23. Jihad
Sunan Tirmidzi 1593: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al jahdhami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Bapaknya] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berikan aku lembaran itu." Beliau kemudian menulis '(Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak ikut berperang)) ' -Qs. An Nisa: 95-, sementara Amru bin Ummi Maktum berada di belakang beliau. Amru berkata: "Apakah ada keringanan untukku?" lalu turunlah ayat: '(selain orang yang mempunyai 'uzur) ' -Qs. An Nisa: 95-Dalam bab ini juga ada hadits dari Ibnu Abbas, Jabir dan Zaid bin Tsabit. Hadits ini derajatnya hasan shahih, tetapi hadits ini termasuk hadits gharib riwayat Sulaiman At Taimi dari Abu Ishaq. [Syu'bah] dan [Ats Tsauri] juga meriwayatkan hadits ini dari [Abu Ishaq]."
Sunan Tirmidzi 1594: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan bin Uyainah] dan [Syu'bah] dari [habib bin Abi Tsabit] dari [Abul Abbas] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang memohon izin untuk jihad, beliau lalu bersabda: "Apakah kamu memiliki kedua orang tua?" laki-laki itu menjawab: "Ya." beliau bersabda: "Hendaklah kamu berjihad kepada keduanya (berbuat baik)." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ibnu Abbas. Hadits ini derajatnya hasan shahih. Abul Abbas adalah seorang penyair buta dari Makkah, dan nama aslinya adalah As Sa`ib bin Farrukh."
Sunan Tirmidzi 1595: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya An Naisaburi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: "Firman Allah: '(ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu) ' -Qs. An Nisa: 59- Abdullah bin Hudzafah bin Qais bin Adi As Sahmi diutus oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah ekspedisi, [Ya'la bin Muslim] mengabarkannya kepadaku dari [Sa'id bin Jubair], dari [Ibnu Abbas]." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib, dan kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Ibnu Juraij."
Sunan Tirmidzi 1596: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah Adh Dhabbi Al Bashri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ashim bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya manusia mengetahui (bahayanya) sendiri sebagaimana yang aku ketahui, maka tidak seorang pun yang akan berjalan sendirian di waktu malam."
Sunan Tirmidzi 1597: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'n] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari ['Abdurrahman bin Harmalah] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Satu penunggang kuda adalah setan, dua penunggang kuda adalah setan dan tiga orang adalah rombongan." Abu Isa berkata: "Hadits Ibnu Umar ini derajatnya hasan shahih, kami tidak mengetahui hadits ini kecuali dari jalur ini, yaitu dari hadits Ashim. Dan dia adalah Ibnu Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar. Muhammad berkata: ia adalah seorang yang tsiqah (dapat dipercaya) dan jujur, sementara Ashim bin Umar Al Umari yang seorang yang lemah dalam hadits, aku tidak pernah meriwayatkan sesuatu pun darinya. Dan hadits Abdullah bin Amru derajatnya hasan."
Sunan Tirmidzi 1598: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] dan [Nashr bin Ali] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] ia mendengar [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "berperang itu bermain tipu muslihat (makar)." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ali, Zaid bin Tsabit, 'Aisyah, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Asma binti Yazid bin As Sakan, Ka'b bin Malik dan Anas. Dan hadits ini derajatnya hasah shahih."
Sunan Tirmidzi 1599: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] dan [Abu Dawud Ath Thayalisi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: "Aku pernah berada di sisi [Zaid bin Arqam], lalu ditanyakan kepadanya, "Berapa kali Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ikut peperangan?" ia menjawab, "Sembilan belas kali." Aku bertanya kepadanya, "Berapa kali kamu memgikuti peperangan beliau?" ia menjawab, "Tujuh belas kali." Aku bertanya lagi, "Perang apa yang pertama kali kamu ikuti?" ia menjawab, "Perang Dzatul Usyaira atau Dzatul usyairah." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1600: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Humaid Ar Razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah Ibnul Fadhl] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dari ['Abdurrahman bin Auf] ia berkata: "Pada perang Badar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mempersiapkan kami di waktu malam." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Ayyub. Ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini. Aku pernah bertanya Muhammad bin Isma'il tentang hadits ini, tetapi ia juga tidak mengetahuinya. Ia berkata: "Muhammad bin Ishaq mendengar dari Ikrimah, saat aku bersamanya ia masih menganggap Muhammad bin Humaid Ar Razi sebagai orang yang baik, namun setelah itu ia mendha'ifkannya."
Sunan Tirmidzi 1601: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid Abu Isa harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa saat terjadi perang ahzab, beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA MUNZILAL KITAAB SARIE'UL HISAAB IHZIMIL AHZAAB, ALLAHUMMA IHZIMHUM WA ZALZILHUM" (Ya Allah Yang menurunkan Al Kitab, Yang cepat hisabnya, hancurkanlah pasukan ahzab. Ya Allah, hancurkan dan goncanglah mereka)." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ibnu Mas'ud. Dan hadits derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1602: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Umar bin Al Walid Al Kindi Al Kufi] dan [Abu Kuraib] dan [Muhammad bin Rafi'] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dari [Syarik] dari [Ammar] -yaitu Ad Duhni- dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk kota Makkah dengan membawa bendara berwarna putih." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Yahya bin Adam, dari Syarik. Ia berkata: "Aku bertanya Muhammad tentang hadits ini, tetapi ia juga tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Yahya bin Adam Syarik. Muhammad berkata: "Tidak hanya seorang yang telah meriwayatkan dari Syarik, dari Ammar, dari Abu Az Zubair, dari Jabir bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk Makkah dengan mengenakan imamah berwarna hitam." Muhammad mengatakan, "Hadits yang? sebenarnya adalah hadits ini." Abu Isa berkata: "Ad Duhnu (nama kabilah) berasal dari Bajilah (nama kabilah). Dan Ammar Ad Duhni adalah Ammar bin Mu'awiyah Ad Duhni, julukannya Abu Mu'awiyah. Dia orang yang berasal dari Kufah dan tsiqah (dapat dipercaya) menurut ahli hadits."
Sunan Tirmidzi 1603: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya bin Abu Zaidah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ya'qub Ats Tsaqafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Ubaid] -mantan budak Muhammad bin Al Qasim- ia berkata: "Muhammad Ibnul Qasim mengutusku kepada [Al bara` bin Azib] untuk bertanya tentang bendera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia menjawab: "Bendera beliau berwarna hitam, bentuknya persegi empat dan terbuat dari kain wool yang bergaris." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ali dan Al Harits bin Hassan dan Ibnu Abbas." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Ibnu Abu Zaidah. Abu Ya'qub Ats Tsaqafi nama aslinya adalah Ishaq bin Ibrahim. Ubaidullah bin Musa juga telah meriwayatkan darinya."
Sunan Tirmidzi 1604: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] -yaitu As Salihani- berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Hayyan] ia berkata: Aku mendengar [Abu Mijlaz Lahiq bin Humaid] menceritakan dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Bendera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwarna hitam dan umbul-umbulnya berwarna putih." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib melalui jalur ini, dari Ibnu Abbas."
Sunan Tirmidzi 1605: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Muhallab bin Abu Shufrah] dari [orang yang mendengar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika kalian diserbu oleh musuh pada waktu malam maka bacalah, "Haammiim laa yunsharuun (Demi Allah, mereka tidak akan menang)." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Salamah bin Al Akwa'. Seperti inilah sebagian mereka meriwayatkan dari Abu Ishaq seperti riwayat Ats Tsauri. Diriwayatkan pula darinya (Abu Ishaq), dari Al Muhallab bin Abu Shufrah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara mursal."
Sunan Tirmidzi 1606: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Syuja' Al Baghdadi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ubaidah Al Haddad] dari [Utsman bin Sa'd] dari [Ibnu Sirin] ia berkata: "Aku membuat pedangku mirip seperti pedang Samurah bin Jundub, sementara [Samurah] menyakini bahwa ia membuat pedangnya mirip seperti pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bentuknya bengkok ujungnya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini. Yahya bin Sa'id Al Qaththan telah memperbincangkan profil Utsman bin Sa'd Al Katib (seorang sekretaris), Yahya bin Sa'id melemahkannya dari sisi hafalan."
Sunan Tirmidzi 1607: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Musa] berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] berkata: telah memberitakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz] dari [Athiyah bin Qais] dari [Qaza'ah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Pada saat pembukaan kota Makkah dan perjalanan telah sampai di Marra Zhahran (lembah antara Makkah dan Asfan), beliau memberi tahukan kepada kami bahwa musuh telah dekat. Beliau kemudian memerintahkan kepada kami untuk berbuka, hingga kami pun berbuka semua." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan dalam bab ini juga ada hadits dari Umar."
Sunan Tirmidzi 1608: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thayalisi] ia berkata: telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai kuda milik Abu Thalhah yang bernama Mandub, beliau lalu bersabda: "Dia bukan kuda penakut, tetapi ia adalah kuda yang larinya kencang." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ibnu Amru bin Al Ash, dan hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1609: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Ibnu Abu Adi] dan [Abu Dawud] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Madinah sedang dirundung oleh rasa takut, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminjam kuda milik kami yang bernama Mandub, beliau lalu bersabda: "Kami tidak melihat kuda ini ketakutan, tetapi kami rasakan kuda ini berlari sangat kencang." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1610: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebaik-baik manusia, paling bagus dan paling berani. Penduduk Madinah merasa ketakutan saat mendengar suara di waktu malam." Anas berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menemui mereka dengan mengendarai kuda milik Abu Thalhah tanpa pelana, sementara beliau waktu itu menenteng pedangnya. Beliau lalu bersabda: "Kalian jangan takut, kalian jangan takut." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda lagi: "Kami mendapatinya (kuda) lari dengan cepat." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1611: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Bara bin Azib] ia berkata: "Seorang laki-laki berkata kepadaku, "Wahai Abu Umarah, apakah kamu kabur dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab, "Tidak. Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pantang melarikan diri (dari peperangan), justru sahabat-sahabatnya lah yang sedemikian cepatnya melarikan diri ketika bani Hawazin menghujani mereka dengan lemparan anak-anak panah, sedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetap teguh berada di atas bighalnya, dan Abu Sufyan bin Al Harits bin Abdul Muthallib memegangi tali kekangnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Aku seorang Nabi yang tak pernah dusta, aku anak Abdul Muthallib." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ali dan Ibnu Umar. hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1612: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Umar bin Ali Al Muqaddami Al Bashri] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Sufyan bin Husain] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Pada saat perang Hunain aku melihat ada dua kelompok yang saling melarikan diri, sementara bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hanya ada seratus orang." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahui hadits tersebut berasal dari Ubaidullah kecuali dari jalur ini."
Sunan Tirmidzi 1613: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Shadran Abu Ja'far Al bashri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Thalib bin Hujair] dari [Hud bin Abdullah bin Sa'd] dari kakeknya [Mazidah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk Makkah saat terjadi penaklukan, sementara pada pedang beliau terdapat emas dan perak." Thalib berkata: "lalu aku bertanya kepada Hud bin Abdullah tentang perak tersebut, lantas ia menjawab: "Ujung gagang pedang (beliau) terbuat dari perak." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Anas, dan hadits ini derajatnya hasan gharib. Kakek Hud namanya adalah Mazidah Al Ashri."
Sunan Tirmidzi 1614: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir bin Hazim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata: "Gagang pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbuat dari perak." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, seperti inilah diriwayatkan dari [Hammam], dari [Qatadah], dari [Anas]. Sebagian mereka meriwayatkan dari [Qatadah], dari [Sa'id bin Abul Hasan], ia berkata: "Gagang pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbuat dari perak."
Sunan Tirmidzi 1615: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yahya bin Abbad bin Abdullah bin Az Zubair] dari [Bapaknya] dari kakeknya [Abdullah bin Az Zubair] dari [Az Zubair bin Al Awwam] ia berkata: "Pada perang uhud Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenakan dua baju perang, beliau lalu naik ke atas batu tetapi tidak bisa. Maka Thalhah pun jongkok di bawahnya hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dapat naik di atas batu tersebut." Zubair berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah wajib bagi Thalhah (masuk surga)." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Shafwan bin Umayyah dan As Sa`ib bin Yazid, dan hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Muhammad bin Ishaq."
Sunan Tirmidzi 1616: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk Makkah dengan mengenakan mighfar (tameng penutup kepala) saat terjadi penaklukan, lalu dikatakan kepada beliau, "Ibnu Khathal bergelayutan pada kain ka'bah?" Beliau bersabda: "Bunuhlah ia." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib, kami tidak mengetahui seorang imam yang meriwayatkannya selain Malik, dari Az Zuhri."
Sunan Tirmidzi 1617: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abtsar bin Al Qasim] dari [Hushain] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah Al Bariqi] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kebaikan akan selalu tertera pada ubun-ubun kuda hingga hari kiamat: yaitu pahala dan ghanimah." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ibnu Umar, Abu Sa'id, Jarir, Abu Hurairah, Asma binti Yazid, Al Mughirah bin Syu'bah dan Jabir." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih, Urwah adalah Ibnu Abu Al Ja'd Al Bariqi, ia biasa dipanggil dengan nama Urwah Ibnul Ja'd. Ahmad bin Hambal berkata: "Fikih dari hadits ini adalah, bahwa jihad bersama setiap imam (shalih atau jahat) akan tetap berlangsung hingga datangnya hari kiamat."
Sunan Tirmidzi 1618: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ash Shabbah Al Hasyimi Al Bashri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syaiban] -yaitu Ibnu 'Abdurrahman- berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Ali bin Abdullah bin Abbas] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berkah kuda itu pada warna blonde (merah kekuning-kuningan)." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahui hadits ini dari hadits Syaiban kecuali dari jalur ini."
Sunan Tirmidzi 1619: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Ali bin Rabah] dari [Abu Qatadah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sebaik-baik kuda adalah yang berwarna hitam pekat, pada wajahnya ada semburat warna putih, dan pada hidung serta bibir bagian atas berwarna putih. Kemudian kuda yang pada wajahnya ada semburat warna putih, pada kaki-kakinya berwarna putih, serta kaki kanannya ada warna putih. Jika tidak ada kuda yang berwarna hitam pekat, maka yang berwarna merah kehitaman seperti sifat-sifat tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Yahya bin Ayyub] dari [Yazid bin Abu Habib] dengan sanad ini, seperti hadits tersebut secara makananya." Abu Isa berkata: " Ini adalah hadits hasan gahrib shahih."
Sunan Tirmidzi 1620: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Salm bin 'Abdurrahman An Nakha'i] dari [Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau tidak menyukai warna putih pada sebagian kaki kuda." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. [Syu'bah] meriwayatkannya dari Abdullah bin Yazid Al Khats'ami dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti hadits tersebut. Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir nama aslinya adalah Harim." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Huamid Ar Razi berkata: telah menceritakan kepada kami Umarah bin Al Qa'qa' ia berkata: Ibrahim An Nakha'I berkata kepadaku, "Jika engkau membacakan hadits kepadaku maka bacakanlah kepadaku hadits dari Abu Zur'ah, sebab suatu ketika ia pernah membacakan hadits kepadaku. Kemudian setelah beberapa tahun hadits tersebut aku tanyakan kepadanya dan tidak satu huruf pun yang hilang (lupa)."
Sunan Tirmidzi 1621: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Wazir Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf Al Azraq] dari [Sufyan] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengadu kuda pacuan dari Hafya sampai Tsaniyatul Wada, dengan jarak tempuh enam mil. Sementara yang bukan termasuk kuda pacuan beliau adu dari Tsaniyatul Wada hingga masjid bani Zuraiq, dengan jarak tempuh satu mil. Dan aku termasuk orang yang mengikuti pacuan tersebut, lalu kudaku melompat tembok (setelah melewati batas finis)." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah, Jabir, 'Aisyah dan Anas. Hadits dari Ats Tsauri ini derajatnya shahih hasan gharib."
Sunan Tirmidzi 1622: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Nafi' bin Abu Nafi'] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada hadiah (lomba) kecuali pada panahan, balap unta dan kuda." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan."
Sunan Tirmidzi 1623: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Jahdham bin Musa bin Salim] dari [Abdullah bin Ubaidullah bin Abbas] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang hamba yang mendapat perintah (menjadi nabi), beliau tidak pernah mengkhususkan kami (ahli bait) atas semua manusia selain dari tiga hal: beliau memerintahkan kami untuk menyempurnakan wudhu, tidak makan harta sedekah serta memenangkan himar atas kuda." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ali. Hadits ini derajatnya hasan shahih. [Sufyan bin Ats Tsauri] meriwayatkan hadits ini dari [Abu Jahdham], ia berkata: dari [Abdullah bin Ubaidullah bin Abbas], dari [Ibnu Abbas]." Abu Isa berkata: Aku mendengar [Muhammad] berkata: "Hadits Ats Tsauri tidak terjaga, dan Ats Tsauri sendiri masih merasa ragu. Yang lebih shahih adalah yang diriwayatkan oleh [Isma'il bin Ulayyah] dan [Abdul Warits bin Sa'id], dari [Abu Jahdham], dari [Abdullah bin Ubaidullah bin Abbas], dari [Ibnu Abbas]."
Sunan Tirmidzi 1624: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Arthah] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Darda] ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tolonglah aku dengan perantaraan orang-orang jelata kalian, sebab kalian diberi rejeki dan diberi kemenangan melalui perantaraan mereka." Abu Isa berkata: "hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1625: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di dalamnya terdapat anjing atau lonceng." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Umar, 'Aisyah, Ummu Habibah dan Ummu Salamah. Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1626: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash bin Al Jawwab Abul Jawwab] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim dua regu pasukan, satu regu beliau percayakan kepada Ali bin Abu Thalib dan yang lain kepada Khalid Ibnul Walid. Beliau lalu bersabda: "Jika terjadi peperangan maka taatilah Ali." Al Bara berkata: "Kemudian Ali dapat menaklukkan sebuah benteng dan mengambil seorang budak wanita untuk dirinya. Khalid Ibnul Walid lalu menulis surat pengaduan, lalu mengutusku untuk disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka akupun mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu membaca surat tersebut dan berubahlah rona wajahnya. Beliau bersabda: "(kekurangan) apa yang kamu lihat diri seorang laki-laki yang mencintai Allah dan rasul-Nya, dan Allah dan rasul-Nya mencintainya!" Al Bara berkata: "Aku menjawab, "Aku berlindung kepada Allah dari murka Allah dan murka rasul-Nya, aku ini hanyalah utusan." Beliau lalu diam." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ibnu Umar. Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Al Ahwash bin Jawwab. Ucapan Al Bara, 'mengadukan', maksudnya adalah adu domba."
Sunan Tirmidzi 1627: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab dengan yang dipimpin. Maka seorang yang memerintah manusia adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi ahli baitnya dan bertanggung jawab atas mereka semua. Seorang wanita adalah pemimpin untuk rumah suaminya, maka ia bertanggung jawab atas rumah suaminya. Dan seorang budak adalah pemimpin bagi harta tuannya, maka ia bertanggung jawab atasnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah, Anas dan Abu Musa. Hadits Abu Musa dan Anas tidak terjaga. Sedangkan hadits Ibnu Umar derajatnya hasan shahih." Ia berkata: " [Ibrahim bin Basysyar Ar Ramadi] menceritakan dari [Sufyan bin Uyainah], dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah], dari [Abu Burdah], dari [Abu Musa], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. [Muhammad bin Ibrahim bin basysyar] mengkabarkan seperti itu kepadaku. Ia berkata: "Tidak seorang saja yang meriwayatkan dari Sufyan, dari Buraid, dari Abu Burdah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara mursal. Dan inilah yang lebih shahih. Muhammad berkata: "Ishaq bin Ibrahim meriwayatkan dari Mu'adz bin Hisyam, dari bapaknya, dari Qatadah, dari Anas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah akan menanyakan setiap pempin tentang yang dipimpinnya." Ia berkata: "Aku mendengar Muhammad berkata: "Hadits ini tidak terjaga, tetapi yang shahih adalah dari Mu'adz bin Hisyam, dari bapaknya, dari Qatadah, dari Al Hasan, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara mursal."
Sunan Tirmidzi 1628: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya An Naisaburi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Al Aizar bin Huraits] dari [Ummul Hushain Al Ahmasiyah] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah saat haji wada', waktu itu beliau mengenakan selendang yang terlipat dari bawah ketiaknya." Ummul Hushain berkata: "Aku melihat otot lengannya bergetar, aku mendengar beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah. Meskipun kalian dipimpin oleh budak dari habasyah (etopia) yang cacat hidung atau telinganya, maka dengar dan taatilah selama ia memimpin kalian dengan Kitabullah." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah dan Irabdh bin Sariyah. Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan tidak hanya diriwayatkan melalui satu jalur saja dari Ummu Hushain."
Sunan Tirmidzi 1629: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah seorang muslim mendengar dan taat, baik dalam perkara yang disukai atau dibencinya selama tidak diperintahkan dalam kemaksiatan. Jika diperintahkan untuk melakukan kemaksiatan, maka tidak boleh mendengar dan taat." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ali, Imran bin Hushain dan Al Hakam bin Amru Al Ghifari. Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1630: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dari [Quthbah bin Abdul Aziz] dari [Al A'masy] dari [Abu Yahya] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mengadu (perkelahian) antara binatang."
Sunan Tirmidzi 1631: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Yahya] dari [Mujahid] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mengadu antara binatang. Dan ia tidak menyebutkan dalam hadits tersebut dari Ibnu Abbas. Dikatakan bahwa hadits ini derajatnya lebih shahih dari hadits Quthbah. [Syarik] meriwayatkan hadits ini dari [Al A'masy], dari [Mujahid], dari [Ibnu Abbas], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut. Tetapi dalam hadits tersebut ia tidak menyebutkan dari Abu Yahya. Seperti itulah [Abu Kuraib] menceritakan kepada kami dari [Yahya bin Adam], dari [Syarik]. [Abu Mu'awiyah] juga meriwayatkan dari [Al A'masy], dari [Mujahid], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut. Dan Abu Yahya adalah Al Qattat Al Kufi, ada yang mengatakan bahwa namanya adalah Zadzan. Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Thalhah, Jabir, Abu Sa'id dan Ikrasy bin Dzu`aib."
Sunan Tirmidzi 1632: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] dari [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari membuat wasam (membuat tanda dengan besi panas) di wajah (binatang) dan memukul." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1633: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Wazir Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf Al Azraq] dari [Sufyan] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Aku pernah disiagakan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu barisan pasukan, waktu itu umurku masih empat belas tahun hingga beliau tidak menerimaku. Kemudian pada tahun berikutnya aku kembali disiagakan di hadapan beliau dalam suatu barisan pasukan yang sama, waktu itu umurku lima belas tahun hingga beliau pun menerimaku." Nafi' berkata: "Hadits ini lalu aku sampaikan kepada Umar bin Abdul Aziz, ia lalu berkata: "Ini adalah batas antara masa anak-anak dan dewasa." Kemudian ia menulis ketetapan agar anak-anak yang telah berumur lima belas tahun diwajibkan (mengikuti wajib militer)." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ubaidullah] seperti hadits tersebut dan dengan makna yang sama. Hanya saja ia berkata: "Umar bin Abdul Aziz berkata: "Ini adalah batas antara anak-anak dan prajurit." Dan ia tidak menyebutkan tentang wajib (militer)." Abu Isa berkata: "Hadits Ishaq bin Yusuf ini derajatnya hasan shahih gharib, yaitu dari jalur Sufyan Ats Tsauri."
Sunan Tirmidzi 1634: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] Bahwasanya ia pernah mendengarnya menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah berdiri di hadapan mereka dan mengatakan bahwa jihad di jalan Allah dan beriman kepada Allah adalah sebaik-baik amalan. Lalu seorang laki-laki berdiri dan bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosaku akan terampuni?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menjawab: "Benar. Jika engkau terbunuh di jalan Allah sementara engkau sabar, mengharap palaha, berani dan tidak lari." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa yang kamu katakan tadi?" ia menjawab, "Bagaimana pendapatmu jika aku terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosaku akan termapuni?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Benar, jika engkau bersabar, mengharap pahala dan tidak lari (dari medan perang), kecuali hutang. karena Jibril memberitahu hal itu padaku." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Anas, Muhammad bin Jahsy dan Abvu Hurairah. Hadits ini derajatnya hasan shahih. sebagian ulama meriwayatkan hadits ini dari [Sa'id Al Maqburi], dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut. [Yahya bin Sa'id Al Anshari] dan banyak perawai lain meriwayatkan hadits ini dari [Sa'id Al Maqburi], dari [Abdullah bin Abu Qatadah], dari [bapaknya], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan ini lebih shahih dari hadits Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah."
Sunan Tirmidzi 1635: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Marwan Al Bashri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Ad Dahma] dari [Hisyam bin Amir] ia berkata: "Pernah dikeluhkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang orang-orang yang terbunuh pada perang uhud, beliau lalu bersabda: "Buatlah lubang, luaskan, perbagus dan kuburkanlah mereka dua orang atau tiga orang dalam satu lubang. Dan dahulukanlah di antara mereka yang banyak bafalan Al-Qur'annya." Lalu bapakku meninggal, hingga ia pun didahulukan di antara dua orang yang ada." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Khabbab, Jabir dan Anas. Hadits ini derajatnya hasan shahih. [Sufyan Ats Tsauri] dan selainnya meriwayatkan hadits ini dari [Ayyub], dari [Humaid bin Hilal] dan dari [Hisyam bin Amir]. Abu Dahma nama aslinya adalah Qirfah bin Buhais, atau Baihas."
Sunan Tirmidzi 1636: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah] ia berkata: "Ketika perang badar usai dan para tawanan didatangkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa pendapat kalian mengenai pata tawanan itu…lalu perawi menyebutkan kisah yang panjang dalam hadits ini." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Umar, Abu Ayyub, Anas dan Abu Hurairah. Dan hadits ini derajatnya hasan. Abu Ubaidah belum pernah mendengar dari bapaknya. Telah diriwayatkan pula dari Abu Hurairah, ia berkata: "Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling sering bermusyawarah dengan para sahabat selain dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Tirmidzi 1637: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Al hakam] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Orang-orang musyrik ingin membeli jasad seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menolak untuk menjualnya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Al Hakam. [Al Hajjaj bin Arthah] juga meriwayatkannya dari [Al Hakam]. Imam Ahmad bin Hambal berkata: "Hadits Ibnu Abu Laila tidak bisa dijadikan sebagai hujah." Muhammad bin Isma'il berkata: "Isma'il bin Abu Laila adalah seorang yang jujur, tetapi kami tidak bisa membedakan mana hadits yang shahih darinya dan mana yang bukan. Dan aku tidak pernah meriwayatkan darinya, Ibnu Abu Laila adalah seorang yang jujur dan fakih, namun barangkali ia kurang baik dalam hal sanad." Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali, ia berkata: "Abdullah bin Dawud menceritakan kepada kami dari Sufyan Ats Tsauri, ia berkata: "Fuqaha kami mengatakan bahwa Ibnu Abu Laila adalah Abdullah bin Syubrumah."
Sunan Tirmidzi 1638: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutuskan kami dalam sebuah ekspedisi, lalu orang-orang melarikan diri dari peperangan. Katika sampai di Madinah, kami bersembunyi karena malu. Kami lalu berkata: "Kita telah celaka." Setelah itu kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, kami adalah orang-orang yang telah lari dari peperangan!" beliau menjawab: "Bahkan kalian adalah orang-orang yang kembali pada kancah peperangan, dan aku berada pada kelompok kalian." Abu Isa berkata: "Ini adalah hadits hasan, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Yazid bin Ziyad. Adapun makna dari ungkapan, 'orang-orang melarikan diri dari peperangan' adalah mundur mundur dari peperangan. Dan makna sabda Nabi, 'Bahkan kalian adalah orang-orang yang kembali pada kancah peperangan' adalah berlari kepada pemimpinnya agar ia menolongnya, bukan lari untuk kabur dari peperangan."
Sunan Tirmidzi 1639: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Aswad bin Qais] ia berkata: Aku mendengar [Nubaih Al Anazi] menceritakan dari [Jabir] ia berkata: "Pada perang uhud bibiku datang dengan membawa jasad ayahku untuk dikuburkan di pekuburan kami. Tiba-tiba penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berteriak, "Kembalikanlah semua korban perang di tempatnya masing-masing." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan Nubaih adalah seorang yang tsiqah."
Sunan Tirmidzi 1640: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] dan [Sa'id bin 'Abdurrahman Al Makhzumi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [As Sa`ib bin Yazid] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari perang Tabuk, orang-orang menyambut kedatangan beliau hingga Tsaniyatul Wada'." As Sa`ib berkata: "Aku lalu keluar bersama orang-orang, sementara waktu itu masih seorang bocah." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1641: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Ibnu Syihab] dari [Malik bin Aus bin Al Hadatsan] ia berkata: "Aku mendengar [Umar Ibnul Khaththab] berkata: "Harta kekayaan bani Nadhir yang Allah berikan kepada rasul-Nya, (untuk mendapatkan itu semua) kaum muslimin tidak susah-susah mengerahkan seekor kuda atau unta, semuanya itu adalah milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyisakan nafkah untuk kebutuhan keluarganya selama satu tahun, kemudian sisanya beliau gunakan untuk memenuhi kebutuhan hewan tunggangan, peralatan senjata dan bekal untuk perang fi sabilillah." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. [Sufyan bin Uyainah] meriwayatkan hadits ini dari [Ma'mar], dari [Ibnu Syihab]."