannya kepada kalian semua. Sungguh aku sudah berbicara kepadanya secara rahasia, dan aku tidak membuka suatu pembicaraan yang aku menjadi orang pertama yang membukanya. Aku juga tidak akan mengatakan kepada seseorang yang seandainya dia menjadi pemimpinku, bahwa dia sebagai manusia yang lebih baik, setelah kudengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". Mereka bertanya: "Apa yang kamu dengar dari sabda Beliau?" Usamah berkata: "Aku mendengar Beliau bersabda: 'Pada hari qiyamat akan dihadirkan seseorang yang kemudian dia dilempar ke dalam neraka, isi perutnya keluar dan terburai hingga dia berputar-putar bagaikan seekor keledai yang berputar-putar menarik mesin gilingnya. Maka penduduk neraka berkumpul mengelilinginya seraya berkata: "Wahai fulan, apa yang terjadi denganmu?. Bukankah kamu dahulu orang yang memerintahkan kami berbuat ma'ruf dan melarang kami berbuat munkar?" Orang itu berkata: "Aku memang memerintahkan kalian agar berbuat ma'ruf tapi aku sendiri tidak melaksanakannya dan melarang kalian berbuat munkar, namun malah aku mengerjakannya." [Ghundar] meriwayatkannya dari [Syu'bah] dari [Al A'masy].
Shahih Bukhari 3028: Telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami ['Isa] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari ['Aisyah Radliallahu 'anha] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah disihir. Dan berkata Al Laits: Hisyam menulis surat kepadaku bahwa dia mendengarnya, dia anggap dari [bapaknya] dari 'Aisyah berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah disihir hingga terbayang oleh beliau seolah-olah berbuat sesuatu padahal tidak. Hingga pada suatu hari Beliau memanggil-manggil kemudian berkata: "Apakah kamu menyadari bahwa Allah telah memutuskan tentang kesembuhanku?. Telah datang kepadaku dua orang, satu diantaranya duduk dekat kepalaku dan yang satu lagi duduk di dekat kakiku. Yang satu bertanya kepada yang lainnya: "Sakit apa orang ini?" Yang lain menjawab: "Kena sihir". Yang satu bertanya lagi: "Siapa yang menyihirnya?" Yang lain menjawab: "Labid bin Al A'sham". Yang satu bertanya lagi: "Dengan cara apa?" Dijawab: "Dengan cara melalui sisir, rambut yang rontok saat disisir dan putik kembang kurma jantan". Yang satu bertanya lagi: "Sekarang sihir itu diletakkan dimana?" Yang lain menjawab: "Di sumur Dzarwan". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi mendatangi tempat tersebut kemudian kembali dan berkata kepada 'Aisyah setelah kembali: "Putik kurmanya bagaikan kepala-kepala setan". Aku bertanya: "Apakah telah anda keluarkan?" Beliau berkata: "Tidak, karena Allah telah menyembuhkan aku. Namun aku khawatir bekasnya itu dapat mempengaruhi manusia maka sumur itu aku timbun."
Shahih Bukhari 3029: Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] berkata telah bercerita kepadaku [saudaraku] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Syaitan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan, syaitan mengikatnya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu (dikatakan) 'Kamu akan melewati malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak.' Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudlu' maka lepaslah tali yang lainnya dan bila ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun bila dia tidak melakukan seperti itu, maka pagi harinya jiwanya merasa tidak segar dan menjadi malas beraktifitas."
Shahih Bukhari 3030: Telah bercerita kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] telah bercerita kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wa'il] dari 'Abdullah radliyallahu 'anhu berkata: Dilaporkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seseorang yang tertidur melewati malamnya hingga pagi, maka Beliau bersabda: "Itulah orang yang dikencingi setan pada kedua telinganya", atau dia berkata: "pada telinganya".
Shahih Bukhari 3031: Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Hammam] dari [Manshur] dari [Salim bin Abi Al Ja'di] dari [Kuraib] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang dari kalian apabila mendatangi istrinya (untuk berjima') kemudian membaca do'a: Allahumma jannibnasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtanaa" (Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah pula dari anak yang kelak Engkau karuniakan kepada kami), kemudian bila keduanya dikaruniai anak maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak itu".
Shahih Bukhari 3032: Telah bercerita kepada kami [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [bapaknya] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika alis (bagian lingkar luar) matahari mulai terbit janganlah kalian shalat hingga terang (selesai masa terbitnya), dan jika alis matahari mulai terbenam janganlah kalian shalat hingga benar-benar telah hilang (terbenam), dan janganlah kalian menunggu untuk shalat saat terbitnya matahari atau saat terbenamnya, karena saat seperti itu dia terbit pada dua tanduk syaitan." ('Abdah bin Sulaiman) berkata: atau asy-syaitan (definitive), aku tidak tahu mana yang dikatakan oleh Hisyam.
Shahih Bukhari 3033: Telah bercerita kepada kami [Abu Ma'mar] telah bercerita kepada kami ['Abdul Warits] telah bercerita kepada kami [Yunus] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika ada seseorang lewat di hadapan salah seorang dari kalian yang sedang shalat, hendaklah dicegahnya. Jika tidak mau dicegahnya lagi dan jika tetap tidak mau, maka perangilah karena dia adalah setan." Dan 'Utsman bin Al Haitsam berkata telah bercerita kepada kami 'Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadlan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan: "Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". Lalu Abu Hurairah menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata: "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursiy karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu setan."
Shahih Bukhari 3034: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Bukair] telah bercerita kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair], berkata Abu Hurairah radliyallahu 'anhu: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setan senantiasa mendatangi salah seorang dari kalian seraya berkata: siapa yang menciptakan ini dan siapa yang menciptakan itu hingga akhirnya dia bertanya 'Lantas siapa yang menciptakan Tuhanmu?'. Bila sudah sampai seperti itu maka hendaklah dia meminta perlindungan kepada Allah dan menghentikannya".
Shahih Bukhari 3035: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Bukair] telah bercerita kepada kami [Al Laits] berkata telah bercerita kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata telah bercerita kepadaku [Ibnu Abi Anas], mantan budak At-Taymiyyin bahwa [bapaknya] bercerita kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila datang bulan Ramadlan pintu-pintu surga dibuka sedang pintu-pintu neraka ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu".
Shahih Bukhari 3036: Telah bercerita kepada kami [Al Humaidiy] telah bercerita kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepada kami ['Amru] berkata telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Jubair] berkata: Aku bertanya kepada Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma, lalu dia menjawab, telah bercerita kepada kami [Ubay bin Ka'ab] bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Musa berkata kepada muridnya: "Hidangkanlah makan siang kita!" Muridnya berkata: (Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi?. Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan) (QS. Al-Kahfi: 62-63). Maka Musa tidak mendapatkan jatah makan hingga mereka menemukan tempat yang diperintahkan Allah Ta'ala."
Shahih Bukhari 3037: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari ['Abdullah bin Dinar] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunjuk ke arah timur lalu bersabda: "Fitnah itu akan timbul dari sana. Fitnah timbul dari tempat terbitnya tanduk setan."
Shahih Bukhari 3038: Telah bercerita kepada kami [Yanya bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah Al Anshariy] telah bercerita kepada kami [Ibnu Juraij] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Atha'] dari Jabir radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika malam sudah datang atau sabda Beliau, malam sudah gelap, maka tahanlah bayi-bayi kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika telah berlalu beberapa waktu dari waktu 'isya', bolehlah kalian biarkan mereka dan tutuplah pintu rumah dan sebutlah nama Allah dan padamkanlah lampu-lampu kamu dan sebutlah nama Allah dan tutup tempat minum serta tutup pula bejana (tempat makanan) kamu, walaupun kamu hanya sekedar melintangkan sesuatu di atasnya, dan sebutlah nama Allah."
Shahih Bukhari 3039: Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Ghaylan] telah bercerita kepada kami ['Abdur Razaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari ['Ali bin Husain] dari [Shafiyyah binti Huyay] berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang melaksanakan i'tikaf aku datang menemui Beliau di malam hari, lalu aku berbincang-bincang sejenak dengan Beliau, kemudian aku berdiri hendak pulang, Beliau juga ikut berdiri bersama aku untuk mengantar aku. Saat itu Shafiyyah tingal di rumah Usamah bin Zaid. (Ketika kami sedang berjalan berdua itu) ada dua orang laki-laki yang lewat, dan tatkala melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keduanya bergegas. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Kalian tenang saja. Sungguh wanita ini adalah Shofiyah binti Huyay". Maka keduanya berkata: "Maha suci Allah, wahai Rasulullah". Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setan berjalan lewat aliran darah dan aku khawatir setan telah memasukkan perkara yang buruk pada hati kalian berdua". Atau berkata: "Sesuatu."
Shahih Bukhari 3040: Telah bercerita kepada kami ['Abdan] dari [Abu Hamzah] dari [Al A'masy] dari ['Adiy binTsabit] dari [Sulaiman bin Shurad] berkata: Aku sedang duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan ada dua orang yang saling mencaci. Satu diantaranya wajahnya memerah dan urat lehernya menegang. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang bila diucapkan akan hilang apa yang sedang dialaminya. Seandainya dia mengatakan a'uudzu billahi minasy syaithaan", (aku berlindung kepada Allah dari setan)." Lalu orang-orang mengatakan kepada orang itu: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Berlindungkah kamu kepada Allah dari setan". Orang itu berkata: "Apakah aku sudah gila?"
Shahih Bukhari 3041: Telah bercerita kepada kami [Adam] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah bercerita kepada kami [Manshur] dari [Salim bin Abi Al Ja'di] dari [Kuraib] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seseorang dari kalian mendatangi istrinya (untuk berjima') kemudian membaca do'a: Allahumma jannibnisy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtani" (YA Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah pula dari anak yang kelak Engkau karuniakan kepada kami), kemudian bila dikaruniai anak maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak itu dan tidak akan dapat menguasainya." [Syu'bah] berkata: dan telah bercerita pula kepada kami [Al A'masy] dari [Salim] dari [Kuraib] dari Ibnu 'Abbas seperti hadits ini.
Shahih Bukhari 3042: Telah bercerita kepada kami [Mahmud] telah bercerita kepada kami [Syababah] dari [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Beliau mengerjakan shalat lalu setelah itu bersabda: "Setan datang menghampiri aku dan berusaha menggangguku untuk memutus shalatku namun Allah memenangkan aku atasnya." Lalu Mahmud menyebutkan lanjutan hadits ini secara keseluruhan.
Shahih Bukhari 3043: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Al Awza'iy] dari [Yahya bin Abi Katsir] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut agar tidak mendengar suara adzan tersebut. Apabila panggilan adzan telah selesai, maka setan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi untuk mengganggu seseorang diantara dirinya dan jiwanya seraya berkata: ingatlah ini dan itu. Hingga orang itu tidak menyadari apakah tiga atau empat raka'at shalat yang sudah dikerjakannya. Apabila dia tidak tahu tiga atau empat raka'at maka sujudlah dua kali sebagai sujud sahwi".
Shahih Bukhari 3044: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap anak keturunan Adam ditusuk (untuk disesatkan) oleh setan dengan jari jemarinya ketika lahir, kecuali 'Isa bin Maryam. Setan datang lalu menusuk dari balik hijab (pakaian yang dikenakan bayi)."
Shahih Bukhari 3045: Telah bercerita kepada kami [Malik bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Isra'il] dari [Al Mughirah] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] berkata: Aku mengunjungi negeri Syam, lalu aku bertanya: "Siapa orang yang ada disini?" Mereka menjawab: "Abu Darda'." Dia ('Alqamah) berkata: "Apakah benar bersama kalian ada orang yang telah Allah pelihara dari setan sebagaimana diucapkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam?" Telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Mughirah]: Dan dia berkata: "Orang yang telah Allah pelihara dari setan sebagaimana diucapkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam adalah 'Ammar." Dia berkata: dan Al Laits berkata: telah bercerita kepadaku Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abi Hilal bahwa Abu Al Aswad mengabarkan kepadanya dari 'Urwah dari 'Aisyah radliyallahu 'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Para malaikat saling berbicara di atas awan dan awan-awan yang gelap tentang berbagai urusan yang akan terjadi di bumi lalu didengar oleh setan-setan kemudian setan-setan itu membisikkannya pada telinga para dukun sebagaimana botol ditiup lalu setan-setan itu menambah urusan yang didengarnya itu dengan seratus kedustaan."
Shahih Bukhari 3046: Telah bercerita kepada kami ['Ashim bin 'Ali] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Dza'bi] dari [Sa'id Al Maqbariy] dari [bapaknya] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menguap itu dari setan. Maka bila seorang dari kalian menguap hendaklah sedapat mungkin ditahannya karena bila seseorang dari kalian menguap dengan mengeluarkan suara haa, setan akan tertawa."
Shahih Bukhari 3047: Telah bercerita kepada kami [Zakariya' bin Yahya] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah], [Hisyam] berkata: telah mengabarkan kepada kami dari [bapakku] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Ketika perang Uhud dan kaum Musyrikin dapat dikalahkan, Iblis berteriak dan berkata: "Hei hamba-hamba Allah, di belakang kalian ada pasukan musuh yang lain". Maka pasukan yang di depan kembali sehingga terjadilah pertempuran antara pasukan barisan depan dengan pasukan belakang (sesama Kaum Muslimin). Hudzaifah memperhatikan ternyata ada bapaknya, Al Yaman. Maka segera saja dia berseru: "Wahai hamba-hamba Allah, itu bapakku, itu bapakku". Demi Allah pasukan itu tidak mempedulikan (terus saja bertempur) hingga akhirnya membunuhnya (Al Yaman). Maka Hudzaifah berkata: "Semoga Allah mengampuni kalian". 'Urwah berkata: "Sejak saat itu Hudzaifah senantiasa mendapatkan kebaikan hinga bertemu dengan Allah (meninggal dunia)."
Shahih Bukhari 3048: Telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin ar-Rabi'] telah bercerita kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Asy'ats] dari [bapaknya] dari [Masruq] berkata: 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seseorang yang menoleh ketika sedang shalat maka Beliau bersabda: "Itu adalah sambaran yang sangat cepat yang dilakukan oleh setan terhadap shalatnya seseorang dari kalian."
Shahih Bukhari 3049: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Mughirah] telah bercerita kepada kami [Al Awza'iy] berkata telah bercerita kepadaku [Yahya] dari ['Abdullah bim Abu Qatadah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku [Sulaiman bin 'Abdur Rahman] telah bercerita kepada kami [Al Walid] telah bercerita kepada kami [Al Awza'iy] berkata telah bercerita kapadaku [Yahya bin Abi Katsir] berkata telah bercerita kapadaku ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [bapaknya] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mimpi yang baik berasal dari Allah sedangkan yang buruk dari setan. Maka itu bila seseorang dari kalian mengalami mimpi buruk yang menakutkannya hendaklah meludah ke arah kirinya dan hendaklah dia meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpinya sebab dengan begitu mimpinya itu tidak akan membahayakannya".
Shahih Bukhari 3050: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sumayya, maula Abu Bak] dari [Abu Shalih] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca 'laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qodir' (Tidak ada ilah (yang berhaq disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini".
Shahih Bukhari 3051: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah bercerita kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah bercerita kepada kami [bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Abdul Hamid bin 'Abdurrahman bin Zaid] bahwa [Muhammad bin Sa'ad bin Abi Waqash] mengabarkan kepadanya bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata: 'Umar meminta izin menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat ada wanita-wanita Quraisy sedang berbincang bersama Beliau dan berlama-lama berbicara hingga suara mereka terdengar dengan keras. Ketika 'Umar terdengar meminta izin, para wanita itu berdiri lalu pergi berlindung di balik tabir. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengizinkan 'Umar masuk lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa. 'Umar berkata: "Semoga Allah selalu membuat gigi anda tertawa wahai Rasulullah". Beliau berkata: "Aku heran dengan para wanita yang tadi bersamaku. Ketika mereka mendengar suaramu mereka langsung saja menghindar dan berlindung dari balik tabir". 'Umar berkata: "Kamulah wahai Rasulullah, seharusnya yang lebih patut untuk disegani". Selanjutnya 'Umar berkata: "Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi diri kalian sendiri, mengapa kalian segan (takut) kepadaku dan tidak segan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Para wanita itu menjawab: "Ya, karena kamu lebih galak dan keras hati dibanding Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada satu setan pun yang berjumpa denganmu pada suatu lorong melainkan dia akan mencari lorong lain yang tidak kamu lalui."
Shahih Bukhari 3052: Telah bercerita kepadaku [Ibrahim binHamzah] berkata telah bercerita kepadaku [Ibnu Abi Hazim] dari [Yazid] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari ['Isa binThalhah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika terbangun -seingatku beliau bersabda:- seseorang dari kalian, dari tidurnya hendaklah dia berwudlu' dan beristinsyar (memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya) karena setan tidur pada batang hidung orang itu".
Shahih Bukhari 3053: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari ['Abdur Rahman bin 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Abi Sha'sha'ah Al Anhariy] dari [bapaknya] nahwa dia mengabarkan kepadanya bahwa Abu Sa'id Al Khudriy radliyallahu 'anhu berkata kepadanya: "Aku melihat kamu orang yang menyukai kambing dan lembah. Maka jika kamu sedang bersama kambingmu dan berada di lembah lalu kamu mengumandangkan adzan untuk shalat maka keraskanlah suaramu dalam mengumandangkan adzan tersebut, karena tidak ada seorang pun yang mendengar suara mu'adzin, apakah dia itu jin, manusia atau apapun melainkan dia akan bersaksi baginya (mu'adzin itu) pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata: Aku mendengar keterangan ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 3054: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari [Salim] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang menyampaikan khathbah di atas mimbar bersabda: "Bunuhlah ular-ular dan (terutama) bunuhlah ular belang (bergaris putih pada punggungnya) dan ular yang ekornya pendek (putus) karena kedua jenis ular ini dapat merabunkan pandangan dan menyebabkan keguguran (janin)." 'Abdullah berkata: "Ketika aku mencari ular untuk membunuhnya, [Abu Lubabah] memanggilku: dan berkata: "Jangan kamu bunuh". Aku katakan: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membunuh ular-ular". Dia berkata: "Beliau setelah itu melarang membunuh ular-ular yang tinggal di rumah, yaitu yang disebut al-'awamir (ular yang lama berdiam di rumah manusia)." Dan 'Abdurrazaq berkata dari [Ma'mar]: "Maka [Abu Lubabah] atau [Zaid bin Al Khaththab] melihatku." Hadits ini juga diikuti oleh [Yunus], [Ibnu 'Uyaynah], [Ishaq Al Kalbiy] dan [Az Zubaidiy]. Dan berkata [Shalih], [Ibnu Abi hafshah] dan [Ibnu Mujammi'] dari [Az Zuhriy] dari [Salim] dari Ibnu 'Umar: "Maka [Abu Lubabah] atau [Zaid bin Al Khaththab] melihatku".
Shahih Bukhari 3055: Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Abi Uwais] berkata telah bercerita kepadaku [Malik] dari ['Abdur Rahman bin 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Abi Sha'sha'ah] dari [bapaknya] dari Abu Sa'id Al Khudriy radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diprediksikan (akan datang suatu masa) yang ketika itu harta seseorang yang paling baik adalah kambing yang digembalakannya menyusuri perbukitan dan lembah-lembah tempat turunnya air hujan karena dia lari menyelamatkan agamanya untuk menghindari fitnah (krisis agama)."
Shahih Bukhari 3056: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pusat kekufuran itu ada di arah Timur. Kebanggaan diri sendiri dan kesombongan terletak pada para pemilik kuda dan unta dan yang biasa bersuara keras adalah para pengembala unta yang berpindah-pindah (nomaden) sedangkan ketenangan ada pada para pemilik kambing".
Shahih Bukhari 3057: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] berkata telah bercerita kepadaku [Qais] dari ['Uqbah bin 'Amru Abu Mas'ud] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunjuk dengan tangan Beliau ke arah Al Yaman sambil berkata: "Keimanan itu ada pada orang Yaman di arah sana, dan kekerasan (tabi'at kasar) dan kerasnya hati terdapat pada diri orang-orang yang mengembala dan pemilik unta, sebagai dasar tabi'at orang yang suka mengikuti di belakang ekor unta, yaitu ditempat dua tanduk setan muncul, pada kabilah Rabi'ah dan Mudlar".
Shahih Bukhari 3058: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] telah bercerita kepada kami [Al Laits] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mendengar suara kokok ayam mohonlah kepada Allah karunia-Nya karena saat itu ayam itu sedang melihat malaikat dan bila kalian mendengar ringkik suara keledai mohonlah perlindungan kepada Allah karena saat itu keledai itu sedang melihat setan".
Shahih Bukhari 3059: Telah bercerita kepada kami [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Rauh] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Atha'] dia mendengar Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kegelapan malam datang, atau kalian berada pada petang hari, jagalah anak-anak kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika malam telah berlalu beberapa saat, bolehlah kalian biarkan mereka dan tutuplah pintu rumah dan sebutlah nama Allah karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup." Dia (Ibnu Juraij) berkata: "Dan telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Dinar] dia mendengar [Jabir bin 'Abdullah] seperti apa yang 'Atha' kabarkan kepadaku namun tidak menyebutkan kalimat dan sebutlah nama Allah".
Shahih Bukhari 3060: Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Wuhaib] dari [Khalid] dari [Muhammad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Satu ummat dari Bani Isra'il telah hilang dan tidak diketahui lagi apa yang telah dilakukan oleh ummat tersebut. Aku tidak mengira selain ummat itu telah dijelmakan dalam bentuk tikus, yang apabila mereka disuguhi susu unta, mereka tidak meminumnya, dan bila diberi susu kambing, mereka meminumnya." Kemudian aku ceritakan hal ini kepada Ka'ab maka dia berkata: "Apakah kamu mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda seperti itu?" Aku jawab: 'Ya". Dia bertanya kepadaku berkali-kali hingga akhirnya aku katakan: "Apakah perlu aku bacakan kitab Taurat?"
Shahih Bukhari 3061: Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] dari [Ibnu Wahb] berkata telah bercerita kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dia bercerita dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengomentari cecak dengan istilah fuwaisiq (binatang durhaka) dan aku tidak mendengar Beliau memerintahkan untuk membunuhnya sedangkan Sa'ad bin Abi Waqash beranggapan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membunuhnya.
Shahih Bukhari 3062: Telah bercerita kepada kami [Shadaqah bin Al Fadlal] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Uyaynah] telah bercerita kepada kami ['Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah] dari [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Ummu Syarik] mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak.
Shahih Bukhari 3063: Telah bercerita kepada kami ['Ubaid bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bunuhlah ular-ular belang karena jenis ular ini dapat merabunkan penglihatan dan mengugurkan kandungan." Hadits ini diikuti pula oleh [Hammad bin Salamah] dari [Abu Usamah].
Shahih Bukhari 3064: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] berkata telah bercerita kepadaku [bapakku] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh ular yang berekor pendek dan Beliau menjelaskan bahwa jenis ular ini dapat merabunkan penglihatan dan mengugurkan kandungan.
Shahih Bukhari 3065: Telah bercerita kepadaku ['Amru bin 'Ali] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi 'Adiy] dari [Abu Yunus Al Qusyairiy] dari [Ibnu Abi Mulaikah] bahwa Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma pernah membunuh ular kemudian dia melarangnya. Dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merobohkan sebuah tembok milik Beliau lalu menemukan kulit ular di baliknya maka Beliau berkata: "Lihatlah dan cari dimana ular itu". Maka para shahabat mencarinya (dan menemukannya) maka Beliau berkata: "Bunuhlah ular itu!" Maka aku membunuhnya. Kemudian aku bertemu dengan [Abu Lubabah] lalu dia bercerita kepadaku bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Janganlah kalian membunuh ular kecuali ular yang berekor pendek dan ular belang karena ular jenis ini dapat menggugurkan kandungan dan merabunkan penglihatan, untuk itu bunuhlah".
Shahih Bukhari 3066: Telah bercerita kepada kami [Malik bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa Dia pernah membunuh ular kemudian [Abu Lubabah] bercerita kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuh ular yang tinggal di rumah manusia, maka sejak itu Ibnu 'Umar tidak membunuhnya.
Shahih Bukhari 3067: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah bercerita kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada lima jenis hewan fasiq (berbahaya) yang boleh dibunuh ketika sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak dan anjing galak".
Shahih Bukhari 3068: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari ['Abdullah bin Dinar] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada lima jenis hewan melata yang siapa membunuhnya tidak berdosa sekalipun sedang ihram, yaitu kalajengking, tikus, anjing galak, burung gagak dan burung rajawali".
Shahih Bukhari 3069: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Katsir] dari ['Atha'] dari [Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma] yang memarfu'kannya, (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Tutuplah bejana (perabot menyimpan makanan), ikatlah tutup kendi (perabot menyimpan minuman), tutup pintu-pintu rumah dan jagalah anak-anak kecil kalian pada waktu 'isya' karena saat itu adalah waktu bagi jin untuk berkeliaran dan menculik, dan padamkanlah lampu-lampu ketika kalian tidur, karena binatang-binatang berbahaya bila datang dapat menarik sumbu lampu sehingga dapat berakibat kebakaran yang menyebabkan terbunuhnya para penghuni rumah". [Ibnu Juraij] dan [Habib] berkata dari ['Atha']: "(saat itu adalah waktu) bagi setan-setan".
Shahih Bukhari 3070: Telah bercerita kepada kami ['Abdah bin 'Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Adam] dari [Isra'il] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari ['Abdullah] berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu gua lalu turunlah firman Allah Ta'ala {Wal mursalaati 'urfaa} (Demi malaikat-malaikat yang datang membawa kebaikan). Ketika kami sedang menyimak apa yang Beliau bacakan melalui mulut Beliau, tiba-tiba ada seekor ular yang keluar dari lubangnya. Maka kami segera mengejarnya untuk membunuhnya namun ular itu dapat lolos dari kami dan masuk ke dalam lubangnya kembali. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ular itu telah selamat dari keburukan kalian sebagaimana kalian pun telah selamat dari keburukannya." Dan dari [Isra'il] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari ['Abdullah] seperti matan hadits ini, berkata: "Kami mengambil bacaan ayat itu lewat mulut Beliau secara lembut". Dan diikuti pula oleh [Abu 'Awanah] dari [Mughirah]. Dan [Hafsh], [Abu Mu'awiyah] dan [Sulaiman bin Qarm] berkata dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Abdullah].
Shahih Bukhari 3071: Telah bercerita kepada kami [Nashr bin 'Ali] telah mengabarkan kepada kami ['Abdul A'laa] telah bercerita kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang wanita masuk neraka disebabkan mengikat seekor kucing. Dia tidak memberinya makan dan tidak melepaskannya agar dapat memakan serangga tanah." Dia berkata: dan telah bercerita kepada kami ['Ubaidullah] dari [Sa'id Al Maqbariy] dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Shahih Bukhari 3072: Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Abi Uwais] berkata: telah bercerita kepadaku [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang Nabi diantara Nabi-nabi yang singgah di bawah pohon kemudian digigit semut. Maka dia memerintahkan agar mengeluarkan semut itu dari bawah pohon itu lalu memerintahkan agar membakar rumah semut itu. Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi tersebut: "Apakah hanya karena seekor semut (yang menggigitmu lalu kamu membakar semua?)."
Shahih Bukhari 3073: Telah bercerita kepada kami [Khalid bin Makhlad] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] berkata: telah bercerita kepadaku [Utbah bin Muslim] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ubaid bin Hunain] berkata: saya mendengar Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya penyakit dan sayap lainnya terdapat obatnya."
Shahih Bukhari 3074: Telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin ash-Shobbah] telah bercerita kepada kami [Ishaq Al Azraq] telah bercerita kepada kami ['Auf] dari [Al Hasan] dan [Ibnu Sirin] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang wanita pezina yang diampuni dosanya disebabkan (memberi minum seekor anjing). Ketika dia berjalan ada seekor anjing dekat sebuah sumur yang sedang menjulurkan lidahnya dalam kondisi hampir mati kehausan. Wanita itu segera melepas sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya kemudian dia mengambil air dari sumur itu. Karena perbuatannya itulah maka dia diampuni dosanya".
Shahih Bukhari 3075: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah bercerita kepada kami [Sufyan] berkata aku mengingatnya dari [Az Zuhriy] sebagaimana sekarang kamu berdada di sini, telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari Abu Thalhah radliyallahu 'anhum dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjing dan tidak juga yang ada gambar".
Shahih Bukhari 3076: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh anjing.
Shahih Bukhari 3077: Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Hammam] dari [Yahya] berkata telah bercerita kepadaku [Abu Salamah] bahwa Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bercerita kepadanya, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang menyentuh anjing berarti sepanjang hari itu dia telah menghapus amalnya sebanyak satu qirath kecuali menyentuh anjing ladang atau anjing ternak".
Shahih Bukhari 3078: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] telah bercerita kepada kami [Sulaiman] berkata telah mengabarkan kepadaku [Yazid bin Khushaifah] berkata telah mengabarkan kepadaku [as-Sa'ib bin Yazid] dia mendnegar [Sufyan bin Abi Zuhair Asy-Syana'iy] bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang memelihara anjing yang bukan digunakan untuk menjaga ladang atau mengembalakan ternak berarti sepanjang hari itu dia telah menghapus amalnya sebanyak satu qirath." As-Sa'ib bertanya: "Apakah benar kamu mendengar ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab: "Benar, demi Rabb kiblat ini".