31. Peperangan Besar
Sunan Abu Daud 3740: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Mahri] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Abu Ayyub] dari [Syarahil bin Yazid Al Mu'arifi] dari [Abu Alqamah] dari [Abu Hurairah] yang aku tahu hadits itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap seratus tahun Allah mengutus kepada umat ini seseorang yang akan memperbaharui agama ini (dari penyimpangan)." Abu Dawud berkata: "'Abdurrahman bin Syuraih Al Iskandarani meriwayatkan hadits ini, namun tidak menyebutkan Syarahil."
Sunan Abu Daud 3741: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Hassan bin Athiyah] ia berkata: Makhul dan Ibnu Abu Zakariya menemui [Khalid bin Ma'dan], sementara aku juga ikut mereka. Lalu Khalid menceritakan kepada kami dari [Jubair bin Nufair] tentang Hudnah (perjanjian damai). Hassan berkata: Jubair berkata: "Mari bersama kami menemui [Dzu Mikhbar], seorang laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Akhirnya kami pun mendatangi laki-laki tersebut, Jubair lantas bertanya kepadanya tentang perjanjian damai. Sahabat Nabi itu menjawab: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian akan mengadakan perjanjian damai dengan bangsa Ramawi, maka kalian akan memerangi musuh di belakang kalian bersama mereka. Kalian akan mendapatkan kemenangan dan ghanimah, dan keselamatan. Setelah itu kalian akan kembali pulang, saat kalian singgah di suatu tempat tinggi yang subur dan banyak tanamannya, ada seorang laki-laki nashrani mengangkat salib seraya berkata: "Salib telah menang." hal itu menjadikan seorang laki-laki dari kaum muslimin marah hingga mematahkan kayu salibnya. Maka saat itulah orang-orang Romawi berkhianat dan berkumpul untuk mengadakan peperangan." Telah menceritakan kepada kami Muammal Ibnul Fadll Al Harrani berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amru] dari [Hassan bin Athiyyah] dengan hadits yang sama. Namun ia menambahkan: "Kaum muslimin lalu segera meraih senjata mereka dan berperang. Allah kemudian memuliakan mereka dengan syahid." Hanya saja Al Walid menyebutkan hadits ini melalui jalur Jubair, dari [Dzu Mikhbar], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Dawud berkata: "Hadits ini diriwayatkan oleh [Rauh], [Yahya bin Hamzah] dan [Bisyr bin Bakr], dari [Al Auza'i] sebagaimana yang dikatakan oleh Isa."
Sunan Abu Daud 3742: Telah menceritakan kepada kami [Abbas Al 'Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim Ibnul Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban] dari [Bapaknya] dari [Makhul] dari [Jubair bin Nufair] dari [Malik bin Yukhamir] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ramainya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal." Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, "pundaknya." Kemudian bersabda: "Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu'adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar."
Sunan Abu Daud 3743: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Abu Bakr bin Abu Maryam] dari [Al Walid bin Sufyan Al Ghassani] dari [Yazid bin Qutaib As Sakuni] dari [Abu Bahriyah] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Peperangan besar, pembukaan Konstantinopel dan keluarnya Dajjal terjadi selama tujuh bulan."
Sunan Abu Daud 3744: Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [bahir] dari [Khalid] dari [Ibnu Abu Bilal] dari [Abdullah bin Busr] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara peperangan dan penaklukan Madinah jaraknya enam tahun, lalu Al Masih Ad Dajjal keluar pada awal tahun ke tujuh." Abu Dawud berkata: "Ini lebih shahih ketimbang hadits Isa."
Sunan Abu Daud 3745: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim bin Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Bakr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Abdus Salam] dari [Tsauban] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk." Seorang laki-laki berkata: "Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?" beliau menjawab: "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian kepada kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn." Seseorang lalu berkata: "Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati."
Sunan Abu Daud 3746: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] berkata: telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Arthah] ia berkata: Aku mendengar [Jubair bin Nufair] menceritakan dari [Abu Darda] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saat terjadinya peperangan yang besar, pangkalan kaum muslimin berada di daerah Ghuthah, sebuah wilayah di pinggiran kota yang dikenal dengan nama Damaskus, salah satu kota terbaik di negeri Syam."
Sunan Abu Daud 3747: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Najdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Sawwar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Sulaim] dari [Yahya bin Jabir Ath Tha`i] berkata: Harun dalam haditsnya menyebutkan dari [Auf bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekali-kali Allah tidak akan mengumpulkan dua pedang pada umat ini, satu pedang dari mereka dan satu pedang lagi dari musuh mereka."
Sunan Abu Daud 3748: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Muhammad Ar Ramli] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dhamrah] dari [As Saibani] dari [Abu Sukainah] seorang lelaki dari Al Muhararaini, dari [seorang laki-laki] di antara sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Biarkanlah orang-orang Habasyah sebagaimana mereka membiarkan kalian, dan tinggalkanlah orang-orang Turki sebagaimana mereka meninggalkan kalian."
Sunan Abu Daud 3749: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] -maksudnya Ya'qub Al Iskandarani- dari [Suhail] -maksudnya Suhail bin Abu Shalih- dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turki, wajah mereka seperti perisai dan mengenakan sandal dari rambut."
Sunan Abu Daud 3750: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dan [Ibnu As Sarh] dan selain keduanya, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] secara riwayat. Ibnu Suraih berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian memerangi kaum yang mengenakan sandal dari rambut, dan tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian memerangi suatu kaum yang matanya sipit, hidung pesek dan wajah mereka seperti tameng untuk perang."
Sunan Abu Daud 3751: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir At Tinnisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Basyir Ibnul Muhajir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Berkenaan dengan hadits Nabi: "Akan memerangi kalian suatu kaum yang mata mereka sipit -yakni bangsa Turki-" Beliau bersabda: "Kalian akan menguasai mereka sebanyak tiga kali, sehingga kalian dapat menyusul mereka hingga Jazirah Arab. Pada kemenangan pertama orang-orang yang lari dari mereka selamat, pada kemenangan kedua sebagian dari mereka selamat dan sebagian yang lain binasa, dan pada kemenangan ketiga mereka menyerah total." Atau sebagaimana yang beliau sabdakan.
Sunan Abu Daud 3752: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shamad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Abu Bakrah] ia berkata: Aku mendengar [Bapakku] menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beberapa orang dari umatku singgah di suatu tempat yang luas, mereka menamakannya Bashrah. Yakni di sisi sungai yang bernama Dijlah, sungai itu mempunyai jembatan. Tempat itu penduduknya sangat banyak, dan mayoritas berasal dari orang-orang yang hijrah. Ibnu Ishaq berkata: "Abu Ma'mar menyebutkan: "Penduduk tempat itu berasal dari penjuru kaum muslimin." Di akhir zaman nanti akan datang suatu kaum yang bernama Qanthura, wajah mereka lebar dan matanya sipit, hingga kaum itu sampai ke daerah tepian sungai lalu para penduduknya pecah menjadi tiga kelompok, satu kelompok pergi mengikuti ekor sapi dan binatang ternak (pergi ke tempat yang jauh dengan membawa binatang ternak mereka untuk bercocok tanam) hingga mereka hancur. Satu kelompok mengambil untuk keamanan mereka (mengajukan atau menerima jaminan keamanan dari bani Qanthura) hingga akhirnya menjadi kafir. Dan satu kelompok melindungi anak dan istri mereka dan berperang melawan musuh (Bani Qanthura) hingga mereka mati sebagai syuhada."
Sunan Abu Daud 3753: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdu Ash Shamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa Al Hannath] -aku tidak mengetahuinya kecuali ia menyebutkannya- dari [Musa bin Anas] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya: "Wahai Anas, sesungguhnya manusia akan menempati banyak tempat, dan salah satu tempat itu bernama Bashrah, atau Bushairah. Jika kamu melewati tempat itu, atau masuk ke dalamnya, maka hindarilah tempat-tempat yang tanahnya asin (lapang karena sidikit pohon), dan tempat penambatan kapal (dermaga), serta pasar-pasar dan para penguasanya. Pergilah ke tempat-tempat pelosok (daerah pegunungan), karena wilayah wilayah tersebut banyak terjadi penenggelaman (ke dasar bumi), angin topan dan gempa bumi. Di sana kalian juga akan menemui suatu kaum, mereka bermalam dan pagi harinya telah menjadi kera dan babi."
Sunan Abu Daud 3754: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Shalih bin Dirham] ia berkata: Aku mendengar [Bapakku] berkata: "Kami berangkat untuk menunaikan haji, lalu ada seorang laki-laki (Abu Hurairah) berkata: "Di sisi kalian ada sebuah kampung bernama Ubullah." kami menjawab: "Benar." Laki-laki itu berkata lagi: "Siapakah di antara kalian bersedia memberi jaminan padaku, bahwa ia mau shalat untukku di masjid Al Asysyar sebanyak dua atau empat rakaat, setelah itu mengatakan, 'pahala shalat ini untuk Abu Hurairah'? Aku pernah mendengar kekasihku Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat Allah akan membangkitkan para syuhada dari masjid Al Asysyar, tidak ada yang bangkit (berdiri) bersama para syuhada perang Badr selain mereka." Abu Dawud berkata: "Masjid ini ada di sisi sungai."
Sunan Abu Daud 3755: Telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Ahmad Al Baghdadi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] dari [Zuhair bin Muhammad] dari [Musa bin Jubair] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hanif] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Biarkanlah orang-orang Habasyah sebagaimana mereka membiarkan kalian, sebab tidaklah harta simpanan Ka'bah itu dikeluarkan kecuali oleh Dzu As Suwayqataini (seorang yang berjuluk pemilik dua betis) dari negeri Habasyah."
Sunan Abu Daud 3756: Telah menceritakan kepada kami [Muammal bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Abu Hayyan At taimi] dari [Abu Zur'ah] ia berkata: "Beberapa orang datang menemui Marwan di Madinah, mereka mendengar Marwan menceritakan tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat. Bahwa pertama kali yang akan muncul adalah Dajjal." Abu Zur'ah berkata: Aku lantas menemui Abdullah bin Amru dan aku ceritakan hal itu kepadanya, Abdullah lalu berkata: Perkataan Marwan tidak dianggap, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tanda hari kiamat pertama yang akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah barat, atau keluarnya binatang melata kepada manusia di waktu dluha. Mana pun dari keduanya muncul pertama kali, maka yang lain akan segera menyusul." Abdullah berkata -sambil membaca buku-: "Aku kira yang pertama kali akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah terbenamnya."
Sunan Abu Daud 3757: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Hannad] secara makna, [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] berkata: telah menceritakan kepada kami [Furat Al Qazzaz] dari [Amir bin Watsilah]. Dan [Hannad] berkata dari [Abu Thufail] dari [Hudzaifah bin Asid Al Ghifari] ia berkata: Kami duduk bersama di sisi kamar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil membicarakan seputar hari Kiamat, suara kami sangat keras hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan terjadi, atau tidak akan datang hari Kiamat hingga muncul sepuluh tanda: terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang melata, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, Dajjal, Isa putera Maryam, asap dan tiga gempa bumi (longsor), longsor di barat, timur dan di Jazirah Arab. Dan tanda terakhir adalah keluarnya api dari Yaman, dari dasar tanah Adn yang akan menggiring manusia menuju mahsyar."
Sunan Abu Daud 3758: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Syu'aib Al Harrani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad Fudhail] dari [Umarah] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan tegak hari Kiamat hingga matahari terbit dari arah terbenamnya, jika manusia melihat hal itu maka mereka akan beriman semuanya. Dan waktu itu adalah saat {Tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya}." (Al An'am: 158)
Sunan Abu Daud 3759: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id Al Kindi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Uqbah bin Khalid As Sakuni] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Khubaib bin 'Abdurrahman] dari [Hafsh bin Ashim] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Begitu dekat (hari kiamat) yaitu ketika sungai Furat menyibak harta kekayaan berupa emas yang terkandung di dalamnya, barangsiapa yang datang kepadanya maka janganlah ia mengambil sesuatu pun darinya." Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id Al Kindi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Uqbah] -maksudnya Uqbah bin Khalid- berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits tersebut, hanya saja beliau mengatakan: "Menyibak gunung emas."
Sunan Abu Daud 3760: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Rib'I bin Hirasy] ia berkata: [Hudzaifah] dan [Abu Mas'ud] berkumpul, lalu Hudzaifah berkata: "Aku adalah orang yang paling tahu tentang (kapan munculnya) Dajjal. Sesungguhnya Dajjal mempunyai lautan dari air dan sungai dari api. Apa yang kalian lihat sebagai api sebenarnya adalah air, dan apa yang kalian lihat sebagai air sebenarnya adalah api. Maka, siapa dari kalian yang mendapati hal itu dan ingin minum, hendaklah ia minum (air) yang berupa api dalam pandangannya, sebab ia akan mendapatkan air yang sesungguhnya." Abu Mas'ud Al Badri berkata: "Demikianlah aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakannya."
Sunan Abu Daud 3761: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] ia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tiada seorang Nabi yang diutus kecuali ia telah menjelaskan kepada umatnya tentang Dajjal, si buta sebelah dan pendusta. Ketahuilah, bahwa ia benar-benar buta sebelah, dan Rabb kalian tidak buta sebelah. Antara kedua matanya tertulis 'Kafir'." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] dari [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] berkata: "Bertuliskan Kaf-Fa'-Ra." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Syu'aib Ibnul Habhab] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits, beliau mengatakan: "Setiap muslim akan dapat membacanya."
Sunan Abu Daud 3762: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Abu Ad Dahma] ia berkata: aku mendengar [Imran bin Hushain] menceritakan, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mendengar (kedatangan) Dajjal hendaklah menjauhinya. Demi Allah, seorang laki-laki benar-benar akan mendatangi Dajjal dan mengira bahwa ia adalah seorang mukmin, lalu ia akan mengikuti setiap syubhat yang ditebarkannya." Demikian beliau mengatakannya.
Sunan Abu Daud 3763: Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bahir] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Amru Ibnul Aswad] dari [Junadah bin Abu Umayyah] dari [Ubadah bin Ash Shamit] bahwa ia menceritakan kepada mereka, Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku khawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Masih Ad Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah dan matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak bermata juling." Abu Dawud berkata: "Amru Ibnul Aswad adalah seorang hakim."
Sunan Abu Daud 3764: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Shalih Ad Dimasyqi Al Mu'adzdzin] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Jabir Ath Tha`i] dari ['Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] dari [Bapaknya] dari [An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang Dajjal, beliau bersabda: "Jika saat Dajjal keluar aku masih bersama kalian maka akulah yang akan melindungi kalian darinya. Namun jika ia keluar dan aku tidak lagi bersama kalian, maka setiap orang harus melindungi dirinya sendiri. Allah adalah pelindung bagiku dan setiap muslim. Barangsiapa dari kalian berjumpa dengannya, hendaklah ia bacakan awal surat Al Kahfi, sebab itu akan melindungi kalian dari fitnahnya." Kami lalu bertanya: "Berapa lama ia akan tinggal di bumi?" beliau menjawab: "Empat puluh hari, satu hari seakan setahun, dan sehari seakan sebulan, dan sehari seakan sepekan dan hari-harinya yang tersisa sama sebagaimana hari-hari kalian." Kami bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, pada hari yang seakan satu tahun, apakah shalat kami akan mencukupi untuk waktu sehari semalam?" beliau menjawab: "Tidak, namun sesuaikanlah (setiap waktu shalat). Kemudian Isa putera Maryam akan turun di sisi menara putih, sebelah timur kota Damaskus. Lalu ia menemukan Dajjal di pintu Lud (sebuah tempat di dekat Baitul Maqdis), lantas ia pun membunuhnya." Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami Dlamrah dari [Asy Syaibani] dari [Amru bin Abdullah] dari [Abu Umamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana dalam hadits tersebut. Lalu beliau menyebutkan beberapa shalat seperti makna dalam hadits tersebut.
Sunan Abu Daud 3765: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari hadits [Abu Darda] yang ia riwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menghafal sepuluh ayat awal dari surat Al Kahfi, maka ia akan dijaga dari fitnah Dajjal." Abu Dawud berkata: "Seperti ini pula yang dikatakan oleh [Hisyam Ad Dustuwa`i] dari [Qatadah], hanya saja (dalam hadits itu) Rasulullah bersabda: "Barangsiapa menghafal akhir-akhir dari surat Al kahfi." Syu'bah menyebutkan dari [Qatadah]: "Akhir dari surat Al Kahfi."
Sunan Abu Daud 3766: Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya] dari [Qatadah] dari ['Abdurrahman bin Adam] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada Nabi antara aku dan dia -maksudnya Isa-. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi ataupun pendek), berkulit merah keputih-putihan, mengenakan kain berwarna kekuningan. Seakan rambut kepala menetes meski tidak basah. Ia akan memerangi manusia atas nama Islam, mematahkan salib, membunuh babi dan membebaskan jizyah (pajak). Pada masanya Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan akan tinggal di dunia selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya."
Sunan Abu Daud 3767: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin 'Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Fatimah binti Qais] berkata: "Pada suatu malam pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya yang akhir, lalu beliau keluar dan bersabda: "Sesungguhnya yang menghalangiku (untuk segera keluar) adalah kisah yang diceritakan Tamim Ad Dari kepadaku dari seorang laki-laki yang berada di sebuah pulau dari gugusan pulau-pulau. Tamim berkata: "Saat itu tiba-tiba ada seorang wanita yang berambut panjang." Tamim selanjutnya bertanya: "Siapa kamu?" Ia menjawab: "Aku adalah Jasasah, pergilah kamu ke istana itu." Tamim berkata: "Aku pun mendatanginya, ternyata di sana ada seorang laki-laki berambut panjang yang terikat dengan sebuah rantai. Tingginya menjulang antara langit dan bumi. Lalu aku bertanya: "Siapa kamu?" Ia menjawab: "Aku adalah Dajjal, apakah telah ada seorang Nabi buta huruf yang diutus?" Aku menjawab: "Ya." Ia kembali bertanya: "Apakah orang-orang mentaatinya atau mengingkarinya?" Aku menjawab: "Orang-orang mentaatinya." Ia berkata: "Itu yang lebih baik bagi mereka." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Abu Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] ia berkata: Aku mendengar [Husain Al Mu'allim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amir bin Syurahil Asy Sya'bi] dari Fathimah binti Qais ia berkata: Aku mendengar muadzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyeru "Ash Shalatu Jami'ah (shalatlah berjamaah)", maka aku keluar dan ikut shalat berjamaah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari shalatnya, beliau duduk sambil tertawa, beliau bersabda: "Hendaklah setiap orang tetap di tempat shalatnya (duduk)." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Apakah kalian tahu, kenapa aku kumpulkan kalian di sini?" Para sahabat berkata: "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Aku kumpulkan kalian bukan atas sesuatu yang membuat takut atau senang, namun aku kumpulkan kalian adalah karena Tamim Ad Dari, seorang lelaki Nashrani yang datang dan berbaiat masuk Islam, ia menceritakan kepadaku sebuah kisah yang mirip dengan cerita yang pernah aku ceritakan kepada kalian tentang Dajjal. Ia ceritakan kepadaku bahwasanya ia pernah menaiki sebuah perahu bersama tiga puluh laki-laki dari kaum Lakhm dan Judzam, mereka kemudian diombang-ambingkan oleh ombak selama satu bulan di tengah laut, sampai akhirnya mereka menepi ke sebuah pulau saat matahari terbenam. Mereka lantas duduk di sisi kapal mereka, setelah itu mereka bergegas memasuki pulau tersebut hingga akhirnya bertemu dengan binatang melata besar dan berbulu lebat. Mereka berkata: "Celaka engkau, siapa kamu ini!" binatang itu menjawab: "Aku adalah Jasasah, Temuilah laki-laki yang ada dalam sebuah gua, karena ia sangat berkeinginan untuk mendengar berita dari kalian." Tamim berkata: "Saat ia menyebut laki-laki, maka kami ketakutan jikalau dia adalah setan lalu kami cepat pergi hingga memasuki gua tersebut. Dan ternyata di dalamnya terdapat manusia yang paling besar yang pernah kami lihat, talinya sangat kuat, dan tangannya menyatu dengan leher (terikat dengan rantai)." Lalu perawi menyebutkan hadits tersebut dengan lengkap. Manusia besar (Dajjal) itu bertanya kepada mereka tentang Nakhl Baisan (nama tempat dekat Yordania), mata air Zughar (nama tempat di Syam) dan seorang Nabi yang buta huruf. Manusia besar itu berkata: "Aku adalah Al Masih Dajjal, dan hampir-hampir aku mendapat izin untuk segera keluar." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ia (Dajjal) berada di laut Syam, atau laut Yaman. Bahkan ia akan muncul dari arah timur tempat ia berasal -beliau ucapkan hingga dua kali seraya menunjuk ke arah timur-. Fathimah berkata: "Aku hafal perkataan ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menyebutkan hadits selengkapnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Shadran] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Mujalid bin Sa'id] dari [Amir] ia berkata: Fathimah bin Qais menceritakan kepadaku bahwa pernah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dhuhur kemudian naik ke atas mimbar, padahal sebelum hari itu beliau tidak penah naik ke atas mimbar tersebut kecuali di hari Jum'at. Kemudian beliau menyebutkan kisah ini. Abu Dawud berkata: "Ibnu Shadran adalah orang Bashrah, ia pernah tenggelam di lautan bersama Ibnu Miswar, dan tidak ada yang selamat dari mereka selain dia." Telah menceritakan kepada kami [Washil bin Abdul A'la] berkata: telah mengabarkan kepada kami Ibnu Fudlail dari [Al Walid bin Abdullah bin Jumai'] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Jabir] ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: "Ketika ada beberapa orang berlayar di lautan, makanan mereka hilang (habis), lalu tampaklah oleh mereka sebuah pulau. Mereka pun menuju pulau tersebut untuk mencari roti, namun mereka dihadang oleh Jasasah." Aku (Walid bin Abdullah) lantas bertanya kepada Abu Salamah: "Apa itu Jassasah?" Ia menjawab: "Seorang wanita yang rambutnya menutupi kulit dan kepalanya, wanita itu berkata: "Di dalam istana ini." Lalu ia menceritakan haditsnya, dan ia bertanya tentang Nakhl Baisan dan mata air Zughar, ia berkata: "Dia adalah Al Masih." Maka Abu Salamah berkata kepadaku: Dalam hadits ini ada beberapa lafadz yang tidak aku hafal. Abu Salamah berkata: "Jabir bersaksi bahwa laki-laki itu adalah Ibnu Shayyad." Aku berkata: "Tapi Ibnu Shayyad telah mati." Jabir menjawab: "Meskipun ia telah mati." Aku bertanya lagi: "Ia juga telah masuk Islam." Jabir berkata: "Meskipun ia telah masuk Islam." Aku bertanya: "Ia juga telah masuk ke kota Madinah." Jabir menjawab: "Meskipun ia telah masuk kota Madinah."
Sunan Abu Daud 3768: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim Khusyaisy bin Ashram] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama beberapa orang sahabatnya, termasuk di dalamnya adalah Umar Ibnul Khaththab, melewati Ibnu Shaid ketika sedang bermain-main dengan beberapa anak kecil di sebuah bangunan tinggi milik bani Maghalah. Dan Ibnu Shaid waktu itu juga masih seorang bocah. Ia tidak sadar dengan kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga beliau menepuk pundaknya dengan tangan, beliau lantas bertanya: "Apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?" Ibnu Shaid memperhatikan beliau, lalu ia menjawab: "Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah yang buta aksara." Setelah itu Ibnu Shaid berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apakah kamu juga bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam balik berkata: "Aku beriman kepada Allah dan para rasul-Nya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bertanya kepadanya: "(Berita ghaib) apa yang kamu bawa?" Ibnu Shaid menjawab: "Telah datang kepadaku berita (ghaib) yang benar dan berita bohong." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Perkaramu membingungkan (bercampur antara kebenaran dengan kedustaan)." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: "Sesungguhnya aku telah menyembunyikan sesuatu darimu." beliau menyembunyikan darinya: {Maka tunggulah ketika langit membawa kabut yang nyata.} Ibnu Shaid berkata: "Yang dimaksud itu adalah awan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata kepadanya: "His, Sekali-kali engkau tidak akan dapat mendahului takdirmu." Kemudian Umar berkata: "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku memenggal lehernya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika memang ia Dajjal, maka engkau tidak diberi kuasa untuk membunuhnya. Namun jika bukan dia, maka tidak ada manfaat membunuhnya."
Sunan Abu Daud 3769: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] -maksudnya Ya'qub bin 'Abdurrahman- dari [Musa bin Uqbah] dari [Nafi'] ia berkata: Ibnu Umar berkata: "Demi Allah, aku tidak ragu bahwa Al Masih Dajjal adalah Ibnu Shayyad."
Sunan Abu Daud 3770: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Muhammad bin Al Munkadir] ia berkata: "Aku melihat [Jabir bin Abdullah] bersumpah dengan nama Allah bahwa Ibnu Shaid adalah Dajjal." Lalu aku berkata: "Engkau benar-benar bersumpah kepada Allah?" Lalu ia menjawab: "Aku mendengar Umar bersumpah dengan hal yang sama di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau tidak mengingkarinya."
Sunan Abu Daud 3771: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] -maksudnya Ubaidullah bin Musa- berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Al A'masy] dari [Salim] dari [Jabir] ia berkata: "Kami kehilangan Ibnu Shayyad pada hari Al Harrah."
Sunan Abu Daud 3772: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari [Al 'Ala`] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan datang hari Kiamat hingga muncul tiga puluh Dajjal, mereka semua mengaku sebagai utusan Allah."
Sunan Abu Daud 3773: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -maksudnya Muhammad bin Amru- dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan datang hari kiamat hingga muncul tiga puluh Dajjal pendusta, mereka semua berdusta kepada Allah dan Rasul-Nya." Telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Jarrah] dari [Jarir] dari [Mughirah] dari [Ibrahim] ia berkata: [Ubaidah As Sulami] menyebutkan dengan hadits ini. ia berkata: "Lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut." Aku (Ibrahim) lalu berkata kepada Ubaidah, "Apakah engkau mengira bahwa orang ini -Al Mukhtar- berasal dari mereka (para dajjal pendusta)?" Ubaidah menjawab: "(Bahkan) Ia dari pembesarnya."
Sunan Abu Daud 3774: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Rasyid] dari [Ali bin Badzimah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kemaksiatan pertama kali yang terjadi pada bani Isra'il adalah ketika seorang laki-laki berjumpa seorang laki-laki lain, ia berkata: "Wahai saudaraku, bertakwalah kepada Allah, tinggalkan apa yang telah engkau lakukan, karena itu tidak halal untuk kamu lakukan." Kemudian keesokan harinya ia berjumpa lagi dengannya, namun perbuatan maksiat yang ia larang (kepada temannya) tidak mencegah dirinya untuk menjadikannya sebagai teman makan dan minum serta duduknya (yakni ikut bersama dalam kemaksiatan), maka ketika mereka melakukan hal itu, Allah menghitamkan hati sebagian mereka karena sebab sebagian yang lain. Kemudian beliau membaca: {Telah di laknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam} hingga firmannya: {orang-orang yang fasik} Kemudian beliau bersabda: "Demi Allah hendaklah kalian benar-benar memerintahkan kebaikan, mencegah kemungkaran dan mencabutnya dari tangan orang dhalim lalu mengembalikannya (membelokkannya) kepada kebenaran serta konsisten terhadap kebenaran itu." Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Abu Syihab Al Hannath] dari [Al 'Ala` bin Al Musayyib] dari [Amru bin Murrah] dari [Salim] dari [Abu Ubaidah] dari [Ibnu Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut, dengan tambahan redaksi: "Atau (jika tidak) Allah benar-benar akan menutup hati kalian karena sebagian yang lain, kemudian melaknat kalian sebagaimana telah melaknat mereka (orang-orang bani Israil)." Abu Daud berkata: [Al Muharibi] telah meriwayatkan hadits ini dari [Al 'Ala` bin Al Musayyib] dari [Abdullah bin Amru bin Murrah] dari [Salim Al Afthas] dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah], dan [Khalid] meriwayatkan hadits ini dari [Al 'Ala`] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah].
Sunan Abu Daud 3775: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] dari [Khalid]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] secara makna, dari [Isma'il] dari [Qais] ia berkata: Setelah mengucapkan pujian dan mengagungkan-Nya, Abu Bakr berkata: "Wahai manusia sekalian, kalian telah membaca ayat ini, namun kalian tidak meletakkannya sebagaimana mestinya: {Jagalah dirimu, tidaklah orang yang sesat itu akan memberi madlarat kepadamu apabila kamu telah mendapatkan petunjuk} (Al Maidah: 105) Wahb menyebutkan dari [Khalid], (Abu Bakr berkata): Kami mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang melihat kedhaliman kemudian tidak mencegah dengan tangannya, maka sangat dikhawatirkan Allah akan menimpakan siksa kepada mereka secara merata." [Amru] menyebutkan dari Husyaim: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah kemaksiatan yang dilakukan pada suatu kaum, kemudian mereka mampu mencegahnya tetapi tidak mau mencegah, melainkan Allah akan meratakan siksa kepada mereka." Abu Dawud berkata: "Abu Usamah dan sekelompok orang juga meriwayatkannya sebagaimana yang dikatakan oleh Khalid." Sedangkan Syu'bah meriwayatkan dengan lafadz di dalamnya: "Tidaklah suatu kemaksiatan dilakukan pada suatu kaum, sementara jumlah mereka lebih banyak dari orang-orang yang melakukannya (kemaksiatan)."
Sunan Abu Daud 3776: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Ahwash] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] aku mengira bahwa itu berasal dari [Ibnu Jarir] dari Jarir ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki berada pada sebuah kaum yang di dalamnya dilakukan suatu kemaksiatan, mereka mampu mengubah kemaksiatan tersebut lalu tidak melakukannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka sebelum mereka meninggal."
Sunan Abu Daud 3777: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] dan [Hannad bin As Sari] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Isma'il bin Raja] dari [Bapaknya] dari [Abu Sa'id] dan dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran lalu ia mampu mengubahnya dengan tangan, hendaklah ia ubah kemungkaran tersebut dengan tangannya." Hannad kemudian memotong (tidak melanjutkan) sisa hadits tersebut. Kemudian [Ibnul 'Ala] melengkapinya: "Jika ia tidak mampu hendaklah dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman."
Sunan Abu Daud 3778: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al 'Ataki] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Utbah bin Abu Hakim] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Amru bin Jariyah Al Lakhmi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Umayyah Asy Sya'bani] ia berkata: Aku pernah bertanya kepada [Abu Tsa'labah Al Khusyani], aku katakan kepadanya: "Wahai Abu Tsa'labah, apa pendapatmu tentang ayat ini: {Jagalah dirimu} (Al Maidah: 105)?" Ia menjawab: "Demi Allah, engkau telah menanyakan hal itu kepada orang yang tepat. Aku pernah menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu menjawab: "Bahkan perintahkanlah kepada perkara yang ma'ruf dan cegahlah dari perkara yang munkar, sehingga ketika engkau melihat sifat kikir ditaati, hawa nafsu diikuti, dunia lebih diutamakan (dari urusan agama), dan setiap orang bangga dengan pendapatnya sendiri, maka hendaklah engkau jaga dirimu sendiri, dan jauhilah orang-orang awam (bodoh). Sebab di belakang kalian ada hari-hari (yang kalian wajib) bersabar, sabar pada saat itu seperti seseorang yang memegang bara api, dan orang yang beramal pada saat itu pahalanya sebanding dengan lima puluh kali amalan orang yang beramal seperti amalnya." Ia menambahkan untukku: "seperti amalan selainnya." Abu Tsa'labah bertanya: "Wahai Rasulullah, seperti pahala lima puluh orang dari mereka?" beliau menjawab: "(Bahkan) seperti pahala lima puluh orang dari kalian."
Sunan Abu Daud 3779: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] bahwa [Abdul Aziz bin Abu Hazim] menceritakan kepada mereka, dari [Bapaknya] dari [Umarah bin Amru] dari [Abdullah bin Amru bin Al Ash] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana kondisi kalian pada zaman," atau beliau mengatakan: "Hampir-hampir akan datang kepada kalian suatu masa, orang-orang yang baik telah pergi dan tersisa orang-orang yang jelek. Janji-janji dan amanah mereka telah rusak, mereka berselisih, dan mereka menjadi seperti ini -beliau menganyam antara jemarinya-". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan kami, apa yang engkau perintahkan?" beliau menjawab: "Ambillah apa yang kalian ketahui (dari kebenarannya) dan jauhi apa yang kalian ingkari, terimalah apa yang menjadi hak kalian dan tinggalkan apa yang menjadi hak khalayak umum." Abu Dawud berkata: "Demikianlah hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan banyaknya jalur periwayatan."
Sunan Abu Daud 3780: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Dukain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Hilal bin Khabbab Abul 'Ala] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ikrimah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Amru bin Al Ash] ia berkata: Saat kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menyebutkan tentang fitnah. Beliau bersabda: "Jika kalian melihat manusia telah rusak janji-janji mereka dan telah luntur amanah mereka, sementara mereka begini -beliau menganyam antara jemarinya-" Abdullah berkata: "Aku lantas bangkit ke arah beliau seraya bertanya: "Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu, apa yang harus aku lakukan pada saat itu?" beliau menjawab: "Tetaplah engkau berdiam di dalam rumahmu, kuasailah lisanmu, ambilah (lakukan) apa saja yang kamu ketahui dan tinggalkan apa saja yang kamu pungkiri (tidak ketahui), urusilah perkaramu sendiri dan jauhilah urusan orang banyak."
Sunan Abu Daud 3781: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubadah Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] -makasudnya Yazid bin Harun- berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Athiyah Al 'Aufi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang dhalim, atau pemimpin yang dhalim."
Sunan Abu Daud 3782: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Bakr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mughirah bin Ziyad Al Mushili] dari [Adi bin Adi] dari [Al 'urs bin Amirah Al Kindi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika ada satu kemaksiatan dikerjakan dimuka bumi, maka orang yang melihat lalu membencinya" -dalam riwayat lain: "Lalu ia mengingkarinya"- ia seperti orang yang tidak melihatnya. Sedangkan bagi orang yang tidak melihatnya, namun ia ridla dengan kemaksiatan tersebut, maka ia seperti orang yang melihatnya." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Syihab] dari [Al Mughirah bin Ziyad] dari [Adi bin Adi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits tersebut. Beliau bersabda: "Barangsiapa melihat kemaksiatan lalu mengingkarinya, maka ia seperti orang yang tidak melihatnya."
Sunan Abu Daud 3783: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dan [Hafsh bin Umar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] -dan ini adalah lafadz darinya- dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Al Bakhtari] ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [orang] yang telah mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: sementara Sulaiman menyebutkan: Telah menceritakan kepadaku seorang laki-laki sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekali-kali manusia tidak akan binasa hingga mereka banyak melakukan kesalahan." atau beliau mengatakan: "Hingga mereka mencari dalih dari kesalahan mereka."
Sunan Abu Daud 3784: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] dan [Abu Bakr bin Sulaiman] bahwa [Abdullah bin Umar] berkata: Pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat isya bersama kami di masa-masa akhir hidup beliau. Setelah salam beliau kemudian berdiri dan bersabda: "Aku perhatikan malam kalian ini, sungguh dalam seratus tahun (kedepan), tidak seorang pun yang ada di muka bumi ini (dari malam tersebut) yang masih tersisa (hidup)." Ibnu Umar berkata: "Mendengar ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian orang-orang salah paham berkenaan dengan makna 'seratus tahun' dari ucapan beliau tersebut. Padahal sebenarnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Orang-orang yang hidup hari ini, maka seratus tahun ke depan tidak akan ada lagi yang masih hidup di muka bumi." Maksudnya, beliau menegaskan bahwa masa itu akan terjadi."
Sunan Abu Daud 3785: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Sahl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata: telah menceritakan kepadaku [Mu'awiyah bin Shalih] dari ['Abdurrahman bin Jubair] dari [Bapaknya] dari [Abu Tsa'labah Al Khusyani] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekali-kali Allah tidak akan melemahkan umat ini dari waktu setengah hari (pada hari kiamat)."
Sunan Abu Daud 3786: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Shafwan] dari [Syuraih bin Ubaid] dari [Sa'd bin Abu Waqash] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku sangat berharap bahwa umatku tidak akan merasa lemah di sisi Rabbnya, ketika Dia mengakhirkan bagi mereka setengah hari." Sa'd lalu ditanya: "Setengah hari pada waktu itu berapa lama?" Ia menjawab: "Lima ratus tahun."