4. Wudlu
Shahih Bukhari 132: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] bahwa ia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadats hingga dia berwudlu." Seorang laki-laki dari Hadlramaut berkata: "Apa yang dimaksud dengan hadats wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab: "Kentut baik dengan suara atau tidak."
Shahih Bukhari 133: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Khalid] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Nu'aim bin Al Mujmir] berkata: "Aku mendaki masjid bersama [Abu Hurairah], lalu dia berwudlu' dan berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah berseri-seri karena sisa air wudlu, barangsiapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya hendaklah ia lakukan."
Shahih Bukhari 134: Telah menceritakan kepada kami ['Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyab]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Tamim] dari [Pamannya], bahwa Ada seseorang yang mengadukan keraguannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa seakan-akan ia mendapatkan sesuatu dalam shalatnya. Beliau lalu bersabda: "Janganlah kamu pindah atau pergi hingga kamu mendengar suara atau mencium baunya."
Shahih Bukhari 135: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Kuraib] dari [Ibnu 'Abbas], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur sampai mendengkur kemudian bangun dan mengerjakan shalat. Atau ia mengatakan: "Nabi berbaring hingga mendengkur, kemudian beliau berdiri shalat. Kemudian [Sufyan] secara berturut-turut meriwayatkan hadits tersebut kepada kami, dari ['Amru] dari [Kuraib] dari [Ibnu 'Abbas] ia berkata: "Pada suatu malam aku pernah menginap di rumah bibiku, Maimunah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat malam. Hingga pada suatu malam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun dan berwudlu dari bejana kecil dengan wudlu yang ringan, setelah itu berdiri dan shalat. Aku lalu ikut berwudlu' dari bejana yang beliau gunakan untuk wudlu', kemudian aku menghampiri beliau dan ikut shalat di sisi kirinya -Sufyan juga menyebutkan sebelah kiri-, beliau lalu menggeser aku ke sisi kanannya. Setelah itu beliau shalat sesuai yang dikehendakinya, kemudian beliau berbaring dan tidur hingga mendengkur. Kemudian seorang tukang adzan datang memberitahukan beliau bahwa waktu shalat telah tiba, beliau lalu pergi bersamanya dan shalat tanpa berwudlu lagi." Lalu kami katakan kepada Amru: "Orang-orang mengatakan bahwa mata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur, namun tidak dengan hatinya." Amru lalu berkata: "Aku pernah mendengar Ubaid bin Umair berkata: "Mimpinya para Nabi adalah wahyu." Kemudian ia membaca: { Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku akan menyembelihmu.. } (Ash Shaaffat: 102).
Shahih Bukhari 136: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Kuraib] mantan budak Ibnu 'Abbas, dari [Usamah bin Zaid] bahwa ia mendengarnya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertolak meninggalkan 'Arafah hingga setelah sampai di lembah (jalan di sisi gunung) beliau turun buang air kecil, kemudian beliau berwudlu namun dengan wudlu' yang ringan. Aku lalu bertanya: "Apakah akan shalat wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Shalat masih ada di depanmu." Beliau lalu mengendarai tunggangannya hingga sampai di Muzdalifaah beliau turun dan wudlu' secara sempurna, kemudian iqamah dikumandangkan, dan beliau pun melaksanakan shalat Maghrib. Kemudian orang-orang menambatkan unta-unta mereka pada tempatnya, lalu iqamat 'isya dikumandangkan, beliau lalu mengerjakan shalat 'isya tanpa mengerjakan shalat yang lain di antara keduanya."
Shahih Bukhari 137: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Salamah Al Khaza'i Manshur bin Salamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Bilal] -yaitu Sulaiman- dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha' bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas], bahwa Dia berwudlu', ia mencuci wajahnya, lalu mengambil air satu cidukan tangan dan menggunakannya untuk berkumur dan istintsaq, lalu ia kembali mengambil satu cidukan tangannya dan menjadikannya begini -menuangkan pada tangannya yang lain-, lalu dengan kedua tangannya ia membasuh wajahnya, lalu mengambil air satu cidukan dan membasuh tangan kanannya, lalu kembali mengambil air satu cidukan dan membasuh tangannya yang sebelah kiri. Kemudian mengusap kepala, lalu mengambil air satu cidukan dan menyela-nyela kaki kanannya hingga membasuhnya, lalu mengambil air satu cidukan lagi dan membasuh kaki kirinya. Setelah itu ia berkata: "Seperti inilah aku lihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu."
Shahih Bukhari 138: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Kuraib] dari [Ibnu 'Abbas] dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin mendatangi isterinya (untuk bersetubuh), maka hendaklah ia membaca: 'BISMILLAHI ALLAHUMMA JANNIBNASY SYAITHAANA WA JANNIBISY SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA (Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rizkikan (anak) kepada kami).' Jika dikaruniai anak dari hubungan keduanya maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak itu."
Shahih Bukhari 139: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul 'Aziz bin Shuhaib] berkata: aku mendengar [Anas] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam WC, maka beliau berdo'a: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHBA`ITS (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan).' Dan hadits ini dikuatkan oleh [Ibnu 'Ar'arah] dari [Syu'bah], dan [Ghundar] berkata dari [Syu'bah] ia berkata: "Jika mendatangi WC." Dan [Musa] dari [Hammad]: "Jika masuk." Dan [Sa'id bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz]: "Jika mau masuk."
Shahih Bukhari 140: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Warqa'] dari ['Ubaidullah bin Abu Yazid] dari [Ibnu 'Abbas], bahwa Pernah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk kedalam WC, lalu aku letakkan bejana berisi air. Beliau lantas bertanya: "Siapa yang meletakkan ini?" Lalu aku memberitahukannya, maka beliau pun bersabda: "Ya Allah pandaikanlah dia dalam agama."
Shahih Bukhari 141: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari ['Atha' bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Ayyub Al Anshari] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam WC untuk buang hajat, maka janganlah menghadap ke arah kiblat dan jangan membelakanginya. Hendaklah ia menghadap ke arah timurnya atau baratnya."
Shahih Bukhari 142: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] dari pamannya [Wasi' bin Hibban] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa ia berkata: Orang-orang berkata: "Jika kamu menunaikan hajatmu maka janganlah menghadap kiblat atau menghadap ke arah Baitul Maqdis." 'Abdullah bin 'Umar lalu berkata: "Pada suatu hari aku pernah naik atap rumah milik kami, lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buang hajat menghadap Baitul Maqdis di antara dua dinding. Lalu ada seseorang yang berkata: "Barangkali kamu termasuk dari orang-orang yang shalat dengan mendekatkan paha (ke tanah)?" Maka aku jawab: "Demi Allah, aku tidak tahu." Malik berkata: "Yaitu orang yang shalat namun tidak mengangkat (paha) dari tanah ketika sujud, yakni menempel tanah."
Shahih Bukhari 143: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah] dari ['Aisyah], bahwa Jika isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ingin buang hajat, mereka keluar pada waktu malam menuju tempat buang hajat yang berupa tanah lapang dan terbuka. Umar pernah berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Hijabilah isteri-isteri Tuan." Namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukannya. Lalu pada suatu malam waktu Isya` Saudah binti Zam'ah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, keluar (untuk buang hajat). Dan Saudah adalah seorang wanita yang berpostur tinggi. 'Umar lalu berseru kepadanya: "Sungguh kami telah mengenalmu wahai Saudah!" Umar ucapkan demikian karena sangat antusias agar ayat hijab diturunkan. Maka Allah kemudian menurunkan ayat hijab." Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah telah mengizinkan kalian (isteri-isteri Nabi) keluar untuk menunaikan hajat kalian." Hisyam berkata: "Yakni buang air besar."
Shahih Bukhari 144: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadl] dari ['Ubaidullah] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] dari [Wasi' bin Hibban] dari ['Abdullah bin 'Umar] berkata: "Aku pernah naik di rumah Hafshah karena suatu urusanku. Maka aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buang hajat membelakangi kiblat menghadap Syam."
Shahih Bukhari 145: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] bahwa pamannya [Wasi' bin Hibban] mengabarkan kepadanya bahwa ['Abdullah bin 'Umar] mengabarkan kepadanya, ia berkata: "Pada suatu hari aku pernah berada di atas rumah milik kami, saat itu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk (buang hajat) di atas dua batu bata menghadap Baitul Maqdis."
Shahih Bukhari 146: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Hisyam bin 'Abdul Malik] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Mu'adz] dan namanya adalah 'Atha bin Abu Maimunah ia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk buang hajat, maka aku dan seorang temanku membawakan bejana berisi air, yakni agar beliau bisa beristinja` dengannya."
Shahih Bukhari 147: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Mu'adz] -yaitu 'Atha' bin Abu Maimunah- ia berkata: Aku mendengar [Anas] berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk buang hajat, maka aku dan seorang temanku mengikutinya dengan membawa bejana berisi air."
Shahih Bukhari 148: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Atha' bin Abu Maimunah] ia mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam WC untuk buang hajat, lalu aku dan seorang temanku membawa bejana berisi air dan sebatang kayu (tongkat) untuk beliau gunakan beristinja'. Hadits ini kuatkan oleh [An Nadlr] dan [Syadzan] dari [Syu'bah], "Al Anazah adalah tongkat yang ujungnya ada besi."
Shahih Bukhari 149: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadlalah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] -yaitu Al Dastawa'i- dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Jika salah seorang dari kalian minum, maka janganlah ia bernafas dalam gelas. Dan jika masuk ke dalam WC janganlah dia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya dan jangan membersihkan dengan tangan kanannya."
Shahih Bukhari 150: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang kemaluannya dengan tangan kanan, jangan beristinja' dengan tangan kanan dan jangan bernafas dalam gelas saat minum."
Shahih Bukhari 151: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al Makki] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Yahya bin Sa'id bin 'Amru Al Makki] dari [Kakeknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Aku mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau keluar untuk buang hajat, dan beliau tidak menoleh (ke kanan atau ke kiri) hingga aku pun mendekatinya. Lalu Beliau bersabda: "Carikan untukku batu untuk aku gunakan beristinja' dan jangan bawakan tulang atau kotoran hewan." Lalu aku datang kepada beliau dengan membawa kerikil di ujung kainku, batu tersebut aku letakkan di sisinya, lalu aku berpaling darinya. Setelah selesai beliau gunakan batu-batu tersebut."
Shahih Bukhari 152: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] berkata -Abu 'Ubaidah tidak menyebutkannya tetapi- ['Abdurrahman bin Aswad] dari [Bapaknya] bahwa ia mendengar ['Abdullah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi ke WC, lalu beliau memerintahkan aku membawakan tiga buah batu. Aku hanya mendapatkan dua batu, lalu aku mencari batu yang ketiga, namun aku tidak mendapatkannya hingga aku pun mengambil kotoran hewan yang sudah kering. Kemudian semua itu aku bahwa ke hadapan Nabi. Namun beliau hanya mengambil dua batu dan membuang kotoran hewan yang telah kering tersebut seraya bersabda: "Ini najis." [Ibrahim bin Yusuf] berkata dari [Bapaknya] dari [Abu Ishaq] berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman].
Shahih Bukhari 153: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha' bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu' sekali sekali."
Shahih Bukhari 154: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari ['Abdullah bin Abu Bakar bin 'Amru bin Hazm] dari ['Abbad bin Tamim] dari ['Abdullah bin Zaid], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dua kali dua kali.
Shahih Bukhari 155: Telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Al Uwaisiy] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Sa'd] dari [Syihab] bahwa ['Atha' bin Yazid] mengabarkan kepadanya bahwa [Humran] mantan budak 'Utsman mengabarkan kepadanya, bahwa Ia telah melihat ['Utsman bin 'Affan] minta untuk diambilkan bejana (berisi air). Lalu dia menuangkan pada telapak tangannya tiga kali lalu membasuh keduanya, lalu ia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana lalu berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kakinya tiga kali hingga kedua mata kaki. Setelah itu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian dia shalat dua rakaat dan tidak berbicara antara keduanya, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." Dan dari [Ibrahim] berkata: [Shalih bin Kaisan] berkata: [Ibnu Syihab] berkata: Tetapi ['Urwah] menceritakan dari [Humran]: Ketika ['Utsman] berwudlu, dia berkata: "Maukah aku sampaikan kepada kalian sebuah hadits yang kalau bukan karena ada satu ayat tentu aku tidak akan menyampaikannya? Aku pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki berwudlu dengan membaguskan wudlunya kemudian mengerjakan shalat, kecuali akan diampuni (dosa) antara wudlunya dan shalatnya itu hingga selesai shalatnya." 'Urwah berkata: "Ayat yang dimaksud adalah: {Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan} (QS. Al Baqarah: 159)
Shahih Bukhari 156: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Idris] bahwa dia mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa berwudlu hendaklah mengeluarkan (air dari hidung), dan barangsiapa beristinja' dengan batu hendaklah dengan bilangan ganjil."
Shahih Bukhari 157: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berwudlu hendaklah dengan memasukkan air ke dalam hidung, barangsiapa beristinja' dengan batu hendaklah dengan bilangan ganjil. Dan jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, hendaklah membasuh kedua telapak tangannya sebelum memasukkannya dalam bejana air wudlunya, sebab salah seorang dari kalian tidak tahu ke mana tangannya bermalam."
Shahih Bukhari 158: Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyir] dari [Yusuf bin Mahak] dari [Abdullah bin 'Amru] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah tertinggal dari kami dalam suatu perjalanan yang kami lakukan, beliau lalu dapat menyusul saat kami hampir kehabisan waktu shalat 'Ashar sehingga kami berwudlu dengan hanya mengusap kaki kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berseru dengan suara yang keras: "Tumit-tumit yang tidak terkena air wudlu akan masuk ke dalam neraka." Beliau ucapkan itu hingga tiga kali.
Shahih Bukhari 159: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Atha' bin Yazid] dari [Humran] mantan budak 'Utsman bin 'Affan, bahwa Ia melihat ['Utsman bin 'Affan] minta untuk diambilkan air wudlu. Lalu Ia menuang bejana itu pada kedua tangannya, lalu ia basuh kedua tangannya tersebut hingga tiga kali. Kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air wudlunya, kemudian berkumur, memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya. Kemudian membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua lengannya hingga siku tiga kali, mengusap kepalanya lalu membasuh setiap kakinya tiga kali. Setelah itu ia berkata: "Aku telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu seperti wudluku ini, beliau lalu bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian dia shalat dua rakaat dan tidak berbicara antara keduanya, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu."
Shahih Bukhari 160: Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] berkata saat dia lewat di hadapan kami, sementara saat itu orang-orang sedang berwudlu: Sempurnakanlah wudlu kalian! Sesungguhnya Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tumit-tumit yang tidak terkena air wudlu akan masuk neraka."
Shahih Bukhari 161: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sa'id Al Maqbari] dari ['Ubaid bin Juraij] bahwa Dia berkata kepada ['Abdullah bin 'Umar]: "Wahai Abu 'Abdurrahman, aku melihat anda mengerjakan empat hal yang tidak aku lihat seorangpun dari sahabatmu melakukannya!" 'Abdullah bin 'Umar berkata: "Apa sajakah itu wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij berkata: "Aku melihat anda tidak menyentuh rukun-rukun (Ka'bah) kecuali rukun Yamani, aku melihat anda mengenakan sandal terbuat dari kulit, aku melihat anda mengecat (rambut) dengan berwarna kuning, dan saat manusia di Makkah melakukan talbiyah setelah melihat hilal aku melihat anda tidak melakukannya kecuali pada hari tarwiyah?" 'Abdullah bin 'Umar pun berkata: "Adapun tentang rukun Ka'bah, sungguh aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusapnya kecuali rukun Yamani. Sedangkan mengenai sandal dari kulit, sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengenakan sandal kulit yang tidak berbulu, dan berwudlu dengan tetap mengenakannya, dan aku suka bila tetap mengenakannya. Adapun tentang warna kuning, sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencelup dengan warna tersebut dan aku juga suka melakukannya. Dan tentang talbiyah, sungguh belum pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertalbiyah kecuali setelah kendaraannya melaju (menuju Mina)."
Shahih Bukhari 162: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Hafshah] dari [Ummu 'Athiyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka saat memandikan puterinya: "Hendaklah kalian mulai dari yang sebelah kanan dan anggota wudlunya."
Shahih Bukhari 163: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Asy'ats bin Sulaim] berkata: Aku mendengar [Bapakku] dari [Masruq] dari ['Aisyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suka memulai dari sebelah kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan selainnya."
Shahih Bukhari 164: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Ketika waktu shalat Ashar tiba, orang-orang mencari air wudlu namun tidak mendapatkannya. Lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi air wudlu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian meletakkan tangannya di atas bejana tersebut seraya memerintahkan orang-orang untuk berwudlu darinya." Anas berkata: "Aku melihat air keluar dari jari-jari beliau hingga semua orang sampai yang terakhir dapat berwudlu."
Shahih Bukhari 165: Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Israil] dari ['Ashim] dari [Ibnu Sirin] berkata: Aku berkata kepada Abidah: "Kami memiliki rambut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang kami dapat dari [Anas], atau keluarga Anas." Lalu dia berkata: "Sekiranya aku memiliki satu helai rambut Rasulullah, maka itu lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya."
Shahih Bukhari 166: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abbad] dari [Ibnu 'Aun] dari [Ibnu Sirin] dari [Anas], bahwa Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencukur rambutnya, maka Abu Thalhah adalah orang yang pertama mengambil rambut beliau.
Shahih Bukhari 167: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] dari [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika anjing menjilat bejana salah seorang dari kalian, maka hendaklah ia cuci hingga tujuh kali."
Shahih Bukhari 168: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami ['Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin 'Abdullah bin Dinar] aku mendengar [Bapakku] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Ada seorang laki-laki melihat seekor anjing menjilat-jilat tanah karena kehausan, lalu orang itu mengambil sepatunya dan mengisinya air untuk kemudian diminumkan kepada anjing tersebut hingga kenyang. Allah lalu berterima kasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga." [Ahmad bin Syabib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hamzah bin 'Abdullah] dari [Bapaknya], bahwa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ada beberapa anjing yang kencing dan membuang kotoran di dalam masjid, namun para sahabat tidak menyiramnya dengan sesuatu.
Shahih Bukhari 169: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibnu Abu As Safar] dari [Asy Sya'bi] dari ['Adi bin Hatim] berkata: Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu menjawab: "Jika kamu melepas anjing buruanmu yang telah terlatih lalu ia mendapatkan hasil buruan, maka makanlah hasil buruannya. Jika anjing itu memakannya maka kamu jangan memakannya, sebab ia menangkap untuk dirinya sendiri." Lalu aku bertanya lagi: "Aku melepas anjing buruanku, lalu aku mendapati anjing lain bersama dengan anjingku?" Beliau menjawab: "Jangan kamu makan, karena kamu membaca basmalah untuk anjingmu dan tidak untuk anjing yang lain."
Shahih Bukhari 170: Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang hamba akan selalu dihitung shalat selama ia di masjid menunggu shalat dan tidak berhadats." Lalu ada seorang laki-laki non-Arab berkata: "Apa yang dimaksud dengan hadats wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab: "Suara." Yaitu kentut.
Shahih Bukhari 171: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Pamannya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah kamu pergi hingga engkau mendengar suara atau mencium bau."
Shahih Bukhari 172: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Mundzir Abu Ya'la Ats Tsauri] dari [Muhammad bin Al Hanafiyah] ia berkata: [Ali] berkata: "Aku adalah seorang laki-laki yang mudah mengeluarkan madzi, karena malu untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku suruh Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya. Lalu ia pun bertanya, beliau kemudian menjawab: "Cukup baginya berwudlu." [Syu'bah] juga meriwayatkan dari [Al A'masy].
Shahih Bukhari 173: Telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] bahwa ['Atha bin Yasar] mengabarkan kepadanya, bahwa [Zaid bin Khalid] mengabarkan kepadanya, bahwa Ia pernah bertanya kepada ['Utsman bin 'Affan] radliyallahu 'anhu, Aku bertanya: "Apa pendapatmu jika seorang laki-laki berhubungan badan dengan isterinya namun tidak keluar air mani?" 'Utsman menjawab: "Hendaknya ia berwudlu seperti wudlunya untuk shalat, lalu membasuh kemaluannya." Utsman melanjutkan: "Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku menanyakan hal itu kepada 'Ali, Zubair, Thalhah, dan Ubay bin Ka'b radliyallahu 'anhum. Mereka semua menyuruh untuk melakukannya."
Shahih Bukhari 174: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [An Nadlr] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Dzakwan Abu Shalih] dari [Abu Sa'id Al Khudri], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim seorang utusan kepada seorang laki-laki Anshar. Maka laki-laki Anshar itu pun datang sementara kepalanya basah. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Sepertinya kami telah membuat kamu tergesa-gesa?" Laki-laki Anshar itu menjawab: "Benar." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Jika kamu dibuat tergesa-gesa atau tertahan (tidak mengeluarkan mani), maka cukup bagimu berwudlu." Hadits ini dikuatkan juga oleh [Wahhab] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. Abu 'Abdullah berkata: riwayat [Ghundar] dan [Yahya] dari [Syu'bah] tidak menyebutkan "wudlu".
Shahih Bukhari 175: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Salam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Yahya] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Kuraib] mantan budak Ibnu 'Abbas, dari [Usamah bin Zaid], bahwa Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertolak meninggalkan 'Arafah beliau menuju bukit dan menunaikan hajatnya. Usamah bin Zaid berkata: "Lalu aku menuangkan air untuknya hingga beliau pun berwudlu. Lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah kita akan shalat di sini?" Beliau menjawab: "Tempat shalat ada di depanmu."
Shahih Bukhari 176: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] berkata: aku mendengar [Yahya bin Sa'id] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'd bin Ibrahim] bahwa [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] mengabarkan kepadanya, bahwa dia mendengar ['Urwah bin Al Mughirah bin Syu'bah] menceritakan dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa Dia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Beliau lalu pergi untuk buang hajat, sementara Al Mughirah menuangkan air untuk beliau hingga beliau pun berwudlu, membasuh muka, mengusap kepala dan sepasang sepatunya.
Shahih Bukhari 177: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Makhramah bin Sulaiman] dari [Kuraib] mantan budak Ibnu 'Abbas, bahwa ['Abdullah bin 'Abbas] mengabarkan kepadanya, bahwa Ia pada suatu malam pernah bermalam di rumah Maimunah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan bibinya dari pihak ibu. Katanya: "Aku berbaring di sisi bantal sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan isterinya berbaring pada bagian panjang (tengahnya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu tidur hingga pada tengah malam, atau kurang sedikit, atau lewat sedikit, beliau bangun dan duduk sambil mengusap sisa-sisa kantuk yang ada di wajahnya dengan tangan. Beliau kemudian membaca sepuluh ayat terakhir dari Surah Ali 'Imran. Kemudian berdiri menuju tempat wudlu, beliau lalu berwudlu dengan memperbagus wudlunya, lalu shalat." Ibnu 'Abbas berkata: "Maka akupun ikut dan melakukan sebagaimana yang beliau lakukan, lalu aku berdiri di sampingnya. Beliau kemudian meletakkan tangan kanannya di kepalaku seraya memegang telingaku hingga menggeserku ke sebelah kanannya. Kemudian beliau shalat dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian witir. Setelah itu beliau tidur berbaring hingga tukang adzan mendatanginya, lalu beliau berdiri dan shalat dua rakaat ringan, kemudian keluar untuk menunaikan shalat Subuh."
Shahih Bukhari 178: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari isterinya [Fathimah] dari neneknya [Asma` binti Abu Bakar] bahwa ia berkata: "Aku pernah menemui 'Aisyah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika terjadi gerhana matahari. Saat itu orang-orang sedang melaksanakan shalat dan saat itu iapun berdiri shalat. Setelah itu aku katakan kepadanya: "Apa yang dilakukan orang-orang?" Aisyah lalu memberi isyarat dengan tangannya ke arah langit seraya berkata: "Maha suci Allah." Lalu aku berkata: "Satu tanda kekuasaan Allah." Lalu dia mengiyakan dengan memberi isyarat. Maka akupun ikut shalat sementara timbul perkara yang membingungkanku, hingga aku siram kepalaku dengan air. Selesai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan puja dan puji kepada Allah, kemudian beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari tempatku ini hingga surga dan neraka. Dan telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan terkena fitnah dalam qubur kalian seperti, atau hampir serupa dengan fitnah Dajjal yang aku sendiri tidak tahu fitnah apakah itu." Asma` berkata: "Setiap salah seorang dari kalian akan didatangkan (dalam sidang), lalu dikatakan kepadanya: 'Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini (Rasulullah)?' Adapun orang beriman atau orang yang yakin -aku tidak tahu mana yang Asma' ucapkan- lalu orang tersebut akan menjawab: 'Dia adalah Muhammad utusan Allah. Ia datang kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk. Kami lalu menyambutnya, beriman dan mengikuti seruannya.' Maka kepada orang itu dikatakan: 'Tidurlah kamu dengan baik, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang beriman.' Adapun Munafik atau pelaku dosa besar -Aku tidak tahu mana yang diucapkan Asma'- akan menjawab: 'Aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu maka aku pun mengikuti ucapan tersebut'."
Shahih Bukhari 179: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari ['Amru bin Yahya Al Mazini] dari [Bapaknya] bahwa Ada seorang laki-laki berkata kepada ['Abdullah bin Zaid] -dia adalah kakek 'Amru bin Yahya-: "Bisakah engkau perlihatkan kepadaku bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu?" 'Abdullah bin Zaid lalu menjawab: "Tentu." Abdullah lalu minta diambilkan air wudlu, lalu ia menuangkan air pada kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, lalu berkumur dan mengeluarkan air dari dalam hidung sebanyak tiga kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan dua kali dua kali sampai ke siku, kemudian mengusap kepalanya dengan tangan, dimulai dari bagian depan dan menariknya hingga sampai pada bagian tengkuk, lalu menariknya kembali ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya."
Shahih Bukhari 180: Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhhaib] dari ['Amru] dari [Bapaknya] berkata: "Aku pernah menyaksikan 'Amru bin Abu Hasan bertanya kepada ['Abdullah bin Zaid] tentang wudlunya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia minta diambilkan satu gayung air, kemudian ia memperlihatkan kepada mereka cara wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangannya dua kali sampai ke siku. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu mengusap kepalanya dengan tangan, mulai dari bagian depan ke belakang dan menariknya kembali sebanyak satu kali, lalu membasuh kedua kakinya hingga mata kaki."
Shahih Bukhari 181: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] berkata: aku pernah mendengar [Abu Juhaifah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar mendatangi kami di waktu tengah hari yang panas. Beliau lalu diberi air wudlu hingga beliau pun berwudlu, orang-orang lalu mengambil sisa air wudlu beliau seraya mengusap-ngusapkannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Dhuhur dua rakaat dan 'Ashar dua rakaat sedang di depannya diletakkan tombak kecil." Abu Musa berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta bejana berisi air, beliau lalu membasuh kedua tangan dan mukanya di dalamnya, lalu menyentuh air untuk memberkahinya seraya berkata kepada keduanya (Abu Musa dan Bilal): "Minumlah darinya dan usapkanlah pada wajah dan leher kalian berdua."
Shahih Bukhari 182: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] berkata: [Mahmud bin Ar Rabi'] mengabarkan kepadaku, ia berkata: "Dialah orang yang diberkahi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di wajahnya saat dia masih kecil dari sumur mereka." Dan 'Urwah menyebutkan dari Al Miswar, dan Selainnya -setiap dari keduanya saling membenarkan satu sama lain-, bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu, hampir saja mereka berkelahi memperebutkan bejana bekas wudlu beliau."
Shahih Bukhari 183: Bab. Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Al Ja'd] berkata: aku mendengar [As Sa'ib bin Yazid] berkata: Bibiku pergi bersamaku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya putra saudara perempuanku ini sedang sakit." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kepalaku dan memohonkan keberkahan untukku. Kemudian beliau berwudlu, maka aku pun minum dari sisa air wudlunya, kemudian aku berdiri di belakangnya hingga aku melihat ada tanda kenabian sebesar telur burung di pundaknya."
Shahih Bukhari 184: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin 'Abdullah] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] dari ['Abdullah bin Zaid], bahwa Ia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya, atau berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dari satu cedukan telapak tangannya. Dia lakukan ini tiga kali. Kemudian membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian mengusap kepalanya dengan tangan dan menariknya (ke belakang kepala) lalu mengembalikannya sekali, lalu membasuh kedua kakinya hingga ke mata kaki. Setelah itu ia berkata: "Begitulah wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Shahih Bukhari 185: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhhaib] dari ['Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] berkata: Aku pernah menyaksikan 'Amru bin Abu Hasan bertanya kepada ['Abdullah bin Zaid] tentang wudlunya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Abdullah lalu minta diambilkan bejana berisi air, lalu ia memperlihatkan kepada mereka cara wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia memulai dengan menuangkan air dari bejana ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh mukanya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana dan mengusap kepalanya dengan tangan, ia mulai dari bagian depan ke belakang lalu mengembalikannya lagi (ke arah depan), kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua kakinya." Dan telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: "Ia mengusap kepalanya satu kali."
Shahih Bukhari 186: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar], bahwa ia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, laki-laki dan perempuan semuanya minta diajari berwudlu."
Shahih Bukhari 187: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Al Munkadir] berkata: Aku mendengar [Jabir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang menjenguk saat aku sedang sakit yang mengakibatkan aku tidak sadar. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berwudlu dan menyiramkan sisa air wudlunya hingga aku pun sadar. Lalu aku bertanya: "Wahai Rasulullah, untuk siapakah warisan itu? Sebab aku tidak mewariskan kalalah (tidak punya anak)?" maka turunlah ayat tentang waris.
Shahih Bukhari 188: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Munir] mendengar ['Abdullah bin Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] berkata: "Waktu shalat telah masuk, bagi orang-orang yang rumahnya dekat mereka pulang untuk wudlu, sementara yang lain masih di dalam masjid. Lalu diberikan sebuah bejana kecil yang terbuat dari kayu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun bejana itu tidak cukup untuk dimasuki oleh telapak tangan beliau, hingga orang-orang pun berwudlu (dari jari tangan beliau) semua." Lalu kami bertanya: "Berapa jumlah kalian saat itu?" Anas menjawab: "Lebih dari delapan puluh orang."
Shahih Bukhari 189: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam minta diambilkan bejana berisi air, lalu beliau mencuci kedua tangan dan wajahnya dalam bejana tersebut dan mendoakan keberkahan.
Shahih Bukhari 190: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Abu Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] dari ['Abdullah bin Zaid] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, lalu kami menyiapkan air dalam sebuah bejana yang terbuat dari tembaga. lalu beliau berwudlu, membasuh muka tiga kali, lalu membasuh tangan dua kali dua kali, lalu mengusap kepalanya dimulai dari depan ke belakang dan menariknya kembali ke depan. Kemudian membasuh kedua kakinya."
Shahih Bukhari 191: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] bahwa ['Aisyah] berkata: "Tatkala sakit Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakin berat, beliau minta izin kepada isteri-isterinya agar beliau dirawat di rumahku, lalu mereka pun mengizinkannya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu keluar berjalan dengan dipapah oleh dua orang, 'Abbas dan seorang lagi." ['Ubaidullah] berkata: "Lalu aku kabarkan hal itu kepada ['Abdullah bin 'Abbas], lalu dia berkata: "Tahukah kamu, siapakah lelaki yang lain itu?" Aku jawab: "Tidak." Dia lantas berkata: "Orang itu adalah 'Ali bin Abu Thalib radliyallahu 'anhu." ['Aisyah] menceritakan bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sudah berada di rumahnya dan sakitnya makin berat, beliau mengatakan: "Siramkan air kepadaku dari tujuh geriba yang belum dilepas ikatannya, sehingga aku dapat memberi pesan kepada orang-orang." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam didudukkan untuk mandi dengan ember milik Hafshah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka kami segera menyiram beliau hingga beliau memberi isyarat sudah cukup. Setelah itu beliau keluar menemui orang-orang."
Shahih Bukhari 192: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Mukhallad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] berkata: Pamanku berlebihan dalam berwudlu, lalu ia berkata kepada ['Abdullah bin Zaid]: "Beritahu kami berdua bagaimana kamu melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wudlu." Maka 'Abdullah bin Zaid minta bejana berisi air, lalu ia menuangkan ke telapak tangannya dan mencucinya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana tersebut, lalu berkumur dan mengeluarkan air dari dalam hidung sebanyak tiga kali dari satu cidukan tangan. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana menciduk air dan membasuh mukanya tiga kali. Kemudian membasuh tangannya sampai siku dua kali dua kali. Kemudian mengambil air dengan tangannya dan mengusap kepalanya, ia tarik tangannya ke belakang kepala lalu dikembalikan ke depan. Kemudian membasuh kakinya. Setelah itu berkata: "Begitulah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu'."
Shahih Bukhari 193: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam minta untuk diambilkan bejana berisi air kepada orang-orang, maka diberikanlah satu bejana besar dan beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana tersebut." Anas berkata: "Aku sengaja memperhatikan air yang keluar dari selah-selah jari beliau." Anas melanjutkan: "Aku menduga bahwa orang-orang yang berwudlu saat itu berjumlah antara tujuh puluh hingga delapan puluh orang."
Shahih Bukhari 194: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Jabar] berkata: Aku mendengar [Anas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membasuh, atau mandi dengan satu sha' hingga lima mud, dan berwudlu dengan satu mud."
Shahih Bukhari 195: Telah menceritakan kepada kami [Ashbagh bin Al Faraj Al Mishri] dari [Ibnu Wahhab] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Al Harits] telah menceritakan kepadaku [Abu An Nadlr] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Abdullah bin 'Umar] dari [Sa'd bin Abu Waqash] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa "Beliau mengusap sepasang sepatunya." Dan ['Abdullah bin 'Umar] menanyakan hal ini kepada ['Umar] lalu ia menjawab: "Ya, Jika Sa'd menceritakan kepadamu sebuah hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka janganlah kamu bertanya kepada selainnya." [Musa bin 'Uqbah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu An Nadlr] bahwa [Abu Salamah] menceritakan kepadanya, bahwa [Sa'd] menceritakan kepadanya, dan ['Umar] menyebutkan kepada ['Abdullah] seperti itu.
Shahih Bukhari 196: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Khalid Al Harrani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Nafi' bin Jubair] dari ['Urwah bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari Bapaknya, [Al Mughirah bin Syu'bah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau keluar untuk buang hajat, lalu Al Mughirah mengikutinya dengan membawa bejana berisi air. Selesai buang hajat, Al Mughirah menuangkan air kepada beliau hingga beliau pun berwudlu dan mengusap sepasang sepatunya.
Shahih Bukhari 197: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari [Ja'far bin 'Amru bin Umayyah Al Dlamri], bahwa [Bapaknya] mengabarkan kepadanya, bahwa Ia pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap sepasang sepatunya. Hadits ini diperkuat oleh [Harb bin Syaddad] dan [Aban] dari [Yahya].
Shahih Bukhari 198: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari [Ja'far bin 'Amru bin Umayyah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap sorban dan sepasang sepatunya." Hadits ini diperkuat oleh [Ma'mar] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari ['Amru] berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Shahih Bukhari 199: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari ['Amir] dari ['Urwah bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, lalu aku merunduk untuk melepas kedua sepatunya, namun beliau bersabda: "Biarkan saja, karena aku mengenakannya dalam keadaan suci." Dan beliau hanya mengusap sepatunya.
Shahih Bukhari 200: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari ['Abdullah bin 'Abbas], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan paha kambing kemudian shalat dan tidak berwudlu lagi.
Shahih Bukhari 201: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ja'far bin 'Amru bin Umayyah] bahwa [Bapaknya] mengabarkan kepadanya, bahwa Ia pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memotong daging paha kambing, saat panggilan shalat tiba beliau langsung meletakkan pisaunya dan shalat tanpa berwudlu lagi.
Shahih Bukhari 202: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Busyair bin Yasar] mantan budak Bani Haritsah, bahwa [Suwaid bin An Nu'man] mengabarkan kepadanya, bahwa Ia pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun pendudukan Khaibar, hingga ketika mereka sampai di Shahba', suatu wilayah di pinggiran Khaibar, beliau mengerjakan shalat Ashar. Lalu beliau minta diambilkan makanan dari perbekalan yang mereka bawa, namun tidak didapatkan kecuali makanan yang terbuat dari kurma dan gandum. Beliau kemudian memerintahkan untuk menghidangkannya, maka dicampurlah makanan tersebut dengan air hingga menjadi adonan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan dan kami pun ikut makan. Setelah itu beliau berdiri untuk shalat Maghrib, beliau lalu berkumur-kumur dan kami juga ikut berkumur-kumur, lalu beliau shalat tanpa berwudlu lagi.
Shahih Bukhari 203: Dan telah menceritakan kepada kami [Ashbagh] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahhab] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] dari [Bukair] dari [Kuraib] dari [Maimunah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah makan daging paha (kambing) di sisinya kemudian shalat tanpa berwudlu lagi.
Shahih Bukhari 204: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] dan [Qutaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Abdullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu 'Abbas], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam minum susu kemudian berkumur-kumur, beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya susu mengandung lemak. Hadits ini dikuatkan oleh [Yunus] dan [Shalih bin Kaisan] dari [Az Zuhri].
Shahih Bukhari 205: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengantuk saat shalat hendaklah ia tidur hingga hilang kantuknya, karena bila shalat dalam keadaan mengantuk ia tidak menyadari, mungkin ia bermaksud beristighfar padahal bisa jadi ia mencaci dirinya.
Shahih Bukhari 206: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengantuk saat shalat, hendaklah tidur (dahulu) hingga ia mengetahui apa yang ia baca."
Shahih Bukhari 207: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru bin 'Amir] berkata: aku mendengar [Anas bin Malik] berkata. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amru bin 'Amir] berkata: aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu setiap kali akan shalat." Aku bertanya: "Bagaimana cara kalian melaksanakannya?" Anas bin Malik menjawab: "Setiap orang dari kami mencukupkan dengan sekali wudlu' selama tidak berhadats (batal)."
Shahih Bukhari 208: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Busyair bin Yasar] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Suwaid bin An Nu'man] berkata: "Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun penaklukan Khaibar, hingga ketika kami sampai di suatu tempat bernama Shahba', beliau mengimami kami shalat Ashar. Selesai shalat beliau minta disajikan makanan, namun tidak ada kecuali makanan yang terbuat dari kurma dan gandum, lalu kami makan dan minum. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beranjak untuk melaksanakan shalat Maghrib, beliau berkumur lalu memimpin kami melaksanakan shalat maghrib tanpa berwudlu lagi."
Shahih Bukhari 209: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati perkebunan penduduk Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang di siksa dalam kumur mereka. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata: "Keduanya sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa disebabkan dosa besar." Lalu beliau menerangkan: "Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya lagi disiksa karena suka mengadu domba." Beliau kemudian minta diambilkan sebatang dahan kurma yang masih basah, lalu beliau membelah menjadi dua bagian, kemudian beliau menancapkan setiap bagian pada dua kuburan tersebut. Maka beliau pun ditanya: "Wahai Rasulullah Kenapa engkau melakukan ini?" Beliau menjawab: "Mudah-mudahan siksanya diringankan selama dahan itu masih basah."
Shahih Bukhari 210: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepadaku [Rauh bin Al Qasim] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Atha bin Abu Maimunah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam buang hajat aku selalu mendatanginya dengan membawa bejana berisi air, sehingga beliau bisa bersuci dengannya."
Shahih Bukhari 211: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: [Muhammad bin Hazm] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Thawus] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lewat di dekat dua kuburan, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba." Kemudian beliau mengambil sebatang dahan kurma yang masih basah, lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat pun bertanya: "Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini?" beliau menjawab: "Semoga siksa keduanya diringankan selama batang pohon ini basah." [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] ia berkata: "Aku mendengar [Mujahid] menyebutkan seperti itu: "Tidak bersuci setelah kencing."
Shahih Bukhari 212: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah mengabarkan kepada kami [Ishaq] dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang 'Arab badui kencing di dalam masjid, lalu beliau bersabda: "Biarkanlah." Setelah orang itu selesai, beliau meminta air dan menyiram bekasnya."
Shahih Bukhari 213: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] bahwa [Abu Hurairah] berkata: "Seorang 'Arab badui berdiri dan kencing di Masjid, lalu orang-orang ingin mengusirnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka: "Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air, atau dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk membuat kesulitan."
Shahih Bukhari 214: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang bab menyiramkan air pada bekas kencing. Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Yahya bin Sa'id] berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Seorang 'Arab badui datang lalu kencing di sudut Masjid, maka orang-orang pun ingin mengusirnya, tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mereka. Setelah orang itu selesai dari kencingnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam minta setimba air lalu menyiram pada bekasnya."
Shahih Bukhari 215: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] Ummul Mukminin, ia berkata: "Pernah seorang bayi dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu bayi tersebut kencing hingga mengenai pakaiannya. Lalu beliau minta air dan membasuhnya dengan air tersebut."
Shahih Bukhari 216: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] dari [Ummu Qais binti Mihshan], bahwa Dia datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa anaknya yang masih kecil dan belum makan makanan. Rasulullah lalu mendudukkan anak kecil itu dalam pangkuannya sehingga ia kencing dan mengenai pakaian beliau. Kemudian beliau minta diambilkan air lalu memercikkannya dan tidak mencucinya."
Shahih Bukhari 217: Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu beliau kencing sambil berdiri. Kemudian beliau meminta air, maka aku pun datang dengan membawa air, kemudian beliau berwudlu."
Shahih Bukhari 218: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah] berkata: "Aku berjalan-jalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum di balik tembok dan kencing sambil berdiri sebagaimana kalian berdiri. Lalu aku menjauh dari beliau, namun beliau memberi isyarat kepadaku agar mendekat, maka aku pun mendekat dan berdiri di belakangnya hingga beliau selesai."
Shahih Bukhari 219: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ar'arah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Abu Wa'il] ia berkata: Abu Musa Al Asy'ari sangat berlebihan dalam urusan kencing, ia berkata: "Jika Bani Israil kencing lalu mengenai pakaiannya, maka mereka memotong pakaiannya." Maka [Hudzaifah] pun berkata: "Aku tidak setuju! sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah kencing sambil berdiri di tempat pembuangan sampah."
Shahih Bukhari 220: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [Fathimah] dari [Asma'] berkata: Seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: "Bagaimana pendapat Tuan jika salah seorang dari kami darah haidnya mengenai pakaiannya. Apa yang harus dilakukannya?" Beliau menjawab: "Membersihkan darah yang menggenai pakaiannya dengan menggosoknya dengan jari, lalu memercikinya dengan air. Kemudian shalat dengan pakaian tersebut."
Shahih Bukhari 221: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -yakni Ibnu Salam- berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] berkata: "Fathimah binti Abu Hubaiys datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita yang keluar darah istihadlah (darah penyakit) hingga aku tidak suci. Apakah aku boleh meninggalkan shalat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menjawab: "Jangan, sebab itu hanyalah semisal keringat dan bukan darah haid. Jika datang haidmu maka tinggalkan shalat, dan jika telah terhenti maka bersihkanlah sisa darahnya lalu shalat." Hisyam berkata: "Bapakku (Urwah) menyebutkan: "Berwudlulah kamu setiap akan shalat hingga waktu itu tiba."
Shahih Bukhari 222: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Al Mubarak] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Amru bin Maimun Al Jazari] dari [Sulaiman bin Yasar] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku mencuci kain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sisa dari janabat, kemudian beliau keluar untuk shalat, sementara kainnya masih nampak basahnya."
Shahih Bukhari 223: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru] -yaitu Ibnu Maimun- dari [Sulaiman bin Yasar] berkata: aku mendengar ['Aisyah] berkata. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Maimun] dari [Sulaiman bin Yasar] berkata: Aku bertanya kepada ['Aisyah] tentang mani yang mengenai pakaian. Lalu ia menjawab: "Aku pernah mencuci air mani dari pakaian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau keluar untuk shalat sementara sisa cucian masih nampak pada pakaian beliau."
Shahih Bukhari 224: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il Al Minqari] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Maimun] berkata: Aku bertanya kepada [Sulaiman bin Yasar] tentang pakaian yang terkena janabat (mani), ia menjawab: ['Aisyah] pernah berkata: "Aku pernah mencuci air mani dari pakaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau keluar untuk shalat dan sisa cucian masih nampak pada pakaian beliau."
Shahih Bukhari 225: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Maimun bin Mihran] dari [Sulaiman bin Yasar] dari ['Aisyah], bahwa Ia pernah mencuci air mani dari pakaian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian aku masih melihat bekas sisa cucian itu."
Shahih Bukhari 226: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Beberapa orang dari 'Ukl atau 'Urainah datang ke Madinah, namun mereka tidak tahan dengan iklim Madinah hingga mereka pun sakit. Beliau lalu memerintahkan mereka untuk mendatangi unta dan meminum air seni dan susunya. Maka mereka pun berangkat menuju kandang unta (zakat), ketika telah sembuh, mereka membunuh pengembala unta Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan membawa unta-untanya. Kemudian berita itu pun sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelang siang. Maka beliau mengutus rombongan untuk mengikuti jejak mereka, ketika matahari telah tinggi, utusan beliau datang dengan membawa mereka. Lalu beliau memerintahkan agar mereka dihukum, maka tangan dan kaki mereka dipotong, mata mereka dicongkel, lalu mereka dibuang ke padang pasir yang panas. Mereka minta minum namun tidak diberi." Abu Qilabah mengatakan: "Mereka semua telah mencuri, membunuh, murtad setelah keimanan dan memerangi Allah dan rasul-Nya."
Shahih Bukhari 227: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu At Tayyah Yazid bin Humaid] dari [Anas] berkata: "Sebelum masjid dibangun, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di kandang kambing."
Shahih Bukhari 228: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin 'Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Maimunah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang bangkai tikus yang jatuh ke dalam lemak (minyak samin). Maka Beliau menjawab: "Buanglah bangkai tikus itu dan apa yang ada di sekitarnya, lalu makanlah lemak kalian."
Shahih Bukhari 229: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'n] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Maimunah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang bangkai tikus yang jatuh ke dalam lemak (minyak samin). lalu beliau menjawab: "Buanglah bangkai tikus itu dan lemak yang ada di sekitarnya." [Ma'n] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] -apa yang aku tidak bisa menghitungnya- ia berkata dari [Ibnu 'Abbas] dari [Maimunah].
Shahih Bukhari 230: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap luka yang didapatkan seorang Muslim di jalan Allah, maka pada hari kiamat keadaannya seperti saat luka tersebut terjadi. Warnanya warna darah dan harumnya sewangi misik."
Shahih Bukhari 231: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Az Zinad] bahwa ['Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj] menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar [Abu Hurairah] mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita adalah orang yang datang terakhir dan akan menjadi yang pertama pada hari kiamat."
Shahih Bukhari 232: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya dari [Abu Hurairah]). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing pada air yang tidak mengalir, lalu mandi darinya."
Shahih Bukhari 233: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Maimun] dari ['Abdullah] berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang sujud..." (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin 'Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syuraih bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Yusuf] dari [Bapaknya] dari [Abu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Maimun] bahwa ['Abdullah bin Mas'ud] menceritakan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di dekat Ka'bah sementara Abu Jahal dan teman-temannya duduk di dekat beliau. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: 'Siapa dari kalian yang dapat mendatangkan isi perut (kotoran) unta milik bani fulan, lalu ia letakkan di punggung Muhammad saat dia sujud?' Maka berangkatlah orang yang paling celaka dari mereka, ia lalu datang kembali dengan membawa kotoran unta tersebut. Orang itu lantas menunggu dan memperhatikan, maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sujud kotoran itu ia letakkan di punggung beliau di antara kedua pundaknya. Sementara aku hanya bisa melihatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Duh, sekiranya aku bisa mencegah!" Abdullah bin Mas'ud melanjutkan kisahnya, "Lalu mereka pun tertawa-tawa dan saling menyindir satu sama lain sedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan sujud, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga datang Fatimah. Fatimah lalu membersihkan kotoran itu dari punggung beliau, setelah itu baru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya seraya berdo'a: 'Ya Allah, aku serahkan (urusan) Quraisy kepada-Mu.' Sebanyak tiga kali. Maka do'a tersebut membuat mereka ketakutan." 'Abdullah bin Mas'ud meneruskan, "Sebab mereka yakin bahwa do'a yang dipanjatkan di tempat itu akan diterima. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut satu persatu nama-nama mereka: "Ya Allah, aku serahkan (urusan) Abu Jahal kepada-Mu, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Al Walid bin 'Utbah, Umayyah bin Khalaf dan 'Uqbah bin Abu Mu'aith." Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut yang ke tujuh tapi aku lupa." 'Abdullah bin Mas'ud berkata: "Sungguh aku melihat orang-orang yang disebut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut, terbantai di pinggiran lembah Badr (dalam perang Badr)."
Shahih Bukhari 234: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meludah di dalam kainnya." Abu 'Abdullah berkata: "Hadits ini disebutkan secara panjang lebar oleh [Ibnu Abu Maryam]. Ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepadaku [Humaid] berkata: aku mendengar [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Shahih Bukhari 235: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram."
Shahih Bukhari 236: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -yaitu Ibnu Salam- berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Abu Hazim] Ia mendengar [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] ditanya oleh manusia, sedang saat itu antara aku dan dia tidak ada seorangpun yang lebih mendengar tentang pengobatan luka yang di derita Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia menjawab: "Tidak ada seorang sahabat yang masih hidup yang lebih tahu tentang itu daripada aku. Pernah 'Ali datang membawa perisai berisi air, lalu Fathimah membersihkan darah yang ada di wajah beliau, lalu diambilnya tikar kemudian dibakar dan ditempelkan pada lukanya."
Shahih Bukhari 237: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ghailan bin Jarir] dari [Abu Burdah] dari [Bapaknya] ia berkata: Aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku dapati beliau sedang menggosok gigi dengan siwak di tangannya. Beliau mengeluarkan suara: "U'... U'...." sementara kayu siwak berada di mulutnya seolah ingin muntah.
Shahih Bukhari 238: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun di malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan siwak." Bab memberikan siwak kepada yang lebih tua. Dan 'Affan berkata: Telah menceritakan kepada kami Shakhr bin Juwairiyah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Aku bermimpi sedang membersihkan gigiku dengan siwak, lalu datang dua orang kepadaku, salah satunya lebih tua dari yang lainnya, kemudian aku berikan siwak itu kepada orang yang lebih muda dari keduanya. Maka dikatakan kepadaku: 'Yang tua!'. Maka aku berikan siwak itu kepada yang lebih tua dari keduanya." Abu Abdullah berkata: Nu'aim meringkasnya dari Ibnu Al Mubarak dari Usamah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar.
Shahih Bukhari 239: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Sa'ad bin 'Ubaidah] dari [Al Bara' bin 'Azib] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudlulah seperti wudlu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu dan ucapkanlah: ALLAHUMMA ASLAMTU WAJHII ILAIKA WA FAWWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU DHAHRII ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WA LAA MANJAA ILLAA ILAIKA ALLAHUMMA AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA WANNABIYYIKALLADZII ARSALTA (Ya Allah, aku pasrahkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan perasaan senang dan takut kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksa-Mu melainkan kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus). Jika kamu meninggal pada malammu itu, maka kamu dalam keadaan fitrah dan jadikanlah do'a ini sebagai akhir kalimat yang kamu ucapkan." Al Bara' bin 'Azib berkata: "Maka aku ulang-ulang do'a tersebut di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga sampai pada kalimat: ALLAHUMMA AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA (Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan), aku ucapkan: WA RASUULIKA (dan rasul-Mu), beliau bersabda: "Jangan, tetapi WANNABIYYIKALLADZII ARSALTA (dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus)."