15. Jenazah
Sunan Abu Daud 2685: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq], ia berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] dari Syam yang dipanggil Abu Manzhur, dari [pamannya] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [pamanku] dari ['Amir Ar Ram] saudara Al Khadlir, Abu Daud berkata: An Nufaili adalah Al Khudlr, akan tetapi demikianlah ia berkata. ia berkata: Sungguh aku berada di suatu negeri, tiba-tiba diangkat kepada kami beberapa bendera, kemudian aku katakan: "Apa ini?" Mereka berkata: "Ini adalah bendera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian aku datang kepadanya, dan beliau sedang berada di bawah pohon, telah dihamparkan untuknya kain, dan beliau dalam keadaan duduk di atasnya, dan para sahabatnya mengelilinginya. Lalu aku duduk di samping mereka. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan beberapa penyakit. Kemudian berkata: "Sesungguhnya seorang mukmin apabila terkena sakit kemudian Allah menyembuhkannya maka sakit adalah penghapus dosanya yang telah lalu dan sebagai nasehat baginya untuk waktu yang akan datang. Dan sesungguhnya orang munafik apabila sakit kemudian disembuhkan maka ia seperti unta yang diikat pemiliknya, kemudian mereka melepaskannya, dan ia tidak mengetahui kenapa mereka mengikatnya, dan tidak mengerti kenapa mereka melepaskannya." Kemudian terdapat seorang laki-laki diantara orang-orang yang ada di sekitarnya berkata: "Wahai Rasulullah, apakah penyakit tersebut. Demi Allah aku belum pernah sakit sama sekali." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Bangkit dan tinggalkan kami, engkau bukan golongan kami!" kemudian tatkala kami berada di sisi beliau tiba-tiba terdapat seorang laki-laki yang memakai kisa`, dan di tangannya terdapat sesuatu yang melilit padanya. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya tatkala aku melihatmu maka aku pun mendatangimu. Lalu aku melewati rerimbunan pohon, dimana aku mendengar padanya terdapat beberapa suara anak-anak burung, lalu aku mengambilnya dan aku letakkan di dalam bajuku, kemudian induk mereka datang dan mengitari kepalaku. Maka aku perlihatkan anak-anak burung itu kepadanya seketika induknya menghampiri anak-anak burung itu kemudian aku bawa mereka semua menggunakan bajuku sehingga saat ini mereka semua ada bersamaku." Beliau berkata: "Taruhlah burung-burung itu." Kemudian dia meletakkannya akan tetapi induknya berusaha untuk tetap dekat dengan anak-anaknya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada sahabat-sahabatnya: "Apakah kalian kagum terhadap kasih sayang induk burung tersebut kepada anak-anaknya?" Mereka berkata: "Ya, wahai Rasulullah." Kemudian beliau berkata: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya. Sungguh Allah lebih sayang kepada para hambaNya daripada induk burung kepada anak-anaknya. Kembalikan mereka hingga engkau meletakkannya pada tempat dimana engkau dahulu mengambilnya. Sementara induknya bersama mereka!" kemudian ia mengembalikannya.
Sunan Abu Daud 2686: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili], dan [Ibrahim bin Mahdi As Salami] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Malih] dari [Muhammad bin Kholid]. Abu Daud berkata: telah berkata [Ibrohim bin Mahdi As Salami]: dari [ayahnya] dari [kakeknya] dan ia pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. ia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba, apabila pernah memiliki kedudukan dari Allah, yang tidak ia peroleh dengan amalannya maka Allah mengujinya pada jasadnya, harta, atau pada anaknya." Abu Daud berkata: kemudian Ibnu Nufail menambahkan: kemudian Allah memberikan kesabaran atas hal tersebut. -kemudian keduanya sama pada lafazh-: "Hingga Allah menyampaikannya kepada kedudukan yang dahulu ia peroleh dari Allah ta'ala."
Sunan Abu Daud 2687: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] dan [Musaddad] secara makna, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim], dari [Al 'Awwam bin Hausyab] dari [Ibrahim bin Abdurrahman As Saksaki], dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa], ia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak hanya sekali atau dua kali, beliau bersabda: "Apabila seorang hamba melakukan amal shalih, kemudian ia terhalang oleh suatu penyakit atau suatu perjalanan maka tercatat baginya seperti amalan shalih yang pernah ia lakukan dalam keadaan sehat dan dalam keadaan mukim."
Sunan Abu Daud 2688: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Bakkar], dari [Abu 'Awanah] dari [Abdul Malik bin 'Umair] dari [Ummu Al 'Ala`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjengukku sementara aku sedang sakit. Kemudian beliau berkata: "Bergembiralah wahai Ummu Al 'Ala`, sesungguhnya apabila seorang muslim menderita sakit, dengannya Allah menghilangkan dosa-dosanya sebagaimana api menghilangkan kotoran emas dan perak."
Sunan Abu Daud 2689: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Yahya], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar]. Abu Daud berkata: ini adalah lafazh Ibnu Basysyar, dari [Abu 'Amir Al Khazzaz], dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Aisyah], ia berkata: Aku katakan: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mengetahui ayat yang dahsyat dalam Al Qur'an. Beliau bertanya: "Ayat apakah itu wahai Aisyah?" Aisyah berkata: firman Allah ta'ala: {Barangsiapa yang berbuat keburukan maka ia akan dibalas dengannya.} (An Nisa': 123) Beliau bersabda: "Tidakkah engkau mengetahui wahai 'Aisyah, bahwa seorang mukmin yang tertimpa musibah atau duri hingga ia dibalas dengan amalan terburuknya. Barangsiapa yang dihisab maka ia akan diadzab." Aisyah berkata: bukankah Allah telah berfirman: {Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.} (Al Insyiqaq: 8) Beliau bersabda: "Itu hanyalah memperlihatkan amalan wahai Aisyah. barangsiapa yang dihisab maka ia akan diadzab." Abu Daud berkata: ini adalah lafazh Ibnu Basysyar, ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ibnu Mulaikah.
Sunan Abu Daud 2690: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Yahya], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah], dari [Muhammad bin Ishaq], dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar mengunjungi Abdullah bin Ubay ketika ia sedang sakit, yang karenanya ia meninggal. Kemudian tatkala beliau menemuinya maka beliau mengetahui kematian padanya, beliau bersabda: "Sungguh aku telah melarangmu dari mencintai orang-orang yahudi." Ia berkata: "Sa'd bin Zurarah telah membenci mereka. Maka apa yang terjadi baginya dengan membenci mereka?" Kemudian tatkala ia meninggal, anaknya datang kepada Rasulullah kemudian berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abdullah bin Ubay telah meninggal, maka berikanlah jubahmu agar aku mengkafaninya dalam jubah tersebut." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melepas jubahnya dan memberikan jubah tersebut kepadanya.
Sunan Abu Daud 2691: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Anak seorang yahudi mengalami sakit, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang menjenguknya, kemudian beliau duduk di sebelah kepalanya dan berkata kepadanya: "Masuklah Islam!" kemudian anak tersebut melihat kepada ayahnya sementara ayahnya berada di sebelah kepalanya. Kemudian ayahnya berkata: "Taatilah Abu Al Qasim." Kemudian anak tersebut masuk Islam. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka."
Sunan Abu Daud 2692: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hambal] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], dari [Sufyan] dari [Muhammad bin Al Munkadir], dari [Jabir], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjengukku, beliau tidak naik bighal dan tidak pula kuda.
Sunan Abu Daud 2693: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Auf Ath Thai], telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Rauh bin Khulaid], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid], telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Dalham Al Wasithi], dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berwudlu kemudian memperbaiki wudlunya dan menjenguk saudaranya yang muslim dengan mengharapkan pahala maka ia akan dijauhkan dari Jahannam sejauh perjalanan tujuh puluh kharif." Aku katakan: "Wahai Abu Hamzah, apakah kharif itu?" Ia berkata: "Tahun." Abu Daud berkata: yang hanya diriwayatkan oleh orang-orang Bashrah adalah kata: menjenguk dalam keadaan berwudlu.
Sunan Abu Daud 2694: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir], telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdullah bin Nafi'] dari [Ali], ia berkata: Tidaklah seorang laki-laki menjenguk orang yang sakit pada sore hari melainkan akan keluar tujuh puluh ribu malaikat yang memintakan ampunan untuknya hingga pagi hari, dan baginya kebun di Surga. Dan barangsiapa yang mendatanginya pada pagi hari, maka keluar bersamanya tujuh puluh ribu malaikat yang memohonkan ampunan baginya hingga sore hari, dan baginya kebun di Surga. Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy], dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila], dari [Ali] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan maknanya, ia tidak menyebutkan kebun. Abu Daud berkata: Hadits tersebut diriwayatkan oleh Manshur dari Al Hakam, sebagaimana diriwayatkan oleh syu'bah. Telah menceritakan kepada kami [Ustman bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Al Hakam] dari [Abu Ja'far Abdullah bin Nafi'], ia berkata: Dan Nafi' adalah budak Al Hasan bin Ali. Ia berkata: Abu Musa telah datang kepada Al Hasan bin Ali untuk mengunjunginya. Abu Daud berkata: Dan ia menyebutkan makna hadits Syu'bah. Abu Daud berkata: Hadits ini disandarkan dari Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak hanya dari sisi yang benar.
Sunan Abu Daud 2695: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair], dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya], dari [Aisyah] ia berkata: Tatkala Sa'd bin Mu'adz terkena musibah pada saat perang Khandaq karena ia dipanah oleh seorang laki-laki pada otot tengah lengan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendirikan tenda di Masjid agar beliau dapat mengunjunginya dari jarak yang dekat.
Sunan Abu Daud 2696: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili], telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [ayahnya], dari [Zaid bin Arqam], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjengukku ketika mataku sakit.
Sunan Abu Daud 2697: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab], dari [Abdul Hamid bin Abdurrahman bin Zaid bin Al Khathab], dari [Abdullah bin Abdullah bin Al Harits bin Naufal] dari [Abdullah bin Abbas], ia berkata: [Abdurrahman bin 'Auf] berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian mendengarnya ada di suatu negeri maka janganlah kalian memasukinya dan apabila telah terjadi di dalamnya dan kalian ada padanya maka jangalah kalian lari keluar darinya! yaitu penyakit Tho'un (pes)."
Sunan Abu Daud 2698: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Al Ju'aid] dari [Aisyah binti Sa'd], bahwa [ayahnya] berkata: Aku mengalami sakit di Mekkah, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang mengunjungiku dan meletakkan tangannya di atas keningku, kemudian beliau mengusap dada dan perutku kemudian berdoa: "Ya Allah sembuhkanlah Sa'd dan sempurnakanlah hijrahnya."
Sunan Abu Daud 2699: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Katsir] ia berkata: [Sufyan] dari [Manshur], dari [Abu Wail] dari [Abu Musa Al Asy'ari], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah makan orang yang lapar dan jenguklah orang yang sakit serta bebaskanlah Al 'Ani (tawanan)!" Sufyan berkata: Al 'Ani adalah tawanan.
Sunan Abu Daud 2700: Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Yahya], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Yazid? Abu Khalid] dari [Al Minhal bin 'Amr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berkata: "Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit yang belum datang ajalnya kemudian ia mengucapkan (doa) di sebelahnya sebanyak tujuh kali: AS ALULLAAHAL 'AZHIIM RABBAL 'ARSYIL 'AZHIIM AN YASYFIYAKA (aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan Arsy yang Agung semoga Dia menyembuhkanmu). Maka Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut."
Sunan Abu Daud 2701: Telah menceritakan kepada kami [Yazid? bin Khalid Ar Ramli], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Huyai bin Abdullah] dari [Abu Abdurrahman Al Hubuli], dari [Ibnu Amru], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila ada seseorang datang menjenguk orang yang sakit, hendaknya ia mengucapkan (doa): ALLAAHUMMASYFI 'ABDAKA YANKA`U LAKA 'ADUWWAN AU YAMSYII LAKA ILAA JANAZATIN (ya Allah, sembuhkanlah hambaMu yang akan mengalahkan musuhMu, atau berjalan karenaMu mengantarkan jenazah). Abu Dawud berkata: Ibnu Sarj berkata: Menuju shalat.
Sunan Abu Daud 2702: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal], telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kalian berdoa agar diberi kematian karena musibah yang menimpanya, akan tetapi hendaknya ia mengucapkan: ALLAHUMMA AHYINI MA KAANATIL HAYATU KHAIRAN LI WA TAWAFFANI IDZA KANATIL WAFATU KHAIRAN LI (ya Allah hidupkanlah aku selama hidup adalah lebih baik bagiku dan wafatkanlah aku apabila kematian adalah lebih baik bagiku.)" Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Abu Daud Ath Thayalisi], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian..." kemudian ia menyebutkan hadits seperti itu.
Sunan Abu Daud 2703: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Manshur] dari Tamim bin Salamah atau [Sa'd bin 'Ubaidah] dari [Ubaid bin Khalid As Sulami] seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sesekali ia berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan sesekali ia berkata: dari 'Ubaid ia berkata: "Mati tiba-tiba adalah kematian yang amat menyedihkan."
Sunan Abu Daud 2704: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi], dari [Malik] dari [Abdullah bin Abdullah bin Jabir bin 'Atik] dari ['Atik bin Al Harits bin 'Atik] ia adalah kakek Abdullah bin Abdullah ayah ibunya, bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwa pamannya yaitu [Jabir bin 'Atik] telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang mengunjungi Abdullah bin Tsabit, lalu beliau mendapatinya telah parah sakitnya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilnya dan Abdullah tidak menjawab panggilan beliau. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan istirja' (INNAALILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN), beliau berkata: "Taqdirmu telah mendahului kami wahai Abu Ar Rabi'." kemudian para wanita berteriak dan menangis, lalu Ibnu 'Atik memerintahkan mereka agar diam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarkan mereka, seandainya ia telah 'wajab' maka janganlah ada seorang wanita yang menangis!" Mereka bertanya: "Apakah 'wajab' itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Meninggal dunia." Anak wanitanya berkata: "Demi Allah, sungguh aku berharap engkau menjadi orang yang syahid. Sungguh engkau telah menyelesaikan persiapan (perang) mu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla telah memberikannya pahala sesuai dengan niatnya. Apakah yang kalian anggap sebagai mati syahid?" Mereka berkata: "Terbunuh di jalan Allah ta'ala." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mati syahid selain terbunuh di jalan Allah ada tujuh, yaitu: orang yang meninggal karena terkena penyakit tha'un (sampar, pes) adalah syahid, orang yang mati tenggelam adalah syahid, orang yang meninggal karena sakit radang selaput dada adalah syahid, orang meninggal karena sakit perut adalah syahid, orang yang terbakar adalah syahid, dan orang yang meninggal terkena reruntuhan adalah syahid, serta seorang wanita yang meninggal dalam keadaan hamil adalah syahid."
Sunan Abu Daud 2705: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Syihab], telah mengabarkan kepadaku ['Amr bin Jariyah Ats Tsaqafi] sekutu Bani Zuhrah, dan ia termasuk diantara sahabat Abu Hurairah, dari Abu Hurairah, ia berkata: Anak-anak Al Harits bin 'Amir bin Naufal telah membeli Khubaib, dan Khubaib telah membunuh Al Harits bin 'Amir pada saat perang Badr, dan Khubaib tinggal bersama mereka sebagai tawanan hingga mereka bertekad untuk membunuhnya, kemudian ia meminjam pisau cukur dari anak wanita Al Harits yang akan ia gunakan untuk mencukur bulu kemaluan. Lalu wanita tersebut meminjamkannya kepadanya, kemudian anak wanita tersebut merangkak sementara ia lalai hingga sampai kepada Khubaib. Lalu wanita tersebut mendapati anaknya sendirian berada di atas pangkuan Khubaib sementara pisau cukur ada di tangannya. Maka wanita tersebut sangat terkejut, dan Khubaib mengetahui hal tersebut padanya. Kemudian ia berkata: "Apakah engkau khawatir aku akan membunuhnya? Aku tidak akan melakukan hal tersebut." Abu Daud berkata: kisah ini diriwayatkan oleh [Syu'aib bin Abu Hamzah], dari [Az Zuhri], ia berkata: telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Iyadl bahwa [anak wanita Al Harits] telah mengabarkan kepadanya bahwa mereka berkumpul untuk membunuhnya, Khubaib meminjam pisau cukur darinya yang akan ia gunakan untuk mencukur bulu kemaluannya. Lalu wanita tersebut meminjamkannya.
Sunan Abu Daud 2706: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus], Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiga hari sebelum meninggal bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kalian meninggal kecuali ia berprasangka baik kepada Allah."
Sunan Abu Daud 2707: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam], telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub], dari [Ibnu Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim], dari [Abu Salamah], dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa tatkala ia mendekati kematian ia meminta pakaian baru lalu ia memakainya, kemudian berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang meninggal akan dibangkitkan dengan memakai pakaiannya yang ia pakai tatkala meninggal."
Sunan Abu Daud 2708: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Wail], dari [Ummu Salamah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian menghadiri jenazah maka ucapkanlah kebaikan, karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan." Kemudian tatkala Abu Salamah meninggal, aku (Ummu Salamah) katakan: "Wahai Rasulullah, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau berkata: "Ucapkanlah: ALLAAHUMMAGHFIR LAHU WA A'QIBNAA 'UQBAA SHAALIHAH" (ya Allah ampunila dia dan gantilah untuk kami pengganti yang baik) Ia berkata: Kemudian Allah ta'ala menggantikan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untukku.
Sunan Abu Daud 2709: Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Abdul Wahid Al Misma'i], telah menceritakan kepada kami [Adh Dhahhak bin Makhlad], telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far], telah menceritakan kepadaku [Shalih bin Abu 'Arib] dari [Katsir bin Murrah] dari [Mu'adz bin Jabal], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal dunia) 'LAA ILAAHA ILLALLAAH' maka ia akan masuk surga."
Sunan Abu Daud 2710: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Bisyr], Telah menceritakan kepada kami ['Umarah bin Gahziyyah], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Umarah], ia berkata: saya mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Talqinlah (ajarilah) orang yang (akan) meninggal diantara kalian dengan ucapan 'LAA ILAAHA ILLALLAAH.'"
Sunan Abu Daud 2711: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Habib Abu Marwan], telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq Al Al Fazari], dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] dari [Qabishah bin Dzuaib] dari [Ummu Salamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui Abu Salamah sementara ia telah mengangkat matanya, kemudian memejamkannya, dan orang-orang dari keluarganya meneriakinya (menjerit atas kematiannya). Kemudian beliau berkata: "Janganlah kalian mendoakan atas diri kalian kecuali dengan kebaikan. Sesungguhnya para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan." Kemudian beliau berkata: "Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, dan angkatlah derajatnya diantara orang-orang yang mendapatkan petunjuk, dan berilah ganti pada keluarganya diantara yang tersisa, dan ampunilah kami dan dirinya wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." Abu Daud berkata: memejamkan mata orang yang meninggal adalah setelah nyawanya keluar. Aku mendengar Muhammad bin Muhammad bin An Nu'man Al Muqri berkata: aku mendengar Abu Maisarah yaitu orang yang ahli ibadah berkata: aku pejamkan mata Ja'far Al Mu'allim, dan ia adalah orang yang ahli ibadah tatkala ia meninggal, lalu aku melihatnya dalam tidurku pada malam ketika meninggal, ia berkata: sesungguhnya sesuatu yang paling berat bagiku adalah engkau memejamkan mataku sebelum aku meninggal.
Sunan Abu Daud 2712: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Hammad], telah mengabarkan kepada kami [Tsabit], dari [Ibnu Umar bin Abu Salamah], dari [ayahnya] dari [Ummu Salamah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian tertimpa musibah maka hendaknya ia mengucapkan: INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ALLAAHUMMA 'INDAKA AHTASIBU MUSHIIBATII FA-AAJIRNII FIIHAA WA ABDIL LII BIHAA KHAIRAN MINHAA (sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami akan kembali. Ya Allah aku mengharapkan pahala pada musibahku dan berilah aku pahala padanya dan gantikanlah untukku yang lebih baik darinya)."
Sunan Abu Daud 2713: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq], telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri], dari [Abu Salamah], dari [Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditutup dengan baju hibarah (baju yang terbuat dari kapas di Yaman).
Sunan Abu Daud 2714: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`], dan [Muhammad bin Makki Al Marwazi], secara makna, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Abu Utsman] bukan An Nahdi, dari [ayahnya], dari [Ma'qil bin Yasar], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bacakanlah Surat Yaasiin kepada orang yang akan meninggal diantara kalian." Dan ini adalah lafazh Ibnu Al 'Ala`.
Sunan Abu Daud 2715: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Katsir] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Amrah] dari [Aisyah], ia berkata: Tatkala Zaid bin Haritsah, Ja'far, dan Abdullah bin Rawahah terbunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di masjid dan terlihat pada diri beliau terdapat perasaan sedih. Dan Muhammad menyebutkan kisah tersebut.
Sunan Abu Daud 2716: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Khalid bin Abdullah bin Mauhib Al Hamdani], telah menceritakan kepada kami [Al Mufadhdhal] dari [Rabi'ah bin Saif Al Ma'afiri], dari [Abu Abdurrahman Al Hubuli], dari [Abdullah bin 'Amr Al 'Ash], ia berkata: Kami menguburkan jenazah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian tatkala kami telah selesai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi dan kami pergi bersamanya. Kemudian tatkala beliau telah menghadap pintu, beliau berdiri. Ternyata kami di hadapan seorang wanita yang datang menghadap. Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash berkata: Aku mengira beliau mengenalnya, kemudian tatkala wanita tersebut pergi ternyata ia adalah Fathimah 'alaihassalam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Apa yang menyebabkanmu keluar dari rumahmu wahai Fathimah?" Ia berkata: "Wahai Rasulullah, aku mendatangi penghuni rumah ini, dan menghibur mereka karena salah seorang diantara mereka meninggal." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kemungkinan engkau telah sampai ke Al Kuda (kuburan) bersama mereka." Ia berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh aku telah mendengar engkau mengatakan apa yang telah engkau katakan." Beliau berkata: "Kalau sampai engkau pergi dengan mereka." -Maka beliau akan memarahinya karena hal itu.- Aku bertanya kepada Rabi'ah mengenai Al Kuda maka iya berkata: Aku kira hal tersebut adalah kuburan.
Sunan Abu Daud 2717: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna], telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada seorang wanita yang sedang menangisi kematian anaknya, kemudian beliau berkata kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah!" kemudian wanita tersebut berkata: "Engkau tidak mengalami musibahku." Kemudian dikatakan kepadanya: "Ia adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka wanita tersebut datang kepada beliau dan ia tidak mendapati di depan pintu beliau terdapat para penjaga. Lalu wanita tersebut berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidak mengenal engkau." Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya kesabaran itu disaat terkena musibah yang pertama." atau "Di awal-awal terkena musibah."
Sunan Abu Daud 2718: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim Al Ahwal], ia berkata: saya mendengar [Abu Utsman] dari [Usamah bin Zaid] bahwa Anak wanita Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengirimkan utusan kepada beliau sementara saya dan Sa'd bersama dengan beliau, aku mengira Ubay juga bersama beliau. Ia berkata: "Sesungguhnya anakku telah mendekati kematian maka saksikanlah kami." Kemudian beliau mengirimkan utusan dan membacakan salam. Kemudian beliau berkata: "Ucapkan: 'milik Allah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan, segala sesuatu disisiNya hingga waktu yang telah ditentukan.'" Kemudian ia mengirimkan utusan dan bersumpah atas beliau (agar beliau datang). Kemudian beliau datang kepadanya, lalu anak tersebut diletakkan dalam pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sementara nafasnya tersengal-sengal, kemudian kedua mata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bercucuran air mata. Kemudian Sa'd berkata kepada beliau: "Mengapa engkau menangis?" Beliau berkata: "Sesungguhnya itu adalah kasih sayang yang Allah letakkan pada hati orang yang Dia kehendaki, sesungguhnya Allah merahmati hamba-hambaNya yang penyayang."
Sunan Abu Daud 2719: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh], Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya tadi malam anakku lahir, kemudian aku menamainya dengan nama ayahku yaitu Ibrahim." Kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Anas berkata: Sungguh aku melihat anak tersebut mengalami sekarat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian kedua mata beliau mencucurkan air mata. Kemudian beliau berkata: "Mata menangis dan hati bersedih, dan kami tidak mengucapkan kecuali apa yang membuat Tuhan kami ridla. Sesungguhnya kami sangat bersedih terhadapmu wahai Ibrahim."
Sunan Abu Daud 2720: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Ayyub] dari [Hafshah] dari [Ummu 'Athiyyah] ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang kami dari meratapi kematian.
Sunan Abu Daud 2721: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa], telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rabi'ah] dari [Muhammad bin Al Hasan bin 'Athiyyah], dari [ayahnya] dari [kakeknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita yang meratap dan wanita yang sengaja mendengarnya.
Sunan Abu Daud 2722: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari], dari ['Abdah] dan [Abu Mu'awiyah] secara makna, dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari [Ibnu Umar], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang mati, disiksa karena tangisan keluarganya." Kemudian hal tersebut disebutkan kepada [Aisyah], kemudian ia berkata: Sesungguhnya Ibnu Umar telah salah. Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati sebuah kuburan kemudian berkata: "Sesungguhnya penghuni kuburan ini di adzab sementara keluarganya menangisinya." Kemudian Aisyah membaca ayat: {Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.} Ia berkata: dari Abu Mu'awiyah: melewati kuburan orang yahudi.
Sunan Abu Daud 2723: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Jarir], dari [Manshur] dari Ibrahim dari [Yazid? bin Aus], ia berkata: Aku menemui Abu Musa sementara ia sedang sakit, kemudian isterinya menangis atau bersedih. Lalu Abu Musa berkata kepadanya: "Tidakkah engkau mendengar apa yang telah dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia berkata: "Iya." Kemudian wanita tersebut diam. Tatkala Abu Musa telah meninggal -Yazid berkata: aku bertemu dengan wanita tersebut kemudian aku katakan kepadanya: "Apa maksud perkataan Abu Musa kepadamu: 'Tidakkah engkau mendengar apa yang telah dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?'" wanita tersebut berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukanlah dari golonganku orang yang mencukur rambutnya, menyobek bajunya, dan menjerit."
Sunan Abu Daud 2724: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Al Aswad] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] pekerja Umar bin Abdul Aziz yang memimpin Rabadzah, telah menceritakan kepadaku [Asid bin Abu Asid] dari [seorang wanita dari wanita-wanita yang berbaiat]. Ia berkata: Diantara yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wajibkan atas kami diantara perkara yang ma'ruf adalah kami tidak bermaksiat kepadanya, dan tidak mencakar wajah, tidak menyerukan kebinasaan, dan tidak merobek saku, serta tidak mengacak-acak rambut.
Sunan Abu Daud 2725: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Khalid] dan [ayahnya], dari [Abdullah bin Ja'far], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Buatkan makanan untuk keluarga Ja'far, sesungguhnya telah datang kepada mereka perkara yang menyibukkan mereka."
Sunan Abu Daud 2726: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ma'n bin Isa] dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Umar Al Jusyami], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Ibrahim bin Thahman], dan [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: Seorang laki-laki dipanah menggunakan anak panah pada dadanya atau pada tenggorokannya, kemudian ia meninggal. Lalu ia dibiarkan memakai pakainnya sebagaimana apa adanya. Ia berkata: Sementara kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sunan Abu Daud 2727: Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] dan [Isa bin Yunus], mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ashim] dari ['Atha` bin As Saib], dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar dicabut besi dan kulit dari para korban perang Uhud dan agar mereka di kubur dengan darah dan pakaian mereka.
Sunan Abu Daud 2728: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud Al Mahri], telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb], dan ini adalah lafazhnya, telah mengabarkan kepadaku [Usamah bin Zaid Al Laitsi] bahwa [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Anas bin Malik] telah menceritakan kepada mereka bahwa Para syuhada` Uhud tidak dimandikan, dan mereka dikubur dengan darah mereka (lumuran darah yang pada jenazah mereka), serta tidak dishalatkan.
Sunan Abu Daud 2729: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Abu Shafwan Al Marwazi], dari [Usamah] dari [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik] secara makna bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati Hamzah dalam keadaan telah tercincang. Kemudian beliau berkata: "Seandainya Shafiyyah tidak mencintainya, niscaya aku biarkan dia hingga dimakan binatang yang sedang mencari makanan, sampai ia dikumpulkan pada Hari Kiamat dari perut binatang tersebut." Pada saat itu jumlah kain sedikit, dan orang yang terbunuh banyak, sehingga satu orang, dua orang dan tiga orang dikafani dalam satu kain. Qutaibah berkata: kemudian mereka dikuburkan dalam satu kuburan. Rasululullah bertanya: "Siapakah yang paling banyak hafalan Al Qur'annya?" Kemudian beliau mendahulukannya menghadap ke Kiblat.
Sunan Abu Daud 2730: Telah menceritakan kepada kami [Abbas Al 'Anbari], telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar], telah menceritakan kepada kami [Usamah] dari [Az Zuhri], dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati Hamzah dan ia telah dicincang dan beliau tidak menshalatkan seorang pun dari para syuhada` selainnya.
Sunan Abu Daud 2731: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Yazid bin Khalid bin Mauhib], bahwa [Al Laits] telah menceritakan kepada mereka dari [Ibnu Syihab] dari [Abdurrahman bin Ka'b] bahwa [Jabir bin Abdullah] telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggabungkan antara dua orang diantara orang-orang yang terbunuh dalam perang Uhud. Dan beliau berkata: "Siapakah diantara mereka berdua yang lebih banyak menghafal Al Qur'an?" apabila telah ditunjukkan kepada salah seorang diantara mereka berdua (banyaknya hafalan di antara keduanya), maka beliau mendahulukannya memasukkan ke dalam lahad dan berkata: "Aku menjadi saksi bagi mereka pada Hari Kiamat." Beliau memerintahkan untuk mengubur mereka bersama darah mereka dan mereka tidak dimandikan. Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud Al Mahri], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb], dari [Al Laits] dengan hadits ini dengan maknanya. Ia berkata: Beliau menggabungkan dua orang diantara korban perang Uhud dalam satu kain.
Sunan Abu Daud 2732: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Sahl Ar Ramli], telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Juraij], ia berkata: aku diberitahu dari [Habib bin Abu Tsabit], dari ['Ashim bin Dhamrah] dari [Ali] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Jangan engkau nampakkan pahamu, dan jangan engkau memandang kepada paha orang hidup maupun mati."
Sunan Abu Daud 2733: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Yahya bin 'Abbad] dari [ayahnya yaitu 'Abbad bin Abdullah bin Az Zubair], ia berkata: aku mendengar [Aisyah] berkata: Tatkala mereka hendak memandikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mereka mengatakan: "Demi Allah, kami tidak tahu apakah kita akan menelanjangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari pakaiannya sebagaimana kita menelanjangi orang-orang yang meninggal diantara kita atau kita memandikannya dalam keadaan beliau memakai pakaiannya?" Tatkala mereka berselisih, Allah menidurkan mereka hingga tidak ada seorangpun melainkan dagunya menempel pada dadanya. Kemudian mereka diajak bicara seseorang yang berbicara dari sisi rumah, mereka tidak mengetahui siapakah dia. Orang tersebut berkata: Mandikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan memakai pakaiannya. Kemudian mereka bangkit menuju kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan memandikan beliau dalam keadaan beliau memakai jubahnya. Mereka menuangkan air dari atas jubah dan memijat-mijatnya dengan jubah bukan dengan tangan mereka. Aisyah berkata: Seandainya nampak bagiku dahulu seperti apa yang nampak sekarang ini maka tidak ada yang memandikan beliau kecuali para isterinya.
Sunan Abu Daud 2734: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi], dari [Malik], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] secara makna, dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Ummu 'Athiyyah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami ketika anak wanitanya meninggal. Kemudian beliau bersabda: "Mandikan dia tiga kali, atau lima kali atau lebih dari itu apabila kalian pandang hal itu perlu, dengan air bidara, dan jadikan pada terakhir kalinya kapur barus atau sedikit kapur barus. Apabila kalian telah selesai maka beritahukan kepadaku!" Maka tatkala kami telah selesai, kami memberitahukan kepada beliau. Kemudian beliau memberikan sarung beliau dan berkata: "Jadikanlah kain tersebut sebagai pakaiannya." Al Qa'nabi berkata dari Malik: yaitu sarungnya, sedangkan Musaddad tidak mengatakan: menemui kami. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah] dan [Abu Kamil], dengan makna sanad tersebut bahwa [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada mereka, telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin], dari [Hafshah] yaitu saudarinya, dari [Ummu 'Athiyyah], ia berkata: Kami menyisir rambutnya dalam tiga kepang. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Al Mutsanna], telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la], telah menceritakan kepada kami [Hisyam], telah menceritakan kepada kami [Hafshah binti Sirin], dari [Ummu 'Athiyyah], ia berkata: Dan kami mengepang kepalanya menjadi tiga kepang, kemudian meletakkannya di belakangnya, di bagian depan dan kedua sampingnya.
Sunan Abu Daud 2735: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil], telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Hafshah binti Sirin], dari [Ummu 'Athiyyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka ketika memandikan anak wanitanya: "Mulailah dari sisi kanannya dan tempat-tempat wudlunya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid], telah menceritakan kepada kami Hammad dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Ummu 'Athiyyah] sama dengan makna hadits Malik, ia tambahkan dalam hadits Hafshah dari Ummu 'Athiyyah sama dengan hadits ini, dan ia menambahkan padanya: "Atau tujuh kali, atau lebih dari hal itu apabila kalian memandang perlu."
Sunan Abu Daud 2736: Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Muhammad bin Sirin] bahwa Ia mengambil (cara) memandikan (mayat) dari [Ummu 'Athiyyah] dengan daun bidara dua kali dan ketiganya dengan air dan kapur barus.
Sunan Abu Daud 2737: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq], telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah], menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Beliau berkhutbah pada suatu hari, kemudian beliau ingat kepada salah seorang sahabatnya yang meninggal dan dikafani pada kafan yang tidak sempurna dan dikuburkan pada malam hari. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang dikubur pada malam hari hingga ia dishalatkan kecuali seseorang terpaksa melakukan hal tersebut. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian mengkafani saudaranya, hendaknya ia mengkafani dengan baik."
Sunan Abu Daud 2738: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim], telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i], telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Al Qasim bin Muhammad], dari [Aisyah], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dikafani dengan hibarah (baju yang terbuat dari kapas di Yaman) kemudian ditunda dari penguburan beliau.
Sunan Abu Daud 2739: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ash Shabah Al Bazzaz], telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdul Karim], telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin 'Aqil bin Ma'qil] dari [ayahnya] dari [Wahb bin Munabbih] dari [Jabir] ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian meninggal dalam keadaan mempunyai sesuatu (harta) maka hendaknya ia dikafani dengan hibarah."
Sunan Abu Daud 2740: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id], dari [Hisyam] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [ayahku] telah menceritakan kepadanya [Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dikafani dalam tiga kain dari Yaman yang berwarna putih, tidak ada padanya jubah dan sorban. Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] seperti itu, ia menambahkan: dari Kursuf (kapas). Ia berkata: kemudian diceritkan kepada Aisyah ucapan mereka mengenai dua kain dan burdah hibarah (pakaian Yaman yang bergaris-garis dari kapas). Kemudian Aisyah berkata: Telah didatangkan pakaian burdah akan tetapi mereka menolaknya dan tidak mengkafani beliau padanya.
Sunan Abu Daud 2741: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Utsman bin Abu Syaibah], mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dikafani dalam tiga kain dari Najran dua kain dan satu jubah yang beliau pakai tatkala meninggal. Abu Daud berkata: Utsman berkata: dalam tiga kain, pakaian merah, dan jubah yang beliau pakai ketika meninggal.
Sunan Abu Daud 2742: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid Al Muharibi], telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Hasyim Abu Malik Al Janbi] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Amir] dari [Ali bin Abu Thalib], ia berkata: Janganlah kalian bermewah-mewah dalam mengkafaniku. Karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian bermewah-mewah dalam mengkafani, karena sesungguhnya kain tersebut akan cepat rusak."
Sunan Abu Daud 2743: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy], dari [Abu Wail] dari [Khabbab] ia berkata: Sesungguhnya Mush'ab bin 'Umair terbunuh pada saat perang Uhud dan ia hanya memiliki selembar kain yang apabila kami menutupi kepalanya maka kedua kakinya keluar dan apabila kami menutup kedua kakinya maka kepalanya keluar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Tutupilah kepalanya dan letakkan di atas kakinya sebagian dari idzkhir."
Sunan Abu Daud 2744: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb], telah menceritakan kepadaku [Hisyam bin Sa'dan] dari [Hatim bin Abu Nashr] dari ['Ubadah bin Nusai] dari [ayahnya] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sebaik-baik kafan adalah hullah (pakaian yang terdiri dari jubah, sarung dan serempang), dan sebaik-baik kurban adalah domba yang bertanduk."
Sunan Abu Daud 2745: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim], telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Ibnu Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Nuh bin Hakim Ats Tsaqafi], dan ia adalah orang yang pandai membaca Al Qur'an, dari [seorang laki-laki] dari Bani 'Urwah bin Mas'ud yang dipanggil Dawud, ia dilahirkan oleh Ummu Habibah binti Sufyan isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa [Laila binti Qanif Ats Tsaqafi] berkata: Aku termasuk diantara orang yang memandikan Ummu Kultsum anak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ia meninggal. Pertama yang beliau berikan kepada kami adalah sarung, kemudian baju kurung, kemudian penutup kepala, kemudian kain selimut kemudian setelah itu dimasukkan pada kain yang lain. Ia berkata: sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan duduk di depan pintu membawa kain kafannya, beliau memberikannya satu demi satu.
Sunan Abu Daud 2746: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Al Mustamir bin Ar Rayyan], dari [Abu Nadhrah], dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik minyak wangi yang kalian miliki adalah misik (kasturi)."
Sunan Abu Daud 2747: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Mutharrif Ar Ruasi Abu Sufyan] dan [Ahmad bin Janab], mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa]. Abu Daud berkata: ia adalah Ibnu Yunus dari [Sa'id bin Utsman Al Balwi], dari ['Urwah bin Sa'id Al Anshari], dari [ayahnya] dari [Al Hushain bin Wahwah] bahwa Thalhah bin Al Bara` sakit, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjunginya. Lalu beliau berkata: "Sesungguhnya aku melihat Thalhah telah mendekati kematiannya, maka beritahu aku (ketika dia meninggal) dan bersegeralah untuk mengurus jenazahnya, karena sesungguhnya tidak layak jasad seorang muslim ditahan diantara keluarganya."
Sunan Abu Daud 2748: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr], telah menceritakan kepada kami [Zakariya], telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Syaibah], dari [Thalq bin Habib Al 'Anazi] dari [Abdullah bin Az Zubair] dari [Aisyah] bahwa ia telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mandi karena empat perkara yaitu, dari junub, pada hari Jum'at, dari berbekam dan memandikan mayit.
Sunan Abu Daud 2749: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik], telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Al Qasim bin Abbas] dari ['Amr bin 'Umair] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memandikan mayit, maka hendaknya ia mandi, dan barangsiapa yang membawanya maka hendaknya ia berwudlu." Telah menceritakan kepada kami [Hamid bin Yahya], dari [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [ayahnya] dari [Ishaq] mantan budak Zaidah, dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakna dengan hadits tersebut. Abu Daud berkata: hadits ini adalah hadits yang mansukh (yang terhapus), dan aku telah mendengar Ahmad bin Hanbal ditanya mengenai memandikan mayit. Kemudian ia berkata: Cukup baginya untuk berwudlu. Abu Daud berkata: Abu Shalih telah memasukkan Ishaq mantan budak Zaidah di antara dirinya dan Abu Hurairah. Abu Daud berkata: hadits Mush'ab adalah lemah padanya terdapat sifat yang tidak menjadi sandaran untuk beramal.
Sunan Abu Daud 2750: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari [Al Qasim] dari [Aisyah] ia berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencium Utsman bin Mazh'un sementara ia telah meninggal hingga aku melihat air mata beliau mengalir.
Sunan Abu Daud 2751: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim bin Bazi'], telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] dari [Muhammad bin Muslim] dari ['Amr bin Dinar] telah mengabarkan kepadaku [Jabir bin Abdullah] atau aku telah mendengar Jabir bin Abdullah berkata: Orang-orang melihat api di sebuah kuburan, kemudian mereka mendatanginya, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada dalam kuburan dan beliau berkata: "Serahkan kepadaku sahabat kalian!" Ternyata ia adalah seorang laki-laki yang mengeraskan suara ketika berdzikir.
Sunan Abu Daud 2752: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais] dari [Nubaih] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata: Dahulu kami membawa orang-orang yang terbunuh pada saat perang Uhud untuk menguburkan mereka. Kemudian penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kalian agar menguburkan orang-orang yang terbunuh di tempat-tempat mereka terbunuh." Maka kami mengembalikan mereka.
Sunan Abu Daud 2753: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] telah menceritakan kepada kami Hammad dari [Muhammad bin Ishaq], dari [Yazid? bin Abu Habib] dari [Martsad Al Bazini], dari [Malik bin Hubairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim meninggal kemudian terdapat tiga shaf orang-orang muslim yang menshalatkannya kecuali Allah mewajibkan ia masuk surga." Martsad berkata: Malik apabila menganggap orang-orang yang akan menshalatkan jenazah sedikit, maka ia membaginya menjadi tiga barisan berdasarkan hadits.
Sunan Abu Daud 2754: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Hafshah] dari [Ummu 'Athiyyah] ia berkata: Kami dilarang mengikuti (mengiringi) jenazah, akan tetapi tidak haramkan atas kami.
Sunan Abu Daud 2755: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Sumai] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Barangsiapa yang mengikuti jenazah dan menshalatinya maka baginya pahala satu qirath, dan barangsiapa yang mengikutinya hingga selesai darinya maka baginya pahala dua qirath, paling kecilnya adalah seperti Gunung Uhud atau salah satunya seperti Uhud. Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] dan [Abdurrahman bin Husain Al Marawi], mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Muqri`], telah menceritakan kepada kami [Haiwah], telah menceritakan kepadaku [Abu Shakhr yaitu Humaid bin Ziyad] bahwa [Yazid bin Abdullah bin Qusaith] telah menceritakan kepadanya bahwa [Daud bin Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash] telah menceritakan kepadanya dari [ayahnya] bahwa Ia pernah berada di sisi Ibnu Umar bin Al Khaththab tiba-tiba [Khabbab] pemilik maqshurah (rumah yang dibentengi dengan pagar) muncul dan berkata: Wahai Abdullah bin Umar, tidakkah engkau mendengar apa yang dikatakan [Abu Hurairah]? Bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Barangsiapa yang keluar bersama jenazah dari rumahnya dan menshalatkannya." kemudian ia menyebutkan makna hadits Sufyan. Kemudian Ibnu Umar mengirimkan utusan kepada Aisyah, kemudian Aisyah berkata: Abu Hurairah benar.
Sunan Abu Daud 2756: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Syuja'As Sakuni], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb], telah mengabarkan kepadaku [Abu Shakhr] dari [Syarik bin Abdullah bin Abu Namir] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, kemudian terdapat empat puluh orang yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatupun berdiri untuk menshalatkan jenazahnya melainkan diterima syafa'at mereka untuknya."
Sunan Abu Daud 2757: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Harb bin Syaddad], telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepadaku [Bab bin 'Umair], telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki dari penduduk Madinah], dari [ayahnya], dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Tidak boleh jenazah diiringi dengan suara dan api." Harun menambahkan: "Dan tidak boleh ada yang berjalan di depannya."
Sunan Abu Daud 2758: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim], dari [ayahnya], dari [Amir bin Rabi'ah] hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apabila kalian melihat jenazah, maka berdirilah kalian untuk (menghormati) nya hingga jenazah telah melewati kalian atau diletakkan."
Sunan Abu Daud 2759: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih], dari [Ibnu Abu Sa'id Al Khudri] dari [ayahnya], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian mengiringi jenazah, maka janganlah kalian duduk hingga jenazah tersebut diletakkan." Abu Daud berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh [Ats Tsauri] dari [Suhail] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] ia berkata dalam hadits tersebut: "Hingga diletakkan di bumi." Dan telah diriwayatkan [Abu Mu'awiyah] dari [Suhail] ia berkata: "Hingga diletakkan dalam lahad." Abu Daud berkata: dan Sufyan lebih hafal daripada Abu Mu'awiyah.
Sunan Abu Daud 2760: Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal bin Al Fadhl Al Harrani], telah menceritakan kepada kami [Al Walid], telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amr], dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Ubaidullah bin Miqsam], telah menceritakan kepadaku [Jabir], ia berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba terdapat jenazah yang melewati kami. Kemudian beliau berdiri untuknya, kemudian tatkala kami pergi untuk membawanya ternyata jenazah tersebut adalah jenazah orang yahudi. Kemudian kami katakan: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jenazah tersebut adalah jenazah orang yahudi." Kemudian beliau berkata: "Sesungguhnya kematian adalah sesuatu yang menakutkan, apabila kalian melihat jenazah maka berdirilah."
Sunan Abu Daud 2761: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik], dari [Yahya bin Sa'id] dari [Waqid bin 'Amr bin Sa'd bin Mu'adz Al Anshari], dari [Nafi bin Jubair bin Muth'im], dari [Mas'ud Al Hakam] dari [Ali bin Abu Thalib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri untuk menghormati jenazah kemudian duduk setelah itu.
Sunan Abu Daud 2762: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Bahram Al Madaini], telah mengabarkan kepada kami [Hatim bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Asbath Al Haritsi] dari [Abdullah bin Sulaiman bin Junadah bin Abu Umayyah] dari [ayahnya] dari [kakeknya] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri untuk menghormati jenazah hingga diletakkan dalam lahad. Kemudian terdapat seorang pendeta yahudi melewatinya dan berkata: "Demikianlah kami melakukan." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dan berkata: "Duduklah, selisihilah (bersikap berbeda terhadap) mereka."
Sunan Abu Daud 2763: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa Al Balkhi], telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf] dari [Tsauban], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah diberi seekor unta sementara beliau sedang berada bersama jenazah, kemudian beliau menolak untuk menaikinya. Kemudian tatkala beliau telah pergi, beliau diberi unta lalu menaikinya. Kemudian beliau ditanya, lalu beliau berkata: "Sesungguhnya malaikat berjalan maka aku tidak akan naik kendaraan sementara mereka berjalan kaki, kemudian tatkala mereka pergi, maka aku naik."
Sunan Abu Daud 2764: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz], telah menceritakan kepada kami [ayahku], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak], saya mendengar [Jabir bin Samurah] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati Ibnu Ad Dahdah, dan kami menyaksikan, kemudian beliau diberi kuda lalu kuda tersebut diikat hingga beliau menaikinya dan berjalan pelan, sementara kami berjalan di sekitarnya.
Sunan Abu Daud 2765: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi], telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [ayahnya], ia berkata: Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakr, dan Umar berjalan kaki di depan jenazah.
Sunan Abu Daud 2766: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah], dari [Khalid] dari [Yunus] dari [Ziyad bin Jubair] dari [ayahnya] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] dan aku mengira bahwa keluarga Ziyad telah mengabarkan kepadaku bahwa ia menghubungkannya hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang yang berkendaraan berjalan di belakang jenazah, orang yang berjalan kaki berjalan di belakangnya, dan di depannya, serta di samping kanan dan kirinya dekat dengannya. Dan janin yang keguguran dishalatkan dan didoakan untuk kedua orang tuanya agar diberi ampunan serta rahmat (kasih sayang) Allah."
Sunan Abu Daud 2767: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id b al Musayyab] dari [Abu Hurairah] yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berkata: "Percepatlah menguburkan jenazah, apabilla jenazah tersebut adalah jenazah yang baik maka kalian telah menyegerakannya kepada kebaikan (kenikmatan), dan apabila jenazah tersebut tidak seperti itu (jenazah yang buruk) maka kalian (segera) meletakkan keburukan tersebut dari pundak kalian."
Sunan Abu Daud 2768: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Uyainah bin Abdurrahman] dari [ayahnya] bahwa Ia berada pada jenazah Utsman bin Abu Al 'Ash. Dan kami berjalan pelan, kemudian kami berjumpa dengan [Abu Bakrah], lalu ia mengangkat cemetinya dan berkata: "Sungguh aku telah melihat kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kami berjalan cepat." Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah], telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari ['Uyainah] dengan hadits ini. Mereka berdua mengatakan: "Pada jenazah Abdurrahman bin Samurah." Dan ia berkata: "Kemudian beliau membawa bighalnya kepada mereka, dan menggiring menggunakan cemeti."
Sunan Abu Daud 2769: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah], dan [Yahya Al Mujabbir], ia berkata: ia adalah Yahya bin Abdullah At Taimi, dari [Abu Majidah] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata: Kami bertanya kepada Nabi kami shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai berjalan ketika menghantarkan jenazah. Kemudian beliau bersabda: "Tidak sampai berlari, apabila jenazah itu baik maka ia segera mendapatkan kebaikan (kenikmatan), dan apabila tidak demikian (jenazahnya buruk) maka jauhilah penghuni neraka. Jenazah itu diikuti dan bukan engkau yang diikuti, tidak boleh ada yang mendahuluinya." Abu Daud berkata: hadits tersebut adalah dha'if, ia adalah Yahya bin Abdullah, dan ia adalah Yahya Al Jabir. Abu Daud berkata: dan ini adalah orang Kufah, dan Abu Majidah adalah orang Bashrah. Abu Daud berkata: Abu Majidah ini tidak dikenal.
Sunan Abu Daud 2770: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Nufail], telah menceritakan kepada kami [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Simak] telah menceritakan kepadaku [Jabir bin Samurah], ia berkata: Ada seseorang yang mengalami sakit kemudian ia diteriaki (keluarganya menjerit karenanya). Lalu tetangganya datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata kepadanya: "Sesungguhnya ia telah meninggal." Beliau berkata: "Bagaimana engkau mengetahui?" ia berkata: "Saya melihatnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ia belum mati." Jabir berkata: Kemudian orang itu kembali dan orang yang sakit tersebut diteriaki, lalu ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Sesungguhnya ia telah meninggal." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ia belum mati." Kemudian orang itu kembali dan orang yang sakit tersebut diteriaki. Kemudian isterinya berkata: "Pergilah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beritahukan kepada beliau!" Lalu orang itu berkata: "Ya Allah laknatlah dia!" Jabir bin Samurah berkata: Kemudian orang itu pergi dan ia melihat orang yang sakit tersebut telah menyembelih dirinya menggunakan anak panah bermata lebar yang ia bawa. Orang itu pergi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan kepada beliau bahwa ia telah meninggal. Lalu beliau bersabda: "Bagaimana engkau mengetahui?" Ia berkata: "Saya melihatnya telah menyembelih dirinya menggunakan anak panah bermata lebar yang ia bawa." Beliau bertanya: "Apakah engkau melihatnya?" Ia berkata: "Iya." Beliau bersabda: "Jika demikian maka aku tidak akan menshalatinya."
Sunan Abu Daud 2771: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] telah menceritakan kepadaku [beberapa orang Bashrah], dari [Abu Barzah Al Aslami] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menshalati Ma'iz bin Malik dan tidak melarang untuk menshalatkanya.
Sunan Abu Daud 2772: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Ibnu Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Bakr] dari ['Amrah binti Abdurrahman] dari [Aisyah] ia berkata: Ibrahim anak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah meninggal pada saat berumur delapan belas bulan, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menshalatinya.
Sunan Abu Daud 2773: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] dari [Wail bin Daud] ia berkata: saya mendengar [Al Bahi] berkata: Tatkakala Ibrahim anak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatinya di tempat yang dijadikan untuk duduk-duduk. Abu Daud berkata: aku membaca riwayat kepada [Sa'id bin Ya'qub Ath Thalqani], dikatakan kepadanya [Ibnu Al Mubarak] telah menceritakan kepada anda dari [Ya'qub Al Qa'qa'] dari ['Atha`] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkan anaknya yang bernama Ibrahim yang berumur tujuh puluh malam.
Sunan Abu Daud 2774: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Shalih bin 'Ajlan] dan [Muhammad bin Abdullah bin 'Abbad] dari ['Abbad bin Abdullah bin Az Zubair] dari [Aisyah], ia berkata: Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menshalati Suhail anak Al Baidla` kecuali di Masjid.
Sunan Abu Daud 2775: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik], dari [Adh Dhahhak bin Utsman] dari [Abu An Nadhr] dari [Abu Salamah] dari [Aisyah] ia berkata: Demi Allah sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menshalatkan dua anak Baidla` yaitu Suhail dan saudaranya di masjid.
Sunan Abu Daud 2776: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Abu Dzi`b] telah menceritakan kepadaku [Shalih] mantan budak At Tauma ah, dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menshalatkan jenazah di masjid, maka tidak mengapa."
Sunan Abu Daud 2777: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ali bin Rabah], ia berkata: saya mendengar [ayahku] menceritakan bahwa ia mendengar ['Uqbah bin 'Amir] berkata: Ada tiga waktu dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kami untuk melakukan shalat atau mengkuburkan jenazah, yaitu: ketika matahari terbit hingga meninggi, ketika matahari tepat di atas kepala hingga bergeser (bergelincir), dan ketika matahari condong untuk tenggelam hingga matahari tenggelam. Atau sebagaimana yang beliau sabdakan.
Sunan Abu Daud 2778: Telah menceritakan kepada kami [Yazid? bin Khalid bin Mauhab Ar Ramli], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Ibnu Juraij], dari [Yahya bin Shabih], ia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Ammar] mantan budak Al Harits bin Naufal, bahwa Ia menyaksikan jenazah Ummu Kultsum dan anaknya. Anak diletakkan setelah (di belakang posisi) imam, kemudian aku mengingkari hal tersebut dan diantara mereka terdapat [Ibnu Abbas] dan [Abu Sa'id Al Khudri], [Abu Qatadah] serta [Abu Hurairah], dan mereka mengatakan hal ini adalah sunnah.
Sunan Abu Daud 2779: Telah menceritakan kepada kami [Daud bin Mu'adz], telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Nafi' Abu Ghalib], ia berkata: Aku berada di deretan pohon di tempat penambatan unta, kemudian ada (rombongan pengiring) jenazah yang lewat yang diiringi banyak orang. Mereka berkata: Ini adalah jenazah Abdullah bin 'Umair, lalu aku mengikutinya. Tiba-tiba aku berada di dekat orang yang memakai baju tipis berada di atas kuda tariknya, dan di atas kepalanya terdapat secarik kain yang melindunginya dari panas matahari. Aku katakan: Siapakah orang ini? Mereka berkata: Ini adalah Anas bin Malik. Kemudian tatkala jenazah tersebut diletakkan Anas berdiri lalu menshalatkannya, sementara aku di belakangnya, tidak ada sesuatu pun yang menghalangi antara diriku dan dirinya. Ia berdiri di samping kepalanya lalu bertakbir empat kali, tidak lama dan tidak cepat-cepat. Kemudian ia pergi dan duduk. Orang-orang tersebut berkata: Wahai Abu Hamzah, ini adalah jenazah seorang wanita anshar. Lalu mereka mendekatkan jenazah wanita tersebut kepadanya, jenazah tersebut di tutupi peti yang berwarna hijau. Lalu Anas berdiri di sisi pantat jenazah tersebut, lalu ia menshalatkannya seperti shalatnya kepada jenazah laki-laki tersebut, dan kemudian ia duduk. Al 'Ala` bin Ziyad berkata: Wahai Abu Hamzah, apakah demikian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkan jenazah seperti shalatmu, bertakbir empat kali, dan berdiri di sisi kepala jenazah laki-laki dan di sisi pantat jenazah wanita? Ia berkata: Ya. Ia berkata: Wahai Abu Hamzah, apakah engkau pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ia berkata: Ya, aku pernah melakukan perang Hunain bersama beliau. Orang-orang musyrik keluar dan menyerang kami hingga kami lihat kuda kami berada di belakang punggung kami. Dan diantara orang-orang tersebut terdapat seorang laki-laki yang menyerang kami, ia memukul kami dan meluap kemarahannya kepada kami. Lalu Allah mengalahkan mereka, dan mereka dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berbai'at kepada beliau untuk masuk Islam. Kemudian terdapat seorang sahabat Nabi yang berkata: Sesungguhnya aku bernadzar, apabila Allah mendatangkan orang yang sejak hari tersebut meluapkan kemarahan kepada kami, niscaya aku akan memenggal lehernya sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdiam. Lalu orang tersebut di datangkan, kemudian tatkala ia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ia berkata: Wahai Rasulullah, aku telah bertaubat kepada Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menahan diri dan tidak membai'atnya agar orang lain dapat menunaikan nadzarnya. Lalu sahabat tersebut melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar beliau memerintahkannya untuk membunuhnya, dan sahabat tersebut segan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk membunuh orang tersebut. Kemudian tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat bahwa ia tidak melakukan apapun, maka beliau membai'atnya. Lalu sahabat tersebut berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan nadzarku? Beliau berkata: "Sesungguhnya tidaklah aku menahan diri dari membai'atnya semenjak hari itu melainkan agar engkau menunaikan nadzarmu." Sahabat tersebut berkata: Tidakkah engkau memberikan isyarat dengan mata kepadaku wahai Rasulullah? Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Sesungguhnya tidak layak bagi seorang nabi untuk memberi isyarat menggunakan mata." Abu Ghalib berkata: Kemudian aku bertanya mengenai perbuatan Anas ketika menshalatkan jenazah wanita di sisi pantatnya. Kemudian mereka mengatakan kepadaku bahwa pada saat itu tidak ada peti jenazah sehingga imam berdiri berhadapan dengan pantatnya sehingga ia menutupinya dari orang-orang. Abu Daud berkata: sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAAH", penunaian nadzar untuk membunuh dihapus dari hadits ini dengan ucapan orang yang hendak dibunuh: "Aku telah bertaubat."
Sunan Abu Daud 2780: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Yazid? bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Husain Al Mu'allim], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] dari [Samurah bin Jundub] ia berkata: Aku menshalatkan seorang wanita yang meninggal karena nifas di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau berdiri di tengah-tengahnya.
Sunan Abu Daud 2781: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`], ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Idris], Ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] dari [Asy Sya'bi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati sebuah kuburan yang masih basah (belum lama proses penguburannya), kemudian mereka berbaris untuk menshalatinya dan beliau bertakbir empat kali. Aku katakan kepada Asy Sya'bi: sipakah yang menceritakan kepada anda? Ia berkata: orang tsiqah orang yang menyaksikannya (peristiwa itu) yaitu Ibnu Abbas.
Sunan Abu Daud 2782: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. telah diriwayatkan dari jalur yang lain: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah], dari ['Amr bin Murrah], dari [Ibnu Abu Laila], ia berkata: [Zaid yaitu Ibnu Arqam] bertakbir ketika menshalatkan jenazah kami empat kali (takbir). Dan ia pernah bertakbir ketika menshalatkan jenazah lima kali (takbir). Kemudian aku bertanya kepadanya. Kemudian ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertakbir sebanyak itu. Abu Daud berkata: Dan aku lebih yakin kepada hadits Ibnu Al Mutsanna.
Sunan Abu Daud 2783: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Sa'd Ibrahim] dari [Thalhah bin Abdullah bin 'Auf], ia berkata: Aku pernah menshalatkan seorang jenazah bersama [Ibnu Abbas], ia membaca Al Fatihah, kemudian ia mengatakan: "Sesungguhnya hal tersebut adalah sunnah."
Sunan Abu Daud 2784: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Yahya Al Harrani], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim], dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian menshalatkan mayit, maka ikhlaskanlah doa untuknya."
Sunan Abu Daud 2785: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar Abdullah bin 'Amr], telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Julas 'Uqbah bin Sayyar], telah menceritakan kepadaku [Ali bin Syammakh], ia berkata: Aku menyaksikan Marwan bertanya kepada Abu Hurairah: "Bagaimana engkau mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati jenazah?" ia berkata: "Apakah bersamaan dengan adanya ini engkau bertanya kepadaku?" Ia berkata: "Iya." Ali bin Syammakh berkata: Yaitu perkataan yang terjadi diantara mereka berdua sebelum itu. Abu Hurairah berkata: "Ya Allah, engkau adalah Tuhan jenazah tersebut, Engkau telah menciptakannya, dan Engkau telah memberinya petunjuk untuk memeluk agama Islam, dan Engkau telah mencabut nyawanya, Engkau lebih mengetahui terhadap rahasianya dan perkaranya yang nampak. Kami datang kepadaMu sebagai perantara, maka ampunilah baginya!" Abu Daud berkata: Syu'bah salah mengenal nama Ali bin Syammakh. Dalam hal tersebut Utsman bin Syammas berkata: dan aku mendengar Ahmad bin Ibrahim Al Mushili menceritakan kepada Ahmad bin Hanbal, ia berkata: Aku tidak mengetahui bahwa aku duduk di sebuah majelis Hammad bin Zaid melainkan ia melarang meriwayatkan dari Abdul Warits dan Ja'far bin Sulaiman.
Sunan Abu Daud 2786: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Marwan Ar Raqqi] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Ishaq] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menshalati jenazah kemudian beliau mengucapkan: ALLAAHUMMAGHFIR LIHAYYINAA WA MAYYITINA, WA SHAGHIIRINAA WA KABIIRINAA WA DZAKARINAA WA UNTSAANAA, WA SYAHIDINAA WA GHAAIBINAA. ALLAAHUMMA, MAN AHYAITAHU MINNAA FA AHYIHI 'ALAL IIMAAN WA MAN TAWAFFAITAHU MINNAA FATAWAFFAHU 'ALAL ISLAAM. ALLAHUMMA LAA TAHRIMAN AJRAHU WA LAA TUDHILLANAA BA'DAHU (ya Allah, ampunilah orang-orang yang masih hidup diantara kami, dan yang telah mati, anak kecil dan yang dewasa kami, laki-laki kami dan wanita kami, orang-orang yang hadir diantara kami dan yang tidak hadir. Ya Allah, siapapun diantara kami yang Engkau hidupkan maka hidupkanlah di atas keimanan dan siapapun diantara kami yang Engkau wafatkan maka wafatkanlah dalam keadaan beragama Islam, ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari mendapatkan pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami setelah kematiannya.)
Sunan Abu Daud 2787: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi], telah menceritakan kepada kami [Al Walid], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi], telah mengabarkan kepada kami [Al Walid], -dan hadits Abdurrahman lebih sempurna- telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Janah] dari [Yunus bin Maisarah bin Halbas] dari [Watsilah bin Al Asqa'], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama kami menshalati (jenazah) seorang laki-laki muslim, kemudian aku mendengar beliau mengucapkan: "Ya Allah, sesungguhnya Fulan bin Fulan berada dalam jaminanMu maka lindungilah dia dari Fitnah kubur." Sedang Abdurrahman berkata: "Dari jaminanMu dan berada dalam jaminan keamananMu, maka lindungilah dirinya dari fitnah kubur, serta adzab neraka. Engkau senantiasa menepati janji dan Pemilik segala pujian. Ya Allah, ampunilah dosanya dan sayangilah dia, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang." Abdurrahman mengatakannya dari Marwan bin Janah.
Sunan Abu Daud 2788: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], dan [Musaddad] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] bahwa Sseorang wanita hitam atau seorang laki-laki yang menyapu dan membersihkan masjid, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kehilangan dirinya, lalu beliau menanyakannya. Kemudian dikatakan: "Ia telah meninggal." Maka beliau berkata: "Tidakkah kalian memberitahukan kepadaku?" Beliau berkata: "Tunjukkan kepadaku kuburannya!" kemudian mereka menunjukkannya kepada beliau dan beliau menshalatkannya.
Sunan Abu Daud 2789: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi], ia berkata: aku membacakan riwayat kepada [Malik bin Anas], dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab], dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumumkan meninggalnya Najasyi kepada orang-orang (kaum muslimin) pada hari wafatnya. Dan beliau keluar bersama mereka menuju tempat shalat, lalu beliau berbaris bersama mereka dan bertakbir empat kali takbir.
Sunan Abu Daud 2790: Telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [ayahnya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami agar pergi ke Negerinya Najasyi. kemudian ia menyebutkan haditsnya, An Najisyi berkata: Aku bersaksi bahwa ia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ia adalah orang yang dikabarkan oleh Isa bin Maryam, seandainya aku tidak mengurusi kerajaan niscaya aku akan mendatanginya hingga aku membawakan kedua sandalnya.
Sunan Abu Daud 2791: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Najdah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Salim], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al Fadhl As Sijistani] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dengan maknanya: dari [Katsir bin Zaid Al Madani], dari [Al Muththalib], ia berkata: Yatkala Utsman bin Mazh'un meninggal maka jenazahnya dikeluarkan dan dikuburkan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seseorang agar datang kepadanya membawa batu, namun ia tidak mampu membawanya. Kemudian beliau pergi menuju batu tersebut dan menyingsingkan kedua lengannya. -Katsir berkata: Al Muththalib berkata: telah berkata [orang yang mengabarkan hal tersebut kepadaku] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Sepertinya aku melihat putih kedua lengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau menyingsingkan keduanya. Kemudian beliau membawanya dan meletakkannya di sisi kepalanya. Beliau berkata: "Aku mengenali kuburan saudaraku dengannya dan kepadanya aku menguburkan keluargaku yang meninggal."
Sunan Abu Daud 2792: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari Sa'd bin Sa'id? dari ['Amrah binti Abdurrahman] dari [Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Mematahkan tulang orang yang mati seperti halnya mematahkannya ketika ia masih hidup."
Sunan Abu Daud 2793: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Hakkam bin Salm] dari [Ali bin Al A'la] dari [ayahnya] dari [Sa'id bin Jubair], dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Membuat lahad (menggali di samping kubur untuk tempat jenazah) adalah untuk kita, dan syaq (menggali lubang di tengah kuburan) adalah untuk orang selain kita."
Sunan Abu Daud 2794: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Amir], ia berkata: Ali, Al Fadll, dan Usamah bin Zaid memandikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka memasukkannya ke dalam kubur beliau. Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Marhab] atau Abu Marhab bahwa mereka memasukkan Abdurrahman bersama mereka, kemudian setelah selesai, Ali berkata: Sesungguhnya yang mengurusi seseorang adalah keluarganya.
Sunan Abu Daud 2795: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Khalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Marhab] bahwa Abdurrahman bin 'Auf turun ke kuburan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Marhab berkata: Aku melihat mereka berjumlah empat orang.
Sunan Abu Daud 2796: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq], ia berkata: Al Harits telah berwasiat agar [Abdullah bin Yazid] menshalatkannya. Lalu ia menshalatkannya, kemudian ia memasukkannya ke kuburan dari sebelah kaki kuburan. Dan ia berkata: Ini termasuk sunnah.
Sunan Abu Daud 2797: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [jarir] dari [Al A'masy] dari [Al Minhal bin 'Amr] dari [Zadzan] dari [Al Bara` bin 'Azib] ia berkata: Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengantarkan sebuah jenazah seseorang dari kalangan anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, dan belum selesai penggalian lahad, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam duduk menghadap kiblat dan kami duduk bersama beliau.
Sunan Abu Daud 2798: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Abu Ash Shiddiq] dari [Ibnu Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila meletakkan mayit dalam kuburan beliau mengucapkan: "BISMILLAAH WA 'ALAA MILLATI RASUULILLAAH" (dengan nama Allah dan berada di atas sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.) Dan ini adalah lafazh Muslim.
Sunan Abu Daud 2799: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] dari [Nahiyah bin Ka'b] dari [Ali] 'alaihis salam, ia berkata: Aku katakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesunguhnya paman anda, orang tua yang sesat (Abu Thalib), telah meninggal." Beliau bersabda: "Pergilah dan kuburkan ayahmu, kemudian janganlah engkau mengadakan sesuatu hingga aku datang kepadamu!" kemudian aku datang dan telah menguburkannya kemudian datang kepadanya. Lalu beliau memerintahkanku untuk mandi, lalu aku mandi dan mendoakanku.
Sunan Abu Daud 2800: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi], bahwa [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada mereka dari [Humaid bin Hilal] dari [Hisyam bin 'Amir], ia berkata: Orang-orang anshar datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat perang Uhud kemudian berkata: "Kami telah tertimpa kekalahan dan kesusahan, maka apakah yang anda perintahkan kepada kami?" Beliau berkata: "Galilah lubang yang lebar dan masukkan dua atau tiga orang dalam satu kubur!" Beliau ditanya: "Siapakah yang didahulukan?" Beliau bersabda: "Orang yang paling banyak hafal Al Qur'an." Hisyam bin Amir berkata: Ayahku yaitu Amir pada saat itu terbunuh dan ia di dahulukan diantara dua orang atau satu orang. Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Al Anthaki], telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq Al Fazari], dari [Ats Tsauri] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dengan sanad dan maknanya, dalam hadits tersebut ia menambahkan kata: "Dan dalamkan penggaliannya." Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Jarir], telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Sa'd bin Hisyam bin Amir] dengan hadits ini.
Sunan Abu Daud 2801: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Habib bin Abu Tsabit], dari [Abu Wail] dari [Abu Hayyaj Al Asadi], ia berkata: [Ali] telah mengutusku, ia berkata: "Aku mengutusmu sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutusku, agar aku tidak meninggalkan kuburan yang ditinggikan kecuali aku meratakannya, dan tidak meninggalkan berhala kecuali aku hancurkan."
Sunan Abu Daud 2802: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepadaku ['Amr Al Harits] bahwa [Abu Ali Al Hamdani] telah menceritakan kepadanya, ia berkata: Kami pernah bersama Fadlalah bin 'Ubaid di Rudis yang merupakan bagian dari negeri Romawi, kemudian seorang sahabat kami meninggal. Kemudian Fadlalah memerintahkan agar menguburkannya dan diratakan kuburan tersebut. Kemudian ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk meratakannya. Abu Daud berkata: Rudis adalah sebuah teluk di laut.
Sunan Abu Daud 2803: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik], telah mengabarkan kepadaku ['Amr bin Utsman bin Hani`] dari [Al Qasim], ia berkata: Aku menemui [Aisyah] kemudian aku katakan: "Wahai ibuku, perlihatkan kepadaku kuburan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kedua sahabatnya radliyallahu 'anhuma!" Kemudian ia memperlihatkan tiga kuburan kepadaku yang tidak tinggi dan tidak rata dengan tanah di Bathha` halaman yang berwarna merah. Abu Ali berkata: dikatakan: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di depan dan Abu Bakr di sisi kepalanya, sedang Umar berada di sisi kedua kakinya, kepalanya di sisi kedua kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sunan Abu Daud 2804: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi], telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Abdullah bin Bahir] dari [Hani`] mantan budak Utsman, dari [Utsman bin 'Affan], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila telah selesai dari menguburkan mayit beliau berkata: "Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya." Abu Daud berkata: Bahir bin Raisan.
Sunan Abu Daud 2805: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa Al Balkhi], telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Tsabit] dari [Anas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh ada 'aqr (menyembelih di kuburan) dalam Islam." Abdurrazzaq berkata: Dahulu mereka menyembelih sapi atau kambing di sisi kuburan.
Sunan Abu Daud 2806: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] dari ['Uqbah bin 'Amir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada suatu hari, kemudian ia menshalatkan para korban perang Uhud sebagaimana beliau menshalatkan orang yang meninggal, kemudian beliau pergi. Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari [Yahwah bin Syuraih] dari [Yazid bin Abu Habib] dengan hadits ini. Ia berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkan orang-orang yang terbunuh pada perang Uhud setelah delapan tahun kemudian, seperti orang yang hendak meninggalkan orang yang hidup dan mati.
Sunan Abu Daud 2807: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq], telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair], bahwa ia mendengar [Jabir] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk duduk di atas kuburan dan mengecatnya serta membangun di atasnya. Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Utsman bin Abu Syaibah] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Ibnu Juraij] dari [Sulaiman bin Musa], dan dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dengan hadits ini. Abu Daud berkata: Utsman berkata: "Atau ditambahkan sesuatu di atasnya." Sedang Sulaiman bin Musa berkata: "Atau dituliskan sesuatu di atasnya." Dan Musaddad tidak menyebutkan dalam hadits tersebut: "Atau ditambahkan sesuatu di atasnya." Abu Daud berkata: dan tidak aku ketahui dari hadits Musaddad satu huruf yaitu wa an (dan untuk).
Sunan Abu Daud 2808: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah memerangi orang-orang yahudi, mereka menjadikan kuburan-kuburan para nabi mereka sebagai kuburan."
Sunan Abu Daud 2809: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Khalid], telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih], dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, sekiranya salah seorang diantara kalian duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya hingga sampai ke kulitnya, adalah lebih baik baginya daripada ia duduk di atas kuburan."
Sunan Abu Daud 2810: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi], telah mengabarkan kepada kami [Isa], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir], dari [Busr bin 'Ubaidullah] ia berkata: saya mendengar [Watsilah bin Al Asqa'] berkata: saya mendengar [Abu Martsad Al Ghanawi] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian duduk di atas kuburan, dan jangan kalian melakukan shalat menghadap kepadanya."
Sunan Abu Daud 2811: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Bakkar], telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Syaiban] dari [Khalid bin Sumair As Sadusi], dari [Basyir bin Nahik] dari Basyir Ia mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang pada masa jahiliyyah bernama Zahm bin Ma'bad, Kemudian ia berhijrah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau berkata: "Siapakah namamu?" Ia berkata: "Zahm." Beliau berkata: "Bahkan, engkau adalah Basyir." Ia berkata: Ketika aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau melewati kuburan orang-orang musyrik, lalu beliau berkata: "Sungguh mereka telah mendahului (di dunia) mendapatkan kebaikan yang banyak." Beliau mengatakannya tiga kali. Kemudian beliau melalui kuburan orang-orang muslim, kemudian beliau berkata: "Sungguh mereka telah mendapatkan kebaikan yang banyak." Dan beliau melihat seseorang yang berjalan diantara kuburan mengenakan dua sandal. Kemudian beliau berkata: "Wahai pemilik dua sandal, lepaskan dua sandalmu!" kemudian orang tersebut melihat dan ia kenal dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka ia melepasnya dan meletakkannya.
Sunan Abu Daud 2812: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari], telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin 'Atho`] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba apabila telah diletakkan dalam kuburnya dan para sahabatnya telah pergi darinya, ia mendengar langkah sandal mereka."
Sunan Abu Daud 2813: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Sa'id bin Yazid? Abu Maslamah] dari [Abu Nadhrah], dan [Jabir] ia berkata: Terdapat seorang laki-laki yang di kubur bersama ayahku. Dan dalam hatiku terdapat keinginan untuk mengeluarkannya. Kemudian setelah enam bulan aku keluarkan jasad ayahku, dan aku tidak mendapati perubahan sedikitpun darinya selain beberapa rambut yang ada di jenggotnya menyentuh tanah.
Sunan Abu Daud 2814: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibrahim bin 'Amir], dari ['Amir bin Sa'd] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Orang-orang melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa seorang jenazah, kemudian mereka memuji jenazah tersebut dengan baik, lalu beliau berkata: "Telah wajib (surga)." Kemudian mereka lewat dengan membawa jenazah yang lain dan mereka memberikan persaksian akan keburukannya. Lalu beliau berkata: "Telah wajib (neraka)." Kemudian beliau berkata: "Sesungguhnya sebagian kalian adalah saksi bagi sebagian yang lain."
Sunan Abu Daud 2815: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] dari [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke kuburan ibunya, kemudian beliau menangis, dan orang-orang yang ada di sekitarnya menangis. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah meminta izin kepada Tuhanku ta'ala untuk memintakan ampunan baginya, namun aku tidak diperkenankan. Lalu aku meminta izin untuk mengunjungi kuburannya, lalu Dia memberiku izin. Maka ziarahilah kubur, karena sesungguhnya kuburan tersebut akan mengingatkanmu kepada kematian."
Sunan Abu Daud 2816: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus], telah menceritakan kepada kami [Mu'arrif bin Washil] dari [Muharib bin Ditsar] dari [Ibnu Buraidah] dari [ayahnya], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku telah melarang kalian menziarahi kuburan, sekarang berziarahlah ke kuburan, karena dalam berziarah itu terdapat peringatan (mengingatkan kematian)."
Sunan Abu Daud 2817: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Juhadah] ia berkata: saya mendengar [Abu Shalih] menceritakan dari [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat para wanita yang menziarahi kuburan, dan orang-orang yang menjadikannya sebagai masjid dan memberikan pelita.
Sunan Abu Daud 2818: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Al 'Ala` bin Abdurrahman], dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju sebuah kuburan kemudian mengucapkan: "ASSALAAMU 'ALAIKUM DAARA QAUMIN MUKMINIIN, WA INNAA INSYAA ALLAAHU BIKUM LAAHIQUUN" (Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian wahai penghuni kampung kaum mukminin, sesungguhnya insya Allah kami akan menyusul kalian)."
Sunan Abu Daud 2819: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan], telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Dinar] dari [Sa'id bin Jubair], dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dihadapkan kepada seorang laki-laki yang telah terjatuh dari kendaraannya kemudian meninggal dalam keadaan sedang berihram. Kemudian beliau berkata: "Kafanilah ia dengan dua pakaiannya dan mandikan ia dengan air dan daun bidara. Dan janganlah kalian tutupi kepalanya, karena sesungguhnya Allah akan membangkitkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah." Abu Daud berkata: aku mendengar Ahmad bin Hanbal bekata dalam hadits ini: Terdapat lima sunnah, yaitu: kafanilah ia dalam dua kain, -yaitu mayit di kafani dalam dua kain. Mandikanlah dengan air dan daun bidara, yaitu dalam setiap pencucian terdapat daun bidara, dan janganlah kalian tutupi kepalanya, dan jangan kalian dekatkan dengan minyak wangi. Kafan adalah berasal dari seluruh hartanya. Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], dan [Muhammad bin 'Ubaid] secara makna. Mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad dari ['Amr] dan [Ayyub] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] seperti itu. Ia berkata: "Dan kafankanlah dia dalam dua kain." Abu Daud berkata: Sulaiman berkata: Ayyub berkata: "Dua kainnya." Sedangkan 'Amr berkata: "Dua kain." Ibnu 'Ubaid berkata: Ayyub berkata: "Dalam dua kain." Dan 'Amr berkata: "Dalam dua kainnya." Sulaiman sendiri menambahkan: "Dan janganlah kalian memakaikan minyak wangi kepadanya." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dengan makna hadits Sulaiman mengenai dua kain.
Sunan Abu Daud 2820: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Al Hakam] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Terdapat seorang laki-laki yang terjatuh dari untanya hingga lehernya patah dan membunuhnya, kemudian orang tersebut dibawa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata: "Mandikan serta kafanilah dia, dan jangan kalian tutup kepalanya, serta jangan kalian dekatkan minyak wangi kepadanya. Karena sesungguhnya ia akan dibangkitkan dalam keadaan bertalbiyah."