6. Waktu-Waktu Sholat
Sunan Nasa'i 490: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] Telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Ibnu Syihab] bahwa Umar bin Abdul Aziz mengakhirkan shalat Ashar beberapa waktu. Urwah berkata kepadanya: "Jibril 'Alaihis Salam telah turun dan shalat mengimami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu Umar berkata: "Ketahuilah apa yang engkau katakan wahai Urwah" Lantas [Urwah] berkata: Aku mendengar [Basyir bin Abu Mas'ud] berkata: Aku mendengar [Abu Mas'ud] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril telah turun maka dia shalat dengan mengimami aku. Lalu aku shalat bersamanya. Kemudian aku shalat bersamanya. Kemudian aku shalat bersamanya. Kemudian aku shalat bersamanya. Kemudian aku shalat bersamanya. Beliau menghitung dengan jari beliau semuanya sebanyak lima shalat."
Sunan Nasa'i 491: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sayyar bin Salamah] dia berkata: Saya mendengar Bapakku bertanya kepada [Abu Barzah] tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku berkata: "Apakah kamu mendengarnya?" dia (Sayar) menjawab: "Sebagaimana saat ini aku mendengar mu." kemudian dia berkata: "Ayahku bertanya tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. dia (Abu Barzah) menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menghiraukan sebagian tindakannya mengakhirkan shalat, yakni shalat Isya' sampai tengah malam. Beliau tidak suka tidur sebelum melakukan shalat Isya' dan tidak suka bercakap-cakap sesudahnya." Syu'bah berkata: "Kemudian aku menemui Abu Barzah dan bertanya kepadanya. Ia menjawab: "Beliau melaksanakan shalat Zhuhur ketika matahari telah tergelincir, sedangkan beliau shalat Ashar ketika seseorang memulai perjalanannya ke ujung Madinah dan matahari masih bersinar terang." Adapun shalat Maghrib, aku tidak mengetahui secara pasti pada waktu mana yang telah disebutkan oleh Abu Barzah. Setelah itu aku menemuinya kembali dan bertanya kepadanya. Dia (Abu Barzah) menjawab: "Beliau shalat Subuh ketika lelaki dari kalangan mereka dapat mengenali teman yang berada di sampingnya. Beliau biasanya membaca enam puluh ayat hingga seratus ayat ketika shalat Subuh."
Sunan Nasa'i 492: Telah mengabarkan kepada kami [Katsir bin Ubaid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az-Zubaidi] dari [Az-Zuhri] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar ketika matahari telah tergelincir, lalu shalat Zhuhur mengimami mereka (para sahabat).
Sunan Nasa'i 493: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Abdurrahman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Wahab] dari [Khabab] dia berkata: "Kami mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari teriknya panas, tetapi Beliau tidak menanggapi aduan kami." Abu Ishaq pernah ditanya tentang menyegerakannya (shalat Zhuhur) lalu ia menjawab, "Ya."
Sunan Nasa'i 494: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Hamzah Al 'Aidzi] dia berkata: Saya mendengar [Anas bin Malik] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bila singgah di suatu tempat, beliau tidak meninggalkan tempat tersebut sebelum mengerjakan shalat Zhuhur. Lalu ada seorang laki-laki yang berkata: 'Meskipun baru setengah hari?' Aku menjawab: 'Ya, Meskipun baru setengah hari.'"
Sunan Nasa'i 495: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] -mantan budak Bani Hasyim- dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Dinar Abu Khaldah] dia berkata: Saya mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Apabila cuaca sangat panas, maka 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunggu hingga suhu agak dingin untuk melaksanakan shalat (Zhuhur), dan jika cuaca dingin maka beliau menyegerakan."
Sunan Nasa'i 496: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Ibnu Al Musayyab] dan [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila cuaca sangat panas, maka tundalah shalat hingga cuaca dingin, karena panas yang menyengat berasal dari uap neraka Jahannam."
Sunan Nasa'i 497: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bih Ya'qub] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dan Telah memberitakan kepada kami [Ibrahim bin Ya'qub] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh]. Dari jalur lain, Telah memberitakan kepada kami [Amr bin Manshur] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh bin Ghiyats] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Al Hasan bin Ubaidullah] dari [Ibrahim] dari [Yazid bin Aus] dari [Tsabit bin Qais] dari [Abu Musa] -dia menyandarkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- dia berkata: "Tangguhkanlah shalat Zhuhur sampai cuaca dingin -jika cuaca saat itu panas- karena panas yang kamu rasakan adalah bagian dari uap neraka Jahannam."
Sunan Nasa'i 498: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Huraits] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Al Fadhlu bin Musa] dari [Muhammad bin Amr] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. bersabda: "Inilah Jibril, datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian. Lalu dia shalat Subuh ketika telah terbit fajar, shalat Zhuhur ketika matahari telah tergelincir, shalat Ashar ketika dia melihat (ukuran) bayangan seperti bendanya, shalat Maghrib tatkala matahari terbenam dan saat orang yang berpuasa boleh berbuka, dan shalat Isya' ketika telah hilang mega merah. Kemudian datang lagi besoknya dan shalat Subuh ketika sedikit terang, kemudian shalat zhuhur bersamanya saat bayangan benda seperti aslinya, lantas shalat Ashar ketika bayangan benda dua kali dari aslinya, kemudian shalat Maghrib dengan satu waktu, yaitu saat terbenamnya matahari dan halalnya orang berpuasa untuk berbuka, selanjutnya shalat Isya' ketika berlalu sebagian malam. Kemudian dia (Jibril) berkata: '(Waktu) shalat adalah diantara shalatmu yang kemarin dan shalatmu sekarang.'"
Sunan Nasa'i 499: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Abdurrahman Abdullah bin Muhammad Al Adzrami] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abidah bin Humaid] dari [Abu Malik Al Asyja'i Sa'ad bin Thariq] dari [Katsir bin Mudrik] dari [Al Aswad bin Yazid] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Ukuran waktu shalat Zhuhur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika musim panas adalah tiga sampai lima (bayangan) telapak kaki, dan ketika musim dingin lima sampai tujuh (bayangan) telapak kaki."
Sunan Nasa'i 500: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Harits] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Tsaur] Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Musa] dari [Atha bin Abu Rabah] dari [Jabir] dia berkata: "Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang waktu shalat. Lalu Beliau menjawab: "Shalatlah bersamaku." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur saat matahari tergelincir, Shalat Ashar ketika bayangan setiap benda seperti aslinya, shalat Maghrib tatkala matahari telah terbenam, dan shalat Isya' ketika mega merah di langit telah lenyap. Laki-laki tersebut berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur ketika bayangan manusia seperti aslinya, shalat Ashar ketika bayangan orang menjadi dua kali lipat, dan shalat Maghrib ketika menjelang hilangnya mega merah." Abdullah bin Al Harits berkata: "kemudian laki-laki tersebut berkata tentang shalat Isya 'kutaksir hingga sepertiga malam.""
Sunan Nasa'i 501: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Ashar ketika sinar matahari masih ada di dalam kamarnya dan bayangan belum nampak dari kamarnya.
Sunan Nasa'i 502: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Malik] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dan [Ishaq bin Abdullah] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Ashar, dan kemudian seseorang pergi ke Quba.' Salah seorang perawi berkata: "Lalu dia sampai ke Masjid Quba' dan ia dapati mereka (orang di masjid Quba) sedang mengerjakan shalat." Dan perawi lainnya berkata: "dan matahari masih meninggi."
Sunan Nasa'i 503: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Ashar dan matahari masih tinggi dan bersinar, lalu seseorang pergi ke Al 'Awali (sekitar Madinah) sedangkan matahari masih tinggi.
Sunan Nasa'i 504: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Abu Al Abyadl] dari [Anas bin Malik], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Ashar bersama kami saat matahari masih cerah dan bulat.
Sunan Nasa'i 505: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Abu Bakar bin Utsman bin Sahal bin Hanif] dia berkata: Saya mendengar [Abu Umamah bin Sahal] berkata: "Kami mengerjakan shalat Zhuhur bersama Umar bin Abdul Aziz. Kemudian kami pergi untuk menemui [Anas bin Malik], dan ternyata ia sedang shalat Ashar. Aku berkata kepadanya: 'Wahai paman! Shalat apakah yang kamu kerjakan ini?' dia menjawab: 'Shalat Ashar'. Inilah Shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama kami."
Sunan Nasa'i 506: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Qamah Al Madani] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amr] dari [Abu Salamah] dia berkata: "Kami shalat pada masa Umar bin Abdul Aziz, kemudian kami pergi menemui [Anas bin Malik], dan ternyata dia sedang shalat. Setelah selesai dia berkata kepada kami: "Kalian sudah shalat?" Kami menjawab: "Kami shalat Dzuhur." Dia berkata: "Aku shalat Ashar." Mereka berkata kepadanya: "engkau menyegerakannya." Dia menjawab: "Aku hanya shalat sebagaimana aku melihat para sahabatku melakukan shalat.""
Sunan Nasa'i 507: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr bin Iyas bin Muqatil Musamrij bin Khalid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Alla] bahwa dia pernah masuk ke rumah [Anas bin Malik] di Basrah ketika dia selesai shalat Zhuhur, dan rumahnya di samping Masjid. Ketika kami sudah masuk, beliau berkata kepada kami: "Apakah kalian sudah shalat Ashar?" Kami menjawab: "Belum, kami baru saja selesai dari waktu shalat Zhuhur." dia berkata: "Kerjakanlah shalat Ashar!" Kemudian kami shalat Ashar, dan setelah kami selesai, dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itulah shalatnya orang munafik, duduk menunggu waktu shalat Ashar, hingga apabila telah berada pada dua tanduk setan, maka dia berdiri lalu mematuk-matuk empat kali (Shalat empat rakaat dengan cepat) dia tidak mengingat Allah Azza wa Jalla dalam shalatnya itu kecuali sedikit.""
Sunan Nasa'i 508: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Orang yang kehilangan shalat Ashar seolah-olah dia kehilangan (dirampas) keluarga dan hartanya."
Sunan Nasa'i 509: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar Radliyallahu'anhu], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang yang kehilangan shalat Ashar maka seolah-olah kehilangan (dirampas) keluarga dan hartanya."
Sunan Nasa'i 510: Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Wadlih] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qudamah yaitu Ibnu Syihab] dari [Burad] dari [Atha bin Abu Rabah] dari [Jabir bin Abdullah], bahwa Jibril datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengajari waktu-waktu shalat. Jibril maju dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di belakangnya, sedangkan manusia berada di belakang Rasullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Jibril shalat Zhuhur ketika matahari telah tergelincir, dan datang kembali ketika panjang bayangan sudah seperti aslinya, lalu melakukan seperti yang dilakukan pertama kali, Jibril maju dan Rasullah shallallahu 'alaihi wa sallam di belakangnya, sedangkan manusia dibelakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian Jibril shalat 'Ashr, lalu Jibril datang ketika matahari terbenam, Jibril maju sedangkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di belakangnya dan manusia berada di belakang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kemudian Jibril shalat Maghrib. Kemudian Jibril datang kepada Rasulullah tatkala mega merah telah hilang, lalu Jibril maju dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di belakangnya, sedangkan manusia di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas Jibril segera shalat Isya. Kemudian Jibril datang Saat fajar mulai terbit, lalu Jibril maju dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di belakangnya, sedangkan manusia di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Jibril shalat Al Ghadah (Subuh). Pada hari kedua, Jibril datang ketika bayangan seseorang seperti aslinya dan berbuat sebagaimana yang diperbuat kemarin, lalu melaksanakan shalat Zhuhur. Kemudian datang lagi saat bayangan seseorang seperti dua kali aslinya dan berbuat seperti yang diperbuat kemarin dan segera shalat Ashar. Lalu datang lagi saat matahari terbenam, dan melakukan seperti yang dilakukan kemarin lalu shalat Maghrib kemudian kami tidur, Kemudian bangun, kemudian tidur, kemudian bangun lagi, dan datanglah Jibril dan berbuat seperti yang diperbuat kemarin, lalu shalat Isya'. kemudian, JIbril datang ketika fajar telah terbentang dan waktu sudah pagi, sedangkan bintang sangat terang. Ia segera berbuat seperti kemarin, lalu ia shalat Subuh. Kemudian ia berkata: "Waktu shalat ada diantara dua shalat tadi."
Sunan Nasa'i 511: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dia berkata: Saya mendengar [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mendapatkan dua rakaat shalat 'Ashar sebelum terbenamnya matahari atau satu rakaat shalat Subuh sebelum matahari terbit maka ia mendapatkan shalat tersebut."
Sunan Nasa'i 512: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dia berkata: Saya mendengar [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat 'Ashar sebelum matahari terbenam atau mendapatkan satu rakaat shalat Subuh sebelum matahari terbit maka ia telah mendapatkan shalat tersebut."
Sunan Nasa'i 513: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Manshur] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Dukain] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan sujud pertama dari shalat Ashar sebelum matahari terbenam, maka hendaklah dia menyempurnakan shalatnya. Dan apabila ia mendapatkan sujud pertama dari shalat Subuh sebelum matahari terbit, maka hendaklah dia menyempurnakan shalatnya."
Sunan Nasa'i 514: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar], dan dari [Busr bin Sa'id] dari [Al A'raj] mereka berkata: dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan satu rakaat dari shalat Subuh sebelum matahari terbit, maka ia mendapatkan shalat Subuh dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat Ashar sebelum matahari terbenam, maka ia telah mendapatkan shalat Ashar."
Sunan Nasa'i 515: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Daud] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amir] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Nashr bin Abdurrahman] dari Kakeknya -[Mu'adz]- bahwa dia berkeliling bersama Mu'adz bin 'Afra dan dia belum shalat, maka aku tanyakan kepadanya: "apakah engkau tidak shalat?" Dia menjawab: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shalat setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam, dan tidak ada shalat setelah shalat shubuh hingga matahari terbit.""
Sunan Nasa'i 516: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Hisyam] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Yazid] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Al Qamah bin Martsad] dari [Sulaiman bin Buraidah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya tentang waktu shalat. beliau menjawab: 'Ikutlah shalat bersama kami dalam dua hari ini!' beliau lalu memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan iqamat ketika fajar, kemudian mereka mengerjakan shalat Fajar (Subuh). Kemudian beliau memerintahkan Bilal (untuk iqamat) ketika matahari tergelincir lalu mengerjakan shalat Zhuhur. Lalu beliau memerintahkannya untuk iqamat ketika melihat matahari sudah putih lalu mengejar shalat Ashar. Beliau juga memerintahkan iqamat ketika matahari terbenam, lalu beliau shalat Maghrib. Kemudian beliau memerintahkannya untuk iqamat ketika mega merah telah hilang, lalu mengerjakan shalat Isya'. Besoknya beliau memeintahkannya untuk iqamat, mengakhirkan shalat Subuh hingga cahaya pagi menyebar. Kemudian beliau menunda shalat Zhuhur sampai cuaca dingin dan alangkah nikmatnya penundaan -cuaca dingin- ini. Lalu shalat Ashar tatkala matahari putih dan beliau juga mengakhirkan hal itu sampai kemudian shalat Maghrib sebelum hilangnya mega merah, kemudian memerintahkan lagi iqamat shalat Isya' ketika lewat sepertiganya, lalu beliau shalat Isya. Kemudian beliau berkata: 'Mana orang yang bertanya tentang waktu shalat? Waktu shalat kalian adalah sebagaimana yang telah kalian lihat.'"
Sunan Nasa'i 517: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyir] dia berkata: Saya mendengar [Hasan bin Bilal] dari [Seorang Bani Aslam] dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa mereka shalat Maghrib bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mereka pulang ke keluarga mereka di ujung Madinah, mereka melempar anak panah mereka dan mereka masih melihat tempat jatuhnya anak panah itu.
Sunan Nasa'i 518: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Khair bin Nu'aim Al Hadlrami] dari [Ibnu Hubairah] dari [Abu Tamim Al Jaisyani] dari [Abu Bashrah Al Ghifari] dia berkata: "Kami shalat Ashar bersama 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Mukhammash, lalu beliau bersabda: "Shalat ini diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian, tetapi mereka menyia-nyiakannya. Barangsiapa menjaganya maka dia mendapat pahala dua kali, dan tidak ada shalat setelahnya sehingga munculnya bintang."
Sunan Nasa'i 519: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dia berkata: Saya mendengar [Abu Ayyub Al Azdi] berkata: dari [Abdullah bin Amru], Syu'bah berkata: Qatadah kadang menyandarkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kadang juga tidak. dia berkata: "Waktu shalat Zhuhur adalah sebelum datangya Ashar. Dan waktu shalat Ashar adalah selama matahari belum menguning, waktu shalat Maghrib adalah selagi mega merah belum hilang, waktu shalat Isya' adalah selama malam belum lewat setengahnya, dan waktu shalat Subuh adalah sebelum matahari terbit."
Sunan Nasa'i 520: Telah mengabarkan kepada kami [Abdah bin Abdullah] dan [Ahmad bin Sulaiman] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] dari [Badar bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Musa] dari [Bapaknya] dia berkata: "Seorang laki-laki datang kepada nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya tantang waktu shalat, namun beliau tidak menjawabnya sedikitpun. Tetapi beliau menyuruh Bilal untuk iqamat lalu beliau mengerjakan shalat Subuh ketika Fajar terbit. Kemudian beliau menyuruh Bilal untuk iqamat ketika matahari sudah tergelincir, lalu mengerjakan shalat Zhuhur. perawi berkata: "Ketika tengah hari." Bilal lebih tahu. Kemudian beliau menyuruh Bilal untuk iqamat tatkala matahari masih tinggi untuk shalat Ashar. Kemudian menyuruh Bilal untuk iqamat ketika matahari telah terbenam untuk shalat Maghrib. Kemudian menyuruhnya untuk iqamat lalu shalat 'Isya ketika mega merah telah lenyap. Kemudian beliau mengakhirkan shalat Fajar pada esoknya ketika beliau selesai, perawi berkata: "Matahari menjelang terbit." Kemudian beliau juga mengakhirkan Zhuhur hingga menjelang shalat Ashar hingga beliau selesai shalat, perawi berkata: "matahari sudah memerah." Kemudian beliau shalat maghrib hingga hampir hilangnya mega merah, dan beliau mengakhirkan shalat Isya sampai sepertiga malam. Lalu beliau bersabda: 'Waktu shalat adalah yang ada di antara keduanya.'"
Sunan Nasa'i 521: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Kharijah bin Abdullah bin Sulaiman bin Zaid bin Tsabit] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Husain bin Basyir bin Salam] dari [bapaknya], dia berkata: Aku dan Muhammad bin Ali masuk ke rumah [Jabir bin Abdullah Al Anshari] lalu kami berkata kepadanya: "kabarkanlah kepada kami tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." saat itu masa pemerintahan Hajjaj bin Yusuf. Ia menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar lalu shalat Dhuhur ketika matahari telah tergelincir dan bayangannya saat itu seukuran tali sandal. Kemudian beliau shalat Ashar ketika bayangan telah menjadi seukuran tali sandal dan bayangan orang. Kemudian beliau shalat Maghrib ketika matahari telah terbenam, lalu beliau shalat 'Isya ketika mega merah telah lenyap. Selanjutnya beliau Shalat Subuh ketika terbit fajar. Kemudian besoknya beliau shalat Dhuhur ketika bayangan setinggi orang, kemudian shalat Ashar ketika bayangan seseorang menjadi dua kali lipatnya, seukuran perjalanan pengendara yang berlalu dengan cepat ke Dzul Hulaifah. Kemudian shalat Maghrib ketika matahari terbenam dan shalat Isya sampai sepertiga malam atau pertengahan malam. Lalu shalat subuh ketika sudah kelihatan agak menguning."
Sunan Nasa'i 522: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Auf] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sayyar bin Salamah] berkata: "Aku datang kepada [Abu Barzah] lalu bertanya kepadanya: 'Bagaimana cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat wajib?' Ia (Sayyar) menjawab: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat ketika cuaca sangat panas -kalian menyebutnya shalat yang pertama- ketika matahari condong ke barat, dan beliau shalat Ashar ketika salah seorang dari kita pulang kerumahnya di ujung madinah dan matahari masih bersinar. Aku lupa apa yang dikatakan pada shalat Maghrib. Beliau suka menangguhkan shalat Isya -yang biasa kalian sebut shalat 'atamah-. Beliau tidak suka tidur sebelum 'Isya dan bercakap-cakap sesudahnya. Beliau shalat Subuh ketika seseorang bisa mengenali orang yang duduk di sebelahnya, dan beliau biasa membaca enam puluh sampai seratus ayat.'"
Sunan Nasa'i 523: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Husain bin Ali bin Husain] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Wahab bin Kaisan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jabir bin Abdullah] dia berkata: "Jibril 'alaihissalam datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika matahari telah condong ke barat, ia berkata: 'Wahai Muhammad, bangkitlah dan tegakkanlah shalat!' Lalu beliau shalat Zhuhur -ketika matahari condong ke barat-. Kemudian dia menetap hingga tatkala bayangan seseorang seperti aslinya. Ia datang pada waktu Ashar, lantas berkata: 'Wahai Muhammad, bangkitlah dan tegakkanlah shalat!' Lalu beliau shalat Ashar, Kemudian dia menetap. Ia datang lagi ketika matahari telah terbenam dan berkata: 'Bangkit dan tegakkan shalat Maghrib!' lalu beliau shalat Maghrib ketika matahari terbenam. Kemudian dia menetap dan tatkala awan merah telah hilang Jibril datang dan berkata: 'bangkitlah dan tegakkan shalat Isya!' Lalu beliau shalat Isya, dan saat fajar terbit pada waktu pagi, ia berkata: 'Bangkitlah dan tegakkan shalat!' Lalu beliau shalat Subuh. Kemudian besoknya ia datang lagi ketika bayangan orang sama seperti aslinya dan berkata: 'Wahai Muhammad, bangkitlah dan tegakkanlah shalat!, lalu beliau shalat Zhuhur. Kemudian Jibril datang lagi tatkala bayangan (benda) seperti dua kali lipatnya, ia berkata: 'Wahai Muhammad, tagakkanlah shalat!' lalu beliau shalat Ashar. Kemudian Jibril datang lagi untuk shalat saat matahari terbenam dan hanya satu waktu. Ia berkata: 'Wahai Muhammad, tegakkanlah shalat!' Lalu beliau shalat Maghrib. Ia juga datang untuk shalat 'Isya ketika sepertiga malam berlalu: 'Wahai Muhammad, tegakkanlah shalat!', lalu beliau shalat Isya. Kemudian Jibril datang untuk shalat Subuh ketika sudah terang sekali, ia berkata: 'Wahai Muhammad, tegakkanlah shalat!' lalu beliau shalat subuh. Lalu dia berkata: 'Semua waktu shalat adalah diantara dua waktu ini.'"
Sunan Nasa'i 524: Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Mas'adah] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Muhammad bin Amru bin Hasan] dia berkata: "Hajjaj datang, lalu kami bertanya kepada [Jabir bin Abdullah]. Ia berkata: 'Rasullulah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur pada tengah hari, shalat Ashar tatkala matahari masih putih bersih, shalat Maghrib saat matahari telah terbenam, dan shalat Isya kadang-kadang bila beliau melihat para sahabat sudah berkumpul beliau menyegerakan, dan bila melihat mereka terlambat maka beliau mengakhirkannya.'
Sunan Nasa'i 525: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Raqabah] dari [Ja'far bin Iyas] dari [Habib bin Salim] dari [Nu'man bin Basyir] dia berkata: "Aku orang yang paling tahu tentang waktu shalat Isya yang terakhir ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat Isya saat tenggelamnya bulan pada sepertiga malam yang pertama."
Sunan Nasa'i 526: Telah mengabarkan kepada kami [Usman bin Abdullah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Basyir bin Tsabit] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] dia berkata: "Demi Allah, Aku orang yang paling tahu tentang waktu shalat ini, yakni shalat Isya yang terakhir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat Isya saat tenggelamnya bulan pada sepertiga malam yang pertama."
Sunan Nasa'i 527: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Auf] dari [Sayyar bin Salamah] dia berkata: "Aku dan bapakku menemui [Abu Barzah Al Aslami] lalu bapakku bertanya kepadanya: 'Bagaimana cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat wajib?' dia (Sayyar) menjawab: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur -kalian menyebutnya pertama- ketika matahari bergeser ke barat, dan beliau shalat Ashar ketika salah seorang dari kita pulang ke rumahnya diujung madinah dan matahari masih bersinar. -Aku lupa apa yang dikatakan shalat Maghrib- dan beliau suka mengakhirkan shalat Isya -shalat ini biasa kalian sebut shalat 'Atamah-. Beliau tidak suka tidur sebelum shalat Isya dan bercakap-cakap sesudahnya, dan beliau selesai shalat Subuh ketika seseorang bisa mengenali orang yang duduk di sebelahnya. Beliau biasanya membaca enam puluh sampai seratus ayat.'"
Sunan Nasa'i 528: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Hasan] dan [Yusuf bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij], dia berkata: "Aku berkata kepada [Atha]: 'kapan waktu yang paling engkau sukai untuk mengerjakan shalat Atamah (Isya) baik berjamaah maupun sendiri?' dia menjawab: 'Aku mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Isya pada malam itu setelah lewat sepertiganya, hingga orang-orang telah tidur dan terbangun kembali kemudian tidur lagi dan bangun lagi, lalu Umar bangun dan meneriakkan: 'shalat, shalat!' Atha mengatakan bahwa Ibnu Abbas berkata: 'Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Keluar, dan saat itu aku seolah-olah melihat kepala Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meneteskan air dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya.' Ibnu Abbas mengisyaratkan. Lalu Ibnu Juraij berkata: "Lantas aku memastikan kepada Atha dengan berkata: 'Bagaimana cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya dibagian kepalanya?' Ia mengisyaratkan kepadaku sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Abbas, Atha meletakkan sesuatu di antara celah-celah jarinya, kemudian meletakkan telapak tangannya di atas ubun-ubun kepala, membasahi kepalanya dan menyapu tangannya di atas kepala, wajah seterusnya menyapu pelipis, yaitu bagian di antara mata dan telinga, serta menyapu bagian janggut, tidak lebih dan tidak kurang sedikitpun, melainkan beginilah caranya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Seandainya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, maka aku pasti menyuruh mereka mengerjakan shalat Isya seperti pada waktu ini.'"
Sunan Nasa'i 529: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur Al Makki] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amr] dari [Atha] dari [Ibnu Abbas] dan dari [Ibnu Juraij] dari [Atha] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam mengakhirkan shalat Isya hingga sebagian malam lewat, lalu Umar bin Khaththab Radliyallahu'anhu bangkit dan memanggil: 'shalat wahai Rasulullah, para wanita dan anak-anak telah tidur!' kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar sedangkan air menetes dari kepalanya, lalu bersabda: "Inilah waktunya (shalat Isya) kalau saja aku tidak khawatir akan mamberatkan umatku."
Sunan Nasa'i 530: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya."
Sunan Nasa'i 531: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, maka pasti aku menyuruh mereka untuk mengakhirkan shalat Isya pada setiap kali shalat."
Sunan Nasa'i 532: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Utsman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Himyar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Ablah] dari [Az Zuhri] dan Telah mengabarkan kepadaku [Amr bin Utsman] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha, dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam mengakhirkan shalat Isya, lalu Umar Radliyallahu'anhu memanggil beliau: 'para wanita dan anak-anak telah tidur.' Lalu keluarlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bersabda: 'Tidak ada yang menunggunya selain kalian.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukan shalat yang demikian, kecuali di Madinah. Kemudian beliau bersabda: 'Kerjakanlah shalat Isya di antara lenyapnya mega merah sampai sepertiga malam.'" lafazh ini dari Ibnu Himyar.
Sunan Nasa'i 533: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Al Hasan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hajaj] dia berkata: [Ibnu Juiraj] berkata: dari jalur lain, Telah mengabarkan kepadaku [Yusuf bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hajaj] dari [Ibnu Juraij] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Al Mughirah bin Hakim] dari [Ummu Kultsum] -putri Abu Bakar- bahwa dia telah mengabarkan kepadanya dari [Aisyah] Radliyallahu'anha -Ummul Mukminin- dia berkata: "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Isya hingga malam hampir habis dan hingga orang-orang masjid telah tidur. Kemudian beliau keluar lalu shalat, lalu bersabda: 'Inilah waktunya shalat Isya', kalau saja tidak memberatkan umatku.'"
Sunan Nasa'i 534: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Al Hakam] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Suatu malam kami berdiam (di masjid) menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk shalat Isya yang terakhir, lalu beliau keluar kepada kami ketika telah lewat sepertiga malam atau lebih. Beliau keluar sambil bersabda: 'Kalian menunggu shalat yang tidak menunggunya orang yang memeluk agama ini selain kalian. Kalau saja tidak memberatkan umatku, maka aku pasti shalat bersama mereka pada waktu seperti ini.' Kemudian beliau menyuruh Muadzin untuk iqamat, lantas shalat."
Sunan Nasa'i 535: Telah mengabarkan kepada kami [Imran bin Musa] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Daud] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: "Kami shalat Maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau tidak keluar kepada kami hingga telah lewat separuh malam. Lalu beliau keluar dan shalat bersama mereka, lantas bersabda: 'Orang-orang sudah shalat dan mereka telah tidur dan kalian selalu dalam keadaan orang yang shalat selama masih menunggu shalat. Seandainya tidak menambah lemah orang yang lemah dan tidak menambah sakit orang yang sakit, maka aku pasti memerintahkan mereka untuk mengakhirkan shalat ini sampai pertengahan malam.'"
Sunan Nasa'i 536: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail]. Dari jalur lain, telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Humaid] dia berkata: "Anas pernah ditanya: 'Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memakai cincin?' [Anas] menjawab: 'Ya, beliau pernah mengakhirkan shalat 'Isya sampai menjelang tengah malam, dan setelah selesai shalat beliau menghadap kepada kami dengan wajahnya, lalu bersabda: 'Kalian senantiasa dalam keadaan shalat selagi kalian menunggu shalat.' Anas berkata: 'Seolah-olah aku melihat kilauan cincin beliau'. Pada riwayat 'Ali: 'Sampai pertengahan malam.'
Sunan Nasa'i 537: Telah mengabarkan kepada kami ['Utbah bin Abdullah] dia berkata: saya telah membacakan kepada [Malik bin Anas] dan [Al Harits bin Miskin] sebuah hadist yang saya dengar dari [Ibnu Al Qasim] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Sumayya] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau saja manusia mengetahui apa yang ada didalam panggilan adzan dan shaf pertama. Kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi di antara mereka, maka mereka pasti akan mengundinya. Seandainya mereka mengetahui keutamaan menyegerakan shalat maka mereka pasti berlomba-lomba mendapatkannya. Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang terdapat di dalam shalat Isya dan Subuh, maka mereka pasti akan mendatanginya, meskipun dengan cara merangkak."
Sunan Nasa'i 538: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Daud -yaitu Al Hafari] dari [Sufyan] dari [Abdullah bin Abu Labid] dari [Abu Salamah] dari [Ibnu Umar] dia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian di kalahkan oleh orang badui dalam memberi istilah shalat kalian. (Mereka istilahkan shalat dengan 'atamah), mereka namakan demikian karena mereka mengandangkan unta tengah malam dan memerah susunya, dan itu adalah shalat 'Isya."
Sunan Nasa'i 539: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Ibnu Uyainah] dari [Abdullah bin Abu Labid] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: 'Janganlah kalian di kalahkan oleh orang badui dalam penamaan shalat kalian, ketahuilah itu adalah 'Isya.'"
Sunan Nasa'i 540: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Harun] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Ismail] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al Husain] dari [Bapaknya] bahwa [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Subuh ketika fajar sudah sangat jelas."
Sunan Nasa'i 541: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] bahwa: "ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bertanya waktu shalat subuh. Pada ke-esokan harinya ketika tampak fajar, Beliau memerintahkan untuk iqamat, lantas beliau shalat Subuh bersama kami. dan di hari berikutnya ketika mulai tampak terang beliau memerintahkan untuk iqamat, kemudian beliau shalat subuh bersama kami. Lalu beliau bersabda: 'Mana orang yang bertanya tentang waktu shalat? Waktu shalat ada diantara dua shalat ini.'"
Sunan Nasa'i 542: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Amrah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat Subuh, maka para wanita pulang dengan menyelimutkan kain ke tubuh mereka dan mereka tidak saling mengenal karena hari masih gelap."
Sunan Nasa'i 543: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Para wanita shalat Subuh bersama Rasulullah dengan menyelimutkan kain ke tubuh mereka, lalu mereka kembali, dan tidak saling mengenal karena hari masih gelap."
Sunan Nasa'i 544: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Subuh saat perang Khaibar dan beliau dekat dengan penduduk khaibar, Maka Beliau menyerang mereka (di pagi hari). Lalu beliau bersabda: 'Allahu akbar, hancurlah Khaibar.' Beliau ucapkan sebanyak dua kali, sesungguhnya jika kami telah singgah di pemukiman suatu kaum, berakibat buruklah pagi hari orang-orang yang diberi peringatan itu."
Sunan Nasa'i 545: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu 'Ajlan] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Ashim bin 'Umar bin Qatadah] dari [Mahmud bin Labid] dari [Rafi' bin Khadij] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Laksanakanlah shalat Subuh sampai hari agak terang."
Sunan Nasa'i 546: Telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Ya'qub] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Aslam] dari [Ashim bin Umar bin Qatadah] dari [Mahmud bin Labid], dari [Seseorang yang satu kaum dengannya], yakni kalangan Anshar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Selagi kalian masih melaksanakan shalat Subuh sampai agak terang, maka itulah pahala yang besar."
Sunan Nasa'i 547: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Muhammad] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] lafazh ini miliknya, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] [Abdullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaaat shalat Subuh sebelum matahari terbit, maka dia telah mendapatkan shalat tersebut dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat 'Ashr sebelum matahari terbenam, maka dia telah mendapatkan shalat tersebut."
Sunan Nasa'i 548: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Adi] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari [Yunus bin Yazid] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barang siapa mendapatkan satu rakaat shalat Subuh sebelum matahari terbit, dia telah mendapatkan shalat tersebut. dan Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat 'Ashar sebelum matahari terbenam, dia telah mendapatkan shalat tersebut. Barang siapa mendapat satu rakaat shalat Subuh sebelum matahari terbit, dia telah mendapatkan shalat Subuh. Barang siapa hanya mendapatkan satu rakaat dari shalat Ashar sebelum matahari terbenam, dia telah mendapatkan shalat Ashar."
Sunan Nasa'i 549: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] dan [Muhammad bin Abdul A'la] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: [Syu'bah] dari [Abu Shadaqah] dari [Anas bin Malik], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Shalat Zhuhur ketika matahari telah condong, dan shalat Ashar diantara dua shalat kalian ini. Lalu shalat Maghrib ketika matahari terbenam dan shalat 'Isya ketika mega merah sudah tidak nampak." kemudian berkata setelah itu: "dan Beliau shalat Subuh ketika pandangan dapat melihat dengan jelas"
Sunan Nasa'i 550: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa mendapatkan satu rakaat dalam suatu shalat, ia telah mendapatkan shalat itu."
Sunan Nasa'i 551: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dalam suatu shalat, ia telah mendapatkan shalat itu."
Sunan Nasa'i 552: Telah mengabarkan kepadaku [Yazid bin Muhammad bin Abdus Shamad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam Al Athar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail yaitu Ibnu Sama'ah] dari [Musa bin A'yan] dari [Abu Amr Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa mendapatkan satu rakaat dalam suatu shalat, ia telah mendapatkan shalat itu."
Sunan Nasa'i 553: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib bin Syu'aib bin Ishaq] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang sipa mendapatkan satu rakaat shalat, ia telah mendapatkan shalat itu."
Sunan Nasa'i 554: Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Sulaiman bin Ismail bin Al Qasim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Yunus] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barang siapa mendapatkan satu rakaat shalat jum'at atau shalat lainnya maka telah sempurna shalatnya."
Sunan Nasa'i 555: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ismail At-Tirmidzi] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Sulaiman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa mendapatkan satu raka'at dari shalat lima waktu, ia telah mendapatkannya, tetapi dia harus memyempurnakan sisanya."
Sunan Nasa'i 556: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha bin Yasar] dari [Abdullah Ash-Shunabihi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Matahari terbit dan bersamanya tanduk setan. Bila matahari itu meninggi maka tanduk setan berpisah, dan jika (matahari) sampai ke tengah-tengah maka tanduk setan tersebut bersamanya lagi. Bila matahari condong maka tanduk setan berpisah, jika mulai dekat waktu terbenam maka tanduk setan bersamanya lagi". Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat pada waktu-waktu tersebut.
Sunan Nasa'i 557: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] dari [Musa bin Ali bin Rabah] dia berkata: Saya mendengar [Bapakku] berkata: Saya mendengar [Uqbah bin Amir Al Juhaini] berkata: "Tiga waktu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kita untuk mengerjakan shalat atau mengubur mayit, yaitu: ketika matahari terbit hingga meninggi, ketika bayangan orang sama persis hingga matahari condong ke Barat, serta ketika matahari hendak terbenam sampai terbenamnya."
Sunan Nasa'i 558: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat setelah 'Ashar hingga matahari terbenam dan melarang shalat setelah Subuh hingga matahari terbit.
Sunan Nasa'i 559: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Mani'] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Manshur] dari [Qatadah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al 'Aliyah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Aku mendengar tidak hanya dari satu orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diantara mereka adalah [Umar bin Khaththab], dan dia termasuk orang yang sangat kucintai bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat setelah Subuh hingga matahari terbit dan melarang shalat setelah Ashar hingga matahari terbenam."
Sunan Nasa'i 560: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan salah seorang dari kalian berkehendak dan shalat ketika matahari sedang terbit dan juga ketika matahari terbenam."
Sunan Nasa'i 561: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] Telah memberitakan kepada kami [Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat bertepatan dengan terbit atau terbenamnya matahari.
Sunan Nasa'i 562: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan yaitu Ibnu Habib] dari [Musa bin Ali] dari [Bapaknya] dia berkata: Saya mendengar [Uqbah bin Amir] berkata: "Ada tiga waktu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kami untuk shalat atau menguburkan mayit pada waktu tersebut, yaitu saat matahari baru terbit hingga meninggi, saat bayangan seseorang sama dengan badannya (matahari sepenggal) hingga matahari tergelincir, serta saat matahari menjelang terbenam hingga terbenam."
Sunan Nasa'i 563: Telah mengabarkan kepada kami [Mujahid bin Musa] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Uyainah] dari [Dlamrah bin Sa'id] bahwa dia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat setelah shalat Subuh hingga matahari terbit dan melarang shalat setelah 'Ashar hingga matahari terbenam."
Sunan Nasa'i 564: Telah mengabarkan kepada kami [Abdul Hamid bin Muhammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Makhlad] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Syihab] dari [Atha bin Yazid] bahwa dia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada shalat setelah shalat Subuh hingga matahari terbit sampai meninggi dan tidak ada shalat setelah 'Ashar hingga matahari terbenam.'" Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Namir] dari [Ibnu Syihab] dari ['Atho bin Yazid] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda seperti yang telah disebutkan.
Sunan Nasa'i 565: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Harb] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam bin Hujair] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat setelah 'Ashar.
Sunan Nasa'i 566: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Mubarak Al Makhrami] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin 'Anbasah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dia berkata: [Aisyah] Radliyallahu'anha berkata: "Umar Radliyallahu'anhu menyangka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dengan sabdanya: 'Janganlah kalian berkehendak dan shalat saat terbit dan terbenamnya matahari. Sesungguhnya matahari terbit di antara dua tanduk setan.'"
Sunan Nasa'i 567: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila terbit sebagian matahari maka tangguhkanlah shalat hingga matahari memancar, dan jika telah terbenam sebagian (bola) matahari maka akhirkanlah shalat hingga matahari terbenam."
Sunan Nasa'i 568: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Manshur] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Adam bin Abu Iyyas] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Yahya Sulaim bin Amir] dan [Dlamrah bin Habib] dan [Abu Thalhah Nu'aim bin Ziyad] mereka berkata: Kami mendengar [Abu Umamah Al Bahili] berkata: Saya mendengar [Amr bin Abasah] berkata: "Wahai Rasulullah, apakah ada waktu yang lebih dekat (kepada Allah) dari pada yang lain? Atau apakah ada waktu yang lebih baik untuk berdzikir kepadanya?" beliau menjawab: "Ya, waktu yang paling dekat antara Allah Azza wa Jalla dengan hambanya adalah pertengahan malam yang terakhir. Jika engkau mampu menjadi bagian dari orang yang berdzikir kepada Allah pada waktu itu, lakukanlah, karena ketika itu dihadiri dan disaksikan (oleh para malaikat) sampai matahari terbit. Dan matahari terbit diantara dua tanduk setan dan itulah waktu ibadahnya orang-orang kafir, maka tinggalkanlah shalat hingga matahari mulai meninggi seukuran tombak dan sinarnya mulai menyebar. Kemudian shalat saat itu dihadiri dan disaksikan (oleh para malaikat) hingga matahari tegak seperti tegaknya tombak pada pertengahan hari, karena saat itulah pintu-pintu neraka Jahannam dibuka dan dinyalakan apinya, maka tinggalkanlah shalat hingga terlihat bayangan (suatu benda), kemudian shalat saat itu dihadiri dan disaksikan (oleh para malaikat) hingga matahari terbenam, karena matahari terbenam diantara dua tanduk setan dan itulah waktu ibadahnya orang-orang kafir."
Sunan Nasa'i 569: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Wahab bin Al Ajda'] dari [Ali] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat setelah 'Ashar kecuali matahari masih putih jernih dan tinggi."
Sunan Nasa'i 570: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dia berkata: ['Aisyah] Radliyallahu'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah meninggalkan dua rakaat setelah 'Ashar di sampingku."
Sunan Nasa'i 571: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Mughirah] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dia berkata: ['Aisyah] Radliyallahu'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menemuiku setelah 'Ashar kecuali setelah mengerjakan shalat dua rakaat (ba'da ashar)."
Sunan Nasa'i 572: Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] dari [Khalid bin Al Harits] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dia berkata: Aku mendengar [Masruq] dan [Al Aswad] mereka berkata: "Kami bersaksi bahwa ['Aisyah] pernah berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika berada di sampingku (di rumahku) setelah 'Ashar, beliau mengerjakan shalat dua rakaat.'"
Sunan Nasa'i 573: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah memberitakan kepadaku [Ali bin Mushir] dari [Abu Ishaq] dari [Abdurrahman bin Al Aswad] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha berkata: "Ada dua shalat yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, yaitu shalat dua rakaat sebelum Fajar (Subuh) dan dua rakaat setelah Ashar."
Sunan Nasa'i 574: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Harmalah] dari [Abu Salamah] bahwa dia pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang dua rakaat yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah 'Ashar. Maka ['Aisyah] menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam awal mulanya mengerjakan sebelum 'Ashar, lalu jika beliau sibuk atau lupa, maka beliau akan shalat setelah 'Ashar. Apabila Beliau telah mengerjakan suatu shalat maka beliau mengerjakannya terus-menerus."
Sunan Nasa'i 575: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] dia berkata: Aku mendengar [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Ummu Salamah] bahwa pernah satu kali Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat setelah 'Ashar di rumahnya, dan Ummu Salamah pernah mengingatkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda kepadanya: "Dua rakaat tersebut dulunya aku kerjakan setelah Zhuhur, lalu aku disibukkan dengan sesuatu hingga aku mengerjakan shalat 'Ashar."
Sunan Nasa'i 576: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Waki'] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Yahya] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah disibukkan oleh sesuatu sehingga tidak sempat shalat dua rakaat sebelum 'Ashar, maka beliau mengerjakannya setelah Ashar."
Sunan Nasa'i 577: Telah mengabarkan kepada kami [Utsman bin Abdullah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Imran bin Hudair] dia berkata: Aku bertanya kepada [Lahiq] tentang seseorang yang mengerjakan shalat dua rakaat sebelum matahari terbenam, maka dia mengatakan bahwa Abdullah bin Zubair mengerjakan dua rakaat ini. Lalu Muawiyah mengutus seseorang kepada Abdullah bin Zubair dan berkata: "Apakah shalat dua rakaat ketika matahari terbenam?" Abdullah bin Zubair mengembalikan hadis tersebut kepada [Ummu Salamah], maka dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat sebelum 'Ashar, lalu beliau sibuk sehingga akhirnya beliau mengerjakannya ketika matahari terbenam. Aku tidak pernah melihat Beliau mengerjakan shalat dua rakaat sebelum dan sesudah ini."
Sunan Nasa'i 578: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Utsman bin Muhammad bin Sa'id bin Abdullah bin Nufail] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Isa] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Al Qasim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Mudlar] dari [Amr bin Al Harits] dari [Yazid bin Abu Habib] bahwa [Abu Al Khair] Telah menceritakan kepadanya, sesungguhnya Abu Tamim Al Jaisyani bangkit untuk mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Maghrib. Abu Al Khair lalu berkata kepada Uqbah bin Amir: "Lihat ini, shalat apa yang dia kerjakan?" Lalu [Uqbah bin Amir] menoleh kepadanya dan melihatnya, lantas berkata: "Ini shalat yang dahulu biasa kami kerjakan pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Nasa'i 579: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Abdullah bin Al Hakam] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Zaid bin Muhammad] dia berkata: Aku mendengar [Nafi'] berkata: dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] dia berkata: "Apabila Fajar telah terbit maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat kecuali dua rakaat yang ringan."
Sunan Nasa'i 580: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Ismail bin Sulaiman] dan [Ayyub bin Muhammad] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad]. [Ayyub] berkata: Telah menceritakan kepada kami, dan [Hasan] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Syu'bah] dari [Ya'la bin Atha] dari [Yazid bin Thalq] dari [Abdurrahman bin Al Bailamani] dari [Amru bin Abasah] dia berkata: "Aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu kukatakan kepada Beliau: 'Wahai Rasulullah, siapakan yang masuk Islam bersama engkau?' Beliau menjawab: 'Orang merdeka dan budak.' Kemudian aku bertanya lagi: 'Apakah ada waktu yang sangat dekat dengan Allah Azza wa Jalla dibanding yang lain?' Beliau menjawab: 'Ya, pada pertengahan malam yang terakhir. Shalatlah yang kamu kehendaki sampai engkau shalat Subuh, kemudian berhentilah ketika matahari terbit dan selagi matahari laksana perisai hingga memancar sinarnya. Kemudian shalatlah sekehendakmu sampai bayangan tongkat sama dengan aslinya, kemudian berhentilah sampai matahari condong ke arah Barat, karena neraka Jahannam dinyalakan pada pertengahan hari. Kemudian shalatlah sekehendakmu hingga shalat 'Ashar. lalu berhentilah hingga matahari terbenam, karena matahari terbenam diantara dua tanduk setan dan terbit diantara dua tanduk setan.'"
Sunan Nasa'i 581: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: Aku mendengar dari [Abu Zubair] dia berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Babah] dia bercerita dari [Jubair bin Muth'im] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bani Abdi Manaf, Janganlah kalian mencegah seorang pun yang thawaf di Ka'bah ini, dan siapapun yang shalat kapan pun waktunya, baik waktu malam maupun siang yang dia kehendaki."
Sunan Nasa'i 582: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mufadlal] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik], dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila hendak melakukan perjalanan sebelum matahari condong ke barat beliau mengakhirkan Zhuhur sampai waktu shalat 'Ashar, kemudian singgah dan shalat dengan menjama' (menggabungkan) dua shalat tersebut. Jika matahari telah condong ke barat sebelum berangkat, Beliau shalat Zhuhur dulu, baru kemudian berangkat."
Sunan Nasa'i 583: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dan [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan aku mendengarnya, lafazh ini miliknya. Dari [Ibnu Al Qasim] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu Zubair Al Makki] dari [Abu Thufail Amir bin Watsilah] telah mengabarkan kepadanya [Mu'adz bin Jabal] bahwa, para sahabat keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun terjadinya perang Tabuk, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjama' antara shalat Zuhur dan shalat 'Ashar, juga antara Maghrib dan 'Isya. Beliau mengakhirkan shalat pada suatu hari kemudian keluar, lalu shalat Zhuhur dan Ashar dengan menjama'nya. Kemudian beliau masuk dan keluar, kemudian shalat Maghrib dan 'Isya dengan menjama'nya pula.
Sunan Nasa'i 584: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Bazi'] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Qarawanda] dia berkata: "Aku bertanya kepada [Salim bin Abdullah] tentang shalat [ayahnya] dalam perjalanan: "Apakah beliau menjama' diantara dua shalat dalam perjalanan?" Lalu Salim menyebutkan bahwa Shafiyyah binti Abu Ubaid -dia adalah istrinya- menulis surat kepadanya saat dia berada di ladangnya. Dia (Shafiyah) berkata: "Aku berada pada hari-hari terakhir di dunia dan permulaan hari-hari di akhirat." Lalu Salim segera menaiki kendaraannya dan cepat-cepat pergi menuju Shafiyah hingga waktu shalat Zhuhur tiba berkatalah muadzin kepadanya: "Shalat wahai Abu Abdurahman." namun beliau tidak menoleh, hingga sampai saatnya antara dua (waktu) shalat beliau turun dan berkata: "Kumandangkan iqamat, dan jika aku sudah mengucapkan salam (selesai shalat) maka (ia berkata) kumandangkan lagi iqamat." Lalu beliau shalat. Kemudian naik kendaraannya lagi, hingga tatkala matahari terbenam muadzin berkata: "Shalat!", Salim berkata: "Kerjakanlah seperti yang kamu kerjakan saat shalat Zhuhur dan Ashar." Kemudian Salim berjalan lagi dan ketika bintang mulai bertaburan (telah beranjak malam) dia singgah. Kemudian dia berkata kepada muadzin: "Kumandangkanlah iqamat dan jika aku telah salam (selesai shalat) (ia berkata) maka kumandangkanlah iqamat lagi." lalu dia shalat. Kemudian setelah selesai shalat ia menoleh kepada kami dan berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menghadapi suatu perkara yang kalian khawatir kehilangannya maka shalat lah seperti ini (Jamak takdim).""
Sunan Nasa'i 585: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amr] dari [Jabir bin Zaid] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Aku shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah delapan raka'at dengan menjama'nya, dan tujuh rakaat dengan menjama'nya, Beliau mengakhirkan Dhuhur dan menyegerakan 'Ashar serta mengakhirkan Maghrib, dan menyegerakan 'Isya."
Sunan Nasa'i 586: Telah mengabarkan kepadaku [Abu 'Ashim Khusyaisy bin Ashram] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal] Telah menceritakan kepada kami [Habib yaitu Ibnu Abu Habib] dari [Amr bin Haram] dari [Jabir bin Zaid] dari [Ibnu Abbas], bahwa Dia shalat Dhuhur dan 'Ashar di Bashrah tanpa ada sesuatupun diantara keduanya, juga shalat Maghrib dan 'Isya tanpa ada sesuatupun diantara keduanya. Dia melakukan hal tersebut karena sibuk. Ibnu Abbas menyangka bahwa dia shalat Dhuhur dan 'Ashar di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam delapan rakaat, tanpa ada sesuatu diantara keduanya.
Sunan Nasa'i 587: Telah mengabarkan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Ismail bin Abdurahman] -pemuka Quraisy- dia berkata: "Aku menemani [Ibnu 'Umar] ke Al Hima (Suatu daerah dekat Madinah), dan tatkala matahari terbenam aku berkata kepadanya: 'Shalat dulu'. Namun beliau tetap berjalan hingga lenyap cahaya putih di ufuk dan kegelapan 'Isya. Kemudian beliau singgah dan mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat. Lalu shalat dua rakaat setelahnya dan berkata: 'Dulu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya seperti ini.'"
Sunan Nasa'i 588: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Utsman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Ibnu Abu Hamzah] dan Telah memberitakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman] dan lafazh ini darinya, dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila tergesa-gesa dalam perjalanannya, beliau mengakhirkan shalat Maghrib hingga menjama' (menggabungkan) antara Maghrib dan 'Isya.'"
Sunan Nasa'i 589: Telah mengabarkan kepada kami [Al Mu'ammal bin Ihab] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Muhammad Al Jari] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Malik bin Anas] dari [Abu Zubair] dari [Jabir] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di Makkah, dan matahari telah terbenam, maka Beliau menjama' Shalatnya di Sarif (sebuah lembah sekitar 12 km arah timur laut Makkah)."
Sunan Nasa'i 590: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Sawwad bin Al Aswad bin Amr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahab] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jabir bin Ismail] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa, "apabila beliau sedang tergesa-gesa dalam perjalanannya maka beliau mengakhirkan Zhuhur sampai waktu shalat 'Ashar, lalu menjama' keduanya. Beliau juga mengakhirkan shalat Maghrib hingga beliau menjama' antara Maghrib dan 'Isya hingga mega merah menghilang."
Sunan Nasa'i 591: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Khalid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dia berkata: "Aku keluar bersama [Abdullah bin Umar] dalam suatu perjalanan menuju suatu daerah, lalu datanglah seseorang yang berkata: 'Shafiyyah binti Abu Ubaid ada masalah, maka tolong temuilah, semoga kamu dapat sampai padanya.' Lalu dia keluar dengan cepat bersama seorang laki-laki Quraisy. Matahari sudah terbenam, namun dia tidak mengerjakan shalat, padahal aku tahu dia orang yang sangat menjaga shalat (pada waktunya), maka setelah agak lambat aku berkata kepadanya: 'Shalat dulu, semoga Allah merahmatimu!' Dia menoleh kepadaku dan terus berlalu hingga tatkala sampai akhir mega merah, beliau singgah dan shalat Maghrib kemudian shalat 'Isya, sedangkan mega merah telah lenyap. Dia shalat bersama kami, dan setelah selesai Dia menghadap ke kami dan mengatakan bahwa: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila tergesa-gesa dalam suatu perjalanan Beliau berbuat seperti ini.'"
Sunan Nasa'i 592: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Al Athaf] dari [Nafi'], dia berkata: "Kami datang dari Makkah bersama [Ibnu Umar], malam itu kami berjalan hingga masuk waktu sore hari dan kami menyangka bahwa dia telah lupa shalat, maka kami berkata: 'Shalat dulu.' Namun dia diam saja dan terus berjalan hingga mega merah hampir lenyap. Kemudian kami singgah lalu shalat, dan hilanglah mega merah tersebut. Kemudian shalat 'Isya dan setelah selesai ia menghadap kepada kami sambil berkata: 'Beginilah kami dahulu berbuat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila sedang tergesa-gesa dalam perjalanan.'"
Sunan Nasa'i 593: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdah bin Abdurrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syumail] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Qarawanda], dia berkata: "Aku bertanya kepada [Salim bin Abdullah]: 'Apakah ayahmu ([Abdullah]) menjama' antara dua shalat dalam perjalanan?' la menjawab: 'Tidak, kecuali di Muzdalifah.' Kemudian aku mendatanginya, dan ia berkata: 'Di sampingnya ada Shafiyyah (istrinya), maka dia (shafiyyah) menulis surat kepada Salim, bahwa ia pada hari terakhir dari hari-harinya di dunia dan permulaan dari hari-harinya di akhirat. Lalu Salim segera menaiki kendaraannya dan aku bersamanya. Dia (Salim) memacu laju kendaraannya, hingga ketika saat shalat Zhuhur tiba berkatalah muadzin kepadanya: "Shalat wahai Abu Abdurahman!" namun dia tetap berlalu hingga ketika sampai diantara dua shalat dia turun dan berkata kepada muadzinnya: "Kumandangkan iqamat, dan jika aku sudah mengucapkan salam (setelah shalat) dari shalat Zhuhur maka kumandangkan lag iqamat." Lalu muadzin mengumandangkan iqamat, lantas ia (Salim) shalat Zhuhur dua rakaat kemudian salam. Kemudian shalat 'Ashar dua rakaat. Selanjutnya ia naik kendaraan lagi dan memacu lajunya hingga bila matahari telah terbenam, muadzin berkata kepadanya: "Shalat, wahai Abdurrahman!" la berkata: "Kerjakanlah seperti yang kamu lakukan saat Zhuhur dan 'Ashar." Kemudian dia berjalan lagi hingga ketika bintang mulai bertaburan iapun singgah, kemudian berkata kepada muadzin: "Kumandangkanlah iqamat dan jika aku telah salam (selesai shalat) maka kumandangkanlah iqamat lagi, lalu dia shalat" Kemudian dia selesai shalat Maghrib tiga rakaat dan dia tetap di tempatnya hingga shalat Isya yang terakhir, kemudian salam sekali dengan wajahnya. Lalu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menghadapi suatu perkara yang kalian khawatir akan kehilangannya, maka shalatlah seperti ini.""
Sunan Nasa'i 594: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Nafi] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila tergesa-gesa dalam perjalanan beliau menjama' shalat Maghrib dan 'lsya.
Sunan Nasa'i 595: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdur Razak] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Musa bin Uqbah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tergesa-gesa dalam suatu perjalanan -atau ada perkara yang mendesaknya - maka beliau menjama' antara shalat Maghrib dan 'Isya."
Sunan Nasa'i 596: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: Aku mendengar [Az Zuhri] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bila tergesa-gesa dalam perjalanan, beliau menjama' antara shalat Maghrib dan 'Isya."
Sunan Nasa'i 597: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abu Zubair] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjama' shalat Zhuhur dan 'Ashar, serta menjama' shalat Maghrib dan 'Isya' bukan karena alasan takut (peperangan) dan bukan karena alasan perjalanan."
Sunan Nasa'i 598: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul 'Aziz bin Abu Rizmah Ghazwan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Musa] dari [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] bahwa "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat di Madinah dengan menjama' Zhuhur dan 'Ashar, serta Maghrib dan 'Isya bukan karena rasa takut (peperangan) dan bukan karena hujan." Ibnu Abbas ditanya: "Kenapa demikian?" maka dia menjawab: "Agar tidak memberatkan umatnya."
Sunan Nasa'i 599: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Amr bin Dinar] dari [Abu Asy-Sya'tsa] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Aku shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam delapan rakaat secara jama' dan tujuh rakaat secara jama'."
Sunan Nasa'i 600: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Harun] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Ismail] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] bahwa [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan hingga ke Arafah, lalu beliau mendapati kemah telah didirikan untuk dirinya di daerah Namirah, maka beliau singgah. hingga apabila matahari telah condong ke barat. Beliau mempersiapkan untanya untuk segera berangkat. Sesampainya di Bathn Al Wadi beliau berkhutbah dihadapan manusia, lalu Bilal mengumandangkan adzan, dan shalat Zhuhur. Kemudian iqamat lagi dan mengerjakan shalat 'Ashar. Beliau tidak mengerjakan shalat apapun diantara keduanya."
Sunan Nasa'i 601: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Adi bin Tsabit] dari ['Abdullah bin Yazid] bahwasanya [Abu Ayyub Al-Anshari] mengabarkan kepadanya bahwasanya dia pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam haji Wada', yakni shalat jama' antara Maghrib dan 'Isya di Muzdalifah.
Sunan Nasa'i 602: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dia berkata: "Aku bersama [Ibnu 'Umar] berangkat dari Arafah, dan setelah sampai di Jama' (Muzdalifah) beliau menjamak antara shalat Maghrib dan 'Isya. Setelah selesai dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan hal seperti ini di tempat ini.'"
Sunan Nasa'i 603: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dari [Malik] dari [Az-Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Maghrib dan 'Isya di Muzdalifah.
Sunan Nasa'i 604: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al-A'masy] dari ['Umarah] dari ['Abdurrahman bin Yazid] dari ['Abdullah] dia berkata: "Aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjama' antara dua shalat kecuali di Muzdalifah, beliau shalat Subuh sebelum waktunya."
Sunan Nasa'i 605: Telah mengabarkan kepada kami [Al-Husain bin Huraits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibrahim bin 'Uqbah] dan [Muhammad bin Abu Harmalah] dari [Kuraib] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Usamah bin Zaid] bahwa "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memboncengnya dari Arafah, dan setelah sampai di Syi'b (jalan setapak) beliau turun dan buang air kecil. Beliau tidak berkata: 'Tuangkan air.' Zaid berkata: "Aku menuangkan air kepadanya dari ember, lalu Beliau berwudhu dengan ringan. Lantas aku berkata kepada Beliau: 'Waktu Shalat telah tiba!' Beliau lalu berkata: 'Shalat (nanti) di depanmu.' Maka setelah sampai Muzdalifah beliau shalat Maghrib, kemudian mereka menurunkan barang bekalannya lalu beliau shalat 'Isya."
Sunan Nasa'i 606: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Walid bin Al 'Aizar] dia berkata: aku mendengar [Abu 'Amr Asy Syaibani] berkata: telah menceritakan kepada kami penghuni rumah ini -dia mengisyaratkan ke arah rumah ['Abdullah]- dia berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apakah amalan yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?" Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya, berbakti kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah Azza wa Jalla."
Sunan Nasa'i 607: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah An-Nakha'i] yang mendengarnya dari [Abu 'Amr] dari ['Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Apakah amalan yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?' Beliau menjawab: 'Mendirikan shalat pada waktunnya.'"
Sunan Nasa'i 608: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Hakim] dan ['Amr bin Yazid] mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir] dari [Bapaknya] bahwa Dia sedang berada di masjid [Amru bin Syurahbil], kemudian iqamah dikumandangkan dan mereka menunggunya, dia berkata: "Aku telah shalat witir." Dia berkata: "[Abdullah] pernah ditanya: 'Apakah ada shalat witir setelah adzan?' dia menjawab: 'Ya, juga setelah iqamah.' Lalu ia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ketiduran dari shalat hingga matahari terbit, kemudian beliau mengerjakan shalat (witir)." Dan lafadh hadits ini milik Yahya.
Sunan Nasa'i 609: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa lupa shalat, maka hendaklah mengerjakannya apabila dia ingat."
Sunan Nasa'i 610: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj Al-Ahwal] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang orang yang tidak shalat, karena tertidur atau lalai. beliau menjawab: "Kafaratnya (tebusannya) adalah mengerjakan shalat tersebut saat ingat."
Sunan Nasa'i 611: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari ['Abdullah bin Rabah] dari [Abu Qatadah] dia berkata: "Para sahabat menceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa mereka tertidur sehingga tidak shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sikap meremehkan itu tidak berlaku dalam keadaan tidur, tetapi sikap meremehkan itu berlaku dalam keadaan terjaga. Jika salah seorang dari kalian lupa shalat atau tertidur, maka hendaklah ia mengerjakannya ketika ia ingat.'"
Sunan Nasa'i 612: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah bin Al-Mubarak] dari [Sulaiman bin Al-Mughirah] dari [Tsabit] dari ['Abdullah bin Rabah] dari [Abu Qatadah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sikap meremehkan itu tidak berlaku saat keadaan tidur, melainkan sikap meremehkan itu ada pada orang yang tidak mengerjakan shalat hingga tiba waktu shalat selanjutnya, sedangkan dia dalam keadaan sadar."
Sunan Nasa'i 613: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Tsabit Al-Banani] dari ['Abdullah bin Rabah] dari [Abu Qatadah] bahwa ketika para sahabat tertidur dari shalat hingga matahari terbit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah salah seorang dari kalian melaksanakan shalat ke-esokan harinya pada waktunya."
Sunan Nasa'i 614: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdul A'la bin Washil bin 'Abdul A'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'la] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Az-Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu lupa mengerjakan shalat maka kerjakanlah bila kamu ingat. Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman: 'Tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku.'" (Thaahaa: 14) Abdul A'la berkata: 'Telah menceritakan kepada kami Ya'ala hadis tersebut secara ringkas.'
Sunan Nasa'i 615: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Sawwad bin Al-Aswad bin 'Amr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al-Musayyab] dari [Abu Hurairah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa lupa mengerjakan shalat, maka hendaklah mengerjakannya apabila ia ingat. Sesungguhnya Allah Ta 'ala berfirman: 'Tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku.'" (Thaahaa: 14)
Sunan Nasa'i 616: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah] dari [Ma'mar] dari [Az-Zuhri] dari [Sa'id bin Al-Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa lupa mengerjakan shalat, hendaklah mengerjakannya apabila ia ingat. Sesungguhnya Allah Ta 'ala berfirman: 'Tegakkanlah shalat sebagai peringatan.'" Zuhri (perawi) pernah ditanya: "Apakah seperti ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat itu?" dia menjawab: "Ya."
Sunan Nasa'i 617: Telah mengabarkan kepada kami [Hunnad bin As Sari] dari [Abu Al Ahwash] dari ['Atha bin As Saib] dari [Buraid bin Abu Maryam] dari [Bapaknya] dia berkata: "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kami berjalan di malam hari. Ketika menjelang Subuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam singgah lalu tertidur. Semua sahabat juga tertidur, dan mereka terbangun setelah matahari menyinari kami. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh muadzin untuk adzan, kemudian shalat dua raka'at sebelum Fajar. Kemudian Beliau menyuruhnya kembali untuk iqamah, lalu beliau shalat bersama para sahabat. Setelah itu beliau menceritakan kepada kami keadaan yang akan terjadi sampai datangnya hari Kiamat."
Sunan Nasa'i 618: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah] dari [Hisyam Ad-Dastawa'i] dari [Abu Az Zubair] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Abu 'Ubaidah bin 'Abdullah] dari ['Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Kami dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhalang dari melaksanakan shalat Zhuhur, 'Ashar, Maghrib dan 'Isya. Dan itu membuatku merasa berat. Maka akupun berkata pada diriku sendiri: 'kita sedang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam melaksanakan jihad fi sabilillah.' Kemudian tiba-tiba Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh Bilal untuk adzan, lalu iqamat dan kami pun shalat Zhuhur bersama beliau. Kemudian iqamat lagi, dan kamipun shalat 'Ashar bersama beliau, kemudian iqamat lagi, dan kamipun shalat Maghrib bersama beliau, lalu iqamat lagi, dan kamipun shalat 'Isya bersama beliau. Kemudian beliau berkeliling pada kami dan bersabda: 'Di muka bumi ini tidak ada kelompok yang senantiasa mengingat Allah Azza wa Jalla selain kalian.'"
Sunan Nasa'i 619: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Yazid bin Kaisan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Kami tidur untuk istirahat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan terbangun ketika matahari terbit. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: 'Hendaknya tiap orang berpegangan dengan kepala tunggangannya. Sesungguhnya tempat ini didatangi oleh setan.' Abu Hurairah berkata: "Lalu kami melaksanakannya, dan Beliau meminta air kemudian berwudhu. Lalu Beliau mengerjakan shalat dua sujud (rakaat) dan iqamah. Kemudian beliau shalat Subuh."
Sunan Nasa'i 620: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim Khusyaisy bin Ashram] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Amr bin Dinar] dari [Nafi' bin Jubair] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ketika dalam perjalanan: "Siapa yang akan menjaga kita pada malam ini, agar kita tidak tertidur dari shalat Subuh?" Bilal berkata: "Aku." Tak tahunya kemudian waktu sudah dekat matahari terbit, telinga mereka tertutup hingga mereka terbangun karena sengatan terik matahari. Lalu mereka bangun. Dia berkata: "berwudhulah", kemudian Bilal adzan. beliau lalu shalat dua rakaat dan para sahabat ikut shalat Fajar dua rakaat. Setelah itu mereka semua shalat Subuh.
Sunan Nasa'i 621: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal] telah menceritakan kepada kami [Habib] dari ['Amr bin Harim] dari [Jabir bin Zaid] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: "Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan semalam suntuk, kemudian beliau istirahat, dan beliau tidak bangun sampai matahari terbit atau muncul sebagian, beliau juga tidak shalat hingga matahari meninggi baru kemudian beliau melaksanakan shalat. Dan itu adalah shalat wustha."