8. Jum'at
Shahih Muslim 1393: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] dan [Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Laits] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Nafi'] dari [Abdullah] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian hendak menunaikan shalat Jum'at, hendaklah ia mandi terlebih dahulu."
Shahih Muslim 1394: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Rumh] telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Abdullah bin Abdullah bin Umar] dari [Abdullah bin Umar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda disaat berada di atas mimbar: "Barangsiapa di antara kalian ingin mendatangi shalat Jum'at hendaklah ia mandi." Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab] dari [Salim] dan [Abdullah] -keduanya adalah anak Abdullah bin Umar- dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits semisalnya. Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin Abdullah] dari [bapaknya] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Yakni dengan hadits yang serupa.
Shahih Muslim 1395: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Salim bin Abdullah] dari [bapaknya] bahwa: Ketika [Umar bin Al Khaththab] sedang berkhuthbah pada hari jum'at dihadapan jama'ah, masuklah seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Umar pun memanggilnya seraya bertanya, "Sudah jam berapakah ini?" Laki-laki itu menjawab, "Aku sangat sibuk hari ini. Aku tidak sempat pulang, sehingga ketika kedengaran adzan, tidak ada yang dapat aku lakukan kecuali berwudlu." Umar berkata: "Engkau hanya berwudlu?. Bukankah Engkau tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga memerintahkan untuk mandi?"
Shahih Muslim 1396: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Al Auza'i] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] telah menceritakan kepadaku [Abu Hurairah] ia berkata: Ketika [Umar bin Al Khathab] berkhutbah di hadapan manusia pada hari Jum'at, tiba-tiba masuklah Utsman bin Affan, maka Umar pun memanggilnya seraya bertanya, "Bagaimana orang-orang pada terlambat setelah mendengar adza?" Utsman pun menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, saya tidak berbuat lagi setelah mendengar adzan kecuali langsung berwudlu dan berangkat." Umar berkata: "Wudlu juga harus. Tetapi, bukankan kalian telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jika salah seorang dari kalian hendak menunaikan shalat Jum'at, hendaklah ia mandi terlebih dahulu.'"
Shahih Muslim 1397: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata: saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Shafwan bin Sulaim] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mandi pada hari jum'at adalah wajib bagi setiap muhtalim (yang telah beranjak dewasa)."
Shahih Muslim 1398: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Aili] dan [Ahmad bin Isa] keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Amru] dari [Ubaidullah bin Ja'far] bahwa [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepadanya dari [Urwah bin Zubair] dari [Aisyah] bahwa ia berkata: "Ada orang-orang yang bergiliran datang untuk menunaikan shalat Jum'at dari rumah-rumah mereka di pegunungan. Mereka datang dengan memakai mantel lalu dipenuhi debu (hingga berbau tidak sedap). Beberapa orang di antara mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu beliau berada di dekatku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka: "Alangkah baiknya, jika kalian pada hari ini mandi yang bersih."
Shahih Muslim 1399: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Amrah] dari [Aisyah] bahwa ia berkata: Dulu pada pekerja tidak memiliki pelayan hingga tubuh mereka mengeluarkan aroma yang tidak sedap, maka dikatakanlah kepada mereka, "Sekiranya, kalian semua mandi pada hari jum'at."
Shahih Muslim 1400: Dan telah menceritakan kepada kami [Amru bin Sawwad Al Amiri] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Harits] bahwa [Sa'id bin Abu Hilal] dan [Bukair bin Al Asyaj] keduanya telah menceritakan kepadanya dari [Abu Bakr bin Al Munkadir] dari [Amru bin Sulaim] dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mandi pada hari jum'at adalah wajib bagi setiap muslim yang muhtalim (telah dewasa). Begitu pula menggosok gigi, memakai wewangian sekedar yang dapat ia lakukan." Kemudian Bukair tidak menyebutkan Abdurrahman. Dan ia berkata: berkenaan dengan wewangian: "Meskipun dengan wewangian wanita."
Shahih Muslim 1401: Telah menceritakan kepada kami [Hasan Al Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Maisarah] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] bahwa ia menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai mandi pada hari Jum'at. [Thawus] berkata: Lalu saya bertanya kepada [Ibnu Abbas], "Apakah beliau memakai wewangian atau minyak wangi saat berada bersama keluarganya?" Ibnu Abbas menjawab, "Saya tidak tahu." Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Bakar] -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Makhlad] keduanya dari [Ibnu Juraij] dengan isnad ini.
Shahih Muslim 1402: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Thawus] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Merupakan hak Allah atas setiap muslim untuk mandi di setiap tujuh hari, dengan mencuci kepala dan seluruh badannya."
Shahih Muslim 1403: Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] -sesuai yang telah dibacakan kepadanya- dari [Sumayy] Maula Abu Bakar, dari [Abu Shalih As Samman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mandi seperti mandi janabah pada hari jum'at, kemudian ia pergi ke masjid pada waktu yang pertama, maka pahalanya seperti pahala berkurban seekor unta. Siapa yang pergi ke masjid pada waktu kedua, maka pahalanya seperti berkorban seekor sapi. Dan siapa yang pergi ke masjid pada waktu yang ketiga, maka pahalanya seperti berkurban seekor kambing. Dan siapa yang pergi ke masjid pada waktu yang keempat, maka pahalanya seperti pahala berkorban dengan seekor ayam. Dan siapa yang tiba di masjid pada waktu yang kelima, maka pahalanya seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar, para malaikat hadir untuk mendengarkan khutbah (dan tidak ada lagi yang mencatat setelah itu)."
Shahih Muslim 1404: Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin Rumh bin Muhajir] -[Ibnu Rumh]- berkata: telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila kamu berkata kepada temanmu, 'Diamlah, ' pada hari jum'at padahal Imam sedang berkhutbah, maka sungguh telah sia-sialah ibadah Jum'atmu." Dan telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [kakekku] Uqail bin Khalid, dari [Ibnu Syihab] dari [Umar bin Abdul Aziz] dari [Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh] dan dari [Ibnul Musayyab] bahwa keduanya telah menceritakan kepadanya bahwa [Abu Hurairah] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Yakni dengan hadits semisalnya. Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab] dengan dua sanad, yakni semua yang terdapat dalam haditsnya ini adalah serupa dengannya. Hanya saja [Ibnu Juraij] berkata: [Ibrahim bin Abdullah bin Qarizh].
Shahih Muslim 1405: Dan Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila kamu mengatakan kepada temanmu pada hari Jum'at, 'Diamlah, ' padahal Imam sedang berkhutbah, maka sungguh kamu telah berbuat kesia-siaan." Abu Zinad berkata: Kata, 'FAQAD LAGHIITA' adalah menurut bahasanya Abu Hurairah, namun yang benar adalah, 'FAQAD LAGHAUTA.'
Shahih Muslim 1406: Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata: saya telah membacakan kepada [Malik] -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum'at, maka beliau bersabda: "Di dalamnya terdapat satu waktu, tidaklah seorang muslim mendapati waktu itu lalu berdoa memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya." Qutaibah menambahkan di dalam riwayatnya: Beliau memberikan isyarat dengan tangannya, yakni waktunya sempit.
Shahih Muslim 1407: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapati saat itu dengan berdo'a, memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya." Kemudian beliau memberikan isyarat dengan tangannya, yakni mempersempitnya. Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Ibnu Aun] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Yakni dengan hadits semisalnya. Dan telah menceritakan kepadaku [Humaid bin Mas'adah Al Bahili] Telah menceritakan kepada kami [Bisyr] yakni Ibnu Mufadldlal, Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Alqamah] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Yakni dengan hadits yang semisalnya.
Shahih Muslim 1408: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi] Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi'] yakni Ibnu Muslim, dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapati waktu tersebut dengan berdo'a, memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya. Dan waktu itu sangatlah singkat." Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: namun ia tidak mengatakan: "Dan saat itu sangatlah sempit."
Shahih Muslim 1409: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] dan [Ali bin Khasyram] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Makhramah bin Bukair] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Aili] dan [Ahmad bin Isa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepada kami [Makhramah] dari [bapaknya] dari [Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Abdullah bin Umar bertanya padaku, "Apakah kamu pernah mendengar [ayahmu] meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perihal satu waktu (yang mustajab) pada hari Jum'at?" Abu Burdah berkata: Saya menjawab, "Ya, aku mendengarnya berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Waktunya ialah antara imam duduk (di mimbar) hingga selesai shalat Jum'at."
Shahih Muslim 1410: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Abdurrahman bin Al A'raj] bahwa ia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya."
Shahih Muslim 1411: Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah] yakni Al Hizami, dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya. Dan hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jum'at."
Shahih Muslim 1412: Dan Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah umat yang terakhir (datang ke dunia), tetapi kita adalah umat yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Padahal seluruh umat telah diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita (diberi kitab) setelah mereka. Kemudian pada hari ini, yakni hari yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kita, Allah telah memberikan petunjuk kepada kita. Dan umat-umat lain terkait dengan hari itu adalah pengikut, bagi orang-orang Yahudi adalah esok, sementara bagi orang-orang Nasrani adalah esok lusa." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dan [Ibnu Thawus] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah umat yang terakhir (datang ke dunia), tetapi kita adalah umat yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat." Yakni dengan hadits semisalnya.
Shahih Muslim 1413: Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk surga, padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Lalu mereka berselisih, kemudian Allah memberikan petunjuk kepada kita, yakni kebenaran dari apa yang mereka perselisihkan. Inilah hari yang mereka perselisihkan, sedangkan Allah telah menunjukkannya kepada kita." Beliau bersabda lagi: "Maka hari ini (Jum'at) adalah untuk kita. Esok (hari Sabtu) untuk kaum Yahudi, dan lusa (Ahad) untuk kaum Nasrani."
Shahih Muslim 1414: Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] saudaranya Wahb bin Munabbih, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah] dari Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Dan hari ini (Jum'at) adalah hari yang telah diwajibkan atas mereka, namun mereka berselisih tentangnya. Kemudian Allah menunjukkannya pada kita. Karena itu, umat-umat lain terkait dengan hari Jum'at adalah pengikut. Bagi kaum Yahudi, besok. Sedangkan bagi kaum Nasrani lusa."
Shahih Muslim 1415: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Washil bin Abdul A'la] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] dari [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dari [Rab'i bin Hirasy] dari [Hudzaifah] keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah menyesatkan orang-orang yang sebelum kita tentang hari Jumat. Bagi orang Yahudi jatuhnya pada hari Sabtu, dan bagi orang Nasrani jatuhnya pada hari Ahad. Lalu Allah menunjuki kita yaitu pada hari Jum'at. Karena itu, terjadilah berturut-turut tiga hari berkumpul (hari besar), yaitu Jum'at, Sabtu dan Ahad. Hari kiamat kelak, mereka pun mengikuti kita juga, kita yang terakhir ke dunia, tetapi kitalah yang lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain." Sementara dalam riwayat Washil: "Yang diadili di antara mereka." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Za`idah] dari [Sa'd bin Thariq] telah menceritakan kepadaku [Rib'i bin Hirasy] dari [Hudzaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita ditunjukkan dengan hari Jum'at, sementara Allah telah menyesatkan umat-umat sebelum kita darinya." Dan ia pun menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Ibnu Fudlail.
Shahih Muslim 1416: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] dan [Harmalah] dan [Amru bin Sawwad Al Amiri] - [Abu Thahir] berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara yang lain mengatakan- telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Abu Abdullah Al Agharr] bahwa ia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila hari Jum'at telah tiba, para Malaikat berdiri di setiap pintu Masjid, mencatat orang yang pertama-tama datang dan seterusnya. Apabila Imam telah datang (naik mimbar), maka mereka pun menutup shuhuf (buku catatan) dan bersegera untuk mendengarkan khutbah. Perumpamaan orang yang pertama-tama datang adalah seperti berkorban dengan seekor unta. Kemudian orang yang datang sesudah itu, seperti orang yang berkurban dengan seekor lembu. Kemudian seperti orang yang berkurban kibas. Kemudian seperti orang yang berkurban dengan seekor ayam. Dan kemudian seperti orang yang berkurban dengan sebutir telur." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Amru An Naqid] dari [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya.
Shahih Muslim 1417: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdurrahman] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di setiap pintu Masjid terdapat Malaikat yang akan mencatat orang yang pertama kali datang dan seterusnya. Beliau mempermisalkan mereka seperti orang berkurban dengan seekor unta, kemudian diturunkannya lagi hingga seperti seorang yang berkurban dengan sebutir telur. Dan ketika Imam telah duduk, maka shuhuf (lembaran catatan) ditutup, dan para Malaikat pun menyimak khutbah."
Shahih Muslim 1418: Telah menceritakan kepada kami [Umayyah bin Bistham] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Rauh] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mandi kemudian mendatangi Jum'at, lalu ia shalat semampuannya dan diam (mendengarkan khutbah) hingga selesai, kemudian ia lanjutkan dengan shalat bersama Imam, maka ia akan diampuni (dosa-dosa yang dilakukannya) antara hari itu dan hari jum'at yang lain. Dan bahkan hingga lebih tiga hari."
Shahih Muslim 1419: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berwudlu, lalu ia menyempurnakan wudlunya, kemudian mendatangi Jum'at, mendengarkan (khutbah) tanpa berkata-kata, maka akan diampuni (dosa-dosa yang dilakukannya) antara hari itu dengan hari jum'at yang lain, ditambah tiga hari. Dan barangsiapa yang memegang-megang batu kerikil, maka ia telah berbuat kesia-siaan."
Shahih Muslim 1420: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Ayyasy] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [bapaknya] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Kami pernah shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami pulang dan mengistirahatkan ternak kami. Hasan berkata: Saya bertanya kepada Ja'far, "Kapankah waktunya?" ia menjawab, "Saat tergelincirnya matahari."
Shahih Muslim 1421: Dan telah menceritakan kepadaku [Al Qasim bin Zakariya] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Ja'far] dari [bapaknya] bahwa ia bertanya kepada [Jabir], "Kapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat Jum'at?" Ia menjawab, "Bisanya beliau shalat Jum'at, kemudian setelah itu kami pulang ke ternak unta kami, dan mengistirahatkannya." Abdullah menambahkan di dalam haditsnya: "Saat matahari tergelincir, yakni setelah unta diberi minum."
Shahih Muslim 1422: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] dan [Yahya bin Yahya] dan [Ali bin Hujr] - [Yahya] berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [bapaknya] dari [Sahl] ia berkata: "Biasanya kami tidak pernah tidur siang, dan tidak pula makan siang kecuali setelah menunaikan shalat Jum'at." Ibnu Hujr berkata: "(Yakni) pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Shahih Muslim 1423: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Ishaq bin Ibrahim] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Waki'] dari [Ya'la bin Al Harits Al Maharibi] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [bapaknya] ia berkata: "Kami shalat Jum'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika matahari tergelincir. Setelah itu kami pulang dalam keadaan masih perlu mencari-cari naungan untuk tempat berlindung."
Shahih Muslim 1424: Dan Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Harits] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [bapaknya] ia berkata: "Kami shalat Jum'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami pulang namun kami tidak lagi mendapati naungan pada dinding untuk berteduh."
Shahih Muslim 1425: Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] dan [Abu Kamil Al Jahdari] semuanya dari [Khalid] - [Abu Kamil] berkata- telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Harits] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada hari Jum'at dengan berdiri kemudian beliau duduk dan berdiri lagi." Ibnu Umar berkata: "Persis seperti yang dilakukan orang-orang pada hari ini."
Shahih Muslim 1426: Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Hasan bin Rabi'] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan khutbah Jum'at dua kali, di mana beliau duduk di antara keduanya. Dalam khutbahnya beliau membaca Al Qur`an dan memberi peringatan kepada jama'ah."
Shahih Muslim 1427: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Simak] ia berkata: ia telah memberitakan kepadaku [Jabir bin Samurah] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah sambil berdiri. Kemudian beliau duduk, setelah itu beliau berdiri kembali dan menyampaikan khutbah kedua. Maka barangsiapa yang memberitakan kepadamu bahwa beliau berkhutbah sambil duduk, sesungguhnya ia telah berkata dusta. Demi Allah, saya telah shalat bersama beliau lebih dari duaribu kali."
Shahih Muslim 1428: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] keduanya dari [Jarir] - [Utsman] berkata- telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Hushain bin Abdurrahman] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Jabir bin Abdullah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan khutbah dengan berdiri pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang dari negeri Syam: maka jama'ah pun berlarian menjemput Kafilah itu, hingga yang tinggal di Masjid hanya dua belas orang lagi. Maka diturunkanlah ayat ini (yakni pada surat Al Jumu'ah): "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah)." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Hushain] dengan isnad ini, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah. -ia tidak mengatakan: berdiri.
Shahih Muslim 1429: Dan Telah menceritakan kepada kami [Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi] telah menceritakan kepada kami [Khalid] yakni Ath Thahhan, dari [Hushain] dari [Salim] dan [Abu Sufyan] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang sehingga para jama'ah pun keluar menjemputnya hingga tidak tersisa lagi kecuali dua belas orang dan saya adalah salah seorang dari mereka. Maka Allah menurunkan ayat: "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah)." Hingga akhir ayat.
Shahih Muslim 1430: Dan telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Salim] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushaim] dari [Abu Sufyan] dan [Salim bin Abul Ja'di] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri menyampaikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang ke Madinah, maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bergegas mendatanginya hingga tidak tersisa lagi orang yang bersamanya kecuali dua belas orang. Di antara mereka ada Abu Bakar dan Umar. Maka turunlah ayat ini: "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya.,."
Shahih Muslim 1431: Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abu 'Ubaidah] dari [Ka'ab bin 'Ujrah], bahwa ia pernah memasuki sebuah masjid dan ketika itu Abdur Rahman bin Ummi Al Hakam menyampaikan khutbah sambil duduk, maka iapun berkata: "Lihatlah orang yang buruk ini, ia berkhutbah sambil duduk padahal Allah Ta'ala telah berfirman: 'Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah) …'"
Shahih Muslim 1432: Dan telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Abu Taubah] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] yaitu Ibnu Sallam dari [Zaid] yakni saudaranya, bahwa ia mendengar [Abu Sallam] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Hakam bin Mina`] bahwa [Abdullah bin Umar] dan [Abu Hurairah] keduanya telah menceritakan kepadanya, bahwa keduanya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbarnya: "Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat Jum'at menghentikan perbuatannya, ataukah mereka ingin Allah membutakan hati mereka, dan sesudah itu mereka benar-benar menjadi orang yang lalai."
Shahih Muslim 1433: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Rabi'] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata: Saya pernah shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lama shalat dan khutbah beliau pertengahan (tidak terlalu panjang atau terlalu pendek).
Shahih Muslim 1434: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Zakariya] telah menceritakan kepadaku [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata: "Kami telah beberapa kali shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka shalat dan khutbah beliau adalah pertengahan (tidak terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek)." Sementara dalam riwayat Abu Bakar bin Zakariya dari Simak.
Shahih Muslim 1435: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Abdul Wahhab bin Abdul Majid] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [bapaknya] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: bahwasanya: Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan khutbah, maka kedua matanya memerah, suaranya lantang, dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan panglima perang yang sedang memberikan komando kepada bala tentaranya. Beliau bersabda: "Hendaklah kalian selalu waspada di waktu pagi dan petang. Aku diutus, sementara antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yakni jari telunjuk dan jari tengah)." Kemudian beliau melanjutkan bersabda: "Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid'ah adalah sesat." Kemudian beliau bersabda: "Aku lebih utama bagi setiap muslim daripada dirinya sendiri. Karena itu, siapa yang meninggalkan harta, maka harta itu adalah miliki keluarganya. Sedangkan siapa yang mati dengan meninggalkan hutang atau keluarga yang terlantar, maka hal itu adalah tanggungjawabku." Dan telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Muhammad] dari [bapaknya] ia berkata: Saya mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: Isi khutbah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Jum'at adalah, beliau memuji Allah, dan membaca puji-pujian atas-Nya, kemudian berliau menyampaikan khutbah dengan suara yang lantang. Kemudian ia pun menyebutkan hadits. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ja'far] dari [Bapaknya] dari [Jabir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika berkhotbah, beliau memuji Allah dan bersyukur kepadaNya kemudian beliau melanjutkan dengan kata: "Barangsiapa yang Allah memberinya petunjuk, niscaya tidak ada yang akan menyesatkannya, dan barangsiapa yang sesat, niscaya tidak ada yang menunjukinya, dan sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah, " kemudian hadits sebagaimana hadits Ats Tsaqafi.
Shahih Muslim 1436: Dan Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya dari [Al A'la] - [Ibnul Mutsanna] berkata- telah menceritakan kepadaku [Abdul A'la] ia adalah Abu Hammam, telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [Amru bin Sa'id] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya: "Suatu ketika, Dlimam pernah datang ke Makkah. Dia berasal dari Azdi Syanu`ah, dan pandai meruqyah (mengobati dengan bacaan-bacaan tertentu) seorang yang gila atau terkena gangguan jin. Kemudian pada suatu hari ia mendengar orang-orang bodoh penduduk Makkah mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Maka Dlimad berkata: "Sekiranya aku dapat melihat laki-laki ini, mudah-mudahan Allah menyembuhkannya melalui tanganku." Maka Dlimad pun menemui beliau, dan berkata: "Wahai Muhammad, saya biasa meruqyah penyakit ini, dan Allah akan menyembuhkan melaliau tanganku siapa saja yang dikehendakinya. Maukah kamu?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA NASTA'IINUHU MAN YAHDIHILLAHU FALAA MUDLILLA LAHU WA MAN YUDLLIL FALAA HAADLIYA LAHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH AMMA BA'DU." Dlimad berkata: "Ulangilah lagi kata-katamu tadi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengulanginya kembali hingga tiga kali. Akhirnya Dlimad berkata: "Aku telah mendengar kata-kata tukang tenun, kata-kata tukang sihir dan kata-kata tukang sya'ir tetapi aku belum pernah mendengar kata-kata seperti yang Anda ucapkan itu, akupun juga pernah mengarungi lautan. Berikanlah tangan Anda padaku, aku akan bersumpah setia dengan Anda untuk memeluk Islam." Maka beliau pun membai'atnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dan juga untuk kaummu." Dlimad berkata: "Ya, juga untuk kaumku." Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Sariyah (pasukan khusus yang ditugaskan utuk operasi tertentu), lalu mereka melewati kaumnya Dlimad. Lalu komandan pasukan itu bertanya kepada para prajuritnya, "Adakah kalian mengambil sesuatu dari kampun itu?" maka seorang laki-laki menyahut, "Ada, saya telah mengambil ember mereka." maka sang komandan pun berkata: "Kembalikanlah. Karena mereka adalah kaumnya Dlimad."
Shahih Muslim 1437: Telah menceritakan kepadaku [Suraij bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abdul Malik bin Abjar] dari [bapaknya] dari [Washil bin Hayyan] ia berkata: [Abu Wa`il] berkata: [Ammar] pernah menyampaikan khutbah Jum'at kepada kami dengan bahasa yang singkat dan padat. Maka ketika ia turun dari mimbar, kami pun berkata kepadanya, "Wahai Abu Yaqzhan! Khutbah Anda begitu singkat dan padat. Alangkah baiknya kalau Anda panjangkan lagi." Ammar berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya lamanya shalat dan pendeknya khutbah seseorang itu menunjukkan tentang pemahaman ia tentang agamanya. Karena itu, panjangkanlah shalat dan pendekkanlah khutbah, karena sebagian dari bayan (penjelasan) adalah sihir."
Shahih Muslim 1438: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Muhammd bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abdul Aziz bin Rufai'] dari [Tamim bin Tharafah] dari [Adi bin Hatim] bahwa seorang laki-laki berkhutbah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah mendapat petunjuk, dan siapa yang bermaksiat kepada keduanya, maka ia telah tersesat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seburuk-buruk Khathib adalah kamu. Maka katakanlah, 'Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya." Ibnu Numair mengatakan: "Maka ia telah tersesat."
Shahih Muslim 1439: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ishaq Al Hanzhali] semuanya dari [Ibnu Uyainah] - [Qutaibah berkata] - telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] ia mendengar [Atha`] mengabarkan kepadanya dari [Shafwan bin Ya'la] dari [bapaknya] bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca (ayat) di atas mimbar. Dan mereka memanggil, "Wahai Malik."
Shahih Muslim 1440: Dan telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Hassan] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Amrah binti Abdurrahman] dari [saudara perempuan Amrah], ia berkata: "Aku menghafal surat Qaaf langsung dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni ketika beliau membacanya beberapa kali di atas mimbar dalam khutbah Jum'at." Dan telah menceritakannya kepadaku [Abu Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Yahya bin Ayyub] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Amrah] dari [saudara perempuan] Amrah binti Abdurrahman dan lebih besar darinya. yakni sebagaimana hadits Sulaiman bin Bilal.
Shahih Muslim 1441: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khubaib] dari [Abdullah bin Muhammad] dari [salah seorang putri Ma'n binti Haritsah bin Nu'man] ia berkata: "Tidaklah saya menghafal surat Qaaf kecuali dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau membacanya pada setiap kali khutbah Jum'at. Dan tempat pembuatan roti kami dengan pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah satu.
Shahih Muslim 1442: Dan Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm Al Anshari] dari [Yahya bin Abdullah bin Abdurrahman bin Sa'd bin Zurarah] dari [Ummi Hisyam binti Haritsah bin Nu'man] ia berkata: "Tempat pembuatan roti kami dan tempat pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sama selama dua atau satu tahun lebih, dan tidaklah saya menghafal surat 'QAAF WAL QUR`ANIL MAJIID' kecuali dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau membacanya pada setiap hari Jum'at di atas mimbar saat beliau menyampaikan khutbah kepada manusia."
Shahih Muslim 1443: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Hushain] dari [Umarah bin Ru`aibah] bahwa suatu ketika ia melihat Bisyra bin Marwan mengangkat kedua tangannya di atas mimbar, maka ia pun berkata: Semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini. Sungguh, saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau tidak menambah lagi setelah memberikan isyarat dengan tangannya seperti ini -ia pun memberi isyarat dengan jari telunjuknya-. Dan telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Hushain bin Abdurrahman] ia berkata: Saya melihat Bisyra bin Marwan pada hari Jum'at mengangkat kedua tangannya, maka [Umarah bin Ru`aibah] pun berkata. Kemudian ia pun menyebutkan hadits semisal.
Shahih Muslim 1444: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Rabi' Az Zahrani] dan [Qutaibah bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia adalah Ibnu Zaid dari [Amru bin Dinar] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya kepadanya: "Apakah kamu telah menunaikan shalat (dua raka'at) wahai Fulan?" laki-laki itu pun menjawab, "Belum." Beliau bersabda: "Bangun dan shalatlah." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ya'qub Ad Dauraqi] dari [Ibnu Ulayyah] dari [Ayyub] dari [Amru] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni sebagaimana apa yang dikatakan Hammad, namun ia tidak menyebutkan dua raka'at.
Shahih Muslim 1445: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ishaq bin Ibrahim] -Qutaibah berkata- telah menceritakan kepada kami -dan Ishaq berkata- telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] ia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: Seorang laki-laki masuk Masjid sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang menyampaikan khutbah Jum'at, maka beliau pun bertanya: "Apakah kamu telah shalat?" Laki-laki itu menjawab, "belum." Maka beliau bersabda: "Bangun dan shalatlah dua raka'at." dan dalam riwayat Qutaibah, "Shalatlah dua raka'at."
Shahih Muslim 1446: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan [Abdu bin Humaid] -Ibnu Rafi' berkata- telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Dinar] bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: Seorang laki-laki datang, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang menyampaikan khutbah Jum'at di atas mimbar. Maka beliau pun bertanya padanya: "Apakah kamu telah shalat dua raka'at?" laki-laki itu menjawab, "belum." Beliau bersabda: "Ruku'lah (shalatlah)."
Shahih Muslim 1447: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru] ia berkata: saya mendengar [Jabir bin Abdulah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah seraya bersabda: "Jika salah seorang dari kalian datang untuk mengerjakan shalat Jum'at, sementara imam telah keluar (naik mimbar), hendaklah ia shalat dua raka'at."
Shahih Muslim 1448: Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Laits] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Abu Zubair] dari [Jabir] bahwa ia berkata: Sulaik Al Ghathafani datang pada hari Jum'at sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk di atas mimbar, maka Sulaik pun duduk sebelum ia shalat. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya padanya, "Apakah kamu telah shalat dua raka'at?" ia menjawab, "belum." Beliau bersabda: "Bangunlah, dan shalatlah dua raka'at."
Shahih Muslim 1449: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ali bin Khasyram] keduanya dari [Isa bin Yunus] - [Ibnu Khasyram] berkata- telah mengabarkan kepada kami [Isa] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Sulaik Al Ghathafani datang pada hari Jum'at, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berkhutbah, ia pun duduk, maka beliau pun bertanya padanya: "Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka'at, kerjakanlah dengan ringan." Kemudian beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian datang pada hari Jum'at, sedangkan Imam sedang berkhutbah, maka hendaklah ia shalat dua raka'at dengan ringan."
Shahih Muslim 1450: Dan Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] ia berkata: [Abu Rifa'ah] berkata: "Aku tiba di tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau sedang berkhutbah. Lalu aku berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, ada orang asing yang sengaja datang kepada Anda untuk bertanya tentang agama, ia tidak tahu apa agamanya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendatangiku dan memutuskan khutbahnya. Ketika beliau sampai di dekatku, diberikanlah sebuah kursi -aku memperkirakan kaki-kakinya terbuat dari besi- untuk beliau duduki. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di kursi tersebut dan mengajarkan kepadaku perihal agama yang telah diajarkan Allah kepada beliau. Setelah itu, beliau meneruskan khutbahnya hingga selesai."
Shahih Muslim 1451: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Ja'far] dari [bapaknya] dari [Ibnu Abu Rafi'] ia berkata: Suatu ketika (khalifah) Marwan meminta kepada [Abu Hurairah] untuk menggantikannya (sebagai pemimpin) di Madinah, sementara Marwan pergi ke Makkah. Maka pada suatu hari Jum'at, Abu Hurairah mengimami kami shalat Jum'at. Ia membaca surat Al Jumu'ah pada raka'at pertama, dan surat Al Munafiqun pada raka'at kedua. Setelah selesai shalat, kutemui Abu Hurairah dan kukatakan kepadanya, "Kedua surat yang Anda baca tadi, pernah dibaca oleh Ali bin Abi Thalib ketika ia berada di Kufah." Abu Hurairah berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca kedua surat itu pada hari Jum'at." Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] yakni Ad Darawardi, keduanya dari [Ja'far] dari [bapaknya] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] ia berkata: Marwan meminta kepada [Abu Hurairah] untuk menggantikannya. Yakni semisalnya. Hanya saja dalam riwayat Hatim: "Maka ia pun membaca surat Al Jumu'ah pada sujud yang pertama, sedangkan pada sujud (raka'at) terakhir ia membaca, 'IDZAA JAA`AKAL MUNAAFIQUUNA..'" Sedangkan pada riwayat Abdul Aziz adalah serupa dengan hadits Sulaiman bin Bilal.
Shahih Muslim 1452: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ishaq] semuanya dari [Jarir] - [Yahya] berkata- telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir] dari [Bapaknya] dari [Habib bin Salim] Maula Nu'man bin Basyir, dari [Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa membaca surat Al A'la dan surat Al Ghasyiah dalam shalat dua hari raya dan shalat Jum'at. Bila shalat Id bertepatan dengan hari Jum'at, beliau juga membaca kedua surat tersebut dalam kedua shalat itu." Dan telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir] dengan sanad-sanad ini.
Shahih Muslim 1453: Dan Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Dlamrah bin Sa'id] dari [Ubaidullah bin Abdullah] ia berkata: Adl Dlahak bin Qais menulis surat kepada [An Nu'man bin Basyir] menanyakan tentang surat yang apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Jum'at selain surat Jumu'ah. Maka ia menjawab, "Beliau membaca surat Al Ghasyiah."
Shahih Muslim 1454: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Sufyan] dari [Mukhawwal bin Rasyid] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] bahwa biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mengerjakan shalat Shubuh pada hari Jum'at, beliau membaca: "ALIF LAAM MIIM TANZIIL" (surat As Sajadah) dan, "HAL ATAA 'ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI" (surat Al Insan). Dan dalam shalat Jum'at beliau membaca surat Al Jumu'ah dan surat Al Munafiqun. Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [bapakku] -dalam jalur lain- dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] keduanya dari [Sufyan] dengan isnad ini. Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mukhawwal] dengan sanad-sanad ini semisalnya pada dua shalat, sebagaimana yang dikatakan Sufyan.
Shahih Muslim 1455: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Abdurrahman bin Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat Shubuh pada hari Jum'at, beliau membaca: "ALIF LAAM MIIM TANZIIL" (surat As Sajadah) dan, "HAL ATAA" (surat Al Insan).
Shahih Muslim 1456: Telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Ibrahim bin Sa'd] dari [bapaknya] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa dalam shalat Shubuh pada hari Jum'at biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca "ALIF LAAM MIIM TANZIIL" (surat As Sajadah) pada raka'at pertama, dan pada raka'at kedua, "HAL ATAA 'ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI LAM YAKUN SYAI`AN MADZKUURAA." (surat Al Insan).
Shahih Muslim 1457: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian telah menunaikan shalat Jum'at, maka hendaklah ia shalat empat raka'at setelahnya."
Shahih Muslim 1458: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Amru An Naqid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian ingin shalat (sunah) setelah menunaikan shalat Jum'at, maka shalatlah empat raka'at." Amru menambahkan di dalam riwayatnya: Ibnu Idris berkata: Suhail berkata: "Jika kamu terburu-buru (karena suatu keperluan), maka shalatlah dua raka'at di Masjid dan dua raka'at di rumah."
Shahih Muslim 1459: Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] keduanya dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian yang ingin menunaikan shalat setelah shalat Jum'at, maka hendaklah ia shalat empat raka'at." Sedangkan di dalam hadits Jarir tidak terdapat kata, "diantara kalian."
Shahih Muslim 1460: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Muhammad bin Rumh] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Laits] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Nafi'] dari [Abdullah] bahwasanya bila ia telah menunaikan shalat Jum'at, maka ia pulang dan shalat dua raka'at di rumahnya. Kemudian ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa melakukan amalan tersebut."
Shahih Muslim 1461: Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata: Saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] bahwa ia menshifati shalat tathawwu' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Biasanya beliau tidak shalat setelah Shalat Jum'at hingga beliau pulang, kemudian beliau baru shalat dua raka'at di rumahnya." Yahya berkata: saya menduga kuat, bahwa saya telah membacakan: "Maka (beliau) shalat atau Al Batah (benar-benar)."
Shahih Muslim 1462: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] dan [Ibnu Numair] -Zhuhair berkata- telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] telah menceritakan kepada kami [Amru] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya shalat dua raka'at setelah shalat Jum'at.
Shahih Muslim 1463: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Ibnu Juraij] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Umar bin Atha` bin Abul Khuwar] bahwa Nafi' bin Jubair mengutusnya kepada [Sa`ib] putra saudara perempuan Namir untuk menanyakan sesuatu yang pernah dilihat oleh [Mu'awiyah] dalam shalat, maka Sa`ib berkata: "Benar aku pernah shalat Jum'at bersama Mu'awiyah di dalam Maqshurah (suatu ruangan yang dibangun di dalam masjid). Setelah imam salam aku berdiri di tempatku kemudian aku menunaikan shalat sunnah. Ketika Mu'awiyah masuk, ia mengutus seseorang kepadaku dan utusan itu mengatakan, 'Jangan kamu ulangi perbuatanmu tadi. Jika kamu telah selesai mengerjakan shalat Jum'at, janganlah kamu sambung dengan shalat sunnah sebelum kamu berbincang-bincang atau sebelum kamu keluar dari masjid. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan hal itu kepada kita yaitu 'Janganlah suatu shalat disambung dengan shalat lain, kecuali setelah kita mengucapkan kata-kata atau keluar dari Masjid.'" Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] ia berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Umar bin Atha`] bahwa Nafi' bin Jubair telah mengutusnya kepada [Sa`ib bin Yazid bin Ukhti Namir]. Ia pun menyebutkan hadits yang semisalnya, hanya saja ia mengatakan: "Ketika ia salam, saya langsung berdiri di tempatku." Ia tidak menyebutkan kata Imam.