32. Zuhud
Sunan Ibnu Majah 4090: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Waqid Al Qurasyi] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Maisarah bin Halbas] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Dzar Al Ghifari] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak dikatakan zuhud terhadap dunia mengharamkan sesuatu yang halal dan tidak menghambur-hamburkan harta, tetapi zuhud terhadap dunia adalah apa yang kamu miliki tidak lebih kamu sukai dari apa yang ada di tangan Allah, dan hendaknya pahala karena sabar terhadap Musibah yang menimpamu lebih kamu sukai, dari (sekiranya) benda tersebut berada di tanganmu." Hisyam berkata: "Abu Idris Al Khaulani berkata: "Permisalan hadits ini dengan beberapa hadits lainnya ibarat emas murni di dalam emas biasa."
Sunan Ibnu Majah 4091: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Farwah] dari [Abu Khallad] salah seorang sahabat Nabi, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian melihat ada seseorang yang diberi sikap zuhud terhadap dunia dan sedikit berbicara, maka dekatilah sebab ia telah di beri hikmah."
Sunan Ibnu Majah 4092: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ubaidah bin Abu As Safar] telah menceritakan kepada kami [Syihab bin 'Abbad] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin 'Amru Al Qurasyi] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] dia berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang jika aku kerjakan maka Allah dan seluruh manusia akan mencintaiku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlakulah zuhud dalam urusan dunia niscaya kamu akan dicintai Allah, dan zuhudlah kamu terhadap apa yang dimiliki orang lain niscaya kamu akan dicintai orang-orang."
Sunan Ibnu Majah 4093: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Shabah] telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wail] dari [Samurah bin Sahm] seorang laki-laki dari kaumnya, dia berkata: "Saya pernah menginap di rumah Abu Hasyim bin 'Utbah ketika ia sedang sakit, lalu Mu'awiyah juga datang menjenguknya. Lantas Abu Hasyim menangis, maka Mu'awiyah pun bertanya, "Wahai paman, apa yang membuatmu menangis? Apakah kamu merasakan sakit ataukah karena urusan dunia yang telah pergi kesuciannya?" [Abu Hasyim] menjawab: "Bukan karena dua-duanya, akan tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberiku amanah, andai saja dulu saya dapat melaksanakannya. Beliau pernah bersabda: "Sesungguhnya kamu akan memiliki harta yang akan kamu berikan kepada orang-orang. Meski demikian, cukuplah bagimu seorang pembantu dan kendaraan di jalan Allah." Setelah itu, akupun mendapatkannya dan berhasil mengumpulkannya."
Sunan Ibnu Majah 4094: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Abu Ar Rabi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: "Salman pernah mengeluh sakit, maka Sa'd datang menjenguknya. Ketika ia melihat Salman menangis, Sa'd bertanya, "Apa yang membuatmu menangis wahai saudaraku? Tidakkah kamu telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Bukankah…? Dan bukankah …?" [Salman] menjawab: "Tidaklah aku menangis karena rakus terhadap dunia dan tidak pula karena benci (akan pergi) ke akhirat, akan tetapi dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan amanat kepadaku, dan menurutku aku telah melanggar amanah tersebut." Sa'd bertanya, "Apakah yang beliau amanatkan kepadamu?" Salman menjawab, "Beliau memberiku amanah, bahwa cukuplah bekal salah seorang dari kalian sebagaimana (bekal) orang yang hendak bepergian. Dan menurutku aku telah melampaui batas. Adapun kamu wahai Sa'd, takutlah kamu kepada Allah dalam setiap keputusanmu ketika kamu memutuskan suatu hukum, atau dalam pembagianmu saat kamu membagikan, dan dalam keinginanmu ketika kamu berkeinginan." Tsabit berkata: "Telah sampai berita kepadaku bahwa ketika meninggal dunia, Sa'd hanya meninggalkan dua puluh dirham dari harta yang ia miliki."
Sunan Ibnu Majah 4095: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Umar bin Sulaiman] dia berkata: saya mendengar [Abdurrahman bin Aban bin 'Utsman bin 'Affan] dari [Ayahnya] dia berkata: " [Zaid bin Tsabit] keluar dari sisi Marwan saat siang hari, aku pun berkata: "Tidaklah ia mengutus seseorang kepadanya di waktu seperti ini kecuali untuk menanyakan sesuatu kepadanya. Lalu aku tanyakan kepadanya dan ia pun menjawab, "Sesungguhnya kami menanyakan tentang sesuatu yang pernah kami dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan dunia sebagai ambisinya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan Allah akan menjadikannya miskin. Tidaklah ia akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai niatannya, maka Allah akan menyatakan urusannya dan membuatnya kaya hati, serta ia akan di beri dunia sekalipun dunia memaksanya."
Sunan Ibnu Majah 4096: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Al Husain bin Abdurrahman] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Mu'awiyah An Nashri] dari [Nahsyal] dari [Ad Dlahak] dari [Al Aswad bin Yazid] dia berkata: [Abdullah] berkata: "Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa."
Sunan Ibnu Majah 4097: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Daud] dari [Imran bin Zaidah] dari [Ayahnya] dari [Abu Khalid Al Walibi] dari [Abu Hurairah] dia berkata -Saya tidak mengetahui hadits ini melainkan ia telah memarfu'kannya (kepada Nabi)-, beliau bersabda: "Allah berfirman: "Wahai anak Adam, penuhilah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi dadamu dengan kekayaan (batin). Akan Aku tutupi kemiskinanmu. Dan jika kamu tidak melakukannya, maka Aku akan masuki hatimu dengan kesibukan dan tidak akan Aku tutupi kemiskinanmu."
Sunan Ibnu Majah 4098: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dan [Muhammad bin Bisyr] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dia berkata: saya mendengar [Al Mustaurida] saudara Bani Fihr berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah permisalan dunia dengan akhirat melainkan seperti ketika seorang dari kalian memasukkan jarinya ke dalam lautan, maka lihatlah berapa teteskah yang masih tersisa (di jari tangan)."
Sunan Ibnu Majah 4099: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Murrah] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berbaring di atas tikar hingga membekas dikulitnya. Lalu aku bertanya, "Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah! Jika anda mengizinkan kami, maka kami akan menghamparkan sesuatu yang dapat menjagamu." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Apa urusanku dengan dunia ini? Sesungguhnya diriku dan dunia ini bagaikan seseorang yang tengah berjalan kemudian berteduh di bawah pohon, lalu aku pergi meninggalkan (pohon tersebut)."
Sunan Ibnu Majah 4100: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dan [Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami] serta [Muhammad As Shabah] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Yahya Zakaria bin Mandzur] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Dzul Khulaifah, tiba-tiba ada seekor kambing mati dengan kaki terangkat, maka beliau pun bersabda: "Bukankah kalian melihat bahwa hal ini merupakan suatu yang hina bagi pemiliknya? Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh dunia itu lebih hina di hadapan Allah daripada (bangkai) ini atas pemiliknya, sekiranya dunia itu memiliki nilai seberat sayap nyamuk di sisi Allah, niscaya Dia tidak akan memberikan setetes pun terhadap orang kafir."
Sunan Ibnu Majah 4101: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Mujalid bin Sa'id Al Hamdani] dari [Qais bin Abu Hazim Al Hamdani] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mustaurid bin Syaddad] dia berkata: "Sesungguhnya saya pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau melewati seekor anak kambing yang terbuang." Mustaurid berkata: "Kemudian beliau bersabda: "Apakah kalian berfikir bahwa hal ini adalah barang hina bagi pemiliknya?" Mustaurid berkata: "Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, karena hinanya itulah pemiliknya membuangnya." Atau sebagaimana yang dikatakan. Beliau bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh dunia ini lebih hina dari pada (bangkai) ini atas pemiliknya."
Sunan Ibnu Majah 4102: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Maimun Ar Raqqi] telah menceritakan kepada kami [Abu Khulaid 'Utbah bin Hammad Ad Dimasyqi] dari [Ibnu Tsauban] dari ['Atha bin Qurrah] dari [Abdullah bin Dlamrah As Saluli] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah] dia berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dunia itu terlaknat dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan yang berhubungan dengannya, atau seorang yang 'alim dan mengajarkan ilmunya."
Sunan Ibnu Majah 4103: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin 'Utsman Al 'Utsmani] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Al 'Ala bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dunia ibarat penjara orang-orang mukmin dan surganya orang-orang kafir."
Sunan Ibnu Majah 4104: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Laits] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memegang sebagian dari tubuhku seraya bersabda: "Wahai Abdullah, jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara, dan persiapkanlah dirimu sebagai calon penghuni kubur."
Sunan Ibnu Majah 4105: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Abdul 'Aziz] dari [Zaid bin Waqid] dari [Busyr bin 'Ubaidullah] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Mu'adz bin Jabal] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian raja-raja di surga?" Aku menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Yaitu seorang yang lemah lagi tertindas, ia hanya memiliki dua kain yang telah usang dan tidak di kenal. Sekiranya ia bersumpah kepada Allah, niscaya akan dikabulkan."
Sunan Ibnu Majah 4106: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ma'bad bin Khalid] dia berkata: saya mendengar [Haritsah bin Wahb] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian para penghuni surga? Yaitu setiap orang yang lemah dan tertindas. Dan maukah aku beritahukan kepada kalian penghuni neraka? Yaitu orang yang berlaku keras dan kasar serta sombong."
Sunan Ibnu Majah 4107: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Abu Salamah] dari [Shadaqah bin Abdullah] dari [Ibrahim bin Murrah] dari [Ayyub bin Sulaiman] dari [Abu Umamah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang aku paling merasa iri kepadanya adalah orang mukmin yang miskin, gemar mendirikan shalat, beribadah kepada Rabbnya dengan baik, tidak dikenal orang, selalu merasa cukup dengan rizki (yang telah di berikan), selalu bersabar, kematiannya dipercepat, warisannya sedikit dan tidak banyak orang yang menangisi saat kematiannya."
Sunan Ibnu Majah 4108: Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin 'Ubaid Al Himshi] telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Suwaid] dari [Usamah bin Zaid] dari [Abdullah bin Abu Umamah Al Haritsi] dari [Ayahnya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelusuhan itu bagian dari Iman." Abu Umamah berkata: "lusuh maksudnya adalah sederhana dalam berpakaian (tidak sombong)."
Sunan Ibnu Majah 4109: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim] dari [Ibnu Khutsaim] dari [Syahr bin Hausab] dari [Asma binti Yazid], bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian orang yang terbaik dari kalian?" mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang jika takut, maka ia akan selalu berdzikir kepada Allah 'azza wajalla."
Sunan Ibnu Majah 4110: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Shabah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] dia berkata: "Seorang laki-laki melintasi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa pendapat kalian dengan laki-laki ini?" mereka menjawab, "Pendapat kami bahwa dia dari bangsawan, apabila meminang pasti akan di terima, dan bila dimintai bantuan pasti akan membantu, dan jika berkata pasti perkataannya akan di dengar." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diam. Beberapa saat kemudian lewatlah seorang laki-laki di hadapan beliau, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa pendapat kalian dengan orang ini?" Mereka menjawab, "Menurut kami, demi Allah, wahai Rasulullah… orang ini adalah orang termiskin dari kalangan kaum Muslimin, apabila ia meminang pasti pinangannya akan di tolak, jika dimintai pertolongan dia tidak akan menolong, dan apabila berkata maka perkataannya tidak akan di dengar." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, orang ini (orang yang terlihat miskin) lebih baik dari dunia dan seisinya daripada orang yang ini (yaitu orang yang kelihatanya bangsawan)."
Sunan Ibnu Majah 4111: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Yusuf Al Jubairi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Ubaidah] telah mengabarkan kepadaku [Al Qasim bin Mihran] dari ['Imran bin Hushain] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang mukmin, fakir dan dapat menjaga kehormatan keluarga."
Sunan Ibnu Majah 4112: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang fakir dari kaum mukminin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya dengan jarak setengah hari yang setara dengan lima ratus tahun."
Sunan Ibnu Majah 4113: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Al Muhtar] dari [Muhammad bin Abu Laila] dari ['Athiyah Al 'Aufi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya orang-orang fakir miskin dari kaum Mukminin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya dengan jarak setengah hari yang setara dengan lima ratus tahun."
Sunan Ibnu Majah 4114: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah memberitakan kepada kami [Abu Ghasan Bahlul] telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Ubaidah] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] dia berkata: "Orang-orang fakir Muhajirin mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atas karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang kaya, beliau bersabda: "Wahai orang-orang miskin, maukah aku beri kabar gembira kepada kalian? Sesungguhnya orang-orang fakir miskin dari kaum Mukminin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya dengan jarak setengah hari yang setara dengan lima ratus tahun." Kemudian Musa membaca ayat ini: '(Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu) ' (Qs. Al Hajj: 47).
Sunan Ibnu Majah 4115: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id Al Kindi] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim At Taimi Abu Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim Abu Ishaq Al Mahzumi] dari [Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Ja'far bin Abu Thalib sangat menyukai orang-orang miskin dan sering duduk bermajlis bersama mereka, ia menceritakan kepada mereka dan mereka pun bercerita kepadanya. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjulukinya dengan Abu Al Masakin (Bapaknya orang-orang miskin)."
Sunan Ibnu Majah 4116: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abdullah bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Yazid bin Sinan] dari [Abu Al Mubarak] dari ['Atha] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: "Cintailah oleh kalian kaum fakir miskin. Karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam doanya: 'Ya Allah, wahai Rabbku, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikan aku dalam keadaan miskin serta kumpulkan aku dalam keadaan miskin'."
Sunan Ibnu Majah 4117: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Sa'id Al Qatthan] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Muhammad Al 'Anqazi] telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Nashr] dari [As Suddi] dari [Abu Sa'd Al Azdi] salah seorang ahli Qira'ah penduduk Azad, dari [Abu Al Kanud] dari [Khabbab] tentang firman Allah Ta'ala: '(Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari) ' hingga firman-Nya, '(sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) ' (Qs. Al An'aam: 52). Khabbab berkata: "Al Aqra' bin Habis At Tamimi dan 'Uyainah bin Hishn Al Fazari datang dan keduanya mendapati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk bermajlis bersama-sama dengan Shuhaib, Bilal, 'Ammar dan Khabbab dari kalangan orang-orang mukmin yang lemah. Ketika keduanya melihat mereka berada di sekeliling Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka keduanya mendatanginya seraya mencela beliau, katanya, "Sesungguhnya kami ingin agar kamu membuat majlis khusus buat kami, supaya orang-orang Arab tahu keutamaan yang kami miliki, karena delegasi Arab akan datang kepadamu, dan mereka malu jika orang-orang Arab tahu mereka bermajlis dengan para hamba sahaya. Oleh karena itu, apabila kami datang kepadamu, maka halaulah mereka dari kami, jika kami telah selesai barulah kamu bermajlis dengan mereka sekehendakmu." Beliau menjawab: "Ya." Mereka berkata: "Tulislah perjanjian terhadap kami atas kamu." Perawi berkata: "Kemudian beliau meminta lembaran kertas dan menyuruh Ali supaya menulisnya, sementara itu kami duduk di pojok masjid. Maka Jibril 'Alaihi salam datang dan berkata menyampaikan firman Allah: '(Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridlaan-Nya, kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) ' (Qs. Al An'aam: 52). Kemudian Jibril menyebutkan mengenai diri Al Aqra' bin Habis dan 'Uyainah bin Hishn, katanya: '(Dan Demikianlah Telah kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang Kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?" QS Al An'am: 63. kemudian dia juga berkata: "Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang, …) ' (Qs. Al An'aam: 54). Khabab berkata: "Setelah itu kami mendekati beliau sehingga lutut kami dengan lutut beliau saling bersentuhan, dan saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk bermajlis bersama kami, ketika beliau hendak berdiri dan meninggalkan kami, maka Allah menurunkan: '(Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya: dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka…) ' (Qs. Al Kahfi: 28). Yakni, janganlah kamu bermajlis dengan orang-orang kaya (di antara mereka). '(karena) mengharapkan perhiasan dunia ini: dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingati kami…) ' (Qs. Al Kahfi: 28), yaitu 'Uyainah dan Al Aqra' '(…Serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas) ' (Qs. Al Kahfi: 28). Khabab berkata: "Yaitu kebinasaan." Khabab berkata lagi, "Sungguh buruk perkara Al Aqra' dan 'Uyainah ini. Kemudian Allah membuat sebuah permisalan atas mereka dua orang dan kehidupan dunia dan akhirat." Khabbab berkata: "Maka kami duduk bermajlis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika telah sampai waktunya beliau hendak berdiri, maka kami pun berdiri meninggalkan beliau, sebelum beliau berdiri."
Sunan Ibnu Majah 4118: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] telah menceritakan kepada kami [Qais bin Ar Rabi'] dari [Al Miqdam bin Syuraih] dari [Ayahnya] dari [Sa'd] dia berkata: "Ayat ini turun berkenaan dengan kami berenam, yaitu aku sendiri, Ibnu Mas'ud, Shuhaib, Ammar, Al Miqdad dan Bilal." Sa'd berkata: "Orang-orang Quraisy berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya kami tidak suka menjadi pengikut mereka, karena itu usirlah mereka darimu! " Sa'd berkata: "Ternyata kata-kata orang Quraisy masuk ke hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atas yang Allah kehendaki untuk masuk, Allah Allah 'azza wajalla lalu menurunkan ayat: '(Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridlaan-Nya) ' (Qs. Al An'aam: 52).
Sunan Ibnu Majah 4119: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Al Mukhtar] dari [Muhammad bin Abu Laila] dari ['Athiyah Al 'Aufi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: 'Celakalah orang yang banyak harta, kecuali orang yang berkata dengan hartanya, 'Seperti ini, seperti ini, seperti ini dan seperti ini.' Beliau lakukan sebanyak empat kali, ke sebelah kanannya, kiri depan dan belakang."
Sunan Ibnu Majah 4120: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Abdul 'Azhim Al Anbari] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin 'Ammar] telah menceritakan kepadaku [Abu Zumail] -yaitu Simak- dari [Malik bin Martsad] dari [Ayahnya] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang banyak harta adalah yang paling rendah kedudukannya di hari Kiamat kelak, kecuali orang yang berkata dengan hartanya, 'Seperti ini dan seperti ini, ' dan ia memperoleh hartanya dengan baik."
Sunan Ibnu Majah 4121: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qatthan] dari [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang memiliki banyak harta adalah orang yang berada paling bawah derajatnya, kecuali orang yang mengatakan, 'Seperti ini, seperti ini dan seperti ini." Beliau mengucapkan hingga tiga kali.
Sunan Ibnu Majah 4122: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Abu Suhail bin Malik] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, aku tidak menginginkan sekiranya emas sebesar gunung Uhud menjadi milikku, kemudian datang lagi yang ketiga, sedangkan aku memiliki sesuatu darinya, kecuali sesuatu yang memang aku persiapkan untuk sekedar membayar hutang."
Sunan Ibnu Majah 4123: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Maryam] dari [Abu 'Ubidullah Muslim bin Misykam] dari ['Amru bin Ghailan At Tsaqafi] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "Ya Allah, barangsiapa beriman kepadaku dan meyakiniku serta mengetahui bahwa apa yang aku bawa adalah benar dari sisi-Mu, maka sedikitkanlah harta bendanya dan anaknya, dan berilah kecintaan supaya bertemu dengan-Mu dan cepatkanlah keputusan-Mu. Dan barangsiapa tidak beriman terhadapku, tidak membenarkan aku serta tidak mengetahui bahwa yang aku bawa adalah kebenaran yang datang dari sisi-Mu, maka perbanyaklah harta bendanya, anak-anaknya dan panjangkanlah umurnya."
Sunan Ibnu Majah 4124: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Ghassan bin Burzin]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mu'awiyah Al Jumahi] telah menceritakan kepada kami [Ghassan bin Burzin] telah menceritakan kepada kami [Sayyar bin Salamah] dari [Al Barra As Salithi] dari [Nuqadah Al Asadi] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku menemui seorang laki-laki untuk meminta seekor unta (sebagai zakatnya), namun laki-laki itu menolaknya. Beliau kemudian mengutusku untuk menemui laki-laki yang lain, lantas laki-laki (yang kedua) mengirim seekor unta kepada beliau, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat unta tersebut, beliau berdo'a: "Ya Allah, berkahilah ia dan orang yang diutus dengannya." Nuqadah berkata: "Lalu saya berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Begitu juga dengan orang yang datang bersamanya." Setelah itu beliau memerintahkan supaya air susunya diperah hingga melimpah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "Ya Allah, perbanyaklah harta si fulan -yaitu seseorang yang pertama menolak- dan jadikanlah rizki si fulan itu disetiap harinya (beralih) kepada orang yang telah memberi unta."
Sunan Ibnu Majah 4125: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin 'Ayasy] dari [Abu Hashin] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Binasalah budak dinar, budak dirham, budak sutera dan budak pakaian (beludru), jika diberi ia ridla dan jika tidak diberi ia tidak taat."
Sunan Ibnu Majah 4126: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sa'id] dari [Shofwan bin Sulaim] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celakalah budak dinar, budak dirham dan budak pakaian (sutra), binasalah ia dan merugilah ia, jika ia kemasukan duri maka ia tidak dapat mengeluarkannya."
Sunan Ibnu Majah 4127: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati."
Sunan Ibnu Majah 4128: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Lahi'ah] dari ['Ubaidullah bin Abu Ja'far] dan [Humaid bin Hani` Al Khaulani] bahwa keduanya mendengar [Abu Abdurrahman Al Hubuli] mengabarkan dari [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Sungguh beruntung orang yang telah diberikan petunjuk Islam, diberi rizki yang sekedar mencukupinya, dan ia pun ridla menerimanya."
Sunan Ibnu Majah 4129: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Umarah bin Al Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya Allah, jadikanlah rizki keluarga Muhammad hanya sebatas makanan pokok saja."
Sunan Ibnu Majah 4130: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dan [Ya'la] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Nufai'] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak seorang pun di hari kiamat kelak, baik orang kaya ataupun orang miskin kecuali dia menginginkan sekiranya di dunia dulu ia hanya diberikan makanan pokok saja."
Sunan Ibnu Majah 4131: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] dan [Mujahid bin Musa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Syumailah] dari [Salamah bin 'Ubaidullah bin Mihshan Al Anshari] dari [Ayahnya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di pagi hari tubuhnya sehat, aman jiwanya dan memiliki makanan pokok pada hari itu, maka seolah-olah dunia telah dihimpun untuknya."
Sunan Ibnu Majah 4132: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian, dan janganlah kalian melihat orang yang lebih tinggi dari kalian, sesungguhnya hal itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah." Abu Mu'awiyah menyebutkan dengan redaksi, "(nikmat Allah) atas kalian."
Sunan Ibnu Majah 4133: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Burqan] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Al Asham] dari [Abu Hurairah] yang dimarfu'kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada amal dan hati kalian."
Sunan Ibnu Majah 4134: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dan [Abu Usamah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Sungguh, kami pernah tinggal selama sebulan lamanya tanpa menghidupkan api (tidak memasak), yang kami makan hanyalah kurma dan air."
Sunan Ibnu Majah 4135: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Sungguh telah lewat satu bulan dalam keluarga Muhammad tidak terlihat asap di rumah-rumah keluarga Muhammad sedikit pun." Muhammad bin 'Amru bertanya, "Jadi apa yang mereka makan?" 'Aisyah menjawab, "Al Aswadain: kurma dan air, namun kami memiliki tetangga dari kalangan Anshar -dan mereka adalah tetangga yang baik- yang memiliki hewan ternak, mereka kerap sekali mengirimkan susunya kepada beliau." Muhammad berkata: "Keluarga mereka (Rasulullah) ada dalam sembilan rumah."
Sunan Ibnu Majah 4136: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] dia berkata: saya mendengar [Umar bin Khaththab] berkata: "Suatu hari saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membungkuk karena kelaparan, beliau tidak mendapatkan kurma (yang telah rusak) yang dapat di masukkan dalam perutnya."
Sunan Ibnu Majah 4137: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] telah memberitakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Sering kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Demi dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, pernah disuatu pagi keluarga Muhammad tidak mendapatkan satu sha' gandum dan tidak pula satu sha' kurma.' Padahal ketika itu beliau memiliki sembilan isteri."
Sunan Ibnu Majah 4138: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abdullah Al Mas'udi] dari [Ali bin Badzimah] dari [Abu 'Ubaidah] dari [Abdullah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pernah suatu pagi keluarga Muhammad tidak mendapatkan makanan melainkan hanya satu mud." Atau, "Pernah suatu pagi tidak didapatkan dalam keluarga Muhammad kecuali satu mud makanan."
Sunan Ibnu Majah 4139: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Syu'bah] dari [Abdul Akram] seorang laki-laki dari penduduk Kufah, dari [Ayahnya] dari [Sulaiman bin Shurad] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah datang kepada kami kemudian kami tinggal selama tiga hari, selama itu kami tidak mendapatkan makanan sedikit pun."
Sunan Ibnu Majah 4140: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diberi makanan yang masih hangat lalu beliau memakannya, selesai makan beliau mengucapkan: "Segala puji bagi Allah, perutku tidak pernah kemasukan makanan yang hangat sejak ini dan ini."
Sunan Ibnu Majah 4141: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dan [Abu Khalid] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Tempat tidur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbuat dari kulit yang berisi jerami (serabut)."
Sunan Ibnu Majah 4142: Telah menceritakan kepada kami [Washil bin Abdul A'la] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari ['Atha bin As Saib] dari [Ayahnya] dari [Ali], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menemui Ali dan Fatimah, sementara keduanya sedang berada di dalam selimut mereka yang terbuat dari kain wool. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri yang menyiapkan kain wool, bantal dan tempat minum dari kulit untuk keduanya."
Sunan Ibnu Majah 4143: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus] telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] telah menceritakan kepadaku [Simak Al Hanafi Abu Zumail] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Al 'Abbas] telah menceritakan kepadaku [Umar bin Khattab] dia berkata: "Saya pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau berada di atas tikar." Umar melanjutkan, "Lalu aku duduk, ternyata saya dapati beliau hanya mengenakan selembar kain dan tidak ada kain lain selain yang dipakainya, sementara tikar itu telah membekas pada sisi beliau. Saya juga (melihat) segenggam gandum sekitar satu sha' dan daun yang dipergunakan untuk menyamak yang terletak di sudut kamar dan kulit yang menggantung. Tak terasa kedua mataku berlinang air mata. Beliau bertanya: "Apa yang membuatmu menangis wahai Ibnul Khattab?" aku menjawab, "Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak meneteskan air mata, sementara tikar ini membekas di sisimu, dan aku tidak melihat dalam ruanganmu kecuali apa aku lihat. Sedangkan raja Kisra dan Kaisar Romawi dipenuhi buah-buahan dan sungai-sungai, engkau adalah Nabi Allah dan pilihan-Nya, namun ruanganmu hanya seperti ini!." Beliau menjawab: "Wahai Ibnul Khattab, tidakkah kamu ridla kita mendapatkan akhirat dan mereka mendapatkan dunia?" Aku menjawab, "Tentu."
Sunan Ibnu Majah 4144: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tharif] dan [Ishaq bin Ibrahim bin Habib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Mujalid] dari ['Amir] dari [Al Harits] dari ['Ali] dia berkata: "Puteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah diberikan kepadaku, ketika malam di hari ia diberikannya padaku, kami tidak memiliki kasur melainkan hanya terbuat dari kain wool."
Sunan Ibnu Majah 4145: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Zaidah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Mas'ud] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami untuk sedekah. Lalu salah seorang dari kami berlalu (berusaha) hingga ia bisa kembali dengan (sedekah) satu mud, bagi salah seorang dari mereka, untuk hari ini, bisa sebanding dengan seratus ribu dirham." Syaqiq berkata: "Seakan-akan ia memaksakan dirinya."
Sunan Ibnu Majah 4146: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Abu Na'amah] dan dia mendengar dari [Khalid bin 'Umair] dia berkata: " ['Utbah bin Ghazwan] pernah berkhutbah di atas mimbar di hadapan kami, katanya, "Sungguh diriku adalah orang ketujuh dari tujuh orang yang pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kami tidak mendapati makanan yang layak kami makan kecuali dedaunan, sehingga sudut mulut kami banyak yang terluka."
Sunan Ibnu Majah 4147: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari ['Abbas Al Jurairi] dia berkata: saya mendengar [Abu 'Utsman] menceritakan dari [Abu Hurairah], bahwa Mereka pernah mengalami rasa lapar, dan saat itu mereka berjumlah tujuh orang, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku tujuh butir kurma, setiap orang mendapatkan satu butir kurma.
Sunan Ibnu Majah 4148: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Abu Umar Al 'Adani] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Yahya bin Abdurrahman bin Hathib] dari [Abdullah bin Az Zubair bin Al 'Awam] dari [Ayahnya] dia berkata: "Ketika turun ayat: '(Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu) ' (Qs. At Takaatsur: 8), Zubair bertanya, "Nikmat apakah yang kiranya akan dimintai pertanggung jawaban dari kami? Sedangkan nikmat kami tidak lain hanya terdiri dari al aswadain (kurma dan air)?" beliau bersabda: "Dan itu pasti akan terjadi."
Sunan Ibnu Majah 4149: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Wahb bin Kaisan] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus kami sejumlah tiga ratus orang. Kami membawa bekal di atas leher kami. Lalu bekal kami habis sehingga seorang dari kami hanya memiliki sebuah kurma. Maka Jabir ditanya, "Wahai Abu Abdullah, bisa apa satu butir kurma untuk seorang laki-laki?" Jabir berkata: "Di hari kami kehabisan bekal, kami menemukan ikan besar yang terhempas oleh air laut, lalu kami pun memakannya selama delapan belas hari lamanya."
Sunan Ibnu Majah 4150: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu As Safar] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melintasi kami ketika kami sedang mengurusi bilik kami yang terbuat dari pelepah dan kayu, maka beliau bersabda: "Apakah ini?" Aku menjawab, "Ini adalah bilik kami yang sedang kami perbaiki." Beliau bersabda: "Kurasa datangnya kematian lebih cepat dari itu."
Sunan Ibnu Majah 4151: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Utsman Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Abdul A'la bin Abu Farwah] telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Abu Thalhah] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah lewat dekat kubbah milik orang Anshar, maka beliau bertanya: "Apa ini?" mereka menjawab, "Kubah yang dibangun oleh si Fulan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Setiap harta (yang digunakan) seperti ini, maka akan menjadi bencana bagi pemiliknya kelak di hari Kiamat." Ternyata ucapan beliau sampai kepada laki-laki Anshar tersebut, maka ia langsung merobohkannya. Selang beberapa saat, beliau kembali dan melewati tempat tersebut, namun beliau tidak melihatnya lagi, maka beliau pun menanyakannya. Lalu beliau diberitahu, "Pemiliknya telah merobohkannya setelah mendengar ucapanmu." Beliau bersabda: "Semoga Allah merahmatinya, semoga Allah merahmatinya."
Sunan Ibnu Majah 4152: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sa'id bin 'Amru bin Sa'id bin Al 'Ash] dari [ayahnya yaitu Sa'id] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Aku pernah bermimpi membangun suatu rumah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang dapat melindungiku dari hujan dan dari terik Matahari, dan tidak ada satupun dari Makhluk Allah yang membantuku (selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam)."
Sunan Ibnu Majah 4153: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah bin Mudlarib] dia berkata: "Kami mendatangi [Khabbab] untuk menjenguknya, lantas dia berkata: "Sakitku telah cukup lama, seandainya aku tidak mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Janganlah kalian mengharapkan kematian'. Tentu aku telah mengharapkannya. Dan beliau juga bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba akan di beri pahala dalam semua nafkah kehidupannya kecuali pembiayaan dalam urusan tanah." Atau beliau bersabda: "Dalam urusan bangunan."
Sunan Ibnu Majah 4154: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Lahi'ah] dari [Ibnu Hubairah] dari [Abu Tamim Al Jaisyani] dia berkata: saya mendengar [Umar] berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberi rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rizki terhadap burung, ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang."
Sunan Ibnu Majah 4155: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Sallam bin Syurahbil Abu Syurahbil] dari [Habbah] dan [Sawwa] anaknya Khalid, keduanya berkata: "Kami pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau sedang memperbaiki sesuatu, kami lalu berkeluh kesah kepadanya, maka beliau pun bersabda: "Janganlah kalian berputus asa dari rizki Allah selama kepala kalian masih bergerak. Karena sesungguhnya manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah 'azza wajalla memberinya rizki."
Sunan Ibnu Majah 4156: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah memberitakan kepada kami [Abu Syu'aib Shalih bin Zuraiq Al 'Atthar] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdurrahman Al Jumahi] dari [Musa bin Ali bin Rabah] dari [Ayahnya] dari ['Amru bin Al 'Ash] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya dalam rongga hati seorang anak Adam terdapat kecenderungan untuk mengumpulkan harta kekayaan, barangsiapa yang mengikuti kecenderungan tersebut maka Allah membiarkannya binasa dengan itu, namun siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan mencukupkannya."
Sunan Ibnu Majah 4157: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tharif] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian mati melainkan dalam kondisi berbaik sangka terhadap Allah."
Sunan Ibnu Majah 4158: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Shabah] telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dari lebih dicintai oleh Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dan dalam masing-masing keduanya itu terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu dan jangan lemah semangat. Jika suatu perkara mengalahkanmu maka katakanlah, 'Ketentuan Allah telah ditetapkan, dan suatu yang telah Dia kehendaki maka akan terjadi. Dan jauhilah olehmu dari ucapan 'Seandainya', karena sesungguhnya ungkapan 'Seandainya' membuka peluang masuknya setan."
Sunan Ibnu Majah 4159: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abdul Wahhab] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Ibrahim bin Al Fadll] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalimat hikmah adalah barang seorang mukmin yang hilang, maka dimana saja ia menemukannya ia lebih berhak untuk mengambilnya."
Sunan Ibnu Majah 4160: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Abdul 'Azhim Al 'Anbari] telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] dari [Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind] dari [Ayahnya] dia berkata: saya mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang."
Sunan Ibnu Majah 4161: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Al Fudlail bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman bin Haitsam] telah menceritakan kepadaku [Utsman bin Jubair] bekas budak Abu Ayyub, dari [Abu Ayyub] dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku (ilmu) yang singkat padat." Beliau bersabda: "Apabila kamu (hendak) mendirikan shalat maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah. Janganlah kamu mengatakan suatu perkataan yang akan kamu sesali. Dan kumpulkan rasa keputus asaan dari apa yang di miliki orang lain."
Sunan Ibnu Majah 4162: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] dari [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Aus bin Khalid] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Permisalan orang yang duduk dan mendengarkan hikmah kemudian ia tidak berbicara tentang sahabatnya kecuali yang jelek dari apa yang ia dengar, seperti seorang laki-laki yang datang kepada penggembala dan berkata: 'Hai pengembala sembelihkan untukku satu kambingmu.' Maka si pengembala berkata: 'Pergi dan ambillah dengan kambing yang paling bagus, ' namun ia pergi dengan membawa kambing yang paling jelek." Abu Al Hasan bin Salamah berkata: "Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Musa, telah menceritakan kepada kami Hammad, kemudian ia menyebutkan hadits seperti di atas, namun dia menyebutkan, "(Ambillah) kambing yang paling bagus."
Sunan Ibnu Majah 4163: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Maimun Ar Raqi] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Maslamah] semuanya dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan (walau) sebiji sawi, dan tidak akan masuk neraka seorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan (walau) sebiji sawi."
Sunan Ibnu Majah 4164: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari ['Atha bin As Saib] dari [Al Aghar Abu Muslim] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Subhanahu berfirman: 'Kesombongan adalah pakaian-Ku, dan kebesaran adalah selendang-Ku, siapa saja yang mencabut salah satu dari keduanya dari-Ku, maka akan Aku lemparkan ia ke neraka Jahannam."
Sunan Ibnu Majah 4165: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] dan [Harun bin Ishaq] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman Al Muharibi] dari ['Atha bin As Saib] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman: 'Kesombongan adalah pakaian-Ku, sedangkan kebesaran adalah selendang-Ku, maka siapa saja yang mencabut salah satu dari dua hal itu, maka ia akan Aku lemparkan ke neraka."
Sunan Ibnu Majah 4166: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] bahwa [Darrajan] telah menceritakan kepadanya dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa tawadlu' (bersikap rendah diri) kepada Allah Subhanah satu derajat, niscaya Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan barangsiapa bersikap sombong kepada Allah satu derajat, maka Allah akan merendahkan satu derajat hingga derajat yang paling hina."
Sunan Ibnu Majah 4167: Telah menceritakan kepada kami [Nahsr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abdus Shamad] dan [Salm bin Qutaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ali bin Zaid] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Sekiranya ada seorang budak wanita dari penduduk Madinah yang menggandeng tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau tidak menarik tangan beliau dari tangan budak tersebut sampai ia membawanya ke manapun yang ia kehendaki di Madinah hingga selesai hajatnya."
Sunan Ibnu Majah 4168: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Muslim Al A'war] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sosok orang yang suka menjenguk orang yang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi ajakan seorang hamba sahaya, dan menaiki seekor keledai. Ketika hari (pengusiran) Bani Quraidlah dan Nadlir beliau menaiki seekor keledai, dan ketika hari (penaklukan) Khaibar, beliau juga menaiki seekor keledai yang tali kekangnya dan pelananya terbuat dari kulit."
Sunan Ibnu Majah 4169: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Husain bin Waqid] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Mathar] dari [Qatadah] dari [Mutharif] dari ['Iyadl bin Himar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau berkhutbah di hadapan para sahabat dengan mengatakan: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah mewahyukan kepadaku supaya kalian bersikap rendah diri, sampai tidak ada lagi salah seorang dari kalian saling berbangga diri kepada yang lainnya."
Sunan Ibnu Majah 4170: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Abdurrahman bin Mahdi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Abu 'Utbah] bekas budak Anas bin Malik, dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang pemalu, dan lebih malu daripada seorang perawan yang dipingit di kamarnya. Dan jika beliau membenci sesuatu maka itu akan terlihat dari mimik wajahnya."
Sunan Ibnu Majah 4171: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdullah Ar Raqi] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Mu'awiyah bin Yahya] dari [Az Zuhri] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap agama itu memliki etika, sedangkan akhlak (etika) Islam adalah rasa malu."
Sunan Ibnu Majah 4172: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Muhammad Al Warraq] telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Hasan] dari [Muhammad bin Ka'b Al Quradli] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap agama itu memliki etika, sedangkan akhlak (etika) Islam adalah rasa malu."
Sunan Ibnu Majah 4173: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Rib'I bin Hirasy] dari ['Uqbah bin 'Amru Abu Mas'ud] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang pertama kali diketahui oleh manusia dari perkara kenabian adalah 'Jika kamu tidak punya rasa malu maka berbuatlah sesukamu'."
Sunan Ibnu Majah 4174: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Manshur] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malu itu sebagian dari iman, dan iman akan berada di surga. Sedangkan perkataan kotor termasuk dari perangai buruk, dan perangai buruk akan berada di neraka."
Sunan Ibnu Majah 4175: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Tsabit] dari [Anas], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah kekejian terhadap sesuatu apapun kecuali ia akan membuatnya buruk. Dan tidaklah malu kepada sesuatu apapun kecuali ia akan menghiasinya."
Sunan Ibnu Majah 4176: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Ayyub] dari [Abu Marhum] dari [Sahl bin Mu'adz bin Anas] dari [Ayahnya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mampu menahan amarahnya sedangkan ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk pada hari Kiamat hingga Dia memberinya (kebebasan) memilih bidadari yang ia suka."
Sunan Ibnu Majah 4177: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Dinar As Syaibani] dari ['Umarah Al 'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: "Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Delegasi Abdul Qais telah datang kepada kalian." Namun tidak seorang pun dari kami yang melihatnya, ketika kami masih seperti itu tiba-tiba mereka datang dan datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kecuali Al Asyaj Al 'Ashri yang masih di belakang (tertinggal). Lalu ia pun datang, setelah menambatkan unta dan meletakkan pakaiannya ia datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda kepadanya: "Wahai Asyaj, sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai Allah: sikap santun dan tidak tergesa-gesa." Asyaj berkata: "Wahai Rasulullah, itu sifat yang telah ditetapkan untukku, atau sesuatu yang bermula dariku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu sifat yang ditetapkan untukmu."
Sunan Ibnu Majah 4178: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq Al Harawi] telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Al Fadl Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Abu Jamrah] dari [Ibnu Abbas], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Al Asyaj Al 'Ashri: "Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah: sifat santun dan malu."
Sunan Ibnu Majah 4179: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Akhzam] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Yunus bin 'Ubaid] dari [Al Hasan] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada tegukan yang lebih besar pahalanya di sisi Allah daripada tegukan amarah yang ditahan dari seorang hamba karena mencari keridlaan Allah."
Sunan Ibnu Majah 4180: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah memberitakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] telah memberitakan kepada kami [Israil] dari [Ibrahim bin Muhajir] dari [Mujahid] dari [Muwariq Al 'Ijli] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya mengetahui sesuatu yang tidak kalian ketahui, dan mendengar apa yang tidak kalian dengar. Sesungguhnya langit merintih dan diberikan kepadanya hak untuk merintih. Karena tidaklah dalam posisi empat jari kecuali ada Malaikat yang meletakkan keningnya bersujud kepada Allah. Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis, dan kalian tidak akan merasakan enaknya di atas kasur bersama isteri, dan kalian akan keluar menuju bukit-bukit untuk berdo'a dengan suara keras kepada Allah. Demi Allah, aku sangat ingin seandainya aku menjadi sebatang pohon yang ditebang."
Sunan Ibnu Majah 4181: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdus Shamad bin Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis."
Sunan Ibnu Majah 4182: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Fudaik] dari [Musa bin Ya'qub Az Zam'i] dari [Abu Hazim] bahwa ['Amir bin Abdullah bin Az Zubair] mengabarkan kepadanya, bahwa [Ayahnya] telah mengabarkan kepadanya, bahwa jarak antara keIslaman mereka dan turunnya ayat yang dengannya Allah mencela mereka kecuali hanya empat tahun, yaitu: '(…dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik) ' (Qs. Al Hadiid: 16).
Sunan Ibnu Majah 4183: Telah menceritakan kepada kami [Bakar bin Khalaf] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati."
Sunan Ibnu Majah 4184: Telah menceritakan kepada kami [Al Hannad bin As Sarri] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepadaku: "Bacakanlah (ayat) untukku! " Maka saya membaca surat An Nisaa, ketika sampai ayat: '(Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) ' (Qs. An Nisaa: 41), maka saya melihat kedua air mata beliau meneteskan air mata."
Sunan Ibnu Majah 4185: Telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Zakaria bin Dinar] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja Al Khurasani] dari [Muhammad bin Malik] dari [Al Barra] dia berkata: "Kami pernah mengantar jenazah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau duduk di sisi kuburan dan menangis hingga membasahi tanah. Beliau bersabda: "Wahai saudaraku, bersiap-siaplah untuk hal seperti ini."
Sunan Ibnu Majah 4186: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Dzakwan Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Abu Rafi'] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Abdurrahman bin As Saib] dari [Sa'd bin Abu Waqash] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menagislah kalian, jika tidak bisa menangis maka berusalah untuk menangis."
Sunan Ibnu Majah 4187: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] dan [Ibrahim bin Al Mundzir] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] telah menceritakan kepadaku [Hammad bin Abu Humaid Az Zuraqi] dari ['Aun bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin mengeluarkan air mata dari kedua matanya walaupun sebesar kepala ekor lalat karena takut kepada Allah, kemudian ia mengenai wajahnya melainkan Allah akan membaskannya dari neraka."
Sunan Ibnu Majah 4188: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Malik bin Mighwal] dari [Abdurrahman bin Sa'id Al Hamdani] dari ['Aisyah] dia berkata: "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah firman Allah: '(Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut…) ' (Qs. Al Mukminuun: 60), ditujukan kepada orang-orang berzina, mencuri dan minum minuman keras saja?" Beliau menjawab: "Tidak wahai puteri Abu Bakar -atau wahai puteri As Shiddiq-, tetapi (ayat tersebut) ditujukan kepada seseorang yang berpuasa, bersedekah dan shalat, sedangkan ia takut jika amalannya tidak di terima."
Sunan Ibnu Majah 4189: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Isma'il bin 'Imran Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] telah menceritakan kepadaku [Abu 'Abd Rabb] dia berkata: saya mendengar [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya amalan seseorang itu bagaikan tempat minum, jika bawahnya jernih maka atasnya pun ikut jernih, namun jika bawahnya keruh maka permukaannya pun ikut keruh."
Sunan Ibnu Majah 4190: Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin 'Ubaid Al Himshi] telah menceritakan kepada kami [Baqiyah] dari [Warqa bin 'Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Dzakwan Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya jika ada seorang hamba yang shalat dalam kondisi terang-terangan kemudian ia membaguskan shalatnya, begitu juga ketika ia shalat dalam kondisi sembunyi-sembunyi dan membaguskan shalatnya, maka Allah 'azza wajalla akan berfirman, 'Ini benar-benar hamba-Ku'."
Sunan Ibnu Majah 4191: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Amir bin Zurarah] dan [Isma'il bin Musa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bertaqarublah kalian dan bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah), sebab sesungguhnya tidak ada seorangpun dari kalian yang selamat karena amalnya." Mereka berkata: "Begitu juga dengan anda wahai Rasulullah! " Beliau menjawab: "Begitu juga dengan saya, hanya saja Allah meliputiku dengan rahmat dan kemuliaan-Nya."
Sunan Ibnu Majah 4192: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Al 'Utsmani] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Al 'Ala bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman: 'Aku adalah dzat yang tidak membutuhkan sekutu, maka barangsiapa mengerjakan suatu amalan dengan menyertakan sekutu selain diri-Ku, maka Aku berlepas diri darinya, dan ia milik sekutu yang disertakannya itu."
Sunan Ibnu Majah 4193: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Harun bin Abdullah Al Hammal] serta [Ishaq bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar Al Bursani] telah memberitakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Ziyad bin Mina] dari [Abu Sa'd bin Abu Fadlalah Al Anshari] salah seorang sahabat Nabi, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir pada hari Kiamat -di hari yang tidak ada keraguan dalamnya-, maka akan ada seorang penyeru yang menyeru, "Barangsiapa berbuat syirik yang ia kerjakan untuk selain Allah, hendaknya ia meminta balasan kepada selain Allah tersebut, sesungguhnya Allah tidak membutuhkan sekutu."
Sunan Ibnu Majah 4194: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Katsir bin Zaid] dari [Rubaih bin Abdurrahman bi Abu Sa'id Al Khudri] dari [Ayahnya] dari [Abu Sa'id] dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar bersama kami, sementara kami saling mengingatkan tentang Al Masih Ad Dajjal, maka beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan terhadap diri kalian daripada Al Masih Ad Dajjal?" Abu Sa'id berkata: "Kami menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Syirik yang tersembunyi, yaitu seseorang mengerjakan shalat dan membaguskan shalatnya dengan harapan agar ada seseorang yang memperhatikannya."
Sunan Ibnu Majah 4195: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalaf Al 'Asqalani] telah menceritakan kepada kami [Rawwad bin Al Jarrah] dari ['Amir bin Abdullah] dari [Al Hasan bin Dzakwan] dari ['Ubadah bin Nusai] dari [Syaddad bin Aus] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling saya khawatirkan atas ummatku adalah syirik kepada Allah, saya tidak mengatakan bahwa mereka menyembah matahari dan juga rembulan, tidak pula menyembah berhala, akan tetapi mereka beramal untuk selain Allah dan syahwat yang tersembunyi."
Sunan Ibnu Majah 4196: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Al Mukhtar] dari [Muhammad bin Abu Laila] dari ['Athiyah Al 'Aufi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa ingin didengar (orang lain) maka Allah akan memperdengarkannya (untuk orang lain), dan barangsiapa ingin dilihat (orang lain) maka Allah akan memperlihatkannya."
Sunan Ibnu Majah 4197: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdul Wahhab] dari [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Jundab] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa melakukan riya' niscaya Allah akan mengabulkannya, dan barangsiapa melakukan sum'ah (ingin di dengar) niscaya Allah akan mengabulkannya (akan didengar orang)."
Sunan Ibnu Majah 4198: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dan [Muhammad bin Bisyr] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada kedengkian kecuali dalam dua perkara: seseorang yang dikaruniai Allah harta kekayaan kemudian ia habiskan dalam jalan kebenaran, dan seseorang yang dikaruniai Allah Al Hikmah (ilmu) lalu ia mengamalkannya."
Sunan Ibnu Majah 4199: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] dan [Muhammad bin Abdullah bin Yazid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ayahnya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hasad (dengki) kecuali dalam dua perkara: seseorang yang diberi Allah Al Quran (Hikmah) kemudian ia mengamalkannya sepanjang siang dan malam, dan seseorang yang diberi Allah harta kekayaan, lalu ia menginfakkannya sepanjang siang dan malam."
Sunan Ibnu Majah 4200: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah Al Hammal] dan [Ahmad bin Al Azhar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Isa bin Abu Isa Al Hannath] dari [Abu Az Zinad] dari [Anas], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kedengkian akan memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar, dan sedekah akan menghapus kesalahan sebagaimana air dapat mematikan api. Shalat adalah cahaya seorang mukmin, sedangkan puasa adalah perisai dari api neraka."
Sunan Ibnu Majah 4201: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Al Hasan Al Mawarzi] telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] dan [Ibnu 'Ulayyah] dari ['Uyainah bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abu Bakrah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada perbuatan dosa yang akan di segerakan siksanya bagi pelakunya oleh Allah di dunia dan di sisakan baginya di akhirat melainkan berbuat aniaya dan memutuskan tali silaturrahmi."
Sunan Ibnu Majah 4202: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Musa] dari [Mu'awiyah bin Ishaq] dari ['Aisyah binti Thalhah] dari ['Aisyah Ummul Mukminin] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perbuatan baik yang akan di segerakan pahalanya adalah berbuat baik dan menyambung silaturrahim, sedangkan perbuatan dosa yang akan di segerakan siksanya adalah kezhaliman dan memutus tali silaturrahim."
Sunan Ibnu Majah 4203: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid Al Madani] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Daud bin Qais] dari [Abu Sa'id bekas budak 'Amir] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Cukuplah seseorang dikatakan telah berbuat jahat jika ia merendahkan saudaranya muslim."
Sunan Ibnu Majah 4204: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah memberitakan kepada kami ['Amru bin Al Harit] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Sinan bin Sa'd] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku supaya kalian bersikap rendah hati, dan janganlah sebagian kalian berbuat aniaya terhadap sebagian yang lain."
Sunan Ibnu Majah 4205: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Aqil] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] telah menceritakan kepadaku [Rabi'ah bin Yazid] dan ['Athiyah bin Qais] dari ['Athiyah As Sa'di] -dan dia termasuk dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang hamba belum mencapai derajat takwa sehingga ia meninggalkan sesuatu yang mubah (boleh) sebagai bentuk kehati-hatian dari sesuatu yang dilarang."
Sunan Ibnu Majah 4206: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Waqid] telah menceritakan kepada kami [Mughits bin Sumay] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata: Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Manusia bagaimanakah yang paling mulia?" Beliau menjawab: "Senua (orang) yang hatinya bersedih dan lisan (ucapannya) benar." Mereka berkata: "Perkataannya yang benar telah kami ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang bersedirh?" Beliau bersabda: "Hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada kedurhakaan dan kelaliman padanya, serta kedengkian dan hasad."
Sunan Ibnu Majah 4207: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Abu Raja`] dari [Burd bin Sinan] dari [Makhul] dari [Watsilah bin Al Asqa'] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Abu Hurairah, Jadilah kamu seorang yang wara`, niscaya kamu menjadi manusia yang paling beriabadah. Jadilah kamu menjadi seorang yang merasa kecukupan, niscaya kamu menjadi manusia yang paling bersyukur. Cintailah mmanusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri, niscaya kamu akan menja di seorang mukmin. Perbaikilah hubungan dalam bertetangga dengan tetanggamu, niscaya kamu akan menjadi seorang yang berserah diri. Dan sedikitkanlah tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati."
Sunan Ibnu Majah 4208: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Rumh] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Al Madli bin Muhammad] dari ['Ali bin Sulaiman] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Dzar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bahwasanya kesederhanaan itu bagian dari iman, dikatakan bahwa al-badzadzah itu adalah sikap sederhana.
Sunan Ibnu Majah 4209: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalaf Al 'Asqalani] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Sallam bin Abu Muthi'] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundab] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kehormatan adalah (dengan) harta sedangkan kemuliaan adalah (dengan) ketakwaan."
Sunan Ibnu Majah 4210: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dan [Utsman bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Kahmas bin Al Hasan] dari [Abu As Salil Dluraib bin Nufair] dari [Abu Dzar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya mengetahui satu kalimat. " sedangkan Utsman mengatakan: "Satu ayat, sekiranya semua manusia mengambilnya niscaya ayat tersebut dapat menncukupi mereka." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, ayat apakah itu?" Beliau menjawab: "Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya."
Sunan Ibnu Majah 4211: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah memberitakan kepada kami [Nafi' bin Umar Al Jumahi] dari [Umayyah bin Shafwan] dari [Abu Bakar bin Abu Zuhair At Tsaqafi] dari [ayahnya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhotbah di hadapan kami ketika berada di Nabwah atau Banawah -Abu Zuhair mengatakan: "Nabawah adalah bagian dati daerah Tha`if."- sabdanya: 'Hampir-hampir saja kalian dapat mengetahui (beda antara) ahli surga dan ahli neraka." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimanakah hal itu dapat di ketahui?" beliau menjawab: "Dengan pujian yang baik dan caci maki yang buruk. Kalian adalah para saksi Allah (yang akan mempersaksikan) antara sebagian dengan sebagian yang lain."
Sunan Ibnu Majah 4212: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [All A'masy] dari [Jami' bin Syaddad] dari [Kultsum Al Khuza'i] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah di datangi seorang laki-laki seraya berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimanakah saya bisa mengetahui diriku jika telah berbuat baik atau berbuat jahat?" maka beliau menjawab: "Jika tetanggamu mengatakan bahwa kamu telah berbuat baik, berarti kamu telah berbuat baik. Namun jika tetanggamu mengatakan bahwa kamu berbuat jahat, berarti kamu telah berbuat jahat."
Sunan Ibnu Majah 4213: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Manshur] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] dia berkata: seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Bagaimanakah seharusnya aku dapat mengetahui bahwa aku telah berbuat baik dan telah berbuat jahat?" Beliau menjawab: "Apabila kamu mendengar bahwa tetanggamu mengatakan bahwa kamu telah berbuat baik, maka kamu adalah orang baik. Namun jika kamu mendengar tetanggamu mengatakan bahwa kamu telah berbuat jahat, maka kamu adalah orang jahat."
Sunan Ibnu Majah 4214: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dan [Ziad bin Ahzam] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abu Hilal] telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Abu Tsubait] dari [Abu Al Jauzza`] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penghuni surga adalah orang yang di penuhi kedua telinganya oleh Allah dengan pujian yang baik dari manusia, dan ia pun mendengarnya. Sedangkan penghuni neraka adalah orang yang kedua telionganya di penuhi oleh Allah dengan cacian yang buruk dari manusia dan dia pun mendengarnya."
Sunan Ibnu Majah 4215: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin As Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Dzar berkata: saya bertanya kepada beliau: "Seorang laki-laki beramal karena Allah, maka manusia menjadi cinta dengan amalan laki-laki tersebut." Beliau bersabda: "Itu adalah kabar gembira yang di segerakan untuk orang Mukmin."
Sunan Ibnu Majah 4216: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Sinan Abu Sinan As Syaibani] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: seorang laki-laki bertanya: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya telah melakukan suatu amalan, lantas amalan tersebut di perlihatkan kepadaku hingga saya kagum dengan amalan tersebut." Beliau bersabda: "Bagimu dua pahala, pahala ketika sembunyi-sembunyi dan ketika di tampakkan."
Sunan Ibnu Majah 4217: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] bahwa [Muhammad bin Ibrahim At Taimi] telah mengabarkan bahwa dia pernah mendengar ['Alqamah bin Waqash] bahwa dia mendengar [Umar bin Khatthab] sedang berkhotbah di hadapan manusia, katanya:: "saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap amalan sesuai dengan niat, dan balasan bagi seseorang itu sesuai dengan apa yang di niatkannya. Maka barangsiapa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya maka pahala hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya untuk dunia atau wanita yang akan di nikahinya, maka balasan hijrahnya sesuai dengan tujuan hijrahnya tersebut."
Sunan Ibnu Majah 4218: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Salim bin Abu Ja'd] dari [Abu Kabsyah Al Anmari] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Permisalan ummat ini bagaikan empat orang laki-laki, yaitu: seorang laki-laki yang di berikan oleh Allah berupa harta dan ilmu, kemudian dia membelanjakan hartanya sesuai dengan ilmunya. Seseorang yang diberi oleh Allah berupa ilmu dan tidak di berikan harta, lalu dia berkata: "Seandainya saya memiliki seperti yang di miliki orang ini, niscaya saya akan berbuat seperti yang ia perbuat." Maka dalam urusan pahala, mereka berdua sama. Dan seorang laki-laki yang diberi oleh Allah berupa harta dan tidak diberi ilmu, maka ia menyia-nyiakan hartanya dan tidak membelanjakannya bukan kepada jalan yang benar. Serta seorang laki-laki yang tidak di beri oleh Allah berupa harta dan juga ilmu, lalu dia berkata: "Seandainya aku memiliki seperti yang di miliki orang ini, niscaya aku akan berbuat seperti yang ia perbuat." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka dalam urusan dosa, mereka berdua sama." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur Al Mawarzi] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Manshur] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Ibnu Abu Kabsyah] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Samurah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Mufadlal] dari [Manshur] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Ibnu Abu Kabsyah] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas.
Sunan Ibnu Majah 4219: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] dan [Muhammad bin Yahya] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Syarik] dari [Laits] dari [Thawus] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hanyasanya manusia akan dikumpulkan sesuai dengan niat mereka masing-masing."
Sunan Ibnu Majah 4220: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] telah memberitakan kepada kami [Zakariya bin 'Adi] telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Manusia akan di kumpulkan sesuai dengan niat mereka masing-masing."
Sunan Ibnu Majah 4221: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyir Bakar bin Khalaf] dan [Abu Bakar bin Khallad Al Bahili] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Abu Ya'la] dari [Ar Rabi' bin Hutsaim] dari [Abdullah bin Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau membuat garis persegi empat dan menggaris tengah di persegi empat tersebut, dan membuat beberapa garis pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut serta satu garis di luar garis segi empat tersebut. Lalu beliau bersabda: "Tahukah kalian apakah ini?" para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Ini adalah manusia berada di garis tengah, sementara garis-garis ini (yang berada di sisinya) adalah rintangan-rintangan yang menghimpit -atau yang menggigitnya- dari segala tempat. Jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini. Adapun garis segi empat yang mengitarinya adalah ajal yang mengelilinya. Dan garis yang berada di luar adalah cita-citanya."
Sunan Ibnu Majah 4222: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Syumail] telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ubaidillah bin Abu Bakar] dia berkata: saya mendengar [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ini adalah anak Adam dan ini adalah ajalnya terletak di tengkuknya." Sambil merentangkan tangan beliau di hadapannya sambil bersabda: "Dan kemudian (ini) adalah cita-citanya."
Sunan Ibnu Majah 4223: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al 'Utsmani] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Al 'Ala` bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hati orang tua masih akan tetap muda dalam mencintai dua perkara, yaitu: cinta dunia dan banyaknya harta kekayaan."
Sunan Ibnu Majah 4224: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Ad Dlarir] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anak Adam akan menua, namun ia masih tetap berjiwa muda dalam dua hal, yaitu: rakus terhadap harta kekayaan dan umur yang panjang."
Sunan Ibnu Majah 4225: Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Al 'Utsmani] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Al 'Ala` bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya anak adam memiliki dua lembah yang berisikan harta kekayaan, niscaya ia akan sangat berharap memiliki lembah ketiganya. Dan tidaklah ia memenuhi dirinya melainkan hanya dengan debu, dan Allah hanya mengampuni orang-orang yang bertaubat."
Sunan Ibnu Majah 4226: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Muhammad Al Muharibi] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Usia ummatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali mereka yang melebihi (usia) tersebut."
Sunan Ibnu Majah 4227: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Salamah] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Demi dzat yang telah mengambil jiwa Beliau, tidaklah beliau meninggal dunia hingga kebanyakan shalat yang di kerjakannya dengan posisi duduk, dan amalan yang paling di cintai oleh beliau adalah amal Shalih yang di kerjakan seorang hamba secara terus menerus walaupun sedikit."
Sunan Ibnu Majah 4228: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari ['Aisyah] dia berkata: seorang wanita tengah bersamaku, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku seraya bertanya: "Siapakah wanita ini?" Jawabku: "Fulanah. Yang tidak pernah tidur. -'Aisyah menyebutkan tentang kebiasaan shalatnya- Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tinggalkanlah (perbuatan itu), kerjakanlah amalan semampu kalian, demi Allah, Allah tidak akan merasa bosan hingga kalian sendirilah yang merasa bosan." 'Aisyah berkata: "Sesungguhnya (pelaksanaan) agama yang paling beliau cintai adalah yang selalu di kerjakan terus menerus oleh pelakunya."
Sunan Ibnu Majah 4229: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Fadl bin Dukain] dari [Sufyan] dari [Al Jurairi] dari [Abu 'Utsman] dari [Handlalah Al Katib At Tamimi Al Usaiyidi] dia berkata: "Kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun menceritakan kepada kami tentang surga dan neraka sehingga seakan-akan kamui melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Namun setelah kami menemui istri dan anak-anakku, maka akupun kembali tertawa dan bercanda." Handlalah berkata: Lalu kuingat suasana ketika kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas aku segera keluar dan bertemu dengan Abu Bakar, saya berkata: "Aku telah berbuat kemunafikan, aku telah berbuat kemunafikan." Abu Bakar berkata: "Sungguh kita memang pernah melakukannya." Kemudian Handlalah pergi dan menceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Wahai Handlalah, seandainya kamu dapat terus berada pada kondisimu seperti saat kamu berada di sisiku, niscara para Malaikat akan selalu menyalamimu di setiap jalanmu -atau di setiap jalan-jalanmu- wahai Handlalah, sedikit demi sedikitlah (dalam beramal)."
Sunan Ibnu Majah 4230: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin 'Ustman Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman Al A'raj] saya mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Laksanakanlah oleh kalian amalan semampu kalian, sesungguhnya sebaik-baik amalan adalah yang di kerjakan secara terus menerus walaupun sedikit."
Sunan Ibnu Majah 4231: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdullah Al Asy'ari] dari [Isa bin Jariyah] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seseorang yang sedang shalat di atas batu, lalu beliau pergi ke arah Makkah dan berdiam diri cukup lama di sana, lalu beliau kembali dan mendapatkan laki-laki tersebut masih shalat seperti sebelumnya, maka beliau bangkit dan menggabungkan kedua tangannya seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, bersikaplah pertengahan -beliau mengatakannya hingga tiga kali- sesungguhnya Allah tidak akan merasa bosan, sampai kalian sendiri yang merasa bosan."
Sunan Ibnu Majah 4232: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [ayahku] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abdullah] dia berkata: kami bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kami juga akan di siksa atas apa yang pernah kami lakukan di masa Jahiliyah?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berbuat kebaikan setelah masuk Islam, maka ia tidak akan disiksa atas apa yang pernah di perbuatnya di masa Jahiliyah, namun jika di berbuat kejelekan (setelah masuk Islam), maka ia akan disiksa baik sebelumnya dan juga sesudahnya."
Sunan Ibnu Majah 4233: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Muslim bin Banak] saya mendengar ['Amir bin Abdullah bin Az Zubair] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Auf bin Al Harits] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: Wahai 'Aisyah, jauhilah olehmu perbuatan-pebuatan tercela, karena sesungguhnya perbuatan-perbuatan itu akan di tuntut oleh Allah."
Sunan Ibnu Majah 4234: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dan [Walid bin Muslim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya apabila seorang mukmin berbuat dosa, maka akan ada titik hitam di dalam hatinya, jika ia bertaubat, meninggalkannya serta meminta ampun naka hatinya akan kembali putih, namun jika ia menambah (dosanya) maka akan bertambah (titik hitam), maka itulah penutup (hati) yang di sebutkan dalam firman Allah dalam kitab-Nya: "Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka." (QS Al Muthafifin: 14).
Sunan Ibnu Majah 4235: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus Ar Ramli] telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin 'Alqamah bin Khadij Al Mu'afiri] dari [Arthah bin Al Mundzir] dari [Abu 'Amir Al Hani] dari [Tsauban] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia." Tsauban berkata: "Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya." Beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang jika kembali kepada apa yang di haramkan Allah, maka mereka terus mengerjakannya."
Sunan Ibnu Majah 4236: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq] dan [Abdullah bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [ayahnya] dan [pamannya] dari [kakeknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah di tanya: "perkara apa yang banyak menyebabkan masuk surga?" beliau menjawab: "Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia." Dan beliau di tanya: "Perkara apa yang banyak menyebabkan masuk neraka?" beliau menjawab: "Dua rongga yang terbuka yaitu mulut dan kemaluan."
Sunan Ibnu Majah 4237: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syababah] telah menceritakan kepada kami [Warqa`] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla lebih bergembira dengan taubat salah seorang dari kalian, daripada seseorang dari kalian menemukan barang bawaannya yang telah lama hilang."
Sunan Ibnu Majah 4238: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib Al Madini] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Burqan] dari [Yazid bin Al Asham] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sekiranya kalian melakukan kesalahan hingga kesalahan kalian mencapai langit dan bumi, kemudian kalian bertaubat, niscaya taubat kalian akan di terima."
Sunan Ibnu Majah 4239: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Fudlail bin Marzuq] dari ['Athiyah] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah lebih berbahagia dengan taubat hamba-Nya dari bahagianya seseorang yang kehilangan kendaraan (unta) yang membawa seluruh kebutuhan hidupnya dalam perjalanan di padang pasir yang sangat luas, ketika dia sudah berusaha mencari kemana-mana, dan berhenti dengan menutup pakaiannya, tiba-tiba dia mendengar suara, setelah menyingkap pakaiannya tiba-tiba ia mendapatkan kendaraannya berada di hadapannya."
Sunan Ibnu Majah 4240: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Ad Darimi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Ar Raqasy] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Abdul Karim] dari [Abu 'Ubaidah bin Abdullah] dari [ayahnya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang bertaubat dari dosa, bagaikan seorang yang tidak berdosa."
Sunan Ibnu Majah 4241: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mas'adah] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semua bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang segera bertaubat."
Sunan Ibnu Majah 4242: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Karim Al Jazari] dari [Ziyad bin Abu Maryam] dari [Ibnu Ma'qil] dia berkata: saya bersama ayahku menemui [Abdullah], maka saya mendengar dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyesalan adalah bentuk taubat." Maka ayahku bertanya kepadanya: "Apakah kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa penyesalan adalah taubat?" dia menjawab: "Ya."
Sunan Ibnu Majah 4243: Telah menceritakan kepada kami [Rasyid bin Sa'id Ar Ramli] telah memberitakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Ibnu Tsauban] dari [ayahnya] dari [Makhul] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abdullah bin Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan menerima taubat seorang hamba, selagi ia belum sakaratul maut."
Sunan Ibnu Majah 4244: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim bin Habib] telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] saya mendengar [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Abu Utsman] dari [Ibnu Mas'ud] bahwa seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan bahwa dirinya telah mencium seorang wanita, maka ia bertanya mengenai kafarahnya." Namun beliau tidak mengatakan sesuatu. Kemudian Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS Hud: 114) laki-laki itu bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah ayat ini untukku?" beliau menjawab: "Ayat tersebut adalah untuk orang-orang yang melakukannya dari ummatku."
Sunan Ibnu Majah 4245: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dan [Ishaq bin Manshur] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dia berkata: [Az Zuhri] berkata: "Maukah aku ceritakan kepadamu dua hadits yang menakjubkan? Telah mengabarkan kepadaku [Humaid bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Seorang laki-laki telah berbuat aniaya terhadap dirinya sendiri, ketika kematian telah tiba, ia berwasiat kepada anaknya seraya berkata: "Apabila aku mati, maka bakarlah jasadku, kemudian jadikanlah aku debu, dan tebarkanlah debu itu biar di terpa angin laut. Demi Allah, seandainya Rabbku telah menentukan adzabku, tidaklah akan ada yang dapat mengadzabku." Beliau kembali bersabda: "Kemudian mereka melaksanakannya, lantas di katakanlah kepada bumi: "Kembalikanlah apa yang telah kamu ambil." Maka tiba-tiba orang tersebut telah berdiri, lalu di tanyakan kepadanya: "Apa yang mendorongmu melakukan perbuatan itu?" lelaki itu menjawab: "Karena takut kepada-Mu wahai Rabbku." Maka ia pun di ampuni."
Sunan Ibnu Majah 4246: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) [Az Zuhri] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Humaid bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang di karungnya, ia tidak memberinya makan dan tidak juga melepasnya hingga ia dapat mencari makan dari hewan bumi sampai mati." Az Zuhri berkata: "Supaya seseorang itu tidak hanya bertawakkal dan tidak berputus asa."
Sunan Ibnu Majah 4247: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Musa bin Al Musayyab At Tsaqafi] dari [Shar bin Hausyab] dari [Abdurrahman bin Ghanmin] dari [Abu Dzar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala berfriman: "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian bersalah kecuali orang yang Aku maafkan maka mintalah kepadaKu ampunan niscaya Aku akan mengampuni kalian semua dan barang siapa yang mengetahui bahwasanya Aku mempunyai kemampuan untuk mengampuni lalu dia memohon ampunan dengan kekuasaanKu itu maka Aku akan mengampuninya, kalian semuanya sesat kecuali orang yang Aku berikan hidayah maka mintalah hidayah kepadaku niscaya Aku akan memberikan hidayah kalian, setiap kalian adalah fakir kecuali orang yang Aku cukupkan maka mintalah kepadaKu niscaya Aku akan melimpahkan rizki kalian, seandainya orang yang hidup dan yang mati diantara kalian, juga orang yang pertama dan terakhir diantara kalian baik yang di laut atau yang di darat mereka semua berkumpul di atas seorang yang paling bertakwa diantara hambaKu maka hal itu tidak akan menambah dalam kekuasaanKu meskipun sebesar sayap nyamuk demikian pula kalau mereka berkumpul atas seorang yang paling jahat diantara hambaKu maka hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun dari kekuasaanKu seandainya orang yang hidup dan yang mati diantara kalian, juga orang yang pertama dan terakhir diantara kalian baik yang di laut atau yang di darat semua berkumpul lalu setiap orang meminta apa yang dia inginkan maka hal itu tidak akan mengurangi dari kekuasaanKu kecuali bagaikan orang yang mencelupkan jarum ke lautan kemudian mengangkat jarum itu kembali (tidak berpengaruh) hal itu karena Aku adalah Maha dermawan dan Maha mulia terhadap pemberianKu dan apabila Aku menginginkan sesuatu maka Aku akan mengatakan: "Jadilah" maka hal itu akan terjadi.
Sunan Ibnu Majah 4248: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Al Fadl bin Musa] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perbanyaklah mengingat sesuatu yang dapat menghancurkan kenikmatan, yaitu kematian."
Sunan Ibnu Majah 4249: Telah mengabarkan kepada kami [Az Zubair bin Bakkar] telah mengabarkan kepada kami [Anas bin 'Iyadl] telah mengabarkan kepada kami [Nafi' bin Abdullah] dari [Farwah bin Qais] dari ['Atha` bin Abu Rabah] dari [Ibnu Umar] bahwa dia berkata: Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: "Ya Rasulullah, bagaimanakah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi: "Orang mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak."
Sunan Ibnu Majah 4250: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik Al Himshi] telah mengabarkan kepada kami [Baqiyah bin Al Walid] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abu Maryam] dari [Dlamrah bin Habib] dari [Abu Ya'la Syaddad bin Aus] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang berakal (bijak) adalah orang yang bisa menahan nafsunya dan beramal untuk setelah kematian, dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan selalu berangan-angan (kosong) atas Allah."
Sunan Ibnu Majah 4251: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Hakam bin Abu Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Sayyar] telah menceritakan kepada kami [Ja'far] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemui seorang pemuda yang sedang sekaratul maut, beliau bertanya: "Bagaimana keadaanmu?" dia menjawab: "Aku sangat mengharapkan Allah, wahai Rasulullah, dan aku sangat takut akan dosa-dosaku." maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah berkumpul di dalam hati seorang hamba saat keadaan seperti ini, melainkan Allah akan memberikan kepadanya apa yang di harapkannya, dan akan di berikan rasa aman akan apa yang ia takuti."
Sunan Ibnu Majah 4252: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Muhammad bin 'Amru bin 'Atha`] dari [Sa'id bin Yasar] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Mayit akan didatangi Malaikat, jika ia seorang yang shalih, maka para Malaikat akan berkata: "Keluarlah wahai jiwa yang baik yang berada dalam tubuh yang baik. Keluarlah dengan terpuji dan bergembiralah dengan kenyamanan serta wewangian, dan dengan Rabb yang tidak akan murka." dan seruan itu terus di serukan kepadanya sampai jiwanya keluar. Kemudian dia akan diangkat ke langit dan ditanya: "Siapakah orang ini? Mereka (para Malaikat) menjawab: "Fulan." maka di katakan kepadanya: "Selamat datang wahai jiwa yang baik, yang berada dalam tubuh yang baik Keluarlah dengan terpuji dan bergembiralah dengan kenyamanan serta wewangian, dan dengan Rabb yang tidak akan murka." dan seruan itu terus di serukan kepadanya sampai ia tiba di langit yang terdapat Allah 'azza wajalla di sana. Namun jika mayit tersebut dari orang yang jahat, maka akan di katakan (kepadanya): "Keluarlan wahai jiwa yang jahat yang ada dalam tubuh yang jahat, keluarlah dengan tercela dan terimalah air yang panas dan bau yang busuk, serta siksaan lainnya yang berlipat ganda." seruan itu terus saja di serukan sampai jiwanya keluar. Kemudian dia akan di angkat ke langit, maka (pintu langit) tidak akan di bukakan untuknya. Di tanyakan kepadanya: "Siapakah orang ini?" di jawab: "Fulan." lalu di katakan: "Tidak ada ucapan selamat untuk jiwa yang jawat yang terdapat pada tubuh yang jahat, kembalilah dengan tercela, karena tidak akan di bukakan pintu-pintu langit untukmu." kemudian dia di turunkan dari langit, maka ia kembali ke dalam kubur."
Sunan Ibnu Majah 4253: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Tsabit Al Jahdari] dan [Umar bin Syabbah bin 'Abidah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Ali] telah mengabarkanku [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Abdullah bin Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Apabila ajal salah seorang dari kalian telah di tentukan di suatu tempat di muka bumi, maka ia akan di berikan kebutuhannya untuk pergi ke tempat tersebut. Dan jika telah sampai pada batas akhir perjalanannya, maka Allah Subhanahu akan mencabut (nyawanya), dan bumi akan berkata pada hari Kiamat: "Wahai Rabbku, inilah yang telah Engkau titipkan kepadaku."
Sunan Ibnu Majah 4254: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khalaf Abu Salamah] telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'id bin Hisyam] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa cinta bertemu Allah, maka Allah pun cinta bertemu dengannya, dan barangsiapa benci bertemu dengan Allah, maka Allah pun benci bertemu dengannya." Maka di tanyakan: "Wahai Rasulullah, kalau begitu kebencian terhadap perjumpaan dengan Allah, berarti benci terhadap kematian? Padahal kami benci terhadap kematian." Beliau bersabda: "Bukan, akan tetapi hal itu saat kematiannya tiba. Jika ia dikabarkan akan mendapatkan rahmat Allah dan ampunan-Nya, lalu ia cinta berjumpa dengan Allah, maka Allah pun cinta berjumpa dengannya, dan jika di kabarkan ia akan mendapatkan adzab Allah, lalu ia benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya."
Sunan Ibnu Majah 4255: Telah menceritakan kepada kami ['Imran bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian berangan-angan ingin mati karena musibah yang menimpanya. Namun jika terpaksa berangan-angan kematian, hendaknya ia berdo'a: "Ya Allah, hidupkkanlah aku selama kehidupan itu baik untukku, dan matikanlah aku selama kematian itu baik untukku."
Sunan Ibnu Majah 4256: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada sesuatu pun pada diri manusia melainkan akan usang, kecuali sebatang tulang, yaitu pangkal ekor. Dan darinya pula semua makluk akan disusun kembali pada hari Kiamat."
Sunan Ibnu Majah 4257: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ma'in] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] dari [Abdullah bin Bahir] dari [Hani` bekas budak 'Utsman] dia berkata: "Jika [Utsman bin 'Affan] berhenti di suatu kuburan, dia menangis sehingga jenggotnya basah. Di tanyakan kepadanya: "Apakah kamu ingat surga dan neraka?, janganlah kamu menangis, apakah kamu menangis hanya karena ini?" dia menjawab: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kuburan adalah tempat singgah pertama akhirat. Jika selamat darinya, maka setelahnya pun ia akan lebih mudah (urusannya) namun jika ia tidak selamat darinya, maka sesudahnya pun ia akan lebih sulit lagi." Utsman berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Aku tidak pernah melihat suatu pemandangan melainkan kuburan itu lebih buruk dari dari segalanya."
Sunan Ibnu Majah 4258: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Muhammad bin 'Amru bin Al 'Atha`] dari [Sa'id bin Yasar] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya (ketika) mayit masuk ke dalam kuburnya, maka seorang yang shalih akan di di dudukkan dalam kuburnya tanpa rasa takut dan rasa kekhawatiran. Lalu akan di katakan kepadanya: "Bagaimana keadaan akhir hayatmu?" maka ia akan menjawab: "Aku dalam keadaan Islam (berserah diri)." kemudian ditanyakan lagi: "siapakah lelaki ini?" ia akan menjawab: "Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia telah datang kepada kami dengan membawa keterangan-keterangan dari sisi Allah, lalu kami membenarkannya." di tanyakan lagi kepadanya: "Apakah kamu melihat Allah?" Ia menjawab: "Tidak layak bagi seseorang untuk melihat Allah." maka di singkapkanlah baginya celah yang membatasi neraka, ia melihat gejolak apinya yang saling menghantam satu sama lainnya. Dan di katakan kepadanya: "Lihatlah apa yang telah Allah perbuat untuk menyelamatkanmu." kemudian di singkapkan baginya celah yang menghalangi surga dan ia melihat hiasan dan seluruh keindahan yang terdapat di dalamnya. Maka di katakan kepadanya: "Inilah tempatmu." dan di katakan kepadanya: "atas keyakinan yang kamu jalankan, dan karenanya kamu di matikan serta dengannya pula kamu di bangkitkan Insya Allah." Dan seorang yang jahat akan didudukkan di dalam kuburnya dengan penuuh rasa takut dan kekhawatiran. Lalu di tanyakan kepadanya: "Bagaimana keadaan akhir hayatmu?" ia menjawab: "Aku tidak tahu." di tanyakan kepadanya: "Siapakah laki-laki ini?" ia menjawab: "Aku mendengar orang-orang membicarakan sesuatu dan aku pun mengikutinya." lalu di bukakan celah yang membatasi surga, dan ia melihat keindahan yang terdapat di dalamnya, maka di katakan kepadanya: "Lihatlah kepada orang-orang yang Allah jauhkan dirimu darinya." kemudian di bukakan celah yang membatasi neraka dan ia melihat apinya saling menghantam satu sama lain, maka di katakan kepadanya: "Inilah tempatmu, atas keraguan yang ada pada dirimu. Karenanya pula kamu mati dan dengannya pula kamu di bangkitkan Insya Allah Ta'ala."
Sunan Ibnu Majah 4259: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Alqamah bin Martsad] dari [Sa'd bin 'Ubaidah] darii [Al Barra` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat: (QS Ibrahim: 27). Beliau bersabda: "Ayat ini di turunkan mengenai adzab kubur, di katakan kepada mayit: "Siapa Rabbmu? Maka ia akan menjawab: "Rabb adalah Allah, dan Nabiku adalah Muhammad." dan itulah maksud dari firman-Nya: " "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat: (QS Ibrahim: 27)."
Sunan Ibnu Majah 4260: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka akan di tampakkan tempat tinggalnya pada saat pagi hari dan sore hari. Jika ia termasuk penduduk surga, maka ia akan menjadi penduduk surga, dan jika ia dari penghuni neraka, maka ia akan menjadi penghuni neraka, di katakan: "Ini adalah tempat tinggalmu, " sampai dia di bangkitkan pada hari Kiamat."
Sunan Ibnu Majah 4261: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah memberitakan kepada kami [Mlaik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari [Abdulla bin Ka'ab Al Anshari] bahwa dirinya telah mengabarkan kepadanya, bahwa [ayahnya] pernah bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya jiwa seorang mukmin bagaikan burung yang bergelayutan di pohon surga sampai ia kembali ke jasadnya pada hari Kiamat."
Sunan Ibnu Majah 4262: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Hafhs Al Uballi] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin 'Ayyasy] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jika mayit masuk ke dalam kubur, maka di perlihatkannya matahari ketika akan tenggelam, kemudian ia akan mengusap kedua matanya seraya berkata: "Biarkanlah aku shalat."
Sunan Ibnu Majah 4263: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Al 'Awam] dari [Hajjaj] dari ['Athiyah] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kedua sahabatku (Malaikat) pembawa sangkala selalu membawa sangkakala di kedua tangannya atau di kedua tangannya memegang sangkala, keduanya bersiap-siap kapan saja di perintahkan (meniupkannya)."
Sunan Ibnu Majah 4264: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: saat berada di pasar Madinah, seorang laki-laki Yahudi berkata: "Demi dzat yang telah menyucikan Musa dari seluruh manusia." (mendengar itu) seorang laki-laki Anshar mengangkat tangannya dan menamparnya seraya berkata: "Kamu berani mengatakan ini, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kami!." kemudian hal itu di beritahukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Allah Azza wa Jalla berfirman: "Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS Az Zumar: 68)." (beliau bersabda): "Aku adalah orang yang pertama-tama mengangkat kepala, tiba-tiba saya melihat Musa mengambil tiang dari tiang-tiang 'Arsy, aku tidak tahu apakah ia mengangkat kepalanya sebulumku ataukah ia yang di kecualikan oleh Allah 'azza wajalla, dan barang siapa yang mengatakan Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta, maka ia telah berdusta."
Sunan Ibnu Majah 4265: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dan [Muhammad bin As Shabah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz Abu Abu Hazim] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Abdullah bin Miqsam] dari [Abdullah bin Umar] dia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: "Alla Al Jabbar akan mengambil langit dan bumi-Nya dengan tangan-Nya, Dia menggenggam dan mengepalkannya kemudian melebarkannya, lalu Dia berfirman: "Aku adalah Al Jabbar (Yang Maha Perkasa), dan Akulah raja. Di manakah orang-orang (yang pernah) mengaku perkasa? Di manaka orang-orang yang sombong?" Abdullah bin Umar berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh ke kanan dan ke kiri, hingga ku lihat mimbar itu bawahnya bergoyang, sampai saya berkata apakah ia akan roboh bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Ibnu Majah 4266: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Hatim bin Abu Shaghirah] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Qasim] dia berkata: ['Asiyah] berkata: saya bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimanakah keadaan manusia ketika mereka di padang mahsyar?" Beliau menjawab: "Mereka telanjang tanpa pakaian." saya bertanya: "Begitu juga dengan para wanita?" Beliau menjawab: "Begitu juga dengan wanita." saya bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah mereka tidak merasa malu?" Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, perkara pada hari itu lebih penting daripada saling pandang di antara sesama mereka."
Sunan Ibnu Majah 4267: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ali bin Ali bin Rifa'ah] dari [Al Hasan] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari Kiamat, manusia akan diperlihatkan tiga tontonan, dua tontonan mengenai perdebatan dan alasan-alasan yang dikemukakan adapun tontonan yang ketiga akan dibagikan buku catatan amalan (hamba) dimana ada yang mengambil dengan tangan kanannya ada pula yang mengambil dengan tangan kirinya.
Sunan Ibnu Majah 4268: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dan [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu 'Aun] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai (firman Allah): (Yaitu) Ketika manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam." (QS Al Muthafifin: 6). Beliau bersabda: "Setiap orang dari mereka akan berdiri dengan keringat yang mencapai kedua telinganya."
Sunan Ibnu Majah 4269: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Daud] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (mengenai firman Allah): "(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, (QS Ibrahim: 49), lantas di manakah manusia ketika itu?" Beliau menjawab: "Di atas shirath."
Sunan Ibnu Majah 4270: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Muhammad bin Ishaq], telah menceritakan kepadaku ['Ubaidillah bin Mughirah] dari [Sulaiman bin 'Amru bin Abd bin Al 'Utwari] salah seorang dari Bani Laits, dia berkata: -dan dia berada di kamarnya Abu Sa'id- saya mendengar [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shirath akan di letakkan di punggung Neraka Jahannam di atas pohon berduri seperti pohon sa'dan, kemudian para manusia melintasinya, maka ada di antara manusia ada yang selamat dan ada juga yang selamat sedang ia tertahan dan ada pula yang terbalik."
Sunan Ibnu Majah 4271: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Aal A'masy] dari [Sufyan] dari [Jabir] dari [Ummu Mubasyir] dari [Hafshah] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya berharap tidak ada seorang pun dari kalangan orang-orang yang ikut serta dalam perang Badar dan Hudaibiyyah yang masuk neraka, Insya Allah Ta'ala." Hafshah berkata: Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, tidakkah Allah telah berfirman: "Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan? (QS Maryam: 71)." beliau bersabda: "Apakah kamu tidak mendengar bahwa Dia juga berfirman: "Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (QS Maryam: 72).
Sunan Ibnu Majah 4272: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya bin Abu Za`idah] dari [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di perlihatkan kepadaku muka-muka dan kedua tangan tangan serta kaki yang putih bersinar karena wudlu', sebagai tanda dari ummatku, dan tidak ada yang seperti itu selain dari ummatku."
Sunan Ibnu Majah 4273: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Maimun] dari [Abdullah] dia berkata: "Kami pernah bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Quba, maka beliau bersabda: "Maukah kalian menjadi seperempat dari penghuni surga?" Kami menjawab: "Tentu." Beliau bersabda: "Maukah kalian menjadi sepertiga dari penduduk surga?" kami menjawab: "Ya." Beliau bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya sesungguhnya saya berharap kalian menjadi setengah dari penghuni surga, dan yang demikian itu surga tidak akan dimasuki melainkan oleh orang-orang yang muslim, adapun kalian di bandingkan dengan orang-orang Musyrik hanyalah bagaikan bulu putih berada di atas kulit lembu yang hitam, atau begaikan bulu hitam berada di atas kulit lembu yang merah."
Sunan Ibnu Majah 4274: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Ahmad bin Sinan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang Nabi akan datang bersama dengan dua orang laki-laki, dan Nabi yang lain akan datang pula bersama dengan tiga orang, dan ada juga yang lebih banyak dari itu atau lebih sedikit. Kemudian di katakan kepadanya: "Apakah kamu telah menyampaikan (ajaran Allah) kepada kaummu?" ia menjawab: "Ya." maka kaumnya di panggil: "Apakah ia telah menyampaikannya kepada kalian?" mereka menjawab: "Tidak." maka di tanyakan (kepada Nabi tersebut): "Siapakah yang menjadi saksi atas pernyataan itu?" Ia menjawab: "Muhammad dan ummatnya." kemudian ummat Muhammad dipanggil dan ditanya: "Apakah ia (nabi tersebut) telah menyampaikan?" mereka (ummat Muhammad) menjawab: "Ya." Penanya bertanya: "Apa alasanmu tentang hal itu?" mereka menjawab: "Nabi kami telah memberitahukan kepada kami bahwa para Rasul telah menyampaikan (risalah Allah), dan kami pun mempercayainya." begitulah kondisi kalian yang disebutkan dalam firman Allah: "Dan demikianlah Kami jadikan kalian ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (aperbuatan) manusia dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kalian."
Sunan Ibnu Majah 4275: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mush'ab] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atha` bin Yasar] dari [rifa'ah Al Juhani] dia berkata: Kami berada di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Demi dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba beriman, lalu ia bersungguh-sungguh (menjalankan keimanannya), melainkan ia akan dimasukkan ke dalam surga. Dan aku berharap tidaklah mereka memasukinya sehingga kalian telah mendudukinya (terlebih dahulu), juga orang-orang shalih dari keturunan kelian akan di sediakan tempat di surga. Rabbku telah menjanjikan kepadaku bahwa ummatku akan masuk surga sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab."
Sunan Ibnu Majah 4276: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad Al Hani] dia berkata: saya mendengar [Abu Umamah Al Bahili] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rabbku Subhanahu telah menjanjikan kepadaku akan memasukkan tujuh puluh ribu orang dari ummatku ke dalam surga tanpa hisab dan siksa. Dan setiap seribu orang (di sertai) dengan tujuh puluh ribu orang, dan dengan tiga raupan Tangan di antara raupan Tangan Rabbku Yang Maha Agung."
Sunan Ibnu Majah 4277: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Muhammad bin An Nahas Ar ramli] dan [Ayyub bin Muhammad Ar Raqqi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Dlamrah bin Rabi'ah] dari [Ibnu Syaudzab] dari [Bahz bin Hakim] dari [ayahnya] dari [kakeknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita akan melengkapai (dengan) tujuh puluh ummat kelak di hari Kiamat, kita adalah ummat yang terakhir dari mereka dan yang terbaik dari mereka."
Sunan Ibnu Majah 4278: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Khidasy] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ulayyah] dari [Bahz bin Hakim] dari [ayahnya] dari [Kakeknya] dia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kalian telah menyempurnakan tujuh puluh ummat, dan kalian adalah yang terbaik dan yang paling mulian di antara mereka di sisi Allah."
Sunan Ibnu Majah 4279: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ishaq Al Jauhari] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Haffh Al Ashbahani] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Alqamah bin Martsad] dari [Sulaiman bin Buraidah] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Penduduk surga berjumlah seratus dua puluh baris, sembilan puluh baris terdiri dari ummat ini dan yang empat puluh dari berbagai ummat."
Sunan Ibnu Majah 4280: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Sa'id bin Iyas Al Jurairi] dari [Abu Nadlrah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita adalah ummat terakhir dan yang pertama kali akan di hisab, di katakan: "Manakah ummat yang Nabinya buta huruf?" Maka kita adalah ummat terakhir dan yang pertama (akan di hisab)."
Sunan Ibnu Majah 4281: Telah menceritakan kepada kami [Jubbarah bin Al Mughallas] telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la bin Abu Al Musawir] dari [Abu Burdah] dari [ayahnya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Allah mengumpulkan para makhluk-Nya di hari Kiamat, maka ummat Muhammad diizinkan untuk bersujud, maka mereka sujud hingga lama, kemudian di katakan kepada mereka: "Angkatlah kepala kalian, sesungguhnya Kami telah menjadikan tebusan kalian dari api neraka."
Sunan Ibnu Majah 4282: Telah menceritakan kepada kami [Jubbarah bin Al Mughallas] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Sulaim] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ummat ini adalah ummat yang dikasihi, Adzab-Nya berada di antara kedua tangan-Nya, jika hari Kiamat tiba, maka seorang muslim akan mendorong seorang dari orang Musyrik seraya di katakan: "Ini adalah tebusanmu dari api neraka."
Sunan Ibnu Majah 4283: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah memberitakan kepada kami [Abdul Malik] dari ['Atha`] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki seratus rahmat dan satu rahmat di baagikan kepada semua makhluk-Nya, yang dengannya mereka saling berkasih sayang, dan dengannya pula mereka saling mengasihi, dengannya binatang buas mengasihi anak-anaknya. Dan Dia menyisakan sembilan puluh sembilan rahmat yang akan di berikan yang akan dikasihkan kepada hamba-Nya kelak di hari Kiamat."
Sunan Ibnu Majah 4284: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Ahmad bin Sinan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla telah menciptakan seratus rahmat di hari saat Dia menciptakan langit dan bumi. Dan Dia meletakkan satu rahmat di muka bumi, yang dengannya seorang ibu dapat menyayangi anaknya, para binatang saling mengasihi dengan sesamanya, begitu juga dengan burung. Dan Dia menyisakan sembilan puluh sembilan rahmat sampai hari Kiamat. Maka jika hari Kiamat telah tiba, Allah akan menyempurnakan dengan rahmat tersebut."
Sunan Ibnu Majah 4285: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu Al 'Ajlan] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Allah 'azza wajalla menciptakan makhluk-Nya, Dia berjanji kepada Diri-Nya: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan amarah-Ku."
Sunan Ibnu Majah 4286: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu As Syawarib] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Umair] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Mua'dz bin Jabal] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lewat di dekatku, ketika aku berada di atas keledai, beliau bertanya: "Wahai Mu'adz, apakah kamu tahu apakah hak Allah terhadap hamba-hamba-Nya? Dan apa hak seorang hamba terhadapa Allah?" Aku menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." beliau bersabda: "Sesungguhnya hak Allah terhadap hamba-hamba-Nya ialah supaya mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, sedangkan hak seorang hamba terhadap Allah adalah jika mereka melaksanakan hal itu, maka Dia tidak akan mengadzab mereka."
Sunan Ibnu Majah 4287: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin A'yan] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Yahya As Syaibani] dari [Abdullah bin Umar bin Hafsh] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Katika kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di salah satu peperangan, lalu beliau melawti suatu kaum, lantas beliau bertanya: "Siapakah mereka?" mereka menjawab: "Kami adalah orang-orang Muslim", dan seorang wanita bersama anaknya yang sedang menghidupkan tungku, ketika nyala api tersebut membesar wanita tersebut menjauhkan anaknya, kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “ engkau Rasulullah?” beliau menjawab: “ya” wanita tersebut bertanya: “bapak dan ibuku sebagai tebusanmu. Bukankah Allah maha penyayang dari yang para penyayang?” beliau menjawab: “betul” dia bertanya: “bukankah Allah maha penyayang terhadap hamba-hambaNya melebihi seorang ibu terhadap anaknya?” wanita tersebut berkata: “sesungguhnya seorang ibu tidak akan melemparkan anaknya kedalam api?” maka Nabi tertelungkup menangis, kemudian mengangkat kepalanya memandang wanita tersebut dan berkata: “sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab hamba-hambNya kecuali pembangkang yang bandel yang membangkang Allah dan menolak untuk mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAHU.”
Sunan Ibnu Majah 4288: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Al Walid Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari ['Abd Rabbihi bin Sa'id] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka kecuali orang yang celaka." di katakan: "Siapakan orang yang celaka wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Seseorang yang ta'at dan juga meninggalkan kemaksiatan tidak karena Allah."
Sunan Ibnu Majah 4289: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ziad bin Habab] telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abdullah saudaranya Hazm bin Al Qath'i] telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat ini, yaitu: "Dia (Allah) adalah Rabb yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun." (QS Al Mudatsir: 56) Beliau bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman: "Saya adalah dzat yang patut untuk ditakuti, maka tidak di jadikan bersamaKu sesembahan yang lain, maka barangsiapa takut menjadikan bersamaku dengan sesembahan yang lain, maka saya berhak untuk memberi ampunan kepadanya." Abu Hasan Al Qatthan berkata: telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nashr telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abu Hazm dari Tsabit dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai ayat ini, yaitu: ": Dia (Allah) adalah Rabb yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun." (QS Al Mudatsir: 56), Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rabb kalian berfirman: "Aku adalah dzat yang berhak untuk di takuti, maka janganlah menyekutukan-Ku dengan sesuatu selainku, dan Aku adalah dzat yang barangsiapa takut menyekutukan-Ku, maka Aku berhak untuk memberi ampunan kepadanya."
Sunan Ibnu Majah 4290: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepadaku ['Amir bin Yahya] dari [Abu Abdurrahman Al Hubuli] dia berkata: saya mendengar [Abdullah bin 'Amru] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari Kiamat akan di teriakan seorang laki-laki dari ummatku di atas kepala seluruh makhluk, maka di sebarkanlah untuknya sembilan puluh sembilan buku catatan, setiap buku catatan yang panjangnya sejauh mata memandang. Kemudian Allah 'azza wajalla berfirman: "Apakah kamu mengingkari sesuatu dari catatan ini?" dia menjawab: "Tidak wahai Rabbku." Allah bertanya lagi: "Apakah Malaikat penulis-Ku mendzalimimu?" Kemudian Dia berfirman: "Apakah kamu punya alasan? Apakah kamu punya kebaikan?" Maka dengan rasa takut, laki-laki itu menjawab: "Tidak." Allah berfirman: "Ya, sesungguhnya kamu memiliki beberapa kebaikan di sisi Kami. Sesungguhnya pada hari ini tidak ada lagi kezhaliman bagi dirimu." Maka di keluarkanlah untuknya kartu yang bertuliskan: "Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan 'Abduhu wa rasuuluhu (Tidak ada ilah yang berhak di sembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)." Beliau bersabda: "Lelaki itu berkata: "Wahai Rabbku, apa hubingannya kartu ini dengan buku catatan ini?" Allah menjawab: "Sesungguhnya kamu tidak akan dizhalimi." Maka di letakkanlah catatan-catatan itu di atas satu bagian (di sisi) timbangan, dan kartu di bagian lain (sisi yang lain) dari timbangan, ternyata catatan-catatan itu lebih ringan dan kartu itu lebih berat." Muhammad bin Yahya berkata: "Kartu adalah suatu lempengan, dan penduduk Mesir biasa mengatakan lempengan tersebut adalah kartu."
Sunan Ibnu Majah 4291: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Zakariya] telah menceritakan kepada kami ['Athiyah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya memiliki telaga (yang luasnya) antara Ka'bah hingga Baitul Maqdis, putihnya seperti putih susu, dan tempat minumnya sejumlah bintang-bintang, dan sesungguhnya aku adalah Nabi yang paling banyak pengikut di antara para Nabi kelak di hari Kiamat."
Sunan Ibnu Majah 4292: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Abu Malik Sa'd bin Thariq] dari [Rib'i] dari [Hudzaifah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya telagaku (luasnya) sejauh dari 'Ailah hingga 'Adn, demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh gelas-gelasnya lebih banyak dari jumlah bintang-bintang (di langit), ia lebihi putih dari putihnya susu dan lebih manis dari manisnya madu. Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku akan mempertahankannya dari orang-orang, sebagaimana seorang laki-laki yang mempertahankan telaganya dari unta asing." Lalu di tanyakan kepada beliau: "Wahai Rasulullah, apakah anda mengenali kami?" beliau menjawab: "Ya, kalian di tampakkan kepadaku dengan wajah dan pergelangan tangan serta kaki yang putih bekas wudlu, yang tidak dimiliki oleh seorang pun dari selain kalian."
Sunan Ibnu Majah 4293: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muhajir] telah menceritakan kepadaku [Al 'Abbas bin Salim Ad Dimasyqi] telah di beritakan kepadaku dari [Abu Salam Al Habasyi] dia berkata: Umar bin Abdul Aziz memanaggilku, lantas saya mendatanginya sekitar satu Barid, ketika saya telah tiba, ia berkata: "Sungguh kami telah memberatkanmu dengan kendaraanmu wahai Abu Salam." Dia menjawab: "Tentu, demi Allah wahai Amirul Mukminin." Umar bin Abdul Aziz berkata: "Demi Allah, saya tidak ingin memberatkan dalam perjalananmu ini melainkan karena hadits yang sampai kepadaku bahwa kamu telah bercerita dari Tsauban bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai telaga. Maka saya lebih suka jika kamu sendiri yang mengabarkan kepadaku dengan lisanmu." Abu Salam berkata: "lalu saya berkata: telah menceritakan kepadaku [Tsauban] bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya telagaku (luasnya) antara 'Adn dan 'Ailah, lebih putih dari susu dan lebih manis dari manisnya madu. Gelas-gelasnya laksana jumlah bintang di langit. Barangsiapa meminum seteguk darinya, niscaya tidak akan merasa dahaga untuk salama-lamanya. Dan orang pertama kali yang di tampakkan kepadaku adalah orang-orang miskin dari kalangan Muhajirin yang berpakaian lusuh dan rambut yang kusut, yang tidak pernah merasakan kesenangan dan tidak pernah pula (merasakan) di bukakan bagi mereka tempat makanan."
Sunan Ibnu Majah 4294: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jarak antara dua sisi telagaku bagaikan jarak antara Shan'a dan Madinah atau bagaikan jarak antara Madinah dan Yaman."
Sunan Ibnu Majah 4295: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dia berkata: [Anas bin Malik] berkata: Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di perlihatkan di dalamnya tempat minum yang terbuat dari emas dan perak, jumlahnya bagaikan bintang-bintang di langit."
Sunan Ibnu Majah 4296: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al 'Ala` bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah mendatangi pemakaman dan beliau mengucapkan salam kepada ahli kubur, beliau mengucapkan: "Semoga keselamatan senantiasa tercurah bagimu, rumah bagi kaum Muslimin, dan Insya Allah Ta'ala kami akan menyusulmu." Lalu beliau bersabda: "Sungguh kami berharap untuk dapat berjumpa dengan saudara-saudara kami ini." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kami bukan saudara-saudaramu?" beliau menjawab: "Kalian adalah para sahabatku dan saudara-saudaraku yang datang setelahku, sesungguhnya aku menunggu kalian di telagaku." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana anda bisa mengenali orang-orang yang tidak anda ketahui dari umatmu?" beliau menjawab: "Bagaimana menurut kalian jika seseorang memiliki kuda berbulu putih di muka dan di kedua pergelangan kakinya, di tengah-tengah gerombolan kuda hitam pekat? Bukankah ia dapat dikenali?" Mereka menjawab: "Tentu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka datang pada hari Kiamat dengan muka dan kedua pergelangan tangan dan kaki mereka yang putih bekas air wudlu." Beliau bersabda: "Aku menunggu kalian di tepi telaga." Lalu beliau melanjutkan: "Ketahuilah bahwa telagaku akan dijaga sebagaimana di jaganya telaga dari unta yang tersesat. Kemudian aku akan memanggil mereka: "Mari datanglah." Maka di katakan: "Sesungguhnya mereka telah merubahnya setelahmu, serta mereka masih terus membalikkan badannya, maka aku berkata: "Majulah, majulah."
Sunan Ibnu Majah 4297: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap Nabi do'anya adalah mustajab (dikabulkan), maka semua Nabi tergesa-gesa mempergunakan do'anya. Sesungguhnya aku menyimpan do'aku untuk memberi syafa'at kepada ummatku (kelak), maka itu akan di dapat oleh orang yang mati di antara mereka dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun."
Sunan Ibnu Majah 4298: Telah menceritakan kepada kami [Mujahid bin Musa] dan [Abu Ishaq Al Harawi Ibrahim bin Abdullah bin Hatim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah memberitakan kepada kami [Ali bin Zaid bin Jud'an] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya adalah pemuka anak Adam dan tidak sombong. Aku adalah orang yang pertama kali di bukakan bumi (di bangkitkan) pada hari Kiamat, dan tidak sombong. Aku adalah orang yang pertama kali memberi syafa'at dan di mintai syafa'at dan tidak sombong. Bendera pujian ada di tanganku pada hari Kiamat dan tidak sombong."
Sunan Ibnu Majah 4299: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin 'Ali] dan [Ishaq bin Ibrahim bin Habib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadlal] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yazid] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penghuni neraka yang mereka benar-benar penghuninya, mereka tidak akan merasakan kematian dan juga tidak hidup di dalamnya. Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang terkena api neraka karena dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan mereka, maka mereka akan di matikan sesaat. Dan ketika mereka telah menjadi arang, maka mereka di izinkan untuk mendapatkan syafa'at. Lalu mereka di datangkan secara berkelompok-kelompok, kemudian mereka di mandikan di sungai-sungai surga. Maka di katakan: "Wahai penghuni surga, berilah mereka minuman." Maka mereka menumbuhkan tumbuhan hibbah (biji-bijian) yang ada di arus sungai." Perawi berkata: "Maka berkatalah seseorang dari mereka: "Seakan-akan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam baru tiba dari pedalaman."
Sunan Ibnu Majah 4300: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [ayahnya] dari [Jabir] dia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya syafa'atku pada hari Kiamat adalah untuk para pelaku dosa besar dari ummatku."
Sunan Ibnu Majah 4301: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Abu Badr] telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Khaitsamah] dari [Nu'aim bin Abu Hind] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya disuruh memilih antara diberi izin memberi syafa'at atau setengah ummatku akan di masukkan ke Surga, maka saya memilih syafa'at, karena sesungguhnya syafa'at lebih mencakup dan lebih mencukupi, bagaimana pendapat kalian, apakah ia hanya diberikan kepada orang-orang yang bertakwa saja? Tidak, akan tetapi ia diberikan juga terhadap orang-orang yang berdosa dan orang-orang yang banyak kesalahan."
Sunan Ibnu Majah 4302: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat kelak, orang-orang beriman berkumpul dan mereka diberi ilham -atau di beri naluri (Sa'id ragu) - sehingga mengatakan: "Sebaiknya kita meminta syafa'at kepada Rabb kita 'azza wajalla sehingga kita dapat pindah dari tempat kita sekarang juga.' Lalu mereka mendatangi Adam 'Alaihis Salam seraya mengatakan: 'Wahai Adam, engkau adalah bapaknya manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya sendiri dan menjadikan malaikat-malaikat-Nya sujud kepadamu, serta diajarkan pula kepadamu nama-nama segala sesuatu, maka mintakanlah syafa'at kepada Rabbmu agar Dia memindahkan kami dari tempat kami ini! " Maka Adam berkata: "Bukan aku yang kalian maksud" kemudian Adam menyebutkan dosa yang pernah ia lakukan, hingga dosa tersebut membuatnya malu kepada Allah, (Adam berkata): Akan tetapi datanglah kalian kepada Nuh karena ia adalah rasul pertama kali yang Allah utus ke muka bumi, ' kemudian mereka pun mendatangi Nuh, namun dia berkata: "Bukan aku yang kalian maksud, " lalu ia menyebutkan kesalahan dan permintaannya kepada Rabbnya dengan tanpa ilmu, hingga membuatnya malu: "Akan tetapi datangilah Ibrahim kekasih Ar Rahman, " maka mereka pun mendatanginya, namun dia juga mengatakan: "Bukan aku yang kalian maksud, tapi datanglah kalian kepada Musa, seorang hamba yang Allah ajak bicara secara langsung dan diberikan Taurat." Maka merekapun mendatangi Musa, dan Musa juga berkata: "Bukan aku yang kalian maksud, " seraya menyebutkan seseorang yang dia bunuh tanpa alasan yang benar: "akan tetapi datanglah kalian kepada Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat serta ruh-Nya." Maka merekapun mendatangi Isa, kemudian Isa juga mengatakan: "Bukan aku yang kalian maksud, akan tetapi datanglah kalian kepada Muhammad, seorang hamba yang dosanya telah diampuni Allah, baik yang lalu atau yang akan datang." Beliau bersabda: "Maka mereka pun mendatangiku, lalu saya pun bertolak." Perawi berkata: "Kemudian ia menyebutkan kalimat tersebut dari Al Hasan beliau bersabda: Maka aku berjalan di antara barisan manusia dari kaum Mukminin." Perawi berkata: Kemudian kembali kepada hadits Anas: beliau bersabda: "Maka aku meminta izin kepada Rabbku, lalu aku pun diizinkan. Ketika aku melihat Rabbku, aku langsung jatuh sujud, kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya, Kemudian dikatakan: "Bangunlah ya Muhammad! berkatalah maka kamu akan didengarkan! memintalah maka kamu akan diberikan! dan mintalah syafa'at maka kamu akan diberi (hak memberi syafa'at)." Maka aku memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga. Kemudian aku kembali (kepada Rabbku) untuk yang kedua kalinya, ketika aku melihat Rabbku aku langsung jatuh sujud, kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Lalu dikatakan: 'Bangunlah ya Muhammad! berkatalah maka engkau akan didengarkan! memintalah maka engkau akan diberikan! dan mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak memberi syafa'at)." Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga." Kemudian aku kembali (kepada Rabbku) untuk yang ketiga kalinya, dan ketika aku melihat Rabbku aku langsung tersungkur sujud kepada Rabbku, kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan: "Bangunlah ya Muhammad! berkatalah maka engkau akan didengarkan! memintalah maka engkau akan diberikan! dan mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak memberi syafa'at)." Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga." Kemudian aku kembali (kepada Rabbku) untuk yang keempat kalinya, lalu aku berkata: 'Wahai Rabb, tidak ada yang tersisa kecuali orang yang terhalang oleh Al Qur`an."
Sunan Ibnu Majah 4303: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) perawi berkata: [Qatadah] berkata mengenai atsar hadits ini, dan telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan keluar dari neraka orang yang berkata LA ILAHA ILLA AllAH (tidak ada ilah kecuali Allah) jika dalam hatinya terdapat kebaikan walau sebiji gandum, dan akan keluar dari neraka orang yang berkata LA ILAHA ILLA AllAH jika dalam hatinya terdapat kebaikan walau sebiji sawi"
Sunan Ibnu Majah 4304: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Marwan] telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami ['Anbasah bin Abdurrahman] dari ['Allaq bin Abu Muslim] dari [Aban bin 'Utsman] dari ['Utsman bin 'Affan] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga golongan yang akan memberi syafa'at kelak di hari Kiamat, yaitu: Para Nabi kemudian para ulama dan para syuhada`."
Sunan Ibnu Majah 4305: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdullah Ar Raqqi] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Amru] dari [Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil] dari [At Thufail bin Abu Ubay bin Ka'ab] dari [ayahnya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika datang hari Kiamat, maka aku akan menjadi pemimpin para Nabi dan juru bicara mereka, pemilik syafa'at mereka yang tidak sombong."
Sunan Ibnu Majah 4306: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Dzakwan] dari [Abu Raja` Al 'Utharidi] dari ['Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan keluar suatu kaum dari neraka karena syafa'atku, mereka disebut dengan Al Jahannamiyyin."
Sunan Ibnu Majah 4307: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Abdullah bin Abu Jud'a`] bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan masuk surga dari ummatku dengan syafa'atnya seorang laki-laki yang jumlahnya lebih banyak dari Bani Tamim." Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah (orang yang memberi syafa'at) selain engkau?" beliau menjawab: "Ya, orang selain diriku." Abdullah bin Syaqiq berkata: "Apakah kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" dia menjawab: "Ya, saya mendengarnya dari beliau."
Sunan Ibnu Majah 4308: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] dia berkata: saya mendengar [Sulaim bin 'Amir] berkata: saya mendengar ['Auf bin Malik Al Asyja'i] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tahukah kalian apa yang Rabbku berikan pilihan kepadaku malam ini?" Kami menjawab: "Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Sesungguhnya Dia memberikan pilihan antara masuknya setengah dari ummatku ke dalam surga atau berlakunya syafa'at, maka saya memilih syafa'at." Kami berkata: "Wahai Rasulullah, do'akanlah kami kepada Allah agar menjadikan kami termasuk orang-orang yang mendapatkan syafa'at!." Beliau menjawab: "Syafa'at itu berlaku untuk seluruh orang Islam."
Sunan Ibnu Majah 4309: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dan [Ya'la] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Nufai' Abu Daud] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya api kalian ini adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahannam, kalau sekiranya ia tidak dimatikan dengan air hingga dua kali, niscaya kalian tidak akan bisa memanfa'atkannya, dan sesungguhnya ia selalu berdo'a kepada Allah 'azza wa jalla agar tidak mengembalikannya ke jahannam lagi."
Sunan Ibnu Majah 4310: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berabda: "Api mengeluh kepada Rabbnya, maka ia berkata: 'Wahai Rabbku, sebagian diriku memakan sebagian yang lainnya.' Maka Allah menjadikan api dua nafas, nafas saat musim dingin dan nafas saat musim panas. Sangat dingin yang kalian dapatkan karena sengatannya dan sangat panas yang kalian dapatkan karena angin panasnya."
Sunan Ibnu Majah 4311: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Muhammad Ad Duuri] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Api neraka dinyalakan selama seribu tahun lamanya sehingga ia menjadi sangat putih, kemudian dinyalakan lagi selama setahun sehingga ia menjadi sangat merah lalu dinyalakan lagi selama seribu tahun lamanya sehingga ia menjadi sangat hitam, yaitu seperti gelapnya malam."
Sunan Ibnu Majah 4312: Telah menceritakan kepada kami [Al Khalil bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Humaid At Thawil] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari Kiamat, akan didatangkan seorang kafir yang paling merasakan ni'mat ketika di dunia, lalu di katakan: "Celupkanlah ia ke dalam neraka!." Maka ia pun di tenggelamkan ke dalam neraka. Kemudian dikatakan kepadanya: "Wahai fulan, apakah kamu mendapatkan sedikit keni'matan?." Ia menjawab: "Tidak, saya tidak pernah merasakan kenikmatan sama sekali." Kemudian di datangkan seorang mukmin yang paling menderita dan paling berat coba'annya (ketika di dunia), lalu di katakan (kepadanya): "Masukkanlah ia ke dalam surga!." Maka ia pun di masukkan ke dalam surga. Kemudian di tanyakan kepadanya: "Hai fulan, apakah kamu merasakan sedikit penderitaan atau cobaan?" ia menjawab: "Tidak, tidak sedikitpun saya merasakan penderitaan atau cobaan."
Sunan Ibnu Majah 4313: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Al Muhtar] dari [Muhammad bin Abu Laila] dari ['Athiyah Al 'Aufi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya orang-orang kafir akan membesar, sehingga gigi gerahamnya lebih besar daripada gunung uhud, dan perbandingan besar badannya atas gigi gerahamnya sebagaimana perbandingan besar badan kalian atas gigi geraham kalian."
Sunan Ibnu Majah 4314: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Sulaiman] dari [Daud bin Abu Hind] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Qais] dia berkata: Di suatu malam, ketika saya berada di samping Abu Burdah, tiba-tiba [Al Harits bin 'Uqais] masuk menemui kami, pada malam itu juga dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara ummatku yang masuk surga karena syafa'atku lebih banyak dari Kabilah Mudlar, dan di antara ummatku ada yang terlalu besar bagi neraka hingga mencapai salah satu tepinya."
Sunan Ibnu Majah 4315: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] dari [Al A'masy] dari [Yazid Ar Raqasy] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tangisan dikirimkan kepada penduduk neraka, sehingga penduduknya menangis semua di dalamnya, sampai air mata mereka habis, kemudian mereka menagis dengan air mata darah yang keluar dari wajah-wajah mereka sehingga air-air itu terbentang di hadapan mereka seperti sungai yang jika di datangkan kapal, niscaya kapal-kapal itu akan berlayar di dalamnya."
Sunan Ibnu Majah 4316: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: {Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mati kecuali jika kalian benar-benar telah berserah diri}, sekiranya tetesan dari buah Zaqum menetes di bumi, sungguh ia akan merusak kehidupan penduduk bumi, lalu bagaimana jika tidak ada makanan selain dari buah tersebut?"
Sunan Ibnu Majah 4317: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubadah Al Washithi] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Muhammad Az Zuhri] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Az Zuhri] dari ['Atha` bin Yazid] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Api neraka akan membakar anak Adam, kecuali mereka yang terdapat bekas sujud, sebab Allah mengharamkan api neraka untuk membakar bekas sujud."
Sunan Ibnu Majah 4318: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika hari Kiamat terjadi, maka akan di datangkan kematian. Lalu ia di berhentikan di tengah jembatan shirath. Maka di katakan: "Wahai penghuni surga." Mereka menoleh di sertai dengan rasa takut akan di keluarkan dari tempat mereka berada. Kemudian di katakan: "Wahai penghuni Neraka." Maka mereka menoleh di sertai rasa gembira dan bangga akan di keluarkan dari tempat mereka berada. Lalu di katakan: "Apakah kalian mengetahui ini?" mereka menjawab: "Ya, itu adalah kematian." (Rasulullah bersabda): "Maka di perintahkanlah agar kematian itu di datangkan. Lalu ia di sembelih di atas jembatan shirath. Lalu di katakan kepada kedua kkelompok itu: "Kekallah (kalian) di tempat yang kalian dapatkan, dan tidak akan pernah ada lagi kematian di dalamnya."
Sunan Ibnu Majah 4319: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman: "Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang Shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas pada hati manusia." Abu Hurairah berkata: "Barangsiapa di antara kalian yang benaknya telah di perlihatkan, maka bacalah, jika kalian mau: "Seorangpun tidak akan mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu (bemacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." QS As Sajdah: 17.
Sunan Ibnu Majah 4320: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Hajjaj] dari ['Athiyah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sungguh satu jengkal di dalam surga lebih baik dari pada bumi dan apa-apa yang ada di muka bumi serta seluruh isinya."
Sunan Ibnu Majah 4321: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Zakariya` bin Mandzur] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tempat cambuk di surga, lebih baik dari pada dunia seisinya."
Sunan Ibnu Majah 4322: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Maisarah] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Ataha` bin Yasar] bahwasanya [Mu'adz bin Jabal] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jannah memiliki seratus tingkatan, dan setiap tingkatan jaraknya antara langit dan bumi, yang paling tinggi adalah surga Firdaus dan tengahnya Firdaus dan 'Asry berada di atas Firdaus, darinya di pancarkan sungai-sungai surga. Jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya surga Firdaus."
Sunan Ibnu Majah 4323: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin 'Utsman Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muihajir Al Anshari] telah menceritakan kepadaku [Adl Dlahak Al Ma'afiri] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Kuraib bekas budak Ibnu Abbas] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] dia berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya: "Mengapa kalian tidak bersiap-siap masuk surga? Padahal kenikmatan di surga itu tidak terbayangkan. Demi pemilik Ka'bah, surga itu adalah cahaya yang menyala-nyala dan berbau harum, memiliki istana yang kokoh, sungai yang luas, buah-buahan yang banyak lagi harum, pasangan suami isteri yang gagah dan cantik, serta pakaian yang bagus lagi indah, di tempat yang kekal dan indah, di tingkat-tingkat yang tinggi lagi terpuji." Mereka menjawab: "Kami bersiap-siap wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Katakanlah oleh kalian "Insya Allah (jika Allah menghendaki)." Kemudian beliau menyebutkan keutamaan jihad dan menyerukannya."
Sunan Ibnu Majah 4324: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Fudlail] dari [Al 'Umarah bin Al Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelompok pertama yang masuk surga adalah sebagaimana bentuk bulan di malam purnama, kemudian kelompok yang setelahnya adalah dalam bentuk sinar bintang cahaya yang paling terang, mereka tidak kencing dan juga tidak buang air besar, tidak beringus dan tidak pula meludah. Sisirnya mereka terbuat dari emas dan parfum mereka dari misik, bara apinya dari batang kayu yang wangi, pasangan-pasangan mereka adalah bidadari, akhlak mereka seperti akhlak satu orang dalam bentuk bapak mereka yaitu Adam, setinggi enam puluh hasta." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] seperti hadits [Ibnu Fudlail] dari ['Umarah].
Sunan Ibnu Majah 4325: Telah menceritakan kepada kami [Washil bin Abdul A'la] dan [Abdullah bin Sa'id] serta [Ali bin Mundzir] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari ['Atha` bin As Sa`ib] dari [Muharib bin Ditsar] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Kautsar adalah sungai di dalam surga, kedua tepinya terbuat dari emas, alirannya terbuat dari yakut dan mutiara, tanahnya adalah misik yang paling wangi, dan airnya lebih manis daripada madu serta lebih putih daripada salju."
Sunan Ibnu Majah 4326: Telah menceritakan kepada kami [Abu Umar Adl Dlarir] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin 'Utsman] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga terdapat pohon yang apabila ada seorang penunggang kuda berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, ia tidak akan mampu mencapainya. Bacalah jika kalian mau: "Dan naungan yang terbentang luas dan air yang tercurah." QS Al Waqi'ah: 30-31.
Sunan Ibnu Majah 4327: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Habib bin Abu Al 'Iysrin] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin 'Amru Al Auza'i] telah menceritakan kepadaku [Hasan bin 'Athiyah] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] bawha dia bertemu dengan Abu Hurairah, maka [Abu Hurairah] berkata: Aku mengharap kepada Allah semoga menyatukanku denganmu di pasar Aurga." Sa'id bertanya: "Apakah disana ada pasar?" Abu Hurairah menjawab: Ya, telah mengkhabarkan kepadaku Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa penghuni surga bila masuk surga, mereka tinggal di sana karena keutamaan amal-amal mereka, kemudian diizinkan pada hari jum'at dari hari-hari dunia lalu mereka mengunjungi Allah 'azza wa jalla, maka Dia menampakkan 'Arsy-Nya pada mereka, dan menampakkannya kepada mereka di salah satu taman dari taman-taman surga, sedangkan mimbar-mimbar dari cahaya, mimbar-mimbar dari mutiara, mimbar-mimbar dari yaqut, mimbar-mimbar dari permata, mimbar-mimbar dari emas, mimbar-mimbar dari perak diletakkan untuk mereka, yang paling rendah di antara mereka beserta tingkat kerendahannya duduk di atas gundukan tanah kesturi dan kafur dan mereka tidak menilai tempat duduk para pemilik kursi lebih baik dari mereka." Abu Hurairah berkata: lalu saya bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita?" Beliau menjawab: "Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah kalian saling berbantahan saat melihat matahari dan bulan dimalam purnama?" Kami menjawab: "Tidak." Beliau bersabda: "Seperti itu juga kalian tidak berbantahan dalam melihat Rabb kalian. Dan dimajlis itu tidak ada seorang pun melainkan Allah akan mendatanginya dengan sebenarnya hingga Dia akan bertanya kepada salah seorang dari kalian: "Hai fulan, tidak ingatkah kau saat berkata begini dan begini?" Allah mengingatkan sebagian kemaksiatan-kemaksiatannya ketika di dunia. Orang itu menjawab: "Wahai Rabb, tidakkah Engkau mengampuniku?" Allah menjawab: "Ya, Demi luasnya ampunan-Ku sampai pada tempatmu ini." Saat mereka seperti itu, mega menaungi di atas mereka lalu turun hujan minyak wangi yang baunya sama sekali belum pernah mereka temukan, kemudian Dia berfirman: "Berdirilah menuju kemuliaan yang telah Aku persiapkan untuk kalian, lalu ambillah yang kalian inginkan." Beliau bersabda: "Lalu kami mendatangi pasar yang diliputi oleh Malaikat, di dalamnya ada yang belum pernah dilihat mata sama sekali, belum pernah terdengar oleh telinga dan tidak terlintas dihati." Beliau meneruskan: "Lalu apa yang kami inginkan dibawakan untuk kami, di sana tidak dijual dan tidak juga dibeli. Di pasar itu, para penghuni surga saling bertemu satu sama lain. Seseorang yang memiliki derajat tinggi datang lalu bertemu dengan orang yang tingkatnya berada dibawahnya beserta kerendahan yang ada padanya, lalu ia gentar pada pakaian yang diperlihatkan padanya, akhir kata-katanya belum juga habis hingga ia berhayal yang lebih baik darinya, itu karena tidak layak bagi siapa pun untuk bersedih di surga. Setelah itu kami pulang ke rumah-rumah kami, kami disambut oleh isteri-isteri kami, mereka berkata: "Selamat datang, kamu telah datang dengan keindahan yang lebih baik dari saat kamu meninggalkan kami. Kami menjawab: "Sesungguhnya hari ini kami menemani Rabb kami Al Jabbar 'azza wa jalla, dan tak layak bagi kami untuk pulang seperti ini."
Sunan Ibnu Majah 4328: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Khalid Al Azraq Abu Marwan Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Yazid bin Abu Malik] dari [ayahnya] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Abu Umamah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba yang dimasukkan ke dalam surga melainkan Allah 'azza wajalla akan menikahkan dengan tujuh puluh dua istri, dua istri dari bidadari dan yang tujuh puluh dari warisannya penduduk neraka (isterinya penghuni neraka yang masuk surga), dan tidaklah salah seorang dari mereka melainkan memiliki vagina yang rapat dan ia memiliki penis yang tidak loyo." Khalid bin Hisyam berkata: Maksud dari warisannya penduduk neraka adalah laki-laki yang masuk neraka kemudian mereka mewarisi isterinya untuk penghuni surga sebagaimana fir'aun mewarisi isterinya."
Sunan Ibnu Majah 4329: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari ['Amir Al Ahwal] dari [Abu As Shidiq An Naji] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di dalam surga, jika seorang mukmin ingin memiliki anak, maka ia akan menghamili dan melahirkannya dalam satu jam, sebagaimana yang ia inginkan."
Sunan Ibnu Majah 4330: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Abidah] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku mengetahui penghuni neraka yang terakhir keluar darinya, dan penghuni surga yang terakhir masuk ke dalam surga, yaitu: laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak, maka di katakan kepadanya: "Pergilah dan masuklah ke dalam surga." Ia pun mendatanginya, maka di khayalkan kepadanya bahwa itu adalah padang sahara. Maka ia kembali seraya berkata: "Wahai Rabb, aku mendapatkannya padang sahara." Maka Allah berfirman: "Pergilah dan masuklah ke dalam surga." Ia pun mendatanginya, maka di khayalkan kepadanya bahwa itu adalah padang sahara. Maka ia kembali seraya berkata: "Wahai Rabb, aku mendapatkannya padang sahara." Maka Allah Subhanahu berfirman: "Pergilah dan masuklah ke dalam surga." Ia pun mendatanginya, maka di khayalkan kepadanya bahwa itu adalah padang sahara. Maka ia kembali seraya berkata: "Wahai Rabb, aku mendapatkannya padang sahara." Maka Allah berfirman: "Pergilah dan masuklah ke surga, maka bagimu seperti dunia dan sepuluh yang serupa dengannya -atau sesungguhnya baginya sepuluh kali lipat yang seperti dunia- maka orang itu berkata: "Apakah Engkau mengejekku ataukah menertawaiku sedangkan Engkau adalah sang Raja?" Abdullah bin Mas'ud berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa sehingga nampak gigi serinya." Maka di katakan: "Ini adalah penghuni surga yang paling rendah kedudukannya."
Sunan Ibnu Majah 4331: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Yazid bin Abu Maryam] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meminta surga kepada Allah sebanyak tiga kali, maka surga akan berkata: "Ya Allah, masukkanlah ia ke dalam surga." Dan barangsiapa meminta di jauhkan dari api neraka tiga kali, maka neraka akan berkata: "Ya Allah, jauhkanlah ia dari api neraka."
Sunan Ibnu Majah 4332: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ahmad bin Sinan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang pun dari kalian kecuali ia memiliki dua tempat: satu tempat di surga dan satu tempat lagi di neraka. Jika ia meninggal dunia, lalu masuk neraka maka penghuni surga akan mewarisi tempatnya. Itulah makna firman Allah {Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi.} (Al Mukminun: 10)