7. Jenazah
Sunan Ibnu Majah 1423: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara muslim dengan muslim yang lain ada enam kewajiban untuk berbuat baik: memberi salam jika bertemu, memenuhi undangannya jika diundang, menjawabnya jika bersin, menjenguknya jika sakit, mengantar jenazahnya jika meninggal dan menyukainya sebagaimana ia menyukai dirinya. "
Sunan Ibnu Majah 1424: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr bin Khalaf] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Bapaknya] dari [Hakim bin Aflah] dari [Abu Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Antara muslim satu dengan muslim lainnya ada empat kewajiban: menjawabnya jika bersin, memenuhi undangannya jika mengundang, berta'ziyah jika meninggal dan menjenguknya jika sakit. "
Sunan Ibnu Majah 1425: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lima hak seorang muslim atas muslim lainnya: menjawab salam, memenuhi undangan, mengiringi jenazah, menjenguk di kala sakit, dan menjawab bersin jika ia bertahmid (mengucapkan Al Hamdulillah). "
Sunan Ibnu Majah 1426: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Ash Shan'ani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: Aku mendengar [Muhammad bin Al Munkadir] berkata: aku mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjengukku dengan berjalan kaki, sementara aku dan Abu Bakar berada di bani Salamah. "
Sunan Ibnu Majah 1427: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Maslamah bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Humaid Ath Thawil] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menjenguk orang sakit kecuali setelah tiga hari. "
Sunan Ibnu Majah 1428: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Uqbah bin Khalid As Sakuni] dari [Musa bin Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari [Bapaknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian menjenguk orang sakit maka berilah ia semangat dalam menghadapi ajal, meskipun itu tidak dapat menolak sesuatu tetapi akan membuat jiwa yang sakit menjadi baik. "
Sunan Ibnu Majah 1429: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Hubair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Makin] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seorang yang sakit, beliau lalu bertanya: "Apa yang kamu inginkan?" ia menjawab, "Aku ingin roti gandum. " Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mempunyai roti gandum hendaklah mengirimkannya pada saudaranya. " Kemudian beliau bersabda lagi: "Apabila di antara kalian ada yang sakit dan menginginkan sesuatu, maka berikanlah. "
Sunan Ibnu Majah 1430: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Yahya Al Himmani] dari [Al A'masy] dari [Yazid Ar Raqqasyi] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjenguk orang sakit, lalu beliau bertanya: "Apakah kamu menginginkan sesuatu? Apakah kamu ingin roti?" ia menjawab, "Ya, " lalu para sahabat pun mencarikan roti untuknya. "
Sunan Ibnu Majah 1431: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir] berkata: telah menceritakan kepadaku [Katsir bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Burqan] dari [Maimun bin Mihran] dari [Umar bin Khaththab] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Jika kamu mengunjungi orang sakit maka mintalah agar ia mendo'akanmu. Sebab do`anya seperti do`a para malaikat."
Sunan Ibnu Majah 1432: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Al Hakam] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ali] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim maka seakan ia berjalan di bawah pepohonan surga hingga ia duduk, jika telah duduk maka rahmat akan melingkupinya. Jika mengunjunginya di waktu pagi, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan jika ia mengunjunginya di waktu sore, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga pagi hari. "
Sunan Ibnu Majah 1433: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Sinan Al Qasmali] dari [Utsman bin Abu Saudah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka akan ada penyeru dari langit yang menyeru, "Kamu telah baik, baik pula perjalananmu, dan kamu akan menempati tempat tinggal di surga. "
Sunan Ibnu Majah 1434: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Talqinlah orang yang akan meninggal di antara kamu dengan LAA ILAAHA ILLA ALLAH. "
Sunan Ibnu Majah 1435: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Umarah bin Ghaziah] dari [Yahya bin Umarah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Talqinlah orang yang akan meninggal di antara kamu dengan LAA ILAAHA ILLA ALLAH. "
Sunan Ibnu Majah 1436: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Yazid] dari [Ishaq bin Abdullah bin Ja'far] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lakukanlah talqin kepada orang-orang yang akan meninggal di antara kalian dengan: LAA ILAAHA ILLA ALLAH AL HALIIMU AL KARIIMU SUBHAANA ALLAH RABBUl 'ARSYIl 'AZHIIM AL HAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Maha Lembut lagi Maha Pemurah. Maha Suci Allah Rabb 'Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam). " Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika untuk orang-orang yang masih hidup?" beliau menjawab: "Itu akan lebih baik. "
Sunan Ibnu Majah 1437: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian menghadiri orang sakit atau orang meninggal maka ucapkanlah yang baik-baik, sebab para malaikat mengamini atas apa yang kalian ucapkan. " Ketika Abu Salamah meninggal aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku berkata: "Wahai Rasulullah, Abu Salamah telah meninggal! " beliau bersabda: "Berdo`alah: Ya Allah, ampunilah aku dan dia, dan berilah pengganti untukku yang lebih baik darinya. " Ummu Salamah berkata: "Lalu aku melakukannya, dan ternyata Allah memberi ganti yang lebih baik darinya, Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1438: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali Ibnul Hasan bin Syaqiq] dari [Ibnul Mubarak] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Abu Utsman] -bukan An Nahdi- dari [Bapaknya] dari [Ma'qil bin Yasar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bacakanlah ia untuk orang-orang akan meninggal dari kalian, yakni YASIIN. "
Sunan Ibnu Majah 1439: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Muharibi] semuanya dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Al Harits bin Fudlail] dari [Az Zuhri] dari ['Abdurrahman bin Ka'b bin Malik] dari [Bapaknya] berkata: Ketika ajal akan menjemput Ka'b, Ummu Bisyr binti Al Bara bin Ma'ruf datang kepadanya dan berkata: "Wahai Abu 'Abdurrahman, jika engkau bertemu dengan si fulan, maka sampaikanlah salam dariku." Ka'b berkata: "Semoga Allah mengampunimu wahai Ummu Bisyr, kami lebih sibuk dari hal itu." Ummu Bisyr berkata: "Wahai Abu 'Abdurrahman, tidakkah engkau dengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya arwah kaum mukminin berada bersama burung-burung hijau yang bergelantungan di pepohonan surga." Ka'b menjawab: "Benar." Ummu Bisyr berkata: "Itulah (yang aku maksud)."
Sunan Ibnu Majah 1440: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad Ibnul Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf Ibnul Majisyun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Munkadir] ia berkata: Aku menemui Jabir bin Abdullah ketika ia telah wafat, aku berkata: "Sampaikan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 1441: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'I] dari ['Atho`] dari ['Aisyah] Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjenguknya, sementara di sampingnya ada saudara iparnya yang sedang meregang nyawa. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat apa yang terjadi dengannya 'Aisyah, beliau bersabda kepadanya: "Janganlah bersedih hati atas saudara iparmu, karena itu bagian dari amal baiknya. "
Sunan Ibnu Majah 1442: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Biysr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Al Mutsanna bin Sa'id] dari [Qatadah] dari [Ibnu Buraidah] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang mukmin jika meninggal dahinya berkeringat. "
Sunan Ibnu Majah 1443: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Al Faraj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Kardam] dari [Muhammad bin Qais] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Kapan terputusnya pengetahuan seorang hamba dari manusia?" beliau menjawab: "Jika ia melihat dengan matanya (melihat malaikat saat sekarat). "
Sunan Ibnu Majah 1444: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq Al Fazari] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] dari [Qabishah bin Dzu'aib] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui Abu Salamah, sementara matanya membuka. Maka beliau pun menutupnya dan bersabda: "Jika ruh diambil maka akan diikuti oleh mata. "
Sunan Ibnu Majah 1445: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud bin Taubah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qaza'ah bin Suwaid] dari [Humaid Al A'raj] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Labid] dari [Syaddad bin Aus] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian menghadiri orang-orang yang telah meninggal dari kalian maka rapatkanlah mata mereka, sebab mata mengikuti perginya ruh. Dan ucapkanlah hal-hal baik, sebab para malaikat mengamini apa yang dikatakan oleh ahli bait. "
Sunan Ibnu Majah 1446: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ashim bin Ubaidullah] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencium Utsman bin Mazh'un, padahal ia telah menjadi mayat. Seakan-akan aku melihat air mata beliau mengalir pada kedua pipinya. "
Sunan Ibnu Majah 1447: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] dan [Al Abbas bin Abdul Azhim] dan [Sahl bin Abu Sahl] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] dari [Musa bin Abu 'Aisyah] dari [Ubaidullah] dari [Ibnu Abbas] dan ['Aisyah] berkata: "Abu Bakar mencium Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara beliau sudah menjadi mayat."
Sunan Ibnu Majah 1448: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Ummu Athiah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami ketika kami sedang memandikan putrinya, Ummu Kultsum. Beliau bersabda: "Mandikanlah ia tiga kali, atau lima kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandikannya dengan air bidara maka bilaslah di akhir kalinya dengan air kapur barus, atau sesuatu darinya, dan jika kalian telah selesai kabarilah aku. " Ketika selesai kami memberitahu Rasulullah, beliau lalu memberikan haqwah (kain sejenis semacam sarung) miliknya dan bersabda: "Pakaikan itu padanya. " Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] dari [Ayyub] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hafshah] dari [Ummu Athiah] sebagaimana hadits Muhammad. Dalam hadits Hafshah disebutkan, "mandikanlah ia dengan bilangan ganjil, " dalam hadits itu disebutkan, "Mandikanlah ia tiga kali atau lima kali, " juga dengan lafadz, "mulailah dari sebelah kanan dan tempat-tempat wudlu. " Dalam hadits itu juga disebutkan bahwa Ummu Athiah berkata: "dan kami menyisir rambutnya dalam tiga ekor kuda. "
Sunan Ibnu Majah 1449: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] dari [Ibnu Juraij] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Ashim bin Dlamrah] dari [Ali] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Jangan engkau perlihatkan pahamu, dan janganlah engkau lihat paha orang yang masih hidup atau yang telah meninggal. "
Sunan Ibnu Majah 1450: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Al Walid] dari [Mubasysyir bin Ubaid] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang memandikan mayat hendaknya orang-orang yang dapat dipercaya. "
Sunan Ibnu Majah 1451: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman Al Muharibi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Katsir] dari [Amru bin Khalid] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari ['Ashim bin Dlamrah] dari [Ali] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memandikan mayit, mengafani, memberinya minyak, memanggul dan menshalatkannya, dan ia tidak menyebarkan apa yang dilihatnya, maka semua dosanya akan keluar sebagaimana hari ia dilahirkan oleh ibunya. "
Sunan Ibnu Majah 1452: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz Ibnul Mukhtar] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memandikan mayat hendaklah ia mandi. "
Sunan Ibnu Majah 1453: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Khalid Adz Dzahabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Yahya bin 'Abbad bin Abdullah bin Zubair] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Jika aku berhadapan dengan urusanku maka aku tidak akan berpaling. Dan tidak akan ada yang memandikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selain dari isteri-isterinya. "
Sunan Ibnu Majah 1454: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Ya'qub bin Utbah] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari Baqi' dan mendapatiku sakit kepala, aku bergumam, "Duh.. kepalaku! " Beliau pun bersabda: "Wahai 'Aisyah, aku juga merasakannya. " kemudian beliau bersabda: "Tidak ada bahaya sekiranya kamu meninggal sebelumku, aku akan mengurusimu, memandikan, mengafani, menshalatkan dan menguburkanmu. "
Sunan Ibnu Majah 1455: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya bin Al Azhar Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Ibnu Buraidah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Ketika mereka akan memandikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba dari dalam ada seseorang yang berseru: "Jangan kalian lepas gamis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 1456: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khidzam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Ketika Ali memandikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia mencari sesuatu yang biasa di cari pada mayit yang lain (kotoran), tetapi ia tidak mendapatinya. Ia lantas berkata: "Demi ayahku, engkau baik dalam di masa hidup dan matimu. "
Sunan Ibnu Majah 1457: Telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Zaid bin Ali bin Al Husain bin Ali] dari [Isma'il bin Abdullah bin Ja'far] dari [Bapaknya] dari [Ali] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika aku meninggal, maka mandikanlah aku dengan tujuh geriba dari air sumurku, sumur Ghars. "
Sunan Ibnu Majah 1458: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dikafani dengan tiga lapis kain putih dari Yaman, tanpa gamis dan imamah (semacam surban yang dililitkan pada kepala). " Dikatakan kepada 'Aisyah, "Mereka mengklaim bahwa beliau dikafani dengan kain hibrah (kain yang direnda dengan benang sutera)! " 'Aisyah berkata: "Mereka memang datang dengan membawa selendang hibrah, namun mereka tidak mengafani dengannya. "
Sunan Ibnu Majah 1459: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalaf Al 'Asqalani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Abu Salamah] ia berkata: inilah yang aku dengar dari [Abu Mu'aid Hafsh bin Ghailan] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dikafani dengan tiga lapis kain putih yang ditenun dari kapas. "
Sunan Ibnu Majah 1460: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dikafani dengan tiga lapis kain, kain yang beliau kenakan ketika meninggal dan kain dari Najran."
Sunan Ibnu Majah 1461: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Raja` Al Makki] dari [Abdullah bin Utsman bin Khutsaim] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik pakaian kalian adalah putih, kafanilah mayat kalian dengan warna itu, dan kenakanlah. "
Sunan Ibnu Majah 1462: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hisyam bin Sa'd] dari [Hatim bin Abu Nashr] dari [Ubadah bin Nusai] dari [Bapaknya] dari [Ubadah bin Ash Shamit] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik kafan adalah pakaian. "
Sunan Ibnu Majah 1463: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] dari [Hisyam bin Hassan] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Qatadah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian dipercaya mengurusi kafan saudaranya, maka hendaklah ia perbagus. "
Sunan Ibnu Majah 1464: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Samurah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Syaibah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Ketika Ibrahim putra Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, beliau bersabda kepada para sahabatnya: "Jangan kalian bungkus dengan kafan hingga aku melihatnya. " Kemudian beliau mendatanginya dan memeluk sambil menangis. "
Sunan Ibnu Majah 1465: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] dari [Habib bin Sulaim] dari [Bilal bin Yahya] berkata: [Hudzifah] berkata: "Jika ada yang meninggal dunia jangan kalian sebarkan kepada seorang pun, aku khawatir itu akan menjadi ni'ayah (ratapan). Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dengan kedua telingaku ini bahwa beliau melarang ni'ayah. "
Sunan Ibnu Majah 1466: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersegeralah dalam membawa jenazah, jika ia orang shalih maka engkau telah menyegerakan suatu kebaikan. Jika ia bukan orang shalih, maka kalian telah meletakkan keburukan dari pundak kalian. "
Sunan Ibnu Majah 1467: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Manshur] dari [Ubaid bin Nisthas] dari [Abu Ubaidah] ia berkata: [Abdullah bin Mas'ud] berkata: "Barangsiapa mengiring jenazah hendaklah ia panggul pada setiap sisinya karena hal itu termasuk sunnah, Barangsiapa mau memanggulnya hendaklah ia lakukan, dan jika tidak ia boleh meninggalkannya. "
Sunan Ibnu Majah 1468: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid bin Aqil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Tsabit] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Laits] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau melihat orang-orang membawa jenazah dengan tergesa-gesa, maka beliau bersabda: "Hendaklah kalian tenang dalam membawa. "
Sunan Ibnu Majah 1469: Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Ubaid Al Himshi], telah menceritakan kepada kami [Baqiyah bin Al Walid] dari [Abu Bakr bin Abu Maryam] dari [Rasyid bin Sa'd] dari [Tsauban] mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat orang-orang mengendarai kendaraan ketika mengantar jenazah, maka beliau bersabda: "Apakah kalian tidak malu, Malaikat Allah berjalan dengan kaki sementara kalian berkendaraan. "
Sunan Ibnu Majah 1470: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ubaidullah bin Jubair bin Hayyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Jubair bin Hayyah] bahwa ia mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah yang berkendaraan di belakang jenazah, adapun yang berjalan kaki bisa sekehendaknya. "
Sunan Ibnu Majah 1471: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Hisyam bin Ammar] dan [Sahl bin Abu Sahl] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar berjalan di depan jenazah. "
Sunan Ibnu Majah 1472: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] dan [Harun bin Abdullah Al Hammal] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr Al Bursani] berkata: telah memberitakan kepada kami [Yunus bin Yazid Al Aili] dari [Az-Zuhri] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman selalu berjalan di depan jenazah. "
Sunan Ibnu Majah 1473: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] dari [Yahya bin Abdullah At Taimi] dari [Abu Majidah Al Hanafi] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Jenazah itu diikuti dan tidak mengikuti. Maka tidak boleh ada yang mendahuluinya. "
Sunan Ibnu Majah 1474: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Amru bin An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Hazawwar] dari [Nufai'] dari [Imran bin Hushain] dan [Abu Barzah] keduanya berkata: "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengantar jenazah. Lalu Beliau melihat sekelompok orang yang melepaskan mantel-mantel mereka dan berjalan dengan gamis, beliau bersabda: "Apakah tingkah laku jahiliyyah yang kalian praktikkan atau kalian meniru perbuatan jahiliyah? Sungguh, aku berkeinginan sekali mendo'akan kalian (laknat) hingga kalian kembali bukan dengan wajah-wajah kalian. " Imran berkata: "Kemudian mereka mengambil kembali mantel-mantel mereka dan tidak mengulanginya lagi. "
Sunan Ibnu Majah 1475: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Abdullah Al Juhani] bahwa [Muhammad bin Umar bin Ali bin Abu Thalib] menceritakan kepadanya dari [Bapaknya] dari kakeknya [Ali bin Abu Thalib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian akhirkan jenazah jika telah tiba. "
Sunan Ibnu Majah 1476: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la Ash Shan'ani] berkata: telah memberitakan kepada kami [Mu'tamar bin Sulaiman] ia berkata: aku telah membacakan di hadapan [Al Fudlail bin Maisarah] dari [Abu Hariz] bahwa [Abu Burdah] menceritakan kepadanya, ia berkata: Menjelang kematiannya [Abu Musa Al Asy'ari] berwasiat: "Janganlah kalian mengiringi aku dengan dupa api." Orang-orang bertanya: "Apakah engkau mendengar sesuatu (hadits) tentang itu?" ia menjawab: "Ya, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 1477: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Syaiban] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa seratus orang kaum muslimin menshalatkan jenazahnya, maka ia akan diampuni. "
Sunan Ibnu Majah 1478: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim Ibnul Mundzir Al Hizami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepadaku [Humaid bin Ziyad Al Kharrath] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Kuraib] mantan budak Abdullah bin Abbas, ia berkata: Anak Abdullah bin Abbas meninggal, lalu ia ([Abdullah bin Abbas]) berkata kepadaku: "Wahai Kuraib, berdiri dan lihatlah, apakah sudah ada yang berkumpul untuk (menshalati) anakku meskipun hanya seorang?" Aku menjawab: "Ya." Ia berkata: "Celaka kamu, berapa orang yang kamu lihat, empat puluh orang?" Aku menjawab: "Tidak, bahkan jumlah mereka lebih banyak." Ia berkata: "Kalau begitu keluarlah dengan (jenazah) anakku, aku bersaksi bahwa aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah empat puluh orang mukmin memintakan syafa'at untuk seorang mukmin, kecuali Allah akan memberi syafa'at kepada mereka."
Sunan Ibnu Majah 1479: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Martsad bin Abdullah Al Yazani] dari [Malik bin Hubairah Asy Syami] -ia adalah seorang sahabat- berkata: "Jika Malik bin Hubairah didatangkan jenazah kepadanya dan hanya sedikit orang yang akan menshalatkannya, maka ia membagi shaf menjadi tiga baris kemudian shalat. Setelah itu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Tidaklah tiga shaf kaum muslimin berjajar menshalati jenazah, kecuali telah wajib (pengampunan Allah atas mayit). "
Sunan Ibnu Majah 1480: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] berkata: Ada satu jenazah yang melintas di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu jenazah itu dipuji dengan suatu kebaikan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya surga). " Setelah itu ada lagi jenazah lain yang lewat di hadapannya, lalu jenazah tersebut dipuji dengan suatu keburukan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya neraka). " lalu ditanyakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, engkau katakan untuk jenazah ini, "Telah wajib, " dan untuk jenazah ini, "Telah wajib! " beliau menjawab: "Persaksian orang-orang dan kaum muslimin adalah persaksian Allah di muka bumi. "
Sunan Ibnu Majah 1481: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Ada satu jenazah lewat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu jenazah tersebut dipuji dengan suatu kebaikan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya surga). " Setelah itu ada lagi jenazah lain yang lewat di hadapannya, lalu jenazah tersebut dipuji dengan suatu keburukan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya neraka). Sesungguhnya kalian adalah para saksi Allah di muka bumi. "
Sunan Ibnu Majah 1482: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Husain bin Dzakwan] dari [Abdullah bin Buraidah Al Aslami] dari [Samurah bin Jundub Al Fazari] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati seorang wanita yang meninggal di saat nifas, lalu beliau berdiri di tengah-tengahnya. "
Sunan Ibnu Majah 1483: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amir] dari [Hammam] dari [Abu Ghalib] ia berkata: "Aku pernah melihat [Anas bin Malik] menshalati jenazah laki-laki. Lalu berdiri di sisi kepalanya. Kemudian di datangkan jenazah perempuan, orang-orang berkata: "Wahai Abu Hamzah, shalatlah untuknya. " Lalu ia berdiri di bagian tengah keranda. " Al 'Ala bin Ziyad berkata: "Wahai Abu Hamzah, seperti posisimu inikah engkau melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati jenazah laki-laki dan jenazah perempuan?" ia menjawab, "Benar. " Kemudian ia menghadap ke arah kami seraya berkata: "Jagalah. "
Sunan Ibnu Majah 1484: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Utsman] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat jenazah membaca Al Fatihah."
Sunan Ibnu Majah 1485: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Abu 'Ashim An Nabil] dan [Ibrahim bin Al Mustamir] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Ja'far Al 'Abdi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Syahr bin Hausyab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ummu Syarik Al Anshariah] ia berkata: "Ketika shalat jenazah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk membaca surat Al Fatihah."
Sunan Ibnu Majah 1486: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ubaid Muhammad bin Ubaid bin Maimun Al Madini] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian menshalati mayit, maka ikhlaskanlah ketika berdo'a untuknya. "
Sunan Ibnu Majah 1487: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushar] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika melakukan shalat jenazah selalu membaca berdo'a: "ALLAHUMMAGHFIR LIHAYYINAA, WA MAYYITINAA, WA SYAAHIDINAA, WA GHAA`IBINAA, WA SHAGHIIRINAA, WA KABIIRINAA, WA DZAKARINAA, WA UNTSAANAA, ALLAHUMMA MAN AHYAITAHU MINNAA FA AHYIHI 'ALAL ISLAAM, WA MAN TAWAFFAITAHU MINNAA FA TAWAFFAHU 'ALAL IIMAAN, ALLAHUMMA LAA TAHRIMNA AJRAHU, WA LAA TUDLILLANAA BA'DAHU (Ya Allah, ampunilah kami yang masih hidup, yang telah meninggal dari kami, yang masih ada, yang telah tiada, anak kecil kami, orang tua kami, lelaki kami, perempuan kami. Ya Allah, siapa saja yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah di atas Islam, dan siapa saja yang Engkau wafatkan dari kami, maka wafatkanlah di atas iman. Ya Allah, janganlah Engkau haramkan bagi kami pahalanya, dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya. "
Sunan Ibnu Majah 1488: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Janah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yunus bin Maisarah bin Halbas] dari [Watsilah Ibnul Asqa'] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati seorang laki-laki dari kaum muslimin, lalu aku mendengar beliau mengatakan: "ALLAHUMMA INNA FULAN BIN FULAN FII DZIMMATIKA WA HABLI JIWAARIKA FAQIHI MIN FITNATIL QABRI WA 'ADZAABIN NAAR WA ANTA AHLUL WAFA` WAL HAQ FAGHFIRLAHU WARHAMHU INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, sesungguhnya fulan bin fulan berada dalam jaminan dan perjanjian-Mu, maka jagalah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka. Engkau Maha menepati janji dan Maha benar, ampuni dan sayangilah ia. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). "
Sunan Ibnu Majah 1489: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Faraj Ibnul Fadlalah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishmah bin Rasyid] dari [Habib bin Ubaid] dari [Auf bin Malik] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati seorang laki-laki Anshar, lalu aku mendengar beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAIHI WAGHFIRLAHU WARHAMHU WA 'AAFIHI WA'FU 'ANHU WAGHSILHU BI MA`IN WA TSALJIN WA BARADIN WA NAQQIHI MINADZ DZUNUUBI WAL KHATHAAYA KAMAA YUNAQQTS TSAUBUL ABYADLU MINAD DANAS WA ABDILHU BI DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WAQIHI FITNATAL QABRI WA 'ADZAABAN NAAR (Ya Allah, bershalawatlah untuknya, ampuni dan rahmatilah dia, selamatkan dan maafkan kesalahannya. Mandikan dia dengan air dan es, bersihkanlah dia dari dosa dan kesalahan sebagaimana baju putih dibersihkan dari noda. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, dan keluarganya dengan keluarga yang lebih baik. Jagalah dia dari fitnah kubur dan siksa neraka. " Auf berkata: "Aku melihat posisiku hingga aku berharap sekiranya laki-laki itu adalah aku. "
Sunan Ibnu Majah 1490: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Hajjaj] dari [Abu Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar tidak pernah memperbolehkan kami dalam suatu perkara sebagaimana pembolehannya dalam shalat jenazah. Maksudnya adalah tidak membatasi waktunya (boleh kapan saja). "
Sunan Ibnu Majah 1491: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin 'Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Ilyas] dari [Isma'il bin Amru bin Sa'id bin Al 'Ash] dari [Utsman bin Abdullah bin Al Hakim bin Harits] dari [Utsman bin Affan] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkan Utsman bin Mazh'un dan beliau takbir sebanyak empat kali. "
Sunan Ibnu Majah 1492: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman Al Muharibi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hajari] berkata: Aku bersama [Abdullah bin Abu Aufa Al Aslami] - seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- menshalati jenazah anak wanitanya. Ia bertakbir sebanyak empat kali kemudian diam sejenak. " Al Hajari berkata: "Aku lalu mendengar orang-orang mengucapkan tasbih (mengingatkan imam) dari sudut-sudut shaf, maka Abdullah bin Abu Aufa Al Aslami salam setelah itu berkata: "Apakah kalian mengira aku akan takbir yang kelima! " mereka berkata: "Itulah yang kami khawatirkan. " Ia berkata: "Aku tidak akan melakukannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hanya bertakbir empat kali, lalu diam sesaat. Setelah itu beliau mengatakan atas kehendak Allah apa yang ia katakan, kemudian salam. "
Sunan Ibnu Majah 1493: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hisyam Ar Rifa'I] dan [Muhammad bin Ash Shabbah] dan [Abu Bakr bin Khallad] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al Yaman] dari [Al Minhal bin Khalifah] dari [Hajjaj] dari ['Atho`] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir sebanyak empat kali. "
Sunan Ibnu Majah 1494: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adiy] dan [Abu Dawud] dari [Amru bin Murrah] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] ia berkata: "Ketika menshalati jenazah [Zaid bin Arqam] takbir sebanyak empat kali, dan suatu ketika ia pernah menshalati jenazah lalu bertakbir lima kali, maka aku pun menanyakan hal itu kepadanya, ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan itu (takbir lima kali). "
Sunan Ibnu Majah 1495: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ali Ar Rafi'I] dari [Katsir bin Abdullah] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir sebanyak lima kali. "
Sunan Ibnu Majah 1496: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ubaidullah bin Jubair bin Hayyah] berkata: telah menceritakan kepadaku pamanku [Ziyad bin Jubair] berkata: telah menceritakan kepadaku bapakku [Jubair bin Hayyah] bahwa ia pernah mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anak kecil itu dishalatkan. "
Sunan Ibnu Majah 1497: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rabi' bin Badr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika bayi telah menangis, maka ia telah berhak untuk dishalatkan dan diwarisi. "
Sunan Ibnu Majah 1498: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Bakhtari bin 'Ubaid] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatlah untuk anak-anak kalian, karena mereka telah mendahului kalian."
Sunan Ibnu Majah 1499: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata: Aku bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], "Apa yang anda ketahui tentang Ibrahim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab: "Dia meninggal ketika masih kecil. Sekiranya ada Nabi setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam niscaya puteranya (Ibrahim) akan hidup, tetapi tidak ada Nabi setelahnya. "
Sunan Ibnu Majah 1500: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Syabib Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Utaibah] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Tatkala Ibrahim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkannya, beliau berkata: "Sesungguhnya dia memiliki orang yang menyusuinya di surga. Kalau saja ia hidup, niscaya akan menjadi seorang yang jujur dan seorang nabi. Kalau saja ia hidup niscaya paman-pamannya dari kalangan Qibti akan merdeka, tetapi Qibti bukanlah seorang budak. "
Sunan Ibnu Majah 1501: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Imran] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abul Walid] dari [Ibunya] dari [Fatimah binti Al Husain] dari bapaknya [Al Husain bin Ali] ia berkata: "Tatkala Al Qasim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, Khadijah berkata: "Wahai Rasulullah, air susu Al Qasim melimpah, sekiranya saja Allah memberinya kehidupan hingga tuntas penyusuannya. " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menjawab: "Sungguh penyusuannya akan disempurnakan di surga. " Khadijah berkata: "Wahai Rasulullah, sekiranya aku mengetahui hal itu, pasti urusannya akan menjadi ringan bagiku. " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu mau, aku akan berdo'a kepada Allah Ta'ala agar memperdengarkan suaranya kepadamu. " Khadijah menjawab, "Ya Rasulullah, aku percaya Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1502: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyas] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Pada perang Uhud, mereka (para sahabat yang mati syahid) dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau menshalatkan mereka sepuluh orang-sepuluh orang, jenazah-jenazah itu diangkat silih berganti, sementara Hamzah masih dalam posisi semula (hingga ia dishalati berulang-ulang)."
Sunan Ibnu Majah 1503: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari ['Abdurrahman bin Ka'b bin Malik] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggabungkan dua hingga tiga laki-laki yang syahid dalam perang Uhud dalam satu kain kafan. Kemudian beliau bersabda: "Siapakah di antara mereka yang lebih banyak hafalan Al Qur`annya?" ketika beliau diberi isyarat pada salah satu dari mereka, beliau pun mendahulukannya ketika memasukkan ke dalam lahad. Beliau bersabda: "Aku bersaksi atas mereka semua. " Lalu beliau memerintahkan agar mereka dikubur dalam keadaan masih berlumuran darah, tidak dishalatkan dan tidak dimandikan. "
Sunan Ibnu Majah 1504: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] dari ['Atho` bin As Sa`ib] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar orang-orang yang terbunuh di peperangan Uhud agar dilepaskan dari senjata dan baju perang mereka. Setelah itu dikuburkan dengan baju dan darah mereka. "
Sunan Ibnu Majah 1505: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Sahl bin Abu Sahl] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Al Aswad bin Qais] ia mendengar [Nubaih Al 'Anzi] berkata: "Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar orang-orang yang terbunuh dalam perang Uhud dikembalikan ke tempat mereka terbunuh, maka mereka dipindahkan ke Madinah. "
Sunan Ibnu Majah 1506: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Shalih] mantan pelayan At Tau`amah, dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menshalati jenazah dalam masjid, maka ia tidak mendapat pahala (sempurna). "
Sunan Ibnu Majah 1507: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Shalih bin 'Ajlan] dari [Abbad bin Abdullah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] ia berkata: "Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menshalati Suhail bin Baidla` kecuali di dalam masjid. " Ibnu Majah berkata: "Hadits 'Aisyah ini lebih kuat. "
Sunan Ibnu Majah 1508: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] semuanya dari [Musa bin Rabah] berkata: aku mendengar [Bapakku] berkata: aku mendengar [Uqbah bin Amir Al Juhani] berkata: "Ada tiga waktu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kami untuk menegakkan shalat atau menguburkan orang-orang yang telah meninggal dari kami: ketika matahari terbit dengan jelas, ketika tengah hari hingga matahari condong dan ketika menjelang maghrib hingga matahari terbenam. "
Sunan Ibnu Majah 1509: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Yahya bin Al Yaman] dari [Minhal bin Khalifah] dari ['Atho`] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menguburkan seseorang pada malam hari, dan memberikan penerangan di kuburnya. "
Sunan Ibnu Majah 1510: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Abdullah Al Audi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ibrahim bin Yazid Al Makki] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menguburkan orang-orang yang telah meninggal dari kalian pada malam hari, kecuali terpaksa."
Sunan Ibnu Majah 1511: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Utsman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Ibnu Lahi'ah] dari [Abu Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatkanlah orang-orang yang telah meninggal dari kalian baik di siang hari maupun malam hari."
Sunan Ibnu Majah 1512: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyir Bakr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Ketika Abdullah bin Ubai mati, anaknya datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, berikanlah gamismu kepadaku hingga aku bisa gunakan untuk mengkafaninya, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Beritahukanlah aku (jika ia sudah siap). " Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ingin menshalatinya, Umar Ibnul Khtahthab berkata kepada beliau, "Apa yang engkau lakukan?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menshalatinya, setelah itu bersabda: "Aku antara dua pilihan: (Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan: (Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo'akan) di kuburnya). "
Sunan Ibnu Majah 1513: Telah menceritakan kepada kami [Ammar bin khalid Al Wasithi] dan [Sahl bin Abu Sahl] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Mujalid] dari [Amir] dari [Jabir] ia berkata: "Salah seorang pemimpin kaum munafik Madinah mati. Dan ia berwasiat agar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkan dan mengkafaninya dengan gamisnya. Maka beliau menshalatkan dan mengkafaninya dengan gamisnya, serta berdiri di atas kuburannya. Hingga Allah menurunkan ayat: (Dan janganlah kamu menshalati salah seorang dari mereka yang mati selamanya, dan jangan berdiri di atas kuburnya). "
Sunan Ibnu Majah 1514: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yusuf As Sulami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Nabhan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utbah bin Yaqzhan] dari [Abu Sa'id] dari [Makhul] dari [Watsilah bin Al Asqa'] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatkanlah setiap mayit dan berjihadlah bersama setiap pemimpin. "
Sunan Ibnu Majah 1515: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir bin Zurarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] berkata: "Seorang laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terluka hingga membuatnya tersiksa kesakitan, ia lalu merayap menuju sebilah pedang dan bunuh diri dengan pedang tersebut, hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mau menshalatinya. Jabir bin Abdullah berkata: "Itu adalah bentuk pelajaran dari beliau. "
Sunan Ibnu Majah 1516: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa kehilangan seorang wanita berkulit hitam yang biasa merawat (kebersihan) masjid, kemudian beliau mencari tahu tentang wanita tersebut setelah beberapa hari. Lalu dikatakan kepada beliau, "Wanita itu telah meninggal, " beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku! " beliau pun mendatangi kuburannya dan menshalatinya. "
Sunan Ibnu Majah 1517: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Kharijah bin Zaid bin Tsabit] dari [Yazid bin Tsabit] -dan ia lebih tua dari pada Zaid-. Yazid berkata: "Kami keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika melewati Baqi' ada sebuah kuburan yang masih baru, beliau pun menanyakan perihal kuburan tersebut. Para sahabat pun menjawab, "Ini adalah kuburan si fulanah (kuburan seorang wanita). " Yazid berkata: "Ternyata beliau mengenalnya, beliau lalu bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku! " Mereka menjawab: "Tadi engkau sedang tidur siang dan berpuasa, maka kami tidak ingin mengganggu anda. " Beliau menjawab: "Selayaknya kalian tidak melakukan hal itu. Sungguh aku tidak mengetahui sama sekali. Tidaklah salah seorang dari kalian yang mati kemudian aku berada di tengah kalian melainkan kalian harus mengabariku. Karena sesungguhnya shalatku merupakan rahmat baginya. " Kemudian Beliau pergi ke kubur sementara kami membuat shaf di belakangnya, dan beliau melakukan takbir sebanyak empat kali. "
Sunan Ibnu Majah 1518: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi] dari [Muhammad bin Zaid bin Al Muhajir bin Qunfudz] dari [Abdullah bin Amir bin Rabi'ah] dari [Bapaknya] berkata: "Seorang wanita berkulit hitam meninggal dunia, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak diberi tahu. Setelah itu beliau diberi tahu, beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku?" Beliau bersabda lagi kepada para sahabatnya: "Berbarislah. " Kemudian beliau menshalatkannya. "
Sunan Ibnu Majah 1519: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Abu Ishaq Asy Syaibani] dari [Asy Sya'bi] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Seorang laki-laki meninggal dunia, dan beliau biasa menjenguknya. Para sahabat kemudian menguburkannya di waktu malam hari, ketika pagi hari mereka baru memberitahukan kepada beliau. Beliau lalu bersabda: "Apa yang menghalangi kalian untuk memberitahukannya kepadaku?" mereka menjawab, "Kami menguburkannya di malam hari, dan waktu itu sangat gelap, maka kami tidak ingin menyusahkanmu. " Beliau lalu mendatangi kuburnya dan shalat di atasnya. "
Sunan Ibnu Majah 1520: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Abdul Azhim Al 'Anbari] dan [Muhammad bin Yahya] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [Habib bin Asy Syahid] dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas kuburan setelah (mayat) dikuburkan. "
Sunan Ibnu Majah 1521: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Humaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mihran bin Abu Umar] dari [Abu Sinan] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Ibnu Buraidah] dari [Bapaknya] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati mayat setelah dikuburkan. "
Sunan Ibnu Majah 1522: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Syurahbil] dari [Ibnu Lahi'ah] dari [Ubaidullah bin Al Mughirah] dari [Abul Haitsam] dari [Abu Sa'id] ia berkata: "Dulu ada seorang wanita hitam yang sering menyapu masjid, pada suatu malam dia meninggal dunia. Di pagi hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi kabar perihal kematiannya, maka beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku?" Beliau dan para sahabat kemudian keluar dan berdiri di atas kuburnya. Beliau melakukan takbir (shalat) untuknya sementara para sahabat berada di belakangnya. Beliau mendo`akannya kemudian pergi. "
Sunan Ibnu Majah 1523: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Raja Najasyi telah meninggal." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya keluar menuju Baqi', kami membuat shaf di belakangnya sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maju ke depan dan bertakbir empat kali.
Sunan Ibnu Majah 1524: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khalaf] dan [Muhammad bin Ziyad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr Ibnul Mufadldlal]. (dalamjalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] semuanya dari [Yunus] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Al Muhallab] dari [Imran Ibnul Hushain] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Raja Najasyi, saudara kalian telah meninggal dunia. Shalatlah kalian untuknya. " Imran Ibnul Hushain berkata: "Beliau lalu berdiri dan kami shalat di belakangnya. Aku ada di barisan kedua, dan ada dua barisan yang menshalatinya. "
Sunan Ibnu Majah 1525: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Humran bin A'yan] dari [Abu Thufail] dari [Mujammi' bin Jariyah Al Anshari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saudara kalian Najasyi telah meninggal, maka berdiri dan shalatilah ia. " Lalu kami membuat dua shaf di belakang beliau. "
Sunan Ibnu Majah 1526: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dari [Al Mutsanna bin Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Ath Thufail] dari [Hidzaifah bin Asid] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar bersama para sahabatnya, beliau lalu bersabda: "Shalatlah untuk saudara kalian yang meninggal di tempat lain, " para sahabat bertanya, "Siapa itu?" beliau bersabda: "Najasyi. "
Sunan Ibnu Majah 1527: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim Abu Sakan] dari [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkan Najasyi, lalu beliau bertakbir sebanyak empat takbir."
Sunan Ibnu Majah 1528: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menshalati jenazah maka ia akan mendapatkan pahala satu qirath, dan barangsiapa menunggunya hingga dikuburkan maka ia akan mendapatkan pahala dua qirath. " Para sahabat bertanya, "Dua qirath itu berapa?" beliau menjawab: "Seperti dua gunung besar. "
Sunan Ibnu Majah 1529: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Ibnul Harits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari [Tsauban] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menshalati jenazah maka ia mendapatkan pahala satu qirath, dan barangsiapa menyaksikan hingga dikuburkan maka ia mendapatkan pahala dua qirath. " Ma'dan berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ditanya tentang ukuran qirath, beliau menjawab: "Seperti gunung Uhud. "
Sunan Ibnu Majah 1530: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman Al Muharibi] dari [Hajjaj bin Arthah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Zir bin Hubasiy] dari [Ubai bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menshalati jenazah maka baginya pahala satu qirath, dan barangsiapa menyaksikannya hingga dikuburkan maka baginya pahala dua qirath. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, satu qirath adalah lebih besar dari gunung Uhud ini. "
Sunan Ibnu Majah 1531: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari [Amir bin Rabi'ah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari [Amir bin Rabi'ah] bahwa ia mendengarnya menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika kalian melihat jenazah maka berdirilah hingga ia melewati kalian, atau hingga ia diletakkan. "
Sunan Ibnu Majah 1532: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hannad bin As Sarri] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Satu jenazah lewat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun berdiri dan bersabda: "Bangunlah, sebab pada kematian ada ketakutan."
Sunan Ibnu Majah 1533: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Muhammad Ibnul Munkadir] dari [Mas'ud Ibnul Hakam] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri ketika ada jenazah, maka kami pun ikut berdiri. Ketika beliau duduk maka kami ikut duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1534: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Uqbah bin Mukram] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Rafi'] dari [Abdullah bin Sulaiman bin Junadah bin Abu Umayyah] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] dari [Ubadah bin Ash Shamit] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengiringi jenazah maka beliau tidak duduk hingga diletakkan di liang lahad. Lalu seorang uskup menemuinya dan berkata: "Hai Muhammad, kami juga melakukan seperti ini. " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian duduk dan bersabda: "Selisihilah mereka. "
Sunan Ibnu Majah 1535: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Ashim bin Ubaidullah] dari [Abdullah bin Amir bin Rabi'ah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku kehilangan beliau -Yakni Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam-, ternyata beliau berada di Baqi'. Beliau mengucapkan: "ASSALAAMU 'ALAIKUM DAARA QAUMIN MUKMINIIN ANTUM LANAA FARATHUN WA INNAA BIKUM LAAHIQUUN ALLAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA'DAHUM (Semoga kesejahteraan untuk kalian semua, kampung kaum mukminin. Kalian telah mendahului kami. Dan kami akan menyusul kalian insya Allah. Ya Allah, janganlah engkau haramkan kami dari pahala mereka dan jangan timpakan fitnah kepada kami setelah mereka). "
Sunan Ibnu Majah 1536: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abbad bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad] dari [Sufyan] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Sulaiman bin Buraidah] dari [Bapaknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari do`a ketika mereka akan ke kuburan: "ASSALAAMU 'ALAIKAUM AHLAD DIYAARI MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN. WA INNAA INSYAALLAHU BIKUM LAAHIQUUN NAS`ALU ALLAHA LANAA WA LAKUMUL 'AAFIAH (Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kalian wahai penduduk alam barzah, dari kaum mukminin dan muslimin. Sesungguhnya kami akan menyusul kalian insya Allah. Dan kami meminta Allah untuk kami dan kalian agar diberi keselamatan. "
Sunan Ibnu Majah 1537: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Yunus bin Khabbab] dari [Al Minhal bin Amru] dari [Zadzan] dari [Al Bara bin Azib] berkata: "Kami dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar mengiringi jenazah, lalu beliau duduk menghadap arah kiblat. "
Sunan Ibnu Majah 1538: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Amru bin Qais] dari [Al Minhal bin Amru] dari [Zadzan] dari [Al Bara bin Azib] berkata: "Kami dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar mengiringi jenazah, ketika sampai kuburan beliau duduk hingga kami pun ikut duduk, dan seakan-akan di atas kepala kami ada burung. "
Sunan Ibnu Majah 1539: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits bin Abu Sulaim] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'di] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Jika mayat dimasukkan ke dalam kubur, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: "BISMILLAHI WA 'ALA MILLATI RASUULILLAH (Dengan nama Allah dan atas millah Rasulullah). " Sekali waktu Abu Khalid menyebutkan, "Jika mayat dimasukkan ke dalam liang lahad, beliau menyebutkan: "BISMILLAHI WA 'ALA SUNNATI RASUULILLAH (Dengan nama Allah dan atas sunnah Rasulullah). " Sedangkan Hisyam menyebutkan dalam haditsnya: "BISMILLAH WA FII SABIILILLAHI WA 'ALA MILLATI RASUULILLAH (Dengan nama Allah, dan di jalan Allah, dan atas millah Rasulullah). "
Sunan Ibnu Majah 1540: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Muhammad Ar Raqqasyi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Al Khaththab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mandal bin Ali] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Dawud bin Al Hushain] dari [Bapaknya] dari [Abu Rafi'] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusung jenazah Sa'd lalu menciprati kuburannya dengan air. "
Sunan Ibnu Majah 1541: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Muharibi] dari [Amru bin Qais] dari ['Atiah] dari [Abu Sa'id] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diambil dari arah kiblat dan dihadapkan ke arah kiblat. "
Sunan Ibnu Majah 1542: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin 'Abdurrahman Al Kalbi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Idris Al Audi] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] berkata: aku menemui [Ibnu Umar] ketika takziah jenazah, ketika meletakkan jenazah dalam liang lahad ia mengucapkan, "Dengan nama Allah, dan di jalan Allah, dan atas millah Rasulullah, " dan ketika ia meratakan tanah pada lubang lahad ia mengucapkan, "Ya Allah, selamatkanlah ia dari setan dan siksa kubur. Ya Allah, jauhkanlah bumi dari kedua rusuknya, naikkan ruhnya, dan pertemukan ia dengan-Mu dalam keadaan diridlai. " Aku lalu berkata: "Wahai Ibnu Umar, apakah itu sesuatu yang engkau dengar dari Rasulullah atau sesuatu yang muncul dari pikiranmu?" ia menjawab, "Jika begitu aku bisa mengatakan sesuatu (wahyu), itu adalah sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1543: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hakkam bin Salm Ar Razi] ia berkata: Aku mendengar [Ali bin Abdul A'la] menyebutkan hadits dari [Bapaknya] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Liang lahad itu untuk kita, sedang lubang (di tengah) untuk selain kita."
Sunan Ibnu Majah 1544: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Musa As Suddi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abul Yaqzhan] dari [Zadzan] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Liang lahad itu untuk kita sedang lubang (di tengah) untuk selain kita."
Sunan Ibnu Majah 1545: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far Az Zuhri] dari [Isma'il bin Muhammad bin Sa'd] dari [Amir bin Sa'd] dari [Sa'ad] bahwasanya ia berkata: "Buatkanlah aku liang lahad dan buatkan (tembok pembatas) pada dinding sebagaimana dilakukan terhadap kuburan Rasulullah."
Sunan Ibnu Majah 1546: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim Ibnul Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mubarak bin Fadlalah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Humaid Ath Thawil] dari [Anas bin Malik] berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, di Madinah ada yang membuat liang lahad dan ada yang membuat lubang di tengah. Mereka mengatakan, "Kami minta kebaikan kepada Rabb kami, kami akan membiarkan mereka, yang kalah cepat dari keduanya maka kami akan meninggalkannya. " Akhirnya keduanya dibiarkan (beradu cepat dalam membuat lubang), lalu orang yang membuat liang lahad lebih dahulu, sehingga mereka membuatkan liang lahad untuk Nabi. "
Sunan Ibnu Majah 1547: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Syabbah bin Ubaidah bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Thufail Al Muqri] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abu Mulaikah Al Qurasi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, para sahabat berselisih seputar lahad dan peti. Sehingga mereka bertengkar dalam perkara itu dan suara mereka mulai meninggi. Umar berkata: "Janganlah kalian berteriak di sisi Rasulullah, baik beliau masih hidup ataupun sudah wafat, " atau dengan kalimat yang semisalnya. Maka mereka pun memanggil tukang pembuat peti dan tukang penggali lubang. Tetapi yang datang adalah tukang penggali lahad. Sehingga ia kemudian membuat lahad untuk Rasulullah, setelah itu shallallahu 'alaihi wa sallam dikuburkan. "
Sunan Ibnu Majah 1548: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ubaidah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sai'd] dari [Al Adra' As Sulami] ia berkata: "Suatu malam aku datang untuk menjaga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang bacaannya sangat tinggi, hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar. Aku berkata: "Ya Rasulullah, orang ini telah berbuat riya. " Al Adra' berkata: "Lalu lelaki itu meninggal di Madinah. Ketika telah selesai mengurusi jenazahnya, mereka pun membawa jenazahnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Berlaku lembutlah kepadanya, semoga Allah memperlakukannya dengan lembut. Sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul-Nya. " Al Adra' menuturkan: "Beliau lalu menggali kuburannya. Beliau bersabda: "Lapangkan kuburnya, semoga Allah melapangkannya. " Sebagian sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah engkau merasa sedih?" beliau menjawab: "Benar, sebab ia seorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. "
Sunan Ibnu Majah 1549: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Marwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul warits bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Dahma] dari [Hisyam bin Amir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Galilah lubang, lapangkan dan baguskanlah. "
Sunan Ibnu Majah 1550: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ayyub Abu Hurairah Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Katisr bin Zaid] dari [Zainab binti Nubaith] dari [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi tanda kuburan Utsman bin Mazh'un dengan batu. "
Sunan Ibnu Majah 1551: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Marwan] dan [Muhammad bin Ziyad] keduanya berkata: [Abdul Warits] dari [Ayub] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mengecat kuburan. "
Sunan Ibnu Majah 1552: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Ibnu Juraij] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Jabir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menulis sesuatu di atas kuburan."
Sunan Ibnu Majah 1553: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Ar Raqqasyi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Al Qasim bin Mukhaimirah] dari [Abu Sa'id] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membangun sesuatu di atas kuburan."
Sunan Ibnu Majah 1554: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Al Walid Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Kultsum] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'I] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkan satu jenazah kemudian mendatangi kuburannya. Beliau menaburkan debu di atasnya tiga kali dari arah kepalanya. "
Sunan Ibnu Majah 1555: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya salah seorang dari kalian duduk di atas bara yang membakarnya, itu lebih baik baginya daripada duduk di atas kuburan. "
Sunan Ibnu Majah 1556: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Samurah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Muharibi] dari [Al Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abul Khair Martsad bin Abdullah Al Yazani] dari [Uqbah bin Amir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berjalan di atas bara api, atau pedang, atau dengan melepas sandalku, sungguh lebih aku sukai daripada berjalan di atas kubur seorang muslim. Dan aku tidak peduli apakah di tengah kubur aku membuang hajat ataukah di tengah pasar."
Sunan Ibnu Majah 1557: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Syaiban] dari [Khalid bin Sumair] dari [Basyir bin Nahik] dari [Basyir Ibnul Khashashiah] ia berkata: "Ketika kami sedang berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Wahai Ibnul Khashashiah, tidak mungkin engkau cela Allah lalu engkau berjalan bersama Rasulullah. " Saya menjawab, "Wahai Rasulullah, aku tidak mencela Allah sedikit pun, segala sesuatu yang Allah berikan kepadaku semuanya baik. " Beliau lalu berjalan melewati kuburan kaum muslimin, beliau bersabda: "Mereka telah mendapatkan kebaikan yang banyak. " Lalu beliau juga melewati kuburan kaum musyrikin, beliau bersabda: "Mereka telah melewatkan kebaikan yang banyak. " Basyir Ibnul Khashashiah berkata: "Beliau berpaling hingga melihat seorang laki-laki berjalan antara pekuburan dengan mengenakan dua sandal, beliau bersabda: "Wahai pemilik dua sandal, lepaskanlah kedua sandalmu! " Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata: telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Mahdi berkata: Abdullah bin Utsman berkata: "Hadits ini bagus, dan rawinya terpercaya. "
Sunan Ibnu Majah 1558: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dari [Yazid bin kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ziarahilah kubur, sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian dengan akhirat. "
Sunan Ibnu Majah 1559: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bistham bin Muslim] ia berkata: aku mendengar [Abu At Tayyah] berkata: aku mendengar [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan untuk ziarah kubur. "
Sunan Ibnu Majah 1560: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Ayyub bin Hani`] dari [Masruq Ibnul Ajda'] dari [Ibnul Mas'ud] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku telah melarang kalian dari ziarah kuburan, sekarang berziarahlah. Karena ia dapat menjadikan zuhud di dunia dan ingat dengan akhirat. "
Sunan Ibnu Majah 1561: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menziarahi kuburan ibunya, beliau menangis hingga menjadikan orang-orang yang ada di sekitarnya ikut menangis. Beliau lalu bersabda: "Aku minta izin Rabbku untuk memintakan ampun bagi ibuku namun Ia tidak memberiku izin. Lalu aku minta izin untuk menziarahi kuburnya dan Ia memberiku izin. Maka ziarahilah kuburan karena hal itu dapat mengingatkan kepada kematian. "
Sunan Ibnu Majah 1562: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Al Bakhtari Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Ibrahim bin Sa'd] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata: "Seorang arab badui datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku telah menyambung silaturrahim, dan telah melakukan ini dan ini, lalu di manakah tempatnya?" Rasulullah menjawab: "Di neraka. " Ibnu Umar berkata: "Seakan-akan laki-laki badui itu marah dengan jawaban beliau. Kemudian ia bertanya lagi, "Ya Rasulullah, di mana ayahmu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Di mana saja kamu melewati kuburan orang musyrik, maka berilah kabar gembira dengan neraka. " Ibnu Umar berkata: "Laki-laki badui itu kemudian masuk Islam, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku tugas yang berat, tidaklah aku melewati kuburan orang kafir melainkan aku beri kabar gembira kepadanya dengan neraka. "
Sunan Ibnu Majah 1563: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Bisyr] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Qabishah]. (dalam jalur lain disebutkan:) Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Sa'id]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalaf Al Asqalani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Firyani] dari [Qabishah] semuanya dari [Sufyan] dari [Abdullah bin Utsman bin Khutsaim] dari ['Abdurrahman bin Bahman] dari ['Abdurrahman bin Hassan bin Tsabit] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita-wanita peziarah kubur. "
Sunan Ibnu Majah 1564: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Marwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Abu Shalih] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita-wanita peziarah kubur. "
Sunan Ibnu Majah 1565: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalaf Al Asqalani Abu Nashr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Thalib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Umar bin Abu Salamah] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita-wanita peziarah kubur. "
Sunan Ibnu Majah 1566: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Hafsh] dari [Ummu 'Athiah] ia berkata: "Kami dilarang untuk mengiringi jenazah, tetapi tidak diwajibkan. "
Sunan Ibnu Majah 1567: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Isma'il bin Sulaiman] dari [Dinar Abu Umar] dari [Ibnul Hanafiyyah] dari [Ali] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar, sementara ada kaum wanita yang sedang duduk-duduk. Beliau bersabda: "Apa yang membuat kalian duduk-duduk?" Mereka menjawab, "Kami sedang menunggu jenazah. " Beliau bertanya: "Apakah kalian yang memandikannya?" Mereka menjawab, "Tidak. " Beliau bertanya: "Apakah kalian yang akan mengusungnya?. " Mereka menjawab, "Tidak. " Beliau bertanya: "Apakah kalian yang akan menurunkannya?" Mereka menjawab, "Tidak. " Beliau bersabda: "Hendaklah kalian pulang, kalian akan berdosa dan tidak mendapat pahala. "
Sunan Ibnu Majah 1568: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Yazid bin Abdullah] mantan budak Ash Shabha dari [Syahr bin Hausyab] dari [Ummu Salamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tentang ayat: (Dan mereka tidak bermaksiat kepadamu di dalam hal yang ma'ruf), beliau bersabda: "Yakni ratapan. "
Sunan Ibnu Majah 1569: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Dinar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hariz] -mantan budak Mu'awiyah- ia berkata: "[Mu'awiyah] berkhutbah di daerah Himsh, kemudian dalam khutbahnya ia menyebutkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari niyahah (meratap)."
Sunan Ibnu Majah 1570: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Abdul Azhim Al 'Anbari] dan [Muhammad bin Yahya] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Ibnu Mu'aniq] atau Abu Mu'aniq dari [Abu Malik Al Asy'ari] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ratapan adalah dari perkara jahiliyyah. Dan bagi perempuan yang meratap lalu mati dan belum bertaubat, maka Allah akan memotongkan baginya baju-baju dari timah dan baju besi dari jilatan api neraka. "
Sunan Ibnu Majah 1571: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhamamad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar Rasyid Al Yamami] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Meratapi mayat adalah dari perkara jahiliyyah. Sesungguhnya perempuan yang meratap, jika mati dan belum bertaubat akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan mengenakan jubah dari timah, kemudian akan dipasangkan baju besi dari jilatan api neraka. "
Sunan Ibnu Majah 1572: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Isra'il] dari [Abu Yahya] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jenazah diiringi dengan tangisan. "
Sunan Ibnu Majah 1573: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan ['Abdurrahman] semuanya dari [Sufyan] dari [Zubaid] dari [Ibrahim] dari [Masruq]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Abu Bakr bin Khallad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukan dari golongan kami orang yang menyobek kantong baju, memukul pipi dan berseru dengan seruan jahiliyah. "
Sunan Ibnu Majah 1574: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir Al Muharibi] dan [Muhammad bin Karamah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari ['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Makhul] dan [Al Qasim] dari [Abu Umamah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita yang mencakar-cakar wajahnya, wanita yang menyobek kantong bajunya dan wanita yang berdoa agar binasa dan rusak. "
Sunan Ibnu Majah 1575: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Utsman Al Audi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Aun] dari [Abu Al 'Umais] berkata: aku mendengar [Abu Shakhr] menyebutkan dari ['Abdurrahman bin Yazid] dan [Abu Burdah] keduanya berkata: Ketika [Abu Musa] semakin parah sakitnya, isterinya Ummu Abdullah, berbalik berteriak dengan tangisan hingga Abu Musa terbangun. Kemudian ia berkata kepada isterinya, "Tidak tahukah kamu bahwa aku berlepas diri dari sesuatu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri darinya! " lalu ia membacakan hadits kepada isterinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berlepas diri dari orang-orang yang menggundul rambut, berteriak-teriak dan menyobek-nyobek (kain). "
Sunan Ibnu Majah 1576: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhamamad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Wahb bin Kaisan] dari [Muhammad bin Amru bin 'Atho`] dari [Abu Hurairah] berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berada dalam acara takziah jenazah, tiba-tiba Umar melihat seorang perempuan berteriak meratapinya (jenazah). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Hai Umar, biarkanlah dia. Sesungguhnya mata meneteskan air mata, jiwa sedang tertimpa musibah, dan perjanjian masanya sudah dekat. " Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Affan] dari [Hammad bin Salamah] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Wahb bin Kaisan] dari [Muhammad bin Amru bin 'Atho`] dari [Salamah Ibnul Azraq] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1577: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim Al Ahwal] dari [Abu Utsman] dari [Usamah bin Zaid] berkata: "Anak salah seorang isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan sakaratul maut, maka ia mengutus seseorang menemui Rasulullah agar beliau datang (kembali ke rumah). Namun beliau balik mengutus seseorang untuk menyampaikan, bahwa milik Allah lah yang Ia ambil, dan bagi-Nya yang Ia beri, di sisi-Nya segala sesuatu telah ditentukan ajalnya. Maka hendaklah ia (isteri beliau) sabar dan mengharap pahala. Akan tetapi isteri beliau kembali mengutus seseorang dan bersumpah atasnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bangkit, demikian juga dengan aku. Beliau bersama Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'b dan Ubadah bin Ash Shamit. Ketika kami masuk mereka meraih bayi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara ruh bayi itu bergejolak dalam dadanya. " Abu Utsman berkata: "Menurutku Usamah bin Zaid mengatakan, "Seperti air dalam geriba. " Usamah bin Zaid berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menangis. Sehingga Ubadah bin Ash Shamit berkata kepada beliau, "Kenapa engkau menangis ya Rasulullah?" beliau menjawab: "Ini adalah kasih sayang yang Allah berikan kepada anak cucu Adam, dan Allah akan menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang. "
Sunan Ibnu Majah 1578: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim] dari [Ibnu Khutsaim] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Asma binti Yazid] ia berkata: "Ketika Ibrahim putera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menangis. Lalu seorang yang bertakziah -antara Abu Bakar dan Umar- berkata kepadanya, "Engkau adalah orang yang paling berhak dimuliakan Allah. " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mata boleh berlinang, hati boleh bersedih, namun kita tidak boleh mengucapkan perkataan yang membuat Allah murka. Sekiranya bukan karena perjanjian yang pasti (kematian), janji yang sempurna, dan bahwa yang akhir mengikuti yang awal, niscaya kami akan mendapatimu wahai Ibrahim, lebih utama dari apa yang kami dapatkan, dan kami bersedih atas kematianmu. "
Sunan Ibnu Majah 1579: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Muhammad Al Farwi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Abdullah bin Jahsy] dari [Bapaknya] dari [Hamnah binti Jahsy] bahwasanya ketika disampaikan kepadanya berita kematian saudaranya, ia berkata: "RAHIMAHULLAH INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN (Semoga Allah merahmatinya, sesungguhnya kita adalah milik Allah, dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya). " Mereka berkata: "Suamimu juga terbunuh! " ia berkata: "Duhai, alangkah sedihnya. " Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Sesungguhnya seorang suami itu mempunyai kedudukan tersendiri pada seorang isteri, maka tidak apalah ia sedih. "
Sunan Ibnu Majah 1580: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah memberitakan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati isteri-isteri Abdul Asyhal, mereka menangisi suami mereka yang gugur pada perang Uhud. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Hamzah tidak ada yang menangisinya. " Maka datanglah wanita-wanita Anshar menangisi Hamzah hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbangun, beliau lalu bersabda: "Celakalah mereka, mereka nanti tidak akan bisa kembali. Perintahkanlah agar mereka kembali dan jangan menangisi orang yang telah tiada setelah ini. "
Sunan Ibnu Majah 1581: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibrahim Al Hajari] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk meratapi mayat."
Sunan Ibnu Majah 1582: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syadzan]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Muhammad Ibnul Walid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shamad] dan [Wahb bin Jarir] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Sai'd Ibnul Musayyab] dari [Ibnu Umar] dari [Umar Ibnul Khaththab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang yang telah meninggal akan disiksa dengan ratapan orang yang masih hidup. "
Sunan Ibnu Majah 1583: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Usaid bin Abu Usaid] dari [Musa bin Abu Musa Al Asy'ari] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mayat akan disiksa karena tangisan orang yang masih hidup jika mereka mengatakan: 'Duhai, alangkah butuhnya dia dengan pertolongan, alangkah butuhnya dia dengan perlindungan, siapakah yang akan menolongnya, alangkah beratnya ia', atau perkataan yang semisal yang menggambarkan kegoncangan mereka. " Lalu dikatakan, "Kamu juga begitu, kamu juga begitu. " Usaid berkata: "Maka aku berkata: "Maha suci Allah, sesungguhnya Allah telah berfirman: " (Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain) ". Dia menjawab, "Celaka kamu, aku menceritakan kepadamu, bahwa Abu Musa telah menceritakan kepadaku dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Apakah kamu menyangka bahwa Abu Musa berdusta atas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, atau kamu mengira bahwa aku berdusta atas Abu Musa! "
Sunan Ibnu Majah 1584: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Seorang wanita Yahudi mati, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar mereka menangisinya, beliau lalu bersabda: "Keluarganya menangisinya, sementara ia disiksa dalam kuburnya. "
Sunan Ibnu Majah 1585: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Sa'd bin Sinan] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sabar itu adalah saat pertama terkena musibah."
Sunan Ibnu Majah 1586: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin 'Ajlan] dari [Al Qasim] dari [Abu Umamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka aku tidak akan meridlai bagimu sebuah pahala kecuali surga. "
Sunan Ibnu Majah 1587: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdul Malik bin Qudamah Al Jumahi] dari [Bapaknya] dari [Umar bin Abu Salamah] dari [Ummu Salamah] bahwa [Abu Salamah] menceritakan kepadanya, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah, kemudian bersegera kepada apa yang diperintahkan Allah berupa ucapan, "INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ALLAHUMMA 'INDAKA IHTASABTU MUSHIIBATII FA`JURNII FIIHAA WA 'AWWIDLNII MINHAA AAJARAHU ALLAHU 'ALAIHAA WA 'AADLAHU KHAIRAN MINHAA (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, di sisi-Mu aku rela dengan musibah yang menimpaku, maka berilah aku pahala dan gantilah dengan yang lebih baik darinya), melainkan Allah pasti akan memberinya pahala dan menggantinya dengan yang lebih baik. " Ummu Salamah berkata: "Ketika Abu Salamah wafat aku teringat dengan yang ia ceritakan kepadaku, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka aku pun mengucapkan, "INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ALLAHUMMA 'INDAKA IHTASABTU MUSHIIBATII HADZIHI FA`JURNII 'ALAIHAA (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, di sisi-Mu aku rela dengan musibah yang menimpaku, maka berilah aku pahala). Dan ketika aku akan mengatakan: WA 'AWWIDLNII KHAIRAN MINHAA (Dan gantilah dengan yang lebih baik darinya). Aku berkata dalam diriku, "Akankah aku minta ganti dengan orang yang lebih baik dari Abu Salamah? Namun aku pun mengucapkannya juga. Setelah itu Allah memberi ganti dengan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, serta memberi pahala kepadaku atas musibah yang menimpaku. "
Sunan Ibnu Majah 1588: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Amru bin As Sukkain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hammam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ubaidah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Muhammad] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka pintu antara beliau dengan orang-orang, atau menyingkap tirai. Ketika itu orang-orang sedang melaksanakan shalat di belakang Abu Bakar. Beliau lalu memuji Allah atas kondisi mereka yang baik, dengan harapan agar Allah memberikan ganti atas dirinya untuk mereka seorang yang dilihatnya bersama mereka (maksudnya Abu Bakar). Beliau bersabda: "Wahai manusia, siapa saja orangnya dari kaum mukmin yang ditimpa musibah, hendaklah ia hibur dengan musibah yang menimpaku. Seorang dari umatku tidak akan pernah ditimpa musibah seperti musibah yang menimpaku. "
Sunan Ibnu Majah 1589: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki' Ibnul Jarrah] dari [Hisyam bin Ziyad] dari [Ibnunya] dari [Fathimah binti Al Husain] dari [Bapaknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tertimpa musibah kemudian teringat kejadian tersebut lalu mengucapkan istirja (ucapan Inna Lillaahi wa Inna Ilaihi Raaji'uun), meskipun kejadiannya telah berlalu, maka Allah tetap akan menulis pahalanya. "
Sunan Ibnu Majah 1590: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Qais Abu Umarah] -mantan budak Al Anshar- berkata: aku mendengar [Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm] meriwayatkan dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin bertakziah kepada saudaranya yang terkena musibah, kecuali Allah Subhaanahu akan mengenakan pakaian kehormatan untuknya pada hari kiamat. "
Sunan Ibnu Majah 1591: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi'] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ashim] dari [Muhammad bin Suqah] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bertakziah kepada orang yang tertimpa musibah, maka ia akan mendapatkan sebagaimana pahalanya. "
Sunan Ibnu Majah 1592: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki yang ditinggal mati oleh tiga orang anak laki-lakinya kemudian masuk neraka kecuali hanya sepintas lalu. "
Sunan Ibnu Majah 1593: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hariz bin Utsman] dari [Syurahbil bin Syuf'ah] ia berkata [Utbah bin As Sulami] menemuiku seraya mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang ditinggal mati tiga anak laki-lakinya yang belum berumur baligh, melainkan mereka akan menyambutnya di pintu-pintu surga yang delapan. Lewat pintu mana saja ia bebas masuk. "
Sunan Ibnu Majah 1594: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Hammad Al Ma'na] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dari [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah dua orang muslim yang ditinggal mati oleh tiga anak laki-lakinya yang belum berumur baligh, kecuali Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga dengan keutamaan rahmat Allah kepada mereka. "
Sunan Ibnu Majah 1595: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yunuf] dari [Al Awwam bin Haisyab] dari [Abu Muhammad] mantan pelayan Umar Ibnul Khaththab, dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memberikan (ditinggal mati) tiga anak laki-laki yang belum berumur baligh, maka mereka akan menjadi benteng penghalang baginya dari api neraka. " Abu Dzar berkata: "Aku telah memberikan dua orang anak?" beliau bersabda: "Dan dua anak. " Ubai bin Ka'b, tuannya ahli Qur'an, berkata: "Aku telah memberikan satu anak?" beliau bersabda: "Dan satu anak. "
Sunan Ibnu Majah 1596: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdul Malik An Naufali] dari [Yazid bin Ruman] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang bayi yang meninggal dalam kandungan ibunya mendahuluiku, sungguh lebih aku sukai dari seorang penunggang kuda yang mengawalku di belakangku. "
Sunan Ibnu Majah 1597: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dan [Muhammad bin Ishaq Abu Bakr Al Bakka'I] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mandal] dari [Al Hasan bin Al Hakam An Nakha'I] dari [Asma binti 'Abis bin Rabi'ah] dari [Bapaknya] dari [Ali] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya bayi yang meninggal dalam kandungan ibunya akan marah kepada Rabbnya jika Ia memasukkan kedua orang tuanya ke dalam neraka. Lalu dikatakan kepadanya, "Wahai bayi marah kepada Rabbnya, masukkanlah kedua orang tuamu ke dalam surga. " Maka ia menarik keduanya dengan tali pusarnya hingga masuk ke dalam surga. "
Sunan Ibnu Majah 1598: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hasyim Marzuq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abidah bin Humaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ubaidullah] dari [Ubaidullah bin Muslim Al Hadlrami] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh anak yang meninggal dalam kandungan ibunya akan menarik ibunya dengan talinya pusar ke surga jika ia sabar. "
Sunan Ibnu Majah 1599: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Muhammad bin Ash Shabbah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ja'far bin Khalid] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin bin Ja'far] ia berkata: Ketika datang berita kematian Ja'far, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far, sungguh yang menyibukkan telah datang kepada mereka, atau perkara yang menyibukkan mereka."
Sunan Ibnu Majah 1600: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khalaf Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Muhammad bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Bakr] dari [Ummu Isa Al Jazzar] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ummu 'Aun binti Muhammad bin Ja'far] dari neneknya [Asma binti Umais] ia berkata: "Tatkala Ja'far gugur, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pulang menemui keluarganya, beliau bersabda: "Keluarga Ja'far telah disibukkan dengan urusan mayitnya, untuk itu buatkanlah makanan untuk mereka. " Abdullah berkata: "Hal ini masih menjadi sunnah hingga akhirnya ditinggalkan. "
Sunan Ibnu Majah 1601: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Syuja' bin Makhlad Abul Fadll] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali] ia berkata: "Kami berpandangan bahwa berkumpul-kumpul di keluarga mayit dan membuat makanan adalah bagian dari Niyahah (ratapan). "
Sunan Ibnu Majah 1602: Telah menceritakan kepada kami [Jamil bin Al Hasan] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Mundzir Al Hudzail bin Al Hakam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Rawwad] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Matinya seorang yang terasing adalah syahadah (syahid). "
Sunan Ibnu Majah 1603: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah menceritakan kepadaku [Huyay bin Abdullah Al Ma'afiri] dari [Abu 'Abdurrahman Al Hubuli] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: "Seorang laki-laki yang terlahir di Madinah meninggal di Madinah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkannya. Kemudian beliau bersabda: "Andai saja ia meninggal bukan di tempat kelahirannya. " Salah seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, memang kenapa?" beliau menjawab: "Jika seseorang meninggal bukan di tempat kelahirannya, maka akan diukur dari tempat kelahirannya hingga ujung bekasnya di surga. "
Sunan Ibnu Majah 1604: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yusuf] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] ia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Ubaidah bin Abu Safar] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] ia berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Muhammad bin Abu 'Atho`] dari [Musa bin Wardan] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mati dalam kondisi sakit, maka ia mati syahid, dilindungi dari siksa kubur dan akan diperlihatkan rizkinya di surga pada pagi dan petang. "
Sunan Ibnu Majah 1605: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Dawardi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Sa'id] dari [Amrah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Memecahkan tulang mayit seperti memecahkannya ketika masih hidup. "
Sunan Ibnu Majah 1606: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ziyad] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Ubaidah bin Abdullah bin Zam'ah] dari [Ibunya] dari [Ummu Salamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Dosa memecahkan tulang mayit sama dengan dosa memecahkan tulang orang hidup. "
Sunan Ibnu Majah 1607: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] ia berkata: aku bertanya kepada ['Aisyah], aku katakan, "Wahai ibu, kabarkanlah kepadaku bagaimana sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Beliau keluhkan kepedihan sakitnya, hingga air liur terlihat merembet di mulut beliau. Keluarnya air liur beliau layaknya orang yang makan kismis. Beliau keliling ke rumah-rumah isterinya, ketika sakitnya semakin berat beliau minta izin kepada mereka untuk tinggal di rumah 'Aisyah, dan mereka ganti yang datang menemui beliau. " 'Aisyah melanjutkan, "Beliau masuk menemuiku dengan diapit oleh dua orang laki-laki sementara kedua kakinya berjalan di tanah, salah seorang dari laki-laki itu adalah Al Abbas." Lalu aku ceritakan hal itu kepada Ibnu Abbas, lalu ia berkata: "Apakah kamu tahu siapa laki-laki yang tidak disebut oleh 'Aisyah itu? Ia adalah Ali bin Abu Thalib."
Sunan Ibnu Majah 1608: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari ['Aisyah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berlindung dengan kalimat-kalimat itu: "ADZHIBIL BA`SA RABBAN NAAS WASYFI ANTA ASY SYAAFII LAA SYIFAA`A ILLAA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMAN (Jauhkanlah penyakit wahai Rabb manusia, sembuhkanlah, Engkau adalah penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit). " Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah merasakan berat di saat sakit yang membawanya pada kematian, aku meraih tangannya dan aku usap, aku bacakan (do`a tersebut), namun beliau melepaskan tangannya kemudian mengucapkan: "ALLAHUMMAGHFIRLII WA ALHIQNII BIR RAFIIQIL A'LAA (Ya Allah, ampunilah aku, dan gabungkanlah aku dengan kekasih yang Maha Tinggi). " 'Aisyah mengatakan, "Maka itu adalah ucapan terakhir yang aku dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1609: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang Nabi pun yang sakit kecuali diberi pilihan antara dunia dan akhirat. " 'Aisyah berkata: "Ketika beliau sakit yang membawanya pada kematian, beliau mengigau. Dan aku mendengar beliau mengucapkan: " (bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih), " maka aku tahu bahwa beliau diberi dua pilihan. "
Sunan Ibnu Majah 1610: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Zakaria] dari [Firas] dari [Amir] dari [Masruq] dari ['Aisyah] ia berkata: "Semua isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkumpul dan tidak ada seorang pun yang tertinggal, lalu datanglah Fatimah yang jalannya persis sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan. Beliau kemudian berkata: "Selamat datang wahai puteriku, " beliau lantas mendudukkannya di sisi sebelah kiri. Beliau kemudian membisiki Fatimah dengan perkataan yang membuatnya menangis. Setelah itu beliau kembali membisikinya dengan sesuatu hingga membuatnya tertawa. Lantas aku bertanya kepada Fatimah, "Apa yang membuatmu menangis?" ia menjawab, "Tidak mungkin aku menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. " Aku berkata lagi, "Aku tidak pernah melihat kebahagiaan yang bersanding dengan kesedihan sebagaimana hari ini. " Ketika Fatimah menangis aku berkata kepada Fatimah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara denganmu secara khusus yang tidak beliau lakukan kepada kami, lantas kamu menangis? Maka aku tanyakan kepadanya apa yang dikatakan oleh beliau, ia pun menjawab, "Beliau menceritakan kepadaku bahwa Jibril membacakan Al Qur`an di hadapan beliau sekali dalam setahun, sementara beliau membacakan kepadanya dua kali dalam setahun. Beliau mengatakan: "Tidak diperlihatkan kepadaku kecuali bahwa ajalku telah dekat, dan engkaulah orang pertama kali yang akan menyusulku dari keluargaku. Dan sebaik-baik orang yang lebih dahulu meninggal sebelum kamu (meninggal) adalah aku, " maka aku pun menangis. Kemudian beliau membisiki aku, beliau mengatakan: "Tidak ridlakah jika kamu adalah pemimpin bagi wanita kaum muslimin, atau beliau mengatakan: "wanita umat ini?" maka aku pun tertawa karenanya. "
Sunan Ibnu Majah 1611: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Al Miqdam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Masruq] ia berkata: " ['Aisyah] berkata: "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih berat sakitnya selain dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1612: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Musa bin Sarjis] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika sedang sakit, sementara di sisinya terdapat bejana berisi air. Beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam bejana kemudian membasuhkan air ke wajah seraya bersabda: "Ya Allah, mudahkanlah aku dalam menghadapi sakaratul maut."
Sunan Ibnu Majah 1613: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az-Zuhri] ia mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Pandangan terakhir yang aku lemparkan pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ketika beliau menyingkap satir pada hari senin. Aku lihat wajah beliau putih bersih seakan-akan kertas mushhaf, sementara para sahabat shalat di belakang Abu Bakar. Abu Bakar ingin bergerak (geser), tetapi beliau memberikan isyarat kepadanya agar ia tetap diam di tempat. Lalu beliau melepaskan kain tabir dan meninggal di penghujung hari itu. "
Sunan Ibnu Majah 1614: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Shalih Abul Khalil] dari [Safinah] dari [Ummu Salamah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di saat sakit yang membawanya pada kematian: "Shalat dan budak-budak yang kalian miliki, " beliau terus mengucapkannya hingga lidahnya terasa kelu. "
Sunan Ibnu Majah 1615: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Ibnu Aun] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] ia berkata: Para sahabat menyebut-nyebut di sisi 'Aisyah bahwa Ali adalah penerima wasiat Nabi. Maka ['Aisyah] pun bertanya: "Kapan beliau berwasiat kepadanya? Padahal Rasulullah bersandar di dadaku, atau di pangkuanku. Beliau minta diambilkan baskom, beliau juga terkulai lemah dalam pangkuanku kemudian meninggal tanpa aku sadari, lalu kapan shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat?"
Sunan Ibnu Majah 1616: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari ['Abdurrahman bin Abu Bakr] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Aisyah] berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal Abu Bakar sedang berada di rumah isterinya -anak Kharijah- di daerah 'Awali. Orang-orang waktu itu berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam belum meninggal, itu hanyalah sebagian yang biasa beliau alami ketika menerima wahyu." Kemudian datanglah [Abu Bakar], ia membuka kain penutup wajah beliau dan mencium antara kedua mata beliau. Setelah itu ia berkata: "Engkau terlalu mulia di sisi Allah jika harus mati dua kali. Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah wafat." Sementara 'Umar yang berada di pojok masjid berkata: "Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam belum meninggal! Beliau tidak akan meninggal hingga memotong tangan dan kaki orang-orang munafik." Lalu Abu Bakar bangkit dan naik ke atas mimbar, ia mengatakan: "Sesungguhnya Muhammad telah meninggal, {Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur}." 'Umar pun berkata: "Sungguh, seakan-akan aku belum pernah membaca ayat ini kecuali hari ini."
Sunan Ibnu Majah 1617: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah memberitakan kepada kami [Wahb bin Jarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Husain bin Abdullah] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Ketika para sahabat akan membuatkan lubang untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka mengutus seseorang menemui Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, dia adalah orang yang membuat lubang bagi penduduk Makkah. Sementara yang lain mengirim utusan menemui Abu Thalhah, dia adalah orang yang membuat lubang bagi penduduk Madinah, tetapi dengan model liang lahad. Lalu mereka mengutus untuk menjemput keduanya, para sahabat berkata: "Ya Allah, berilah mana yang lebih baik bagi Rasul-Mu. " Akhirnya mereka dapat menemukan Abu Thalhah dan membawanya, sementara Abu Ubaidah tidak ditemukan. Kemudian Abu Thalhah membuatkan lubang untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. " Ibnu Abbas berkata: "Ketika persiapan untuk Rasulullah telah selesai pada hari selasa, beliau diletakkan di atas kasur dalam rumahnya. Kemudian orang-orang masuk sekelompok demi sekelompok menshalati jenazah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah mereka selesai, para sahabat mempersilahkan kaum wanita untuk masuk (shalat), Setelah selesai mereka mempersilahkan anak-anak. Dan tidak ada seorang pun yang menjadi imam bagi orang-orang ketika menshalati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kaum muslimin berselisih di mana lubang Rasulullah akan digali, sebagian mengatakan, "Sebaiknya beliau dikubur dalam masjidnya, " sebagian yang lain berkata: "Sebaiknya beliau dikubur bersama para sahabatnya. " Lalu [Abu Bakar] berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang Nabi yang meninggal kecuali dikuburkan pada tempat ia meninggal. " Ibnu Abbas berkata: "Kasur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang beliau wafat di atasnya diangkat, lalu mereka membuat lubang, setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dikuburkan pada tengah malam di malam rabu. Sementara yang turun ke kuburan beliau adalah Ali bin Abu Thalib, Al Fadll Ibnul Abbas, Qutsam saudaranya dan Syuqran mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aus bin Khauli -ia adalah Abu Laila- berkata kepada Ali bin Abu Thalib, "Aku bersumpah kepada Allah dan kedudukan kami di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atas kamu (maksudnya: minta izin turun ke lubang beliau). " Maka Ali pun berkata: "Turunlah. " Syuqran adalah budak beliau, ia mengambil kain kasar yang pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kenakan, kemudian ia memasukkannya ke dalam kuburan beliau seraya berkata: "Demi Allah, tidak ada yang akan mengenakannya setelahmu, selamanya! " maka kain itu pun dikubur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1618: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnu Az Zubair Abu Az Zubair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasakan kerasnya sakaratul maut, Fatimah berkata: "Betapa sakitnya engkau wahai ayah! " lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Bapakmu tidak akan mendapatkan sakit setelah hari ini. Sungguh, telah datang kepada bapakmu sesuatu yang tidak akan pernah dilewatkan oleh seorang pun, kematian. "
Sunan Ibnu Majah 1619: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepadaku [Tsabit] dari [Anas bin Malik] ia berkata: [Fathimah] berkata kepadaku: "Wahai Anas, bagaimana jiwa kalian akan merasa tenang, sementara kalian menaburkan tanah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?"
Sunan Ibnu Majah 1620: Dan -masih dari perawi yang sama dengan hadits sebelumnya (yakni dari [Ali bin Muhammad] dari [Abu Usamah] dari [Hammad bin Zaid])- telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa [Fathimah] pernah berkata ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat: "Wahai bapakku, kepada Jibril kami memberitahu. Wahai bapakku, engkau dekat dengan Tuhanmu. Wahai bapakku, surga Firdaus tempatmu. Wahai bapakku, Tuhanmu telah menjawab do`amu." Hammad berkata: "Ketika membacakan hadits ini aku melihat ia menangis, seakan-akan aku melihat tulang rusuknya bersilangan."
Sunan Ibnu Majah 1621: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman Adl Dluba'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] berkata: "Pada hari ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk kota Madinah, kota itu menyinari segala sesuatu. Maka pada hari ketika beliau wafat, kota itu menjadi gelap tak bersinar. Tangan kami belum bersih dari penguburan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, hati kami telah terasa hambar. "
Sunan Ibnu Majah 1622: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] berkata: "Kami sangat berhati-hati untuk berbicara dan bersenang-senang bersama isteri kami di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kami berani untuk melakukannya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal."
Sunan Ibnu Majah 1623: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdul Wahhab bin 'Atho` Al 'Ijli] dari [Ibnu 'Aun] dari [Al Hasan] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: "Ketika kami masih bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pandangan kami hanya satu, maka tatkala beliau meninggal kami memandang seperti ini dan seperti ini."
Sunan Ibnu Majah 1624: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami] berkata: telah menceritakan kepada kami pamanku [Muhammad bin Ibrahim bin Al Muththalib bin As Sa`ib bin Abu Wada'ah As Sahmi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Musa bin Abdullah bin Abu Umayyah Al Makhzumi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Mush'ab bin Abdullah] dari [Ummu Salamah binti Abi Umayyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila salah seorang dari mereka shalat, pandangannya tidak melebihi kedua kakinya. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, maka apabila salah seorang dari mereka shalat, pandangannya tidak melampaui tempat keningnya, hingga Abu Bakar pun meninggal. Pada masa Umar, apabila salah seorang dari mereka shalat, pandangannya tidak melampaui tempat kiblat. Dan datang masa Utsman bin Affan dan terjadi fitnah, maka orang-orang berpaling ke kanan dan ke kiri. "
Sunan Ibnu Majah 1625: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin 'Ashim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, [Abu Bakar] berkata kepada Umar, "Mari kita pergi mengunjungi Ummu Aiman sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa melakukannya. " Anas berkata: "Ketika kami sampai, Ummu Aiman menangis. Maka keduanya bertanya, "Apa yang membuatmu menangis, sedangkan apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik bagi Rasulullah?" Ummu Aiman menjawab, "Sungguh, aku tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah lebih baik bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku menangis karena wahyu telah terputus dari langit. " Anas berkata: "Kata-katanya itu mampu membangkitkan keduanya untuk menangis. Hingga akhirnya keduanya ikut menangis bersamanya. "
Sunan Ibnu Majah 1626: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali] dari ['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Abul Asy'ats Ash Shan'ani] dari [Aus bin Aus] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, sangkakala ditiup, dan manusia sadar dari pingsannya. Maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu, sebab shalawat kalian diperlihatkan kepadaku. " Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya shalawat kami diperlihatkan kepadamu, padahal dirimu telah meninggal?" beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi. "
Sunan Ibnu Majah 1627: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Sawad Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Amru bin Al Harits] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Zaid bin Aiman] dari [Ubadah bin Nusay] dari [Abu Darda] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari jum'at, sesungguhnya ia disaksikan, disaksikan para Malaikat. Sungguh, sekali-kali tidaklah salah seorang dari kalian bershalawat kepadaku kecuali shalawatnya akan ditampakkan kepadaku hingga dia selesai." Abu Darda berkata: Aku bertanya: "Setelah meninggal juga?" Beliau menjawab: "Ya, setelah meninggal, sesungguhnya Allah mengharamkan bagi bumi untuk memakan tubuh para nabi, maka Nabi Allah akan selalu hidup dan diberi rizki."