11. Mimpi
Sunan Darimi 2043: Telah mengabarkan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Aban] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Abu Salamah] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] ia berkata; aku berkata; "Wahai Nabiyullah, apakah maksud firman Allah Bagi mereka berita gembira dikehidupan dunia." Beliau menjawab: "Engkau telah menanyakan sesuatu yang belum pernah ditayakan seorangpun sebelummu, atau seorangpun dari umatku." Beliau bersabda: "Itu adalah mimpi baik yang dimimpikan oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya."
Sunan Darimi 2044: Telah mengabarkan kepada kami [Al Aswad bin 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian."
Sunan Darimi 2045: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Ubaidullah bin Abu Yazid] dari [Ayahnya] dari [Siba' bin Tsabit] dari [Ummu Kurz Al Ka'biyyah] ia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kenabian telah pergi dan yang tersisa adalah kabar gembira."
Sunan Darimi 2046: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa melihatku dalam mimpi, sungguh ia telah melihatku, karena sesungguhnya Syetan tidak dapat menyerupaiku."
Sunan Darimi 2047: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az Zubaidi] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Qatadah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihat kebenaran."
Sunan Darimi 2048: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Ayahnya] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi baik datangnya dari Allah sedangkan mimpi buruk datangnya dari Syetan. Apabila salah seorang dari kalian mimpi buruk yang ia khawatirkan, hendaknya ia meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali, dan berlindung kepada Allah dari Syetan, sebab hal itu tidak akan membahayakan dirinya."
Sunan Darimi 2049: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abd Rabbih bin Sa'id] ia berkata; aku mendengar [Abu Salamah bin Abdurrahman] berkata; Sungguh aku pernah bermimpi sesuatu yang membuatku sakit, kemudian aku ceritakan kepada [Abu Qatadah]. Abu Qatadah berkata; "Sungguh aku juga pernah bermimpi yang mmebuatkau sakit, hingga aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi baik datangnya dari Allah, maka apabila salah seorang dari kalian bermimpi sesuatu yang ia senangi hendaknya ia memuji Allah, dan tidak menceritakannya kecuali kepada orang yang ia senangi. Apabila ia bermimpi sesuatu yang tidak ia senangi, hendaknya ia meludah ke sebelah kirinya sebanyak tiga kali dan berlindung kepada Allah dari keburukannya, serta tidak menceritakannya kepada seorangpun, maka hal itu tidak akan membahayakan dirinya."
Sunan Darimi 2050: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Katsir] dari [Makhlad bin Husain] dari [Hisyam] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi ada tiga, yaitu; mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, dan mimpi menyedihkan yang datangnya dari Syetan, serta mimpi yang terjadi karena ilusi seseorang. Apabila salah seorang dari kalian bermimpi sesuatu yang tidak ia sukai, hendaknya ia tidak menceritakannya dan hendaknya ia berdiri lalu mengerjakan shalat."
Sunan Darimi 2051: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Katsir] dari [Makhlad bin Husain] dari [Hisyam] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila zaman telah mendekati (hari Kiamat), nyaris mimpi seorang mukmin tidak (disertai) dengan kebohongan, maka orang yang paling benar mimpinya adalah orang yang paling jujur pembicaraannya."
Sunan Darimi 2052: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abdul A'la] dari [Abu Abdurrahman] dari [Ali] -yang dirafa'kan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- dia berkata: "Barangsiapa berbohong dengan mimpinya, maka pada hari Kiamat akan dibebankan kepadanya untuk menghitung biji gandum."
Sunan Darimi 2053: Telah mengabarkan kepada kami [Marwan bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari ['Amr bin Al Harits] dari [Darraj Abu As Samh] dari [Al Haitsam] dari [Abu Sa'id Al Khudri], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi yang paling benar adalah pada waktu sahur."
Sunan Darimi 2054: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian menceritakan mimpi kecuali kepada orang yang berilmui atau orang yang dapat memberikan nasehat."
Sunan Darimi 2055: Telah mengabarkan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha`] ia berkata; aku mendengar [Waki' bin 'Udus] menceritakan dari pamannya yaitu [Abu Razin Al 'Uqaili] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi tidak tetap keputusannya selama belum diceritakan, apabila telah diceritakan maka akan terjadi."
Sunan Darimi 2056: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mubarak] telah menceritakan kepadaku [Al Walid bin Jabir] dari [Khalid bin Al Lajlaj] dan Makhul telah memintanya agar menceritakan kepadanya, ia berkata; "Aku mendengar [Abdurrahman bin 'Aisy] berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi melihat Tuhanku dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Dia berfirman: "Dalam masalah apakah para Malaikat berselisih?" Lalu aku katakan: "Engkau lebih mengetahui wahai Tuhanku." Beliau bersabda: "Kemudian Dia meletakkan telapak tanganNya diantara kedua pundakku sehingga aku merasakan dingin tanganNya diantara kedua dadaku. Lalu aku mengetahui apa yang ada di langit dan bumi." Lalu beliau membaca ayat Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin." QS Al An'am; 75.
Sunan Darimi 2057: Telah mengabarkan kepada kami [Nu'aim bin Hammad] dari [Abdul Hamid bin Abdurrahman] dari [Quthbah] dari [Yusuf] dari [Ibnu Sirin] ia berkata; "Barangsiapa bermimpi (bertemu) Rabbnya ketika tidur, maka ia akan masuk Surga."
Sunan Darimi 2058: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim yaitu Ibnu Sa'd] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur, aku melihat orang-orang diperlihakan kepadaku, mereka memakai jubah, diantaranya ada yang sampai ke dadanya, dan diantaranya ada yang sampai kurang dari itu, dan tidak lama kemudian ditampakkan kepadaku Umar bin Al Khathab sambil mengenakan jubah yang ia seret." Para sahabat yang ada disekitar beliau bertanya; "Wahai Rasulullah, menurut anda bagaimana tafsir mimpi itu? Beliau menjawab: "Itu tentang masalah Agama."
Sunan Darimi 2059: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Ali Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah yaitu Ibnu Umar] dari [Nafi'] bahwa [Ibnu Umar] berkata; Pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tidak memiliki tempat bermalam kecuali di Masjid Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada pagi harinya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa didatangi orang-orang yang menceritakan berbagai mimpi kepada beliau. Lalu aku katakan; "Kenapa aku tidak bermimpi sesuatu?" Setelah itu aku bermimpi, seakan-akan manusia dikumpulkan, kemudian mereka dilemparkan dengan kaki terjungkir di sebuah sumur, kemudian aku ditangkap, tatkala hampir sampai ke sebuah sumur, seorang laki-laki berkata: "Tolong selamatkanlah ia ke sebelah kanan." Setelah aku bangun, mimpiku itu membuatku resah dan khawatir. Kemudian kulaporkan mimpiku kepada Hafshah. Hafshah berkata: "Alangkah indah mimpimu." Aku berkata kepadanya: "Tolong tanyakan mimpiku kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Setelah itu Hafshah bertanya kepada beliau, dan beliau bersabda: "Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, seandainya ia sering melakukan shalat malam." Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Khalid] dari [Ibrahim bin Muhammad Al Fazari] dari ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dengan hadits ini. Ibnu Umar mengatakan: "Dan apabila aku tidur, aku tidak bangun hingga pagi hari." Nafi' berkata; "Dan Ibnu Umar sering melakukan shalat malam."
Sunan Darimi 2060: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad Ash Shalt] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Hamzah bin Abdullah bin Umar] dari [Ibnu Umar], ia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, tiba-tiba aku diberi segelas susu, kemudian aku meminum sebagian darinya hingga aku merasa puas sampai ke dalam kukuku -atau beliau berkata- dalam kuku-kukuku, kemudian aku berikan sisanya kepada Umar." Para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah, apa yang anda tafsirkan?" Beliau bersabda: "Ilmu."
Sunan Darimi 2061: Telah mengabarkan kepadaku [Al Hakam bin Al Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Qais] telah menceritakan kepadaku [sebagian para sahabat] Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Susu adalah fitrah, perahu adalah keberhasilan, unta adalah kesedihan dan warna hijau adalah surga serta wanita adalah kebaikan."
Sunan Darimi 2062: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman yaitu Ibnu Katsir] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] bahwa diantara yang disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada para sahabatnya adalah: "Barangsiapa diantara kalian bermimpi, hendaknya ia menceritakannya kepadaku, hingga aku menafsirkan untuk dirinya." Kemudian seorang laki-laki datang dan berkata; "Wahai Rasulullah, aku bermimpi melihat awan diantara langit dan bumi, awan tersebut meneteskan madu dan mentega. Dan aku melihat beberapa orang mengambil dengan telapak tangannya. Diantara mereka ada yang mengambil banyak dan ada yang mengambil sedikit. Dan aku melihat dari langit sampai ke bumi, kemudian engkau mengambilnya lalu engkau naik ke atas, dan Allah meninggikanmu, setelah itu orang setelahmu mengambilnya, lalu ia naik dan Allah pun meninggikannya, kemudian diambil orang setelahnya lalu ia naik dan Allah meninggikannya, kemudian diambil orang setelahnya lalu diputus, kemudian disambung sehingga tersambung." Abu Bakr berkata; "Wahai Rasulullah, izinkan saya menafsirkannya." Beliau bersabda: "Tafsirkan mimpi terssebut." -Abu Bakar adalah sosok yang pandai menafsirkan mimpi setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- ia berkata; "Adapun awan tersebut adalah Islam, madu dan mentega adalah Al Qur'an, semanis madu dan selembut mentega. Sedangkan orang-orang yang mengambil dengan telapak tangannya kemudian ada yang mengambil banyak dan ada yang mengambil sedikit, mereka adalah para pembawa Al Qur'an." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Engkau benar dan engkau salah." Lalu Abu Bakar berkata; "Apa yang aku tafsirkan dengan benar dan apa yang aku tafsirkan dengan salah?" Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam enggan memberitahukannya.
Sunan Darimi 2063: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Mahran] telah menceritakan kepada kami [Miskin Al Harrani] dari [Ja'far bin Burqan] dari [Yazid bin Al 'Asham] dari [Al 'Abbas bin Abdul Muththalib], dia berkata; "Aku bermimpi katika tidur, seolah-olah matahari atau rembulan -Abu Ja'far ragu dalam redaksi haditsnya- berada di Bumi diangkat ke langit dengan tali yang kuat." Setelah itu ia memberitahukan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Itu adalah anak saudaramu." Maksudnya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendiri.
Sunan Darimi 2064: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Barid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku melihat dalam mimpiku ini, bahwa aku mengayun-ayunkan pedang, hingga patah pada bagian pangkalnya, yang ternyata itu merupakan isyarat tentang apa yang menimpa Kaum Mu'minin pada perang Uhud, lalu aku mengayun-ayunkan kembali pedang tersebut hingga pedang itu kembali menjadi utuh seperti sedia kala, ternyata itu berarti apa yang Allah akan datangkan berupa kemenangan dan bersatunya Kaum Mu'minin dan aku melihat pula dalam mimpiku seekor sapi, yang demi Allah sangat bagus bentuknya, ternyata itu berarti Kaum Mu'minin pada perang Uhud yang akan mendapatkan kebaikan seperti yang Allah datangkan dari kebaikan dan pahala, sebagai janji yang benar yang telah Allah berikan kepada kita pada perang Badar."
Sunan Darimi 2065: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi seakan saya memakai baju besi yang kuat dan aku juga bermimpi melihat seekor sapi yang disembelih, aku artikan baju besi yang kuat adalah Madinah, sedang makna sapi, demi Allah itu adalah sebuah kebaikan, jika saja kita bermukim di Madinah, lalu mereka (menyerang) kita disana, niscaya kita akan memerangi mereka." Para sahabat berkata; "Wahai Rasulullah, demi Allah kami belum pernah diserang di kota Madinah semasa Jahiliyyah, bagaimana bisa kita diserang pada masa Islam?" Beliau bersabda: "Terserah kalian, kalau begitu." Lalu orang-orang Anshar berkata; "Kami telah menolak pendapat Nabi shallallahu'alaihi wasallam', " Akhirnya mereka datang dan berkata; "Wahai Rasulullah, kalau begitu terserah anda." Beliau bersabda: "Tidak layak bagi seorang Nabi jika telah memakai baju besi, lalu melepasnya kembali sampai ia berperang."
Sunan Darimi 2066: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Ar Raqasyi] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku tidak menyukai belenggu dan menyukai dengan ikatan, sebab ikatan adalah ketetapan dalam agama."
Sunan Darimi 2067: Telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman bin Daud Al Hasyimi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Az Zinad] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim bin Abdullah] dari [Ayahnya] ia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi melihat seorang wanita hitam yang berambut acak-acakan tanpa memakai minyak wangi, ia dikeluarkan dari Madinah dan ditempatkan di Mahya'ah (yaitu Juhfah). Maka aku menafsirkannya suatu penyakit yang ada di Madinah, lalu Allah pindahkan ke Mahya'ah."
Sunan Darimi 2068: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidah bin Al Aswad] dari [Mujalid] dari ['Amir] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa suatu hari beliau bersabda: "Aku bermimpi bahwa seorang laki-laki datang kepadaku dengan membawa sepotong kurma, kemudian aku memakannya lalu mendapatkan biji, laki-laki itu menggangguku ketika aku mengunyahnya. Kemudian ia memberiku sepotong yang lain, lalu aku katakan; "Sesungguhnya yang engkau berikan kepadaku, telah aku dapatkan padanya biji yang menggangguku, lalu aku memakannya." Abu Bakr berkata; "Semoga anda mendapatkan kelapangan dan kesejahteraan wahai Rasulullah, ini adalah pasukan yang engkau kirim memperoleh rampasan perang dua kali, keduanya mereka dapati seorang laki-laki yang meminta perlindunganmu." Kemudian aku katakan kepada Mujahid; "Apakah maksud meminta perlindunganmu?" Ia berkata; "Mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH (tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah)."
Sunan Darimi 2069: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaid bin Ya'isy], telah menceritakan kepada kami [Yunus yaitu Ibnu Bukair], telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Ishaq] dari [Muhammad bin 'Amr bin 'Atha`] dari [Sulaiman bin Yasar] dari ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Seorang wanita dari penduduk Madinah memiliki suami seorang pedagang. Wanita itu juga pernah bermimpi. Setiap kali suaminya pergi, suaminya tidak pernah meninggalkannya kecuali dalam keadaan hamil. Kemudian wanita itu datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Sesungguhnya suamiku keluar berdagang dan meninggalkanku dalam keadaan hamil, kemudian aku bermimpi seperti orang tidur yang bermimpi, bahwa tiang rumahku patah dan saya melahirkan anak yang buta." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah kebaikan, suamimu akan kembali kepadamu dengan izin Allah ta'ala dalam keadaan baik, dan engkau akan melahirkan anak yang berbakti." Wanita tersebut bermimpi hingga dua atau tiga kali, setiap ia bermimpi, ia langsung datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun mengatakan hal yang sama kepada wanita itu. Setelah itu suaminya kembali dan wanita itu melahirkan anak laki-laki, Suatu hari wanita itu datang sebagaimana dahulu ia datang, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak berada di tempat. Sementara dirinya telah mengalami mimpi itu, kemudian aku katakan kepadanya; "Apa yang pernah engkau tanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wahai hamba Allah?" Wanita itu menjawab; "Mimpi yang diperlihatkan kepadaku, kemudian aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepada beliau mengenai mimpi tersebut, beliau bersabda: "Baik." Ternyata mimpi itu telah terjadi seperti yang telah beliau ucapkan." Aku bertanya; "Beritahukan kepadaku apa mimpi itu?" Wanita itu menjawab; "Nanti setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, hingga aku dapat menyampaikannya kepada beliau sebagaimana dahulu pernah aku sampaikan." Demi Allah aku masih tetap menungguinya hingga ia memberitahukan kepadaku. Lalu aku katakan; "Demi Allah, seandainya mimpimu itu benar niscaya suamimu akan meninggal dan engkau melahirkan anak yang durhaka." Lalu wanita tersebut duduk sambil menangis, dan berkata; "Kenapa aku mendapatkan hal ini ketika menyampaikan mimpiku kepadamu?" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk, sementara wanita itu masih saja menangis. Beliau bertanya: "Ada apa dengannya wahai Aisyah?" Aku memberitahukan berita tersebut kepada beliau, dan apa yang aku tafsirkan kepadanya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tahanlah perkataan itu wahai Aisyah! Apabila engkau menafsirkan (mimpi) seorang muslim untuk muslim lainnya, maka tafsirkanlah dengan kebaikan, karena sesungguhnya mimpi akan terjadi sesuai yang ditafsirkan orang yang menafsirkannya." Demi Allah, setelah itu suaminya meninggal dan tidaklah diperlihatkan kepadaku kecuali ia melahirkan anak yang durhaka."