55. Zuhud dan Kelembutan Hati

【1】

Shahih Muslim 5256: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz Ad Darawardi] dari [Al Ala`] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dunia penjara orang mu`min dan surga orang kafir."

【2】

Shahih Muslim 5257: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Ja'far] dari [ayahnya] dari [Jabir bin Abdullah], Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melintas masuk ke pasar seusai pergi dari tempat-tempat tinggi sementara orang-orang berada disisi beliau. Beliau melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat telinganya lalu bersabda: "Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham?" mereka menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: "Apa kalian mau (bangkai) ini milik kalian?" mereka menjawab: Demi Allah, andai masih hidup pun ada cacatnya karena telinganya menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati? Beliau bersabda: "Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi (bangkai) ini bagi kalian." Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi] dan [Ibrahim bin Muhammad bin Ararah As Sami] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdulwahhab Ats Tsaqafi] dari [Ja'far] dari [ayahnya] dari [Jabir] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya hanya saja dalam hadits Ats Tsaqafi disebutkan: Bila pun hidup, telinga yang menempel ini aib.

【3】

Shahih Muslim 5258: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [ayahnya] berkata: Aku mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan beliau tengah membaca: "Bermegah-megahan telah melalaikanmu." (At Takaatsur: 1), beliau bersabda: "Anak cucu Adam berkata: 'Hartaku, hartaku'." Beliau meneruskan: "Hartamu wahai anak cucu Adam tidak lain adalah yang kau makan lalu kau habiskan, yang kau kenakan lalu kau usangkan atau yang kau sedekahkan lalu kau habiskan." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan keduanya sama-sama berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dari [Sa'id]. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [ayahku], semuanya dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [ayahnya] berkata: Aku tiba dihadapan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, lalu ia menyebut seperti hadits Hammam.

【4】

Shahih Muslim 5259: Telah menceritakan kepadaku [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepadaku [Hafsh bin Maisarah] dari [Al Ala`] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Manusia berkata: 'Hartaku, hartaku, ' sesungguhnya hartanya ada tiga: yang ia makan lalu ia habiskan, yang ia kenakan lalu ia usangkan atau yang ia berikan (sedekahkan) lalu ia miliki, selain itu akan lenyap dan akan ia tinggalkan untuk manusia'." Telah menceritakannya kepadaku [Abu Bakar bin Ishaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Abi Maryam] telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah mengkhabarkan kepadaku [Al Ala` bin Abdurrahman] dengan sanad ini dengan matan yang sama.

【5】

Shahih Muslim 5260: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Taimi] dan [Zuhair bin Harb] keduanya dari [Ibnu Uyainah] berkata [Yahya]: Telah mengkhabarkan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abdullah bin Abu Bakar] berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Mayit diikuti oleh tiga hal, yang dua kembali dan yang satu menetap: ia diikuti keluarga, harta dan amalnya, keluar dan hartanya kembali sedangkan amalnya menetap."

【6】

Shahih Muslim 5261: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya bin Abdullah bin Harmalah bin Imran At Tujibi] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Az Zubair] bahwa [Al Miswar bin Makhramah] telah mengkhabarkan kepadanya bahwa [Amru bin Auf] sekutu bagi Amir bin Lu`ai, turut serta dalam perang Badar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, telah mengkhabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah ke Bahrain membawa jizyahnya dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membuat perjanjian damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin Al Hadlrami sebagai pemimpin mereka. lalu Abu Ubaidah datang membawa harta dari Bahrain dan kaum Anshar mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah lalu mereka shalat fajar bersama Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam, seusai shalat Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam bergegas lalu mereka menghadang beliau, Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam tersenyum saat melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: "Aku kira kalian mendengar bahwa Abu 'Ubaidah datang membawa sesuatu." Mereka berkata: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Bergembiralah dan berharaplah apa yang menggembirakan kalian, demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian memperlombakannya sebagaimana mereka memperlombakannya lalu ia membinasakan kalian seperti halnya mereka." Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] dan [Abdu bin Humaid], semuanya dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Shalih]. Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengkhabarkan kepada kami [Syu'aib] keduanya dari [Az Zuhri] dengan sanad Yunus seperti haditsnya, hanya saja disebutkan dalam hadits Shalih: "Dan melalaikan kalian sebagaimana telah melalaikan mereka."

【7】

Shahih Muslim 5262: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Sawwad Al Amiri] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah mengkhabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] bahwa [Bakr bin Sawadah] telah menceritakan kepadanya bahwa [Yazid bin Rabah Abu Firas] maula Abdullah bin Amru bin Al Ash telah menceritakan kepadanya dari [Abdullah bin Amru bin Al Ash] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila Persia dan Romawi telah ditaklukkan untuk kalian, maka akan menjadi kaum seperti apakah kalian?" Abdurrahman bin Auf menjawab: "Kami akan mengucap yang diperintahkan Allah kepada kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukan sebaliknya?, kalian saling berlomba-lomba, saling menghasud, saling memutuskan hubungan, saling marah-marahan, dan sejenisnya, kemudian kalian akan pergi ke tempat orang-orang miskin dari kaum muhajirin lalu menjadikan sebahagian mereka sebagai pemimpin bagi sebahagian yang lain."

【8】

Shahih Muslim 5263: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Qutaibah bin Sa'id], berkata Qutaibah: Telah menceritakan kepada kami, sedangkan Yahya berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami [Al Mughirah bin Abdurrahman Al Hizami] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian memandang orang diberi kelebihan melebihi harta dan bentuk tubuhnya, hendaklah ia memandang orang yang lebih rendah darinya dimana ia diberi kelebihan atasnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sama persis seperti hadits Abu Az Zinad.

【9】

Shahih Muslim 5264: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir]. Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] teks miliknya, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Pandanglah orang yang berada dibawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih laik membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah."

【10】

Shahih Muslim 5265: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu Amrah] bahwa [Abu Hurairah] telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya ada tiga orang dari bani israil ada yang kudisan, botak dan buta. Kemudian Allah ingin menguji mereka semua, lalu Dia mengutus malaikat datang menemui mereka. Lantas ia datang menemui orang yang mengidap penyakit kudisan seraya berkata: 'Apa yang paling kamu sukai? ' Ia menjawab: 'Warna kulit yang bagus, kulit yang mulus, serta sembuhnya penyakit kudisku ini." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Lalu iapun mengabulkannya, menyembuhkan penyakit kudisnya, dan diberikan kepadanya warna kulit yang bagus dan kulit yang mulus. Ia berkata: 'Harta apa yang paling kamu senangi? ' Ia menjawab: 'Onta atau sapi.' Ishaq ragu, akan tetapi yang jelas orang yang berpenyakit kudisan dan yang botak kepalanya itu salah satu dari keduanya mengatakan: 'Onta, ' dan yang lain mengatakan: 'Sapi.' Lalu ia memberikannya seekor onta yang sedang hamil tua seraya berkata: 'Semoga Allah memberkahimu dalam onta itu.' Selanjutnya ia mendatangi orang botak kepalanya seraya bertanya kepadanya: 'Apa yang paling kamu sukai? ' Ia menjawab: 'Rambut yang bagus dan sembuhnya penyakit yang membuatku dihina orang.' Lalu iapun mengabulkannya, menyembuhkan penyakitnya serta memberinya rambut yang bagus. Ia bertanya: 'Harta apa yang paling kamu inginkan? ' Ia menjawab: 'Sapi.' Lalu diberikanlah kepadanya seekor sapi yang sedang hamil lantas ia berkata: 'Semoga Allah memberkahimu dalam sapi itu.' Selanjutnya ia mendatangi orang yang buta matanya seraya berkata: 'Apa yang paling kamu senangi? ' Ia menjawab: 'Jika Allah mengembalikan penglihatanku hingga dengannya aku dapat melihat manusia.' Lalu iapun mengabulkannya dan Allah memulihkan penglihatannya. Ia bertanya: 'Harta apa yang paling kamu inginkan? ' Ia menjawab: 'Kambing.' Maka diberikanlah seekor kambing yang hendak beranak kepadanya, lalu tidak berapa lama kambing itupun melahirkan anaknya. Dengan begitu orang ini mempunyai sejumlah onta, yang ini mempunyai sejumlah sapi, dan yang itu mempunyai sejumlah kambing. Kemudian ia mendatangi orang yang (tadinya) kudisan untuk kedua kalinya dalam bentuk yang sesungguhnya, lantas berkata: 'Aku adalah seorang lelaki miskin yang sedang berada dalam perjalanan dan tidak mempunyai pekerjaan sehingga aku tidak mempunyai penghidupan kecuali dari Allah kemudian dari pemberianmu. Dengan nama Dzat yang telah memberimu warna kulit yang bagus, kulit yang mulus, serta memberimu harta berupa onta, aku memintamu untuk memberiku suatu pemberian agar aku dapat melanjutkan perjalananku. Iapun menjawab: 'Hak-hak itu sangat banyak.' Lalu ia berkata: 'Sepertinya aku mengenalmu, bukankah dulu kamu adalah seorang yang mengidap penyakit kudis yang mana para manusia selalu mengejekmu, dan kamu adalah seorang yang fakir lalu Allah memberikan (nikmatNya) kepadamu? ' Ia menjawab: 'Sesungguhnya aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku yang kaya.' Iapun berkata: 'Jika kamu berdusta dalam ucapanmu itu, maka semoga saja Allah menjadikanmu seperti sediakala.' Selanjutnya ia mendatangi si botak dalam bentuk aslinya, lalu ia berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakannya kepada orang pertama dan iapun menolaknya sebagaimana orang pertama menolaknya. Lalu ia berkata: 'Jika kamu berdusta dalam ucapanmu, maka semoga saja Allah akan menjadikanmu seperti sediakala.' Kemudian ia mendatangi orang (yang tadinya) buta matanya dalam bentuk aslinya seraya berkata: 'Aku adalah seorang lelaki miskin yang sedang berada dalam perjalanan, dalam perjalananku ini aku tidak mempunyai pekerjaan sehingga aku tidak mempunyai sumber penghidupan kecuali dari Allah kemudian dari pemberianmu. Demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu sejumlah kambing, kumohon berikanlah sesuatu kepadaku sehingga aku dapat melanjutkan perjalananku lagi.' Ia berkata: 'Dulu mataku buta lalu Allah menyembuhkannya, maka ambillah (hartaku) sesuka hatimu dan tinggallah apa yang tidak kau sukai. Sungguh Demi Allah, harta yang kau ambil tidak akan membuatku bersedih.' Maka ia berkata: 'Peliharalah hartamu karena sesungguhnya kalian sedang diuji. Kamu telah diridhai dan kedua temanmu telah dimurkai."

【11】

Shahih Muslim 5266: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Abbas bin Abdulazhim] teks milik Ishaq, berkata Abbas telah menceritakan kepada kami, sementara Ishaq berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Bukair bin Mismar] telah menceritakan kepadaku [Amir bin Sa'ad] berkata: [Sa'ad bin Abi Waqqash] tengah mengurus untanya lalu Ibnu Umar mendatanginya, saat Sa'ad melihatnya, Ibnu Umar berkata: Aku berlindung kepada Allah dari keburukan pengendara ini. ia turun lalu berkata pada Sa'ad berkata: Apa kau mengurus unta dan kambingmu sementara kau membiarkan orang-orang saling memperebuatkan kekuasaan diantara mereka? Saat memukul dadanya lalu berkata: Diam, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bertakwa, berkecukupan dan menyendiri."

【12】

Shahih Muslim 5267: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib Al Haritsi] telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] berkata: Aku mendengar [Isma'il] dari [Qais] dari [Sa'ad]. telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dan [Ibnu Bisyr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] berkata: Aku mendengar [Sa'ad bin Abi Waqqash] berkata: Sesungguhnya aku adalah orang pertama yang menumpahkan darah di jalan Allah, aku adalah orang pertama dari arab yang melesakkan panah di jalan Allah, aku berperang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, kami hanya makan dedaunan pohon dan pohon anggur hingga salah seorang diantara kami merebah seperti kambing, setelah itu Bani Asad membelaku dalam agama, kalau begitu rugilah aku dan sesatlah amalku. Ibnu Numair tidak mengatakan dalam haditsnya: Kalau begitu. Telah menceritakannya kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengkhabarkan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dengan sanad ini, ia berkata: Hingga salah seorang dari kami merebah seperti kambing betina. Ia tidak mencampurnya dengan apa pun.

【13】

Shahih Muslim 5268: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Khalid bin Umair Al Adawi] berkata: [Utbah bin Ghazwan] berkhutbah, ia memuja dan memuji Allah, setelah itu berkata: Amma ba'du, sesungguhnya dunia telah memberitahukan akan lenyap dan tidak ada yang tersisa selain sisa seperti sisa air minum di bejana yang diminum oleh pemiliknya. Sesungguhnya kalian akan berpindah meninggalkannya menuju negeri yang tidak akan lenyap, karena itu pindahlah dengan membawa sesuatu yang terbaik yang ada dihadapan kalian karena telah disebutkan pada kami bahwa sebuah batu dilemparkan dari tepi neraka jahanam lalu jatuh ke dalamnya selama tujuhpuluh tahun belum juga mengenai dasarnya. Demi Allah, neraka jahanam itu akan dipenuhi. Apa kalian heran? Dan telah disebutkan kepada kami bahwa dua daun pintu diantara sekian pintu surga (seluas) perjalanan empatpuluh tahun, suatu hari nanti pintu itu akan penuh sesak. Aku pernah melihat diriku sebagai orang ketujuh dari tujuh orang yang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, kami tidak memiliki makanan apa pun selain daun pepohonan hingga sudut mulut kami terluka, aku mengambil selimut lalu aku belah dua: untukku dan Sa'ad bin Malik. Separuhnya aku kenakan sarung dan separuhnya lagi dikenakan Sa'ad. Kini, setiap orang dari kami telah menjadi pemimpin salah satu wilayah dan sesungguhnya aku berlindung kepada Allah menjadi orang besar sementara disisi Allah kecil. Sesungguhnya tidak ada satu kenabian pun melainkan berseling-seling hingga akhirnya menjadi kerajaan. Kalian akan mengalaminya dan merasakan menjadi para pemimpin setelah kami. telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Umar bin Salith] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Khalid bin Umair], ia menemui masa Jahilyah, ia berkata: [Utbah bin Ghazwan] berkhutbah, ia adalah pemimpin Bashrah. Khalid menyebut seperti hadits Syaiban.

【14】

Shahih Muslim 5269: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala`] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Qurrah bin Khalid] dari [Humaid bin Hilal] dari [Khalid bin Umair] berkata: Aku mendengar [Utbah bin Ghazwan] berkata: Aku melihatku orang ketujuh dari tujuh orang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, makanan kami tidak lain hanya dedaunan anggur hingga sudut mulut kami terluka."

【15】

Shahih Muslim 5270: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] berkata: Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat? Beliau balik bertanya: "Apakah kalian membahayakan (orang lain) saat melihat matahari disiang hari yang tidak ada awannya?" mereka menjawab: Tidak. beliau bertanya lagi: "Apakah kalian membahayakan (orang lain) saat melihat bulan dimalam purnama yang tidak ada awannya?" mereka menjawab: Tidak. beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, kalian tidak membahayakan (orang lain) saat melihat Rabb kalian kecuali seperti kalian membahayakan (orang lain) saat melihat salah satunya." Beliau meneruskan: "Lalu Ia menemui hamba kemudian bertanya: 'Hai fulan, bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikanmu pemimpin, menikahkanmu, Aku tundukkan kuda dan unta untukmu, Aku membiarkanmu menjadi pemimpin dan ditaati? ' ia menjawab: 'Benar.' Ia bertanya: 'Apa kau mengira akan bertemu denganku? ' ia menjawab: 'Tidak.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku melupakanmu seperti kau melupakanKu.' Setelah itu yang kedua datang menemui lalu Allah berfirman: 'Hai fulan, bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikanmu pemimpin, menikahkanmu, Aku tundukkan kuda dan unta untukmu, Aku membiarkanmu menjadi pemimpin dan ditaati? ' ia menjawab: 'Benar.' Ia bertanya: 'Apa kau mengira akan bertemu denganku? ' ia menjawab: 'Tidak.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku melupakanmu seperti kau melupakanKu.' Setelah itu yang ketiga datang menemui lalu Allah berfirman padanya seperti itu, ia berkata: 'Wahai Rabb, aku beriman padaMu, kitabMu, rasulMu, aku shalat, puasa dan bersedekah, ' lalu ia memuji kebaikan semampunya kemudian Allah berfirman: '(Berhentilah) disini kalau begitu.' Setelah itu dikatakan padanya: 'Sekarang, kami mengutus saksi kami untukmu.' Ia Berfikir dalam dirinya, siapa gerangan yang akan bersaksi untuknya. Mulutnya ditutupi dan dikatakan kepada paha, daging dan tulangnya: 'Berbicaralah.' Lalu paha, daging dan tulangnya mengucapkan perbuatannya. Demikian itu supaya menjadi alasan untuk dirinya. Itulah orang munafik, itulah orang yang dimurkai Allah."

【16】

Shahih Muslim 5271: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin An Nadhr bin Abu An Nadhr] telah menceritakan kepadaku [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah Al Asyja'i] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Ubaid Al Muktib] dari [Fudhail] dari [Asy Sya'bi] dari [Anas bin Malik] berkata: Suatu ketika kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau tertawa dan bertanya: "Tahukah kalian apa yang membuatku tertawa?" Ia berkata: Kami menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: Aku menertawakan percakapan seorang hamba dengan Rabbnya. Ia berkata: 'Wahai Rabb, bukankah Engkau telah menghindarkanku dari kelaliman? ' Dia menjawab: 'Ya.' Ia berkata: 'Sesungguhnya aku tidak mengizinkan jiwaku kecuali untuk menjadi saksi atas diriku sendiri." Beliau meneruskan: "Diapun berkata: 'Kalau begitu pada hari ini cukuplah jiwamu yang menjadi saksi atas dirimu, ' (Al Israa`: 16) dan juga para malaikat yang mulia yang mencacat amalanmu menjadi para saksi." Beliau meneruskan: "Lalu dibungkamlah mulut dan dikatakan kepada anggota badannya: 'Bicaralah.' Maka anggota badannya pun mengungkap semua amal perbuatan yang dilakukannya." Beliau meneruskan: "Kemudian dilepaskanlah antara ia dan ucapannya hingga ia berkata: 'Celakalah kalian, bukankah aku dulu membelamu?"

【17】

Shahih Muslim 5272: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [ayahnya] dari [Umarah bin Al Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ya Allah, jadikanlah rizki keluarga Muhammad sekedarnya."

【18】

Shahih Muslim 5273: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], [Amru An Naqid], [Zuhair bin Harb] dan [Abu Kuraib], mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Umarah bin Al Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: " Ya Allah, jadikanlah rizki keluarga Muhammad sekedarnya." Dalam riwayat Amru disebutkan: "Ya Allah, berilah rizki." Telah menceritakannya kepada kami [Abu Sa'id Al Asyuj] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: Aku mendengar [Al A'masy] menyebutkan dari [Umarah bin Al Qa'qa'] dengan sanad ini dan berkata: "Sekedarnya."

【19】

Shahih Muslim 5274: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq bin Ibrahim], berkata Ishaq: Telah mengkhabarkan kepada kami, sementara Zuhair berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] berkata: Keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam sejak tiba di Madinah tidak pernah kenyang makanan gandum selama tiga hari berturut-turut hingga beliau wafat.

【20】

Shahih Muslim 5275: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], [Abu Kuraib] dan [Ishaq bin Ibrahim], berkata Ishaq: Telah mengkhabarkan kepada kami, sementara yang lain berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak pernah kenyang roti gantum tiga hari berturut-turut hingga beliau berlalu menempuh jalan beliau." (Wafat, pent.)

【21】

Shahih Muslim 5276: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basyar] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] berkata: Aku mendengar [Abdurrahman bin Yazid] menceritakan dari [Al Aswad] dari [Aisyah] berkata: Keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak pernah kenyang roti gandum dua hari berturut-turut hingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam wafat.

【22】

Shahih Muslim 5277: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abdurrahman bin Abis] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak pernah kenyang roti gandum lebih dari tiga hari."

【23】

Shahih Muslim 5278: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Hisyam bin Urwah] dari [ayahnya] berkata: [Aisyah] berkata: Keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak pernah kenyang roti gantum tiga (hari berturut-turut) hingga beliau berlalu menempuh jalan beliau." (Wafat, pent.)

【24】

Shahih Muslim 5279: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dari [Hilal bin Humaid] dari [Urwah] dari [Aisyah] berkata: Keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak pernah kenyang roti gantum dua hari kecuali salah satunya (dengan) kurma.

【25】

Shahih Muslim 5280: Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] berkata: Dan [Yahya bin Yaman] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Kami dulu, keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam tinggal selama sebulan, kami tidak menyalakan api kecuali kurma dan air. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Ibnu Numair] dari [Hisyam bin Urwah] dengan sanad ini: Dulu kami tinggal, tanpa menyebut: Keluarga Muhammad. Abu Kuraib menambahkan dalam haditsnya: Dari Ibnu Numair: Kecuali bila kami diberi sedikit daging.

【26】

Shahih Muslim 5281: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala` bin Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam wafat sementara dirakku tidak ada apa pun untuk dimakan orang kecuali separuh gandum yang ada dirakku. Aku memakannya sampai lama, lalu aku takar kemudian habis.

【27】

Shahih Muslim 5282: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz bin Abu Hazim] dari [ayahnya] dari [Yazid bin Ruman] dari [Urwah] dari [Aisyah] ia berkata: Demi Allah, wahai keponakanku, dulu kami melihat hilal, lalu hilal, lalu hilal (selama) tiga kali hilal selama dua bulan sementara dirumah-rumah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak ada yang menyalakan api. Urwah bertanya: Wahai bibi, apa yang menghidupi kalian? Ia menjawab: Al Aswadaan: kurma dan air. Hanya saja Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memiliki tetangga-tetangga dari Anshar, mereka memiliki unta-unta perahan. Mereka mengirimkan sebagaian susunya untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu beliau memberi kami minum dengan susu itu.

【28】

Shahih Muslim 5283: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir Ahmad] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Abu Shakhr] dari [Yazid bin Abdullah bin Qusaith]. Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Abu Shakhr] dari [Ibnu Qusaith] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah] istri nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam wafat dan beliau tidak pernah kenyang roti dan minyak dua kali sehari.

【29】

Shahih Muslim 5284: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengkhabarkan kepada kami [Dawud bin Abdurrahman Al Makki Al Aththar] dari [Manshur] dari [ibunya] dari [Aisyah]. Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abdurrahman Al Aththar] telah menceritakan kepadaku [Manshur bin Abdurrahman Al Hajabi] dari [ibunya, Shafiyah] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam wafat saat orang-orang kenyang al aswadain: kurma dan air.

【30】

Shahih Muslim 5285: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur bin Shafiyah] dari [ibunya] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam wafat dan kami kenyang al aswadain: kurma dan air. Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Al Asyja'i]. telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] keduanya dari [Sufyan] dengan sanad ini bahwa dalam hadits mereka berdua disebutkan: Dari Sufyan: Dan kami tidak pernah kenyang al aswadain (kurma dan air).

【31】

Shahih Muslim 5286: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abbad] dan [Ibnu Abi Umar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Marwan Al Fazari] dari [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] berkata: Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya. Ibnu Abbad berkata: Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah berada ditanganNya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak pernah mengeyangkan keluarga beliau selama tiga hari berturut-turut dengan roti gandum hingga beliau meninggal dunia.

【32】

Shahih Muslim 5287: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Kaisan] telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] berkata: Aku melihat [Abu Hurairah] menunjuk dengan jarinya berkali-kali, ia berkata: Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah berada ditanganNya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan keluarga beliau tidak pernah kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan roti gandum hingga beliau meninggal dunia.

【33】

Shahih Muslim 5288: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak] berkata: Aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Bukankah kalian makan dan minum semau kalian? Aku dulu melihat nabi kalian Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak memiliki kurma paling jelek (sekali pun) untuk mengisi perut. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Zuhair]. Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengkhabarkan kepada kami [Al Mula`i] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] keduanya dari [Simak] dengan sanad ini sepertinya. Ia menambah dalam hadits Zuhair: Sedangkan kalian enggan (makan) selain berbagai macam kurma dan keju.

【34】

Shahih Muslim 5289: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] teks milik Ibnu Mutsanna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] berkata: Aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah, ia berkata: Umar menyebutkan dunia yang menimpa manusia lalu ia berkata: Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam saat itu melingkar, beliau tidak memiliki kurma paling jelek (sekali pun) untuk sekedar mengisi perut.

【35】

Shahih Muslim 5290: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Abu Hani`] ia mendengar [Abu Abdurrahman Al Hubali] berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Amru bin Al Ash] ditanya seseorang, ia menjawab: Bukankah kita orang-orang fakir kaum muhajirin? Abdullah bertanya padanya: Apa kau punya istri untuk berlindung? Ia menjawab: Ya. Abdullah bertanya: Apa kau punya tempat tinggal yang kau tempati? Ia menjawab: Ya. Abdullah berkata: Kau termasuk orang kaya. Ia berkata: Aku punya seorang pelayan. Abdullah berkata: Kau termasuk raja.

【36】

Shahih Muslim 5291: Berkata [Abu Abdurrahman]: Tiga orang mendatangi [Abdullah bin Amru bin Al Ash] dan aku berada didekatnya, mereka berkata: Wahai Abu Muhammad, sesungguhnya kami, demi Allah, tidak bisa apa-apa, tidak punya nafkah, binatang dan barang. Ia berkata pada mereka: Terserah kalian, bila kalian mau, silahkan kembali ke kami lalu kami memberi kalian sesuatu yang dimudahkan Allah untuk kalian, bila kalian mau, aku akan melaporkan urusan kalian ke penguasa dan bila kalian mau, bersabarlah karena aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang fakir muhajirin mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat ke surga selama empatpuluh tahun." Mereka berkata: Kami bersabar saja, kami tidak minta apa pun.

【37】

Shahih Muslim 5292: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ali bin Hujr], semuanya dari [Isma'il], berkata [Ibnu Ayyub]: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] telah mengkhabarkan kepadaku [Abdullah bin Dinar] ia mendengar [Abdullah bin Umar] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda kepada para sahabat beliau yang tengah melintasi hijr (tempat kaum Tsamud, pent.): "Jangan memasuki mereka kaum yang disiksa kecuali kalian menangis, bila kalian tidak menangis, jangan memasuki mereka karena kalian akan tertimpa seperti yang menimpa mereka."

【38】

Shahih Muslim 5293: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] ia menyebut hijr, tempat tinggal kaum Tsamud- berkata [Salim bin Abdullah] bahwa [Abdullah bin Umar] kami bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melintas di hijr, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda kepada kami: "Janganlah kalian memasuki tempat-tempat tinggal orang yang menzhalimi diri mereka sendiri kecuali kalian menangis karena khawatir kalian tertimpa seperti yang menimpa mereka." Beliau kemudian menghalau lalu cepat-cepat pergi hingga meninggalkan kami.

【39】

Shahih Muslim 5294: Telah menceritakan kepadaku [Al Hakam bin Musa Abu Shalih] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Ishaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin Umar] telah mengkhabarkan kepadanya bahwa orang-orang singgah di hijr -kawasan Tsamud- bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, mereka minum dari sumur-sumurnya dan membuat adonan (dengan airnya) lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memerintahkan mereka agar menumpahkan yang mereka minum dan adonan yang mereka buat (dengan air itu) serta memerintahkan mereka agar minum dari sumur yang didatangi unta. telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Iyadh] telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah] dengan sanad ini dengan matan serupa hanya saja ia berkata dalam haditsnya: "Minumlah dari sumurnya dan buatlah adonan dengan (air) nya."

【40】

Shahih Muslim 5295: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Tsaur bin Zaid] dari [Abu Al Ghaits] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang yang membantu para janda dan orang-orang miskin seperti orang yang berjihad dijalan Allah -aku mengira beliau bersabda: Dan seperti orang yang shalat malam tidak lelah- dan seperti orang puasa tidak berbuka."

【41】

Shahih Muslim 5296: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Tsaur bin Zaid Ad Dili] berkata: Aku mendengar [Abu Al Ghaits] menceritakan dari [Abu Hurariah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua ini disurga." Malik mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.

【42】

Shahih Muslim 5297: Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al Aili] dan [Ahmad bin Isa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] bahwa [Bukair] telah menceritakan kepadanya bahwa [Ashim bin Umar bin Qatadah] telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar [Ubaidullah Al Khaulani] menyebutkan bahwa ia mendengar [Utsman bin Affan] saat orang-orang berkata tentang dia saat membangun masjid Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Sesungguhnya kalian memperbanyak, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa membangun masjid -Bukair berkata: Aku mengiranya berkata: Karena mencari wajah Allah- maka Allah akan membangunkan sepertinya di surga." Disebutkan dalam riwayat Harun: "Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga."

【43】

Shahih Muslim 5298: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya dari [Adh Dhahhak] berkata [Ibnu Al Mutsanna]: telah menceritakan kepada kami [Adh Dhahhak bin Makhald] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdulhamid bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Mahmud bin Labid] bahwa [Utsman bin Affan] hendak membangun masjid tapi orang-orang tidak menyukainya, mereka ingin masjid tetap seperti kondisinya. Lalu ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa membangun masjid maka Allah akan membangunkan sepertinya di surga." Telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hadzhali] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] dan [Abdulmalik bin Ash Shabbah] keduanya dari [Abdulhamid bin Ja'far] dengan sanad ini, hanya saja dalam hadits keduanya disebutkan: "Allah akan membangunkan rumah untuknya disurga."

【44】

Shahih Muslim 5299: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb], teks milik Abu Bakr, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz bin Abu Salamah] dari [Wahb bin Kaisan] dari [Ubaidullah bin Umair Al Laitsi] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di awan: 'Siramilah kebun si fulan' lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata dikebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya: 'Wahai hamba Allah, siapa namamu? ' Ia menjawab: 'Fulan.' Sama seperti nama yang ia dengar dari awan. Ia bertanya: 'Hai hamba Allah, kenapa kau tanya namaku? ' ia menjawab: 'Aku mendengar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si fulan, namamu. Apa yang kau lakukan dalam kebunmu? ' ia menjawab: 'Karena kau mengatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan sepertiganya, aku makan sepertiganya bersama keluargaku dan aku kembalikan sepertiganya ke kebun'." Telah menceritakannya kepada kami [Ahmad bin Abdah Adh Dhabbi] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz bin Abu Salamah] telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Kaisan] dengan sanad ini, hanya saja ia berkata: "Dan aku berikan sepertiganya untuk orang-orang miskin, peminta-minta dan Ibnu sabil."

【45】

Shahih Muslim 5300: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Al Qasim] dari [Al Ala` bin Abdurrahman bin Ya'qub] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Aku adalah sekutu yang paling tidak memerlukan sekutu, barangsiapa melakukan suatu amalan dengan menyekutukanKu dengan selainKu, Aku meninggalkannya dan sekutunya'."

【46】

Shahih Muslim 5301: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh bin Ghiyats] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Isma'il bin Sumai'] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa memperdengarkan (amalannya) niscaya Allah memperdengarkan dengannya dan barangsiapa memperlihatkan (amalannya) niscaya Allah memperlihatkan dengannya."

【47】

Shahih Muslim 5302: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] berkata: Aku mendengar [Jundub Al Alaqi] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa memperdengarkan (amalannya) niscaya Allah memperdengarkan dengannya dan barangsiapa memperlihatkan (amalannya) niscaya Allah memperlihatkan dengannya." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Al Mula`i] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dengan sanad ini, ia menambahkan -dan aku tidak mendengar seorang pun selainnya mengatakan: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda. Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amru Al Asy'atsi] telah mengkhabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al Walid bin Harb] berkata Sa'id: Aku kira ia berkata: Berkata Ibnu Al Harits bin Abu Musa: Aku mendengar [Salamah bin Kuhail] berkata: Aku mendengar [Jundub] dan aku tidak mendengar seorang pun selain dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda seperti hadits Ats Tsauri. Telah menceritakannya kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami Ash Shaduq Al Amin [Al Walid bin Harb] dengan sanad ini.

【48】

Shahih Muslim 5303: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bakru bin Mudlar] dari [Ibnu Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya hamba mengucapkan kalimat yang karenanya ia menempati neraka sejauh antara timur dan barat."

【49】

Shahih Muslim 5304: Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Abu Umar Al Makki] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz Ad Darawardi] dari [Yazid bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara timur dan barat."

【50】

Shahih Muslim 5305: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Abu Bakr bin Abu Syaibah], [Muhammad bin Abdullah bin Numair], [Ishaq bin Ibrahim] dan [Abu Kuraib], teks milik Abu Kuraib, berkata [Yahya] dan [Ishaq]: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan yang lain berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Usamah bin Zaid] berkata: Dikatakan padanya: Bertamulah ke Utsman lalu berbicaralah padanya. Ia berkata: Apa kalian melihatku bahwa aku tidaklah berbicara kepadanya kecuali yang telah saya sampaikan kepada kalian, aku pernah berbicara berdua dengannya tentang sesuatu dimana saya tidak suka untuk memulainya, dan aku tidak berkata kepada siapa pun bahwa aku memiliki pemimpin, ia adalah orang terbaik setelah aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke neraka hingga ususnya terburai keluar dan berputar-putar dineraka seperti keledai mengitari alat penumbuk gandumnya, kemudian penduduk neraka bertanya: 'Hai fulan! Apa yang menimpamu, bukankah dulu kau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran? ' Ia menjawab: 'Benar, dulu saya memerintahkan kebaikan tapi saya tidak melakukannya dan saya melarang kemungkaran tapi saya melakukannya'." Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] berkata: Kami berada dikediaman [Usamah bin Zaid] lalu seseorang berkata: Apa yang menghalangimu untuk bertamu ke Utsman lalu kau berbicara dengannya. Ia kemudian menyebut hadits serupa.

【51】

Shahih Muslim 5306: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb], [Muhammad bin Hatim] dan [Abdu bin Humaid], berkata Abdu: telah menceritakan kepadaku, sedang yang lain berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [keponakan Ibnu Syihab] dari [pamannya] berkata: [Salim] berkata: Saya mendengar [Abu Hurairah] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang-orang menampak-nampakkan (dosa) dan sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam kemudian di waktu paginya telah ditutupi oleh Rabbnya lalu ia berkata: 'Wahai fulan semalam aku telah melakukan ini dan itu, ' padahal pada malam harinya (dosanya) Telah ditutupi oleh Rabbnya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) Telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutup oleh Allah'." Zuhair berkata dan sesungguhnya termasuk dari Hijar (menampak-nampakkan dosa).

【52】

Shahih Muslim 5307: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Giyats] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Anas bin Malik] berkata: Dua orang bersin di dekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, salah satunya didoakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tapi yang lain tidak, yang tidak didoakan berkata: Wahai Rasulullah, Tuan mendoakannya tapi tidak mendoakanku. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya ia memuji Allah sementara kamu tidak." telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Anas] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dengan matan serupa.

【53】

Shahih Muslim 5308: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Abdullah bin Numair], teks milik Zuhair, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Malik] dari [Ashim bin Kulaib] dari [Abu Burdah] berkata: Aku mendatangi Abu Musa dan saat itu dia sedang berada di rumah putri Al Fadhl bin Abbas, aku bersin tapi ia tidak mendoakanku, putri Al Fadhl bersin lalu ia mendoakannya. Aku kembali ke Ibuku lalu aku memberitahukannya. Saat mendatanginya, ia berkata: Anakku bersin di dekatmu tapi kamu tidak mendoakannya, dan putri Al Fadhl bersin lalu kamu mendoakannya. [Abu Musa] berkata: Putramu bersin dan tidak membaca hamdalah, karena itu aku tidak mendoakannya, sementara putri Al Fadhl bersin dan membaca hamdalah, karena itu aku mendoakannya. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah, doakanlah dia tapi bila tidak memuji Allah, jangan didoakan."

【54】

Shahih Muslim 5309: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [ayahnya]. Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim], teks miliknya, telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] bahwa [ayahnya] telah menceritakan kepadanya bahwa Ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendoakan seseorang yang bersin didekat beliau: "YARHAMUKALLAAH" (semoga Allah merahmatimu) kemudian ia bersin lagi lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ia pilek."

【55】

Shahih Muslim 5310: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ali bin Hujr As Sa'di] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Al Ala`] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Menguap itu dari setan, bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah menahannya semampunya."

【56】

Shahih Muslim 5311: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ghassan Al Misma'I Malik bin Abdulwahid] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadhdhal] telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] berkata: Aku mendengar seorang [anak Abu Sa'id Al Khudri] menceritakan dari [ayahnya] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah ditutupi dengan tangannya karena sesungguhnya setan masuk."

【57】

Shahih Muslim 5312: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz] dari [Suhail] dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id] dari [ayahnya] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah ditutupi dengan tangannya karena sesungguhnya setan masuk."

【58】

Shahih Muslim 5313: Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Ibnu Abi Sa'id Al Khudri] dari [ayahnya] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menguap saat shalat, hendaklah ditahan semampunya karena sesungguhnya setan masuk." Telah menceritakannya kepada kami [Utsman bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Suhail] dari [ayahnya] dan dari [Ibnu Abi Sa'id] dari [Abu Sa'id] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda seperti hadits Bisyr dan Abdulaziz.

【59】

Shahih Muslim 5314: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dan [Abdu bin Humaid], berkata Abdu: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian."

【60】

Shahih Muslim 5315: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim], [Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi] dan [Muhammad bin Abdullah Ar Razi] semuanya dari [Ats Tsaqafi], teks milik ibnu Al Mutsanna, telah menceritakan kepada kami [Abdulwahhab] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sekelompok ummat dari Bani Israil hilang, tidak diketahui kondisinya dan tidak ada yang memperlihatkannya selain seekor tikus. Bukankah kalian melihatnya bila susu unta diletakkan untuknya, ia tidak meminumnya dan bila susu kambing diletakkan untuknya, ia meminumnya?" Abu Hurairah berkata: Lalu aku ceritakan hadits ini kepada Ka'ab, ia bertanya: Kau mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Ia menanyakannya berkali-kali. Aku berkata: Apa aku membaca Taurat? Ishaq berkata dalam riwayatnya: "Kami tidak mengetahui kondisinya."

【61】

Shahih Muslim 5316: Telah menceritakan kepadaku [Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala`] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] berkata: Tikus adalah perubahan wujud, tanda-tandanya adalah bila susu kambing diletakkan di depannya, ia meminumnya dan bila susu unta diletakkan dihadapannya, ia tidak mengecapnya. Lalu Ka'ab bertanya padanya: Apa kau mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Abu Hurairah balik bertanya: Apakah Taurat diturunkan padaku?

【62】

Shahih Muslim 5317: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Uqail] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah orang mu`min tersengat dua kali dari lubang yang sama." Telah menceritakannya kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Yunus]. Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Hatim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [keponakan Ibnu Syihab] dari [pamannya] dari [Ibnu Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya.

【63】

Shahih Muslim 5318: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid Al Azdi] dan [Syaiban bin Farrukh] semuanya dari [Sulaiman bin Al Mughirah] dan lafazhnya milik Syaiban. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perkara orang mu`min mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya."

【64】

Shahih Muslim 5319: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [ayahnya] berkata: Seseorang memuji orang lain didekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu beliau bersabda: "Cekalah kamu, kau memotong leher temanmu, kau memotong leher temanmu. Beliau mengucapkannya berkali-kali. Bila salah seorang dari kalian memuji temannya -tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: 'Aku kira fulan, dan Allah yang menilainya, aku tidak menyucikan seorang pun atas Allah, aku mengiranya -bila ia mengetahuinya- seperti ini dan itu.'"

【65】

Shahih Muslim 5320: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Amru bin Abbad bin Habalah bin Abu Rawwad] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]. Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin nafi'] telah mengkhabarkan kepada kami [Ghundar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [ayahnya] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, seseorang disebut-sebut disisi beliau lalu ada orang yang berkata: Wahai Rasulullah, tidak ada seorang pun setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam yang lebih baik darinya dalam hal ini dan itu. Lalu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tercelalah kamu, kau memotong leher temanmu, kau memotong leher temanmu, " beliau mengucapkannya berkali-kali kemudian beliau bersabda: "Bila salah seorang dari kalian memuji temannya -tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: 'Aku kira fulan -bila ia melihat seperti itu- dan aku tidak menyucikan seorang pun atas Allah." Telah menceritakannya kepadaku [Amru An Naqid] telah menceritakannya kepada kami [Hasyim bin Al Qosim] telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] keduanya dari [Syu'bah] dengan sanad ini seperti hadits Yazid bin Zurai', dalam hadits keduanya tidak disebutkan: Lalu orang itu berkata: Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam yang lebih baik darinya.

【66】

Shahih Muslim 5321: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabbah] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Buraid bin Abdullah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam mendengar seseorang memuji seseorang lainnya secara berlebihan lalu beliau bersabda: "Kalian telah binasa -atau: Kalian telah memutuskan punggung seseorang."

【67】

Shahih Muslim 5322: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] semuanya dari Ibnu Mahdi dan teksnya milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Mujahid] dari [Abu Ma'mar] berkata: Seseorang berdiri memuji salah seorang amir lalu [Al Miqdad] menaburkan tanah padanya dan berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memerintahkan kami untuk menaburkan tanah dimuka orang yang memuji-muji.

【68】

Shahih Muslim 5323: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basyar], teks milik Al Mutsanna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Ibraim] dari [Hammam bin Al Harits] bahwa seseorang memuji Utsman lalu [Al Miqdad] menghampirinya kemudian berlutut di atas kedua lututnya, setelah itu menaburkan pasir diwajahnya. Utsman berkata padanya: Kamu kenapa? Al Miqdad berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila kalian melihat orang-orang memuji, taburkan tanah diwajahnya." Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata" Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur]. Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Asyja'I Ubaidullah bin Ubaidurrahman] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Al A'masy] dan [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Al Miqdaq] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya.

【69】

Shahih Muslim 5324: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdhami] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Shakhr bin Juwairiyah] dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin Umar] telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku bermimpi bersiwak lalu dua orang menghelaku, salah satunya lebih tua dari yang lain, lalu aku memberikan siwak pada yang lebih muda dari keduanya, kemudian dikatakan padaku: '(Berikan pada) yang lebih tua.' Lalu aku menyerahkannya pada yang lebih tua'."

【70】

Shahih Muslim 5325: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] telah menceritakannya kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Hisyam] dari [ayahnya] berkata: Abu Hurairah menceritakan, ia berkata: Dengarkanlah wahai penghuni kamar, dengarlah wahai penghuni kamar. Sementara [Aisyah] tengah shalat. Setelah shalat, Aisyah berkata kepada Urwah: Apa kau tidak mendengarnya dan perkataannya itu baru saja. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam hanya menyampaikan suatu hadits, bila seseorang menghitungnya pasti bisa.

【71】

Shahih Muslim 5326: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid Al Azdi] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah kalian menulis dariku, barangsiapa menulis dariku selain Al Qur'an hendaklah dihapus, dan ceritakanlah dariku dan tidak ada dosa. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku -Hammam berkata: Aku kira ia (Zaid) berkata:- dengan sengaja, maka henkdaklah menyiapkan tempatnya dari neraka."

【72】

Shahih Muslim 5327: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dulu, sebelum kalian ada seorang raja, ia memiliki tukang sihir, saat tukang sihir sudah tua, ia berkata kepada rajanya: 'Aku sudah tua, kirimlah seorang pemuda kepadaku untuk aku ajari sihir.' Lalu seorang pemuda datang padanya, ia mengajarkan sihir kepada pemuda itu. (Jarak) antara tukang sihir dan si raja terdapat seorang rahib. Si pemuda itu mendatangi rahib dan mendengar kata-katanya, ia kagum akan kata-kata si rahib itu sehingga bila datang ke si penyihir pasti dipukul, Pemuda itu mengeluhkan hal itu kepada si rahib, ia berkata: 'Bila tukang sihir hendak memukulmu, katakan: 'Keluargaku menahanku, ' dan bila kau takut pada keluargamu, katakan: 'Si tukang sihir menahanku.' Saat seperti itu, pada suatu hari ia mendekati sebuah hewan yang besar yang menghalangi jalanan orang, ia berkata: 'Hari ini aku akan tahu, apakah tukang sihir lebih baik ataukah pendeta lebih baik.' Ia mengambil batu lalu berkata: 'Ya Allah, bila urusan si rahib lebih Engkau sukai dari pada tukang sihir itu maka bunuhlah binatang ini hingga orang bisa lewat.' Ia melemparkan batu itu dan membunuhnya, orang-orang pun bisa lewat. Ia memberitahukan hal itu kepada si rahib. Si rahib berkata: 'Anakku, saat ini engkau lebih baik dariku dan urusanmu telah sampai seperti yang aku lihat, engkau akan mendapat ujian, bila kau mendapat ujian jangan menunjukkan padaku.' Si pemuda itu bisa menyembuhkan orang buta dan berbagai penyakit. Salah seorang teman raja yang buta lalu ia mendengarnya, ia mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang banyak, ia berkata: 'Sembuhkan aku dan kau akan mendapatkan yang aku kumpulkan disini.' Pemuda itu berkata: 'Aku tidak menyembuhkan seorang pun, yang menyembuhkan hanyalah Allah, bila kau beriman padaNya, aku akan berdoa kepadaNya agar menyembuhkanmu.' Teman si raja itu pun beriman lalu si pemuda itu berdoa kepada Allah lalu ia pun sembuh. Teman raja itu kemudian mendatangi raja lalu duduk didekatnya. Si raja berkata: 'Hai fulan, siapa yang menyembuhkan matamu? ' Orang itu menjawab: 'Rabbku.' Si raja berkata: 'Kau punya Rabb selainku? ' Orang itu berkata: 'Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.' Si raja menangkapnya lalu menyiksanya hingga ia menunjukkan pada pemuda itu lalu pemuda itu didatangkan, Raja berkata: 'Hai anakku, sihirmu yang bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan kau melakukan ini dan itu.' Pemuda itu berkata: 'Bukan aku yang menyembuhkan, yang menyembuhkan hanya Allah.' Si raja menangkapnya dan terus menyiksanya ia menunjukkan kepada si rahib. Si raja mendatangi si rahib, rahib pun didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu teman si raja didatangkan dan dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu pemuda didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Pemuda itu tidak mau. Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke gunung ini dan ini, bawalah ia naik, bila ia mau meninggalkan agamanya (biarkanlah dia) dan bila tidak mau, lemparkan dari atas gunung.' Mereka membawanya ke puncak gunung lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata gunung mengguncang mereka dan mereka semua jatuh. Pemuda itu kembali pulang hingga tiba dihadapan raja. Raja bertanya: 'Bagaimana kondisi kawan-kawanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.' Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke sebuah perahu lalu kirim ke tengah laut, bila ia mau meninggalkan agamanya (bawalah dia pulang) dan bila ia tidak mau meninggalkannya, lemparkan dia.' Mereka membawanya ke tengah laut lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata perahunya terbalik dan mereka semua tenggelam. Pemuda itu pulang hingga tiba dihadapan raja, raja bertanya: Bagaimana keadaan teman-temanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.' Setelah itu ia berkata kepada raja: 'Kau tidak akan bisa membunuhku hingga kau mau melakukan yang aku perintahkan, ' Raja bertanya: 'Apa yang kau perintahkan? ' Pemuda itu berkata: 'Kumpulkan semua orang ditanah luas lalu saliblah aku diatas pelepah, ambillah anak panah dari sarung panahku lalu ucapkan: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Bila kau melakukannya kau akan membunuhku.' Akhirnya raja itu melakukannya. Ia meletakkan anak panah ditengah-tengah panah lalu melesakkannya seraya berkata: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Anak panah di lesakkan ke pelipis pemuda itu lalu pemuda meletakkan tangannya ditempat panah menancap kemudian mati. Orang-orang berkata: 'Kami beriman dengan Rabb pemuda itu.' Kemudian didatangkank kepada raja dan dikatakan padanya: 'Tahukah kamu akan sesuatu yang kau khawatirkan, demi Allah kini telah menimpamu. Orang-orang beriman seluruhnya.' Si raja kemudian memerintahkan membuat parit di jalanan kemudian disulut api. Raja berkata: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya, pangganglah didalamnya.' Mereka melakukannya hingga datanglah seorang wanita bersama anaknya, sepertinya ia hendak mundur agar tidak terjatuh dalam kubangan api lalu si bayi itu berkata: 'Ibuku, bersabarlah, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran."

【73】

Shahih Muslim 5328: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Muhammad bin Abbad], matan hadits keduanya hampir sama dan pemaparan matan berikut milik Harun, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Ya'qub bin Mujahid Abu Hazrah] dari [Ubadah bin Al Walid bin Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Aku dan ayahku pergi menuntut ilmu di perkampungan Anshar ini sebelum mereka meninggal. Orang yang pertama kali kami temui adalah [Abu Al Yasar], sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia bersama seorang budak miliknya, ia membawa sekumpulan lembaran, Abu Al Yasar mengenakan selimut Ma'afiri dan budaknya juga mengenakan selimut Ma'afiri. Ayahku berkata padanya: Hai pamanku, sesungguhnya aku melihat tanda bekas marah di wajahmu. Ia berkata: Benar. Fulan bin fulan memiliki hutang padaku, aku mendatangi keluarganya, aku mengucapkan salam lalu aku mengucapkan kata-kata lalu ia mereka berkata: Tidak. Kemudian seorang anak berperut buncit keluar, aku bertanya: Mana ayahmu? Ia berkata: Ia mendengar suaramu. Selanjutnya ibuku, Arikah, masuk lalu aku berkata: Keluarlah kemari, aku sudah tahu dimana kamu berada. Aku bertanya: Kenapa kau bersembunyi dariku? Ia menjawab: Aku, demi Allah, akan menceritakan padamu, aku tidak bohong, demi Allah, aku takut bercerita kepadamu lalu aku berdusta dan aku berjanji padamu lalu aku pungkiri. Kau adalah sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan aku, demi Allah, sedang susah. Aku mengucapkan: Allah. Ia menyahut: Allah. Aku mengucapkan: Allah. Ia menyahut: Allah. Aku mengucapkan: Allah. Ia menyahut: Allah. Lalu ia mengambil lembaran kemudian dihapus dengan tangannya, ia berkata: Bila kau punya uang, lunasilah dan bila tidak punya kau bebas. Penglihatan kedua mataku ini -ia meletakkan jari-jarinya ke kedua matanya- pendengaran kedua telingaku ini dan difahami oleh hatiku ini -ia menunjuk ke tempat hatinya- menyaksikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa menangguhkan orang susah atau membebaskannya dari (hutang) nya, Allah akan menaunginya dalam naunganNya." Ia berkata: Laku aku berkata padanya: Wahai paman, andai kau mengambil selimut budakmu, kau mengambil budak ma'afirimu, kau mengambil selimut ma'firinya dan kau berukan selimutmu padanya, tentu kau mengenakan perhiasan dan ia juga mengenakan perhiasan. Ia mengusap kepalaku lalu berdoa: Ya Allah, berkahilah ia. Wahai keponakanku, penglihatan kedua mataku ini -ia meletakkan jari-jarinya ke kedua matanya- pendengaran kedua telingaku ini dan difahami oleh hatiku ini -ia menunjuk ke tempat hatinya- menyaksikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Berilah mereka makan dari yang kalian makan dan berilah mereka pakaian dari yang kalian kenakan, " aku memberinya barang-barang dunia itu lebih ringan bagiku dari pada ia mengambil kebaikan-kebaikanku pada hari kiamat. Kami pun pergi hingga mendatangi [Jabir bin Abdullah] dimasjidnya, ia tengah shalat mengenakan satu baju yang ia selimutkan. Aku melangkahi orang-orang hingga aku duduk diantara Jabir dan kiblat. Aku berkata padanya: Semoga Allah merahmatimu, kenapa kau shalat dengan satu baju dan selendangmu ke samping? Ia berisyarat dengan tangannya ke dadaku seperti ini -ia membentangkan jari-jarinya dan melengkungkannya, ia berkata: Aku ingin orang bodoh sepertimu menemuiku lalu melihat apa yang aku lakukan sehingga ia menyontohnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah mendatangi kami di masjid kami ini sementara beliau membawa dahan milik Ibnu Thab, beliau melihat dikiblat masjid ada dahak lalu beliau mengeriknya dengan dahan tersebut, setelah itu beliau menghadap ke arah kami lalu bertanya: "Siapa diantara kalian yang mau Allah berpaling darinya?" ia berkata: Kami tertunduk. Beliau bertanya lagi: "Siapa diantara kalian yang mau Allah berpaling darinya?" kami menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya salah seorang dari kalian bila shalat, Allah Tabaraka wa Ta'ala ada dihadapannya, karena itu jangan meludah ke arah wajahNya atau ke kanannya, hendaklah meludah ke kiri, dibawah kaki kirinya. Dan bila ia tidak bisa mengusai diri hingga didahului oleh ludah atau ingus, hendaklah melakukan dengan bajunya seperti ini" beliau melipat baju beliau satu sama lain lalu bersabda: "Perlihatkan minyak za'faran padaku." Lalu seorang pemuda kabilah bergegas ke keluarganya dengan cepat lalu datang membawa campuran minyak ditangannya, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengambilnya kemudian dioleskan di ujung pelepah kemudian digosokkan di sisa dahak. Jabir berkata: Dari situlah kalian memberi masjid kalian minyak wangi. Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam peperangan Buwath, beliau mencari Al Majdi bin Amru al Juhadi. Unta yang diberi minum dijaga oleh lima, enam dan tujuh orang, kemudian salah seorang penunggu unta dari Anshar mengelilingi unta miliknya, setelah itu unta diderumkan kemudian ia naik. Ia menggusah untanya tapi tetap saja diam, lalu ia berkata pada untanya: Hus, semoga Allah melaknatmu. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya: "Siapa yang melaknat untanya itu?" ia menjawab: Saya, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Turunlah, jangan menyertai sesuatu yang terlaknat. Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian, janganlah kalian menepati saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Ia akan mengabulkan untuk kalian." Kami berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam hingga sore hari. Kami mendekati salah satu perairan arab lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Siapa yang mau mendahului kami lalu memperbaiki sumur, setelah itu ia minum kemudian memberi kami minum" Jabir berkata: Aku berdiri lalu berkata: Saya wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Siapa lagi bersama Jabir?" Jabbar bin Shakhr berdiri. Kami pergi ke sumur lalu kami menarik satu atau dua timba dari sumur. Kami turunkan lalu kami tarik hingga penuh air. Orang pertama yang menemui kami adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bertanya: "Apa kalian berdua mengizinkan?" kami menjawab: Ya, wahai Rasulullah. beliau menundukkan kepala unta beliau, unta beliau lalu minum, beliau memegangi tali kekangnya lalu unta beliau merenggangkan kaki kemudian kencing. Setelah itu beliau mengalihkannya dan menderumkannya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendatangi sumur dan berwudhu. Aku pun berdiri lalu wudhu memakai sisa air wudhu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Jabbar bin Shakhr kemudian pergi membuang hajat lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri untuk shalat. Aku mengenakan selimut, aku hendak membentangkannya tapi tidak sampai. Selimut itu memiliki ujung lalu balik, setelah itu aku bentangkan diantara kedua ujungnya lalu aku himpit dengan leherku. Kemudian aku datang lalu berdiri disebelah kiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Beliau meraih tanganku lalu memutarku hingga menempatkanku disebelah kanan beliau. Setelah itu Jabbar bin Shakhr tiba. Ia wudhu lalu datang kemudian berdiri disebelah kiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, lalu beliau meraih tangan kami lalu kami ditempatkan dibelakang beliau. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihatku tapi aku tidak merasa, setelah itu baru aku mengerti lalu beliau berisyarat dengan tangan, maksud beliau ikatlah bagian tengahmu. Seusai shalat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Hai Jabir!" aku menyahut: Baik, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Bila (bajunya) lebar, bentangkan diantara dua ujungnya dan bila sempit, ikatlah di atas pinggangmu." Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan makanan masing-masing orang dari kami setiap harinya adalah satu kurma. Beliau menghisap kemudian meletakkan dibaju beliau, dan kami menggerak-gerakkan pohon agar dedaunannya berguguran lalu kami memakannya hingga sudut mulut kami terluka. Aku bersumpah, ada seseorang diantara kami yang hilang pada suatu hari. Lalu kami pergi mencarinya kemudian kami mengangkatnya. Kami bersaksi untuknya bahwa ia belum diberi (jatah kurma) lalu ia diberi. Ia berdiri lalu mengambilnya. Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam hingga kami singgah disuatu lembah yang luas. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi menuntaskan hajat, aku mengikuti beliau dari belakang dengan membawa seember air. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat-lihat, beliau tidak melihat apa pun untuk dijadikan penutup. Ternyata ada dua pohon ditepi lembah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi mendekati salah satunya kemudian meraih sebagaian dahannya, beliau bersabda: "Menunduklah untukku, dengan izin Allah." Dahan itu merunduk bersama beliau laksana unta bercocok hidung yang dibuat oleh pengendalinya, hingga beliau mendatangi pohon lain lalu meraih salah satu dahannya, beliau bersabda: "Menunduklah untukku, dengan izin Allah." Dahan itu juga merunduk. Setelah beliau berada dipertengahan diantara keduanya, beliau menyatukan keduanya, beliau bersabda: "Menyatulah untukku, dengan izin Allah." Keduanya pun menyatu. Jabir berkata: Aku pergi berlari dengan cepat karena khawatir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam merasakan keberadaanku didekat beliau sehingga beliau akan menjauh. Muhammad bin Abbad berkata dalam riwayatnya: Beliau menjauh lalu aku duduk berbicara dengan diriku sendiri. Aku melirik kesamping ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam datang menghampiri dan ternyata kedua pohon itu telah memancar. Masing-masingnya berdiri di atas tonggaknya. Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri dan beliau berisyarat dengan kepala seperti ini -Abu Isma'il mengisyaratkan dengan kepalanya ke kanan dan ke kiri- setelah itu beliau datang. Sesampai dihadapanku, beliau bertanya: "Hai Jabir, apa kau melihat tempatku berdiri?" aku menjawab: Ya, wahai Rasulullah." beliau bersabda: "Pergilah kekedua pohon itu lalu potonglah dahan masing-masingnya lalu bawalah kemari. Bila kau telah berada ditempatku berdiri, lepaskan satu dahan dari sebelah kananmu dan dahan lain dari sebelah kirimu." Jabir berkata: Aku berdiri lalu aku mengambil batu, aku memecahnya lalu aku menajamkannya hingga tajam, setelah aku aku mendatangi kedua pohon itu, aku potong dahan masing-masing dari kedua pohon itu. Aku kembali dengan menyeretnya hingga aku berdiri ditempat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri. Aku melepas satu dahan dari sebelah kananku dan satu dahan lain dari sebelah kirimu, setelah itu aku menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku berkata: Aku sudah melakukannya wahai Rasulullah, lalu untuk apa itu? Beliau menjawab: "Aku melintasi dua kuburan yang (penghuninya) tengah diadzab, dengan syafaatku, aku ingin meringankan keduanya selama kedua dahan itu masih basah." Lalu kami mendatangi tentara kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Hai Jabir, serukan air wudhu!" aku berkata: "Air wudhu, air wudhu, air wudhu." Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak menemukan setetes air pun di kafilah. Ada seorang Anshar mendinginkan air untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam wadah miliknya yang telah kering di atas kayu-kayu gantungan wadah lalu beliau bersabda kepadaku: "Pergilah ke fulan bin fulan Al Anshari lalu lihatlah apakah di wadahnya ada sedikit (air)." Aku pergi menghampirinya lalu aku melihat wadahnya, aku tidak menemukan apa pun selain setetes air di ujung wadahnya, andai aku menuangnya tentu akan mengering. Setelah itu aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku berkata: Wahai Rasulullah, tidak menemuan kecuali hanya setetes air yang ada di ujung wadah, andai aku menuangnya tentu akan mengering. Beliau bersabda: "Pergilah lalu bawalah kemari." Aku membawanya lalu beliau mengambilnya dengan tangan beliau. Beliau mengucapkan kata-kata yang tidak aku ketahui apa itu lalu beliau meraba dengan kedua tangan beliau, setelah itu beliau memberikannya padaku, beliau bersabda: "Hai Jabir, serukan bejana besar." Aku menyerukan: Bejana besar, wahai kafilah. Lalu aku membawanya lalu aku letakkan di hadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau mengisyaratkan ke bejana dengan tangan beliau seperti ini -Jabir membentangkan tangan lalu merentangkan jari-jarinya lalu diletakkan di dasar bejana. Beliau bersabda: "Ambillah, hai Jabir lalu tuangankan padaku dan ucapkan: 'Bismillaah." Aku menuangkannya untuk beliau dan aku ucapkan: Bismillaah. Aku melihat air memancar diantara jari-jari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu bejana besar itu memancarkan air dan memutar hingga penuh, setelah itu beliau bersabda: "Hai Jabir, serukan siapa yang butuh air." Jabir berkata: Orang-orang datang lalu minum hingga puas. Lalu aku berkata: Masih adakah yang memerlukan air? Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengangkat tangan beliau dari bejana besar itu dalam keadaan penuh air. Orang-orang mengeluh lapar kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu beliau bersabda: "Semoga Allah memberi kalian makan." lalu kami pergi ke tepi pantai, air laut pasang lalu mementalkan seekor ikan lalu kami nyalakan api di sebelahnya, kami memasaknya dan memanggangnya lalu kami makan hingga kenyang. Jabir berkata: Aku, fulan dan fulan -ia menghitung hingga lima orang- memasuki tulang matanya, tidak seorang pun melihat kami hingga kami keluar. Kami mengambil salah satu alisnya kemudian kami melengkungkannya, setelah itu kami memanggil orang terbesar dalam kafilah, unta terbesar dalam kafilah dan pembonceng terbesar dalam kafilah, ia masuk dibawahnya tanpa menundukkan kepala.

【74】

Shahih Muslim 5329: Telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] berkata: Aku mendengar [Al Bara` bin Azib] berkata: Abu Bakar Ash Shiddiq mendatangi ayahku di kediamannya lalu Abu Bakar membeli seekor hewan tunggangan, kemudian ia bekata kepada Azib: Utuslah putramu bersamaku untuk membawanya ke rumahku. Ayahku berkata padaku: Bawalah. Aku membawanya dan ayahku keluar bersamanya untuk membayar harganya. Ayahku berkata padanya: "Hai [Abu Bakar], ceritakan padaku, apa yang kalian berdua lakukan di malam saat kamu berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Abu Bakar berkata: "Ya, kami berjalan sepanjang malam hingga tengah siang. Jalanan sepi dan tidak ada seorang pun lewat hingga batu besar diangkat untuk kami, batu itu menaungi dan tidak terkena (sinar) matahari setelahnya. Kami singgah didekatnya lalu kami mendekati batu itu. Dengan tanganku, aku meratakan tempat untuk dipakai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur di bawah naungan batu itu lalu aku bentangkan pakaian dari bulu binatang diatasnya, aku katakan: 'Tidurlah wahai Rasulullah, aku akan mengawasi disekitar anda untuk anda'. Beliau pun tidur lalu aku pergi mengawasi sekitar beliau. Ternyata ada seorang penggembala kambing yang datang dengan membawa kambing-kambingnya ke batu besar, ia ingin berteduh seperti halnya kami. Aku bertanya: 'Kamu milik siapa wahai budak?' Ia menjawab: 'Milik seseorang dari penduduk Madinah.' Aku bertanya: 'Apa ada susu dikambingmu?' Ia menjawab: 'Ya.' Aku bertanya: 'Maukah kamu memerah untukku?' Ia menjawab: 'Ya.' Ia mengambil seekor kambing lalu membersihkan kantung susu dari bulu, tanah dan kotoran.' -Ia (Abu Ishaq) berkata: Aku melihat Al Bara` memukulkan tangannya pada tangan sebelahnya seraya membersihkan-, 'lalu ia memerah untukku dalam gelas yang ada sedikit susunya." Abu Bakar berkata: Aku membawa wadah tempat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam minum dan wudhu. Ia berkata: Lalu aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku tidak membangunkan beliau, ternyata saat itu tepat beliau bangun lalu aku tuangkan air ke susu hingga bagian bawahnya mendingin, kemudian aku berkata: "Wahai Rasulullah, minumlah susu ini." Beliau minum hingga aku senang. Setelah itu beliau bersabda: "Bukankah sudah waktunya pergi." Aku berkata: "Betul." Kami lalu pergi setelah matahari condong ke barat, sementara itu Suraqah bin Malik mengikuti kami saat kami berada di tanah tandus. Aku berkata: "Wahai Rasulullah, kita didatangi." Beliau bersabda: "Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakan keburukan padanya hingga kudanya jatuh ke lumpur hingga sampai perut. Lalu ia berkata: Aku tahu kalian berdua mendoakan keburukan padaku, sekarang berdoalah kepada Allah untukku, demi Allah aku akan mengabulkan permintaan kalian berdua. Lalu berdoa kepada Allah, kemudian Suraqah selamat lalu kembali. Tidaklah ia menemui seseorang melainkan berkata: Aku sudah mencukupi kalian, ia (Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) tidak ada disini. Tidaklah ia menemui seorang pun melainkan mengembalikannya. Abu Bakar berkata: Ia menepati janjinya untuk kami. Telah menceritakannya kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar]. Telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengkhabarkan kepada kami [An Nadhr bin Syumail] keduanya dari [Isra`il bin Abu Ishaq] dari [Al Bara`] berkata: Abu Bakar membeli seekor hewan tunggangan dari ayahku sebesar tigabelas dirham, iamenyebut hadits dengan makna hadits Zuhair dari Abu Ishaq, dan ia menyebutkan dalam haditsnya dari Rasulullah Utsman bin Umar: Saat Suraqah bin Malik mendekat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendoakannya lalu kudanya terbenam ke dalam tanah hingga perutnya lalu Suraqah melompat dan berkata: Hai Muhammad, aku tahu ini adalah perbuatanmu, berdoalah kepada Allah untuk melepaskanku dari yang aku alami, dan untukmu aku akan membutakan orang yang ada dibelakangku. Ini sarung panahku, ambillah satu panah karena kau akan melintasi untaku dan budak-budakku ditempat ini dan ini, silahkan kau ambil yang kau perlukan. Beliau bersabda: "Aku tidak memerlukan untamu." Kami tiba di Madinah pada malam hari lalu mereka berebutan siapa yang mempersinggahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: "Singgahlah di Bani Najjar, paman-paman Abdul Muththalib, aku memuliakan mereka karena hal itu." Kaum lelaki dan wanita naik di atas rumah, anak-anak dan para pelayan menyebar di jalanan, mereka memanggil-manggil: Wahai Muhammad, wahai Rasulullah, wahai Muhammad, wahai Rasulullah.