22. Pengobatan
Sunan Abu Daud 3357: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar An Namari] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] dari [Usamah bin Syarik] ia berkata: Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, dan seolah-olah di atas kepala mereka terdapat burung. Aku kemudian mengucapkan salam dan duduk, lalu ada seorang Arab badui datang dari arah ini dan ini, mereka lalu berkata: "Wahai Rasulullah, apakah boleh kami berobat?" Beliau menjawab: "Berobatlah, sesungguhnya Allah 'azza wa jalla tidak menciptakan penyakit melainkan menciptakan juga obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu pikun."
Sunan Abu Daud 3358: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] dan [Abu 'Amir] hadits ini adalah lafazh Abu 'Amir, dari [Fulaih bin Sulaiman] dari [Ayyub bin Abdurrahman bin Sha'sha'ah Al Anshari] dari [Ya'qub bin Abu Ya'qub] dari [Ummu Al Mundzir binti Qais Al Anshariyyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku bersama Ali 'alaihissalam, sementara Ali baru saja sembuh dari sakit. Saat itu kami memiliki buah kurma yang tergantung, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berdiri dan makan sebagian darinya. Ketika Ali berdiri untuk makan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Ali: "Tahanlah, sesungguhnya engkau baru saja sembuh dari sakit!" Hingga Ali menahan diri. Ummu Al Mundzir berkata: Lalu aku masak gandum dan rebusan sayur. Setelah itu aku membawanya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata: "Wahai Ali, makanlah dari makanan ini, makanan tersebut lebih bermanfaat bagimu." Abu Daud berkata: Harun berkata: "Ia adalah Ummu Al Mundzir Al Anshariyyah Al 'Adawiyyah."
Sunan Abu Daud 3359: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila ada sesuatu yang lebih baik untuk kalian gunakan berobat, maka sesuatu tersebut adalah bekam."
Sunan Abu Daud 3360: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Wazir Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Al Mawali] telah menceritakan kepada kami [Faid] mantan budak 'Ubaidullah bin Ali bin Abu Rafi', dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari neneknya [Salma] pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Ia berkata: Tidak ada seorangpun yang mengeluhkan penyakit kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada kepalanya melainkan beliau berkata: "Berbekamlah!" Dan tidak juga mengeluhkan sakit pada kedua kakinya melainkan beliau berkata: "Warnailah dengan pacar!"
Sunan Abu Daud 3361: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] dan [Katsir bin 'Ubaid] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dari [Ibnu Tsauban] dari [Abu Kabsyah Al Anmari] [Katsir] berkata: Sesungguhnya ia telah meriwayatkannya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada kepalanya, dan di antara kedua pundaknya. Beliau bersabda: "Barangsiapa mengalirkan sebagian dari darah ini, maka ia tidak akan terkena bahaya sekiranya tidak berobat dengan sesuatu, untuk suatu penyakit tertentu."
Sunan Abu Daud 3362: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berbekam pada tiga tempat, pada kedua urat leher dan kahil (bagian punggung antara dua pundak). Mu'ammar berkata: "Ketika aku berbekam, akalku kemudian hilang hingga aku dibacakan Surat Al Fatihah dalam shalatku." Mu'ammar berbekam pada kepalanya.
Sunan Abu Daud 3363: Telah menceritakan kepada kami [Abu Taubah Ar Rabi' bin Nafi'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdurrahman Al Jumahi] dari [Suhail] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berbekam pada tanggal tujuh belas, sembilan belas dan dua puluh satu, maka bekam tersebut menjadi obat dari segala penyakit."
Sunan Abu Daud 3364: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakrah Bakkar bin Abdul Aziz] telah mengabarkan kepadaku bibiku [Kabsyah binti Abu Bakrah] -dan selain Musa berkata: Ia adalah Kayyisah binti Abu Bakrah-, bahwa [Ayahnya] melarang keluarganya untuk melakukan bekam pada hari Selasa, dan ia mengaku berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa hari Selasa adalah hari yang tubuh banyak mengandung darah, dan tidak terputus (aliran darah dalam pembuluh sangat kuat).
Sunan Abu Daud 3365: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada sisi pantatnya karena penyakit cacar yang beliau derita.
Sunan Abu Daud 3366: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seorang dokter kepada Ubay, kemudian dokter tersebut memotong uratnya.
Sunan Abu Daud 3367: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Mutharrif] dari [Imran bin Hushain] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari kay (pengobatan dengan sengatan besi panas), kemudian kami melakukan kay, maka kay itu tidak beruntung dan tidak berhasil. Abu Daud berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar salam para Malaikat, ketika beliau melakukan kay suara itu hilang, dan ketika beliau meninggalkan pengobatan kay, beliau dapat mendengar suara Malaikat kembali.
Sunan Abu Daud 3368: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan pengobatan kay untuk Sa'd bin Mu'adz karena luka panah yang ia derita.
Sunan Abu Daud 3369: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Abdullah bin Thawus] dari [Ayahnya] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakai obat yang dimasukkan ke hidung.
Sunan Abu Daud 3370: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami ['Aqil bin Ma'qil] ia berkata: aku pernah mendengar [Wahb bin Munabbih] menceritakan dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai An Nusyrah (jampi), kemudian beliau menjawab: "Itu adalah perbuatan setan."
Sunan Abu Daud 3371: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Syurahbil bin Yazid Al Mu'afiri] dari [Abdurrahman bin Rafi' At Tanukhi] ia berkata: aku pernah mendengar [Abdullah bin 'Amru] berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika aku minum tiryaq (penawar racun) atau menggantungkan jimat atau mengucapkan kata-kata syair dari diriku aku tidak peduli dengan yang aku lakukan." Abu Daud berkata: Ini khusus untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, namun sebagian orang memberikan keringanan dalam hal itu, yakni saat minum obat penghilang racun.
Sunan Abu Daud 3372: Ia telah berkata kepada kami: telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Mujahid] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mengunakan obat yang telah diharamkan.
Sunan Abu Daud 3373: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id bin Khalid] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abdurrahman bin Utsman] bahwa Seorang dokter pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai katak yang ia jadikan sebagai campuran obat. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari membunuhnya.
Sunan Abu Daud 3374: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meneguk racun, maka di neraka Jahannam ia akan meneguk racun yang ada di tangannya tersebut, ia kekal di dalamnya selama-lamanya."
Sunan Abu Daud 3375: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dari ['Alqamah bin Wail] dari [Ayahnya] [Thariq bin Suwaid] atau Suwaid bin Thariq menyebutkan: Ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai khamr, kemudian beliau melarangnya. Lalu ia bertanya lagi kepada beliau, kemudian beliau melarangnya. Lalu ia berkata lagi kepada beliau, "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya khamr adalah obat." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak, Tetapi dia adalah penyakit."
Sunan Abu Daud 3376: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubadah Al Wasithi] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Tsa'labah bin Muslim] dari [Abu Imran Al Anshari] dari [Ummu Ad Darda] dari [Abu Ad Darda] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit terdapat obatnya, maka berobatlah dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram!"
Sunan Abu Daud 3377: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Sa'd] ia berkata: Aku pernah mengalami sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu datang menjengukku, beliau kemudian meletakkan tangannya di antara kedua dadaku hingga aku merasakan dinginnya tangan beliau pada dadaku. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya engkau adalah seorang laki-laki yang terkena penyakit pada hatinya, datanglah kepada Al Harits bin Kaladah saudara Tsaqif, ia orang yang bisa kedokteran. Hendaknya ia mengambil tujuh buah kurma 'ajwah Madinah, hendaknya ia tumbuk bersamaan dengan bijinya, kemudian meminumkannya kepadamu!"
Sunan Abu Daud 3378: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Hasyim] dari ['Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash] dari [Ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa pada pagi hari makan tujuh butir kurma 'ajwah, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun dan sihir."
Sunan Abu Daud 3379: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Hamid bin Yahya] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ummu Qais binti Mihshan] ia berkata: Aku pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membawa anakku yang telah aku obati dari penyakit radang kelenjar leher (amandel). Kemudian beliau berkata: "Atas dasar apakah kalian menekan dan mengangkat tenggorokan anak kalian dengan mengangkat dagu mereka? Hendaknya kalian menggunakan gaharu India, karena sesungguhnya padanya terdapat tujuh macam obat, diantaranya adalah obat penyakit tulang rusuk, digunakan sebagai obat radang amandel yang dimasukkan dari hidung, serta obat penyakit rusuk yang dimasukkan lewat mulut." Abu Daud berkata: "Yang dimaksud dengan 'ud adalah gaharu."
Sunan Abu Daud 3380: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman bin Khutsaim] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pakailah pakaian yang putih, sebab ia adalah sebaik-baik pakaian kalian, dan kafanilah jenazah kalian dengannya. Sesungguhnya sebaik-baik celak kalian adalah itsmid (sejenis tumbuhan), itsmid dapat mempertajam pandangan dan menumbuhkan rambut."
Sunan Abu Daud 3381: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] ia berkata: Ini adalah hadits yang telah diceritakan [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah, Beliau bersabda: "Penyakit Ain (pengaruh mata orang yang dengki) itu benar adanya."
Sunan Abu Daud 3382: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari Aisyah radliyallahu 'anha, ia berkata: "Orang yang menimbulkan penyakit Ain diperintahkan untuk berwudlu, kemudian orang yang menderita penyakit Ain diperintahkan untuk mandi dengan air sisa wudlunya."
Sunan Abu Daud 3383: Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Nafi' Abu Taubah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muhajir] dari [Ayahnya] dari [Asma` binti Yazid bin As Sakan] ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian secara rahasia, sesungguhnya pengaruh menggauli isteri pada waktu menyusui akan menimpa penunggang kuda sehingga menyebabkannya lemah dan terjatuh dari kudanya."
Sunan Abu Daud 3384: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal] telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari [Judamah Al Asadiyyah] bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku telah berniat untuk melarang dari menggauli isteri pada waktu menyusui, hingga aku ingat bahwa orang-orang Romawi dan Persia melakukan hal tersebut dan tidak membahayakan anak-anak mereka." Malik berkata: "Ghailah adalah seorang laki-laki menggauli isterinya ketika dalam keadaan menyusui."
Sunan Abu Daud 3385: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Amru bin Murrah] dari [Yahya bin Al Jazzar] dari [anak saudara Zainab] isteri Abdullah, dari Zainab dari Abdullah ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan tiwalah (menjadikan seorang wanita mencintai suaminya) adalah bentuk kesyirikan." Zainab berkata: Aku katakan: "Kenapa engkau mengucapkan hal ini? Demi Allah! Sungguh, mataku telah mengeluarkan air mata dan kotoran. Dan aku bolak-balik datang kepada Fulan seorang Yahudi yang menjampiku, apabila ia menjampiku maka mataku menjadi tenang?" Kemudian Abdullah menjawab: "Sesungguhnya hal tersebut adalah perbuatan setan. Setan telah menusuk matanya menggunakan tangannya, kemudian apabila orang yahudi tersebut menjampinya maka setan menahan tusukannya. Sebenarnya cukup bagimu mengucapkan sebagaimana yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'ADZHIBIL BA`SA RABBAN NAASA ISYFI ANTA ASY SYAAFII LAA SYIFAA A ILLAA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMAN.'" (Wahai Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit, sesungguhnya Engkau Pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan efek penyakit).
Sunan Abu Daud 3386: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Daud] dari [Malik bin Mighwal] dari [Hushain] dari [Asy Sya'bi] dari [Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada jampi kecuali karena 'ain (pengaruh mata orang yang dengki), atau dari racun."
Sunan Abu Daud 3387: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] dan Ibnu As Sarh [Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dan [Ibnu As Sarh] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepada kami [Daud bin Abdurrahman] dari ['Amru bin Yahya] dari [Yusuf bin Muhammad] -Ibnu Shalih Muhammad bin Yusuf bin Tsabit bin Qais bin Syammas berkata- dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau pernah menemui Tsabit bin Qais -Ahmad berkata: saat ia sedang sakit-, lalu beliau mengucapkan: "IKSYIFIL BA`SA RABBAN NAASI 'AN TSABIT BIN QAIS BIN SYAMMAS." (Hilangkan penyakit wahai Tuhan manusia dari Tsabit bin Qais bin Syammas). Kemudian beliau mengambil tanah dari Bathhan dan memasukkannya ke dalam sebuah gelas, beliau kemudian menyemburkan air ke dalamnya, lalu menuangkannya kepadanya. Abu Daud berkata: Ibnu As As Sarh berkata: "Yang benar adalah Yusuf bin Muhammad."
Sunan Abu Daud 3388: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Mu'awiyah] dari [Abdurrahman bin Jubair] dari [Ayahnya] dari ['Auf bin Malik] ia berkata: Pada masa jahiliyyah aku pernah melakukan penjampian, lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda mengenai hal tersebut?" Beliau menjawab: "Perlihatkan jampi kalian kepadaku! Tidak mengapa dengan jampi selama bukan perbuatan syirik."
Sunan Abu Daud 3389: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mahdi Al Mishshi] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dan [Abdul Aziz bin Umar bin Abdul Aziz] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Abu Bakr bin Sulaiman bin Abu Hatsmah] dari [Asy Syifa` binti Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menemuiku, sementara aku sedang berada di rumah Hafshah. Lalu beliau berkata kepadaku: "Tidakkah engkau ajari dia jampi namlah sebagaimana engkau mengajarinya menulis?"
Sunan Abu Daud 3390: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Hakim] telah menceritakan kepadaku [Nenekku] ia berkata: Aku pernah mendengar [Sahl bin Hunaif] berkata: Kami pernah melewati sebuah air yang mengalir (banjir), kemudian aku mencebur dan mandi di dalamnya, setelah itu aku keluar dan dalam keadaan terserang demam. Hal itu lalu sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga beliau pun bersabda: "Perintahkan Abu Tsabit agar membaca ta'awwudz!" Nenekku berkata: Lalu aku (Sahl) katakan: "Wahai tuanku, apakah jampi diperbolehkan?" Beliau bersabda: "Tidak ada jampi kecuali karena pengaruh perbuatan dengki, atau racun, atau sengatan hewan." Abu Daud berkata: "(Yaitu) racun ular dan apa yang menyengat."
Sunan Abu Daud 3391: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Syarik]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas Al 'Anbari] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari [Al 'Abbas bin Dzarih] dari [Asy Sya'bi] [Al 'Abbas] menyebutkan dari [Anas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada jampi kecuali karena 'ain (pengaruh mata orang yang dengki), atau racun, atau darah yang terhenti." Al 'Abbas tidak menyebutkan 'ain, dan ini adalah lafazh Sulaiman bin Daud.
Sunan Abu Daud 3392: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Abdul Aziz bin Shuhaib] ia berkata: Anas berkata kepada Tsabit: "Maukah aku jampi engkau dengan jampi yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Tsabit menjawab: "Ya." Anas lalu mengucapkan: "ALLAAHUMMA RABBAN NAASI, MUDZHIBIL BA`SI ISYFI ANTA ASY SYAAFII LAA SYAAFIYA ILLAA ANTA ISYFIHI SYIFAA AN LAA YUGHAADIRU SAQAMAN." (Ya Allah, Tuhan manusia, Penghilang penyakit, sembuhkanlah. Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau. Sembuhkanlah dia dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan efek sakit).
Sunan Abu Daud 3393: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Yazid bin Khushaifah] bahwa ['Amru bin Abdullah bin Ka'b As Sulami] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Nafi' bin Jubair] mengabarkan kepadanya dari [Utsman bin Abu Al 'Ash] bahwa Ia telah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -Utsman berkata: sementara aku sedang sakit yang hampir membinasakanku- Utsman berkata: Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Usaplah menggunakan tangan kananmu sebanyak tujuh kali, lalu ucapkanlah: A'UUDZU BI'IZZATILLAAHI WA QUDRATIHI MIN SYARRI MAA AJIDU." (aku berlindung kepada kemuliaan Allah dan kemampuan-Nya dari keburukan yang aku temui). Utsman berkata: "Lalu aku melakukan hal tersebut, maka Allah 'azza wa jalla menghilangkan apa yang ada padaku, dan aku selalu memerintahkan keluargaku dan yang lainnya untuk mengucapkannya."
Sunan Abu Daud 3394: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Khalid bin Mauhib Ar Ramli] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ziyadah bin Muhammad] dari [Muhammad bin Ka'b Al Qurazhi] dari [Fadlalah bin 'Ubaid] dari [Abu Darda] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian mengeluhkan sesuatu atau saudaranya mengeluhkannya, maka hendaknya ia mengucapkan: RABBANALLAAHULLADZII FIS SAMAA`I TAQADDASA ISMUKA AMRUKA FIS SAMAA`I WAL ARDLI KAMAA RAHMATUKA FIS SAMAA`I, FAJ'AL RAHMATAKA FIL ARDLI, IGHFIR LANAA HUUBANAA WA KHATHAAYAANAA, ANTA RABBUTH THAYYIBIINA, ANZIL RAHMATAN MIN RAHMATIKA WA SYIFAA`AN MIN SYIFAA`IKA 'ALAA HAADZAL WAJA'I (Tuhanku adalah Allah yang berada di langit, Maha Suci nama-Mu, urusan-Mu berada di langit dan bumi. Sebagaimana rahmat-Mu berada di langit, maka jadikanlah rahmat-Mu berada di bumi! Ampunilah dosa dan kesalahan kami! Engkau Tuhan orang-orang yang baik, turunkan rahmat di antara rahmat-Mu, serta kesembuhan di antara kesembuhan-Mu kepada penyakit ini), maka ia akan sembuh."
Sunan Abu Daud 3395: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Muhammad bin Ishaq] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengajari mereka beberapa kalimat karena adanya rasa takut, yaitu: A'UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMATI MIN GHADLABIHI WA SYARRI 'IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI WA AN YAHDLURUUNA (Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya serta kejahatan para hamba-Nya, dan dari bisikan setan serta kedatangan mereka kepadaku). Abdullah bin Umar mengajarkan kalimat-kalimat tersebut kepada orang yang telah berakal di antara anak-anaknya serta orang yang belum berakal. Ia menulisnya dan menggantungkannya kepadanya.
Sunan Abu Daud 3396: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Suraih Ar Razi] telah mengabarkan kepada kami [Makki bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin 'Ubaid] ia berkata: Aku melihat pengaruh pukulan pada betis [Salamah], lalu aku katakan: "Apakah ini?" Ia menjawab: "Aku mendapatkan luka ini saat perang Khaibar." Kemudian orang-orang berkata: "Salamah telah terkena musibah." Kemudian aku dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau meludah padaku sebanyak tiga kali, kemudian aku tidak mengeluhkannya hingga saat ini.
Sunan Abu Daud 3397: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Kharb] dan [Utsman bin Abu Syaibah] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Abdu Rabbih bin Sa'id] dari ['Amrah] dari [Aisyah] ia berkata: Jika ada orang yang mengeluhkan sakit, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meludah ke tanah lalu berdoa: "TURBATU ARDLINAA BIRIIQATI BA'DLINAA YUSYFAA SAQIIMUNAA BI IDZNI RABBINAA." (Ini adalah debu tanah kami, dengan ludah sebagian kami maka tersembuhkan orang sakit kami dengan izin Tuhan kami).
Sunan Abu Daud 3398: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Zakaria] ia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amir] dari [Kharijah bin Ash Shalt At Tamimi] dari [Pamannya] bahwa Ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu masuk Islam, kemudian kembali dari sisinya dan melewati sebuah kaum yang pada mereka terdapat orang gila yang diikat dengan sebuah besi. Keluarganya lalu berkata: "Telah sampai kabar kepada kami bahwa sahabat kalian ini datang dengan membawa kebaikan, apakah kalian memiliki sesuatu yang dapat engkau gunakan untuk mengobati?" Lalu aku menjampinya menggunakan Surat Al Fatihah sehingga orang itu pun sembuh. Kemudian mereka memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal tersebut, beliau lantas bertanya: "Apakah engkau hanya mengucapkan ini?" Musaddad pada tempat yang lain menyebutkan: "Apakah engkau mengucapkan selain hal ini?" Maka aku jawab: "Tidak." Beliau lalu bersabda: "Demi Dzat yang memanjangkan umurku, ambillah! Sungguh, orang makan dengan jampi batil sedangkan engkau makan dengan jampi yang benar." Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Ayahku]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu As Safar] dari [Asy Sya'bi] dari [Kharijah bin Ash Shalt] dari [Pamannya] bahwa ia lewat, Kharijah berkata: Kemudian ia menjampi orang tersebut menggunakan Surat Al Fatihah selama tiga hari pagi dan sore, setiap kali ia menyelesaikannya maka ia mengumpulkan ludahnya kemudian meludah. Maka orang tersebut seolah-olah telah terbebas dari ikatan, kemudian mereka memberinya sesuatu. Lalu ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia menyebutkan makna hadits Musaddad.
Sunan Abu Daud 3399: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] dari [Ayahnya] ia berkata: Aku mendengar [seorang laki-laki] yang berasal dari Aslam berkata: Aku pernah duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian seorang sahabat datang dan berkata: "Wahai Rasulullah, tadi malam aku terkena sengatan hingga aku tidak bisa tidur hingga pagi hari?" Beliau bertanya: "Apa yang menyengat?" Sahabat tersebut menjawab: "Kalajengking." Beliau bersabda: "Seandainya pada waktu sore engkau mengucapkan: A'UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan makhluk yang Allah ciptakan), maka hewan tersebut tidak akan membahayakanmu insya Allah."
Sunan Abu Daud 3400: Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih] telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] telah menceritakan kepadaku [Az Zubaidi] dari [Az Zuhri] dari [Thariq bin Makhasyin] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Seorang laki-laki yang terkena sengatan kalajengking datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Hurairah berkata: Kemudian beliau bersabda: "Seandainya ia mengucapkan: A'UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan makhluk yang Allah ciptakan), maka ia tidak akan tersengat, atau kalajengking tersebut tidak akan membahayakannya."
Sunan Abu Daud 3401: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Abu Al Mutawakkil] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi dalam suatu perjalanan yang mereka lakukan. Kemudian mereka singgah di sebuah kampung Arab, sebagian penduduk kampung tersebut lalu berkata: "Sesungguhnya pemimpin kami tersengat, apakah salah seorang di antara kalian memiliki sesuatu yang bermanfaat bagi sahabat kami tersebut?" Kemudian salah seorang dari para sahabat tersebut menjawab: "Ya, Demi Allah, sesungguhnya aku akan menjampi, akan tetapi kami telah meminta kalian agar menjamu kami namun kalian menolak untuk menjadikan kami sebagai tamu. Aku tidak akan menjampi hingga kalian memberikan hadiah kepadaku." Penduduk kampung tersebut kemudian memberikan hadiah sekumpulan kambing kepadanya, lalu sahabat tersebut datang kepada orang yang tersengat dan membacakan Surat Al Fatihah kepadanya, lalu meniupkan hingga orang tersebut sembuh seolah-olah telah terbebas dari ikatan." Abu Sa'id Al Khudri berkata: "Kemudian mereka memenuhi janjinya untuk memberikan hadiah kepada para sahabat sebagaimana yang mereka janjikan. Kemudian para sahabat berkata: "Bagilah kambing-kambing tersebut!" Lalu sahabat yang telah membacakan jampi mengatakan: "Kalian jangan melakukannya hingga kita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan minta pertimbangannya." Lalu mereka pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyebutkan hal tersebut kepada beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Dari mana kalian mengetahui bahwa Al Fatihah adalah jampi? Kalian telah berbuat baik, bagilah dan berilah aku bagian bersama kalian."
Sunan Abu Daud 3402: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Ayahku]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu As Safar] dari [Asy Sya'bi] dari [Kharijah bin Ash Shalt At Tamimi] dari [Pamannya] ia berkata: Kami datang dari sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami datang menemui suatu perkampungan Arab. Penduduk kampung itu kemudian berkata: "Sesungguhnya kami telah diberitahu bahwa kalian datang dari orang ini (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) dengan membawa kebaikan. Apakah kalian memiliki obat atau jampi? Sesungguhnya kami memiliki orang yang kurang akal yang terikat." Paman Kharijah berkata: Kami lantas menjawab: "Ya." Kemudian mereka datang membawa orang yang kurang akal yang terikat tersebut. Kemudian aku bacakan kepadanya Surat Al Fatihah selama tiga hari pagi dan sore. Setiap kali aku selesai membacanya aku kumpulkan ludahku kemudian aku ludahkan. Kemudian orang tersebut seolah-olah telah terlepas dari belenggu." Paman Kharijah berkata lagi: Kemudian mereka memberiku hadiah. Lalu aku katakan: "Tidak akan aku bagikan hingga aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Beliau lantas bersabda: "Makanlah, demi Dzat yang memanjangkan umurku. Sungguh, ada orang yang memakan dengan sebab jampi batil, namun engkau makan dengan menggunakan jampi yang benar."
Sunan Abu Daud 3403: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila sakit maka beliau membacakan surat-surat mu'awwidzat (minta perlindungan) dan meniupkannya. Ketika sakit beliau semakin keras, maka aku yang membacakan kepada beliau dan aku usapkan kepadanya dengan tangan beliau, dengan harapan mendapatkan berkahnya.
Sunan Abu Daud 3404: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Yazid bin Sayyar] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari Aisyah radliyallahu 'anha, ia berkata: Ibuku ingin aku terlihat gemuk (segar) saat aku bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun aku tidak menerima apapun yang diinginkannya hingga ia memberiku makan mentimun dengan ruthab (kurma segar). Kemudian aku menjadi tampak gemuk (segar) dengan bentuk yang ideal.
Sunan Abu Daud 3405: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah diriwayatkan [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hammad bin Salamah] dari [Hakim Al Atsram] dari [Abu Tamimah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendatangi seorang dukun -Musa menyebutkan dalam haditsnya- kemudian membenarkan apa yang ia katakan -kemudian keduanya sepakat pada lafadz-, atau mendatangi seorang wanita -Musaddad menyebutkan-, isterinya saat haid, atau mendatangi wanita -Musaddad menyebutkan: mendatangi istrinya lewat dubur-, maka ia telah berlepas diri dari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad."
Sunan Abu Daud 3406: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Musaddad] secara makna, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah bin Al Akhnas] dari [Al Walid bin Abdullah] dari [Yusuf bin Mahik] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mempelajari ilmu nujum, maka ia telah mempelajari bagian dari sihir." Beliau menambah celaannya dengan apa yang beliau tambahkan.
Sunan Abu Daud 3407: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dan [Shalih bin Kaisan] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan Shalat Subuh mengimami kami di Hudaibiyah pada bekas hujan yang terjadi pada malam hari. Selesai shalat beliau menghadap ke arah orang-orang dan berkata: "Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Tuhan kalian?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahuinya." Beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Pada pagi ini di antara para hamba-ku ada yang beriman kepada-ku dan ada yang kafir. Adapun orang yang mengatakan, 'Hujan turun kepada kami dengan karena Allah dan rahmat-Nya', maka orang tersebut adalah orang yang beriman kepada-ku dan kafir kepada bintang. Adapun orang yang mengatakan, 'Hujan turun kepada kami berkat bintang ini dan ini', maka orang tersebut adalah orang yang kafir kepada-ku dan beriman kepada kepada bintang.'"
Sunan Abu Daud 3408: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami ['Auf] telah menceritakan kepada kami [Hayyan] -selain Musaddad menyebut: Hayyan bin Al 'Ala- Telah menceritakan kepada kami [Qathan bin Qabishah] dari [Ayahnya] ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "'Iyafah, thiyarah dan tharq adalah termasuk jibt. Tharq adalah hardikan dan Iyafah adalah garis."
Sunan Abu Daud 3409: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysysar] ia berkata: telah berkata [Muhammad bin Ja'far] ['Auf] berkata: Al 'Iyafah adalah menghardik burung, sedangkan Ath Tharq adalah garis yang dibuat di tanah.
Sunan Abu Daud 3410: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Al Hajjaj Ash Shawwaf] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atha bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami] ia berkata: Aku katakan: "Wahai Rasulullah, di antara kami ada orang-orang yang menggambar garis?" Beliau bersabda: "Di antara para Nabi ada yang membuat garis, maka barangsiapa yang garisnya sama dengan garis nabi tersebut maka hal itu adalah diperbolehkan."
Sunan Abu Daud 3411: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepadaku [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Isa bin 'Ashim] dari [Zir bin Hubaisy] dari [Abdullah bin Mas'ud] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik -tiga kali-. Tidaklah di antara kita kecuali beranggapan seperti itu, akan tetapi Allah menghilangkannya dengan tawakal."
Sunan Abu Daud 3412: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutawakkil Al 'Asqalani] dan [Al Hasan bin Ali] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada 'adwa, thiyarah, shafar, dan tidak ada hammah." Seorang Arab badui lalu berkata: "Kenapa seekor unta yang ada di gurun pasir berlari seperti kijang, kemudian bercampur dengan unta yang terkena penyakit kurap lalu ia tertular penyakit kurap?" Beliau menjawab: "(Jika begitu) siapakah yang menularkannya kepada yang pertama?" Ma'mar berkata: Az Zuhri berkata: telah menceritakan kepadaku seorang laki-laki dari Abu Hurairah bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah orang yang memiliki unta yang sakit mendatangkannya kepada orang yang memiliki unta yang sehat!" Kemudian orang tersebut kembali kepadanya dan berkata: "Bukankah ia telah menceritakan kepada kita bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada 'Adwa, thiyarah, shafar dan tidak ada hammah." Abu Hurairah berkata: "Aku belum pernah menceritakannya kepada kalian." Az Zuhri berkata: [Abu Salamah] berkata: "Abu Hurairah telah menceritakannya dan aku tidak pernah mendengar ia lupa kepada suatu hadits pun selain hadits tersebut."
Sunan Abu Daud 3413: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Muhammad] dari [Al 'Ala] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada 'Adwa, hammah, nau` (keyakinan adanya hujan karena bintang tertentu) dan tidak ada shafar."
Sunan Abu Daud 3414: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahim bin Al Barqi] bahwa [Sa'id bin Al Hakam] telah menceritakan kepada mereka, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepadaku [Ibnu 'Ajlan] telah menceritakan kepadaku [Al Qa'qa' bin Hakim] dan ['Ubaidullah bin Miqsam] dan [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada ghul (yang dapat menyesatkan seorangpun)." Abu Daud berkata: Telah dibacakan di hadapan [Al Harits bin Miskin] -sementara aku menyaksikan- telah mengabarkan kepada kalian [Asyhab] ia berkata: [Malik] pernah ditanya mengenai sabda beliau "Tidak ada shafar", maka ia menjawab: "Sesungguhnya orang-orang jahiliyyah dahulu menghalalkan bulan Shafar satu tahun dan mengharamkannya satu tahun. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada shafar.'" Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa] telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] ia berkata: Aku tanyakan kepada [Muhammad bin Rasyid]: "Bagaimana dengan kata 'haam'?" Ia menjawab: "Orang-orang jahiliyyah dulu mengatakan: 'Tidaklah orang yang meninggal kemudian dikubur melainkan keluar serangga berbisa dari kuburnya.' Aku tanyakan lagi: "Bagaimana dengan kata, 'Shafar'?" Ia menjawab: "Aku pernah mendengar bahwa orang-orang jahiliyyah menisbatkan kesialan kepada bulan Shafar." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shafar." Muhammad berkata: Aku mendengar orang yang mengatakan: "Itu adalah suatu penyakit yang bertempat di dalam perut. Dahulu mereka mengatakan: 'Penyakit tersebut menular'. Maka beliau bersabda: 'Tidak ada shafar.'"
Sunan Abu Daud 3415: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada 'Adwa dan tidak ada thiyarah, dan aku tertarik dengan Al fa'l (optimisme) yang baik, dan optimisme yang baik adalah perkataan yang baik."
Sunan Abu Daud 3416: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Suhail] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar sebuah perkataan yang menarik bagi beliau, lalu beliau bersabda: "Kami telah mengambil sikap optimismemu dari mulutmu."
Sunan Abu Daud 3417: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khalaf] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari 'Atha ia berkata: Orang-orang berkata: "Shafar adalah sebuah penyakit yang ada dalam perut." Kemudian aku tanyakan: "Apakah hamah itu?" 'Atha melanjutkan: Orang-orang menjawab: "Burung hantu yang berteriak itu sebenarnya arwah orang-orang. Padahal itu bukan nyawa manuisa, sesungguhnya hammah adalah binatang melata."
Sunan Abu Daud 3418: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Abu Bakr bin Syaibah] secara makna, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari ['Urwah bin 'Amir], Ahmad Al Qurasyi berkata: Telah disebutkan thiyarah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda: "Yang terbaik adalah sikap optimisme, dan thiyarah tidak boleh menahan kehendak seorang muslim. Apabila salah seorang di antara kalian melihat apa yang ia tidak sukai, maka hendaknya ia mengucapkan: ALLAAHUMMA LAA YA`TII BILHASANAATI ILLAA ANTA WA LAA YADFA'USSAYYIAATI ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BIKA (Ya Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tidak ada yang dapat menolak keburukan kecuali Engkau, dan tidak ada daya serta kekuatan kecuali karena-Mu)."
Sunan Abu Daud 3419: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Ayahnya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukan tathuyyur dari sesuatupun, beliau apabila telah mengutus seorang pekerja maka beliau bertanya mengenai namanya, apabila tertarik dengan namanya maka beliau senang dan terlihat kesenangan kepada hal tersebut pada wajah beliau. Dan apabila tidak menyukai namanya maka terlihat ketidak senangan kepada hal tersebut pada wajah beliau. Apabila beliau memasuki sebuah kampung maka beliau bertanya mengenai namanya, apabila tertarik dengan namanya maka beliau senang dan terlihat kesenangan kepada hal tersebut pada wajah beliau. Dan apabila beliau tidak menyukai nama tersebut maka terlihat ketidak senangan kepada hal tersebut pada wajah beliau.
Sunan Abu Daud 3420: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Aban] telah menceritakan kepadaku [Yahya] bahwa [Al Hadlrami bin Lahiq] menceritakan kepadanya dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Sa'd bin Malik], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hamah, 'Adwa, dan thiyarah. Apabila ada thiyarah dalam sesuatu maka hal tersebut ada pada kuda, wanita dan rumah."
Sunan Abu Daud 3421: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Hamzah] dan [Salim] keduanya adalah anak Abdullah bin Umar, dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kesialan ada pada rumah, wanita dan kuda." Abu Daud berkata: Telah dibacakan sebuah riwayat kepada Al Harits bin Miskin -sementara aku menyaksikan-, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Al Qasim ia berkata: "Malik ditanya mengenai kesialan pada kuda dan rumah. Ia lalu menjawab: "Betapa banyak rumah yang ditempati orang-orang kemudian mereka binasa, kemudian ditempati orang-orang yang lain, lalu mereka binasa." Ini adalah penafsirannya yang kami lihat. Wallahu 'alam. Abu Daud berkata: Umar radliyallahu 'anhu berkata: "Tikar yang ada di rumah lebih baik daripada seorang wanita yang tidak dapat melahirkan."
Sunan Abu Daud 3422: Telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Khalid] serta [Abbas Al 'Anbari] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Yahya bin Abdullah bin Bahir] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [orang yang telah] mendengar [Farwah bin Musaik] berkata: Aku katakan: "Wahai Rasulullah, lahan kami yang bernama tanah Abyan, itu adalah tanah ladang kami dan tempat kami bercocok tanam, sesungguhnya tanah tersebut berwabah" -atau dia mengatakan: "wabahnya keras"- kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tinggalkan tanah tersebut, sesungguhnya bersinggungan dengan penyakit adalah kebinasaan."
Sunan Abu Daud 3423: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] dari [Ikrimah bin 'Ammar] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, pernah kami berada dalam sebuah rumah, jumlah kami banyak dan harta kami juga melimpah. Ketika kami pindah rumah, keluarga dan harta kami menjadi sedikit?" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tinggalkan rumah tersebut dalam keadaan hina."
Sunan Abu Daud 3424: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Mufadldlal bin Fadlalah] dari [Habib bin Asy Syahid] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggandeng tangan orang yang menderita penyakit kusta, kemudian beliau meletakkan tangan orang tersebut di atas nampan seraya bersabda: "Makanlah dengan percaya kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya."