1. Mukadimah
Sunan Ibnu Majah 1: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang aku perintahkan maka ambillah, dan apa yang aku larang maka tinggalkanlah."
Sunan Ibnu Majah 2: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] ia berkata: telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarkanlah apa yang telah aku tinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan dan perselisihan mereka kepada para Nabinya. Jika aku perintahkan kepada kalian terhadap suatu perkara maka laksanakanlah semampu kalian, dan jika aku larang kalian dari suatu perkara maka jauhilah."
Sunan Ibnu Majah 3: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], dan [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menta'atiku maka ia telah ta'at kepada Allah dan barangsiapa durhaka kepadaku maka ia telah durhaka kepada Allah."
Sunan Ibnu Majah 4: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin 'Adi] dari [Ibnu Mubarak] dari [Muhammad bin Suqah] dari [Abu Ja'far] ia berkata: "[Ibnu Umar] Jika mendengar sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia tidak melewatkannya dan tidak pula sibuk dengan yang lainnya."
Sunan Ibnu Majah 5: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa bin Sumai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sulaiman Al Afthas] dari [Al Walid bin Abdurrahman Al Jurasyi] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Darda`] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui kami, sementara kami sedang memperbincangkan masalah kefaqiran dan kami merasa takut darinya. Lalu beliau bersabda: "Apakah kalian takut kepada kemiskinan? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan diberikan kepada kalian dunia, hingga hati salah seorang dari kalian tidak bisa berpaling kecuali akan menemuinya. Sungguh, telah aku tinggalkan untuk kalian perkara terang benderang, malam dan siangnya sama." Abu Darda` berkata: "Demi Allah benar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah meniggalkan bagi kita perkara yang terang benderang, malam dan siangnya sama."
Sunan Ibnu Majah 6: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku mendapat pertolongan. Orang-orang yang menghinakannya tidak akan membahayakan mereka hingga terjadi hari kiamat."
Sunan Ibnu Majah 7: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Alqamah Nashr bin Alqamah] dari [Umair Al Aswad] dan [Katsir bin Murrah Al Hadlrami] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang tegar berdiri di atas perintah Allah, tidak akan membahayakan mereka orang yang menyelisihinya."
Sunan Ibnu Majah 8: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Jarrah bin Malih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Zur'ah] ia berkata: aku mendengar [Abu 'Inabah Al Khaulani] dan ia adalah sahabat yang mengalami shalat menghadap dua kiblat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah akan senantiasa menanam tanaman (pembaharu) dalam agama ini, yang akan Ia arahkan untuk ketaatan kepada-Nya."
Sunan Ibnu Majah 9: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Nafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Arthah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] ia berkata: [Mu'awiyah] berdiri khutbah, ia lalu berkata: "Mana para ulama kalian? Mana ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga sekelompok dari ummatku menang di atas semua manusia, mereka tidak menghiraukan orang yang menghinakannya dan tidak pula orang yang menolongnya."
Sunan Ibnu Majah 10: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Basyir] dari [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Asma` Ar Rahabi] dari [Tsauban] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan senantiasa ada sekelompk dari umatku yang ditolong di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menyelisihinya hingga datang keputusan Allah."
Sunan Ibnu Majah 11: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] ia berkata: aku mendengar [Mujalid] menyebutkan dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Kami berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu membuat satu garis, kemudian membuat dua garis di sisi kanannya dan dua garis lagi di sisi kirinya. Kemudian beliau meletakkan tangannya di garis yang tengah seraya bersabda: "Inilah jalan Allah." Kemudian beliau membaca ayat ini: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia: dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya."
Sunan Ibnu Majah 12: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid Ibnu Al Hubab] dari [Mu'awiyah bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin Jabir] dari [Al Miqdam bin Ma'dikarib Al Kindi] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dikhawatirkan seseorang bersandaran di tempat duduknya, diceritakan kepadanya sebuah hadits dariku, namun ia berkata: 'Antara kami dan kalian adalah kitabullah 'azza wa jalla. Apa yang kami temukan yang halal darinya maka kami menghalalkannya dan apa yang kami temukan yang haram darinya, maka kami mengharamkannya.' Ketahuilah, sesungguhnya apa yang diharamkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seperti yang diharamkan Allah."
Sunan Ibnu Majah 13: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] -aku bertanya kepadanya di rumahnya- dari [Salim Abu Al Nadlr] -kemudian ia membaca sebuah hadits-, ia berkata: atau [Zaid bin Aslam] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, salah seorang dari kalian akan ditemui dalam keadaan duduk bersandaran di tempat duduknya, lalu datang kepadanya perintah dan laranganku, namun ia berkata: 'Aku tidak mengetahui, apa yang kami jumpai dalam kitabullah, maka kami mengikutinya.'"
Sunan Ibnu Majah 14: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf] dari [Bapaknya] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan kami yang tidak termasuk darinya maka dia tertolak."
Sunan Ibnu Majah 15: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laist bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Az Zubair] bahwasanya [Abdullah bin Az Zubair] menceritakan kepadanya, bahwa, Seorang laki-laki Anshar mendebat Az Zubair di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang masalah pengairan yang biasa mereka gunakan untuk menyiram pohon kurma. Orang Anshar itu berkata: "Biarkan air itu lewat." tetapi Az Zubair tidak mengindahkannya. Maka terjadilah perdebatan di antara keduanya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Airilah (kebunmu) wahai Zubair, setelah itu Alirkan air tersebut untuk tetanggamu." Tetapi orang Anshar tersebut marah seraya berkata: "Ya Rasulullah, apakah karena dia anak pamanmu?" Maka berubahlah wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Hai Zubair, airilah (kebunmu), setelah itu tahan airnya agar ia kembali ke asalnya." Abdullah bin Zubair berkata: Maka Zubair berkata: "Demi Allah saya mengira bahwa ayat ini turun dalam kejadian tersebut: "Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
Sunan Ibnu Majah 16: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya An Naisaburi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian melarang hamba perempuan Allah untuk shalat di masjid." Lalu seorang anaknya berkata: "Sungguh, kami akan melarang mereka." Maka Ibnu Umar pun marah besar seraya menghardik: "Aku bacakan kepada kalian hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun engkau katakan: 'Sungguh, kami akan melarang mereka.'"
Sunan Ibnu Majah 17: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Tsabit Al Jadari] dan [Abu 'Amru Hafsh bin Umar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Abdullah bin Mughaffal], bahwa, Salah seorang dari keponakannya duduk di sampingnya, kemudian ia mengetapel. Maka ia pun mencegahnya seraya berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarangnya. Beliau bersabda: "Tindakan itu tidak dapat memburu buruan, dan tidak pula menghancurkan musuh. Ia hanya memecahkan gigi dan mencungkil mata." berkata Fa'ad anak saudaranya: "kemudian ia mengetapel. dia berkata: Aku sampaikan kepadamu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari perbuatan itu"
Sunan Ibnu Majah 18: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Burd bin Sinan] dari [Ishaq bin Qabishah] dari [Bapaknya] berkata: [Ubadah bin Shamit Al Anshari] adalah seorang komandan dan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ikut berperang bersama Mu'awiyah di bumi Romawi. Dia memperhatikan orang-orang yang sedang melakukan jual beli pecahan emas dengan dinar dan pecahan perak dengan dirham. Kemudian ia berseru: "Hai manusia, sesungguhnya kalian telah memakan riba, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali sebanding, tidak ada kelebihan dan tidak ada penangguhan antara keduanya." Mu'awiyah berkata kepadanya: "Wahai Abul Walid saya tidak memandang riba dalam transaksi ini, kecuali dalam penangguhannya." Ubadah menjawab: "Aku sampaikan kepadamu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun engkau berpendapat dengan pandanganmu sendiri. Sungguh, sekiranya Allah mengeluarkanku, maka aku tidak akan tinggal di wilayah kekuasaanmu meski aku di bawah perintahmu." Ketika kembali ke Madinah ia bertemu Umar bin Khaththab, lalu Umar berkata kepadanya, "Hai Abul Walid, apa yang membuatmu datang ke sini?" Lalu ia ceritakan kisah tersebut kepada Umar, dan ia tidak bercerita tentang tempat tinggalnya. Umar pun berkata: "Hai Abul Walid, kembalilah ke negerimu. Sungguh, Allah akan membuat satu negeri menjadi hina tanpa keberadaanmu dan orang-orang sepertimu." Kemudian Umar menulis surat untuk Mu'awiyah: "Engkau tidak berhak memerintahnya, dan ajaklah manusia mengikuti apa yang dikatakannya, karena dia di atas kebenaran."
Sunan Ibnu Majah 19: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Al Khallad Al Bahili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu 'Ajlan] berkata: telah memberitahukan kepada kami ['Aun bin Abdullah] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Jika aku bacakan kepada kalian sebuah hadits dari Rasulullah, maka anggaplah bahwa Rasulullah yang menyampaikannya, dia yang memberi petunjuk dan dia yang berwasiat takwa."
Sunan Ibnu Majah 20: Telah menceritakan kepada kami [Muhamad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abul Bahktari] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Apabila aku bacakan kepada kalian sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka anggaplah bahwa Rasulullah yang menyampaikannya, dia yang memberi petunjuk dan dia yang berwasiat takwa."
Sunan Ibnu Majah 21: Telah menceritakan kepada kami [Ali Ibnul Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammmad bin Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Maqburi] dari [Kakeknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sungguh akan aku beritahukan, ada seseorang dari kalian yang tidak mau menyampaikan haditsku. Sambil bersandar di tempat duduknya ia berkata: 'Bacalah Al Qur'an, semua yang dikatakan (dalam Al-Qur'an) berupa perkataan yang baik maka akupun mengatakannya."
Sunan Ibnu Majah 22: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Syu'bah] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah]. Menurut jalur lain, Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] bahwa, [Abu Hurairah] pernah berkata kepada seseorang: "Hai keponakanku, jika aku bacakan kepadamu sebuah hadits dari Rasulullah, maka janganlah kamu membuat perumpamaan selainnya." Abul Hasan berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abdullah Al Karabisi berkata: telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Ja'd dari Syu'bah dari 'Amru bin Murrah sebagaimana hadits Ali Radliallahu Ta'ala 'anhu."
Sunan Ibnu Majah 23: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Ibnu 'Aun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muslim Al Bathin] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Bapaknya] dari ['Amru bin Maimun] ia berkata: Tidaklah [Ibnu Mas'ud] menyalahkanku di malam kamis, melainkan aku mendatanginya. -'Amru bin Maimun berkata:- Aku tidak mendengarnya mengatakan sesuatu pun dari hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian pada suatu malam dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, maka dia menunduk. -'Amru bin Maimun berkata:- Aku lalu memandang kepadanya, ia waktu itu sedang berdiri sambil mengancingkan kancing-kancing jubahnya, air matanya bercucuran dan urat lehernya naik turun. Dia berkata: "Atau selain itu, atau di atas itu, atau dekat dari itu, atau serupa dengan itu."
Sunan Ibnu Majah 24: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad bin Sirin] ia berkata: Jika [Anas bin Malik] telah selesai dari membacakan sebuah hadits Rasulullah, ia berkata: "atau sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."
Sunan Ibnu Majah 25: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah]. Dan dari jalur lain: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdiy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] ia berkata: Kami berkata kepada [Zaid bin Arqam]: "ceritakanlah kepada kami hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!" ia berkata: "Kami telah menjadi tua dan pelupa, sedangkan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu sangat keras (berat)."
Sunan Ibnu Majah 26: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] dari [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu As Safar] ia berkata: Aku mendengar [Asy Sya'bi] berkata: "Aku berguru kepada [Ibnu Umar] selama satu tahun, namun aku tidak pernah mendengar ia membacakan satu hadits pun dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 27: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Abdul Azhim Al 'Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] ia berkata: Aku mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Dahulu kami menghafal hadits, sedangkan hadits dihafal langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka jika kalian melakukan kesulitan dan bermanja-manja maka sekali-kali tidak mungkin bisa."
Sunan Ibnu Majah 28: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Qarazhah bin Ka'ab] ia berkata: Umar bin Khaththab mengutus dan mengantar kami ke Kufah. Ia berjalan bersama kami hingga sampai di suatu tempat yang disebut Shirar. Ia lalu berkata: "Apakah kalian tahu kenapa aku berjalan bersama kalian?" Qarazhah bin Ka'ab berkata: Kami menjawab, "Karena hak menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan hak sahabat Anshar." [Umar berkata]: "Aku berjalan bersama kalian karena ada satu hadits yang ingin aku sampaikan kepada kalian, dan aku ingin kalian menghafalnya karena perjalananku bersama kalian, beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian datang kepada satu kaum karena Al Qur'an di dalam dada mereka mendidih seperti periuk yang mendidih. Jika mereka melihat kalian mereka akan menjulurkan leher-lehernya kepada kalian seraya berkata: 'Hai para sahabat Muhammad, riwayatkan sedikit saja hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku adalah rekan kalian."
Sunan Ibnu Majah 29: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Yahya bin Sa'id] dari [As Sa`ib bin Yazid] ia berkata: "Aku menemani [Sa'd bin Malik] dari Madinah ke Makkah, dan aku tidak mendengar ia membacakan satu hadits pun dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 30: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Suwaid bin Sa'id] dan [Abdullah bin 'Amir bin Zurarah] dan [Isma'il bin Musa] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Simak] dari [Abdurrahman bin Abdullah bin Mas'ud] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 31: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Amir bin Zurarah] dan [Isma'il bin Musa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Manshur] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Ali] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena sesungguhnya dusta atas namaku akan memasukkan ke dalam neraka."
Sunan Ibnu Majah 32: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berdusta atas namaku, -aku mengira beliau bersabda: - dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 33: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 34: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berbicara atas namaku dengan sesuatu yang aku tidak mengatakannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 35: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ya'la At Taimi] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Ma'bad bin Ka'b] dari [Abu Qatadah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar ini: "Janganlah kalian banyak-banyak membacakan hadits dariku, maka barangsiapa berkata atas namaku, hendaklah ia berkata dengan benar atau jujur. Barangsiapa berkata atas namaku dengan sesuatu yang aku tidak mengatakannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 36: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jami' bin Syaddad Abu Shakhrah] dari ['Amir bin Abdullah bin Zubair] dari [Bapaknya] ia berkata: Aku berkata kepada [Zubair bin Awwam]: "Kenapa aku tidak mendengarmu menceritakan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana aku pernah mendengarnya dari Ibnu Mas'ud, Fulan dan Fulan?" ia menjawab: "Sesungguhnya aku tidak pernah berpisah dengan Rasulullah semenjak aku memeluk Islam, akan tetapi aku telah mendengar satu kalimat yang beliau ucapkan: "Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 37: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Mutharrif] dari ['Athiyyah] dari [Abu Sa'id] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 38: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hisyam] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ali radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menyampaikan satu hadits dariku, sementara dia melihat bahwa hadits itu dusta, maka dia adalah salah satu pendusta."
Sunan Ibnu Majah 39: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. Menurut jalur lain: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Samurah bin Jundab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menceritakan satu hadits dariku, sementara dia melihat bahwa hadits itu dusta, maka dia adalah salah satu pendusta."
Sunan Ibnu Majah 40: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Al A'masy] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ali] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: "Barangsiapa meriwayatkan dariku satu hadits, sementara dia melihat bahwa hadits itu dusta, maka dia adalah salah satu pendusta." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Hasan bin Musa Al Asyyab] dari [Syu'bah] sebagaimana hadits [Samurah bin Jundab].
Sunan Ibnu Majah 41: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menyampaikan satu hadits dariku, sementara dia melihat bahwa hadits itu dusta, maka dia adalah salah satu pendusta."
Sunan Ibnu Majah 42: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Dzakwan Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al 'Ala`] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abi Al Mutha'] ia berkata: aku mendengar ['Irbadl bin Sariyah] berkata: "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami. Beliau memberi nasihat yang sangat menyentuh, membuat hati menjadi gemetar, dan air mata berlinangan. Lalu dikatakan: "Wahai Rasulullah, engkau telah memberikan nasihat kepada kami satu nasihat perpisahan, maka berilah kami satu wasiyat." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meski kepada seorang budak Habasyi. Dan sepeninggalku nanti, kalian akan melihat perselisihan yang sangat dahsyat, maka hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham, dan jangan sampai kalian mengikuti perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya semua bid'ah itu adalah sesat."
Sunan Ibnu Majah 43: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Bisyr bin Manshur] dan [Ishaq bin Ibrahim As Sawwaq] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Dlamrah bin Habib] dari [Abdurrahman bin 'Amru As Sulami] bahwasanya ia mendengar ['Irbadl bin Sariyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kami satu nasehat yang membuat air mata mengalir dan hati menjadi gemetar. Maka kami berkata kepada beliau: "Ya Rasulullah, sesungguhnya ini merupakan nasihat perpisahan, lalu apa yang engkau wasiatkan kepada kami?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku telah tinggalkan untuk kalian petunjuk yang terang, malamnya seperti siang. Tidak ada yang berpaling darinya setelahku melainkan ia akan binasa. Barangsiapa di antara kalian hidup, maka ia akan melihat banyaknya perselisihan. Maka kalian wajib berpegang teguh dengan apa yang kalian ketahui dari sunnahku, dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjukk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Hendaklah kalian taat meski kepada seorang budak Habasyi. Orang mukmin itu seperti seekor unta jinak, di mana saja dia diikat dia akan menurutinya." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Ash Shabbah Al Misma'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsaur bin Yazid] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Abdurrahman bin 'Amru] dari ['Irbadl bin Sariyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami pada shalat subuh, kemudian Beliau berpaling kepada kami dan memberi nasehat yang sangat menyentuh." Lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits di atas.
Sunan Ibnu Majah 44: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] dan [Ahmad bin Tsabit Al Jahdari] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafiy] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berkhutbah matanya menjadi merah, suaranya tinggi dan emosinya menggebu-gebu, seakan-akan ia adalah seorang pemberi peringatan pada pasukan, beliau berseru: "Waspadalah, musuh akan datang di pagi hari, musuh akan datang di sore hari!" Dan beliau berseru: "Aku diutus dengan datangnya hari kiamat seperti (kedua jari) ini." Bbeliau menggandengkan antara dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah. Beliau lalu bersabda: "'Amma ba'du: sesungguhnya sebaik-baik perkara adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap bid'ah adalah sesat." Dan beliau selalu bersabda: "Barangsiapa meninggalkan harta, maka bagi ahli warisnya. Dan barang siapa meninggalkan hutang atau amanah maka akulah yang menanggungnya."
Sunan Ibnu Majah 45: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid bin Maimun Al Madani Abu Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Muhammad bin Ja'far bin Abu Katsir] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Abu Ishaq] dari [Abul Ahwash] dari [Abdullah bin Mas'ud] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keduanya merupakan perkataan dan petunjuk. Maka sebaik-baik perkataan adalah kalamullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Ketahuilah, jangan kalian membuat perkara-perkara baru. Sesungguhnya seburuk-buruk perkara adalah hal-hal baru (diada-adakan), dan setiap hal baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat. Ketahuilah, janganlah kalian terlalu panjang dalam berangan-angan, hingga menjadikan hati kalian keras. Ketahuilah, segala sesuatu yang akan datang itu adalah dekat, dan bahwasanya yang jauh itu sesuatu yang tidak datang. Ketahuilah, bahwasanya orang yang sengsara itu adalah orang yang sengsara di perut ibunya, dan orang yang berbahagia adalah orang yang diberi nasehat dengan selainnya. Ketahuilah, sesungguhnya membunuh seorang muslim adalah kekafiran, dan mencercanya adalah kefasikan. Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak mengajak bicara saudaranya di atas tiga hari. Ketahuilah, jauhilah oleh kalian berkata dusta, sesungguhnya dusta itu tidak dibenarkan baik dilakukan dengan serius maupun main-main. Janganlah seseorang berjanji kepada anak kecilnya kemudian dia tidak menepatinya. Sesungguhnya dusta akan menggiring kepada perbuatan dosa dan sesungguhnya perbuatan dosa akan menggiring ke dalam neraka. Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan akan menunjukkan kepada surga. Dan akan dikatakan kepada orang yang jujur: ia telah berlaku jujur dan berbuat baik. Sementara kepada pendusta dikatakan: ia telah berlaku dusta dan dosa. Seorang hamba yang selalu berdusta, akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."
Sunan Ibnu Majah 46: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Khidas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ulaiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub]. Dan menurut jalur lain: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Tsabit Al Jahdari] dan [Yahya bin Hakim], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada [Ayyub] dari [Abdullah bin Abu Mulaikah] dari [Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat ini: "Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi Al Qu`ran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat." sampai pada firman-Nya: "Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal." Lalu beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apabila kalian melihat orang-orang yang memperdebatkannya, maka mereka itulah yang dimaksudkan Allah, maka berhati-hatilah terhadap mereka."
Sunan Ibnu Majah 47: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail], Dan menurut jalur lain: Telah menceritakan kepada kami [Hautsarah bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Dinar] dari [Abu Ghalib] dari [Abu Umamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan tersesat suatu kaum setelah petunjuk selama mereka masih tetap di atasnya, kecuali orang-orang yang senang berdebat." Kemudian beliau membaca ayat ini: "tetapi mereka itu adalah kaum yang senang berdebat."
Sunan Ibnu Majah 48: Telah menceritakan kepada kami [Daud bin Sulaiman Al 'Askari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ali Abu Hasyim bin Abu Khidasy Al Maushili] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihshan] dari [Ibrahim bin Abu 'Ablah] dari [Abdullah bin Ad Dailami] dari [Huzdaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah tidak akan menerima dari pelaku bid'ah: puasa, shalat, sedekah, haji, umrah, jihad, prilaku dan keadilannya. Dia keluar dari Islam sebagaimana rambut keluar dari tepung."
Sunan Ibnu Majah 49: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Manshur Al Hannath] dari [Abu Zaid] dari [Abu Al Mughirah] dari [Abdullah bin Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah enggan menerima amalan pelaku bid'ah hingga ia meninggalkan kebid'ahannya."
Sunan Ibnu Majah 50: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] dan [Harun bin Ishaq], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Salamah bin Wardan] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meninggalkan dusta, sementara dia bathil, maka akan dibangunkan baginya istana di tepian surga. Barangsiapa meninggalkan debat meskipun ia benar, maka akan dibangunkan baginya istana di tengah surga. Barangsiapa memperbaiki akhlaknya maka baginya akan dibangunkan istana di surga yang paling tinggi."
Sunan Ibnu Majah 51: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dan ['Abdah] dan [Abu Mu'awiyah] dan [Abdullah bin Numair] dan [Muhammad bin Bisyr]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dan [Malik bin Anas] dan [Hafsh bin Maisarah] dan [Syu'aib bin Ishaq] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu begitu saja dari diri manusia. Akan tetapi mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama. Apabila tidak tersisa sama sekali seorang Alim, manusia akan mengambil pemimpin-pemimpin yang bodoh, tatkala mereka ditanya maka mereka akan berfatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan."
Sunan Ibnu Majah 52: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] dari [Sa'id bin Abu Ayyub] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Hani` Humaid bin Hani` Al Khaulani] dari [Abu Utsman Muslim bin Yasar] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa diberi fatwa dengan fatwa yang tidak benar, maka dosanya atas orang yang memberi fatwa."
Sunan Ibnu Majah 53: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala` Al Hamdani] berkata: telah menceritakan kepadaku [Risydin bin Sa'd] dan [Ja'far bin Aun] dari [Ibnu An'um] -yaitu Al Afriqi- dari [Abdurrahman bin Rafi'] dari [Abdullah bin 'Amru] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ilmu itu ada tiga, sedangkan selebihnya hanyalah keutamaan: ayat muhkamat, sunnah yang tegak dan fara'idl yang adil."
Sunan Ibnu Majah 54: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Hammad Sajjadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Umawi] dari [Muhammad bin Sa'id bin Hassan] dari [Ubadah bin Nusai] dari [Abdurrahman bin Ghanim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Jabal] ia berkata: Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke Yaman, beliau bersabda: "Janganlah sekali-kali kamu menetapkan dan memutuskan kecuali dengan apa yang kamu ketahui. Jika kamu mengalami satu permasalahan, maka tahanlah hingga menjadi jelas atau engkau tulis surat kepadaku."
Sunan Ibnu Majah 55: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Ar Rijal] dari [Abdurrahman bin 'Amru Al Auza'i] dari ['Abdah bin Abu Lubabah] dari [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Urusan bani Isra`il masih tetap stabil hingga muncul keturunan-keturunan yang lahir dari para tawanan. Mereka berpendapat dengan menggunakan logika sehingga mereka sesat dan menyesatkan."
Sunan Ibnu Majah 56: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad Ath Thanafusi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Iman itu ada enam puluh sembilan, atau tujuh puluh pintu. Yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan, dan yang paling tinggi adalah ucapan Laa Ilaaha Illallah (tidak ada tuhan selain Allah). Sifat malu merupakan bagian dari iman." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu 'Ajlan]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Suhail] semuanya dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas.
Sunan Ibnu Majah 57: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] dan [Muhammad bin Abdullah bin Yazid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar seorang lelaki memberi nasihat kepada saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya malu adalah bagian iman."
Sunan Ibnu Majah 58: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Maimun Ar Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Maslamah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan, dan tidak akan masuk neraka orang yang dalam hatinya terdapat iman seberat biji sawi."
Sunan Ibnu Majah 59: Telah menceritakan kepada kami Telah [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Allah telah mengangkat orang-orang mukmin dari neraka dan mereka telah merasa aman, maka tidaklah perdebatan salah seorang di antara kalian terhadap temannya di dalam perkara yang hak yang terjadi di dunia itu lebih keras dari perdebatan orang-orang mukmin kepada Tuhan mereka tentang saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke dalam neraka." Beliau bersabda: "Orang-orang yang beriman berkata: 'Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami dulunya shalat bersama kami, puasa bersama kami, dan melaksanakan haji bersama kami, tapi kenapa Engkau masukkan mereka ke dalam neraka!' Allah berfirman: 'Pergi dan keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal dari mereka.' Maka mereka mendatanginya dan mengenali mereka dengan bentuk-bentuk mereka, bentuk-bentuk mereka tidak dimakan oleh api. Di antara mereka ada yang dimakan api hingga ke sebagian kedua betisnya. Dan ada yang telah dimakan api hingga ke kedua mata kakinya. Maka mereka pun mengeluarkannya. Kemudian mereka berseru: 'Wahai Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami.' Kemudian Dia berfirman: 'Keluarkanlah orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat satu dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat setengah dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi.'" Abu Sa'id berkata: "Barangsiapa tidak mempercayai ini, maka hendaklah ia membaca: "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar."
Sunan Ibnu Majah 60: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Najih] -ia tsiqah (terpercaya) - dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Jundub bin Abdullah] ia berkata: "Ketika kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, pada saat itu kami merupakan sosok pemuda-pemuda yang kuat. Kami belajar iman sebelum mempelajari Al Qur`an, kemudian kami mempelajari Al Qur`an, maka dengan begitu bertambahlah keimanan kami."
Sunan Ibnu Majah 61: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Nizar] dari [Bapaknya] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua golongan dari umat ini yang bukan bagian dari Islam: yaitu Murji`ah dan Qadariyah."
Sunan Ibnu Majah 62: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Kahmas bin Al Hasan] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Ibnu Umar] dari [Umar] ia berkata: "Kami duduk-duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu datanglah seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak nampak padanya bekas perjalanan jauh, dan tidak seorangpun dari kami mengenalnya. Dia lalu duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya menempelkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan kedua tangannya pada kedua pahanya. Orang itu lantas bertanya: "Wahai Muhammad, apakah Islam itu?" beliau menjawab: " bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadlan dan melaksanakan haji ke baitullah." Ia berkata lagi: "Kamu benar." Maka kami pun merasa keheranan, ia yang bertanya dan ia pula yang membenarkannya. Kemudian ia bertanya lagi, "Wahai Muhammad, apakah iman itu?" beliau menjawab: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir dan Qadar yang baik maupun yang buruk." Ia berkata: "Engkau benar". Maka kami pun merasa keheranan, ia yang bertanya dan ia pula yang membenarkannya Kemudian ia bertanya lagi, "Wahai Muhammad, apakah Ihsan itu?" beliau menjawab: "Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu." Ia bertanya, "Kapan hari kiamat datang?" beliau menjawab: "Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu dari orang yang bertanya." Ia bertanya: "Bagaimana tanda-tandanya?" beliau menjawab: "Seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya." -Waki' berkata: "Yaitu orang 'ajam (bukan dari bangsa arab) melahirkan orang arab- "Dan kamu melihat orang yang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba saling berlomba-lomba dalam membangun gedung." Ibnu Umar berkata: "Umar berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjumpaiku setelah tiga hari, beliau lalu bertanya: "Apakah kamu tahu siapa lelaki itu?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Itu adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan masalah-masalah agama kalian."
Sunan Ibnu Majah 63: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ulaiyah] dari [Abu Hayyan] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Pada suatu hari tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tengah kaum muslimin, datang seorang lelaki dan bertanya: "Ya Rasulullah, apakah iman itu?" beliau menjawab: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kita-kitab-Nya, para Rasul-Nya, pertemuan-Nya, dan kamu beriman kepada hari dibangkitkan di hari akhir." Ia bertanya, "Ya Rasulullah, apakah Islam itu?" beliau menjawab: "Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, menegakkan shalat yang telah diwajibkan, menunaikan zakat yang difardlukan dan menjalankan puasa di bulan Ramadlan." Ia bertanya lagi: "Ya Rasulullah, apakah ihsan itu?" beliau menjawab: "Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu." Ia bertanya lagi, "Ya Rasulullah, kapan waktunya kiamat?" beliau menjawab: "Yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Akan tetapi aku akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya: apabila seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya itu adalah salah satu dari tanda-tandanya. Para penggembala kambing berlomba-lomba dalam membuat bangunan, itu adalah salah satu dari tanda-tandanya. Di dalam lima (kunci masalah gaib) tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat: dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Sunan Ibnu Majah 64: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] dan [Muhammad bin Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdus Salam bin Shalih Abu Ash Shalt Al Harawi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Musa Ar Ridla] dari [Bapaknya] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Ali bin Al Hasan] dari [Bapaknya] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Iman itu adalah pengetahuan di dalam hati, perkataan dengan lisan, dan perbuatan dengan anggota badan." Abu Ash Shalt berkata: "Sekiranya sanad ini dibacakan kepada orang gila, maka dia akan menjadi sembuh."
Sunan Ibnu Majah 65: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Qotadah] menceritakan hadits dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Salah seorang dari kalian tidak akan beriman hingga ia mencintai saudaranya." atau beliau mengatakan: "tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."
Sunan Ibnu Majah 66: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Qotadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Salah seorang dari kalian tidak akan beriman hingga aku menjadi orang yang paling dicintainya dari pada anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya."
Sunan Ibnu Majah 67: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amalan jika kalian amalkan maka kalian akan saling mencintai? sebarkanlah salam di antara kalian."
Sunan Ibnu Majah 68: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Mencela seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran."
Sunan Ibnu Majah 69: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Rabi' bin Anas] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan ikhlas kepada Allah, beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya, menegakkan shalat dan menunaikan zakat, maka ia meninggal dalam keridlaan Allah." Anas berkata: "Itulah agama Allah yang dibawa oleh para Rasul, mereka menyampaikannya dari Rabb mereka sebelum kacau balaunya pembicaraan dan perselisihan hawa nafsu. Yang demikian itu terdapat dalam kitabullah diakhir ayat yang diturunkan, Allah berfirman: "Sekiranya mereka bertaubat -Anas berkata: menanggalkan berhala-berhala dan penghambaannya-, menegakkan shalat dan menunaikan zakat." Dalam firman-Nya yang lain: "Jikalau mereka bertaubat, menegakkan shalat, menunaikan zakat, maka mereka adalah saudara-saudara kalian di dalam Dien." Telah menceritakan kepada kami [Abu Hatim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa Al 'Absi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Ar Rabi' bin Anas] seperti hadits di atas.
Sunan Ibnu Majah 70: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far] dari [Yunus] dari [Al Hasan] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku adalah utusan Allah, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat."
Sunan Ibnu Majah 71: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Bahram] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abdurrahman bin Ghanim] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Aku adalah utusan Allah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat."
Sunan Ibnu Majah 72: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il Ar Razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad Al Laits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nizar bin Hayyan] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dan [Jabir bin Abdullah] keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Ada dua golongan dari umatku yang tidak mendapat bagian sama sekali dalam Islam: penganut murji`ah dan qadariyah." Telah menceritakan kepada kami Abu Utsman Al Bukhari Sa'id bin Sa'd ia berkata: telah menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Kharijah ia berkata: telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Iyasy- dari Abdul Wahhab bin Mujahid dari Mujahid dari Ibnu Abbas dan Abu Hurairah keduanya berkata: "Iman itu bertambah dan berkurang." Telah menceritakan kepada kami Abu Utsman Al Bukhari berkata: telah menceritakan kepada kami Al Haitsam berkata: telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Jarir bin Utsman dari Al Harits aku mengiranya dari Mujahid dari Abu Darda` ia berkata: "Iman itu bertambah dan berkurang."
Sunan Ibnu Majah 73: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Muhammad bin Fudlail] dan [Abu Mu'awiyah]. Menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Maimun Ar Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Muhammad bin Ubaid] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahhab] ia berkata: [Abdullah bin Mas'ud] berkata: telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seorang yang jujur lagi dipercaya: " Penciptaan masing-masing kalian di himpun dalam perut ibu selama empat puluh hari hingga menjadi segumpal darah. Kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula, kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya, dia diperintah dengan empat kalimat, kemudian Dia berfirman: 'Tulislah amal, ajal, dan rizkinya serta sengsara atau bahagia.' Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ada salah seorang kalian berbuat dengan amalan penghuni surga hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali sehasta, namun catatan telah mendahuluinya hingga ia mengerjakan perbuatan penghuni neraka dan akhirnya masuk neraka. Dan sesungguhnya ada salah seorang kalian melakukan amalan penghuni neraka hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan neraka kecuali satu hasta, namun catatan mendahuluinya hingga ia mengerjakan amalan penghuni surga dan akhirnya ia masuk ke surga."
Sunan Ibnu Majah 74: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] ia berkata: aku mendengar [Abu Sinan] dari [Wahb bin Khalid Al Himshi] dari [Ibnu Ad Dailami] ia berkata: "Ada sesuatu yang mengganjal dalam jiwaku seputar takdir. Aku khawatir akan merusak agama dan urusanku, maka aku mendatangi [Ubai bin Ka'ab]. Aku bertanya kepadanya: "Wahai Abul Mundzir, ada sesuatu yang mengganjal dalam jiwaku seputar perkara takdir, aku khawatir akan merusak agama dan urusanku. Maka beritakan kepadaku sesuatu yang berkaitan dengannya, semoga Allah memberikan manfaat dengannya." Dia berkata: "Sekiranya Allah mengadzab penghuni langit dan bumi, niscaya Dia akan mengadzabnya, dan Dia tidak zhalim kepada mereka. Sekiranya Dia memberi rahmat, niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan mereka. Jikalau kamu memiliki emas seperti gunung Uhud lalu engkau infaqkan di jalan Allah, maka itu tidak akan diterima hingga engkau beriman kepada takdir. Ketahuilah, sesungguhnya yang menjadi bagianmu tidak akan lepas darimu, dan sesuatu yang bukan milikmu maka tidak akan menjadi bagianmu. Sekiranya engkau meninggal dalam kondisi selain ini maka kamu akan masuk neraka. Tidak ada salahnya jika engkau datang kepada saudaraku, Abdullah bin Mas'ud, lalu engkau tanyakan kepadanya." Maka aku mendatangi [Abdullah] seraya menanyakan hal itu kepadanya, dan ia pun menyebutkan sebagaimana yang dikatakan oleh Ubai. Lalu ia berkata kepadaku, "Tidak ada salahnya jika engkau datang kepada Hudzaifah." Maka aku mendatangi [Hudzaifah] seraya menanyakan hal itu kepadanya. Lalu ia menjawab sebagaimana yang dikatakan oleh mereka berdua." Hudzaifah berkata: "Datanglah kepada Zaid bin Tsabit dan tanyakan kepadanya." Maka akupun mendatangi [Zaid bin Tsabit] dan bertanya kepadanya, lalu ia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Sekiranya Allah mengadzab penghuni langit dan bumi, niscaya Dia akan mengadzabnya, dan Dia tidak zhalim kepada mereka. Sekiranya Dia memberi rahmat, niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan mereka. Jikalau kamu memiliki emas seperti gunung Uhud lalu engkau infaqkan di jalan Allah, maka itu tidak akan diterima hingga engkau beriman kepada takdir. Ketahuilah, sesungguhnya yang menjadi bagianmu tidak akan lepas darimu, dan sesuatu yang bukan milikmu maka tidak akan menjadi bagianmu. Sekiranya engkau meninggal dalam kondisi selain ini maka kamu akan masuk neraka."
Sunan Ibnu Majah 75: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Kami pernah duduk-duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara di tangannya ada kayu gaharu. Beliau melemparkannya ke tanah kemudian mengangkat kepalanya seraya bersabda: " Setiap kalian telah ditetapkan tempat duduknya di surga dan tempat duduknya di neraka." Beliau ditanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita pasrah saja?" beliau menjawab: "Jangan, tetaplah berbuat dan jangan menyerah. Setiap orang akan dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya." Kemudian beliau membaca: "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya (jalan) yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar."
Sunan Ibnu Majah 76: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad Ath Thanafusi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Rabi'ah bin Utsman] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Antusiaslah terhadap segala sesuatu yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah. Jika engkau tertimpa musibah maka janganlah engkau ucapkan: 'seandainya dulu aku melakukan ini dan ini'. Akan tetapi katakanlah: 'sudah menjadi ketentuan Allah, Ia melakukan sesuatu yang dikehendaki-Nya'. Karena ucapan 'seandainya membuka pintu setan."
Sunan Ibnu Majah 77: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dan [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari ['Amru bin Dinar] ia mendengar [Thawus] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] mengabarkan kepada kami dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: " Adam dan Musa 'Alaihimas Salam saling berdebat. Musa berkata: 'Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Engkau telah mengecewakan kami dan mengeluarkan kami dari surga karena dosamu.' Adam menjawab: 'Wahai Musa, Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya dan menulis Taurat untukmu dengan tangan-Nya. Apakah kamu mencelaku atas perkara yang telah Allah tentukan terhadapku sebelum menciptakanku empat puluh tahun.' Maka argumentasi Adam mengalahkan Musa, maka argumentasi Adam mengalahkan Musa." Beliau ulangi hingga tiga kali.
Sunan Ibnu Majah 78: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Amir bin Zurarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Manshur] dari [Rib'i] dari [Ali radliallahu 'anhu] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Seorang hamba tidak akan beriman hingga ia mengimani empat hal: Iman kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, mengimani bahwa aku adalah utusan Allah, iman kepada hari kebangkitan setelah kematian dan iman kepada takdir."
Sunan Ibnu Majah 79: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidullah] dari bibinya [Aisyah binti Thalhah] dari [Aisyah ummul mukminin radliallahu 'anha] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diundang untuk menghadiri jenazah seorang anak dari kaum Anshar. Maka aku pun berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh sangat beruntung sekali bagi seekor merpati dari merpati surga ini, ia belum berbuat keburukan dan juga tidak menemuinya." Beliau bersabda: " atau selain itu wahai Aisyah, sungguh Allah telah menciptakan bagi surga para penghuninya. Allah menciptakan mereka untuknya sementara mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapaknya. Allah juga menciptakan bagi neraka para penghuninya. Dia menciptakan mereka baginya, sementara mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapaknya."
Sunan Ibnu Majah 80: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Ziyad bin Isma'il Al Makhzumi] dari [Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Orang-orang musyrik Quraisy datang mendebat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seputar takdir. Maka turunlah ayat ini: " Di hari mereka disungkurkan muka-muka mereka di api neraka. Rasakanlah jilatan api neraka Saqor. Sesungguhnya kami menciptakan setiap sesuatu dengan qodar."
Sunan Ibnu Majah 81: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Utsman] mantan budak Abu Bakr, berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abdullah bin Abu Mulaikah] dari [Bapaknya] bahwa ia pernah menemui [Aisyah] dan menyebutkan sesuatu yang berkaitan dengan takdir. Maka ia pun berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Barangsiapa memperbincangkan sesuatu tentang takdir, maka pada hari kiamat ia akan dimintai pertanggung jawaban. Dan barangsiapa tidak memperbincangkannya maka tidak akan dimintai pertanggung jawaban." Abul Hasan Al Qaththan berkata: telah menceritakan kepada kami Hazim bin Yahya berkata: telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syaiban berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya bin Utsman. Lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits di atas.
Sunan Ibnu Majah 82: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Daud bin Abu Hindun] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menjumpai para sahabatnya yang sedang berdebat tentang takdir. Maka seakan-akan wajah beliau seperti buah delima karena marah. Beliau lalu bersabda: " Apakah untuk ini kalian diperintahkan, atau beliau mengatakan, "untuk inikah kalian diciptakan! Kalian benturkan sebagian Al Qur'an dengan sebagian yang lain. Karena hal inilah kaum sebelum kalian binasa." Ia (perawi) berkata: "Abdullah bin 'Amru lalu berkata: "Alangkah marahnya diriku pada jiwaku jika tidak menghadiri majlis yang dihadiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan alangkah marahnya diriku pada jiwaku karena ketidak hadiranku di majlis tersebut."
Sunan Ibnu Majah 83: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Hayyah Abu Janab Al Kalbi] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tidak ada 'adwa (penyakit menular tanpa takdir Allah), tidak ada thiyarah (rasa pesimis) dan tidak ada hammah (keyakinan bahwa tulang bisa hidup kembali)." Maka berdirilah seorang arab badui seraya berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana pandanganmu terhadap unta berkoreng, kemudian semua unta tertular koreng itu?" beliau menjawab: "Semua itu adalah taqdir, (jika bukan) lalu siapakah yang menulari unta yang pertama! "
Sunan Ibnu Majah 84: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Isa Al Jarrar] dari [Abdul A'la bin Abu Al Musawir] dari [Sya'bi] ia berkata: "Tatkala [Adi bin Hatim] datang ke Kufah, kami dengan beberapa orang dari kalangan fuqaha` mendatanginya seraya berkata kepadanya: "Bacakanlah kepada kami hadits yang pernah engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, " Ia lalu berkata: "Aku pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Wahai Adi bin Hatim, masuklah Islam maka engkau akan selamat." Aku lalu bertanya kepada beliau, "Apakah Islam itu?" beliau menjawab: " Engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah dan aku adalah utusan-Nya, dan engkau beriman dengan semua ketentuan-Nya, yang baik maupun yang buruk, yang manis maupun yang pahit."
Sunan Ibnu Majah 85: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Yazid Ar Raqasyi] dari [Ghunaim bin Qais] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Perumpamaan hati adalah seperti selembar bulu yang diombang-ambingkan angin di tanah yang lapang."
Sunan Ibnu Majah 86: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami pamanku [Ya'la] dari [Al A'masy] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Jabir] ia berkata: "Seorang lelaki Anshar datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki seorang budak perempuan yang aku berbuat 'azl terhadapnya." Beliau bersabda: " Akan terjadi sesuatu yang telah ditentukan baginya." Beberapa waktu kemudian ia pun datang lagi seraya berkata: "Budak perempuan itu hamil! " Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Apa yang telah ditentukan bagi jiwa, maka ia akan terjadi."
Sunan Ibnu Majah 87: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abdullah bin Isa] dari [Abdullah bin Abu Al Ja'd] dari [Tsauban] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tidak menambah umur kecuali perbuatan baik, tidak ada yang menolak takdir kecuali doa, dan sungguh, seorang laki-laki tertahan dari rizkinya karena kesalahan yang telah ia lakukan."
Sunan Ibnu Majah 88: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atho` bin Muslim Al Khaffaf] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Mujahid] dan [Suraqah bin Ju'syum] ia berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah amalan itu sesuatu yang telah ditulis pena dan mengering serta ketentuan yang telah berlaku, atau di dalam perkara yang akan datang?" beliau menjawab: " Bahkan telah ditulis oleh pena yang telah menjadi kering dan ketentuan yang telah berlaku, dan Segala sesuatu itu dimudahkan sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya."
Sunan Ibnu Majah 89: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyah bin Al Walid] dari [Al Auza'i] dari [Ibnu Juraij] dari [Abu Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya majusinya umat ini adalah orang-orang yang mendustakan takdir Allah. Jika mereka sakit maka janganlah kalian jenguk, jika mereka mati jangan kalian layat dan jika berjumpa dengan mereka maka janganlah kalian ucapkan salam."
Sunan Ibnu Majah 90: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Abul Ahwash] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Ketahuilah, sungguh aku adalah orang yang paling berlaku baik kepada setiap kekasihnya. Sekiranya aku dibolehkan mengambil seorang kekasih, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Sesungguhnya sahabat kalian ini adalah kekasih Allah". Waki' berkata: "Maksudnya adalah dirinya sendiri."
Sunan Ibnu Majah 91: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tidak ada harta yang dapat memberiku manfa'at sebagaimana harta Abu Bakar, " maka menangislah Abu Bakar, dan berkata: "Wahai Rasulullah, bukankah aku dan juga hartaku adalah milikmu."
Sunan Ibnu Majah 92: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Hasan bin Umarah] dari [Firas] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Abu Bakar dan Umar adalah pemimpin orang-orang dewasa penduduk surga dari golongan terdahulu maupun yang terakhir, kecuali para nabi dan rasul. Wahai Ali, janganlah engkau beritahu selama keduanya masih hidup."
Sunan Ibnu Majah 93: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan ['Amru bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Athiyyah bin Sa'd] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Sesungguhnya penghuni surga yang paling tinggi derajatnya bisa dilihat oleh orang-orang yang ada di bawah mereka, sebagaimana terlihatnya bintang yang terbit di ujung langit. Dan sungguh, Abu Bakr dan Umar termasuk dari mereka yang mendapat nikmat tersebut."
Sunan Ibnu Majah 94: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [mantan budak Rib'i bin Hirasy] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Hudzaifah bin Al Yaman] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku tidak tahu berapa lama aku akan (hidup) bersama kalian, maka ikutilah dua orang setelahku". Beliau lalu menunjuk kepada Abu Bakr dan Umar.
Sunan Ibnu Majah 95: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Umar bin Sa'id bin Abu Husain] dari [Ibnu Abu Mulaikah] ia berkata: aku mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Tatkala Umar diletakkan di atas pembaringannya, orang-orang mengafani, mendoakan dan menshalatkannya, atau Ibnu Abbas mengatakan: "memuji dan menshalatkannya sebelum diangkat, sedang pada waktu itu aku berada di antara mereka. Tidak ada yang memperhatikanku kecuali seseorang yang memepet dan memegang pundakku. Ketika aku menoleh ternyata ia adalah [Ali bin Abu Thalib]. Dia mengucapkan: "Rahimahullah" (semoga Allah merahmatinya) kepada Umar. Kemudian ia berkata: "Tidak ada seorangpun yang aku tinggalkan, yang lebih aku sukai jika bertemu dengan Allah amalku seperti amalannya selain kamu. Demi Allah, aku yakin Allah akan menjadikanmu bersama dengan kedua sahabatmu. Hal itu karena aku sering mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu menyebut-nyebut: " Aku pergi bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar. Dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar" Maka aku yakin Allah pasti akan menjadikanmu bersama dengan kedua sahabatmu."
Sunan Ibnu Majah 96: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Maimun Ar Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Maslamah] dari [Isma'il bin Umaiyah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar di antara Abu Bakar dan Umar seraya bersabda: " Seperti ini kami akan dibangkitkan."
Sunan Ibnu Majah 97: Telah menceritakan kepada kami [Abu Syu'aib Shalih bin Al Haitsam Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Bakr bin Khunais] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Abu Bakar dan Umar merupakan pemimpin surga bagi yang sebaya baik dari golongan terdahulu maupun yang terakhir, kecuali para Nabi dan Rasul."
Sunan Ibnu Majah 98: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah] dan [Al Husain bin Al Hasan Al Marwazi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah ditanya: "Siapakah orang yang paling engkau cintai?" beliau menjawab: "Aisyah." Kemudian beliau ditanya lagi: "Dari kaum lelaki?" beliau menjawab: "Ayahnya."
Sunan Ibnu Majah 99: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Juairi] dari [Abdullah bin Syaqiq] ia berkata: Aku bertanya kepada [Aisyah]: " Siapakah di antara sahabatnya yang paling beliau cintai?" ia menjawab: "Abu Bakar." Aku bertanya lagi: "Kemudian siapa?" ia menjawab: "Umar." Aku bertanya lagi: "Kemudian siapa?" ia menjawab: "Abu Ubaidah."
Sunan Ibnu Majah 100: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Muhammad Ath Thalhi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Khirasy Al Hausyabi] dari [Al 'Awwam bin Hausyab] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Tatkala 'Umar masuk Islam, Jibril turun seraya berkata: 'Wahai Muhammad, penduduk langit telah berbahagia dengan keislaman Umar.'"
Sunan Ibnu Majah 101: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Muhammad Ath Thalhi] berkata: telah memberitakan kepada kami [Daud bin 'Atho` Al Madani] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Ubai bin Ka'ab] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang pertama kali yang dijabat oleh Al Haq adalah Umar, dia orang pertama yang diberi salam dan orang pertama yang digandeng tangannya kemudian dimasukkan ke surga."
Sunan Ibnu Majah 102: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid Abu Ubaid Al Madini] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik Al Majisyun] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Zanji bin Khalid] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya Allah muliakanlah Islam dengan perantaraan Umar bin Khaththab secara khusus."
Sunan Ibnu Majah 103: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abdullah bin Salamah] ia berkata: Aku mendengar [Ali] berkata: "Sebaik-baik manusia setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Abu Bakar, dan sebaik-baik manusia setelah Abu Bakar adalah Umar."
Sunan Ibnu Majah 104: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Harits Al Mishri] berkata: telah memberitakan kepada kami [Laits bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepadaku [Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Tatkala kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ketika aku tidur, aku melihat diriku di dalam surga, rupanya di sana ada seorang perempuan yang sedang berwudlu di samping sebuah istana, maka aku bertanya: 'Kepunyaan siapa istana ini? ' Perempuan itu menjawab: 'Milik Umar.' Maka aku teringat kecemburuannya, kemudian aku berbalik memutar." Abu Hurairah berkata: Maka menangislah Umar bin Khaththab sambil berkata: "ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, apakah kepadamu aku cemburu?"
Sunan Ibnu Majah 105: Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Yahya bin Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Makhul] dari [Ghudlaif bin Al Harits] dari [Abu Dzar] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lisan Umar yang senantiasa dia ucapkan."
Sunan Ibnu Majah 106: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami bapakku [Utsman bin Khalid] dari [Abdurrahman bin Abu Zinad] dari [Bapaknya] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki teman karib di surga, dan teman karibku di surga adalah Utsman bin 'Affan."
Sunan Ibnu Majah 107: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Khalid] dari [Abdurrahman bin Abu Zinad] dari [Bapaknya] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu Utsman di depan pintu masjid, kemudian beliau bersabda: "Wahai Utsman, ini adalah Jibril, dia mengabarkan kepadaku bahwa Allah telah menikahkanmu dengan Ummu Kultsum dengan mahar seperti yang diberikan kepada Ruqayyah dan sebagaimana kamu hidup bersamanya."
Sunan Ibnu Majah 108: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Hisyam bin Hassan] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan fitnah dan mengisyaratkan semakin dekat kedatangannya. Lalu lewatlah seorang lelaki yang memakai caping, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Orang ini suatu hari nanti akan berada di atas petunjuk." Maka aku melompat dan menarik kedua lengan Utsman dan kembali menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Orang ini! " beliau bersabda: "Orang ini."
Sunan Ibnu Majah 109: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Faraj bin Fadlalah] dari [Rabi'ah bin Yazid Ad Dimasyqi] dari [An Nu'man bin Basyir] dari [Aisyah] ia menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Utsman, jika pada suatu hari nanti Allah menguasakanmu atas perkara ini, lalu orang-orang munafik ingin agar engkau melepaskan jubah yang Allah telah memakaikannya untukmu, maka janganlah engkau lakukan." Beliau ulangi hal itu hingga tiga kali." An Nu'man berkata: Aku bertanya kepada Aisyah: "Apa yang menyebabkanmu tidak memberitahukan kepada orang-orang seputar masalah ini?" Aisyah berkata: "Aku dijadikan lupa kepadanya."
Sunan Ibnu Majah 110: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Aisyah] ia menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda diwaktu sakitnya: "Ingin rasanya jika sebagian sahabatku ada di sisiku." Kami lalu bertanya: "Ya Rasulullah, apakah perlu kami memanggil Abu Bakar untukmu?" Beliau terdiam. Kami bertanya lagi: "Apakah perlu kami memanggil Umar untukmu?" Beliau masih terdiam. Kami lalu bertanya lagi: "Apakah perlu kami memanggil Utsman untukmu?" Beliau menjawab: "Ya." Lalu Utsman pun datang dan menyendiri dengannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara kepadanya, hingga wajah Utsman berubah." Qais berkata: "Telah menceritakan kepadaku [Abu Sahlah] mantan budak Utsman, [Utsman bin 'Affan] berkata di hari pengepungan rumahnya: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjanjikan kepadaku sebuah janji dan aku akan tetap memegang janji itu." Dan Ali menyebutkan dalam haditsnya: "Aku akan bersabar di atasnya". Qais berkata: "Maka mereka membunuhnya pada hari itu."
Sunan Ibnu Majah 111: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] dan [Abdullah bin Numair] dari [Al A'masy] dari [Adi bin Tsabit] dari [Zirri bin Hubaisy] dari [Ali radliallahu 'anhu] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, al ummi (seorang yang buta aksara) memberikan janji kepadaku, bahwasanya tidak akan mencintaiku kecuali orang beriman dan tidak akan membenciku kecuali orang munafik."
Sunan Ibnu Majah 112: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] ia berkata: aku mendengar [Ibrahim bin Sa'id bin Abu Waqqash] menceritakan dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda kepada Ali: "Apakah kamu tidak ridla, jika kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa."
Sunan Ibnu Majah 113: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Husain] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid bin Jud'an] dari [Adi bin Tsabit] dari [Barra` bin 'Azib] ia menuturkan, "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat haji diwaktu beliau melakukan haji. Lalu beliau singgah di tengah perjalanan, beliau lalu memerintahkan shalat berjama'ah. Kemudian beliau memegang tangan Ali radliallahu 'anhu dan bersabda: "Bukankah aku lebih utama bagi kaum mukmin dari pada jiwa-jiwa mereka?" Para sahabat menjawab: "Benar." Beliau melanjutkan kembali: "Bukankah aku lebih utama bagi seorang mukmin dari pada dirinya? Mereka menjawab: "Benar". Beliau bersabda: "Maka ini (Ali) merupakan wali bagi orang yang menjadikan aku sebagai walinya. Ya Allah, tolonglah orang yang mencintainya. Ya Allah, musuhilah orang yang memusuhinya."
Sunan Ibnu Majah 114: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Laila] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] ia berkata: "Abu Laila berbincang-bincang dengan [Ali]. Dan Ali biasa memakai baju musim panas di saat musim dingin dan memakai baju musim dingin di saat musim panas. Maka kami bergumam: "Mari kita bertanya kepadanya." Dia menjawab: "Pada saat perang Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku, sementara aku sedang sakit mata. Aku berkata kepada Rasulullah: "Ya Rasulullah, sesungguhnya aku sedang sakit mata. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun meniup mataku seraya berdoa: "Ya Allah, jauhkan darinya panas dan dingin." Ali berkata: "Maka aku tidak mengalami panas dan juga dingin semenjak hari itu." Dan beliau bersabda: "Sungguh, aku akan mengutus seorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta bukan seorang yang penakut." Maka orang-orang berdesakan untuk mendapatkannya namun Rasul mengutus serta memberikan bendera kepadanya."
Sunan Ibnu Majah 115: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Musa Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'alla bin Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hasan dan Husain adalah dua pemimpin para pemuda penghuni surga. Dan ayah keduanya lebih baik dari keduanya."
Sunan Ibnu Majah 116: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Suwaid bin Sa'id] dan [Isma'il bin Musa] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Hubsyi bin Junadah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ali adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari Ali. Dan tidak ada yang menunaikan kewajibanku kecuali Ali."
Sunan Ibnu Majah 117: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il Ar Razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] berkata: telah memberitakan kepada kami ['Ala` bin Shalih] dari [Minhal] dari ['Abbad bin Abdullah] ia berkata: [Ali] berkata: "Aku adalah hamba Allah dan saudara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku adalah Ash Shiddiq Al Akbar, tidak ada yang mengucapkannya setelahku kecuali seorang pendusta. Aku telah menegakkan shalat sebelum orang-orang, selama tujuh tahun."
Sunan Ibnu Majah 118: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Muslim] dari [Ibnu Sabith] -yaitu Abdurrahman- dari [Sa'd bin Abu Waqqash] ia menuturkan: Mu'awiyah tiba dari sebagian pelaksanaan ibadah hajinya, lalu masuklah Sa'd menemuinya, mereka memperbincangkan Ali dan menggunjingnya. Maka marahlah Sa'd seraya berkata: "Kamu katakan ini kepada seorang lelaki yang aku sendiri mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan aku sebagai walinya, maka Ali (juga) walinya." Dan aku mendengarnya bersabda: "Kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya saja tidak ada Nabi setelahku." Dan aku mendengarnya bersabda: "Sungguh aku akan memberikan bendera pada hari ini kepada seorang lelaki yang mencintai Allah dan Rasul-Nya."
Sunan Ibnu Majah 119: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir] ia berkata: "Pada hari perang Quraizhah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang bisa membawakan berita kepada kami tentang kaum itu?" Zubair berkata: "Saya." Beliau berseru kembali: "Siapa yang bisa membawakan berita kepada kami tentang kaum itu?" Zubair berkata: "Aku, " ia ulangi hingga tiga kali. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki Hawari (penolong setia), dan Zubair adalah hawariku."
Sunan Ibnu Majah 120: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zubair] dari [Zubair] ia berkata: "Dalam perang Uhud Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumpulkan kedua orang tuanya untukku."
Sunan Ibnu Majah 121: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dan [Hadiyah bin Abdul Wahhab] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] ia berkata: [Aisyah] berkata: "Wahai Urwah, kedua orang tuamu termasuk orang yang menjawab seruan Allah dan Rasul setelah tertimpa luka: yaitu Abu Bakar dan Zubair."
Sunan Ibnu Majah 122: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan ['Amru bin Abdullah Al Audi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ash Shalt Al 'Azdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlrah] dari [Jabir] berkata: Thalhah berpapasan dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau pun bersabda: "Seorang syahid sedang berjalan di atas permukaan bumi."
Sunan Ibnu Majah 123: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Yahya bin Thalhah] dari [Musa bin Thalhah] dari [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Thalhah dan bersabda: "Ia termasuk orang-orang yang akan gugur."
Sunan Ibnu Majah 124: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ishaq] dari [Musa bin Thalhah] ia berkata: Ketika kami sedang bersama [Mu'awiyah], ia lalu berkata: Aku bersaksi bahwa aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Thalhah termasuk dari orang yang akan gugur."
Sunan Ibnu Majah 125: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il] dari [Qais] ia berkata: "Aku melihat tangan [Thalhah] lumpuh karena ia gunakan untuk melindungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Uhud."
Sunan Ibnu Majah 126: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Abdullah bin Syaddad] dari [Ali Radiallahu 'anhu] ia berkata: "Aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumpulkan kedua orang tuanya (bersumpah) untuk seseorang selain Sa'd bin Malik. Pada perang Uhud beliau bersabda kepadanya: "Lemparlah wahai Sa'd! ayah dan ibuku sebagai tebusanmu."
Sunan Ibnu Majah 127: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata: telah memberitakan kepada kami [Laits bin Sa'd]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dan [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] ia berkata: Aku mendengar [Sa'd bin Abu Waqqash] berkata: "Pada perang Uhud Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumpulkan kedua orang tuanya (bersumpah) untukku, beliau bersabda: "Lemparlah wahai Sa'd, ayah dan ibuku sebagai tebusanmu."
Sunan Ibnu Majah 128: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dan pamanku [Ya'la] dan [Waki'] dari [Isma'il] dari [Qais] ia berkata: Aku mendengar [Sa'd bin Abu Waqqash] berkata: "Sungguh, aku adalah orang arab pertama kali yang membidikkan panah di jalan Allah."
Sunan Ibnu Majah 129: Telah menceritakan kepada kami [Masruq bin Al Marzuban] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Za`idah] dari [Hasyim bin Hasyim] ia berkata: Aku mendengar [Sa'id Ibnul Musayyab] berkata: [Sa'd bin Abu Waqqash] berkata: "Tidak ada seorang pun yang masuk Islam di hari keIslamanku, dan aku telah tinggal selama tujuh hari, dan aku adalah orang sepertiga Islam."
Sunan Ibnu Majah 130: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Mutsanna Abul Mutsanna An Nakha'i] dari kakeknya [Riyah bin Ibnul Harits] ia mendengar [Sa'id bin Zaid bin 'Amru bin Nufail] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah kesepuluh dari sepuluh orang." Sa'id berkata: "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Sa'd di surga dan Abdurrahman di surga." Lalu dikatakan kepadanya, "Siapa yang kesembilan?" ia menjawab: "Saya."
Sunan Ibnu Majah 131: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] dari [Hushain] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abdullah bin Zhalim] dari [Sa'id bin Zaid] ia berkata: Aku bersaksi atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa aku mendengarnya bersabda: "Hai Hira`, diamlah kamu!, Karena di atasmu ada seorang Nabi atau shiddiq (orang yang jujur) atau syahid (orang yang syahid)." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan mereka: "Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa'd, Ibnu 'Auf dan Sa'id bin Zaid."
Sunan Ibnu Majah 132: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] semuanya dari [Abu Ishaq] dari [Shilah bin Zufar] dari [Hudzaifah]: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada penduduk Najran: "Aku akan mengutus bersama kalian seorang laki-laki yang benar-benar bisa dipercaya." Hudzaifah berkata: "maka orang-orang mengharap dirinya yang dipilih, tetapi beliau mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah."
Sunan Ibnu Majah 133: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Shilah bin Zufar] dari [Abdullah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang diperuntukkan kepada Abu Ubaidah bin Al Jarrah: "orang ini adalah orang kepercayaan umat ini."
Sunan Ibnu Majah 134: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya aku (berkenan) memilih seorang pengganti tanpa musyawarah, niscaya aku akan memilih Ibnu Ummi 'Abd."
Sunan Ibnu Majah 135: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari ['Ashim] dari [Zirr] dari [Abdullah bin Mas'ud]: bahwa [Abu Bakar] dan [Umar] memberikan kabar gembira kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa senang membaca Al Qu`ran dengan benar sebagaimana ketika diturunkan, maka hendaklah ia membaca berdasarkan bacaan Ibnu Ummi 'Abd."
Sunan Ibnu Majah 136: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Al Hasan bin Ubaidullah] dari [Ibrahim bin Suwaid] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Semoga kamu mengizinkan aku hingga engkau membuka tiraimu dan mendengarkan petuahku hingga selesai."
Sunan Ibnu Majah 137: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tharif] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sabrah An Nakha'i] dari [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] dari [Al Abbas bin Abdul Muththalib] ia berkata: "Kami menjumpai sekelompok orang dari kaum Quraisy sedang berbincang-bincang, tiba-tiba mereka memutus perbincangan mereka (dengan kedatangan kami). Kejadian tersebut kami sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka beliau pun bersabda: "Ada apa dengan kaum itu, mereka berbincang-bincang, namun ketika mereka melihat seorang laki-laki dari ahli baitku mereka menghentikan pembicaraannya. Demi Allah, iman tidak akan masuk ke dalam hati seorang laki-laki hingga ia mencintai mereka karena Allah dan karena kedekatan mereka terhadapku."
Sunan Ibnu Majah 138: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Adl Dlahhak] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Shafwan bin 'Amru] dari [Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] dari [Katsir bin Murrah Al Hadlrami] dari [Abdullah bin 'Amru] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menjadikan diriku sebagai kekasih-Nya sebagaimana Ia menjadikan Ibrahim kekasih. Tempat tinggalku dan tempat tinggal Ibrahim di surga pada hari kiamat kelak saling berhadap-hadapan. Sementara Al Abbas berada di antara kami, dua kekasih Allah, adalah seorang mukmin."
Sunan Ibnu Majah 139: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ubaidullah bin Abu Yazid] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Abu Hurairah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda untuk Al Hasan: "Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya maka cintailah dia dan cintai orang yang mencintainya." Abu Hurairah berkata: "Beliau lalu mendekapnya ke dalam dadanya.
Sunan Ibnu Majah 140: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Dawud bin Abu 'Auf Abul Jahhaf] - ia orang yang diridlai- dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mencintai Hasan dan Husain maka ia telah mencintaiku, dan barangsiapa membenci keduanya maka ia telah membenciku."
Sunan Ibnu Majah 141: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim] dari [Abdullah bin Utsman bin Khutsaim] dari [Sa'id bin Abu Rasyid] bahwa [Ya'la bin Murrah] menceritakan kepada mereka, bahwasanya mereka keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memenuhi jamuan makan. Tiba-tiba Husain sedang bermain-main di jalan. Ya'la berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu maju mendahului para sahabat sambil membentangkan kedua tangannya. Lalu Husain berlarian kesana-kemari dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mentertawakannya, hingga akhirnya beliau menggendongnya dan meletakkan salah satu tangannya di bawah janggutnya dan yang lainnya di atas kepala. Kemudian beliau menciumnya seraya bersabda: "Husain adalah bagian dariku dan aku bagian darinya. Allah akan mencintai orang yang mencintai Husain. Husain umat dari beberapa umat." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Waki'] dari [Sufyan] seperti hadits di atas.
Sunan Ibnu Majah 142: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al-Khallal] dan [Ali Ibnul Mundzir] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Nashr] dari [As Suddi] dari [Shubaih] mantan budak Ummu Salamah dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ali, Fathimah, Hasan dan Husain: "Aku akan mengadakan perdamaian kepada orang yang damai dengan kalian, dan akan memerangi orang yang kalian perangi."
Sunan Ibnu Majah 143: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Hani` bin Hani`] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Ketika aku duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam 'Ammar bin Yasir meminta izin (untuk bergabung duduk), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Izinkanlah dia, selamat datang kepada orang yang baik lagi berlaku baik."
Sunan Ibnu Majah 144: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atstsam bin Ali] dari [Al A'masy] dari [Abu Ishaq] dari [Hani` bin Hani`] ia berkata: 'Ammar masuk menemui Ali. Maka [Ali] pun berkata: Selamat datang kepada orang yang baik lagi yang berlaku baik. Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, 'Ammar telah dipenuhi keimanan hingga ke relung jiwanya."
Sunan Ibnu Majah 145: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan ['Amru bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Abdul Aziz bin Siyah] dari [Habib bin Abi Tsabit] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua perkara diajukan kepada 'Ammar melainkan dia akan memilih yang paling lurus."
Sunan Ibnu Majah 146: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Musa] dan [Suwaid bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Rabi'ah Al Iyadi] dari [Ibnu Buraidah] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah memerintahkanku agar mencintai empat orang dan mengabarkan kepadaku bahwa Dia juga mencintai mereka." beliau ditanya: "Wahai Rasulullah, siapakah mereka itu?" beliau menjawab: "Ali adalah salah satu dari mereka -beliau ucapkan hal itu hingga tiga kali- kemudian Abu Dzar, Salman dan Miqdad."
Sunan Ibnu Majah 147: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Ad Darimi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Za`idah bin Qudamah] dari ['Ashim bin Abu Najud] dari [Zirr bin Hubaisy] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Yang pertama kali menampakkan keIslamannya ada tujuh orang: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, 'Ammar dan Ibunya Sumayyah, Shuhaib, Bilal dan Al Miqdad. Adapun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah melindunginya dengan perantara pamannya. Abu Bakar Allah melindunginya dengan perantara kaumnya. Sedang yang lainnya, kaum musyrik telah menyiksanya, memakaikan baju dari besi dan meletakkan mereka di bawah terik matahari. Tidaklah salah seorang dari mereka melainkan telah memenuhi apa yang mereka inginkan. Kecuali Bilal, dirinya dihinakan oleh kaumnya karena Allah, mereka membawa dan memberikannya kepada anak-anak. Sehingga mereka membawanya berkeliling di sepanjang jalan-jalan Makah, sementara dirinya tetap mengatakan: "Ahad Ahad."
Sunan Ibnu Majah 148: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku telah disakiti di jalan Allah ketika tidak ada seorang pun yang disakiti. Aku telah dicekam rasa takut di jalan Allah tatkala tidak ada seorangpun yang merasa ditakut-takuti. Dan telah datang kepadaku hari-hari sedang aku dan Bilal tidak mempunyai makanan yang dapat dimakan oleh sesuatu yang bernyawa kecuali sesuatu yang dapat menutupi ketiak Bilal."
Sunan Ibnu Majah 149: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Umar bin Hamzah] dari [Salim] Bahwasanya seorang penyair memuji Bilal bin Abdullah seraya bersenandung: "Bilal bin Abdullah adalah sebaik-baik Bilal." Maka berserulah [Ibnu Umar], "Kamu berdusta, tidak seperti itu! Akan tetapi Bilal Rasulullah adalah sebaik-baik Bilal."
Sunan Ibnu Majah 150: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan ['Amru bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Laila Al Kindi] ia berkata: [Khabbab] datang menemui Umar, lalu Umar pun berkata: "Mendekatlah, tidak ada seorangpun yang berhak dengan majlis ini darimu kecuali 'Ammar. Kemudian Khabbab menampakkan bekas-bekas penyiksaan kaum musyrik di punggungnya."
Sunan Ibnu Majah 151: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Abdul Majid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Umatku yang paling penyayang terhadap umatku adalah Abu Bakar, yang paling tegas di antara mereka adalah Umar, yang paling benar rasa malunya adalah Utsman, yang paling tepat keputusannya adalah Ali bin Abu Thalib, yang paling bagus bacaannya terhadap kitabullah adalah Ubai bin Ka'ab, yang paling tahu terhadap perkara yang halal dan yang haram adalah Mu'adz bin Jabal, dan yang paling paham terhadap ilmu Fara'idl adalah Zaid binTsabit. Ketahuilah bahwa setiap umat itu mempunyai orang yang terpercaya, dan orang terpercaya umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al Jarrah." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] seperti hadits di atas. Hanya saja Ibnu Qudamah menyebutkan: "bahwa Zaid adalah yang paling tahu terhadap ilmu fara'idl."
Sunan Ibnu Majah 152: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Utsman bin Numair] dari [Abu Harb bin Abul Aswad Ad Dili] dari [Abdullah bin 'Amru] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bumi tidak akan diinjak dan langit tidak akan menaungi seorang laki-laki yang lebih benar dialeknya daripada Abu Dzar."
Sunan Ibnu Majah 153: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin Sarri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Barra` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hadiah sehelai kain sutra. Maka para sahabat pun saling berebutan untuk melihat. Rasul Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah kalian merasa tertarik dengannya?" Mereka menjawab: "Benar ya Rasulullah! beliau bersabda: "Demi jiwaku yang berada dalam genggaman Tangan-Nya, sungguh sapu tangan Sa'd bin Mu'adz di surga lebih baik dari ini."
Sunan Ibnu Majah 154: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "'Arsy Ar Rahman 'azza wajalla bergetar karena kematian Sa'd bin Mu'adz."
Sunan Ibnu Majah 155: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Ismail bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali] ia berkata: "Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menghalangiku semenjak aku memeluk Islam dan tidaklah dia melihatku kecuali tersenyum. Aku telah mengadukan kepadanya, bahwa aku tidak kokoh berada di atas kuda, maka beliau memukulkan tangannya ke dadaku seraya berdoa: "Ya Allah, kokohkan dia dan jadikanlah dia petunjuk lagi pemberi petunjuk."
Sunan Ibnu Majah 156: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Abayah bin Rifa'ah] dari kakeknya [Rafi' bin Khadij] ia berkata: "Jibril atau seorang malaikat datang kepada Nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Bagaimana kalian memposisikan orang yang gugur di badar?" mereka menjawab: "Mereka adalah manusia pilihan dikalangan kami." Dia berkata: "Seperti mereka juga, yang hadir dari kami adalah para malaikat pilihan."
Sunan Ibnu Majah 157: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], semuanya dari [Al A'masy] dari [Abu shalih] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sekiranya salah seorang dari kalian bersedekah dengan emas sebesar gunung uhud, maka ia tidak akan bisa menyamai satu mud salah seorang dari mereka, atau setengahnya."
Sunan Ibnu Majah 158: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan ['Amru bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Nusair bin Dzu'luq] ia berkata: [Ibnu Umar] pernah berkata: "Janganlah kalian mencela para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, berdirinya salah seorang dari mereka sesaat (bersama Muhammad) lebih baik dari amalan salah seorang dari kalian seumur hidupnya."
Sunan Ibnu Majah 159: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan ['Amru bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki] ' dari [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Barra` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mencintai kaum Anshar maka Allah mencintainya, dan barangsiapa membeci kaum Anshar maka Allah membencinya." Syu'bah bertanya kepada Adi: "Apakah anda mendengarnya dari Barra` bin 'Azib?" ia menjawab: "Hanya kepadakulah ia menceritakannya."
Sunan Ibnu Majah 160: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Abdul Muhaimin bin Abbas bin Sahl bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang Anshar adalah syi'ar dan manusia adalah selimut. Sekiranya manusia menghadap suatu lembah atau bukit, sedangkan orang-orang Anshar menghadap lembah yang lain, niscaya aku akan meniti lembah kalangan Anshar. Dan sekiranya bukan karena hijrah niscaya aku dari kalangan Anshar."
Sunan Ibnu Majah 161: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Katsir bin Abdullah bin 'Amru bin 'Auf] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah menyayangi kaum Anshar, anak-anak Anshar dan cucu-cucu Anshar."
Sunan Ibnu Majah 162: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadda] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memelukku sambil berdoa: "Ya Allah, ajarkanlah ia Al Hikmah dan ta`wil Al Kitab."
Sunan Ibnu Majah 163: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ulayyah] dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari ['Abidah] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata seraya menyebutkan Khawarij: "Di antara mereka ada seorang lelaki yang tangannya cacat, atau kurus tangannya, atau pendek tangannya, sekiranya kalian tidak menyalah gunakan, niscaya aku akan menceritakan kepada kalian sesuatu yang telah Allah janjikan kepada orang-orang yang membunuh mereka melalui lisan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." Aku bertanya: "Apakah engkau mendengarnya dari Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ali menjawab: "Ya demi Rabb pemilik Ka'bah, " Ia ulangi hingga tiga kali.
Sunan Ibnu Majah 164: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abdullah bin Amir bin Zurarah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari ['Ashim] dari [Zirr] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada akhir zaman akan muncul sekelompok kaum yang masih muda-muda. Mereka adalah orang-orang bodoh, berkata dengan menggunakan sebaik-baik perkataan manusia, membaca Al Qur'an namun tidak melewati tenggorokannya, dan mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Barangsaiapa menjumpai mereka hendaklah ia membunuhnya. Karena membunuh mereka akan mendapat pahala di sisi Allah."
Sunan Ibnu Majah 165: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudri]: "Apakah kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang Haruriyyah?" ia menjawab: "Aku mendengar beliau menyebutkan sekelompok ahli ibadah. Kalian akan meremehkan shalat dan puasa kalian dibanding dengan shalat mereka. Mereka melesat dari agama ini sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Dia mengambil anak panahnya dan memperhatikan mata panahnya tetapi tidak melihat sesuatupun, kemudian memperhatikan tepinya tetapi tidak melihat sesuatupun, kemudian memperhatikan lubangnya namun tidak melihat sesutaupun, kemudian memperhatikan bulu panahnya namun ia merasa ragu apakah melihat sesuatu ataukah tidak."
Sunan Ibnu Majah 166: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Sulaiman bin Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Ash Shamit] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, umatku setelahku nanti, atau beliau mengatakan, "setelahku nanti akan ada sekelompok kaum dari kalangan umatku membaca Al Qur'an namun tiada melewati kerongkongannya, mereka melesat dari agama ini sebagaimana anak panah melesat dari busurnya dan tidak kembali. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk." [Abdullah bin Ash Shamit] berkata: Aku menyebutkan hadits ini kepada [Rafi' bin 'Amru], saudara Al Hakam bin 'Amru Al Ghifari, lalu ia pun berkata: "Aku juga mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 167: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Suwaid bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh akan muncul sekelompok orang dari umatku yang membaca Al Qur'an, mereka melesat dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya."
Sunan Ibnu Majah 168: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abi Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: Pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di Ji'ranah membagi emas dan harta rampasan perang, belaiu sedang berada di samping Bilal. Tiba-tiba berkatalah seorang lelaki: "Wahai Muhammad, berlakulah adil, sungguh engkau tidak adil." Maka Rasulullah menjawab: "Celaka kamu, siapa yang bisa berlaku adil jika aku tidak berlaku adil?" Umar berkata: "Ya Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher munafik ini." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ia mempunyai teman-teman, atau beliau mengatakan: "sebagian dari teman-temannya membaca Al Qur'an namun tidak melewati kerongkongannya, mereka keluar dari agama ini sebagaimana anak panah melesat dari busurnya."
Sunan Ibnu Majah 169: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Azraq] dari [Al A'masy] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang Khawarij adalah anjing-anjing neraka."
Sunan Ibnu Majah 170: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'I] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan muncul generasi yang membaca Al Qur'an namun tidak melewati kerongkongan mereka, setiap keluar satu generasi maka akan terputus." Ibnu Umar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap keluar generasi akan terputus sebanyak dua puluh kali, hingga keluar di antara keturunan mereka Dajjal."
Sunan Ibnu Majah 171: Telah menceritakan kepada kami [Bakar bin Khalaf Abu Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan muncul sekelompok di akhir zaman, atau beliau mengatakan: "dalam umat ini, mereka membaca Al Qur`an namun tidak melampaui kerongkongan atau tenggorokan mereka, ciri-ciri mereka berkepala gundul, jika kalian melihat mereka atau bertemu dengan mereka maka bunuhlah."
Sunan Ibnu Majah 172: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Abu Ghalib] dari [Abu Umamah] ia berkata: "(Khawarij adalah) seburuk-buruk manusia yang terbunuh di bawah permukaan langit, dan sebaik-baik manusia yang terbunuh adalah orang yang di bunuh oleh anjing-anjing neraka. Pada awalnya mereka muslim namun kemudian mereka menjadi kafir." Aku bertanya: "Wahai Abu 'Umamah, apakah ini ucapanmu?" ia menjawab: "Bahkan aku mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 173: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dan [Waki']. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dari pamanku [Ya'la] dan [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: "Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau melihat bulan malam purnama, kemudian bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak akan berdesak-desakan ketika melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak ketinggalan shalat sebelum terbitnya fajar dan sebelum terbenamnya matahari maka lakukanlah." Kemudian beliau membaca: "Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan terbenamnya."
Sunan Ibnu Majah 174: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Isa Ar Ramli] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian berdesak-desakan ketika melihat bulan di malam purnama?" Mereka menjawab: "Tidak." Kemudian beliau bersabda: "Seperti itulah, kalian tidak akan berdesak-desakan ketika melihat Rabb kalian pada hari kiamat."
Sunan Ibnu Majah 175: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ala` Al Hamdani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih As Samman] dari [Abu Sa'id] ia berkata: Kami bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kami bisa melihat Rabb kami?" beliau menjawab: "Apakah kalian berdesak-desakan ketika melihat matahari di siang hari yang bersih tanpa awan?" Kami menjawab: "Tidak, " beliau bersabda: "Apakah kalian saling berdesak-desakan ketika melihat bulan di malam purnama?" mereka menjawab: "Tidak, " Rasulullah bersabda: "Sungguh, kalian tidak akan berdesak-desakan ketika melihat-Nya, kecuali sebagaimana kondisi kalian ketika melihat keduanya."
Sunan Ibnu Majah 176: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atho`] dari [Waki' bin Hudus] dari pamannya [Abu Razin] ia berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Allah pada hari kiamat? Lalu apa tanda-tandanya yang terdapat pada makhluk-Nya?" beliau menjawab: "Wahai Abu Razin, bukankah kalian semua bisa melihat bulan dengan jelas?" aku menjawab: "Benar, " beliau bersabda: "Maka Allah lebih agung dan itu merupakan tanda-tanda bagi makhluk-Nya."
Sunan Ibnu Majah 177: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atho`] dari [Waki' bin Hudus] dari pamannya [Abu Razin] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rabb kita tertawa dengan ibadah para hamba-Nya dan besarnya kecemburuannya." Abu Razin berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah Rabb tertawa?" beliau menjawab: "Ya benar, " aku berkata: "Selamanya kita akan mendapat kebaikan apabila Rabb kita tertawa."
Sunan Ibnu Majah 178: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Ash Shabbah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin 'Atho`] dari [Waki' bin Hudus] dari pamannya [Abu Razin] ia berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, di manakah Rabb kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?" beliau menjawab: "Dia berada di ruang hampa, di bawah dan di atasnya tidak ada udara, dan di sana tidak ada makhluk. Setelah itu Ia menciptakan 'Arsy-Nya di atas air."
Sunan Ibnu Majah 179: Telah menceritakan kepada kami [Hummaid bin Mas'adah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Shafwan bin Muhriz Al Mazini] ia berkata: "Tatkala kami sedang bersama [Abdullah bin Umar] melaksanakan thawaf di ka'bah, tiba-tiba seorang lelaki menghampirinya dan bertanya: "Wahai Ibnu Umar, bagaimana yang anda dengar ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang bermunajat?" ia menjawab: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat orang mukmin akan didekatkan kepada Rabbnya hingga diletakkan padanya naungan-Nya, kemudian ia mengakui dosa-dosanya. Allah lalu berfirman: 'Apakah kamu mengetahui? ' ia menjawab: 'Wahai Rabb, ya aku mengetahuinya.' Maka ketika dosanya telah menggunung sesuai kehendak Allah, Allah pun berfirman: 'Aku telah menutupi dosa itu di dunia untukmu, maka Aku akan mengampuninya pada hari ini.' Beliau bersabda: "Kemudian ia diberi catatan kebaikannya, atau kitabnya dengan tangan kanan-Nya." Beliau bersabda: "Adapun orang kafir atau munafiq, ia diseru di hadapan khalayak." Khalid berkata: "Di hadapan khalayak ada sesuatu yang terputus: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim."
Sunan Ibnu Majah 180: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim Al Abbadani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Fadll Ar Raqqasyi] dari [Muhammad Al Munkadir] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tatkala penduduk surga berada dalam kesenangan mereka, tiba-tiba bersinar seberkas cahaya, mereka menengadahkan kepala mereka, ternyata Rabb mereka telah menampakkan diri di atas mereka, lalu berfirman: 'Kesejahteraan tercurah kepada kalian wahai penduduk surga.' Beliau bersabda: "Itulah firman Allah: Salam, sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang." Beliau bersabda lagi: "Allah melihat mereka dan mereka melihat-Nya, mereka tidak berpaling karena merasa nikmat selama melihat kepada-Nya, hal itu terus berlangsung hingga Allah menghilang dari mereka. Sementara cahaya dan barakah-Nya masih membekas kepada mereka dan di tempat tinggal mereka."
Sunan Ibnu Majah 181: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Khaitsamah] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorangpun di antara kalian kecuali akan diajak bicara oleh Rabbnya dan tidak ada penerjemah antara keduanya. Ia lalu menoleh ke samping kanannya, maka tidaklah ia melihat sesuatu di sana kecuali telah disodorkan kepadanya. Kemudian ia menoleh ke samping kirinya, maka tidaklah ia melihat sesuatu di sana kecuali telah disodorkan kepadanya. Kemudian ia melihat ke depannya, dan ternyata api neraka telah menghadangnya. Maka barangsiapa di antara kalian mampu menghindari api neraka meski dengan sebiji kurma, maka hendaklah ia lakukan."
Sunan Ibnu Majah 182: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Abdush Shamad Abdul Aziz bin Abdush Shamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al jauni] dari [Abu Bakar bin Abdullah bin Qais Al Asy'ari] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua surga tempayan-tempayannya serta apa yang ada di dalamnya terbuat dari perak. Dan ada dua surga tempayang-tempayannya serta apa yang ada di dalamnya terbuat dari emas. Tidak ada yang menghalangi mereka ketika melihat Rabb mereka Tabaraka wa Ta'ala kecuali selendang kebesaran yang terdapat di wajah-Nya di surga 'Adn."
Sunan Ibnu Majah 183: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat ini: "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya, " beliau bersabda: "Apabila penghuni surga telah mesuk ke dalam surga dan penghuni neraka telah masuk ke dalam neraka, berserulah seorang penyeru: 'Hai penduduk surga, sesungguhnya bagi kalian terdapat janji yang akan Allah tepati untuk kalian, ' mereka bertanya: 'Apakah itu? Bukankah Allah telah memberatkan timbangan kami, memutihkan wajah-wajah kami, memasukakan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka? '" beliau bersabda: "Maka tersingkaplah hijab, sehingga mereka dapat melihat kepada-Nya. Demi Allah, tidak ada sesuatu yang diberikan Allah yang lebih mereka sukai dan lebih menyejukkan pandangan mata selain melihat-Nya."
Sunan Ibnu Majah 184: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Tamim bin Salamah] dari [Urwah bin Zubair] dari [Aisyah] ia berkata: "Segala puji bagi Allah yang pendengaran-Nya meliputi semua suara. Telah datang seorang perempuan mengajukan gugatan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang aku berada di samping rumah, ia mengadukan suaminya. Aku tidak mendengar apa yang ia ucapkan, namun Allah menurunkan: "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan yang memajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya."
Sunan Ibnu Majah 185: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "dengan tangan-Nya, Rabb kalian telah menulis ketetapan untuk diri-Nya sebelum menciptakan makhluk: rahmat-Ku telah mendahului murka-Ku."
Sunan Ibnu Majah 186: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami] dan [Yahya bin Habib bin Arabi] keduanya berkata dari [Musa bin Ibrahim bin Katsir Al Anshari Al Haramia] ia berkata: Aku mendengar [Thalhah bin Khirasy] berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: Tatkala Abdullah bin 'Amru bin Haram gugur di perang Uhud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjumpaiku seraya mengatakan: "Wahai Jabir, maukah engkau aku kabarkan apa yang diucapkan Allah kepada ayahmu?" Yahya dalam haditsnya menyebutkan: Beliau bersabda: "Hai Jabir, kenapa aku melihatmu murung?" aku (Jabir) menjawab: "Wahai Rasulullah, ayahku telah menemumi syahidnya, sementara dia meninggallkan anak-anak dan hutang." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kamu aku beri kabar gembira dengan apa yang Allah berikan kepada ayahmu?" ia menjawab: "Mau ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Tidak pernah Allah mengajak bicara seseorang melainkan dari balik hijab, sementara Dia mengajak bicara ayahmu dengan berhadapan muka, Ia lalu berfirman: 'Wahai Hambaku, memohonlah kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu, ' ia menjawab: 'Wahai Rabb, hidupkan aku kembali agar aku terbunuh di jalan-Mu untuk kedua kalinya.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya telah berlalu dari-Ku bahwasanya mereka tidak akan kembali lagi ke sana, ' ia berkata: 'Wahai Rabb, kalau begitu sampaikanlah kepada orang yang berada di belakangku.'" Beliau bersabda: "Maka Allah Ta'ala menurunkan: "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati: bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rizki."
Sunan Ibnu Majah 187: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tertawa kepada dua orang, salah satu dari keduanya membunuh yang lainnya, sementara keduanya tetap masuk surga. Yang satu berperang di jalan Allah dan gugur, kemudian Allah mengampuni si pembunuh. Setelah itu ia masuk Islam, kemudian berperang di jalan Allah dan gugur pula."
Sunan Ibnu Majah 188: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] dan [Yunus bin Abdul A'la] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah akan menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian berfirman: 'Akulah raja, mana raja-raja bumi? '"
Sunan Ibnu Majah 189: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Abu Tsaur Al Hamdani] dari [Simak] dari [Abdullah bin Amirah] dari [Al Ahnaf bin Qais] dari [Abbas bin Abdul Muththallib] ia berkata: "Ketika aku sedang berada di Bathha` bergabung bersama pasukan perang yang di hadiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba melintas segumpal awan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas melihat seraya bersabda: "Kalian sebut apakah ini?" mereka menjawab: "Awan." Beliau bersabda: "Dan mendung, " mereka berkata: "Dan mendung." Beliau bersabda: "Dan mega, " Abu Bakar berkata: mereka pun berkata: "Dan mega." Beliau bertanya: "Menurut kalian, berapakah jarak antara kalian dengan langit?" mereka menjawab: "Kami tidak mengetahuinya." Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya jarak antara kalian dan langit bisa jadi satu, atau dua, atau tujuh puluh tahun. Dan langit yang ada di atasnya, jaraknya seperti itu juga." Hingga beliau menghitung langit ketujuh. Beliau melanjutkan, "Kemudian di atas langit yang ketujuh itu adalah lautan, jarak antara atas dan bawahnya sebagai mana satu langit ke langit yang lainnya. Kemudian di atas itu ada delapan malaikat, ketinggian antara kuku-kukunya dan lutut-lututnya sebagaimana antara satu langit ke langit yang lainnya, kemudian di atas punggungnya ada 'Arsy yang jarak antara tinggi dan bawahnya antara langit satu ke angit yang lainnya. Dan Allah Tabaaraka wa Ta'ala berada di atas itu."
Sunan Ibnu Majah 190: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Amru bin Dinar] dari [Ikrimah] dari [Abu Hurairah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila Allah menetapkan satu perkara di atas langit maka para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka karena tunduk kepada firman-Nya, seakan-akan rantai yang berada di atas batu besar. {Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata: "Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?" Mereka menjawab: 'Al Haq, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar'}. (QS. Saba': 23). Maka Jin-jin pencuri berita mendengarkannya, sebagian mereka bersusun di atas sebagian yang lainnya. kemudian mereka mendengarkan kalimat lalu menyampaikannya kepada yang berada di bawahnya. Bisa jadi jin itu diterjang bintang sebelum dapat menyampaikannya kepada yang di bawahnya, kemudian mereka menyampaikanya kepada lisan dukun atau tukang sihir. Bisa jadi mereka tidak diterjang oleh bintang sehingga dapat menyampaikannya, kemudian kalimat itu dicampur dengan seratus kebohongan. Maka kalimat yang didengar bisa sesuai dengan yang dari langit."
Sunan Ibnu Majah 191: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami seraya menyampaikan lima kalimat, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak layak baginya untuk tidur, menurunkan timbangan dan mengangkatnya, akan diangkat kepada-Nya amalan di waktu malam sebelum amalan di waktu siang, dan amalan di waktu siang sebelum amalan di waktu malam dan hijab-Nya adalah cahaya. Sekiranya Dia menyingkapnya niscaya cahaya wajah-Nya akan membakar segala sesuatu sepanjang pandangan mata-Nya."
Sunan Ibnu Majah 192: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak layak bagi-Nya untuk tidur. Dia merendahkan dan menaikan timbangan. Hijab-Nya dari cahaya. Seandainya Dia menyingkapnya niscaya kesucian wajah-Nya akan membakar setiap sesuatu sejauh pandangan mata-Nya." Kemudian Abu Ubaidah membaca ayat: "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Rabb semesta Alam."
Sunan Ibnu Majah 193: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tangan kanan Allah terisi penuh dan tidak berkurang meskipun siang dan malam selalu memberi. Sedangkan di tangan yang lain terdapat neraca, Ia angkat dan rendahkan timbangan itu." Beliau melanjutkan: "Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah telah memberikan (rizki) semenjak Ia ciptakan langit dan bumi, dan itu tidak menjadikan kurang sedikit pun apa yang ada di tangan-Nya."
Sunan Ibnu Majah 194: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dan [Muhammad bin Ash Shabbah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Ubaidullah bin Miqsam] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: "Dzat yang Maha Perkasa, mengambil dan menggenggam langit dan bumi dengan tangan-Nya. Kemudian Dia genggam dan membentangkannya seraya berseru: 'Aku Dzat yang Maha Perkasa, mana orang-orang yang angkuh dan menyombongkan diri! " Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam miring ke kanan dan ke kiri hingga aku melihat bagian bawah mimbar bergerak-gerak. Sampai-sampai aku bergumam: "jangan-jangan mimbar itu akan roboh disebabkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 195: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] ia berkata: aku mendengar [Busr bin Ubaidullah] berkata: aku mendengar [Abu Idris Al Khaulani] berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada satu keping hatipun kecuali berada di antara dua jari Ar Rahman. Jika berkehendak maka Ia akan meluruskannya, dan jika berkehendak maka Ia akan menyesatkannya." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berdoa: "Wahai Dzat yang meneguhkan hati, teguhkanlah hatiku di atas dien-Mu." Beliau bersabda: "Timbangan amal berada di tangan Ar Rahman, Dia mengangkat suatu kaum dan menjatuhkan yang lainnya hingga hari kiamat."
Sunan Ibnu Majah 196: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad Ibnul 'Ala`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Isma'il] dari [Mujalid] dari [Abul Waddak] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah tertawa kepada tiga golongan: orang yang berada di shaf shalat, seorang lelaki yang shalat di tengah malam, dan kepada seorang lelaki yang berperang." Menurutku beliau mengatakan: "Di belakang batalyon."
Sunan Ibnu Majah 197: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Raja`] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Utsman] -yaitu putra Al Mughirah Ats Tsaqafi- dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Pada musim haji Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaur bersama orang-orang, seraya bersabda: "Adakah seseorang yang berkenan membawaku pada kaumnya, sesungguhnya bangsa Quraisy telah menghalangiku untuk menyampaikan kalam Tuhanku."
Sunan Ibnu Majah 198: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Wazir bin Shabih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Halbas] dari [Ummu Darda`] dari [Abi Darda`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang firman Allah: "Setiap waktu Dia dalam kesibukan, " beliau bersabda: "Kesibukan Allah adalah: mengampuni dosa, menghapus kesusahan, mengangkat derajat suatu kaum dan menjatuhkan kaum yang lainnya."
Sunan Ibnu Majah 199: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Umair] dari [Al Mundzir bin Jarir] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membuat satu sunnah yang baik, kemudian sunnah tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa membuat satu sunnah yang buruk kemudian sunnah tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikitpun."
Sunan Ibnu Majah 200: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Abdush Shamad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memberi motifasi kepadanya (untuk beramal dengan sesuatu). Seorang laki-laki di antara kami berkata: "Aku mempunyai seperti ini dan seperti ini." Abu Hurairah berkata: Maka tidak seorangpun yang ada di majlis tersebut kecuali ia bersedekah kepada Nabi baik sedikit maupun banyak. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Barangsiapa membuat sunnah yang baik, kemudian sunnah itu menjadi teladan, maka ia akan mendapatkan pahala amalnya secara sempurna berserta pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa membuat sunnah yang buruk, kemudian sunnah itu menjadi teladan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatannya secara sempurna beserta dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
Sunan Ibnu Majah 201: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Hammad Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Sa'd bin Sinan] dari [Anas bin Malik] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: "Siapasaja menyeru pada kesesatan, kemudian seruannya diikuti oleh orang lain, maka ia akan mendapatkan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka. Dan siapasaja menyeru pada petunjuk, kemudian seruannya diikuti oleh orang lain, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikitpun."
Sunan Ibnu Majah 202: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Al 'Ala` bin Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
Sunan Ibnu Majah 203: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Al Hakam] dari [Abu Juhaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membuat sunnah kebaikan kemudian dikerjakan oleh orang setelahnya, maka ia akan mendapatkan seperti pahala mereka tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa membuat satu sunnah jelek, kemudian dikerjakan oleh orang setelahnya, maka dia akan menanggung seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
Sunan Ibnu Majah 204: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al Laits] dari [Basyir bin Nahik] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat tidak ada seorang penyeru yang menyeru kepada sesuatu melainkan akan dihadapkan untuk mempertanggung jawabkan seruannya, meskipun seorang lelaki yang mengajak seorang lelaki."
Sunan Ibnu Majah 205: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Katsir bin 'Amru bin Auf Al Muzani] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian orang-orang mengerjakannya, maka ia akan mendapatkan sebagaimana pahala orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barangsiapa membuat kebid'ahan, kemudian kebid'ahan itu dikerjakan oleh orang lain, maka ia akan mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang yang mengerjakannya."
Sunan Ibnu Majah 206: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] berkata: telah menceritakan kepadaku [Katisr bin Abdullah] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menghidupkan sunnahku yang telah ditinggalkan sepeninggalku, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa membuat kebid'ahan yang Allah dan Rasul-Nya tidak meridlainya, maka ia akan mendapatkan dosa orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
Sunan Ibnu Majah 207: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Sufyan] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Utsman] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: -Syu'bah menyebutkan: "Sebaik-baik kalian- Sufyan menyebutkan: "orang yang paling utama dari kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an lalu mengajarkannya."
Sunan Ibnu Majah 208: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Utsman bin 'Affan] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya."
Sunan Ibnu Majah 209: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Marwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Nabhan] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Bahdalah] dari [Mush'ab bin Sa'd] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." Ia berkata: "Kemudian beliau meraih tanganku dan mendudukkanku di tempat dudukku. Ini merupakan penghormatan bagiku."
Sunan Ibnu Majah 210: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an seperti buah utrujah, rasanya enak dan baunya harum. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an seperti buah kurma, rasanya enak namun tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an seperti buah Raihanah, baunya harum sedang rasanya pahit. Sementara perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak berbau."
Sunan Ibnu Majah 211: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Bisr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Budail] dari [Bapaknya] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai banyak ahli (wali) dari kalangan manusia." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, siapakah mereka itu?" beliau menjawab: "Mereka adalah ahlul Qur`an, mereka adalah para ahli dan orang khusus Allah."
Sunan Ibnu Majah 212: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Utsman bin Sa'id bin Katsir bin Dinar Al Himshi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Abu Umar] dari [Katsir bin Zadzan] dari ['Ashim bin Dlamrah] dari [Ali bin Abi Thalib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca Al Qur`an dan menghafalkannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga serta akan memberi syafa'at kepada sepuluh dari keluarganya yang seharusnya masuk neraka."
Sunan Ibnu Majah 213: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Abdullah Al Audi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Al Maqburi] dari ['Atho`] mantan budak Abu Ahmad, dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pelajari dan bacalah Al Qur`an, dan janganlah engkau berpisah dengannya. Sungguh, perumpamaan Al Qur`an dan orang yang mempelajari kemudian mengamalkannya, seperti kantong yang terisi penuh dengan minyak kesturi, dan keharumannya dapat tercium dari setiap tempat. Sedangkan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian memendamnya, maka ia seperti kantong yang terisi kesturi."
Sunan Ibnu Majah 214: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Amir bin Watsilah Abu Thufail] bahwa Nafi' bin Abdul Harits bertemu dengan Umar bin Khatthab di daerah Usfan. Dan umar mengangkatnya sebagai gubernur Makkah. Umar berkata: "Siapa yang kamu angkat untuk memimpin penduduk yang ada di pinggiran?" Nafi' menjawab: "Aku telah mengangkat Ibnu Abza untuk mereka". Umar bertanya: "Siapakah Ibnu Abza itu?" Nafi' menjawab: "Dia seorang dari bekas budak budak kita." Umar berkata: "Kamu mengangkat seorang budak untuk mereka?" Nafi' menjawab: "Dia seorang yang hafal kitab Allah, paham ilmu fara'id dan seorang qadli." [Umar] berkata: "Sesungguhnya Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Sungguh, dengan kitab ini Allah akan mengangkat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain."
Sunan Ibnu Majah 215: Telah menceritakan kepada kami [Abbas bin Abdullah Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ghalib Al 'Abbadani] dari [Abdullah bin Ziyad Al Bahrani] dari [Ali bin Zaid] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Hai Abu Dzar, engkau berpagi-pagi untuk mempelajari satu ayat dari kitab Allah lebih baik bagimu dari pada engkau shalat sebanyak seratus raka'at. Dan engkau berpagi-pagi untuk mempelajari satu bab ilmu kemudian diamalkan ataupun tidak diamalkan, adalah lebih baik bagimu dari pada engkau shalat sebanyak seribu raka'at."
Sunan Ibnu Majah 216: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf Abu Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa dikehendaki Allah untuk mendapat kebaikan, maka Allah akan memberikan pemahaman kepadanya tentang agama."
Sunan Ibnu Majah 217: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Janah] dari [Yunus bin Maisarah bin Halbas] bahwasanya ia menceritakan kepadanya, ia berkata: Aku mendengar [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda: "Kebaikan adalah kebiasaan (bagi seorang mukmin) dan keburukan adalah permusuhan. Dan barangsiapa Allah menghendaki kebaikan pada seseorang maka Allah akan memahamkan agama kepadanya."
Sunan Ibnu Majah 218: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Janah Abu Sa'd] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Satu orang faqih itu lebih keras bagi setan dari pada seribu ahli ibadah."
Sunan Ibnu Majah 219: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Daud] dari ['Ashim bin Raja` bin Haiwah] dari [Dawud bin Jamil] dari [Katsir bin Qais] ia berkata: "Ketika aku sedang duduk di samping [Abu Darda] di masjid Damaskus, tiba-tiba datang seseorang seraya berkata: "Hai Abu Darda, aku mendatangi anda dari kota Madinah, kota Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena satu hadits yang telah sampai kepadaku, bahwa engkau telah menceritakannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam! " Lalu Abu Darda bertanya: "Apakah engkau datang karena berniaga?" Katsir bin Qais menjawab: "Bukan, " Abu Darda` bertanya lagi, "Apakah karena ada urusan yang lainnya?" Katsir bin Qais menjawab: "Bukan, " Katsir bin Qais berkata: "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga. Para Malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridla kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi hingga ikan yang ada di air. Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah ibarat bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang sangat besar."
Sunan Ibnu Majah 220: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Syinzhir] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi."
Sunan Ibnu Majah 221: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengilangkan kesusahan seorang muslim di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim di dunia maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa memudahkan seorang muslim maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Dan barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya kecuali para malaikat akan menaungi, ketenangan akan turun, rahmat akan menyertainya dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan mahluk yang ada di sisi-Nya, dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya."
Sunan Ibnu Majah 222: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari ['Ashim bin Abu An Nujud] dari [Zirr bin Hubaisy] ia berkata: Aku mendatangi [Shafwan bin Assal Al Muradi], lalu ia berkata: "Ada apa engkau datang?" aku lalu menjawab: "Aku ingin mengambil ilmu dari sumbernya." Ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu kecuali para malaikat akan mengepakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut karena ridla dengan apa yang ia kerjakan."
Sunan Ibnu Majah 223: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Humaid bin Shakhr] dari [Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendatangi masjidku ini, ia tidak datang kecuali karena sesuatu yang ia pelajari atau ia ajarkan, maka ia seperti seorang mujahid fi sabillilah. Dan barangsiapa mendatanginya untuk selain itu, maka ia seperti seseorang yang melihat barang milik orang lain."
Sunan Ibnu Majah 224: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu 'Atikah] dari [Ali bin Yazid] dari [Al Qasim] dari [Abu Umamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaknya kalian berpegang teguh dengan ilmu ini sebelum dicabut, dan dicabutnya adalah dengan diangkat -beliau menggabungkan antara dua jarinya: jari tengah dan telunjuk seperti ini- kemudian bersabda: "Seorang alim dan penuntut ilmu bersekutu dalam pahala, dan tidak ada kebaikan pada mayoritas manusia."
Sunan Ibnu Majah 225: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Az Zibirqan] dari [Bakr bin Khunais] dari [Abdurrahman bin Ziyad] dari [Abdullah bin Yazid] dari [Abdullah bin 'Amru] ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari salah satu kamarnya dan masuk ke dalam masjid. Lalu beliau menjumpai dua halaqah, salah satunya sedang membaca Al Qur`an dan berdo'a kepada Allah, sedang yang lainnya melakukan proses belajar mengajar. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Masing-masing berada di atas kebaikan, mereka membaca Al Qur`an dan berdo`a kepada Allah, jika Allah menghendaki maka akan memberinya dan jika tidak menghendakinya maka tidak akan memberinya. Dan mereka sedang belajar, sementara diriku di utus sebagai pengajar, " lalu beliau duduk bersama mereka.
Sunan Ibnu Majah 226: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits bin Abu Sulaim] dari [Yahya bin Abbad Abu Hubairah Al Anshari] dari [Bapaknya] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah akan memperindah seseorang yang mendengar perkataanku kemudian menyampaikannya. Berapa banyak orang yang menyampaikan fikih namun tidak paham dengan fikih (tersebut). Dan berapa banyak orang yang menyampaikan fikih kepada orang lain yang lebih faham dengan fikih (tersebut). Ali menambahkan dalam hadits tersebut, "Tiga hal yang hati seorang muslim tidak akan merasa jengkel: ikhlas karena Allah, nasihat untuk para pemimpin kaum muslimin dan komitmen kepada jama'ah mereka."
Sunan Ibnu Majah 227: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Abdullah Salam] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri (khutbah) di Khaif Mina, beliau bersabda: "Allah akan memperindah seseorang yang mendengar perkataanku kemudian menyampaikannya. Berapa banyak orang yang menyampaikan fikih namun tidak paham dengan fikih (tersebut). Dan berapa banyak orang yang menyampaikan fikih kepada orang lain yang lebih faham dengan fikih (tersebut)." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami pamanku [Ya'la]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana hadits diatas."
Sunan Ibnu Majah 228: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan [Muhammad bin Al Walid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dari [Abdurrahman bin Abdullah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah akan memperindah seseorang yang mendengar satu hadits dari kami kemudian menyampaikannya. Berapa banyak orang yang di sampaikan hadits kepadanya lebih hafal dari orang yang mendengarnya."
Sunan Ibnu Majah 229: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] ia mendektekannya kepada kami: telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sirin] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Bapaknya] dan dari seorang laki-laki lain -dan ia lebih baik dari Abdurrahman- dari Abu Bakrah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada hari Nahar (iedul adlha), beliau bersabda: "Hendaklah yang hadir memberitahukan kepada yang tidak hadir. Sesungguhnya berapa banyak orang yang disampaikan kepadanya (hadits) lebih faham daripada yang mendengar (langsung)."
Sunan Ibnu Majah 230: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah memberitakan kepada kami [An Nadlr bin Syumail] dari [Bahz bin Hakim] dari [Bapaknya] dari kakeknya [Mu'awiyah Al Qusyairi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah, hendaklah yang hadir memberitahukan kepada yang tidak hadir."
Sunan Ibnu Majah 231: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Qudamah bin Musa] dari [Muhammad Ibnul Hushain At Tamimah] dari [Abu Alqamah] mantan budak Ibnu Abbas, dari [Yasar] mantan budak Ibnu Umar, dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah yang hadir dari kalian menyampaikan kepada yang tidak hadir dari kalian."
Sunan Ibnu Majah 232: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mubasysyir Al Halabi] dari [Mu'an bin Rifa'ah] dari [Abdul Wahhab bin Bukht Al Makki] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah akan memperindah wajah seorang hamba, ia mendengar perkataanku lalu merekamnya dengan hati, kemudian meyampaikannya atas namaku. Berapa banyak pembawa (menyampaikan) fikih namun tidak faham fikih, dan berapa banyak orang yang membawa (menyampaikan) fikih kepada orang lain yang lebih faham fikih darinya."
Sunan Ibnu Majah 233: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Al Hasan Al Marwazi] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Adi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Humaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ubaidullah bin Anas] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunggunya di antara manusia ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup kejahatan. Dan di antara manusia itu juga ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kejahatan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang yang Allah jadikan sebagai kunci-kunci pembuka kebaikan melalui tangan-Nya, dan celakalah bagi orang yang Allah jadikan sebagai kunci-kunci pembuka kejahatan melalui tangannya."
Sunan Ibnu Majah 234: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Aili Abu Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepada saya [Abdurrahman bin Zaid bin Aslam] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berabda: "Sesungguhnya kebaikan ini merupakan lumbung, sementara lumbung itu memiliki kunci-kunci. Maka beruntunglah bagi seorang hamba yang telah Allah jadikan sebagai kunci pembuka kebaikan dan penutup bagi kejahatan. Dan celakah seorang hamba yang Allah jadikan sebagai kunci pembuka kejahatan dan penutup bagi kebaikan."
Sunan Ibnu Majah 235: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] dari [Utsman bin 'Atho`] dari [Bapaknya] dari [Abu Ad Darda`] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut."
Sunan Ibnu Majah 236: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Isa Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Yahya bin Ayyub] dari [Sahl bin Mu'adz bin Anas] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun."
Sunan Ibnu Majah 237: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Abu Karimah Al Harrani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Abu Abdurrahim] berkata: telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik perkara yang ditinggalkan oleh seorang laki-laki sepeninggalnya ada tiga: anak shalih yang mendoakannya, sedekah jariyah yang pahalanya sampai kepadanya serta ilmu yang diamalkan oleh orang sepeninggalnya." Abul Hasan berkata: telah menceritakan kepadaku Abu Hatim berkata: telah menceritakan kepada saya Muhammad bin Yazid bin Sinan Ar Rahawi berkata: telah menceritakan kepada kami Yazid bin Sinan -yaitu bapaknya- berkata: telah menceritakan kepadaku Zaid bin Abu Unaisah dari Fulaih bin Sulaiman dari Zaid bin Aslam dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Bapaknya berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits diatas tersebut.
Sunan Ibnu Majah 238: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Wahb bin 'Athiyyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Marzuq bin Abu Hudzail] berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Abdullah Al Aghar] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kebaikan yang akan mengiringi seorang mukmin setelah ia meninggal adalah ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak shalih yang ia tinggalkan dan Al Qur`an yang ia wariskan, atau masjid yang ia bangun, atau rumah yang ia bangun untuk ibnu sabil, atau sungai yang ia alirkan (untuk orang lain), atau sedekah yang ia keluarkan dari harta miliknya dimasa sehat dan masa hidupnya, semuanya akan mengiringinya setelah meninggal."
Sunan Ibnu Majah 239: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib Al Madani] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim] dari [Shafwan Sulaim] dari [Thalhah] dari [Al Hasan Al Bashri] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedekah yang paling utama adalah seorang muslim yang mempelajari satu disiplin ilmu kemudian mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim."
Sunan Ibnu Majah 240: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin 'Amru] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Syu'aib bin Abdullah bin 'Amru] dari [Bapaknya] ia berkata: "Tidak pernah sama sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terlihat makan sambil bersandar dan tidak pernah dua orang menginjak kedua tumitnya (Nabi tidak pernah berjalan di depan hingga tumitnya terinjak orang lain dari belakang, pent)." Abu Al Hasan berkata: Telah menceritakan kepada kami Hazim bin Yahya berkata: telah menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnul Hajjaj As Sami. Abu Al Hasan berkata: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nashr Al Hamdani -pemilik takaran- berkata: telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah.
Sunan Ibnu Majah 241: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'an bin Rifa'ah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ali bin Yazid] ia berkata: aku mendengar [Al Qasim bin Abdurrahman] menceritakan dari [Abu Umamah] ia berkata: "Pada satu hari yang sangat panas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati pekuburan Baqi' Al Gharqad, sementara para sahabat berjalan di belakangnya. Tatkala beliau mendengar suara sandal, jiwanya tersentuh, kemudian beliau duduk seraya menyuruh agar mereka berjalan di depannya agar tidak timbul di dalam jiwanya sesuatu perasaan sombong."
Sunan Ibnu Majah 242: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais] dari [Nubaih al 'Anazi] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika berjalan, maka para sahabat beliau berjalan di depan beliau, dan mereka membiarkan punggung beliau untuk para malaikat."
Sunan Ibnu Majah 243: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Harits bin Rasyid Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin 'Abdah] dari [Abu Harun Al 'Abdi] dari [Abu Sa'id Al Khudlri] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan datang kepada kalian orang-orang yang menuntut ilmu. Jika kalian melihat mereka maka ucapkanlah: 'selamat datang, selamat datang dengan wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam' dan cukupilah mereka." Aku bertanya kepada Al Hakam: "Apa yang dimaksud dengan cukupilah?" ia menjawab: "Ajarilah."
Sunan Ibnu Majah 244: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Amir bin Zurarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'alla bin Hilal] dari [Isma'il] ia berkata: Kami mengunjungi [Al Hasan] untuk menjenguknya, sehingga kami memadati rumahnya, maka dia melipat kedua kakinya dan berkata: Kami mengunjungi [Abu Hurairah] untuk menjenguknya hingga kami memenuhi rumahnya, maka ia pun melipat kedua kakinya seraya berkata: Kami mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga kami memenuhi rumahnya, sementara beliau berbaring di atas rusuknya. Maka ketika melihat kami, beliau melipat kedua kakinya kemudian bersabda: "Sesungguhnya sepeninggalku nanti akan datang kepada kalian orang-orang yang menuntut ilmu, maka sambutlah mereka, ucapkan salam kepada mereka dan ajarilah mereka." Al Hasan berkata: "Demi Allah, kami menjumpai sekelompok orang, mereka tidak menyambut kami, tidak mengucapkan salam kepada kami dan tidak mengajarkan kepada kami, kecuali setelah kami pergi kapada mereka dan merekapun berpaling dari kami."
Sunan Ibnu Majah 245: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Muhammad Al 'Anqazi] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Harun Al 'Abdi] ia berkata: Jika kami mendatangi [Abu Sa'id Al Khudri], ia berkata: Selamat datang dengan wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: "Sesungguhnya manusia mengikuti kalian, mereka akan mendatangi kalian dari penjuru dunia untuk memperdalam agama. Maka jika mereka datang kepada kalian berilah nasihat kebaikan kepada mereka."
Sunan Ibnu Majah 246: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Salah satu do'a Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari do'a yang tidak didengar dan dari hati yang tidak khusyuk serta dari jiwa yang tak pernah merasa puas."
Sunan Ibnu Majah 247: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Musa bin Ubaidah] dari [Muhammad bin Tsabit] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "Ya Allah, berilah aku manfa'at dengan ilmu yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku sesuatu yang bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah ilmu kepadaku, segala puji bagi Allah atas setiap kondisi."
Sunan Ibnu Majah 248: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dan [Suraij bin An Nu'man] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Abdullah bin Abdurrahman bin Ma'mar Abu Thuwalah] dari [Sa'id bin Yasar] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga." Abu Al Hasan berkata: telah memberitakan kepada kami Abu Hatim berkata: telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur berkata: telah menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaim lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits diatas."
Sunan Ibnu Majah 249: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Al 'Azdi] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menuntut ilmu untuk meremehkan orang-orang bodoh, atau untuk mendebat para ulama, atau untuk menarik perhatian manusia, maka ia akan masuk ke dalam neraka."
Sunan Ibnu Majah 250: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] berkata: telah memberitakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dari [Ibnu Juraij] dari [Abu Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mempelajari ilmu untuk mendebat para ulama, meremehkan orang-orang bodoh dan menghiasi majelis. Barangsiapa melakukan hal itu, maka baginya neraka, baginya neraka."
Sunan Ibnu Majah 251: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Yahya bin Abdurrahman Al Kindi] dari [Ubaidullah bin Abu Burdah] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara umatku akan ada sekelompok manusia yang mempelajari agama dan membaca Al Qur`an, berkata: 'Marilah kita datangi para penguasa agar mendapatkan harta-harta mereka lalu kita menjauhi mereka dengan membawa agama kita.' Dan itu tidak berguna sebagaimana pohon duri tidaklah akan menghasilkan kecuali duri. Begitu juga dekatnya dengan mereka tidaklah menghasilkan selain, Muhammad bin Ash Shabbah berkata: "dosa-dosa."
Sunan Ibnu Majah 252: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Muhammad bin Ismail] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Muhammad Al Muharibi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Saif] dari [Abu Mu'adz Al Bashri]. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dari [Ammar bin Saif] dari [Abu Mu'adz Al Bashri] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari Jubbul Huzn." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan Jubbul Huzn?" beliau menjawab: "Sebuah lembah di neraka jahanam. Dan jahanam berlindung darinya empat ratus kali setiap hari." Beliau ditanya: "Ya Rasulullah, siapakah yang akan memasukinya?" beliau menjawab: "Ia dipersiapkan bagi para Qori' yang berlaku riya` dengan amalan-amalannya. Dan Qori' yang paling dimurkai Allah adalah orang-orang yang mengunjungi para penguasa." Al Muharibi Al Jaurah berkata: Abul Hasan berkata: telah menceritakan kepada kami Hazim bin Yahya berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Numair keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Mu'awiyah An Nashri dan ia merupakan seorang yang terpercaya, kemudian dia menyebutkan hadits serupa dengan sanadnya: telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nashr berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Malik bin Ismail berkata: telah menceritakan kepada kami 'Ammar bin Saif dari Abu Mu'adz ia berkata: Malik bin Isma'il berkata: 'Ammar berkata: "Aku tidak tahu apakah ia Muhammad atau Anas bin Sirin."
Sunan Ibnu Majah 253: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Al Hussain bin Abdurrahman] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Mu'awiyah An Nashri] dari [Nahsyal] dari [Adl Dlahak] dari [Al Aswad bin Yazid] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Seandainya ahlul ilmu menjaga ilmu dan meletakkannya pada ahlinya, niscaya akan memelihara penduduk zamannya. Akan tetapi mereka mencurahkannya kepada ahli dunia untuk memperoleh harta-harta mereka, sehingga mereka merendahkan diri di hadapan ahli dunia. Aku mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan cita-citanya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan mencukupkan baginya dunianya. Dan barangsiapa cita-citanya hanya untuk mencari dunia, maka Allah tidak peduli di lembah mana dia binasa."
Sunan Ibnu Majah 254: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Ahzam] dan [Abu Badr Abbad Ibnul Walid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad Al Huna`i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali Ibnul Mubarak Al Huna`i] dari [Ayub As Sikhtiyani] dari [Khalid bin Duraik] dari [Ibnu Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mencari ilmu untuk selain Allah, atau dengannya ia ingin mencari selain (ridla) Allah, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
Sunan Ibnu Majah 255: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Ashim Al 'Abbadani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Basyir bin Maimun] ia berkata: aku mendengar [Asy'ats bin Sawwar] dari [Ibnu Sirin] dari [Hudzaifah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mempelajari ilmu untuk mendebat ulama, merendahkan orang-orang bodoh dan menarik perhatian manusia. Maka barangsiapa melakukannya ia akan berada di neraka."
Sunan Ibnu Majah 256: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] berkata: telah memberitakan kepada kami [Wahb bin Isma'il Al Asadi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id Al Maqburi] dari [Kakeknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mempelajari ilmu untuk mendebat ulama, merendahkan orang-orang bodoh serta memalingkan perhatian manusia kepadanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam jahannam."
Sunan Ibnu Majah 257: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Imarah bin Zadzan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Hakam] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atho`] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang lelaki menghapal suatu ilmu kemudian menyembunyikannya, kecuali pada hari kiamat ia akan didatangkan dalam kondisi dicambuk dengan cambuk api neraka." Abul Hasan -yaitu Al Qaththan- berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Hatim berkata: telah menceritakan kepada kami Abul Walid berkata: telah menceritakan kepada kami 'Imarah bin Zadzan lalu ia menyebutkan hadits yang serupa.
Sunan Ibnu Majah 258: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Al Utsmani Muhammad bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Al Maqburi] dari [Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj] bahwasanya ia mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Demi Allah, kalau bukan karena dua ayat dalam kitabullah aku tidak akan meriwayatkan sesuatu pun darinya, yakni dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selamanya. Kalau bukan karena firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab.." hingga akhir dua ayat.
Sunan Ibnu Majah 259: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Abu Sarri Al Asqalani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Tamim] dari [Abdullah bin Sarri] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila penghujung umat ini telah melaknat pendahulunya, maka barangsiapa menyembunyikan satu hadits, berarti dia telah menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah."
Sunan Ibnu Majah 260: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Jamil] berkata: telah menceritakan kepadaku [Umar bin Sulaim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Ibrahim] ia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa ditanya tetang sutau ilmu lalu menyembunyikannya, maka pada hari kiamat ia akan dicambuk dengan cambuk dari neraka."
Sunan Ibnu Majah 261: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Hibban bin Waqid Tsaqafi Abu Ishaq Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Ashim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Dab] dari [Shafwan bin Sulaim] dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menyembunyikan suatu ilmu yang Allah berikan kemanfaatan dengannya bagi urusan manusia dan dien, maka pada hari kiamat Allah akan mencambuknya dengan cambuk dari Neraka."
Sunan Ibnu Majah 262: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Hafsh bin Hisyam bin Zaid bin Anas bin Malik] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ibrahim Isma'il bin Ibrahim Al Karasibi] dari [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu kemudian ia menyembunyikannya, maka pada hari kiamat ia akan dicambuk dengan cambuk dari neraka."