20. Qiyamul Lail dan Sholat Sunnah Siang Hari
Sunan Nasa'i 1580: Telah mengabarkan kepada kami [Al 'Abbas bin 'Abdul 'Azhim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad bin Asma'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Juwairiyah bin Asma'] dari [Al Walid bin Abu Hisyam] dari [Nafi'] bahwasanya ['Abdullah bin 'Umar] berkata: Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatlah kalian (shalat sunah) di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan."
Sunan Nasa'i 1581: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dia berkata: Aku mendengar [Musa bin 'Uqbah] berkata: aku mendengar [Abu An Nadhr] menceritakan dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membuat ruangan khusus dari tikar di dalam masjid. Beliau shalat malam di dalamnya hingga orang-orang berkumpul kepadanya, kemudian suaranya tak terdengar selama semalam, maka orang-orang pun mengira bahwa beliau tertidur, maka sebagian mereka berdehem-dehem supaya beliau keluar. Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Aku senantiasa melihat perbuatan kalian hingga aku khawatir hal itu akan diwajibkan kepada kalian. Kalau sampai diwajibkan kepada kalian, maka kalian tidak mampu melakukannya. Wahai manusia, shalatlah di rumah-rumah kalian. Sesungguhnva shalat seseorang yang paling utama adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."
Sunan Nasa'i 1582: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Wazir] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Musa Al Fithri] dari [Sa'd bin Ishaq bin Ka'b bin 'Ujrah] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam melaksanakan shalat maghrib di masjid Bani Abdul Asyhal, ketika beliau selesai shalat, para sahabat mulai shalat sunnah, kemudian Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Hendaknya kalian melaksanakan shalat ini dirumah."
Sunan Nasa'i 1583: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Zurarah] dari [Sa'ad bin Hisyam] bahwa dia pernah berjumpa dengan lbnu Abbas, dia bertanya kepadanya tentang shalat witir. Lalu ia menjawab: "Maukah kamu aku beri tahu penghuni bumi yang paling mengetahui tentang shalat witir Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam?" Dia menjawab: "Ya, mau." lbnu Abbas berkata: "Dia adalah [Aisyah]. Datangi dan tanyakanlah hal itu kepadanya, dan kembalilah kepadaku untuk memberitahukan jawabannya kepadaku." Kemudian dia (Hisyam) datang kepada Hakim bin Aflah untuk meminta menemaninya datang kepada Aisyah. Lalu ia menjawab, 'Aku bukan tak mau mendekatinya. Aku pernah melarangnya untuk berbicara sesuatu tentang dua kelompok yang bertengkar, namun ia menolaknya, ia terus saja melakukan!" Lalu ia (Hisyam) bersumpah kepadanya, dan akhirnya dia mau datang kepada Aisyah bersamanya. Lalu ia masuk ke tempat Aisyah. Kemudian Aisyah bertanya kepada Hakim, "Siapa yang bersamamu?" la menjawab: "Sa'ad bin Hisyam." la bertanya lagi, " Hisyam yang mana?" la menjawab: "Anaknya Amir." Lalu ia mendoakan baginya dan berkata: "Sebaik-baik lelaki adalah`Amir!" Hakim bertanya, "Wahai Ummul Mukminin, kabarkanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam?" Aisyah menjawab, "Bukankah kamu membaca Al Qur'an?" Hakim menjawab, "Ya." Aisyah lalu berkata: "Akhlak Nabi Allah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah Al Qur'an." Aku ingin berdiri (pamit pulang), namun timbul keinginan untuk mengetahui cara Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam melakukan shalat malam, maka ia bertanya lagi, "Wahai Ummul Mukminin! Kabarkanlah kepadaku tentang shalat malam Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam?" Aisyah menjawab: "Bukankah kamu membaca surah Al Muzammil?" Hakim menjawab, "Ya." Aisyah berkata: "Allah Azza wa Jalla mewajibkan shalat malam pada permulaan surah ini, lalu Rasulullah bersama para sahabatnya menegakkan shalat malam dengan sekuat tenaga sampai telapak kaki mereka membengkak. Kemudian Allah Azza wa Jalla menahannya -yang ujungnya dua belas bulan- lalu menurunkan keringanannya pada akhir surah ini (Al Muzammil), sehingga shalat malam yang semula hukumnya wajib menjadi sunnah." Aku ingin berdiri, namun aku juga ingin mengetahui shalat witir Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, maka aku bertanya: "Wahai Ummul Mukminin! Kabarkanlah kepadaku tentang shalat witir Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam?" Aisyah menerangkan, "Kami mempersiapkan siwak dan air wudlunya, lalu Allah Azza wa Jalla membangunkannya sekehendakNya pada malam hari, kemudian beliau bersiwak dan berwudlu lalu mengerjakan shalat delapan rakaat tanpa ada duduk, kecuali pada rakaat kedelapan. Beliau berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla dan berdoa kepada-Nya, lalu mengucapkan salam dengan salam yang terdengar oleh kami. Kemudian beliau shalat dua rakaat sambil duduk- setelah salam, dan shalat lagi satu rakaat, sehingga berjumlah sebelas rakaat. Wahai anakku, setelah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mencapai umur senja dan mulai gemuk, beliau mengerjakan witir tujuh rakaat, lalu shalat dua rakaat sambil duduk setelah salam, sehingga semuanya menjadi sembilan rakaat. Wahai anakku, bila Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mengerjakan suatu shalat, maka beliau senang untuk melakukannya secara terus-menerus. Bila beliau berhalangan untuk shalat malam karena ketiduran atau sakit, maka beliau mengerjakan shalat dua belas rakaat pada siang harinya. Aku tidak mengetahui bahwa Nabi Allah pernah membaca Al Qur'an seluruhnya dalam satu malam. Aku juga tidak mengetahui bahwa beliau shalat malam secara sempurna hingga pagi, dan aku pun tidak mengetahui bahwa beliau berpuasa satu bulan penuh selain pada bulan Ramadlan." Lalu ia (Hisyam) datang kepada Ibnu Abbas dan menceritakan hal tersebut kepadanya. Dia mengomentarinya dengan berkata: "Beliau (Aisyah) benar. Seandainya aku yang masuk (datang) kepadanya pasti aku akan menemuinya sehingga dia (Aisyah) berbicara langsung kepadaku." Abu Abdurrahman berkata: "Begitulah yang tertera dalam kitabku! Aku tidak mengetahui ini kesalahan siapa, dalam posisi witir Beliau."
Sunan Nasa'i 1584: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Barangsiapa shalat (malam) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
Sunan Nasa'i 1585: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isma'il Abu Bakr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad bin Asma'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Juwairiyah] dari [Malik] dia berkata: berkata [Az Zuhri]: telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dan [Humaid bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat (malam) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
Sunan Nasa'i 1586: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah], bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pada suatu malam mengerjakan shalat di masjid, dan orang-orang pun ikut shalat dengan beliau. Kemudian besoknya Rasulullah shalat lagi dan orang-orang yang ikut pun bertambah banyak. Lalu orang-orang berkumpul pada malam yang ketiga -atau keempat- namun beliau tidak keluar kepada mereka. Pada pagi harinya beliau bersabda: "Aku telah mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan aku khawatir hal tersebut akan diwajibkan kepada kalian." Dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan.
Sunan Nasa'i 1587: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Fudhail] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Al Walid bin 'Abdurrahman] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Dzarr] dia berkata: "Kami puasa Ramadlan bersama Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan beliau tidak bangun (shalat malam) bersama kami hingga tinggal tujuh hari dari bulan Ramadlan. Lalu beliau bangun bersama kami hingga lewat sepertiga malam, kemudian pada malam keenam menjelang akhir Ramadhan beliau tidak bangun (malam)! Maka setelah malam kelima, beliau bangun bersama kami hingga hampir lewat separuh malam. Kami berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, bagaimana jika engkau shalat sunnah bersama kami malam ini? ' Beliau menjawab: 'Jika seseorang shalat bersama imam hingga usai, maka Allah menuliskan baginya pahala menegakkan shalat malam'. Kemudian beliau tidak bangun (guna shalat malam) bersama kami. Ketika bulan (Ramadhan) tinggal tiga hari lagi, beliau bangun untuk shalat malam bersama kami, lalu mengumpulkan keluarga dan para istrinya hingga kami khawatir kehilangan Al Falah ini." Aku lalu bertanya: "Apakah (Al Falah) itu?" Ia menjawab: "Waktu sahur".
Sunan Nasa'i 1588: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Mu'awiyah bin Shalih] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Nu'aim bin Ziyad Abu Thalhah] dia berkata: "Aku mendengar [Nu'man bin Basyir] berkata di atas mimbar di daerah Himsh, 'Kami bangun untuk shalat malam bersama Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam di bulan Ramadlan pada malam dua puluh tiga sampai sepertiga malam pertama. Kemudian kami bangun (shalat malam) lagi bersama beliau pada malam kedua puluh lima sampai pertengahan malam. Kemudian kami bangun (shalat malam) lagi bersama beliau pada malam kedua puluh tujuh hingga kami mengira bahwa kami tidak mendapatkan kemenangan itu'. Mereka menamakan kemenangan (Al Falah) itu dengan sahur."
Sunan Nasa'i 1589: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian tidur, maka syethan mengikat tiga ikatan di atas kepalanya: tiap ikatan (buhul) diikat dengan kata, 'Malam masih panjang' yakni tidurlah. Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu, maka lepaslah ikatan lainnya, dan jika ia mengerjakan shalat maka lepaslah semua ikatannya, sehingga pada pagi harinya ia berjiwa lapang dan bersemangat. Sedangkan jika ia tidak melakukan hal tersebut (bangun, berwudhu, dan shalat malam), maka pada pagi harinya jiwanya akan buruk dan malas."
Sunan Nasa'i 1590: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wa'il] dari ['Abdullah] dia berkata: Diceritakan kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bahwa ada seorang lelaki yang tidur semalaman hingga pagi, maka beliau bersabda: "Syaithan telah mengencingi kedua telinga laki-laki itu."
Sunan Nasa'i 1591: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdush Shamad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Abu Wa'il] dari ['Abdullah] Bahwa seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, tadi malam si Fulan tidur hingga pagi dan meninggalkan shalat. Beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: Syaithan telah mengencingi kedua telinga orang itu.
Sunan Nasa'i 1592: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu 'Ajlan] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Qa'qa'] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Allah merahmati seorang pemuda yang bangun untuk shalat dimalam hari, lalu ia membangunkan istrinya untuk shalat, jika ia enggan maka ia memercikkan air diwajahnya, dan Allah merahmati seorang istri yang bangun untuk shalat dimalam hari lalu ia membangunkan suaminya untuk shalat, jika ia enggan maka ia memercikkan air kewajahnya."
Sunan Nasa'i 1593: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Az Zuhri] dari ['Ali bin Husain] bahwasanya [Al Husain bin 'Ali] menceritakan kepadanya dari ['Ali bin Abu Thalib], bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah mendatangi dia dan Fatimah pada malam hari, lalu beliau bersabda: "Tidakkah kalian shalat (malam)?" Aku menjawab: `'Wahai Rasulullah, jiwa-jiwa kami ada di tangan Allah, jadi jika Dia hendak membangunkannya maka Dia akan membangunkannya." Kemudian beliau pergi ketika kuucapkan hal itu, dan aku mendengar beliau pergi sambil memukul pahanya dan bergumam dengan membaca ayat, 'Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah." (Qs. AI Kahfi (18): 54)
Sunan Nasa'i 1594: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'd bin Ibrahim bin Sa'd] dia berkata: [pamanku] telah menceritakan kepada kami, dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepada kami dari [Ibnu Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Hakim bin Hakim bin 'Abbad bin Hunaif] dari [Muhammad bin Muslim bin Syihab] dari ['Ali bin Husain] dari [bapaknya] dari kakeknya yaitu ['Ali bin Abu Thalib] dia berkata: Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah mendatangi dirinya dan Fatimah pada malam hari, lalu beliau bersabda: "Tidakkah kalian shalat (malam) '?" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah, jiwa-jiwa kami ada di tangan Allah, jadi jika Dia hendak membangunkannya maka Dia akan membangunkannya." Kemudian beliau pergi ketika kuucapkan hal itu, dan aku mendengar beliau pergi sambil memukul pahanya dan bergumam dengan membaca ayat, "Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah." (Qs. AI Kahfi (18): 54).
Sunan Nasa'i 1595: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Humaid bin 'Abdurrahman bin 'Auf] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadlan adalah puasa di bulan Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam."
Sunan Nasa'i 1596: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr Ja'far bin Abu Wahsyiyyah] bahwasanya ia mendengar [Humaid bin 'Abdurrahman] berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam, dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadlan adalah puasa Muharram." Hadist ini dimursalkan oleh Syu'bah bin Hajaj.
Sunan Nasa'i 1597: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dia berkata: aku mendengar [Rib'iyy] dari [Zaid bin Zhabyan] -dan dia merafa'kannya sampai [Abu Dzarr] -: Ada tiga orang yang Allah mencintai mereka 1). Seseorang yang mendatangi rombongan dan meminta mereka dengan menyebut nama Allah, ia meminta rombongan itu padahal tidak ada hubungan kekerabatan, namun mereka tidak mau memberi. Lantas ada salah seorang dari rombongan itu melambatkan diri. Dengan menyembunyikan rahasia, orang tadi lantas memberi si peminta, sehingga tidak seorang pun mengetahui pemberiannya selain Allah dan orang pun tidak tahu apa yang diberikannya 2). Sebuah rombongan yang berjalan di malam hari, hingga saat waktu tidur lebih mereka cintai daripada yang lain, mereka singgah dan mereka letakkan kepala mereka, namun ada seseorang yang justru mencari keutamaan dengan merendahkan diri kepada-Ku dan membaca ayat-ayat-Ku 3). Seseorang yang mengikuti ekspedisi militer, rombongan pasukannya menyerang musuh lantas mereka terpukul mundur, namun dalam kondisi ini, ia justru menghadang musuh hingga terbunuh atau mendapat kemenangan.
Sunan Nasa'i 1598: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ibrahim Al Bashri] dari [Bisyr bin Al Mufadldlal] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Asy'ats bin Muslim] dari [bapaknya] dari [Masruq] dia berkata: Aku berkata kepada ['Aisyah] 'Amalan apakah yang paling disukai Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam? ' la menjawab: `Yang terus menerus (dilakukan) '. Aku bertanya lagi: 'Kapan (waktu) Rasulullah bangun untuk shalat malam? ' Ia menjawab: `Bila mendengar ayam berkokok'."
Sunan Nasa'i 1599: Telah mengabarkan kepada kami ['Ishmah bin Al Fadhl] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dari [Mu'awiyah bin Shalih] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Azhar bin Sa'id] dari ['Ashim bin Humaid] dia berkata: Aku bertanya kepada ['Aisyah], "Bagaimana Rasulullah memulai shalat malam?" Aisyah berkata: "Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang tidak pernah ditanyakan oleh seorang pun sebelumnya. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bertakbir sepuluh kali, bertahmid sepuluh kali, bertasbih sepuluh kali, bertahlil sepuluh kali, dan beristighfar (memohon ampunan) sepuluh kali. Lalu beliau mengucapkan doa: 'Ya Allah, ampunilah aku, berilah aku petunjuk, berilah aku rezeki dan kesehatan. Aku berlindung kepada-Mu dari sempitnya tempat pada hari Kiamat nanti'."
Sunan Nasa'i 1600: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dari [Ma'mar] dan [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Rabi'ah bin Ka'b Al Aslami] dia berkata: "Aku pernah menginap di kamar Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, sehingga bila beliau bangun malam kami mendengarnya. Beliau mengucapkan: `Subhanallahi rabbil 'alamin (Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam) ' beberapa lama, kemudian mengucapkan: `Subhanallahi wa bihamdih (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) ' juga beberapa lama."
Sunan Nasa'i 1601: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Ahwal Sulaiman bin Abu Muslim] dari [Thawus] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: "Apabila Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bangun malam, maka beliau mengerjakan shalat tahajjud. Beliau mengucapkan: 'Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkaulah (pemberi) cahaya langit dan bumi serta penghuninya. Segala puji bagi-Mu, Engkau pengatur langit dan bumi serta penghuninya. Segala puji bagi-Mu, Engkaulah penguasa langit dan bumi serta penghuninya. Segala puji bagi-Mu, Engkau benar, dan janji-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, hari Kiamat itu benar, para nabi itu benar, dan Muhammad itu benar. Kepada-Mulah aku memasrahkan diri dan kepada Engkau aku bertawakal. Kepada Engkaulah aku beriman. Kemudian Qutaibah menyebutkan kalimat yang artinya, 'kepada Engkaulah aku mengadu, dan kepada Engkaulah aku berhukum. Ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang serta yang terang-terangan. Engkaulah Yang paling dahulu dan Engkaulah yang paling Akhir. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah'."
Sunan Nasa'i 1602: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnul Qasim] dari [Malik] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Makhramah bin Sulaiman] dari [Kuraib] bahwasanya ['Abdullah bin 'Abbas] mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah bermalam di rumah bibinya Maimunah (istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), lalu dia berbaring di atas bantal, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan keluarganya berbaring di (tikar) yang panjang. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur hingga tengah malam -sebelum atau sesudahnya sedikit-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun, terus duduk dan mengusap mukanya dengan tangan, lalu membaca sepuluh ayat terakhir surah Ali Imran. Setelah itu beliau pergi ke bejana air yang tergantung, lalu berwudlu dengan air itu. Beliau memperbagus wudlunya, kemudian mengerjakan shalat. Abdullah bin Abbas berkata: 'Aku berdiri, lalu aku mengerjakan seperti apa yang dikerjakan beliau. Kemudian aku pergi ke samping beliau, beliau memegang kepalaku dengan tangan kanannya seraya menyentil telingaku. Setelah itu beliau shalat dua raka'at, lalu dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, lalu dua raka'at, dan dua raka'at lagi. Kemudian mengerjakan shalat witir. Setelah itu beliau berbaring, sampai datang muadzin, lalu berdiri mengerjakan shalat dua raka'at yang ringan.
Sunan Nasa'i 1603: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dari ['Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dan [Hushain] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam apabila bangun untuk shalat malam beliau menggosok mulutnya dengan siwak.'
Sunan Nasa'i 1604: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hushain] dia berkata: Aku mendengar [Abu Wa'il] menceritakan dari [Hudzaifah] dia berkata: "Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam apabila bangun untuk shalat malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak."
Sunan Nasa'i 1605: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] dari [Ishaq bin Sulaiman] dari [Abu Sinan] dari [Abu Hashin] dari [Syaqiq] dari [Hudzafah] dia berkata: "Apabila kami bangun untuk shalat malam, kami diperintahkan untuk bersiwak."
Sunan Nasa'i 1606: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Israil] dari [Abu Hashin] dari [Syaqiq] dia berkata: "Kami diperintahkan menggosok mulut kami dengan siwak bila hendak shalat malam."
Sunan Nasa'i 1607: Telah mengabarkan kepada kami [Al 'Abbas bin 'Abdul 'Azhim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Umar bin Yunus] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada [Aisyah]: `Dengan apa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam memulai shalat malam? ' la menjawab: `Apabila bangun malam maka beliau memulai shalat dengan mengucapkan doa: `Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Sang pencipta langit dan bumi, Maha mengetahui hal-hal yang gaib dan yang nampak, Engkau menghukumi di antara hamba-hambaMu dalam perselisihan mereka. Ya Allah, tunjukilah aku kepada kebenaran yang banyak diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang benar'.
Sunan Nasa'i 1608: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Humaid bin 'Abdurrahman bin 'Auf] bahwa [seseorang dari shahabat] Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata: "Aku pernah berkata -ketika aku dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- `Demi Allah, aku akan mengawasi shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga aku bisa melihat -cara shalat beliau. Setelah Rasulullah mengerjakan shalat lsya' -yakni shalat 'Atamah beliau berbaring beberapa lama pada malam itu, kemudian bangun lalu memandang ke ufuk (langit), sambil membaca ayat: 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan hal ini dengan sia-sia...hingga ayat, 'Sesungguhnva engkau tidak mengingkari janji" (Qs. Ali `lmraan (3): 191-194). Kemudian beliau menjulurkan tangannya ke kasur lalu mengeluarkan siwak. lalu beliau menuangkan air dari ember yang ada padanya, kemudian bersiwak. Selanjutnya beliau berdiri dan mengerjakan shalat. Sampai aku berkata: `Beliau mengerjakan shalat seukuran tidurnya'. Kemudian berbaring hingga aku berkata: 'Beliau tidur seukuran shalatnva'. Kemudian beliau bangun lalu mengerjakan seperti yang dikerjakan pada pertama kali, lalu bersabda seperti yang beliau sabdakan sebelumnya. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mengerjakan hal tersebut tiga kali sebelum terbit Fajar.
Sunan Nasa'i 1609: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Yazid] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] dia berkata: "Tidaklah kami berkehendak untuk melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat melainkan pasti kami bisa melihatnya. Dan tidaklah kami berkehendak untuk melihat Rasulullah tidur melainkan kami pasti bisa melihatnya."
Sunan Nasa'i 1610: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin 'Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: berkata [Ibnu Juraij] dari [bapaknya], telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] bahwasanya [Ya'la bin Mamlak] mengabarkan kepadanya bahwasanya ia bertanya kepada [Ummu Salamah] tentang shalat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, maka ia menjawab: "Beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallaw shalat isya' kemudian bertasbih. Setelah itu beliau shalat lagi sebagaimana yang dikehendaki-Nya di waktu malam, lalu beliau pulang dan tidur yang lamanya sebagaimana beliau shalat. Kemudian beliau bangun kembali dan shalat yang lamanya sebagaimana beliau tidur tadi. Shalat ini adalah shalat malam beliau yang terakhir hingga subuh."
Sunan Nasa'i 1611: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Abdullah bin 'Ubaidullah bin Abu Mulaikah] dari [Ya'la bin Mamlak] bahwasanya ia bertanya kepada [Ummu Salamah] -istri Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- tentang bacaan dan shalat beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Maka Ummu Salamah menjawab: 'Ada apa dengan shalat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam? Beliau shalat, kemudian tidur yang lamanya sebagaimana shalatnya. Lalu beliau beliau shalat lagi seukuran tidurnya tadi, kemudian tidur lagi seukuran shalatnya hingga shubuh. Ummu Salamah juga menyifati bacaan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, ia menyifatinya dengan bacaan yang bisa terdengar dengan jelas huruf demi huruf."
Sunan Nasa'i 1612: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr bin Dinar] dari ['Amru bin Aus] bahwasanya ia mendengar ['Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Puasa yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla adalah puasa Nabi Daud? laihis Salam, beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari. Shalat yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla adalah shalat Nabi Daud, beliau tidur separuh malam lalu bangun (untuk shalat) pada sepertiganya, lalu tidur lagi pada seperenamnya."
Sunan Nasa'i 1613: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Ali bin Harb] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Khalid] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik]. Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Pada malam Isra Mi'raj aku datang kepada Musa 'Alaihi Salam di bukit pasir merah, dan dia sedang shalat di dalam kuburannya."
Sunan Nasa'i 1614: Telah mengabarkan kepada kami [Al 'Abbas bin Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Sulaiman At Taimi] dan [Tsabit] dari [Anas] Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Aku datang kepada Musa 'Alaihis Salam di bukit pasir merah, dan dia sedang shalat." Abu Abdurrahman berkata: 'Menurut kami Hadist ini lebih shahih dari pada Hadits Mu'adz bin Khalid. Wallahu Ta'ala A'lam.
Sunan Nasa'i 1615: Telah mengabarkan kepadaku [Ahmad bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Habban] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Tsabit] dan [Sulaiman At Taimi] dari [Anas] bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Aku pernah melewati kuburan Nabi Musa Alaihis Salam, dan dia sedang shalat di kuburannya."
Sunan Nasa'i 1616: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Khasyram] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Isa] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku melewati Musa Alaihis Salam, pada malam aku diisra'kan (diperjalankan) dan dia sedang shalat di kuburannya."
Sunan Nasa'i 1617: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [Bapaknya] dari [Anas] bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam saat malam diisra'kan melewati Musa? laihis Salam, dan dia sedang shalat di kuburannya."
Sunan Nasa'i 1618: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi] dan [Isma'il bin Mas'ud], mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dia berkata: Aku mendengar [bapakku] berkata: Aku mendengar [Anas] berkata: telah mengabarkan kepadaku [sebagian sahabat] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diisra'kan beliau melewati Musa? laihis Salam, dan dia sedang shalat di kuburannya."
Sunan Nasa'i 1619: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Sulaiman] dari [Anas] dari [sebagian Sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada saat malam diisra'kan aku melewati Musa? laihis Salam, dan dia sedang shalat di kuburannya."
Sunan Nasa'i 1620: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Utsman bin Sa'id bin Katsir] dia berkata: [bapakku] dan [Baqiyyah] telah menceritakan kepada kami, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Hamzah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin Al Harits bin Naufal] dari ['Abdullah bin Khabbab bin Al Arat] dari [Bapaknya] -seorang peserta perang badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- bahwa dia pernah memperhatikan cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada semua waktu malamnya hingga Fajar. Setelah Rasulullah selesai shalat, Khabbab datang kepada beliau, lalu berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bapak ibuku jadi jaminan, engkau telah mengerjakan shalat yang belum pernah aku lihat engkau mengerjakan sebelumnya!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampun menjawab: "Ya, itu adalah shalat yang penuh perasaan antara harap dan khawatir. Aku meminta kepada Rabbku tiga perkara, Dia memberiku dua perkara dan yang satu Dia menolaknya. Aku meminta kepada Rabbku Azza wa Jalla agar tidak membinasakan kita dengan bencana yang telah menyebabkan binasanya umat-umat sebelum kita, dan Allah memberikannya kepadaku. Aku juga meminta kepada Raabku Azza wa Jalla agar tidak menjadikan musuh menguasai (menang) atas kita, dan Dia juga memberikannya. Aku juga meminta agar Dia tidak mencerai beraikan kita sehingga terpisah-pisah menjadi beberapa kelompok (yang saling bertentangan), tetapi Dia tidak memberikannya."
Sunan Nasa'i 1621: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ya'fur] dari [Muslim] dari [Masruq] dia berkata: ['Aisyah] berkata: "Bila telah masuk tanggal sepuluh (Ramadlan) maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghidupkan malam. Beliau membangunkan keluarganya dan mengikat kainnya (menjauhi istri)."
Sunan Nasa'i 1622: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Al Mubarak] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dia berkata: "Aku datang kepada [Al Aswad bin Yazid] -dia adalah teman sekaligus saudara bagiku- lalu berkata: 'Wahai Abu Amru, ceritakan kepadaku apa yang telah diceritakan oleh [Aisyah] kepadamu tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' la menjawab: 'Aisyah berkata: "Rasulullah tidur pada awal malam dan menghidupkan akhir malam dengan ibadah."
Sunan Nasa'i 1623: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'ad bin Hisyam] dari ['Aisyah] Radliallahu? nha dia berkata: "Aku tidak tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membaca Al Qur'an seluruhnya dalam satu malam. Aku juga tidak tahu bahwa beliau shalat malam secara sempurna hingga pagi, dan aku pun tidak tahu bahwa beliau berpuasa satu bulan sempurna selain bulan Ramadlan."
Sunan Nasa'i 1624: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib bin Yusuf] dari [Yahya] dari [Hisyam] dia berkata: [bapakku] telah mengabarkan kepadaku dari ['Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke tempatnya dan di sisinya ada seorang perempuan. lalu beliau berkata: "Siapa ini" " Aisyah menjawab: "Dia Fulanah, dia tidak tidur." Lalu Aisyah menceritakan tentang shalatnya. Rasulullah bersabda: "Cukup, kalian seharusnya mengerjakan shalat semampunya. Demi Allah, Allah tidak pernah bosan hingga kalian yang bosan. Akan tetapi sebaik-baik agama (amalan) adalah yang dilakukan secara kontinyu oleh pelakunya."
Sunan Nasa'i 1625: Telah mengabarkan kepada kami ['Imran bin Musa] dari ['Abdul Warits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid, dan beliau melihat seutas tali menjulur di antara dua tiang, maka beliau berkata: "Tali apa ini?" Mereka menjawab: "Talinya Zainab. Bila ia letih ketika sedang shalat, maka ia berpegangan dengan tali itu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lepaskanlah tali itu. Hendaknva salah seorang dari kalian shalat pada saat segar, dan bila letih maka hendaknya ia duduk."
Sunan Nasa'i 1626: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin Manshur] -dan lafadz ini miliknya- dari [Sufyan] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] dia berkata: Aku mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam hingga kedua kakinya bengkak, lalu dikatakan kepadanya, `Bukankah dosa-dosa engkau yang telah lewat dan yang akan datang telah diampuni! ' Beliau berkata: 'Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?"'
Sunan Nasa'i 1627: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Mihran] -dan dia adalah seorang yang tsiqah- dia berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nu'man bin 'Abdus Salam] dari [Sufyan] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat hingga kedua kakinya pecah-pecah."
Sunan Nasa'i 1628: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Budail] dan [Ayyub] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat malam beberapa lama, dan jika beliau shalat (diawali) dengan berdiri maka beliau juga ruku' dengan berdiri, dan jika shalatnya (diawali) dengan duduk maka beliau juga ruku' dengan duduk."
Sunan Nasa'i 1629: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdah bin 'Abdurrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Waki'] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Ibrahim] dari [Ibnu Sirin] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat dengan berdiri, juga dengan duduk. Jika beliau mengawali shalatnya dengan berdiri maka beliau ruku' dengan berdiri, sedangkan jika beliau mengawali shalatnya dengan duduk maka beliau ruku' dengan duduk."
Sunan Nasa'i 1630: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnul Qasim] dari [Malik] dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Yazid] dan [Abu An Nadlar] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat sambil duduk dan membaca surah sambil duduk. Jika bacaannya tersisa sekitar tiga puluh atau empat puluh ayat, maka beliau berdiri lalu membacanya sambil berdiri, kemudian ruku' dan sujud. Lalu pada rakaat kedua beliau juga melakukan hal seperti itu.
Sunan Nasa'i 1631: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sambil duduk, kecuali saat umurnya sudah tua. Beliau juga mengerjakan shalat sambil duduk saat membaca Al Qur'an. Jika bacaan Al Qur'an tinggal tiga puluh atau empat puluh ayat, maka beliau berdiri lalu membaca surat sambil berdiri, lalu ruku'."
Sunan Nasa'i 1632: Telah mengabarkan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Abu Hisyam] dari [Abu Bakr bin Muhammad] dari ['Amrah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca (Al Qur'an dalam shalat) sambil duduk, dan bila hendak ruku' maka beliau berdiri seukuran membaca empat puluh ayat."
Sunan Nasa'i 1633: Telah mengabarkan kepada kami ['Amru bin 'Ali] dari ['Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Al Hasan] dari [Sa'ad bin Hisyam bin 'Amir] dia berkata: "Aku datang ke Madinah lalu aku menemui [Aisyah] Radliallahu? nha, kemudian ia berkata: 'Siapa kamu? ' Aku menjawab: 'Sa'ad bin Hisyam bin Amir'. ia lalu berkata: 'Semoga Allah memberikan rahmat kepada ayahmu! ' Aku berkata lagi, 'Kabarkanlah kepadaku tentang cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' la menjawab: `Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dulu begini dan begitu'. Aku berkata: "Tentu'. Aisyah berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Isya' pada malam hari, kemudian kembali ke tempat tidurnya, lalu tidur. Pada tengah malam beliau bangun untuk hajatnya dan bersuci, lalu berwudlu dan masuk ke masjid, kemudian shalat delapan rakaat. Terbayang olehku bahwa beliau menyamakan (lama) bacaannya dan ruku' serta sujudnya. Setelah itu shalat witir satu rakaat, kemudian shalat dua rakaat sambil duduk. Kemudian beliau berbaring miring. Kadangkala Bilal datang dan mengumandangkan adzan untuk shalat sebelum beliau tidur atau sedang tidur. Mungkin juga aku ragu apakah beliau sudah tidur atau belum tidur! hingga Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat. Begitulah cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat hingga beliau tua dan bertambah gemuk.' Aisyah menceritakan daging (gemuk) nya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masya Allah. dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Isya' bersama para sahabat kemudian kembali ke tempat tidurnya. Pada tengah malam beliau bangun ke tempat bersucinya dan hajatnya, lalu berwudhu, kemudian masuk ke masjid lalu shalat enam rakaat. Terbayang olehku bahwa beliau menyamakan bacaannya, ruku'nya, serta sujudnya. Beliau juga shalat witir satu rakaat. Kemudian shalat dua rakaat sambil duduk, lalu berbaring miring. Kadangkala Bilal datang lalu mengumandangkan adzan untuk shalat sebelum beliau tidur atau sedang tidur. Aku juga ragu apakah beliau sudah tidur? Hingga Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat.' Aisyah berkata: 'Maka senantiasa seperti itulah cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.'
Sunan Nasa'i 1634: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] tentang hadits [Abu 'Ashim], dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Abu Zaidah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetap saja menciumku, padahal beliau sedang puasa, dan Tidaklah beliau meninggal sehingga kebanyakan shalat Rasulullah adalah sambil duduk." -Kemudian ia menyebutkan suatu kalimat yang maknanya adalah-: kecuali shalat wajib (beliau kerjakan sambil berdiri), dan perbuatan yang paling dicintai adalah yang dilakukan secara kontinyu oleh seseorang, walaupun sedikit. Yunus menyelisihi Hadits ini, dia meriwayatkan dari Abu Ishaq dari Al Aswad dari Ummu Salamah.
Sunan Nasa'i 1635: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Salim Al Balkhi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nadlar] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Yunus] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat hingga kebanyakan shalatnya adalah dilaksanakan sambil duduk, kecuali shalat wajib." Syu'bah dan Sufyan menyelisihi Hadits tersebut, mereka berdua berkata: 'Dari Abu Ishaq dari Abu Salamah dari Ummu Salamah.'
Sunan Nasa'i 1636: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dia berkata: Aku mendengar [Abu Salamah] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat hingga kebanyakan shalatnya adalah sambil duduk, kecuali shalat fardlu. Perbuatan yang paling dicintai adalah yang dilakukan secara kontinyu, walaupun sedikit."
Sunan Nasa'i 1637: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdush Shamad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Salamah] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat hingga shalatnya sering dilakukan sambil duduk, kecuali shalat wajib. Perbuatan yang sangat dicintai beliau adalah yang dilakukan secara kontinyu, walaupun- jumlahnya- sedikit." Utsman bin Abu Sulaiman menyelisihinya, dia meriwayatkan dari Abu Salamah, dari Aisyah.
Sunan Nasa'i 1638: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad] dari [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Utsman bin Abu Sulaiman] [Abu Salamah] mengabarkan kepadanya bahwasanya ['Aisyah] mengabarkan kepadanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak wafat hingga sering melakukan shalatnya sambil duduk.
Sunan Nasa'i 1639: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Asy'ats] dari [Yazid bin Zurai'] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Jurairi] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dia berkata: "Aku bertanya kepada [Aisyah], `Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat sambil duduk? ' lalu Aisyah menjawab: `Ya, ketika beliau telah lanjut usia'."
Sunan Nasa'i 1640: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [As Saib bin Yazid] dari [Al Muththalib bin Abu Wada'ah] dari [Hafshah] dia berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sunnah sambil duduk, hingga menjelang setahun sebelum beliau walat, (saat itu) beliau sering shalat sambil duduk, membaca surah Al Qur'an dengan tartil, sampai-sampai beliau memperlama dalam membacanya."
Sunan Nasa'i 1641: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abu Yahya] dari ['Abdullah bin 'Amru] dia berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sambil duduk, maka aku berkata kepada beliau: 'Aku pernah mendapatkan hadits dari engkau, bahwa engkau bersabda: "Shalat orang sambil duduk (mendapatkan) setengah (pahala) dari shalat yang dilakukan sambil berdiri. Dan engkau shalat sambil duduk." Beliau menjawab: `Ya, tetapi aku tidak seperti salah satu dari kalian."
Sunan Nasa'i 1642: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Sufyan bin Habib] dari [Husain Al Mu'allim] dari ['Abdullah bin Buraidah] dari ['Imran bin Hushain] dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang orang yang shalat sambil duduk, lalu beliau bersabda: "Barangsiapa shalat dengan berdiri maka itu lebih utama. Barangsiapa shalat dengan duduk maka baginya setengah pahala dari pahala shalat yang dilakukan dengan berdiri. Barangsiapa shalat dengan tiduran maka baginya setengah pahala dari pahala shalat Yang dilakukan dengan duduk."
Sunan Nasa'i 1643: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin 'Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Ja'fari] dari [Hafsh] dari [Humaid] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] dia berkata: 'Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sambil duduk dengan kaki bersilang di bawah paha (mutarabi')." Abu Abdurrahman berkata: 'Aku tidak mengetahui seorangpun yang meriwayatkan hadits ini selain Abu Dawud dan ia adalah terpercaya dan aku menganggap hadits salah. Wallahu Ta'ala A'lam.
Sunan Nasa'i 1644: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib bin Yusuf] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dari [Mu'awiyah bin Shalih] dari ['Abdullah bin Abu Qais] dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada ['Aisyah] tentang cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca (Al Qur'an) di malam hari: `Beliau membacanya dengan suara keras atau pelan (tanpa bersuara)?' 'Aisyah menjawab: 'Semuanya pernah dilakukan beliau. Kadang beliau membacanya dengan suara keras dan kadang membacanya dengan pelan (tanpa bersuara)'."
Sunan Nasa'i 1645: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Muhammad bin Bakkar bin Bilal] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sumai'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Waqid] dari [Katsir bin Murrah] bahwasanya ['Uqbah bin 'Amir] menceritakan kepada mereka: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang membaca Al Qur'an dengan mengeraskan suaranya seperti orang yang menampakkan sedekah, dan orang yang memelankan suaranya dalam membaca Al Qur 'an seperti orang yang menyembunyikan sedekahnya."
Sunan Nasa'i 1646: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Sa'd bin 'Ubaidah] dari [Al Mustaurid bin Al Ahnaf] dari [Shilah bin Zufar] dari [Hudzaifah] dia berkata: "Aku pernah shalat dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam, beliau memulainya dengan membaca surah Al Baqarah. Lalu aku berkata dalam hatiku: -Mungkin- beliau akan ruku' pada ayat ke seratus. Namun beliau malah meneruskannya'. Aku berkata dalam hatiku, '-Mungkin- beliau akan ruku' saat dua ratus ayat, namun beliau malah meneruskannya'. Aku berkata dalam hatiku, 'Beliau shalat dengan surat Al Baqarah dalam satu rakaat. Kemudian beliau meneruskan (shalatnya), dan memulainya dengan membaca surah An Nisaa'. Beliau membacanya (hingga selesai), kemudian memulai lagi dengan surah Ali 'Imraan, dan beliau membacanya (hingga selesai) dengan perlahan-perlahan. Jika beliau menjumpai ayat tasbih maka beliau bertasbih (memuji Allah), jika beliau menjumpai ayat yang menganjurkan untuk meminta maka beliau pun meminta (kepada Allah), dan jika beliau menjumpai ayat yang berkenaan dengan memohon perlindungan maka beliau memohon perlindungan. Kemudian beliau ruku dengan membaca subhana rabbiyal 'azhimi (Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung), yang (karenanya) ruku beliau sama dengan (lamanya) berdiri. Kemudian beliau mengangkat kepalanya, lalu mengucapkan Sami'allahu liman Hamidah (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya). Dan (lamanya) berdiri beliau sama dengan (lamanya) beliau ruku'. Kemudian beliau sujud dengan membaca subhana rabbiyal a'laa (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi). Sujud beliau sama dengan (lamanya) ruku' beliau."
Sunan Nasa'i 1647: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [An Nadlar bin Muhammad Al Marwazi] -seorang yang tsiqah- dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al 'Ala bin Al Musayyab] dari ['Amru bin Murrah] dari [Thalhah bin Yazid Al Anshari] dari [Hudzaifah] bahwa ia pernah shalat dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di bulan Ramadlan, beliau ruku' dengan membaca subhana rabbiyal 'azhimi (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung), yang (lamanya) ruku' beliau sama dengan (lamanya) berdiri beliau. Kemudian beliau duduk dan membaca rabbighfirli, rabighfirli (Ya Tuhanku, ampunilah aku. Ya Tuhanku, ampunilah aku), yang (lamanya) duduk beliau sama dengan (lamanya) berdiri. Kemudian beliau sujud dan membaca subhana rabbiyal a'laa (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi), yang (lamanya) sujud beliau sama dengan (lamanya) berdiri. Tidaklah beliau shalat kecuali hanya empat rakaat, hingga Bilal datang untuk shalat Subuh." Abu Abdurrahman berkata: 'Menurutku Hadist ini mursal, aku tidak mengetahui bahwa Thalhah bin Yazid telah mendengar dari Hudzaifah. Karena telah berkata Al 'Alla bin Musayyab mengenai Hadist ini dari seseorang, dari Hudzaifah.'
Sunan Nasa'i 1648: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan ['Abdurrahman], mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha] bahwasanya ia mendengar ['Ali Al Azdi] telah mendengar [Ibnu 'Umar] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Shalat (sunah) malam dan siang hari adalah dua rakaat-dua rakaat. Abu Abdurrahman berkata: 'Menurutku Hadist ini salah. Wallahu Ta'ala? lam.
Sunan Nasa'i 1649: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Habib] dari [Thawus] dia berkata: berkata [Ibnu 'Umar]: "Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shalat malam? Lalu beliau bersabda: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera datang waktu Subuh maka (cukup) satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1650: Telah mengabarkan kepada kami ['Amru bin 'Utsman] dan [Muhammad bin Shadaqah] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az Zubaidi] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera Subuh maka shalat witirlah satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1651: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Labid] dari [Abu Salamah] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat di atas mimbar ditanya tentang shalat malam? Lalu beliau menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaaat."
Sunan Nasa'i 1652: Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Al Hurr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Nafi'] bahwasanya [Ibnu 'Umar] mengabarkan kepada mereka, seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shalat malam? Lalu beliau menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1653: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] beliau bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1654: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Utsman] dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Bagaimana cara shalat malam? Lalu beliau menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1655: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami keponakanku [Ibnu Syihab] dari [pamannya] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Humaid bin 'Abdurrahman] bahwasanya ['Abdullah bin 'Umar] mengabarkan kepadanya: "Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shalat malam? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika karena khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1656: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Al Haitsam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Harmalah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits], [Ibnu Syihab] menceritakan kepadanya bahwasanya [Salim bin 'Abdullah] dan [Humaid bin 'Abdurrahman] menceritakan kepadanya dari ['Abdullah bin 'Umar] dia berkata: "Ada seorang lelaki berdiri lalu bertanya: `Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara shalat malam? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Dua rakaat-dua rakaat, Jika kamu khawatir akan segera subuh maka shalatlah witir satu raka'at.'
Sunan Nasa'i 1657: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari ['Ashim bin Dhamrah] dari ['Ali radliallahu 'anhu] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat witir, kemudian bersabda: 'Wahai ahli Al Qur'an! Kerjakanlah shalat witir, karena Allah Azza wa Jalla ganjil (Esa) dan mencintai yang ganjil'."
Sunan Nasa'i 1658: Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim] dari [Abu Nu'aim] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari ['Ashim bin Dhamrah] dari ['Ali radliallahu 'anhu] dia berkata: "Shalat witir tidak harus seperti shalat wajib, tetapi witir adalah sunnah yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 1659: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Salim] dan [Muhammad bin 'Ali bin Al Hasan bin Syaqiq] dari [An Nadlar bin Syumail] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Syimr] dari [Abu 'Utsman] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan tiga perkara kepadaku, yaitu shalat witir sebelum tidur, puasa tiga hari di setiap bulan, dan shalat Dluha dua rakaat."
Sunan Nasa'i 1660: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dia berkata: [Syu'bah] -kemudian dia menyebutkan kalimat yang maknanya- dari ['Abbas Al Jurairi] dia berkata: Aku mendengar [Abu 'Utsman] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan tiga perkara kepadaku, yaitu shalat witir pada permulaan malam, shalat (sunnah) Fajar dua rakaat, dan puasa tiga hari pada setiap bulan."
Sunan Nasa'i 1661: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Mulazim bin 'Amr] dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Badr] dari [Qais bin Thalq] dia berkata: "Ayahku [Thalq bin Ali] mengunjungi kami pada bulan Ramadlan, dan dia bersama kami sampai sore. Pada hari itu dia shalat malam bersama kami, lalu shalat witir bersama kami. Kemudian berangkat ke masjid dan shalat bersama para sahabatnya hingga sisa shalat witir saja. Kemudian dia memerintahkan seseorang untuk maju sambil berkata kepadanya: 'Shalatlah witir bersama mereka, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada dua witir dalam satu malam."
Sunan Nasa'i 1662: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad bin Yazid] dia berkata: Aku bertanya kepada ['Aisyah] tentang cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia menjawab: "Beliau tidur pada permulaan malam, kemudian bangun. Jika waktu sudah mendekati Subuh maka beliau mengerjakan shalat witir, kemudian kembali ke tempat tidurnya. Bila beliau punya hajat terhadap istrinya maka beliau bersetubuh dengan istrinya, dan jika beliau mendengar adzan maka beliau segera beranjak. Jika beliau dalam keadaan junub, beliau menyiram diri dengan air (mandi) sedangkan jika tidak junub maka beliau hanya berwudlu kemudian keluar untuk shalat."
Sunan Nasa'i 1663: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Abu Hishn] dari [Yahya bin Watstsab] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat witir pada permulaan malam, akhir, dan pertengahan malam. Beliau selesai shalat witir setelah menjelang Subuh."
Sunan Nasa'i 1664: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] bahwasanya [Ibnu 'Umar] berkata: "Barangsiapa mengerjakan shalat malam, maka jadikanlah di akhir shalatnya dengan shalat witir, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan hal tersebut."
Sunan Nasa'i 1665: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Fadlalah bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Al Mubarak] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Sallam bin Abu Sallam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Nadlrah Al 'Awaqi] bahwasanya ia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang shalat witir? Lalu beliau menjawab: 'Shalatlah witir sebelum datang Subuh'."
Sunan Nasa'i 1666: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Durusta] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Isma'il Al Qannad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalatlah witir sebelum Subuh."
Sunan Nasa'i 1667: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Hakim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir] dari [Bapaknya] bahwa dia pernah berada di masjid Amru bin Syurahbil, lalu dikumandangkanlah adzan untuk shalat, maka mereka pun menunggunya (Abdullah). Kemudian dia datang dan berkatas "Aku tadi sedang shalat witir." la (Muntasyir) berkata: ['Abdullah] pun ditanya: 'Apakah ada shalat witir setelah adzan? ' la menjawab: `Ya, ada. Juga setelah iqamah'. Kemudian ia menyampaikan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah tertidur dari shalat (Subuh) hingga matahari terbit, kemudian beliau mengerjakan shalat."
Sunan Nasa'i 1668: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Ubaidullah bin Al Akhnas] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan witir di atas unta tunggangannya.
Sunan Nasa'i 1669: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Ya'qub] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Abdullah bin Muhammad bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Al Hasan bin Al Hurr] dari [Nafi'] bahwasanya [Ibnu 'Umar] melaksanakan witir di atas untanya, dan dia berkata: Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan demikian.
Sunan Nasa'i 1670: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abu Bakr bin 'Umar bin 'Abdurrahman bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab] dari [Sa'id bin Yasar] dia berkata: [Ibnu 'Umar] berkata kepadaku: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan witir di atas untanya."
Sunan Nasa'i 1671: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin 'Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu At Tayyah] dari [Abu Mijlaz] dari [Ibnu 'Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Witir itu satu raka? t pada akhir malam."
Sunan Nasa'i 1672: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dan [Muhammad], mereka berkata: telah menceritakan kepada kami -kemudian dia menyebutkan kalimat yang maknanya- [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abu Mijlaz] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Witir itu satu raka? t (yang dilaksanakan) pada akhir malam."
Sunan Nasa'i 1673: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad] dari ['Affan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari [Ibnu 'Umar] bahwa seorang badui bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shalat malam? Lalu beliau bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, sedangkan shalat witir satu rakaat pada akhir malam."
Sunan Nasa'i 1674: Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari ['Amru bin Al Harits] dari ['Abdurrahman bin Al Qasim], telah menceritakan kepadanya [bapaknya] dari ['Abdullah bin 'Umar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat malam dua rakaat-dua rakaat. jika kamu hendak menyelesaikan maka shalatlah satu rakaat, sebagai witir bagi shalat yang telah kamu kerjakan."
Sunan Nasa'i 1675: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Ziyad] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, dan shalat witir itu satu rakaat'."
Sunan Nasa'i 1676: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dan [Al Harits bin Miskin] secara baca dan aku mendengarnya lafazh ini darinya, dari [Ibnul Qasim] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Nafi'] dan ['Abdullah bin Dinar] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shalat malam? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir datangnya waktu shalat Subuh maka hendaklah ia shalat satu rakaat, sebagai witir untuk shalat yang telah dikerjakan."
Sunan Nasa'i 1677: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Fadhalah bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mubarak] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Sallam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dan [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa ia (Ibnu Umar) mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika kalian khawatir dengan datangnya waktu shalat Subuh, maka shalatlah witir satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1678: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrahman] dia berkata: [Malik] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam sebelas rakaat, dengan shalat witir satu rakaat. kemudian berbaring miring ke sebelah kanan.
Sunan Nasa'i 1679: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dan [Al Harits bin Miskin] secara baca dan aku mendengarnya, lafazh ini darinya dari [Ibnul Qasim] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dia mengabarkan kepadanya bahwa dia pernah bertanya kepada [Aisyah] tentang cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan? Lalu Aisyah menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah shalat lebih dari sebelas rakaat, tidak pada bulan Ramadlan dan juga bulan lainnya. Beliau shalat empat rakaat, kamu jangan bertanya tentang baik dan lamanya. Kemudian shalat empat rakaat lagi, juga kamu jangan bertanya tentang baik dan lamanya, lalu Beliau shalat witir tiga rakaat'." Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apakah engkau tidur sebelum shalat witir?" Beliau bersabda: 'Wahai Aisyah, mataku tidur namun hatiku tidak tidur.'
Sunan Nasa'i 1680: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadldlal] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] bahwasanya ['Aisyah] berkata kepadanya: "Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam tidak mengucapkan salam pada rakaat kedua shalat witir."
Sunan Nasa'i 1681: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Maimun] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Yazid] dari [Sufyan] dari [Zubaid] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] dari [Ubay bin Ka'ab] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat witir tiga rakaat, pada rakaat pertama beliau membaca: ": Sabbihisma rabbikal a'laa (surah Al A'la)." Pada rakaat kedua membaca: "Qul ya ayyuhal kafirun (surah Al Kaafiruun), " dan pada rakaat ketiga beliau membaca "Qul huwallahu ahad (surah Al Ikhlas)." Lalu beliau qunut sebelum ruku'. Setelah selesai beliau membaca "Subbhanal Malikil Quddus" tiga kali. Beliau memanjangkan pada yang terakhir kalinya.
Sunan Nasa'i 1682: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada rakaat pertama dalam shalat witir membaca surah Al A'laa'. Pada rakaat kedua membaca surah Al Kaafiruun', dan pada rakaat ketiga membaca surah Al Ikhlash."
Sunan Nasa'i 1683: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Musa] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari ['Azrah] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] dari [Ubay bin Ka'ab] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat witir membaca surah Al A'Iaa, pada rakaat kedua membaca surah Al Kaafiruun, dan pada rakaat ketiga membaca surah Al Ikhlash. Beliau tidak mengucapkan salam kecuali pada rakaat terakhir. Setelah selesai salam beliau lalu membaca doa: `Subhaanal malikul qudduus' tiga kali."
Sunan Nasa'i 1684: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin 'Isa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Abu Zaidah] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat witir tiga rakaat. Pada rakaat pertama beliau membaca surah Al A'laa, pada rakaat kedua membaca surah Al Kaafiruun, dan pada rakaat ketiga beliau membaca Qul Huwallahu ahad."
Sunan Nasa'i 1685: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] bahwa dia mengerjakan shalat witir dengan tiga rakaat. Pada rakaat pertama dia membaca surah Al A'laa, pada rakaat kedua membaca surah Al Kaafiruun, dan pada rakaat ketiga beliau membaca Qul Huwallahu ahad."
Sunan Nasa'i 1686: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Muhammad bin 'Ali] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bangun malam lalu bersiwak, kemudian shalat dua rakaat. Lalu tidur lagi. Kemudian bangun dan bersiwak, lalu berwudlu, dan shalat dua rakaat hingga enam rakaat, kemudian witir tiga rakaat. Setelah itu shalat dua rakaat lagi.
Sunan Nasa'i 1687: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Zaidah] dari [Hushain] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Muhammad bin 'Ali bin 'Abdullah bin 'Abbas] dari [Bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: "Aku di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bangun dan bersiwak, lalu membaca ayat ini (hingga selesai): Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal'. (Qs. Ali 'Imraan (3): 190) kemudian beliau melaksanakan shalat dua rakaat, kemudian kembali ke tempatnya dan tidur, sampai aku mendengar dengkur beliau. Kemudian beliau bangun, berwudlu, menggosok gigi, lalu shalat dua rakaat kemudian tidur kembali lalu bangun, berwudlu dan shalat dua rakaat dan melakukan witir sebanyak tiga rakaat. Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Jabalah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar bin Makhlad] tsiqah, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin 'Amru] dari [Zaid] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Muhammad bin 'Ali] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun kemudian melakukan sunnah... Ibnu Abbas memamaparkan hadits.
Sunan Nasa'i 1688: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin 'Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr An Nahsyali] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Yahya bin Al Jazzar] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam delapan rakaat dan shalat witir tiga rakaat. Lalu beliau shalat dua rakaat sebelum shalat Fajar. Amru bin Murrah menyelisihinya, dia meriwayatkan dari Yahya bin Al Jazzar dari Ummu Salamah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sunan Nasa'i 1689: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Harb] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari ['Amru bin Murrah] dari [Yahya bin Al Jazzar] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir tiga belas rakaat. Setelah bertambah tua dan lemah beliau shalat witir sembilan rakaat. Umarah bin Umair menyelisihinya, dia meriwayatkan dari Yahya bin Al Jazzar dari Aisyah.
Sunan Nasa'i 1690: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Zaidah] dari [Sulaiman] dari ['Umarah bin 'Umair] dari [Yahya bin Al Jazzar] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat malam sembilan rakaat, dan setelah usianya bertambah dan kondisinya semakin lemah beliau shalat tujuh rakaat."
Sunan Nasa'i 1691: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Utsman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Dlubarah bin Abu As Salil] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Duwaid bin Nafi'] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha bin Yazid] dari [Abu Ayyub], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat witir itu benar. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya tujuh rakaat. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya lima rakaat. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya tiga rakaat, dan Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1692: Telah mengabarkan kepada kami [Al 'Abbas bin Al Walid bin Mazid] dia berkata: [bapakku] telah mengabarkan kepadaku, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha bin Yazid] dari [Abu Ayyub], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat witir itu benar. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya lima rakaat. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya tiga rakaat, dan barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya satu rakaat."
Sunan Nasa'i 1693: Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman bin Dawud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Humaid] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Mu'aid] dari [Az Zuhri] dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Atha bin Yazid] bahwasanya ia mendengar [Abu Ayyub Al Anshari] berkata: "Shalat witir itu hak. Barangsiapa suka shalat witir lima rakaat maka hendaklah ia mengerjakannya. Barangsiapa suka shalat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia mengerjakannya, dan barangsiapa suka shalat witir satu rakaat, maka hendaklah ia mengerjakanlah."
Sunan Nasa'i 1694: Telah berkata [Al Harits bin Miskin] secara baca dan aku mendengarnya dari [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Atha bin Yazid] dari [Abu Ayyub] dia berkata: "Barangsiapa ingin, hendaklah ia shalat witir tujuh rakaat. Barangsiapa ingin. hendaklah ia shalat witir lima rakaat. Barangsiapa ingin, hendaklah ia shalat witir tiga rakaat. Barangsiapa ingin, hendaklah ia shalat witir satu rakaat, dan barangsiapa ingin hanya sekedar dengan isyarat maka hendaklah ia menggunakan isyarat."
Sunan Nasa'i 1695: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ummu Salamah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan lima dan tujuh rakaat beliau tidak memisahkan rakaatnya dengan salam ataupun perkataan.
Sunan Nasa'i 1696: Telah mengabarkan kepada kami [Al Qasim bin Zakaria bin Dinar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Israil] dari [Manshur] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir lima rakaat atau tujuh rakaat tanpa memisahkan diantara rakaat-rakaatnya dengan salam."
Sunan Nasa'i 1697: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim] dari [Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Al Husain] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dia berkata: "Shalat witir itu tujuh rakaat, maka jangan kurang dari lima rakaat." Lalu aku (Miqsam) menceritakan hal itu kepada Ibrahim, maka ia bertanya: "Dari siapa ia menyebutkan hal itu?" Aku menjawab: "Aku tidak tahu." Al Hakam berkata: "Aku pergi haji dan berjumpa dengan Miqsam, lalu aku bertanya kepadanya, 'Dari siapa kamu menyebutkannya? ' la menjawab. 'Dari [orang yang tsiqah] (terpercaya), dari [Aisyah] dan [Maimunah']."
Sunan Nasa'i 1698: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat witir lima rakaat dan beliau tidak duduk (tasyahud) kecuali pada rakaat terakhir.
Sunan Nasa'i 1699: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'ad bin Hisyam] dari ['Aisyah] dia berkata: "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berusia lanjut dan mulai gemuk, beliau shalat tujuh rakaat tanpa duduk, kecuali pada akhir rakaat. Lalu shalat dua rakaat sambil duduk setelah salam (dari yang tujuh rakaat), sehingga semuanya berjumlah sembilan rakaat. Wahai anakku! Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan suatu shalat, maka beliau suka untuk melakukannya secara kontinyu." Hisyam Ad Dastuwai menyelisihinya.
Sunan Nasa'i 1700: Telah mengabarkan kepada kami [Zakaria bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepadaku dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah] dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat witir sembilan rakaat maka beliau melakukannya tanpa duduk, kecuali pada rakaat kedelapan. Lalu memuji Allah, berdzikir, dan berdoa kepada-Nya. Kemudian beliau bangun lagi tanpa salam (pada rakaat kedelapan tersebut). Kemudian shalat rakaat yang ke sembilan, lalu duduk dan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla. Setelah itu berdoa kemudian mengucapkan salam yang terdengar oleh kami. lalu beliau shalat dua rakaat sambil duduk. Setelah tua dan lemah, beliau shalat witir tujuh rakaat, beliau tidak duduk kecuali pada rakaat yang keenam, lalu beliau bangkit lagi dan tidak mengucapkan salam untuk melaknjutkan rakaat yang ketujuh. Setelah itu beliau salam. Kemudian beliau shalat dua rakaat sambil duduk."
Sunan Nasa'i 1701: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Ishaq] dari ['Abdah] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] bahwasanya ['Aisyah] berkata: "Kami mempersiapkan siwak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan alat bersucinya, lalu Allah Azza wa Jalla membangunkannya sekehendak Dia membangunkan pada malam hari. kemudian beliau bersiwak dan berwudlu, lalu shalat sembilan rakaat tanpa duduk kecuali pada rakaat kedelapan. Setelah itu beliau memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berdoa di antara rakaat-rakaat tersebut tanpa salam. Kemudian shalat rakaat yang kesembilan, lalu duduk ia (perawi) menyebutkan suatu kalimat yang semakna dan memuji Allah serta bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berdoa, kemudian salam yang terdengar oleh kami. Setelah itu beliau shalat lagi dua rakaat sambil duduk."
Sunan Nasa'i 1702: Telah mengabarkan kepada kami [Zakaria bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrazzaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] bahwasanya [Sa'd bin Hisyam bin 'Amir] setelah datang kepada kami mengabarkan, bahwa dia pernah datang kepada Ibnu Abbas lalu bertanya tentang cara shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka (Ibnu Abbas) berkata: "Maukah aku beri tahu penghuni bumi ini yang sangat mengetahui cara shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab: "Siapa?" Ibnu Abbas berkata: "'Aisyah." Lalu kami datang dengan mengucapkan salam kepadanya kemudian masuk dan bertanya: "Wahai Ummul Mukminin, kabarkanlah kepadaku tentang -cara- shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ['Aisyah] lalu berkata: "Kami dulu mempersiapkan siwak dan air wudlunya. lalu Allah Azza Wa Jalla membangunkannya sekehendak-Nya pada malam hari. Kemudian Beliau bersiwak dan berwudlu, lalu mengerjakan shalat sembilan rakaat tanpa ada duduk kecuali pada rakaat kedelapan. Beliau memuji Allah, berdzikir, dan berdoa kepada-Nya, lalu bangkit tanpa salam. Kemudian shalat rakaat yang kesembilan, lalu duduk dan memuji Allah, berdzikir, serta berdoa kepada-Nya, kemudian mengucapkan salam yang diperdengarkan kepada kami. Setelah itu beliau shalat lagi dua rakaat sambil duduk, sehingga shalatnya berjumlah sebelas rakaat. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencapai umur senja dan bertambah gemuk. beliau mengerjakan witir tujuh rakaat, lalu shalat dua rakaat sambil duduk setelah salam, sehingga semuanya berjumlah sembilan rakaat. Wahai anakku, bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan suatu shalat, maka beliau senang untuk melakukannya secara kontinyu."
Sunan Nasa'i 1703: Telah mengabarkan kepada kami [Zakaria bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrazzaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah], bahwa dia (Sa'ad bin Hisyam) mendengar Aisyah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir sembilan rakaat, kemudian shalat dua rakaat sambil duduk. Setelah beliau lemah, beliau mengerjakan shalat witir tujuh rakaat, kemudian shalat dua rakaat sambil duduk."
Sunan Nasa'i 1704: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat witir sembilan rakaat, lalu shalat dua rakaat sambil duduk.
Sunan Nasa'i 1705: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Al Khalanji] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] -budak bani Hasyim- dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hushain bin Nafi'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan] dari [Sa'ad bin Hisyam] bahwa dia pernah datang kepada [Aisyah], lalu bertanya kepadanya tentang cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia (Aisyah) menjawab: "Beliau shalat delapan rakaat pada malam hari, lalu witir dengan rakaat yang kesembilan, dan shalat lagi dua rakaat sambil duduk."
Sunan Nasa'i 1706: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Abul Ahwash] dari [Al A'masy] aku mengiranya dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat pada malam hari sembilan rakaat."
Sunan Nasa'i 1707: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat pada malam hari sebelas rakaat dan shalat witir satu rakaat di antara sebelas rakaat tersebut, kemudian berbaring ke sebelah kanan.
Sunan Nasa'i 1708: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Harb] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari ['Amr bin Murrah] dari [Yahya bin Al Jazzar] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat witir tiga belas rakaat, dan setelah tua dan lemah beliau shalat witir sembilan rakaat."
Sunan Nasa'i 1709: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Ya'qub] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim Al Ahwal] dari [Abu Mijlaz] bahwasanya [Abu Musa] pernah berada di antara Makkah dan Madinah, dia shalat Isya' dua rakaat, kemudian berdiri, lalu shalat satu rakaat sebagai witir dengan membaca seratus ayat dari surah An-Nisaa'. Kemudian dia berkata: "Aku tidak menyia-nyiakan untuk menapakkan telapak kakiku dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menapakkan telapak kakinya, dan aku membaca sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya."
Sunan Nasa'i 1710: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Husain bin Ibrahim bin Isykab An Nasa'i] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Ubaidah] dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepada kami dari [Al A'masy] dari [Thalhah] dari [Dzarr] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] dari [Ubay bin Ka'ab] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al lkhlas dalam shalat witir. Jika telah salam maka beliau membaca: 'Subhaanal malikil qudduus' tiga kali'."
Sunan Nasa'i 1711: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Musa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin 'Abdullah bin Sa'd] dari telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Al A'masy] dari [Zubaid] dan [Thalhah] dari [Dzarr] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] dari [Ubay bin Ka'b] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa. surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlaash." Hushain menyelisihi kedua Hadist di atas, dia meriwayatkan dari Abu Dzar dari Abdurrahman bin Abza dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sunan Nasa'i 1712: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Qaza'ah] dari [Hushain bin Numair] dari [Hushain bin 'Abdurrahman] dari [Dzarr] dari [Ibnu 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlaash dalam shalat Witir.
Sunan Nasa'i 1713: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah] dan [Zubaid] dari [Dzarr] dari [Ibnu 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlas. Jika beliau telah mengucapkan salam, maka beliau membaca doa, "Subhaanal malikil qudduus" tiga kali, dan mengeraskan suaranya pada yang ketiga kalinya.
Sunan Nasa'i 1714: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Salamah] dan [Zubaid] dari [Dzarr] dari [Ibnu 'Abdurrahman bin Abza] dari ['Abdurrahman] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlaash. Jika beliau telah mengucapkan salam maka beliau membaca, "Subhaanal malikil qudduus" dan mengeraskan suaranya saat membaca "Subhaanal malikil qudduus" yang ketiga kalinya. Manshur telah meriwayatkannya dari Salamah bin Kuhail dan dia tidak menyebutkan Dzar.
Sunan Nasa'i 1715: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dari [Jarir] dari [Manshur] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah AI A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al lkhlas. Jika beliau telah mengucapkan salam dan selesai maka beliau membaca: "Subhaanal malikil qudduus" tiga kali, dan memanjangkan suaranya pada yang ketiga kalinya. Abdul Malik bin Abu Sulaiman telah meriwayatkannya dari Zubaid, dan dia tidak menyebutkan Dzar.
Sunan Nasa'i 1716: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Zubaid] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlas. Muhammad bin Juhadah telah meriwatkannya dari Zubaid, dan dia tidak menyebutkan Dzar.
Sunan Nasa'i 1717: Telah mengabarkan kepada kami ['Imran bin Musa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Zubaid] dari [Ibnu Abza] dari [bapaknya], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah AI A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlas. Setelah selesai beliau membaca, 'Subhanaal malikil quddus' tiga kali."
Sunan Nasa'i 1718: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin 'Ubaidullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Harb] dari [Malik] dari [Zubaid] dari [Ibnu Abza] dari [bapaknya], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat witir membaca {Sabbihisma Rabbikal A'la} (Al A'laa), {Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun} (Al Kaafiruun), dan {Qul HuwaAllahu Ahad} (Al lkhlaash)." Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Zubaid] dari [Dzar] dari [Ibnu Abza] secara mursal. Dan telah meriwayatkan pula Atha bin As Saib dari Sa'id bin Abdurrahman bin Abza dari Bapaknya.
Sunan Nasa'i 1719: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Ash Shabbah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Habib] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Al Qasim] dari ['Atha bin As Saib] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat witir membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlaash.
Sunan Nasa'i 1720: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dia berkata: Aku mendengar ['Azrah] menceritakan dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlaash. Setelah selesai beliau membaca, "Suhhaanal malikil qudduus" tiga kali."
Sunan Nasa'i 1721: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Zurarah] dari ['Abdurrahman bin Abza], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau shalat witir dengan membaca surah AI A'laa, surah Al Kaafiruun dan surah Al Ikhlas. Setelah selesai beliau membaca, "Subhanal malikil yudduus" tiga kali, dan beliau memanjangkannya pada yang ketiga.
Sunan Nasa'i 1722: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: aku mendengar [Qatadah] menceritakan dari [Zurarah] dari ['Abdurrahman bin Abza], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa. Syababah menyelisih kedua Hadits diatas, dia meriwayatkan dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari 'Imran bin Hushain.
Sunan Nasa'i 1723: Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari ['Imran bin Hushain] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan Sabbihis Marabbikal A'la, Abu Abdurrahman berkata aku tidak mengetahui seorang pun yang mengikuti Syababah pada hadits ini, Yahya bin Said menyelisihinya.
Sunan Nasa'i 1724: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Zurarah] dari ['Imran bin Hushain] dia berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur, ada seorang lelaki yang membaca surah Al A'laa. Setelah selesai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: `Siapa tadi yang membaca surah AI A'laa? ' Seseorang menjawab: `Aku'. Lalu Beliau bersabda: 'Aku sudah tahu bahwa sebagian mereka telah menyelisihiku dengan bacaannya'."
Sunan Nasa'i 1725: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Buraid] dari [Abul Haura'] dia berkata: [Al Hasan] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang harus aku ucapkan dalam shalat witir ketika berdoa, yaitu doa qunut: 'Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Sayangilah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau sayangi. Berilah berkah apa yang Engkau berikan kepadaku. Jagalah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan..Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan (memberi hukuman), dan tidak ada yang menetapkan kepada-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela. Maha Suci Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau'."
Sunan Nasa'i 1726: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Yahya bin 'Abdullah bin Salim] dari [Musa bin 'Uqbah] dari ['Abdullah bin 'Ali] dari [Al Hasan bin 'Ali] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepadaku beberapa kalimat dalam shalat witir ketika berdoa, yaitu: 'Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang Engkau beri petunjuk. Berilah berkah apa yang Engkau berikan kepadaku. Sayangilah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau sayangi. Jagalah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan.. Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan (memberi hukuman), dan tidak ada yang menetapkan kepada-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela. Maha Suci Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau'. Dan shalawat Allah senantiasa tercurah atas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 1727: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Al Mubarak] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dan [Hisyam bin 'Abdul Malik] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Hisyam bin 'Amr Al Fazari] dari ['Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] dari ['Ali bin Abu Thalib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada akhir shalat witir mengucapkan: "Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dengan keridlaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan maaf-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. Aku tidak bisa menghitung pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu sendiri."
Sunan Nasa'i 1728: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dari [Syu'bah] dari [Tsabit Al Banani] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengangkat kedua tangannya sedikitpun dalam berdoa, kecuali ketika Shalat Istiqa'." Syu'bah berkata: "Aku berkata kepada Tsabit, 'Apakah engkau mendengarnya dari Anas" la menjawab, `Subhanallah'. Aku ulangi lagi, `Engkau mendengar darinya? ' la menjawab, 'Subhanallah'."
Sunan Nasa'i 1729: Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat sebelas rakaat antara selesai shalat Isya' sampai dengan waktu shalat Fajar, selain dua rakaar sebelum fajar. Beliau juga shalat witir satu rakaat, dan sujud yang lamanya seukuran dengan salah seorang dari kalian membaca lima puluh ayat."
Sunan Nasa'i 1730: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Harb] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Qasim] dari [Sufyan] dari [Zubaid] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau mengerjakan shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah AI Kaafiruun dan surah AI lkhlas. Setelah salam beliau membaca: "Subhanal malikil qudduus" tiga kali dengan suara yang keras.
Sunan Nasa'i 1731: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] dari [Sufyan Ats Tsauri] dan ['Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Zubaid] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlas. Setelah selesai salam beliau membaca: `Subhanal Malikil qudduus" tiga kali dengan mengeraskan suaranya." Abu Nu'aim menyelisihi kedua Hadist di atas, dia meriwayatkan dari Sufyan dari Zubaid dari Dzar dari Sa'id
Sunan Nasa'i 1732: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim] dari [Abu Nu'aim] dari [Sufyan] dari [Zubaid] dari [Dzarr] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al Ikhlas. Apabila beliau hendak beranjak maka beliau membaca: 'Subhaanal Malikil Quddus' tiga kali dengan mengeraskan suaranya. Abu Abdurrahman berkata: 'Menurut kami Abu Nu? im lebih tsiqah dari pada Muhammad bin Ubaid dan Qasim bin Yazid. sedangkan sahabat-sahabat Sufyan yang menurut kami lebih kuat mengenai Hadits ini adalah, Yahya bin Sa'id Al Qattan, Abdullah bin Al Mubaarak, Waki'bin Al Jarrah, Abdurrahman bin Mahdi, Abu Nu'aim, kemudian Al Aswad Wallahu A'lam. Dan telah meriwayatkan pula Jarir bin Hazim dari Zubaid dia berkata: 'Beliau memanjangkan dan mengeraskan suaranya pada yang ketiga kali.'
Sunan Nasa'i 1733: Telah mengabarkan kepada kami [Harami bin Yunus bin Muhammad] dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepada kami, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dia berkata: aku mendengar [Zubaid] menceritakan dari [Dzarr] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah Al lkhlas. Setelah salam beliau membaca: `Subhanal malikil qudduus" tiga kali, dan pada yang ketiga kalinya beliau memanjangkan dan mengeraskan suaranya."
Sunan Nasa'i 1734: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdush Shamad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari ['Azrah] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca surah Al A'laa, surah AI Kaafiruun, dan surah Al lkhlas. Setelah selesai beliau membaca, "Subhanal Malikil Qudduus." Hisyam telah memursalkan Hadits ini. Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ismail bin Ibrahim] dari [Abu Amir] dari [Hisyam] dari [Qatadah] dari ['Azrah] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dan seterusnya sebagaimana Hadits diatas.
Sunan Nasa'i 1735: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Fadhalah bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mubarak Ash Shuri] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Sallam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] bahwasanya ia bertanya kepada ['Aisyah] tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam hari, lalu Aisyah menjawab: "Beliau shalat tiga belas rakaat, sembilan rakaat dengan berdiri, termasuk witir di dalamnya, lalu dua rakaat sambil duduk. Bila hendak ruku' maka beliau berdiri, lalu ruku' dan sujud. Hal tersebut dilakukan setelah witir. Jika sudah mendengar adzan Subuh maka beliau berdiri lalu shalat dua rakaat yang ringan."
Sunan Nasa'i 1736: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibrahim bin Muhammad] dari [bapaknya] dari [Masruq] dari ['Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan shalat empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sebelum Fajar. Kebanyakan para pengikut Syu'bah menyelisihi riwayat Hadits ini, mereka tidak menyebutkan Masruq.
Sunan Nasa'i 1737: Telah mengabarkan kepadaku [Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibrahim bin Muhammad] ia mendengar [bapaknya] bercerita, bahwa ia mendengar ['Aisyah] berkata: bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan shalat empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sebelum subuh. Abu Abdurrahman berkata: 'Menurut kami Hadits ini lebih shahih. Sedangkan Hadits Utsman bin Umar adalah salah. Wallahu Ta'ala A'lam.
Sunan Nasa'i 1738: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah] dia berkata: dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: "Shalat Fajar dua rakaat lebih baik daripada dunia dan seisinya."
Sunan Nasa'i 1739: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa apabila adzan shalat Subuh telah dikumandangkan, maka beliau shalat dua rakaat yang ringan, sebelum berdiri untuk shalat Subuh.
Sunan Nasa'i 1740: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hafshah], "Bahwa apabila Fajar telah meneranginya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat."
Sunan Nasa'i 1741: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Ayyasy] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Bila muadzin telah diam pada adzan yang pertama untuk shalat Fajar, maka beliau berdiri untuk Shalat dua rakaat yang ringan sebelum shalat Fajar setelah Fajar nampak jelas, kemudian berbaring pada bagian kanannya."
Sunan Nasa'i 1742: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari ['Abdullah bin 'Amru] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia bangun pada malam hari, namun ia tidak melakukan shalat malam."
Sunan Nasa'i 1743: Telah mengabarkan kepada kami [Al Harits bin Asad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Bakr] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Auza'i] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Umar bin Al Hakam bin Tsauban] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Abdullah bin 'Amru] dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: 'Janganlah kamu seperti si Fulan yang bangun malam, tetapi ia tidak mengerjakan shalat malam', "
Sunan Nasa'i 1744: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ibrahim Al Bashri] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dia berkata: Aku membacakan kepada ['Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Nafi'] dari [Shafiyyah] dari [Hafshah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau mengerjakan shalat Fajar dua rakaat yang ringan.
Sunan Nasa'i 1745: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib bin Sy'aib bin Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Syu'aib] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu 'Umar] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Hafshah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan diantara adzan dan iqamah shalat Fajar. Abu Abdurrahman berkata: 'Menurutku kedua Hadits di atas adalah salah, Wallah Ta'la A'lam.'
Sunan Nasa'i 1746: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan diantara adzan dan shalat."
Sunan Nasa'i 1747: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dia berkata: dia dan [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan diantara adzan dan shalat, yakni shalat Fajar dua rakaat.
Sunan Nasa'i 1748: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepada kami dari [Yahya bin Abu Katsir] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'], [Ibnu 'Umar] menceritakan kepadanya bahwa [Hafshah] menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan diantara adzan dan iqamah shalat Subuh.
Sunan Nasa'i 1749: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jahdham], dia berkata: [Isma'il] telah menceritakan kepada kami dari ['Umar bin Nafi'] dari [bapaknya] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: [Hafshah] mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Subuh.
Sunan Nasa'i 1750: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin 'Abdul Hakim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ishaq bin Al Furat] dari [Yahya bin Ayyub] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] bahwa ia mengabarkan kepadanya, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (mendengar) seruan untuk shalat Subuh maka beliau sujud dua kali (shalat dua rakaat) sebelum shalat Subuh.
Sunan Nasa'i 1751: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Ishaq] dari [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Juraij] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Musa bin 'Uqbah] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah Ummul Mu'minin] ia mengabarkan kepadanya bahwa apabila muadzin telah diam (selesai adzan) maka beliau shalat dua rakaat yang ringan.
Sunan Nasa'i 1752: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnul Qasim] dari [Malik] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwasanya [Hafshah Ummul Mu'minin] mengabarkan kepadanya bila muadzin telah diam (selesai) dari adzan shalat Subuh dan pagi sudah nampak maka Beliau shalat (sunnah) dua rakaat ringan sebelum melaksanakan shalat (Subuh).
Sunan Nasa'i 1753: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari ['Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku saudara perempuanku [Hafshah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat ringan sebelum Fajar.
Sunan Nasa'i 1754: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Yazid] dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepada kami, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Juwairiyah bin Asma] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] dari [Hafshah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat ringan jika fajar telah terbit.
Sunan Nasa'i 1755: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Zaid bin Muhammad] dia berkata: aku mendengar [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] bahwa dia berkata: "Jika telah terbit Fajar maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat kecuali dua rakaat ringan."
Sunan Nasa'i 1756: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa jika adzan shalat Subuh telah dikumandangkan maka beliau mengerjakan shalat dua rakaat ringan sebelum berdiri untuk shalat. Dan telah meriwayatkan pula Salim dari Ibnu Umar dari Hafshah.
Sunan Nasa'i 1757: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrazzaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim]: [Ibnu 'Umar] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hafshah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat sebelum shalat fajar (subuh). Hal itu dilakukan setelah terbit fajar.
Sunan Nasa'i 1758: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin 'Isa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [bapaknya] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hafshah] bahwa bila Fajar telah menerangi maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat.
Sunan Nasa'i 1759: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dari [Abu 'Amru] dari [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat ringan diantara adzan dan iqamah shalat Fajar.
Sunan Nasa'i 1760: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Abu Salamah] bahwa dia bertanya kepada 'Aisyah tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam hari? Lalu ['Aisyah] menjawab: "Beliau mengerjakan shalat tiga belas rakaat: beliau shalat delapan rakaat kemudian witir. Lalu shalat dua rakaat sambil duduk. Jika hendak ruku' maka beliau berdiri lalu ruku'. Beliau juga shalat dua rakaat diantara adzan dan iqamah shalat Subuh."
Sunan Nasa'i 1761: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atstsam bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat fajar apabila beliau mendengar adzan dan beliau meringankannya. Abu Abdurrahman berkata: 'Ini adalah hadits mungkar.'
Sunan Nasa'i 1762: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [As Saib bin Yazid], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diceritakan perihal Syuraih Al Hadlrami, lalu Beliau bersabda: "Dia tidak berbantalkan Al Qur'an."
Sunan Nasa'i 1763: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Sa'id bin Jubair] dari [seseorang yang lapang hatinya], dia mengabarkan kepadanya dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang yang biasa shalat malam lalu ia dikalahkan oleh tidurnya melainkan Allah akan menuliskan pahala shalatnya, dan tidurnya merupakan sedekah baginya."
Sunan Nasa'i 1764: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Dawud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Al Aswad bin Yazid] dari ['Aisyah] dia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa biasa mengerjakan shalat malam, lalu ia tertidur (tidak sempat shalat), maka tidurnya tersebut merupakan sedekah yang Allah Azza wa Jalla sedekahkan kepadanya, dan Allah menuliskan pahala baginya." Telah mengabarkan [Ahmad bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Raazi] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Sa'id bin Jubair] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, -kemudian dia menyebutkan Hadits di atas-. Abu Abdurrahman berkata: Abu Ja'far Ar Raazi, bukanlah orang yang kuat dalam hadits.
Sunan Nasa'i 1765: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin 'Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali] dari [Zaidah] dari [Sulaiman] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari ['Abdah bin Abu Lubabah] dari [Suwaid bin Ghafalah] dari [Abu Ad Darda'] yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang hendak tidur dan ia berniat untuk shalat malam, lalu ia tertidur hingga datang waktu subuh maka ia mendapat pahala apa yang ia niatkan, dan tidurnya adalah sedekah baginya dari Allah Azza wa Jalla." Sufyan menyelisihinya. Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nasr] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] ia berkata: dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abdah] ia berkata: Aku mendengar [Suwaid bin Ghaflah] dari [Abu Dzar] dan [Abu Darda'] secara mauquf.
Sunan Nasa'i 1766: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Zurarah] dari [Sa'ad bin Hisyam] dari ['Aisyah] bahwa Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat malam karena tertidur atau sakit, maka Beliau shalat dua belas rakaat pada siang harinya.
Sunan Nasa'i 1767: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Shafwan 'Abdullah bin Sa'id bin 'Abdul Malik bin Marwan] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwasanya [As Saib bin Yazid] dan ['Ubaidullah] mengabarkan kepadanya, dari ['Abdurrahman bin 'Abdul Qari] berkata: Aku mendengar ['Umar bin Al Khaththab] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tertidur dari shalat sunnah malam, lalu ia mengqadhanya diantara waktu shalat Fajar dan shalat Zhuhur, maka dituliskan baginya pahala seolah-olah ia mengerjakannya pada malam hari tersebut'."
Sunan Nasa'i 1768: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazzaq] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abdurrahman bin 'Abdul Qari] bahwasanya ['Umar bin Al Khaththab] berkata: "Barangsiapa tertidur dari shalat sunnah malam, lalu ia mengqadlanya diantara waktu shalat Fajar dan shalat Zhuhur, maka seolah-olah ia mengerjakannya pada malam hari tersebut'."
Sunan Nasa'i 1769: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Dawud bin Al Hushain] dari [Al A'raj] dari ['Abdurrahman bin 'Abdul Qari] bahwasanya ['Umar bin Al Khaththab] berkata: dia berkata: "Barangsiapa kehilangan kesempatan pada malam hari, lalu ia mengqadlanya ketika matahari tergelincir sampai shalat Dhuhur, maka ia tidak kehilangannya atau seolah-olah ia mendapatkannya." Abdurrahman bin Auf telah meriwayatkannya secara mauquf.
Sunan Nasa'i 1770: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah] dari [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dia berkata: "Barangsiapa kehilangan kesempatan shalat pada malam hari maka hendaklah ia mengerjakannya sebelum Dhuhur, itu menyamai shalat malam."
Sunan Nasa'i 1771: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Manshur bin Ja'far An Naisaburi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mughirah bin Ziyad] dari ['Atha] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat secara kontinyu pada malam dan siang, maka dia akan masuk surga. Empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah Maghrib dan dua rakaat setelah Isya, serta dua rakaat sebelum Fajar."
Sunan Nasa'i 1772: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Yahya Ishaq bin Sulaiman Ar Razi] dari [Al Mughirah bin Ziyad] dari ['Atha bin Abu Rabah] dari ['Aisyah Radliallahu? nha] dia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat secara kontinyu, maka Allah Azza wa Jalla akan membangunkan rumah untuknya di dalam surga. Empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sesudah Zhuhur, dua rakaat setelah Maghrib dan dua rakaat setelah Isya, serta dua rakaat sebelum Fajar.'
Sunan Nasa'i 1773: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ma'dah bin 'Isa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'qil] dari ['Atha] dia berkata: Aku diberi kabar bahwasanya [Ummu Habibah bintu Abu Sufyan] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Barangsiapa mengerjakan dua belas rakaat pada siang dan malamnya selain shalat wajib, Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga'."
Sunan Nasa'i 1774: Telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Al Hasan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dia berkata: [Ibnu Juraij] berkata: Aku berkata kepada [Atha']: "Telah sampai kepadaku bahwa engkau shalat dua belas rakaat sebelum shalat Jum'at! Apa yang telah sampai kepadamu?" Ia menjawab: Aku diberitahu bahwa [Ummu Habibah] menceritakan kepada Anbasah bin Abu Sufyan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat pada siang dan malamnya selain shalat wajib, maka Allah Azza wa Jalla akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga."
Sunan Nasa'i 1775: Telah mengabarkan kepada kami [Ayyub bin Muhammad] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Mu'ammar bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hibban] dari [Ibnu Juraij] dari ['Atha] dari ['Anbasah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dua belas raka'at maka Allah Azza wa Jalla akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga'." Abu Abdurrahman berkata: 'Atha tidak mendengar dari dari 'Anbasah.'
Sunan Nasa'i 1776: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Sa'id Ath Thaifi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha bin Abu Rabah] dari [Ya'la bin Umayyah] dia berkata: "Aku memasuki Thaif, maka aku menemui ['Ansabah bin Abu Sufyan] yang waktu itu dia sedang menghadapi kematian (sakaratul maut). Aku melihatnya lagi kesakitan, Aku berkata kepadanya: 'Engkau berada dalam kebaikan', lalu dia berkata: 'Saudara perempuanku, [Ummu Habibah], memberitahukanku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat pada siang dan malamnya, Allah Azza wa Jalla akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga." Abu Yunus Al Qusyairi menyelisihinya.
Sunan Nasa'i 1777: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Hatim bin Nu'aim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hibban] dan [Muhammad bin Makki] mereka berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dari [Abu Yunus Al Qusyairi] dari [Ibnu Abu Rabah] dari [Syahr bin Hausyab], dia menceritakannya dari [Ummu Habibah bintu Abu Sufyan] dia berkata: "Barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat dalam sehari, lalu shalat sebelum Zhuhur, Allah akan membangun sebuah rumah untuknya di surga."
Sunan Nasa'i 1778: Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abul Aswad] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bakr bin Mudhar] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Abu Ishaq Al-Hamdani] dari ['Amru bin Aus] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Ada dua belas raka'at yang barang siapa mengerjakannya, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga." Yaitu empat raka'at sebelum zhuhur, dua raka'at sesudahnya, dua raka'at sebelum ashar, dua raka'at sesudah maghrib dan dua raka'at sebelum shalat subuh."
Sunan Nasa'i 1779: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Azhar Ahmad bin Al Azhar An Naisaburi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Abu Ishaq] dari [Al Musayyab] dari ['Anbasah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Ada dua belas raka'at yang barang siapa mengerjakannya, Allah membangunkan baginya rumah di surga." Yaitu empat raka'at sebelum zhuhur, dua raka'at sesudahnya, dua raka'at sebelum ashar, dua raka'at sesudah maghrib dan dua raka'at sebelum shalat subuh." Abu Abdurrahman berkata: ' Fulaih bin Sulaiman orangnya lemah.'
Sunan Nasa'i 1780: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari ['Ansabah] -saudara Ummu Habibah- dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Barangsiapa mengerjakan shalat dalam sehari semalam dua belas raka'at selain shalat wajib, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga. Yaitu empat raka'at sebelum Zhuhur, dua raka'at sesudahnya, dua raka'at sebelum Ashar, dua raka'at sesudah Maghrib dan dua raka'at sebelum shalat Subuh."
Sunan Nasa'i 1781: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Isma'il] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dalam sehari semalam dua belas raka? t, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga."
Sunan Nasa'i 1782: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Barang siapa mengerjakan shalat dalam sehari semalam dua belas raka? t selain shalat wajib, akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga."
Sunan Nasa'i 1783: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Hatim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Makki] dan [Hibban] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah] dari [Isma'il] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Barang siapa mengerjakan shalat dalam sehari semalam dua belas raka? t selain shalat wajib, Allah Azza wa Jalla membangunkan untuknya sebuah rumah di surga." Dalam hadits lain Hushain tidak menyandarkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan dia menyebutkan Dzakwandi antara Anbasah dan Al Musayyab.
Sunan Nasa'i 1784: Telah mengabarkan kepada kami [Zakaria bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahb] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Hushain] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Abu Shalih Dzakwan] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Ansabah bin Abu Sufyan] bahwasanya [Ummu Habibah] berkata kepadanya: "Barang siapa mengerjakan shalat dalam sehari semalam dua belas raka? t selain shalat wajib, akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga."
Sunan Nasa'i 1785: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari ['Ashim] dari [Abu Shalih] dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Barangsiapa mengerjakan shalat dalam sehari dua belas rakaat selain shalat wajib, Allah membangunkannya atau akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga."
Sunan Nasa'i 1786: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Al Mutsanna] dari [Suwaid bin 'Amr] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Hammad] dari ['Ashim] dari [Abu Shalih] dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Barangsiapa mengerjakan shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat, Allah membangunkan untuknya sebuah rumah di surga."
Sunan Nasa'i 1787: Telah mengabarkan kepada kami [Zakaria bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nadhr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim] dari [Abu Shalih] dari [Ummu Habibah] dia berkata: "Barangsiapa mengerjakan shalat dalam sehari dua belas rakaat, akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga."
Sunan Nasa'i 1788: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Al Mubarak] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dalam sehari dua belas rakaat selain shalat fardlu maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah disurga." Abu Abdurrahman berkata: Ini salah, Muhammad bin Sulaiman itu lemah ia adalah putra Al Ashbahani dan hadits ini telah diriwayatkan dari beberapa jalan selain jalan ini tanpa lafadz yang telah disebutkan.
Sunan Nasa'i 1789: Telah mengabarkan kepadaku [Yazid bin Muhammad bin 'Abdush Shamad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam Al 'Aththar] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin 'Abdullah bin Sama'ah] dari [Musa bin A'yan] dari [Abu 'Amru Al Auza'i] dari [Hassan bin 'Athiyyah] dia berkata: "Ketika ajal [Anbasah] sudah dekat, ia ditanya, maka ia menjawab: 'Aku pernah mendengar [Ummu Habibah] -istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah Azza wa Jalla mengharamkan dagingnya disentuh oleh api neraka".' Setelah aku mendengarnya maka aku tidak pernah meninggalkannya."
Sunan Nasa'i 1790: Telah mengabarkan kepada kami [Hilal bin Al 'Ala bin Hilal] dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepada kami, dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Zaid bin Abu Unaisah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ayyub] -seorang lelaki dari penduduk Syam- dari [Al Qasim Ad Dimasyqi] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku saudara perempuanku [Ummu Habibah] -Istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- bahwa kekasihnya (yakni Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam) mengabarkannya dengan bersabda: "Tidak ada seorang mukmin pun yang mengerjakan shalat empat rakaat sesudah Zhuhur, yang wajahnya disentuh oleh api neraka selama-lamanya, jika Allah Azza wa Jalla menghendakinya."
Sunan Nasa'i 1791: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Nashih] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Muhammad] dari [Sa'id bin 'Abdul 'Aziz] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Makhul] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah Azza wa Jalla mengharamkannya masuk ke dalam neraka."
Sunan Nasa'i 1792: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Khalid] dari [Marwan bin Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Abdul 'Aziz] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Makhul] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah], Marwan berkata: - dan dia merasa senang jika dibacakan kepadanya- Dari Ummu Habibah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau tidak memungkirinya, Ummu Habibah berkata: "Barangsiapa mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah wa Jalla mengharamkannya masuk ke dalam neraka." Abu Abdurrahman berkata: ' Makhul tidak pernah mendengar dari 'Anbasah sedikitpun.'
Sunan Nasa'i 1793: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Ishaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Abdul 'Aziz] dia berkata: Aku mendengar [Sulaiman bin Musa] menceritakan dari [Muhammad bin Abu Sufyan] dia berkata: -tatkala kematian hendak menjemputnya yang waktu itu dia sedang dalam kesakitan- dia berkata: 'Telah menceritakan kepadaku saudariku [Ummu Habibah binti Abu Sufyan] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa senantiasa menjaga shalat empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah Ta'ala mengharamkannya masuk ke dalam neraka."
Sunan Nasa'i 1794: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Asy Syu'aisyi] dari [bapaknya] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka ia tidak akan disentuh oleh api neraka." Abu Abdurrahman berkata: 'Hadits ini salah, yang benar adalah Hadits Marwan dari Hadits Sa'id bin Abdul Aziz.'