6. Mendirikan Sholat dan Sunnah yang Ada di Dalamnya
Sunan Ibnu Majah 795: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad Ath Thanafusi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Hamid bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru bin 'Atho`] ia berkata: aku mendengar [Abu Humaid As Sa'idi] berkata: "Jika akan mendirikan shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya, lalu beliau mengucapkan: "ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar)."
Sunan Ibnu Majah 796: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid Ibnul Hubab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Sulaiman Adl Dluba'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ali bin Ali Ar Rifa'i] dari [Abu Al Mutawakkil] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka shalatnya dengan membaca: "SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA TABAARAKASMUKA WA TA'ALAA JADDUKA WA LAA ILAAHA GHAIRUKA (Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, nama-Mu berbarakah dan kemuliaan-Mu sangat agung, dan tidak ada Tuhan selain Engkau)."
Sunan Ibnu Majah 797: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Umarah Ibnul Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir, beliau diam antara takbir dan bacaan, Abu Hurairah berkata: maka aku bertanya: "Demi bapak dan ibuku, kabarkanlah kepadaku apa yang engkau baca di saat diam antara takbir dan bacaan? Beliau menjawab: "Aku mengucapkan: ALLAHUMMA BAA'ID BAINI WA BAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI. ALLAHUMMA NAQQINI MIN KHATHAAYAAYA KATS TSAUBIL ABYADLI MINAD DANAS. ALLAHUMMA IGHSILNI MIN KHATHAAYAAYA BIL MAA`I WATS TSALJI WAL BARADI (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah kesalahan-kesalahanku sebagaimana bersihnya kain putih dari noda. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, es dan embun)."
Sunan Ibnu Majah 798: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Abdullah bin Imran] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Haritsah bin Abu Rijal] dari ['Amrah] dari [Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika hendak membuka shalat, beliau mengucapkan: "SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA TABAARAKASMUKA WA TA'ALAA JADDUKA WA LAA ILAAHA GHAIRUKA (Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, nama-Mu berbarakah dan kemuliaan-Mu sangat agung, dan tidak ada Tuhan selain Engkau)."
Sunan Ibnu Majah 799: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari ['Ashim Al 'Anazi] dari [Ibnu Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] ia berkata: Ketika membuka shalat, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: "ALLAHU AKBAR KABIIRA, ALLAHU AKBAR KABIIRA (Sungguh Maha besar Allah, Sungguh Maha besar Allah) sebanyak tiga kali, ALHAMDULILLAHI KATSIIRA, ALHAMDULILLAHI KATSIIRA (Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya) sebanyak tiga kali, SUBHAANAALLAHI BUKRATAU WA ASHIILA (Maha suci Allah diwaktu pagi dan petang) sebanyak tiga kali, ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MINASY SYAITHANIR RAJIIM MIN HAMZIHI WA NAFKHIHI WA NAFTSIHI (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk: dari goda, tiupan dan hembusannya)." 'Amru berkata: "Godaannya adalah kebimbangan, tiupannya adalah sya'ir dan hembusannya adalah kesombongan."
Sunan Ibnu Majah 800: Telah menceritakan kepada kami [Ali Ibnul Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [ibnu Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atho` bin As Sa`ib] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Ibnu Mas'ud], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MINASY SYAITHANIR RAJIIM WA HAMZIHI WA NAFKHIHI WA NAFTSIHI (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk: dari goda, tiupan dan hembusannya)." dia menjelaskan: "Godaannya adalah kebimbangan, tiupannya adalah sya'ir dan hembusannya adalah kesombongan."
Sunan Ibnu Majah 801: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Simak bin Harb] dari [Qabishah bin Hulb] dari [Bapaknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami, beliau memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya. "
Sunan Ibnu Majah 802: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Busyr bin Mu'adz Adl Dlarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr Ibnul Mufadldlal] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, tangan kanannya menggenggam tangan kiri."
Sunan Ibnu Majah 803: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq Al Harawi Ibrahim bin Abdullah bin Hatim] berkata: telah memberitakan kepada kami [Husyaim] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Hajjaj bin Abu Zainab As Sulami] dari [Abu Utsman An Nahdi] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku, sementara aku meletakkan tangan kiri di atas tangan kananku (dalam shalat), maka beliau meraih tangan kananku dan meletakkannya di atas tangan kiriku."
Sunan Ibnu Majah 804: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Husain Al Muallim] dari [Budail bin Maisarah] dari [Abu Al Jauza`] dari [Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memulai bacaannya dengan: ALHAMDULILLAHI RABBIL 'ALAMIIN (segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam)."
Sunan Ibnu Majah 805: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Jubarah Ibnul Mughallis] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar membuka bacaannya dengan: ALHAMDULILLAHI RABBIL 'ALAMIIN (segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam). "
Sunan Ibnu Majah 806: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] dan [Bakr bin Khalaf] dan [Uqbah bin Mukram] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Rafi'] dari [Abu Abdullah] keponakan Abu Hurairah, dari [Abu Hurairah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuka bacaannya dengan: ALHAMDULILLAHI RABBIL 'ALAMIIN (segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam)."
Sunan Ibnu Majah 807: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Al Jurairi] dari [Qais bin Abayah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abdullah Ibnul Mughaffal] dari [Bapaknya] ia berkata: "Jarang sekali aku melihat seseorang yang lebih peka terhadap perkara baru yang muncul dalam agama Islam selain dia. Suatu ketika ia mendengar tatkala aku sedang membaca: BISMILAAHIR RAHMAANIR RAHIIM (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih), maka ia pun berkata kepadaku, "Wahai anakku, jauhilah perkara baru! Aku pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Namun aku tidak pernah melihat seorang pun dari mereka yang mengucapkan itu, jika engkau membaca maka bacalah: ALHAMDULILLAHI RABBIL 'ALAMIIN (segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam). "
Sunan Ibnu Majah 808: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dan [Sufyan bin Uyainah] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Qutaibah bin Malik] ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat subuh membaca: " (dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun). "
Sunan Ibnu Majah 809: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Ashbagh] mantan budak Amru bin Huraits, dari [Amru bin Huraits] ia berkata: "Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dalam shalat subuh seakan aku mendengar beliau membaca: {Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang beredar dan terbenam} (Qs. At Takwir: 15-16)."
Sunan Ibnu Majah 810: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Al Awwam] dari [Auf] dari [Abu Al Minhal] dari [Abu Barzah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Suwaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Bapaknya] bahwa [Abu Al Minhal] menceritakan kepadanya dari [Abu Barzah] berkata: "Dalam shalat subuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca antara enam puluh hingga seratus ayat. "
Sunan Ibnu Majah 811: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr Bakr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Hajjaj Ash Shawwaf] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dan dari [Abu Salamah] dari [Abu Qatadah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama kami. Dalam shalat zhuhur beliau memperpanjang raka'at pertama dan mempersingkat pada raka'at kedua. Hal itu beliau lakukan juga dalam shalat subuh. "
Sunan Ibnu Majah 812: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Abdullah bin As Sa`ib] ia berkata: "Dalam shalat subuh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Al Mukminun, ketika sampai pada ayat yang membicarakan Isa beliau terserang batuk hingga beliau pun rukuk. "
Sunan Ibnu Majah 813: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan ['Abdurrahman bin Mahdi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mukhawwal] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Pada hari jum'at dalam shalat subuh beliau membaca ALIIF LAAM MIIM TANZIIL surat As Sajadah dan HAL ATA 'ALAL INSAN. "
Sunan Ibnu Majah 814: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Marwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Nabhan] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Bahdalah] dari [Mush'ab bin Sa'd] dari [Bapaknya] ia berkata: "Dalam shalat subuh di hari Jum'at, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ALIIF LAAM MIIM TANZIIL dan HAL ATA 'ALAL INSAN. "
Sunan Ibnu Majah 815: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ALIIF LAAM MIIM TANZIIL dan HAL ATA 'ALAL INSAN dalam shalat subuh di hari jum'at. "
Sunan Ibnu Majah 816: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] berkata: telah memberitakan kepada kami [Amru bin Abu Qais] dari [Abu Farwah] dari [Abul Ahwash] dari [Abdullah bin Mas'ud] berkata: "Dalam shalat fajar di hari Jum'at, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ALIIF LAAM MIIM TANZIIL dan HAL ATA 'ALAL INSAN. " Ishaq bin Sulaiman berkata: Seperti inilah 'Amru menceritakan kepada kami dari 'Abdullah, aku tidak ragu dalam hal itu.
Sunan Ibnu Majah 817: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid Ibnul Hubab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rabi'ah bin Yazid] dari [Qaza'ah] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Abu Sa'id Al khudzri] tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menjawab, "Tidak ada kebaikannya bagimu mengetahui hal itu, " aku berkata: "Jelaskanlah, semoga Allah merahmatimu. " Ia berkata: "Shalat zhuhur didirikan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, lalu salah seorang dari kami keluar menuju Baqi' untuk buang hajat, setelah itu ia datang dan berwudlu, namun ia masih mendapati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada raka'at pertama dalam shalat zhuhur. "
Sunan Ibnu Majah 818: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Umarah bin Umair] dari [Abu Ma'mar] ia berkata: "Kami bertanya kepada [Khabbab], "Dari mana kalian mengetahui bacaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat zhuhur dan ashar?" ia menjawab, "Dari gerakan jenggot beliau. "
Sunan Ibnu Majah 819: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bukair bin Ubaidullah bin Al Asyaj] dari [Sulaiman bin Yashar] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Aku tidak pernah melihat seseorang yang shalatnya mirip Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selain si fulan. " Abu Hurairah berkata: "Dalam shalat zhuhur ia memanjangkan dua raka'at pertama dan meringankan dua raka'at terakhir, dan ia juga meringankan shalat ashar. "
Sunan Ibnu Majah 820: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid Al Ammi] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] ia berkata: "Tiga puluh orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang pernah ikut perang badar berkumpul, mereka berkata: "Kemarilah berkumpul hingga kita bisa diskusi berapa panjang bacaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat yang bacaannya tidak dikeraskan. " Tidak ada dua orang pun dari mereka yang saling berselisih, lalu mereka membandingkan bahwa bacaan beliau di raka'at pertama dari shalat zhuhur sekitar tiga puluh ayat, sedangkan dalam raka'at yang lainnya hanya separuhnya. Kemudian mereka membandingkan dengan shalat ashar, bahwa panjangnya adalah separuh dari bacaan dua raka'at terakhir shalat zhuhur. "
Sunan Ibnu Majah 821: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ad Dastuwa`i] dari [Yahya bin Abu Katisr] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami dan membaca surat di dua raka'at pertama dari shalat zhuhur. Dan terkadang beliau memperdengarkan bacaannya kepada kami. "
Sunan Ibnu Majah 822: Telah menceritakan kepada kami [Uqbah bin Mukram] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salm bin Qutaibah] dari [Hasyim bin Al Barid] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin Azib] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat zhuhur bersama kami, lalu kami mendengar beliau membaca surat Luqman dan Adz Dzariyat ayat demi ayat. "
Sunan Ibnu Majah 823: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ibunya] -Abu Bakr bin Abu Syaibah mengatakan bahwa ia adalah Lubabah- bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat maghrib membaca WAL MURSALAATI 'URFA. "
Sunan Ibnu Majah 824: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat maghrib membaca surat Ath Thuur. " Di selain hadits ini Jubair menyebutkan, "Ketika aku mendengar beliau membaca: AM KHULIQUU MIN GHAIRI SYA`IN AM HUMUL KHAALIQUUN (Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Hingga ayat: FALYA`TI MUSTAMI'UHUM BISULTHAANIM MUBIIN (Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata), seakan hatiku terbang. "
Sunan Ibnu Majah 825: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Budail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Dalam shalat maghrib Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu membaca: "QUL YAA AYYUHAA AL KAAFIRUUNA (Katakanlah: "Hai orang-orang kafir), dan QUL HUWA ALLAHU AHAD (Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa). "
Sunan Ibnu Majah 826: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir bin Zurarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakaria bin Abu Za`idah] semuanya dari [Yahya bin Sa'id] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Barra` bin Azib] Bahwasanya ia pernah shalat isya yang akhir bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Aku mendengar beliau membaca: WATTIINI WAZZAITUUN (Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun). " Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir bin Zurarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Za`idah] semuanya dari [Mis'ar] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Barra`] seperti itu. Ia berkata: "Aku tidak pernah mendengar seseorang yang suaranya lebih bagus dari dia, " atau ia menyebutkan: "lebih bagus bacaannya daripada dia. "
Sunan Ibnu Majah 827: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] berkata: "Mu'adz bin Jabal shalat isya bersama para sahabatnya dengan memanjangkan bacaannya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Bacalah WASY SYAMSI WA DLUHAHA (Demi matahari dan cahayanya di pagi hari), SABBIHISMA RABBIKAL A'LA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi) dan WAL LAILI IDZA YAGHSYA (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)). Dan bacalah BISMI RABBIKA (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu). "
Sunan Ibnu Majah 828: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Sahl bin Abu Sahl] dan [Ishaq bin Ismail] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Ar Rabi'] dari [Ubadah bin Ash Shamit] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca di dalamnya Fatihatul Kitab (Al Fatihah). "
Sunan Ibnu Majah 829: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Ibnu Juraij] dari [Al 'Ala` bin 'Abdurrahman bin Ya'qub] bahwa [Abu As Sa`ib] mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa melaksanakan shalat dan tidak membaca Ummul Qur`an di dalamnya maka ia kurang dan tidak sempurna. " Aku bertanya, "Wahai Abu Hurairah, terkadang aku di belakang imam, " lalu ia mencubit lenganku seraya berkata: "Wahai orang Persia, bacalah di dalam hatimu. "
Sunan Ibnu Majah 830: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Fudlail]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] semuanya dari [Abu Sufyan As Sa'di] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca AL HAMDULILLAH (Al Fatihah) dan surat dalam setiap raka'at, baik shalat fardlu atau yang lainnya. "
Sunan Ibnu Majah 831: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Ya`qub Al Jazari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yahya bin Abbad bin Abdullah bin Az Zubair] dari [bapaknya] dari [Aisyah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap shalat yang tidak dibacakan di dalamnya Ummul Kitab (Al Fatihah) maka ia kurang."
Sunan Ibnu Majah 832: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Amru bin Sukain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Ya'qub As Sal'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain Al Mu'allim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap shalat yang tidak dibacakan di dalamnya Fatihatul Kitab (Al Fatihah), maka shalatnya kurang, maka shalatnya sempurna. "
Sunan Ibnu Majah 833: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Yahya] dari [Yunus bin Maisarah] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Darda`] ia berkata: "Seorang laki-laki bertanya kepadanya, ia berkata: "Aku membaca ketika imam membaca, " Abu Darda` menjawab, "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: apakah pada setiap shalat ada bacaannya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ya, " lalu berkatalah seorang laki-laki dari mereka, "Perkara ini telah wajib. "
Sunan Ibnu Majah 834: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mis'ar] dari [Yazid Al Fuqiri] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Dalam shalat zhuhur dan ashar kami selalu membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah) di belakang imam. Di dua raka'at pertama membaca Fatihatul Kitab dan satu surat. Sementara di dua raka'at terakhir hanya dengan Fatihatul Kitab. "
Sunan Ibnu Majah 835: Telah menceritakan kepada kami [Jamil Ibnul Husain bin Jamil Al 'Ataki] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundub] ia berkata: "Ada dua saktah (jeda tidak membaca bacaan) yang aku hafal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, " namun hal itu diingkari oleh Imran bin Hushain. Maka kami menulis surat kepada [Ubai bin Ka'ab] di Madinah, dan Ubai pun menulis balasan bahwa Samurah telah menghafalnya. " Sa'id berkata: "kami bertanya kepada Qatadah, "Dua saktah itu letaknya di mana saja?" ia menjawab, "Jika ia telah masuk shalat dan ketika selesai dari membaca bacaan (Al Fatihah). " Setelah itu ia berkata lagi, "Jika membaca GHAIRIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADLDLAALLIIN. " Ia berkata: "Yang menjadikannya ta'ajub adalah diam setelah membaca bacaan (Al Fatihah), hingga hatinya merasa ragu. "
Sunan Ibnu Majah 836: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Khidasy] dan [Ali Ibnul Husain bin Isykab] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Yunus] dari [Al Hasan] ia berkata: [Samurah] berkata: "Dalam shalat aku menghafal ada dua saktah: sebelum bacaan dan ketika rukuk. " Namun Imran Ibnul Hushain mengingkarinya, hingga mereka mengirim surat kepada [Ubai bin Ka'ab] di Madinah, dan Ubai pun membenarkan Samurah. "
Sunan Ibnu Majah 837: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dijadikannya imam adalah agar diikuti, jika ia takbir maka bertakbirlah, jika ia membaca maka dengarkanlah, jika ia membaca WALADL DLAALLIIN maka ucapkanlah AMIIN. Jika ia rukuk maka rukuklah, jika ia mengucapkan SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU maka ucapkanlah ALLAHUMMA RABBANA WA LAKAL HAMDU, jika ia sujud maka sujudlah, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semua dengan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 838: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa Al Qaththan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Qatadah] dari [Abu Ghallab] dari [Hithan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika imam membaca maka diamlah, dan jika ia duduk maka hendaklah dzikir pertama kali yang kalian ucapkan adalah tasyahud. "
Sunan Ibnu Majah 839: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Ukaimah] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama para sahabatnya yang kami mengira bahwa itu adalah shalat subuh. Beliau bersabda: "Apakah salah seorang dari kalian ada yang membaca?" seorang laki-laki menjawab, "Saya, " beliau lalu bersabda: "Kenapa aku ditandingi dalam membaca Al Qur`an?" Telah menceritakan kepada kami [Jamil Ibnul Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Ukaimah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama kami, lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits. Namun ia menambahkan, ia berkata: "Para sahabat diam dalam shalat yang imam mengeraskan bacaannya. "
Sunan Ibnu Majah 840: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Al Hasan bin Shalih] dari [Jabir] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mempunyai (shalat bersama) imam, maka bacaan imam adalah bacaannya. "
Sunan Ibnu Majah 841: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Qari` (imam) membaca AMIIN maka bacalah AMIIN, sesungguhnya para malaikat juga membacanya. Maka barangsiapa bacaan AMIIN nya berbarengan dengan bacaan malaikat, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. "
Sunan Ibnu Majah 842: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf] dan [Jamil Ibnul Hasan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh Al Mishri] dan [Hasyim Ibnul Qasim Al Harrani] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Yunus] semuanya dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dan [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Qari` (imam) membaca AMIIN maka bacalah AMIIN, barangsiapa yang bacaan AMIIN nya berbarengan dengan bacaan malaikat, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. "
Sunan Ibnu Majah 843: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shofwan bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Rafi'] dari [Abu Abbdullah bin Ammi Abu Hurairah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Orang-orang banyak meninggalkan bacaan AAMIIN, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika membaca {GHAIRIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADL DLALLIIN} beliau mengucapkan AAMIIN hingga orang-orang yang berada di shaf pertama mendengarnya, dan masjid pun bergemuruh."
Sunan Ibnu Majah 844: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid bin 'Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Laila] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Hujayyah bin Adi] dari [Ali] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila membaca WALADL DLALLIIN, beliau mengucapkan AMIIN. "
Sunan Ibnu Majah 845: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] dan [Ammar bin Khalid Al Wasithi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ketika membaca WALADL DLALLIIN, beliau mengucapkan AMIIN hingga kami pun mendengarnya. "
Sunan Ibnu Majah 846: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdu Ash Shamad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada yang didengki kaum Yahudi atas kalian terhadap sesuatu selain bacaan salam dan amiin. "
Sunan Ibnu Majah 847: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Al Walid Al Khallal Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Muhammad] dan [Abu Mushir] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Yazid bin Shalih bin Shubaih Al Murri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Amru] dari ['Atho`] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah kaum Yahudi mendengki kalian terhadap sesuatu, seperti mereka mendengki kalian terhadap lafadz AMIIN, maka perbanyaklah ucapan AMIIN. "
Sunan Ibnu Majah 848: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Hisyam bin Ammar] dan [Abu Umar Adl Dlarir] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika membuka shalat beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya, begitu juga ketika rukuk dan ketika mengangkat kepala dari rukuk. Tetapi beliau tidak mengangkatnya ketika duduk antara dua sujud. "
Sunan Ibnu Majah 849: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Nashr bin Ashim] dari [Malik Ibnul Huwairits] berkata: "Jika takbir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya hingga dekat dengan kedua telinga. Ketika rukuk dan mengangkat kepalanya dari rukuk, beliau juga melakukan hal yang sama. "
Sunan Ibnu Majah 850: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Shalih bin Kaisan] dari ['Abdurrahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya ketika membuka shalat, ketika rukuk dan ketika akan sujud. "
Sunan Ibnu Majah 851: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rifdah bin Qudla'ah Al Ghassani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'I] dari [Abdullah bin Ubaid bin Umair] dari [Bapaknya] dari kakeknya [Umair bin Habib] ia berkata: "Dalam shalat wajib Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengangkat kedua tangannya ketika takbir."
Sunan Ibnu Majah 852: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru bin 'Atho`] dari [Abu Humaid As Sa'idi] -ia berkata: "Aku mendengarnya berkata: ketika itu ia termasuk salah seorang dari sepuluh sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (yang berkumpul), di antara mereka juga ada- [Abu Qatadah bin Rib'i], ia berkata: "Aku adalah orang yang paling tahu dengan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di antara kalian. Jika shalat beliau berdiri tegak dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundak seraya mengucapkan ALLAHU AKBAR. Ketika rukuk beliau juga mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya. Apabila mengucapkan SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU beliau mengangkat kedua tangannya tegak berimbang. Dan ketika bangun pada raka'at kedua beliau takbir dan mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundak sebagaimana ketika beliau membuka shalat. "
Sunan Ibnu Majah 853: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbas bin Sahl As Sa'idi] ia berkata: "Abu Humaid As Sa'idi, Abu Usaid As Sa'idi, Sahl bin Sa'd dan Muhammad bin Maslamah berkumpul dan menyebut-nyebut tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. [Abu Humaid] berkata: "Aku adalah orang yang paling tahu shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari kalian semua, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri takbir dan mengangkat kedua tangannya. Kemudian beliau mengangkatnya kembali ketika takbir untuk rukuk dan ketika bangun dari rukuk, beliau angkat secara imbang hingga setiap tulang kembali ke tempatnya semula."
Sunan Ibnu Majah 854: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Abdul Azhim Al 'Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Ayyub Al hasyimi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abu Az Zinad] dari [Musa bin Uqbah] dari [Abdullah bin Al Fadll] dari ['Abdurrahman Al A'raj] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat wajib, beliau takbir dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua pundaknya. Dan beliau melakukan seperti itu ketika akan rukuk, ketika mengangkat kepala dari rukuk dan ketika akan bangun dari dua sujud. "
Sunan Ibnu Majah 855: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Muhammad Al Hasyimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Riyah] dari [Abdullah bin Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengangkat kedua tangannya dalam setiap bertakbir. "
Sunan Ibnu Majah 856: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengangkat kedua tangannya jika memulai shalat dan ketika akan rukuk. "
Sunan Ibnu Majah 857: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Adl Dlarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr Ibnul Mufadldlal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata: "Aku berkata: "Sungguh, aku ingin sekali melihat bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat. Beliau berdiri menghadap kiblat, lalu mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya, beliau melakukan seperti itu ketika rukuk dan ketika mengangkat kepala bangun dari rukuk. "
Sunan Ibnu Majah 858: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hudzaifah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Thahman] dari [Abu Zubair] berkata: " [Jabir bin Abdullah] selalu mengangkat kedua tangannya ketika memulai shalat, ketika akan rukuk dan ketika mengangkat kepalanya dari rukuk. Ia lalu berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan seperti itu. " Ibrahim bin Thahman juga mengangkat kedua tangannya sejajar dengan ke kedua telinganya. "
Sunan Ibnu Majah 859: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Husain Al Mu'allim] dari [Budail] dari [Abu Al Jauza`] dari [Aisyah] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam rukuk, beliau tidak mengangkat kepala atau merendahkannya, akan tetapi antara keduanya. "
Sunan Ibnu Majah 860: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Amru bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Umarah] dari [Abu Ma'mar] dari [Abu Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak sah shalat seorang laki-laki yang tidak menegakkan tulang punggungnya ketika rukuk dan sujud. "
Sunan Ibnu Majah 861: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mulazim bin Amru] dari [Abdullah bin Badr] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Abdurrahman bin Ali bin Syaiban] dari bapaknya [Ali bin Syaiban] -ia adalah seorang utusan- ia berkata: "Kami berangkat hingga kami sampai di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami membai'at dan shalat di belakangnya. Ketika itu beliau melihat seorang laki-laki yang tidak menegakkan tulang punggungnya ketika rukuk dan sujud. Maka ketika shalat telah selesai, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai kaum muslimin, tidak sah shalat seorang laki-laki yang tidak menegakkan tulang punggungnya ketika rukuk dan sujud."
Sunan Ibnu Majah 862: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Muhammad bin Yusuf Al Firyabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman bin 'Atho`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Zaid] dari [Rasyid] ia berkata: "Aku mendengar [Wabishah bin Ma'bad] berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat, jika rukuk beliau meluruskan punggungnya, sehingga jika dituangkan air di atasnya tidak akan tumpah. "
Sunan Ibnu Majah 863: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Az Zubair bin Adi] dari [Mush'ab bin Sa'd] ia berkata: "Aku pernah rukuk di sisi [bapakku], lalu aku meletakkan kedua tanganku di antara lutut hingga bapakku memukulku, ia berkata: "Kami pernah melakukan seperti ini, kemudian kami diperintahkan untuk meletakkan pada lutut. "
Sunan Ibnu Majah 864: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Haritsah bin Abu Rijal] dari ['Amrah] dari [Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika rukuk selalu meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya dan merenggangkannya. "
Sunan Ibnu Majah 865: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] dan [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dan [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU (semoga Allah mendengar pujian hamba yang memuji-Nya) beliau lalu mengucapkan RABBANAA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala pujian). "
Sunan Ibnu Majah 866: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika imam mengucapkan SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU (semoga Allah mendengar pujian hamba yang memuji-Nya) maka ucapkanlah RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, dan bagi-Mu lah segala pujian). "
Sunan Ibnu Majah 867: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Sa'id Al Hudri] bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika imam mengucapkan SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU (semoga Allah mendengar pujian hamba yang memuji-Nya) maka ucapkanlah ALLAHUMMA RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Ya Allah, Rabb kami, bagi-Mu lah segala pujian). "
Sunan Ibnu Majah 868: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ubaid Ibnul Hasan] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: "Jika mengangkat kepalanya dari rukuk, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU RABBANAA WA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAAWAATI WA MIL`AL ARDLI WA MIL`A MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA'DU (Semoga Allah mendengar pujian hamba yang memuji-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian. Pujian sepenuh langit dan sepenuh bumi, sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu). "
Sunan Ibnu Majah 869: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Musa As Suddi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu 'Umar] ia berkata: Aku mendengar [Abu Juhahifah] berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang melaksanakan shalat, para sahabat membicarakan harta kekayaan. Maka ada seseorang yang berkata: "Kekayaan fulan terletak pada kudanya." Yang lain berkata: "Kekayaan si fulan terletak pada untanya." Yang lain lagi berkata: "Kekayaan si fulan terletak pada kambingnya." Yang lainnya pun berkata: "Kekayaan si fulan terletak pada budak." Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari shalatnya, dan mengangkat kepalanya dari raka'at akhir, beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA RABBANAA, WA LAKAL HAMDU MIL'AS SAMAAWAATI WA MIL'AL ARDLI WA MIL'A MAA SYI'TA MIN SAYIN BA'DU. ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Ya Allah Engkau Rabb kami, dan bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki selain itu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah dari apa yang telah Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat usaha yang sungguh-sungguh, dari-Mu lah segala usaha yang sungguh-sungguh itu)." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperpanjang suaranya dengan serius, agar mereka mengetahui bahwa hal itu tidak seperti yang mereka katakan.
Sunan Ibnu Majah 870: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ubaidullah bin Al Asham] dari pamannya [Yazid bin Al Asham] dari [Maimunah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika sujud menjauhkan kedua tangannya dari lambung, sekiranya ada anak kambing lewat antara keduanya tangannya, pasti ia akan dapat melewatinya. "
Sunan Ibnu Majah 871: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Dawud bin Qais] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram Al Khuza'i] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku bersama bapakku berada di sebuah lembah di wilayah Namirah, tiba-tiba serombongan penunggang kuda melewati kami dan turun di ujung jalan, bapakku lalu berkata kepadaku, "Tetaplah kamu di atas batumu hingga aku mendatangi dan bertanya kepada mereka. " Ia berkata: "Rombongan itu keluar dan aku pun mendekat, ternyata rombongan itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika waktu shalat tiba aku shalat bersama mereka hingga aku dapat melihat putihnya kedua ketiak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sujud. " Ibnu Majah berkata: "Orang-orang berkata: "Ubaidullah bin Abdullah. " Dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: "Abdullah bin Ubaidullah berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dan [Shafwan bin Isa] dan [Abu Dawud] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Qais] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Arqam] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 872: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari [Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jika sujud beliau meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangannya. Dan jika bangun dari sujud beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lutut. "
Sunan Ibnu Majah 873: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Adl Dlarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dan [Hammad bin Zaid] dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh tulang."
Sunan Ibnu Majah 874: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh (tulang) tanpa menahan rambut dan kain. " Ibnu Thawus berkata: "Bapakku berkata: " (Yaitu) kedua tangan, dua lutut dan dua telapak kaki, " dan ia menghitung satu antara kening dan hidung. "
Sunan Ibnu Majah 875: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Yazid bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari [Amir bin Sa'd] dari [Al Abbas bin Abdul Muthallib] bahwasanya ia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang hamba sujud hendaklah ia sujud di atas tujuh anggota badan: muka, dua tangan, dua lutut dan dua telapak kaki. "
Sunan Ibnu Majah 876: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Rasyid] dari [Al Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmar] sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Kami merasa iba kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau menjauhkan kedua tangannya dari lambung saat sujud. "
Sunan Ibnu Majah 877: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi' Al Bajali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] dari [Musa bin Ayyub Al Ghafiqi] berkata: Aku mendengar [Iyas bin Amir] berkata: Aku mendengar [Uqbah bin Amir Al Juhani] berkata: "Ketika turun ayat: {Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi} (Al A'la: 1), Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: "Lakukanlah itu dalam sujud kalian."
Sunan Ibnu Majah 878: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh Al Mishri] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Ubaidullah bin Abu Ja'far] dari [Abu Al Azhar] dari [Hudzaifah Al Yamani] bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di saat rukuk: "SUBHAANA RABBIYAL 'AZHIM (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung) tiga kali. Dan ketika sujud mengucapkan: SUBHAANA RABBIYAL A'LA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi) tiga kali. "
Sunan Ibnu Majah 879: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Dhluha] dari [Masruq] dari [Aisyah] ia berkata: "Dalam rukuk dan sujud Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperbanyak do'a: "SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BI HAMDIKA ALLAHUMMA IGHFIR LII" (Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu ya Allah, ampunilah aku, " beliau mentakwilkan Al Qur'an. "
Sunan Ibnu Majah 880: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Ishaq bin Yazid Al Hudzali] dari [Aun bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian rukuk maka ucapkanlah: SUBHAANA RABBIYA AL 'AZHIIM (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) sebanyak tiga kali, jika melakukan seperti itu maka telah sempurna rukuknya. Dan apabila sujud, maka ucapkanlah "SUBHAANA RABBIYA AL A'LAA (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi) sebanyak tiga kali, jika melakukan itu maka telah sempurna sujudnya. Dan itu adalah bacaan yang paling ringan. "
Sunan Ibnu Majah 881: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian sujud hendaklah dengan seimbang, dan jangan membentangkan kedua tangannya seperti anjing. "
Sunan Ibnu Majah 882: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seimbanglah kalian ketika sujud, dan janganlah salah seorang dari kalian sujud dengan membentangkan kedua sikunya sebagaimana anjing. "
Sunan Ibnu Majah 883: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Husain Al Mu'allim] dari [Budail] dari [Abu Al Jauza`] dari [Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika hendak mengangkat kepala dari rukuk, beliau tidak melakukannya hingga tegak dan seimbang. Dan jika beliau sujud lalu mengangkat kepalanya, beliau tidak (akan) sujud hingga duduk dan seimbang, dan beliau membentangkan kaki kirinya. "
Sunan Ibnu Majah 884: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Janganlah duduk Iq'a (duduk dengan meletakkan bokong pada lantai dan menegakkan kedua betis) di antara dua sujud."
Sunan Ibnu Majah 885: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tsawab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim An Nakha'i] dari [Abu Malik] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Abu Musa] dan [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hai Ali, janganlah duduk seperti duduknya anjing (dalam shalat)."
Sunan Ibnu Majah 886: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al 'Ala Abu Muhammad] ia berkata: aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Apabila kamu mengangkat kepalamu dari sujud, maka jangan duduk sebagaimana duduknya anjing. Letakkanlah bokongmu di antara kedua kaki, dan tempelkan bagian atas kedua kakimu ke tanah. "
Sunan Ibnu Majah 887: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al 'Ala Ibnul Musayyab] dari [Amru bin Murrah] dari [Thalhah bin Yazid] dari [Hudzaifah]. (dalam jalur yang lain disebutkan: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyat] dari [Al A'masy] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Al Mustaurid Ibnul Ahnaf] dari [Shillah bin Zufar] dari [Hudzaifah] berkata: "Ketika duduk antara dua sujud Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: "RABBIGHFIRLI RABBIGHFIRLI (Ya Allah ampunilah aku, Ya Allah ampunilah aku). "
Sunan Ibnu Majah 888: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Shubaih] dari [Kamil Abul 'Ala] ia berkata: aku mendengar [Habib bin Abu Tsabit] menceritakan dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Dalam shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca di antara dua sujud: "RABBIGHFIRLI, WARHAMNI, WAJBURNI, WARZUQNI, WARFA'NI" (Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keraguanku, limpahkanlah rizkiku dan angkatlah derajatku). "
Sunan Ibnu Majah 889: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq bin Salamah] dari [Abdullah bin Mas'ud]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Jika kami shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kami mengucapkan: AS SALAAMU 'ALA ALLAHI QABLA IBAADIHI, AS SALAAMU 'ALA JIBRA`IIL WA MIKAA`IIL WA 'ALA FULAN WA FULAN -yang mereka maksud adalah para malaikat-. Lalu hal itu didengar oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: "Janganlah kalian ucapkan AS SALAAMU 'ALA ALLAHI, sebab AS SALAAMU adalah Allah. Jika kalian duduk (tasyahud) maka ucapkanlah: AT TAHIYYATU LILLAH WASH SHALAWATU WATH THAYYIBAT AS SALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIU WA RAHMATULLAHI WA BARAKA'ATUH, AS SALAAMU 'ALAINA WA 'ALA IBAADILAHISH SHALIHIIN (Segala penghormatan milik Allah, shalat dan amal shalih. Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah limpahkan kepadamu, wahai Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- dan juga kepada hamba-hamba Allah yang shalih). Sungguh, jika ia mengucapkan seperti itu, maka hal itu akan mencakup seluruh hamba yang shalih baik di langit maupun di bumi. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ANDUHU WA RASUULUHU (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya). " Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ats Tsauri] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dan [Hushain] dan [Abu Hasyim] dan [Hammad] dari [Abu Wa`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari [Abul Ahwash] dari [Abdullah bin Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qabishah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dan [Manshur] dari [Hushain] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah bin Mas'ud]. (dalam jalur lain disebutkan) Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Ubaidah] dari [Al Aswad] dari [Abul Al Ahwash] dari [Abdullah bin Mas'ud] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari mereka tasyahud, lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 890: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Abu Az Zubair] dari [Sa'id bin Jubair] dan [Thawus] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari kami tasyahud sebagaimana mengajari kami surat al Qur`an, beliau mengucapkan: "ATTAHIYYAATUL MUBAARAKA'ATUSH SHALWAATUTH THAYYIBAATU LILAHI AS SALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA RAHNMATULLAHI WA BARAKA'ATUH AS SALAAMU 'ALAINA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHAALIHIIN ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHUU WA RASUULUH (Segala penghormatan, keberkahan, shalat dan amal shalih hanya milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah limpahkan kepadamu, wahai Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- dan juga kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya). "
Sunan Ibnu Majah 891: Telah menceritakan kepada kami [Jamil Ibnul Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Arubah] dan [Hisyam bin Abu Abdullah] dari [Qatadah], dan ini adalah hadits 'Abdurrahman, dari [Yunus bin Jubair] dari [Hithan bin Abdullah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami, menjelaskan sunnah dan mengajari shalat kami. Beliau bersabda: "Jika kalian melaksanakan shalat dan duduk di tasyahud, maka hendaklah pertama kali yang kalian ucapkan adalah: "ATTAHIYYAATUTH THAYYIBAATUSH SHALAWAATU LILLAH AS SALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA RAHNMATULLAHI WA BARAKA'ATUH AS SALAAMU 'ALAINA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHAALIHIIN ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHUU WA RASUULUH (Segala penghormatan, amal shalih dan shalat hanya milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah limpahkan kepadamu, wahai Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- dan juga kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya). " Tujuh kalimat itulah pembuka shalat. "
Sunan Ibnu Majah 892: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamar bin Sulaiman]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Aiman bin Nabil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kami tasyahud sebagaimana mengajarkan kami surat dari Al Qur`an: BISMILLAH, WABILLAH, AT TAHIYYAATU LILLAH, WASH SHALAWAATU WATH THAYYIBAATU LILLAH, ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKA'ATUH, ASSALAMU ALAINAA WA 'ALA IBAADILLAHISH SHALIHIIN. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHUU WA RASUULUH. AS`ALULLAHA AL JANNAH WA A'UUDZU BILLAHI MINAN NAAR (Dengan nama Allah, dan karena Allah. Segala penghormatan hanya untuk Allah, shalawat beserta kebaikan itu hanya milik Allah. Semoga kesejahteraan tercurahkan atasmu wahai Nabi, begitu juga dengan rahmat dan keberkahan dari Allah atasmu. Semoga kesejahteraan juga dicurahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku memohon kepada Allah surga dan berlindung kepada Allah dari neraka). "
Sunan Ibnu Majah 893: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] dari [Yazid Ibnul Had] dari [Abdullah bin Khabbab] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] ia berkata: "Kami berkata: "Wahai Rasulullah, salam kepadamu ini kami telah mengetahuinya, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu?" beliau menjawab: "Ucapkanlah: ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMADIN ABDIKA WA RASUULIKA KAMAA SHALLAITA 'ALA IBRAHIM WA BAARIK 'ALA MUHAMMADIN WA 'ALA ALI MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA 'ALA IBRAHIM (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad, hamba dan Rasul-Mu, sebagaimana Engkau memberi shalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkahi Ibrahim). "
Sunan Ibnu Majah 894: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: aku mendengar [Ibnu Abu Laila] berkata: [Ka'ab bin Ujrah] menemuiku dan berkata: "Maukah kamu aku beri suatu hadiah? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui kami, lalu kami bertanya, "Kami telah mengetahui bagaimana salam kepadamu, lalu bagaimana cara shalawat kepadamu?" beliau menjawab: "Ucapkanlah: ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMADIN WA 'ALA ALI MUHAMMADIN KAMAA SHLLAITA 'ALA IBRAHIM INNAKA HAMIDUN MAJIIDUN. ALLAHUMMA BAARIK 'ALA MUHAMMADIN WA 'ALA ALI MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA 'ALA IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung). "
Sunan Ibnu Majah 895: Telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Thalut] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Abdul Aziz Al Majisyun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abdulah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm] dari [Bapaknya] dari [Amru bin Sulaim Az Zuraqi] dari [Abu Humaid As Sa'idi] bahwasanya mereka berkata: "Wahai Rasulullah, kami diperintahkan untuk bershalawat kepadamu, lalu bagaimana cara kami bershalawat?" beliau menjawab: " Ucapkanlah: ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMADIN WA AZAWAAJIHI WA DZURRIYATIHI KAMAA SHALLAITA 'ALA IBRAHIM WA BAARIK 'ALA MUHAMMADIN WA AZWAAJIHI WA DZURRIAYITIHI KAMAA BAARAKTA 'ALA ALI IBRAHIM FIL 'ALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad, isteri-isteri dan keturunannya sebagaimana Engkau bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad, isteri-isteri dan keturunannya sebagaimana Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarganya di antara manusia sealam raya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. "
Sunan Ibnu Majah 896: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Bayan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Aun bin Abdullah] dari [Abu Fakhitah] dari [Al Aswad bin Yazid] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Jika kalian membaca shalawat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka baguskanlah, sebab kalian tidak tahu, bisa jadi shalawat itu dihadirkan di hadapannya (Rasulullah). " Al Aswad berkata: "Orang-orang pun berkata Abdullah bin Mas'ud, "Ajarkanlah kepada kami, " Abdullah bin Mas'ud berkata: "Bacalah: ALLAHUMMA IJ'AL SHALAATAKA WA RAHMATAKA WA BARAKA'ATIKA 'ALA SAYYIDIL MURSALIIN WA IMAAMIL MUTTAQIIN WA KHAATAMIN NABIYYIN MUHAMMADIN 'ABDIKA WA RASUULIKA IMAAMIL KHAIRI WA QAA`IDIL KHAIRI WA RASUULIR RAHMAH. ALLAHUMMAB'ATSHU MAQAAMAN MAHMUUDAN YAGHBITHUHU BIHIL AWWALIIN WAL AKHIRIIN. ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMADIN WA 'ALA ALI MUHAMMADIN KAMAA SHALLAITA 'ALA IBRAHIM WA 'ALA ALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN. ALLAHUMMA BAARIK 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA ALI MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA 'ALA IBRAHIM WA 'ALA ALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN (Ya Allah, jadikanlah shalawat, rahmat dan berkah-Mu kepada pemimpin para Nabi yang diutus, imam orang-orang yang bertakwa dan penutup para Nabi, Muhammad, hamba dan rasul-Mu. Seorang imam dan pemimpin kebaikan, serta rasul pembawa rahmat. Ya Allah, bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji, kedudukan yang menjadikan iri orang-orang terdahulu dan yang akan datang. Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. "
Sunan Ibnu Majah 897: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dari [Syu'bah] dari [Ashim bin Ubaidullah] ia berkata: aku mendengar [Abdullah bin Amir bin Rabi'ah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim bershalawat kepadaku kecuali para malaikat akan mendo'akan kepadanya sebagaimana ia bershalawat kepadaku, maka ucapkanlah shalawat baik sedikit atau banyak. "
Sunan Ibnu Majah 898: Telah menceritakan kepada kami [Jubarah bin Al Mughallas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Amru bin Dinar] dari [Jabir bin Zaid] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa lupa bershalawat kepadaku, maka ia akan keliru menempuh jalan ke surga. "
Sunan Ibnu Majah 899: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hassan bin Athiah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Aisyah] ia berkata: "Aku mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian selesai membaca tasyahud akhir hendaklah berlindung kepada Allah dari empat perkara: dari siksa neraka jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan fitnah setelah mati serta dari fitnah Al Masih Dajjal. "
Sunan Ibnu Majah 900: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa Al Qaththan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada seorang laki-laki: "Apa yang engkau baca ketika shalat?" ia menjawab: "Aku membaca tasyahud, kemudian meminta surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari neraka. Namun demi Allah, aku tidak dapat mendengar dandanahmu dan juga dandanah Mu'adz." Beliau lantas bersabda: "Seputar itulah dandanah Kami (surga dan neraka)."
Sunan Ibnu Majah 901: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isham bin Qudamah] dari [Malik bin Numair Al Khuza'i] dari [Bapaknya] ia berkata: "Dalam shalat aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangan kanan di atas paha kanannya dan berisyarat dengan jari."
Sunan Ibnu Majah 902: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melingkarkan antara ibu jari dan jari tengah, lalu mengangkat jari setelahnya (telunjuk), beliau berdo'a dengan itu saat tasyahud. "
Sunan Ibnu Majah 903: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dan [Al Hasan bin Ali] dan [Ishaq bin Manshur] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila duduk dalam shalat beliau meletakkan kedua tangan di atas kedua pahanya, lalu beliau mengangkat jari kanannya, yakni jari setelah ibu jari (telunjuk) dan berdo`a dengannya. Sedangkan tangan kirinya di atas paha sebelah kiri dengan posisi membentang. "
Sunan Ibnu Majah 904: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ubaid] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika salam berpaling ke kanan dan ke kiri hingga terlihat putih pipinya, beliau mengucapkan: ASSALAAMU 'ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah tercurahkan kepadamu). "
Sunan Ibnu Majah 905: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin As Sari] dari [Mush'ab bin Tsabit bin Abdullah bin Az Zubair] dari [Isma'il bin Sa'd bin Abi Waqash] dari [Amir bin Sa'd] dari [Bapaknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika salam berpaling ke kanan dan ke kiri. "
Sunan Ibnu Majah 906: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari [Shilah bin Zufar] dari [Ammar bin Yasir] ia berkata: "Ketika salam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpaling ke kanan dan ke kiri hingga terlihat putih pipinya dengan mengucapkan: ASSALAAMU 'ALAIKUM WARadhiallahu'anhuHMATULLAH, ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAH (Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah tercurahkan kepadamu. Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah tercurahkan kepadamu). "
Sunan Ibnu Majah 907: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir bin Zurarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari [Buraid bin Abu Maryam] dari [Abu Musa] dia berkata: "Ali shalat mengimami kami pada saat perang Jamal, shalat yang mengingatkan kami akan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Entah karena kami lupa atau karena kami meningggalkannya. Maka dia mengucapkan salam ke sebelah kanan dan ke sebelah kirinya. "
Sunan Ibnu Majah 908: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mush'ab Al Madini Ahmad bin Abu Bakr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Muhaimin bin Abbas bin Sahl bin Sa'd As Sa'idi] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan satu salam dengan menghadapkan wajahnya ke depan. "
Sunan Ibnu Majah 909: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Muhammad Ash Shan'ani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan satu salam dengan menghadapkan wajahnya ke depan. "
Sunan Ibnu Majah 910: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Harits Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Rasyid] dari [Yazid] mantan budak Salamah, dari [Salamah bin Al Akwa'] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengucapkan satu kali salam. "
Sunan Ibnu Majah 911: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail bin 'Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hudzali] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundub] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila imam mengucapkan salam, maka jawablah salamnya. "
Sunan Ibnu Majah 912: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Qasim] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundub] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengucapkan salam kepada pemimpin-pemimpin kami, dan agar sebagian kami memberi salam kepada sebagian yang lain. "
Sunan Ibnu Majah 913: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Al Walid] dari [Habib bin Shalih] dari [Yazid bin Syuraih] dari [Abu Hayy Al Mu`adzdzin] dari [Tsauban] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang hamba tidak boleh menjadi imam kemudian mengkhususkan dirinya dalam sebuah do'a tanpa menyertakan yang lainnya, jika tetap melakukannya maka ia telah mengkhianati mereka. "
Sunan Ibnu Majah 914: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Abdullah bin Al Harits] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika salam beliau tidak duduk kecuali sekadar membaca: ALLAHUMMA ANTAS SALAAM WA MINKAS SALAAM TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM. "
Sunan Ibnu Majah 915: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Musa bin Abu 'Aisyah] dari [Mantan budak Ummu Salamah], dari [Ummu Salamah] berkata: Ketika salam dalam shalat subuh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA 'ILMAN NAAFI'AN WA RIZQAN THAYYIBAN WA 'AMALAN MUTAQABBALAN (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima)."
Sunan Ibnu Majah 916: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ulayyah] dan [Muhammad bin Fudlail] dan [Abu Yahya At Taimi] dan [Ibnul Ajlah] dari ['Atho` bin As Sa`ib] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua perkara tidaklah seorang muslim menjaganya kecuali ia akan masuk surga, mudah diamalkan namun sedikit yang melakukannya: bertasbih di setiap usai shalat sepuluh kali, bertakbir sepuluh kali dan bertahmid sepuluh kali. " Lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghitung dengan jarinya, maka yang demikian itu menjadi seratus lima puluh di lisan dan seribu lima ratus dalam timbangan. Apabila beranjak ke tempat pembaringannya (tidur), beliau bertasbih, bertahmid dan bertakbir seratus kali, maka itu seratus di lisan dan seribu dalam timbangan. Siapa di antara kalian yang melakukan dua ribu lima ratus kejahatan! " Mereka berkata: "Bagaimana jika kami tidak menjaga dua perkara tersebut?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Setan akan mendatangi salah seorang di antara kalian dalam shalat, lalu setan berkata: 'ingat ini dan itu' hingga seorang hamba terpisah dan tidak ingat shalatnya. Setan juga akan mendatanginya saat di pembaringannya (tidur). Maka setan senantiasa menidurkannya hingga dia tertidur. "
Sunan Ibnu Majah 917: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain Ibnul Hasan Al Marwazi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Bisyr bin Ashim] dari [Bapaknya] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Dikatakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan barangkali Sufyan mengatakan, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya banyak pergi dengan membawa pahala! Mereka berkata sebagaimana kami berkata: namun mereka dapat berinfak sementara kami tidak! " beliau bersabda kepadaku: "Maukah aku kabarkan kepada kalian suatu perkara yang jika kalian lakukan, maka kalian akan dapat melampaui orang-orang sebelum kalian dan meninggalkan orang-orang setelah kalian? Bertahmidlah kepada Allah setiap selesai shalat tiga puluh tiga kali, bertasbih tiga puluh tiga kali dan bertakbir tiga puluh empat kali. " Sufyan berkata: "Aku tidak tahu mana yang harus dibaca empat (tiga puluh empat)?"
Sunan Ibnu Majah 918: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Habib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Syaddad Abu Ammar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Asma Ar Rahabi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Tsauban] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika selesai shalat beliau beranjak seraya mengucapkan istighfar tiga kali, setelah itu beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA ANTAS SALAAM WA MINKAS SALAAM TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAM. "
Sunan Ibnu Majah 919: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak] dari [Qabishah bin Hulaib] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami, dan beliau berlalu pergi dari sisi kanan dan sisi kiri."
Sunan Ibnu Majah 920: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Umarah] dari [Al Aswad] berkata: [Abdullah] berkata: "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian memberi celah kepada setan dalam dirinya: ia memandang bahwa hak Allah atas dirinya adalah meninggalkan tempat shalat dari sebelah kanannya. Sungguh saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering meninggalkan tempat shalat dari sebelah kirinya. "
Sunan Ibnu Majah 921: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'] dari [Husain Al Mu'allim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpaling ke kanan dan ke kiri dalam shalat. "
Sunan Ibnu Majah 922: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik bin Waqid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Hind binti Al Harits] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam salam dan sempurna salamnya kaum wanita bangun (untuk pergi), kemudian beliau diam sebentar di tempatnya sebelum pergi. "
Sunan Ibnu Majah 923: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika makan malam telah terhidang kemudian iqamah dikumandangkan, maka mulailah dengan makan malam. "
Sunan Ibnu Majah 924: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Marwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika makan malam telah terhidang kemudian iqamah dikumandangkan, maka mulailah dengan makan malam. " Nafi' berkata: "Ibnu Umar tetap makan malam meskipun ia mendengar iqamah. "
Sunan Ibnu Majah 925: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] semuanya dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika makan malam telah terhidang dan iqamhan dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam. "
Sunan Ibnu Majah 926: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Al Malih] berkata: Aku keluar di malam yang penuh hujan, ketika pulang aku langsung meminta untuk dibukakan pintu. Bapakku bertanya: "Siapa itu?" "Abu Al Malih." jawabku. [Bapakku] berkata: Pada hari Hudaibiah aku pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami kehujanan namun tidak sampai membasahi sandal kami, kemudian berserulah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Shalatlah di rumah-rumah kalian."
Sunan Ibnu Majah 927: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyeru penyerunya di malam yang penuh hujan, atau malam yang dingin berangin agar menyerukan: "Shalatlah di rumah-rumah kalian. "
Sunan Ibnu Majah 928: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Makhlad] dari [Abbad bin Mashur] berkata: aku mendengar ['Atho`] menceritakan dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau bersabda di hari jum'at yang hujan: "Shalatlah di rumah-rumah kalian."
Sunan Ibnu Majah 929: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Abbad Al Muhallibi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim Al Ahwal] dari [Abdullah Ibnul Harits bin Naifal] bahwa [Ibnu Abbas] memerintahkan kepada mu`adzdzin untuk adzan di hari jum'at yang penuh hujan, lalu ia menyerukan, "ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAHU, ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAH. " Kemudian Ibnu Abbas berkata: "Serukanlah kepada manusia agar mereka shalat di rumah-rumah mereka. " hingga orang-orang pun berkata kepadanya, "Apa-apaan yang engkau lakukan ini?" Ibnu Abbas menjawab, "Orang yang lebih baik dariku telah melakukan ini, tapi kenapa kalian menyuruhku agar mengeluarkan manusia dari rumah mereka (untuk shalat di hari yang penuh hujan), hingga mereka mendatangiku berjalan di atas tanah yang becek. "
Sunan Ibnu Majah 930: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ubaid] dari [Simak bin Harb] dari [Musa bin Thalhah] dari [Bapaknya] berkata: Kami shalat sementara hewan-hewan tunggangan melintas di hadapan kami, lalu hal itu diceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun bersabda: "Itu seperti pelana yang ada di hadapan salah seorang dari kalian, maka tidak apa-apa jika ada yang melintas di hadapannya. "
Sunan Ibnu Majah 931: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Raja` Al Makki] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Dalam sebuah perjalanan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi sebuah tombak kecil, lalu beliau menancapkannya dan shalat menghadap ke arahnya. "
Sunan Ibnu Majah 932: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Ubaidullah bin Umar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai tikar yang dibentangkan di siang hari, dan menggulungnya (seperti batu) di malam hari, lalu shalat menghadap ke arahnya. "
Sunan Ibnu Majah 933: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid Ibnul Aswad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umayyah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Isma'il bin Umayyah] dari [Abu Amru bin Muhammad bin Amru bin Huraits] dari Kakeknya [Huraits bin Sulaim] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat hendaklah meletakkan sesuatu di depannya, jika tidak mendapatkan sesuatu hendaklah menancapkan tongkat, dan jika tidak mendapatkan hendaklah membuat garis. Setelah itu tidak akan membahayakannya apa-apa yang melintas di depannya. "
Sunan Ibnu Majah 934: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Salim Abu An Nadlr] dari [Busr bin Sa'id] berkata: Kaumku mengutusku menemui [Zaid bin Khalid], lalu aku bertanya kepadanya tentang hukum melintas di depan orang yang shalat. Maka ia pun memberiku kabar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sekiranya seseorang berdiri selama empat puluh, maka itu lebih baik daripada ia melintas di depan orang yang shalat. " Sufyan berkata: "Aku tidak tahu, apakah itu empat puluh tahun, atau empat puluh bulan, atau empat puluh pagi, atau empat puluh saat. "
Sunan Ibnu Majah 935: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salim Abu An Nadlr] dari [Busr bin Sa'id] bahwa Zaid bin Khalid mengutus seseorang kepada [Abu Juhaim Al Anshari] untuk bertanya kepadanya: apa yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang melintas di depan orang yang shalat. Lalu ia menjawab, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya salah seorang dari kalian tahu apa yang akan menimpanya ketika melintas di depan orang yang sedang shalat, maka ia berdiri selama empat puluh -ia berkata: "Aku tidak tahu apakah itu empat puluh tahun, atau empat puluh bulan atau empat puluh hari, "- lebih baik baginya daripada melintas di depannya. "
Sunan Ibnu Majah 936: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ubaidullah bin 'Abdurrahman bin Mauhib] dari [Pamannya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya salah seorang dari kalian tahu apa yang akan menimpanya ketika melintas di depan saudaranya yang sedang shalat, maka berdiri selama seratus tahun adalah lebih baik daripada melangkahkan kaki (melintasinya). "
Sunan Ibnu Majah 937: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di Arafah, lalu aku dan Al Fadll datang dengan menunggang himar, kami melintas di depan sebagian shaf. Lalu kami turun dan masuk ke dalam shaf, sementara himar kami tinggalkan begitu saja."
Sunan Ibnu Majah 938: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Usamah bin Zaid] dari [Muhammad bin Qais] -ia adalah Qash Umar bin Abdul Aziz- dari [Bapaknya] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di kamar Ummu Salamah, lalu Abdullah atau Umar bin Abu Salamah melintas di hadapan beliau. Maka beliau bersabda dengan isyarat tangannya hingga ia pun kembali. Setelah itu Zainab binti Ummu Salamah lewat dan beliau juga bersabda dengan tangannya seperti ini, hingga iapun kembali lagi. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, beliau bersabda: "Mereka (wanita) lebih sering (berbuat maksiat dan menyimpang). "
Sunan Ibnu Majah 939: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jabir bin Zaid] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang memutus shalat adalah anjing hitam dan wanita haid. "
Sunan Ibnu Majah 940: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Akhzam Abu Thalib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Yang memutus shalat adalah wanita, anjing dan himar. "
Sunan Ibnu Majah 941: Telah menceritakan kepada kami [Jamil Ibnul Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Yang memutus shalat adalah wanita, anjing dan himar. "
Sunan Ibnu Majah 942: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Ash Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika di depan orang yang shalat tidak ada sesuatu seperti pelana, maka yang akan memutuskan shalat adalah wanita, himar dan anjing hitam, " Abdullah bin Ash Shamit berkata: "Aku bertanya, "Kenapa harus anjing hitam dan tidak merah?" Abu Dzar menjawab: "Aku pernah bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang engkau tanyakan kepadaku, beliau menjawab: "Anjing hitam adalah setan. "
Sunan Ibnu Majah 943: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al Mu'alla] dari [Al Hasan Al 'Urani] ia berkata: Disebut-sebut di sisi Ibnu Abbas sesuatu yang dapat memutuskan shalat, mereka menyebutkan anjing, himar dan wanita. Maka [Ibnu Abbas] pun berkata: "Kalian tidak menyebut anak kambing! Sungguh, suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, lalu seekor anak kambing melintas dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam segera mendahuluinya ke arah kiblat (hingga kambing itu lewat di belakang beliau)."
Sunan Ibnu Majah 944: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Abdurrahman bin Abu Sa'id] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat, hendaklah menghadap ke sutrah dan mendekatinya. Jangan membiarkan seseorang melintas di depannya, jika ada seseorang yang melintasinya hendaklah ia bunuh sebab dia adalah setan. "
Sunan Ibnu Majah 945: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah Al Hammal] dan [Al Hasan bin Dawud Al Munkadiri] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Adl Dlahhak bin Utsman] dari [Shodaqoh bin Yasar] dari [Abdullah bin Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat maka jangan membiarkan seorang pun melintas di depannya, jika ia enggan maka bunuhlah sebab ia membawa qarin (setan). " Al Munkadiri menyebutkan, "Sesungguhnya ia bersama Al 'Uzza. "
Sunan Ibnu Majah 946: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam sementara aku berbaring antara beliau dan arah kiblat seperti jenazah."
Sunan Ibnu Majah 947: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf] dan [Suwaid bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] dari [Zainab binti Abu Salamah] dari [Ibunya] ia berkata: "Letak tempat tidurnya berhadapan dengan tempat sujud Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 948: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbad Ibnul Awwam] dari [Asy Syaibani] dari [Abdullah bin Syaddad] berkata: [Maimunah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepadaku, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sedang aku berada di kakinya. Dan bisa jadi kain beliau mengenaiku di saat beliau sujud. "
Sunan Ibnu Majah 949: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ismail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abul Miqdam] dari [Muhammad bin Ka'b] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat di belakang orang yang berhadats dan orang tidur. "
Sunan Ibnu Majah 950: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kami agar tidak mendahului imam ketika rukuk dan sujud: jika imam takbir maka takbirlah dan jika imam sujud maka sujudlah. "
Sunan Ibnu Majah 951: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dan [Suwaid bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak takutkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan merubah kepalanya menjadi kepala himar. "
Sunan Ibnu Majah 952: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Badr Syuja' bin Al Walid] dari [Ziyad bin Khaitsamah] dari [Abu Ishaq] dari [Darim] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah lanjut usia, jika aku rukuk maka rukuklah, jika aku mengangkat kepala maka angkatlah kepala kalian, dan jika aku sujud maka sujudlah. Aku tidak ingin ada orang yang mendahului aku dalam rukuk dan sujud."
Sunan Ibnu Majah 953: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu 'Ajlan]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr bakr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Ibnu Muhairiz] dari [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kalian mendahuluiku dalam rukuk dan sujud. Karena segala rukuk yang lebih dahulu kulakukan sebelum kalian, bisa kalian lakukan saat aku tengah mengangkat rukuk. Dan segala sujud yang lebih dahulu kulakukan sebelum kalian, bisa kalian lakukan saat aku mengangkat sujud. Sungguh aku telah tua dan lemah. "
Sunan Ibnu Majah 954: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] berkata: telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah bin Al Hudair At Taimi] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Termasuk perkara yang sia-sia adalah memperbanyak mengusap keningnya sebelum selesai dari shalatnya."
Sunan Ibnu Majah 955: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dan [Isra'il bin Yunus] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kamu membunyikan jari-jarimu sementara kamu sedang shalat. "
Sunan Ibnu Majah 956: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Sufyan bin Ziyad Al Mu`addib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rasyid] dari [Al Hasan bin Dzakwan] dari ['Atho`] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang menutup mulutnya ketika shalat."
Sunan Ibnu Majah 957: Telah menceritakan kepada kami [Alqamah bin Amru Ad Darimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Ka'ab bin Ujrah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki menganyam jemarinya dalam shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun membuka jemarinya. "
Sunan Ibnu Majah 958: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Abdullah bin Sa'id Al Maqburi] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian menguap hendaklah meletakkan tangan pada mulut dan jangan bersuara, sebab setan tertawa karenanya. "
Sunan Ibnu Majah 959: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Dukain] dari [Syarik] dari [Abul Yaqdhan] dari ['Adi bin Tsabit] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ludah, ingus, haid dan kantuk dalam shalat datang dari setan. "
Sunan Ibnu Majah 960: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dan [Ja'far bin Aun] dari [Al Ifriqi] dari [Imran] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga golongan yang shalatnya tidak diterima: seseorang yang mengimami suatu kaum sementara mereka tidak menyukainya, orang yang tidak melaksanakan shalat kecuali telah habis waktunya, dan orang yang memperbudak orang merdeka."
Sunan Ibnu Majah 961: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Umar bin Hayyaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Abdurrahman Al Arhabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidah bin Al Aswad] dari [Al Qasim bin Al Walid] dari [Al Minhal bin Amru] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tiga golongan yang shalatnya tidak akan di angkat meski satu jengkal dari kepalanya: seseorang yang mengimami suatu kaum sementara mereka tidak menyukainya, seorang perempuan yang bermalam sementara suaminya marah kepadanya, dan dua bersaudara yang saling bermusuhan. "
Sunan Ibnu Majah 962: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Badr] dari [Bapaknya] dari Kakeknya [Amru bin Jarad] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua orang atau lebih adalah jama'ah."
Sunan Ibnu Majah 963: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Asy Sya'bi] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Aku menginap di tempat bibiku, Maimunah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun dan shalat malam, lalu aku ikut dan berdiri di sisi kirinya, namun beliau meraihku dan meletakkan di sisi kanannya. "
Sunan Ibnu Majah 964: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Biysr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syurahbil] ia berkata: "Aku mendengar [Jabir bin Abdullah], ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat maghrib, lalu aku datang dan berdiri di sisi kirinya, namun beliau memposisikan aku di sisi kanannya. "
Sunan Ibnu Majah 965: telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah Ibnul Mukhtar] dari [Musa bin Anas] dari [Anas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat denganku dan seorang wanita dari isterinya, lalu beliau memposisikan aku di sisi kanannya dan wanita di belakang kami."
Sunan Ibnu Majah 966: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Al A'masy] dari [Umarah bin Umair] dari [Abu Ma'mar] dari [Abu Mas'ud Al Anshari] ia berkata: "Ketika shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang pundak kami, lalu beliau bersabda: "Janganlah kalian berselisih hingga hati kalian akan berselisih. Hendaklah yang di belakangku orang yang paling paham, kemudian orang yang di bawahnya kemudian orang yang di bawahnya. "
Sunan Ibnu Majah 967: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Juhani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyukai jika orang yang di belakangnya adalah kaum Muhajirin dan Anshar hingga mereka dapat menjaganya."
Sunan Ibnu Majah 968: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Za`idah] dari [Abu Al Asyhab] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat pada sahabatnya orang-orang yang suka memilih shaf terakhir, maka beliau pun bersabda: "Maju dan ikutilah aku, dan hendaklah orang-orang di belakang mengikuti kalian, akan senantiasa ada suatu kaum berlambat-lambat hingga Allah mengakhirkan mereka pada hari kiamat. "
Sunan Ibnu Majah 969: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] dari [malik Ibnul Huwairits] ia berkata: "Aku bersama dengan seorang temanku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ketika kami akan pergi beliau bersabda kepada kami: "Jika waktu shalat tiba, maka adzan dan iqamahlah kalian, dan hendaklah yang paling besar dari kalian menjadi imam. "
Sunan Ibnu Majah 970: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Isma'il bin Raja`] Ia berkata: aku mendengar [Aus bin Dlam'aj] ia berkata: aku mendengar [Abu Mas'ud] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaknya yang menjadi imam pada suatu kaum yang paling banyak hafalan Al Qur'annya. Jika mereka sama dalam hafalan, maka yang paling dulu hijrah. Dan jika mereka sama dalam hijrah, maka yang paling tua. Seseorang tidak boleh diimami dalam keluarga dan kekuasaannya, serta tidak boleh duduk pada tempat khusus miliknya kecuali dengan izin darinya. "
Sunan Ibnu Majah 971: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Sulaiman] -saudara Fulaih- berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] ia berkata: " [Sahl bin Sa'ad As Sa'idi] menunjuk seorang anak muda menjadi imam shalat bersama mereka, maka dikatakan kepadanya, "Kamu melakukan hal itu, sedangkan kamu lebih dahulu masuk Islam! " Ia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Imam itu orang yang bertanggung jawab. Jika ia berlaku benar maka kebaikan itu baginya dan bagi mereka. Tetapi jika salah, maka kesalahan itu untuk dirinya dan bukan untuk mereka. "
Sunan Ibnu Majah 972: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ummu Ghurab] dari Seorang wanita yang disebut dengan nama [Aqilah], dari [Salamah binti Al Hur] saudara perempuan Kharasyah, ia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan datang suatu masa pada manusia, mereka berdiri beberapa saat namun tidak mendapatkan seorang imam yang mengimami mereka."
Sunan Ibnu Majah 973: Telah menceritakan kepada kami [Muhriz bin Salamah Al Adani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Hazim] dari ['Abdurrahman bin Harmalah] dari [Abu Ali Al Hamdani] Bahwasanya ia pernah bepergian dengan menggunakan kapal yang di dalamnya terdapat [uqbah bin Amir Al Juhani], lalu waktu shalat tiba hingga kami menyuruhnya untuk menjadi imam bagi kami, kami katakan padanya, "Engkau lebih berhak untuk itu, engkau adalah sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, " namun ia menolak. Ia lalu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjadi imam bagi manusia, jika benar maka pahalanya untuknya dan untuk mereka. Namun jika tidak, maka ia menanggung dosanya dan tidak bagi mereka. "
Sunan Ibnu Majah 974: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] dari [Abu Mas'ud] ia berkata: "Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku berlambat-lambat menghadiri shalat subuh karena si Fulan panjang dalam bacaannya, " Abu Mas'ud berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi nasihat dengan kemarahan sebagaimana hari itu, beliau bersabda: "Wahai manusia sekalian, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang menjadikan manusia lari! Siapa saja dari kalian shalat bersama orang banyak hendaklah memperingan shalatnya, sebab di antara mereka ada orang lemah, orang tua dan orang yang mempunyai keperluan. "
Sunan Ibnu Majah 975: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] dan [Humaid bin Mas'adah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperingan shalat meskipun sempurna. "
Sunan Ibnu Majah 976: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Mu'adz bin Jabal Al Anshari melaksanakan shalat isya bersama sahabatnya, ia memanjangkan shalat hingga ada seorang laki-laki dari kami keluar dan shalat sendirian. Mu'adz diberi kabar tentang laki-laki itu hingga dia berkata: "Ia orang munafik. " Ketika ucapan Mu'adz itu sampai kepada laki-laki tersebut, ia pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan apa yang diucapkan oleh Mu'adz. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Wahai Mu'adz, apakah engkau akan menciptakan fitnah! Jika engkau shalat bersama manusia maka bacalah: WASY SYAMSI WA DLUHAHA, SABBIHISMA RABBIKAL A'LA dan WAL LAILI IDZA YAGHSYA. Bacalah BISMI RABBIKA. "
Sunan Ibnu Majah 977: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Asy Syakhkhir] berkata: aku mendengar [Utsman bin Abu Al Ash] berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke Tha`if, terakhir kali yang beliau katakan kepadaku adalah: "Wahai Utsman, ringankanlah shalatmu, ukurlah manusia dengan orang yang paling lemah dari mereka. Sebab di antara mereka ada orang tua, anak kecil, orang sakit, musafir dan orang yang punya keperluan. "
Sunan Ibnu Majah 978: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Murrah] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] berkata: [Utsman bin Abu Al 'Ash] menceritakan bahwa Terakhir yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku adalah: "Jika engkau mengimami suatu kaum, maka ringankanlah."
Sunan Ibnu Majah 979: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika shalat aku ingin memanjangkannya, namun aku mendengar tangisan anak kecil hingga aku mempercepatnya, sebab aku tahu kegundahan hati sang ibu karena tangisan bayinya. "
Sunan Ibnu Majah 980: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Abu karimah Al Harrani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Abdullah bin 'Ulatsah] dari [Hisyam bin Hassan] dari [Al Hasan] dari [Utsman bin Abul 'Ash] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mendengar tangisan bayi, maka akupun mempercepat shalat. "
Sunan Ibnu Majah 981: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abdul Wahid] dan [Biysr bin Bakr] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku dalam keadaan shalat dan aku ingin memanjangkan shalatku, namun aku mendengar suara tangisan bayi hingga aku memperingan shalatku khawatir memperberat hati sang ibu. "
Sunan Ibnu Majah 982: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Tamim bin Tharafah] dari [Jabir bin Samurah As Suwa`i] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak maukah kalian membuat barisan shalat sebagaimana barisannya para malaikat di hadapan Rabbnya?" Jabir berkata: Kami bertanya: "Bagaimana para malaikat membuat barisan di hadapan Rabbnya?" beliau menjawab: "Mereka menyempurnakan barisan pertama dan rapat dalam barisannya."
Sunan Ibnu Majah 983: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] dari [Bapakku] dan [Bisyr bin Umar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luruskanlah barisan kalian, sebab lurusnya barisan termasuk kesempurnaan shalat. "
Sunan Ibnu Majah 984: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] Bahwasanya ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meluruskan barisan seakan beliau menjadikannya seperti tombak atau anak panah. " An Nu'man berkata: "Suatu ketika beliau melihat dada seorang laki-laki menonjol ke depan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: Luruskanlah barisan kalian, atau Allah akan menceraikan antara wajah kalian! "
Sunan Ibnu Majah 985: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat bagi orang-orang yang menyambung barisan shalat, maka barangsiapa menutup celah dalam barisan tersebut Allah akan mengangkat derajatnya. "
Sunan Ibnu Majah 986: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hisyam Ad Dastuwa`i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Irbadl bin Sariyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memintakan ampun bagi orang-orang yang ada di barisan pertama tiga kali dan barisan kedua dua kali."
Sunan Ibnu Majah 987: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: aku mendengar [Thalhah bin Musharrif] berkata: aku mendengar ['Abdurrahman bin Aujasah] berkata: aku mendengar [Al Bara` bin Azib] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah dan para malaikat-Nya memintakan ampun bagi orang-orang yang ada di barisan pertama. "
Sunan Ibnu Majah 988: Telah menceritakan kepada kami [Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Qathan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Khilas] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya orang-orang tahu apa yang ada dalam barisan pertama sungguh mereka akan berundi."
Sunan Ibnu Majah 989: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru bin Alqamah] dari [Ibrahim bin 'Abdurrahman bin 'Auf] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah dan para Malaikat-Nya mengucapkan shalawat kepada orang-orang yang berada dalam shaf awal. "
Sunan Ibnu Majah 990: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Al 'Ala] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dan (menurut jalur yang lain) dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik shaf wanita adalah yang paling akhir dan yang paling buruk adalah yang paling depan. Dan sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang paling depan dan yang paling buruk adalah yang paling belakang. "
Sunan Ibnu Majah 991: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang paling depan dan yang paling buruk adalah yang paling belakang. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah yang paling akhir dan yang paling buruk adalah yang paling depan. "
Sunan Ibnu Majah 992: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Akhzam Abu Thalib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] dan [Abu Qutaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Harun bin Muslim] dari [Qatadah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kami dilarang membuat shaf antara tiang-tiang, maka kamipun meninggalkannya. "
Sunan Ibnu Majah 993: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mulazim bin Amru] dari [Abdullah bin Badr] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman bin Ali bin Syaiban] dari bapaknya [Ali bin Syaiban] -ia adalah seorang utusan- ia berkata: "Kami berangkat hingga akhirnya sampai di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami membai'at dan shalat di belakangnya. Setelah itu kami mengerjakan shalat yang lain di belakang beliau, dan selesai shalat beliau melihat seorang laki-laki shalat sendirian di belakang shaf." Ali bin Syaibah berkata: Ketika berlalu pergi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berhenti di sisi orang itu, beliau bersabda: "Ulangilah shalatmu, sebab tidak ada shalat bagi orang yang shalat sendirian di belakang shaf."
Sunan Ibnu Majah 994: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Hushain] dari [Hilal bin Yasaf] berkata: Ziyad bin Abu Al Ja'd memegang tanganku dan menempatkan aku di sisi seorang syaikh di Riqqah yang biasa disebut dengan nama [Wabishah bin Ma'bad]. Ia kemudian berkata: "Ada seorang laki-laki shalat sendirian di belakang shaf, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepadanya untuk mengulangi shalat. "
Sunan Ibnu Majah 995: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Usamah bin Zaid] dari [Utsman bin Urwah] dari [Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya mengucapkan shalawat kepada orang-orang yang berada dalam shaf bagian kanan."
Sunan Ibnu Majah 996: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dari [Tsabit bin Ubaid] dari [Ibnul Bara` bin Azib] dari [Al Bara` bin Azib] ia berkata: "Jika kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Mis'ar berkata: "Kami suka, atau ia menyebutkan, "aku suka berdiri di sebelah kanannya. "
Sunan Ibnu Majah 997: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abul Husain Abu Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman Al Kilabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru Ar Raqqi] dari [Laits bin Abu Salim] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: dikatakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya bagian kiri masjid menjadi kosong". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memakmurkan bagian kiri masjid maka akan ditulis baginya dua pahala. "
Sunan Ibnu Majah 998: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Utsman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Jabir] Bahwasanya ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai thawaf di Ka'bah, beliau mendatangi Maqam Ibrahim. Umar berkata: "Wahai Rasulullah, ini adalah Maqam bapak kita Ibrahim yang Allah telah berfirman: " (Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat). " Al Walid berkata: "Aku berkata kepada Malik, "'dan jadikanlah' apakah demikian ia membaca?" ia menjawab, "Ya. "
Sunan Ibnu Majah 999: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Humaid Ath Thawil] dari [Anas bin Malik] ia berkata: ['Umar] berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, sekiranya engkau jadikan maqam Ibrahim sebagai tempat shalat." Lalu turunlah ayat: {Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat} (QS. Al Baqarah: 125).
Sunan Ibnu Majah 1000: Telah menceritakan kepada kami [Alqamah bin Amru Ad Darimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara`] berkata: Kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap Baitul Maqdis selama delapan belas bulan, kemudian kiblat dialihkan ke Ka'bah kira-kira dua bulan setelah beliau di Madinah. Ketika shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering menghadapkan wajahnya ke langit, dan Allah tahu bahwa hati Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam cenderung ke Ka'bah. Lalu Jibril naik ke langit dan beliau terus memandanginya dengan matanya, beliau menunggu apa yang akan Allah perintahkan kepada Jibril. Maka Allah menurunkan ayat: {Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit} Lalu datanglah seorang pembawa berita kepada kami, ia mengatakan: "Kiblat telah dialihkan ke Ka'bah, waktu itu kami telah shalat dua raka'at menghadap Baitul Maqdis, maka kami pun mengalihkan kiblat kami dan tetap menyempurnakan shalat (tidak membatalkan)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Malaikat Jibril: "Wahai Jibril, bagaimana dengan shalat kami ketika masih menghadap Baitul Maqdis?" Maka Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: {Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia}.
Sunan Ibnu Majah 1001: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya Al Azdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya An Naisaburi] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Ali] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'syar] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara timur dan barat adalah arah kiblat."
Sunan Ibnu Majah 1002: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami] dan [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Katsir bin Zaid] dari [Al Muththalib bin Abdullah] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, maka janganlah duduk hingga ia shalat dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1003: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Amir bin Abdullah bin Az Zubair] dari [Amru bin Sulaim Az Zuraqqi] dari [Abu Qatadah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian masuk masjid hendaklah shalat dua raka'at sebelum ia duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1004: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Sa'id bin Abu Arubah] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abu Al Ju'd Al Ghathafani] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'muri] berkata: " [Umar Ibnul Khaththab] berdiri khutbah di hari jum'at, atau berkhutbah pada hari jum'at. Ia bertahmid dan memuji Allah, kemudian berkata: "Wahai manusia, kalian makan dua macam tumbuhan: bawang merah dan bawang putih, aku tidak melihatnya kecuali sesuatu yang kotor. Sungguh, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam aku pernah mendapati seorang laki-laki yang mengeluarkan bau itu (bawang), lalu tangannya ditarik dan dibawa ke Bagi'. Maka barangsiapa memakannya hendaklah ia menghilangkan baunya dengan memasaknya. "
Sunan Ibnu Majah 1005: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa makan tumbuhan ini, maka janganlah ia menyakiti kami di masjid kami ini. " Ibrahim berkata: "Bapakku menambahkan al Kurrats (bawang bakung) dan al Bashal (bawang merah) dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut. Yakni menambahi dari hadits Abu Hurairah yang berbicara tentang bawang. "
Sunan Ibnu Majah 1006: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Raja` Al Makki] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa makan sesuatu dari tumbuhan ini (bawang putih), maka jangan sekali-kali datang ke masjid. "
Sunan Ibnu Majah 1007: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad Ath Thanafisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke masjid Quba dan shalat di dalamnya. Kemudian datang beberapa laki-laki Anshar seraya memberi salam kepadanya. Aku bertanya kepada Shuhaib bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab salam mereka, sebab ia waktu itu sedang bersamanya. Ia berkata: "Beliau hanya berisyarat dengan tangannya. "
Sunan Ibnu Majah 1008: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh Al Mishri] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Abu Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian ketika kembali aku mendapati beliau sedang shalat, aku memberi salam kepada beliau, namun beliau hanya memberi isyarat kepadaku. Tatkala selesai, beliau memanggilku dan bersabda: "Kamu memanggilku tadi, aku masih shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1009: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Ad Darimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Syumail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] ia berkata: "Kami pernah memberi salam ketika sedang shalat." Lalu dikatakan kepada kami: "Sesungguhnya dalam shalat ada kesibukan."
Sunan Ibnu Majah 1010: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Asy'ats bin Sa'id Abu Rabi' As Samman] dari [Ashim bin Ubaidullah] dari [Abdullah bin Amir bin Rabi'ah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perjalanan, sementara langit mendung dan menyulitkan kami untuk mengetahui arah kiblat. Ketika matahari terbit, kami mengetahui bahwa kami telah salah shalat bukan menghadap kiblat. Kemudian hal itu kami ceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Allah pun menurunkan ayat: " (Kemana saja kalian menghadap, maka di situlah wajah Allah). "
Sunan Ibnu Majah 1011: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Rabi' bin Hirasy] dari [Thariq bin Abdullah Al Muharibi] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu shalat, maka janganlah kamu membuang ludah di hadapan atau samping kananmu, akan tetapi meludahlah ke kiri atau di bawah kakimu. "
Sunan Ibnu Majah 1012: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Al Qasim bin Mihran] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat dahak di kiblat masjid, lalu beliau menghadap ke arah orang-orang dan bersabda: "Kenapa salah seorang dari kalian berdiri di hadapan-Nya (Rabbnya) dan berdahak di depan-Nya? Apakah kalian suka jika seseorang berdiri di hadapannya kemudian meludah di depan mukanya? Jika salah seorang dari kalian ingin meludah hendaklah melakukannya di sebelah kirinya, atau membuang di kainnya seperti ini, " Isma'il kemudian memperagakan kepadaku dengan meludah dalam kain miliknya, setelah itu menggosoknya. "
Sunan Ibnu Majah 1013: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] dan [Abdullah bin Amir bin Zurarah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Ashim] dari [Abu Wa`il] dari [Hudzaifah] Bahwasanya ia melihat Syabats bin Rabi'i membuang dahak di hadapannya, ia lalu berkata: "Hai Syabats, janganlah kamu meludah di hadapanmu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang perbuatan itu, beliau bersabda: "Jika seseorang shalat, Allah menemuinya dengan wajah-Nya hingga ia selesai shalat atau berhadats yang buruk (membatalkan shalat). "
Sunan Ibnu Majah 1014: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Akhzam] dan ['Abdah bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meludah di kainnya kemudian menggosoknya, padahal beliau dalam keadaan shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1015: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengusap kerikil maka ia telah sia-sia."
Sunan Ibnu Majah 1016: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shbbah] dan [Abdurrahman bin Ibrahim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Mu'aiqib] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda berkenaan dengan hukum mengusap kerikil dalam shalat: "Jika engkau harus melakukannya, maka cukup sekali saja. "
Sunan Ibnu Majah 1017: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Muhammad bin Ash Shabbah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Abul Ahwash Al Laitsi] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian berdiri melaksanakan shalat, sesungguhnya rahmat sedang menuju kepada dirinya, maka janganlah mengusap kerikil."
Sunan Ibnu Majah 1018: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbad Ibnul Awwam] dari [Asy Syaibani] dari [Abdullah bin Syaddad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Maimunah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas tikar kecil. "
Sunan Ibnu Majah 1019: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dari [Abu Sa'id] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas tikar. "
Sunan Ibnu Majah 1020: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah menceritakan kepadaku [Zam'ah bin Shalih] dari [Amru bin Dinar] ia berkata: "Ketika di Bashrah, [Ibnu Abbas shalat] di atas karpet. Kemudian para sahabatnya menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga shalat di atas karpet."
Sunan Ibnu Majah 1021: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi] dari [Isma'il bin Abu Habibah] dari [Abdullah bin 'Abdurrahman] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami dan shalat bersama kami di masjid Bani Abdul Asyhal, dan aku melihatnya meletakkan tangan di atas kainnya ketika sujud. "
Sunan Ibnu Majah 1022: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Isma'il Al Asyhali] dari [Abdullah bin 'Abdurrahman bin Tsabit bin Ash Shamit] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di Bani Abdul Asyhal dengan berselimut kain, dan beliau meletakkan tangannya di atas kain tersebut agar terhindar dari dinginnya pasir. "
Sunan Ibnu Majah 1023: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim bin Habib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Biysr Ibnul Mufadldlal] dari [Ghalib bin Al Qaththan] dari [Bakr bin Abdullah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Kami pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di waktu yang sangat panas. Jika salah seorang dari kami tidak kuat meletakkan keningnya langsung ke pasir, maka ia membentangkan kain dan sujud di atasnya. "
Sunan Ibnu Majah 1024: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagi laki-laki bertasbih dan bagi wanita menepukkan tangan. "
Sunan Ibnu Majah 1025: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Sahl bin Abu Sahl] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagi laki-laki bertasbih dan bagi wanita menepukkan tangan. "
Sunan Ibnu Majah 1026: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim] dari [Isma'il bin Umayyah] dan [Ubaidullah] dari [Nafi'] ia berkata: [Ibnu Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi rukhsah (keringanan) bagi para wanita dengan menepuk tangan dan bagi lelaki dengan bertasbih. "
Sunan Ibnu Majah 1027: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari [Ibnu Abu Aus] ia berkata: [Aus] kakekku, terkadang dalam shalat ia berisyarat kepadaku, lalu aku ambilkan sandal miliknya. Lalu berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengenakan sandal."
Sunan Ibnu Majah 1028: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Husain Al MuAllim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan sandal dan terkadang tidak. "
Sunan Ibnu Majah 1029: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan menggunakan sandal dan khuf. "
Sunan Ibnu Majah 1030: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Adl Dlarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dan [Abu Awanah] dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperintahkan agar tidak menahan rambut dan kain. "
Sunan Ibnu Majah 1031: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] ia berkata: "Kami diperintah untuk tidak menahan rambut dan kain saat sujud. Dan kami tidak diperintahkan untuk mengulang wudlu apabila menginjak kotoran. "
Sunan Ibnu Majah 1032: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Ibnul Harits] dari [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Mukhawwal bin Rasyid] berkata: Aku mendengar [Abu Sa'id] -seorang laki-laki dari Madinah- berkata: Aku melihat [Abu Rafi'] mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia pernah melihat Hasan bin Ali shalat dengan menyanggul rambut kemudian melepasnya, atau ia melarang hal hal demikian itu. Ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang shalat dengan menyanggul rambutnya. "
Sunan Ibnu Majah 1033: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Yahya] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mengangkat pandangan kalian ke atas langit hingga mata kalian buta. " -Yakni dalam shalat-.
Sunan Ibnu Majah 1034: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Pernah suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama sahabatnya, selesai shalat beliau menghadap ke arah orang-orang dan bersabda: "Kenapa orang-orang suka mengangkat mata mereka ke langit -hingga suara beliau meninggi- mereka segera mengakhiri perbuatannya itu atau Allah akan menyambar mata mereka. "
Sunan Ibnu Majah 1035: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Tamim bin Tharafah] dari [Jabir bin Samurah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang itu segera mengakhiri perbuatannya mengangkat mata ke langit atau mata mereka tidak akan kembali lagi. "
Sunan Ibnu Majah 1036: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dan [Abu Bakr bin Khallad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Qais] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Malik] dari [Abul Jauza`] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Seorang wanita pernah shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -ia adalah wanita tercantik-. Sebagian sahabat maju ke barisan depan agar tidak dapat melihatnya, sementara sebagian sahabat yang lain sengaja mundur ke barisan belakang. Maka ketika rukuk (orang yang di barisan belakang), Ibnu Abbas berkata: "Seperti ini -yakni melihat dari bawah ketiaknya-. Maka Allah pun menurunkan ayat: " (Dan sungguh Kami telah mengetahui orang-orang yang terdepan di antara kalian dan sungguh Kami telah mengetahui orang-orang yang di belakang), " dalam perkara wanita tersebut. "
Sunan Ibnu Majah 1037: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Salah seorang dari kami shalat dengan hanya mengenakan satu kain?" beliau bersabda: "Apakah kalian semua mempunyai dua kain?"
Sunan Ibnu Majah 1038: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ubaid] dari [A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Sa'id Al Khudlri] bahwasanya ia pernah mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika itu beliau shalat dengan mengenakan satu kain yang diselempangkan. "
Sunan Ibnu Majah 1039: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Umar bin Abu Salamah] ia berkata: "Aku pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengenakan satu kain, beliau menyelempangkan dan meletakkan ujungnya pada kedua pundak. "
Sunan Ibnu Majah 1040: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq Asy Syafi'I Ibrahim bin Muhammad bin Al Abbas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hanzhalah bin Abbad Al Makhzumi] dari [Ma'ruf bin Musykan] dari ['Abdurrahman bin Kaisan] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengenakan satu kain di Bi`rul 'Ulya. "
Sunan Ibnu Majah 1041: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Katsir] dari [Ibnu Kaisan] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat zhuhur dan ashar dengan mengenakan satu kain mutalabbiban (mengumpulkan ujungnya di depan dada). "
Sunan Ibnu Majah 1042: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika anak Adam membaca ayat sajadah kemudian sujud, maka setan menjauh sambil menangis, ia berkata: "Duhai malangnya, anak Adam diperintahkan sujud lalu ia sujud, maka ia pun masuk surga. sementara aku diperintah sujud namun aku menolak, maka aku pun masuk neraka. "
Sunan Ibnu Majah 1043: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yazid bin Khunais] dari [Al Hasan bin Muhammad bin Ubaidullah bin Abu Yazid] ia berkata: [Ibnu Juraij] berkata kepadaku, "Wahai Hasan, [kakekmu] telah mengabarkan kepadaku dari [Ibnu Abbas], bahwa ia pernah berkata: "Aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki kepada beliau dan berkata: "Semalam aku bermimpi seakan-akan aku shalat di bawah pohon, aku membaca ayat sajadah lalu bersujud. Tiba-tiba pohon itu ikut sujud karena sujudku. Dan aku mendengar pohon itu mengatakan, "Ya Allah, dengan sujud ini hapuskanlah dosaku, tulislah pahala untukku, serta jadikanlah itu di sisi-Mu sebagai simpanan. " Ibnu Abbas berkata: "Lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat sajadah lalu sujud, dan aku mendengar beliau berdo`a dalam sujudnya seperti do`a yang diucapkan oleh pohon, sebagaimana yang dikabarkan oleh laki-laki itu. "
Sunan Ibnu Majah 1044: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Amru Al Anshari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Umawi] dari [Ibnu Juraij] dari [Musa bin Uqbah] dari [Abdullah Ibnul Fadll] dari [Al A'raj] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Ali] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika sujud membaca: ALLAHUMMA AAMANTU WA LAKA ASLAMTU ANTA RABBI SAJADA WAJHII LILLADZII SYAQQA SA'AHUU WA BASHARAHUU TABAARAKA ALLAHU AHSANUL KHAALIGIIN. "
Sunan Ibnu Majah 1045: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru Ibnul Harits] dari [Ibnu Abu Hilal] dari [Umar Ad Dimasyqi] dari [Ummu Darda] ia berkata: " [Abu Darda] menceritakan kepadaku bahwa ia pernah sujud bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak sebelas kali, salah satunya adalah dalam surat An Najm. "
Sunan Ibnu Majah 1046: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin 'Abdurrahman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Fa`id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Raja` bin Haiwah] dari [Al Mahdi bin 'Abdurrahman bin Abidah bin Khathir] berkata: berkata: telah menceritakan kepadaku bibiku [Ummu Darda] dari [Abu Darda] ia berkata: "Aku pernah sujud sajadah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak sebelas kali, seluruhnya tidak terdapat dalam surat Al Mufashshal: Al A'raf, Ar Ra'd, An Nahl, Bani Isra'il, Maryam, Al Hajj, Al Furqan, Sulaiman dalam surat An Naml, sajadah dalam surat Shaad, dan sajdah surat Al Hawamim. "
Sunan Ibnu Majah 1047: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] dari [Nafi' bin Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Sa'id Al 'Utaqi] dari [Abdullah bin Munain] -seorang dari Bani Abdu Kilal- dari [Amru bin Al 'Ash] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan kepadanya lima belas ayat sajadah dalam Al Qur'an: di antaranya tiga dalam Al Mufashshal dan dua dalam di Surat Al Hajj. "
Sunan Ibnu Majah 1048: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ayyub bin Musa] dari ['Atho` bin Mina] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Kami sujud sajdah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada ayat IDZAS SAMAA`UN SYAQQAT (Apabila langit terbelah) dan IQRA` BISMIRABBIKA (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu). "
Sunan Ibnu Majah 1049: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm] dari [Umar bin Abdul Aziz] dari [Abu Bakr bin 'Abdurrahman bin Ibnul Harits bin Hisyam] dari [Abu Hurairah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sujud pada ayat: IDZAS SAMAA`UN SYAQQAT (Apabila langit terbelah). " Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata: "Ini adalah hadits yang berasal dari Yahya bin Sa'id, dan aku tidak mendengar seorang pun yang menyebutkannya selain dia. "
Sunan Ibnu Majah 1050: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abu Hurairah] berkata: "Seorang laki-laki masuk ke dalam masjid dan shalat, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di sudut masjid. laki-laki itu kemudian datang seraya mengucapkan salam, tetapi Nabi bersabda: "Kembali dan shalatlah, sebab engkau belum shalat. " Laki-laki itu pun kembali shalat, lalu kembali menemui beliau dan mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kembali dan shalatlah, sebab engkau belum shalat. " Dan pada kali ketiganya ia berkata: "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku. " Beliau bersabda: "Jika engkau shalat maka sempurnakanlah wudlu dan menghadaplah ke arah kiblat. Kemudian takbir dan bacalah ayat al Qur'an yang mudah menurut kamu, kemudian rukuklah hingga engkau tenang, kemudian berdirilah hingga engkau tegak berdiri, kemudian sujudlah hingga engkau tenang, kemudian angkatlah kepalamu hingga engkau tegak duduk. Dan lakukanlah hal seperti dalam semua shalatmu. "
Sunan Ibnu Majah 1051: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru bin 'Atho`] berkata: aku mendengar [Abu Humaid As Sa'idi] -ia adalah seorang dari sepuluh orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang berkumpul- di antara mereka juga ada [Abu Qatadah], ia berkata: "Aku adalah orang yang paling tahu tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam daripada kalian semua, " mereka bertanya, "Bagaimana bisa! Demi Allah, tidaklah engkau lebih banyak mengikuti Rasulullah ketimbang kami, dan tidak lebih dahulu bertemu dengan beliau daripada kami?" Abu Qatadah menjawab, "Benar. " Mereka berkata: "Maka jelaskanlah (kepada kami), " Abu Qatadah berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri shalat, beliau takbir dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundak dan setiap organ tubuh kembali ke tempatnya. Kemudian beliau meletakkan dua telapak tangannya dan bertumpu pada lutut, seimbang tidak mengangkat atau pun menurunkan kepalanya. Kemudian beliau mengucapkan: SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU seraya mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundak dan setiap tulang kembali ke tempatnya. Setelah itu beliau turun ke bumi (sujud) dan menjauhkan kedua tangannya dari lambung, kemudian beliau mengangkat kepala dan membentangkan kaki kiri dan duduk di atasnya -beliau juga melenturkan jari-jari kakinya dan mengarahkan menghadap kiblat ketika sujud-, kemudian beliau sujud, kemudian takbir dan duduk di atas kaki kiri hingga setai tulang kembali ke asalnya. Setelah itu beliau bangun dan melakukan seperti itu pada raka'at yang lain. kemudian jika berdiri dari raka'at kedua, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundak sebagaimana ketika beliau memulai shalat (Takbiratul Ikram). Kemudian beliau melakukan sisa shalatnya seperti itu, hingga ketika sampai pada sujud terakhir sebelum salam beliau mengakhirkan salah satu kakinya dan duduk tawarruk pada sisi kiri. " Mereka berkata: "Engkau benar, begitulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1052: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Haritsah bin Abu Rijal] dari [Amrah] ia berkata: "Aku bertanya kepada ['Aisyah], "Bagaimana shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" 'Aisyah menjawab, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berwudlu, beliau meletakkan kedua tangannya dalam bejana, membaca basmallah, dan menyempurnakan wudlunya. Lalu beliau berdiri menghadap kiblat, bertakbir dan mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya. Beliau rukuk dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya. Kemudian menjauhkan kedua tangannya dari lambung, beliau mengangkat kepalanya hingga punggungnya lurus, dan beliau berdiri lebih lama dari berdirinya kalian. Setelah itu beliau sujud dan meletakkan kedua tangannya menghadap kiblat seraya menjauhkan keduanya dari lambung semampunya sebagaimana yang aku lihat. Setelah itu beliau mengangkat kepalanya dan duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan, dan beliau tidak suka condong ke sebelah kiri. "
Sunan Ibnu Majah 1053: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Zubaid] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Umar] ia berkata: "Shalat safar itu dua raka'at, jum'at dua raka'at, dan ied dua raka'at, sempurna tanpa meringkas sebagaimana sabda Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1054: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah memberitakan kepada kami [Yazid bin Ziyad bin Abu Al Ju'd] dari [Zubaid] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'b bin Ujrah] dari [Umar] ia berkata: "Shalat safar itu dua raka'at, jum'at dua raka'at, iedul Fithri dan iedul Adlha dua raka'at, sempurna tanpa meringkas sebagaimana sabda Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1055: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Ammar] dari [Abdullah bin Babaih] dari [Ya'la bin Umayyah] ia berkata: "Aku bertanya kepada Umar bin Al Khaththab, aku katakan, " (maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang (mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir), sekarang bagaimana padahal manusia sudah merasa aman?" Umar lalu menjawab, "Aku pernah merasa heran sebagaimana yang engkau alami, kemudian aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal itu, beliau menjawab: "Itu adalah sedekah yang Allah sedekahkan kepada kalian, maka terimalah sedekah tersebut. "
Sunan Ibnu Majah 1056: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Abdullah bin Abu Bakr bin 'Abdurrahman] dari [Umayyah bin Abdullah bin Khalid] ia berkata kepada [Abdullah bin Umar], "Dalam Al Quran kami mendapati ada shalat hadlr dan shalat khauf, tetapi kami tidak mendapatkan shalat safar?" lalu Abdullah menjawab, "Allah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami sedang kami tidak mengetahui apa-apa, maka kami melakukan sebagaimana kami melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya. "
Sunan Ibnu Majah 1057: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Bisyr bin Harb] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari kota Madinah, beliau tidak pernah shalat lebih dari dua raka'at hingga beliau kembali. "
Sunan Ibnu Majah 1058: Telah menceritakan kepada kami [Muhamad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] dan [Jubarah bin Al Mughallas] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Bukair bin Al Akhnas] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Allah telah menetapkan bahwa shalat di saat tidak bepergian sebanyak empat raka'at dan dua raka'at saat perjalanan, melalui lisan Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1059: Telah menceritakan kepada kami [Muhriz bin Salamah Al Adani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Ibrahim bin Isma'il] dari [Abdul Karim] dari [Mujahid] dan [Sa'id bin Jubair] dan ['Atho` bin Abu Rabah] dan [Thawus] mereka mengabarkan kepadanya dari [Ibnu Abbas] bahwasanya mereka mengabarkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjamak shalat maghrib dan isya, bukan karena sakit, atau diburu musuh atau karena takut sesuatu. "
Sunan Ibnu Majah 1060: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Az Zubair] dari [Abu Ath Thufail] dari [Mu'adz bin Jabal] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjamak antara Dhuhur dan 'Ashar, Maghrib dan Isya dalam perjalanan perang Tabuk."
Sunan Ibnu Majah 1061: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] dari [Isa bin Hafsh bin Ashim bin Umar Ibnul Khaththab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] ia berkata: "Kami bersama [Ibnu Umar] dalam sebuah perjalanan, lalu ia shalat bersama kami, kemudian kami beranjak pergi bersamanya. " Ia berkata lagi, "Ibnu Umar menoleh dan melihat beberapa orang melaksanakan shalat, lalu Ibnu Umar bertanya, "Apa yang dilakukan oleh orang-orang itu?" aku menjawab, "Mereka melaksanakan shalat sunnah. " Ibnu Umar berkata: "Wahai putera saudaraku, jika aku melaksanakan shalat sunnah maka akan aku sempurnakan. Aku pernah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau tidak pernah melebihkan dari dua raka'at ketika safar hingga Allah mewafatkannya. Kemudian aku menemani Abu Bakar, dan ia juga tidak melebihkan dari dua raka'at. Kemudian aku menemani Umar, dan ia juga tidak melebihkan dari dua raka'at. Kemudian aku menemani Utsman, dan ia juga tidak melebihkan dari dua raka'at hingga Allah mewafatkannya. Demi Allah, ia mengatakan, "Sungguh pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ada teladan yang baik. "
Sunan Ibnu Majah 1062: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Khallad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] berkata: aku bertanya kepada Thawus tentang shalat sunah dalam safar -waktu itu [Hasan bin Muslim bin Yannaq] sedang duduk di sisinya-, ia berkata: "Aku mendengar [Thawus] mengatakan, bahwa ia mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan kami untuk melaksanakan shalat mukim (tidak dalam perjalanan) dan shalat safar, maka ketika mukim kami selalu melaksanakan shalat sunnah sebelum dan sesudahnya (shalat wajib) dan ketika safar kami pun selalu melaksanakan shalat sunnah sebelum dan sesudahnya."
Sunan Ibnu Majah 1063: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari ['Abdurrahman bin Humaid Az Zuhri] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Sa`ib bin Yazid]: apa yang engkau dengar sewaktu tinggal di Makkah?" ia menjawab, "Aku mendengar [Al 'Ala Ibnul Hadlrami] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagi orang yang hijrah adalah tiga hari semenjak selesainya prosesi ibadah haji (atau umrah). "
Sunan Ibnu Majah 1064: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] -saya membacakan kepadanya- Telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Atho`] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Jabir Bin Abdullah] -di antara orang-orang yang bersamaku- ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Makkah di waktu subuh hari keempat dari berlalunya bulan Dzul Hijjah. "
Sunan Ibnu Majah 1065: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tinggal selama sembilan belas hari, beliau shalat dua raka'at-dua raka'at. Maka jika kami tinggal selama sembilan belas hari, kami shalat sebanyak dua raka'at-dua raka'at, namun jika tinggal lebih dari itu kami shalat empat raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1066: Telah menceritakan kepada kami [Abu Yusuf Ash Shaidalani Muhammad bin Ahmad Ar Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Pada tahun pembukaan Makkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menetap di sana selama lima belas hari, dan beliau selalu menqashar shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1067: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dan [Abdul A'la] berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Ishaq] dari [Anas] ia berkata: "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat dari Madinah menuju Makkah, lalu beliau shalat dua raka'at-dua raka'at hingga kami kembali. " Aku bertanya, "Berapa hari beliau tinggal di Makkah?" ia menjawab, "Sepuluh hari. "
Sunan Ibnu Majah 1068: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " (Pembatas) antara seorang hamba dan kekafiran adalah meninggalkan shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1069: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim Al Balisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Hasan bin Syaqiq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin Waqid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, maka barangsiapa meninggalkannya ia telah kafir. "
Sunan Ibnu Majah 1070: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Amru bin Sa'd] dari [Yazid Ar Raqasyi] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada pembatas antara seorang hamba dengan kesyirikan selain meninggalkan shalat, jika ia meninggalkan shalat maka ia telah kafir."
Sunan Ibnu Majah 1071: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Bukair Abu Jannab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Muhammad Al 'Adawi] dari [Ali bin Zaid] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami, beliau mengatakan: "Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah sebelum kalian mati, bersegeralah beramal shalih sebelum kalian sibuk, dan sambunglah antara kalian dengan Rabb kalian dengan memperbanyak dzikir kepada-Nya, banyak sedekah dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Niscaya kalian akan diberi rizki, ditolong dan dicukupi. Ketahuilah, sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kalian shalat jum'at di tempat berdiriku ini, di hariku ini, di bulanku ini dan di tahunku ini hingga hari kiamat. Barangsiapa meninggalkannya di waktu hidupku atau setelahku, dan dia memiliki imam adil atau bejat, kemudian meremehkan atau menolaknya, maka Allah tidak akan menyatukannya dan urusannya tidak akan diberkahi. Ketahuilah, tidak ada shalat, tidak ada zakat, tidak ada haji, tidak ada puasa, dan tidak ada kebaikan baginya hingga ia bertaubat. Maka barangsiapa bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Ketahuilah, tidak boleh seorang perempuan mengimami laki-laki, orang badui mengimami seorang muhajir dan tidak boleh orang fajir mengimami seorang mukmin, kecuali jika ia memaksanya dengan kekuasaan yang ditakuti pedang dan cambuknya. "
Sunan Ibnu Majah 1072: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khalaf Abu Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhamad bin Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] dari bapaknya [Abu Umamah] dari ['Abdurrahman bin Ka'b bin Malik] ia berkata: Aku adalah pemandu [Bapakku] tatkala penglihatannya telah hilang. Jika aku keluar dengannya untuk shalat Jum'at dan ia mendengar adzan, maka ia memintakan ampun dan berdo`a untuk Abu Umamah As'ad bin Zurarah. Sejenak aku terdiam untuk mendengarkannya, kemudian aku berkata di dalam hatiku: Demi Allah, ia (bapakku) adalah orang yang lemah, aku mendengarnya setiap kali ia mendengar adzan jum'at, ia memintakan ampunan untuk Abu Umamah dan bershalawat atasnya, namun aku tidak pernah bertanya kenapa ia melakukan hal itu. Lalu aku berangkat bersamanya untuk shalat jum'at sebagaimana biasanya, maka ketika mendengar adzan ia pun meminta ampun sebagaimana yang biasa dilakukannya. Maka aku pun bertanya kepadanya: "Wahai Bapakku, kenapa engkau selalu mendo`akan As'ad bin Zurarah setiap kali engkau mendengar adzan pada hari jum'at?" Ia menjawab: "Wahai putraku, dia adalah orang yang pertama kali mengimami kami shalat jum'at sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Makkah di Naqi' Al Khadlamat daerah gurun dataran rendah bani Bayadlah." Aku bertanya kembali: "Berapakah jumlah kalian saat itu?" Ia menjawab: "Empat puluh orang."
Sunan Ibnu Majah 1073: Telah menceritakan kepada kami [Ali Ibnul Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Rib'I bin Hirasy] dari [Hudzaifah] dan dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah telah menyesatkan orang-orang sebelum kita di hari jum'at, hari sabtu untuk orang yahudi dan hari ahad untuk orang nashara. Dan mereka akan mengikuti kita hingga hari kiamat, kita terakhir dari penduduk dunia namun pertama dalam penghisaban di akhirat, sebelum mereka. "
Sunan Ibnu Majah 1074: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari ['Abdurrahman bin Yazid Al Anshari] dari [Abu Lubabah bin Abdul Mundzir] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari jum'at adalah sebaik-baik dan seagung-agung hari. Di sisi Allah ia lebih utama dari iedul adlha dan iedul fithri. Pada hari itu ada lima perkara (besar): pada hari itu Adam dicipta, hari itu ia diturunkan ke bumi, pada hari itu ia diwafatkan, pada hari itu kiamat tiba. Dan pada hari itu tidaklah malaikat, langit, bumi, angin, gunung dan laut kecuali takut karena keagungan hari jum'at. "
Sunan Ibnu Majah 1075: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali] dari ['Abdurrahman bin Jabir] dari [Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani] dari [Aus bin Aus] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya hari yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, sangkakala ditiup dan di hari itu datang hari kiamat. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku. " Seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami bisa sampai kepadamu, sementara engkau telah tiada dan jasadmu telah hancur?" Beliau menjawab: "Allah telah mengharamkan bagi bumi untuk makan jasad para Nabi. "
Sunan Ibnu Majah 1076: Telah menceritakan kepada kami [Muhriz bin Salamah Al 'Adani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Al 'Ala] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jum'at hingga jum'at berikutnya adalah penghapus dosa antara keduanya selama dosa besar dijauhi."
Sunan Ibnu Majah 1077: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] dari [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hassan bin Athiah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Asy'ats] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aus bin Ats Tsaqafi] berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membasuh kepala dan seluruh badannya pada hari Jum'at, berangkat di awal waktu dan mendapat awal khutbah, berjalan dan tidak berkendaraan, mendekati imam dan mendengarkan khutbah serta tidak berbuat sia-sia maka setiap langkah akan dihitung sebagai ibadah selama satu tahun dengan pahala puasa dan tahajud."
Sunan Ibnu Majah 1078: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ubaid] dari [Abu Ishaq] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: "Barangsiapa menghadiri jum'at hendaklah mandi besar. "
Sunan Ibnu Majah 1079: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Shofwan bin Sulaiman] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mandi di hari jum'at hukumnya wajib bagi orang yang telah mimpi basah. "
Sunan Ibnu Majah 1080: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu dan membaguskan wudlunya, kemudian menghadiri shalat jum'at, mendekati imam, diam dan mendengarkan khutbah, maka dosanya antara jum'at tersebut hingga jum'at berikutnya akan diampuni, dengan ditambah tiga hari. Dan barangsiapa menyentuh kerikil maka ia telah sia-sia. "
Sunan Ibnu Majah 1081: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Isma'il bin Muslim Al Makki] dari [Yazid Ar Raqqasyi] dari [Anas bin Malik] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu pada hari jum'at, maka itu adalah kebaikan yang dengannya shalat wajib bisa dilaksanakan. Dan barangsiapa mandi, maka mandi itu lebih utama."
Sunan Ibnu Majah 1082: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Sahl bin Abu Sahl] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyaniah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari jum'at di setiap pintu masjid ada malaikat yang menulis manusia sesuai kedatangan mereka ke masjid, yang pertama dan seterusnya. Jika imam telah tiba mereka menutup buku catatannya dan mendengarkan khutbah. Orang yang pertama datang ke masjid seperti orang yang bersedekah unta, setelahnya seperti orang yang bersedekah sapi, setelahnya seperti orang yang bersedekah domba, " hingga beliau menyebutkan ayam dan telur. " Sahl menambahkan dalam haditsnya, "Barangsiapa datang setelah itu maka ia datang layaknya orang yang datang untuk shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1083: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sa'id bin Basyir] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundab] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuat perumpamaan hari jum'at, maka barangsiapa bersegera menuju jum'at seperti seorang yang berkurban unta, seperti seorang yang berkurban sapi, seperti orang yang berkurban kambing, hingga beliau menyebutkan seperti orang yang menyembelih ayam. "
Sunan Ibnu Majah 1084: Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Ubaid Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Majid bin Abdul Aziz] dari [Ma'mar] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] ia berkata: "Aku bersama [Abdullah] berangkat menuju shalat jum'at, kemudian ia menjumpai tiga orang yang telah mendahuluinya, maka ia pun berkata: "Yang ke empat dari empat, dan tidaklah yang ke empat dari yang empat itu jauh. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauh-dekatnya kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat sesuai dengan perginya mereka menuju shalat jum'at: yang pertama, kedua dan ketiga. " Kemudian beliau bersabda lagi: "Yang ke empat dari empat, dan tidaklah yang keempat dari empat itu jauh. "
Sunan Ibnu Majah 1085: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Musa bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban Abu Habib] dari [Abdullah bin Salam] Bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar pada hari jum'at: "Apa susahnya jika seseorang dari kalian membeli dua baju untuk hari jum'at selain baju kerjanya. " Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar Ibnu Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [salah seorang syaikh kami], dari [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Muhamma bin Yahya bin Habban] dari [Yusuf bin Abdullah bin Salam] dari [Bapaknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami, lalu beliau menyebutkan hal tersebut. "
Sunan Ibnu Majah 1086: Telah menceritakan kepada kami [Muhamad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Abu Salamah] dari [Zuhair] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] berkata: "Pada hari jum'at Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan para sahabat, beliau melihat mereka mengenakan baju wool, maka beliau bersabda: "Apa susahnya jika salah seorang kalian mendapatkan kemudahan mengambil (membeli) dua baju untuk jum'atnya selain baju kerja. "
Sunan Ibnu Majah 1087: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] dan [Hautsarah bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] dari [Ibnu Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Wadi'ah] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mandi di hari jum'at dan membaguskan mandinya, lalu bersuci dan membaguskan cara bersucinya, lalu memakai pakaian terbaiknya dan memakai wewangian, setelah itu menghadiri shalat jum'at, tidak melakukan perbuatan sia-sia atau memisahkan antara dua orang, maka akan diampuni semua dosanya antara jum'at tersebut hingga jum'at berikutnya. "
Sunan Ibnu Majah 1088: Telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Khalid Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ghurab] dari [Shalih bin Abu Al Akhdlar] dari [Az Zuhri] dari [Ubaid bin As Sabbaq] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ini adalah hari raya yang telah Allah jadikan bagi kaum muslimin. Barangsiapa menghadiri shalat jum'at hendaklah mandi, jika mempunyai minyak wangi hendaklah mengoleskannya, dan hendaklah kalian bersiwak. "
Sunan Ibnu Majah 1089: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Sahl bin Sa'd] ia berkata: "Kami tidak tidur dan makan ghada (makan di awal siang) kecuali setelah jum'at."
Sunan Ibnu Majah 1090: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la Ibnul Harits] berkata: Aku mendengar [Iyas bin Salamah Ibnul Akwa'] dari [Bapaknya] ia berkata: "Kami pernah shalat jum'at bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami pulang dan kami belum mendapati bayangan tembok yang bisa kami jadikan sebagai perlindungan dari terik matahari. "
Sunan Ibnu Majah 1091: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sa'd bin 'Ammar bin Sa'd] -mu`adzin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] bahwa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ia mengumandangkan adzan di hari jum'at ketika bayangan sudah seperti tali sandal. "
Sunan Ibnu Majah 1092: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] ia berkata: "Kami pergi shalat jum'at kemudian kembali dan tidur siang. "
Sunan Ibnu Majah 1093: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khalaf Abu Salamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mufadldlal] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam khutbah dua kali dan beliau duduk di antara dua khutbah sejenak. " Bisyr menambahkan, "beliau dalam kondisi akan berdiri. "
Sunan Ibnu Majah 1094: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Musawir Al Warraq] dari [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [Bapaknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di atas mimbar sedang beliau memakai imamah (semacam surban yang diikatkan pada kepala) warna hitam. "
Sunan Ibnu Majah 1095: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Muhammad Ibnul Walid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] ia berkata: "Aku mendengar [Jabir bin Samurah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah dengan berdiri, hanya saja beliau duduk sebentar kemudian berdiri lagi. "
Sunan Ibnu Majah 1096: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Simak] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah dengan berdiri kemudian duduk, setelah itu beliau berdiri lagi membaca beberapa ayat dan berdzikir kepada Allah. Khutbah dan shalat beliau sedang. "
Sunan Ibnu Majah 1097: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sa'd bin Ammar bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika berkhutbah dalam peperangan, beliau berpegangan tombak dan jika khutbah di hari jum'at beliau berpegangan tongkat. "
Sunan Ibnu Majah 1098: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Ghaniyyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] bahwasanya ia pernah ditanya: apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah sambil berdiri atau duduk? Ia menjawab: "Apakah kamu tidak membaca ayat: " (dan mereka meninggalkanmu dalam keadaan berdiri)?" Abu Abdullah berkata: "Ini adalah hadits gharib, dan tidak ada yang meriwatkannya kecuali hanya Abu Syaibah. "
Sunan Ibnu Majah 1099: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Muhammad bin Zaid bin Muhajir] dari [Muhammad bin Munkadir] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila naik mimbar selalu mengucapkan salam. "
Sunan Ibnu Majah 1100: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] dari [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika engkau mengatakan kepada kawanmu 'diamlah' sementara imam sedang berkhutbah di hari jum'at maka engkau telah sia-sia."
Sunan Ibnu Majah 1101: Telah menceritakan kepada kami [Muhriz bin Salamah Al Adani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi] dari [Syarik bin Abdullah bin Abu Namir] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Ubai bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari jum'at membaca TABAARAKA sementara beliau berdiri. Beliau juga mengingatkan kami dengan hari-hari Allah. Lalu Abu Darda atau Abu Dzar mencubitku seraya berkata: "Kapan ayat ini diturunkan, aku belum pernah mendengarnya kecuali sekarang ini? Namun Ubai memberi isyarat agar ia diam. Ketika orang-orang bubar, Abu Darda berkata: "Aku bertanya kepadamu kapan surat ini diturunkan, namun engkau tidak memberitahukan kepadaku! " Ubai bin Ka'b berkata: "Hari ini engkau tidak mendapatkan pahala shalatmu kecuali sesuatu yang telah engkau sia-siakan itu. " Abu Darda akhirnya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan kepada beliau dengan apa yang dikatakan oleh Ubai, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ubai benar. "
Sunan Ibnu Majah 1102: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Jabir] dan [Abu Az Zubair] ia mendengar [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Sulaik Al Ghathafani masuk ke dalam masjid sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah, beliau bersabda: "Apakah engkau sudah melaksanakan shalat sunnah?" ia menjawab: "Belum." beliau bersabda: "Shalatlah dua rakaat!" Sedangkan Amru tidak menyebutkan nama Sulaik.
Sunan Ibnu Majah 1103: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibnu 'Ajlan] dari ['Iyadl bin Abdullah] dari [Abu Sa'id] ia berkata: "Seorang laki-laki datang sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah, kemudian beliau bertanya: "Apakah kamu sudah shalat? Ia menjawab: "Belum, " beliau bersabda: "Shalatlah dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1104: Telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Rusyaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dan [Abu Sufyan] dari [Jabir] keduanya berkata: "Sulaik Al Ghathafani masuk ke dalam masjid sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bertanya kepadanya: "Apakah engkau telah melaksanakan shalat sebelum engkau tiba?" ia berkata: "Belum, " beliau bersabda: "Shalatlah dua raka'at dan ringankanlah. "
Sunan Ibnu Majah 1105: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman Al Muharibi] dari [Isma'il bin Muslim] dari [Al Hasan] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Seorang laki-laki masuk masjid pada hari jum'at sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah. Laki-laki itu melangkahi orang-orang hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Duduk! Sungguh engkau telah terlambat dan menyakiti (orang lain). "
Sunan Ibnu Majah 1106: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Risydin bin Sa'd] dari [Zabban bin Fa`id] dari [Sahl bin Mu'adz bin Anas] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di hari jum'at melangkahi pundak orang lain, maka akan dibuatkan baginya jembatan ke jahannam. "
Sunan Ibnu Majah 1107: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam turun dari mimbar di hari jum'at, beliau diadui tentang hajat kebutuhan. "
Sunan Ibnu Majah 1108: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il Al Madani] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] ia berkata: "Marwan mewakilkan kota Madinah kepada Abu Hurairah, pada suatu hari ia keluar menuju Makkah, kemudian di hari jum'at Abu Hurairah shalat bersama kami. Ia membaca surat Al Jumu'ah di raka'at pertama dan membaca IDZAA JAA`AKAL MUNAAFIQUUN di raka'at terakhir." Ubaidullah berkata: Ketika Abu Hurairah berlalu pergi aku menjumpainya dan bertanya: "Engkau membaca dua surat yang pernah Ali baca di Kufah?" [Abu Hurairah] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca keduanya."
Sunan Ibnu Majah 1109: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah memberitakan kepada kami [Dlamrah bin Sa'id] dari [Ubaidullah bin Abdullah] berkata: Adl Dlahhak bin Qais menulis surat kepada [An Nu'man bin Basyir]: kabarkanlah kepada kami surat apa yang di baca Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari jum'at, selain surat Al Jumu'ah?" ia menjawab, "Di hari jum'at beliau membaca HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIAH (Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?) "
Sunan Ibnu Majah 1110: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Sa'id bin Sinan] dari [Abu Az Zahiriyah] dari [Abu 'Inabah Al Khaulani] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari jum'at membaca SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi) dan HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIAH (Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?) "
Sunan Ibnu Majah 1111: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Umar bin Habib] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dan [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan shalat jum'at satu raka'at, maka hendaklah ia genapkan. "
Sunan Ibnu Majah 1112: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu raka'at maka ia telah mendapatkannya. "
Sunan Ibnu Majah 1113: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman bin Sa'id bin Katsir bin Dinar Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Yazid Al Aili] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu raka'at dari shalat jum'at atau selainnya, maka dia telah mendapatkan shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1114: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Maryam] dari [Abdullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Penduduk Quba melaksanakan shalat berjamaah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari jum'at."
Sunan Ibnu Majah 1115: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dan [Yazid bin Harun] dan [Muhammad bin Bisyr] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubaidah bin Sufyan Al Hadlrami] dari [Abul Ja'd Ad Dlamri] -ia pernah bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- Ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meninggalkan jum'at sebanyak tiga kali karena meremehkannya, maka hatinya akan ditutup. "
Sunan Ibnu Majah 1116: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Usaid bin Abu Asid]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Isa Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Asid bin Abu Asid] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meninggalkan jum'at sebanyak tiga kali tanpa udzur, maka hatinya akan ditutup. "
Sunan Ibnu Majah 1117: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'di bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ajlan] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah, bisa jadi salah seorang dari kalian membawa sekawanan kambing di ujung (jarak) satu mil atau dua mil, kemudian rerumputan tidak ada sementara matahari semakin tinggi dan tibalah waktu jum'at. Namun ia tidak datang dan tidak menghadirinya, kemudian datang lagi jum'at berikutnya namun ia tidak menghadirinya, kemudian datang lagi jum'at berikutnya namun ia tidak menghadirinya, hingga hatinya ditutup. "
Sunan Ibnu Majah 1118: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Qais] dari [Saudaranya] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa meninggalkan shalat jum'at dengan sengaja hendaklah bersedekah dengan satu dinar, jika tidak mendapatkannya hendaklah dengan setengahnya. "
Sunan Ibnu Majah 1119: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdu Rabbih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Mubassyir bin Ubaid] dari [Hajjaj bin Arthah] dari [Atiyah Al 'Ufi] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat empat raka'at sebelum jum'at secara bersambung. "
Sunan Ibnu Majah 1120: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] Bahwasanya jika telah selesai shalat jum'at ia shalat dua raka'at di rumah, kemudian ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal itu. "
Sunan Ibnu Majah 1121: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dari [Bapaknya] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at setelah shalat jum'at. "
Sunan Ibnu Majah 1122: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu As Sa`ib Salm bin Junadah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian telah selesai dari shalat jum'at, maka shalatlah empat raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1123: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] semuanya dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Pada hari jum'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membuat halaqah dalam masjid sebelum shalat jum'at selesai. "
Sunan Ibnu Majah 1124: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mushaffa Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Abdullah bin Waqid] dari [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang duduk ihtiba` di hari jum'at, yaitu ketika imam sedang berkhutbah. "
Sunan Ibnu Majah 1125: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf Al Qaththan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] semuanya dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [As Sa`ib bin Yazid] ia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hanya ada satu adzan, jika beliau keluar adzan dikumandangkan, dan jika beliau turun (dari mimbar) iqamah dikumandangkan. Demikian juga pada masa Abu Bakar dan Umar. Ketika masa Utsman orang-orang semakin banyak, lalu ia menambahkan adzan yang ketiga di suatu rumah di pasar yang disebut Zaura`. Jika ia keluar, adzan dikumandangkan dan jika ia turun (dari mimbar) iqamah dikumandangkan. "
Sunan Ibnu Majah 1126: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Haitsam bin Jamil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Aban bin Taghlib] dari ['Adiy bin Tsabit] dari [Bapaknya] ia berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun dari mimbar, maka para sahabat menyambutnya dengan wajah-wajah mereka. "
Sunan Ibnu Majah 1127: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada hari jum'at ada satu waktu, tidaklah seorang muslim berdiri shalat dan meminta kebaikan kepada Allah pada waktu itu, kecuali Ia akan mengabulkannya, " dan beliau mensedikitkan waktu itu dengan isyarat tangan. "
Sunan Ibnu Majah 1128: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Abdullah bin Amru bin Auf Al Muzani] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan tentang hari jum'at: "Satu waktu pada siang hari di hari jum'at, tidaklah seorang hamba berdiri memohon sesuatu kepada Allah di dalamnya melainkan Ia akan mengabulkan permintaannya. " Ditanyakan kepada beliau, "Kapan itu?" beliau menjawab: "Ketika shalat didirikan hingga selesai. "
Sunan Ibnu Majah 1129: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Adl Dlahhak bin Utsman] dari [Abu An Nadlrah] dari [Abu Salamah] dari [Abdullah bin Salam] berkata: Aku bertanya sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk, "Dalam Kitabullah kami mendapati satu waktu di hari jum'at, tidaklah seorang mukmin pada waktu itu berdiri shalat dan meminta sesuatu kepada Allah, kecuali Ia akan memenuhinya. " Abdullah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berisyarat kepadaku: "atau sebagian waktu, " lalu aku berkata: "Engkau benar, atau sebagian waktu. Aku tanyakan, "Kapan waktu itu?" ia menjawab, "Di akhir waktu siang hari. " Aku bertanya, "Bukankah itu waktu shalat?" ia menjawab, "Benar, sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila shalat kemudian duduk, dan tidak ada yang menahannya untuk duduk kecuali karena menunggu shalat, maka ia adalah hitungan shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1130: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman Abu Yahya Ar Razi] dari [Mughirah bin Ziyad] dari ['Atho`] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjaga dua belas raka'at shalat sunnah maka akan dibangunkan baginya rumah di surga: empat raka'at sebelum zhuhur, dua raka'at setelah zhuhur, dua raka'at setelah maghrib, dua raka'at setelah isya dan dua raka'at sebelum fajar. "
Sunan Ibnu Majah 1131: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Isma'il bin Abu Kholid] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Anbasah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah binti Abu Sufyan] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa shalat dua belas raka'at (shalat sunnah) dalam sehari semalam maka akan dibangunkan baginya rumah di surga. "
Sunan Ibnu Majah 1132: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman bin Al Ashbahani] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam "Barangsiapa shalat dalam sehari sebanyak dua belas raka'at, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga: dua raka'at sebelum fajar, dua raka'at setelah zhuhur, dua raka'at setelah zhuhur, dua raka'at, aku menduga bahwa beliau mengatakan: "sebelum ashar, dua raka'at setelah maghrib, dan aku menduga beliau mengatakan: "dan dua raka'at setelah isya yang akhir. "
Sunan Ibnu Majah 1133: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Ibnu Umar] berkata: "Jika fajar telah meneranginya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1134: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Anas bin Sirin] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at sebelum subuh, seakan-akan adzan di kedua telinganya (tidak terlalu lama)."
Sunan Ibnu Majah 1135: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari [Hafsh binti Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika diseru untuk melaksanakan shalat subuh, beliau shalat dua raka'at dengan ringan sebelum pergi shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1136: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] ia berkata: "Jika berwudlu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at, kemudian berangkat shalat."
Sunan Ibnu Majah 1137: Telah menceritakan kepada kami [Al Khalil bin Amru Abu Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at menjelang iqamah. "
Sunan Ibnu Majah 1138: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] dan [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] dari [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN dan QUL HUWA ALLAHU AHAD pada dua raka'at sebelum fajar. "
Sunan Ibnu Majah 1139: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] dan [Muhammad bin Ubadah Al Wasithiyani] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Aku selalu memperhatikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selama satu bulan, beliau membaca QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN dan QUL HUWA ALLAHU AHAD pada dua raka'at sebelum fajar. "
Sunan Ibnu Majah 1140: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at sebelum fajar. Beliau mengatakan: "Itu adalah dua surat yang paling baik, ia dibaca pada dua raka'at sebelum subuh: QUL HUWA ALLAHU AHAD dan QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN. "
Sunan Ibnu Majah 1141: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Azhar Ibnul Qasim]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Ishaq] dari [Amru bin Dinar] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika iqamah telah dikumandangkan maka tidak ada shalat kecuali shalat wajib. " Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Amru bin Dinar] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1142: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari ['Ashim] dari [Abdullah bin Sarjis] berkata: "Ketika sedang melaksanakan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki shalat dua raka'at sebelum subuh. Ketika selesai shalat, beliau bertanya kepadanya: "Shalat mana yang sudah kamu persiapkan?"
Sunan Ibnu Majah 1143: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan bin Utsman Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Hafsh bin Ashim] dari [Abdullah bin Malik bin Buhainah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seorang laki-laki yang sedang mengerjakan shalat padahal iqamah telah dikumandangkan, maka beliau pun berbicara dengannya, namun aku tidak tahu apa yang beliau perbincangkan. Ketika shalat telah selesai, kami mengerumuni seraya bertanya kepadanya, "Apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadamu?" ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Hampir-hampir salah seorang dari kalian shalat subuh empat raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1144: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ibrahim] dari [Qais bin Amru] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki shalat dua raka'at setelah subuh, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya kepadanya: "Apakah ada shalat subuh dikerjakan dua kali! " laki-laki itu menjawab, "Aku belum mengerjakan dua raka'at sebelum subuh, maka aku mengerjakannya, " Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun diam. "
Sunan Ibnu Majah 1145: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim] dan [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] dari [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tertidur hingga tidak mengerjakan dua raka'at sebelum subuh, lalu beliau mengqadla keduanya setelah matahari terbit. "
Sunan Ibnu Majah 1146: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Qabus] dari [Bapaknya] berkata: Bapakku mengutus seseorang untuk bertanya kepada ['Aisyah]: shalat apa yang paling disukai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dijadikan sebagai kebiasaan?" 'Aisyah menjawab, "Beliau suka mengerjakan empat raka'at sebelum zhuhur, dengan memanjangkan berdiri dan membaguskan rukuk dan sujudnya. "
Sunan Ibnu Majah 1147: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ubaidah bin Mu'attib Adl Dlabbi] dari [Ibrahim] dari [Sahm bin Minjab] dari [Qaza'ah] dari [Qartsa'] dari [Abu Ayyub] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat sebelum zhuhur empat raka'at apabila matahari telah bergeser, dengan tidak memisahkan antara raka'at dengan salam. Beliau bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka apabila matahari sudah tergelincir. "
Sunan Ibnu Majah 1148: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dan [Zaid bin Akhzam] dan [Muhammad bin Ma'mar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud Al Kufi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qais bin Ar Rabi'] dari [Syu'bah] dari [Khalid Al Hadda] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak sempat mengerjakan empat raka'at sebelum zhuhur, beliau menggantinya dengan dua raka'at setelah mengerjakan dua raka'at ba'diah zhuhur. " Abu Abdullah berkata: "Tidak ada yang meriwayatkannya kecuali Qais, dari Syu'bah. "
Sunan Ibnu Majah 1149: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah Ibnul Harits] ia berkata: Mu'awiyah mengutus seorang utusan menemui Ummu Salamah, maka aku ikut pergi bersama utusan tersebut. Utusan itu bertanya kepada Ummu Salamah, lalu [Ummu Salamah] pun menjawab: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu di rumahku untuk shalat Zhuhur, beliau telah mengirim para pengambil zakat, di sisi beliau juga banyak sahabat Muhajirin hingga persoalan mereka menjadikan beliau sibuk. Ketika pintu diketuk beliau keluar dan shalat zhuhur, kemudian beliau duduk dan membagikan harta zakat yang datang kepada beliau." Ummu Salamah berkata: "Beliau masih tersibukkan dengan hal itu hingga datang waktu Ashar, setelah itu beliau masuk ke dalam rumahku dan shalat dua raka'at. Kemudian beliau bersabda: "Persoalan petugas zakat itu telah menyibukkan aku dari mengerjakan dua raka'at setelah Zhuhur, maka aku mengerjakannya setelah Ashar."
Sunan Ibnu Majah 1150: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Asy Syu'aitsi] dari [Bapaknya] dari [Anbasah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa shalat sebelum zhuhur empat raka'at dan setelahnya empat raka'at, maka Allah mengharamkannya masuk neraka. "
Sunan Ibnu Majah 1151: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Bapakku] dan [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari [Ashim bin Dlamrah As Saluli] ia berkata: "Kami bertanya kepada [Ali] tentang shalat sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di waktu siang hari, " Ali pun menjawab, "Kalian tidak akan sanggup, " kami berkata: "Kabarkanlah, kami akan melakukan semampunya, " Ali berkata: "Kebiasaan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila hendak melaksanakan Shalat fajar (shubuh), beliau menundanya sehingga apabila matahari terbit dari arah sini yaitu dari arah timur, ukurannya seperti Shalat Ashar ketika matahari dari arah sini yaitu dari arah barat, maka beliau melaksanakan Shalat dua rakaat. Kemudian beliau menunda sehingga apabila matahari terbit dari arah sini yaitu dari arah timur, ukurannya jika dari Shalat Dzuhur dari arah sini yaitu dari arah barat, kemudian beliau melaksanakan Shalat sunnah empat rakaat, dan empat rakaat sebelum dzuhur apabila matahari telah tergelincir, dan shalat dua rakaat setelah Shalat dzuhur, kemudian beliau melaksanakan Shalat sunnah sebelum Shalat Ashar empat rakaat pada setiap dua rakaat dipisah dengan salam kepada para Malaikat, para Nabi serta orang-orang yang mengikuti mereka dari kaum muslimin dan mukminin." Ashim berkata: Ali berkata: "Itulah enam belas raka'at Shalat sunnahnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di siang hari dan sangat sedikit orang mampu menekuninya." Waki' berkata: dalam hadits ini bapakku menambahkan: Habib Bin Abu Tsabit berkata: wahai Abu Ishaq "Wahai Abu Ishaq aku tidak menyukai kalau saja masjidmu di penuhi dengan emas kalau dibandingkan dengan haditsmu ini."
Sunan Ibnu Majah 1152: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Waki'] dari [Kahmas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] dari [Abdullah bin Mughaffal] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara dua adzan ada shalat, beliau ucapkan itu hingga tiga kali, dan pada kali ketiganya beliau mengatakan: "Bagi yang mau. "
Sunan Ibnu Majah 1153: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Ali bin Zaid bin Jud'an] berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika seorang mu`adzin mengumandangkan adzan maka kami mengira kalau itu adalah iqamah karena banyaknya orang yang melakukannya (shalat sunnah). Lalu ia shalat dua raka'at sebelum maghrib. "
Sunan Ibnu Majah 1154: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Khalid Al Hadda] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat maghrib kemudian kembali ke rumahku dan mengerjakan shalat dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1155: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Adl Dlahhak] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Muhammad bin Ishaq] dari ['Ashim bin Umar bin Qatadah] dari [Mahmud bin Labid] dari [Rafi' bin Khadij] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami di Bani Abdul Asyhal, beliau shalat maghrib bersama kami di masjid kami, kemudian beliau bersabda: "Laksanakanlah dua raka'at ini di rumah-rumah kalian. "
Sunan Ibnu Majah 1156: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Waqid]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mu`ammal bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Badal bin Muhabbar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Bahdalah] dari [Zir] dan [Abu Wa`il] dari [Abdullah bin Mas'ud] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu membaca di dua rakaat setelah maghrib QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (Katakanlah: "Hai orang-orang kafir) dan QUL HUWA ALLAHU AHAD (Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa). "
Sunan Ibnu Majah 1157: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Husain Al 'Ukli] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Umar bin Abu Khats'am Al Yamami] berkata: telah memberitakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman bin 'Auf] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat setelah maghrib enam raka'at, ia tidak berbicara di sela-sela raka'at itu dengan perkataan jelek, maka ia seperti mengerjakan shalat dua belas raka'at selama setahun. "
Sunan Ibnu Majah 1158: Telah menceritakan kepada kami [Muhmmad bin Rumh Al Mishri] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abdullah bin Rasyid Az Zaufi] dari [Abdullah bin Abu Murrah Az Zaufi] dari [Kharijah bin Hudzafah Al 'Adawi] ia berkata "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjungi kami, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi kalian shalat yang lebih baik kalian dari pada unta merah, yakni shalat witir. Shalat tersebut Allah jadikan bagi kalian antara shalat isya hingga terbit fajar. "
Sunan Ibnu Majah 1159: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Muhammad bin Ash Shabbah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari [Ashim bin Dlamrah As Saluli] ia berkata: " [Ali bin Abu Thalib] berkata: "Shalat witir tidak wajib dan tidak pula seperti shalat maktubah kalian, hanya saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengerjakannya, beliau mengatakan: "Wahai ahli Qur`an, hendaklah kalian shalat witir, sesungguhnya Allah menyukai shalat witir. "
Sunan Ibnu Majah 1160: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hafs Al Abbar] dari [A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah bin Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah itu ganjil, menyukai yang ganjil, maka laksanakanlah witir wahai ahli Qur'an. " Kemudian seorang badui berkata: "Apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Beliau bersabda: "Bukan bagimu dan bukan pula bagi teman-temanmu. "
Sunan Ibnu Majah 1161: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hafs Al Abbar] dari [A'masy] dari [Thalhah] dan [Zaid] dari [Dzarr] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] dari [Ubai bin Ka'b] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat witir dengan membaca: SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi) dan QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (Katakanlah: Hai orang-orang kafir) serta QUL HUWAALLAHU AHAD (Katakanlah: Dia-lah Allah yang Maha Esa)."
Sunan Ibnu Majah 1162: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Bapaknya] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca: SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi) dan QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (Katakanlah: "Hai orang-orang kafir) serta QUL HUWAALLAHU AHAD (Katakanlah: " Dia-lah Allah yang Maha Esa). " Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Manshur Abu Bakr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Bapaknya] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1163: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] dan [Abu Yusuf Ar Raqqi Muhammad bin Ahmad Ash Shaidalani] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Khushaif] dari [Abdul Aziz bin Juraij] ia berkata: "Kami bertanya kepada ['Aisyah]: surat apa yang biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melaksanakan shalat witir?" ia menjawab, "Di raka'at pertama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca 'SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi), raka'at kedua membaca QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (Katakanlah: "Hai orang-orang kafir) dan raka'at ketiga membaca QUL HUWAALLAHU AHAD (Katakanlah: "Hai orang-orang kafir) dan AL MU'AWIDZATAIN (Al Falaq dan An Nas). "
Sunan Ibnu Majah 1164: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Anas bin Sirin] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam dua raka'at dua raka'at, dan witir dengan satu raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1165: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Abu Mijlaz] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at, sedangkan witir satu raka'at. " Aku bertanya, "Bagaimana pendapatmu seandainya aku terkalahkan oleh mataku hingga aku tidur?" ia menjawab, "Jadikanlah perandaianmu itu pada bintang (maksudnya: tidur), " aku pun mengangkat kepalaku dan ternyata bintang itu telah nampak. Ibnu Umar mengulangi ucapannya lagi, kemudian ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at, sedangkan witir adalah satu raka'at sebelum subuh. "
Sunan Ibnu Majah 1166: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Muthallib bin Abdullah] ia berkata: "Seorang laki-laki bertanya kepada [Ibnu Umar], "Berapa rakaat aku harus shalat witir?" ia menjawab, "Witirlah satu raka'at, " laki-laki itu berkata: "Aku khawatir orang-orang akan mengatakan kepadaku Butaira`, " Ibnu Umar berkata: "Sunnah Allah dan Rasul-Nya, " maksudnya: ini adalah sunnah Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1167: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan salam pada setiap dua raka'at dan witir dengan satu raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1168: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Buraid bin Abu Maryam] dari [Abu Al Haura`] dari [Al Hasan bin Ali] ia berkata: "Kakekku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang aku baca ketika qunut dalam shalat witir: ALLAHUMMA 'AAFANI FIIMAN 'AAFAITA WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAITA WAH DINII FIIMAN HADAITA WAQINII MAA QADLAITA WA BAARIKLII FIIMAA A'THAITA INNAKA TAQDLII WA LAA YUQDLAA 'ALAIKA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAA LAITA SUBHAANAKA RABBANAA TABAARAKTA WA TA'AALAIKA.
Sunan Ibnu Majah 1169: Telah menceritakan kepada kami [Abu Umar Hafsh bin Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hisyam bin Amru Al Fazari] dari ['Abdurrahman bin Harits bin Hisyam Al Makhzumi] dari [Ali bin Abu Thalib] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di akhir shalat witir membaca do'a, "ALLHUMMA INNI A'UUDZU BI RIDLAAKA MIN SUKHTIKA WA A'UUDZU BI MU'AAFAATIKA MIN 'UQUUBATIKA WA A'UUDZU BIKA MINKA LAA UHSHI TSNAA`AN 'ALAIKA ANTA KAMAA ATSNAITA 'ALAA NAFSIKA (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan keridlaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung dengan maaf-Mu dari siksaan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, aku tidak bisa menghitung pujian kepada-Mu, Engkau sebagaimana Engkau memuji pada diri-Mu. "
Sunan Ibnu Majah 1170: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengangkat kedua tangannya ketika berdo`a kecuali pada shalat istisqa`. Beliau mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya kedua ketiak beliau. "
Sunan Ibnu Majah 1171: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Muhammad bin Ash Shabbah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['A`id bin Habib] dari [Shalih bin Hassan Al Anshari] dari [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu berdo'a kepada Allah gunakanlah bagian dalam telapak tanganmu dan jangan dengan bagian luarnya, jika selesai do`a maka usaplah wajahmu dengan keduanya. "
Sunan Ibnu Majah 1172: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Maimun Ar-Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Yazid] dari [Sufyan] dari [Zubaid Al Yami] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] dari [Ubai bin Ka'b] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat witir dan qunut sebelum rukuk. "
Sunan Ibnu Majah 1173: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Ia ditanya tentang qunut dalam shalat subuh maka Anas pun menjawab: "Kami melakukan qunut sebelum rukuk dan sesudahnya."
Sunan Ibnu Majah 1174: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Anas bin Malik] tentang qunut, maka ia pun menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan qunut setelah rukuk. "
Sunan Ibnu Majah 1175: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Abu Hushain] dari [Yahya bin Watstsab] dari [Masruq] ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada ['Aisyah] tentang witirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menjawab, "Beliau pernah witir di awal malam, tengah malam dan waktu witirnya berakhir di akhir malam, di waktu sahur. "
Sunan Ibnu Majah 1176: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Ashim bin Dlamrah] dari [Ali] ia berkata: "Pada setiap malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan witir di awal malam, tengah malam dan berakhir di akhir malam menjelang sahur."
Sunan Ibnu Majah 1177: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Ghaniah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa di antara kalian khawatir tidak bisa bangun di akhir malam hendaklah ia witir di awal malam kemudian tidur, dan barangsiapa mampu bangun di akhir malam hendaklah ia witir di akhir malam, sebab shalat di akhir malam itu disaksikan. Dan itulah yang lebih afdlal. "
Sunan Ibnu Majah 1178: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mush'ab Ahmad bin Abu Bakr Al Madini] dan [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Zaid bin Aslam] dari [Bapaknya] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa kehilangan shalat witir karena tidur atau lupa, hendaklah ia kerjakan ketika bangun (subuh) atau teringat. "
Sunan Ibnu Majah 1179: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dan [Ahmad Ibnul Azhar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Witirlah sebelum datang waktu subuh. " Muhammad bin Yahya berkata: "Hadits ini menjadi dalil bahwa hadits 'Abdurrahman itu lemah. "
Sunan Ibnu Majah 1180: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim bin Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Firyabi] dari [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari ['Atho` bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Ayyub Al Anshari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Witir adalah haq (disyariatkan), barangsiapa berkehendak ia bisa witir lima raka'at, barangsiapa berkehendak ia bisa witir tiga raka'at dan barangsiapa berkehendak ia bisa witir satu raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1181: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Arubah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Abu Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] ia berkata: "Aku bertanya kepada ['Aisyah], "Aku katakan, "Wahai Ummul mukminin, berilah fatwa kami tentang witirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! " ia menjawab, "Kami menyiapkan siwak dan air wudlu beliau, lalu Allah membangunkannya atas kehendak-Nya kapan beliau harus bangun. Beliau bersiwak dan wudlu, kemudian shalat sembilan raka'at tanpa duduk kecuali pada raka'at ke delapan. Beliau berdo`a, dzikir kepada Allah, memuji dan memohon kepada-Nya. Kemudian beliau berdiri tanpa salam terlebih dahulu, lalu diam berdiri. Setelah itu beliau shalat pada raka'at kesembilan, lalu duduk dan dzikir kepada Allah, memuji, memohon kepada Rabbnya, dan bershalawat atas Nabi-Nya. Kemudian beliau mengucapkan salam dengan suara keras hingga kami mendengarnya, setelah salam itu beliau shalat lagi dua raka'at dalam keadaan duduk. Maka itulah sebelas raka'at. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berusia senja, beliau witir tujuh raka'at dan shalat dua raka'at setelah salam. "
Sunan Ibnu Majah 1182: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid bin 'Abdurrahman] dari [Zuhair] dari [Mansur] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat witir dengan tujuh atau lima raka'at, dan beliau tidak memisahkannya dengan salam atau perkataan. "
Sunan Ibnu Majah 1183: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] dan [Ishaq bin Manshur] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jabir] dari [Salim] dari [bapaknya] ia berkata: "Dalam safar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at tidak lebih, dan beliau selalu shalat malam. " Aku berkata: "Beliau juga shalat witir?! Ia menjawab, "Benar. "
Sunan Ibnu Majah 1184: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Jabir] dari [Amir] dari [Ibnu Abbas] dan [Ibnu Umar] keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi contoh shalat safar dengan dua raka'at, sempurna dan tidak diringkas. Dan shalat witir dalam perjalanan adalah sunnah. "
Sunan Ibnu Majah 1185: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Maimun bin Musa Al Mara`i] dari [Al Hasan] dari [Ibunya] dari [Ummu Salamah] berkata: "Setelah witir beliau melaksanakan shalat dua raka'at yang ringan sambil duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1186: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir satu raka'at, kemudian beliau mengerjakan shalat dua raka'at sambil membaca sedang beliau duduk, jika akan rukuk beliau bangun kemudian baru rukuk. "
Sunan Ibnu Majah 1187: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dan [Sufyan] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku tidak pernah mendapati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di akhir malam kecuali dalam keadaan tidur. " Waki' berkata: "Yakni setelah shalat witir. "
Sunan Ibnu Majah 1188: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari ['Abdurrahman bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika selesai melaksanakan shalat dua raka'at sebelum fajar, beliau berbaring pada sisi sebelah kanan. "
Sunan Ibnu Majah 1189: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Syumail] berkata: telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari dua raka'at fajar, beliau berbaring. "
Sunan Ibnu Majah 1190: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dari [Malik bin Anas] dari [Abu Bakar bin Umar bin 'Abdurrahman bin Abdullah bin Umar Ibnul Khaththab] dari [Sa'id bin Yasar] ia berkata: "Aku pernah bersama [Ibnu Umar], lalu aku mengakhirkan diri untuk shalat witir. Hingga Ibnu Umar pun bertanya, "Kenapa kamu terakhir?" Aku menjawab, "Aku shalat witir. " Ibnu Umar berkata: "Tidakkah pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdapat teladan baik bagimu?" Aku menjawab, "Tentu, " ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat witir di atas kendaraannya. "
Sunan Ibnu Majah 1191: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yazid Al Asfathi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Manshur] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat witir di atas kendaraannya. "
Sunan Ibnu Majah 1192: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Sulaiman bin Taubah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abu Bakar: "Jam berapa kamu witir?" Abu Bakar menjawab, "Di awal malam, selepas isya. " Beliau bersabda: "Kalau kamu, jam berapa Umar?" Umar menjawab, "Di akhir malam. " Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Adapun kamu wahai Abu Bakar, engkau melakukannya dengan penuh kehati-hatian. Dan engkau wahai Umar, engkau melakukannya dengan penuh kekuatan (yakin). " Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Sulaiman bin Taubah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Abbad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Salim] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abu Bakar, lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1193: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir bin Zurarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat, lalu beliau kelebihan atau kurang dalam raka'at. Ibrahim berkata: "Keraguan itu sumbernya dariku, " lalu dikatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah engkau menambahkan sesuatu dalam shalat?" beliau menjawab: "Aku hanyalah manusia seperti kalian yang terkadang lupa sebagaimana kalian lupa. Jika salah seorang dari kalian lupa, hendaklah ia sujud (sahwi) dengan dua kali sujud dalam keadaan duduk. " Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bergeser dan sujud dengan dua kali sujud. "
Sunan Ibnu Majah 1194: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya] dari [Iyadl] Bahwasanya ia pernah bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudri], ia mengatakan, "Salah seorang dari kami shalat tetapi tidak tahu berapa raka'at yang telah ia kerjakan?" Abu Sa'di Al Khudri menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat dan tidak tahu berapa raka'at yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia sujud dua kali sedang ia dalam keadaan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1195: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Abu Bakr bin Khallad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Hakam] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat zhuhur lima raka'at, lalu katakan kepada beliau, "Apa shalatnya ditambah?" beliau bertanya: "Apakah itu benar?" lalu dikatakan kepada beliau, kemudian beliau menekuk kakinya dan sujud dua kali. "
Sunan Ibnu Majah 1196: Telah menceritakan kepada kami [Utsman] dan [Abu Bakr] -keduanya anak Abu Syaibah- dan [Hisyam bin Ammar] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Al A'raj] dari [Ibnu Buhainah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan suatu shalat, aku mengira bahwa itu adalah shalat zhuhur, maka ketika sampai raka'at kedua beliau langsung berdiri tanpa duduk tasyahud. Kemudian sebelum salam beliau sujud (sahwi) dengan dua kali sujud. "
Sunan Ibnu Majah 1197: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Ibnu Fudlail] dan [Yazid bin Harun]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dan [Yazid bin Harun] dan [Abu Mu'awiyah] semuanya dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Abdurrahman Al A'raj] bahwa [Ibnu Buhainah] mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat zhuhur beliau berdiri pada raka'at kedua karena lupa duduk, selesai shalat dan akan salam beliau sujud sahwi dua kali, kemudian salam. "
Sunan Ibnu Majah 1198: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Jabir] dari [Al Mughirah bin Syumail] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berdiri pada raka'at kedua namun belum sempurna dalam berdirinya, hendaklah ia duduk. Namun jika telah tegak berdiri janganlah duduk, hendaklah ia sujud sahwi dengan dua kali sujud."
Sunan Ibnu Majah 1199: Telah menceritakan kepada kami [Abu Yusuf Ar Raqqi Muhammad bin Ahmad Ash Shaidalani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Makhul] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] dari ['Abdurrahman bin Auf] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ragu antara dua raka'at atau satu, hendaklah ia jadikan satu raka'at. Jika ragu antara dua raka'at atau tiga, hendaklah ia jadikan dua. Jika ragu antara tiga atau empat, hendaklah ia jadikan tiga. Setelah itu hendaklah ia menyempurnakan kekurangannya, hingga keraguan itu bertumpu pada sesuatu yang lebih. Kemudian sujud sahwi dua kali dalam keadaan duduk sebelum salam. "
Sunan Ibnu Majah 1200: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian merasa ragu dalam shalat hendaklah ia hilangkan keraguannya dan kembali pada keyakinan. Jika ia yakin telah sempurna hendaklah sujud sahwi dua kali, jika shalatnya ternyata telah sempurna maka tambahan raka'at itu sebagai nafilah. Namun, jika raka'at shalatnya kurang, maka tambahan itu sebagai penyempurnanya. Dan dua sujud (sahwi) itu akan membuat setan benci. "
Sunan Ibnu Majah 1201: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] -Syu'bah berkata: ia menuliskan untukku, lalu aku membacakan di hadapannya- telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat, namun beliau tidak mengetahui apakah jumlah raka'atnya lebih atau tidak, hingga beliau bertanya kami dan kami pun memberitahukannya kepada beliau. Beliau kemudian menekuk kakinya dan menghadap kiblat, lalu sujud dua kali dan salam. Setelah itu beliau menghadap ke arah kami dengan wajahnya dan bersabda: "Jika terjadi sesuatu dalam shalat pasti aku beritahukan pada kalian, aku hanyalah manusia biasa yang kadang lupa sebagaimana kalian lupa. Maka, jika aku lupa hendaklah kalian ingatkan. Siapa saja dari kalian merasa ragu dalam shalat hendaklah memilih yang paling dekat dengan kebenaran, lalu menyempurnakan, kemudian salam dan sujud dua kali. "
Sunan Ibnu Majah 1202: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian merasa ragu dalam shalat, hendaklah memilih yang paling benar kemudian sujud dua kali. " Ath Thanafisi berkata: "Ini adalah dasar dan tidak ada seorang pun yang menolaknya. "
Sunan Ibnu Majah 1203: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Abu Kuraib] dan [Ahmad bin Sinan] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lupa hingga beliau salam pada raka'at kedua. Lalu seorang laki-laki yang bernama Dzul Yadain berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah shalatnya diringkas atau memang engkau lupa?" Beliau menjawab: "Shalatnya tidak diringkas dan aku juga tidak lupa. " Ia berkata kembali, "Tetapi kenapa engkau shalat dua raka'at? beliau bersabda: "Benarkah yang dikatakan Dzul Yadain?" Para sahabat menjawab, "Ya. " Beliau kemudian maju dan shalat dua raka'at dan salam, setelah itu sujud sahwi. "
Sunan Ibnu Majah 1204: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Ibnu Aun] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Pernah bersama kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat salah satu shalat yang dilakukan di malam hari (antara maghrib dan isya) dua raka'at lalu salam. Kemudian beliau berdiri menghampiri sebuah kayu yang ada di masjid dan bersandar kepadanya. Orang-orang bergegas keluar seraya berkata: "Shalatnya telah diringkas! " sementara di antara orang-orang itu ada Abu Bakar dan Umar. Dan keduanya tidak mungkin menyampaikan hal itu kepada beliau (karena keduanya sangat menghormati beliau). Di antara orang-orang itu juga ada seorang laki-laki yang keduanya tangannya panjang, hingga ia disebut Dzul Yadaini (orang yang kedua tangannya panjang), ia berkata: "Wahai Rasulullah, apakah shalatnya diringkas atau memang engkau lupa?" Beliau menjawab: "Shalatnya tidak diringkas dan aku juga tidak lupa. " Dzul Yadaini berkata: "Tetapi engkau shalat dua raka'at! " beliau bertanya: "Apakah benar yang dikatakan oleh Dzul Yadaini?" para sahabat menjawab, "Ya, " maka beliau pun berdiri dan shalat dua raka'at, kemudian salam dan sujud dua kali, setelah itu beliau kembali salam. "
Sunan Ibnu Majah 1205: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] dan [Ahmad bin Tsabit Al Jahdari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] dari [Imran Ibnul Hushain] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah salam pada raka'at ketiga dalam shalat ashar, lalu beliau berdiri dan masuk kamar. Maka berdirilah Al Khirbaq, seorang laki-laki yang tangannya pendek, ia berkata: "Wahai Rasulullah, apakah shalatnya diringkas?" beliau pun keluar dan marah sambil menjinjing kain sarungnya, beliau bertanya tentang hal itu hingga beliau diberitahu tentang hal itu. Kemudian beliau melaksanakan raka'at yang tertinggal lalu salam, kemudian beliau sujud dua kali dan salam kembali. "
Sunan Ibnu Majah 1206: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setan datang pada salah seorang kalian di saat shalat, lalu setan masuk dan mengganggu shalatnya hingga ia tidak tahu apakah raka'atnya lebih atau kurang. Jika sudah begitu hendaklah ia sujud dua kali sebelum salam, kemudian salam. "
Sunan Ibnu Majah 1207: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Salamah bin Shofwan bin Salamah] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setan masuk antara anak Adam dan hatinya, hingga tidak tahu berapa raka'at yang telah ia kerjakan. Maka jika ia mendapatkan hal seperti itu hendaklah sujud dua kali sebelum salam. "
Sunan Ibnu Majah 1208: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] berkata: " [Ibnu Mas'ud] pernah sujud sahwi dengan dua kali sujud setelah salam, lalu ia menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan seperti itu. "
Sunan Ibnu Majah 1209: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Utsman bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Ubaidullah bin Ubaid] dari [Zuhair bin Salim Al 'Ansi] dari ['Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] dari [Tsauban] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sujud sahwi itu sujud dua kali setelah salam. "
Sunan Ibnu Majah 1210: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Musa At Taimi] dari [Usamah bin Zaid] dari [Abdullah bin Yazid] mantan budak Al Aswad bin Sufyan, dari [Muhammad bin 'Abdurrahman bin Tsauban] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar shalat dan takbir, namun beliau memberi isyarat kepada para sahabat agar mereka diam di tempat. Kemudian beliau pergi dan mandi, beliau shalat bersama mereka sementara rambutnya masih basah dengan air. Setelah selesai shalat beliau bersabda: "Aku keluar kepada kalian dalam keadaan junub, namun aku lupa hingga shalat didirikan. "
Sunan Ibnu Majah 1211: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Kharijah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa terkena muntah, atau mimisan, atau muntahan atau madzi, hendaknya ia pergi berwudlu. Kemudian tetap melaksanakan shalat dalam kondisi seperti itu, dan tidak berbicara. "
Sunan Ibnu Majah 1212: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Syabbah bin 'Abidah bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin 'Ali Al Muqaddami] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat kemudian berhadats, maka hendaklah ia pegang hidungnya dan pergi. " Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Qais] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1213: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ibrahim bin Thahman] dari [Husain Al Mu'allim] dari [Ibnu Buraidah] dari [Imran bin Hushain] berkata: "Aku mengalami sakit wasir, maka aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang pelaksanaan shalat, beliau bersabda: "Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu hendaklah dengan duduk, jika tidak mampu hendaklah dengan berbaring. "
Sunan Ibnu Majah 1214: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Azraq] dari [Sufyan] dari [Jabir] dari [Abu Hariz] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sambil duduk pada bagian sebelah kanan ketika sakit. "
Sunan Ibnu Majah 1215: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Salamah] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Demi Dzat yang mencabut jiwa shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau tidak meninggal hingga kebanyakan shalat yang beliau lakukan adalah dengan duduk, dan amalan yang paling beliau sukai adalah amal shalih yang dikerjakan secara rutin oleh seorang hamba meskipun sepele. "
Sunan Ibnu Majah 1216: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Al Walid bin Abu Hisyam] dari [Abu Bakr bin Muhammad] dari [Amrah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam kondisi duduk, maka ketika akan rukuk beliau berdiri sekadar orang membaca empat puluh ayat. "
Sunan Ibnu Majah 1217: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di malam hari kecuali dengan berdiri, hingga ketika telah tua beliau shalat dengan duduk. Maka ketika bacaan beliau masih tersisa antara empat puluh atau tiga puluh ayat, beliau berdiri dan membacanya dengan berdiri lalu sujud. "
Sunan Ibnu Majah 1218: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Humaid] dari [Abdullah bin Syaqiq Al Uqaili] berkata: Aku bertanya kepada ['Aisyah] tentang shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di waktu malam, maka ia pun menjawab, "Beliau kadang shalat malam yang panjang dengan berdiri, dan kadang shalat malam yang panjang dengan duduk. Jika beliau membaca dengan berdiri maka beliau rukuk dengan berdiri, dan jika beliau membaca dengan duduk maka beliau rukuk dengan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1219: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Quthbah] dari [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Abdullah bin Babah] dari [Abdullah bin Amru] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewatinya, sedangkan waktu itu ia shalat dengan duduk. Maka beliau bersabda: "Shalat dengan duduk pahalanya separuh dari orang yang shalat dengan berdiri. "
Sunan Ibnu Majah 1220: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Muhammad bin Sa'd] dari [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan melihat manusia shalat dengan duduk, maka beliau pun bersabda: "Shalat dengan duduk pahalanya separuh dari orang yang shalat dengan berdiri. "
Sunan Ibnu Majah 1221: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Husain Al Mu'allim] dari [Abdullah bin Buraid] dari [Imran bin Hushain] Bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang shalat dengan duduk, beliau bersabda: "Barangsiapa shalat dengan berdiri maka itu lebih utama, dan barangsiapa shalat dengan duduk maka ia akan mendapatkan setengah dari pahala orang yang shalat dengan berdiri. Dan barangsiapa shalat dengan berbaring maka ia akan mendapatkan setengah dari pahala orang yang shalat dengan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1222: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki'] dari [Al A'masy]. (dalam jalur lain disebutkan): Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit yang membawanya kepada kematian, Abu Mu'awiyah berkata: "Ketika sakit beliau semakin parah, Bilal datang kepada beliau memberitahukan datangnya waktu shalat, maka beliau bersabda: "Suruhlah Abu Bakar, dan perintahkan kepadanya agar shalat bersama orang-orang. " Kami berkata: "Wahai Rasulullah, Abu Bakar itu seorang laki-laki yang hatinya sangat lembut, jika ia menggantikanmu maka ia pasti menangis, bagaimana jika Umar saja yang engkau perintahkan untuk shalat bersama orang-orang?" beliau bersabda: "Suruhlah Abu Bakar, dan perintahkan kepadanya agar shalat bersama orang-orang. Sesungguhnya kalian (isteri-isteri nabi) seperti sahabat Yusuf, " 'Aisyah berkata: "Lalu kami mengutus seseorang kepada Abu Bakar hingga ia pun shalat bersama manusia. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mendapatkan sedikit kesegaran pada tubuhnya, beliau keluar untuk shalat dengan dipapah oleh dua orang, sementara kedua kaki beliau berjalan di atas tanah. Ketika Abu bakar merasakan kehadiran beliau, maka ia berniat mundur ke belakang. Namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat agar ia tetap shalat pada tempatnya. " Abu Mu'awiyah berkata: "Beliau pun datang, dan beliau didudukkan di sisi Abu Bakar. Abu Bakar bermakmum kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara orang-orang bermakmum kepada Abu Bakar. "
Sunan Ibnu Majah 1223: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Di saat sakitnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Abu Bakar untuk shalat bersama manusia. Abu Bakar pun shalat bersama mereka, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan kekuatan pada tubuhnya beliau keluar untuk shalat, sementara Abu Bakar sedang mengimami manusia. Maka tatkala Abu Bakar melihat kehadiran beliau, ia berniat mundur ke belakang, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat agar ia tetap di tempatnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian duduk di sisi Abu Bakar, Abu Bakar mengikuti shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sementara orang-orang mengikuti shalat Abu Bakar. "
Sunan Ibnu Majah 1224: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Dawud] -dalam kitabnya yang ada di rumahnya- berkata: telah memberitakan kepada kami [Salamah bin Nubaith] dari [Nu'aim bin Abu Hindun] dari [Nubaith bin Syarith] dari [Salim bin Ubaid] ia berkata: "Di saat sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pingsan kemudian tersadar, beliau bertanya: "Apakah waktu shalat sudah masuk?" Para sahabat menjawab, "Sudah, " beliau bersabda: "Perintahkanlah Bilal mengumandangkan adzan, dan perintahkan Abu Bakar agar mengimami orang-orang. " Kemudian beliau pingsan dan sadar kembali, beliau lalu bertanya: "Apakah waktu shalat sudah masuk?" para sahabat menjawab: "Sudah, " beliau bersabda: "Perintahkanlah Bilal mengumandangkan adzan, dan perintahkan Abu Bakar agar mengimami orang-orang. " Kemudian beliau pingsan dan sadar kembali, beliau lalu bertanya: "Apakah waktu shalat sudah masuk?" para sahabat menjawab: "Sudah, " beliau bersabda: "Perintahkanlah Bilal mengumandangkan adzan, dan perintahkan Abu Bakar agar mengimami orang-orang. " 'Aisyah lalu berkata: "Sesungguhnya ayahku adalah seorang lelaki yang lembut hatinya, jika dia menempati kedudukan itu, dia akan menangis dan tidak mampu (membaca), cobalah engkau perintahkan yang lain". Kemudian beliau pingsan dan tersadar, beliau bersabda: "Perintahkanlah Bilal mengumandangkan adzan, dan perintahkan Abu Bakar untuk mengimami orang-orang. Sesungguhnya kalian adalah sahabat-sahabat Yusuf atau sahabat-sahabat perempuan Yusuf. " Salim bin Ubaid berkata: "Bilal pun diperintahkan hingga ia adzan, dan Abu Bakar juga diperintahkan hingga ia pun mengimami orang-orang. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa lebih baik, beliau bersabda: "Lihatlah aku, siapa yang bisa aku jadikan sebagai sandaran?" Lalu datanglah Barirah dan seorang laki-laki lain, kemudian beliau bersandar kepada keduanya. Tatkala Abu Bakar melihatnya, dia bergeser ke belakang, tetapi beliau memberi isyarat kepadanya: tetaplah di tempatmu. " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan duduk di samping Abu Bakar, hingga Abu Bakar menyelesaikan shalatnya. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat. " Abu Abdullah berkata: "Hadits ini gharib, dan tidak ada yang meriwayatkannya selain Nasr bin Ali. "
Sunan Ibnu Majah 1225: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Arqam Abu Isa Syurahbil] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit yang membawanya pada kematian, beliau sedang berada di rumah 'Aisyah. Beliau bersabda, "Panggillah Ali untuk menghadapku, " 'Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami panggilkan Abu Bakar?" beliau menjawab: "Panggilkan dia. " Hafshah berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami panggilkan Umar?" "Panggilkan dia. " Ummu Al Fadll berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami panggilkan Al Abbas?" beliau menjawab: "Ya. " Maka ketika semuanya telah berkumpul, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya. Beliau memandangi mereka lalu diam. Umar pun berkata: "Berdirilah kalian semua untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. " Kemudian Bilal datang memberitahukan Rasulullah bahwa waktu shalat telah tiba. Beliau lalu bersabda: "Perintahkanlah Abu Bakar untuk mengimami orang-orang shalat, " 'Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar seorang laki-laki yang hatinya lemah dan tidak akan sanggup membaca (ayat Al Qur`an), ia selalu menangis jika melihatmu hingga orang-orang ikut menangis. Bagaimana jika Umar saja yang menjadi Imam shalat bagi orang-orang?" Lalu Abu Bakar keluar dan shalat bersama manusia, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mendapatkan kesegaran pada tubuhnya hingga beliau pun keluar shalat dengan dipapah oleh dua orang laki-laki, sedangkan kedua kaki beliau berjalan di atas tanah. Ketika orang-orang melihat kehadiran Rasulullah, mereka mengucapkan tasbih untuk (mengingatkan) Abu Bakar, hingga ia pun mundur ke belakang. Akan tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam justru berisyarat agar ia tetap di tempatnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian datang dan duduk di sisi kanannya, Abu Bakar berdiri. Abu Bakar mengikuti berimam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan orang-orang berimam kepada Abu Bakar. " Ibnu Abbas berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat terakhir yang dibaca oleh Abu Bakar. " Waki' berkata: "Seperti inilah sunnah. " Ibnu Abbas berkata: "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat di saat sakitnya itu. "
Sunan Ibnu Majah 1226: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Humaid] dari [Bukair bin Abdullah] dari [Hamzah Ibnul Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang terlambat hingga kami pun terlambat datang pada orang-orang, sementara mereka telah shalat satu raka'at bersama 'Abdurrahman bin Auf. Maka ketika 'Abdurrahman bin Auf merasakan kehadiran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ia mundur ke belakang, namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berisyarat agar ia menyempurnakan shalatnya. Beliau bersabda: "Engkau sudah tepat, lakukanlah seperti itu. "
Sunan Ibnu Majah 1227: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasakan sakit, lalu para sahabat masuk mengunjunginya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan duduk sedangkan para sahabat shalat mengikuti beliau dengan berdiri, hingga beliau pun berisyarat kepada mereka agar shalat dengan duduk. Ketika selesai beliau bersabda: "Hanyasanya dijadikannya imam agar diikuti, jika ia rukuk maka rukuklah, jika ia mengangkat kepala maka angkatlah dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah dengan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1228: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jatuh dari atas kuda hingga tubuh bagian kanannya terluka. Kami mengunjunginya, lalu waktu pun shalat tiba. Beliau shalat bersama kami dengan duduk, dan kami juga shalat di belakangnya dengan duduk. Beliau bersabda: "Hanyasanya dijadikannya imam agar diikuti, jika ia takbir maka takbirlah, jika ia rukuk maka rukuklah, dan jika ia mengucapkan: SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU maka ucapkanlah: RABBANA LAKAL HAMDU. Jika ia sujud maka sujudlah, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah dengan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1229: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim bin Basyir] dari [Umar bin Abu Salamah] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hanyasanya dijadikannya imam agar diikuti, jika ia takbir maka takbirlah, jika ia rukuk maka rukuklah, dan jika ia mengucapkan: SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU maka ucapkanlah: RABBANA WA LAKAL HAMDU. Jika shalat dengan berdiri maka shalatlah dengan berdiri, dan jika shalat dengan duduk maka shalatlah dengan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1230: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh Al Mishri] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengeluh sakit, kami pun shalat di belakangnya sementara beliau shalat dengan duduk. Kemudian Abu Bakar bertakbir dengan takbir Rasulullah agar manusia dapat mendengarnya, beliau berpaling ke arah kami hingga beliau melihat kami sedang shalat dengan berdiri, beliau lalu berisyarat (agar kami shalat dengan duduk), maka kami pun shalat dengan duduk mengikuti beliau. Selesai salam beliau bersabda: "Janganlah kalian mengikuti perbuatan orang-orang Faris dan Rum, mereka berdiri sementara raja-raja mereka duduk. Ikutilah imam-imam kalian, jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah dengan berdiri, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah dengan duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1231: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dan [Hafsh bin Ghiyats] dan [Yazid bin Harun] dari [Abu Malik Al Asyja'i Sa'd bin Thariq] berkata: Aku berkata kepada [bapakku], "Wahai bapakku, engkau pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali di Kufah ini selama lima puluh tahun, apakah mereka melakukan qunut pada waktu shalat subuh?" ia menjawab, "Wahai putraku, itu adalah perkara baru. "
Sunan Ibnu Majah 1232: Telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Bakr Adl Dlabbi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ya'la Zunbur] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Anbasah bin 'Abdurrahman] dari [Abdullah bin Nafi'] dari [Bapaknya] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dilarang untuk melakukan qunut dalam shalat subuh. "
Sunan Ibnu Majah 1233: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan qunut dalam shalat subuh mendo`akan salah satu suku arab selama sebulan, kemudian meninggalkannya. "
Sunan Ibnu Majah 1234: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya dalam shalat subuh, beliau mengucapkan: "Ya Allah, selamatkanlah Al Walid Ibnul Walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abu Rabi'ah dan orang-orang lemah yang berada di Makkah. Ya Allah, keraskanlah hukuman-Mu kepada Mudlar dan jadikanlah untuk mereka paceklik sebagaimana paceklik yang terjadi di masa Yusuf. "
Sunan Ibnu Majah 1235: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Ash Shahhab] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Dlamdlam bin Jaus] dari [Abu Hurairah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh al aswadain dalam shalat: yakni kalajengking dan ular. "
Sunan Ibnu Majah 1236: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Utsman bin Hakim Al Audi] dan [Al Abbas bin Ja'far] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Tsabit Ad Dahhan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Abdul Malik] dari [Qatadah] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari ['Aisyah] ia berkata: "Ketika dalam keadaan shalat seekor kalajengking menyengat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Semoga Allah melaknat kalajengking, ia selalu menggigit orang yang shalat maupun yang tidak, bunuhlah mereka baik di wilayah hil (di luar wilayah haram) atau pun wilayah haram. "
Sunan Ibnu Majah 1237: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Jamil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mindal] dari [Ibnu Abu Rafi'] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membunuh kalajengking, padahal beliau dalam shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1238: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dan [Abu Usamah] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Khubaib bin 'Abdurrahman] dari [Hafsh bin Ashim] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dua shalat: shalat setelah fajar hingga matahari terbit dan shalat setelah atsar hingga matahari terbenam. "
Sunan Ibnu Majah 1239: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ya'la At Taimi] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Qaza'ah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shalat setelah ashar hingga matahari terbenam, dan tidak dan shalat setelah subuh hingga matahari terbit. "
Sunan Ibnu Majah 1240: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abul Aliyah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Beberapa orang yang diridhai bersaksi di sisiku, di antara mereka ada [Umar Ibnul Khaththab], dan menurutku orang yang paling diridhai dari mereka semua adalah Umar. Mereka bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shalat setelah fajar hingga matahari terbit dan shalat setelah ashar hingga matahari terbenam. "
Sunan Ibnu Majah 1241: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [Ya'la bin Atha] dari [Yazid bin Thalq] dari ['Abdurrahman Ibnul Bailamani] dari [Amru bin Anbasah] ia berkata: "Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Apakah ada satu waktu yang lebih disukai oleh Allah dari waktu yang lain?" beliau menjawab: "Ya, pertengahan malam, maka shalatlah semampumu hingga datang waktu subuh, setelah itu berhentilah (dari mengerjakan shalat) hingga matahari terbit, dan selagi matahari seperti perisai sampai memancar terang (terik menyengat), kemudian shalatlah sekehendak kamu sampai tongkat berdiri tegak diatas bayangnya, kemudian berhentilah sampai matahari bergeser, karena sesungguhnya jahannam di kobarkan pada perengahan hari. Kemudian shalatlah sekehendak kamu sampai kamu melaksanakan shalat ashar, kemudian berhentilah sampai matahari terbenam, karena sesungguhnya matahari terbenam diantara dua tanduk setan dan terbit diantara dua tanduk setan.
Sunan Ibnu Majah 1242: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Dawud Al Munkadir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Adl Dlahhaq bin Utsman] dari [Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Shafwan Ibnul Mu'aththal bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Wahai Rasulullah, aku ingin bertanya kepadamu sesuatu yang engkau ketahui dan tidak aku ketahui, " beliau bersabda: "Apa itu?" ia berkata: "Apakah pada waktu siang dan malam ada waktu-waktu yang seseorang tidak boleh shalat di dalamnya?" beliau bersabda: "Ya, jika engkau telah selesai dari shalat subuh, maka tinggalkanlah shalat hingga matahari terbit, sebab ia terbit antara dua tanduk setan. Setelah itu shalatlah, sebab shalat pada waktu itu dihadiri dan diterima hingga matahari berdiri tegak di atas kepalamu seperti tombak. Jika matahari telah tegak di atas kepalamu sebagaimana tombak maka tinggalkanlah shalat, sebab pada waktu itu jahannam sedang menyala-nyala dan semua pintunya terbuka hingga matahari bergeser dari alis matamu yang sebelah kanan. Jika matahari telah bergeser maka shalat pada waktu itu disaksikan dan diterima hingga engkau mengerjakan shalat ashar. Setelah itu tinggalkanlah shalat hingga matahari terbenam. "
Sunan Ibnu Majah 1243: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Abdullah Ash Shunabihi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya matahari terbit antara dua tanduk setan, atau beliau mengatakan: "terbit bersamaan dengan dua tanduk setan. Jika matahari telah meninggi ia memisahkan diri darinya, dan jika matahari berada di tengah langit ia kembali mendekatinya. Jika bergeser, atau beliau mengatakan: "condong, ia kembali memisahkan diri darinya, jika matahari hampir tenggelam ia kembali mendekatinya, dan jika matahari terbenam ia memisahkan dirinya. Maka janganlah kalian shalat di tiga waktu ini."
Sunan Ibnu Majah 1244: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Az Zubair] dari [Abdullah bin Babaih] dari [Jubair bin Muth'im] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bani Abdu Manaf, janganlah kalian halangi seorang pun thawaf di rumah ini (Ka'bah), " Dan beliau shalat di siang dan malam hari pada waktu kapan pun yang beliau kehendaki. "
Sunan Ibnu Majah 1245: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Ashim] dari [Zir] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga kalian nanti mendapati orang-orang yang mengerjakan shalat di luar waktunya, jika kalian mendapati mereka maka shalatlah di rumah-rumah kalian pada waktu yang telah kalian ketahui, setelah itu shalatlah bersama mereka sebagai shalat tathawwu' (tambahan). "
Sunan Ibnu Majah 1246: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin Ash Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kerjakanlah shalat pada waktunya, jika engkau mendapatkan imam shalat bersama orang-orang maka bergabunglah bersama mereka, maka kamu telah menjaga shalatmu. Jika tidak (mendapatkan imam shalat bersama orang-orang pada waktunya), maka itu (shalat bersamanya di luar waktu) adalah tambahan bagimu. "
Sunan Ibnu Majah 1247: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abul Mutsanna] dari [Abu Ubai] -anak dari istri Ubadah bin Shamit- dari [Ubadah bin Ash Shamit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan datang para pemimpin yang disibukkan urusan-urusan hingga mereka mengakhirkan shalat dari waktunya, maka jadikanlah shalat kalian bersama mereka sebagai tathawwu'. "
Sunan Ibnu Majah 1248: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang shalat khauf: "Hendaklah Imam shalat bersama sekelompok orang lalu sujud sekali, sementara satu kelompok lagi berdiri antara mereka menghadap musuh. Kemudian kelompok yang telah mendapatkan satu sujud bersama pemimpinnya pindah ke tempat kelompok yang belum melaksanakan shalat, kelompok yang belum shalat itu kemudian maju dan shalat bersama pemimpinnya hingga mendapatkan satu sujud. Pemimpin (Imam) itu kemudian berlalu pergi karena telah mengerjakan shalatnya (dengan sempurna), sementara setiap kelompok tersebut menyempurnakan shalat mereka sendiri-sendiri. Jika rasa takut melebihi dari kadar tersebut maka hendaklah melakukannya dengan berjalan atau berkendaraan. " Ibnu Umar berkata: "Yakni sujud untuk raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1249: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id Al Anshari] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari [Sholih bin Khawwat] dari [Sahl bin Abu Hatsmah] Bahwasanya ia pernah berkata tentang shalat khauf, ia mengatakan, "Imam menghadap ke arah kiblat, satu kelompok berdiri bersamanya dan kelompok lain ke arah musuh, sementara wajah mereka menghadap ke arah shaf. Imam rukuk sekali bersama mereka, lalu mereka rukuk dan sujud dua kali di tempat mereka berada secara sendiri-sendiri. Setelah itu mereka pergi menempati tempat kelompok (yang belum shalat), kemudian kelompok yang belum shalat itu datang hingga imam rukuk satu kali, dan sujud dua kali bersama mereka. Dengan demikian maka imam mendapatkan dua kali rukuk sementara mereka satu kali rukuk, lalu mereka rukuk satu kali lagi dan sujud dua kali. " [Muhammad bin Basysyar] berkata: "Aku bertanya kepada [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] tentang hadits ini, maka ia menceritakan kepadaku dari [Syu'bah] dari ['Abdurrahman Ibnul Qasim] dari [Bapaknya] dari [Shalih bin Khawwat] dari [Sahl bin Abu Hatsmah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana hadits Yahya bin Sa'id. " Ia berkata: Yahya berkata kepadaku, "Tulislah hadits tersebut di sisinya, aku bukan seorang yang hafal hadits, tetapi seperti hadits Yahya. "
Sunan Ibnu Majah 1250: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat khauf bersama para sahabatnya, beliau rukuk bersama mereka semua. Kemudian beliau sujud bersama shaf yang berada di belakangnya (shaf paling depan), sementara yang lain tetap berdiri. Hingga ketika beliau bangkit mereka tetap meneruskan sujud dua kali sendiri-sendiri. Kemudian shaf yang paling depan mundur ke belakang menempati tempat mereka (kelompok yang ada di barisan kedua). Kemudian kelompok (kedua) tersebut maju melalui celah-celah hingga menempati posisi shaf pertama. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian rukuk bersama mereka semua, selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud bersama shaf yang berada di belakangnya. Maka ketika mereka mengangkat kepala, mereka sujud kembali dua kali, hingga semua kelompok telah rukuk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan kelompok tersebut sujud dua kali sendiri-sendiri, sementara musuh ada di arah kiblat. "
Sunan Ibnu Majah 1251: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazm] dari [Abu Mas'ud] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah terbit karena kematian seorang manusia, jika kalian melihatnya maka berdiri dan shalatlah. "
Sunan Ibnu Majah 1252: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ahmad bin Tsabit] dan [Jamil bin Al Hasan] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Khalid Al Hadzdza] dari [Abu Qilabah] dari [An Nu'man bin Basysyar] ia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terjadi gerhana, lalu Beliau keluar tergesa-gesa sambil menjinjing kainnya hingga tiba di masjid. Beliau tetap melaksanakan shalat hingga gerhana berakhir, setelah itu beliau bersabda: "Orang-orang mengklaim bahwa tidak akan terjadi gerhana matahari dan bulan kecuali karena kematian salah seorang pembesar, padahal tidak seperti itu. Matahari dan bulan tidak terjadi gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang, Maka jika Allah menampakkan kepada salah satu dari hamba-Nya, maka ia akan tunduk kepada-Nya."
Sunan Ibnu Majah 1253: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terjadi gerhana matahari, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat menuju masjid. Beliau berdiri dan takbir, sementara orang-orang membuat shaf di belakangnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca bacaan yang panjang, kemudian takbir, lalu rukuk dengan rukuk yang panjang, kemudian mengangkat kepalanya. Beliau mengucapkan: "RABBANA WA LAKAL HAMDU. Kemudian beliau kembali berdiri dan membaca bacaan yang panjang, namun lebih pendek dari bacaan yang pertama. Kemudian takbir, lalu rukuk dan memperpanjang rukuknya, namun lebih pendek dari rukuk yang pertama. Kemudian mengucapkan: "SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA WA LAKAL HAMDU. Kemudian beliau mengerjakan raka'at yang lain (kedua) seperti itu. Dengan begitu beliau telah menyempurnakan empat raka'at dan empat sujud, sementara matahari mulai muncul sebelum beliau bergeser. Setelah itu beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan orang-orang, beliau memuji Allah sebagaimana mestinya, lalu mengatakan: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda (kekuasaan) Allah, keduanya tidak gerhana karena kematian atau lahirnya seseorang, jika kalian melihatnya (gerhana) maka laksanakanlah shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1254: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Muhammad bin Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais] dari [Tsa'labah bin 'Ibad] dari [Samurah bin Jundab] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat gerhana bersama kami, dan kami tidak mendengar beliau bersuara. "
Sunan Ibnu Majah 1255: Telah menceritakan kepada kami [Muhriz bin Salamah Al Adani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Umar Al Juhami] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Asma binti Abu Bakr] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat gerhana, beliau berdiri dan memperpanjang berdirinya, kemudian rukuk dan memperpanjang rukuknya, kemudian berdiri dan memperpanjang berdirinya, kemudian rukuk dan memperpanjang rukuknya, setelah itu beliau mengangkat (kepala) kemudian sujud dan memperpanjang sujudnya, kemudian mengangkat (kepala) kemudian sujud dan memperpanjang sujudnya, kemudian mengangkat kepala berdiri dan memperpanjang berdirinya, kemudian rukuk dan memperpanjang rukuknya, kemudian mengangkat kepala berdiri dan memperpanjang berdirinya, kemudian rukuk dan memperpanjang rukuknya, kemudian mengangkat kepalanya, kemudian sujud dan memperpanjang sujudnya, kemudian mengangkat kepalanya, kemudian sujud dan memperpanjang sujudnya. Setelah itu beliau bergeser dan bersabda: "Surga telah dekat denganku, sekiranya aku berani sungguh akan aku ambilkan untuk kalian buah dari buah-buahan surga. Dan neraka telah dekat denganku hingga aku berkata: "Wahai Rabb, aku masih bersama mereka! " Nafi' berkata: "Menurutku beliau mengatakan: "Aku melihat seorang wanita yang dicakar-cakar oleh kucing miliknya. Aku bertanya: "Ada apa dengan wanita ini?" mereka menjawab, "Wanita itu telah menahannya, kucing itu mati karena lapar. Ia tidak memberi makan dan tidak membiarkannya pergi untuk makan serangga bumi. "
Sunan Ibnu Majah 1256: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Muhammad bin Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Hisyam bin Ishaq bin Abdullah bin Kinanah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Salah seorang pemimpin mengirimku menemui [Ibnu Abbas] untuk menanyakan kepadanya tentang shalat istisqa`, Ibnu Abbas pun berkata: "Apa yang menghalanginya bertanya langsung kepadaku?" ia berkata lagi: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dengan penuh tawadlu', memakai baju biasa, khusyu', perlahan-lahan dan menunduk. Lalu Beliau shalat dua raka'at sebagaimana shalat 'ied, namun beliau tidak berkhutbah seperti khutbah kalian ini. "
Sunan Ibnu Majah 1257: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Bakr] berkata: aku mendengar [Abbad bin Tamim] -menceritakan kepada bapakku- dari [Pamannya] bahwasanya ia bersaksi, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar untuk shalat istisqa`, beliau menghadap kiblat, lalu membalik selendangnya dan shalat dua raka'at. " Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm] dari [Abbad bin Tamim] dari [Pamannya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. Sufyan menyebutkan dari Al Mas'udi ia berkata: "Aku bertanya kepada Abu Bakr bin Muhammad bin Amru, "Apakah beliau menjadikan bagian atas pada bagian bawahnya, atau bagian kanan pada bagian kirinya?" ia menjawab, "Tidak, tetapi bagian kanan pada bagian kiri. "
Sunan Ibnu Majah 1258: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad Ibnul Azhar] dan [Al Hasan bin Abu Rabi'] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: aku mendengar [An Nu'man] menceritakan dari [Az Zuhri] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar shalat istisqa`, beliau shalat dua raka'at bersama kami tanpa adzan dan iqamah, kemudian beliau berkhutbah di hadapan kami dan berdo`a kepada Allah, beliau mengarahkan wajahnya ke arah kiblat seraya mengangkat kedua tangannya. Setelah itu beliau membalik selendangnya, menjadikan bagian kanan pada bagian kiri dan bagian kiri pada bagian kanan. "
Sunan Ibnu Majah 1259: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Salim bin Abul Ju'd] dari [Surahbil bin As Sibth] bahwasanya ia berkata kepada Ka'b: "Wahai Ka'b bin Murrah, ceritakanlah sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami, dan hati-hatilah engkau (dalam menyampaikan hadits)." [Ka'b bin Murrah] berkata: Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Wahai Rasulullah, mohonkanlah hujan kepada Allah!" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan: "ALLAHUMMAS QINAA GHAITSAN MARII`AN MARII'AN THABAQAN 'AAJILAN GHAIRA RA`ITSIN NAAFI'AN GHAIRA DLAARRIN (Ya Allah, berilah kepada kami hujan yang tenang dan merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, segera dan tidak ditunda-tunda, bermanfaat dan tidak membahayakan)." Ka'b bin Murrah berkata: "Belum genap satu minggu mereka pun mendapatkan hujan." Ka'b bin Murrah berkata: "Lalu mereka mendatangi beliau lagi dan mengeluhkan perihal hujan, mereka mengatakan: "Wahai Rasulullah, banyak rumah yang hancur (karena hujan)!" Maka beliau pun mengucapkan: "ALLAHUMMA HAWAALAINAA WA LAA 'ALAINAA (Ya Allah, hujanilah sekitar kami dan jangan atas kami)." Ka'b bin Murrah berkata: "Maka mendung pun terbelah ke kanan dan ke kiri."
Sunan Ibnu Majah 1260: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abul Qasim Abul Ahwash] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan Ibnur Rabi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hushain] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Seorang arab dusun datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku datang dari kaumku, para penggembala tidak bisa lagi membekali mereka (dengan susu), dan unta jantan tidak lagi membahayakan mereka (karena lemah)! " Lalu beliau naik mimbar memuji Allah seraya mengucapkan: "ALLAHUMMASQINAA GHAITSAN MUGHITSAN MARII`AN MARII'AN THABAQAN GHADAQAN 'AAJILAN GHAIRAA`TSIN (Ya Allah, berilah kami hujan yang tenang dan merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, melimpah, segera dan tidak ditunda-tunda). " Setelah itu beliau turun dari mimbar, dan tidaklah seseorang datang kecuali mengucapkan, "Kami telah mendapatkan kehidupan. "
Sunan Ibnu Majah 1261: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [Bapaknya] dari [Barakah] dari [Basyir bin Nahik] dari [Abu Hurairah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat istisqa` meminta hujan hingga aku melihat putihnya ketiak beliau. " Mu'tamir berkata: "Menurutku, hal itu terjadi pada waktu shalat istisqa`. "
Sunan Ibnu Majah 1262: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad Ibnul Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Aqil] dari [Umar bin Hamzah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku ingat perkataan sya'ir ketika memperhatikan wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di atas mimbar, dan beliau tidak turun dari atas mimbar kecuali semua saluran air di Madinah penuh dengan air. Aku mengingat perkataan sya'ir, "Orang yang berkulit putih (Rasulullah), dengan wajahnya hujan di minta, penyantun anak yatim dan pelindung kaum janda. " Itu adalah ucapan Abu Thalib.
Sunan Ibnu Majah 1263: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ayyub] dari ['Atho`] berkata: aku mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Aku bersaksi atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau shalat sebelum khutbah, setelah itu berkhutbah. Beliau merasa bahwa suaranya tidak dapat didengar oleh kaum wanita, maka beliau pun mendatangi mereka seraya mengingatkan, memberi tausiah dan memerintahkan mereka untuk bersedekah. Bilal berkata dengan isyarat tangannya seperti ini, hingga kaum wanita pun memberikan anting, cincin dan sesuatu yang lain. "
Sunan Ibnu Majah 1264: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Al Hasan bin Muslim] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari ied melaksanakan shalat tanpa adzan dan iqamah. "
Sunan Ibnu Majah 1265: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Isma'il bin Raja`] dari [Bapaknya] dari [Abu Sa'id]. (dalam jalur lain disebutkan) Dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari [Abu Sa'id] berkata: Marwan mengeluarkan mimbar di hari ied dan memulai khutbah sebelum melaksanakan shalat, maka seorang laki-laki berdiri dan berkata: "Wahai Marwan, engkau telah menyelisihi sunnah! Engkau keluarkan mimbar padahal ia belum pernah dikeluarkan sebelumnya, dan engkau memulai dengan khutbah padahal itu belum pernah dilakukan sebelumnya. " Lalu Abu Sa'id berkata: "Adapun orang ini, sungguh ia telah melaksanakan apa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa melihat kemungkaran dan mampu untuk mengubah dengan tangannya hendaklah ia ubah dengan tangannya. Jika tidak mampu hendaklah dengan lisannya, jika tidak mampu dengan tangan hendaklah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman. "
Sunan Ibnu Majah 1266: Telah menceritakan kepada kami [Hautsarah bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar melaksanakan shalat ied sebelum khutbah. "
Sunan Ibnu Majah 1267: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sa'd bin Ammar bin Sa'd] -mu`adzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Pada hari raya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir pada raka'at pertama sebanyak tujuh kali sebelum bacaan, dan pada raka'at kedua sebanyak lima kali. "
Sunan Ibnu Majah 1268: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] dari [Abdullah bin 'Abdurrahman bin Ya'la] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir sebanyak tujuh dan lima kali dalam shalat iedain (iedul fitri dan iedul adlha). "
Sunan Ibnu Majah 1269: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mas'ud Muhammad bin Abdullah bin 'Ubaid bin Aqil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin 'Atsmah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Abdullah bin Amru bin 'Auf] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir di dua shalat ied sebanyak tujuh kali di raka'at pertama dan lima kali di raka'at terakhir. "
Sunan Ibnu Majah 1270: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Lahi'ah] dari [Khalid bin Yazid] dan [Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah] dari ['Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir pada shalat iedul fitri dan adlha sebanyak tujuh dan lima kali, selain dua takbir rukuk. "
Sunan Ibnu Majah 1271: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibrahim bin Muhammad Ibnul Muntasyir] dari [Bapaknya] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi) dan HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIYAH (Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?) dalam dua shalat ied. "
Sunan Ibnu Majah 1272: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Dlamrah bin Sa'id] dari [Ubaidullah bin Abdullah] berkata: "Pada hari ied Umar keluar, lalu ia mengutus utusan kepada Abu Waqid untuk menanyakan surat apa yang dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di hari ied. [Abu Waqid berkata]: "Beliau membaca QAAF dan WAQTARABAT. "
Sunan Ibnu Majah 1273: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki' bin Al Jarrah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Ubaidah] dari [Muhammad bin Amru bin 'Atho`] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi) dan HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIYAH (Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?) dalam dua shalat 'Id."
Sunan Ibnu Majah 1274: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il bin Abu Khalid] berkata: Aku melihat Abu Kahil -ia pernah bersahabat dengan Rasulullah-, [saudaraku] pernah menceritakan hadits kepadaku dari [Abu Kahil], ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di atas unta, sementara seorang Habsyi memegang tali kekangnya. "
Sunan Ibnu Majah 1275: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin 'A`idz] -yakni Abu Kahil- ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di atas unta yang bagus, sementara seorang Habsyi memegang tali kekangnya. "
Sunan Ibnu Majah 1276: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Salamah bin Nubaith] dari [Bapaknya] Bahwasanya ia pernah melaksanakan haji, ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di atas untanya. "
Sunan Ibnu Majah 1277: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sa'd bin 'Ammar bin Sa'a] -mu`adzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir di tengah-tengah khutbah, beliau memperbanyak takbir pada khutbah dua hari raya. "
Sunan Ibnu Majah 1278: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Qais] dari ['Iyadh bin Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Pada hari ied Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan shalat dua raka'at bersama manusia kemudian salam. Setelah itu beliau berdiri di atas kedua kakinya, beliau menghadap ke arah manusia yang sedang duduk seraya bersabda: "Bersedekahlah kalian, bersedekahlah kalian, bersedekahlah kalian, " maka yang paling banyak bersedekah adalah kaum wanita, dengan anting, cincin dan sesuatu. " Jika ada suatu keperluan untuk mengirim pasukan, beliau menyebutkannya kepada mereka, dan jika tidak maka beliau langsung pergi berlalu. "
Sunan Ibnu Majah 1279: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bahr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Muslim Al Khaulani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada hari raya iedul fitri atau Adlha, beliau lalu berkhutbah dengan berdiri, kemudian duduk sejenak, kemudian bangun. "
Sunan Ibnu Majah 1280: Telah menceritakan kepada kami [Hadiyyah bin Abdul Wahhab] dan [Amru bin Rafi' Al Bajali] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari ['Atho`] dari [Abdullah bin As Sa`ib] ia berkata: "Aku pernah menghadiri shalat ied bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau shalat 'ied bersama kami kemudian bersabda: "Kita telah selesai melaksanakan shalat, maka barangsiapa ingin duduk mendengar khutbah hendaklah ia duduk, dan barangsiapa ingin pergi hendaklah ia pergi. "
Sunan Ibnu Majah 1281: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Adi bin Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat dan melaksanakan shalat ied bersama para sahabat, namun beliau tidak mengerjakan shalat (sunnah) sebelum dan sesudahnya. "
Sunan Ibnu Majah 1282: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Abdurrahman Ath Tha`ifi] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Di hari ied Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak shalat baik sebelum maupun sesudahnya. "
Sunan Ibnu Majah 1283: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Jamil] dari [Ubaidullah bin Amru Ar Raqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melaksanakan shalat apapun sebelum shalat ied, dan jika telah sampai di rumahnya beliau shalat dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1284: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sa'd bin 'Ammar bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat menuju shalat ied dengan berjalan, demikian juga ketika kembali. "
Sunan Ibnu Majah 1285: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abdullah Al Umari] dari [Bapaknya] dan [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat menuju shalat 'Id dengan berjalan, demikian juga ketika kembali."
Sunan Ibnu Majah 1286: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata: "Termasuk dari sunnah adalah berjalan kaki menuju shalat 'Id."
Sunan Ibnu Majah 1287: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Al Khaththab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mindal] dari [Muhammad bin Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi shalat ied dengan berjalan kaki. "
Sunan Ibnu Majah 1288: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sa'd bin Ammar bin Sa'd] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat menuju shalat iedul fitri dan iedul adlha, beliau melintasi depan rumah Sa'id bin Abu Al 'Ash, kemudian melintasi para penghuni tenda, kemudian pergi ke jalan yang lain, yaitu jalan bani Zuraiq dan keluar melalui rumah Ammar bin Yasir, rumah Abu Hurairah hingga ke Al Balath (nama tempat). "
Sunan Ibnu Majah 1289: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwasanya ia berangkat menuju 'ied melalui satu jalan, dan kembali dengan jalan lain. Dan ia meyakini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan itu. "
Sunan Ibnu Majah 1290: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad Ibnul Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz Ibnul Khaththab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mindal] dari [Muhammad bin Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [bapaknya] dari [Kakeknya] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat shalat ied dengan berjalan kaki, dan beliau kembali pulang dengan menggunakan jalur lain. "
Sunan Ibnu Majah 1291: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Humaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Tumailah] dari [Fulaih bin Sulaim] dari [Sa'id bin Al Harits Az Zuraqi] dari [Abu Hurairah] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju shalat ied, maka beliau kembali pulang dengan jalur lain. "
Sunan Ibnu Majah 1292: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Mughirah] dari [Amir] ia berkata: " ['Iyadl Al Asy'ari] menghadiri shalat ied di Al Ambar, ia lalu berkata: "Kenapa aku tidak melihat kalian memukul rebana, sebagaimana pernah dilakukan pula di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?"
Sunan Ibnu Majah 1293: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] dari [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari [Amir] dari [Qais bin Sa'd] ia berkata: Segala sesuatu yang terjadi di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam aku telah menyaksikannya, kecuali satu hal. Yakni, pada hari iedul fitri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di sambut dengan rebana. " Abul Hasan bin Salamah Al Qaththan berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Dizil, berkata: telah menceritakan kepada kami Adam, berkata: telah menceritakan kepada kami Syaiban, berkata: Jabir dari Amir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Jabir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nashr, berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim, berkata: telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Ishaq, dari Amir sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1294: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Di pagi menjelang siang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat melaksanakan shalat ied, sementara beliau membawa tombak kecil. Ketika sampai di tempat lapang, tombak kecil itu ditancapkan di hadapannya kemudian beliau shalat menghadapnya. Hal itu karena tanah lapang adalah tempat yang terbuka dan tidak ada sesuatu yang menutupinya. "
Sunan Ibnu Majah 1295: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Ubaidulah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di hari ied atau selainnya, beliau menancapkan tombak kecil di depannya, lalu beliau shalat menghadapnya sementara orang-orang di belakangnya. " Nafi' berkata: "Hal itu juga dilakukan oleh para umara (pemimpin-pemimpin). "
Sunan Ibnu Majah 1296: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Aili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat 'ied di tanah lapang dengan menjadikan tombak sebagai satirnya. "
Sunan Ibnu Majah 1297: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin Hassan] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Ummu Athiah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar kami mengeluarkan mereka di hari raya 'Idul Fithri dan 'Idul Adlha." Ia berkata: "Ummu Athiah berkata: Kami bertanya: "Bagaimana pendapat tuan jika salah seorang dari kami tidak mempunyai jilbab?" beliau menjawab: "Hendaklah saudara wanitanya memakaikan dari jilbab miliknya."
Sunan Ibnu Majah 1298: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Ibnu Sirin] dari [Ummu Athiah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keluarkanlah para wanita-wanita belia (gadis) dan wanita berhijab untuk menghadiri shalat 'Id dan do`a kaum muslimin. Dan jauhkanlah wanita haid dari tempat shalat."
Sunan Ibnu Majah 1299: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Arthah] dari ['Abdurrahman bin Abis] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajak anak-anak wanita dan isteri-isterinya di dua hari 'Id."
Sunan Ibnu Majah 1300: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Utsman Ibnul Mughirah] dari [Iyas bin Abu Armalah Asy Syami] berkata: Aku mendengar seorang laki-laki bertanya kepada [Zaid bin Arqam]: "Apakah kamu bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyaksikan dua hari raya dalam satu hari?" ia menjawab: "Ya." Laki-laki itu berkata: "Lalu apa yang dilakukan oleh Rasulullah?" ia menjawab: "Beliau melaksanakan shalat 'Id dan memberikan keringanan untuk melaksanakan shalat jum'at, setelah itu beliau mengatakan: 'Barangsiapa ingin melaksanakan shalat (jum'at), silahkan mengerjakannya.'"
Sunan Ibnu Majah 1301: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Mughirah Adl Dlabbi] dari [Abdul Aziz bin Rafi'] dari [Abu Shalih] dari [Ibnu Abbas] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda: "Pada hari kalian ini telah terkumpul dua hari raya, barangsiapa berkehendak, ia tidak perlu lagi shalat jum'at, namun kami akan melaksanakannya, jika Allah menghendaki." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdu Rabbih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Mughirah Adl Dlabbi] dari [Abdul Aziz bin Rufai'] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu.
Sunan Ibnu Majah 1302: Telah menceritakan kepada kami [Jubarah bin Al Mughallis] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mindal bin Ali] dari [Abdul Aziz bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Dua hari raya terkumpul menjadi satu pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian shalat bersama orang-orang, lalu bersabda: "Barangsiapa ingin mendatangi jum'at hendaklah ia mendatanginya, dan barangsiapa ingin meninggalkannya hendaklah ia tinggalkan. "
Sunan Ibnu Majah 1303: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Utsman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Abdul A'la bin Abu Farwah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Yahya Ubaidullah At Taimi] menceritakan hadits dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam orang-orang diguyur hujan di hari raya, maka beliau pun shalat bersama mereka di masjid. "
Sunan Ibnu Majah 1304: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Quddus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Na`il bin Najih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ziyad] dari [Ibnu Juraij] dari ['Atho`] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menenteng senjata di negeri-negeri Islam pada dua hari raya, kecuali mereka berhadapan dengan musuh. "
Sunan Ibnu Majah 1305: Telah menceritakan kepada kami [Jubarah Al Mughallis] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Tamim] dari [Maimun bin Mihran] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi pada hari raya iedul Fitri dan iedul Adlha. "
Sunan Ibnu Majah 1306: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Al Khathmi] dari ['Abdurrahman bin Uqbah Ibnul Fakih bin Sa'd] dari kakeknya [Al Fakih bin Sa'd] -ia seorang sahabat Nabi- berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mandi di hari iedul fitri, iedul adlha dan hari Arafah, " dan Al Fakih sendiri selalu memerintahkan keluarganya untuk mandi pada hari-hari itu. "
Sunan Ibnu Majah 1307: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Adl Dlahhak] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Amru] dari [Yazid bin Khumair] dari [Abdullah bin Busr] Bahwasanya ia (Abdullah) bersama orang-orang berangkat pada hari raya iedul Fitri, atau iedul Adlha, ia mencela keterlambatan imam seraya mengatakan, "Seharusnya kita telah selesai pada saat ini, dan itu tatkala tasbih. "
Sunan Ibnu Majah 1308: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Anas bin Sirin] dari [Ibnu Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam dua raka'at-dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1309: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at-dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1310: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dan dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar]. (dalam jalur lain disebutkan) dari [Ibnu Abu Labid] dari [Abu Salamah] dari [Ibnu Umar]. (dalam jalur lain disebutkan pula) dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang shalat malam, maka beliau pun menjawab: "Hendaklah shalat dua raka'at-dua raka'at, jika khawatir datang subuh hendaklah witir satu raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1311: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Atstsam bin Ali] dari [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam dua raka'at-dua raka'at."
Sunan Ibnu Majah 1312: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Abu Bakr bin Khallad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atho`] Bahwasanya ia mendengar [Ali Al Azdi] menceritakan, bahwasanya ia mendengar [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat di waktu malam dan siang hari dua raka'at-dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1313: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Iyadl bin Abdullah] dari [Makhramah bin Sulaiman] dari [Kuraib] mantan pelayan Ibnu Abbas, dari [Ummu Hani` binti Abu Thalib] berkata: "Pada pembukaan kota Makkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sunnah Dluha delapan raka'at, kemudian beliau salam pada setiap dua raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1314: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq Al Hamdani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Abu Sufyan As Sa'di] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada setiap dua raka'at ada salam. "
Sunan Ibnu Majah 1315: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Anas bin Abu Anas] dari [Abdullah bin Nafi' bin Al 'Amya] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Al Muthallib] -yaitu Ibnu Abu Wada'ah- ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at-dua raka'at, dan bertasyahud pada setiap dua raka'at. Hendaklah berlaku tunduk, butuh dan berqana'ah. Dan hendaklah engkau ucapkan, "Ya Allah, ampunilah aku, " barangsiapa tidak melakukannya, maka tidak sempurna. "
Sunan Ibnu Majah 1316: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berpuasa dan shalat (malam) di bulan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang lalu akan diampuni."
Sunan Ibnu Majah 1317: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Maslamah bin Alqamah] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Al Walid bin 'Abdurrahman Al Jurasyi] dari [Jubair bin Nufair Al Hadlrami] dari [Abu Dzar] ia berkata: "Kami puasa ramadlan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun beliau tidak shalat malam sekalipun, hingga tersisa tujuh hari dari bulan tersebut. Beliau shalat malam bersama kami pada malam ke tujuh hingga lewat dari seperti malam. Pada malam ke enam beliau tidak shalat hingga masuk malam ke lima di hari berikutnya. Beliau lalu shalat malam bersama kami hingga lewat pertengahan malam. Aku berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika sisa malam ini kita manfaatkan untuk shalat nafilah?" beliau bersabda: "Barangsiapa shalat bersama imam hingga selesai, sesungguhnya hal itu telah menyamai shalat satu malam penuh. " Kemudian pada malam ke empat hari berikutnya beliau tidak shalat hingga masuk malam ke tiga di hari berikutnya. " Abu Dzar berkata: "Beliau mengumpulkan semua isteri dan keluarganya, dan orang-orang pun ikut berkumpul. " Abu Dzar berkata: "Beliau shalat bersama kami hingga kami khawatir kehilangan Al Falah, " dikatakan kepadanya, "Al Falah itu apa?" ia menjawab, "Sahur. " Abu Dzar berkata: "Setelah itu beliau tidak lagi shalat bersama kami hingga akhir bulan. "
Sunan Ibnu Majah 1318: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan ['Ubaidullah bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] dari [Nadlr bin Syaiban]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] dan [Qasim bin Fadhl Al Huddani] keduanya dari [Nadlr bin Syaiban] ia berkata: Aku menemui [Abu Salamah bin 'Abdurrahman], lalu aku berkata: "Riwayatkanlah satu hadits yang engkau dengar dari ayahmu berkenaan dengan bulan Ramadlan." Ia berkata: "Ya, [Bapakku] telah menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut bulan Ramadlan, beliau bersabda: "(Ramadlan) adalah bulan yang Allah mewajibkan kalian berpuasa, dan aku sunnahkan shalat di malam harinya. Barangsiapa berpuasa di siangnya dan bangun di malamnya karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya akan keluar seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya."
Sunan Ibnu Majah 1319: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada malam hari setan mengikat kepala salah seorang dari kalian dengan tiga ikatan, jika ia bangun dan berdzikir kepada Allah akan terlepas satu ikatan. Jika ia bangun dan berwudlu maka akan terlepas satu ikatan lagi. Jika ia berdiri shalat maka akan terbuka semua ikatannya. Dan pada pagi harinya ia akan menjadi bersemangat, berfikir positif dan telah mendapatkan kebaikan. Namun jika tidak, pada pagi harinya ia akan menjadi tidak bersemangat, berfikir negative dan tidak mendapatkan kebaikan. "
Sunan Ibnu Majah 1320: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] ia berkata: "Disebutkan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seorang laki-laki yang tidur hingga datang waktu subuh, maka beliau pun bersabda: "Setan telah mengencingi telinganya. "
Sunan Ibnu Majah 1321: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kamu seperti si fulan, ia bangun malam tetapi tidak mengerjakan shalat malam. "
Sunan Ibnu Majah 1322: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] [Al Hasan bin Muhammad bin Ash Shabbah] dan [Al Abbas bin Ja'far] dan [Muhammad bin Amru Al Hadatsani] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sunaid bin Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Muhammad bin Al Munkadir] dari [Bapaknya] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ibunya Sulaiman bin Daud berkata kepada Sulaiman, "Wahai anakku, janganlah memperbanyak tidur di malam hari, sesungguhnya banyak tidur di malam hari akan menjadikan seorang laki-laki fakir pada hari kiamat. "
Sunan Ibnu Majah 1323: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Muhammad Ath Thalhi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Musa Abu Yazid] dari [Syarik] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memperbanyak shalat di malam hari, maka wajahnya akan berseri-seri di siang hari."
Sunan Ibnu Majah 1324: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Ibnu Abu 'Adi] dan [Abdul Wahhab] dan [Muhammad Ja'far] dari ['Auf bin Abu Jamilah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Abdullah bin Salam] ia berkata: "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke Madinah, orang-orang berlari menuju ke arahnya. Ketika diumumkan "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah tiba, " maka aku pun mendatangi kerumunan orang-orang itu untuk melihat beliau. Ketika aku dapat melihat dengan jelas wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku dapat mengetahui bahwa wajah beliau bukanlah wajah seorang pendusta, dan pertama kali yang beliau ucapkan adalah: "Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, dan shalatlah di malam hari ketika orang-orang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat. "
Sunan Ibnu Majah 1325: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Utsman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban Abu Mu'awiyah] dari [Al 'Amasy] dari [Ali bin Al Aqmar] dari [Al Aghar] dari [Abu Sa'id] dan [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika seorang laki-laki bangun di malam hari kemudian membangunkan isterinya hingga keduanya shalat dua raka'at, maka akan ditulis sebagai orang yang selalu banyak mengingat Allah. "
Sunan Ibnu Majah 1326: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Tsabit Al Jahdari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat seorang laki-laki yang bangun malam kemudian shalat, lalu membangunkan isterinya kemudian shalat. Jika isterinya enggan ia memercikkan air di wajahnya. Dan semoga Allah memberi rahmat seorang wanita yang bangun malam kemudian shalat, lalu membangunkan suaminya kemudian shalat. Jika suaminya enggan ia memercikkan air di wajahnya. "
Sunan Ibnu Majah 1327: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Dzakwan Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Rafi'] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Abdurrahman bin As Sa`ib] ia berkata: " [Sa'd bin Abu Waqash] datang menemui kami sementara matanya telah buta, maka aku pun mengucapkan salam kepadanya, ia berkata: "Siapa kamu?" maka aku pun kabarkan kepadanya (siapa kami). Ia pun berkata: "Selamat datang wahai anak saudaraku, telah sampai kepadaku bahwa suaramu bagus ketika membaca Al Qur`an. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Al Qur`an turun dengan kesedihan, jika kalian membacanya maka bacalah dengan menangis, jika kalian tidak bisa menangis maka berpura-puralah untuk menangis. Dan lagukanlah dalam membaca, barangsiapa tidak melagukannya maka ia bukan dari golongan kami. "
Sunan Ibnu Majah 1328: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Utsman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hanzhalah bin Abu Sufyan] Bahwasanya ia mendengar ['Abdurrahman bin Sabith Al Jumahi] menceritakan dari ['Aisyah] -isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- ia berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam aku datang terlambat pada malam hari setelah isya, setelah aku datang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dari mana kamu?" aku menjawab, "Aku mendengar suara bacaan Al Qur`an seorang laki-laki dari sahabatmu, dan aku belum pernah mendengar suara sebagus itu. " 'Aisyah berkata: "Beliau lalu bangun dan aku pun ikut bangun bersamanya, beliau mendengar suaranya lalu menoleh ke arahku, beliau bersabda: "Ini adalah Salim, mantan budak Abu Hudzaifah. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan dalam umatku orang seperti ini. "
Sunan Ibnu Majah 1329: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Adl Dlarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far Al Madani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Isma'il bin Mujammi'] dari [Abu Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling baik suaranya dalam membaca Al Qur`an adalah orang yang apabila kalian mendengarnya sedang membaca (Al Qur`an), kalian mengiranya ia takut kepada Allah. "
Sunan Ibnu Majah 1330: Telah menceritakan kepada kami [Rasyid bin Sa'id bin Rasyid Ar Ramli] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ubaidullah] dari [Maisarah] -mantan pelayan Fadlalah bin Ubaid- dari [Fadlalah bin Ubaid] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah lebih mudah dalam memberi izin bagi orang yang bacaan Al Qur`annya bagus untuk mengeraskan suaranya dari seorang pemilik budak kepada budaknya (untuk melagu)."
Sunan Ibnu Majah 1331: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid, beliau mendengar bacaan Al Qur`an seorang laki-laki. Beliau bertanya: "Siapa ini?" dikatakan, "Dia adalah Abdullah bin Qais. " Beliau bersabda: "Orang ini telah diberi seruling dari seruling keluarga Dawud. "
Sunan Ibnu Majah 1332: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Thalhah Al Yami] berkata: Aku mendengar ['Abdurrahman bin 'Aujasah] berkata: Aku mendengar [Al Barra bin 'Azib] menceritakan, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hiasilah Al Qur`an dengan suara kalian. "
Sunan Ibnu Majah 1333: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah memberitakan kepada kami [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] bahwa [As Sa`ib bin Yazid] dan [Ubaidullah bin Abdullah] keduanya mengabarkan kepadanya dari ['Abdurrahman bin Abdul Qari] ia berkata: Aku mendengar [Umar Ibnul Khaththab] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tertidur hingga tidak membaca wirit atau sesuatu darinya, kemudian ia baca antara shalat subuh dan shalat zhuhur, maka akan dituliskan baginya seakan-akan ia melakukannya di waktu malam. "
Sunan Ibnu Majah 1334: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah Al Hammal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali Al Ju'fi] dari [Za`idah] dari [Sulaiman Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Abdah bin Abu Lubabah] dari [Suwaid bin Ghaflah] dari [Abu Darda] dan sanadnya sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa beranjak tidur dengan niat untuk bangun dan shalat malam, namun kantuk mengalahkannya hingga tiba pagi, maka akan ditulis baginya apa yang dia niatkan, dan tidurnya dihitung sebagai sedekah dari Rabbnya. "
Sunan Ibnu Majah 1335: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Abdullah bin 'Abdurrahman bin Ya'la Ath Tha`ifi] dari [Utsman bin Abdullah bin Aus] dari kakeknya [Aus bin Khudzaifah] ia berkata: "Kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam rombongan utusan Bani Tsaqif, kemudian rombongan kabilah itu singgah menemui Al Mughirah bin Syu'bah, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menempatkan Bani Malik di kubah miliknya. Beliau mendatangi kami setiap malam setelah isya, kemudian menceritakan hadits sambil berdiri di atas kedua kakinya sehingga berganti-gantian di antara kedua kakinya. Paling banyak yang beliau ceritakan adalah apa yang ia alami dari kaumnya, Quraisy. Beliau bersabda: "Tidaklah sama, kami orang-orang yang lemah dan terhina, tatkala keluar ke Madinah peperangan silih berganti di antara kami dan mereka, kami mengalahkan mereka dan mereka mengalahkan kami. " Tatkala suatu malam beliau terlambat dari waktu kedatangannya kepada kami, aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, pada malam ini engkau terlambat datang kepada kami. " Beliau bersabda: "Sungguh, telah datang padaku bagianku dari Al Qur'an, maka aku tidak ingin keluar hingga menyempurnakannya. " Aus berkata: "Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: bagaimanakah kalian menggolong-golongkan Al Qur'an? Mereka menjawab: "Tiga, lima, tujuh, sembilan, sebelas, tiga belas dan hizbul mufashshal. "
Sunan Ibnu Majah 1336: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Yahya bin Hakim bin Shafwan] dari [Abdullah bin Amru] berkata: Aku mengumpulkan Al Qur`an dan membaca semuanya dalam semalam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Aku khawatir terlalu lama hingga engkau menjadi bosan, bacalah dalam satu bulan. " Aku menjawab, "Biarkanlah aku enjoi dengan kemampuan dan masa mudaku. " Beliau bersabda: "Bacalah dalam sepuluh hari, " aku menjawab, "Biarkanlah aku enjoi dengan kemampuan dan masa mudaku. " Beliau bersabda: "Bacalah dalam tujuh hari, " aku menjawab, "Biarkanlah aku enjoi dengan kemampuan dan masa mudaku, " namun beliau tidak setuju. "
Sunan Ibnu Majah 1337: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Ibnul Harits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah bin Asy Syikhkhir] dari [Abdullah bin Amru] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan dapat memahami orang yang membaca Al Qur`an kurang dari tiga hari. "
Sunan Ibnu Majah 1338: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Arubah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku tidak pernah melihat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Al Qur`an hingga datang waktu subuh. "
Sunan Ibnu Majah 1339: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abu Al 'Ala] dari [Yahya bin Ja'dah] dari [Ummu Hani` binti Abu Thalib] ia berkata: "Aku mendengar bacaan Al Qur`an Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di malam hari, sementara aku berada di atas bangsalku. "
Sunan Ibnu Majah 1340: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Qudamah bin Abdullah] dari [Jasrah binti Dajajah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri membaca ayat dan diulang-ulang, yakni ayat: " (Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana). "
Sunan Ibnu Majah 1341: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Al Mustaurid Ibnul Ahnaf] dari [Shillah bin Zufar] dari [Hudzaifah] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian membaca ayat yang berkenaan dengan rahmat beliau meminta, jika membaca ayat yang berkenaan dengan siksa beliau minta perlindungan, dan jika membaca ayat yang mensucikan Allah beliau bertasbih. "
Sunan Ibnu Majah 1342: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hasyim] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Tsabit] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Abu Laila] ia berkata: Aku shalat di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang shalat malam untuk thathawu', ketika beliau membaca satu ayat yang berkenaan dengan siksa beliau bersabda: "Aku berlindung kepada Allah dari neraka dan dari Wail yang diperuntukkan bagi penghuni neraka."
Sunan Ibnu Majah 1343: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Qatadah] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Anas bin Malik] tentang bacaan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia menjawab, "Beliau memanjangkan suaranya. "
Sunan Ibnu Majah 1344: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ulayyah] dari [Burd bin Sinan] dari [Ubadah bin Nusay] dari [Ghudlaif bin Al Harits] ia berkata: "Aku mendatangi ['Aisyah] dan bertanya: apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengeraskan bacaan Al Qur'annya, atau membacanya dengan pelan? Ia menjawab: "Kadang dengan keras dan kadang dengan pelan. " Aku berkata: "Maha Besar Allah, segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan urusan ini luas. "
Sunan Ibnu Majah 1345: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Sulaiman Al Ahwal] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Jika shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAWAATI WAL ARDLI WA MAN FIHINNA WA LAKAL HAMDU ANTA QAYYAAMUS SAMAWAATI WAL ARDLI WA MAN FIHINNA WA LAKAL HAMDU ANTA MAALIKUS SAMAWAATI WAL ARDLI WA MAN FIHINNA WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU WA WA'DUKA HAQQUN WA QAULUKA HAQQUN WA LIQAA`UKA HAQQUN WA JANNATU HAQQUN WANNARU HAQQUN WAS SAA'ATU HAQQUN WANNABIYYUUNA HAQQUN WA MUHAMMADUN HAQQUN ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WA BIKA AAMANTU WA 'ALAIKA TAWAKKALTU WA ILAIKA ANABTU WA BIKA KHAASHAMTU WA ILAIKA HAAKAMTU FAGHFIRLI MAA QADDAMTU WA MAA ASRARTU WA MAA A'LANTU ANTAL MUQADDIM WA ANTAL MU`AKHKHIR LAA ILAAHA ILLA ANTA WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BIKA. " Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Abu Muslim Al Ahwal] -paman Ibnu Abu Najih- mendengar [Thawus] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika bangun malam untuk tahajjud, lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1346: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dari [Mu'awiyah bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepadaku [Azhar bin Sa'id] dari ['Ashim bin Humaid] ia berkata: "Aku bertanya kepada ['Aisyah]: "Dengan apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuka shalat malamnya? ia menjawab: "Kamu telah menanyakan kepadaku sesuatu yang tidak pernah ditanyakan oleh orang lain sebelumnya. Beliau bertakbir sepuluh kali, bertahmid sepuluh kali, bertasbih sepuluh kali, beristighfar sepuluh kali lalu berdo'a: "Ya Allah, ampunilah aku, tunjukkanlah aku, limpahkanlah rizki kepadaku, berilah kesehatan pada diriku, " dan beliau juga berlindung dari sempitnya tempat berdiri pada hari kiamat. "
Sunan Ibnu Majah 1347: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus Al Yamami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] ia berkata: "Aku tanyakan kepada ['Aisyah]: ketika shalat malam bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuka shalatnya?" ia berkata: "Beliau membaca: ALLAHUMMA RABBA JIBRA`IIL WA MIKAA`IL WA ISRAAFIIL FAATHIRAS SAMAWAATI WAL ARDLI 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHADAHI ANTA TAHKUMU BAINA 'IBAADIKA FIIMAA KAANUU FIIHI YAKHTALIFUUN IHDINII LIMAKHTULIFA FIIHI MINAL HAQQI BI IDZNIKA INNAKA LATAHDI ILAA SHIRAATHIN MUSTAQIIMIN. " 'Abdurrahman bin Umar berkata: "Biarkanlah dengan lafazh JIBRA`IIL (dengan kata kerja mahmuz), sebab seperti itulah lafadz asli dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. "
Sunan Ibnu Majah 1348: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah] -dan ini adalah hadits Abu Bakr- ia berkata: "Selepas waktu isya hingga fajar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sebanyak sebelas raka'at. Pada setiap dua raka'at beliau salam dan witir dengan satu raka'at, dan pada setiap raka'at tersebut beliau sujud sekadar salah seorang dari kalian membaca lima puluh ayat sebelum mengangkat kepalanya. Jika mu`adzin diam setelah mengumandangkan adzan pertama pada shalat subuh, beliau berdiri dan shalat dua raka'at ringan. "
Sunan Ibnu Majah 1349: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam sebanyak tiga belas raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1350: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam sebanyak sembilan raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1351: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid bin Maimun Abu Ubaid Al Madani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Muhammad bin Ja'far] dari [Musa bin Uqbah] dari [Abu Ishaq] dari [Amir bin Sya'bi] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Abdullah bin Abbas] dan [Abdullah bin Umar] tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada waktu malam. Maka keduanya menjawab, "Tiga belas raka'at: delapan raka'at tahajjud dan tiga raka'at shalat witir, ditambah dua raka'at shalat setelah fajar. "
Sunan Ibnu Majah 1352: Telah menceritakan kepada kami [Abdus Salam bin Ashim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Nafi' bin Tsabit Az Zubairi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abdullah bin Abu Bakr] dari [Bapaknya] bahwa [Abdullah bin Qais bin Makhramah] mengabarkan kepadanya dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] ia berkata: "Sungguh, aku akan mengamati bagaimana shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di malam hari. " Ia berkata: "Maka aku pun memanjat lotengnya, beliau bangun dan shalat dua raka'at ringan, kemudian dua raka'at panjang, kemudian panjang, kemudian panjang. Setelah itu beliau shalat dua raka'at namun tidak sebagaimana dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at namun tidak sebagaimana dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at namun tidak sebagaimana dua raka'at sebelumnya. Setelah itu shalat dua raka'at dan witir. Maka genaplah tiga belas raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1353: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'n bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Makhramah bin Sulaiman] dari [Kuraib] -mantan budak Ibnu Abbas- dari [Ibnu Abbas] ia mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah tidur di rumah Maimunah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -Maimunah adalah bibinya- ia berkata: "Aku berbaring di bantal bagian sisinya, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan isterinya di bagian tengahnya. Hingga pada pertengahan malam atau kurang sedikit, atau lewat tengah malam atau lebih sedikit, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun seraya mengusap mukanya dengan kedua tangan sambil membaca sepuluh ayat terakhir surat Ali Imran. Setelah itu beliau berdiri menuju girbah (bejana) kulit yang tergantung, beliau wudlu darinya dan membaguskan wudlunya kemudian melaksanakan shalat." Abdullah bin Abbas berkata: "Kemudian aku bangun dan melakukan sebagaimana yang beliau lakukan, aku berjalan dan berdiri di sisinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian meletakkan tangan kanannya di kepalaku meraih daun telinga, beliau menggeser posisiku. Setelah itu beliau shalat dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian witir. Lalu beliau berbaring hingga tukang adzannya mendatanginya, beliau lalu shalat dua raka'at ringan baru kemudian keluar untuk melaksanakan shalat (subuh)."
Sunan Ibnu Majah 1354: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Basysyar] dan [Muhammad Ibnul Walid] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atho`] dari [Yazid bin Thalq] dari ['Abdurrahman bin Al Bailani] dari [Amru bin Abasah] ia berkata: "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kukatakan kepadanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang akan selamat bersamamu? ' beliau menjawab: "Orang merdeka dan budak, " aku bertanya lagi, "Apakah ada satu waktu yang paling dekat kepada Allah dari waktu yang lainnya?" beliau menjawab: "Ya, pertengahan malam. "
Sunan Ibnu Majah 1355: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur di awal waktu dan shalat di akhir malamnya. "
Sunan Ibnu Majah 1356: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Ustsmani] dan [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dan [Abu Abdullah Al Aghar] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada setiap malam Rabb kita Tabaaraka wa Ta'ala turun pada sepertiga malam akhir, lalu Ia berfirman: "Siapa yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberinya, siapa yang berdo`a kepada-Ku maka Aku akan mengabulkannya, dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya." Hal itu hingga terbit fajar. "Maka mereka lebih suka shalat di akhir malam daripada di awal malam."
Sunan Ibnu Majah 1357: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mush'ab] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Rifa'ah Al Juhani] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah memperlambat hingga berlalu setengah atau dua pertiga malam, Allah berfirman: "Jangan sekali-kali para hamba-Ku meminta kepada selain Aku! Barangsiapa berdo`a kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa meminta kepada-Ku maka akan Aku beri dan barangsiapa meminta ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni hingga terbit fajar. "
Sunan Ibnu Majah 1358: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dan [Asbath bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abdurrahman bin Yazid] dari [Alqamah] dari [Abu Mas'ud] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada suatu malam, maka itu telah mencukupi. " Hafsh menyebutkan dalam haditsnya, "'Abdurrahman berkata: "Aku bertemu Abu Mas'ud ketika thawaf, lalu ia menceritakan hadits itu kepadaku. "
Sunan Ibnu Majah 1359: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Abdurrahman bin Yazid] dari [Abu Mas'ud] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah dalam satu malam, maka itu telah cukup. "
Sunan Ibnu Majah 1360: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] semuanya dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengantuk hendaklah tidur hingga rasa kantuknya hilang, sebab jika shalat dalam kondisi mengantuk ia tidak tahu, ia meminta ampun tetapi justru menghina dirinya. "
Sunan Ibnu Majah 1361: Telah menceritakan kepada kami [Imran bin Musa Al Laits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dari [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid dan melihat seutas tali yang terbentang antara dua tiang, beliau bersabda: "Ini tali apa?" para sahabat, "Ini tali milik Zainab yang ia gunakan untuk shalat, jika lelah ia mengikatkan talinya pada tiang tersebut. " Maka beliau pun bersabda: "Lepaskanlah, lepaskanlah, hendaklah kalian shalat ketika dalam kondisi kuat, jika lelah hendaklah duduk. "
Sunan Ibnu Majah 1362: Telah menceritakan kepada kami [Ya`qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Abu Bakr bin Yahya bin An Nadlr] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian shalat malam dan terasa berat lisannya dalam melantunkan ayat Al Qur`an hingga tidak tahu apa yang ia ucapkan, hendaklah ia tidur. "
Sunan Ibnu Majah 1363: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Al Walid Al Madani] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat antara maghrib dan isya sebanyak dua puluh raka'at, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga."
Sunan Ibnu Majah 1364: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Abu Umar Hafsh bin Umar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid Ibnul Hubab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Umar bin Abu Khats'am Al Yamami] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat enam raka'at setelah maghrib, tidak mengucapkan ucapan-ucapan buruk antara raka'at tersebut, maka akan dituliskan baginya pahala shalat dua belas raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1365: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Thariq] dari [Ashim bin Amru] berkata: Sekelompok orang dari Irak mendatangi Umar, ketika mereka telah sampai di hadapannya, Umar berkata: "Dari mana kamu?" Mereka menjawab: "Dari penduduk Iraq." Umar bertanya: "Apakah kalian datang dengan izin?" Mereka menjawab: "Ya." Ashim berkata: "Lalu mereka bertanya kepada Umar tentang shalatnya seorang laki-laki yang dilakukan di dalam rumah, [Umar] pun menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Adapun shalatnya seorang laki-laki di dalam rumah adalah cahaya, maka terangilah rumah kalian dengan cahaya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Al Husain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amru] dari [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Abu Ishaq] dari [Ashim bin Amru] dari [Umair] -mantan budak Umar Ibnul Khaththab- dari [Umar Ibnul Khaththab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits.
Sunan Ibnu Majah 1366: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Muhammad bin Yahya] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir bin Abdullah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian selesai dari shalatnya, hendaklah memberikan bagian dari shalatnya bagi rumahnya, sebab Allah menjadikan kebaikan bagi rumahnya dengan shalatnya tersebut. "
Sunan Ibnu Majah 1367: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Akhzam] dan ['Abdurrahman bin Umar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan. "
Sunan Ibnu Majah 1368: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr Bakr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dari [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Al 'Ala Ibnul Harits] dari [Haram bin Mu'awiyah] dari pamannya [Abdullah bin Sa'd] ia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: lebih utama mana shalat di rumahku atau shalat di masjid?" beliau bersabda: "Tidakkah engkau lihat betapa dekatnya rumahku dengan masjid? Sungguh, sekiranya aku shalat di rumahku, maka itu lebih aku sukai daripada shalat di masjid, kecuali shalat wajib. "
Sunan Ibnu Majah 1369: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah Ibnul Harits] ia berkata: "Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan aku bertanya, banyak orang-orang yang meninggalkan shalat dluha hingga aku tidak mendapatkan seseorang yang memberitahuku bahwasanya ia -yakni Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- melaksanakannya (shalat dluha) selain [Ummu Hani`]. Ia mengabarkan kepadaku bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakannya dengan mengerjakan delapan raka'at. "
Sunan Ibnu Majah 1370: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhamad bin Ishaq] dari [Musa bin Anas] dari [Tsumamah bin Anas] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat dluha dua belas raka'at, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah istana dari emas. "
Sunan Ibnu Majah 1371: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yazid Ar Risk] dari [Mu'adzah Al 'Adawiyah] ia berkata: Aku bertanya kepada ['Aisyah]: "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat dluha?" Ia menjawab: "Ya, empat raka'at. Beliau menambahnya atas sekehendak Allah."
Sunan Ibnu Majah 1372: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [An Nuhas bin Qahm] dari [Syaddad bin Abu Ammar] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjaga dua raka'at dluha maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni meskipun sebanyak buih di laut."
Sunan Ibnu Majah 1373: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yusuf As Sulami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abu Al Mawali] berkata: aku mendengar [Muhammad Ibnul Munkadir] menceritakan dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari kami do`a istikharah sebagaimana beliau mengajari kami surat Al Qur`an. Beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian menginginkan sesuatu hendaklah shalat sunnah dua raka'at, setelah itu ucapkanlah: "ALLAHUMMA INNI ASTAKHIIRUKA BI 'ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BI QURATIKA WA AS`ALUKA MIN FADLIKAL 'AZHIIM FA INNAKA TAQDIRU WA LAA AQDIRU WA TA'LAMU WA LAA A'LAMU WA ANTA ALLAAMUL GHUYUUB ALLAHUMMA IN KUNTA TA'LAMU HADZAL AMRA KHAIRAN LI FII DIINI WA MA'AASYII WA 'AAQIBATI AMRII AU KHAIRAN LII FII 'AAJILI AMRII WA AAJILIHI FAQDURHULII WA YASSIRHULII WA BAARIKLII FIIHI WA IN KUNTA TA'LAMU SYARRAN LII FASHRIFHU 'ANNII WASHRIFNII 'ANHU WAQDURHULIL KHAIRA HAISTUMAA KAANA TSUMMA RADLDLINII BIHI (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku memohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Maha Agung, sesungguhnya Engkau Maha kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahui, dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini -menyebutkan apa yang menjadi persoalannya- lebih baik dalam agama dan kehidupanku, dan akibat terhadap diriku, atau beliau mengatakan: "baik bagiku di dunia dan di akhirat, maka takdirkanlah untukku, mudahkan, dan berkahilah. Akan tetapi jika Engkau tahu bahwa perkara ini -ia menyebutkan kembali persoalan yang ia sebutkan di muka- berakibat buruk bagiku, maka singkirkanlah persoalan tersebut dan jauhkan aku darinya. Takdirkanlah untukku di mana pun kebaikan itu berada, kemudian ridlailah aku dengannya. "
Sunan Ibnu Majah 1374: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim Al 'Abbadani] dari [Fa`id bin 'Abdurrahman] dari [Abdullah bin Abu Aufa Al Aslami] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar mengunjungi kami seraya bersabda: "Barangsiapa memiliki hajat kepada Allah, atau kepada salah seorang dari makhluk-Nya, maka hendaklah ia berwudlu dan shalat dua raka'at, kemudian berdo'a "LAA ILAAHA ILLA ALLAHU AL HALIIMUL KARIIMU SUBHAANAALLAHU RABBAL 'ARSYIL AZHIIMI AL HAMDULILLAHI RABBIL 'AALAMIIN ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA MUUJIBAATI RAHMATIKA WA 'AZAA`IMI MAGHFIRATIKA WA GHANIIMATI MIN KULLI BIRRIN WAS SALAAMATA MIN KULLI ITSMIN AS`ALUKA ALLA TADA'A LII ILLA GHAFARTA WA LAA HAMMAN ILLA FARRAJTA WA LAA HAAJATAN HIYA LAKA RIDLAN ILLA QADLAITA LII (Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah Yang Maha Lembut dan Maha Pemberi. Maha Suci Allah, pemilik 'Arsy yang agung, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sesuatu yang mewajibkan datangnya rahmat-Mu dan hal-hal yang menguatkan datangnya ampunan-Mu, mendapatkan semua kebaikan, bersih dari segala dosa. Aku memohon kepada-Mu agar tidak meninggalkan dosa bagiku kecuali Engkau ampuni, dan kesedihan kecuali Engkau hapuskan, dan hajat yang Engkau ridlai kecuali engkau penuhi). " Kemudian ia memohon kepada Allah dari urusan dunia dan akhirat apa yang dia inginkan. Sesungguhnya setiap orang telah ditentukan. "
Sunan Ibnu Majah 1375: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Manshur bin Sayyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ja'far Al Madani] dari ['Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit] dari [Utsman bin Hunaif] berkata: "Seorang lelaki buta datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Do'akanlah aku agar Allah menyembuhkanku. " Beliau bersabda: "Jika kamu mau maka aku tangguhkan bagimu dan itu lebih baik, dan jika kamu mau maka aku akan do'akan kamu, " ia berkata: "Do'akanlah. " Maka beliau menyuruhnya agar berwudlu dan membaguskan wudlunya, kemudian shalat dua raka'at dan berdo'a, "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dan menghadap kepada-Mu dengan perantaraan Muhammad, Nabi pembawa rahmat. Ya Muhammad, aku telah menghadap dengan perantaraanmu kepada Rabbku di dalam hajatku ini agar terpenuhi. Ya Allah, berilah syafa'at kepadanya bagi diriku. " Abu Ishaq berkata: "Ini hadits shahih. "
Sunan Ibnu Majah 1376: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Abdurrahman Abu Isa Al Masruqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid Al Hubab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ubaidah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id] -mantan budak Abu Bakr bin Amru bin Hazm- dari [Abu Rafi'] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abbas: "Wahai paman, maukah jika aku memberimu hadiah, maukah jika aku memberikan manfaat kepadamu, maukah jika aku menyambung silaturahmi kepadamu?" ia menjawab, "Tentu, ya Rasulullah. " Beliau bersabda: "Shalatlah empat raka'at, di setiap raka'at engkau membaca Fatihatul kitab (surat Al Fatihah) dan satu surat. Apabila selesai membaca, maka ucapkanlah: "SUBHAANALLAHU WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLA ALLAHU WALLAHU AKBAR (Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan Yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar) sebanyak lima belas kali sebelum rukuk. Kemudian rukuk dan ucapkanlah bacaan itu lagi sepuluh kali. Kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali, kemudian sujud dan ucapkanlah lagi sepuluh kali, kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali, kemudian sujud dan ucapkanlah lagi sepuluh kali, kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali sebelum engkau bangun. Semua itu genap berjumlah tujuh puluh lima dalam setiap raka'at, dan berjumlah tiga ratus dalam empat raka'at. Sekiranya dosa-dosamu seperti pasir yang menggunung, Allah akan mengampuninya. " Abbas berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang tidak mampu mengucapkan itu dalam sehari?" Beliau bersabda: "Lakukanlah sekali dalam seminggu, jika tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam sebulan, " hingga beliau bersabda: "Maka Lakukanlah sekali dalam setahun. "
Sunan Ibnu Majah 1377: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Bisyr bin Al Hakam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Abdul Aziz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Aban] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib: "Wahai Abbas, wahai paman, maukah jika aku menganugerahimu, maukah jika aku memberimu hadiah dan maukah jika aku berbuat untukmu sepuluh perbuatan terpuji? Jika kamu melakukannya, Allah akan mengampuni dosa-dosamu baik yang pertama atau yang terakhir, yang telah lalu atau yang baru, yang salah atau yang sengaja, yang kecil atau yang besar, yang tersembunyi atau yang nampak. Sepuluh hal itu adalah: engkau laksanakan shalat empat raka'at, pada setiap raka'atnya engkau baca Fatihatul kitab (surat al Fatihah) dan satu surat. Jika engkau selesai dari membaca di raka'at pertama, maka ucapkan dalam keadaan berdiri: "SUBHAANALLAHU WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLA ALLAHU WALLAHU AKBAR (Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan Yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar) sebanyak lima belas kali. Kemudian engkau rukuk dan engkau baca sepuluh kali dalam kondisi seperti itu, lalu angkat kepalamu dari rukuk dan engkau ucapkan sebanyak sepuluh kali, kemudian engkau sujud dan engkau ucapkan sebanyak sepuluh kali ketika sujud. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud dan engkau ucapkan sebanyak sepuluh kali. Kemudian engkau sujud dan engkau ucapkan sepuluh kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud dan engkau ucapkan sepuluh kali. Maka semua itu berjumlah tujuh puluh lima dalam satu raka'at, dan lakukanlah hal itu di empat raka'at, jika engkau mampu melakukan shalat seperti itu sekali dalam setiap harinya maka lakukanlah. Jika tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam tiap jum'atnya. Jika tidak mampu melakukannya maka lakukanlah sebulan sekali, jika tidak mampu melakukannya maka lakukanlah sekali seumur hidup. "
Sunan Ibnu Majah 1378: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Abu Sabrah] dari [Ibrahim bin Muhammad] dari [Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far] dari [Bapaknya] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila malam nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: "Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rizki maka Aku akan memberinya rizki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. "
Sunan Ibnu Majah 1379: Telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Abdullah Al Khuza'i] dan [Muhammad bin Abdul Malik Abu Bakr] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazin bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hajjaj] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Suatu malam aku kehilangan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku pun mencarinya, dan ternyata beliau berada di Baqi' menengadahkan kepalanya ke langit, beliau lalu bersabda: "Wahai 'Aisyah, apakah engkau takut Allah dan Rasul-Nya akan mengurangi (haknya) atasmu?" ia menjawab, "Aku telah mengatakan tidak, hanya saja aku khawatir engkau mendatangi salah seorang dari isterimu. " Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya pada pertengahan malam Sya'ban Allah turun ke langit dunia lalu mengampuni orang-orang yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah bulu kambing. "
Sunan Ibnu Majah 1380: Telah menceritakan kepada kami [Rasyid bin Sa'id bin Rasyid Ar Ramli] berkata: telah menceritakan [Al Walid] dari [Ibnu Lahi'ah] dari [Adl Dlahhak bin Aiman] dari [Adl Dlahhak bin 'Abdurrahman bin 'Arzab] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah akan muncul di malam nishfu Sya'ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang meninggalkan jama'ah (murtad). " Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Aswad An Nadlr bin Abdul Jabbar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Az Zubair bin Sualim] dari [Adl Dlahhak bin 'Abdurrahman] dari [Bapaknya] ia berkata: aku mendengar [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1381: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr Bakr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Raja`] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sya'tsa`] dari [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at ketika mendapat kabar gembira terpenggalnya kepala Abu Jahal. "
Sunan Ibnu Majah 1382: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Utsman bin Shalih Al Mishri] berkata: telah memberitakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Amru bin Al Walid bin 'Abdah As Sahmi] dari [Anas bin Malik] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi kabar gembira dengan satu perkara, beliau pun sujud. "
Sunan Ibnu Majah 1383: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abdurrahman bin Ka'b bin Malik] dari [Bapaknya] ia berkata: "Ketika Allah menerima taubatnya beliau sujud tersungkur. "
Sunan Ibnu Majah 1384: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Abdullah Al Khuza'i] dan [Ahmad bin Yusuf As Sulami] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Bakkar bin Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Bakrah] dari [Bapaknya] dari [Abu Bakrah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila didatangi oleh urusan yang menyenangkan atau diberi kabar gembira, beliau tersungkur sujud sebagai tanda syukur kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala. "
Sunan Ibnu Majah 1385: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Nashr bin Ali] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dan [Sufyan] dari [Utsman Ibnul Mughirah Ats Tsaqafi] dari [Ali bin Rabi'ah Al Walibi] dari [Asma Ibnul Hakam Al Fazari] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Jika aku mendengar sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah selalu memberiku manfaat darinya sesuai dengan kehendak-Nya, jika aku mendengar hadits beliau dari orang lain, maka aku memintanya bersumpah, jika ia telah bersumpah maka aku akan membenarkannya. [Abu Bakar] telah menceritakan kepadaku, dan benarlah Abu Bakar, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki melakukan sebuah dosa lalu berwudlu dan membaguskan wudlunya, kemudian shalat dua raka'at, Mis'ar menyebutkan, "Kemudian shalat dan meminta ampun kepada Allah, kecuali pasti Allah akan mengampuninya. "
Sunan Ibnu Majah 1386: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitahukan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Abu Zubair] dari [Sufyan bin Abdullah] aku mengira dari ['Ashim bin Sufyan Ats Tsaqafi] bahwasanya mereka pergi dalam peperangan As-Sulasil, hanya saja mereka ketinggalan (tidak ikut perang). Maka mereka pun ribath (berjaga-jaga di perbatasan), kemudian mereka menemui Mu'awiyah sementara di sampingnya ada Abu Ayyub dan 'Uqbah bin Amir. 'Ashim bertanya: "Wahai Abu Ayyub, tahun ini kami ketinggalan perang, dan telah sampai berita kepada kami bahwasanya barangsiapa shalat di empat masjid maka dosanya akan diampuni!" [Abu Ayyub] berkata: Wahai anak saudaraku, aku akan tunjukkan kepadamu sesuatu yang lebih mudah dari itu, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu dan shalat sebagaimana diperintahkan maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." Bukankah seperti itu wahai 'Uqbah? ['Uqbah] menjawab: "Benar."
Sunan Ibnu Majah 1387: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Akhi Ibnu Syihab] dari [Pamannya] berkata: telah menceritakan kepadaku [Shalih bin Abdullah bin Abu Farwah] bahwa [Amir bin Sa'd] mengabarkan kepadanya, ia berkata: Aku mendengar [Aban bin 'Utsman] berkata: ['Utsman] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu jika di depan rumah salah seorang dari kalian terdapat sungai yang mengalir hingga ia bisa mandi lima kali dalam sehari, apakah masih ada kotoran daki pada tubuhnya?" Ia menjawab: "Tidak." Beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat dapat membersihkan dosa sebagaimana air dapat membersihkan kotoran daki."
Sunan Ibnu Majah 1388: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Sualiman At Taimi] dari [Abu Utsman An Nahdi] dari [Abdullah bin Mas'ud] berkata: "Seorang laki-laki terkena fitnah wanita, aku tidak tahu apa yang telah ia lakukan, hanya saja ia memang belum sampai zina. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyebutkan semua yang telah ia lakukan, maka Allah menurunkan ayat: " (Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat). "
Sunan Ibnu Majah 1389: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah mewajibkan umatku shalat sebanyak lima puluh kali, maka aku meminta keringan dari hal itu hingga aku mendatangi Musa, ia berkata kepadaku, "Apa yang telah diwajibkan oleh Rabbmu kepada umatmu?" aku menjawab, "Ia telah mewajibkan kepadaku shalat sebanyak lima puluh kali. " Musa berkata: "Kembalilah menemui Rabbmu, karena umatmu tidak akan mampu mengerjakan kewajiban itu, " aku pun kembali menemui Rabbku hingga Ia memberikan keringanan hingga setengahnya. Aku kembali menemui Musa dan aku kabarkan hal itu padanya, ia berkata: "Kembalilah menemui Rabbmu, karena umatmu tidak akan mampu melakukan kewajiban itu, " aku pun kembali menemui Rabbku, Ia berfirman: " (Shalat) Lima kali itu akan menyamai (shalat) lima puluh kali, dan tidak ada lagi perubahan di sisi-Ku. " Maka aku kembali menemui Musa, lalu aku katakan kepadanya: "Aku sudah malu kepada Rabbku. "
Sunan Ibnu Majah 1390: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abdullah bin Ushm Abu Ulwan] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan shalat sebanyak lima puluh kali, lalu ia meminta kepada Rabbnya agar menjadikan lima kali. "
Sunan Ibnu Majah 1391: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Ibnu Muhairiz] dari [Al Mukhdiji] dari [Ubadah bin Ash Shamit] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lima waktu shalat telah Allah wajibkan atas hamba-hamba-Nya, barangsiapa melaksanakannya dengan tidak mengurangi sesuatu darinya sedikitpun karena meremehkan hak-haknya, maka Allah akan membuat satu janji bahwa Ia akan memasukkannya ke dalam surga pada hari kiamat. Dan barangsiapa mengurangi sesuatu darinya karena meremehkan hak-haknya, maka Allah tidak mempunyai janji dengannya, jika mau Allah akan menyiksanya dan jika mau akan mengampuninya. "
Sunan Ibnu Majah 1392: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Hammad Al Mishri] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Syarik bin Abdullah bin Abu Namir] bahwa ia mendengar [Anas bin Malik] ia berkata: "Ketika kami sedang duduk-duduk di masjid seorang laki-laki masuk ke dalam masjid dengan mengendarai unta, lalu ia derumkan untanya dan ia ikat dalam masjid. Setelah itu ia berkata kepada orang-orang, "Manakah dari kalian yang bernama Muhammad! " padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk bersandar di antara mereka. " Anas berkata: "Para sahabat pun menjawab, "Laki-laki berkulit putih yang duduk bersandar inilah orangnya, " laki-laki itu lalu berkata kepada beliau, "Wahai anak Abdul Muthallib! " Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Aku telah memenuhi panggilanmu, " laki-laki itu berkata lagi, "Wahai Muhammad, aku ingin bertanya kepadamu dan keras dalam bertanya kepadamu, maka janganlah engkau marah kepadaku, " beliau bersabda: "Tanyakanlah apa yang engkau inginkan?" laki-laki itu berkata: "Aku bersumpah atas Tuhanmu dan Tuhan orang-orang sebelummu, apakah Allah mengutusmu untuk seluruh manusia?" beliau menjawab: "Ya Allah, itu benar, " laki-laki itu berkata: "Aku persaksikan dirimu atas Allah, apakah Allah yang memerintahkan kepadamu kewajiban shalat lima waktu dalam sehari semalam?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ya Allah, itu benar, " laki-laki itu berkata: "Aku persaksikan dirimu atas Allah, apakah Allah yang memerintahkan kamu puasa di bulan ini dalam setahunnya?" beliau menjawab: "Ya Allah, itu benar, " laki-laki itu berkata: "Aku persaksikan dirimu atas Allah, apakah Allah yang memerintahkan kamu mengambil sedekah ini dari orang-orang kaya kami lalu membagikannya kepada orang-orang miskin kami?" beliau menjawab, "Ya Allah, itu benar, " lalu laki-laki itu berkata: "Aku beriman dengan apa yang engkau bawa, aku adalah utusan dari kaumku, aku Dlimam bin Tsa'labah, saudara bani Sa'd bin Bakr. "
Sunan Ibnu Majah 1393: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Utsman bin Sa'id bin Katsir bin Dinar Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Al Walid] [Dlubarah bin Abdullah bin Abu Salik] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Duwaid bin Nafi'] dari [Az Zuhri] berkata: [Sa'id bin Musayyab] berkata: [Abu Qatadah bin Rib'i] mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Aku telah mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku telah menetapkan sebuah perjanjian di sisi-Ku, bahwa barangsiapa menjaganya sesuai waktunya Aku akan memasukkannya ke dalam surga. Dan barangsiapa tidak menjaganya, maka tidak ada perjanjian di sisi-Ku. "
Sunan Ibnu Majah 1394: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mush'ab Al Madani Ahmad bin Abu Katsir bin Abu Bakr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Zaid bin Rabah] dan [Ubaidullah bin Abu Abdullah] dari [Abu Abdullah Al Aghar] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat di masjidku ini lebih utama seribu kali dari shalat di tempat lain kecuali masjidil haram. " Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1395: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat di masjidku ini lebih utama seribu kali dari shalat di masjid selainnya kecuali masjidil haram. "
Sunan Ibnu Majah 1396: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Adi] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Abdul Karim] dari ['Atho`] dari [Jabir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat di masjidku lebih utama seribu kali dari shalat di masjid selainnya, kecuali masjidil haram. Dan shalat di masjidil haram lebih utama seratus ribu kali dari shalat di tempat selainnya. "
Sunan Ibnu Majah 1397: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdullah Ar Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsaur bin Yazid] dari [Ziyad bin Abu Saudah] dari saudaranya [Utsman bin Abu Saudah] dari [Maimunah] mantan budak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Wahai Rasulullah, berilah kami fatwa berkenaan dengan Baitul Maqdis, " beliau bersabda: "Ia adalah bumi Al Muntasyar dan Al Muntasyar (tempat dikumpulkannya manusia pada hari kiamat), datangi dan shalatlah kalian di sana, sebab shalat di dalamnya seperti shalat seribu kali di tempat lainnya. " Aku bertanya, "Bagaimana pendapat tuan jika saya tidak bisa ke sana?" beliau menjawab: "Memberi minyak yang dengannya lampu bisa dinyalakan di dalamnya, barangsiapa melakukan itu, maka ia seperti telah mendatanginya. "
Sunan Ibnu Majah 1398: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah Ibnul Jahm Al Anmathi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Suwaid] dari [Abu Zur'ah As Saibani Yahya bin Abu Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ad Daili] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis ia meminta Allah tiga hal: hukum yang sesuai dengan hukum-Nya, kerajaan yang tidak dimiliki oleh orang-orang setelahnya, dan tidak ada seorang pun yang mendatangi masjid ini kecuali untuk shalat, melainkan akan keluar semua dosanya sebagaimana bayi yang dilahirkan ibunya." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua perkara pertama telah dikabulkan, dan aku berharap yang ketiga juga telah diberikan."
Sunan Ibnu Majah 1399: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh bersusah payah melakukan perjalanan kecuali pada tiga masjid: masjidil haram, masjidku ini dan masjidil aqsha."
Sunan Ibnu Majah 1400: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Maryam] dari [Qaza'ah] dari [Abu Sa'id] dan [Abdullah bin Amr bin Al 'Ash] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh bersusah payah melakukan perjalanan kecuali pada tiga masjid: masjidil haram, masjidil aqsha dan masjidku ini."
Sunan Ibnu Majah 1401: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Abrad] mantan budak bani Khathmah, ia mendengar [Usaid bin Zhuhair Al Anshari] -ia termasuk sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- ia menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat di masjid Quba seperti melakukan Umrah. "
Sunan Ibnu Majah 1402: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dan [Isa bin Yunus] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Karmani] berkata: aku mendengar [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] berkata: [Sahl bin Hunaif] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian mendatangi masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia akan mendapatkan pahala umrah."
Sunan Ibnu Majah 1403: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khaththab Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ruzaiq Abu Abdullah Al Alhani] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat seorang laki-laki di rumahnya sebanding dengan satu shalat, shalatnya di masjid kabilahnya sebanding dengan dua puluh lima shalat, shalatnya di masjid jami' sebanding dengan seratus shalat, shalatnya di masjid Al Aqsha sebanding dengan seribu shalat, shalatnya di masjidku sebanding dengan lima puluh ribu shalat, dan shalat di Masjidil Haram sebanding dengan seratus ribu shalat. "
Sunan Ibnu Majah 1404: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdullah Ar Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru Ar Raqqi] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Ath Thufail bin Abu Ubai bin Ka'b] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap ke arah sebatang kayu kurma, sebab masjid pada masa itu tidak mempunyai dinding, dan beliau juga berkhutbah di atas kayu tersebut. Seorang laki-laki dari sahabatnya berkata: "Bagaimana jika kami buatkan sesuatu (mimbar) yang dapat engkau gunakan berdiri di hari jum'at, hingga orang-orang dapat melihatmu dan mendengar khutbahmu?" beliau menjawab: "Ya, " maka sahabat itu membuatkan Rasulullah mimbar yang mempunyai tiga undakan, ketika para sahabat meletakkan mimbar tersebut pada tempat yang biasa beliau gunakan khutbah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin berdiri di atasnya, beliau melintasi batang kayu yang biasa beliau gunakan untuk berkhutbah. Ketika melintas, batang kayu tersebut mengeluarkan suara dan terbelah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun turun, ketika beliau mendengar suara kayu itu beliau mengusapnya dengan tangan hingga ia menjadi tenang, setelah itu beliau kembali lagi ke atas mimbar. Jika shalat beliau selalu menghadap ke arah batang kayu tersebut, maka ketika masjid dirombak dan di ubah, Ubai bin Ka'b mengambil batang kayu tersebut. Batang kayu tersebut tetap di rumahnya hingga lapuk dan di makan rayap dan menjadi remukan-remukan kecil. "
Sunan Ibnu Majah 1405: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ammar bin Abu Ammar] dari [Ibnu Abbas] dan dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di atas batang kayu kurma, ketika mimbar telah dibuat beliau pindah ke mimbar hingga batang kayu tersebut bersuara. Maka beliau pun mendatangi dan mendekapnya hingga ia menjadi tenang. Beliau lalu bersabda: "Sekiranya tidak aku peluk (menenangkan), sungguh ia akan bersuara hingga hari kiamat. "
Sunan Ibnu Majah 1406: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Tsabit Al Jahdari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Hazim] berkata: "Orang-orang saling berselisih mengenai mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni dibuat dari apa mimbar tersebut. Mereka kemudian mendatangi Sahl bin Sa'd dan menanyakan hal itu kepadanya. [Sahl bin Sa'd] lalu berkata: "Tidak seorang (sahabat) pun yang tersisa, yang lebih tahu tentang mimbar itu selain aku, mimbar itu dibuat dari kayu hutan, ia dibuat oleh Fulan mantan budak Fulanah. Tukang kayu itu membawakan mimbar tersebut, ketika diletakkan beliau berdiri di atasnya dan menghadap ke arah kiblat, dan orang-orang berdiri di belakangnya. Beliau membaca surat lalu rukuk, kemudian mengangkat kepalanya seraya mundur ke belakang hingga beliau dapat sujud. Setelah itu beliau kembali lagi ke atas mimbar dan membaca surat, kemudian rukuk dan berdiri, kemudian mundur ke belakang lagi hingga beliau dapat sujud."
Sunan Ibnu Majah 1407: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Abu Nadlrah] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di atas batang pohon, atau ia mengatakan, "di atas batang kurma hingga kayu itu dijadikan sebagai mimbar. " Abu Nadlrah berkata: "Batang kurma itu bersuara. " Jabir berkata: "Orang-orang yang di masjid sampai mendengar suaranya, hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan mengusapnya, batang kayu itu pun diam. Sebagian sahabat berkata: "Sekiranya beliau tidak mengusapnya, maka ia akan bersuara hingga hari kiamat. "
Sunan Ibnu Majah 1408: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir bin Zurarah] dan [Suwaid bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] berkata: "Pada suatu malam aku shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau masih saja berdiri hingga muncul pikiran jelek dalam diriku. " Aku bertanya, "Perkara apa itu?" Abdullah menjawab, "Aku ingin duduk, namun tidak aku teruskan. "
Sunan Ibnu Majah 1409: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia mendengar [Al Mughirah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri (shalat) hingga bengkak kedua kakinya, dikatakan kepada beliau: "Wahai Rasulullah, dosamu telah diampuni baik yang lalu atau yang akan datang!" beliau menjawab: "Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur."
Sunan Ibnu Majah 1410: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hisyam Ar Rifa'I Muhammad bin Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yaman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu melaksanakan shalat (tahajjud) sehingga kedua kakinya bengkak. Dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosamu baik yang lalu maupun yang akan datang! " Beliau bersabda: "Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang senantiasa bersyukur?"
Sunan Ibnu Majah 1411: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: shalat yang bagaimana yang paling utama?" beliau menjawab: "Yang panjang berdirinya. "
Sunan Ibnu Majah 1412: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqiyani] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban] dari [Bapaknya] dari [Makhul] dari [Katsir min Murrah] bahwa [Abu Fathimah] menceritakan kepadanya, ia berkata: "Aku berkata: "Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku suatu amalan yang aku bisa istiqamah dan mampu melaksanakannya, " beliau bersabda: "Sujudlah kepada Allah, sebab tidaklah engkau sujud kepada-Nya sekali saja, kecuali dengannya Allah akan mengangkat satu derajat dan menghapus satu kesalahan darimu. "
Sunan Ibnu Majah 1413: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Amru Abu Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Walid bin Hisyam Al Mu'aithi] berkata: telah menceritakan kepadanya [Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'muri] berkata: "Aku pernah bertemu [Tsauban], lalu aku katakan kepadanya, "Bacakanlah satu hadits kepadaku, mudah-mudahan dengan hadits tersebut Allah memberiku manfaat. " Ma'dan berkata: "Tsauban diam, lalu aku ulangi lagi dan kukatakan seperti itu. Namun ia tetap diam, aku ulangi lagi hingga tiga kali. Setelah itu ia berkata kepadaku, "Sujudlah engkau kepada Allah, sungguh aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba sujud kepada Allah kecuali dengannya Allah akan menaikkan satu derajat dan menghapus darinya satu kesalahan. " Ma'dan berkata: "Setelah itu aku bertemu [Abu Darda] dan aku tanyakan kepadanya, dan ia pun menjawab memberi jawaban seperti itu. "
Sunan Ibnu Majah 1414: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Utsman Ad-Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Khalid bin Yazid Al Murri] dari [Yunus bin Maisarah bin Jals] dari [As Shunabi] dari [Ubadah bin Shamit] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba melakukan sujud sekali kepada Allah, kecuali Allah akan menuliskan baginya satu kebaikan, menghapus satu keburukan, dan mengangkatnya satu derajat. Oleh sebab itu perbanyaklah melakukan sujud. "
Sunan Ibnu Majah 1415: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Sufyan bin Husain] dari [Ali bin Zaid] dari [Anas bin Hakim Adl Dlabbi] berkata: [Abu Hurairah] berkata kepadaku, "Jika engkau datang kepada warga kampungmu maka kabarkanlah kepada mereka bahwa aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pertama kali yang akan dihitung atas seorang muslim pada hari kiamat adalah shalat wajibnya, jika ia menyempurnakannya (akan diterima), jika tidak menyempurnakannya maka akan dikatakan: 'Lihatlah, apakah ia mempunyai ibadah thathawu'? jika ia mempunyai ibadah thathawu' maka sempurnakanlah ibadah wajib dengan ibadah tathawu'nya.' Kemudian semua amalan wajib akan dilakukan seperti itu."
Sunan Ibnu Majah 1416: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Ad Darimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Tamim Ad Dari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Affan] berkata: telah memberitakan kepada kami [Humaid] dari [Al Hasan] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Hurairah] dan [Dawud bin Abu Hind] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Tamim Ad Dari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pertama yang akan dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya maka akan ditulis baginya pahala nafilah. Jika tidak menyempurnakannya, Allah Subhaanahu kepada malaikat-Nya, "Lihatlah, apakah kalian mendapati ia mempunyai ibadah thathawu'? dengannya sempurnakanlah ibadah wajibnya yang kurang, " kemudian semua amalan akan diperlakukan seperti itu. "
Sunan Ibnu Majah 1417: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Laits] dari [Hajjaj bin Ubaid] dari [Ibrahim bin Isma'il] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak mampukah salah seorang dari kalian jika shalat untuk maju ke depan, atau ke belakang, atau ke kanan, atau ke kiri. Yakni dalam shalat sunnah. "
Sunan Ibnu Majah 1418: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Utsman bin 'Atho`] dari [Bapaknya] dari [Mughirah bin Syu'bah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah seorang imam shalat (sunnah) di tempat yang telah ia gunakan untuk shalat wajib, hingga ia bergeser dari tempatnya tersebut. " Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Ubaid Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Abu 'Abdurrahman At Tamimi] dari [Utsman bin 'Atho`] dari [Bapaknya] dari [Al Mughirah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits. "
Sunan Ibnu Majah 1419: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyir Bakr bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Bapaknya] dari [Tamim bin Mahmud] dari ['Abdurrahman bin Syibl] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari tiga hal: mematuk sebagaimana seperti burung gagak, membentangkan tangan seperti binatang buas dan seorang laki-laki shalat di tempat yang telah ia gunakan shalat, sebagaimana unta (yang menempati tempatnya kembali). "
Sunan Ibnu Majah 1420: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin 'Abdurrahman Al Makhzumi] dari [Yazid bin Abu Ubaid] dari [Salamah Ibnul Akwa'] bahwa ia pernah shalat sunnah dluha. Ia menuju tiang, tidak ke mushhaf Utsmani, lalu ia shalat di dekatnya. Aku tanyakan kepadanya, "Kenapa kamu tidak shalat di sini? Lalu aku menunjuk pada salah satu sujud masjid. Ia menjawab, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghindari tempat ini. "
Sunan Ibnu Majah 1421: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Muhammad bin 'Abbad] dari [Abdullah bin Sufyan] dari [Abdullah bin As Sa`ib] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di hari penaklukan kota Makkah, beliau meletakkan kedua sandalnya di samping kirinya. "
Sunan Ibnu Majah 1422: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim bin Habib] dan [Muhammad bin Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman Al Muharibi] dari [Abdullah bin Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tetaplah engkau pakai kedua sandalmu, Jika kamu lepas maka letakkanlah di antara kedua kakimu dan jangan kamu letakkan di sebelah kananmu, atau di sebelah kanan temanmu, atau di belakangmu, karena akan mengganggu orang yang ada di belakangmu."