1. Thoharoh
Sunan Nasa'i 1: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, jangan mencelupkan tangannya ke tempat wudlunya sehingga dia mencuci tangannya sebanyak tiga kali, karena salah seorang dari kalian tidak tahu di mana tangannya bermalam."
Sunan Nasa'i 2: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Qutaibah bin Said] dari [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wail] dari [Hudzaifah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila bangun di malam hari beliau bersikat gigi dengan siwak."
Sunan Nasa'i 3: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Abdah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ghalan bin Jarir] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: "Saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedang beliau sedang bersiwak, dan ujung siwak berada di ujung lidahnya beliau mengucapkan: Aa', Aa'."
Sunan Nasa'i 4: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Yahya] -yaitu Ibnu Sa'id- dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: "Aku pernah menghadap kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bersamaku dua laki-laki dari bani Asy'ari, satu di sebelah kananku dan yang satu lagi di sebelah kiriku, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang bersiwak. Lalu kedua laki-laki tadi meminta jabatan kepegawaian kepada beliau, maka aku Abu Musa berkata: 'demi Dzat yang mengutus engkau sebagai Nabi pembawa kebenaran, dua orang laki-laki itu tidak mengungkapkan keinginannya kepadaku dan aku juga tidak sadar kalau keduanya meminta jabatan kepegawaian, kemudian seolah-olah aku melihat siwak beliau yang berada di bawah bibirnya sehingga menyatu dan naik. Lalu beliau bersabda: 'kami tidak -atau tidak akan- meminta pertolongan orang yang menginginkan jabatan kepegawaian, maka pergilah kamu.' Beliau mengutusnya ke Yaman, dan diboncengkan oleh Mu'adz bin Jabal Radliyallahu'anhuma"
Sunan Nasa'i 5: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dan [Muhammad bin Abdul A'la] dari [Yazid] yaitu Ibnu Jura'i dia berkata: telah menyampaikan kepadaku [Abdurrahman bin Abu 'Atiq] dia berkata: [ayahku] telah berkata kepadaku: saya mendengar dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Bersiwak mendatangkan kebersihan mulut, serta ridla Allah."
Sunan Nasa'i 6: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dan ['Imran bin Musa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Habhab] dari [Anas bin Malik] dia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku sering menganjurkan kalian banyak bersiwak."
Sunan Nasa'i 7: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Abu Zinad] dari [Al A'araj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya aku tidak khawatir memberatkan umatku, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali shalat."
Sunan Nasa'i 8: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Khasram] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa] -yaitu Ibnu Yunus- dari [Mis'ar] dari [Miqdam yaitu Ibnu Syuraih] dari [Ayahnya] dia berkata: Aku bertanya kepada 'Aisyah: "Apa yang pertama kali Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kerjakan ketika masuk ke dalam rumahnya?" ['Aisyah] berkata: "Bersiwak."
Sunan Nasa'i 9: Telah mengabarkan kepada kami [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya dari [Ibnu Wahab] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Lima perkara yang termasuk fitrah, berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak."
Sunan Nasa'i 10: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] berkata: saya mendengar [Ma'mar] dari [Zuhri] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Lima perkara yang termasuk fitrah, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan berkhitan."
Sunan Nasa'i 11: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zuhri] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Ada lima perkara yang termasuk fitrah yaitu: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong kumis."
Sunan Nasa'i 12: Telah mengabarkan kepada kami [Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengar dari [Ibnu Wahb] dari [Handzalah bin Abu Sufyan] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Termasuk fitrah adalah memotong kuku, memotong kumis, dan mencukur bulu kemaluan."
Sunan Nasa'i 13: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami ['Ubaidah bin Humaid] dari [Yusuf bin Shuhaib] dari [Habib bin Yasar] dari [Zaid bin Arqam] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa tidak memotong kumisnya, dia tidak termasuk golongan kami."
Sunan Nasa'i 14: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far yaitu Ibnu Sulaiman] dari [Abu 'Imran Al Jauny] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menentukan waktu bagi kita dalam masalah memotong kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu ketiak, yaitu supaya kami tidak membiarkannya lebih dari empat puluh hari." Dalam kesempatan lain beliau bersabda: "Empat puluh malam."
Sunan Nasa'i 15: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidillah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya yaitu Ibnu Sa'id] dari [Ubaidillah] Telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Pendekkan kumis dan biarkan (panjangkan) jenggot."
Sunan Nasa'i 16: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Al Khathmi Umair bin Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Fudhail] dan ['Umarah bin Huzaimah bin Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Qurrad] dia berkata: "Aku pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke tempat yang sepi, apabila beliau ingin buang hajat, beliau menjauh."
Sunan Nasa'i 17: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] telah memberitakan kepada kami [Ismail] dari [Muhammad bin Amr] dari [Abu Salamah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa: "apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi ke tempat (WC), beliau menjauh." Dia berkata: "Dalam salah satu perjalanannya pernah Beliau pergi untuk buang hajat. Lalu beliau berkata: 'Ambilkan air wudlu untukku.' Aku segera mengambilkan air wudlu, beliau segera berwudlu dan membasuh kedua sepatunya (khuf)." Ini sebagaimana di katakan Syaikh Ismail yaitu Ibnu Ja'far bin Abu Katsir Al Qori.
Sunan Nasa'i 18: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: Telah memberitakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Hudzaifah] dia berkata: "Aku pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika sampai di tempat pembuangan sampah suatu kaum, beliau kencing sambil berdiri, maka aku segera menjauh darinya. Beliau kemudian memanggilku, dan aku di belakangnya hingga beliau selesai. Beliau lalu berwudlu dan mengusap kedua sepatunya (khuf)."
Sunan Nasa'i 19: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ismail] dari [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila masuk WC, beliau mengucapkan: 'Allahumma inni a'uudzu bika minal khubutsi wal khobaaits' (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setan laki-laki dan setan perempuan)."
Sunan Nasa'i 20: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dan [Al Harits bin Miskin] dari [Ibnu Qasim] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Rafi' bin Ishaq] bahwasanya dia mendengar [Abu Ayyub Al Anshari] (dia sedang berada di Mesir) berkata: "Demi Allah, aku tidak tahu cara memperlakukan WC-WC ini? padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Apabila salah seorang dari kalian ingin buang air besar atau buang air kecil, jangan menghadap kiblat atau membelakanginya.'"
Sunan Nasa'i 21: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Atha bin Yazid] dari [Abu Ayyub Al Anshari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kalian menghadap kiblat dan jangan membelakanginya ketika buang air besar atau buang air kecil, tetapi menghadaplah ke timur atau barat."
Sunan Nasa'i 22: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ghundar] berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Atha bin Yazid] dari [Abu Ayub Al Anshari] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian ingin buang air besar, jangan menghadap kiblat, tetapi menghadaplah ke timur atau barat."
Sunan Nasa'i 23: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari pamannya [wasi' bin Habban] dari [Abdullah bin 'Umar] dia berkata: "Aku pernah naik ke atap rumah kami, lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang buang hajat di atas dua batu bata dalam keadaan menghadap arah Baitul Maqdis."
Sunan Nasa'i 24: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Durusta] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abu Ismail yaitu Al Qannad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu katsir] bahwa [Abdullah bin Abu Qatadah] telah menceritakan kepadanya dari [Ayahnya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian buang air kecil, jangan menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya."
Sunan Nasa'i 25: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sariy] dari [Waki'] dari [Hisyam] dari [Yahya yaitu Ibnu Katsir] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Ayahnya] berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian masuk ke kamar mandi, jangan menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya."
Sunan Nasa'i 26: Telah mengabarkan kepada kami [Muammal bin Hisyam] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ismail] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah], bahwa: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu ia buang air kecil dengan berdiri."
Sunan Nasa'i 27: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] berkata: saya mendengar [Abu Wa'il] bahwasannya [Hudzaifah] telah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu ia buang air kecil dengan berdiri."
Sunan Nasa'i 28: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin 'Ubaidillah] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Bahzun] berkata: Telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dan [Manshur] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah], bahwasannya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berjalan menuju tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu ia buang air kecil dengan berdiri." Sulaiman berkata dalam hadisnya: "dan Beliau mengusap kedua khufnya (kedua sepatunya)" sedangkan Manshur tidak menyebutkan tentang mengusap khuf sepatu."
Sunan Nasa'i 29: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari [Miqdam bin Syuraih] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] dia berkata: "Barangsiapa mengabarkan kepadamu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buang air kecil sambil berdiri, jangan kamu mempercayainya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak buang air kecil kecuali sambil duduk."
Sunan Nasa'i 30: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sariy] dari [Abu Mu'awiyah] dari [Al 'Amasy] dari [Zaid bin Wahab] dari [Abdurrahman bin Hasanah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menemui kami, dan di tangan beliau ada sesuatu yang mirip perisai dari kulit. Beliau lalu meletakkannya dan duduk di belakangnya, kemudian buang air kecil ke arah perisai tersebut. Sebagian orang berkomentar: 'Lihatlah, beliau buang air kecil seperti perempuan.' Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar ucapan tersebut, beliau berkata: 'Apakah kalian tidak tahu apa yang menimpa seorang Bani Israil? Apabila seorang dari mereka terkena air kencing, mereka menggunting kain yang terkena kencing tadi, lalu temannya melarang mereka melakukan demikian, sehingga ia disiksa di kuburnya."
Sunan Nasa'i 31: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As-Sariy] dari [Waki'] dari [Al A'masy] berkata: Saya mendengar [Mujahid] berkata: dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda: 'Kedua penghuni kubur ini disiksa dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu ini, dulu tidak membersihkan air kencingnya, sedangkan yang ini disiksa karena selalu mengadu domba.' Kemudian beliau meminta sepotong pelepah kurma yang masih basah. Beliau membelahnya menjadi dua dan menancapkannya pada dua kuburan tersebut. Beliau kemudian bersabda: 'Semoga ini bisa meringankan keduanya selagi belum kering.'"
Sunan Nasa'i 32: Telah mengabarkan kepada kami [Ayyub bin Muhammad Al Wazzan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hukaimah binti Umaimah] dari Ibunya [Umaimah binti Ruqaiqah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai bejana dari kayu kurma yang digunakan untuk buang air kecil. Beliau menaruhnya dibawah tempat tidur."
Sunan Nasa'i 33: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Azhar] telah memberitakan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] dia berkata: "Orang-orang berkata: 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan kepada Ali. Akan tetapi Beliau meminta sebuah baskom yang beliau pergunakan untuk buang air kecil, lalu anggota tubuh beliau perlahan-lahan lemah karena mendekati ajal, aku tidak merasakan hal itu, dan kepada siapakah ia berwasiat?" Amr bin Ali mengatakan: yang dimaksud Syaikh Azhar adalah Ibnu Sa'id bin Saman. (Disini 'Aisyah membantah apa yang orang-orang sesat Rafidli katakan tentang Khilafah: mereka mengklaim bahwa sebelum rasulullah meninggal, beliau berwasiat agar 'Ali yang menjadi Khalifah pertama bagi kaum Muslimin. maka di sini 'Aisyah menjelaskan bahwa apa yang mereka katakan salah dan konyol. dari penuturannya menunjukkan apa yang mereka klaim itu tidak mungkin sebab 'Aisyah selalu berada di sisi Rasulullah di saat-saat sakit terakhirnya. seseorang memang dianjurkan membuat wasiat di saat-saat terakhirnya. dan ketika waktu itu sampai pada Rasulullah, kepala beliau bersandar di pangkuan 'Aisyah. oleh sebab itu, jika memang Rasulullah berwasiat tentang penunjukan seorang Khalifah, tentu 'Aisyah akan mengetahuinya, akan tetapi faktanya beliau tidak membuat wasiat seperti itu)
Sunan Nasa'i 34: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidillah bin Sa'id] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] berkata: [ayahku] telah menceritakan kepadaku dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Sarjis] bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sekali-kali salah seorang diantara kalian buang air kecil di lubang." Mereka bertanya kepada Qatadah, kenapa dilarang buang air kecil di lubang? dia menjawab: 'Ada berita itu tempat tinggal jin.'
Sunan Nasa'i 35: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Abu Zubair] dari [Jabir] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa: "Beliau melarang buang air kecil didalam air yang tergenang (tidak mengalir)."
Sunan Nasa'i 36: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari [Ma'mar] dari [Al Asy'ats bin Abdul Malik] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jangan kalian buang air kecil di tempat pemandian, karena kebanyakan rasa was-was itu berasal darinya."
Sunan Nasa'i 37: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubbab] dan [Qubaishah] keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Dlahak bin Utsman] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Seorang laki-laki melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau sedang buang air kecil. Orang itu lalu mengucapkan salam kepada beliau, namun beliau tidak menjawabnya."
Sunan Nasa'i 38: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Hudlain Abu Saasan] dari [Al Muhajir bin Qunfudz], "Ia pernah memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ia sedang buang air kecil, dan beliau tidak membalas salamnya sehingga berwudlu. Setelah berwudlu beliau membalas salamnya."
Sunan Nasa'i 39: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Amr bin As Sarh] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Utsman bin Sanah Al Khuzaa'i] dari [Abdullah bin Mas'ud], bahwa: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang bersuci dengan tulang atau kotoran hewan."
Sunan Nasa'i 40: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya yaitu Ibnu Sa'id] dari [Muhammad bin Ajlan] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Qa'qa'] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Aku bagi kalian seperti seorang ayah. Aku mengajari kalian apabila kalian hendak pergi ke WC janganlah menghadap kiblat dan jangan membelakanginya, serta jangan bersuci dengan tangan kanan." Beliau juga memerintahkan untuk bersuci dengan tiga batu. Beliau melarang bersuci dengan kotoran hewan dan tulang.
Sunan Nasa'i 41: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Salman] dia berkata: "Seseorang bertanya kepadanya: 'Apakah temanmu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) mengajarimu sampai masalah buang hajat?' Aku menjawab: 'Ya, beliau melarang kami menghadap kiblat sewaktu buang air besar atau buang air kecil, atau bersuci dengan tangan kanan atau hanya mencukupkan (bersuci) dengan batu kurang dari tiga."
Sunan Nasa'i 42: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abu Nu'aim] dari [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dia berkata: bukan Abu Ubaidah yang disebutkan tapi [Abdurrahman bin Al Aswad] dari [Ayahnya] bahwasannya dia mendengar [Abdullah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi untuk buang air besar, lalu beliau menyuruhku membawa tiga batu. Tetapi aku hanya mendapatkan dua batu, dan aku berusaha mencari yang ketiga, namun aku tidak mendapatkannya. Lalu aku mengambil kotoran hewan yang kering dan aku bawa kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau hanya mengambil dua batu dan membuang kotoran, lalu bersabda: 'Ini adalah riks (najis).' Abu Abdurrahman (An-Nasa'i) berkata: 'Ar riks adalah makanan jin.'
Sunan Nasa'i 43: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Salamah bin Qais] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Bila kamu bersuci dengan batu, maka gunakan dengan (jumlah batu) yang ganjil."
Sunan Nasa'i 44: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Ayahnya] dari [Muslim bin Qurath] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian pergi ke WC, maka bawalah tiga buah batu dan bersucilah dengannya. Itu telah mencukupi."
Sunan Nasa'i 45: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [An-Nadlar] berkata: telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Atha' bin Abu Maimunah] dia berkata: Saya mendengar dari [Anas bin Malik] dia berkata "Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk WC, maka aku dan seorang anak sebayaku membawakan se-ember air dan beliau beristinja dengan air."
Sunan Nasa'i 46: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Mu'adzah] dari [Aisyah], dia berkata: "Perintahkan suami-suami kalian bersuci dengan air, karena aku malu untuk mengatakan kepada mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal tersebut."
Sunan Nasa'i 47: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] berkata: telah memberitakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Abu Qotadah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian minum, maka jangan bernafas di dalam tempat air tersebut. Bila kalian pergi ke WC, maka jangan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan, serta jangan mengusap dengan tangan kanan."
Sunan Nasa'i 48: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] dari [Ayyub] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Ibnu Abu Qatadah] dari [Ayahnya], bahwa: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang (seseorang) bernafas ditempat air minum, menyentuh kemaluan dengan tangan kanannya, dan bersuci dengan tangan kanannya."
Sunan Nasa'i 49: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin 'Ali] dan [Syu'aib bin Yusuf] dari [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Salman] dia berkata: "Orang-orang musyrik berkata: 'Kami tahu bahwa temanmu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) mengajarimu cara buang hajat.' Aku menjawab: 'Ya, beliau melarang salah seorang dari kami bersuci dengan tangan kanan dan menghadap kiblat. Dan Beliau pernah bersabda: 'Janganlah salah seorang dari kalian bersuci dengan batu kurang dari tiga buah.''"
Sunan Nasa'i 50: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Al Mubarak Al Mukharrimi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syarik] dari [Ibrahim bin Jarir] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah], bahwa: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berwudlu, setelah bersuci dari buang air beliau menggosok tangannya dengan tanah."
Sunan Nasa'i 51: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin As-Shabah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib yaitu Ibnu Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abban bin Abdullah Al Bajali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Jarir] dari [Ayahnya] dia berkata: "Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau pergi ke WC untuk buang air besar, kemudian beliau memanggilku: 'Wahai Jarir, bawa kemari sesuatu yang bisa dipakai bersuci.' Aku segera membawakan air dan beliau bersuci dengan air tersebut. Setelah itu beliau menggosok tangannya dengan tanah." Abu Abdurrahman berkata: "Kebenaran hadits ini mirip dengan hadits Syarik Wallahu Subhanahu wa Ta'ala A'lam."
Sunan Nasa'i 52: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As-Sariy] dan [Husain bin Huraits] dari [Abu Usamah] dari [Al Walid bin Katsir] dari [Muhammad bin Ja'far] dari [Abdullah bin Abdullah bin Umar] dari [Ayahnya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang air dan (air) yang diminum oleh hewan ternak dan binatang buas berulang kali? Beliau lalu menjawab: "Bila air itu lebih dari dua qulah maka tidak mengandung najis."
Sunan Nasa'i 53: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik], ada seorang Badui buang air kecil di masjid. Sebagian orang bangkit untuk menghentikannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Biarkan dia, jangan kamu putus hajatnya." Setelah dia selesai buang hajatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta se-ember air lalu menyiramkannya." Abu Abdurrahman berkata: "Maksudnya jangan kalian cegah dia."
Sunan Nasa'i 54: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidah] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Seorang Badui buang air kecil di masjid, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh untuk mengambil seember air dan disiramkannya."
Sunan Nasa'i 55: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Yahya bin Sa'id] dia berkata: saya mendengar [Anas] berkata: "Seorang Badui datang ke masjid lalu buang air kecil, maka orang-orang berteriak. Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Biarkanlah dia.' Dia pun dibiarkan hingga selesai hajatnya. Lalu beliau menyuruh untuk dibawakan se-ember air yang selanjutnya disiramkannya."
Sunan Nasa'i 56: Telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim] dari [Umar bin Abdul Wahid] dari [Al Auza'i] dari [Muhammad bin Al Walid] dari [Az-Zuhri] dari [Ubaidillah bin Abdullah] dari [Abu Hurairah], dia berkata: "Seorang Badui datang dan buang air kecil di masjid sehingga orang-orang menghardiknya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda kepada mereka: "Biarkan. Siramkan seember air pada air kencingnya. Kalian diutus untuk memudahkan, bukan untuk menyulitkan."
Sunan Nasa'i 57: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah sekali-kali kalian buang air kecil pada air yang tergenang, lalu berwudlu dari air itu." 'Auf dan [Khilas] berkata: dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana hadits tadi.
Sunan Nasa'i 58: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail] berkata: dari [Yahya bin 'Atiq] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kalian buang air kecil pada air yang tergenang, lalu mandi dari air itu." Abu Abdurrahman berkata: "Ya'qub tidak menyampaikan hadits ini kecuali dengan uang satu dinar."
Sunan Nasa'i 59: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Shafwan bin Sulaim] dari [Sa'id bin Salamah] bahwa [Al Mughirah bin Abu Burdah] dari Bani Abu Dar telah mengabarkan kepadanya bahwasanya dia telah mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Wahai Rasulullah, kami mengarungi lautan dengan kapal dan kami hanya membawa air (tawar) sedikit. Bila kami berwudlu dengan air tersebut, kami kehausan, apakah kami boleh berwudlu dengan air laut? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Laut itu suci airnya, halal bangkainya."
Sunan Nasa'i 60: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Umarah bin Al Qa'qa] dari [Abu Zur'ah bin Amr bin Jarir] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memulai shalat, beliau diam beberapa saat. Aku lalu bertanya kepadanya, 'Ayah dan Ibuku sebagai jaminan wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apa yang kamu ucapkan tatkala berdiam antara takbir dan bacaan (Al-Fatihah)? 'Beliau menjawab, 'Aku membaca, "Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkan (sucikan) dariku kesalahanku sebagaimana Engkau bersihkan (sucikan) baju yang putih dari kotoran. Ya Allah cucilah (bersihkanlah) aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan embun."
Sunan Nasa'i 61: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Ya Allah, bersihkanlah kesalahanku dengan air salju (es) dan air embun, dan sucikan (bersihkan) hatiku dari kesalahanku sebagaimana engkau mensucikan (membersihkan) pakaian putih dari kotoran."
Sunan Nasa'i 62: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'an] berkata: telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih dari [Habib bin 'Ubaid] dari [Jubair bin Nufair] berkata: saya mendengar [Auf bin Malik] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati jenazah, dan aku mendengar doa beliau, sambil mengucapkan, 'Ya Allah, ampuni dia dan kasih sayangilah dia. Berilah keselamatan, Maafkan dan muliakan tempatnya. Lapangkanlah keadaannya. Basuhlah dengan air, salju, dan air embun. Bersihkanlah dari kesalahannya sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari kotoran."
Sunan Nasa'i 63: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila ada anjing yang minum dari bejana salah seorang dari kalian, hendaknya ia mencucinya tujuh kali."
Sunan Nasa'i 64: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Al Hasan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajaj] dia berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ziyad bin Sa'ad] dia berkata: [Tsabit] budak Abdurrahman bin Zaid telah mengabarkan kepadanya bahwa dia telah mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila ada seekor anjing yang menjilati bejana salah seorang dari kalian, hendaknya ia mencucinya tujuh kali." Telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Hasan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ziyad bin Sa'ad] bahwa telah mengabarkan kepadanya [Hilal bin Usamah] bahwa dia mendengar [Abu Salamah] telah mengabarkan dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai hadits tadi.
Sunan Nasa'i 65: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Abu Razin] dan [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila ada seekor anjing menjilati bejana milik salah seorang dari kalian, hendaknya ia menumpahkan (isinya) kemudian mencucinya tujuh kali." Abu Abdurrahman berkata: "Aku tidak mengetahui seorangpun yang mengikuti Ali bin Mushir dalam ucapannya 'hendaklah ia menumpahkan (isinya).'
Sunan Nasa'i 66: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la As-Shan'ani] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Tayyah] dia berkata: "Saya mendengar [Mutharrif] dari [Abdullah bin Mughaffal], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh anjing dan memberi rukhsah (keringanan) pada anjing yang dipakai untuk berburu serta menjaga kambing. Beliau kemudian bersabda, "Apabila ada anjing yang menjilat bejana kalian, basuhlah tujuh kali dan kedelapan kalinya dilumuri dengan tanah."
Sunan Nasa'i 67: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Humaidah binti Ubaid bin Rifa'ah] dari [Kabsyah binti Ka'ab bin Malik] bahwa [Abu Qatadah] masuk ke dalam -menemuinya- kemudian menyebutkan suatu kalimat -yang maknanya- aku menuangkan air wudlu kepada beliau, lalu datang seekor kucing yang meminum air wudlu tersebut. Beliau lalu menyodorkan bejana tadi kepada kucing tersebut hingga kucing tersebut meminumnya. Kabsyah berkata: "Dia melihatku sedang memperhatikannya, maka dia berkata: 'Apakah kamu merasa heran wahai anak perempuan saudaraku?' Aku berkata: 'Ya'. Dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kucing itu tidak najis. Kucing itu termasuk hewan yang ada di sekeliling kalian."
Sunan Nasa'i 68: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Anas] dia berkata: "Salah seorang penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada kami dan memberitahukan (berkata): "Allah dan Rasul-Nya melarang kalian -memakan- daging keledai jinak, karena ia najis."
Sunan Nasa'i 69: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Miqdam bin Syuraih] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Aku pernah menggigit sepotong daging yang bertulang, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan mulutnya ditempat bekas mulutku, padahal aku sedang haid. Aku juga pernah minum dari suatu wadah, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan mulutnya di tempat bekas mulutku."
Sunan Nasa'i 70: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'an] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dan [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya dari [Ibnu Al Qasim] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], dia berkata: "Pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam laki-laki dan perempuan wudlu bersama-sama."
Sunan Nasa'i 71: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah] dari [Aisyah], dia memberitahukan bahwa dirinya pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam satu bejana.
Sunan Nasa'i 72: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abdullah bin Jabr] dia berkata: saya mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dengan menggunakan satu makkuk, dan bila mandi maka beliau menggunakan lima makkuk."
Sunan Nasa'i 73: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] kemudian dia menyebutkan satu kalimat yang maksudnya, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib] dia berkata: saya mendengar ['Abbad bin Tamim] bercerita Nenekku yaitu [Ummu Umarah binti Ka'ab], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak berwudlu maka dibawakan air di dalam bejana sekitar dua pertiga mud. Syu'bah berkata: "Yang aku ingat beliau membasuh kedua lengannya dan menggosok-gosok keduanya, lalu membasuh bagian dalam kedua telinganya dan aku tidak ingat bahwa beliau membasuh bagian luar kedua telinganya.
Sunan Nasa'i 74: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi] dari [Hammad] dan [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya dari [Ibnu Qasim] telah menceritakan kepadaku [Malik] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Manshur] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] dan lafazhnya dari dia, dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Al Qomah bin Waqqash] dari [Umar bin Khatthab] Radliyallahu'anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niat, dan (balasan) bagi tiap orang (tergantung) yang diniati, barangsiapa berniat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapai atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahi, maka hijrahnya sekedar yang diniatinya."
Sunan Nasa'i 75: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika waktu Ashar sudah tiba dan orang-orang mencari air untuk wudlu, namun belum mendapatkannya. Lalu dibawakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam air wudlu, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya kedalam bejana tersebut. Beliau kemudian memerintahkan orang-orang untuk berwudlu. Aku melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau, sehingga mereka berwudlu sampai orang yang terakhir."
Sunan Nasa'i 76: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdur Razzak] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'Masy] dari [Ibrahim] dari [Al Qamah] dari [Abdullah] dia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka tidak mendapatkan air. Lalu dibawakan kepada beliau sebuah bejana kecil. Beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana tersebut. Setelah itu aku melihat air memancar dari celah-celah jari-jarinya. Beliau kemudian bersabda: "Mari bersuci dan memperoleh keberkahan dari Allah Azza wa Jalla." Al A'Masy berkata: Maka telah menceritakan kepadaku [Salim bin Abu Ja'ad] dia berkata: aku bertanya kepada Jabir: "Berapa orang kalian saat itu?" [Jabir] menjawab: "Seribu lima ratus orang."
Sunan Nasa'i 77: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdur Razzak] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Tsabit] dan [Qatadah] dari [Anas], dia berkata: "Sebagian sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencari air wudlu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Apakah diantara kalian ada yang membawa air?' Lalu beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana dan berkata: 'Berwudlulah dengan mengucapkan bismillah'. Setelah itu aku melihat air mengalir dari celah-celah jari-jari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga mereka semua berwudlu sampai orang yang terakhir." Tsabit berkata: "Aku bertanya kepada Anas, 'Berapakah jumlah mereka yang kamu lihat?' dia menjawab: 'sekitar tujuh puluh orang'."
Sunan Nasa'i 78: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Daud] dan [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan aku mendengar lafazhnya dari dia, dari [Ibnu Wahab] dari [Malik] dan [Yunus] dan [Amr bin Al Harits] bahwasanya [Ibnu Syihab] Telah mengabarkan kepada mereka, dari ['Abbad bin Ziyad] dari ['Urwah bin Al Mughirah] bahwasannya dia mendengar [Bapaknya] berkata: "Aku pernah menuangkan air untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau wudlu saat perang Tabuk. Saat itu beliau mengusap kedua sepatunya." Abu Abdurrahman berkata: Malik tidak menyebutkan Urwah bin Al Mughirah.
Sunan Nasa'i 79: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari [Ibnu Abbas], dia berkata: "Maukah kalian aku kabarkan tentang cara wudlu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Beliau berwudlu satu kali-satu kali (untuk tiap anggota wudlu)."
Sunan Nasa'i 80: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdulllah bin Al Mubarak] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Al Auza'i] dia berkata: telah menceritakan kepada ku [Al Muthallib bin Abdullah bin Hanthab] bahwa [Abdullah bin Umar], berwudlu tiga kali-tiga kali. Dia menyandarkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sunan Nasa'i 81: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ibrahim Al Bashri] dari [Bisyir bin Al Mufadhal] dari [Ibnu 'Aun] dari ['Amir As-Sya'bi] dari ['Urwah bin Al Mughirah] dari [Al Mughirah] dan dari [Muhammmad bin Sirin] dari [seorang laki-laki] yang kemudian di sandarkan kepada Al Mughirah, Ibnu 'Aun berkata: 'saya tidak hafal hadits ini dari ini' bahwasannya Al Mughirah, berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu safar (perjalanan). Beliau memukul punggungku dengan tongkat yang ada padanya. Beliau meluruskan posisiku, maka aku pun ikut meluruskan bersamanya hingga sampai pada suatu daerah, beliau singgah, lalu berangkat lagi, (Mughirah berkata) dan beliau pergi hingga tidak nampak olehku. Kemudian beliau datang dan bersabda, 'Apakah kamu punya air? 'Aku memang membawa air dalam tempat yang terbuat dari kulit (sathihah), maka aku datang kepada beliau dengan membawanya, lalu aku tuangkan kepada beliau. Beliaupun segera membasuh kedua tangannya dan wajahnya, dan kedua sikunya. Beliau memakai jubah dari Syam yang sempit kedua tangannya -beliau mengeluarkan tangannya dari bawah jubahnya- lalu membasuh muka dan kedua lengannya. Lalu beliau menyebutkan suatu bagian depan dari kepalanya dan dari surbannya, Ibnu 'Aun berkata: "Saya tidak mengingat apa yang saya inginkan". kemudian beliau mengusap kedua sepatunya (khuf). Beliau lalu berkata: 'Bagaimana dengan hajatmu?'. Aku menjawab, 'Wahai Rasulullah, aku tidak ada hajat'. Setelah itu kami datang dan kami dapati Abdurrhaman bin Auf sedang menjadi imam shalat jama'ah bersama orang-orang. Ia sudah mendapat satu raka'at shalat Subuh. Aku segera pergi untuk memberitahukannya bahwa Rasulullah telah datang, namun beliau mencegahku. Kamipun ikut shalat dari yang kami dapati, kemudian menyempurnakan yang ketinggalan."
Sunan Nasa'i 82: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Sufyan yaitu Ibnu Habib] dari [Syu'bah] dari [Nu'man bin Salim] dari [Ibnu 'Aus bin Abu Aus] dari [Kakeknya] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membasuh telapak tangan tiga kali."
Sunan Nasa'i 83: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Ma'mar] dari [Az-Zuhri] dari [Atha bin Yazid Al Laitsi] dari [Humran bin Abban] dia berkata: "Aku melihat [Utsman bin Affan] Radliyallahu'anhu berwudlu: dia menuangkan air ke dua tangannya tiga kali, lalu membasuhnya, kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Setelah itu ia membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali, kemudian tangan kirinya, lalu mengusap kepalanya. Setelah itu membasuh kaki kanannya tiga kali dan kaki kirinya tiga kali. Ketika selesai, beliau berkata: 'Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu seperti wudluku tadi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua raka'at -tanpa berbicara terhadap dirinya diantara keduanya- Allah mengampuni dosa-dosanya yang lalu."
Sunan Nasa'i 84: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman yaitu Ibnu Sa'id bin Katsir bin Dinar Al Hamshi] dari [Syu'aib yaitu Ibnu Abu Hamzah] dari [Az-Zuhri] telah mengabarkan kepadaku ['Atha bin Yazid] dari [Humran], bahwa dia melihat [Utsman bin Affan] meminta air wudlu. Lalu dituangkanlah kepada kedua tangannya dari bejananya, maka beliau membasuh kedua tangannya tiga kali, kemudian dia memasukkan tangan kanannya kedalam air wudlu. Setelah itu berkumur dan memasukkan air ke hidung, membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya sampai ke siku-sikunya tiga kali, mengusap kepalanya, membasuh kakinya tiga kali, kemudian berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua raka'at -tanpa berbicara terhadap dirinya diantara keduanya- maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Sunan Nasa'i 85: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Zinad] dan telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Isa] dari [Ma'an] dari [Malik] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian berwudlu, hendaknya menghisap air ke dalam hidung, lalu mengeluarkannya (kembali)."
Sunan Nasa'i 86: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim] dari [Ismail bin Katsir] dan Telah memberitakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Hasyim] dari [Ashim bin Laqith bin Shabirah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kabarkan kepadaku tentang wudlu'. Beliau menjawab, 'Sempurnakanlah wudlu dan bersungguh-sungguhlah saat menghisap air ke dalam hidung, kecuali saat puasa."
Sunan Nasa'i 87: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu, hendaklah ia menghirup ke dalam hidung dan mengeluarkannya. Barangsiapa bersuci dengan batu, hendaklah melakukannya dengan jumlah ganjil.
Sunan Nasa'i 88: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Salamah bin Qais], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu berwudlu, hiruplah air ke dalam hidung, lalu keluarkanlah. Bila kamu bersuci dengan batu, gunakanlah dengan jumlah ganjil."
Sunan Nasa'i 89: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Zunbur Al Makki] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Hazim] dari [Yazid bin Abdullah] bahwasanya [Muhammad bin Ibrahim] bercerita, dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, lalu berwudlu, hendaklah ia menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali sebanyak tiga kali, karena setan tinggal (bermalam) dalam hidungnya."
Sunan Nasa'i 90: Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Abdurrahman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Zaidah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin 'Alqamah] dari [Abdu Khair] dari [Ali], bahwa ia pernah meminta air wudlu. Dia lalu berkumur dan menghirup air ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya dengan tangan kirinya: dia melakukannya tiga kali, kemudian berkata: "Beginilah cara bersuci Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 91: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Khalid bin Alqamah] dari [Abdu Khair], dia berkata: "Kami datang kepada [Ali bin Abu Thalib] Radliyallahu'anhu. Dia sudah shalat, tetapi dia meminta air wudlu, maka kami katakan, 'Apa yang dia lakukan dengan air ini, padahal dia telah shalat?' Ternyata dia tidak menginginkan yang demikian kecuali untuk mengajari kami! Maka dibawakanlah sebuah bejana dan gayung berisi air, lalu ia menuangkan air ke tangannya, lalu membasuhnya tiga kali, berkumur dan menghisap air kedalam hidung tiga kali dari telapak tangan yang beliau pakai untuk mengambil air, membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya tiga kali, membasuh tangan kirinya tiga kali, dan mengusap kepalanya sekali. Kemudian membasuh kaki kanannya tiga kali, dan membasuh kaki kirinya tiga kali. Setelah selesai Ali berkata: 'Barangsiapa senang ingin mengetahui wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, inilah wudlu Beliau."
Sunan Nasa'i 92: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah yaitu Ibnu Mubarak] dari [Syu'bah] dari Malik bin 'Urfuthah dari [Abdu Khair] dari [Ali Radliyallahu'anhu], bahwa ia dibawakan sebuah kursi, ia segera duduk di kursi tersebut. Kemudian ia meminta bejana kecil berisi air, ia tuangkan ke telapak tangannya tiga kali kemudian berkumur tiga kali dan menghisapnya ke dalam hidung dengan satu telapak tangan sebanyak tiga kali. Lalu membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua lengannya tiga-tiga kali, kemudian mengambil dan mengusap kepalanya- Syu'bah -(perawi hadits ini) menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kepalanya sekali dari ujung ubun-ubun sampai tengkuknya, ia (Syu'bah) berkata: 'Aku tidak tahu apakah beliau mengembalikan kedua tangannya atau tidak (dari tengkuk sampai ubun-ubun)?"- dan beliau membasuh kedua kakinya masing-masing tiga kali. Setelah itu ia berkata: "Barangsiapa senang melihat cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersuci, inilah cara Beliau bersuci." Dan Abu Abdurrahman berkata: "Jalur periwayatan di atas ada yang salah, yang benar adalah [Khalid bin Alqamah] bukan Malik bin 'Urfuthah.
Sunan Nasa'i 93: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Ali] dan [Humaid bin Mas'adah] dari [Yazid yaitu Ibnu Zura'i] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Malik bin 'Urfuthah] dari [Abdi Khair], dia berkata: "Aku melihat [Ali] meminta kursi, dan didudukinya. Kemudian ia meminta air dalam bejana kecil. Ia lalu membasuh kedua tangannya, berkumur tiga kali dan menghisap air ke dalam hidung dengan satu telapak tangan sebanyak tiga kali, membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua tangannya tiga kali-tiga kali, kemudian mencelupkan tangannya ke dalam bejana dan mengusap kepalanya sekali. Beliau juga membasuh kedua kakinya masing-masing tiga kali. Setelah itu beliau berkata: 'Barangsiapa senang melihat cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu, inilah cara Beliau berwudlu."
Sunan Nasa'i 94: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Hasan Al Miqsami] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah menceritakan kepadaku [Syaibah] bahwa [Muhammad bin Ali] Telah mengabarkan kepadanya dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] (Ali) bahwa [Husain bin Ali], berkata: "[Bapakku] (Ali) memintaku air wudlu, maka aku bawakan kepadanya. Lalu ia mulai membasuh kedua telapak tangannya tiga kali-sebelum memulai wudlunya-, berkumur tiga kali dan menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai siku-siku tiga kali, membasuh tangan kirinya tiga kali, mengusap kepalanya satu kali usapan, lalu membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali dan kaki kirinya tiga kali. Setelah itu ia berdiri dan berkata: 'Terima ini'. Aku segera menerima bejana yang masih ada sisa wudlunya, dan ia meminum air dari sisa wudlunya sambil berdiri. Akupun heran! Setelah melihatku terheran-heran, ia berkata: 'Jangan heran! Aku pernah melihat kakekmu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) melakukan apa yang kamu lihat dari perbuatanku ini." Ali bin Abu Thalib mengatakan tentang wudlunya dan minum air sisa wudlunya sambil berdiri.
Sunan Nasa'i 95: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah yaitu Ibnu Qais] dia berkata: "Aku melihat [Ali] Radliyallahu'anhu berwudlu: ia membasuh kedua telapak tangannya hingga beliau mencucinya, kemudian berkumur tiga kali dan memasukkan air kedalam hidungnya juga tiga kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali serta membasuh kedua lengannya tiga kali-tiga kali, lalu mengusap kepalanya, selanjutnya beliau membasuh kedua telapak kakinya sampai kedua mata kakinya. Setelah itu berdiri dengan mengambil sisa wudlunya, dan meminumnya sambil berdiri. dia lalu berkata: 'Aku senang memperlihatkan cara wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kalian."
Sunan Nasa'i 96: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dan [Al Harits bin Miskin] telah di bacakan kepadanya dan saya mendengar lafazhnya dari dia, dari [Ibnu Qasim] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari ['Amru bin Yahya Al Mazini] dari [Bapaknya] bahwa dia berkata kepada [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim] - sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kakeknya Amru bin Yahya-, "Bisakah engkau memperlihatkan kepadaku cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu?" Abdullah bin Zaid berkata: "Ya." Lalu ia meminta air wudlu, kemudian menuangkan air di kedua tangannya dan membasuhnya dua kali-dua kali. Kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya tiga kali, membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya dua kali sampai kedua sikunya, mengusap kepalanya dengan kedua tangannya. Ia jalankan kedua tangannya ke depan lalu ke belakang, ia mulai dari ujung kepalanya lalu ditarik ke belakang sampai tengkuknya, lantas mengembalikannya ke tempat semula, kemudian membasuh kedua kakinya."
Sunan Nasa'i 97: Telah mengabarkan kepada kami ['Utbah bin Abdullah] dari [Malik yaitu Ibnu Anas] dari [Amr bin Yahya] dari [Bapaknya], bahwa dia pernah berkata kepada [Abdullah bin Zaid bin Ashim] -kakek Amru bin Yahya-, "Bisakah memperlihatkan kepadaku cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu?" Abdullah bin Zaid berkata: "Ya." Lantas ia meminta air wudlu. Ia menuangkannya ke kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, kemudian berkumur dan memasukkan air kedalam hidungnya tiga kali. Lalu membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya dua kali sampai kedua sikunya, mengusap kepalanya ke belakang, ia mulai dari ujung kepalanya lalu ditarik ke belakang sampai ke tengkuknya, lantas mengembalikannya ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya."
Sunan Nasa'i 98: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amr bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid] (orang yang bermimpi panggilan sholat) dia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu, maka beliau membasuh wajahnya tiga kali, kedua tangannya dua kali, kedua kakinya dua kali dan mengusap kepalanya dua kali."
Sunan Nasa'i 99: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Huraits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Fadhlu bin Musa] dari [Ju'aid bin Abdurrahman] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abdul Malik bin Marwan bin Al Harits bin Abu Dzunab] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Abdullah Salim Sabalan] dia berkata: "[Aisyah] sangat kagum dengan sifat amanahnya dan ia menyewanya. Lalu Aisyah memperlihatkan kepadaku cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu: dia berkumur dan menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya kembali tiga kali, membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanannya tiga kali dan tangan kirinya tiga kali, lalu meletakkan tangannya di bagian depan kepalanya dan mengusapkannya dengan sekali usapan sampai ke belakang. Kemudian ia menjalankan (mengusapkan) tangannya di kedua telinga dan kedua pipinya." Salim berkata: "Aku pernah datang kepada 'Aisyah dalam keadaan masih mukatab (budak yang dijanjikan untuk dimerdekakan dengan pembayaran secara diangsur). Hingga tidak ada yang tertutup (berhijab sempurna) dariku. Ia duduk di depanku dan berbincang-bincang denganku. Pada suatu hari aku berkata: 'wahai ummul mukminin, do'akan aku dengan keberkahan! ' 'Aisyah berkata: ada apa ini? ' aku menjawab, 'Allah memerdekakan diriku'. Ia mendo'akanku dan berkata: 'semoga Allah memberkahimu'. Ia segera menutupkan hijab di hadapanku dan setelah itu aku tidak pernah melihatnya lagi."
Sunan Nasa'i 100: Telah mengabarkan kepada kami [Al Haitsam bin Ayyub At Thalaqani] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari [Atha bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas], dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu. Beliau membasuh kedua tangannya, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung dari satu cidukan (mengambil air dari telapak tangan) dan membasuh muka serta kedua tangannya sekali-sekali. Kemudian mengusap kepalanya dan kedua telinganya satu kali." [Abdul 'Aziz] berkata: [orang] yang mendengar dari [Ibnu 'Ajlan] mengabarkan kepadaku, beliau dalam hadits ini dia berkata: 'Beliau membasuh kedua kakinya'."
Sunan Nasa'i 101: Telah mengabarkan kepada kami [Mujahid bin Musa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ajlan] dari [Zaid bin 'Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu, beliau menyiduk satu ciduk air untuk berkumur, dan memasukkan air ke hidungnya, kemudian menyiduk lagi satu ciduk air untuk membasuh wajahnya, kemudian menyiduk lagi satu ciduk untuk membasuh tangan kanan. Kemudian menyiduk lagi untuk membasuh tangan kiri, kemudian mengusap kepalanya beserta kedua telinganya, bagian dalam telinga dengan kedua jari telunjuknya dan bagian luar telinga dengan kedua ibu jari. Lalu beliau menyiduk lagi untuk membasuh kaki kanan dan menyiduk lagi untuk membasuh kaki kiri."
Sunan Nasa'i 102: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dan [Uthbah bin Abdullah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha' bin Yasar] dari [Abdullah As Shunabihi], bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seorang hamba yang beriman berwudlu lalu ia berkumur-kumur, maka keluarlah kesalahan mulutnya (maksudnya kesalahan yang diperbuat oleh mulutnya). Bila dia menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya, maka keluarlah kesalahan dari hidungnya. Bila membasuh muka, keluarlah kesalahan dari mukanya hingga keluar dari kedua kelopak matanya. Jika ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah kesalahannya dari kedua tangannya hingga keluar dari bawah kuku-kuku kedua tangannya. Apabila mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahannya dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya, dan apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan dari kedua kakinya hingga dari bawah kuku-kuku kedua kakinya. Kemudian berjalannya ke masjid menjadi ibadah sunnah baginya." Qutaibah berkata: dari As-Sunabihi: Demikian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan.
Sunan Nasa'i 103: Telah mengabarkan kepada kami [Husain bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al 'Amasy]. Dalam jalur yang lain disebutkan: dan telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al 'Amasy] dari [Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin 'Ujrah] dari [Bilal] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kedua sepatunya (khuf) dan Surbannya."
Sunan Nasa'i 104: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Abdurrahman Al Jarjaraa'i] dari [Thalaq bin Ghanam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dan [Hafs bin Ghiyats] dari [Al 'Amasy] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Barra' bin 'Azib], dari [Bilal] dia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kedua khufnya (sepatunya)."
Sunan Nasa'i 105: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sariyyi], dari [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Bilal] dia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap surban dan kedua khufnya (sepatunya)."
Sunan Nasa'i 106: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Ali] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Said] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman At Taimiy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bakar bin Abdullah Al Muzzani] dari [Al Hasan] dari [Ibnu Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Al Mughirah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu, lalu beliau mengusap ubun-ubunnya, surbannya dan kedua sepatunya. Bakar berkata: "Saya telah mendengarnya dari Ibnu Al Mughirah bin Syu'bah, dari Bapaknya.
Sunan Nasa'i 107: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Ali] dan [Humaid bin Mas'adah] dari [Yazid yaitu Ibnu zurai'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bakar bin Abdullah Al Muzani] dari [Hamzah Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah tertinggal (shalat berjama'ah) dan aku juga tertinggal bersama beliau. Setelah selesai dari hajatnya beliau berkata: 'Apakah kamu membawa air? ' lalu aku membawakan air untuk bersuci, maka beliau pun membasuh kedua tangannya dan membasuh mukanya. Kemudian beliau ingin membuka kedua lengan bajunya. Namun karena lengan bajunya terlalu sempit maka beliau menyingsingkannya di atas kedua pundaknya. Lalu beliau membasuh kedua lengannya dan mengusap bagian depan kepalanya serta surbannya, juga kedua sepatunya (khuf)."
Sunan Nasa'i 108: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus bin 'Ubaid] dari [Ibnu Sirin] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Wahab Ats Tsaqofi] berkata: "Saya mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Ada dua perkara yang tidak pernah aku tanyakan kepada siapapun setelah aku melihatnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Ia melanjutkan bicaranya: "Kami pernah bersama beliau dalam suatu safar (bepergian). Beliau pergi untuk buang hajatnya kemudian datang dan beliau berwudlu dan mengusap bagian depan kepalanya (ubun-ubun) serta kedua sisi surbannya, juga mengusap kedua sepatunya." Lalu Mughirah berkata (perkara yang ke-dua): "Shalat seorang pemimpin di belakang seseorang dari rakyatnya." Mughirah berkata: "Maka aku menyaksikan langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau dalam safar, lalu datanglah waktu shalat, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terlambat datang kepada mereka, lalu mereka melakukan iqamah dan menyuruh Ibnu 'Auf maju (menjadi Imam). Maka ia pun shalat bersama para sahabat, lalu datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ikut shalat di belakang Ibnu 'Auf. Setelah Ibnu 'Auf salam (selesai), Beliau berdiri untuk menyempurnakan sisa raka'at yang ketinggalan."
Sunan Nasa'i 109: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Syu'bah], dan telah memberitakan kepada kami [Muammal bin Hisyam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail] dari [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah] berkata: Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Celakalah tumit-tumit (yang tidak tersentuh air wudlu) dari api neraka."
Sunan Nasa'i 110: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Sufyan]. Dalam jalur yang lain disebutkan: dan telah memberitakan kepada kami [Amru bin Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abu Yahya] dari [Abdullah bin Amru] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat suatu kaum sedang berwudlu dan beliau melihat tumit-tumit mereka belum kena air, lalu beliau bersabda: "Celakalah tumit-tumit yang tak tersentuh air wudlu dari api neraka. Sempurnakanlah wudlu kalian."
Sunan Nasa'i 111: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdul 'Ala] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Kholid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Asy'ast] dia berkata: saya mendengar [Ayahku] berkata: dari [Masruq] dari [Aisyah Radliyallahu'anha] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencintai tayamun (mendahulukan yang sebelah kanan) semampunya dalam bersuci, memakai sandal, serta menyisir rambutnya." Syu'bah berkata: Kemudian saya mendengar di kota Wasit Al Asy'ats berkata: "Beliau mencintai tayamun." Lalu dia menyebutkan semua hal tersebut. Kemudian saya mendengar di Kufah dia berkata: "Beliau mencintai tayamun semampunya."
Sunan Nasa'i 112: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Ja'far Al Madani] berkata: saya mendengar [Ibnu Utsman bin Hanif yaitu 'Umarah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Qoisiyy] bahwa ia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan, lalu diberikan kepada Beliau air dalam bejana, Beliau mencuci kedua tangannya satu kali, membasuh muka dan kedua lengannya masing-masing satu kali, dan mencuci kedua kakinya dengan tangan kanannya.
Sunan Nasa'i 113: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim] dari [Ismail bin Katsir] yang biasa dipanggil dengan Abu Hasyim. Dalam jalur periwayatan yang lain disebutkan: dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan], dari [Abu Hasyim] dari ['Ashim bin Laqith] dari [Ayahnya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu wudlu, sempurnakan wudlumu dan bersihkan celah-celah jari-jemari."
Sunan Nasa'i 114: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Adam], dari [Ibnu Abu Zaidah] berkata: telah menceritakan kepada kami [ayahku] dan yang lainnya, dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah Al Waadli'i] berkata: "Saya melihat [Ali] berwudlu, dia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung tiga kali, membasuh muka tiga kali, membasuh kedua lengan tiga kali-tiga kali, mengusap kepalanya, dan membasuh kedua kakinya tiga kali-tiga kali." Kemudian dia berkata: "Ini adalah Wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 115: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin 'Amr bin As Sarh] dan [Al Harits bin Miskin] yang dibacakan kepadanya dan saya mendengar lafazhnya dari dia, dari [Ibnu Wahab] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab], bahwasannya ['Atha bin Yazid Al Laitsi] telah mengabarkan kepadanya, sesungguhnya [Humran] -budak Utsman- telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Utsman] meminta air Wudlu dan dipakai untuk berwudlu. Dia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, berkumur, dan memasukkan air ke hidung, membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, membasuh tangan kiri seperti itu juga, mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali, dan membasuh kaki kiri seperti itu juga. Kemudian dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu seperti wudluku ini." Dia menambahkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua raka'at -sedang ia dalam dua raka'at itu tidak mengajak hati bicara selain konsentrasi shalat- maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu."
Sunan Nasa'i 116: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al 'Alla] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris], dari ['Ubaidillah] dan [Malik] dan [Ibnu Juraij] dari [Al Maqburi], dari ['Ubaid bin Juraij] dia berkata: "Aku pernah berkata kepada [Ibnu Umar], Aku melihatmu berwudlu dengan mengenakan sandal sibtiyyah (sandal yang terbuat dari kulit) ini? Ia menjawab: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dengan mengenakannya."
Sunan Nasa'i 117: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari [Al A'Masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Jarir bin Abdullah], bahwa dia pernah berwudlu dan mengusap kedua sepatunya. Lalu dia ditanya, "Apakah kamu mengusapnya?" dia menjawab, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusapnya." Para sahabat Abdullah merasa kagum dengan perkataan Jarir ini, karena Jarir masuk Islam beberapa saat sebelum wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sunan Nasa'i 118: Telah mengabarkan kepada kami [Al 'Abbas bin Abdul 'Azhim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Harb bin Syaddad] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Ja'far bin Amru bin Umayyah Adl-Dlamri], dari [ayahnya], bahwa dia pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan mengusap kedua sepatunya (Khuf).
Sunan Nasa'i 119: Telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Duhaim] dan [Sulaiman bin Daud], sedangkan lafazhnya dari dia, dari [Ibnu Nafi'] dari [Daud bin Qais] dari [Zaid bin Aslam], dari [Atha' bin Yasar] dari [Usamah bin Zaid] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Bilal masuk ke daerah Aswaf, lalu beliau pergi untuk buang hajat, kemudian keluar." Usamah berkata: "Aku bertanya kepada Bilal, 'Apa yang beliau perbuat?' [Bilal] menjawab: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi untuk buang hajat, kemudian berwudlu. Beliau membasuh muka dan kedua tangannya, lalu mengusap kepalanya serta kedua sepatunya, kemudian shalat."
Sunan Nasa'i 120: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Daud] dan [Harist bin Miskin], dari [Ibnu Wahab], dari ['Amru bin Al Harits] dari [Abu An Nadlri], dari [Abu Salamah bin Abdur Rahman] dari [Abdullah bin 'Umar], dari [Sa'ad bin Abi Waqqash], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau mengusap kedua sepatunya.
Sunan Nasa'i 121: Telah mengabarkan kepada kami, [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail] -yaitu Ibnu Ja'far- dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Abu An Nadlri], dari [Abu Salamah] dari [Sa'ad bin Abi Waqqash], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -tentang mengusap kedua sepatu- hal itu tidak apa-apa.
Sunan Nasa'i 122: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Khasyram] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari [Mughirah bin Syu'bah], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk buang hajat, dan setelah kembali aku menjumpai beliau, dan aku sedang membawa ember, maka aku menuangkan air tersebut untuk beliau. Beliau lalu membasuh kedua tangannya, membasuh mukanya, kemudian membasuh kedua lengannya namun jubbahnya terlalu sempit, maka beliau keluarkan lengannya dari bawah jubbah, lantas beliau basuh keduanya, dan mengusap kedua sepatunya, setelah itu beliau mengerjakan shalat bersama kami."
Sunan Nasa'i 123: Telah mengabarkan kepada kami, [Qutaibah bin Said] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Yahya] dari [Sa'ad bin Ibrahim], dari [Nafi' bin Jubair] dari ['Urwah bin Mughirah] dari [Mughirah bin Syu'bah], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. bahwa Beliau pernah keluar untuk buang hajat, maka Mughirah bin Syu'bah mengikutinya dengan membawa se-ember air. Lalu dia menuangkannya kepada Beliau hingga beliau selesai dari hajatnya. Kemudian beliau berwudlu dan mengusap kedua khufnya (sepatunya).
Sunan Nasa'i 124: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: saya mendengar [Ismail bin Muhammad bin Sa'ad] berkata: saya mendengar [Hamzah bin Al Mughirah bin Syu'bah] bercerita dari [ayahnya] berkata: "Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Beliau bersabda: "Wahai Mughirah, belakangan saja! Dan kalian wahai manusia teruslah berjalan." Aku pun memperlambat diri dan aku membawa se-ember air, sedang sahabat lain tetap berlalu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi buang hajat. Setelah beliau selesai, aku pergi menuangkan air untuk beliau, sedangkan beliau memakai jubah buatan Romawi yang sempit lengan bajunya, sehingga beliau tidak bisa mengeluarkan tangannya dari dalam lengan jubbahnya, maka beliau mengeluarkannya dari bawah jubbahnya. Beliau membasuh wajah dan kedua tangannya, mengusap kepalanya, dan mengusap kedua khufnya (sepatunya).
Sunan Nasa'i 125: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Qais] dari [Hudzail bin Syurahbil] dari [Mughirah bin Syu'bah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kedua kaos kakinya dan kedua sandalnya. Abdurrahman berkata: "kami tidak mengetahui seorangpun yang mengikuti Abu Qais mengenai riwayat ini, dan yang benar adalah dari Al Mughirah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kedua khufnya (sepatunya).
Sunan Nasa'i 126: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] dari [Zirr] dari [Shafwan bin Assal], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan kepada kami bila dalam perjalanan, untuk tidak melepas khuf (sepatu-sepatu) kami selama tiga hari tiga malam."
Sunan Nasa'i 127: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman Ar Ruhawi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Ats Tsauri], [Malik bin Mighwal], [Zuhair], dan [Abu Bakar bin 'Ayyasy] juga [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Ashim], dari [Zirr], dia berkata: "Aku bertanya kepada [Shafwan bin Assal] tentang mengusap kedua sepatu, ia menjawab: "Bila kami dalam perjalanan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami mengusap sepatu kami, dan tidak melepasnya selama tiga hari baik itu saat buang air besar atau buang air kecil, atau tidur, kecuali karena junub."
Sunan Nasa'i 128: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdu Razaq] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ats Tsauri] dari [Amru bin Qais Al Mulaa'i] dari [Al Hakam bin 'Utaibah] dari [Al Qaasim bin Mukhaimi Radliyallahu'anha] dari [Syuraih bin Hani'] dari [Ali] Radliyallahu'anhu dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menentukan tiga hari tiga malam bagi musafir dan satu hari satu malam bagi yang bermukim (menetap) -yakni dalam hal mengusap sepatu-.
Sunan Nasa'i 129: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sariyyi] dari [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Al Hakam] dari [Al Qasim bin Mukhaimi Radliyallahu'anha] dari [Syuraih bin Hani'], dia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah radliyallahu 'anha tentang mengusap kedua sepatu. Lalu dia menjawab: "Datanglah kepada Ali, karena dia lebih tahu tentang hal tersebut daripada aku". Lalu aku datang kepada [Ali] untuk menanyakan hal itu. Ia menjawab: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami agar orang yang bermukim mengusap sepatunya selama sehari semalam dan bagi yang musafir selama tiga hari tiga malam."
Sunan Nasa'i 130: Telah mengabarkan kepada kami ['Amru bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahzu bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul Malik bin Maisa Radliyallahu'anha] berkata: "Saya mendengar [An Nazzal bin Sabrah] berkata: "Aku melihat [Ali] Radliyallahu'anhu shalat dzuhur. Kemudian dia duduk untuk keperluan orang lain. Tatkala datang waktu Ashar, dibawakanlah kepadanya se-ember air, maka beliau mengambilnya dengan telapak tangannya dan mengusap wajahnya, kedua lengannya, kepalanya, dan kedua kakinya. Lalu beliau mengambil sisanya dan meminumnya sambil berdiri. Setelah itu dia berkata: "Manusia tidak suka seperti ini! padahal aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya, dan inilah cara berwudlu bagi orang yang belum batal."
Sunan Nasa'i 131: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin 'Amir] dari [Anas] dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dibawakan bejana kecil untuk berwudlu. Aku bertanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu pada setiap shalat?" Ia menjawab, "Ya". Dia bertanya, "Kalau kalian?" Dia menjawab, "Kami melakukan beberapa shalat selagi belum batal." Dia berkata: "Dulu kami juga selalu melakukan beberapa shalat dengan satu wudlu."
Sunan Nasa'i 132: Telah mengabarkan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Ibnu Abbas], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari WC lalu dihidangkanlah makanan kepadanya. Kemudian orang-orang berkata: "Maukah kami bawakan air wudlu untuk Anda?" Beliau menjawab: "Aku hanya di perintahkan untuk berwudlu bila hendak menegakkan shalat."
Sunan Nasa'i 133: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidillah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Alqmah bin Marsad] dari [Ibnu Buraidah], dari [ayahnya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berwudlu bila hendak shalat, tetapi setelah peristiwa penaklukan kota Makkah beliau mengerjakan beberapa shalat dengan satu kali wudlu. Lalu Umar bertanya: "Engkau melakukan sesuatu yang tidak biasa engkau lakukan sebelumnya?" Beliau menjawab, "Aku sengaja melakukannya wahai Umar!"
Sunan Nasa'i 134: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dari [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam] dari [Ayahnya], apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu maka beliau mengambil air sepenuh kedua telapak tangan, lalu Syu'bah (perawi) mengatakan bahwa beliau memercikkan air ke kemaluannya. Kemudian hal itu di sampaikan kepada Ibrahim dan dia mengaguminya. Syaikh Ibnu Sunni Al Hakam berkata: "Dia adalah Ibnu Sufyan Ats Tsaqofi Radliyallahu'anhu
Sunan Nasa'i 135: Telah mengabarkan kepada kami [Al Abbas bin Muhammad Ad Duuri] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Ahwash bin Jawwab] telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Ruzaiq] dari [Manshur]. Dalam jalur periwayatan yang lain disebutkan: dan telah memberitakan kepada kami [Ahmad bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qasim yaitu Ibnu Yazid Al Jarmi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam bin Sufyan] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan memercikkan air ke kemaluannya." Ahmad berkata dengan redaksi: "Maka beliau memercikkan air ke kemaluannya".
Sunan Nasa'i 136: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Daud Sulaiman bin Saif] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Attab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah], dia berkata: "Aku Melihat [Ali] Radliyallahu'anhu berwudlu tiga kali-tiga kali, kemudian berdiri dan meminum air sisa wudlunya, dan berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan, seperti yang ku lakukan sekarang."
Sunan Nasa'i 137: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dari [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari ['Aun bin Abu Juhaifah], dari [ayahnya] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Bathha, lalu Bilal mengeluarkan air sisa wudlu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka orang-orang berebutan dan aku mendapatkannya sedikit. Kemudian aku menancapkan tombak kecil untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau shalat bersama orang-orang, sedangkan banyak anjing, keledai dan perempuan yang lewat di depan tombak tadi."
Sunan Nasa'i 138: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dari [Sufyan] dia berkata: Saya mendengar [Ibnu Al Munkadir] berkata: Aku mendengar [Jabir] berkata: " Aku sakit. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Abu Bakar datang menjengukku dan keduanya mendapati diriku pingsan, maka beliau berwudlu dan air sisa wudlunya disiramkan kepadaku."
Sunan Nasa'i 139: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awwanah] dari [Qatadah] dari [Abu Al Malih] dari [ayahnya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci, juga sedekah dari Ghulul (harta rampasan perang yang diambil secara sembunyi-sembunyi sebelum dibagikan)."
Sunan Nasa'i 140: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Musa bin Abu Aisyah] dari [Amru bin Syu'aib] dari [ayahnya] dari [kakeknya] berkata: "Seorang Badui datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bertanya perihal wudlu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperlihatkan kepadanya cara berwudlu yang semuanya tiga kali - tiga kali. Kemudian Beliau bersabda: 'Beginilah cara berwudlu, Barang siapa menambah lebih dari ini, dia berbuat kejelekan dan berlebihan, serta berbuat dzalim'."
Sunan Nasa'i 141: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Jahdlam] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Ubaidillah bin Abbas], dia berkata: "Kami pernah duduk bersama [Abdullah bin Abbas], lalu ia berkata: 'demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengkhususkan sesuatupun bagi kita ahlul bait kecuali dalam tiga hal, yaitu: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menyempurnakan wudlu, tidak makan sedekah, dan tidak mengawinkan keledai dengan kuda.'"
Sunan Nasa'i 142: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abu Yahya] dari [Abdullah bin Amru], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sempurnakanlah wudlu'."
Sunan Nasa'i 143: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Al 'Alla bin Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kalian ku kabarkan tentang hal-hal yang membuat Allah menghapus kesalahan serta mengangkat derajat kalian? Yaitu menyempurnakan Wudlu meskipun dalam kondisi saat engkau tidak suka (karena cuaca dingin atau kemalasan), banyak langkah ke mesjid, menunggu shalat setelah shalat, dan bagi kalian itulah Ribath, itulah Ribath, itulah Ribath."
Sunan Nasa'i 144: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Abu Zubair] dari [Sufyan bin Abdurrahman] dari [Ashim bin Sufyan Ats Tsaqafi], bahwa mereka ikut perang Sulasil namun perang telah usai, sehingga mereka berjaga-jaga. Kemudian mereka kembali ke Mu'awiyyah, dan di sisinya ada Abu Ayyub dan Uqbah bin Amir Lalu Ashim berkata: "Wahai [Abu Ayyub]! Kami ketinggalan perang tahun ini! sedangkan kami telah di kabarkan bahwa barangsiapa shalat di masjid yang empat dosa-dosanya akan diampuni?" Ia berkata: "Wahai keponakanku, maukah ku tunjukkan hal yang lebih mudah dari itu? Aku mendengar Rasulullah bersabda: 'Barangsiapa berwudlu sebagaimana diperintahkan dan shalat sebagaimana di perintahkan, maka dosa-dosanya yang lalu diampuni.' Bukankah begitu wahai [Uqbah]?" Dia menjawab: "Ya."
Sunan Nasa'i 145: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Syu'bah] dari [Jami' bin Syadad] berkata: saya telah mendengar [Humran bin Aban] mengabarkan Abu Burdah di masjid, bahwasannya dia mendengar [Utsman] menyampaikan, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa menyempurnakan wudlu sebagaimana yang diperintahkan Allah, shalat lima waktu baginya merupakan penghapus dosa diantara lima waktu tersebut."
Sunan Nasa'i 146: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Humran] -Budak Usman-, bahwa [Utsman] radliyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang berwudlu lalu memperbaiki wudlunya kemudian shalat, melainkan diampuni dosa yang ada diantara shalat tersebut dengan shalat lainnya sehingga dia melakukan shalat tersebut."
Sunan Nasa'i 147: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al laits yaitu Ibnu Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Yahya Sulaim bin Amir] dan [Dhamrah bin Habib] dan [Abu Thalhah Nu'aim bin Ziyad] mereka telah berkata: kami telah mendengar dari [Abu Umamah Al Bahili] dia berkata: Aku mendengar [Amru bin Abasah] berkata: "Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bagaimana cara berwudlu?" Beliau menjawab: "Adapun wudlu, apabila kamu melakukan wudlu dan membasuh kedua telapak tanganmu lalu kamu mensucikan keduanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari celah-celah kuku-kukumu dan ujung jari-jarimu. Bila kamu berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Serta membasuh mukamu dan kedua tanganmu sampai ke siku-siku dan mengusap kepalamu, dan membasuh kedua tanganmu sampai ke siku-siku dan mengusap kepalamu, kemudian membasuh kedua kaki sampai ke kedua mata kaki, maka kamu membersihkan kesalahanmu. Jika kamu meletakkan mukamu ke hadapan Allah Azza wa Jalla, maka kamu keluar dari kesalahanmu seperti kamu baru dilahirkan ibumu." Abu Umamah berkata: Aku berkata: "wahai Amru bin Abasah! Lihat yang kamu katakan, apakah ini diberikan dalam satu majlis?" dia menjawab: "demi Allah, umurku sudah tua dan ajal semakin dekat, apa gunanya aku berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh, kedua telingaku mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan hatiku masih sangat sadar bahwa itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 148: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ali bin Harb Al Marwazi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Rabi'ah bin Yazid] dari [Abu Idris Al Khaulani] dan [Abu Utsman] dari ['Uqbah bin Amir Al Juhani] dari [Umar bin Khattab] Radliyallahu'anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu kemudian memperbaiki wudlunya lalu berdo'a: 'Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dibukakan baginya delapan pintu surga, dan dia masuk lewat pintu manapun yang dia kehendaki."
Sunan Nasa'i 149: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Khalaf yaitu Ibnu Khalifah] dari [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Abu Hazim], dia berkata: "Aku di belakang [Abu Hurairah], saat dia sedang berwudlu untuk shalat. Ia membasuh kedua tangannya sampai ketiaknya. Aku bertanya kepadanya: 'Wahai Abu Hurairah! Wudlu apa ini?' Ia menjawab: 'Wahai Bani Farrukh, kalian di sini? Andai aku tahu kalian di sini, aku tidak akan Wudlu seperti ini. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Hiasan wudlu seorang mukmin akan sampai ke tempat badan yang terkena aliran air wudlu', "
Sunan Nasa'i 150: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Al 'Alla bin Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah Radliyallahu'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju pekuburan, lantas beliau mengucapkan: "Assalamu'alaikum wahai penghuni negeri kaum mukmin. Kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku ingin melihat saudara-saudaraku!" mereka berkata: "Wahai Rasulullah, Bukankah kami semua ini saudara mu?" beliau menjawab: "Ya, kalian adalah sahabatku dan saudaraku dan tidak akan datang lagi setelah ini dan Aku akan mendahului kalian menuju Haudl." Mereka berkata: "Wahai Rasulullah! bagaimana engkau dapat mengenali orang-orang setelah engkau dari umatmu?" beliau bersabda: "Apakah kamu tahu kalau seseorang mempunyai seekor kuda yang ada putih-putihnya di ujung kepalanya yang berada di antara kuda-kuda yang hitam pekat? Bukankah ia akan mengenali kuda-kudanya?" mereka berkata: "Ya, tentu." Beliau meneruskan sabdanya: "Mereka akan datang pada hari kiamat dengan wajah bersinar di wajahnya dari bekas wudlu, dan aku akan mendahului mereka masuk ke dalam telaga (Haudl)."
Sunan Nasa'i 151: Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Abdurrahman Al Masruqi] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Rabi'ah bin Yazid Ad-Dimasqy] dari [Abu Idris Al Khaulani] dan [Abu Usman] dari [Jubair bin Nufair Al Hadhrami] dari [Uqbah bin Amir Al juhaini], dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu dan memperbaiki wudlunya kemudian shalat dua raka'at, menghadap kepadanya dengan hati dan wajahnya, wajib baginya surga."
Sunan Nasa'i 152: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Abu Hashin] dari [Abu Abdurrahman] dia berkata: [Ali] berkata: "Aku laki-laki yang gampang keluar Madzi-nya, dan anak perempuan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah istriku, maka aku malu bertanya kepada beliau. Lalu aku bertanya kepada orang yang berada di sampingku, 'Tanyakanlah hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! lantas diapun bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau berkata: 'mengenai hal itu diperlukan wudlu'."
Sunan Nasa'i 153: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Ali] Radliyallahu'anhu, dia berkata: "Aku berkata kepada Miqdad: "Bila seseorang mendatangi istrinya lalu keluar madzinya dan belum bersetubuh, tolong tanyakanlah hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku malu untuk bertanya kepada beliau tentang hal tersebut, karena anak perempuannya adalah istriku". Kemudian dia bertanya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat'."
Sunan Nasa'i 154: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari ['Atha] dari ['Aisy bin Anas] bahwasannya [Ali] berkata: "Aku laki-laki yang gampang keluar Madzi-nya, maka aku menyuruh 'Ammar bin Yasir bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena anak perempuannya adalah istriku. Lalu Beliau bersabda: "Cukup dari yang demikian itu dengan berwudlu."
Sunan Nasa'i 155: Telah mengabarkan kepada kami [Usman bin Abdullah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Umayyah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zuro'i] bahwa [Rauh bin Al Qosim] telah menceritakannya dari [Ibnu Abu Nujaih] dari ['Atho] dari [Iyas bin Khalifah] dari [Rafi' bin Khadij] bahwa Ali pernah menyuruh Amar untuk menanyakan tentang Madzi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menjawab: "Hendaknya ia mencuci kemaluannya lalu berwudlu."
Sunan Nasa'i 156: Telah mengabarkan kepada kami ['Utbah bin Abdullah Al Marwazi] dari [Malik yaitu Ibnu Anas] dari [Abu Nadhr] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Miqad bin Al Aswad], bahwa Ali memerintahkannya untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang orang yang ingin mendekati istrinya, tetapi keluarlah air madzi, apakah yang harus ia perbuat? (Ali Berkata) Anak perempuan nabi adalah istriku, sehingga aku malu menanyakan hal tersebut. dan beliau menjawab: "Bila salah seorang dari kalian mendapatkan seperti itu, hendaklah ia memercikkan kemaluannya dengan air, lalu berwudlu sebagaimana wudlu ketika shalat."
Sunan Nasa'i 157: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Syu'bah] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman] dia berkata: Saya mendengar [Mundzir] dari [Muhammad bin Ali] dari [Ali] dia berkata: "Aku malu bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang madzi karena Fatimah, jadi aku menyuruh Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya. Lalu dia bertanya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Mengenai hal itu, diperlukan wudlu.'"
Sunan Nasa'i 158: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim] bahwasannya dia mendengar [Zirr bin Hubaisy] berkata: "Aku datang kepada seseorang yang biasa dipanggil [Shafwan bin Assal], dan aku duduk di depan pintunya. Kemudian dia keluar dan berkata: 'Apa yang kamu inginkan?' Aku menjawab: 'Aku ingin menuntut ilmu'. Ia berkata: para malaikat meletakkan sayap-sayapnya kepada para pencari ilmu, sebagai tanda keridhaan terhadap mereka'. Lalu dia berkata: 'apa yang ingin engkau tanyakan?' Aku berkata: 'tentang dua sepatu (khuf).' Dia menjawab: 'Dulu jika kami dalam perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk tidak melepasnya selama tiga hari, kecuali karena junub. Akan tetapi (tidak di lepas) saat buang air besar atau buang air kecil atau saat tidur'."
Sunan Nasa'i 159: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Ali] dan [Ismail bin Mas'ud] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim] dari [Zirr] berkata: [Shafwan bin Assal] berkata: "kami dulu bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, dan beliau memerintahkan kami untuk tidak melepas sepatu (khuf) selama tiga hari kecuali karena junub. Akan tetapi (tidak di lepas) saat buang air besar atau buang air kecil atau saat tidur'."
Sunan Nasa'i 160: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Sufyan] dari [Az-Zuhri]. Dari jalur periwayatan yang lain juga disebutkan: dan Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Manshur] dari [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az-Zuhri] berkata: Telah mengabarkan kepada ku [Sa'id yaitu Ibnu Musayyab] dan ['Abbad bin Tamim] dari pamannya yaitu [Abdullah bin Zaid] dia berkata: "Diadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang mendapati sesuatu ketika sedang shalat?" Beliau bersabda: "Janganlah keluar (dari shalat) hingga ia mencium bau atau mendengar suara (kentut)."
Sunan Nasa'i 161: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] dan [Humaid bin Mas'adah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az-Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] Radliyallahu'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, janganlah memasukkan tangannya ke bejana air sehingga dia menuangkan (mencuci) ke tangannya sebanyak tiga kali, karena dia tidak tahu dimana tangannya berada (pada waktu dia tidur)."
Sunan Nasa'i 162: Telah mengabarkan kepada kami [Bisyir bin Hilal] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Ayyub] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah Radliyallahu'anha] dia berkata: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seseorang mengantuk dalam shalatnya hendaklah ia menghentikan, karena mungkin dia berdo'a untuk kecelakaan (kebinasaan) bagi dirinya sendiri sedang dia tidak menyadarinya!"
Sunan Nasa'i 163: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ma'an] Telah memberitakan kepada kami [Malik] dan [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya dari [Ibnu Qasim] berkata: Telah memberitakan kepada kami [Malik] dari [Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazim] bahwasannya dia mendengar [Urwah bin Az Zubair] berkata: "Aku menemui Marwan bin Hakam, lalu kami menyebutkan hal yang mengharuskan untuk berwudlu. Lalu Marwan berkata: 'menyentuh kemaluan.' Urwah berkata: 'Aku tidak tahu hal tersebut.' Lalu [Marwan] berkata lagi: Telah mengabarkan kepadaku [Busrah binti Shafwan] bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian menyentuh kemaluannya, hendaklah ia berwudlu."
Sunan Nasa'i 164: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Sa'id] dari [Syu'aib] dari [Az-Zuhri] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Abu Bakr bin Amr bin Hazim] bahwasannya dia mendengar [Urwah bin Az Zubair] berkata: Marwan menyebutkan pada masa pemerintahannya di Madinah, bahwa hendaklah berwudlu karena memegang kemaluan dengan tangannya. Aku mengingkarinya dan aku mengatakan: "Tidak ada wudlu bagi yang menyentuhnya!" Lalu [Marwan] berkata: [Busrah bin Shafwan] mengabarkan kepadaku bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah berwudlu karena menyentuh kemaluan." 'Urwah berkata: Tapi aku masih saja mendebat Marwan hingga dia memanggil seorang pengawalnya. dia mengutus kepada Busrah untuk menanyakan tentang hal yang dia kabarkan kepada Marwan, Kemudian Busrah mengabarkan seperti apa yang telah di kabarkan oleh Marwan kepadaku.
Sunan Nasa'i 165: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad] dari [Mulazim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Badr] dari [Qais bin Thalq bin Ali] dari [Bapaknya] dia berkata: "Kami keluar (dari daerah kami) hingga kami sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu kami berbaiat kepadanya dan shalat bersamanya. Setelah selesai shalat datanglah seseorang yang kelihatannya seorang badui, dia berkata: 'Wahai Rasulullah, Apa pendapat engkau tentang orang yang menyentuh kemaluannya ketika shalat?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Bukankah itu hanya daging bagian dari drirmu?' atau 'sebagian dari dirimu?'"
Sunan Nasa'i 166: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Al Hakam] dari [Syu'aib] dari [Laits] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ibnu Had] dari [Abdurrahman bin Qasim] dari [Al Qasim] dari [Aisyah] dia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dan aku berbaring di depannya laksana mayat, apabila beliau ingin melakukan shalat witir, beliau menyentuhku dengan kakinya."
Sunan Nasa'i 167: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] berkata: Saya mendengar [Al Qasim bin Muhammad] berkata: dari [Aisyah] dia berkata: "Kalian telah mengetahui bahwa aku berbaring di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang shalat. Apabila beliau hendak sujud, maka beliau meraba kakiku, lalu aku menarik kakiku, kemudian beliau sujud."
Sunan Nasa'i 168: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abu Nadhr] dari [Abu Salamah] dari [Aisyah] dia berkata: "Aku pernah tidur di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kedua kakiku berada di arah kiblatnya. Apabila sujud beliau menyentuh kakiku dan apabila beliau berdiri aku membentangkan lagi kedua kakiku, dan saat itu di dalam rumah tidak ada lampu."
Sunan Nasa'i 169: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Al Mubarak] dan [Nushair bin Al Faraj] dan lafazh ini darinya, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Muhammad bin Yahya bin Habbad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari [Aisyah] dia berkata: "Pada suatu malam aku kehilangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku mencari-carinya dengan kedua tanganku. Lalu kedua tanganku menyentuh kedua kakinya yang berdiri tegak, sedangkan beliau sedang dalam keadaan sujud. Beliau mengucapkan (do'a): 'aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu dan berlindung dengan sikap pemaaf-Mu dari siksa-Mu, dan berlindung dengan-Mu dari Engkau. Aku tidak bisa menghitung pujian kepada Mu, Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu pada diri-Mu.'"
Sunan Nasa'i 170: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Rauq] dari [Ibrahim At-Taimi] dari [Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mencium sebagian istrinya, kemudian shalat tanpa berwudlu lagi. Abu Abdurrahman berkata: tidak ada dalam bab ini sebuah hadits yang lebih baik dari hadist ini, walaupun hadits ini Mursal. Hadits ini telah diriwayatkan oleh [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Urwah] dari [Aisyah]. Yahya Al Qathan berkata: "ini adalah hadits Habib, dari Urwah dari Aisyah. adapun ini dan hadits Habib, dari Urwah dari Aisyah: 'dia shalat padahal darah menetes pada tikar' adalah tidak ada.
Sunan Nasa'i 171: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ismail] dan [Abdurrazzak] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az-Zuhri] dari [Umar bin Abdul Aziz] dari [Ibrahim bin Abdullah bin Qarizh] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Berwudlulah kalian karena memakan sesuatu yang disentuh (dimasak dengan) api.'"
Sunan Nasa'i 172: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad yaitu Ibnu Harb] berkata: telah menceritakan kepadaku [Az-Zubaidi] dari [Az-Zuhri] sesungguhnya [Umar bin Abdul Aziz] Telah mengabarkan kepadanya bahwasannya [Abdullah bin Qarizh] Telah mengabarkan kepadanya bahwa [Abu Hurairah] berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda': "Berwudlulah kalian dari -makanan sesuatu- yang disentuh (dimasak dengan) api'."
Sunan Nasa'i 173: Telah mengabarkan kepada kami [Ar-Rabi' bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Bakr yaitu Ibnu Mudlar] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Bakr bin Sawadah] dari [Muhammad bin Muslim] dari [Umar bin Abdul 'Aziz] dari [Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh] dia berkata: "Aku melihat [Abu Hurairah] berwudlu di belakang masjid, lalu dia berkata: 'Aku memakan sepotong daging sapi lalu berwudlu karenanya, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk berwudlu karena (memakan sesuatu yang dimasak) dengan api'."
Sunan Nasa'i 174: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Ya'qub] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Shamad bin Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Husain Al Mu'allim] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abdurrahman bin Amr Al Auza'i] bahwasannya dia mendengar [Al Muthallib bin Abdullah bin Hanthab] berkata: Ibnu Abbas berkata: "Apakah aku harus wudlu karena (makan) makanan halal yang aku dapati di dalam Al-Qur'an karena di sentuh (dimasak dengan) api?" lalu [Abu Hurairah] mengambil kerikil dan berkata: "Aku bersaksi sebanyak kerikil-kerikil ini, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah kalian karena memakan makanan yang dimasak dengan api.'"
Sunan Nasa'i 175: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Syu'bah] dari [Amr bin Dinar] dari [Yahya bin Ja'dah] dari [Abdullah bin Umar] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah kalian karena memakan sesuatu yang di sentuh (dimasak dengan) api."
Sunan Nasa'i 176: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Syu'bah] dari [Amr bin Dinar] dari [Yahya bin Ja'dah] dari [Abdullah bin 'Amru]. [Muhammad Al Qari] berkata: dari [Abu Ayyub] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah karena (memakan) sesuatu yang di rubah (dimasak, diolah dengan) api."
Sunan Nasa'i 177: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dan [Harun bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Harami yaitu Ibnu 'Umarah bin Abu Hafshah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amr bin Dinar] berkata: Saya telah mendengar [Yahya bin Ja'dah] berkata: dari [Abdullah bin Amr Al Qari] dari [Abu Thalhah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah kalian karena (memakan) sesuatu yang di rubah (dimasak, diolah dengan) api."
Sunan Nasa'i 178: Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Harami bin 'Umrah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bakr bin Hafsh] dari [Ibnu Syihab] dari [Ibnu Abu Thalhah] dari [Abu Thalhah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah kalian karena memakan sesuatu yang dipanggang dengan api."
Sunan Nasa'i 179: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az-Zubaidi] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Az-Zuhri] bahwasanya [Abdul Malik bin Abu Bakar] Telah mengabarkan kepadanya bahwa [Kharijah bin Zaid bin Tsabit] Telah mengabarkan kepadanya, Bahwa [Zaid bin Tsabit] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah karena (memakan) sesuatu yang disentuh (dimasak, dipanggang dengan) api.'"
Sunan Nasa'i 180: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az-Zubaidi] dari [Az-Zuhri] bahwasannya [Abu Salamah bin Abdurrahman] Telah mengabarkan kepadaku dari [Abu Sufyan bin Sa'id bin Al-Akhnas bin Syariq], bahwa dia menemui [Ummu Habibah] istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan dia adalah bibi dari ibunya lalu memberi sawik (makanan dari tepung gandum), kemudian berkata kepadanya: "Berwudlulah wahai keponakanku, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Berwudlulah dari sesuatu yang terpanggang oleh api.'"
Sunan Nasa'i 181: Telah mengabarkan kepada kami [Ar-Rabi' bin Sulaiman bin Daud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Bakr bin Mudlar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bakr bin Mudlar] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Bakr bin Sawadah] dari [Muhammad bin Muslim bin Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Sufyan bin Sa'id bin Al Akhnas bin Syariq], bahwa [Ummu Habibah] istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya, dan Abu Sufyan baru saja makan sawik (makanan dari tepung gandum): "Wahai keponakanku! Berwudlulah!, karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah karena memakan sesuatu yang disentuh (dimasak) oleh api.'"
Sunan Nasa'i 182: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Ali bin Husain] dari [Zainab bin Ummu Salamah] dari [Ummu Salamah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah makan daging bagian paha, lalu datang Bilal, kemudian beliau keluar untuk shalat dan beliau tidak berwudlu lagi.
Sunan Nasa'i 183: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Muhammad bin Yusuf] dari [Sulaiman bin Yasar] dia berkata: "Aku pernah menemui [Ummu Salamah] lalu beliau menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bangun subuh dalam keadaan junub bukan karena mimpi. Beliau lalu berpuasa -selain Sulaiman bin Yasar menceritai kepada kami hadits ini, namun Ummu Salamah memberitahukan kepadanya- bahwa dia menghidangkan kepada Beliau daging bagian pundak (paha) yang di bakar. Beliau memakannya, lalu beliau shalat tanpa berwudlu lagi."
Sunan Nasa'i 184: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Yusuf] dari [Ibnu Yasar] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakan roti dan daging, kemudian melaksanakan shalat tanpa berwudlu lagi."
Sunan Nasa'i 185: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ayyas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Muhammad bin Munkadir] berkata: Saya mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: "Salah satu dari dua hal yang ditinggalkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah tidak berwudlu karena memakan sesuatu yang disentuh oleh (dimasak dengan) api."
Sunan Nasa'i 186: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dan [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya lafazh ini darinya, dari [Ibnu Al Qasim] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Busyair bin Yasar] -budak Bani Haritsah- bahwa [Suwaid bin Nu'man] telah mengabarkan kepadanya bahwa: "ia pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun perang khaibar ke daerah Shahban' -daerah di Khaibar yang paling rendah- lalu beliau mengerjakan shalat Ashar. Kemudian beliau minta dibawakan perbekalan, maka tidak ada yang bisa dibawa kecuali sawiq. Lalu beliau menyuruh untuk melunakkannya, kemudian beliau memakannya dan kamipun memakannya, kemudian beliau berdiri untuk melaksanakan shalat maghrib, lalu beliau berkumur dan kamipun ikut berkumur, kemudian beliau shalat tanpa berwudlu."
Sunan Nasa'i 187: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al -Laits] dari [Uqail] dari [Zuhri] dari [Ubaidillah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminum susu kemudian meminta air untuk berkumur. Lalu beliau bersabda: "Susu itu mengandung lemak."
Sunan Nasa'i 188: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Aghar yaitu Ibnu Shabah] dari [Khalifah bin Hushain] dari [Qais bin 'Ashim] bahwa dia masuk Islam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya mandi dengan air dan sidr (Daun Bidara).
Sunan Nasa'i 189: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] bahwa beliau mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Tsumamah bin Utsal Al Hanafi pergi ke tempat air mengalir dekat masjid untuk mandi, kemudian masuk ke dalam masjid dan berkata: "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang diibadahi selain Allah, tidak ada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai Muhammad! Demi Allah di muka bumi ini, dulu tidak ada wajah yang paling aku benci melainkan wajahmu, dan sekarang wajahmu menjadi wajah yang paling aku cintai. Kudamu akan membawaku dan aku ingin umrah. Bagaimana pendapatmu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kabar gembira kepadanya dan menyuruhnya umrah." -Demikian cerita ini secara ringkas-
Sunan Nasa'i 190: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dari [Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] berkata: saya mendengar [Najiah bin Ka'ab] dari [Ali] Radliyallahu'anhu bahwa dia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengabarkan bahwa Abu Thalib meninggal dunia Beliau bersabda: "Pergilah ke sana dan kuburlah!" Ali berkata: dia mati dalam keadaan musyrik. Rasul bersabda: "pergilah ke sana dan kuburlah!" Ali berkata: "Setelah selesai menguburnya aku pulang, lalu Beliau bersabda kepadaku: "Mandilah!"
Sunan Nasa'i 191: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] berkata: saya mendengar [Hasan] berkata: dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila telah duduk di antara dua tangan dan dua kaki (bersetubuh), kemudian bersungguh-sungguh, telah wajib mandi baginya."
Sunan Nasa'i 192: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Ya'qub bin Ishaq Al Jauzajani] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Asy'ats bin Abdul Malik] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila telah duduk di antara dua tangan dan dua kaki kemudian bersungguh-sungguh, telah wajib mandi baginya." Abu Abdurrahman berkata: Yang ini salah, yang benar adalah, Asy'ats dari Al Hasan dari Abu Hurairah. Telah meriwayatkan hadis ini, An-Nadlr bin Syumail, Khalid, dan yang lainnya dari Syu'bah.
Sunan Nasa'i 193: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ali bin Hujr] lafazh ini dari Qutaibah dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abidah bin Humaid] dari [Rukain bin Rabi'] dari [Husain bin Qabishah] dari [Ali] Radliyallahu'anhu berkata: "Aku laki-laki yang sering mengeluarkan madzi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Apabila kamu melihat madzi, maka cucilah kemaluanmu dan berwudlulah seperti wudlu untuk shalat. Jika kamu mengeluarkan air mani, mandilah."
Sunan Nasa'i 194: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Zaidah], dan Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] lafazh ini darinya, Telah mengabarkan kepada kami [Abu Walid] Telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dari [Rukain bin Rabi' bin 'Amilah Al Fajariy] dari [Husain bin Qabishah] dari [Ali] Radliyallahu'anhu dia berkata: "Aku laki-laki yang sering mengeluarkan madzi, maka aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda kepadaku: "Apabila kamu melihat madzi, berwudlulah seperti wudlu untuk shalat, kemudian cuci kemaluanmu. Jika kamu melihat keluarnya air mani, mandilah."
Sunan Nasa'i 195: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas], bahwa Ummu Sulaim bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang perempuan yang bermimpi seperti mimpinya laki-laki? Maka beliau menjawab: "Apabila ia mengeluarkan air. Maka hendaklah mandi."
Sunan Nasa'i 196: Telah mengabarkan kepada kami [Katsir bin 'Ubaid] dari [Muhammad bin Harb] dari [Az-Zubaidi] dari [Az-Zuhri] dari [Urwah] bahwa [Aisyah] mengabarkan kepadanya, sesungguhnya Ummu Sulaim berbincang-bincang dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku sedang duduk, kemudian Ummu Sulaim berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya Allah tidak malu sedikitpun dari kebenaran, bila ada perempuan yang bermimpi seperti mimpinya laki-laki apakah dia harus mandi karenanya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ya." Aisyah berkata: "Aku bertanya kepada Ummu Sulaim. 'Ah, apakah perempuan juga bermimpi demikian! 'Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menengok kepadaku dan berkata: "Ah, kamu ini bagaimana, lalu dari manakah anak bisa mirip orang tuanya itu?"
Sunan Nasa'i 197: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib bin Yusuf] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari [Zainab bin Salamah] dari [Ummu Salamah] bahwa seorang perempuan berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah tidak Malu sedikitpun dari kebenaran, apakah seorang perempuan wajib mandi apabila ia bermimpi?" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya, jika dia melihat air. Maka Ummu Salamah tertawa dan bertanya: "Apakah wanita bermimpi basah juga?" Beliau menjawab: "Kalau tidak, lalu dari mana anak itu dapat menyerupainya (mirip dengannya)?"
Sunan Nasa'i 198: Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hajaj] dari [Syu'bah] dia berkata: Saya mendengar [Atha' Al Khurasani] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Khaulah bin Hakim] dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang perempuan yang bermimpi? Lalu beliau bersabda: "Apabila ia melihat air (Mani), maka hendaklah ia mandi.'"
Sunan Nasa'i 199: Telah mengabarkan kepada kami [Abdul Jabar bin Al 'Alla] dari [Sufyan] dari [Amr] dari [Abdurrahman bin As-Saib] dari [Abdurrahman bin Su'ad] dari [Abu Ayyub] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Air (Mandi Junub) itu adalah karena air (keluarnya Mani)"
Sunan Nasa'i 200: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mani laki-laki itu kental dan berwarna putih, sedangkan mani perempuan itu encer dan berwarna kuning. Maka diantara keduanya yang lebih kuat itulah yang mirip atau menyerupai (dengan anaknya)."
Sunan Nasa'i 201: Telah mengabarkan kepada kami ['Imran bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Abdullah Al 'Adawi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hisyam bin Urwah] dari [Urwah] dari [Fatimah binti Qais] -dari Bani Asad Qiraisy- bahwa dia pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengatakan bahwa dirinya sedang istihadhah (mengeluarkan darah penyakit). Ia menyangka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda kepadanya: "Itu darah penyakit. Apabila datang haid maka tinggalkan shalat, dan apabila telah selesai maka mandilah dan kerjakanlah shalat."
Sunan Nasa'i 202: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sahal bin Hasyim] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Zuhri] dari ['Urwah] dari [Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila datang haid maka tinggalkanlah shalat, dan apabila telah berhenti maka mandilah."
Sunan Nasa'i 203: Telah mengabarkan kepada kami ['Imran bin Yazid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Abdullah] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Az-Zuhri] dari ['Urwah] dan ['Amrah] dari [Aisyah] dia berkata: "Ummu Habibah binti Jahsyi mengalami istihadhah selama tujuh tahun maka ia mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Ini bukan haid, tetapi darah penyakit. Maka mandilah kemudian shalatlah."
Sunan Nasa'i 204: Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman bin Daud] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Humaid] telah mengabarkan kepadaku [An-Nu'man] dan [Al Auzai] dan [Abu Mu'aid yaitu Hafs bin Ghailan] dari [Az-Zuhri] berkata: Telah mengabarkan kepadaku ['Urwan bin Zubair] dan [Amrah binti Abdurrahman] dari [Aisyah] dia berkata: "Ummu Habibah binti Jahsy -istri Abdurrahman bin Auf, saudari Zainab binti Jahsy- mengalami istihadah, maka ia meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal tersebut. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Ini bukan haid, tetapi darah penyakit. Apabila selesai haid maka mandi dan kerjakanlah shalat, dan jika datang haid maka tinggalkanlah shalat." Aisyah berkata: "Dia (Ummu Habibah) selalu mandi untuk setiap shalat, lalu dia shalat. Kadang dia mandi di tempat mencuci pakaian di dalam kamar saudaranya (Zainab), dan dia tinggal bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga merahnya darah mengalahkan air. Dia keluar untuk shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Beliau tidak mencegahnya untuk melaksanakan shalat karena hal itu."
Sunan Nasa'i 205: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Amr bin Al Harits] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dan [Amrah] dari [Aisyah] bahwa Ummu Habibah -saudari istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari istri Abdurrahman bin Auf- mengalami istihadhah selama tujuh tahun, maka dia meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda kepadanya: "Ini bukan darah haid, tetapi darah penyakit. Maka mandi dan shalatlah."
Sunan Nasa'i 206: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari [Aisyah] dia berkata: "Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah! Aku mengalami istihadhah?" Beliau bersabda: "Itu darah penyakit, maka mandi dan shalatlah!" Lalu Ummu Habibah selalu mandi jika akan shalat."
Sunan Nasa'i 207: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari ['Irak bin Malik] dari ['Urwah] dari [Aisyah] bahwa Ummu Habibah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang darah? Aisyah Radliyallahu'anha berkata: "Aku melihat tempatnya mencuci pakaian penuh dengan darah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Tetapkanlah sesuai masa/waktu haid yang biasa kamu alami kemudian mandilah." Dan telah mengabarkan kepada kami lagi Qutaibah tanpa menyebutkan Ja'far.
Sunan Nasa'i 208: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Nafi'] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Ummu Salamah] -ia bermaksud- ada seseorang perempuan yang mengalami pendarahan pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia (Ummu Salamah) memintakan fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Beliau bersabda: "Hendaklah kamu menghitung malam dan hari (jadwal) yang biasa kamu haid setiap bulannya. Selama kamu masih berada di hari kebiasaan kamu haid pada setiap bulannya maka tinggalkanlah seukuran malam/hari tersebut dalam setiap bulannya. Bila hal itu selesai maka mandilah, kemudian letakkan kain pada tempat haid, dan kerjakan shalat."
Sunan Nasa'i 209: Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman bin Daud bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Bakr] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Yazid bin Abdullah] dari [Abu Bakar bin Muhammad] dari [Amrah] dari [Aisyah] bahwa Ummu Habibah binti Jahsy -istri Abdurrahman bin Auf- mengalami istihadhah dan tidak suci, maka dia mengadukan keadaannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau lalu bersabda kepadanya: "Ini bukan haid, tetapi hentakan dari rahim. maka lihatlah kebiasaan masa haid, kemudian tinggalkan shalat saat itu, dan lihat apa yang terjadi setelah itu. Kemudian mandilah pada setiap akan mengerjakan shalat."
Sunan Nasa'i 210: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az-Zuhri] dari ['Amrah] dari [Aisyah] bahwa Ummu Habibah binti Jahsy mengalami istihadhah (mengeluarkan darah penyakit) selama tujuh tahun, maka ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal tersebut. Beliau lalu berkata: "Itu bukan haid, tetapi darah penyakit." Lalu beliau memerintahkannya untuk meninggalkan shalat menurut waktu kebiasaan haidnya, lalu mandi kemudian shalat, dan harus mandi pada setiap kali akan shalat."
Sunan Nasa'i 211: Telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Hammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Bukair bin Abdullah] dari [Al Mundziri bin Al Mughirah] dari ['Urwah] bahwa [Fatimah binti Hubaisy] menceritakan dirinya pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengadukan pendarahannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda kepadanya: "Itu darah penyakit. Perhatikan waktu kebiasaan haidmu, jika datang maka jangan shalat dan jika Telah berlalu maka bersuci dan shalatlah antara waktu haid yang satu ke waktu haid yang lain." Ini adalah dalil bahwa Haidh itu memiliki waktu-waktu tertentu. Abu Abdurrahman berkata: dan telah meriwayatkan pula terhadap hadits ini Hisyam bin 'Urwah dari 'Urwah tetapi dia tidak menyebutkan sebagaimana yang telah disebutkan oleh Al Mundzir.
Sunan Nasa'i 212: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abdah], [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] dia berkata: "Fatimah binti Abu Hubaisy datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Aku perempuan yang sedang mengalami istihadhah, dan aku tidak pernah suci. Apakah aku harus meninggalkan shalat?" Beliau bersabda: "Tidak, itu darah penyakit, bukan haid. Bila datang masa haid, tinggalkanlah shalat, dan jika sudah selesai haid maka cucilah darah itu darimu dan shalatlah."
Sunan Nasa'i 213: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad], [Syu'bah] berkata: dari [Abdurrahman bin Qasim] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, bahwa ada seorang perempuan yang sedang istihadhah pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dikatakan kepadanya bahwa itu adalah darah penyakit yang tidak wajar. Ia lalu diperintahkan mengakhirkan shalat zhuhur dan memajukan shalat Ashar, serta mandi satu kali untuk dua shalat tersebut. Juga mengakhirkan shalat Maghrib dan memajukan shalat Isya' serta mandi satu kali untuk dua shalat, kemudian mandi satu kali untuk shalat Subuh."
Sunan Nasa'i 214: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Ayahnya] dari [Jabir bin Abdullah] didalam haditsnya. Asma' binti Umais ketika ia sedang nifas di Dzul Hulaifah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Bakar: "Suruh ia mandi lalu berihram (dan mengucap talbiyah)."
Sunan Nasa'i 215: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Muhammad yaitu Ibnu Amr bin 'Alqamah bin Waqqash] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwan bin Zubair] dari [Fatimah binti Abu Hubaisy] bahwa dia mengalami istihadhah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Apabila darah itu adalah darah haid, maka darahnya berwarna hitam yang sudah dikenal, maka tinggalkanlah shalat. Jika bukan demikian maka berwudlulah, karena itu hanya darah penyakit."
Sunan Nasa'i 216: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] -ini dari bukunya- Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi -dari Hafalannya- dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amr] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari [Aisyah] bahwa Fatimah binti Hubaisy mengalami istihadhah, sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Bila darah itu adalah darah haid, darahnya hitam dan sudah dikenal, maka tinggalkanlah shalat. Jika selain itu, berwudlulah dan kerjakanlah shalat." Abu Abdurrahman berkata: "Telah banyak yang meriwayatkan hadits ini, dan mereka tidak menyebutkan sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Abu 'Adi, Wallahu Ta'ala A'lam.
Sunan Nasa'i 217: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Araby] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad Yaitu Ibnu Zaid] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] Radliyallhu'anha bahwa Fatimah binti Hubaisy mengalami istihadhah, maka ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Aku sedang istihadhah, maka aku tidak suci. Apakah aku harus meninggalkan shalat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Itu darah penyakit, bukan haid. Bila sedang haid maka tinggalkanlah shalat, dan jika sudah selesai dari haid maka cucilah bekas darah darimu dan berwudlulah, karena itu hanya darah penyakit, bukan haid." Beliau ditanya, "Bagaimana dengan mandi?, maka beliau menjawab, "Tidak seorangpun meragukan hal itu." Abu Abdurrahman berkata: "saya tidak mengetahui seorangpun yang menyebutkan dalam hadits ini lafadz 'wa tawadha'i' (dan berwudlulah) selain Hammad bin Yazid, padahal telah banyak yang meriwayatkan hadits ini dari Hisyam, tapi mereka tidak menyebutkan di dalamnya lafadz 'Wa tawadha'i'.
Sunan Nasa'i 218: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya], dari [Aisyah Radliyallahu'nha] dia berkata: "Fatimah binti Abu Hubaisy berkata: 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tidak suci. Apakah aku harus meninggalkan shalat?" Beliau menjawab: "Itu hanya darah penyakit, bukan darah haid. Bila datang waktu haid maka tinggalkanlah shalat, dan jika telah selesai waktu kebiasaan haid, maka cucilah (bersihkanlah) tempat darah itu dan shalatlah."
Sunan Nasa'i 219: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Asy'ats] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] berkata: "Saya mendengar dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya], dari [Aisyah] Radliyallahu'anha bahwa (Fatimah) binti Abu Hubaisy berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tidak suci, jadi apakah aku harus meninggalkan shalat?" Beliau menjawab: "Tidak, itu hanya darah penyakit, -Khalid berkomentar setelah ku ungkapkan kepadanya perihal `arq: "`arq bukan darah haid. Jadi bila datang waktu haid maka tinggalkanlah shalat dan jika telah selesai waktu kebiasaan haid maka cucilah (tempat) keluarnya darah itu dan shalatlah."
Sunan Nasa'i 220: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Daud] dan [Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengar lafazhnya dari dia, dari [Ibnu Wahab] dari [Amr bin Al Harits] dari [Bukair] berkata: [Abu Saib] telah mengabarkan kepadanya bahwasannya dia telah mendengar [Abu Hurairah] berkata: telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Janganlah salah seorang dari kalian mandi junub dalam air yang tergenang."
Sunan Nasa'i 221: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Yazid Al Muqri] dari [Sufyan] dari [Abu Zinad] dari [Musa bin Abu Utsman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian buang air kecil dalam air yang diam (tergenang), kemudian mandi darinya."
Sunan Nasa'i 222: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Hisyam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Makhlad] dari [Sufyan] dari [Abu Al 'Allaa'i] dari ['Ubaidah bin Nusay] dari [Ghudhaif bin Al Harits] bahwa dia pernah bertanya kepada Aisyah radliyallhu 'anha: "Kapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi di malam hari?" [Aisyah] menjawab: "Beliau kadang mandi pada permulaan malam, namun kadang pula pada akhir malam." Aku berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kelonggaran dalam masalah ini."
Sunan Nasa'i 223: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Araby] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Burd] dari ['Ubadah bin Nusay] dari [Ghudaif bin Al Harits] dia berkata: Aku masuk menemui Aisyah radliyallahu 'anha, lalu aku bertanya kepadanya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi pada permulaan malam atau pada akhir malam?" [Aisyah] menjawab: "Pada setiap waktu itu. Kadang ia mandi pada permulaan malam dan kadang pada akhir malam." Aku berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kelonggaran dalam masalah ini."
Sunan Nasa'i 224: Telah mengabarkan kepada kami [Mujahid bin Musa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Al Walid] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhil bin Khalifah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu As-Samh] berkata: "Aku pernah melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika beliau hendak mandi, maka beliau berkata: 'berpalinglah dariku'. Maka akupun membelakangi dan menutupi beliau."
Sunan Nasa'i 225: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dari [Abdurrahman] dari [Malik] dari [Salim] dari [Abu Murrah] -budak Aqil bin Abu Thalib- dari [Ummu Hani Radliyallhu'anha] bahwa dia pernah pergi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari penaklukkan kota Makkah dan aku mendapati beliau sedang mandi, sedangkan Fatimah menutupinya dengan kain, lantas dia memberi salam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: "Siapa itu?" Aku katakana, "Ummu Hani." Setelah selesai mandi beliau bangkit lalu shalat delapan raka'at dengan kain yang diselimutkan di badannya."
Sunan Nasa'i 226: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah] dari [Musa Al Juhani] dia berkata: [Mujahid] dibawakan ember yang aku perkirakan (kapasitasnya) delapan rithl, maka ia mengatakan bahwa [Aisyah] radliyallahu 'anha pernah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi dengan air yang seperti ini.
Sunan Nasa'i 227: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul 'Ala] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bakr bin Hafsh] aku mendengar [Abu Salamah] berkata: "Saya menemui [Aisyah] Radliyallahu'anha dan aku adalah saudara Aisyah sepersusuan. Lalu ia bertanya kepadanya tentang mandinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Maka ia meminta dibawakan bejana berisi air seukuran satu sha', lalu ia menutup diri dan mandi, dan beliau mandi menyiramkan ke kepalanya tiga kali."
Sunan Nasa'i 228: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari [Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu mandi di ember seukuran al faraq (enambelas rathl) dan aku mandi bersama beliau dalam satu bejana."
Sunan Nasa'i 229: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nushr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Jubair] berkata: "Saya mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dengan satu makkuk, dan bila mandi maka beliau menggunakan lima makkuk."
Sunan Nasa'i 230: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Ja'far] berkata: Kami berdebat dalam masalah mandi dengan Jabir bin Abdullah, dia berkata: "Dalam mandi junub cukup satu sha." Kami katakan bahwa tidak cukup hanya dengan satu atau dua sha. [Jabir] berkata: "Satu sha' telah mencukupi bagi orang yang lebih baik dan lebih tebal rambutnya (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) daripada kalian."
Sunan Nasa'i 231: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah] dari [Ma'mar] dari [Az-Zuhri]. Dalam jalur periwayatan yang lain disebutkan: Dan telah memberitakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdur Razak] berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dan [Ibnu Juraij] dari [Az-Zuhri] dari ['Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari satu bejana, dan bejana itu seukuran satu faraq (enambelas rathl)."
Sunan Nasa'i 232: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dan Telah memberitakan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi bersamaku dari satu bejana. Kami menyiduk air dari bejana tersebut bersama-sama."
Sunan Nasa'i 233: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Al Qasim] dia berkata: saya mendengar [Al Qasim] diceritakan dari [Aisyah] dia berkata: "Aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi junub bersama dari satu bejana."
Sunan Nasa'i 234: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Abidah bin Humaid] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Seingatku aku pernah berebut bejana air bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku dan beliau mandi dari bejana tersebut."
Sunan Nasa'i 235: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] Radliyallhu'anha dia berkata: "Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari satu bejana."
Sunan Nasa'i 236: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Musa] dari [Sufyan] dari [Amr] dari [Jabir bin Zaid] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Bibiku [Maimunah] memberitahukan bahwa dia pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari satu bejana."
Sunan Nasa'i 237: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah] dari [Said bin Yazid] dia berkata: Saya mendengar [Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj] berkata: telah menceritakan kepadaku [Na'im] -budak yang dibebaskan Ummu Salamah radliyallahu 'anha- bahwa [Ummu Salamah] pernah ditanya: "Apakah perempuan boleh mandi bersama laki-laki? Ia menjawab: "Ya, jika perempuannya berakal dan cepat paham. Aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mandi bersama dari satu wadah. Kami mengguyur air ke tangan-tangan kami hingga kami membersihkannya, kemudian kami siramkan air kepada dua tangan kami." Al A'raj berkata: "Tidak menyebutkan kemaluan serta tidak memperhatikan itu."
Sunan Nasa'i 238: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Daud Al Audi] dari [Humaid bin Abdurrahman], dia berkata: "Aku berjumpa dengan [seseorang] yang bersahabat dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama empat tahun, sebagaimana halnya Abu Hurairah Radliyallahu'anhu yang berkawan dengan nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selama itu pula, dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang salah seorang dari kami menyisir rambut setiap hari atau buang air kecil pada tempat mandinya, atau seseorang mandi dengan air dari sisa (bekas) mandi junub istrinya begitupun istri tidak mandi dari air bekas mandi suaminya, namun ciduklah air itu bersama-sama."
Sunan Nasa'i 239: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dari [Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim] dan Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari ['Ashim] dari [Mu'adzah] dari [Aisyah] radliyallahu 'anha dia berkata: "Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari satu bejana. Beliau mendahuluiku dan aku pun mendahului beliau, hingga beliau berkata: 'Sisakan untukku!'. Dan aku pun berkata: 'Sisakan untukku!'. beliau mendahuluiku dan aku mendahului beliau, lalu aku katakan: 'Sisakan untukku, sisakan untukku."
Sunan Nasa'i 240: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Nafi'] dari [Ibnu Abu Nujaih] dari [Mujahid] dari [Ummu Hani'] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi bersama Maimunah dari satu bejana yang ada sisa adonan."
Sunan Nasa'i 241: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Manshur] dari [Sufyan] dari [Ayyub bin Musa] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abdullah bin Rafi'] dari [Ummu Salamah] Radliyallahu'anha -salah satu istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada beliau: 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Aku mengikat (rambut) kepalaku, apakah aku harus menguraikannya saat mandi junub?' Beliau menjawab: 'Cukup dengan menyiramkan air ke kepalamu tiga kali, kemudian siramkan ke badanmu."
Sunan Nasa'i 242: Telah mengabarkan kepada kami [Yunus bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Asyhab] dari [Malik] bahwa [Ibnu Syihab] dan [Hisyam bin Urwah] keduanya berkata kepadanya: dari [Urwah] dari [Aisyah] radliyallahu 'anha, dia berkata: "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun haji wada'. Aku berihram untuk umrah, lalu datang ke Makkah padahal aku sedang haid, maka aku tidak thawaf di Ka'bah dan tidak sa'i antara Shafa dan Marwah. Kemudian aku mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau pun bersabda: 'Lepaskan kepangan rambut kepalamu, lalu sisirlah. Kemudian berihram untuk haji dan tinggalkan umrah'. Akupun melakukannya, dan setelah selesai haji beliau mengutusku dan Abdurrahman bin Abu Bakar (saudaraku) ke Tan'im, lalu aku berihram. Beliau kemudian berkata kepadaku: 'Inilah tempat umrahmu.'" Abu Abdurrahman berkata: "Ini Hadits gharib (asing), hadits Malik dari Hisyam bin Urwah tidak seorangpun yang meriwayatkannya kecuali Asyhab.
Sunan Nasa'i 243: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Zaidah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Atha' bin Saib] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepadaku [Aisyah] Radliyallahu'anha bahwa jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi junub, maka diletakkannya bejana air lalu beliau menyiram kedua tangannya sebelum memasukkannya ke dalam bejana. Bila beliau sudah mencuci kedua tangannya, maka beliau memasukkan tangan kanannya kedalam bejana dan menyiramkan dengan tangan kanannya dan mencuci kemaluannya dengan tangan kirinya. Setelah selesai, maka beliau menyiramkan dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, lalu mencuci keduanya, kemudian berkumur dan memasukkan air ke hidung tiga kali, menyiramkan air sepenuh telapak tangannya ke kepalanya tiga kali, dan menyiram seluruh badannya."
Sunan Nasa'i 244: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Atha' bin Sa'ib] dari [Abu Salamah] berkata: "Aku bertanya kepada Aisyah radliyallahu 'anha tentang mandi junub Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? [Aisyah] lalu menjawab: "Beliau menyiramkan air ke kedua tangannya tiga kali, kemudian mencuci kemaluannya, lalu mencuci kedua tangannya, berkumur, memasukkan air ke hidung, menyiramkan air ke kepalanya tiga kali, kemudian menyiramkan air ke seluruh tubuhnya."
Sunan Nasa'i 245: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] Telah memberitakan kepada kami [An-Nadhr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Telah memberitakan kepada kami ['Atha bin Saib] berkata: "Saya mendengar [Abu Salamah] dia pernah datang kepada Aisyah dan bertanya tentang mandi junub Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? [Aisyah] lalu menjawab: "Beliau dibawakan bejana: beliau menyiramkan air ke kedua tangannya tiga kali, kemudian mencuci kedua tangannya, kemudian menyiramkan dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, lantas mencuci apa yang ada di kedua pahanya, kemudian mencuci kedua tangannya dan berkumur serta memasukkan air ke hidung, kemudian menyiramkan air ke kepalanya tiga kali, lalu menyiramkan air ke seluruh tubuhnya."
Sunan Nasa'i 246: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin 'Ubaid] dari [Atha bin Saib] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dia berkata: [Aisyah] mensifati (menerangkan) cara mandi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata: "Beliau mencuci kedua tangannya tiga kali, kemudian menyiramkan dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, lantas mencuci kemaluannya dan yang mengenainya." Umar berkata: 'Yang saya ketahui beliau menyiramkan dengan tangan kanannya ke tangan kirinya tiga kali'. "Kemudian berkumur tiga kali serta memasukkan air ke hidung tiga kali, membasuh mukanya tiga kali, kemudian beliau menyiramkan air ke kepalanya tiga kali lalu menyiram seluruh tubuhnya."
Sunan Nasa'i 247: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] Dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi junub, maka beliau mulai dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwudlu seperti untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air lalu membersihkan celah-celah pangkal rambutnya dengan jari-jarinya, lantas menyiramkan air ke kepalanya dengan cidukan tiga kali, kemudian menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.
Sunan Nasa'i 248: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Yahya] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Aisyah] Radliyallahu'anha tentang mandi junub Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Beliau mencuci tangannya lalu berwudlu dan menyela-nyela kepalanya hingga rambutnya, kemudian menyiramkan air ke seluruh badannya."
Sunan Nasa'i 249: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Yazid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha bahwa: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membasahi kepalanya kemudian menyiramnya tiga kali."
Sunan Nasa'i 250: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Sulaiman bin Shurd] dari [Jubair bin Muth'im] berkata: "Orang-orang berdebat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah mandi: sebagian berkata: 'Aku menyiramkannya seperti ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Adapun Aku menyiramkan kepalaku dengan tiga (cidukan) telapak tangan."
Sunan Nasa'i 251: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur yaitu Ibnu Shafiyyah] dari [Ibunya] dari [Aisyah] Radliyallhu'anha bahwa ada seorang perempuan bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mandi seorang perempuan dari haidnya? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan cara mandi dari haid. Kemudian beliau bersabda: "Ambil sepotong kapas (yang sudah diberi) minyak wangi misik dan bersucilah dengannya." Lalu dia bertanya: "Bagaimana aku bersuci dengannya" Beliaupun segera bersembunyi dan bersabda: "Subhaanallah! Bersucilah dengannya." Aisyah Radliyallahu'anha berkata: Maka aku menariknya dan kukatakan kepadanya: 'kamu usap-usap dengan kapas itu sisa-sisa darahnya. '
Sunan Nasa'i 252: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Utsman bin Hakim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] Telah memberitakan kepada kami [Al Hasan yaitu Ibnu Shalih] dari [Abu Ishaq], dan telah menceritakan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berwudlu lagi setelah mandi wajib."
Sunan Nasa'i 253: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Isa] dari [Al A'masy] dari [Salim] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku sepupuku - [Maimunah] - dia berkata: 'Aku mendekat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau mandi junub: beliau mencuci kedua telapak tangannya dua kali atau tiga kali, kemudian memasukkan tangannya kedalam bejana, lalu menuangkan air ke kemaluannya dan mencuci dengan tangan kirinya, lalu memukulkan tangan kirinya ke tanah dan menggosok-gosoknya dengan kuat, kemudian beliau berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat. Selanjutnya beliau menyiramkan air sepenuh telapak tangan ke kepalanya sebanyak tiga kali, dan membasuh seluruh badannya. Kemudian berpindah dari tempat mandinya, lalu membasuh kakinya." Dia berkata: "Aku membawakan handuk, namun beliau menolaknya."
Sunan Nasa'i 254: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Ayyub bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Al A'masy] dari [Salim] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi, kemudian di bawakan handuk untuknya. Namun beliau tidak mengelap (badan) nya dengan handuk tersebut. Beliau katakan: 'cukuplah air itu di lakukan seperti ini (beliau mengusapnya dengan tangan).'
Sunan Nasa'i 255: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Sufyan bin Habib] dari [Syu'bah], dan telah menceritakan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dan [Abdurrahman] dari [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Dan (pada lafazh lain) 'Amr berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. bila ingin makan atau tidur ketika sedang junub, maka beliau berwudlu." 'Amr menambahkan, "seperti wudlu untuk shalat."
Sunan Nasa'i 256: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ubaid bin Muhammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Yunus] dari [Az-Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Aisyah Radliyallahu'anha], bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak tidur sedangkan beliau dalam keadaan junub, maka beliau berwudlu, dan bila hendak makan beliau hanya mencuci keduanya tangannya.
Sunan Nasa'i 257: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Yunus] dari [Az-Zuhri] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah Radliyallahu'anha], dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin tidur dan beliau sedang junub, maka beliau berwudlu, dan bila ingin makan atau minum (Aisyah) berkata: "Beliau mencuci kedua tangannya, kemudian makan atau minum."
Sunan Nasa'i 258: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin tidur padahal beliau sedang junub, maka beliau berwudlu seperti wudlu untuk shalat sebelum tidur."
Sunan Nasa'i 259: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] bahwa Umar pernah bertanya: "Wahai Rasulullah! Apakah salah seorang dari kami boleh tidur bila sedang junub?" Beliau menjawab: "Jika ia telah wudlu."
Sunan Nasa'i 260: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Umar berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa dirinya pada suatu malam pernah mengalami junub? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: 'Berwudlu dan cucilah kemaluan mu, kemudian tidurlah."
Sunan Nasa'i 261: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Syu'bah], dan Telah memberitakan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dan lafazh ini darinya, dari [Ali bin Mudrik] dari [Abu Zur'ah] dari [Abdullah bin Nujay] dari [Bapaknya] dari [Ali] Radliyallahu'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambar, anjing dan orang yang sedang junub."
Sunan Nasa'i 262: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Huraits] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] dari [Abu Al Mutawakkil] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian hendak mengulangi (bersetubuh), berwudlulah."
Sunan Nasa'i 263: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ya'qub bin Ibrahim] lafazh ini dari Ishaq, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Humaid At- Thawil] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggilir istri-istrinya dalam satu malam dengan satu kali mandi.
Sunan Nasa'i 264: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggilir istrinya dengan satu kali mandi.
Sunan Nasa'i 265: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Syu'bah] dari [Amr bin Murrah] dari [Abdullah bin Salamah] dia berkata: Aku dan dua orang laki-laki mendatangi Ali, maka [Ali] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari kamar mandi, kemudian beliau membaca Al Qur'an, dan makan daging bersama kami, tidak ada yang menghalangi beliau dari membaca Al Qur'an, selain junub."
Sunan Nasa'i 266: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ahmad Abu Yusuf As-Shailadani Ar-Riqqi] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al- A'masy] dari [Amr bin Murrah] dari [Abdullah bin Salamah] dari [Ali] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu membaca Al-Qur'an di setiap saat, kecuali ketika junub."
Sunan Nasa'i 267: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [As-Syaibani] dari [Abu Burdah] dari [Hudzaifah] berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu dengan sahabatnya, maka beliau bersalaman dan mendoakannya." Kemudian Hudzaifah berkata: "Pada suatu hari aku bertemu dengan Beliau, maka aku segera menghindar darinya. Kemudian aku mendatanginya saat matahari telah tinggi, dan Beliau berkata kepadaku: 'Aku melihatmu terburu-buru menghindar dariku?' Aku berkata: 'Aku sedang junub. Aku khawatir engkau menyentuhku!' Beliau lalu bersabda: 'Orang muslim itu tidak najis.'"
Sunan Nasa'i 268: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Washil] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berjumpa dengannya, sedangkan dia dalam keadaan junub. Hudzaifah berkata: "Beliau mendekat kepadaku dengan cepat, maka aku katakan bahwa aku sedang junub. Beliau lalu bersabda: 'Orang muslim tidak najis.'"
Sunan Nasa'i 269: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr yaitu Ibnu Al Mufadlal] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Bakr] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berjumpa dengannya di sebuah jalan di Madinah, sedangkan dia (Abu Hurairah) dalam keadaan junub. Dia pun segera mengelak dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan segera mandi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencari-carinya dan setelah Abu Hurairah datang beliau segera bertanya kepadanya: "Dimana kamu tadi wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab: "Wahai Rasulullah, engkau menjumpaiku sedangkan aku dalam keadaan junub. Aku tidak suka duduk bersama engkau hingga aku mandi!" Beliau bersabda: "Maha suci Allah. Orang mukmin itu tidak najis."
Sunan Nasa'i 270: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Kaisan] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] dia berkata: [Abu Hurairah] berkata: "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di masjid, tiba-tiba beliau bersabda: 'Wahai 'Aisyah, ambilkan untuk ku baju.' 'Aisyah menjawab: 'Aku tidak shalat (sedang tidak suci).' Beliau bersabda: "Sesungguhnya haid itu tidak di tanganmu." Lalu diapun mengambilkannya."
Sunan Nasa'i 271: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Said] dari [Abidah] dari [Al A'masy], dan Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Tsabit bin Ubaid] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambilkan tikar kecil dari masjid." Aisyah berkata: "Aku sedang haid." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Haidmu tidak di tanganmu." Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dengan sanad seperti ini juga.
Sunan Nasa'i 272: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dari [Sufyan] dari [Manbudz] dari [Ibunya] bahwa [Maimunah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan kepalanya di pangkuan salah satu dari kami (istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau membaca Al-Qur'an, dan Maimunah sedang haid. Salah satu dari kami (istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) bangkit membawa tikar ke masjid, lalu menggelarnya, padahal dia sedang haid."
Sunan Nasa'i 273: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ali bin Hujr] Lafazh ini darinya, telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibunya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di pangkuan salah satu dari kami yang sedang haid, dan beliau membaca Al-Qur'an."
Sunan Nasa'i 274: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mencondongkan kepalanya kepadaku padahal beliau sedang i'tikaf, maka aku membasuhnya, padahal aku sedang haid."
Sunan Nasa'i 275: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Amr bin Al Harits], dan yang lainnya menyebutkan dari [Abu Al Aswad] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengeluarkan kepalanya kepadaku dari dalam masjid, karena masjidnya bersebelahan, maka aku membasuhnya padahal aku sedang haid.
Sunan Nasa'i 276: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Aku pernah menyisir rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, padahal aku sedang haid." Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik], dan Telah memberitakan kepada kami [Ali bin Syu'aib] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'an] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Az-Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha seperti itu juga.
Sunan Nasa'i 277: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yazid yaitu Ibnu Miqdam bin Syuraih bin Hani'] dari [Bapaknya] dari [Syuraih] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha aku (Syuraih) bertanya kepadanya: "Apakah perempuan boleh makan bersama dengan suaminya jika dia sedang haid?" Dia (Aisyah) berkata: "Ya, boleh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memanggilku, lalu aku makan bersama beliau, padahal aku sedang haid. Beliau mengambil daging dan membaginya kepadaku. Lantas aku segera memakannya, dan aku menaruhnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengambilnya dan memakannya. Beliau meletakkan mulutnya di daging tempat aku meletakkan mulutku tadi. Lalu beliau meminta air minum dan membaginya kepadaku sebelum beliau meminumnya. Lalu beliau mengambil dan meminumnya, kemudian meletakkannya. Kemudian beliau mengambil dan meminumnya, dan beliau meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulutku pada gelas tadi."
Sunan Nasa'i 278: Telah mengabarkan kepada kami [Ayyub bin Muhammad Al Wazzan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amr] dari [Al A'masy] dari [Al Miqdam bin Syuraih] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulutku ketika aku meminumnya, dan beliau juga meminum sisa minumku, padahal aku sedang haid."
Sunan Nasa'i 279: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mis'ar] dari [Al Miqdam bi Syuraih] dari [Bapaknya] dia berkata: Saya mendengar [Aisyah] Radliyallahu'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan gelas kepadaku, lalu aku minum darinya, padahal aku sedang haid. Kemudian aku berikan kepadanya, maka beliau mencari bekas tempat mulutku lalu meletakkan mulutnya di situ."
Sunan Nasa'i 280: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dan [Sufyan] dari [Al Miqdam bin Syuraih] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Aku pernah minum dalam keadaan haid lalu aku berikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau meletakkan mulutnya di tempat mulutku, lalu beliau minum. Aku juga pernah menggigit daging dalam keadaan haid, lalu aku berikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau meletakkan mulutnya di tempat mulutku tadi."
Sunan Nasa'i 281: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dan Telah memberitakan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dan [Ishaq bin Ibrahim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] lafazh ini darinya, dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Yahya] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] bahwa [Zainab binti Abu Salamah] berkata kepadanya, sesungguhnya [Ummu Salamah] berkata: "Ketika aku sedang berbaring (tidur) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam didalam selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar perlahan-lahan, kemudian mengambil pakaian (yang biasa dipakai) haid. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah kamu sedang haid?" Aku menjawab, 'Ya'. Beliau lalu memanggilku, kami berbaring (tidur) bersama dalam satu selimut."
Sunan Nasa'i 282: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Jabir bin Shubhi] dia berkata: Saya mendengar [Khilas] berkata: dari [Aisyah] dia berkata: "Aku pernah tidur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam satu selimut, padahal aku sedang haid. Jika beliau terkena sesuatu dariku, maka beliau membasuh tempat yang terkena tadi dan tidak melebihinya, kemudian beliau shalat dengan selimut tadi, lalu beliau kembali lagi. Jika beliau terkena sesuatu dariku maka dia melakukan seperti yang tadi tidak melebihinya, lalu shalat dengan kondisi seperti itu."
Sunan Nasa'i 283: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Amr bin Syurahbil] dari [Aisyah] dia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan salah satu dari kami yang sedang haid untuk mengikat kainnya, kemudian beliau mempergaulinya (selain hubungan intim, jimak).
Sunan Nasa'i 284: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] dia berkata: "Apabila salah satu dari kami sedang haid, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya untuk memakai kain, kemudian beliau mempergaulinya (selain hubungan intim, jimak)."
Sunan Nasa'i 285: Telah mengabarkan kepada kami [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya dari [Ibnu Wahab] dari [Yunus] dan [Al Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Habib] -budak Urwah- dari [Budayah] -dan menurut Al Laits ia adalah budak Maimunah yang fasih- dari [Maimunah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempergauli salah satu istrinya yang sedang haid apabila memakai kain yang sampai ke tengah kedua pahanya dan kedua lututnya. Di dalam hadits Al-Laits (dikatakan) sebagai penghalangnya."
Sunan Nasa'i 286: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: "Bahwa orang Yahudi apabila ada istri mereka sedang haid, maka mereka tidak mengajak makan bersama, tidak mempergaulinya, dan tidak berkumpul bersamanya di rumah. Mereka bertanya kepada Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal itu? Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, (Hai Muhammad) bahwa itu adalah penyakit…" (Al-Baqarah: 222) lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk ikut makan bersama, mempergaulinya, berkumpul dengan mereka di rumah, dan untuk berbuat apa saja selain bersetubuh.
Sunan Nasa'i 287: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdul Hamid] dari [Muqsim] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda tentang seorang laki-laki yang menggauli istrinya dalam keadaan haid: "Bersedekah dengan satu Dinar atau setengah Dinar."
Sunan Nasa'i 288: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdurrahman bin Al Qasim] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang kami tidak melihat kecuali untuk haji. Setelah di Sarif, aku mendapat haid. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk -menemuiku- dan aku menangis. Beliau lalu bertanya: 'Ada apa denganmu? Apakah kamu sedang haid?' Aku menjawab: 'Ya.' Beliau berkata: 'Ini suatu perkara yang telah Allah Azza wa Jalla tetapkan bagi kaum wanita, jadi kerjakanlah apa yang dikerjakan oleh orang yang haji, selain thawaf di Ka'bah'. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkurban sapi untuk para istrinya."
Sunan Nasa'i 289: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ya'qub bin Ibrahim] lafazh ini darinya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dia berkata: "Kami datang kepada [Jabir bin Abdullah] dan menanyakan tentang hajinya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? Dia lalu menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada saat masih tersisa lima hari (tanggal dua puluh lima) bulan Dzul Qa'dah, "Kami keluar bersama beliau hingga Dzul Hulaifah dan di situ Asma bin Umais melahirkan Muhammad bin Abu Bakar. Lalu ia mengirim seseorang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bertanya, 'Apa yang harus kuperbuat?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Mandilah dan letakkan kain di tempat keluarnya darah, kemudian ihramlah."
Sunan Nasa'i 290: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Miqdam Tsabit Al Haddad] dari [Adi bin Dinar] dia berkata: Saya mendengar [Ummu Qais binti Mihshan] bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang darah yang mengenai baju? Beliau menjawab: "Kerok dengan tulang, lalu cuci dengan air dan sidr (daun bidara)."
Sunan Nasa'i 291: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin Arabi] dari [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Fathimah binti Al Mundzir] dari [Asma' binti Abu Bakr] -dia ada di kamarnya- bahwa seorang perempuan meminta fatwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang darah haid yang menodai baju? Beliau lalu berkata: 'Gosok dan keroklah dengan kuku, kemudian percikilah dengan air, lalu shalatlah dengan kain tersebut."
Sunan Nasa'i 292: Telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Hammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Suwaid bin Qais] dari [Mu'awiyah bin Hudaij] dari [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] bahwa ia pernah bertanya kepada [Ummu Habibah] -istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengenakan pakaian yang dipakai untuk bersetubuh?" Ia menjawab: "Ya, jika beliau tidak melihat kotoran (mani) pada baju tersebut."
Sunan Nasa'i 293: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Amr bin Maimun Al Jazari] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Aisyah] dia berkata: "Aku mencuci bekas junub (mani) dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau keluar untuk shalat dan baju tersebut masih ada bekas air mani."
Sunan Nasa'i 294: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Abu Hasyim] dari [Abu Mijlaz] dari [Al Harits bin Naufal] dari [Aisyah] dia berkata: "Aku pernah mengerok bekas junub. pada kesempatan lain dia berkata: "menggosok mani" dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 295: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Yazid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bahaz] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Al Hakam] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Al Harits] bahwa [Aisyah] berkata: "Sepengetahuanku, tidak lebih aku hanya menggosok mani dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 296: Telah mengabarkan kepada kami [Husain bin Huraits] Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Aisyah] dia berkata: "Aku pernah menggosoknya (mani) dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 297: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib bin Yusuf] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Aisyah] dia berkata: "Aku melihat mani pada baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku menggosoknya."
Sunan Nasa'i 298: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin Hasan] dari [Abu Ma'syar] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] dia berkata: "Seingatku aku pernah menggosok mani dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 299: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Kamil Al Marwazi] Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Mughirah] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] dia berkata: "Seingatku aku dapati mani pada baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku menggosoknya."
Sunan Nasa'i 300: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ummu Qais binti Mihshan] bahwa dia pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama anak laki-lakinya yang masih kecil dan belum makan makanan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mendudukkan anak laki-laki tersebut di pangkuannya, lalu anak kecil tersebut kencing, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam minta air, lalu memercikannya dengan air tersebut, dan tidak mencucinya.
Sunan Nasa'i 301: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: "Didatangkan seorang anak kecil kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian anak kecil tersebut kencing, maka Beliau meminta air lalu memercikinya."
Sunan Nasa'i 302: Telah mengabarkan kepada kami [Mujahid bin Musa] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al Walid] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Muhil bin Khalifah] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Samah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Air kencing bayi perempuan dicuci, sedangkan air kencing bayi laki-laki cukup disiram."
Sunan Nasa'i 303: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah], bahwa [Anas bin Malik] berkata kepada mereka: "Sekelompok orang lelaki dari kabilah 'Ukl datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka menyatakan masuk Islam. Mereka berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kami orang yang hidup dari hasil ternak, bukan dari hasil pertanian." Lalu mereka tidak betah tinggal di Madinah -karena penyakit perut yang mereka derita-- maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim mereka beberapa unta dan pengembalanya. Kemudian beliau menyuruh mereka keluar dari Madinah. Mereka minum susu hasil dari perahan unta tersebut dan minum air kencingnya. Tatkala mereka sudah sehat dan berada di perbatasan Madinah, mereka keluar dari Islam (kufur) dan kembali menjadi kafir, kemudian membunuh penggembala unta Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan menggiring untanya. Berita tersebut sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau menyuruh untuk mencari jejak mereka, dan akhirnya mereka dapat dibawa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka dihukum dengan mata mereka ditusuk dengan paku, tangan dan kaki mereka dipotong, lalu mereka dibiarkan dalam keadaan seperti itu di Harrat hingga mereka mati.
Sunan Nasa'i 304: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Wahab] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Abu Abdurrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Sekelompok Arab Badui dari suku Urainah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka masuk Islam dan tidak suka tinggal di Madinah -karena wabah demam yang menjangkitnya- hingga menguninglah warna kulit mereka dan perut mereka membesar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirimkan seekor unta perahannya kepada mereka, dan menyuruh mereka minum susu dan air kencingnya sampai mereka sehat. -Namun- kemudian mereka membunuh penggembala unta tersebut dan menggiring unta tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mengirim orang untuk mencarinya, dan mereka dapat diseret kepada beliau. Kemudian beliau memotong tangan dan kaki mereka serta menusuk mata mereka dengan paku." Amirul Mukminin Abdul Malik bertanya kepada Anas: "Apakah karena kesalahan mereka atau karena kekufuran?" Anas menjawab: "karena kekufuran." Abu Abdurrahman berkata: kami tidak mengetahui seorangpun mengenai hadits ini yang mengatakan dari Yahya dari Anas kecuali Thalhah. Menurut saya yang benar adalah -Wallahu A'lam- dari Yahya dari Sa'id bin Al Musayyab dengan bentuk mursal.
Sunan Nasa'i 305: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Utsman bin Hakim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid yaitu Ibnu Makhlad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ali yaitu Ibnu Shalih] dari [Abu Ishaq] dari [Amr bin Maimun] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] -di Baitul Mal- dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di Baitullah, sedangkan pembesar-pembesar Quraisy sedang duduk-duduk, dan mereka menyembelih seekor unta. Salah satu dari mereka mengajukan usul: "Siapa diantara kalian yang berani mengambil kotorannya dengan darahnya, kemudian berjalan pelan-pelan hingga Muhammad sujud lalu meletakkannya di punggungnya?" Abdullah berkata: "Lalu bangkitlah orang yang paling jahat di antara mereka untuk mengambil kotoran hewan tersebut dan membawanya dengan pelan-pelan. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud, dia meletakkannya di atas punggung beliau. Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberitahu hal tersebut -saat itu dia masih remaja- maka dia langsung berusaha mengambil kotoran tersebut dari punggung beliau. Tatkala selesai dari shalatnya, beliau bersabda: "Ya Allah, orang-orang Quraisy ini kupasrahkan kepada-Mu." beliau mengulanginya sebanyak tiga kali. "kupasrahkan kepadamu Abu Jahal, Syaibah bin Rabi'ah, Uqbah bin Abu Mu'ith" sampai -perawi- menghitung tujuh orang dari orang Quraisy." Abdullah berkata: "Demi yang menurunkan Al Kitab kepadanya, aku lihat mereka terbunuh pada perang Badar dalam satu sumur."
Sunan Nasa'i 306: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] dari [Humaid] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengambil ujung selendangnya lalu meludah padanya, kemudian melipat sebagian pada sebagian yang lain.
Sunan Nasa'i 307: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dari [Muhammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Saya mendengar [Al Qasim bin Mihran] berkata: dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat, maka jangan meludah di depan dan di samping kanannya, tetapi meludahlah di sebelah kirinya atau di bawah telapak kakinya. atau jika tidak, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meludah seperti ini di bajunya, lalu menggosoknya.
Sunan Nasa'i 308: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abdurrahman bin Al Qasim] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebagian perjalanannya, dan saat kami sampai di Al Baida -atau di Dzatuljaisy-- kalungku hilang, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhenti untuk mencarinya dan para sahabat juga ikut bersamanya. Mereka tidak mempunyai air dan juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Para sahabat datang kepada Abu Bakar Radliyallhu'anhu dan berkata: 'Apakah kamu tidak melihat apa yang diperbuat Aisyah?! Ia menghentikan (menahan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat, padahal mereka tidak pada tempat yang ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air'. Abu Bakar Radliyallahu'anhu lalu datang (kepadaku) dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbaring meletakkan kepalanya di atas pahaku dan beliau tertidur. Ia berkata: 'Kamu menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan manusia pada tempat yang tidak ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air?' Aisyah berkata: 'Abu Bakar mencelaku dan beliau mengatakan sebagaimana yang dikehendaki Allah dan ia menekan lambungku dengan tangannya. Tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali keadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang berada di atas pahaku! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertidur hingga pagi, tanpa ada air. Kemudian Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat tayamum.'" Usaid bin Hudhair berkata: "Ini bukan keberkahan keluargamu yang pertama wahai keluarga Abu Bakar!" Aisyah berkata: "Lalu kami membangunkan unta yang kami tunggangi, dan kalung tersebut ternyata ada di bawahnya."
Sunan Nasa'i 309: Telah mengabarkan kepada kami [Ar-Rabi' bin Sulaiman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Al-Laits] dari [Bapaknya] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Abdurrahman bin Hurmuz] dari [Umair] -budak Ibnu Abbas- bahwa dia mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Aku dan Abdullah bin Yasar -budak Maimunah- datang menemui Abu Juhaim bin Al Harits bin Ash Shammah Al Anshari." [Abu Juhaim] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dari arah sumur Jamal dan beliau berjumpa dengan seorang laki-laki. Ia memberi salam, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menjawabnya hingga beliau menghadap dinding lalu mengusap wajah dan kedua tangannya, baru kemudian beliau membalas salam."
Sunan Nasa'i 310: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syubah] dari [Salamah] dari [Dzar] dari [Ibnu Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya], bahwa ada seseorang yang datang kepada Umar dan berkata: "Aku junub dan aku tidak mendapati air?" Umar berkata: "Jangan shalat." [Ammar bin Yasir] berkata: "Wahai Amirul Mukminin, apa kamu tidak ingat saat kita dalam pasukan dan kita sama-sama junub, kemudian engkau tidak shalat sedangkan aku berguling di debu lalu aku shalat. Lantas kita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan hal tersebut kepala beliau, dan beliau bersabda: "Cukuplah bagimu (tayamum)". Lalu beliau menepukkan kedua tangannya ke tanah dan meniup keduanya, lalu mengusap wajah dan kedua telapak tangannya -perawi ragu, sampai siku-siku atau kedua telapak tangan-?" Umar berkata: "Aku memasrahkan kepadamu untuk berfatwa dengan ilmu yang kamu ketahui."
Sunan Nasa'i 311: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ubaid bin Muhammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Najiyah bin Khufaf] dari [Ammar bin Yasir] dia berkata: "Aku pernah junub dan aku di atas unta. Aku tidak mendapatkan air, maka aku lalu berguling-guling di debu seperti hewan yang sedang berguling-guling. Kemudian aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal tersebut kepada beliau. Beliau kemudian bersabda: "Cukuplah bagimu bertayamum."
Sunan Nasa'i 312: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Abdullah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapaku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ammar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengistirahatkan pasukannya dan beliau bersama Aisyah -istrinya- dan ternyata kalungnya yang dari Akik Zhifar (daerah di Yaman), terputus, maka orang-orang mencari kalung tersebut hingga terbit fajar, sedangkan orang-orang tidak mempunyai air. Abu Bakar marah kepada Aisyah dan berkata: "Kamu menyebabkan manusia tertahan, padahal mereka tidak mempunyai air!" Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan keringanan tayamum dengan debu. Ammar berkata: "Lalu orang-orang berdiri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka menepukkan kedua tangan ke tanah, kemudian mengangkat tangan tanpa menghilangkan debu sedikitpun, dan mengusapkannya ke wajah dan tangan sampai siku-siku, dan dari telapak tangan mereka sampai ke ketiak."
Sunan Nasa'i 313: Telah mengabarkan kepada kami [Al Abbas bin Abdul 'Azhim Al Anbari] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Asma'] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Juwairiyah] dari [Malik] dari [Az-Zuhri] dari [Ubaidillah bin Abdullah bin 'Utbah] bahwa dia telah mengabarkan kepadanya dari [Bapaknya] dari [Ammar bin Yasir] dia berkata: "Kami tayamum bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan debu. Kami mengusap wajah dan tangan sampai ke bahu."
Sunan Nasa'i 314: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah] dari [Abu Malik] dan [Abdullah bin Abdurrahman bin Abza] dari [Abdurrahman bin Abza] berkata: Kami sedang di sisi Umar, lalu datang laki-laki dan berkata: "Wahai Amirul Mukminin, kadang kita melakukan perjalanan selama satu atau dua bulan dan tidak mendapatkan air?" Umar menjawab: "Jika aku tidak mendapatkan air maka aku tidak shalat hingga mendapatkannya." [Ammar] berkata: "Wahai Amirul Mukminin, apakah kamu ingat tatkala berada di suatu daerah dan kita sedang menggembala unta, engkau mengetahui bahwa kita junub?" Ia menjawab: "Ya." Maka aku berguling-guling di tanah, lalu kita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau tertawa lantas bersabda: "Bila itu debu, maka itu telah mencukupi kalian." Kemudian beliau menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah lalu meniupkannya, dan mengusapkannya ke wajah dan sebagian lengannya. Umar berkata: "Wahai Ammar, bertakwalah kepada Allah!" Ammar menjawab: "Wahai Amirul Mukminin, bila engkau mau maka aku tidak akan menyebutkannya." Umar berkata: "Tidak, tetapi kita memasrahkan hal tersebut kepadamu."
Sunan Nasa'i 315: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Yazid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bahaz] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] dari [Dzar] dari [Ibnu Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya], bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Umar bin Khattab tentang tayamum, sedangkan Umar tidak tahu apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. [Ammar] berkata: "Apakah engkau ingat tatkala kita dalam suatu pasukan, lalu aku junub, sehingga aku berguling-guling di tanah. Aku kemudian menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau bersabda: 'Begini ini cukup bagimu?" Dia -Syu'bah (perawi)- mencontohkannya dengan menepukkan kedua tangannya ke kedua lututnya, lalu meniup kedua tangan tersebut dan mengusap wajah dan kedua telapak tangannya dengan kedua telapak tangannya sekali.
Sunan Nasa'i 316: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] Telah memberitakan kepada kami [Khalid] dari [Syu'bah] dari [Al Hakam], Saya mendengar [Dzar] berkata dari [Ibnu Abza] dari [Bapaknya] dia berkata: dan Hakam telah mendengarnya dari Ibnu Abdurrahman dia berkata: "Seseorang telah junub, lalu datang kepada Umar Radliyallahu'anhu dan berkata: "Aku junub dan tidak mendapatkan air?" Umar berkata: "Jangan shalat!" Lantas [Ammar] berkata kepada Umar: "Apakah kamu tidak ingat ketika dalam suatu pasukan dan kita bersama-sama junub? Engkau tidak shalat, sedangkan aku berguling-guling lalu shalat. Kemudian aku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan hal tersebut kepada Beliau, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Begini ini cukup bagimu?" Dia -Syu'bah (perawi)- mencontohkannya dengan menepukkan tangannya sekali tepukkan (ke tanah) lalu meniupnya dan menggosokkan tangan yang satu ke tangan lainnya, kemudian mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. Lalu Umar mengatakan sesuatu yang tidak kuketahui. Ia lalu berkata: "Jika kamu mau, maka tidak akan kuceritakan kepadamu." Dalam sanad lain disebutkan, dari Abu Malik, Salamah menambahkan: "Umar berkata 'Tidak, tetapi kami memasrahkan hal tersebut kepadamu."
Sunan Nasa'i 317: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Tamim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dan [Salamah] dari [Dzar] dari [Ibnu Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya], seorang laki-kaki datang kepada Umar bin Khattab Radliyallahu'anhu dan berkata: "Bagaimana aku junub dan tidak mendapatkan air?" Umar berkata kepadanya: "Jangan shalat!" [Ammar] lalu berkata: "Wahai Amirul Mukminin, apakah kamu tidak ingat ketika kita dalam suatu pasukan dan kita sama-sama junub dan tidak mendapatkan air? Engkau tidak shalat, sedangkan aku berguling-guling di tanah lalu shalat. Kemudian kita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan hal tersebut kepadanya dan beliau bersabda: "cukuplah bagimu seperti ini." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menepukkan kedua tangannya ke tanah dan meniupnya, kemudian mengusapkannya ke muka dan kedua telapak tangannya." -perawi ragu, maka ia berkata: "Aku tidak tahu, apakah sampai siku atau telapak tangan?" -Umar berkata: "Kami pasrahkan hal ini kepadamu." Syu'bah berkata: "-perawi- itu mengatakan kedua telapak tangan, wajah dan kedua siku." Maka kemudian Manshur berkata kepadanya: "Apa kata mu! Tidak ada yang menyebutkan kedua siku seorangpun kecuali engkau. Maka Salamah pun merasa ragu dan berkata: "saya tidak mengetahui apakah dia menyebutkan kedua siku atau tidak."
Sunan Nasa'i 318: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al 'Alla] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq], dia berkata: "Aku duduk bersama Abdullah dan Abu Musa. [Abu Musa] lalu berkata: 'Apakah kamu belum mendengar perkataan [Ammar] terhadap Umar: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutusku dalam suatu keperluannya, lantas aku junub dan tidak mendapatkan air, maka aku berguling-guling ke tanah. Kemudian aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyebutkan hal tersebut kepada beliau. Lalu beliau bersabda: 'Cukuplah bagimu untuk melakukan begini'. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menepukkan kedua tangannya ke tanah sekali tepukan, lalu beliau mengusap kedua telapak tangannya, kemudian mengibaskan dan menepukkan telapak tangan kirinya ke telapak tangan kanannya, dan telapak tangan kanan ditepukkan ke telapak kiri, lalu mengusapkan kedua telapak tangannya dan wajahnya?" Abdullah berkata: 'Apakah kamu tidak melihat Umar tidak yakin dengan ucapan Ammar?"
Sunan Nasa'i 319: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah] dari [Auf] dari [Abu Raja'] dia berkata: "Saya mendengar [Imran bin Hushain], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seseorang laki-laki yang menyendiri dan tidak ikut shalat bersama orang-orang, maka beliau bersabda: "Wahai fulan, apa yang menghalangimu untuk tidak ikut shalat dengan orang-orang (berjama'ah)?" Ia menjawab: "Wahai Rasulullah! Aku sedang junub dan tidak ada air." Beliau menjawab: "Hendaknya kamu menggunakan debu, karena hal itu cukup bagimu."
Sunan Nasa'i 320: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Hisyam] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Makhlad] dari [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Amr bin Bujdan] dari [Abu Dzar], dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Debu yang suci adalah alat wudlu bagi kaum muslim, walaupun ia tidak mendapatkan air selama sepuluh tahun."
Sunan Nasa'i 321: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Usaid bin Hudlair dan para sahabat sedang mencari kalung milikku yang ketinggalan ketika singgah di tempat persinggahannya. Lalu datanglah waktu shalat dan mereka dalam keadaan hadats serta mereka tidak punya air. Lalu mereka shalat tanpa wudlu, dan mereka menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat tentang tayamum." Usaid bin Hudlair berkata: "Semoga Allah membalasmu dengan yang lebih baik. Demi Allah, Tidaklah Allah menurunkan kepadamu suatu perkara yang kamu benci kecuali pasti Allah akan menjadikannya kebaikan bagi dirimu dan kaum muslimin."
Sunan Nasa'i 322: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] bahwa [Mukhariq] Telah mengabarkan kepada mereka dari [Thariq] bahwa ada seseorang yang junub dan belum shalat datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau menjawab: "Kamu benar". Lalu ada laki-laki yang junub, kemudian dia tayamum dan shalat. Lantas orang ini datang kepada beliau, dan Beliau bersabda seperti yang kamu katakan kepada yang lain -yaitu: "kamu benar"-