22. Keutamaan Jihad
Sunan Tirmidzi 1544: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Ditanyakan kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, amalan apa yang bisa menyamai jihad?" beliau menjawab: "Kalian tidak akan mampu." Mereka lalu mengulangi pertanyaan tersebut hingga dua atau tiga kali. Dan setiap itu pula beliau menjawab: "Kalian tidak akan mampu." Dan pada kali ketiganya beliau bersabda: "Permisalan seorang mujahid di jalan Allah seperti seorang yang berdiri shalat dan puasa, ia tidak pernah berhenti dari shalat dan puasanya hingga orang yang berjihad di jalan Allah kembali dari medan perang." Ia berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Asy Syifa', Abdullah bin Hubsyi, Abu Musa, Abu Sa'id, Ummu Malik Al Bahziyah dan Anas. Dan hadits ini derajatnya hasan shahih. Hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan banyak jalur."
Sunan Tirmidzi 1545: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Bazi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepadaku [Marzuq Abu Bakr] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Orang yang berjihad fi sabilillah menjadi tanggungan-Ku, jika Aku pengang (cabut) ruhnya maka akan Aku masukkan ke dalam surga, dan jika Aku kembalikan maka Aku kembalikan ia dengan membawa pahala dan ghanimah." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya shahih gharib dari jalur periwayatan ini."
Sunan Tirmidzi 1546: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Haiwah bin Syuraih] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Hani Al Khaulani] bahwa [Amru bin Malik Al Janbi] telah mendengar [Fadhalah bin Ubaid] menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap mayit ditutup berdasarkan amalnya kecuali orang yang mati saat berjaga di jalan Allah, maka amalnya akan tetap berkembang hingga hari kiamat, dan ia akan aman dari fitnah Dajjal." Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mujahid adalah orang yang bisa melawan dirinya sendiri." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Uqbah bin Amir dan Jabir. Dan hadits Fadhalah ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1547: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Abul Aswad] dari [Urwah bin Az Zubair] dan [Sulaiman bin Yasar] bahwa keduanya telah menceritakan kepadanya (Abul Aswad) dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama tujuh puluh musim." Salah seorang dari keduanya meriwayatkan dengan lafadh, 'Tujuh puluh', sementara yang lain dengan lafadh, 'empat puluh'." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya gharib melalui jalur periwayatan ini. Dan Abul Aswad nama aslinya adalah Muhammad bin 'Abdurrahman bin Naufal Al Asadi orang Madinah. Dan dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Sa'id, Anas, Uqbah bin Amir dan Abu Umamah."
Sunan Tirmidzi 1548: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Abdurrahman Al Makhzumi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Walid Al Adani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] ia berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [An Nu'man bin Abu Ayyasy Az Zuraqi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali puasa satu hari itu akan menjauhkannya dari api neraka selama tujuh puluh musim (tahun)." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1549: Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Jamil] dari [Al Qasim Abu 'Abdurrahman] dari [Abu Umamah Al Bahili] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjadikan antara dirinya dengan neraka sebuah parit sejauh langit dan bumi." Hadits ini derajatnya hasan gharib, dari hadits Abu Umamah."
Sunan Tirmidzi 1550: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali Al Ju'fi] dari [Zaidah] dari [Ar Rukain bin Ar Rabi'] dari [Bapaknya] dari [Yusair bin Amilah] dari [Khuraim bin Fatik] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berinfak di jalan Allah maka akan dituliskan untuknya tujuh ratus lipat kebaikan." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah. Dan hadits ini derajatnya hasan, kami hanya mengetahuinya dari hadits Ar rukain bin Ar Rabi'."
Sunan Tirmidzi 1551: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Katsir Ibnul Harits] dari [Al Qasim bin 'Abdurrahman] dari [Adi bin Hatim Ath Tha`iyyi] Bahwasanya: Ia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sedekah apa yang paling utama?" beliau menjawab: "Memperbantukan seorang budak untuk jihad di jalan Allah, atau mendirikan kemah untuk berlindung seorang mujahid, atau memberikan seekor unta di jalan Allah." Abu Isa berkata: "Hadits ini telah diriwayatkan dari Mu'awiyah bin Shalih secara mursal." Dan Zaid masih dipertentangkan dalam beberapa sanadnya.
Sunan Tirmidzi 1552: Ia berkata: [Al Walid bin Jamil] menceritakan hadits ini dari [Al Qasim Abu 'Abdurrahman] dari [Abu Umamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. seperti itu pula yang diceritakan oleh [Ziyad bin Ayyub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Jamil] dari [Al Qasim Abu 'Abdurrahman] dari [Abu Umamah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedekah yang paling utama adalah mendirikan kemah, memperbantukan seorang budak dan memberikan unta di jalan Allah." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib, dan menurutku hadits ini lebih shahih dari hadits Mu'awiyah bin Shalih."
Sunan Tirmidzi 1553: Telah menceritakan kepada kami [Abu Zakariya Yahya bin Durusta Al Bashri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menyediakan bekal kepada seorang mujahid di jalan Allah maka ia telah berjihad. Dan barangsiapa menanggung keluarga orang yang berjihad, maka ia telah berjihad." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih, hadits ini juga telah diriwayatkan dari selain jalur ini."
Sunan Tirmidzi 1554: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Atha] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memberi bekal seorang mujahid di jalan Allah, atau menanggung keluarga yang ditinggalkannya, maka ia telah berjihad." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Atha] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti hadits tersebut."
Sunan Tirmidzi 1555: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Harb bin Syaddad] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memberi bekal kepada seorang mujahid di jalan Allah, maka ia telah berjihad. Dan barangsiapa menanggung keluarga seorang mujahid maka ia telah berjihad." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1556: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar Al Husain bin Huraits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Yazid bin Abu Maryam] ia berkata: " [Abayah bin Rifa'ah] menjumpaiku saat aku sedang berjalan menuju shalat jum'at, ia lalu berkata: "Berbahagialah engkau, sebab langkah kakimu ini termasuk fi sabilillah. Aku mendengar [Abu Abas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang kedua kakinya berdebu di jalan Allah, maka keduanya diharamkan untuk masuk neraka." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib shahih. Abu Abs nama aslinya adalah 'Abdurrahman bin Jabr. Dan dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Bakar dan seorang laki-laki sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Isa berkata: "Yazid bin Abu Maryam adalah seorang yang berasal dari Syam, Al Walid bin Muslim, Yahya bin Hamzah dan beberapa orang dari penduduk Syam telah meriwayatkan darinya. Sementara Buraid bin Maryam adalah seorang yang berasal dari Kufah, bapaknya merupakan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Nama asli (Buraid) adalah Malik bin Rabi'ah. Buraid bin Abu Maryam mendengar dari Anas bin Malik. Abu Ishaq Al Hamdani, Atha bin As Sa`ib, Yunus bin Abu Ishaq dan Syu'bah telah meriwayatkan beberapa hadits darinya."
Sunan Tirmidzi 1557: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari ['Abdurrahman bin Abdullah Al Mas'udi] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut kepada Allah hingga susu kembali ke dalam kantungnya. Dan tidak akan berkumpul menjadi satu debu di jalan Allah dengan asap api neraka." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan Muhammad bin 'Abdurrahman adalah mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Abu Thalhah, yang berasal dari madinah."
Sunan Tirmidzi 1558: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Salim bin Abul Ja'd] bahwa [Syurahbil bin As Samth] berkata: "Wahai [Ka'b bin Murrah], ceritakanlah kepadaku sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan hati-hatilah (jangan menambah atau menguranginya)." Ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tumbuh satu uban dalam Islam, maka uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Fadlalah bin Ubaid dan Abdullah bin Amru. Dan hadits Ka'b bin Murrah derajatnya adalah hasan. Demikianlah Al A'masy meriwayatkan dari Amru bin Murrah. Hadits ini juga diriwayatkan dari [Manshur], dari [Salim bin Abul Ja'd]. Lalu ia memasukkan satu nama antara dia dengan Ka'b bin Murrah. Yaitu [seorang laki-laki] yang dipanggil dengan nama Ka'b bin Murrah, atau Murrah bin Ka'b Al Bahzi. Tetapi yang lebih masyhur di kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Murrah bin Ka'b Al Bahzi. Ia telah meriwayatkan beberapa hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Tirmidzi 1559: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur Al Marwazi] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Haiwah bin Syuraih Al Himshi] dari [Baqiyah] dari [bahir bin Sa'd] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Katsir bin Murrah] dari [Amru bin Abasah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tumbuh satu bulu uban di jalan Allah, maka bulu uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib, dan Haiwah bin Syuraih adalah Ibnu Yazid Al Himshi."
Sunan Tirmidzi 1560: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda tertulis kebaikan hingga hari kiamat. Dan kuda ada tiga: kuda yang menjadi pahala bagi seorang laki-laki, kuda yang akan menjadi satir bagi seorang laki-laki dan kuda yang akan menjadi dosa bagi seorang laki-laki. Adapun kuda yang bisa menjadi pahala adalah kuda yang digunakan untuk jihad di jalan Allah, maka ia mempersiapkan kuda tersebut akan menjadi pahala baginya. Tidak ada sesuatu yang masuk ke dalam perutnya kecuali Allah akan menuliskan pahala kepadanya." Dan dalam redaksi hadits tersebut terdapat kisah. Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. [Malik bin Anas] telah meriwayatkan hadits ini dari [Zaid bin Aslam], dari [Abu Shalih], dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
Sunan Tirmidzi 1561: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Husain] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya hanya dengan satu anak panah, Allah akan memasukkan tiga orang ke dalam surga: orang yang membuatnya dengan niat untuk suatu kebaikan: orang yang melemparkannya dan orang yang mempersiapkannya." Kemudian beliau bersabda: "(gemarlah berlatih) melempar dan berkendara. Sungguh, kalian melempar lebih aku sukai dari pada kalian berkendaraan. Setiap permainan yang dilakukan oleh seorang laki-laki muslim adalah batil kecuali latihan dia melempar anak panah dengan busurnya, atau pengajarannya terhadap kuda tunggangannya, atau senda guraunya dengan isterinya, karena sesungguhnya itu semua termasuk kebenaran." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam Ad Dastuwa`i] dari [Yahya bin Abu Katisr] dari [Abu Sallam] dari [Abdullah bin Al Azraq] dari [Uqbah bin Amir Al Juhani] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti dalam hadits tersebut. Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ka'b bin Murrah dan Amru bin Abasah bin Amru. Dan hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1562: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari [Abu Najih As Sulami] radliyallahu 'anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa melempar panah di jalan Allah, maka ia mendapatkan kebaikan seperti memerdekakan seorang budak." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Abu Najih nama aslinya adalah Amru bin Absah As Sulami, sementara Abdullah Al Azraq nama aslinya adalah Abdullah bin Zaid."
Sunan Tirmidzi 1563: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdhami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Zuraiq Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Atha Al Khurasani] dari [Atha bin Abu Rabah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bergadang untuk berjaga di jalan Allah." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Utsman dan Abu Raihanah. Hadits Ibnu Abbas derajatnya hasan gharib, dan kami tidak mengetahui hadits ini kecuali dari hadits Syu'aib bin Zuraiq."
Sunan Tirmidzi 1564: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Thalhah Al Yarbu'I Al Kufi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Humaid] dari [Anas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Gugur di jalan Allah dapat menghapuskan setiap dosa." Jibril kemudian berkata: "Kecuali hutang." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Kecuali hutang." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ka'b bin Ujrah, Jabir, Abu Hurairah dan Qatadah. Ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahui hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr kecuali dari jalur syaikh ini. Ia berkata: "Aku bertanya kepada Muhammad bin Isma'il tentang hadits ini, tetapi ia tidak mengetahuinya. Ia (Muhammad bin Isma'il) berkata: "Menurutku yang ia (Yahya bin Thalhah) maksud adalah hadits Humaid, dari Anas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak seorang pun dari penduduk surga yang senang untuk kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid."
Sunan Tirmidzi 1565: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Ka'b bin Malik] dari [bapaknya] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ruh para syuhada berada bersama burung-burung hijau yang menempel pada buah-buahan surga." atau beliau mengatakan: "Pepohonan surga." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1566: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ali Ibnul Mubarak] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Amir Al Uqaili] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperlihatkan tiga golongan yang akan masuk surga pertama kali: orang yang mati syahid, orang yang menjaga diri dari hal yang diharamkan, dan seorang budak yang baik dalam beribadah kepada Allah serta taat kepada tuannya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan."
Sunan Tirmidzi 1567: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang hamba meninggal dunia, ia mendapatkan kebaikan di sisi Allah, lalu merasa senang jika kembali ke dunia, padahal ia telah memiliki sesuatu yang lebih baik dari dunia dan seisinya selain orang yang mati syahid. Hal itu karena ia merasakan akan keutamaan syahid hingga ia ingin kembali ke dunia hingga ia terbunuh lagi." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Ibnu Abu Umar berkata: "Sufyan bin Uyainah menuturkan: "Amru bin Dinar lebih tua dari Az Zuhri."
Sunan Tirmidzi 1568: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Atha bin Dinar] dari [Abu Yazid Al Khaulani] Bahwasanya ia mendengar [Fadhalah bin Ubaid] berkata: Aku mendengar [Umar Ibnul Khaththab] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Syuhada itu ada empat: seorang mukmin yang istimewa keimanannya, ia bertemu musuh dan membenarkan Allah hingga ia terbunuh. Mukmin inilah yang kelak mata manusia tertuju kepadanya dengan penuh kekaguman pada hari kiamat." Nabi mengucapkan hal ini sembari mengangkat kepalanya hingga pecinya terjatuh. Ia katakan: 'Saya tidak tahu peci manakah yang dimaksud, peci Umarkah atau peci Nabi'. Beliau melanjutkan sabdanya: "Dan Seorang mukmin yang istimewa keimanannya dan bertemu musuh, hanya sayang tubuhnya (maksudnya dirinya) seolah-olah terkena sedikit duri pohon karena sifat pengecutnya yang masih ada, ia terkena anak panah yang menyasar hingga menjadikannya terbantai, orang ini berada di tingkat kedua. dan seorang mukmin yang masih mencampuradukkan amal shalihnya dan amal buruknya, ia bertemu musuh dan membenarkan Allah hingga terbunuh. Orang ini berada di tingkat ketiga. Dan seorang mukmin yang melampui batas terhadap dirinya, ia bertemu musuh dan membenarkan Allah hingga ia terbunuh. Orang ini berada di tingkat keempat." Abu Isa berkata: Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Atha bin Dinar. Ia berkata: Aku mendengar [Muhammad] berkata: [Sa'id bin Abu Ayyub] telah meriwayatkan hadits ini dari [Atha bin Dinar]. Ia berkata dari beberapa [syaikh] wilayah Khaulan, dan ia tidak menyebutkan dalam riwayatnya 'dari Abu Zayid.' namun Atha bin Dinar berkata: 'Tidak ada masalah dengan hal itu.'
Sunan Tirmidzi 1569: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'n] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] Bahwasanya ia pernah mendengarnya berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah masuk menemui Ummu Haram binti Milhan, lalu Ummu Haram menghidangkan makanan kepada beliau. Ummu Haram adalah isteri Ubadah bin Ash Shamit, suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuinya lalu ia memberi hidangan kepada beliau. Kemudian ia duduk menahan kepala beliau, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun tidur. Setelah itu beliau bangun sambil tertawa, Ummu Haram berkata: "Aku bertanya, "Apa yang membuatmu tertawa ya Rasulullah?" beliau menjawab: "Telah ditampakkan kepadaku beberapa orang dari umatku yang berperang di jalan Allah, mereka unggul di atas lautan laksanana para raja di atas dipan." Aku berkata: "Wahai Rasulullah, doakanlah agar aku termasuk dari mereka." beliau lantas mendoakan Ummu Haram dan kembali meletakkan kepalanya untuk tidur. Kemudian beliau bangun dan tertawa. Ummu Haram berkata: "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?" Beliau menjawab: "Telah ditampakkan kepadaku beberapa orang dari umatku yang berperang di jalan Allah…seperti yang beliau sebutkan di awal. Ummu Haram berkata: "Aku berkata: "Wahai Rasulullah, doakanlah agar aku termasuk dari mereka." beliau bersabda: "Engkau termasuk orang-orang yang pertama (dari mereka)." Ummu Haram lalu mengarungi lautan pada masa pemerintahan Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Saat akan mendarat dari lautan ia terpental dari tunggannya hingga ia pun meninggal." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Ummu Haram binti Milhan adalah saudara wanita Ummu Sulaim, ia adalah bibi Anas bin Malik."
Sunan Tirmidzi 1570: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq bin Salamah] dari [Abu Musa] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang seorang laki-laki yang berperang agar disebut sebagai seorang yang gagah berani, dan seorang laki-laki yang berperang karena kelompok dan seorang laki-laki yang berperang karena riya, maka manakah yang termasuk fi sabilillah?" beliau menjawab: "Barangsiapa berperang untuk meninggikan kalimat Allah maka ia telah berperang fi sabilillah." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Umar. Dan hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1571: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Alqamah bin Waqash Al Laitsi] dari [Umar Ibnul Khaththab] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap amal itu dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan niatnya. Barangsiapa hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya, maka amalan hijrahnya akan sampai kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya untuk dunia atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya akan sampai pada sesuatu yang ia hijrah kepadanya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh [Malik bin Anas], [Sufyan Ats Tsauri] dan banyak imam lain dari [Yahya bin Sa'id]. Dan kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Yahya bin Said Al Anshari. Ia berkata: Abdurrahman bin Mahdi berkata: "Selayaknya kita meletakkan hadits ini pada setiap bab."
Sunan Tirmidzi 1572: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Aththaf bin Khalid Al Makhzumi] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keluar pagi hari di jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya, dan tempat cambuk salah seorang dari kalian di surga lebih baik dari dunia dan seisinya." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Abu Ayyub dan Anas. Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1573: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ibnu Ajlan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan [Al Hajjaj] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Keluar di waktu sore atau pagi hari di jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib. Abu Hazim yang meriwayatkan hadits dari Sahl bin Sa'd adalah Abu Hazim Az Zahid. Ia berasal dari kota Madinah, nama aslinya adalah Salamah bin Dinar. Sementara Abu Hazim yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah adalah Abu Hazim Al Asyja'i Al Kufi, nama aslinya adalah Salman, mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Azzah Al Asyja'iyah."
Sunan Tirmidzi 1574: Telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Asbath bin Muhammad Al Qurasyi Al Kufi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Hisyam bin Sa'd] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Ibnu Abu Dzubab] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Seorang laki-laki dari sabahat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati sebuah lembah yang terdapat mata air yang jernih hingga membuatnya kagum karena bagusnya. Ia lalu berkata: "Sekiranya aku tinggalkan manusia dan menetap di lembah ini. Tetapi sekali-kali aku tidak akan melakukannya hingga aku minta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Kemudian laki-laki itu menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Jangan kamu lakukan! sungguh, tempat salah seorang dari kalian di jalan Allah (jihad) lebih utama dari ibadah selama enam puluh tahun di dalam rumahnya. Apakah kalian tidak suka jika Allah mengampuni dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga? Berperanglah kalian di jalan Allah, barangsiapa berperang di jalan Allah meskipun hanya sekadar orang memerah susu unta, maka telah wajib baginya masuk surga." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan."
Sunan Tirmidzi 1575: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, keluar di sore atau pagi hari di jalan Allah adalah lebih baik dari pada dunia dan seisinya. Dan tempat busur panah salah seorang dari kalian atau tempat tangan salah seorang dari kalian di surga adalah lebih baik dari dunia dan seisinya. Sekiranya wanita penduduk surga menengok ke bumi maka seisi langit dan bumi akan menjadi terang serta penuh dengan semerbak harum, dan sungguh konde rambut wanita surga lebih baik dari dunia dan seisinya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1576: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Bukair bin Abdullah bin Al Asyaj] dari [Atha bin Yasar] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku kabarkan kepada kalian sebaik-baik manusia? Seorang laki-laki yang memegang tali kudanya di jalan Allah. Maukah aku kabarkan kepada kalian orang berikutnya? Seorang laki-laki yang menyepi di tempat pengembalaannya, lalu ia melaksanakan hak-hak Allah. Dan maukah aku kabarkan kepada kalian seburuk-buruk manusia? Seorang laki-laki yang diminta bantuan dengan nama Allah tetapi tidak mau memberi." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib dari jalur periwayatan ini, dan hadits ini juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan banyak jalur."
Sunan Tirmidzi 1577: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sahl bin Askar Al Baghdadi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Katsir Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Syuraih] Bahwasanya ia mendengar [Sahl bin Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] ia menceritakan dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan jujur dari dalam hatinya, maka Allah akan memberinya pahala syuhada meskipun ia meninggal di atas kasur." Abu Isa berkata: "Hadits Sahl bin Hunaif derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits 'Abdurrahman bin Syuraih. [Abdullah bin Shalih] telah meriwayatkannya dari ['Abdurrahman bin Syuraih]. Dan 'Abdurrahman bin Syuraih berjuluk Abu Syuraih, ia berasal dari Iskadariya. Dalam bab ini juga ada hadits dari Mu'adz bin Jabal."
Sunan Tirmidzi 1578: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Malik bin Yukhamir As Saksaki] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memohon kepada Allah untuk mati di jalan-Nya, jujur dari dalam hatinya, maka Allah akan memberinya pahala mati syahid." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1579: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga golongan yang pasti Allah tolong: orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang ingin merdeka dari tuannya (dengan tebusan) dan orang yang ingin menikah agar dirinya terjaga dari dosa." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan."
Sunan Tirmidzi 1580: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang terluka di jalan Allah -dan Allah lebih tahu dengan orang yang terluka di jalan Nya-, kecuali pada hari kiamat ia akan datang dengan luka berwarna darah dan berbau kesturi." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih, hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan banyak jalur."
Sunan Tirmidzi 1581: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Malik bin Yukhamir] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang muslim yang berperang di jalan Allah selama waktu perasaan susu unta, maka telah wajib baginya masuk surga. Dan barangsiapa terluka di jalan Allah, atau terkena sebuah lemparan maka pada hari kiamat ia akan datang dalam keadaan terluka, warnanya warna za'faran (nama tumbuhan yang berwarna kuning keemasan) dan baunya bau kesturi." Hadits ini derajatnya shahih."
Sunan Tirmidzi 1582: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Muhammad bin Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya, "Amal apa yang paling utama, atau ia mengatakan, "Amal apa yang paling baik?" beliau menjawab: "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Dikatakan, "Lalu apa lagi?" beliau menjawab: "Jihad, ia adalah puncak sebuah amal." Dikatakan, "Wahai Rasulullah, lalu apa lagi?" beliau menjawab: "Haji mabrur." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan banyak jalur."
Sunan Tirmidzi 1583: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman Adh Dhuba'i] dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Aku mendengar [Bapakku] berkata di hadapan musuh, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu surga berada di bawah naungan pedang." Lalu ada seorang laki-laki yang buruk keadaannya berkata: "Apakah kamu benar-banar mendengar hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyebutnya?" Bapakku menjawab, "Ya." Laki-laki itu kemudian kembali kepada para sahabatnya dan berkata: "Aku ucapkan salam (perpisahan) kepada kalian." Kemudian orang itu memecah sarung pedangnya dan berperang hingga terbunuh." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Ja'far bin Suliman Adh Dhubba'i. Abu Imran Al jauni nama aslinya adalah Abdul Malik bin Habib, dan Abu Bakar adalah Ibnu (anak) Abu Musa. Ahmad bin Hanbal berkata: "Itu adalah nama dia."
Sunan Tirmidzi 1584: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Atha bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Sa'id Al Kahudri] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya, "Manusia mana yang paling utama?" beliau bersabda: "Seorang laki-laki yang berjihad di jalan Allah." Para sahabat bertanya, "Lalu siapa lagi?" beliau menjawab: "Seorang mukmin yang berada di suatu lembah, ia beribadah kepada Allah dan menjauhi manusia agar terhindar dari keburukannya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1585: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Qatadah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang pun dari penduduk surga yang senang untuk kembali lagi ke dunia selain orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia suka untuk kembali lagi ke dunia, ia mengatakan: 'hingga aku terbunuh sepuluh kali di jalan Allah.' hal itu karena ia melihat kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepadanya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu dengan makna yang sama." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih."
Sunan Tirmidzi 1586: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nu'aim bin Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah Ibnul Walid] dari [Bahir bin Sa'd] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Al Miqdam bin Ma'di Karib] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan: dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib."
Sunan Tirmidzi 1587: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu An Nadhr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr Al Baghdadi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ribath satu hari di jalan Allah lebih baik dari dunia seisinya. Dan tempat cambuk salah seorang dari kalian di surga lebih baik dari dunia seisinya. Dan keluarnya seorang hamba di jalan Allah pada waktu pagi atau sore hari adalah lebih baik dari dunia dan seisinya." Hadits ini derajatnya hasan shahih.
Sunan Tirmidzi 1588: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Munkadir] ia berkata: " [Salman Al Farisi] melewati Syurahbil bin As Simth yang sedang berada di tempat ribathnya, sementara dirinya dan para sahabatnya telah merasakan kebosanan. Salman berkata: "Wahai Ibnu As Simth, maukah aku bacakan kepadamu sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Tentu." Salman berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ribath satu hari di jalan Allah lebih utama, dan barangkali ia menyebutkan, "lebih baik dari puasa dan shalat selama sebulan. Dan barangsiapa meninggal saat ribath, maka ia akan terjaga dari fitnah kubur dan amalnya akan terus berkembang hingga datangnya hari kiamat." Abu Isa berkata: "hadits ini derajatnya hasan."
Sunan Tirmidzi 1589: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Isma'il bin Rafi'] dari [Sumay] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berjumpa dengan Allah sementara pada dirinya tidak ada bekas-bekas jihad di jalan Allah, maka ia berjumpa Allah dalam keadaan kurang sempurna (sumbing)." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan gharib, yaitu dari hadits Al Walid bin Muslim, dari Isma'il bin Rafi'. Sebagian ulama` telah mendha'ifkan Isma'il bin rafi'. Ia berkata: "Aku mendengar Muhammad berkata: "Ia orang tsiqah dan muqaribul hadits." Telah diriwayatkan pula dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan jalur lain. Hadits Salman sanadnya tidak bersambung, sebab Muhammad Ibnul Munkadir belum pernah berjumpa dengan Salman Al Farisi. Hadits ini juga telah diriwayatkan dari [Ayyub bin Musa], dari [Makhul], dari [Syurahbil bin As Simth], dari [Salman], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut."
Sunan Tirmidzi 1590: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Aqil Zuhrah bin Ma'bad] dari [Abu Shalih] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Utsman- ia berkata: Aku mendengar [Utsman] berkata di atas mimbar: "Aku telah menyembunyikan dari kalian sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena aku kawatir kalian akan berselisih denganku. Setelah itu aku berniat menyampaikan hadits itu kepada kalian agar seseorang bisa memilih apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) satu hari di jalan Allah lebih baik dari seribu hari di tempat lain." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib. Muhammad bin Isma'il berkata: "Abu Shalih -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Utsman- nama aslinya adalah Turkan."
Sunan Tirmidzi 1591: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Ahmad bin Nashr An Naisaburi] dan banyak orang, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ajlan] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mujahid tidak merasakan sakitnya mati kecuali sebagaimana salah seorang dari kalian merasakan sakitnya digigit semut." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib."
Sunan Tirmidzi 1592: Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Walid bin Jamil Al Filasthini] dari [Al Qasim bin 'Abdurrahman] dari [Abu Umamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang dicintai oleh Allah kecuali dua tetas air dan dua bekas: tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah: bekas karena di jalan Allah dan bekas karena melaksanakan kewajiban Allah." Ia berkata: "Hadits derajatnya hasan gharib."